BAB I_sgd 12 demak

57
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Berdasarkan kepemilikannya Rumah Sakit dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit swasta. Rumah Sakit berdasarkan fungsi penyelenggaraan dibagi menjadi Rumah Sakit pendidikan dan Rumah Sakit non pendidikan. Dari segi teknis medis rumah sakit merupakan pusat diagnostik dan terapi serta perawatan bagi institusi kesehatan yang lebih rendah. 1

description

gf

Transcript of BAB I_sgd 12 demak

Page 1: BAB I_sgd 12 demak

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rumah Sakit merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan 

jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit  dikategorikan dalam Rumah Sakit

Umum dan Rumah Sakit Khusus. Berdasarkan kepemilikannya Rumah Sakit

dapat dibagi menjadi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit swasta.

Rumah Sakit berdasarkan fungsi penyelenggaraan dibagi menjadi Rumah Sakit

pendidikan dan Rumah Sakit non pendidikan. Dari segi teknis medis rumah sakit

merupakan pusat diagnostik dan terapi serta perawatan bagi institusi kesehatan

yang lebih rendah.

Sebagai pusat diagnostik dan terapi, rumah sakit pada hakekatnya

merupakan institusi yang padat teknologi dan padat modal, seiring dengan

meningkatnya teknologi. Pelayanan jasa di rumah sakit sangat kompleks, karena

adanya keterlibatan sumber kekuasaan dan otonomi dari beberapa kutub. Di

antaranya adalah pemerintah, pemilik rumah sakit, professsional, direksi rumah

sakit, masyarakat dan dunia bisnis. Di samping itu juga terdapat berbagai jenis

disiplin ilmu yang sangat spesialistik, dan penunjang lain yang semuanya

membeuuhkan pengelolaan secara sistematis, efektif dan efisien.

1

Page 2: BAB I_sgd 12 demak

2

Sebagai suatu sistem, rumah sakit selalu mengalami perubahan-perubahan

karena dipengaruhi oleh lingkungan. Oleh karenanya diperlukan koordinasi serta

evaluasi kegiatan operasional untuk menjamin keberhasilan dan kesinambungan

rumah sakit. Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan

pelanggan menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan

profesionalisme dibidang medis perawatan, tetapi juga layanan umum yang

dibutuhkan oleh pasien dan keluarganya seperti layanan hiburan, makanan, dan

social. Perkembangan inilah yang menjadikan rumah sakit tergolong sebagai

industri jasa medis.

Institusi perguruan tinggi dibidang medis diharapkan mampu menghasilkan

sumber daya manusia yang handal, siap pakai, serta inovatif, berbekal

pengetahuan dan kemampan yang telah diolah di perguruan tinggi. Salah stu

upaya untuk melengkapi kemampuan mahasiswa dibidang manajemen

perumahsakitan adalah kegiatan residensi di rumah sakit. Kegiatan residensi ini

dimaksudkan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman praktis mahasiswa

secaralangsung dan sekaligus sebagai sarana ntuk mengurangi atau bahkan

menghilangkan kesenjangan yang ada selama ini antara teori dan kenyataan di

lapangan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana manajemen dan organisasi RSUD Sunan Kalijaga Demak?

Page 3: BAB I_sgd 12 demak

3

1.2.2 Bagaimana manajemen K3 dan Kesehatan Lingkungan RSUD Sunan

Kalijaga Demak?

1.2.3 Bagaimana manajemen pemasaran dan pengembangan SDM RSUD

Sunan Kalijaga Demak?

1.2.4 Bagaimana manajemen TQM dan Renstra RSUD Sunan Kalijaga

Demak?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui, menjelaskan, dan menganalisis sistem perumah sakitan

atau alur proses dalam kegiatan operasional rumah sakit secara langsung

melalui pengamatan di RSUD Sunan Kalijaga Demak.

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui dan menjelaskan alur proses dalam kegiatan

operasional rumah sakit secara umum di RSUD Sunan Kalijaga

Demak.

1.3.2.2 Untuk mengetahui kegiatan operasional di RSUD Sunan Kalijaga

Demak.

1.3.2.3 Untuk menganalisis masalah-masalah manajerial di RSUD Sunan

Kalijaga Demak pada unit pelayanan tertentu untuk dibahas

alternatif solusinya

Page 4: BAB I_sgd 12 demak

4

1.3.2.4 Untuk mengetahui gabungan alur proses kegiatan dari setiap unit

yang saling berinteraksi dalam suatu sistem rumah sakit

1.4 MANFAAT

1.4.1 Bagi peserta modul

1.4.1.1 Mengetahui struktur system dan prosedur system kegiatan

operasional rumah sakit

1.4.1.2 Mendapatkan pengalaman serta ketrampilan ilmu dibidang

perumahsakitan

1.4.1.3 Mengasah kemampuan mengkaji masalah-masalah manajerial yang

timbul berdasarkan pendekatan system dan fungsi-fungsi

manajemen di rumah sakit

1.4.2 Bagi Rumah Sakit yang bersangkutan

1.4.2.1 Mengetahui gambaran rumah sakit berdasarkan pendekatan system

yang digambarkan secara visual alur proses pelayanan pada unit

tertentu

1.4.2.2 Mengetahui masalah-masalah manajerial yang ditemukan oleh

peserta modul dari pandangan system dan teori manajemen

1.4.2.3 Memperoleh alternative solusi terhadap masalah-masalah tersebut

dari pandangan peserta modul

1.4.3 Bagi Fakultas Kedokteran Unissula

Page 5: BAB I_sgd 12 demak

5

1.4.3.1 Memperkaya konsep-konsep dan teori-teori manajemen yang dapat

diterapkan di rumah sakit

1.4.3.2 Hasil kegiatan residensi akan menjadi umpan balik bagi materi

modul pembelajaran manajemen rumah sakit

1.4.3.3 Memperkaya pengetahuan tenaga pengajar tentang masalah-masalah

nyata di rumah sakit

1.4.3.4 Terbinanya kerjasama dengan rumah sakit mitra sebagai jaringan

yang potensial untuk pengembangan program selanjutnya

Page 6: BAB I_sgd 12 demak

6

BAB II

CARA PENGAMATAN

2.1 MATERI PENGAMATAN

Dilakukan pengamatan secara langsung di RSUD Sunan Kalijaga Demak

mengenai struktur organisasi, program, kegiatan, aplikasi, dan kegiatan evaluasi,

dari berbagai bidang manajemen Rumah Sakit antara lain:

