Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana - RENCANA ......Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-ii...
Transcript of Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana - RENCANA ......Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-ii...
RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )
DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN : 2016 - 2021
TAHUN2016
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-i
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan
kesehatan, Dinas Kesehatan kabupaten Jembrana telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana untuk kurun waktu 2016-2021. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Tahun 2016 – 2021 bertumpu pada Visi dan Misi Bupati/Wakil Bupati terpilih, Visi dan Misi
Kementerian terkait serta tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana ,
dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas nasional, Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dan Millenium Development Goals (MDGs).
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan
semakin berat, kompleks dan bahkan kadang tidak tertuga. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan kemitraan, kerjasama lintas sektor
serta mendorong peran serta aktif masyarakat.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan
ucapan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021.
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini, sehingga
bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Kabupateb Jembrana dan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Puskesmas se-Kabupaten Jembrana..
Negara, 5 Januari 2016.Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana,
Dr. Putu Suasta, M.Kes.Pembina Utama Muda
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-ii
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
NIP: 19600429 198703 1 010
RINGKASAN EKSEKUTIF
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah merupakan
dokumen perencanaan yang memuat kegiatan strategis dalam pembangunan Kesehatan di
Kabupaten Jembrana. Untuk mewujudkan hal tersebut telah ditetapkan Visi yaitu
“JEMBRANA SEHAT YANG MANDIRI “ dan untuk mewujudkan visi tersebut
ditetapkan 4 (empat) Misi yaitu :
1. MENINGKATKAN DERAJAD KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT.
2. MEWUJUDKAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT YANG
PARIPURNA ,ADIL, MERATA,BERMUTU DAN TERJANGKAU.
3. MENINGKATKAN KETERSEDIAAN SUMBERDAYA KESEHATAN YANG
BERKUALITAS DAN PROFESIONAL.
4. MEWUJUDKAN KETERSEDIAAN PEMBIAYAAN KESEHATAN YANG
MEMADAI
Dalam upaya mewujudkan Misi yang diinginkan maka telah ditetapkan tujuan yang ingin
dicapai yaitu :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan sumber daya
kesehatan (Sumber Daya Manusia, sarana prasarana, dan pembiayaan kesehatan).
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka telah ditetapkan sasaran yang ingin
dicapai, yaitu :
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan , indikatornya adalah :
a. Menurunnya angka kematian ibu.
b. Menurunnya angka kematian bayi.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-iii
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
c. Menurunnya angka kematian balita.
d. Prosentase penurunan gizi buruk.
e. Prosentase penjaringan kesehatan siswa.
f. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin.
g. Cakupan kunjungan bayi.
h. Cakupan Puskesmas.
i. Prosentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan.
j. Prosentase pengawasan dan pengendalian Rumah tangga yang memproduksi
makanan.
2. Meningkatnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, dengan idikator :
a. Prosentase peningkatan partisipasi masyarakat ke POSYANDU.
b. Prosentase peningkatan desa siaga aktif.
c. Prosentase Desa/Kelurahan UCI.
d. Prosentase Rumah tangga sehat.
3. Meningkatnya sumber daya kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan.
a. Prosentase penduduk yang mempunyai jaminan kesehatan.
b. Rasio dokter persatuan penduduk.
c. Rasio tenaga medis per satuan penduduk.
STRATEGI DAN KEBIJAKANStrategi
mendorong upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabillitatif
secara holistic
Kebijakan1) Meningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-iv
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
2) Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan angka
kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu.
3) Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan
gizi kurang.
4) Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan.
5) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dengan standar dan
kualitas yang sama: Pembangunan POSKESDES dan POLINDES/PUSTU di
masing-masing Desa seluruh Kabupaten/Kota se-Bali.
6) Membangun Puskesmas Rawat Inap yang berkualitas sesuai standar ISO dengan
model bangunan dan standar yang sama di semua Kecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang
tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
8) kuota dan melakukan MOUdengan Universitas Udayana (Fakultas Kedokteran);
dan membuat regulasi tentang penambahan Dokter Spesialis di seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.
9) Peningkatan sarana, prasarana, dan alat kesehatan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD.
10) Pengadaan mobil keliling pelayanan kesehatan ke Desa-Desa (pelayanan
kegawat daruratan).
11) Mendirikan RS Narkoba.
Disamping itu Kebijakan yang ditempuh mengacu pada ketentuan perundang –
undangan serta peraturan lainnya seperti :
1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tantang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-v
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-vi
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-vii
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 );
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1475 );
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502 );
24. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun
2006 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);
Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan tersebut
dilakukan melalui berbagai Program, antara lain :
1. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Provinsi Bali
a. Program Obat dan perbekalan Kesehatan.
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-viii
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
2. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Nasional ( Tri Sakti
dan Nawa Cita)`:
A. Program Urusan Kesehatan di Kabupaten Jembrana
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
1.1. Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan
2.1. Pelayanan Kefarmasian dan alat Kesehatan
2.2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
2.3. Kegiatan Peningkatan pelayanan dan Penanggulangan masalah
Kesehatan.
2.4. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
3.1. Kegiatan Peningkatan Promosi Obat Bahan alam Indonesia.
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
4.1. Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
Sehat.
5. Program Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat.
5.1. Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin.
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat ( Ehra)
6.1. Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular
7.1. Pelayanan pencegahan , Pembrantasan Penyakit Menular
7.2. Peningkatan Surveilance Epidemologi dan penanggulangan wabah
7.3. Pelayanan ,Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan Jiwa.
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
8.1. Kegaiatan Penyusunan Standarisasi Analisis Belanja Pelayanan
Kesehatan.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-ix
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
8.2. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standarisasi pelayanan
Kesehatan ( ISO 9001-2008)
9. Program Pengadaan peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas /Puskesmas pembantu dan jaringannya
9.1. Pembangunan Puskesmas
9.2. Pembangunan Puskesmas Pembantu
9.3. Rehabilitasi berat/ Sedang Puskesmas
9.4. Rehabilitasi Berat/sedang Puskesmas Pembantu
10. Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan
10.1. Kemitraan asuransi kesehatan Masyarakat
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.
11.1. Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia.
12. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
12.1. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan
Makanan Hasil Produksi Rumah Tangga.
13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan anak
13.1. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD Puskesmas
14.1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD. Puskesmas.
PROGRAM LINTAS SKPD / LINTAS SEKTOR.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa :
1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.
a. Kegiatan Pos Pemberdayaan Pelayanan Terpadu.
b. Kegiatan Kebun Percontohan Posyandu.
c. Kegiatan Lomba Desa / Kelurahan Terpadu.
Dinas Pendidikan, Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan :
1. Program Wajib Belajar 9 Tahun.
a. Melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah.
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana :
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-x
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
1. Program Keluarga Berencana
a. Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana.
b. Kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi baru lahir.
Satuan Polisi Pamong Praja.
1. Program Penanggulangan Bencana Alam.
a. Kegiatan Penanggulangan Bencana Alam.
PKK.
1. Program Pemberdayaan Perempuan.
a. Kegiatan P2WKSS.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya
lainnya.
Balai Pengawasan Obat dan Makanan.
1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya
lainnya.
Kantor Perijinan.
Untuk aspek regulasi.
Yayasan Kanker Indonesia.
1. Program Pencegahan dan Pengendalian kanker.
Komisi Penanggulangan Aids.
1. Program Pencegahan dan Penangulangan HIV Aids.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-xi
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
D A F T A R I S I
HalamanHALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. i
SURAT KEPUTUSAN …………………………………………………………
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….
ii
vi
RINGKASAN EKSEKUTIF .……………………………………….…………. vii
DAFTAR ISI ………………………….…………………………….………….. x
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………..…………… 1
1.2 Landasan Hukum Penyusunan RENSTRA…..……....... 6
1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................... 10
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................... 12
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ..................................... 14
2.1 Tugas,Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD…………… 14
2.2 Sumber Daya SKPD ……………………….………………. 21
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD ................................................ 27
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
SKPD................................................................................. 54
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DANFUNGSI........................................................................... ....... 58
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan SKPD ................................................. 58
3.2 Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih........................................... 60
3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra
Kabupaten ....................................................................... 61
3.4 Penentuan Isu-isu Strategis…………………………..…… 65
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN,DAN SASARAN STRATEGI DANKEBIJAKAN ......................................................................... 73
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-xii
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kab. Jembrana.
