PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL...

62
PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK JL. KYAI SINGKIL NO. 42/TELP.FAX (0291) 685745 DEMAK

Transcript of PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL...

Page 1: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

DINAS SOSIAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

PERLINDUNGAN ANAK

JL. KYAI SINGKIL NO. 42/TELP.FAX (0291) 685745 DEMAK

Page 2: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

i

KATA PENGANTAR

engan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa atas rahmat dan Karunianya, kami telah dapat

menyelesaikan penyusuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKj IP) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tahun 2017. LKj IP Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Tahun 2017 merupakan bentuk komitmen nyata Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam

mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

(SAKIP) yang baik sebagai mana diamanatkan dalam PP Nomor 8 tahun 2006

tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur

kemudian dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan secara teknis diatur dalam

Peraturan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKj IP adalah wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada

masyarakat tentang kinerja lembaga pemerintah selama satu tahun anggaran.

Proses kinerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak telah diukur, dievaluasi, dianalisis dan dijabarkan dalam bentuk LKj IP

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Tujuan penyusunan LKj IP adalah untuk menggambarkan penerapan

Rencana Strategis (Renstra) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

organisasi di masing-masing perangkat daerah, serta keberhasilan capaian

sasaran saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan kualitas capaian

kinerja yang diharapkan pada tahun yang akan datang. Melalui penyusunan

LKj IP juga dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip good

governance, yaitu dalam rangka terwujudnya transpransi dan akuntabilitas di

lingukungan pemerintah.

D

Page 3: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

ii

Demikian LKj IP ini kami susun semoga dapat digunakan sebagai

bahan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya untuk peningkatan

kinerja di masa mendatang

Demak, 30 Januari 2018

KEPALA DINAS

SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

KABUPATEN DEMAK

Dra. LESTARI HANDAYANI, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19580524 198603 2 006

Page 4: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................ i

Daftar Isi ......................................................................... iii

Bab I Pendahuluan ............................................................ 1

A. Gambaran Umum Organisasi ............................... 1

B. Fungsi Strategis Dinas ......................................... 6

C. Permasalahan Utama yang dihadapi Dinas .......... 7

Bab II Perencanaan Kinerja ............................................... 8

A. Rencana Strategis ………………………………………. 8

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 ...... 12

C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 ...................... 13

Bab III Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 ............................ 21

A. Capaian Kinerja Organisasi .................................. 21

B. Realisasi Anggaran ................................................ 50

Bab IV Penutup .................................................................... 54

A. Tinjauan Umum Keberhasilan Dinas .................... 54

B. Strategi untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

1

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 5 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Demak, bahwa Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Kabupaten Demak merupakan unsur pelaksana Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang sosial dan

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Susunan Organisasi, Kedudukan Tugas dan fungsi serta Tata Kerja Dinas

Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten

Demak selanjutnya diatur dalam Peraturan Bupati Demak Nomor 43 Tahun

2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan Tugas dan fungsi serta Tata

Kerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Demak. Adapun Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak mempunyai Tugas membantu Bupati melaksanakan

fungsi pelaksana Urusan Pemerintahan di bidang Sosial, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak yang menjadi kewenangan Daerah.

Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud di atas, Dinas

Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang sosial, pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang sosial, pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang sosial, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak;

d. Pelaksanaan administrasi dinas bidang sosial, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak;

BAB I

Page 6: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

2

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan

fungsinya.

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Demak beralamat di Jl. Kyai Singkil No. 42 Demak dengan

nomor Fax /Telpon (0291) 685745.

Adapun Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Kabupaten Demak dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

didukung oleh PNS sebagai berikut :

Susunan Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Kabupaten Demak terdiri dari :

a. Kepala Dinas.

b. Sekretariat yang membawahkan:

1. Sub Bagian Program;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Perlindungan dan Jaminan sosial yang membawahkan:

1. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana;

2. Seksi Jaminan Sosial.

d. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin yang

membawahkan:

1. Seksi Pemberdayaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial;

2. Seksi Kepahlawanan, Kesetiakawanan dan Pengelolaan Sumber

Dana Kesejahteraan Sosial;

3. Seksi Penanganan Fakir Miskin.

e. Bidang Rehabilitasi sosial yang membawahkan:

1. Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas;

2. Seksi Rehabilitasi Sosial Anak, Lanjut Usia dan Tuna Sosial.

f. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang

membawahkan:

1. Seksi Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga;

2. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak;

3. Seksi Kualitas Hidup Anak.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

h. Kelompok jabatan fungsional.

Page 7: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

3

Adapun Struktur Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak dapat digambarkan sebagai

berikut :

Page 8: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

4

DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, DAN PERLINDUNGAN ANAK

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PROGRAM

SUB BAGIAN KEUANGAN

SEKRETARIS

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL

DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN

SEKSI PEMBERDAYAAN POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN

SOSIAL

SEKSI PENANGANAN FAKIR

MISKIN

SEKSI KEPAHLAWANAN, KESETIAKAWANAN SOSIAL, DAN

PENGELOLAAN SUMBER DANA KESEJAHTERAAN SOSIAL

BIDANG REHABILITASI SOSIAL

SEKSI REHABILITASI SOSIAL

PENYANDANG DISABILITAS

SEKSI REHABILITASI SOSIAL ANAK, LANJUT USIA, DAN TUNA

SOSIAL

BIDANG PERLINDUNGAN DAN

JAMINAN SOSIAL

SEKSI PERLINDUNGAN SOSIAL

KORBAN BENCANA

SEKSI JAMINAN SOSIAL

BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

SEKSI KUALITAS HIDUP

PEREMPUAN DAN KELUARGA

SEKSI KUALITAS HIDUP ANAK

SEKSI PERLINDUNGAN

PEREMPUAN DAN ANAK

KEPALA DINAS SOSIAL,

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, DAN PERLINDUNGAN ANAK

U P T D

Page 9: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

5

Sumber daya manusia Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Kabupaten Demak per 29 Desember 2017, dapat dirinci

sebagai berikut :

No, URAIAN JUMLAH PEGAWAI

1 2 3

1. Pegawai berdasarkan Kualifikasi

Pendidikan

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Sarjaana Muda (D I – D III)

e. S1 dan D IV

f. S2

-

1

19

2

11

7

Jumlah 40

2. Pegawai berdasarkan Pangkat/Golongan

a. Golongan I

b. Golongan II

c. Golongan III

d. Golongan IV

e. Honorer

1

7

24

8

18

Jumlah 58

3. Pegawai berdasarkan Jabatan

a. Eselon I

b. Eselon II

c. Eselon III

d. Eselon IV

e. Staf

0

1

4

17

18

Jumlah 40

4. Pejabat Fungsional 1

Jumlah 1

Page 10: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

6

Sementara untuk mendukung tugas fungsi tersebut Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki sarana dan

prasarana terdiri dari :

No. JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

1 2 3

1. Tanah 3 bidang

2. Peralatan dan Mesin :

Alat-alat Angkutan

Alat-alat bengkel

Alat-alat Kantor dan Rumah

tangga

Alat-alat studio dan komunikasi

48 unit

15 unit

456 unit

18 unit

3. Gedung dan Bangunan 19 unit

Jumlah 563

B. Fungsi Strategis Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

Berdasarkan pada tugas dan fungsi Dinas Sosial, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak dimaksud, maka

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak secara

umum memiliki Fungsi strategis yaitu : Meningkatkan taraf kesejahteraan

masyarakat, khususnya bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) dan masyarakat tidak mampu yang berkaitan dengan kemiskinan,

keterlantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan/Penyandang

Disabilitas, ketuna sosial, bencana alam/sosial, korban tindak kekerasan

serta menurunkan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan,

meningkatnya kualitas kehidupan serta perlindungan hukum terhadap

perempuan dan anak.

Page 11: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

7

Secara singkat Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Kabupaten Demak memiliki mandat yang harus

dipertanggung jawabkan dalam kaitannya penggunaan sumber daya, yaitu:

1. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan bagi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Perempuan

2. Menurunkan angka Kemiskinan, populasi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS), menurunnya kasus kekerasan terhadap

anak dan perempuan

3. Meningkatkan Perlindungan dan Kesejahteraan bagi PMKS serta

perlindungan hokum terhadap anak dan perempuan.

C. Permasalahan Utama yang dihadapi Dinas Sosial, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak

Adapun permasalahan utama Dinas Sosial, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak yang harus

diselesaikan dalam rangka memberikan pelayanan di bidang Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Demak,

secara singkat dapat dirinci sebagai berikut :

a. Tingginya angka Kemiskinan, populasi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS)

b. Terbatasnya sarana dalam penanganan PMKS

c. Masih ada tingkat ketergantungan PMKS dan PSKS

d. Belum optimalnya Potensi Sosial Kesejahteraan Sosial (PSKS) untuk

mendukung penanganan PMKS

e. Belum optimalnya kesetaraan dan keadilan gender dalam

pembangunan, ditandai dengan capaian IPG, IDG;

f. Kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat;

g. Jabatan publik perempuan di eksekutif dan legislatif masih rendah;

h. Belum optimalnya pemenuhan hak anak, terlihat dari pencapaian

Kabupaten Layak Anak.

Page 12: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

8

PERENCANAAN KINERJA

elaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah

Daerah bersama-sama dengan para pemangku kepentingan

(stakeholder) memerlukan perencanaan baik jangka

panjang, menengah maupun pendek agar dapat berjalan pada jalur yang

tepat.

A. RENCANA STRATEGIS

Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang

Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, didalam Pasal 272

ayat (1) Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis dengan

berpedoman pada RPJMD.

Renstra adalah dokumen yang disusun oleh Organisasi Perangkat

Daerah sebagai landasan dalam melaksanakan program dan kegiatan

selama lima tahun. Renstra Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Kabupaten Demak tahun 2016-2021, disusun sebagai

dokumen Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (5 tahun), yang

memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang

mengacu pada tugas dan fungsi yang diselaraskan dengan Program

Prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam RPJMD

Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 dan Organisasi Tata Kerja.

Rencana Strategis Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Tahun 2016–2021 dibuat berdasar pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak

Tahun 2016–2021 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Demak Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Demak Tahun 2016–2021, dan

sudah ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 66 Tahun 2016.

1. VISI

Dalam penyusunan Rencana Strategis setiap Perangkat Daerah

tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu

P

BAB II

Page 13: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

9

unsur perangkat daerah di jajaran Pemerintah Kabupaten Demak,

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Demak menjalankan tugas dalam rangka mewujudkan visi

Kabupaten Demak yang telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten

Demak tahun 2016-2021 dengan visinya yaitu “Terwujudnya

Masyarakat Demak yang Agamis, Lebih Sejahtera, Mandiri, Maju,

Kompetitif, Kondusif, Berkepribadian dan Demokratis”.

2. MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi menjadi penting

untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah

kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan

ditempuh untuk mencapai visi. Adapun misi Kabupaten Demak tahun

2016-2021 yaitu:

1. Menjadikan nilai-nilai agama melekat pada setiap kebijakan

pemerintah dan perilaku masyarakat

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih bersih, efektif,

efisien, dan akuntabel

3. Meningkatkan kedaulatan pangan dan ekonomi kerakyatan

berbasis potensi lokal serta mengurangi tingkat pengangguran

4. Mengakselerasikan pembangunan infrastruktur strategis,

kewilayahan dan meningkatkan keterpaduan perkembangan kota

dan desa

5. Meningkatkan kualitas Pendidikan dan kesehatan sesuai standar

serta perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan

6. Menciptakan keamanan, ketertiban dan lingkungan yang kondusif

7. Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga, seni-budaya,

meningkatkan keberdayaan perempuan, perlindungan anak dan

mengendalikan pertumbuhan penduduk

8. Mewujudkan kualitas pelayanan Investasi dan meningkatkan

kualitas pelayanan publik.

9. Mewujudkan kelestarian lingkungan hidup dalam pengelolaan

Sumber daya alam

Dari Visi dan Misi tersebut Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak mengambil peran yaitu pada Misi ke 5 (lima)

Page 14: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

10

yaitu Meningkatkan kualitas Pendidikan dan kesehatan sesuai standar

serta perlindungan sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dan

Misi ke 7 (tujuh) yaitu Mengembangkan kapasitas pemuda, olahraga,

seni-budaya, meningkatkan keberdayaan perempuan,

perlindungan anak dan mengendalikan pertumbuhan penduduk.

3. Tujuan dan sasaran

Adapun Tujuan dan sasaran Bupati dan Wakil Bupati Demak

terpilih yang sebagai acuan Dinsos P2PA adalah :

Tujuan : Meningkatkan Jaminan dan Perlindungan Sosial

dan penurunan angka kemiskinan

Sasaran 1 : Meningkatnya penanganan PMKS dan

penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Tujuan : Meningkatkan keberdayaan masyarakat,

perlindungan perempuan dan anak

Sasaran 1 : Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan

anak

Adapun Tujuan dan sasaran yang ingin diwujudkan Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak

untuk mencapai Misi Bupati dan Wakil Bupati Demak terpilih

sebagaimana tersebut, adalah :

1. Tujuan : Meningkatkan Jaminan, Rehabilitasi,

Pemberdayaan, dan Perlindungan Sosial bagi

PMKS

Sasaran 1 : Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan

Sosial bagi PMKS

Sasaran 2 : Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

Sasaran 3 : Meningkatnya penanganan PMKS dan

penanggulangan kemiskinan secara terpadu

2. Tujuan : Meningkatkan kinerja PSKS dalam penanganaan

PMKS

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan

PMKS

3. Tujuan : Menurunkan Resiko Korban bencana pada pra

bencana, tanggap darurat dan pasca bencana

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas penanganan korban

Page 15: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

11

bencana

4. Tujuan : Meningkatkan nilai-nilai kepahlawanan dan

kesejahteraan veteran serta keluarga pejuang

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas hidup veteran dan keluarga

pahlawan/pejuang

5. Tujuan : Meningkatkan perlindungan perempuan dari

tindak kekerasan dan TPPO

Sasaran 1 : Meningkatnya pencegahan dan penanganan

perempuan korban kekerasan dan TPPO

6. Tujuan : Meningkatkan kualitas perlindungan terhadap

anak

Sasaran 1 : Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak

korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi

anak yang memerlukan perlindungan khusus

Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan

PUHA

7. Tujuan : Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender

Sasaran 1 : Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan

Gender dalam pembangunan

8. Tujuan : Meningkatkan kualitas pemenuhan hak anak bagi

semua anak

Sasaran 1 : Meningkatnya implementasi Kabupaten Layak

Anak

Berdasarkan Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Bupati Demak

tahun 2017, upaya untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan

terus dilakukan. Guna mewujudkan target kinerja yang telah diperjanjikan

pada tahun 2017, maka Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak telah melaksanakan 17 program 80 kegiatan yang

didukung oleh APBD Kabupaten sebesar Rp. 9.970.094.500,--

Secara singkat gambaran mengenai keterkaitan antara

Tujuan/sasaran, Indikator dan Target Kinerja yang telah disepakati antara

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

dengan Bupati Tahun 2017, secara lengkap dibawah ini :

Page 16: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

12

B. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) Tahun 2017

Penjabaran yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Demak

sebagaimana RPJMD lainnya hanya berisikan perencanaan yang global

dengan penjelasan hanya sampai kepada Program. Oleh karenanya

diperlukan perencanaan yang bersifat detail yaitu penjabaran kegiatan.

Perencanaan yang lebih detail tadi disebut dengan Rencana Kerja.

Dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak

sasaran, indikator dan target yang hendak dicapai adalah sebagaimana

tercantum dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1

Rencana Kinerja Tahunan (Tahun 2017)

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

1 Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

30,17%

2 Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

a. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

13,13%

b. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

1,65%

c. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di luar panti

15,06%

d. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

3,31%

e. Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks

Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina

26,72%

3 Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

28,02%

4 Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan PMKS

a. Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin

1,85%

b. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

42 Lembaga

5 Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana

a. Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kab/kota

7,56%

Page 17: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

13

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

b. Persentase (%) korban bencana (alam dan sosial) Kabupaten/ kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat pasca bencana

100%

6 Meningkatnya kualitas hidup veteran dan keluarga pahlawan/ pejuang

Persentase Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat bantuan

30,77%

7 Meningkatnya pencegahan dan penanganan perempuan korban kekerasan dan TPPO

a. Rasio perempuan korban kekerasan termasuk TPPO

0,88

b. Kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani

23 Kasus

8 Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus

a. Persentase anak korban kekerasan

0,013

b. Menurunya kasus kekerasan terhadap anak

57 Kasus

c. Anak yang berhadapan dengan hukum

23 Kasus

9 Meningkatnya implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak

635

10 Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan PUHA

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif

38,50%

11 Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan Gender dalam pembangunan

a. Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

36,00%

b. Persentase perempuan di lembaga legislatif

14,00%

c. Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif Gender (PPRG)

57,14%

C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah lembar/dokumen yang

berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada

pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian

kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara

penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan

tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang

disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun

bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud

akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja

Page 18: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

14

yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan

tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap

tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah

untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan

kinerja Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan

sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,

evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja

penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas

Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten

Demak pada tahun 2017 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan

Bupati Demak untuk mewujudkan target kinerja sesuai tabel berikut.

Perubahan dalam dokumen perjanjian kinerja Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak disebabkan

pengurangan Dana Alokasi Umum yang diberikan pada Kabupaten/Kota,

sehingga penganggaran program kegiatan perlu dilakukan rasionalisasi,

yaitu :

1. Terjadi pengurangan anggaran / rasionalisasi anggaran di seluruh

SKPD se Kabupaten Demak.

2. Terjadi pergeseran anggaran (disesuaikan dengan prioritas kebutuhan

pendanaan).

Adapun perubahan dimaksud sebagaimana telah ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja (PK) yang telah disepakati antara Kepala Dinas

Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Bupati

Tahun 2017, yaitu sebagai berikut :

Page 19: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

15

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

1 Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

30,17%

2 Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

a. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

13,13%

b. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

1,65%

c. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di luar panti

15,06%

d. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

3,31%

e. Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina

26,72%

3 Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

28,02%

4 Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan PMKS

a. Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin

1,85%

b. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

42 Lembaga

5 Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana

a. Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kab/kota

7,56%

b. Persentase (%) korban

bencana (alam dan sosial) Kab/kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat pasca bencana

100%

6 Meningkatnya kualitas hidup veteran dan keluarga pahlawan/pejuang

Persentase Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat bantuan

30,77%

7 Meningkatnya pencegahan dan penanganan perempuan korban kekerasan dan TPPO

a. Rasio perempuan korban kekerasan termasuk TPPO

0,88

b. Kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani

23 Kasus

8 Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi

a. Persentase anak korban kekerasan

0,013

b. Menurunya kasus kekerasan terhadap anak

57 Kasus

Page 20: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

16

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 2 3 4

Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus

c. Anak yang berhadapan dengan hukum

23 Kasus

9 Meningkatnya implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak

635

10 Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan PUHA

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif

38,50%

11 Meningkatnya Implementasi

pengaurusutamaan Gender dalam pembangunan

a. Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam

keluarga

36,00%

b. Persentase perempuan di lembaga legislatif

14,00%

c. Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif Gender (PPRG)

57,14%

No. PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN

1 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Rp 135.000.000 APBD Kabupaten

2 Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Rp 1.557.889.500 APBD Kabupaten

3 Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

Rp 188.000.000 APBD Kabupaten

4 Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo

Rp 461.529.000 APBD Kabupaten

5 Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)

Rp 110.000.000 APBD Kabupaten

6 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Rp 423.000.000 APBD Kabupaten

7 Peningkatan Jaminan Sosial Rp 600.100.000 APBD Kabupaten

8 Penanganan Korban Bencana Rp 150.000.000 APBD Kabupaten

9 Pengembangan Nilai-nilai Kepahlawanan

Rp 342.500.000 APBD Kabupaten

10 Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

Rp 90.000.000 APBD Kabupaten

11 Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Rp 469.200.000 APBD Kabupaten

12 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

Rp 140.000.000 APBD Kabupaten

13 Peningakatn Peran serta dan Kesetaraan jender dalam Pembangunan

Rp 125.000.000 APBD Kabupaten

Page 21: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

17

No. PROGRAM ANGGARAN KETERANGAN

14 Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Rp 135.000.000 APBD Kabupaten

Sedangkan apabila dicermati antara PK dengan PK Perubahan,

maka terdapat perbedaan target dan juga anggarannya yang ditetapkan

sebagai berikut :

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET

Sebelum Perubahan

Setelah Perubahan

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

30,17% 30,17%

2 Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

a. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

13,13% 13,13%

b. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

1,65% 1,65%

c. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di luar panti

15,06% 15,06%

d. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

3,31% 3,31%

e. Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya)

yang telah terbina

26,72% 26,72%

3 Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

28,02% 28,02%

4 Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan PMKS

a. Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yg mendapat ijin

1,85% 0,93%

b. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

42 Lembaga

42 Lembaga

Page 22: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

18

No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET

Sebelum Perubahan

Setelah Perubahan

1 2 3 4 5

5 Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana

a. Persentase (%) perlindungan & jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kab/kota

7,56% 7,56%

b. Persentase (%) korban bencana (alam dan sosial) Kab/kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat pasca bencana

100% 100%

6 Meningkatnya kualitas hidup veteran dan keluarga pahlawan/pejuang

Persentase Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat bantuan

30,77% 15,38%

7 Meningkatnya pencegahan dan penanganan perempuan korban kekerasan dan TPPO

a. Rasio perempuan korban kekerasan termasuk TPPO

0,88 0,88

b. Kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani

23 Kasus 23 Kasus

8 Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi Anak yg Memerlukan Perlindungan Khusus

a. Persentase anak korban kekerasan

0,013 0,013

b. Menurunya kasus kekerasan terhadap anak

57 Kasus 57 Kasus

c. Anak yang berhadapan dengan hukum

23 Kasus 23 Kasus

9 Meningkatnya implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak

635 635

10 Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan PUHA

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif

38,50% 38,50%

11 Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan Gender dalam pembangunan

a. Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

36,00% 36,00%

b. Persentase perempuan di lembaga legislatif

14,00% 14,00%

c. Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif Gender (PPRG)

57,14% 57,14%

Dengan adanya penundaan DAU dari Kementerian Keuangan pada

Kabupaten Demak maka Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak juga kena pengurangan anggaran sebesar

Page 23: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

19

Rp. 587.947.000,-- dari Rp. 6.107.261.500,-- sehingga total anggaran

Perubahan menjadi sebesar Rp. 5.519.314.500,-- sebagai berikut :

No. PROGRAM

ANGGARAN

KETERANGAN SEBELUM PERUBAHAN

(Rp.)