1. Manajemen dan organisasi

2. Manajemen K3 dan kesehatan lingkungan

3. Manajemen pemasaran dan pengembangan SDM

4. Manajemen TQM dan renstra

2.2 WAKTU PENGAMATAN

Pengamatan dilakukan pada tanggal :

1. Manajemen dan organisasi pada tanggal 15 Desember 2010 mulai pukul

09.30-10.30 WIB

2. Manajemen K3 dan kesehatan lingkungan pada tanggal 22 Desember

2010 mulai pukul 09.00-10.00 WIB

3. Manajemen pemasaran dan pengembangan SDM pada tanggal 29

Desember 2010 mulai pukul 09.00-10.00 WIB

4. Manajemen TQM dan renstra pada tanggal 04 Januari 2011 mulai pukul

09.00-10.00 WIB

6

Page 7: BAB I_sgd 12 demak

7

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Profil RSUD Sunan Kalijaga Demak

Data Umum

1. KELAS : Tipe C

2. STATUS : Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD)

3. PEMILIK : Pemerintah Kabupaten Demak

4. DIREKTUR RS (PLT) : Dr. Singgih Setyono, MMR

5. ALAMAT : Jl. Sultan Fatah 669/50 Demak

Telp. 0291.685018

Fax.0291. 681609

Email: [email protected].

7. LOKASI : Kelurahan Mangunjiwan

Kecamatan Demak

Kabupaten Demak

Propinsi Jawa Tengah

7

Page 8: BAB I_sgd 12 demak

8

Kode Pos 59552

8. JUMLAH TEMPAT TIDUR : Kapasitas 164 Tempat Tidur

(VIP 15 TT, Kelas I 18 TT, Kelas II

30 TT, Kelas III 62 TT)

9. DASAR HUKUM : PERDA NOMOR 7 TAHUN 2008

10. JENIS USAHA : Jasa Pelayanan Kesehatan

B. Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga

Kabupaten Demak terdiri dari :

a. Direktur PLT; Dr. Singgih Setyono, MMR

b. Bagian Tata Usaha; Drs. Umar Surya Suksmana

1. Sub Bagian Program; Targunawan, SKM, M.Si

2. Sub Bagian Keuangan; Siti Ulmi Kulsum

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Darsono

c. Bidang Pelayanan; Dr. Imam Sanyoto, Sp.B

1. Seksi Pelayanan Medis;Dr. Benny Wijaya

2. Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis; Dr. Ribekan

d. Bidang Keperawatan; Sumarto, SKM, S.Kep

1. Seksi Asuhan Keperawatan dan Pelayanan Perawatan; Naning

Hendrastuti, S.Kep

2. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Keperawatan; Rahayu

Puji Lestari, AM. Keb

Page 9: BAB I_sgd 12 demak

9

e. Bidang Pemasaran dan Rekam Medis; Nani Amrin, SKM

1. Seksi Pemasaran; Sukardjo, SKM, M.Kes

2. Seksi Rekam Medis; Nurkhayati, SH

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

A. MANAJEMEN DAN ORGANISASI RUMAH SAKIT

1. BIDANG KEPERAWATAN

ANALISIS PERMASALAHAN:

a. Kurangnya tenaga perawat dan medis, jika dibandingkan dengan

jumlah pasien yang ada pada ruang mawar (bagian penyakit dalam)

b. Kurangnya sosialisasi dari tupoksi dan SPO

c. Manajemen keuangan masih menggunakan sistem berdasarkan pada

Peraturan Daerah, sehingga kinerja kurang optimal

d. Di ruag Kenanga adanya SDM yang lulusan SMP (kurang kompeten)

e. Dalam manajemen administrasi masih menggunakan sistem manual,

belum menggunakan billing system, sehingga prosesnya lama

SOLUSI/SARAN:

a. Perlu ditambahkan tenaga kerja perawat dan Dokter Spesialis

Penyakit Dalam agar dalam melayani pasien menjadi lebih efektif

dan efisien.

Page 10: BAB I_sgd 12 demak

10

b. Perlu diadakan pelatihan berkala dan sosialisasi terhadap para

perawat agar profesionalisme lebih terjaga dan lebih baik lagi.

c. Dengan berlakunya sistem manajemen keuangan mandiri

berdasarkan status BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) per 1

Januari 2011, sehingga pengelolaan dana dapat lebih dioptimalkan.

d. Perlu diberikan perhatian khusus, sebaiknya diberikan pelatihan dan

pendidikan khusus sesuai tugasnya di RS

e. Sebaiknya menambah tenaga medis, dan menentukan kebijakan

khusus.

f. Untuk sistem administrasi diusahakan sebaiknya lebih prosesnya lebih

teratur dan cepat

2. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN MEDIS

ANALISIS PERMASALAHAN:

a. Anggaran dana yang terbatas karena status Rumah Sakit yang masih

SKPD sehingga tidak bisa mendapatkan dana dalam keadaan darurat

b. SDM yang kurang dan tidak memadai

c. Sarana dan prasarana yang tidak memadai

d. Banyaknya dokter mitra sehingga tidak standby di rumah sakit

SOLUSI/SARAN:

1. Anggaran dana yang terbatas karena status Rumah Sakit yang masih

SKPD sehingga tidak bisa mendapatkan dana dalam keadaan darurat

Page 11: BAB I_sgd 12 demak

11

Menetapkan atau menyimpan dana darurat. Dana darurat diambil dari

dana yang diberikan PerDa per awal tahun yang tidak digunakan untuk

keperluan RS atau dengan kata lain menyisihkan beberapa untuk

ditabung, sehingga sewaktu-waktu dana dapat digunakan darurat.

status SKPD

Sebagai bahan rujukan untuk RS, agar nanti dapat mengelola

kebutuhan dana dengan sebaik-baiknya. Sehingga antara pemasukan

dan pengeluaran seimbang. status BLUD

2. SDM yang kurang dan tidak memadai

Menambahkan staff yang ahli dalam bidangnya. Sehingga efisien

dalam bekerja.

