Perspektif Pembangunan Kabupaten Soppeng

PENGEMBANGANDAN PENGELOLAAN

SUMBER DAYA AIR DALAMKONTEKS INVESTASI DI BIDANG AIR, AGRIBISNIS

AGRO-INDUSTRI, AGRO-WISATA DAN

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

WATAN SOPPENG, 1 JULI 2003

POKOK-POKOK POKOK-POKOK BAHASANBAHASANPENDAHULUAN

PERMASALAHAN UMUM S.D. AIR

POTENSI INVESTASI & ALTERNATIFNYA

STRATEGI PERSIAPAN & PELAKSANAAN

KESIMPULANREKOMENDASI

KAWASAN PENGEMBANGAN

SOPPENGSOPPENGPERINGKAT PERINGKAT BERAPA?BERAPA?

SOPPENGSOPPENGPERINGKAT PERINGKAT BERAPA?BERAPA?

KABUPATEN SOPPENGKABUPATEN SOPPENGTERNYATA TIDAK TERNYATA TIDAK

TERMASUKTERMASUKDALAM PERINGKAT DAYA DALAM PERINGKAT DAYA

SAING INVESTASI SAING INVESTASI DIANTARADIANTARA

126 KABUPATEN/KOTA126 KABUPATEN/KOTADI INDONESIADI INDONESIA

KABUPATEN SOPPENGKABUPATEN SOPPENGTERNYATA TIDAK TERNYATA TIDAK

TERMASUKTERMASUKDALAM PERINGKAT DAYA DALAM PERINGKAT DAYA

SAING INVESTASI SAING INVESTASI DIANTARADIANTARA

126 KABUPATEN/KOTA126 KABUPATEN/KOTADI INDONESIADI INDONESIA

LALU BAGAIMANA?LALU BAGAIMANA?

SUMBER DAYASUMBER DAYAVERSUS DAYA SAING:VERSUS DAYA SAING:

(1)(1) SUMBER DAYA ALAM;SUMBER DAYA ALAM;

(2)(2) SUMBER DAYA MANUSIA;SUMBER DAYA MANUSIA;

(3)(3) SUMBER DAYA DANA.SUMBER DAYA DANA.

LALU BAGAIMANA?LALU BAGAIMANA?

SUMBER DAYASUMBER DAYAVERSUS DAYA SAING:VERSUS DAYA SAING:

(1)(1) SUMBER DAYA ALAM;SUMBER DAYA ALAM;

(2)(2) SUMBER DAYA MANUSIA;SUMBER DAYA MANUSIA;

(3)(3) SUMBER DAYA DANA.SUMBER DAYA DANA.

FAKTOR DAYA SAING:FAKTOR DAYA SAING:

(1)(1) PEMBERDAYAAN SDM;PEMBERDAYAAN SDM;

(2)(2) KELEMBAGAAN;KELEMBAGAAN;

(3)(3) TEKNOLOGI;TEKNOLOGI;

(4)(4) SUMBER DAYA DANA;SUMBER DAYA DANA;

(5)(5) INSTRUMEN PENGATURAN.INSTRUMEN PENGATURAN.

FAKTOR DAYA SAING:FAKTOR DAYA SAING:

(1)(1) PEMBERDAYAAN SDM;PEMBERDAYAAN SDM;


(3)(3) TEKNOLOGI;TEKNOLOGI;



TEORI SKALA OPTIMALTEORI SKALA OPTIMAL

UKURAN SEBESAR MUNGKIN UKURAN SEBESAR MUNGKIN TAPI MAMPU DIURUS; TAPI MAMPU DIURUS;

KECIL, TAPI MASIH CUKUP KECIL, TAPI MASIH CUKUP EFISIEN U/ DIKEMBANGKAN.EFISIEN U/ DIKEMBANGKAN.

SOLUSI?: SOLUSI?: DIPECAH; ATAU DIPECAH; ATAU DIGABUNG!DIGABUNG!

TEORI SKALA OPTIMALTEORI SKALA OPTIMAL

UKURAN SEBESAR MUNGKIN UKURAN SEBESAR MUNGKIN TAPI MAMPU DIURUS; TAPI MAMPU DIURUS;

KECIL, TAPI MASIH CUKUP KECIL, TAPI MASIH CUKUP EFISIEN U/ DIKEMBANGKAN.EFISIEN U/ DIKEMBANGKAN.

SOLUSI?: SOLUSI?: DIPECAH; ATAU DIPECAH; ATAU DIGABUNG!DIGABUNG!

