PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR · Desa Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya . 6 Bagian Kedua Luas...
Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR · Desa Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya . 6 Bagian Kedua Luas...
1
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
NOMOR 4 TAHUN 2012
TENTANG
PEMBENTUKAN 19 (SEMBILAN BELAS DESA) DESA
DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LOMBOK TIMUR,
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kemampuan Penye-
lenggaraan Pemerintahan secara berdaya guna dan
berhasil guna terutama dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
dinamika, perkembangan dan kemajuan dalam
pembangunan di desa, perlu upaya kongkrit Pemerintah
Daerah dalam mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat;
b. bahwa dengan perkembangan dan kemajuan Desa di
Kabupaten Lombok Timur, serta adanya aspirasi yang
berkembang dalam masyarakat, perlu meningkatkan
penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pem-
bangunan dan pelayanan masyarakat untuk menjamin
kesejahteraan masyarakat dengan membentuk Desa
baru;
c. bahwa dalam rangka mendekatkan pelayananan kepada
masyarakat sesuai dengan semangat otonomi Desa maka
perlu dilaksanakan pemekaran Desa di Kabupaten
Lombok Timur;
d. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 200 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Pasal 4 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, serta
Pasal 2, Pasal 4 dan Pasal 5 Peraturan Daerah
Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Desa, maka Pembentukan Desa perlu diatur dengan
Peraturan Daerah;
2
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d,
perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Pembentukan 19 (Sembilan Belas) Desa di Kabupaten
Lombok Timur.
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 );
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
3
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4587);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
10. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 3
Tahun 2007 tentang Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2007 Nomor 3,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur
Nomor 3);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 2
Tahun 2008 tentang Urusan yang Menjadi Kewenangan
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lembaran
Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2008 Nomor
2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok
Timur Nomor 1);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 7
Tahun 2010 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur
Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Timur Nomor 1).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
dan
BUPATI LOMBOK TIMUR
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN 19
(SEMBILAN BELAS) DESA DI KABUPATEN LOMBOK
TIMUR.
4
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Lombok Timur.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Timur.
5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten Lombok Timur.
6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan asal-usul dan adat-
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Kepala Desa adalah Kepala organisasi Pemerintah Desa yang
melaksanakan tugas dibidang pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
10. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah
Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
11. Perangkat Desa adalah pembantu Kepala Desa dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya yang terdiri atas Sekretaris Desa dan Kepala
Urusan, Pelaksana Teknis Lapangan dan unsur kewilayahan.
12. Sekretaris Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya yang diisi dari Pegawai Negeri
Sipil yang memenuhi persyaratan dan diangkat oleh Sekretaris Daerah
Kabupaten Lombok Timur atas nama Bupati Lombok Timur.
5
13. Kepala Urusan adalah unsur staf yang membantu Sekretaris Desa yang
menangani urusan tertentu.
14. Dusun adalah bagian dari wilayah kerja Pemerintahan Desa dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
15. Pembentukan Desa adalah penggabungan beberapa desa atau bagian
desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua
desa atau lebih, atau pembentukan desa diluar desa yang telah ada.
BAB II
PEMBENTUKAN , LUAS WILAYAH, PENDUDUK, CAKUPAN WILAYAH,
BATAS WILAYAH, PUSAT PEMERINTAHAN, DAN PETA WILAYAH
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk 19 (Sembilan Belas) Desa di
Kabupaten Lombok Timur yaitu:
1. Desa Rarang Batas Kecamatan Terara;
2. Desa Peresak Kecamatan Sakra;
3. Desa Madayin Kecamatan Sambelia;
4. Desa Sikur Barat Kecamatan Sikur;
5. Desa Timbanuh Kecamatan Pringgasela;
6. Desa Pringgasela Timur Kecamatan Pringgasela;
7. Desa Pare Mas Kecamatan Jerowaru;
8. Desa Kuang Baru Kecamatan Sakra;
9. Desa Aikmel Timur Kecamatan Aikmel;
10. Desa Keroya Kecamatan Aikmel;
11. Desa Pandan Duri Kecamatan Terara;
12. Desa Senanggalih Kecamatan Sambelia;
13. Desa Nyiur Tebel Kecamatan Sukamulia;
14. Desa Pulau Maringkik Kecamatan Keruak;
15. Desa Padak Guar Kecamatan Sambelia;
16. Desa Gerisak Semanggeleng Kecamatan Sakra Barat;
17. Desa Setanggor Selatan Kecamatan Sukamulia;
18. Desa Karang Baru Timur Kecamatan Wanasaba;
19. Desa Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya
6
Bagian Kedua
Luas Wilayah, Penduduk, Cakupan Wilayah , Batas Wilayah,
dan Pusat Pemerintahan
Pasal 3
(1) Desa Rarang Batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1,
mempunyai luas wilayah 221 Ha ( Dua ratus dua puluh satu hektar );
(2) Desa Rarang Batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1,
memiliki jumlah penduduk 1.817 jiwa atau 697 KK.
