PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG D P P K B - … · Ketiga adalah mobilitas penduduk, ... yang disebut...

73
P D P K B RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG RENSTRA

Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG D P P K B - … · Ketiga adalah mobilitas penduduk, ... yang disebut...

P D P K B

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021

DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK

DAN KELUARGA BERENCANA

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

D P P A

RENSTRA

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 KONDISI UMUM

Pembangunan Kependudukan di Indonesia selama ini telah diletakkan dalam

konteks pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencakup pembangunan

manusia sebagai subyek (human capital) dan obyek (human resources) pembangunan yang

mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (life cycle approach). Secara garis besar

Pembangunan Kependudukan meliputi 5 (lima) aspek penting,yaitu:

Pertama berkaitan dengan kuantitas penduduk, antara lain jumlah,struktur dan

komposisi penduduk, laju pertumbuhan penduduk, serta persebaran penduduk;

Kedua Berkenaan dengan kualitas penduduk yang berkaitan dengan status kesehatan dan

angka kematian, tingkat pendidikan, dan angka kemiskinan;

Ketiga adalah mobilitas penduduk, seperti tingkat migrasi yang mempengaruhi persebaran

penduduk antarwilayah, baik antar pulau maupun antara perkotaan

dan perdesaan;

Keempat adalah data dan informasi penduduk;

Kelima adalah penyerasian kebijakan kependudukan.

Pembangunan Kependudukan merupakan program lintas sektor, oleh sebab itu

penyerasian kebijakan antar bidang dan antar sektor harus menjadi perhatian bersama

sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau saling bertolak belakang.

Keberhasilan pembangunan kependudukan dalam rangkamenurunkan angka

fertilitas dan peningkatan usia harapan hidup di Indonesia selama ini telah

menghasilkan transisi demografi. Transisi demografi tersebut ditandai dengan

menurunnya angka kelahiran dankematian, dan disertai peningkatan angka harapan

hidup. Hal tersebut telah mengubah struktur umur penduduk, yakni menurunnya proporsi

penduduk usia di bawah 15 tahun yang diikuti dengan meningkatnya proporsi

penduduk usia produktif (15-64 tahun) dan meningkatnya proporsi penduduk usia tua (65

tahun ke atas) secara perlahan. Selanjutnya kondisi tersebut menyebabkan angka

ketergantungan menurun yang disebut dengan bonus demografi. Bonus demografi ini

merupakan jendela peluang (Window of Opportunity) yang menjadi landasan untuk

memicu pertumbuhan ekonomi. Bonus demografi atau jendela peluang tersebut

diperkirakan akan terjadi hanya sekali saja dalam sejarah dan waktunya sangat pendek,

yaitu sekitar 5 tahun dari tahun 2020-2025 (Proyeksi Penduduk berdasarkan SUPAS 2005),

dengan syarat angka kelahiran dapat dikendalikan. Oleh sebab itu melalui Pembangunan

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 2

Kependudukan dan KB (Pembangunan KKB), Indonesia khususnya di Kabupaten Soppeng

harus benar-benar dapat memanfaatkan-nya. Peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan

untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat apabila:

1) kualitas sumber daya manusia ditingkatkan sehingga mempunyai kompetensi

dan daya saing tinggi;

2) tersedia kesempatan kerja produktif, agar memungkinkan penduduk usia kerja yang

jumlahnya besar dapat bekerja untuk meningkatkan tabungan rumah tangga;

3) tabungan tersebut selanjutnya dapat diinvestasikan kembali untuk menciptakan

kesempatan kerja produktif; dan

4) pemberdayaan perempuan melalui kelompok UPPKS harus ditingkatkan untuk

mendorong mereka memasuki pasar kerja sehingga dapat menambah

tabungan keluarga.

Dari aspek pengendalian kuantitas penduduk, program keluarga berencana (KB)

khususnya di Kabupaten Soppeng telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan laju

pertumbuhan penduduk sehingga dapat memperlambat pertambahan dan pertumbuhan

penduduk secara signifikan.

Bervariasinya angka pemakaian kontrasepsi.

Prevalensi pemakaian kontrasepsi ( Contraceptive Prevalenc, rate/ (CPR) masih rendah

dan bervariasi antar kecamatan, status ekonomi, tingkat pendidikan, dan desa- kota. dan

2015, CPR tidak memperlihatkan peningkatan yang berarti, yaitu masing-masing dari 76

persen(cara modern) menurut data laporan pengendalian lapangan.

Masih tinggi dan bervariasinya unmet need. Jumlah pasangan usia subur yang ingin

menunda punya anak atau tidak menginginkan anak lagi tapi tidak ber-KB (unmet need)

yaitu sekitar 16,03 persen pada tahun 2015

Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran remaja dan Pasangan Usia

Subur (PUS) tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Rendahnya

pengetahuan dan kesadaran remaja dan PUS tentang keluarga berencana dan kesehatan

reproduksi dapat menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang

tidak aman. Hal ini dapat dicermati dari hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja

Indonesia (SKRRI) 2007, memperlihatkan bahwa 2 persen wanita dan 8 persen pria

mengatakan setuju apabila pria melakukan hubungan seksual pranikah. Hanya 1 persen

wanita dan 5 persen pria yang setuju apabila wanita melakukan hubungan seks pra-nikah.

Masih rendahnya partisipasi keluarga dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh

kembang anak dan remaja.

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 3

Berdasarkan data dari Bidang KB dan KS, persentase keluarga yang memiliki anak balita

yang aktif melakukan pembinaan tumbuh-kembang anak melalui kegiatan kelompok BKB

cenderung menurun, yaitu dari 96,95 persen pada tahun 2013, menjadi sekitar 84,48

persen pada tahun 2014, namun pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi 96,28

persen.

Belum optimalnya pemanfaatan kelompok-kelompok kegiatan untuk

peningkatan, pembinaan, dan kemandirian peserta KB.

Menurut teori kependudukan, pada saat CPR telah mencapai di atas 50 persen, sangat

sulit untuk meningkatkan peserta KB oleh karena sisa PUS pada umumnya adalah

kelompok kelompok sulit (hard core) yang memerlukan terobosan-terobosan baru untuk

mengajak mereka ber-KB. Salah satu upaya inovatif yang dipergunakan untuk mengajak

mereka ber- KB adalah melalui pembentukan kelompok-kelompok kegiatan (poktan)

yang ada, salah satunya adalah UPPKS. di samping itu, untuk meningkatkan

kesejahteraan keluarga Pra-sejahtera dan Sejahtera I maka upaya peningkatan pendapatan

keluarga diharapkan dapat meningkatkan kemandirian kesertaan ber KB nya. Namun

sampai dengan saat ini poktan tersebut belum optimal dalam meningkatkan dan membina

kesertaan ber- KB serta meningkatkan kemandiriannya.