4.1 Visi dan Misi SKPD .......................................................... 73
4.2.Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD................ 75
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD ……..……………………… 76
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATORKINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAANINDIKATIF ......................................................................... .... 87
5.1 Program SKPD ................................................................ 87
5.2 Program Lintas SKPD / Lintas Sektor ........................... 89
5.3 Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan .............. 91
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MEGACU PADATUJUAN DAN SASARAN RPJMD ....................................... 94
6.1 Pengukuran Indikator Kinerja ……………...……………. 94
BAB VII PENUTUP ……………………………………………………… 110
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Dinas Kesehatan Kab.Jembrana
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 ii
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu pelaku pembangunan
kesehatan, Dinas Kesehatan kabupaten Jembrana telah menyusun Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana untuk kurun waktu 2016-2021. Renstra Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021 bertumpu pada Visi dan Misi Bupati/Wakil
Bupati terpilih, Visi dan Misi Kementerian terkait serta tugas pokok dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana , dengan penekanan pada pencapaian sasaran prioritas
nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Millenium Development Goals
(MDGs).
Tantangan pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan
semakin berat, kompleks dan bahkan kadang tidak tertuga. Oleh karena itu pembangunan
kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi
penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan kemitraan, kerjasama lintas
sektor serta mendorong peran serta aktif masyarakat.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021.
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Renstra ini,
sehingga bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Kabupateb Jembrana dan Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas se-Kabupaten Jembrana..
Negara,Kepala Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
dr.Putu Suasta,M.KesPembina Utama Muda
NIP. 19600429 1987031 010
Dinas Kesehatan Kab.Jembrana
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 iii
1
KABUPATEN JEMBRANA
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANANOMOR 11/DISKES/2016
TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2016 - 2021
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkanakuntabilitas dan transparansi pelaksanaanpemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab dipandangperlu adanya Rencana Strategis Dinas KesehatanKabupaten Jembrana 2016-2021 untukmenjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta SasaranOrganisasi;
b. bahwa perencanaan pembangunan dapatmemberikan arah bagi peningkatan pengembangansosial ekonomi dan kemampuan masyarakat denganmenciptakan Integritas, sinkronisasi, danmensinergikan perencanaan, penganggaran,pelaksanaan dan pengawasan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkanKeputusan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenJembrana tentang Penetapan Rencana Strategis(Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten JembranaTahun 2016 -2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalamwilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, NusaTenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1655);
2. Undang-Undang..................
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANADINAS KESEHATAN
Jalan Surapati No 1 Telp. (0365) 41210 ext. 3304N E G A R A
2
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusatdan Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4438 );
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang NasionalTahun 2005-2025 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 33, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700 );
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua Atas Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006tentang Tata Cara Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembangunan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4663);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangLaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4614);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri.................
3
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun2010 tentang Pelaksanaan Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian, dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009tentang Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran DaerahProvinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13Tahun 2006 tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah (RPJPD) KabupatenJembrana Tahun 2006 - 2025 (Lembaran DaerahKabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DaerahNomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan AtasPeraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) Kabupaten JembranaTahun 2006-2025 (Lembaran Daerah KabupatenJembrana Tahun 2012 Nomor 30, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi danTata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana(Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran DaerahKabupaten Jembrana Nomor 15);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah Semesta Berencana KabupatenJembrana Tahun 2016-2021 (Lembaran DaerahKabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten JembranaNomor 60);
MEMUTUSKAN :Menetapkan :
KESATU : Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan KabupatenJembrana Tahun 2016 -2021
KEDUA :...................................
4
KEDUA : Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
2016-2021 dimaksud dalam diktum PERTAMA disusun
berdasarkan pada Visi, Misi, tujuan dan Sasaran Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana yang selanjutnya
digunakan sebagai dasar penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ( LKjIP ) kepada Bupati Jembrana
sebagai laporan capaian kinerja sebagaimana yang telah
ditetapkan.
KETIGA : Naskah Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 dimaksud dalam
diktum PERTAMA, sebagaimana terlampir, merupakan
lampiran yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Negara.pada tanggal 20 September 2016Kepala Dinas KesehatanKabupaten Jembrana,
Dr PUTU SUASTA, M.KesNIP. 19600429 198703 1 010
Tembusan disampaikan kepada Yth:1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta.2. Gubernur Bali di Denpasar.3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Denpasar.4. Bupati Jembrana di Negara.5. Wakil Bupati Jembrana di Negara.6. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara.7. Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara.8. Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara.9. Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Jembrana.10. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.
5
1
KABUPATEN JEMBRANA
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANANOMOR 01.c /DISKES/2016
TENTANG
TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2016 - 2021
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkanakuntabilitas dan transparansi pelaksanaanpemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab dipandangperlu adanya penyusunan Rencana Strategis DinasKesehatan Kabupaten Jembrana 2016-2021 untukmenjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta SasaranOrganisasi;
b. bahwa untuk mengefektifkan dan mengoptimalkanproses penyusunan dokumen Rencana Strategis(Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten JembranaTahun 2016-2021 perlu membentuk TimPenyusunan Rencana Strategis ( Renstra ) DinasKesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 -2021;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkanKeputusan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenJembrana tentang Tim Penyusun Rencana Strategis( Renstra ) Dinas Kesehatan Kabupaten JembranaTahun 2016 -2021;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentangPembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalamwilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, NusaTenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1655);
2. Undang-Undang..................
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANADINAS KESEHATAN
Jalan Surapati No 1 Telp. (0365) 41210 ext. 3304N E G A R A
2
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentangSistem Perencanaan Pembangunan Nasional(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusatdan Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4438 );
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang NasionalTahun 2005-2025 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 33, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700 );
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua Atas Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006tentang Tata Cara Pengendalian dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembangunan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4663);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangLaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4614);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri.................
3
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun2010 tentang Pelaksanaan Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian, dan EvaluasiPelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009tentang Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran DaerahProvinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13Tahun 2006 tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah (RPJPD) KabupatenJembrana Tahun 2006 - 2025 (Lembaran DaerahKabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DaerahNomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan AtasPeraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Daerah (RPJPD) Kabupaten JembranaTahun 2006-2025 (Lembaran Daerah KabupatenJembrana Tahun 2012 Nomor 30, TambahanLembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi danTata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana(Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun2011 Nomor 15, Tambahan Lembaran DaerahKabupaten Jembrana Nomor 15);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah Semesta Berencana KabupatenJembrana Tahun 2016-2021 (Lembaran DaerahKabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten JembranaNomor 60);
MEMUTUSKAN :Menetapkan :
KESATU : Tim Penyusun Rencana Strategis ( Renstra ) DinasKesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 -2021,sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
KEDUA :...................................
4
KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Negara.pada tanggal 5 Januari 2016Kepala Dinas KesehatanKabupaten Jembrana,
Dr PUTU SUASTA, M.KesNIP. 19600429 198703 1 010
Tembusan disampaikan kepada Yth:1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta.2. Gubernur Bali di Denpasar.3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Denpasar.4. Bupati Jembrana di Negara.5. Wakil Bupati Jembrana di Negara.6. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara.7. Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara.8. Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara.9. Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Jembrana.10. Yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan.
5
LAMPIRANKEPUTUSAN BUPATI JEMBRANANOMOR 01.c /DISKES/2016TENTANGTIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGISDINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANATAHUN 2016 - 2021.
SUSUNAN DAN KEANGGOTAAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGISDINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2016 - 2021.
Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
K e t u a : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Sekretaris : Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Anggota : 1. Ka. Bidang Binkesmas.