Memberikan pelatihan kepada staff agar lebih kompeten dalam bekerja

3. Sarana dan prasarana yang tidak memadai

Menambahkan dan melengkapi sarana dan prasarana yang belum ada,

sehingga menunjang pelayanan RS

Mengoptimalkan sarana dan prasarana yang sudah dimiliki sehingga

didapatkan hasil yang memuaskan

4. Banyaknya dokter mitra sehingga tidak standby di rumah sakit

Merekrut dokter spesialis yang dibutuhkan untuk menjadi dokter tetap

di RSUD SUKA Demak

3. BIDANG PEMASARAN DAN REKAM MEDIS

Page 12: BAB I_sgd 12 demak

12

ANALISIS PERMASALAHAN:

a. Pasien sering tidak membawa kartu berobat sehingga memperlambat

proses pelayanan karena harus dicari dulu nomor registrasinya.

b. Pencarian data yang masih menggunakan metode manual sehingga

proses pelayanan menjadi terhambat. Pernah menggunakan sistem

komputerisasi tetapi data yang ada malah hilang.

c. Pengorganisasian yang kurang matang dan tidak ada pembagian tugas

yang jelas. Semua tenaga kerja di bagian rekam medis bekerja

serabutan sehingga sering tumpang tindih yang berefek buruk pada

proses pelayanan (catatan medik sering tertukar antar poliklinik akibat

pekerjaan yang terlalu banyak dalam waktu yang singkat).

d. Jumlah tenaga kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan

yang harus ditangani.

SOLUSI/SARAN:

a. Masalah pertama berkaitan dengan masalah kedua dimana pencarian data

masih menggunakan metode manual. Sebenarnya, bila pencarian data

menggunakan sistem komputerisasi, maka masalah pertama bisa diatasi

dengan baik. Untuk itu, sebaiknya sistem komputerisasi digunakan

kembali untuk mempermudah pencarian data. Untuk mengantisipasi

hilangnya data dalam komputer, sebaiknya setiap hari, data yang telah

tersimpan di komputer, disimpan di disk sebagai cadangan (back up).

Page 13: BAB I_sgd 12 demak

13

b. Untuk masalah organisasi, diperlukan sosialisasi dan pembagian tugas

yang jelas kepada masing-masing tenaga kerja. Tenaga kerja perlu

mendapatkan pendidikan dan pelatihan mengenai tugasnya agar setiap

tenaga kerja bisa bekerja sesuai tugas dan fungsi pokoknya.

c. Untuk masalah catatan medis yang sering tertukar, ini berkaitan dengan

pekerjaan yang tidak efektif karena jumlah tenaga kerja yang tidak

sebanding dengan banyaknya pekerjaan yang harus ditangani. Untuk itu,

sebaiknya dilakukan penambahan tenaga kerja yang berkompeten di

bagian rekam medis agar pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien

sehingga risiko tertukar bisa terkurangi dan bahkan tidak terjadi lagi.

4. BIDANG TATA USAHA DAN KEPEGAWAIAN

ANALISIS PERMASALAHAN:

a. Terjadi ketidak seimbangan antara pengeluaran dan pendapatan

b. Belum adanya billing system dan banking

c. Belum adanya SOP

d. Kepuasan pelanggan yang masih kurang yang dapat mempengaruhi

keuangan rumah sakit

e. Belum diterapkannya sanksi di rumah sakit

f. Pada bagian satuan pengamanan, staff dipekerjakan maksimal, akibat

terdapat kekurangan staff pada bagian ini

Page 14: BAB I_sgd 12 demak

14

g. Pada bagian satuan pengamanan pengangkatan satpam berdasarkan

senioritas.

h. Pada bagian perencanaan, sering mengeluh keterlambatan data yang

masuk sehingga bagian perencanaan kadang tidak bias sesuai date line.

i. Pada bagian penerimaan, pasien yang tidak mampu diperkenankan

meninggalkan jaminan, tanpa ada usaha dari pihak rumah sakit untuk

menagih hutang pasien yang tidak mampu tersebut.

SOLUSI/SARAN:

1. Terjadi ketidak seimbangan antara pengeluaran dan pendapatan

a. Perlu diadakan evaluasi secara menyeluruh menenai alasan mengapa

pendapatan dan pengeluaran tidak seimbang

b. Kita harus meningkatkan instalasi yang mempunyai daya jual tinggi,

agar terjadi peningkatan pendapatan.

c. Selain itu, kita tetap perlu meningkatkan kinerja di seluruh bagian

instalasi, dan mempertimbangkan sesuatu yang dapat meningkatkan

pemasukan.

d. Pemerintah daerah perlu memberikan kebijakan mengenai tariff untuk

pengobatan, yang dirasa sudah tidak cocok.

e. Perlu memperbanyak kerja sama bengan pihak ketiga guna

meningkatkan pemasukan.

Page 15: BAB I_sgd 12 demak

15

f. Perlu dilakukan promosi kesehatan dan promosi fasilits-fasilitas

rumah sakit, agar tercipta masyarakat sehat yang sekaligus

meningkatkan pemasukan rumah sakit

2. Belum adanya billing system dan banking

a. Perlu dilakukan kerjasama dengan bank, hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah system pembayaran

b. Perlu disediakannya fasilitas bangking, seperti atm, atm bersama,

mesin pembayaran non tunai.