Apabila ketidakserasian kebijakan pemerintah dalam pembangunan lainnya dengan

kebijakan pemerintah dalam bidang kependudukan maka peluang untuk mewujudkan

kondisi penduduk seimbang akan hilang sehingga upaya dalam memanfaatkan bonus

demografi yang diperkirakan pada tahun 2020 - 2025 juga akan tertunda. Paradigma

arah pembangunan nasional saat ini yang belum menempatkan bidang kependudukan

sebagai platform pembangunan utama akan menjadi ancaman dalam pembangunan

SDM yang berdaya saing di masa yang akan datang.

Rencana strategis (renstra) dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional

kegiatan satuan kerja yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja setiap

tahunnya serta penyusunan anggaran berdasarkan kinerja yang ditetapkan dalam

Rencana Strategis (Renstra) Penyusunan Anggaran berdasar Kinerja tersebut dituangkan

dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk setiap tahunnya guna mendukung

operasional kegiatan yang telah ditetapkan dalam upaya mewujudkan visi dan misi. Dalam

penyusunan Rencana Strategi ini melalui beberapa tahapan kegiatan mulai dari

pembentukan Tim Penyusuan Renstra, kemudian pengolahan data dan informasi sampai

penyusunan rancangan awal rencana strategi kemudian dilakukan Forum SKPD Rnstra

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 4

dengan menghadirkan para stakeholder pelayanan SKPD yang akan memberikan

masukan demi kesempurnaan renstra yang sementara disusun.

Rencana strategis (Renstra) disusun berdasarkan Arah, Kebijakan dan program-

program kerja daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) tahun 2016-2021 dan Renstra ini memiliki keterkaitan dengan Renja

SKPD, RKA/DPA SKPD.

Gambar 1.1

Keterkaitan Renstra dengan Dokumen Perencanaan lainnya

1.2 LANDASAN HUKUM

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

BerencanaKabupaten Soppeng Tahun 2016 2021 ini disusun atas dasar landasan idiil

Pancasila dan landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan pembangunan nasional khususnya

di Kabupaten Soppeng, yaitu :

Dasar hukum yang mendasari penyusunan Rencana Strategis

(RENSTRA) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)

Kabupaten Soppeng Tahun 2016 2021 adalah :

1. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional.

2. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

RPJP

Nasional

RPJM

Nasional

RKP

Nasional Dipedomani Dijabarkan

RPJP

Daerah

Diacu

RPJM

Daerah Dipedomani RKP

Daerah Dijabarkan

Renstra

SKPD Renja

SKPD

Diacu

Hati

Serasi

Dipedomani

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 5

3. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi/Pengesahan Konvensi

Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskiriminaif Terhadap Wanita (CEDAW);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan

Kependudukan danPembangunan Keluarga Sejahtera

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme;

7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Azasi Manusia (HAM);

8. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

10. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/kota;

12. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional 2015 2019;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata

Cara Penyusunan Rencana Startegis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra

SKPD);

14. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 2 Tahun 2010

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan Nomor 251);

15. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 Tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2013 2018;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 02 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan

Staf Ahli Pemerintah Kabupaten Soppeng;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 6

17. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;Peraturan

Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Soppeng;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun 2005-2025;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng Tahun 2012-2032;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan

Pembangunan dan Penganggaran Partisipatif Pemerintah Kabupaten Soppeng;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016 2021;

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Renstra SKPD Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Kabupaten Soppeng adalah untuk memberikan gambaran yang lebih konkrit

mengenai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB

Kabupaten Soppeng, dan sekaligus menjadi acuan / pedoman dalam penyusunan

perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kinerja DPPKB selama

kurun waktu 5 (lima) tahun terhitung tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, yang

berpedoman pada sasaran sebagaimana yang diamanatkan oleh RPJMD 2016-2021.

Tujuan umum penyusunan Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng tahun 2016-2021 ini adalah untuk

memberikan kejelasan arah dan sasaran pembangunan kependudukan dan keluarga

berencana di Kabupaten Soppeng yang selanjutnya dijadikan acuan bagi seluruh pihak

yang akan melakukan pembangunan keluarga berencana di wilayah Kabupaten Soppeng

dalam upaya mendukung Visi Kabupaten Soppeng 2016 -2021 yaitu Pemerintahan

yang Melayani dan Lebih Baik

Adapun tujuan khusus disusunnya Renstra ini adalah :

1. Menjadikan Renstra sebagai suatu perangkat manajerial dalam manajemen

perencanaan yang efektif, efisien dan akuntabel dalam lingkup Dinas Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng ;

2. Mengembangkan dan meningkatkan sinergitas antar bidang lingkup Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam rangka fasilitasi

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 7

pembangunan bidang keluarga berencana, keluarga sejahtera dan pengendalian

penduduk;

3. Memudahkan para stakeholder dan instansi terkait melakukan langkah-langkah

adaptatif terhadap lingkungan strategis yang selalu berubah;

4. Mengembangkan dan meningkatkan komunikasi di antara stakeholder dalam

proses perencanaan pembangunan bidang pemberdayaan perempuan, keluarga

berencana, dan perlindungan anak.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dokumen Rencana Strategis Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng Tahun 2016 2021 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang yakni menguraikan secara ringkas pengertian

dan fungsi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan dan

keterkaitannya RPJMD, Renstra BKKBN dan Renja DPPKB. Landasan

hukum yakni memuat penjelasan tentang berbagai instrumen peraturan

yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi dan kewenangan

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta pedoman yang

dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Maksud dan tujuan

yakni menguraikan tentang maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan sistematika penulisan

menguraikan tentang pokok bahasan dalam penulisan Renstra.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Berisi uraian tentang tugas pokok , fungsi dan Stuktur Organisasi Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng ,

Sumberdaya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dan

Kinerja Pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Berisi uraian ringkas tentang permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, telaah

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 8

visi, misi dan program gubernur, telaah Renstra BKKBN sebagai dasar

menentukan isu-isu strategis.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Berisi uraian ringkas tentang Visi dan Misi Dinas Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana, memuat pola mengenai tujuan serta sasaran

jangka menengah SKPD, strategi dan kebijakan dalam rangka

pembangunan Keluarga Berencana Tahun 2016 - 2021.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.

Menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dan sumbernya, baik yang

berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN, dan sumber

pendanaan lainnya yang sah dalam periode lima tahun dan tahunan.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

Berisi tentang indikator kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

Lima Tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian

tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Soppeng Tahun 2016 - 2021.