2. Ka. Bidang P2PL
3. Ka. Bidang Yankes
4. Ka.Bidang Jibang
5. Ka. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
6. Ka.Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian.
7. Ka.Sub.Bagian Keuangan.
8. Ka.Sie Kesehatan Keluarga
9. Ka.Sie Gizi Masyarakat.
10.Ka.Sie Promosi Kesehatan.
11.Ka.Sie Pengendalian dan Pengawasan Laporan.
12.Ka.Sie Pengkajian dan Pengembangan.
13.Ka.Sie Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.
14.Ka.Sie Pelayanan Kesehatan Rujukan.
15.Ka.Sie Pelayanan Dasar.
16.Ka.Sie Farmasi dan Penunjang Pelayanan Kesehatan.
17.Ka.Sie Pencegahan Penyakit.
18.Ka.Sie Penyehatan Lingkungan.
19.Ka.Sie Pengendalian Penyakit.
6
KEPALA DINAS KESEHATANKABUPATEN JEMBRANA,
dr. PUTU SUASTA, M.KesNIP. 19600429 198703 1 010
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan
keluarga miskin.
Pemerintah daerah, memegang peranan penting dalam pembangunan di
wilayahnya termasuk bidang kesehatan dengan berbagai tantangan dan peluang yang
ada. Untuk mensinergikan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana dengan
pembangunan kesehatan Nasional, maka perlu adanya penyelarasan. Arah, Kebijakan
dan Strategi Pembangunan Kesehatan tahun 2015-2019 akan dituangkan dalam
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten .
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang
selanjutnya disingkat dengan RENSTRA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD
untuk periode lima (5) tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas
dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah
dan bersifat indikatif.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana, adalah
dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yang pendanaannya
bersifat indikatif memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan,
Program dan Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dengan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-2
berpedoman pada RPJMD yang disertai dengan target indikator kinerja yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan menjadi acuan dalam
penyusunan perencanaan tahunan sebagai Rencana Pembangunan Tahunan
Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana
Kinerja Tahunan(RKT) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
Proses penyusunan Renstra SKPD didasarkan kepada amanat Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang
secara kontekstual dan substantive dalam mekanisme perencanaan. Renstra SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 mengintegrasikan program-
program pemerintah pusat dan Kabupaten dengan penekanan pada pencapaian sasaran
Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota dan Milenium Developmnet Goals (MDGs) serta mempertimbangkan
keberlanjutan pelaksanaan kegiatan dan program yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, ketentuan mengenai tatacara penyusunan Rencana Strategis SKPD
telah diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, yang
merupakan pedoman pelaksanaan yang wajib diacu oleh seluruh SKPD dalam
menyusun Renstra SKPD dimana disebutkan bahwa perencanaan strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan
lingkungan strategis lokal, nasional,dan global, dan tetap berada dalam tatanan
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dokumen Rencana
strategis setidaknya memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi (cara
mencapai tujuan dan sasaran), yang memuat kebijakan, program dan kegiatan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
menyusun dan menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun
2016 – 2021 yang merupakan dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yang
akan datang dan dirumuskan secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-3
Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 dengan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 adalah pembangunan
kesehatan di kabupaten Jembrana harus selaras dengan pembangunan kesehatan
nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012, Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian kesehatan 2015 – 2019, Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Bidang Kesehatan (RPJPK) Tahun 2005 - 2025.
Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dengan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 (Perda
Provinsi Bali No. 6 Tahun 2009); Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2008-2013 (Perda Provinsi Bali No. 9 Tahun 2009) adalah program
unggulan integrasi kabupaten/kota se-Bali mernjadi acuan dalam menyusun program
prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana.
Disamping itu Sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, maka RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021
(Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tanggal 16 Agustus
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2016 – 2021) merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen
kinerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana khususnya dalam
menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang dalam Rencana Tata Ruang
dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Jembrana. RPJMD tersebut akan dijadikan
pedoman penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana disamping itu
RPJMD telah memuat Visi dan Misi Bupati Jembrana sebagai dasar bagi setiap SKPD
untuk menyusun RENSTRA SKPD. Dokumen RENSTRA ini bersifat jangka pendek
dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang dan mengacu
kepada visi dan misi Bupati Jembrana sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan
pembangunan bidang kesehatan untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan
arah pembangunan Bupati sebagai Kepala Daerah terpilih. Setiap tahunnya, RPJMD
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-4
akan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah
Kabupaten Jembrana, dan RKPD ini akan dijadikan acuan bagi Dinas Kesehatan
untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
Dalam kaitan dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, penjabaran RPJMD kedalam RKPD Kabupaten Jembrana
akan dijadikan pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Jembrana. Sedangkan bagi Dinas
Kesehatan, berdasarkan Renja Dinas Kesehatan disusun Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA). Setelah RAPBD disahkan menjadi APBD, maka disusun
rincian APBD dalam bentuk DPA Dinas Kesehatan. Gambaran tentang hubungan
antara Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2016 - 2021 dengan
dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan system perencanaan
pembangunan maupun sistem keuangan ditunjukkan pada gambar berikut :
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-5
Gambar 1.1Hubungan RENSTRA dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Dengan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana ini
menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut, SKPD berkewajiban untuk
RPJM-Nasional(5 Tahun)
RPJP-Nasional(20 Tahun)
RPJP-Daerah Provinsi(20 Tahun)
RPJP-Daerah Kab.(20 Tahun)
RPJM- Daerah Provinsi /Renstrada-Provinsi dan
Standar Pelayanan Minimal
RPJM-DaerahKab. (5 Tahun)
RancanganRenstra-SKPD
Renstra-SKPD(5 Tahun)
RKPD Kab.(1 Tahun)
Renja-SKPD(1 Tahun)
RAPBD Kab.(1 Tahun)
RKP
Pedoman
MemperhatikanAcuan
Acuan
Acuan
Pedoman
Pedoman
Input
Pedoman
Memperhatikan
Penjabaran
Acuan
Acuan
AcuanInput
Pedoman
Pedoman
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-6
mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai perencanaan ini. Selain itu urgensi
penyusunan RENSTRA SKPD ini adalah :
1. Sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam menyusun
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahunan sehingga perencanaannya lebih
terarah.
2. Sebagai media akuntabilitas dalam rangka menciptakan Tata Pemerintahan yang
baik (Good Governance).
3. Agar terjaminnya sinergisitas, sinkronisasi dan integritas Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Jembrana tahun 2016 – 2021.
Disamping itu RENSTRA SKPD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang
penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan
tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten
Jembrana khususnya di bidang kesehatan .
1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENSTRA.
RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2011 – 2016 ini
merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun sesuai kebutuhan dengan
mengacu pada :
1. Landasan Idiil yaitu Pancasila,
2. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945,
3. Landasan Operasional yaitu :
1 Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tantang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tantang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-7
Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-8
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 3);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-9
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akutansi
dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata
cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676 );
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1475 );
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1502 );
24. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019.
25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
26. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-10
2006 - 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006 Nomor 13),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 30);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 60);
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RENSTRA
Maksud penyusunan RENSTRA ini untuk mengoptimalkan peran Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat
dalam pembangunan kesehatan , meningkatkan dan mengembangkan kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah dalam rangka perwujudan Good Governance and Clean
Governance. Disamping itu sebagai digunakan sebagai acuan/dasar bagi perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan periode 2016-2021 dan didalamnya tertuang kebijakan-
kebijakan yang perlu ditempuh sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi, dan strategi
utama Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana 2016-2021, serta sebagai tolok ukur
pertanggungjawaban Kepala Dinas Kesehatan pada akhir tahun anggaran.
Sedangkan tujuan penyusunan RENSTRA ini antara lain adalah untuk :
1. Tersusunnya instrumen Rencana Strategis yang merupakan dokumen untuk
meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
2. Tersusunnya instrumen pengukuran kinerja pembangunan kesehatan di Kabupaten
Jembrana.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-11
3. Tersusunnya kebijakan yang diperlukan sesuai skala prioritas dalam melaksanakan
pembangunan kesehatan daerah.