3. Belum adanya SOP

a. Perlu dibuat SOP, hal ini dimaksukan agar kegiatan lebih terstuktur

b. Adanya SOP membuat pekerjaan lebih mudah dikerjakan

4. Kepuasan pelanggan yang masih kurang yang dapat mempengaruhi

keuangan rumah sakit

a. Perlu kebijakan dari Pemerintah daerah mengenai tariff untuk

pengobatan, yang dirasa sudah tidak cocok. Sehingga akan

menimbulkan konsekuesi pada tenaga medis untuk memberikan

pelayanan yang terbaik

b. Perlunya pelatihan dan edukasi untuk tenaga medis, tentang

profesionalisme agar tidak mencampur adukkan masalah.

c. Perlunya pembuatan peraturan yang yang menangani masalah ini.

Bila perlu peraturan bias di masukkan dalam Hospital by law.

5. Belum diterapkannya sanksi di rumah sakit

Page 16: BAB I_sgd 12 demak

16

a. Perlunya pengawasan yang konsisten

b. Sanksi harus benar-benar dilaksanakan, dimaksudkan agar para

pegawai lebih menghormati peraturan rumah sakit, sehingga bisa

disiplin waktu.

c. Bila perlu lakukan absensi dengan sidik jari.

6. Pada bagian satuan pengamanan, staff dipekerjakan maksimal, akibat

terdapat kekurangan staff pada bagian ini

a. Tambahkan beberapa staff pada bagian ini, atur jadwal senyaman

mungkin guna terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman

7. Pada bagian satuan pengamanan pengangkatan kasatpam berdasarkan

senioritas.

a. Pengangkatan sebaiknya berdasarkan kemampuan dan prestasi, hal ini

dapat sebagai reward bagi para satpam sehingga mereka dapat

meningkatkan kinerjanya secara otomatis.

8. Pada bagian perencanaan, sering mengeluh keterlambatan data yang

masuk sehingga bagian perencanaan kadang tidak bias sesuai date line.

a. Lakukan manager waktu dengan baik, usahakan semua sesuai rencana

b. Koordinasikan tentang date line perencanaan pada setiap unit di

rumah sakit. Usahakan jangan sampai terlambat mengirim data.

c. Bila perlu berikan sangsi dan reward bagi unit yang dapat

memberikan data tepat waktu dalam kurun 6 bulan.

Page 17: BAB I_sgd 12 demak

17

9. Pada bagian penerimaan, pasien yang tidak mampu diperkenankan

meninggalkan jaminan, tanpa ada usaha dari pihak rumah sakit untuk

menagih hutang pasien yang tidak mampu tersebut.

a. Berikan penjelasan sebaikmungkin pada pasien tentang ketentuan di

rumah sakit.

b. Bila ada pasien yang tidak mampu, disamping pasien meninggalkan

jaminan, pasien harus mencicil biaya rumah sakit sampai lunas.

c. Bila perlu, tambahkan staff pada bagian ini yang tugasnya khusus

untuk menagih pasien yang hutang pada rumah sakit.

B. MANAJEMEN K3 DAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH

SAKIT

1. PERSAMPAHAN

ANALISIS PERMASALAHAN:

a. Incenerator sudah tidak layak pakai yang ditunjukkan dengan burning

yang sudah merah (normalnya biru) yang mengakibatkan pembakaran

yang tidak sempurna (contoh, jarum suntik tidak bisa hancur), spray

tidak bisa meredam debu yang dihasilkan dari pembakaran sehingga

asap hitam mengepul dari pipa yang tingginya hanya 7 meter

Page 18: BAB I_sgd 12 demak

18

(normalnya 10 meter) dan mengganggu warga di perumahan sekitar

rumah sakit (complain dari masyarakat).

b. Kapasitas incinerator sudah tidak sebanding dengan jumlah rata-rata

sampah yang dihasilkan per harinya (kapasitas = 1,45 m2 untuk ± 48

kg sampah).

c. Residu dari incinerator saat akan dibuang, kadang tercecer di tanah

sehingga bisa menimbulkan kontaminasi bila abunya terhirup.

d. Petugas di bagian incinerator menyepelekan pemakaian APD (alat

proteksi diri) berupa masker dan handscoon dengan alasan sudah

kebal.

e. Pewadahan sampah hanya 2 tempat terpisah, yaitu sampah infeksius

dan sampah non infeksius. Sampah sitotoksik, farmasi dan lainnya

tidak dipisahkan dalam kantong plastik tertentu tetapi dicampur

seluruhnya dalam kantong kuning sampah infeksius.

f. Jumlah tempat sampah telah memenuhi standar bahkan lebih, di setiap

ruangan terdapat 1 atau lebih tempat sampah, tetapi untuk standar letak

belum dipenuhi karena pada radius 10 m/20 m jarang ditemukan

adanya tempat sampah.

g. Petugas cleaning service merupakan tenaga kerja bantu dari PT. Erkas

yang jumlahnya 35 orang dan jumlah tersebut dirasakan belum cukup,

terbukti dengan kuman lantai yang tinggi yang menunjukkan

sanitasinya kurang.

Page 19: BAB I_sgd 12 demak

19

h. Petugas pengontrolan sampah di ruangan, hanya ada 2 orang sehingga

petugas merasa kewalahan menangani pekerjaannya.

i. Pengunjung pasien/pasien sendiri kurang paham dalam hal

pembuangan sampah secara terpisah (organik dan anorganik). Sudah

diberikan keterangan yang jelas di setiap tempat sampah, tetapi

pengunjung pasien/pasien sendiri membuang sampahnya masih tetap

dicampur.

j. Belum adanya usaha untuk meminimalisasi sampah dari pihak rumah

sakit sendiri.