(3) Desa Rarang Batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1,
berasal dari sebagian wilayah Desa Rarang Selatan yang terdiri atas :
a. Dusun Danasih;
b. Dusun Sayang;
c. Dusun Tengonak;
d. Dusun Bolor Sembe.
(4) Dengan terbentuknya Desa Rarang Batas, wilayah Desa Rarang Selatan
dikurangi wilayah Desa Rarang Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3).
(5) Desa Rarang Batas mempunyai batas-batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rarang Selatan;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lombok Tengah.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Rarang Batas berkedudukan di Dusun Bolor
Sembe.
Pasal 4
(1) Desa Peresak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2, mempunyai
luas wilayah 177,040 Ha (Seratus Tujuh Puluh Tujuh Koma Empat Puluh
Hektar );
(2) Desa Peresak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2, memiliki
jumlah penduduk 2.032 jiwa /atau 722 KK;
(3) Desa Peresak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2, berasal dari
sebagian wilayah Desa Kabar yang terdiri atas :
a. Dusun Peresak Bongkot;
b. Dusun Peresak Idik;
c. Dusun Gunung Sari.
(4) Dengan terbentuknya Desa Peresak, wilayah Desa Kabar dikurangi
wilayah Desa Peresak sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(5) Desa Peresak mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kali Permit;
7
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Moyot;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rumbuk;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kabar.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Peresak berkedudukan di Dusun Peresak Idik.
Pasal 5
(1) Desa Madayin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3,
mempunyai luas wilayah 1.135 Ha (Seribu Seratus Tiga Puluh Lima
Hektar );
(2) Desa Madayin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3, memiliki
jumlah penduduk 2.037 jiwa atau 784 KK;
(3) Desa Madayin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3, berasal
dari sebagian wilayah Desa Obel-Obel yang terdiri atas :
a. Dusun Ketapang;
b. Dusun Madayin;
c. Dusun Beburung;
d. Dusun Mekarsari.
(4) Dengan terbentuknya Desa Madayin, wilayah Desa Obel-Obel dikurangi
wilayah Desa Madayin sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(5) Desa Madayin mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sajang dan Desa Bilok
Petung;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Obel-Obel;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bilok Petung.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Madayin berkedudukan di Dusun Madayin.
Pasal 6
(1) Desa Sikur Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4,
mempunyai luas wilayah 243 Ha (Dua Ratus Empat Puluh Tiga Hektar );
(2) Desa Sikur Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4,
memiliki jumlah penduduk 4.997 jiwa atau 907 KK.
(3) Desa Sikur Barat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 4, berasal
dari sebagian wilayah Desa Sikur yang terdiri atas :
a. Dusun Penyenggir;
b. Dusun Jorong;
c. Dusun Endut.
(4) Dengan terbentuknya Desa Sikur Barat, wilayah Desa Sikur dikurangi
wilayah Desa Sikur Barat sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
8
(5) Desa Sikur Barat mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan kali Malongge;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Semaya;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sikur;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Montongbaan,Montong Baan
Selatan Dan Desa Loyok.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Sikur Barat berkedudukan di Dusun
Penyenggir.
Pasal 7
(1) Desa Timbanuh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5,
mempunyai luas wilayah 364 Ha (Tiga Ratus Enam Puluh Empat Hektar);
(2) Desa Timbanuh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5, memiliki
jumlah penduduk 1.929 jiwa atau 578 KK;
(3) Desa Timbanuh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 5, berasal
dari sebagian wilayah Desa Pengadangan yang terdiri atas :
a. Dusun Timbanuh;
b. Dusun Kayu Jati;
c. Dusun Semporonan.