BATASAN DISKUSI:BATASAN DISKUSI:

(1)(1) PEMBERDAYAAN SDMPEMBERDAYAAN SDM;;


(3)(3) TEKNOLOGITEKNOLOGI;;



BATASAN DISKUSI:BATASAN DISKUSI:

(1)(1) PEMBERDAYAAN SDMPEMBERDAYAAN SDM;;


(3)(3) TEKNOLOGITEKNOLOGI;;



BERI SESEORANG

IKAN,

BERI SESEORANG

IKAN,

MAKA AKAN DIM

AKAN HABIS

MAKA AKAN DIM

AKAN HABIS

BERI SESEORANG

PANCING,

BERI SESEORANG

PANCING,

MAKA AKAN M

ENJADI KENYANG

MAKA AKAN M

ENJADI KENYANG

BERI SESEORANG

PENGETAHUAN

BERI SESEORANG

PENGETAHUAN

MEM

ANCING M

AKA AKAN MAKM

UR

MEM

ANCING M

AKA AKAN MAKM

UR

BERI SESEORANG

IKAN,

BERI SESEORANG

IKAN,

MAKA AKAN DIM

AKAN HABIS

MAKA AKAN DIM

AKAN HABIS

BERI SESEORANG

PANCING,

BERI SESEORANG

PANCING,

MAKA AKAN M

ENJADI KENYANG

MAKA AKAN M

ENJADI KENYANG

BERI SESEORANG

PENGETAHUAN

BERI SESEORANG

PENGETAHUAN

MEM

ANCING M

AKA AKAN MAKM

UR

MEM

ANCING M

AKA AKAN MAKM

UR

KAMI KAMI REWE’ SIPULUNGREWE’ SIPULUNGKE SOPPENGKE SOPPENG

BUKAN MEMBAWA IKAN, BUKAN MEMBAWA IKAN, BUKAN JUGA PANCING,BUKAN JUGA PANCING,TAPI MUNGKIN HANYATAPI MUNGKIN HANYA

SUMBANG SARANSUMBANG SARANBAGAIMANA MEMANCING?BAGAIMANA MEMANCING?

KAMI KAMI REWE’ SIPULUNGREWE’ SIPULUNGKE SOPPENGKE SOPPENG

BUKAN MEMBAWA IKAN, BUKAN MEMBAWA IKAN, BUKAN JUGA PANCING,BUKAN JUGA PANCING,TAPI MUNGKIN HANYATAPI MUNGKIN HANYA

SUMBANG SARANSUMBANG SARANBAGAIMANA MEMANCING?BAGAIMANA MEMANCING?

KONTEKS PERWILAYAHANKONTEKS PERWILAYAHAN

KEUNGGULAN KOMPARATIF:

* KABUPATEN SOPPENG, DENGAN LUAS 1.500KM2

DENGAN LAHAN PERTANIAN 24.846 HA DAN PENDUDUK

234.578 JIWA, TIDAK MEMADAI POTENSINYA

“KEUNGGULAN KOMPARATIF”.* PERWILAYAHAN PERTANIAN

LAHAN SEMPIT KENDALAPRODUKSI BERDAYA SAINGPASAR BIAYA PRODUKSIPER UNIT LUAS BESAR

KURANG DAYA SAING.

SUMBER DAYA LOKAL& KOMODITAS ANDALAN:

* TANPA “UPAYA KHUSUS”, SUMBER DAYA LOKAL HANYA

CUKUP-CUKUPAN SAJA.* PERSAINGAN BEBAS & PENING-

KATAN “SDM” MENJADITANTANGAN “OTDA” KE DEPAN.

* PERLU PENINGKATAN“SUMBER DAYA LOKAL” “KOMODITAS ANDALAN”

“KEUNGGULAN KOMPETITIF”SECARA LOKAL, REGIONAL,

NASIONAL, MAUPUNINTERNASIONAL.

KONTEKS: ‘IT’- ‘EG’ - ‘T3’KONTEKS: ‘IT’- ‘EG’ - ‘T3’

KIAT PERSAINGAN:

PENGEMBANGAN TERENCANA

SESUAI TUNTUTAN PENGEMBANGAN SEKTOR

BERBASIS SUMBER DAYA AIR DAN PERTANIAN:

KESESUAIAN LAHAN; KAPASITAS SUMBER DAYA; KELESTARIAN LINGKUNGAN;

SDM vs. TECHNOLOGI; AGRIBISNIS - AGROINDUSTRI

PELUANG PASAR

FOKUSSUMBER DAYA LOKAL:

DENGAN 66.23% BEKERJA DI SEKTOR PERTANIAN, MAKA

S.D. LOKAL PERLU DIGALIDARI BASIS SEKTOR INI DANSEKTOR SUMBER DAYA AIR,DITUMBUH-KEMBANGKAN

DAYA SAINGNYA:1. BERBASIS BUDAYA LOKAL;2. BERBASIS USAHA BISNIS;