SOLUSI/SARAN:

a. Untuk masalah kapasitas dan incinerator yang sudah tidak layak pakai,

sebaiknya segera memperbaiki peralatan yang ada agar proses

pengolahan sampah menjadi maksimal. Menurut sumber, sudah ada

alokasi dana untuk pembelian incinerator tetapi kemungkinan bisa

dipenuhi pada tahun depan saat status rumah sakit sudah berganti

menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Untuk itu, perlu

adanya peningkatan anggaran dana untuk alokasi yang telah

dipersiapkan.

b. Diperlukan pengadaan alat angkut dan bak permanen untuk

pembuangan sisa pembakaran sampah medis, sehingga masalah abu

tercecer tidak akan terjadi lagi dan proses pengolahan sampah menjadi

Page 20: BAB I_sgd 12 demak

20

lebih maksimal serta tidak terjadi kontaminasi/pencemaran yang

berakibat buruk bagi orang yang berada di lingkungan rumah sakit.

c. Diperlukan adanya sosialisasi dan pengawasan bagi petugas

incinerator saat bekerja. Sosialisasinya meliputi tujuan pemakaian

APD (alat proteksi diri) dan akibat buruk yang ditimbulkan bila

petugas tidak memakai APD (alat proteksi diri) saat membakar sampah

medis. Diharapkan sosialisasi ini nantinya akan meningkatkan

kesadaran petugas akan pentingnya pemakaian APD (alat proteksi

diri).

d. Berdasarkan teori, ada 5 kategori sampah dan kesemuanya

ditempatkan pada kantong yang berbeda meskipun sama-sama

infeksius. Mohon lebih diperhatikan untuk pewadahan sampah yang

akan berlanjut ke proses akhir dari pengolahan sampah. Sebaiknya

dipisahkan antara jenis sampah yang satu dengan yang lainnya. Untuk

itu, perlu penambahan kantong/tempat sampah berwarna untuk setiap

jenis yang berbeda.

e. Jumlah tempat sampah yang berlebih bisa didistribusikan di tempat-

tempat yang belum terdapat tempat sampah, sehingga bisa memenuhi

criteria yang telah ditetapkan.

f. Diperlukan petugas tambahan agar kebersihan lebih terjamin dan

pekerjaan lebih maksimal karena masing-masing petugas fokus dengan

pekerjaannya masing-masing.

Page 21: BAB I_sgd 12 demak

21

g. SDM memang sangat berpengaruh pada proses sosialisasi sampah

organik/anorganik. Mungkin sebaiknya, sebelum diangkut, petugas

kebersihan memilah-milah sampah yang telah dibuang oleh

pengunjung pasien/pasien sendiri dan dipisahkan antara sampah

organik dan anorganik.

h. Kendala pembelian polyethilen yang belum terlaksana, bisa diganti

dengan cara sederhana untuk pembuatan kompos agar ada usaha untuk

meminimalisasi sampah dari pihak rumah sakit.

2. IPAL (INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH)

ANALISA PERMASALAHAN DAN SOLUSI:

a. Tenaga kerja di IPAL.

Tenaga kerja di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) hanya 2

orang wanita yang harus bekerja menjalankan mesin IPAL dan di

Laboratoriumnya.

Solusi: Sehingga perlu ditambah + 2 orang tenaga kerja lagi dan

diutamakan laki-laki karena untuk pengambilan sampel lumpur

untuk pemeriksaan volume lumpur per 1000 ml air untuk media

tumbuh bakteri, tenaga di IPAL harus naik ke atas tank. Dan karena

tenaga kerja yang hanya 2 orang sehingga banyak alat dari IPAL yang

tidak terawat.

b. Perawatan sarana di IPAL

Page 22: BAB I_sgd 12 demak

22

Banyak peralatan di IPAL yang kurang terawatt contohnya skin draft

yang seharusnya bisa jadi indicator air tersebut masih kotor atau tidak,

sudah tidak dapat digunakan lagi karena skin draft tersebut juga sudah

tidak layak untuk jadi indicator (sudah kotor). Dan lagi banyak

kotoran hewan (tikus) yang terdapat di IPAL. Solusi: Sehingga perlu

ditambah tenaga di IPAL untuk merawat peralatan dan

mengecek setiap hari dan melaporkan segera ke bagian IPSRS

bila ada kendala.

c. Maintenance dan updating peralatan di IPAL.

Dikarenakan apabila tidak segera dimaintenance apabila ada

kerusakan atau alat yang harusnya di update tiap beberapa waktu akan

berakibat fatal yaitu pengantian dari IPAL yang akan mengakibatkan

pengeluaran dana yang sangat banyak.

Solusi: Sehingga dari bagian IPSRS juga harus melakukan

pengecekan sewaktu- waktu (inspeksi ke lapangan) agar

kerusakan tidak lebih fatal lagi.

3. PENGELOLAAN AIR BERSIH

ANALISIS PERMASALAHAN :

a. Anggaran dana belum terbagi secara terpisah antar program kesehatan

lingkungan yang lainnya, sehingga alokasi penggunaan dana anggaran

kurang jelas.

Page 23: BAB I_sgd 12 demak

23

b. Penyediaan debit air bersih yang dibutuhkan terkadang masih kurang,

terutama saat musim kemarau, sehingga harus menggunakan air

hydrant untuk menambah pasokan air bersih.

c. Belum adanya kebijakan khusus kepada petugas dalam menjalankan

tugasnya.

d. Kualitas air bersih PDAM sudah sesuai standar, namun untuk kadar

Zat Organik, Phosphat, dan COD masih di atas nilai normal.

e. Air PDAM cepat kotor dan banyak terdapat endapan pasir.

f. Pengawasan dan pemeriksaan tes lab air bersih tidak berjalan sesuai

program yang ada.

g. Penggunaan air PDAM yang kurang memenuhi standar untuk ruangan

di ICU, ruang IGD, Ruang OK, dan dapur.

h. Pemberian kaporit yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan

pasien dan karyawan yang mengkonsumsinya.