SETELAH PERUBAHAN

(Rp.)

1 Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS Lainnya

135.000.000 135.000.000 APBD Kabupaten

2 Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

1.557.889.500 816.879.500 APBD Kabupaten

3 Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

188.000.000 233.000.000 APBD Kabupaten

4 Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo

461.529.000 469.329.000 APBD Kabupaten

5 Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)

110.000.000 110.000.000 APBD Kabupaten

6 Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

423.000.000 393.209.000 APBD Kabupaten

7 Peningkatan Jaminan Sosial

600.100.000 600.100.000 APBD Kabupaten

8 Penanganan Korban Bencana

150.000.000 232.500.000 APBD Kabupaten

9 Pengembangan Nilai-nilai Kepahlawanan

342.500.000 171.225.000 APBD Kabupaten

10 Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

90.000.000 87.000.000 APBD Kabupaten

11 Penguatan Kelembagaan

Pengarusutamaan Gender dan Anak

469.200.000 477.875.000 APBD Kabupaten

12 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

140.000.000 148.425.000 APBD Kabupaten

13 Peningakatn Peran serta dan Kesetaraan jender dalam Pembangunan

125.000.000 125.000.000 APBD Kabupaten

14 Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

135.000.000 117.900.000 APBD Kabupaten

Page 24: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

21

AKUNTABILITAS KINERJA

TAHUN 2017

ebagai tindak lanjut pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja

yang melaporkan progres kinerja atas mandat dan sumber daya yang

digunakannya.

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada

perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai

berikut :

Tabel 3.1

Skala Pengukuran Kinerja

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pada tahun 2017, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Kabupaten Demak telah melaksanakan seluruh

Program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya.

S

BAB III

Page 25: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

22

Sedangkan Tujuan dan sasaran Bupati dan Wakil Bupati Demak

yang ada pada RPJMD Kabupaten Demak Tahun 2016-2021 digunakan

sebagai acuan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak adalah :

Tujuan : Meningkatkan jaminan dan perlindungan sosial dan

penurunan angka kemiskinan

Untuk mengukur sejauhmana pencapaian tujuan tersebut, telah

ditetapkan 1 (satu) sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan

atau kegagalannya. Adapun pengukuran satu sasaran tersebut adalah

sebagai berikut :

Sasaran : Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan

kemiskinan secara terpadu

Pembangunan kesejahteraan sosial dilaksanakan untuk

meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan masyarakat tidak

mampu. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan

mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi

sosialnya. Dan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar

setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial kepada mereka yang

memiliki kehidupan tidak layak dan memiliki masalah kemiskinan,

ketelantaran baik anak maupun lanjut usia, kecacatan/Penyandang

Disabilitas, ketuna sosial, bencana alam/sosial, korban tindak

kekerasan dan masalah sosial lainnya.

Kemiskinan merupakan ketidakmampuan penduduk dari sisi

ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan

makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Angka kemiskinan di

Kabupaten Demak, sejak Tahun 2015 terus mengalami penurunan,

sehingga terjadi peningkatan persentase penduduk di atas garis

kemiskinan.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator

kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Page 26: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

23

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2016

2017 Target Akhir

RPJMD (2021)

Capaian s.d thn 2017

terhadap 2021 (%)

Target Realisasi % Realisasi

1. Persentase PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

24,44% 28,02% 28,97% 103,39% 34,73,% 83,41%

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran, dari 1 indikator

kinerja sebagai tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian

kinerja dari 1 indikator kinerja dicapai melebihi dari target yang telah

ditetapkan.

Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa,

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial melebihi

dari target yang ditetapkan tercapai 28,97% karena adanya kegiatan

Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah dimulai dari tahun 2012

yaitu dengan terbantunya warga miskin dengan PKH yaitu program

perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada Keluarga

Penerima Manfaat (KPM) dengan terlayani dan terbantunya, adanya

Kartu Keluarga Sosial (KKS), Kegiatan Sistem Layanan Rujukan

Terpadu (SLRT) dan Program-Program Lainnya.

Adapun realisasi capaian target RPJMD Kabupaten Demak Tahun

2016-2021 sampai dengan pada tahun 2017, pada sasaran baru tercapai

83,41%, dibandingkan dengan tahun 2016 sasaran sudah mencapai

90,00%, karena ini baru tahun pertama pelaksanaan RPJMD Kabupaten

Demak.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran

tersebut adalah sebesar Rp. 4.550.989.970,-- atau 99,73% dari total

pagu anggaran sebesar Rp. 4.563.114.500,--

Pencapaian sasaran Meningkatnya penanganan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan penanggulangan kemiskinan

secara terpadu sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakan Program-

program antara lain :

a) Pemberdayaan Fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya

b) Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Page 27: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

24

c) Pembinaan Para Penyandang cacat dan Trauma

d) Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

e) Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK,

Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya)

f) Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

g) Peningkatan Jaminan Sosial

h) Penanganan Korban Bencana

i) Pengembangan Nilai-Nilai Kepahlawanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

sasaran Meningkatnya penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu adalah

1. Dengan adanya program Nasional yaitu Program Keluarga Harapan

(PKH), dengan kegiatan Pemberian uang tunai kepada Keluarga

Penerima Manfaat, pengunaan sumber daya keuangan dari dana

APBN yang langsung diberikan kepada masyarakat adalah sebesar

Rp. 79.201.910.000,--

2. Mengentaskan Kemiskinan;

3. Adanya kerjasama dengan LK3 "Wening Ati", PPCI, Rehabilitasi

Berbasis Masyarakat (RBM) setempat dan relawan yang peduli

Kesejahteraan Sosial;

4. Koordinasi dengan panti Rehabilitasi dalam pembatasan pengiriman

sesuai kapasitas panti serta yang tidak terkirim diadakan pembinaan

5. Pembinaan dan Pelatihan serta diberikan Bantuan kepada PMKS

yang potensial;

6. Mengoptimalkan kemampuan TKSK, Lembaga Kesejahteraan Sosial

(LKS), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Karang Taruna, Relawan

Pekerja sosial, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Bertambahnya Penduduk miskin;

2. Banyaknya PMKS yang membutuhkan jaminan, rehabilitasi,

pemberdayaan dan perlindungan sosial;

3. Banyaknya Lanjut usia PMKS tidak potensial dan Penyandang Cacat

ganda yang butuh jaminan dan perlindungan sosial;

4. SDM Penerima Manfaat banyak yang belum potensial;

Page 28: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

25

5. Belum adanya pendampingan untuk keluarga rawan Psikologis,

Anak Jalanan, Anak Terlantar, Anak Nakal dan PMKS Lainnya;

6. Terbatasnya fasilitas proses pengiriman dan penerimaan PMKS;

7. Belum adanya tenaga/relawan terampil dari penyandang disabilitas

berat;

8. Terbatasnya Panti tempat penampungan hasil razia dan belum

adanya pendampingan untuk Eks PGOT dan Penyandang penyakit

Sosial lainnya;

9. Kurang meningkatnya kualitas LKS, orsos/ Panti, Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS).

Sedangkan kurang berhasil / kegagalan dalam pencapaian

sasaran pada program-program yaitu :

1. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial khususnya

pada kegiatan Pembangunan rumah singgah/shelter belum

terlaksana/terbangun.

2. Program Peningkatan Jaminan Sosial khususnya persentase (%)

penyandang cacat fisik dan mental (Cacat Ganda), serta lanjut usia

tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial kurang dari

target yang telah ditetapkan yaitu 7,57% dari target 9,56% namun

demikian sesuai Indikator SPM yaitu persentase (%) penyandang cacat

fisik dan mental (Cacat Ganda), serta lanjut usia tidak potensial yang

telah menerima jaminan sosial target 9,56%, masih dibawah target

capaian Nasional 40% dan target capaian Provinsi 30%. Penyebab

capaiannya masih dibawah target capaian Nasional, apabila dianalisis

lebih lanjut sesungguhnya disebabkan oleh masih tingginya Populasi

PMKS khususnya penyandang cacat fisik dan mental (Cacat Ganda),

serta lanjut usia tidak potensial dan masih ada tingkat

ketergantungan PMKS serta minimnya dana anggaran APBD

Kabupaten.

3. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

khususnya Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang

mendapat ijin karena tahun 2016 belum ditargetkan dan ini

merupakan kewenangan Urusan Sosial di Kabupaten/Kota yang

berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pada

Lampirannya. Dan Kegiatan Pengembangan Model Kelembagaan

Page 29: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

26

Perlindungan Sosial ini tidak terlaksana karena adanya pengurangan

dana DAU.

Sedangkan Strategi / upaya penyelesaian masalah :

1. Perbaikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Memberdayakan dan meningkatkan peran tokoh masyarakat dan

tokoh agama dalam setiap penyelesaian permasalahan.

3. Mengoptimalkan kemampuan TKSK, Tagana, Karang Taruna,

Relawan Pekerja sosial.

4. Penyebarluasan Informasi PMKS melalui Tokoh masyarakat dan

Tokoh agama.

Tujuan : Meningkatkan keberdayaan masyarakat, perlindungan

perempuan dan anak

Adapun pengukuran satu sasaran tersebut adalah sebagai

berikut :

Sasaran : Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak

Kesadaran terhadap kesamaan gender lahir sejalan dengan

kemajuan sosial ekonomi yang demikian cepat. Berkembangnya isu

deskriminasi terhadap perempuan merupakan salah satu akibat dari

kultur yang selama ini berkembang dalam masyarakat kita yang tanpa

disadari selalu mengedepankan laki-laki dan hanya menempatkan

perempuan sebagai pendamping.

Ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender juga merupakan salah

satu bentuk akibat dari ketimpangan pembangunan yang selama ini

dilakukan, yang mana dalam pelaksanaannya belum sepenuhnya

mempertimbangkan manfaat adil bagi laki-laki dan perempuan.

Kesenjangan gender dalam pembangunan ditandai oleh masih

rendahnya keikutsertaan perempuan dalam berbagai bidang

pembangunan. Rendahnya tingkat partisipasi perempuan dalam bidang

pendidikan telah mengakibatkan kurangnya akses dan kontrol

perempuan yang pada gilirannya mengakibatkan rendahnya kesempatan

yang dimiliki perempuan untuk bekerja dan berusaha serta rendahnya

akses mereka terhadap sumber daya ekonomi terutama di sektor formal

apalagi untuk dapat terjun ke dalam dunia perpolitikan. Walaupun

Page 30: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

27

berbagai upaya telah dilakukan, kenyataan sampai sekarang masih

terjadi kesenjangan gender.

Berdasarkan data dari Dinsos, P2PA Kabupaten Demak, bahwa

masih tingginya kekerasan terhadap anak. Hal ini menandakan masih

adanya penindasan terhadap anak yang seharusnya dilindungi. Anak

tidak bisa terlepas dari kedua orang tua terutama orang tua perempuan.

Adanya kekerasan terhadap anak menandakan ketidakmampuan/

ketidakberdayaan seorang perempuan/ibu untuk melindungi buah

hatinya. Hal inilah yang menjadi indikator bahwa adanya kekerasan

terhadap anak berarti masih ada ketimpangan gender terhadap

perempuan secara tidak langsung.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran, Indikator

kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

No Indikator Kinerja Utama

Capaian 2016

2017 Target Akhir

RPJMD (2021)

Capaian s.d thn 2017

terhadap 2021 (%)

Target Realisasi % Realisas

i

1. Menurunnya kasus kekerasan terhadap anak

58 Kasus 57 Kasus 39 Kasus 131,58% 53 Kasus 126,42%

2. Kasus Kekerasan terhadap Perempuan

yang ditangani

31 Kasus 23 Kasus 2 Kasus 191,30% 15 Kasus 186,67%

Rata-rata sasaran 161,44% 156,54%

Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa,

Menurunnya kasus kekerasan terhadap anak dari target yang

ditetapkan 57 kasus terjadi 39 Kasus atau tercapai 131,58%, lebih

rendah dari tahun 2016 terjadi 58 Kasus, dari data tersebut

memperlihatkan bahwa anak-anak sangat rentan mengalami

kekerasan. Bahkan yang lebih memprihatinkan pelaku-pelaku

kekerasan terhadap anak sebagian adalah orang-orang yang telah

dikenal oleh korban atau orang-orang di lingkungan terdekatnya.

Sedangkan pada tahun 2017 kasus kekerasan terhadap perempuan

yang ditangani hanya terjadi 2 Kasus (191,30%) lebih rendah dari

tahun 2016 terjadi 31 kasus, dan untuk pencapaian rata-rata sasaran

161,44% atau capaian Sangat Tinggi.

Page 31: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

28

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran

Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan anak tersebut

adalah sebesar Rp. 955.800.000,-- atau 99,96% dari total pagu

anggaran sebesar Rp. 956.200.000,--

Pencapaian sasaran Meningkatnya kesetaraan dan keadilan

gender dan anak sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakan

Program-program antara lain :

a) Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

b) Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

c) Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

d) Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam

pembangunan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam

pencapaian sasaran Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dan

anak adalah :

1. Adanya kelembagaan organisasi pemerintah yang membidangi

Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak

2. Perencanaan resposif gender dalam pembangunan menjadi bagian

dari kegiatan Dinas.

3. Adanya Komitmen OPD dalam mewujudkan Kabupaten Demak Layak

Anak.

4. Meningkatnya upaya pelayanan terhadap korban kekerasan berbasis

gender dan anak;

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam pencapaian

sasaran adalah :

1. Belum semua OPD melaksanakan sesuai dengan Peraturan Bupati

Nomor 52 Tahun 2017 tentang Perencanaan dan Penganggaran

Responsif Gender (PPRG);

2. Pelaksanaan ARG belum menjadi komitmen bersama sesuai

Peraturan Bupati;

3. Belum banyaknya masyarakat yang memanfaatkan PPT sebagai

Lembaga layanan bantuan konseling korban

4. Kabupaten Demak Layak Anak belum menjadi prioritas/komitmen

Tim Gugus Tugas KLA Kabupaten;

Page 32: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

29

5. Belum terpenuhinya kuota 30% perempuan di Lembaga Legeslatif;

6. Masih banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Sedangkan strategi / upaya penyelesaian masalah :

1. Perbaikan pelayanan kepada masyarakat;

2. Mengupayakan peningkatan peran serta masyarakat dalam untuk

melaporkan adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan

anak;

3. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh lembaga

pendidikan baik formal maupun non formal;

4. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pencegahan;

5. Penyebarluasan Informasi Lembaga PPT melalui Toma dan Toga;

6. Melakukan advokasi, pembinaan dan mengadakan sosialisasi

Kabupaten Layak Anak;

7. Melakukan advokasi dan mengadakan sosialisasi kepada organisasi

perempuan dan aktivis perempuan.

Hingga akhir tahun 2017, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak hampir seluruh kegiatan yang menjadi

tanggungjawabnya telah dilaksanakan, hanya beberapa program

kegiatan yang belum terlaksana 100%. Adapun seluruh capaian tujuan

yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat sebagai berikut :

3.1 Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017

Tabel 3.2

Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % % rata-rata pencapaian

sasaran

1 2 3 4 5 6 7

Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

% 30,17 26,14 86,64

86,64

Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

a. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

% 13,13 9,21 70,14

102,30

b. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

% 1,65 2,08 126,06

c. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan

% 15,06 13,97 92,76

Page 33: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

30

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % % rata-rata pencapaian

sasaran

1 2 3 4 5 6 7

gelandangan di luar panti

d. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

% 3,31 3,94 119,03

e. Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina

% 26,72 27,65 103,48

Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

% 28,02 28,97 103,39 103,39

Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan PMKS

a. Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat

ijin

% 0,93 0,93 100,00

98,81 b. Sarana sosial seperti

panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

Lembga

42 41 97,62

Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana

a. Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kabupaten/kota

% 7,56 6,50 85,98

92,99 b. Persentase (%) korban

bencana (alam dan

sosial) Kabupaten/kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat pasca bencana

% 100,00 100 100,00

Meningkatnya kualitas hidup veteran & keluarga pahlawan/pejuang

Persentase Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat bantuan

% 15,38 15,38 100,00 100

Meningkatnya pencegahan dan penanganan

perempuan korban kekerasan dan TPPO

a. Rasio perempuan korban kekerasan termasukTPPO

% 0,88 0,08 190,91

191,10 b. Kasus kekerasan

terhadap perempuan yang ditangani

Kasus 23 16 130,43

Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus

a. Persentase anak korban kekerasan

% 0,013 0,011 115,38

109,86

b. Menurunya kasus kekerasan terhadap anak

Kasus 57 48 115,75

c. Anak yang berhadapan dengan hukum

Kasus 23 27 82,61

Meningkatnya

implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian

Kabupaten/Kota Layak Anak

635 635 100,00 100

Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan PUHA

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif

% 38,50 37,04 96,21 96,21

Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan

a. Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

% 36,00 36,00 100,00

88,27

Page 34: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

31

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % % rata-rata pencapaian

sasaran

1 2 3 4 5 6 7

Gender dalam pembangunan

b. Persentase perempuan di lembaga legislatif

% 14,00 14,00 100,00

c. Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif Gender (PPRG)

% 57,14 37,04 64,82

Dari 22 Indikator kinerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak Tahun 2017, dari 22 indikator kinerja sebagai

tolak ukurnya tergambar bahwa secara umum capaian kinerja dari

8 indikator kinerja dicapai kurang dari target yang telah ditetapkan,

6 indikator kinerja dicapai sesuai dari target yang telah ditetapkan dan

8 indikator kinerja dicapai melebihi dari target yang telah ditetapkan.

Dan dari 22 indikator kinerja tersebut sebanyak 8 indikator kinerja

memiliki capaian lebih dari 100%, 12 indikator kinerja memiliki 75%-

100%, 2 indikator kinerja memiliki 56%-74%.

Berdasarkan skala nilai peringkat kinerja pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 terdapat 8 indikator kinerja

menunjukkan capaian tinggi/amat baik, 12 indikator kinerja dengan

capaian baik, dan 2 indikator kinerja cukup yaitu Persentase (%)

rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti dan Persentase perangkat

daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif

Gender (PPRG).

Penghitungan persentase pencapaian target kinerja

menggunakan dua cara, yaitu :

1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang

semakin baik, maka digunakan rumus :

% pencapaian kinerja = realisasi x 100% target

2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian

kinerja, maka digunakan rumus :

% pencapaian kinerja = Rencana-(Realisasi-Rencana) x 100% Rencana

Penerapan rumus pertama digunakan untuk menghitung

persentase capaian pada seluruh indikator. Dimana khusus untuk

Page 35: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

32

indikator jumlah kasus dihitung dengan menggunakan rumus kinerja

negatif.