4. Tersusunnya program-program pembangunan kesehatan daerah.
5. Tersusunnya rencana kegiatan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis
sesuai bidang kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
6. Tersusunnya kegiatan-kegiatan dan alokasi pembiayaaan dalam kurun waktu lima
tahun ke depan.
RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) yang menjadi dasar
penyusunan Rencana Kerja Tahunan ( RENJA ) Dinas setiap tahunnya sejak tahun 2016
sampai dengan tahun 2021.
Visi dan Misi Bupati diterjemahkan dalam RENSTRA Dinas secara sistematis,
sinergi dan terpadu dengan lebih teknis, meliputi Tujuan, Strategi, Program Prioritas,
Kegiatan serta Tolok Ukur pencapaiannya.
Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat maka diakhir tahun anggaran dilakukan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam bentuk perhitungan APBD berikut
penilaian kinerja atas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan
berdasarkan tolok ukur RENSTRA, termasuk di dalamnya pembangunan di sektor
kesehatan.
Penyusunan RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana didasarkan
pada indikator :
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-12
1. Masukan ( Input ) yaitu bagaimana tingkat atau besaran sumber-sumber yang
digunakan, seperti sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi dan
sebagainya yang digunakan.
2. Keluaran ( Output ) yaitu bagaimana bentuk produk yang dihasilkan langsung oleh
kebijakan atau program berdasarkan masukan ( input ) yang digunakan.
3. Hasil ( Outcome ) yaitu bagaimana tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan
terwujud berdasarkan keluaran ( output ) kebijakan atau program yang sudah
dilaksanakan.
Dari uraian tersebut di atas, maka RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana berfungsi sebagai :
1. Pedoman Penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana.
2. Pedoman Penyusunan Anggaran Tahun sejak tahun 2016 sampai dengan 2021.
3. Pedoman Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana.
4. Alat ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana.
Dengan demikian RENSTRA ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah
dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Dokumen RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 –
2021 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN.
Bab ini berisi tentang Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan tujuan
Penyusunan Renstra dan Sistematika Penulisan.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 I-13
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD.
Bab ini menguraikan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD,
Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD dan Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan SKPD.
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI.
Bab ini menjelaskan tentang Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra
Kementrian/Lembaga dan Renstra Kabupaten, Telaahan Rencana Tata
Ruang wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu-
isu Strategis.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN EBIJAKAN .
Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran
Jangka Menengah SKPD dan Strategi dan Kebijakan SKPD.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF.
Bab ini berisi tentang Program SKPD, Program Lintas SKPD / Lintas Sektor
dan Pagu Indikatif dan Indikasi Sumber Pendanaan.
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MEGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD.
Dalam bab ini diuraikan Pengertian Penetapan Kinerja dan Penetapan
Indikator Kinerja.
BAB VII PENUTUP.
Bab ini merupakan bagian penutup dari keseluruhan dari penyusunan
RENSTRA SKPD.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-14
BAB II
GAMBARAN LAYANAN DINAS KESEHATANKABUPATEN JEMBRANA
2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN
KABUPATEN JEMBRANA
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 10 Tahun 2016,
tanggal 1 Desember 2016 tentang “Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Jembrana”.dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 40 Tahun 2016, tentang “Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana” maka Tugas Pokok Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah ”melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang
Kesehatan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten. Untuk melaksanakan
tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana mempunyai fungsi :
a) Perumus kebijakan dibidang kesehatan masyarakat , pencegahan, dan pengendalian
Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan perbekalan kesehatan
rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
b) Pelaksanaan kebijakan – kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
c) Pelaksana Evaluasi dan pelaporan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan ;
d) Pelaksana administrasi dinas dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian Penyakit, Pelayanan Kesehatan, kefarmasian,alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan ;
e) Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait bidang usahanya;
Selanjutnya berdasarkan pada Peraturan Bupati Jembrana Nomor 40 Tahun 2016,
tentang tentang “Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana”maka masing-masing pejabat memiliki uraian tugas sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-15
1. Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. mengkoordinasikan penyusunan program Dinas Kesehatan dengan memberikan
arahan kepada Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Sub.Bagian, dan
Kepala UPTD mengacu pada RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategis
Kabupaten, Kebijaksanaan Bupati dan kondisi obyektif serta ketentuan yang
berlaku;
b. merumuskan kebijakan teknis inovasi bidang Kesehatan berdasarkan
kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
c. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. membina bawahan dalam pencapaian program dinas dengan memberi petunjuk
pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
e. menerbitkan Laik Hygiene dan Sanitasi Usaha Makanan dan Minuman;
f. mengusulkan kepada Bupati penetapan status KLB ( Kejadian Luar Biasa) suatu
penyakit;
g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang berjalan
berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun
berikutnya;
h. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai
sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan
karier;
i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai
bidang tugasnya;
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah sebagai pertanggung-jawaban pelaksanaan tugas.
2. Sekretariat mempunyai tugas :
a. merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum, kepegawaian,
program evaluasi dan pelaporan serta keuangan;
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-16
b. memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum ,
kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta keuangan;
c. mempelajari daan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas di
bidang tugasnya;
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sub Bagian dalam
melaksanakan tugasnya;
e. melaksanakan dan mengawasi urusan umum, kepegawaian, program, evaluasi dan
pelaporan serta keuangan;
f. menyelenggarakan urusan perawatan dan perlengkapan peralatan dinas;
g. menerima naskah / surat-surat dinas yang masuk, mencatat, mendistribusikan
kepada Kepala Bidang, Sub Bagian dan Seksi;
h. mengawasi penyimpanan data / arsip naskah dinas keluar / masuk;
i. merencanakan, melayani dan memelihara kebutuhan peralatan / perlengkapan
dinas;
j. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) dinas;
k. mempersiapkan bahan dan menyusun laporan sesuai bidang tugas, sebagai bahan
laporan kepada atasan;
l. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan
karier;
m. memberi saran dan pertimbangan teknis kepada atasan;
n. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada Sub Bagian;
o. menyusun laporan hasil kegiatan;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya ; dan
q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan ;
3. Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat (Binkesmas)
berdasarkan kebijakan dinas;
b. menyelenggarakan pengumpulan bahan rencana dan pelaksanaan kegiatan di
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-17
Bidang Binkesmas melalui Unit Pelayanan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya;
c. mengolah bahan rencana pembinaan Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu dan Posyandu serta Unit Pelayanan Kesehatan lainnya dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di Bidang Binkesmas;
d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Binkesmas serta mencari alternatif pemecahannya;
e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling
mendukung;
f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya;dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.
4. Bidang Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja Bidang Pelayanan Kesehatan berdasarkan kebijakan
dinas;
b. menyelenggarakan pembinaan pengembangan program Pelayanan Kesehatan
Dasar, Kesehatan Rujukan, kefarmasian dan penunjang kesehatan lainnya serta
pembinaan pengembangan program Obat / Kefarmasian, Obat Tradisional,
Makanan dan Bahan Makanan Tambahan, Kosmetika dan Perbekalan Kesehatan;
c. mengelola perbekalan farmasi dan peralatan kesehatan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit dan
pembinaan kesehatan masyarakat;
d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat serta mencari alternatif pemecahannya;
e. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling
mendukung;
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-18
f. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
g. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya; dan
i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.
5. Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan,
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) berdasarkan kebijakan Dinas;
b. merencanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan surveilans (pengamatan
penyakit), imunisasi, penyakit yang bersumber dari binatang, penyakit menular
langsung, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penyehatan lingkungan,
pengawasan kesehatan tempat-tempat umum, pelayanan makanan dan minuman,
pengawasan kualitas air serta pencegahan pengendalian penyakit tidak menular
(Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Penyakit DM, dan Metabolik, Penyakit
Kanker, Penyakit Kronik dan Degeneratif lainnya, serta Gangguan Akibat
Kecelakaan dan Cedera);
c. merencanakan dan melaksanakan pengawasan penyakit menular yang berpotensi
terjadinya wabah penyaki atau Kejadian Luar Biasa (KLB);
d. memberikan masukan kepada Kepala Dinas tentang status wabah atau Kejadian
Luar Biasa (KLB);
e. melaksanakan pembinaan, pengawasan terhadap perusahaan makanan/minuman,
hotel/penginapan, rumah makan dan restoran serta membuat draf sertifikat laik
sehat dan laik hygiene sanitasi ;
f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada
Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
serta mencari alternatif pemecahannya;
g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerjasama yang baik dan saling
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-19
mendukung;
h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas
berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;
i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan
mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan
fungsinya; dan
k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.
Berdasarkan Perda Nomor 15 Tahun 2011, tentang “Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana”, Struktur
Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah sebagai berikut :
Bagan 1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas KesehatanKabupaten Jembrana
KEPALA DINAS KESEHATAN
SEKRETARIS
SUB.BAGIANUMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB.BAGIANPENYUSUNAN PROGRAM
DAN KEUANGAN
BIDANGKESEHATAN MASYARAKAT
BIDANGPENCEGAHAN DANPENGENDALAIAN
PENYAKIT
BIDANGPELAYANAN DAN SUMBER
DAYA KESEHATAN
SEKSIKESEHATAN KELUARGA
DAN GIZI
SEKSIPROMOSI DAN
PEMBERDAYAANMASYARAKAT
SEKSIKESEHATAN
LINGKUNGAN,KESEHATAN KERJA DAN OLAH RAGA
SEKSISUVAILANS DAN
IMUNISASI
SEKSIPENCEGAHAN DAN
PENGENDALIANPENYAKIT MENULAR
SEKSIPENCEGAHAN DAN
PENGENDALIANPENYAKIT TIDAKMENULAR DAN
KESEHATAN JIWA
SEKSIPELAYANAN KESEHATAN
SEKSIKEFARMASIAN,ALKES
DAN PKRT
SEKSISUMBER DAYA
KESEHATAN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-20
2.2 SUMBER DAYA SKPD.
2.2.1.SDM Kesehatan
Jumlah tenaga yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana berjumlah sebanyak
68 orang tersebar pada masing-masing Sekretariat dan Bidang, penyebaran
sesuai dengan tabel berikut :
Tabel 2.1Jumlah Tenaga Di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Masing-
Masing Sekretariat/Bidang Tahun 2016NO SEKRETARIAT / BIDANG JUMLAH
PEGAWAI
1 Kepala Dinas + Sekretaris + Ke pala Bidang 6
2 Sekretariat 22
3 Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat 10
4 Bidang Pelayanan Kesehatan 13
5 Bidang Pengkajian dan Pengembangan 5
6 Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 12
JUMLAH 68
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Tabel 2.2Data Pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Menurut GolonganNO GOLONGAN JUMLAH
PEGAWAI%
1 Gol.IV 5 7,4
2 Gol.III 39 57,4
3 Gol.II 11 16,2
UPTD
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-21
4 Gol.I 0 0
Kontrak 23 34
JUMLAH 68 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 68 pegawai di Dinas Kesehatan
terdapat 57,4 % pegawai yang berstatus golongan III sedangkan pegawai yang berstatus
golongan II sebanyak 16,2 % , golongan IV sebanyak 7,4 % dan sisanya pegawai kontrak.
Apabila dilihat dari tingkat Pendidikan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana yang ada, maka status pendidikan dengan Sarjana/S1 lebih mendominasi yaitu
sebesar 36,7%, sedangkan status pendidikan diploma dan SLTA prosentasenya sama
yaitu 26,5% , yang paling sedikit yaitu tingkat Pasca Sarjana 10,3 %, Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.3Data Pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana Menurut
Tingkat PendidikanNO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI %
1 S2 7 10,3
2 S1 25 36,73 D III/DIV 18 26,54 SLTA 18 26,5
JUMLAH 68 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Sumber daya tenaga Kesehatan Strategis ( Dokter Spesialis, Dokter Umum, Perawat,
Bidan, Tenaga Gizi dan Tenaga Sanitarian) yang tersebar di Kabupaten Jembrana
tergambar pada tabel berikut ini :
Tabel 2.4Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015No. No.Jenis Tenaga 2015 Target Renstra
KemenkesJml Rasio1 2 3 4 51. Dokter Spesialis 19 7,00 122. Dokter Umum 80 29,46 483. Dokter Gigi 20 7,36 11
4. Perawat 221 61,12 158
5. Perawat Gigi 27 9,94 166. Bidan 253 184,94 75
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-22
7. Farmasi 19 7,00 12
8. Apoteker 12 4,42 249. Gizi 23 8,47 24
10. Sanitarian 20 7,36 15
11. Terapi Fisik 3 1,10 6
12. Teknis Medik 41 15,1 913. Kesehatan Masyarakat 31 11,41 12
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa rasio tenaga kesehatan di kabupaten
Jembrana sebagian besar belum mencapai target hanya rasio bidan saja yang sudah
mencapai target.
2.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Kesehatan
a. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan :
1). Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan
Poskesdes.
Jumlah Puskesmas Perawatan : 5 buah.
Jumlah Pusk. Non Perawatan : 5 buah.
Jumlah Pusk. Pembantu : 44 buah
Jumlah Pusk. Keliling : 6 buah.
2). Posyandu dan Poskesdes.
Jumlah Posyandu : 331 buah.
Jumlah Poskesdes : 51 buah.
3). Rumah Sakit.
Jumlah Rumah Sakit Pemerintah : 1 buah.
Jumlah Rumah Sakit Swasta : 2 buah.
4). Apotik / Toko Obat
Jumlah Apotik : 19 buah.
Jumlah Toko Obat : 12 buah.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-23
5). Laboratorium.
Jumlah Laboratorium Pemerintah : 11 buah.
Jumlah Laboratorium swasta : 4 buah
b. Jumlah Prasarana/Asset yang dimiliki :
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-24
Tabel 2.5Asset yang Dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
A ASET TETAP Jml Sat/Vol Perolehan Akum Susut Nilai Buku01 TANAH
01a.Tanah 3
Bid1,370
m²626,390,000 -
626,390,000.00
02 PERALATAN DAN MESIN02 a. Alat-alat Besar
-unit
- --
03 b. Alat-alat Angkutan56
unit1,697,961,000 876,133,857.00
821,827,143.00
04 c. Alat-alat Bengkel dan Alat Ukur-
unit- -
-
05 d. Alat-alat Pertanian/Peternakan-
unit- -
-
06 e. Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga210
unit926,596,368 630,661,086.00
295,935,282.00
07 f. Alat-alat Studio dan Komunikasi15
unit61,400,000 46,790,000.00
14,610,000.00
08 g. Alat-alat Kedokteran100
unit1,285,137,202 1,136,856,761.00
148,280,441.00
09 h. Alat-alat Laboratorium4
unit365,203,000 319,552,625.00
45,650,375.00
10 i. Alat-alat Keamanan-
unit- -
-
Sub Total385 4,336,297,570 3,009,994,329
1,326,303,241
03 GEDUNG DAN BANGUNAN11 a. Bangunan Gedung
9Unit
633m²
2,747,732,824 287,750,075.002,459,982,749.00
12 b. Bangunan Monumen Unit m² -
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-25
- - - -Sub Total
9 633 2,747,732,824 287,750,075.002,459,982,749.00
04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN13 a. Jalan dan
Jembatan -Ruas
-km²
- --
14 b. BangunanAir/Irigasi -
Unit-
m²- -
-
15 c. Instalasi-
Unit-
m²- -
-
16 d. Jaringan-
Unit-
m²- -
-
Sub Total- - - -
-
05 ASET TETAP LAINNYA17 a. Buku Perpustakaan
-buah
- --
18 b. Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan-
buah- -
-
19 c. Hewan Ternak dan Tumbuhan- bh/ekor - -
-
Sub Total- - -
-
06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN20 Konstruksi Dalam Pengerjaan
1-
48,800,000 -48,800,000.00
TOTAL ASET TETAP12 2,389 7,759,220,394 3,297,744,404.00
4,461,475,990.00
B ASET TAK BERWUJUD07 21 Aset Tidak Berwujud
6unit
219,463,623 209,234,936.0010,228,687.00
C ASET LAIN LAIN07 22 Aset yang Dihentikan Penggunaannya (RB) unit -
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-26
- - -07 23 Aset Yang Akan Diserahkan
1unit
60,355,000 2,414,200.0057,940,800.00
Sub Total- 1 60,355,000 2,414,200.00
57,940,800.00
D ASET EKSTRAKOMPTABLE08 24 Aset
Ekstrakomptable 1,170Unit
363,788,367 -363,788,367.00
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-27
2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD .
Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sesuai dengan Tugas Pokok
dan Fungsi adalah membantu Kepala Daerah khususnya dalam pelayanan pada masyarakat
di bidang Kesehatan . Penyelenggaraan Pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Jembrana kepada masyarakat pada dasarnya untuk memberikan
pelayanan yang disesuaikan dengan berbagai aspek pelayanan dan capaian terhadap Standar
Pelayanan Minimal ( SPM ).
Hasil capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jembarana dapat diukur dari
pencapaian kinerja kegiatan Standar Pelayanan Minimal sebagai berikut :
Tabel 2.6Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Urusan Kesehatan
Tahun 2010 – 2015
No. Jenis KegiatanTarget
(%)Perbandingan Capaian Kinerja Tahunan Perb.
Target2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.Kunjungan Bumil K4 95,00 89,64 93,23 90,68 92.20 98,3 98,08 tercapai
2. KomplikasiKebidanan yangditangani
80,00 100,00 100 100,00 80.30 80,4 100,00tercapai
3. Persalinan DitolongNakes yg memilikiKompetensiKebidanan
90,00 100,00 103,14 99,40 94.90 103,0 102,91
tercapai
4. Pelayanan Nifas. 90,00 98,66 103,27 96,54 98.00 99,2 101,90 tercapai5. Neonatus dengan
Komplikasi ygditangani
80,00 100,00 47,8 100,00 80.20 80,0 80,53tercapai
6.Kunjungan Bayi
90,00 99,07 109,21 94.85 100.30 99,3 100,11tercapai
7. Desa / KelurahanUniversal ChildImmunization ( UCI )
100,00 100,00 100 78,43 100.00 100,00 100,00tercapai
8. Pelayanan AnakBalita
90,00 97,69 67,83 86,69 92.20 90,0 89,43Tdk
tercapai9. Pemberian Makanan
Pendamping ASI padaAnak usia 6 – 24bulan KeluargaMiskin
100,00 100,00 0,40 0,00 100.00 100,00 100,00
tercapai
10. Balita Gizi Burukmendapat Perawatan 100,00
100,00100 100 100.00 100,00 100,00
tercapai
11. PenjaringanKesehatan Siswa SDdan setingkat
100,00 94,87 94.27 100.00 100,00 100,00tercapai
12. Peserta KB Aktif 70,00 88,59 88,74 88,81 87.90 85,5 79,19 tercapai
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-28
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana tahun 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa masih ada beberapa kegiatan yang pencapaian
kinerjanya belum tercapai yaitu :
a. Pelayanan anak balita capaiannya 89,33%, target 90 %`
b. Penemuan dan penanganan penderita diare capaian 91,36 % target 100 %.
c. Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA (+) target 100 % capaian 68,21%.
d. Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin capaian 48,32% target 100 %.
e. Pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin capaian 12,75% target 100 %
f. Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di
kabupaten/kota target 100 % capaian 61,54 %
Indikator hasil akhir pembangunan kesehatan adalah indikator mortalitas
(kematian), yang dipengaruhi oleh indikator-indikator morbiditas ( kesakitan) dan
13. Penemuan danPenanganan PenderitaPenyakit - AcuteFlacid Paralysis ( AFP)
>2/100.000
100,00
0,00 0,00 0.36 100,0013,20
tercapai
14. Penemuan danPenanganan PenderitaPenyakit - PenemuanPenderita PneumoniaBalita
100 7,25 6,32 100 100.00 100,00 100
tercapai
15. Penemuan danPenanganan PenderitaPenyakit - PenemuanPasien baru TB BTAPositif.
100 50,26 56,25 64,77 60.00 90,00 96,69
Tidaktercapai
16. Penemuan danPenanganan PenderitaPenyakit - PenderitaDBD yang ditangani
100,00 100,00 100 100 100.00 100,00 100,00
tercapai
17. Penemuan danPenanganan PenderitaPenyakit - PenemuanPenderita Diare
100 12,53 15,62 100 79.30 100,00 68,21
Tidaktercapai
18. Pelayanan KesehatanDasar Pasien MasyarakatMiskin
100 99,11 100 34,49 46.15 100,00 48,32Tdk
tercapai
19. Pelayanan KesehatanRujukan PasienMasyarakat Miskin
100,00 100,00 3,65 0,18 100.00 100,00 12,75Tdk
tercapai
20. Pelayanan GawatDarurat level 1 yangharus diberikan SaranaKesehatan (RS) di Kab /Kota
100 73,68 86,67 100 100.00 82 ,35 61,54
Tidaktercapai
21. Desa / Kelurahanmengalami KLB yangdilakukan penyelidikanEpidemiologi < 24 jam.
100,00 100,00 100 100 100.00 100 100,00
tercapai
22. Desa Siaga Aktif 100,00 100,00 100 100 100.00 100 100,00 tercapai
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-29
indikator-indikator status gizi. Indikator mortalitas terdiri dari Angka Kematian Bayi
(AKB), Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) dan Umur Harapan Hidup.
A. Umur Harapan Hidup.
Derajat kesehatan masyarakat selain ditentukan oleh menurunnya Angka Kesakitan
dan Angka Kematian juga ditentukan oleh meningkatnya Umur Harapan Hidup. Tinggi
rendahnya Angka Umur Harapan Hidup menggambarkan tinggi rendahnya taraf hidup suatu
daerah. Dengan melihat Angka Kematian Bayi dan Angka Umur Harapan Hidup dapat
ditentukan indeks mutu hidup atau Indeks Pembangunan Manusia suatu daerah secara
lengkap. Estimasi hasil penelitian BPS menunjukkan bahwa Umur Harapan Hidup Kabupaten
Jembrana mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 masih 71,75 tahun,
tahun 2012, tahun 2013 kisaran 71,80 tahun dan tahun 2014 masih 71,80 tahun dan pada
tahun 2015 masih 71,80 tahun . Hal ini terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.7Umur Harapan Hidup Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
Umur HarapanHidup
Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
Jembrana 71,75 71.75 71.80 71.80 71.80
Sumber : Kantor BPS Kabupaten Jembrana.
71.75
71.75
71.80 71.80 71.80
71.7271.7471.7671.7871.8
71.82
2011 2012 2013 2014 2015
UH
H
Tahun
Gambar 2.1. Umur Harapan HidupKabupaten JembranaTahun 2011 s/d 2015
UHH
Sumber : Kantor BPS Kabupaten Jembrana
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-30
B. Angka Kematian.
Angka Kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat Angka Kesakitan dan
Status Gizi. Indikator untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan dapat
dilihat dari perkembangan Angka Kematian. Besarnya tingkat Angka Kematian dapat dilihat
dari beberapa indikator, antara lain :
1. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate adalah kematian bayi di bawah usia 1
tahun tiap 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan salah satu
indikator yang sensitif terhadap kesediaan, pemanfaatan dan kualitas pelayanan prenatal.