SOLUSI DAN SARAN:

a. Sebaiknya dilakukan perencanaan anggaran dana yang terpisah untuk

masing-masing program kesehatan lingkungan, sehingga penggunaan

dana lebih jelas dan lebih efisien.

b. Untuk penyediaan debit air bersih, dapat dilakukan penambahan pada

tempat penampungan dan reservoar-reservoar. Sehingga tidak perlu

menggunakan air hydrant.

Page 24: BAB I_sgd 12 demak

24

c. Pemeriksaan tes lab air bersih tidak hanya dilakukan untuk Air PDAM

tetapi juga air sumur, dan pelaksanaannya sebaiknya dilakukan sesuai

program standar yang ada yalni 3-4 kali dalam setahun.

d. Sebaiknya penggunaan air bersih untuk dapur menggunakan air sumur

artetis saja, karena jauh lebih bagus kualitasnya.

C. MANAJEMEN PEMASARAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

1. BIDANG PEMASARAN

ANALISA DAN SOLUSI

a. Tenaga kerja berdasarkan tupoksi (Tugas Pokok Fungsi).

Adanya complain dari pasien yang kurang puas terhadap pelayanan

yang bisa disampaikan melalui berbagai cara antara lain melalui

media cetak (Koran), sudah ditanggapi bagian humas dengan cara RS

selalu berlangganan Koran untuk mengetahui ada atau tidak keluhan

atau complain dari pasien yang biasanya ada di kolom surat pembaca

dan bagian humas akan menjawab keluhan tersebut. Tetapi kurangnya

SDM ahli seperti jika berurusan dengan hukum, RS belum

mempunyai sarjana hukum kemudian 1 orang yang banyak

merangkap pekerjaan.

Page 25: BAB I_sgd 12 demak

25

Solusi: Sehingga mungkin perlu ditambah SDM ahli yang sesuai

dengan tupoksi dalam bagian pemasaran.

b. Perlengkapan sarana dan prasarana.

Kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di bagian PKMRS

sulit untuk dipenuhi semua karena terbentur biaya, tetapi dengan

bergantinya status RS yang dari SKPD menjadi BLUD maka

diharapkan RS dapat menyediakan anggaran yang cukup untuk

melaksanakan kegiatan PKMRS

c. Kerjasama dengan perusahaan

Kerjasama dengan perusahaan sekitar yang sudah ada dengan adanya

jamsostek mungkin bisa dikembangkan lagi dengan perusahaan lain

yang berupa produk atau barang mungkin seperti dari pabrik susu

yang dapat dimanfaatkan untuk pemberian susu gratis sehingga dapat

menarik pasien.

d. Pemasaran oleh tiap karyawan

Sosialisasi pemasaran hanya dilakukan oleh sie pemasaran, mungkin

untuk ke depannya tiap karyawan bisa melakukan pemasaran ke

masyarakat umum karena tiap karyawan punya rasa memiliki

terhadap RS, jika RS mendapat keuntungan maka karyawan juga

mendapat keuntungan. Sehingga karyawan lebih giat untuk

meningkatkan promosi.

2. BAGIAN REKAM MEDIK

Page 26: BAB I_sgd 12 demak

26

MANAJEMEN PEMASARAN:

Menurut hasil wawancara yang telah kami lakukan di bagian Rekam Medik

RSUD Sunan Kalijaga, kegiatan manajemen pemasaran tidak dilakukan oleh

bagian Rekam Medik, karena urusan pemasaran Rumah Sakit semunya telah

diserahkan kepada bagian Pemasaran. Bagian Rekam Medik hanya membantu

bagian Pemasaran dalam hal informasi gambaran umum dalam rekam medik.

a. Perencanaan dan Pengorganisasian kegiatan Pemasaran RS:

Di koordinasi oleh Bidang Pemasaran dan Rekam Medik

Pelaksana kegiatan oleh Kepala Seksi Pemasaran

Anggaran dari APBD Kab. Demak dan sponsor lain yang tidak

mengikat

b. Pergerakan dan Pelaksanaan Pemasaran :

SUKA ( Senyum Untuk Kesembuhan Anda)

Survei kepuasan pelanggan, dll

c. Evaluasi Pemasaran:

Dilakukan oleh bidang Pemasaran dan Direktur

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA:

Berdasarkan hasil wawancara, pengembangan SDM di bagian Rekam Medik

dilakukan melalui program kegiatan pelatihan-pelatihan.

a. Perencanaan

Program

Program pengembangan staf Jangka pendek : satu tahun

Page 27: BAB I_sgd 12 demak

27

Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Depkes mengenai

pelatihan Jamkesmas, rutin dalam setahun sebanyak 1-2

kali.

Mengikuti pelatihan sesuai kebutuhan, yang diadakan oleh

pihak luar, dengan menggunakan anggaran biaya RSUD

Sunan Kalijaga.

b. Pengorganisasian

Koordinator Instalasi diklat RS

Bagian Tata Usaha

Masing-masing bidang dan unit masing-masing

Sumber dana APBD,APBN anggaran RSUD Sunan Kalijaga

c. Pelaksanaan:

Kegiatan

Mengirim pelatihan-pelatihan teknis : Jamkesmas, Aplikasi

Software terbaru, Pelaporan, Pencataan, pelatihan Akreditasi, dll.

Pengiriman peserta diklat, baik teknis, fungsional maupun

manajerial

Sosialisasi tentang pendidikan dan latihan kepada

pegawai/karyawan lain.

Aplikasi

Dalam pengaplikasian hasil pelatihan tidak mengalami kesulitan

dan dapat berjalan dengan lancar. Untuk jamkesmas telah

Page 28: BAB I_sgd 12 demak

28

dilakukan secara komputerisasi, tetapi untuk data pasien yang

lainnya masih secara manual.