3.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Selama Lima Tahun

Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Selama 5 Tahun

Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

% 22,23 26,14 - - - -

a. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

% 12,79 9,21 - - - -

b. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

% 1,24 2,08 - - - -

c. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di

luar panti

% 10,04 13,97 - - - -

d. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

% 3,06 3,94 - - - -

e. Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina

% 17,82 27,65 - - - -

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

% 24,44 28,97 - - - -

a. Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin

% 0,00 0,93 - - - -

b. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

Lembga 42 41 - - - -

a. Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kab./kota

% 7,56 6,50 - - - -

b. Persentase (%) korban bencana

(alam dan sosial) Kab./kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat pasca bencana

% 100,00 100 - - - -

Persentase Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat bantuan

% 15,38 15,38 - - - -

a. Rasio perempuan korban kekerasan termasuk TPPO

% 0,92 0,08 - - - -

b. Kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani

Kasus 25 16 - - - -

a. Persentase anak korban kekerasan

% 0,013 0,011 - - - -

b. Menurunya kasus kekerasan terhadap anak

Kasus 58 48 - - - -

c. Anak yang berhadapan dengan hukum

Kasus 25 27 - - - -

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak

500 635 - - - -

Page 36: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

33

Indikator Kinerja Satuan Realisasi

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA)

aktif

% 37,33 37,04 - - - -

a. Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

% 35,90 36,00 - - - -

b. Persentase perempuan di lembaga legislative

% 14,00 14,00 - - - -

c. Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif

Gender (PPRG)

% 45,61 37,04 - - - -

3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Tahun 2017 dengan Target

Jangka Menengah

Tabel 3.4

Perbandingan Realisasi Kinerja s.d Tahun 2017 dengan Target Jangka Menengah

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

s.d

tahun

2017

%

1 2 3 4 5 6

Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

% 32,25 26,14 81,06

Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

a. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

% 14,51 9,21 63,45

b. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

% 4,13 2,08 50,31

c. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di luar panti

% 25,40 13,97 54,99

d. Persentase (%) rehabilitasi

sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

% 4,33 3,94 90,94

e. Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina

% 45,08 27,65 61,33

Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

% 34,73 28,97 83,41

Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan PMKS

a. Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin

% 10,37 0,93 8,97

b. Sarana sosial seperti panti

asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

Lembga 42 41 97,62

Page 37: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

34

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

Target

Akhir

RPJMD

Realisasi

s.d

tahun

2017

%

1 2 3 4 5 6

Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana

a. Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kab./kota

% 7,56 6,50 85,98

b. Persentase (%) korban bencana (alam dan sosial) Kabupaten/kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat pasca bencana

% 100 100 100,00

Meningkatnya kualitas

hidup veteran dan keluarga pahlawan/pejuang

Persentase Veteran, keluarga

pahlawan yang mendapat bantuan

% 53,35 15,38 28,83

Meningkatnya pencegahan dan penanganan perempuan korban kekerasan dan TPPO

a. Rasio perempuan korban kekerasan termasuk TPPO

% 0,73 0,08 189,04

b. Kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani

Kasus 15 16 130,43

Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus

a. Persentase anak korban kekerasan

% 0,09 0,011 12,22

b. Menurunya kasus kekerasan terhadap anak

Kasus 53 48 115,75

c. Anak yang berhadapan dengan hukum

Kasus 15 27 20,00

Meningkatnya implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak

750 635 84,67

Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan PUHA

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif

% 45,00 37,04 82,31

Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan Gender dalam pembangunan

a. Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

% 36,50 36,00 98,63

b. Persentase perempuan di lembaga legislative

% 18,00 14,00 77,78

c. Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif

Gender (PPRG)

% 100 37,04 37,04

Dari 22 Indikator kinerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak sebagaimana tercantum dalam Renstra Dinas

tahun 2016-2021, sampai target RPJMD tahun 2021 realisasinya pada

tahun 2017 dari 22 indikator kinerja sebagai tolak ukurnya tergambar

bahwa secara umum capaian kinerja dari 18 indikator kinerja dicapai

kurang dari target yang telah ditetapkan, 1 indikator kinerja dicapai

sesuai dari target yang telah ditetapkan dan 3 indikator kinerja dicapai

melebihi dari target yang telah ditetapkan.

Page 38: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

35

Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan urusan yang

terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras

seluruh stakeholder dalam mendukung capaian sejumlah indikator

tersebut. Untuk sejumlah target kinerja SKPD yang tingkat

pencapaiannya belum mencapai 100 % masih diperlukan upaya kinerja

yang lebih keras, fokus, dan terarah dengan pertimbangan sejumlah

analisa yang mempengaruhi.

Dari 22 indikator kinerja tersebut sebanyak 3 indikator kinerja

memiliki capaian lebih dari 100%, 10 indikator kinerja memiliki 75%-

100%, 2 indikator kinerja memiliki 56%-74%, dan ada 7 indikator yang

menunjukkan kinerja dibawah 55% yaitu Persentase (%) rehabilitasi

sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di luar

panti, Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di

luar panti, Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan

dan Penganggaran Reponsif Gender (PPRG), Persentase Veteran,

keluarga pahlawan yang mendapat bantuan, Anak yang berhadapan

dengan hukum, Persentase anak korban kekerasan dan Persentase

lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin baru

terealisasi 0,93% dari target 10,37% atau 8,97%

Berdasarkan skala nilai peringkat kinerja pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, sampai target RPJMD tahun 2021

realisasinya pada tahun 2017 terdapat 3 indikator kinerja

menunjukkan capaian tinggi/amat baik, 10 indikator kinerja dengan

capaian baik, 2 indikator kinerja cukup dan 7 indikator kinerja

kurang/gagal.

3.4 Faktor Pendukung Keberhasilan dan Penyebab Kegagalan

3.4.1 Sasaran 1 Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan

Sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS)

Persentase (%) Fakir miskin yang mendapatkan perlindungan

sosial kurang dari target yang ditetapkan hanya tercapai 26,14%,

karena adanya kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah

dimulai dari tahun 2012 yaitu dengan terbantunya warga miskin

dengan PKH yaitu program perlindungan sosial melalui pemberian

uang tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan terlayani

dan terbantunya.

Page 39: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

36

Penyebab menurunnya capaian kinerja sasaran Meningkatnya

Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS Tahun 2017

sesungguhnya mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan

tahun 2015 yaitu 23.454 KPM sedangkan tahun 2016 yaitu 42.618 KPM,

terjadinya penurunnya disebabkan antara lain :

1. Adanya Program Keluarga Harapan yaitu program perlindungan

sosial melalui pemberian uang tunai kepada Keluarga Penerima

Manfaat (KPM), dengan terlayani dan terbantunya 40.771 KPM

2. Meningkatnya dana APBN untuk Penanganan PMKS dan PMKS

yang memperoleh bantuan sosial.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

sasaran Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi

PMKS adalah :

1. Dengan adanya program Nasional yaitu Program Keluarga Harapan

(PKH), dengan kegiatan Pemberian uang tunai kepada Keluarga

Penerima Manfaat, pengunaan sumber daya keuangan dari dana

APBN yang langsung diberikan kepada masyarakat adalah sebesar

Rp. 79.201.910.000,-- atau 100% dari total pagu anggaran sebesar

Rp. 79.201.910.000,--

2. Adanya warga masyarakat yang tertangani dan terlanyani.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran tersebut adalah :

1. Bertambahnya Penduduk miskin;

2. Banyaknya Lanjut usia PMKS tidak potensial dan Penyandang

Cacat ganda yang butuh jaminan dan perlindungan social serta

pendampingan;

3. SDM Keluarga Penerima Manfaat banyak yang belum potensial.

3.4.2 Sasaran 2 : Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak diluar panti yang

mendapatkan layanan hanya tercapai 9,21% dari target 13,13%, dan

Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya

pengemis dan gelandangan di luar panti yang mendapatkan layanan

kurang target yang telah ditetapkan, sedangkan Persentase (%)

Page 40: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

37

rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti yang

mendapakan layanan, Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar

penyandang disabilitas di luar panti yang mendapatkan layanan dan

Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK,

Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina indikator

kinerja melebihi target yang ditetapkan.

Bahwa Lanjut Usia terlantar merupakan salah satu prorgam

nasional yang bertujuan untuk meringankan beban lansia miskin dan

terlantar dalam memenuhi kebutuhan dasar dan pemeliharaan

kesehatan serta menikmati taraf hidup yang wajar. Perlindungan sosial

bagi lanjut usia dilaksanakan untuk mencegah dan menangani resiko

dari guncangan dan kerentanan sosial agar kelangsungan hidup lanjut

usia dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

sasaran adalah :

1. Adanya lembaga yang peduli kesejahteraan sosial/ instansi

pemerintah, Balai rehabilitasi milik swasta/ pemerintah;

2. Bekerjasama dengan BRSBD Solo, Balai Rehab Kudus, Balai Rehab

Temanggung, Balai Rehab Rembang, Balai Rehab Boja dan lainnya;

3. Banyaknya PMKS yang tertangani, terlanyani dan Terehabilitasi.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Bertambahnya Penduduk miskin;

2. Banyaknya PMKS yang membutuhkan pelayanan dan rehabilitasi;

3. Masih tertutupnya keluarga Korban Tindak Kekerasan dan tidak

melaporkan;

4. Belum adanya pendampingan untuk keluarga rawan Psikologis,

Anak Jalanan, Anak Terlantar, Anak Nakal dan PMKS Lainnya;

5. Terbatasnya Panti tempat penampungan hasil razia.

3.4.3 Sasaran 3 : Meningkatnya penanganan PMKS dan

penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Pembangunan kesejahteraan sosial dilaksanakan untuk

meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi

Page 41: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

38

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan masyarakat

tidak mampu. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat

hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat

melaksanakan fungsi sosialnya. Dan pelayanan sosial untuk

memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi

rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan

perlindungan sosial kepada mereka yang memiliki kehidupan tidak

layak dan memiliki masalah kemiskinan, ketelantaran baik anak

maupun lanjut usia, kecacatan/Penyandang Disabilitas, ketuna sosial,

bencana alam/sosial, korban tindak kekerasan dan masalah sosial

lainnya.

Kemiskinan merupakan ketidakmampuan penduduk dari sisi

ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan

makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Angka kemiskinan di

Kabupaten Demak, sejak Tahun 2015 terus mengalami penurunan,

sehingga terjadi peningkatan persentase penduduk di atas garis

kemiskinan.

Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa,

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial melebihi

dari target yang ditetapkan tercapai 28,97% karena adanya kegiatan

Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah dimulai dari tahun 2012

yaitu dengan terbantunya warga miskin dengan PKH yaitu program

perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada Keluarga

Penerima Manfaat (KPM) dengan terlayani dan terbantunya, adanya

Kartu Keluarga Sosial (KKS), Kegiatan Sistem Layanan Rujukan

Terpadu (SLRT) dan Program-Program Lainnya.

Bahwa fakir miskin salah satu jenis PMKS yang mendapatkan

pelayanan sistem layanan dan rujukan terpadu (SLRT) sebanyak 1.126

keluarga, sedangkan yang terealisasi mendapatkan layanan kesehatan

dan pendidikan sebanyak 296 keluarga.

Untuk mendorong keberhasilan dalam peningkatan pemerataan

dan penanggulangan kemiskinan, penataan kelembagaan diantaranya

diarahkan untuk mengembangkan Sistim Layanan dan Rujukan

Terpadu (SLRT) di Pusat Kesejahteraan Sosial (PUSKESOS) di tingkat

desa/kelurahan agar tepat sasaran dan tepat guna dalam memberikan

pelayanan publik bidang sosial dengan layanan dan rujukan bagi fakir

Page 42: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

39

miskin (perorangan, keluarga, kelompok) dan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Akses Sistim Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) ada 2 jenis,

yang pertama penerima manfaat (PM) datang ke Pusat kesejahteraan

Sosial (Puskesos) di terima oleh front office dilakukan pengecekan data.

Jika belum masuk dalam data, maka dilakukan verifikasi validasi data

oleh petugas Puskesos diantaranya pekerja sosial masyarakat (PSM).