3. BERBASIS IPTEK;4. BERPENDEKATAN GLOBAL;

(IT - EG - T3)

POTENSI INVESTASIPOTENSI INVESTASI

KEUNGGULAN KOMPETITIF:DENGAN POTENSI SUMBER DAYA:

ALAM - AIR, PERTANIAN, SDM, TEKNOLOGI – BUDAYA;

BERBAGAI POTENSI INVESTASI DAPAT DIKEMBANGKANDI KABUPATEN SOPPENG (KHUSUSNYA S.D. AIRDALAM KONTEKS: AGRIBISNIS, AGROINDUSTRI,

LINGKUNGAN DAN WISATA TERKAIT)MENJADI “KEUNGGULAN KOMPETITIF”.

PERLU: “KETRAMPILAN KERJA” (SMART WORKING)DAN KOMITMEN KERJA BERSAMA MELAUI

MANAJEMEN “ORGANISASI PEMBELAJARAN”(LEARNING ORGANIZATION).

POTENSI INVESTASIPOTENSI INVESTASI

PENDEKATAN SISTEMIK:

PENGAMBILAN KEPUTUSAN (PILIHAN) DENGANPENDEKATAN SISTEMIK, MERAIH KEUNGGULAN

“KOMPETITIF” + “KOMPARATIF” = SYARAT MUTLAK: 1. PERMINTAAN (TUNTUTAN) PASAR;

2. KESESUAIAN (PERUNTUKAN & KAPASITAS) LAHAN;3. KESESUAIAN KONDISI BUDAYA TANI LOKAL

DAN PENDAYAGUNAAN S.D. AIR;4. TUNTUTAN O&P, PELESTARIAN L.H. YANG

HOLISTIK DAN BERKELANJUTAN.

POTENSI INVESTASI - PILIHANPOTENSI INVESTASI - PILIHAN

USAHA TANI UNGGULAN &BERKUALITAS

1. LAHAN SEBAGAI MATA-RANTAI PRODUKSI, PASCA PRODUKSI DAN PEMASARAN: (a) USAHA TANI

BERKUALITAS; (b) USAHA TANI UNTUK WISATA (REKREASI BERBASIS PERTANIAN);

2. USAHA TANI BERKUALITAS: (a) USAHA TANILANGSUNG, PETERNAKAN, PERIKANAN; DAN (b)

USAHA PRODUKSI NILAI TAMBAH.


USAHA TANI UNTUK WISATA

1. WISATA AGRO (AGROTOURISM): (a) USAHA PEMANCINGAN, PERAHU, RAKIT,

WISATA DANAU, SUNGAI, TAMBAK, TAMAN AIR;(b) TAMAN REKREASI BUAH, SAYURAN, APOTIK HIDUP,

TAMAN BUNGA, BURUNG, KUPU-KUPU, ANGREK HUTAN;(c) TAMAN WISATA GUNUNG; (d) WISATA HUTAN, LEBAH,

TANAMAN LANGKA; (e) WISATA PERDESAAN-ADAT; (f) WISATA PERTANIAN TRADISIONAL, ANYAMAN,

WISATA PERSUTRAAN, INDUSTRI R.T.; DSB.


KESESUAIAN LAHAN-TOPOGRAFI

KATEGORI TOPOGRAFI SOPPENG: (1) HAMPARAN DATARAN RENDAH;

(2) DAERAH RATA/DATAR;(3) DAERAH BERGELOMBANG; DAN

(4) DAERAH PEGUNUNGAN (DATARAN TINGGI);(SECARA KHUSUS, KESESUAIAN LAHAN

TERHADAP PILIHAN USAHA HARUSDIKAJI SECARA MENDALAM, UNTUK DIKEMBANGKAN

SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK UNGGULANBIDANG USAHA YANG DITANGANI).


I. I. DATARAN RENDAH:DATARAN RENDAH:1. PERIKANAN, KERAMBAH;1. PERIKANAN, KERAMBAH;

2. BUDU-DAYA TANAMAN AIR;2. BUDU-DAYA TANAMAN AIR;

3. PRODUKSI PETERNAKAN 3. PRODUKSI PETERNAKAN

BEBEK, ANGSA; 4. USAHA BEBEK, ANGSA; 4. USAHA

PEMBENIHAN IKAN; PEMBENIHAN IKAN;

5. PERTANIAN WISATA, KOLAM 5. PERTANIAN WISATA, KOLAM

HIASAN, PEMANCINGAN, HIASAN, PEMANCINGAN,

WISATA AIR, DAYUNG, WISATA AIR, DAYUNG,

PENANGKARAN BUAYA, PENANGKARAN BUAYA,

WISATA SUNGAI, DSB. WISATA SUNGAI, DSB.