BAB VII PENUTUP

Berisi tentang uraian pentingnya pelaksanaan dan konsistensi Renstra dalam

implementasinya

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 9

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. SUSUNAN ORGANISASI

Pada Umumnya Susunan Organisasi adalah suatu gambaran tentang hubungan

kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu dengan cara menetapkan hubungan

antar pegawai yang melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting dalam

pembagian fungsi-fungsi dan wewenang serta tanggung jawab dalam hubungan kerjasama

antar satu dengan lainnyaSusunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Kabupaten Soppeng,ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati No. 62 tahun

2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi,Tugas dan Fungsi serta Tata KerjaDinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng. SusunanOrganisasi

padaDinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng sesuai

dengan Peraturan Daerah tersebut di atas adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan

c. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan:

1. Seksi Advokasi dan Pergerakan

2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader

KB

3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

d. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga:

1. Seksi Jaminan Ber-KB

2. Seksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB

3. Seksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

e. Kelompok Jabatan Fungsional

f. Unit Pelaksana Teknis

Tugas Pokok dan Fungsi :

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan melaksanakan urusan

pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah,sesuai

peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 10

Sedangkan Fungsinya adalah :

a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas urusan pemerintahan bidang Pengendalian

Penduduk dan Keluarga Berencana;

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan

fungsinya.

Adapun Susunan Kepegawaian pada Satua n Kerja Perangkat Daerah

l ingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari

pejabat Struktural yaitu 1 Orang Kepala Dinas, 1 Orang Sekretaris, 2 Orang

Kepala Bidang, 2 Orang Kasubag, 6 Orang Kasi, 9 Orang Staf dan 34 Orang

Tenaga Fungsional, dilihat dari struktur organisasi yang ada dengan standar

staf minimum, maka DPPKB masih sangat jauh dari standar kebutuhan

minimum.

Untuk mengetahui dengan jelas mengenai Tugas pokok dan Fungsi Sekretariat, Bidang-

Bidang, dan Sub Bagian/Sub Bidang dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas memimpin dan

melaksanakan penyiapan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi

pelaksanaan sub bagian umum dan kepegawaian, perencanaan, pelaporandan

keuangan serta memberikan pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur

dalam lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,sesuai

peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugasnya itu, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang umum, kepegawaian, perlengkapandan aset,

Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan disub bagian umum,

kepegawaian, perlengkapan dan aset, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, serta

keuangan;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 11

c. pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas disub bagian umum,

kepegawaian, perlengkapan dan aset, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, serta

keuangan;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan kesekretariatan;

e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;

d. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;

e. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam

lingkup sekretariat;

f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

g. Merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta

menetapkan kebijakan dibidang umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan;

h. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan teknis dan administratif kepada

seluruh satuan organisasi dalam lingkup Dinas;

i. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian;

j. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan Perencanaan, Pelaporan dan

pengelolaan keuangan;

k. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan;

l. Mengoordinasikan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, RENSTRA

dan RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-

undangan;

m. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

kesekretariatan dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 12

Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari Sekretaris dibantu oeh 2 (dua) orang

kepala sub bagian (kasubag), yaitu:

1.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan, menghimpun

mengelola dan melaksanakan administrasi, urusan ketatausahaan Dinas meliputi

pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, protokol, perjalanan dinas,

tatalaksana, perlengkapan, kepegawaian dan tugas umum lainnya,sesuai peraturan

perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis disub bagian umum dan

kepegawaian;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas disub bagian umum dan kepegawaian;

c. pembinaan dan pengoordinasian pelaksanaan tugas disub bagian umum dan

kepegawaian;

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud diatas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana,

tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai

rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

f. Mengeloladan melaksanakan urusan rumah tangga dan surat-menyurat;

g. Mengeloladan melaksanakan urusan keprotokoleran dan perjalanan dinas;

h. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan kearsipan;

i. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan ketatalaksanaan;

j. Mengeloladan melaksanakan urusanyang terkait dengan perlengkapan, dan

pengelolaan administrasi kepegawaian dan urusan umum lainnya;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 13

k. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Sub

Bagian;

l. Mengelola dan mengoordinasikan pelaksanaan teknis dan administrasi umum dan

kepegawaian kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup badan

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

1.2 Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan

Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan,

menghimpun,mengelola dan melaksanakan administrasi urusan Perencanaan, Pelaporan

dan Keuangan serta melakukan pembinaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan, sesuai peraturan perundang-undangan dan

pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub

Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis disub bagianPerencanaan, Pelaporan

dan Keuangan;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas disub bagianPerencanaan, Pelaporan

dan Keuangan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas disub bagianPerencanaan, Pelaporan dan

Keuangan;

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya

Rincian tugas sebagaimana dimaksud Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas yang

terkait dengan Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan sebagai berikut :

a. Menyusun rencanaprogram, kegiatan, anggaran dan jadwal operasional tahunan

sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 14

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana,

tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

e. Menghimpun dan mempersiapkan bahan penyusunan laporan, daftar usulan

kegiatan, dan daftar gaji serta melaksanakan penggajian;

f. Mengoordinasikan pelaksanaan perencanaan program dan kegiatan, pelaporan dan

keuangan, dan pengendalian tugas pembantu pemegang kas, serta melaksanakan

proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai

peraturan perundang-undangan;

g. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan

pelaksanaan tugas serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

h. Melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA, DPA, LAKIP, RENSTRA,

RENJA dan/atau dokumen perencanaan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

i. Melakukan pengumpulan data realisasi capaian kinerja bulanan, perbendaharaan

keuangan, dan melaksanakan verifikasi anggaran;

j. Melakukan pengolahan data laporan capaian kinerja triwulan, semester, dan

penyusunan rencana anggaran untuk periode lima tahunan dan tahunan

danpengolahan data LAKIP SKPD;

k. Melakukan pengolahan data revisi anggaran untuk kebutuhan rencana kerja tahunan

SKPD dan Pembukuan pelaporan keuangan;

l. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai

rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Subag;

m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan kegiatan

Sub Bagian;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangankarir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan Dan Kesejahteraan Keluarga

Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan terdiri dari:

1. Seksi Advokasi dan Pergerakan

2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader

KB

3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 15

Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakandipimpin oleh seorang

Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan

teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan bidang

Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan,sesuai peraturan perundang-

undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.Dalam menyelenggarakan

tugas Kepala Bidang mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidangPengendalian Penduduk, Penyuluhan dan

Pergerakan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang

Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan

dan Pergerakan;

d. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang

Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

e. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

d. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan program dan

kegiatan dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan yang

meliputi; Advokasi dan pergerakan, penyuluhan dan pendayagunaan PLKB dan

Kader KB, serta Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

f. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dalam

lingkup Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

g. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan yang meliputi Advokasi dan

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 16

Pergerakan, Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB dan Kader

KB,serta Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

h. Mengoordinasikan dengan pihak terkait terhadap penyelenggaraan kegiatan di

lingkup Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang

Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

j. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

dibidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

k. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pengendalian Penduduk,

Penyuluhan dan Pergerakan;

l. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang Pengendalian

Penduduk, Penyuluhan dan Pergerakan;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada pimpinan terkait pelaksanaan tugas

dan kegiatan Bagian;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2.1 Seksi Advokasi dan Pergerakan