Terbatasnya dana, sehingga diklat masih relatif sangat kurang

Pengiriman peserta pelatihan tidak sesuai rencana dan kebutuhan

Terdapat kesulitan dalam pembacaan dan pembahasaan diagnosa

yang ditulis oleh para dokter, sehingga sulit untuk menmbacanya

dan mencocokkannya dengan panduan ICD 10.

d. Evaluasi

Dilakukan tiap rapat rutin

Complaint/ keluhan pasien: menunggu terlalu lama, karena

pelaksanaan pencarian data rekam medis masih dilakukan secara

manual.

ANALISIS PERMASALAHAN :

a. Pemasaran tidak dilakukan oleh pegawai/karyawan bagian rekam medik,

hal ini menunjukkan tidak adanya kerjasama dari bagian Pemasaran.

b. Kurangnya koordinasi antar karyawan

c. Terbatasnya anggaran dana untuk pelatihan-pelatihan

d. Penyimpanan data rekam medik masih dilakukan secara manual

SOLUSI DAN SARAN:

Page 29: BAB I_sgd 12 demak

29

a. Sebaiknya dilakukan koordinasi lebih baik, dengan cara mengadakan rapat

rutin mengenai perencanaan pemasaran rumah sakit kepada seluruh

bagian-bagian atau instalasi.

b. Lebih rutin mengikuti pelatihan-pelatihan

c. Mengalokasikan dana lebih untuk keperluan diklat

d. Mensosialisasikan hasil pelatihan dan melakukan umpan balik ataupun

evaluasi kepada masing-masing karyawan di bagian Rekam Medik

e. Sebaiknya pengelolaan data di Rekam Medis menggunakan sistem yang

lebih teratur dan rapi, misalnya sistem komputerisasi

3. BIDANG KEPERAWATAN

ANALISIS PERMASALAHAN:

a. Tidak ada masalah dalam manajemen pemasaran karena strategi

pemasaran yang diterapkan di Ruang Wijaya Kusuma sudah terlaksana

dengan baik. Setiap tenaga kesehatan yang ada di Ruang Wijaya Kusuma

telah menyadari akan pentingnya keramahan dan senyuman sebagai suatu

bentuk pemasaran pelayanan kesehatan.

b. Kepada ruangan Wijaya Kusuma juga senantiasa memberikan motivasi

pada tenaga kesehatan untuk bekerja lebih baik lagi. Secara tidak

langsung, tindakan ini juga menyebabkan mereka mempunyai rasa

memiliki terhadap RSUD Sunan Kalijaga Demak, terutama Ruangan

Wijaya Kusuma. Pelayanan yang baik ini akan dengan mudah diingat oleh

Page 30: BAB I_sgd 12 demak

30

pasien dan keluarganya. Sehingga untuk ke depannya para pasien dapat

mempromosikan Ruangan Wijaya Kusuma kepada para kerabat.

c. Tidak ada masalah signifikan yang dirasakan oleh pasien dan keluarganya

d. Pihak Ruangan Kenanga kurang menekankan keramahan dari tenaga

kesehatan bagi para pasien dan keluarganya. Pihak Ruang Kenanga hanya

menekankan pada promosi tindakan operasi beserta fasilitas-fasilitas yang

dimilikinya. Padahal jika dirunut lebih lanjut, untuk menyediakan

beberapa fasilitas, RSUD Sunan Kalijaga terkadang masih harus

bekerjasama dengan pihak lain.

e. Motto RSUD Sunan Kalijaga Demak yaitu SUKA (Senyum Untuk

Kesembuhan Anda) kurang diterapkan dan dijadikan sebagai sarana

pemasaran pelayanan di Ruang Kenanga

f. Evaluasi-evaluasi yang dilakukan cenderung pada kinerja pelayanan dan

bukan pada strategi pemasaran

g. BOR (Bed Occupancy Rate) masih belum memenuhi standar dari Depkes

RI, yaitu 46,29%.

h. Pasien sering mengeluh mengenai dokter yang terlambat datang untuk

mengunjungi pasien dan lamanya pemberian obat dari instalasi farmasi

SOLUSI DAN SARAN:

a. Strategi pemasaran dari Ruang Kenanga sebaiknya dikaji lebih lanjut lagi

dan ditambahkan mengenai pentingnya segi keramahan dari tenaga

kesehatan bagi pasien dan keluarganya

Page 31: BAB I_sgd 12 demak

31

b. Kebersihan dari Ruang Kenanga pun sebaiknya lebih diperhatikan lagi.

Karena secara tidak langsung, keadaan ruangan yang bersih dapat

menjadi salah satu daya tarik bagi pasien dan masyarakat pada umumnya

c. Perlu dibentuk staf tersendiri di masing-masing ruangan yang menangani

tentang pemasaran dari ruangan itu sendiri. Sehingga setiap ruangan

memiliki strategi yang sama dan tidak ada salah satu pihak yang terlihat

“timpang”.

d. Sebaiknya tenaga kesehatan (secara keseluruhan) tidak membedakan

antara pelayanan di Ruang Wijaya Kusuma (yang merupakan ruang VIP)

dan ruang lain, termasuk di antaranya Ruang Kenanga. Karena

bagaimanapun juga semua pasien membutuhkan pelayanan yang sama

dan satu pasien yang merasa dikecewakan oleh pelayanan tenaga medis

akan menyebabkan rusaknya citra pelayanan di rumah sakit yang

bersangkutan dalam masyarakat.