I. I. DATARAN RENDAH:DATARAN RENDAH:1. PERIKANAN, KERAMBAH;1. PERIKANAN, KERAMBAH;

2. BUDU-DAYA TANAMAN AIR;2. BUDU-DAYA TANAMAN AIR;

3. PRODUKSI PETERNAKAN 3. PRODUKSI PETERNAKAN

BEBEK, ANGSA; 4. USAHA BEBEK, ANGSA; 4. USAHA

PEMBENIHAN IKAN; PEMBENIHAN IKAN;

5. PERTANIAN WISATA, KOLAM 5. PERTANIAN WISATA, KOLAM

HIASAN, PEMANCINGAN, HIASAN, PEMANCINGAN,

WISATA AIR, DAYUNG, WISATA AIR, DAYUNG,

PENANGKARAN BUAYA, PENANGKARAN BUAYA,

WISATA SUNGAI, DSB. WISATA SUNGAI, DSB.

PILIHAN SESUAI TOPOGRAFIPILIHAN SESUAI TOPOGRAFI

II. II. DATARAN RATADATARAN RATA::1. USAHA TANI KONVENSIONAL, 1. USAHA TANI KONVENSIONAL, TANAMAN LANGKA, PERTANIAN TANAMAN LANGKA, PERTANIAN ORGANIK, PEMBIBITAN, PAKAN ORGANIK, PEMBIBITAN, PAKAN

TERNAK; 2. PETERNAKAN, TERNAK; 2. PETERNAKAN, UNGGAS, PADANG GEMBALA, UNGGAS, PADANG GEMBALA,

LAHAN USAHA TERNAK;LAHAN USAHA TERNAK;3. PEMBENIHAN, BENIH SIAP 3. PEMBENIHAN, BENIH SIAP

TANAM, PENANGKARAN TANAM, PENANGKARAN KHEWAN PIARAAN UNGGUL;KHEWAN PIARAAN UNGGUL;4. PROSESING “AQUA” – AIR 4. PROSESING “AQUA” – AIR KEMASAN, PRODUK LIMBAH KEMASAN, PRODUK LIMBAH

HUTAN; 5. USAHA “LITBANG”; HUTAN; 5. USAHA “LITBANG”; 6. PERTANIAN WISATA, BUDAYA6. PERTANIAN WISATA, BUDAYA

PERDESAAN DLL. PERDESAAN DLL.

II. II. DATARAN RATADATARAN RATA::1. USAHA TANI KONVENSIONAL, 1. USAHA TANI KONVENSIONAL, TANAMAN LANGKA, PERTANIAN TANAMAN LANGKA, PERTANIAN ORGANIK, PEMBIBITAN, PAKAN ORGANIK, PEMBIBITAN, PAKAN

TERNAK; 2. PETERNAKAN, TERNAK; 2. PETERNAKAN, UNGGAS, PADANG GEMBALA, UNGGAS, PADANG GEMBALA,

LAHAN USAHA TERNAK;LAHAN USAHA TERNAK;3. PEMBENIHAN, BENIH SIAP 3. PEMBENIHAN, BENIH SIAP

TANAM, PENANGKARAN TANAM, PENANGKARAN KHEWAN PIARAAN UNGGUL;KHEWAN PIARAAN UNGGUL;4. PROSESING “AQUA” – AIR 4. PROSESING “AQUA” – AIR KEMASAN, PRODUK LIMBAH KEMASAN, PRODUK LIMBAH

HUTAN; 5. USAHA “LITBANG”; HUTAN; 5. USAHA “LITBANG”; 6. PERTANIAN WISATA, BUDAYA6. PERTANIAN WISATA, BUDAYA

PERDESAAN DLL. PERDESAAN DLL.

III. III. BERGELOMBANG:BERGELOMBANG:1. PERTANIAN, SUTRA, 1. PERTANIAN, SUTRA,

TANAMAN KERAS, BIBIT TANAMAN KERAS, BIBIT UNGGUL, USAHA UNGGUL, USAHA

PERLEBAHAN, BAMBU SAYUR, PERLEBAHAN, BAMBU SAYUR, BAMBU BAHAN BANGUNAN, BAMBU BAHAN BANGUNAN,

KERAJINAN, TANAMAN KERAJINAN, TANAMAN WEWANGIAN, KEMBANG, WEWANGIAN, KEMBANG,

BUMBU-BUMBUAN; BUMBU-BUMBUAN; 2. PETERNAKAN UNGGAS, 2. PETERNAKAN UNGGAS, USAHA PRODUKSI PAKAN USAHA PRODUKSI PAKAN

TERNAK UNGGAS; TERNAK UNGGAS; 3. PEMBENIHAN; 4. PRODUKSI 3. PEMBENIHAN; 4. PRODUKSI

PENGOLAHAN; 5. USAHA PENGOLAHAN; 5. USAHA LITBANG; 6. PERTANIAN LITBANG; 6. PERTANIAN

WISATA, DLL. WISATA, DLL.