Seksi Advokasi dan Pergerakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas

memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina,

mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi Advokasi dan

Pergerakan, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk

kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi

mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis di seksi Advokasi dan Pergerakan;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas di seksi Advokasi dan Pergerakan;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di seksi Advokasi dan Pergerakan;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Advokasi dan

Pergerakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksiAdvokasi dan Pergerakan;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 17

c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana,

tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Melaksanakan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE) pengendalian

Penduduk dan KB sesuai kearifan local budaya;

g. Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebijakan pemerintah sehingga

lebih efektif dalam pelaksanaan tugas;

h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan

kegiatan diseksiAdvokasi dan Pergerakan;

i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan

diseksiAdvokasi dan Pergerakan;

j. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhanpelaksanaan tugas di bidangAdvokasi

dan Pergerakan;

k. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Advokasi dan

Pergerakan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

SeksiAdvokasi dan Pergerakan;

m. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

n. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas

Seksi Advokasi dan Pergerakan;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2.2 Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan

Kader KB

Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB

dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan

penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan

melaksanakan program dan kegiatan SeksiPenyuluhan dan PendayagunaanPLKB dan

Kader KB, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk

kelancaran tugas.

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 18

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan Petugas

Lapangan KB (PLKB) dan Kader KB mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Penyuluhan dan

Pendayagunaan PLKBdan Kader KB;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan dan

Pendayagunaan PLKB dan Kader KB;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan dan PendayagunaanPLKB

dan Kader KB;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana adalah sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Penyuluhan

dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KBsebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Penyuluhan dan

Pendayagunaan PLKB dan Kader KB;

e. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana,

tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

g. Mengevaluasi pendayagunaan tenaga penyuluh KB (PKB) dan PLKB, agar

pelaksanaan tugas berjalan sesuai rencana, tepat waktu, berkualitas;

h. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

i. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Penyuluhan dan

Pendayagunaan PLKB danKader KBserta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan

masalah;

j. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan

kegiatan diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP;

k. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan

diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 19

l. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pelaksanaan tugas diseksi Penyuluhan

dan Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP;

m. Melaksanakan monitoring dan evaluasi diseksi Penyuluhan dan Pendayagunaan

PKB/PLKB dan IMP;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

2.3 Seksi Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga

Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan

kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan

Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga, sesuai peraturan perundang-

undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas Kepala Seksi mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Pengendalian Penduduk dan

Informasi Keluarga;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian Penduduk dan

Informasi Keluarga;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi

Keluarga;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah) sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Pengendalian

Penduduk dan Informasi Keluarga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Pengendalian Penduduk

dan Informasi Keluarga;

e. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Pengendalian Penduduk

dan Informasi Keluarga serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 20

f. Melakukan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah, provinasi

dengan pemerintah daerah dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk;

g. Melaksanakan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah provinsi

dengan kabupaten tentang pengendalian kuantitas penduduk;

h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan

kegiatan diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan

diseksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga;

j. Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi,pelaksanaan tugas diseksi Pengendalian

Penduduk dan Informasi Keluarga;

k. Melaksanakan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk cakupan kabupaten;

l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

3. Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan Pangan Dan Kesejahteraan Keluarga

Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan

kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan bidang

Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, sesuai peraturan

perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang

mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis dibidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga yang meliputi Jaminan Ber- KB, Pembinaan dan Kesertaan

Ber-KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan keluarga;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang

Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga yang meliputi

Jaminan Ber-KB, Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB serta Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 21

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di lingkup bidang Keluarga Berencana,

Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

d. penyelenggaraan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkup bidang

Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut :

a. Merencanakan operasional kegiatan tahunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup sekretariat;

d. Mengatur pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Bidang;

e. Mengoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang

Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

f. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang Ketahanan

dan Kesejahteraan Keluarga, yang meliputi Seksi Jaminan Ber-KB, Pembinaan dan

Kesertaan Ber-KB serta Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

g. Melakukan koordinasi dengan SKPD terkait terhadap penyelenggaraan program dan

kegiatan di lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan

Keluarga;

h. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga;

i. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang

Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

j. Melakukan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di

lingkup bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

k. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas di lingkup bidang Keluarga

Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

l. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkup bidang

Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 22

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan

Pangan dan kesejahteraan keluarga dibantu oleh 3 (tiga) orang kepala seksi yaitu :

3.1 Seksi Jaminan Ber-Keluarga Berencana (KB

Seksi Jaminan Ber-Keluarga Berencana (KB) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,

mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan

teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi

Jaminan Ber-KB, sesuai peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku untuk

kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi

mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Jaminan Ber- Keluarga

Barencana;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Jaminan Ber- Keluarga

Barencana;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Jaminan Ber-Keluarga Barencana;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Jaminan Ber-

KB sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

c. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

d. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana,

tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai

rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Jaminan Ber-KB serta

menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

h. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang Jaminan Ber- KB;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 23

i. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan

kegiatan diseksi Jaminan Ber-KB;

j. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan

dibidangJaminan Ber-KB termasuk pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat

dan obat kontrasepsi (Alokon) serta pelaksanaan pelayanan KB di daerah

kabupaten;

k. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan pelaksanaan tugas diseksiJaminan Ber-

KB;

l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Seksi

Jaminan Ber-KB;

m. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat terhadap kebijakan dalam pelaksanaan

kegiatan Seksi Jaminan Ber-KB;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

3.2 Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-Keluarga Berencana (KB)

Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-Keluarga Berencana (KB) dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan

penyusunan kebijakan teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program

dan kegiatan Seksi Pembinaan Kesertaan dan Ber-KB, sesuai peraturan perundang-

undangan dan pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi

mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Pembinaan danKepesertaan

Ber-KB;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Pembinaan dan Kesertaan

Ber-KB;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Pembinaan dan Kesertaan Ber-KB;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Pembinaan dan

Kesertaan Ber-KB sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 24

b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksi Pembinaan dan Kesertaan

Ber-KB;

c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana,

tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Pembinaan dan

Kesertaan Ber-KB serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

g. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan

kegiatan diseksiPembinaan dan Kesertaan Ber-KB;

h. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan

diseksiPembinaan danKesertaan Ber-KB;

i. Melaksanakan pembinaan dan sosialisasi pelaksanaan tugas dan kebijakan

pemerintah diseksiPembinaan dan Kesertaan Ber-KB;

j. Melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi

kemasyarakatan dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan dan kesertaan ber-

KB di kabupaten;

k. Melaksanakan monitoring dan pengendalian tugas dan kegiatan seksiPembinaan

dan Kesertaan Ber-KB;

l. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai

rencana, tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

3.3. Seksi Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga

Seksi Ketahanan dan Kesejateraan Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi,

mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan

teknis, membina, mengoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan Seksi

Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, sesuai peraturan perundang-undangan dan

pedoman yang berlaku untuk kelancaran tugas.