(4) Dengan terbentuknya Desa Timbanuh, wilayah Desa Pengadangan
dikurangi wilayah Desa Timbanuh sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
(5) Desa Timbanuh mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Rinjani
(TNGR);
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pengadangan;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pengadangan;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jurit Baru.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Timbanuh berkedudukan di Dusun
Semporonan.
Pasal 8
(1) Desa Pringgasela Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6,
mempunyai luas wilayah 185 Ha (Seratus Delapan Puluh Lima Hektar );
(2) Desa Pringgasela Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6,
memiliki jumlah penduduk 2.205 jiwa atau 711 KK;
(3) Desa Pringgasela Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 6,
berasal dari sebagian wilayah Desa Pringgasela yang terdiri atas :
a. Dusun Timuk Belimbing;
b. Dusun Timuk Belimbing Utara;
c. Dusun Timuk Belimbing Selatan.
9
(4) Dengan terbentuknya Desa Pringgasela Timur, wilayah Desa Pringgasela
dikurangi wilayah Desa Pringgasela Timur sebagaimana dimaksud pada
ayat (3);
(5) Desa Pringgasela Timur mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pengadangan;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gapuk;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lenek Kali Bambang;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pringgasela.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Pringgasela Timur berkedudukan di Dusun
Timuk Belimbing.
Pasal 9
(1) Desa Pare Mas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7,
mempunyai luas wilayah 500 Ha (Lima Ratus Hektar);
(2) Desa Pare Mas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7, memiliki
jumlah penduduk 1.703 jiwa atau 680 KK;
(3) Desa Pare Mas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 7, berasal
dari sebagian wilayah Desa Pemongkong yang terdiri atas :
a. Dusun Permas;
b. Dusun Gili Belek;
c. Dusun Keranji.
(4) Dengan terbentuknya Desa Pare Mas wilayah Desa Pemongkong
dikurangi wilayah Desa Pare Mas sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(5) Desa Pare Mas mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jerowaru;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Pemongkong;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Maringkik dan Desa Sekaroh;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pemongkong dan Desa
Jerowaru.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Pare Mas berkedudukan di Dusun Permas.
Pasal 10
(1) Desa Kuang Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 8,
mempunyai luas wilayah 168,140 Ha (Seratus Enam Puluh Delapan
Koma Seratus Empat Puluh Hektar );
(2) Desa Kuang Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 8,
memiliki jumlah penduduk 1.603 jiwa atau 577 KK;
(3) Desa Kuang Baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 8, berasal
dari sebagian wilayah Desa Sakra yang terdiri atas :
a. Dusun Dasan Baru;
10
b. Dusun Kuang Berora;
c. Dusun Dasan Baru Timur.
(4) Dengan terbentuknya Desa Kuang Baru wilayah Desa Sakra dikurangi
wilayah Desa Kuang Baru sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
(5) Desa Kuang Baru mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Moyot;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sakra Selatan;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rumbuk;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sakra.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Kuang Baru berkedudukan di Dusun Dasan
Baru Timur.
Pasal 11
(1) Desa Aikmel Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 9,
mempunyai luas wilayah 186 Ha (Seratus Delapan Puluh Enam Hektar);
(2) Desa Aikmel Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 9,
memiliki jumlah penduduk 3.867 jiwa atau 1.429 KK;
(3) Desa Aikmel Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 9,
berasal dari sebagian wilayah Desa Aikmel yang terdiri atas :
a. Dusun Dasan Bagek Timur;
b. Dusun Dasan Bagek Barat;
c. Dusun Cepak Timur.
(4) Dengan terbentuknya Desa Aikmel Timur wilayah Desa Aikmel dikurangi
wilayah Desa Aikmel Timur sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
(5) Desa Aikmel Timur mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Aikmel Utara dan Desa Toya;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bagek Nyaka Santri;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kembang Kerang;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Aikmel.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Aikmel Timur berkedudukan di Dusun Dasan
Bagek Timur.