D. MANAJEMEN TOTAL QUALITY MANAJEMEN (TQM) DAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RUMAH SAKIT

1. BIDANG KEPERAWATAN

ANALISIS PERMASALAHAN YANG ADA:

a. Kurangnya pelatihan perawat ICU, karena terbatasnya dana

b. Kualitas SDM masih kurang

Page 32: BAB I_sgd 12 demak

32

c. Alat sarana dan prasarana masih kurang memadai

d. Adanya bed yang rusak

e. Adanya complain dari pasien visit dokter yang tidak tepat waktu

f. Membutuhkan alat adminitrasi yang otomatis.

g. Membutuhkan peralatan keperawatan.

h. Membutuhkan pelatihan kepada perawat

i. Membutuhkan dokter yang masih muda dan professional.

j. Dari buku kesan dan saran, kami menemukan ada pasien yang

mengeluh mengenai keamanan di R. Wijaya Kusuma karena pernah

ada yang kehilangan barangnya.

k. Program khusus TQM dan Renstra yang tidak dibuat secara khusus

dan tidak didokumentasikan.

l. Kendala dari IPSRS dalam pengadaan sarana prasarana dan kebutuhan

lainnya.

m. Pintu kamar pasien yang tidak sesuai standar akan mengganggu

kenyamanan dari pasien.

n. Rincian data pasien masing menggunakan sistem manual (tulis

tangan).

o. Tenaga administrasi hanya lulusan SMA.

p. Karena Ruang Cempaka adalah ruang kelas 3 dan untuk pasien

jamkesmas dan jamkesda sehingga kurang dipromosikan oleh RS, RS

Page 33: BAB I_sgd 12 demak

33

lebih mengutamakan promosi pada kelas 2 ke atas. Sehingga untuk

pelayanan keperawatan masih semu.

q. Kurangnya perawat lulusan S1 sehingga kurangnya pengetahuan

tentang manajemen dalam meningkatkan mutu askep

r. Kurangnya alat-alat penunjang medis

SOLUSI DAN SARAN

1. Sebaiknya kualitas SDM perawat ICU lebih ditingkatkan lagi dengan

mengusulkan anggaran dana lebih untuk mengikuti pelatihan dan

seminar

2. Sebaiknya dilakukan perbaikan alat sarana dan pra sarana yang rusak

3. Sebaiknya perlu dilakukan perbaikan sarana dan pra sarana yang

masih kurang, agar mutu pelayanan lebih meningkat

4. Perlu perhatian khusus untuk mengusahakan dokter tetap rumah sakit,

karena masih ada yang dokter mitra, sehingga pelayanan yang

diberikan kepada pasien kurang optimal.

a. Membutuhkan alat adminitrasi, karena dana rumah sakit terbatas

jadi alat adminitrasi sulit di dapatkan dengan jangka pendek.

b. Membutuhkan peralatan keperawatan, karena ini juga menyangkut

dengan masalah dana jadi pihak rumah sakit memberikan alat yang

terbatas jadi ruang dahlia tetap pinjam ke bagian yang lain.

Page 34: BAB I_sgd 12 demak

34

c. Membutuhkan pelatihan, dari dokter ruangan bisa melakukan

pelatihan gratis kepada perawat tapi di luar jam kerja dan perawat

sendiri yang iuran untuk memberi makanan atau uang kepada

dokternya sendiri.

d. Membutuhkan dokter, melakukan pengrekrutan dokter untuk

merawat dan melatih dokter.

5. Perlu perhatian khusus untuk keamanan di ruangan sendiri, misalnya

dengan mempekerjakan Satpam yang khusus berjaga di ruang

perawatan.

6. Program khusus TQM dan Renstra sebaiknya didokumentasikan agar

rencana dan strategi yang ada termanage dan terstruktur dengan baik.

7. Untuk pintu kamar pasien, perlu perhatian khusus juga karena ini

termasuk dalam kepuasan pasien. Adanya kendala dari IPSRS, perlu

ditelusuri hambatannya terletak dimana. Hal ini perlu dibicarakan

dengan bagian-bagian yang berwenang untuk selanjutnya dapat segera

ditindaklanjuti.

8. Untuk tenaga administrasi, bila perlu disekolahkan lagi di jurusan

administrasi agar lebih menguasai apa yang dikerjakannya sehingga

hasil dari pekerjaannya akan lebih maksimal.

9. Rincian data masih menggunakan sistem manual merupakan kendala

yang dikeluhkan oleh petugas. Perlu perhatian khusu terhadap hal ini,

agar kenyamanan petugas bisa terjaga. Tetapi, bila masalahnya ada

Page 35: BAB I_sgd 12 demak

35

pada dana, relokasikan untuk pengadaan komputer di bagian stasionair

ruangan untuk mendapat tindakan yang selanjutnya.

10. Melakukan promosi pelayanan keperawatan di RS dengan proporsi

yang sama di semua pelayanan perawatan yang dimiliki RS sehingga

dapat meningkatkan mutu pelayanan perawatan di semua bagian

perawatan RS.

11. Lebih mengutakan perawatan apa yang diberikan sehingga pelanggan

tahu apa yang disediakan di rumah sakit jika pelanggan membutuhkan

12. Melakukan pelatihan, pendidikan dan pengetahuan tentang manajemen

mutu RS.

13. Menambah perawat lulusan S1

14. Menambah alat-alat penunjang medis yang dibuutuhkan pasien

sehingga sesuai dengan jumlah pasien.

Page 36: BAB I_sgd 12 demak

36

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil pengamatan dari kelompok kami, dapat disimpulkan bahwa

ada beberapa bagian yang harus mendapatkan perhatian khusus, antara lain:

Anggaran dana

Sumber Daya Manusia

Sarana dan prasarana

Koordinasi antar bidang

4.2 SARAN

1. Diharapkan dalam pengelolaan anggaran dana lebih efektif dan efisien,

lebih memprioritaskan hal- hal yang lebih penting.

2. Diharapkan adanya penambahan jumlah personil tiap-tiap unit agar

tidak terjadi overlapping tugas dan fungsi pokok yang sesuai dengan

kompetensinya.

3. Diharapkan adanya peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan

pendidikan.

4. Diharapkan terus dilakukan promosi secara berkelanjutan dengan

menggunakan media cetak, media elektronik dan pemanfaatan kemajuan

36

Page 37: BAB I_sgd 12 demak

37

teknologi komunikasi berbasis internet (interaksi tanya jawab, forum

diskusi, misalnya via situs jejaring pertemanan).

5. Diharapkan adanya sistem komputerisasi, terutama pada bagian Rekam

Medik dan billing sistem.