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 25

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kepala Seksi

mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan

Keluarga;

b. pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan

Keluarga;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas diseksi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

d. pelaksanaanfungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rincian tugas sebagaimana dimaksud di atas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan dan jadwal operasional tahunan diseksi Ketahanan dan

Kesejateraan Keluarga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis diseksiKetahanan dan

Kesejahteraan Keluarga;

c. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan terkait perumusan

kebijakan, operasionalisasi dan pelaporannya;

d. Menyelia pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana, tepat

waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai rencana,

tepat waktu, berkualitas dalam lingkup Seksi;

f. Melaksanakan dan meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam

pembanguanan keluarga di kabupaten melalui pembinaan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga;

g. Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

h. Melaksanakan koordinasi dengan SKPD terkait penyelenggaraan program dan

kegiatan diseksiKetahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

i. Melaksanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan program dan kegiatan

dibidangKetahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

j. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga;

k. Melaksanakan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan organisasi

kemasyarakatan terhadapkebijakan pemerintah terkait Ketahanan dan

Kesejahteraan Keluarga;

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 26

l. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

seksiKetahanan dan Kesejahteraan Keluarga;

m. Menyusun laporan dan memberi saran kepada atasan terkait pelaksanaan tugas;

n. Menilai prestasi kerja bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir;

o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh pimpinan baik lisan

maupun tertulis.

Untuk lebih jelas dari Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Kabupaten Soppeng, maka dapat dilihat pada skema berikut ini :

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Soppeng

2.2 SUMBER DAYA SKPD

Suatu organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya sangat ditentukan oleh

kualitas sumberdaya manusia dan sarana prasarana pendukung.Sumberdaya manusia dan

perlengkapan tersebut merupakan elemen dalam menggerakkan roda organisasi,sekaligus

sebagai faktor internal yang berpengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi.

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tahun 2017 memiliki

sumberdaya aparatur sebagaimana digambarkan dalam Tabel dan diagram berikut :

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 27

Tabel Sumber Daya Manusia di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Soppeng Tahun 2017

No. Golongan/Pangkat Pendidikan

Jumlah S-3 S-2 S-1 D-III SLTA SLTP SD

1. IV/e

0

IV/d

0

IV/c

1

1

IV/b

1 3

4

IV/a

1 9

10

Total Gol IV 0 2 13 0 0 0 0 15

2. III/d

2 8 0 7

17

III/c

1 2 1 1

5

III/b

12 1 2

15

III/a

8 0 0

8

Total Gol III 0 3 30 2 10 0 0 45

3. II/d

1

1

II/c

II/b

2

2

II/a

1

1

Total Gol II 0 0 0 0 4 0 0 4

4. I/d

0

I/c

0

I/b

0

I/a

0

Total Gol I 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH TOTAL 0 5 43 2 14 0 0 64

Perlengkapan dan peralatan kerja yang digunakan untuk mendukung

operasional pelaksanaan tugas-tugas DPPKB sampai dengan bulan Maret tahun 2016

masih terbatas, termasuk belum representatifnya ruangan kerja dan ruang layanan

yang tersedia (tabel 1).

Uraian ketersediaan dan kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor

tersebut dibawah menggambarkan masih terbatasnya dukungan sarana dan prasarana

yang ada,sehingga untuk perencanaan kebutuhan kedepan akan menjadi

pertimbangan dalam program pengadaan sarana dan prasarana dalam rangka

mendukung operasional pelaksanaan tugas-tugas DPPKB Kabupaten Soppeng

sehingga dapat menghasilkan capaian kinerja kegiatan yang lebih optimal.

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 28

Tabel Ketersediaan Sarana dan Prasarana untuk Menunjang Kinerja

DPPKB Tahun 2017

NO. NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1. Tanah 1.080 m2

2. Bangunan Kantor 1 Unit

3. Balai PLKB Kecamatan 6 Unit

4. Kendaraan Roda Empat 2 Unit

5. Kendaraan Roda Dua 61 Unit

6. Meja Kerja 22 Buah

7. Kursi Kerja 22 Buah

8. Kursi Rapat 50 Buah

9. Komputer PC 17 Buah

10. Laptop 20 Buah

11. LCD 10 Buah

12. Printer 20 Buah

13. Modem 13 Buah

14. Faximile 1 Buah

15. Publik Adress 9 Unit

16. Lemari 4 Buah

17. AC 2 Buah

18. Kipas Angin 12 Buah

19. Mesin Ketik 1 Unit

20. Mimbar Podium 1 Unit

2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD

Dalam mewujudkan target kinerja setiap tahunnya,digunakan 3(tiga)

pendekatan system yakni Norma(aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan), Struktur /

Penguatan Kelembagaan,dan Sumberdaya.Ketiga pendekatan tersebut dianggap paling

efisien dan efektif digunakan untuk akselerasi pembangunan Program Keluarga

Berencana di Kabupaten Soppeng yang mulai aktif

kelembagaannya pada tahun 2017.

Untuk mengukur indicator kinerja pelayanan DPPKB tahun 2011 sd.Tahun

2015,maka yang menjadi dasar pengukuran kinerja dimaksud di dasarkan pada

penetapan kinerja setiap tahunnya, yang disesuaikan dengan Standar Pelayanan

Minimal (SPM) dari BKKBN dipadukan dengan beberapa indikator kinerja yang ada

dalam Lampiran I Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tanggal 21

Oktober 2010 dengan indikator sebagai berikut :

1. Rata-rata jumlah anak perkeluarga

2. Rasio akseptor KB

3. Cakupan peserta KB aktif

4. Keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 29

5. Cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun

6. Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need)

7. Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB

8. Cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga

sejahtera (UPPKS) yang ber-KB

9. Ratio petugas lapangan Keluarga Berecana/Penyuluh Keluarga Berencana

(PLKB/PKB)

10. Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD)

11. Cakupan penyediaa alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan

masyarakat

12. Cakupan penyediaan informasi data mikro keluaarga setiap desa/kelurahan.

Kinerja Pelayanan Urusan Keluarga Berencana dapat dilihat melalui table Evaluasi Capaian

Kinerja Urusan Keluarga Berencana pada periode tahun 2010-2015 dengan menggunakan

indikator sebagai tolak ukur standart capaian yaitu indikator Standart Pelayanan Minimal

(SPM), Indikator Kinerja Kunci (IKK),dan Indikator kinerja lainnya.

Evaluasi Capaian kinerja Urusan Keluarga Berencana menampilkan target dan realisas

iberdasarkan indikator-indikator tersebut sehingga dapat dilihat tingkat perolehan

capaian kinerja Urusan Keluarga Berencana melalui selisih antara target dan realisasi

yang diperoleh.

Penyusunan indicator kinerja layanan Urusan Keluarga Berencana pada dokumen

Rencana Strategis tahun 2011- 2015 (disusuntahun2011 ) sudah memasukkan indicator

SPM,IKK,dan MDGS secara terinci, dalam penyusunan program dan kegiatan

menggambarkan adanya berbagai upaya untuk mendorong pencapaian indikator dimaksud.