Pasal 12
(1) Desa Keroya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 10,
mempunyai luas wilayah 180 Ha (Seratus Delapan Puluh Hektar );
(2) Desa Keroya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 10, memiliki
jumlah penduduk 2.199 jiwa atau 1.085 KK;
(3) Desa Keroya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 10, berasal
dari sebagian wilayah Desa Kembang Kerang yang terdiri atas :
a. Dusun Keroya;
11
b. Dusun Keroya Daya;
c. Dusun Keroya Lauk.
(4) Dengan terbentuknya Desa Keroya wilayah Desa Kembang Kerang
dikurangi wilayah Desa Keroya sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
(5) Desa Keroya mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kembang Kerang;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mamben Daya;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Wanasaba;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bagek Nyaka Santri dan Desa
Aikmel.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Keroya Gunung berkedudukan di Dusun
Keroya.
Pasal 13
(1) Desa Pandan Duri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 11,
mempunyai luas wilayah 253 Ha (Dua Ratus Lima Puluh Tiga Hektar );
(2) Desa Pandan Duri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 11,
memiliki jumlah penduduk 3.194 jiwa atau 1.098 KK;
(3) Desa Pandan Duri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 11,
berasal dari sebagian wilayah Desa Terara yang terdiri atas :
a. Dusun Kalang Anyar;
b. Dusun Selamben;
c. Dusun Grepek.
(4) Dengan terbentuknya Desa Pandan Duri wilayah Desa Terara dikurangi
wilayah Desa Pandan Duri sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
(5) Desa Pandan Duri mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Terara;
b. Sebelah Selatan berbatasan
c. dengan Desa Suangi;
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Montongbaan Selatan dan
Desa Semaya;
e. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Embungraja dan Desa
Santong.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Pandan Duri berkedudukan di Dusun Karang
Anyar.
Pasal 14
(1) Desa Senanggalih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 12,
mempunyai luas wilayah 256,82 Ha (Dua Ratus Lima Puluh Enam Koma
Delapan Puluh Dua Hektar);
12
(2) Desa Senanggalih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 12,
memiliki jumlah penduduk 1.621 jiwa atau 741 KK;
(3) Desa Senanggalih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 12,
berasal dari sebagian wilayah Desa Labuan Pandan yang terdiri atas :
a. Dusun Senanggalih;
b. Dusun Senanggalih Barat;
c. Dusun Senanggalih Selatan.
(4) Dengan terbentuknya Desa Senanggalih wilayah Desa Labuan Pandan
dikurangi wilayah Desa Senanggalih sebagaimana dimaksud pada ayat
(3);
(5) Desa Senanggalih mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Dusun Peteran (Tarum) Desa
Labuan Pandan;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dusun Padak Desa Labuan
Pandan;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Dusun Labu Pandan Desa Labuan
Pandan;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sambelia.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Senanggalih berkedudukan di Dusun
Senanggalih Selatan.
Pasal 15
(1) Desa Nyiur Tebel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 13,
mempunyai luas wilayah 180 Ha (Seratus Delapan Puluh Hektar);
(2) Desa Nyiur Tebel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 13,
memiliki jumlah penduduk 1.412 jiwa atau 815 KK;
(3) Desa Nyiur Tebel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 13,
berasal dari sebagian wilayah Desa Dasan Lekong yang terdiri atas :
a. Dusun Nyiur Tebel;
b. Dusun Kebon Montong;
c. Dusun Otak Desa.
(4) Dengan terbentuknya Desa Nyiur Tebel wilayah Desa Dasan Lekong
dikurangi wilayah Desa Nyiur Tebel sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(5) Desa Nyiur Tebel mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Masbagik Selatan dan Desa
Masbagik Timur;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dasan Lekong;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sukamulia;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Paok Pampang.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Nyiur Tebel berkedudukan di Dusun Kebon
Montong.
13
Pasal 16
(1) Desa Pulau Maringkik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 14,
mempunyai luas wilayah 154,9 Ha (Seratus Lima Puluh Empat Koma
Sembilan Hektar);
(2) Desa Pulau Maringkik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 14,
memiliki jumlah penduduk 1.758 jiwa atau 594 KK
(3) Desa Pulau Maringkik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 14,
berasal dari sebagian wilayah Desa Tanjung Luar yang terdiri atas :
a. Dusun Pulau Maringkik;
b. Dusun Pulau Maringkik Selatan;
c. Dusun Pulau Maringkik Barat.