III. III. BERGELOMBANG:BERGELOMBANG:1. PERTANIAN, SUTRA, 1. PERTANIAN, SUTRA,

TANAMAN KERAS, BIBIT TANAMAN KERAS, BIBIT UNGGUL, USAHA UNGGUL, USAHA

PERLEBAHAN, BAMBU SAYUR, PERLEBAHAN, BAMBU SAYUR, BAMBU BAHAN BANGUNAN, BAMBU BAHAN BANGUNAN,

KERAJINAN, TANAMAN KERAJINAN, TANAMAN WEWANGIAN, KEMBANG, WEWANGIAN, KEMBANG,

BUMBU-BUMBUAN; BUMBU-BUMBUAN; 2. PETERNAKAN UNGGAS, 2. PETERNAKAN UNGGAS, USAHA PRODUKSI PAKAN USAHA PRODUKSI PAKAN

TERNAK UNGGAS; TERNAK UNGGAS; 3. PEMBENIHAN; 4. PRODUKSI 3. PEMBENIHAN; 4. PRODUKSI

PENGOLAHAN; 5. USAHA PENGOLAHAN; 5. USAHA LITBANG; 6. PERTANIAN LITBANG; 6. PERTANIAN

WISATA, DLL. WISATA, DLL.

PILIHAN SESUAI TOPOGRAFIPILIHAN SESUAI TOPOGRAFI

VI. VI. BERBUKIT-BUKITBERBUKIT-BUKIT::1. USAHA TANAMAN KERAS, 1. USAHA TANAMAN KERAS,

BUDIDAYA LEBAH BUDIDAYA LEBAH (APICULTURE), (APICULTURE), HORTIKULTURA, HORTIKULTURA,

KEMBANG, ANGREK; KEMBANG, ANGREK; 2. USAHA TERNAK, LAHAN 2. USAHA TERNAK, LAHAN

GEMBALA, 3. HUTAN PRODUKSI,GEMBALA, 3. HUTAN PRODUKSI,4. USAHA PRODUKSI, LAYANAN 4. USAHA PRODUKSI, LAYANAN LITBANG, KONSERVASI HUTAN, LITBANG, KONSERVASI HUTAN,

TANAMAN LANGKA, HUTAN TANAMAN LANGKA, HUTAN PERCOBAAN, “PERCOBAAN, “ABORETUM”ABORETUM”; ;

5. PERTANIAN WISATA, 5. PERTANIAN WISATA, 6. RESOR PERISTIRAHATAN, 6. RESOR PERISTIRAHATAN,

HUTAN WISATA, WISATA HUTAN WISATA, WISATA GUNUNG, PANJAT TEBING DAN GUNUNG, PANJAT TEBING DAN

SEBAGAINYA. SEBAGAINYA.

VI. VI. BERBUKIT-BUKITBERBUKIT-BUKIT::1. USAHA TANAMAN KERAS, 1. USAHA TANAMAN KERAS,

BUDIDAYA LEBAH BUDIDAYA LEBAH (APICULTURE), (APICULTURE), HORTIKULTURA, HORTIKULTURA,

KEMBANG, ANGREK; KEMBANG, ANGREK; 2. USAHA TERNAK, LAHAN 2. USAHA TERNAK, LAHAN

GEMBALA, 3. HUTAN PRODUKSI,GEMBALA, 3. HUTAN PRODUKSI,4. USAHA PRODUKSI, LAYANAN 4. USAHA PRODUKSI, LAYANAN LITBANG, KONSERVASI HUTAN, LITBANG, KONSERVASI HUTAN,

TANAMAN LANGKA, HUTAN TANAMAN LANGKA, HUTAN PERCOBAAN, “PERCOBAAN, “ABORETUM”ABORETUM”; ;

5. PERTANIAN WISATA, 5. PERTANIAN WISATA, 6. RESOR PERISTIRAHATAN, 6. RESOR PERISTIRAHATAN,

HUTAN WISATA, WISATA HUTAN WISATA, WISATA GUNUNG, PANJAT TEBING DAN GUNUNG, PANJAT TEBING DAN

SEBAGAINYA. SEBAGAINYA.