Oleh karena itu untuk review pencapaian kinerja pelayanan Urusan Keluarga Berencana di

Kabupaten Soppeng hanya memberikan gambaran tentang hasil kerja sebagaimana

tersebut diatas dan lebih rinci dapat dilihat pada table 2 berikut :

PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN

KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 30

Tabel 2.3

Pencapaian kinerja pelayanan SKPD Urusan Keluarga Berencana

NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TIGAS DAN

FUNGSI SKPD

TARGET SPM

TARGET IKK

TARGET INDIKATO

R LAINNYA

TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE- REALISASI CAPAIAN TAHUN KE RASIO CAPAIN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Rata-rata jumlah anak perkeluarga

2.88 2.93 2.92 2.91 2.9 2.88 1.43 1.43 1.17 3.05 1.22 104.44% 151.03% 159.79% 94.83% 157.64%

2 Rasio akseptor KB

750 748 749 750 750 750 748 769 767 723 750 100.00% 102.70% 102.30% 96.40% 100.00%

3 Cakupan peserta KB aktif 65% 75%

74.77% 74.79% 74.80% 75.00% 75.00% 74.80% 76.90% 76.70% 72.33% 75.06% 100.00% 102.80% 102.50% 96.40% 100.10%

4 Keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I

19.30%

19.70% 19.60% 19.50% 19.40% 19.30% 17.71% 15.60% 16.31% 14.88% 14.88% 110.10% 120.40% 116.36% 123.30% 123.30%

5 Cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20 tahun

3.50%

3.80% 3.70% 3.60% 3.50% 3.50% 3.70% 4.01% 3.74% 3.65% 3.65% 102.63% 91.62% 96.11% 95.71% 95.71%

6

Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber KB tidak terpenuhi (Unmet Need)

5%

15% 12% 9% 7% 5% 14.01% 13.65% 12.79% 16.82% 16.02% 92.23% 86.25% 58.79% 41.62% 31.21%

7 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB

70%

80% 72% 75% 77% 79% 80% 89.44% 81.36% 74.65% 66.74% 77.02% 124.20% 108.50% 96.90% 84.50% 96.30%

8

Cakupan PUS peserta KB angota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera yang ber-KB

87%

95% 87% 88% 90% 92% 95% 81.90% 88.05% 90.93% 85.75% 82.11% 94.10% 100.10% 101.00% 93.20% 86.40%

9 Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD)

100%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

10

Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat

100%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100 100% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

11

Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga setiap desa/kelurahan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 31

Capaian kinerja DPPKB sebagaimana diuraikan pada tabel2 diatas,didukung oleh

tersedianya anggaran.Pada table 3 berikut dapat dilihat komposisi anggaran belanja tidak

langsung dan belanja langsung pada DPPKB sejak tahun 2011.Jumlah anggaran pada

belanja tidak langsung setiap tahun mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya

jumlah aparat di DPPKB.Adapun untuk belanja langsung yang dialokasikan untuk membiayai

program/kegiatan sesuai tupoksi SKPD DPPKB relative rendah dari tahun ke tahun jika

dibandingkan dengan fungsi dan tanggung jawab SKPD dalam menjalankan 1 urusan wajib

pemerintah provinsi yakni Urusan Wajib Keluarga Berencana. Alokasi anggaran

belanjalansung dari tahun ketahun mengalami kenaikan yang signifikan,bahkan pada tahun

2013 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.Hal inilah yang menjadi salah satu

penyebab belum maksimalnya peran SKPD DPPKB dalam mendorong dan

mengimplementasikan SPM dan mencapai Indikator Kinerja Kunci pemerintah daerah.

PEMERINTAH KABUPATENSOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN

KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 32

Tabel 2.4 Anggaran Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng

Uraian

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun

Ke- Rata-Rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Belanja Daerah

3,722,409,326 5,535,025,576 5,454,991,725 5,817,377,415 6,529,370,519 3,821,737,395 5,243,930,945 5,253,790,057 5,412,925,480 6,011,793,120 102.67 94.74 96.31 93.05 92.07 561,392,239 438,011,145

Belanja Tidak Langsung

2,886,013,726 3,433,445,576 3,486,317,705 3,500,429,915 3,847,548,749 2,998,384,037 3,283,091,777 3,335,790,996 3,501,409,099 3,857,769,911 103.89 95.62 95.68 100.03 100.27 192,307,005 171,877,175

- Belanja Pegawai

2,886,013,726 3,433,445,576 3,486,317,705 3,500,429,915 3,847,548,749 2,998,384,037 3,283,091,777 3,335,790,996 3,501,409,099 3,857,769,911 103.89 95.62 95.68 100.03 100.27 192,307,005 171,877,175

Belanja Langsung

836,395,600 2,101,580,000 1,968,674,020 2,316,947,500 2,681,821,770 823,353,358 1,960,839,168 1,917,999,061 1,911,516,381 2,154,023,209 98.44 93.3 97.43 82.5 80.32 369,085,234 266,133,970

- Belanja Pegawai

148,855,000 195,895,000 153,153,000 306,900,000 125,513,000 148,855,000 187,049,500 135,750,000 297,100,000 124,763,000 100 95.48 88.64 96.81 99.4 (4,668,400) (4,818,400)

- Belanja Barang dan Jasa

569,508,445 1,203,453,405 927,756,370 974,729,250 1,011,917,489 557,095,378 1,100,393,723 901,259,711 912,191,281 908,079,059 97.82 91.44 97.14 93.58 89.74 88,481,809 70,196,736

- Belanja Modal

118,032,155 702,231,595 887,764,650 1,035,318,250 1,544,391,281 117,402,980 673,395,945 880,989,350 702,225,100 1,121,181,150 99.47 95.89 99.24 67.83 72.6 285,271,825 200,755,634

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 33

2.4.TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD

2.4.1.GAMBARAN KONDISI SAAT INI

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Sulawesi Selatan

sebagaimana data dalam tabel.Terlihat bahwa pertumbuhan penduduk dari 2014 s.d.2015

sangat rendah yaitu 0,04%.Berdasarkan data ini bisa dikatakan bahwa Kabupaten Soppeng

relative berhasil dalam mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk.Namun data ini harus

diperhadapkan dengan data-data lain baik di sektor yang sama maupun sektor yang berbeda

untuk mencermati potensi masalah yang harus segera di atasi.

Data peserta KB aktif di Kabupaten Soppeng pada rentang waktu Tahun 2011 2015

dapat kita lihat pada tabel berikut ini

Tabel 2.5 Pencapaian Peserta KB Aktif Tahun 2011-2015

No Tahun PUS Peserta KB

Aktif Persentase Ket.