(4) Dengan terbentuknya Desa Pulau Maringkik wilayah Desa Tanjung Luar
dikurangi wilayah Desa Pulau Maringkik sebagaimana dimaksud pada
ayat (3);
(5) Desa Maringkik mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Luar;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sekaroh;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ketapang Raya,Desa Pare Mas
dan Desa Jerowaru.
(6) Pusat Pemerintahan Desa Maringkik berkedudukan di Dusun Pulau
Maringkik.
Pasal 17
(1) Desa Padak Guar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 15,
mempunyai luas wilayah 1.800 (Serribu Delapan Ratus Hektar );
(2) Desa Padak Guar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 15,
memiliki jumlah penduduk 1.677 jiwa atau 864 KK;
(3) Desa Padak Guar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 15,
berasal dari sebagian wilayah Desa Labuan Pandan yang terdiri atas :
a. Dusun Padak Utara;
b. Dusun Padak Selatan;
c. Dusun Padak Guar
(4) Dengan terbentuknya Desa Padak Guar wilayah Desa Labuan Pandan
dikurangi wilayah Desa Padak Guar sebagaimana dimaksud pada ayat
(3);
(5) Desa Padak Guar mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Labuan Pandan;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gunung Malang;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas;
14
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kawasan Perhutani;
(6) Pusat Pemerintahan Desa Padak Guar berkedudukan di Dusun Padak
Guar.
Pasal 18
(1) Desa Setanggor Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 19,
mempunyai luas wilayah 165 (Seratus Enam Puluh Lima Hektar );
(2) Desa Setanggor Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 19,
memiliki jumlah penduduk 2.022 jiwa atau 715 KK;
(3) Desa Setanggor Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 19,
berasal dari sebagian wilayah Desa Setanggor yang terdiri atas :
a. Dusun Setanggor;
b. Dusun Peresak;
c. Dusun Ketangga.
(4) Dengan terbentuknya Desa Setanggor Selatan wilayah Desa Setanggor
dikurangi wilayah Desa Setanggor Selatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3);
(5) Desa Setanggor Selatan mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Setanggor;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Rumbuk dan Desa Peresak;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jantuk dan Desa Keselet;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kabar dan Desa Setanggor;
(6) Pusat Pemerintahan Desa Setanggor Selatan berkedudukan di Dusun
Peresak Guar.
Pasal 19
(1) Desa Karang Baru Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka
17, mempunyai luas wilayah 582 (Lima Ratus Delapan Puluh Dua
Hektar);
(2) Desa Karang Baru Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka
17, memiliki jumlah penduduk 2.615 jiwa atau 829 KK;
(3) Desa Karang Baru Timur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka
17, berasal dari sebagian wilayah Desa Karang Baru yang terdiri atas :
a. Dusun Karang Baru Timur;
b. Dusun Tampatan;
c. Dusun Paok Dangka.
(4) Dengan terbentuknya Desa Karang Baru Timur wilayah Desa Karang
Baru dikurangi wilayah Desa Padak Guar sebagaimana dimaksud pada
ayat (3);
(5) Desa Karang Baru Timur mempunyai batas - batas wilayah :
15
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jineng;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wanasaba Daya;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Otak Rarangan dan Desa
Bebidas;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karang;
(6) Pusat Pemerintahan Desa Karang Baru Timur berkedudukan di Dusun
Karang Baru Timur
Pasal 20
(1) Desa Telaga Waru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 18,
mempunyai luas wilayah 99 (Sembilan Puluh Sembilan Hektar );
(2) Desa Telaga Waru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 18,
memiliki jumlah penduduk 3.862 jiwa atau 1.687 KK;
(3) Desa Telaga Waru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 18,
berasal dari sebagian wilayah Desa Bagek Papan yang terdiri atas :
a. Dusun Benyer Daya;
b. Dusun Benyer Lauk;
c. Dusun Dasan Tapen Daya;
d. Dusun Dasan Tapen Lauk.
(4) Dengan terbentuknya Desa Telaga Waru wilayah Desa Bagek Papan
dikurangi wilayah Desa Telaga Waru sebagaimana dimaksud pada ayat
(3);
(5) Desa Telaga Waru mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bagek Papan dan Desa
Apitaik;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tanak Gadang dan Desa
Teko;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Apitaik;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bagek Papan dan Desa
Wanasaba Lauk;
(6) Pusat Pemerintahan Desa Telaga Waru berkedudukan di Dusun Benyer
Lauk.