PERSIAPAN PROGRAM:PERSIAPAN PROGRAM:PERSIAPAN PROGRAM:PERSIAPAN PROGRAM:

(B) KEPEDULIAN BERSAMA KONSERVASI SDA & LINGKUNGAN;(B) KEPEDULIAN BERSAMA KONSERVASI SDA & LINGKUNGAN;

(C) MELAKSANAKAN 11 LANGKAH PERSIAPAN MEMBANGUN KOMITMEN: (C) MELAKSANAKAN 11 LANGKAH PERSIAPAN MEMBANGUN KOMITMEN: (1) Membentuk Badan Pengelola; (2) Identifikasi stakeholder; (3) Analisis Masalah;(1) Membentuk Badan Pengelola; (2) Identifikasi stakeholder; (3) Analisis Masalah;

(4) Kajian Faktor-faktor terkait; (5) Identifikasi Kelompok Sasaran (6) Identifikasi (4) Kajian Faktor-faktor terkait; (5) Identifikasi Kelompok Sasaran (6) Identifikasi Mitra Kerja; (7) Menyepakati Tujuan; (8) Identifikasi Kegiatan yang terkait; Mitra Kerja; (7) Menyepakati Tujuan; (8) Identifikasi Kegiatan yang terkait;

(9) Menentukan target kerja dan jadwal kegiatan; (10) MenyusunRencana Anggaran; (11) Menyusun Tim Pelaksana.

(A) PENDEKATAN KEIKUTSERTAAN (PARTISIPATIF):(A) PENDEKATAN KEIKUTSERTAAN (PARTISIPATIF):MEMBANGUN KEPEDULIAN BERSAMA. PEMERINTAH BERPERAN MEMBANGUN KEPEDULIAN BERSAMA. PEMERINTAH BERPERAN

MENDORONG PENGEMBANGAN VISI BERSAMA – STRATEGI BERSAMA.MENDORONG PENGEMBANGAN VISI BERSAMA – STRATEGI BERSAMA.

PERSIAPAN PELAKSANAAN:PERSIAPAN PELAKSANAAN:PERSIAPAN PELAKSANAAN:PERSIAPAN PELAKSANAAN:

(B) IDENTIFIKASI BIDANG USAHA YG. MENGAKAR DI MASYARAKAT(B) IDENTIFIKASI BIDANG USAHA YG. MENGAKAR DI MASYARAKATATAU BIDANG INVESTASI ANDALAN MASYARAKAT, MISALNYA:ATAU BIDANG INVESTASI ANDALAN MASYARAKAT, MISALNYA:

(1) Potensi tembakau CabengE; (2) Beras Mandi; (3) Ulat Sutra; (4) Pemintalan Kapas; (1) Potensi tembakau CabengE; (2) Beras Mandi; (3) Ulat Sutra; (4) Pemintalan Kapas; (5) Pandai Besi; (6) Pandai Emas; (7) Sewa-menyewa lahan; (8) Tanaman Tahunan,(5) Pandai Besi; (6) Pandai Emas; (7) Sewa-menyewa lahan; (8) Tanaman Tahunan,

Kelapa, Pisang Barangan, Cengkeh, Kemiri, Gula Aren; (9) Pariwisata; (10) LITBANG dll. Kelapa, Pisang Barangan, Cengkeh, Kemiri, Gula Aren; (9) Pariwisata; (10) LITBANG dll.

(C) STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA: (C) STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA: (1)(1) JENIS INVESTASI USAHA;JENIS INVESTASI USAHA; (a) Konteks Wujud Usaha; (a) Konteks Wujud Usaha;

(b) Bentuk Organisasi; (c) Kharakter Usaha; dan (d) Skala Usaha. (b) Bentuk Organisasi; (c) Kharakter Usaha; dan (d) Skala Usaha.

(2) POLA PENAGANAN USAHA:(a) Swasta Petani Individu; (b) Swasta P3A

(b) Petani Individu P3A.

(A) IDENTIFIKASI & KAJIAN BIDANG USAHA:(A) IDENTIFIKASI & KAJIAN BIDANG USAHA:(KAJIAN TERPADU MELIBATKAN PIHAK-PIHAK BERKEPENTINGAN(KAJIAN TERPADU MELIBATKAN PIHAK-PIHAK BERKEPENTINGANMELALUI MATA RANTAI SEKTOR-SEKTOR TERKAIT MELALUI MATA RANTAI SEKTOR-SEKTOR TERKAIT JELAS HAK, JELAS HAK,

KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB MASING-MASING. KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB MASING-MASING.











JENIS INVESTASI USAHA:(1) PEMBEDAAN KONTEKS WUJUD USAHA:

(a) Usaha Bisnis Pertanian;(b) Usaha Tani Berbasis Wisata;

(c) Usaha Berbasis Experimental;

(2) PEMBEDAAN DARI BENTUK ORGANISASI:(a) Pertanian Berbasis Korporasi; (b) Pertanian Berbasis Koperasi;

(c) Pertanian Berbasis Usaha Publik;(d) Pertanian Berbasis Usaha Swasta.