Disamping itu AKB juga mempunyai asosiasi dengan angka GNP per-kapita, pendapatan
keluarga, jumlah anggota keluarga, pendidikan ibu dan keadaan gizi keluarga. Angka
Kematian Bayi di Jembrana tahun 2015 sebesar 7,1 per 1.000 Kelahiran Hidup.
Target AKB tahun 2015 di Propinsi Bali diharapkan AKB tidak melampaui 30 per 1.000
Kelahiran Hidup. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi penurunan Angka
Kematian dari 7,5 per 1.000 KH menjadi 7,1 per 1.000 KH. Namun bila dibandingkan
dengan target nasional diharapkan Angka Kematian Bayi maksimal 35 per 1.000 KH,
hal ini menandakan bahwa Angka Kematian Bayi di Kabupaten Jembrana tahun 2015
sudah lebih rendah dari 30 per 1.000 KH, itu berarti target Nasional dan target
propinsi sudah tercapai namun demikian untuk tahun-tahun mendatang minimal tetap
dipertahankan dan bila mungkin ada penurunan Angka Kematian Bayi.
Tabel 2.8Angka Kematian Bayi Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
IndikatorTahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
AKB 14,08 10,63 6,93 7,5 7,1
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-31
14,08 10,63
6,937,5
7,1
02468
10121416
2011 2012 2013 2014 2015
AKB
per 1
.000
KH
Tahun
Gambar 2.2. Angka Kematian Bayidi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
AKB
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Berdasarkan tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja Angka Kematian
Bayi (AKB) di Kabupaten Jembrana selama tahun 2011-2015 berfluktuatif atau jika
dirata-ratakan mencapai 9,24 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target
MDGs Tahun 2015 sebesar 19 per 1.000 maka AKB Kabupaten Jembrana sudah
mencapai target MDGs.
2. Angka Kematian Balita ( AKABA )
Angka Kematian Balita adalah jumlah anak (termasuk bayi) yang meninggal
sebelum mencapai umur 5 tahun / 1.000 Kelahiran Hidup. Angka Kematian Balita
Kabupaten Jembrana 2011 sebesar 14,52 /1.000 KH, tahun 2012 sebesar 11,47 / 1.000
kelahiran hidup dan tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 7,62/ 1.000 KH dan
tahun 2014 8,8 / 1.000 KH, dan tahun 2015 mengalami penurunan 7.5 / 1.000 KH,
dalam hal ini dapat menunjukan pelayanan kesehatan terhadap balita semakin baik,
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Tabel 2.9Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
IndikatorT a h u n
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
AKABA 14,52 11,47 7,62 8,8 7,5
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-32
14,5211,47
7,628,8
7,5
0
5
10
15
20
2011 2012 2013 2014 2015
AK
AB
Ape
r 1.0
00 K
H
Tahun
Gambar 2.3. Angka Kematian Balitadi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
3. Angka Kematian Ibu ( AKI ).
Angka Kematian Ibu atau Maternal Mortility Rate ( MMR ) menunjukkan
jumlah kematian ibu pada setiap 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu ini
dipergunakan untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, keadaan sosial
ekonomi, kondisi kesehatan lingkungan serta fasilitas dan tingkat pelayanan prenatal.
Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana tahun 2011 sebesar 110,01/100.000 KH,
pada tahun 2012 yaitu 125,10/ 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2013 menjadi 69,09
/ 100.000 KH, tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 42,8/100.000 KH dan tahun
2015 mengalami peningkatan menjadi 145,7 / 100.000 kelahiran hidup, ini disebabkan
oleh penyebab kematian dengan diagnose Obstetrik tiga orang, Non Obstetrik empat
orang ( kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung, kanker dan LSE ).
Tabel 2.10Diagnose Kematian Ibu Hamil di Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2015
No DiagnosaTahun
2011 2012 2013 2014 2015
1 Obstetric 3 2 1 0 3
2 Non Obstetrict 2 4 2 2 4
Jumlah 5 6 3 2 7
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-33
Gambar 2.4 Diagnose Kematian Ibu hamil di Kabupaten JembranaTahun 2011-2015
Tabel 2.11Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 20151 2 3 4 5 6
A K I 110,01 125,10 69,09 42,8 145,7
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
110,01
125,1
69,0942,8
145,7
0
50
100
150
200
2011 2012 2013 2014 2015
AKI
per 1
00.0
00 K
H
Tahun
Gambar 2.4. Angka Kematian Ibudi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
AKI
C. Prevalensi Gizi Buruk
Kegiatan yang dilakukan antara lain pelacakan kasus gizi buruk, pemantauan
status gizi balita, pemantauan pertumbuhan balita dan pemberian makan tambahan
pada balita gizi buruk. Dari hasil pelacakan kasus gizi buruk pada tahun 2011
ditemukan 2 balita ( 0.01 % ), tahun 2012 jumlah 9 kasus ( 0.44 % ) tahun 2013
jumlah kaus 3 kasus ( 0.02 % ) tahun 2014 ada 9 kasus ( 0,04 % ) dan tahun 2015
ditemukan 6 kasus gizi buruk ( 0,02 % ) dimana terjadi penurunan kasus sebesar 33,33
% dari tahun 2014.
Prevalensi Kekurangan Energi Protein (KEP) Balita selama lima tahun terakhir
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-34
mengalami fluktuasi, terjadi penurunan pada tahun sebesar 3,04% menurun menjadi
2,79 % pada tahun 2012 dan dalam tiga tahun terakhir (2013-2015) kasus KEP tidak
ditemukan di Kabupaten Jembrana, selengkapnya dapat dilihat pada tabel dan grafik
dibawah ini.
Tabel 2.12Prevalensi KEP dan Status Gizi Buruk pada Balita
Di Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Indikator Cakupan T a h u n
2011 2012 2013 2014 2015
1 3 4 5 6 7% Status Gizi Buruk 0,01 0,44 0,02 0,04 0,02
% KEP 3,04 2,79 0 0 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
4,36
3,04 2,79
0 00,02 0,010,44
0,02 0,040
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
2010 2011 2012 2013 2014
Cak
upan
Tahun
Gambar 2.5. Prevalensi KEP dan Status Gizi Burukdi Kabupaten Jembrana
Tahun 2010 s/d 2014
KEP Status Gizi Buruk
D. Angka Kesakitan
Sedangkan angka kesakitan di Kabupaten Jembrana dari tahun 2011 sampai tahun
2015 terus mengalami fluktuasi ini karena penggunaan jumlah penduduk yang berbeda
pada tahun 2011 dipakai penduduk yang bersumber dari Dinas Kependudukan dan
Catan Sipil selanjutnya disepakati menggunakan penduduk dari BPS sehingga terjadi
perbedaan jumlah penduduk dimana jumlah penduduk proyek BPS lebih kecil dari
jumlah penduduk dari Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil sebagai pembaginya akan
mendapakan prosentase yang lebih besar disamping jumlah kunjungan ke sarana
Puskesmas meningkat karena program JKBM/JKN semakin dimanfaatkan oleh
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-35
masyarakat. Ini seperti tertera di dalam tabel berikut.
Tabel 2.13Angka Kesakitan Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
IndikatorT a h u n
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
Angka Kesakitan 25,92 % 28,51 % 29,49 % 53,60 % 56,78 %
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
1. Penyakit Menular
Penyakit Menular
1). Penyakit Menular Bersumber Binatang.
a) Penyakit Filariasis dan Malaria.