Kedua, apabila penerima manfaat sudah terdata, dicatat pengaduannya

terhadap program apa, misalkan bidang pendidikan, bidang kesehatan

dan bidang pemerintah lainnya, maka di akomodir di back office pada

desk masing-masing bidang pemerintah, akan ditindaklanjuti ditempat

misalkan belum memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia

Sehat (KIS) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Walaupun capaian kinerja pada sasaran Persentase (%) PMKS skala

kab/kota yang memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan

kebutuhan dasar tahun 2017 capaiannya kurang dari target yang

ditetapkan 28,02% tercapai 28,97%, namun demikian sesuai Indikator

SPM yaitu Persentase (%) PMKS skala kab/kota yang memperoleh bantuan

sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar yaitu realisasinya 28,97%,

masih dibawah target capaian Nasional 80% dan target capaian Provinsi

40%. Penyebab capaiannya masih dibawah target capaian Nasional,

apabila dianalisis lebih lanjut sesungguhnya disebabkan oleh masih

tingginya Populasi PMKS dan masih ada tingkat ketergantungan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) serta minimnya

dana anggaran APBD Kabupaten.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

sasaran meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan

kemiskinan secara terpadu adalah :

1. Adanya program dari pemerintah pusat mengenai Sistem Layanan

dan Rujukan Terpadu (SLRT) dalam menangani warga miskin yang

mengadu terhadap bidang Kesehatan (KIS), bidang pendidikan

(KIP). Dan juga ada Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) dan Program

Keluarga Harapan (PKH);

2. Mengentaskan kemiskinan

Page 43: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

40

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Bertambahnya Penduduk miskin;

2. Banyaknya masyarakat umum dan mampu yang membutuhkan

pelayanan dan rehabilitasi.

3.4.4 Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan

PMKS

Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa,

Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin

mencapai 0,93% (100%) karena tahun 2016 belum ditargetkan dan ini

merupakan kewenangan Urusan Sosial di Kabupaten/Kota yang

berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pada

Lampirannya, dan juga Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo

dan panti rehabilitasi mengalami penurunan 1 Panti yang tidak diurus

SIOP nya.

Kegagalan pada Kegiatan Pengembangan Model Kelembagaan

Perlindungan Sosial tidak terlaksana dikarenakan ada penundaan

pencairan DAU dari Kementerian Keuangan pada Kabupaten Demak

dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

juga kena pemotongan tersebut. Dan masih banyaknya lembaga

pengumpul sumbangan dalam mencari sumbangan tidak mempunyai

ijin dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Banyaknya lembaga pengumpul sumbangan tidak memiliki ijin;

2. Masyarakat umum tidak mengetahui lembaga pengumpul

sumbangan harus memiliki ijin.

3. CRS dari perusahaan belum membantu PMKS yang ada

disekitarnya.

Strategi yang dilaksanakan dalam pemecahan masalah :

1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh Potensi

Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS;

Page 44: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

41

2. Mengadakan sosialisasi kepada Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh

Masyarakat, Perusahaan mengenai pengumpul sumbangan harus

memiliki ijin.

3.4.5 Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas penanganan korban

bencana

Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan

setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kabupaten/kota

kurang dari target yang telah ditetapkan, Persentase (%) korban

bencana (alam dan sosial) Kabupaten/kota yang mendapatkan layanan

dukungan psikososial pada saat pasca bencana dicapai sesuai dari

target yang telah ditetapkan.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat

yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam

maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban

jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan

dampak psikologis. Pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan

yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana,

baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan

pihak yang terancam bencana. Sedangkan Tanggap darurat bencana

adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat

kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan,

yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta

benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan

pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana,

Penanggulangan Bencana adalah keseluruhan aspek perencanaan

kebijakan pembangunan yang berisiko bencana yang meliputi

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang mencakup

kegiatan sebelum, pada saat, dan setelah terjadinya bencana yang

terdiri dari pencegahan bencana, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap

darurat dan pemulihan kembali kondisi yang lebih baik sebagai akibat

dampak bencana.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

sasaran adalah :

1. Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah cukup tinggi;

Page 45: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

42

2. Adanya komunikasi yang baik antara pemerintah dengan

masyarakat.

3. Adanya kerjasama masyarakat, tagama, imstansi pemerintah dan

lembaga swasta dalam menangani bencana (alam dan Sosial).

Strategi / upaya penyelesaian masalah :

1. Di bentuk Kampung/desa siaga bencana.

2. Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tanggap darurat

dalam bencana atau kesiapsiagaan

3.4.6 Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas hidup veteran dan

keluarga pahlawan/pejuang

Persentase (%) Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat

bantuan sesuai target yang telah ditetapkan, pada tahun 2016

capaiannya hanya 14,76% mengalami peningkatan menjadi 15,38%.

Dan untuk capaian terhadap target akhir Renstra SKPD tahun 2017

adalah baru mencapai 28,56% dari target yang ditetapkan.

Belum semuanya veteran dan keluarga veteran yang

mendapatkan bantuan, jumlahnya 325 orang yang mendapkan hanya

50 orang.

3.4.7 Sasaran 7 : Meningkatnya pencegahan dan penanganan

perempuan korban kekerasan dan TPPO

Mengacu pada hasil pengukuran di atas terlihat bahwa, Rasio

perempuan korban kekerasan termasuk TPPO direncanakan 0,88

hanya terjadi 0,08, Kasus kekerasan terhadap perempuan yang

ditangani, yang direncanakan 23 Kasus tetapi terjadi hanya 2 Kasus.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Menurunnya Kasus kekerasan perempuan;

2. Adanya Sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pencegahan

kekerasan terhadap perempuan, pencegahan pernikahan usia dini;

3. Adanya komitmen Tim PPT, dalam penanganan korban;

4. Adanya pembinaan terhadap perempuan dan organisasi

perempuan.

Page 46: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

43

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Belum banyaknya masyarakat yang memanfaatkan PPT sebagai

Lembaga layanan bantuan konseling korban;

2. Terkait dengan pelaporan kasus masyarakat lebih mantap datang

ke aparat penegak hokum.

3. Adanya pengaruh lingkungan dan tehnologi informasi.

4. Memudarnya pendidikan keluarga dan masyarakat yang lebih

mengedepankan materi.

Strategi yang dilaksanakan dalam pemecahan masalah :

1. Meningkatkan pelayanan bagi korban kekerasan terhadap

perempuan;

2. Meningkatnya upaya pemulihan korban kekerasan;

3. Mengupayakan peningkatan peran serta masyarakat dalam

mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan

anak.

3.4.8 Sasaran 8 : Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak

korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi Anak yang

Memerlukan Perlindungan Khusus

Persentase anak korban kekerasan direncanakan 0,013

realisasinya menurun menjadi 0,011, Menurunnya kasus kekerasan

terhadap anak, kasus yang direncanakan 57 kasus hanya terjadi

39 Kasus, karena semakin tingginya kesadaran hukum masyarakat

sedangkan Anak yang berhadapan dengan hukum direncanakan

23 Kasus kenyataan melonjak menjadi 27 Kasus, naiknya kasus

tersebut dikarenakan adanya kenakalan anak pada era globalisasi saat

ini tidak lagi merupakan fenomena yang sederhana, namun meluas

menjadi isu yang sangat mengkuatirkan seperti yang terjadi di

Kabupaten Demak.

Banyaknya orang tua lebih mementingkan mencari uang karena

faktor ekonomi dibandingkan memperhatikan/memikirkan kepribadian

anak-anaknya, ada juga kurangnya media yang menyenangkan di

dalam keluarga sehingga anak mencari hiburan di luar rumah.

Page 47: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

44

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak;

2. Anak yang berhadapan dengan hukum masih banyak;

3. Longgarnya pergaulan anak dimasyarakat;

4. Memudarnya rasa persaudaraan masyarakat dengan

lingkungannya, egois dan materialisme menjadi simbolik di

masyarakat.

5. Belum banyaknya masyarakat yang memanfaatkan PPT sebagai

Lembaga layanan bantuan konseling korban.

Strategi yang dilaksanakan dalam pemecahan masalah :

1. Meningkatnya pelayanan bagi korban kekerasan terhadap anak;

2. Sosialisasi tentang layanan terpadu untuk korban kekerasan

terhadap perempuan dan anak yang telah disediakan pemerintah.

3. Peningkatan komitmen tim dalam pelaksanaan pencegahan.

3.4.9 Sasaran 9 : Meningkatnya implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak mendapatkan skor

635 tetapi Kabupaten Demak tidak mendapatkan penghargaan dari

kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

sebagai Kabupaten Layak Anak, Kabupaten Demak sudah pernah

mendapatkan Kabupaten Layak Anak Tingkat Pratama, diharapkan

Tahun 2017 mendapatkan Kabupaten Layak Anak Tingkat Madya

kenyataannya gagal, karena kurang komitmen satgas KLA (Dinas

Instansi terkait) dan kurangnya data dukung.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Kabupaten Demak Layak Anak belum menjadi prioritas utama Tim

Gugus Tugas KLA Kabupaten;

2. Belum adanya inovasi pengembangan Kabupaten Layak Anak.

3. Mewujudkan Kabupaten Demak layak anak masih menjadi tugas

Dinas Instansi yang menangani Pemberdayaan Perempuan dan

perlindungan Anak

Page 48: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

45

Strategi yang dilaksanakan dalam pemecahan masalah :

1. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh instansi

pemerintah yang termasuk dalam tim Satgas KLA;

2. Melakukan advokasi, pembinaan dan mengadakan sosialisasi

Kabupaten Layak Anak.

3.4.10 Sasaran 10 : Meningkatnya kualitas kelembagaan

Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak

Anak (PUHA)

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan

Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif ditargetkan mencapai

38,50%, tetapi tercapai baru 37,04%, artinya kelembagaan PUG dan

PUHA belum sepenuhnya terlaksana dengan baik karena belum semua

Dinas Instansi/OPD yang ada di Kabupaten Demak melaksanakannya

sesuai dengan Peraturan Bupati.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan pencapaian

kinerja sasaran adalah :

1. Kabupaten Demak masuk nominasi 10 (sepuluh) besar dalam

pelaksanaan evaluasi Gerakan Sayang ibu dan Bayi (GSIB) tingkat

Provinsi Jawa Tengah;

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Penataan organisasi pemerintah, penggabungan Dinas/Instansi

yang menangani Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

dengan Instansi lain.

2. Rolingisasi pejabat/staf yang memerlukan pelatihan secara terus

menerus untuk memiliki jiwa responsif terhadap perempuan dan

anak.

3. Dampak/hasil dari pelaksanaan kegiatan pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak tidak dapat langsung tampak, tetapi baru

bisa dirasakan setelah berjalannya waktu.