Pasal 21
(1) Desa Gerisak Semanggeleng sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka
16, mempunyai luas wilayah 275 (Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Hektar);
(2) Desa Gerisak Semanggeleng sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka
16, memiliki jumlah penduduk 2.454 jiwa atau 864 KK;
(3) Desa Gerisak Semanggeleng sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka
16, berasal dari sebagian wilayah Desa Pengkelak Mas yang terdiri atas :
16
a. Dusun Semanggeleng;
b. Dusun Gerisak;
c. Dusun Pongkor;
d. Dusun Penutus.
(4) Dengan terbentuknya Desa Gerisak Semanggeleng wilayah Desa
Pengkelak Mas dikurangi wilayah Desa Gerisak Semanggeleng
sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
(5) Desa Gerisak Semanggeleng mempunyai batas - batas wilayah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kali Palung ;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pijot Utara dan Desa
Pengkelak Mas;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pijot Utara;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pengkelak Mas;
(6) Pusat Pemerintahan Desa Gerisak semanggeleng berkedudukan di Dusun
Semanggeleng Gerisak.
Bagian Ketiga
Peta Wilayah
Pasal 22
Batas wilayah Desa-desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 digambarkan
dalam Peta wilayah yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
BAB III
URUSAN PEMERINTAHAN DESA
Pasal 23
(1) Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, mencakup seluruh kewenangan bidang
pemerintahan sesuai peraturan Perundang-Undangan.
(2) Urusan Pemerintahan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. Urusan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul Desa;
b. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten Lombok
Timur yang diserahkan pengaturannya kepada desa;
c. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan/atau
Pemerintah Kabupaten ;
d. Urusan pemerintahan lainnya yang oleh Peraturan Perundang-
undangan diserahkan kepada Desa.
17
BAB IV
PEMERINTAHAN DESA
Bagian Kesatu
Pemerintah Desa
Pasal 24
(1) Untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan di Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, Kepala Desa dipilih sesuai Peraturan Perundang -
undangan yang berlaku, diproses paling cepat 1 (satu) bulan sejak
diundangkannya Peraturan Daerah ini.
(2) Pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan apabila semua persyaratan telah dipenuhi sesuai ketentuan
Peraturan yang berlaku.
Bagian Kedua
Badan Permusyawaratan Desa
Pasal 25
(1) Badan Permusyawaratan Desa pada Desa-desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, dibentuk setelah dilantiknya Kepala Desa terpilih.
(2) Tata cara Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa pada Desa-desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berpedoman pada Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 26
Biaya yang diperlukan untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang bersangkutan.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 27
(1) Bagi Desa Pemekaran yang Kantor Desa Induk berada di wilayah Desa
Pemekaran maka Desa Pemekaran harus membuatkan Desa Induk
Kantor Desa di Wilayah desa Induk diatas tanah seluas 12 are.
18
(2) Tanah Pecatu Kepala Dusun yang masuk ke wilayah Desa Pemekaran
tetap melekat pada Jabatan Kepala Dusun
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 28
Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, Anggota BPD, Pejabat Sementara
Kepala Desa dan Perangkat Desa pada 19 (Sembilan Belas) Desa yang
dibentuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 masih tetap melaksanakan
tugas dan fungsinya sampai dengan dilantiknya anggota BPD, Kepala Desa,
dan Perangkat Desa yang definitif.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasa 29
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka :
a. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 44 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Desa Persiapan Rarang Batas Kecmatan Terara Kabupaten
Lombok Timur;
b. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 45 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Desa Persiapan Peresak Kecamatan Sakra Kabupaten
Lombok Timur;
c. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 50 Tahun 2011 tentang
Pembentukan 5 (Lima) Desa Persiapan di Kabupaten Lombok Timur;
d. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 54 Tahun 2011 tentang
Pembentukan 8 (Delapan) Desa Persiapan di Kabupaten Lombok Timur.
e. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 55 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Desa Persiapan Setanggor Selatan Kecamatan Sukamulia
Kabupaten Lombok Timur.
f. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 56 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Desa Persiapan Karang Baru Timur Kecamatan Wanasaba
Kabupaten Lombok Timur.
g. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 57 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Desa Persiapan Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur.
h. Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Desa Persiapan Gerisak Semanggeleng Kecamatan Sakra
Barat Kabupaten Lombok Timur.