1. 2011 40.441 31.305 77,41%

2. 2012 39.939 31.061 77,77%

3. 2013 40.222 31.622 78,62%

4. 2014 39.454 29.440 74,62%

5. 2015 38.263 28.720 75,06%

Berarti dalam rentang waktu lima tahun Capaian akseptor KB aktif mengalami

fluktuasi. Khusus pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan sekitar 4% dan pada tahun

2015 mengalami kenaikan 0,44% dibandingkan tahun 2014, tentunya kenaikan ini cukup

bagus, karena setidaknya bisa mengurangi jumlah penduduk.

Yang menjadi permasalahan dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga

Sejahtera saat ini adalah Cakupan pasangan usia subur yang isterinya dibawah usia 20

tahun, dimana kondisi saat ini dari target 3,5% yang dicapai masih 3,65%, jadi capaian

kinerja sampai saat ini baru 95,71%, makanya untuk periode renstra mendatang ini masih

perlu mendapat perhatian sehingga target yang direncanakan dapat tercapai, atau kalau

perlu target yang perlu direvisi ulang.

Program kependudukan dan KB dilaksanakan oleh pemerintah dimaksudkan untuk

mengatasi masalahk ependudukan di Indonesia. Pada mulany apenanganan masalah

kependudukan dan KB berangkat dari masalah utama kependudukan antara lain jumlah

penduduk yang besar,pertumbuhan yang cukup tinggi dan penyebaran yang tidak merata.

Salah satu masalah dalam pengelolaan program KB yaitu masih tingginya angka unmet need

di Kabupaten Soppeng, menurut data akhir tahun 2015 masih sebesar 16,02 persen.

Peserta Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng masih didominasi penggunaan

alat kontrasepsi jangka pendek seperti suntik dan pil.Sedangkan alat kontrasepsi jangka

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 34

panjang dengan efektifitas yang tinggi masih kurang, hal ini harus diwaspadai khususnya

penggunaan KB tradisional yang efektifitasnya sangat rendah namun prosentase

penggunaanya di Kabupaten Soppeng cukup tinggi jika dibandingkan dengan penggunaan

alat kontrasepsi modern lainnya (Kondom,Implant,IUD dan MOW/MOP).

Perbaikan kualitas pemakaian kontrasepsi merupakan salah satu tujuan dari program

keluarga berencana.Salah satu ukuran dari kualitas pemakaian adalah efektifitas

(kelangsungan) pemakaian kontrasepsi yang semakin tinggi.Alasan putus pakai bisa

mencakup kegagalan kontrasepsi,ketidak puasan terhadap alat/cara KB,efek samping, dan

kekurang-tersediaan alat/cara KB.Tingkat putus pakai yang tinggi,kegagalan alat/cara KB dan

pergantian alat/cara KB bisa mengindikasikan bahwa diperlukan perbaikan dalam pemberian

konseling tentang pemilihan alat/cara KB, pelayanan lanjutan dan penyediaan pelayanan

yang lebih luas.Menurut tren hasil SDKI menunjukkan bahwa, persentase PUS yang tidak

ingin punya anak dan ingin menunda kehamilannya tetapi tidak menggunakan kontrasepsi

atau kelompok unmetneed untuk Kabupaten Soppeng masih sangat tinggi\dibandingkan

dengan rata-rata nasional.

Mengapa pasangan usia subur tidak memakai kontrasepsi,hal ini berkaitan dengan

tingkat pengetahuan, akses, kualitas pelayanan dan ketersediaan kontrasepsi. Untuk

mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan suatu pendekatan KIEdan peningkatan

pelayanan operasional. Selanjutnya perlu pendekatan, intervensi secara partisipatoris

dengan memanfaatkan seluruh jaringan yang ada di lini lapangan,sehingga diperlukan

penanganan unmetneed yang lebih terfokus agar pemakaian kontrasepsi dapat meningkat.

2.4.2. TANTANGAN DAN PELUANG

Uraian tentang gambaran kondisi saat ini terkait pembangunan Keluarga, Keluarga

Sejahtera, Keluarga Berencana, Pengendalian Penduduk da n pembangunan keluarga

berencana di Kabupaten Soppeng diatas mengantar kita pada analisis tantangan dan

peluang dalam menjalankan fungsi pelayanan Pengendalian Penduduk, Pembangunan

Keluarga Berencana di Kabupaten Soppeng.Tantangan merupakan kesenjangan atas kondisi

saat ini terhadap kondisi ideal yang kita harapkan.Beberapa hal yang menjadi tantangan

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Soppeng untuk

diwujudkan dalam kurun waktu renstra ini meliputi hal-hal berikut:

2.4.2.1 Tantangan

1. Target Total Fertility Rate yang belum tercapai dan LPP yang perlu dipertahankan

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 35

2. Target pelayanan akseptor KBbagipasangan usiasubur, khususnya Akseptor KB

MKJP

3. Target cakupan pasangan usia subur (PUS) yang isterinya dibawah usia 20 tahun

yang masih tinggi

4. Target Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet

Need)

5. Target cakupan PUS peserta KB anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-KB ,

6. Target Cakupan PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pedapatan keluarga

sejahtera yang ber-KB

7. Target ratio petugas lapangan KB (PLKB/PKB)

8. Target penurunan jumlah Keluarga prasejahtera setiap tahun

2.4.2.2 Peluang

Dalam pelaksanaan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera, serta urusan

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.beberapa peluang dapat dimanfaatkan

untuk menjawab beberapa tantangan tersebut diatas meliputi:

1. Komitmen pemerintah pusat dalam pelaksanaan program KKBPK yang termuat

dalam Agenda Prioritas (Nawa Cita) Pemerintah 2015-2019, yaitu agenda prioritas

kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup, manusia Indonesia di poin pertama

yaitu Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana

2. Regulasi teknis di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam hal Keluarga

Berencana danKeluarga Sejahtera.

3. Peningkatan ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga menjadi perhatian

beberapa SK

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 36

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PELAYANAN SKPD

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi,Dinas Pengendalian Penduduk dan KB masih

diperhadapkan pada beberapa permasalahan yang terurai dibeberapa bidang,sebagai

berikut:

1. Tingginya angka Unmet Need

2. Terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga penyuluh KB

3. Rendahnya kepesertaan laki-laki dalam ber-KB

4. Tingginya jumlah pernikahan dini di Kabupaten Soppeng

5. Pembinaan dan cakupan pelayanan KB pasca persalinan dan pasca keguguran belum

optimal.

6. Kurangnya sosialisasi KIE dan kurang mendalamnya Komunikasi, Informasi Edukasi

(KIE).

7. Upaya penurunan jumlah keluarga prasejahtera belum terintegrasi secara teknis dalam

kerangka penurunan jumlah penduduk miskin ditingkat provinsi maupun

kabupaten/kota

8. Program ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga (Bina Keluarga Balita,Bina

Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga

Sejahtera (UPPKS), PIK Remaja/Mahasiswa, belum dilaksanakan secara

komprehensif lintas sektor.