Strategi yang dilaksanakan dalam pemecahan masalah :

1. Advokasi pada pengambil kebijakan terkait PUG dan PUHA

2. Pelaksanaan sosialisasi secara berkelanjutan

Page 49: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

46

3. Pelaksanaan PPRG di semua bidang pembangunan.

3.4.11 Sasaran 11 : Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan

Gender dalam pembangunan

Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

Persentase perempuan di lembaga legislatif, Persentase perangkat

daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif

Gender (PPRG)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan pencapaian

kinerja sasaran adalah :

1. Sudah ada 20 OPD yang membentuk tim fokal point PUG;

2. Sudah ada sebagian OPD yang menyusun ARG sesuai dengan

Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2017 tentang Perencanaan dan

Penganggaran Responsif Gender (PPRG);

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan

pencapaian kinerja sasaran adalah :

1. Perempuan yang duduk dilembaga legislatif belum mencapai kuota

30%;

2. Belum semua OPD melaksanakan sesuai dengan Peraturan Bupati

Nomor 52 Tahun 2017 tentang Perencanaan dan Penganggaran

Responsif Gender (PPRG);

3. Pelaksanaan ARG belum menjadi komitmen bersama sesuai

Peraturan Bupati;

Sedangkan strategi / upaya penyelesaian masalah :

1. Diadakanya pelatihan perencanaan penganggaran responsive

gender bagi OPD di Kabupaten Demak.

2. Adanya regulasi hokum dalam pelaksanaan untuk OPD.

3. Melibatkan pihak swasta, dunia usaha untuk mewujudkan

kesetaraan gender dalam semua bidang pembangunan.

4. Tidak membeda-bedakan antara laki – laki dan perempuan.

Page 50: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

47

3.5 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya dan Program Kegiatan Pendukung Keberhasilan

Tabel di bawah ini menunjukkan efisiensi anggaran yang digunakan

untuk pencapaian kinerja sasaran tahun 2017 yang mencapai 100 %.

Dari 11 sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra, 7 sasaran

menunjukkan capaian 100 %.

Tabel 3.5 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program % Capaian

Kinerja Keseluruhan

% Penyerap

an Anggaran

Tingkat Efisiensi

(%)

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

Program Peningkatan Jaminan Sosial

88,48 99,70

2 Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

a Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

102,30 100,00

b Persentase (%)

rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

c Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di luar panti

d Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

100,00

e Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina

Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks

Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)

100,00

3 Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS Lainnya

91,06 100,00

4 Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan PMKS

a Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

98,81 100,00

b Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo

99,99

Page 51: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

48

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program % Capaian

Kinerja Keseluruhan

% Penyerap

an

Anggaran

Tingkat Efisiensi

(%)

5 Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana

a Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi

korban bencana kabupaten/kota

Program Penanganan Korban Bencana

92,99 99,73

b Persentase (%) korban bencana (alam dan sosial) Kabupaten/kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat

pasca bencana

6 Meningkatnya kualitas hidup veteran dan keluarga pahlawan/pejuang

Persentase Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat bantuan

Program Pengembangan Nilai Nilai Kepahlawanan

100,00 100,00

7 Meningkatnya pencegahan dan penanganan perempuan korban kekerasan dan TPPO

a Rasio perempuan korban kekerasan termasuk TPPO

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

103,05 99,73

b Kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani

8 Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus

a Persentase anak korban kekerasan

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Anak

58,86 100,00

b Menurunya kasus kekerasan terhadap anak

c Anak yang berhadapan

dengan hukum

9 Meningkatnya implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

100 100,00

10 Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan PUHA

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

Anak

96,21 100,00

11 Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan Gender dalam pembangunan

a Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

88,27 100,00

b Persentase perempuan di lembaga legislatif

c Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif Gender (PPRG)

Efisiensi berbicara mengenai input dan output serta terkait

dengan hubungan antara output yang dihasilkan dengan sumber daya

yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Suatu program

atau kegiatan dikatakan efisien apabila mampu menghasilkan output

Page 52: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

49

tertentu dengan input serendah-rendahnya atau dengan input tertentu

mampu menghasilkan output sebesar-besarnya. Pengukuran efisiensi

dilakukan dengan cara membandingan realisasi dengan standar biaya.

Singkatnya efisiensi adalah rasio atau perbandingan antara input dan

output. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efisiensi

merupakan sebuah metode perbandingan antara usaha yang

dilakukan dengan hasil yang ingin dicapai dalam melakukan kegiatan.

3.6 Program Kegiatan Penunjang Keberhasilan / Kegagalan

Tabel di bawah ini menunjukkan program penunjang baik

keberhasilan maupun penghambat menjadikan kegagalan dalam

suatu kegiatan yang digunakan untuk pencapaian kinerja sasaran

tahun 2017.

Program kegiatan penunjang keberhasilan yang

dilaksanakan oleh Dinas Soial Pemberdaayaan Perempuan dan

perlindungan Anak Kabupaten Demak, terlihat padatabel berikut:

Tabel 3.6

Program Kegiatan Penunjang Keberhasilan

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program dan Kegiatan

Pendukung Sasaran

%

Penyerapan

Anggaran

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

Program Peningkatan Jaminan Sosial

99,70

1 Asistensi orang dengan Kecacatan berat dan Lanjut Usia Non Potensial

100

2 Pendampingan Program

Keluarga Harapan

99,65

3 Pemberian Kesejahteraan bagi Anak Terlantar

100,00

2 Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

a Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

100,00

1 Pengembangan Kebijakan tentang Akses Sarana dan Prasarana Publik bagi Penyandang Cacat & Lansia

100,00

b Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

2 Penyusunan Kebijakan Pelayanan dan Rehabilitasi Bagi PMKS

100,00

3 Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi PMKS

100,00

4 Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi Anak Terlantar Termasuk Anak Jalanan,

Anak Cacat, Anak Nakal

100,00

Page 53: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

50

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program dan Kegiatan

Pendukung Sasaran

% Penyerapan

Anggaran

c Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di luar panti

5 Pelayanan dan Perlindungan Sosial, Hukum bagi Korban Eksploitasi, Perdagangan Perempuan dan Anak

100,00

6 Pelayanan Psikososial Bagi PMKS di Trauma Centre Termasuk Bagi Korban Bencana

100,00

d Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

100,00

1 Pembangunan Sarana dan

Prasarana Perawatan Para penyandang Cacat dan Trauma

100,00

2 Pendidikan dan Pelatihan Bagi Penyandang Cacat dan Eks Trauma

100,00

3 endayagunaan Para Penyandang Cacat dan Eks Trauma

100,00

e Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina

Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba, dan Penyakit Sosial Lainnya)

100,00

1 Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial

100,00

2 Pemantuan Kemajuan Perubahan Sikap Mental Eks Penyandang Penyakit Sosial

100,00

3 Pemantuan Kemajuan Perubahan Sikap Mental Eks Penyandang Penyakit Sosial

100,00

3 Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan PMKS Lainnya

100,00

1 Pelatihan Ketrampilan berusaha bagi keluarga miskin

100,00

2 Fasilitasi Manajemen

Usaha Bagi Keluarga Miskin

100,00

3 Pengadaan Sarana Prasarana Pendukung Usaha Bagi Keluarga Miskin

100,00

4 Pelatihan Keterampilan

bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

100,00

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesos

99,66

1 Operasional Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT)

99,66

4 Meningkatnya kualitas PSKS dalam penanganan PMKS

a Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial

100,00

1 Peningkatan Peran Aktif Masyarakat dan Dunia Usaha

100,00

Page 54: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

51

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program dan Kegiatan

Pendukung Sasaran

% Penyerapan

Anggaran

2 Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku-Pelaku Usaha Kesejahteran Sosial Masyarakat

100,00

3 Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat

100,00

4 Fasilitasi Penerbitan ijin pengumpul sumbangan sosial

100,00

b Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti

rehabilitasi

Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

99,99

1 Operasi dan Pemeliharaan

Sarana dan Prasarana Panti Asuhan/Jompo

99,99

5 Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana

a Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kabupaten/kota

Program Penanganan Korban Bencana

99,73

1 Pemetaan wilayah rawan bencana alam dan sosial

100,00

b Persentase (%) korban bencana (alam dan sosial) Kabupaten/kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat pasca bencana

2 Pelatihan ketrampilan penanganan bencana

99,53

3 Penyediaan Sarana dan Prasarana serta bantuan bencana

100,00

6 Meningkatnya kualitas hidup veteran dan keluarga pahlawan/pejuang

Persentase Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat bantuan

Program Pengembangan Nilai Nilai Kepahlawanan

100,00

1 Rehabilitasi dan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan

100,00

2 Peningkatan Kesejahteraan Veteran, Janda Veteran dan Keluarganya

100,00

3 Peningkatan Nilai-Nilai Kepahlawanan

100,00

7 Meningkatnya pencegahan dan penanganan perempuan korban kekerasan dan TPPO

a Rasio perempuan korban kekerasan termasuk TPPO

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

99,73

1 Pelaksanaan Kebijakan perlidungan perempuan di

daerah

100,00

b Kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani

2 Pelatihan bagi pelatih (TOT) SDM pelayanan dan Pendampingan korban KDRT

99,33

3 Sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT

100,00

8 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

a Persentase anak korban kekerasan

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Anak

100,00

1 Advokasi dan Fasilitasi PUG bagi Perempuan

100,00

2 Fasilitasi Pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan (P2TP2)

100,00

b Menurunya kasus kekerasan terhadap anak

3 Pemetaan potensi organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam Pemberdayaan perempuan dan anak

100,00

Page 55: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

52

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program dan Kegiatan

Pendukung Sasaran

% Penyerapan

Anggaran

4 Penguatan kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

100,00

c Anak yang berhadapan dengan hukum

5 Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan Pemberdayaan perempuan dan anak

100,00

6 Evaluasi Pelaksanaan PUG

100,00

7 Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak

100,00

8 Evaluasi Pelaksanaan

PUG

100,00

9 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

100,00

9 Meningkatnya implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

100,00

1 Perumusan kebijakan peningkatan peran dan posisi perempuan di bidang politik dan Jabatan publik

100,00

2 Pelaksanaan sosialisasi yang terkait dengan kesetaraan gender, Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

100,00

10 Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan PUHA

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Anak

100,00

1 Workshop peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan

100,00

2 Pemberdayaan lembaga yang berbasis gender

100,00

11 Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan Gender dalam pembangunan

a Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

100,00

b Persentase perempuan di lembaga legislatif

1 Pembinaan organisasi perempuan

100,00

c Persentase perangkat

daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif Gender (PPRG)

2 Bimbingan manajemen

usaha bagi perempuan dalam pengelolaan usaha

100,00

4. REALISASI ANGGARAN

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas

Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten

Demak, pada Tahun Anggaran 2017, di dukung dana APBD dengan

Anggaran murni Rp. 11.258.041.500,-- karena adanya penundaan DAU

Page 56: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

53

dari Kementerian Keuangan pada Kabupaten Demak maka Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga kena

pengurangan anggaran sebesar Rp. 1.287.947.000,-- sehingga dana

APBD dengan Anggaran perubahan sebesar Rp. 9.970.094.500,-- secara

ringkas komposisi penggunaan sebagai berikut :

Belanja tidak langsung sebesar Rp. Rp. 4.450.780.000,-- realisasi

sebesar Rp. 3.874.061.653,-- (87,04%)

Sedangkan Belanja langsung realisasinya terdiri dari :

1. Belanja Pegawai, sebesar Rp. 195.793.000,--

2. Belanja Barang dan Jasa, sebesar Rp. 4.565.569.970,--

3. Belanja Modal, sebesar Rp. 745.427.000,--

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Demak menggunakan dana kurang dari dana yang

dianggarkan. Hal ini berarti terjadi efisiensi 5,91% dari anggaran yang

disediakan dari anggaran APBD Kabupaten, maka realisasi belanja tidak

langsung adalah sebesar Rp. 3.874.061.653,-- (87,04%) dari anggaran

yang tersedia sebesar Rp. 4.450.780.000,--, sedangkan belanja langsung

dari anggaran APBD Kabupaten sebesar Rp. 5.519.314.500,--

direlaisasikan sebesar Rp. 5.506.789.970,-- (99,77 %).