(3) PEMBEDAAN ATAS KHARAKTER USAHA TANI: (a) Pertanian Spesialisasi; (b) Diversifikasi;

(4) PEMBEDAAN ATAS SKALA USAHA:(a) Pertanian Berskala Besar;

(b) Pertanian Menengah dan Kecil.

(PERTIMBANGAN FAKTOR KEAMANAN USAHA)











POLA PENANGANAN USAHA:(1) SEKTOR SWASTA PETANI INDIVIDU:

(a) Pemilikan Bersama (Joint Owened);(b) Kontrak Pangsa Pasar Khusus;

(c) Kontrak Penyiapan Sumber Daya;(d) Produksi Bagi-Sewa;(e) Penyediaan Modal;

(f) Permodalan Siap-Mitra.

(2) SEKTOR SWASTA P3A:(a) Kerja Sama Usaha (Joint Venture);

(b) Kontrak Pangsa Pasar Khusus;(c) Kontrak Penyiapan Sumber Daya.

(3) PETANI INDIVIDU P3A: (a) Kerja sama Usaha (Joint Venture)

(b) Pemilikan Bersama (Joint Owened);(c) Operasi Bersama (Joint Operation);

(d) Kontrak Pangsa Pasar;(e) Kontrak Manajemen Produksi;

(f) Kontrak Penyiapan Sumber Daya.

KESIMPULANKESIMPULAN

PENGEMBANGAN SEKTOR ANDALAN PENGEMBANGAN SEKTOR ANDALAN SUMBER DAYA ALAM, SDM, SUMBER DAYA ALAM, SDM, TEKNOLOGI, INVESTASI DAN MANAJEMEN USAHA TERPADU.TEKNOLOGI, INVESTASI DAN MANAJEMEN USAHA TERPADU.

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN “SDA” DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN “SDA” DALAM KONTEKS INVESTASI AGRIBISNIS, AGROINDUSTRI, AGROWISATA, & EKOWISATA.INVESTASI AGRIBISNIS, AGROINDUSTRI, AGROWISATA, & EKOWISATA.

KESESUAIAN TOPOGRAFI & BIDANG USAHA, PARTISIPASI MASYARAKAT KESESUAIAN TOPOGRAFI & BIDANG USAHA, PARTISIPASI MASYARAKAT STRATEGI, JENIS & POLA USAHA, STRATEGI, JENIS & POLA USAHA, KOMODITAS KOMPETITIF, SENTUHANKOMODITAS KOMPETITIF, SENTUHAN

NILAI TAMBAH NILAI TAMBAH KEUNGGULAN “KOMPETITIF” & “KOMPARATIF”. KEUNGGULAN “KOMPETITIF” & “KOMPARATIF”.

PERLU TEROBOSAN “PARTISIPATIF” PERLU TEROBOSAN “PARTISIPATIF” PARADIGMA PARADIGMA BARU, PERSAINGAN BEBAS, DEMOKRATISASIBARU, PERSAINGAN BEBAS, DEMOKRATISASI

KETERBUKAAN, PASAR BEBAS & “OTONOMI DAERAH”;KETERBUKAAN, PASAR BEBAS & “OTONOMI DAERAH”;

SINERGI MATA RANTAI PRODUKSI, PASCA PRODUKSI & PEMASARANSINERGI MATA RANTAI PRODUKSI, PASCA PRODUKSI & PEMASARANBERBASIS SDA, USAHA PERTANIAN BERKUALITAS & BERBASIS WISATA.BERBASIS SDA, USAHA PERTANIAN BERKUALITAS & BERBASIS WISATA.

REKOMENDASIREKOMENDASI

PARTISIPASI THD SELURUH MATA RANTAI PARTISIPASI THD SELURUH MATA RANTAI KOMPLEMENTER. KOMPLEMENTER.

PERANAN PEMERINTAH SEBAGAI PEMBERDAYA VISI BERSAMA, KEPEDULIAN DAN KOMITMEN BERSAMA DAN TERPADU KONSERVASISDA, LINGKUNGAN EFISIENSI & PENGHEMATAN & PERLINDUNGAN.