Beberapa permasalahan sebagaimana terurai di setiap bidang dan urusan diatas,

diperhadapkan pula dengan berbagai isu yang muncul seiring dengan perkembangan

lingkungan strategis eksternal SKPD baik secara internasional,nasional,maupun regional

sebagaimana berikut ini :

Tabel 3.1 Identifikasi Isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal)

Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Soppeng

Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional

Ledakan penduduk dinegara-

negara berkembang yang sulit

dikendalikan

Laju pertumbuhan

penduduk

Yang terus meningkat

Laju pertumbuhan penduduk yang

terus meningkat di Sulawesi

Selatan

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 37

3.2. TELAAHAN VISI,MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

DAERAH TERPILIH

3.2.1. Visi

Visi dalam Pemerintah Daerah Kab.Soppeng ini dimaksudkan sebagai gambaran

tentang kondisi yang hendak diwujudkan dalam lima tahun kedepan.Antara gambaran masa

depan yang hendak diwujudkan dengan gambaran kondisi saat ini terdapat

kesenjangan.Rumusan visi dalam hal ini berfungsi menyatukan segenap pemangku

kepentingan dalam bergerak bersama menutup kesenjangan tersebut.

RPJMD Kabupaten Soppeng merupakan penjabaran RPJPD Kabupaten Soppeng

2005-2025 dan juga memperhatikan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018 dan

RPJMN 2015-2019.Karena itu,rumusan visi RPJMD Kabupaten Soppeng harus

memperhatikan keterkaitan dan sinkronisasinya dengan berbagai dokumen perencanaaan

tersebut.

Visi RPJPD Kabupaten Soppeng 2005-2015 adalah Soppeng Yang Maju,Adil, dan

Sejahtera Tahun 2025.Visi ini memiliki pokok visi yakni:

Maju : mempunyai makna bahwa masyarakat Kab. Soppeng

berkeinginan maju dalam segala aspek kehidupan yang berorientasi

pada pertumbuhan dan pengembangan masa depan yang lebih baik dan

konstruktif.

Adil : mengandung makna tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun,

semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dalam

meningkatkan taraf kehidupan,memperolah pekerjaan, mendapatkan

pelayanan, pendidikan, kesehatan, agama,mengemukakan

pendapat,melaksanakan hak politik, menciptakan keamanan serta

mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan hukum.

Sejahtera: Mempunyai makna bahwa masyarakat Kab. Soppeng

mendambakan kehidupan yang berkecukupan secara materil dan

spiritual, serta kesejahteraan lahir dan batin.

Visi RPJMN 2015-2019 adalah :

Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri,dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong

Visi RPJMD Kabupaten Soppeng 2016-2020 adalah:

Pemerintahan yang Melayani dan Lebih Baik

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 38

Pada rumusan visi ini terkandung substansiperwujudan visibahwa Kabupaten

Soppeng pemerintahannya akan lebih melayani dan daerahnya akan lebih baik. Terdapat

dua pokok visi pada rumusan visi ini yaknipemerintahan yang melayanidanKabupaten

Soppeng yang lebih baik.

Pemerintahan yang melayani bermakna bahwa dalam lima tahun kedepan

kehadiran pemerintah akan semakin signifikan dalam melayani rakyatnya.Hakekat kehadiran

pemerintahan adalah untuk melayani rakyatnya.Pemerintah tidak hadir untuk dilayani tetapi

untuk melayani.Kondisi yang hendak dicapai dengan pokok visi ini adalah terjadinya

peningkatan kinerja pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan petani dan kemajuan pertanian,

pendidikan yang unggul dan murah,pelayanan publik yang prima,pariwisata yang

berkembang,infrastruktur transportasi yang baik,tatakelola pemerintahan yang baik,pelayanan

kesehatan yang unggul dan murah, serta kehidupan beragama yang kondusif dan tingginya

partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan.

Kabupaten Soppeng yang lebih baikbermakna bahwa Kabupaten Soppeng akan

terakselerasi kemajuannya sehingga mencapai posisi sebagai daerah yang merupakan pilar

utama pembangunan Sulawesi Selatan. Sebagaimana Visi RPJMD Sulawesi Selatan 2013 -

2018 salah satu pokok visinya dalah pilar utama pembangunan nasional dalam hal ketahanan,

kemandirian dan kedaulatan pangan,maka Kabupaten Soppeng dalam lima tahun kedepan

akan menjadi pilar utama Sulawesi Selatan dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian dan

kedaulatan pangan tersebut.

3.2.2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi yang akan ditempuh adalah sebagai

berikut.

1. Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro- petani

Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk meningkatkan pelayanan pada urusan

pertanian secara umum sehingga berlangsung kebijakan yang berpihak kepada petani.

Sebagaimana terlihat pada gambaran umum daerah bahwa mata pencaharian utama

penduduk Kabupaten Soppengadalahpertanian dalam arti umum. Misi ini terutama

memprioritaskan upaya memenuhi kebutuhan sarana produksi petani terutama

pupuk,sarana produksi untuk pembudidaya ikan terutama bibit ikan,keterpenuhan

jaringan irigasi bagi persawahan dan upaya penerapan sistem petik-olah-jual pada

usaha tani yang berjalan.

2. Mewujudkan pendidikan unggul yang murah dan berkeadilan bagi semua warga

PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021 DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

R E N S T R A 39

Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk meningkatkan kualitas pendidikan di

satu sisi serta dapat di akses dengan murah dan berkeadilan pada sisi lainnya. Misi ini

terutama memprioritaskan upaya umum untuk pendidikan gratis level sekolah dasar dan

menengah pertama serta bimbingan belajar gratis bagi siswa. Prioritas ini dijalankan

secara terkait dengan kewajiban dasar pemerintah kabupaten dalam urusan

pendidikan.

3. Menjadikan Kabupaten Soppeng yang lebih baik dalam pelayanan publik

Fokus dari misi ini adalah upaya umum untuk menyelenggarakan pelayanan public

secara lebih baik. Prioritas dalam misi adalah upaya dalam mengaplikasikan sistem

administrasi satu pintu berbasis teknologi informasi (information

technology/IT),peningkatan pelayanan administrasi kependudukan, perbaikan

pelayanan dan pengadaan pemadam kebakaran setiap kecamatan,keringanan biaya

melahirkan dan santunan kematian (lahir gratis, meninggal disantuni) dan

meningkatkan kunjungan dan interaksi Bupati dengan warga (Bupati menyapa).

4. Menata kepariwisataandan sistemtransportasiyangmulusdan nyaman

Fokus dari misi ini adalah upaya umum dalam memanfaatkan potensi wisata daerah

dan meningkatkan kapasitas infrastruktur transportasi daerah. Prioritas dalam misi ini

adalah optimalisasi promosi wisata, penemuan dan pengembangan obyek wisatabaru,

pembangunan/perbaikan jalan 500 km dalam lima tahun dan membuka isolasi kampung

terpencil.

5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih bebas korupsi

Fokus dari misi ini adalah upaya umum mewujudkan tatakelola pemerintahan baik

melalui reformasi bir