Page 57: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

53

Tabel 3.7

Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Anggaran

Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi %

Meningkatnya Jaminan Sosial dan perlindungan Sosial bagi PMKS

Persentase (%) Fakir Miskin yang mendapatkan perlindungan sosial

% 30,17 26,14 86,64 600.100.000 598.315.000 99,70

Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS

a. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar anak di luar panti

% 13,13 9,21 70,14 816.879.500 815.216.500 99,80

b. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar lanjut usia terlantar di luar panti

% 1,65 2,08 126,06

c. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya pengemis dan gelandangan di luar panti

% 15,06 13,97 92,76

d. Persentase (%) rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas di luar panti

% 3,31 3,94 119,03 233.000.000 233.000.000 100

e. Persentase (%) Eks penyandang penyakit sosial (eks Narapidana, PSK, Eks Psikotis dan penyakit Sosial Lainnya) yang telah terbina

% 26,72 27,65 103,48 110.000.000 110.000.000 100

Meningkatnya penanganan PMKS dan penanggulangan kemiskinan secara terpadu

Persentase (%) PMKS yang mendapatkan perlindungan sosial

% 28,02 28,97 103,39 135.000.000 135.000.000 100

Meningkatnya kualitas PSKS dalam

penanganan PMKS

a. Persentase lembaga pengumpul sumbangan sosial yang mendapat ijin

% 0,93 0,93 100,00 393.209.000 393.195.000 100

b. Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

Lembga 42 41 97,62 469.329.000 469.263.745 100

Meningkatnya kualitas penanganan korban bencana

a. Persentase (%) perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban bencana kabupaten/kota

% 7,56 6,50 85,98 232.500.000 231.880.000 100

Page 58: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

54

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kinerja Anggaran

Satuan Target Realisasi % Pagu Realisasi %

b. Persentase (%) korban bencana (alam dan sosial) Kabupaten/kota yang mendapatkan layanan dukungan psikososial pada saat pasca bencana

% 100,00 100 100,00

Meningkatnya kualitas hidup veteran dan

keluarga pahlawan/pejuang

Persentase Veteran, keluarga pahlawan yang mendapat bantuan

% 15,38 15,38 100,00 171.225.000 171.225.000 100

Meningkatnya pencegahan dan penanganan perempuan korban kekerasan dan TPPO

a. Rasio perempuan korban kekerasan termasuk TPPO

% 0,88 0,08 190,91 148.425.000 148.025.000 99,73

b. Kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditangani

Kasus 23 16 130,43

Meningkatnya pencegahan dan penanganan anak korban kekerasan anak, serta perlindungan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus

a. Persentase anak korban kekerasan % 0,013 0,011 115,38 477.875.000 477.875.000 100

b. Menurunya kasus kekerasan terhadap anak Kasus 57 48 115,75

c. Anak yang berhadapan dengan hukum Kasus 23 27 82,61

Meningkatnya implementasi Kab/kota layak anak

Tingkat capaian Kabupaten/Kota Layak Anak 635 635 100,00 87.000.000 87.000.000 100

Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan PUHA

Persentase Kelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) aktif

% 38,50 37,04 96,21 117.900.000 117.900.000 100

Meningkatnya Implementasi

pengaurusutamaan Gender dalam pembangunan

a. Persentase Sumbangan pendapatan perempuan dalam keluarga

% 36,00 36,00 100,00 125.000.000 125.000.000 100

b. Persentase perempuan di lembaga legislatif % 14,00 14,00 100,00

c. Persentase perangkat daerah yang menyusun Perencanaan dan Penganggaran Reponsif Gender (PPRG)

% 57,14 37,04 64,82

Page 59: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

55

PENUTUP

istem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada

dasarnya adalah Instrumen yang digunakan oleh Instansi

Pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan Keberhasilan dan Kegagalan

dalam pelaksanaan Misi organisasi.

SAKIP terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan

yaitu: Perencanaan Stratejik (Renstra), Perencanaan Kinerja Tahunan (RKT),

Pengukuran Kinerja dan Pelaporan kinerja.

A. Tinjauan Umum Pencapaian Target Kinerja Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Demak sebagai SKPD merupakan Unsur Pelaksana Urusan

Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah daerah di bidang Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang mempunyai

tugas membantu Bupati melaksanakan fungsi pelaksana Urusan

Pemerintahan di bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak yang menjadi kewenangan Daerah, mempunyai

fungsi Perumusan kebijakan teknis bidang sosial, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak; Pelaksanaan kebijakan teknis bidang

sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; Pelaksanaan

evaluasi dan pelaporan bidang sosial, pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak; Pelaksanaan administrasi dinas bidang sosial,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; Pelaksanaan fungsi

lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan fungsinya. Agar

pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka

diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan

efisien mungkin.

S

BAB IV

Page 60: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

56

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas,

maka dapat dikatakan bahwa Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan

berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai

dengan ketegori Baik. Hal tersebut didukung dengan data sebagai berikut

a. Hasil Pengukuran Pencapian Sasaran (PPS) 11 sasaran dicapai

92,55%, dengan rincian :

1) Sasaran 1 : Meningkatnya Jaminan Sosial dan

perlindungan Sosial bagi PMKS, telah mencapai

86,48%.

2) Sasaran 2 : Meningkatnya Rehabilitasi Sosial bagi PMKS,

telah mencapai 102,30%;

3) Sasaran 3 : Meningkatnya Pemberdayaan Sosial bagi PMKS,

telah mencapai 91,06%;

4) Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas PSKS dalam

penanganan PMKS, telah mencapai 98,81%;

5) Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas penanganan korban

bencana, telah mencapai 92,99%

6) Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas hidup veteran dan

keluarga pahlawan/pejuang, mencapai 100%

7) Sasaran 7 : Meningkatnya pencegahan dan penanganan

perempuan korban kekerasan dan TPPO, telah

mencapai 103,05%

8) Sasaran 8 : Meningkatnya pencegahan dan penanganan

anak korban kekerasan anak, serta

perlindungan bagi Anak yang Memerlukan

Perlindungan Khusus, telah mencapai 58,86%

9) Sasaran 9 : Meningkatnya implementasi Kab/kota layak

anak, telah mencapai 100%

10) Sasaran 10 : Meningkatnya kualitas kelembagaan PUG dan

PUHA, telah mencapai 96,21%

11) Sasaran 11 : Meningkatnya Implementasi pengaurusutamaan

Gender dalam pembangunan, telah mencapai

88,27%

Page 61: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

57

b. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Demak menggunakan dana kurang dari dana yang

dianggarkan. Hal ini berarti terjadi efisiensi 5,91% dari anggaran yang

disediakan dari anggaran APBD Kabupaten, maka realisasi belanja

tidak langsung adalah sebesar Rp. 3.874.061.653,-- (87,04%) dari

anggaran yang tersedia sebesar Rp. 4.450.780.000,--, sedangkan

belanja langsung dari anggaran APBD Kabupaten sebesar

Rp. 5.519.314.500,-- direlaisasikan sebesar Rp. 5.506.789.970,--

(99,77 %).

B. Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja Dinas Sosial,

Tenaga kerja dan Transmigrasi di masa datang, antara lain :

1. Mengoptimalkan kerjasama lintas sektoral, kemitraan yang baik

dengan Organisasi Sosial (Orsos), Lembaga Kesejahteran Sosial (LKS),

masyarakat, relawan yang peduli untuk mendukung penanganan

PMKS.

2. Mengajukan untuk mendapatkan sarana dan prasarana pelayanan;

3. Membangun paradigma “Pembangunan Kesejahteraan sosial Fungsi

Masyarakat”;

4. Pembinaan, Pemberdayaan, Perlindungan dan Pemberian Bantuan

kepada masayarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS)

5. Mengadakan sosialisasi program Kesejahteraan sosial, Pembinaan dan

mendorong (menggugah) kepada Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,

PSM, TKSK, Tagana, Karang Taruna dan Dunia Usaha untak dapat

membantu warga masyarakat dan penanganan PMKS

6. Di OPD untuk dapat melaksanakan sesuai dengan Peraturan Bupati

Nomor 52 Tahun 2017 tentang Perencanaan dan Penganggaran

Responsif Gender (PPRG)

7. Melakukan advokasi, pembinaan dan mengadakan sosialisasi

Kabupaten Layak Anak kepada masyarakat, organisasi perempuan

dan aktivis perempuan

8. Meningkatkan pelayanan bagi korban kekerasan terhadap perempuan

dan anak serta peningkatan upaya pemulihan korban kekerasan.

Page 62: PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS SOSIAL ...dinsosp2pa.demakkab.go.id/wp-content/uploads/2019/02/...tidak lagi menyusun visi dan misi perangkat daerah. Sebagai salah satu P BAB II 9

58

Keberhasilan Program dan Kegiatan di bidang Kesejahteraan sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Demak

bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Sosial, Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak semata. Namun pertisipasi dan dukungan

dari berbagai pihak senantiasa sangat kami harapkan baik di lingkungan

Lembaga Kesejahteraan Sosial, Organisasi Sosial, Pekerja Sosial, Organisasi

Masyarakat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Forum Anak, Gabungan

Organisasi Wanita (GOW) masyarakat luas dan Instansi / Lembaga terkait dan

stakeholder lainnya.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) dari Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Demak Tahun

2017 dapat kami susun dan sajikan sebagai masukan serta bahan

pertimbangan / evaluasi Pemerintah Daerah Kabupaten Demak untuk

kegiatan / kinerja yang akan datang.

Demak, 30 Januari 2018

KEPALA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN DEMAK

Dra. LESTARI HANDAYANI, M.Si

Pembina Utama Muda NIP. 19580524 198603 2 006