KOMITMEN POLITIS “PEMDA” KOMITMEN POLITIS “PEMDA” PRODUKSI PRODUKSI INEFISIENSI INEFISIENSI MASYARAKAT MASYARAKATBERPERAN AKTIF; KONSISTENSI ANTARA RENCANA DAN PELAKSANAAN; BERPERAN AKTIF; KONSISTENSI ANTARA RENCANA DAN PELAKSANAAN;

KETERPADUAN PRODUKSI, PASCA PRODUKSI DALAM MATA RANTAI TERINTEGRASI;KETERPADUAN PRODUKSI, PASCA PRODUKSI DALAM MATA RANTAI TERINTEGRASI;PILIHAN PERTANIAN MODERN NAMUN PILIHAN PERTANIAN MODERN NAMUN KAPASITAS & BUDAYA YG. BERAKAR KAPASITAS & BUDAYA YG. BERAKAR

DI MASYARAKAT MELALUI STRATEGI PILIHAN DI MASYARAKAT MELALUI STRATEGI PILIHAN POLA USAHA YG TEPAT. POLA USAHA YG TEPAT.

TUNTUTAN “OTDA” DEMOKRATISASI, TRANSPARANSI TUNTUTAN “OTDA” DEMOKRATISASI, TRANSPARANSI PARTISIPATIF, LINGKUNGAN PARTISIPATIF, LINGKUNGAN TANGGUNGJAWAB SEMUA. TANGGUNGJAWAB SEMUA.

PEMDA AKTIF BERSAMA MITRA KERJA, DUNIA USAHA, INDUSTRI, WISATA,PEMDA AKTIF BERSAMA MITRA KERJA, DUNIA USAHA, INDUSTRI, WISATA,KOMUNIKASI, MANUFAKTUR, PEMASARAN, BADAN PELAKSANA KOMUNIKASI, MANUFAKTUR, PEMASARAN, BADAN PELAKSANA “OTDA” “OTDA”

KEUNGGULAN KOMPARATIFKEUNGGULAN KOMPARATIFKABUPATEN SOPPENG YANG KABUPATEN SOPPENG YANG

RELATIF “TERBATAS”, RELATIF “TERBATAS”, CUKUP POTENSIAL UNTUK CUKUP POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN MELALUI DIKEMBANGKAN MELALUI

KOMITMEN BERSAMA KOMITMEN BERSAMA TINDAK TINDAKNYATA NYATA “KEUNGGULAN “KEUNGGULAN KOMPETITIF” KOMPETITIF” “OTDA”. “OTDA”.

KEUNGGULAN KOMPARATIFKEUNGGULAN KOMPARATIFKABUPATEN SOPPENG YANG KABUPATEN SOPPENG YANG

RELATIF “TERBATAS”, RELATIF “TERBATAS”, CUKUP POTENSIAL UNTUK CUKUP POTENSIAL UNTUK DIKEMBANGKAN MELALUI DIKEMBANGKAN MELALUI

KOMITMEN BERSAMA KOMITMEN BERSAMA TINDAK TINDAKNYATA NYATA “KEUNGGULAN “KEUNGGULAN KOMPETITIF” KOMPETITIF” “OTDA”. “OTDA”.

RENUNGAN PENUTUPRENUNGAN PENUTUPRENUNGAN PENUTUPRENUNGAN PENUTUP

PERLU SINERJIPERLU SINERJI: : PEMBERDAYAAN SDM; PEMBERDAYAAN SDM;

KELEMBAGAAN; KELEMBAGAAN; TEKNOLOGI (IT-EG-T3); TEKNOLOGI (IT-EG-T3); SUMBER DAYA DANA; SUMBER DAYA DANA;

INSTRUMEN PENGATURAN. INSTRUMEN PENGATURAN.

PERLU SINERJIPERLU SINERJI: : PEMBERDAYAAN SDM; PEMBERDAYAAN SDM;

KELEMBAGAAN; KELEMBAGAAN; TEKNOLOGI (IT-EG-T3); TEKNOLOGI (IT-EG-T3); SUMBER DAYA DANA; SUMBER DAYA DANA;

INSTRUMEN PENGATURAN. INSTRUMEN PENGATURAN.


AKSI NYATA PERLU AKSI NYATA PERLU MULAI MULAI

DARI DIRI KITA DARI DIRI KITA MASING-MASING,MASING-MASING,

PADA SAAT INI JUGA!PADA SAAT INI JUGA!

AKSI NYATA PERLU AKSI NYATA PERLU MULAI MULAI

DARI DIRI KITA DARI DIRI KITA MASING-MASING,MASING-MASING,

PADA SAAT INI JUGA!PADA SAAT INI JUGA!


“MARI KITAUSAHAKAN S.D. AIR”

SECARA BIJAK, BAGI GENERASI

MENDATANG!

“MARI KITAUSAHAKAN S.D. AIR”

SECARA BIJAK, BAGI GENERASI

MENDATANG!

HIMBAUAN PENUTUPHIMBAUAN PENUTUPHIMBAUAN PENUTUPHIMBAUAN PENUTUP

Perspektif Pembangunan Kabupaten Soppeng

Technology

Transcript of Perspektif Pembangunan Kabupaten Soppeng