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
19
Pasal 30
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Timur.
Ditetapkan di S e l o n g
pada tanggal 9 Mei 2012
BUPATI LOMBOK TIMUR,
ttd
M. SUKIMAN AZMY
Diundangkan di Selong
pada tanggal 9 Mei 2012
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK TIMUR,
ttd
USMAN MUHSAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2012 NOMOR 4
20
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
NOMOR TAHUN 2012
TENTANG
PEMBENTUKAN 19 (SEMBILAN BELAS) DESA
DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
I. UMUM
Kabupaten Lombok Timur memiliki luas wilayah 2.679,88 Km2
dengan penduduk pada tahun 2010 berjumlah 1.105.671 jiwa dengan
tingkat kepadatan penduduk yaitu 689/km2 terdiri atas 20 Kecamatan,
165 Desa dan 13 Kelurahan serta 979 Dusun dan 59 Lingkungan, perlu
memacu peningkatan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka
memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu,
dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, terdapat 254Desa dan
Kelurahan di Kabupaten Lombok Timur.
Berdasarkan luas wilayah dan besarnya jumlah penduduk seperti
tersebut di atas, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi
dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui
pembentukan Desa baru sehingga pelayanan publik khusunya di Desa
dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat.
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku, pembentukan Desa baru disyaratkan untuk memiliki
penduduk atau Kepala Keluarga (KK) dalam jumlah tertentu. Karena itu
pada masing-masing ayat dalam Pasal-pasal yang memuat data teknis
Desa, dituangkan keadaan atau jumlah penduduk pada saat Peraturan
Daerah ini ditetapkan.
Dengan terbentuknya Desa-desa berdasarkan Peraturan Daerah ini
sebagai Desa Definitif, Pemerintah Kecamatan yang membawahi Desa-desa
tersebut berkewajiban membantu dan memfasilitasi terbentuknya
kelembagaan Badan Permusyawaratan Desa dan Perangkat Desa yang
efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta
membantu dan memfasilitasi penyelesaian pengalihan aset dan dokumen
21
untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam rangka
meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
Dalam melaksanakan pemerintahan desa, pemerintah desa perlu
melakukan berbagai upaya peningkatan kemampuan ekonomi, penyiapan
sarana dan prasaran pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, dan
peningkatan sumber daya manusia, serta pengelolaan sumber daya alam
sesuai dengan kewenangan Desa dan peraturan perundang-undangan.
II. PASAL-DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
22
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas
Pasal 26
Cukup jelas
Pasal 27
Cukup jelas
Pasal 28
Cukup jelas
Pasal 29
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 4
23
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
NOMOR : 4 TAHUN 2012
TANGGAL : 9 Mei 2012
PETA WILAYAH
1. Desa Rarang Batas Kecamatan Terara;
2. Desa Peresak Kecamatan Sakra;
3. Desa Madayin Kecamatan Sambelia;
4. Desa Sikur Barat Kecamatan Sikur;
5. Desa Timbanuh Kecamatan Pringgasela;
6. Desa Pringgasela Timur Kecamatan Pringgasela;
7. Desa Paremas Kecamatan Jerowaru;
8. Desa Kuang Baru Kecamatan Sakra;
9. Desa Aikmel Timur Kecamatan Aikmel;
10. Desa Keroya Kecamatan Aikmel;
11. Desa Pandan Duri Kecamatan Terara;
12. Desa Senanggalih Kecamatan Sambelia;
13. Desa Nyiur Tebel Kecamatan Sukamulia;
14. Desa Pulau Maringkik Kecamatan Keruak;
15. Desa Padak Guar Kecamatan Sambelia;
16. Desa Setanggor Selatan Kecamatan Sukamlia;
17. Desa Karang Baru Timur Kecamatan Wanasaba;
18. Desa Telaga Waru Kecamatan Pringgabaya;
19. Desa Gerisak Semanggeleng Kecamatan Sakra Barat;
BUPATI LOMBOK TIMUR,
ttd
M. SUKIMAN AZMY