Kasus Penyakit Malaria di Kabupaten Jembrana, menunjukkan penurunan yang
cukup signifikan yaitu pada tahun 2011 positif ACD 12 orang dan positif PCD 3
orang jumlah 15 orang dan tahun 2013 sama yaitu positif ACD 12 dan positif
PCD 3 jumlah 15 orang, dan 3 kasus penderita malaria sedangkan pada tahun
2014 sediaan darah diperksa 2.644 yang Positif 5 orang ( 0,19 % ) dengan
pemeriksaan sediaan darah dan tahun 2015 terdapat kasus baru TB BTA ( + )
sebanyak 118 kasus sehingga jumlah seluruh kasus TB BTA 180 kasus dan kasus
TB BTA pada anak umur 0-14 tahun sebanyak 9 kasus. Namun bila dilihat dari
angka Annual Parasite Incidence (API) yaitu
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-36
tahun 2011 tetap 0,04 Sedangkan untuk tahun 2012 dan 2013 kasus malaria di
Kabupaten Jembrana mengalami penurunan yang sangat drastis menjadi nol dan
tahun 2014 API / 1.000 penduduk yaitu 0,02. Sesuai indikator daerah
pembebasan malaria bahwa kasus indegenus tidak boleh melebihi 1 / 1.000
pada tiga tahun berturut-turut. Selama tiga tahun terakhir angka API yaitu
gabungan kasus indegenus dan kasus import masih berada di bawah 1 / 1.000
sehingga masih tergolong Low Case Insidence. Selengkapnya dapat dilihat pada
tabel dan grafik berikut:
Tabel 2.14Penderita Malaria dan API / 1.000 penduduk
Tahun 2011 – 2015.
TahunPenderita Malaria Meninggal API per 1.000
pendudukPositifACD
Positif PCD Jumlah
1 2 3 4 5 62011 12 3 15 0 0,042012 12 3 15 0 0,042013 0 0 0 0 02014 5 0 5 0 0,022015 2 0 2 0 0,007
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
0,04
0,04
0
0,020,007
00,010,020,030,040,05
2011 2012 2013 2014 2015
API
per 1
000
ppdk
Tahun
Gambar IV.C.5. Tren API Malariadi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
API
b). Penyakit Deman Berdarah Dengue ( DBD ).
Jumlah kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jembrana
dari tahun ke tahun menunjukkan trend yang berfluktuasi. Pada tahun 2011
sebesar 59 kasus, sedangkan tahun 2012 menjadi 26 kasus dan tahun 2013 ada
175 kasus dan tahun 2014 jumlah kasus 157 0rang mengalami tahun 2015
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-37
mengalami peningkatan menjadi 366 kasus ini disebakan dampak dari musim
hujan yang perkepanjangan dan peran masyarakat dalam hal pemberantasan
sarang nyamuk perlu ditingkatkan serta penyemprotan Fogging dengan rutin
dimana terjadi kasus . Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.15Prevalensi Rate / 100.000 penduduk dan CFR / 100 Penderita
Penyakit DBD Tahun 2011 – 2015
TahunJumlah
Penderita MeninggalPrevalensi
Per 100.000 pendudukCFR(%)
1 2 3 4 52011 59 0 18,92 02012 26 0 9,46 02013 175 0 63,49 02014 157 0 58,2 02015 366 0 134,76 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
18,92
9,46
63,49
58,2
134,76
050
100150
2011 2012 2013 2014 2015
PR D
BD
per 1
00.0
00 p
ddk
Tahun
Gambar IV.C.6a. Tren Prevalensi Rate (PR) DBDdi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
Prev. Rate
59 26
175 157
366
0100200300400
2011 2012 2013 2014 2015
JUm
lah
Kas
us
Tahun
Gambar IV.C.6b. Jumlah Penderita DBDdi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
2). Penyakit Menular Langsung.
a) Tuberculosis (TB)
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-38
Angka Deteksi Dini ( Case Detection Rate )
Pada tahun 2011 jumlah suspek TBC 180 orang yang diperiksa 108 orang
dinyatakan positif dan tahun 2012 jumlah kasus baru TBC 125 orang dan tahun
2013 jumlah kasus baru TB BTA (+) yaitu 110 kasus dengan case detection rate
(CDR) 62,5 /100.000 penduduk sedangkan pada tahun 2014 jumlah suspek TB
sebanyak 976 kasus dan yang positif TB sebanayak 116
orang (11,89%). CDR pada tahun 2014 yaitu 67 /100.000 penduduk dan tahun
2015 jumlah suspek TB Paru 1.040 kasus dan yang dinyatakan positif 118 kasus (
11,36 % ) dari suspek TB Paru ini mengalami peningkatan tidak begitu drastis .
Pengobatan Penderita Tuberculosis
Dalam tahun 2011 jumlah kasus baru BTA(+) sebanyak 108 kasus yg diobati dari
target 180 orang, tahun 2012 jumlah perkiraan TB Paru ( + ) diobati 106 orang
yang sembuh 69 orang ( 100 % ). Pada tahun 2013 jumlah kasus baru TB
BTA(+) yang diobati sebanyak 84 kasus dan tahun 2014 jumlah BTA ( + ) diobati
148 orang dan angka kesembuhan ( Cure Rate ) 60,81 % serta angka pengobatan
lengkap ( complete Rate ) 18,24 % dan angka keberhasilan Pengobatan Succes
Rate /SR 79,05 % serta jumlah kematian selama dalam pengobatan 11 orang ( 4,1
% ) di tahun 2015 pengobatan tehadap TB Paru Positif sebanyak 116 kasus dan
angka kesembuhan ( cure rate ) 49,14 % dan angka pengobatan lengkap
(complete rate ) 35,34 % serta keberhasilan dalam hal pengobatan ( succes rate )
84,48 % dan jumlah kematian dalam pengobatan sebanyak 7 orang .
Tabel 2.16Penemuan dan Pengobatan Penderita TB. Paru Tahun 2011 – 2015
Tahun
Penemuan PenderitaPengobatan Penderita TB
PenderitaTBC yang
sembuh
AngkaKesuksesan (Success Rate)
Tersangka BTA (+) BTA (+) BTA (-)Ro (+)
2011 180 108 108 34 83 84,69
2012 194 83 83 39 69 91,00
2013 197 110 84 0 51 80,95
2014 976 116 148 0 90 79,05
2015 1.040 118 116 0 57 49,14
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-39
84,69 91 80,95 79,05 49,14
0
50
100
2011 2012 2013 2014 2015
Angk
a K
esem
buha
n (%
)
Tahun
Gambar IV.C.7.Angka Kesembuhan TB Paru
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2015
b). P2 Kusta.
Dari tahun 2011 penderita Kusta yang ditemukan pada kasus baru sebanyak 3
orang, sedangkan untuk tahun 2012 ditemukan 14 kasus kusta dan tahun 2013 ada 12
kasus tahun 2014 ada 3 kasus dan tahun 2015 ada 5 kasus dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.17Penemuan Penderita Kusta Tahun 2011 – 2015
Tahun Kasus Baru Pengobatan PenderitaMB PB MB PB
2011 3 1 11 32012 12 2 8 62013 12 2 12 22014 3 0 3 02015 5 0 5 0
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembana
3
1414
35
05
1015
2011 2012 2013 2014 2015
Jum
lah
Kas
us
Tahun
Gambar IV.C.8. Jumlah Penemuan Penderita Kustadi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
Penderita Kusta
c). P2 Diare.
Perkiraan kasus diare pada 2011 jumlah perkiraan /target penemuan sebanyak
13.180 kasus dan yang ditangani 2.059 ( 15,62 % ) dan tahun 2012 13.179 yang
ditangani 4.138 kasus ( 31,40 % ) tahun 2013 di Kabupaten Jembrana sekitar 5.898
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-40
kasus dan yang ditangani sebanyak 5.293 kasus (89,74%). diare dan ditahun
2014 jumlah penderita Diare dengan target penemuan 5.774 dan yang ditangani
5.467 atau ( 94,7 % ) tahun 2015 kasus diare sabanyak 5.812 kasus dan yang
ditangani 5.259 ( 90,5 % ) .
Tabel 2.18Penemuan dan Penangan Kasus Diare Tahun 2011 – 2015
TahunJumlah Target
penemuanditangani
Jumlah Jumlah %
2011 13.180 2.059 15,62
2012 13.179 4.138 31,40
2013 5.898 5.293 89,74
2014 5.774 5.467 94,68
2015 5.812 5.259 90,5
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembana
15,6231,4
89,74 94,6890,5
0
50
100
150
2011 2012 2013 2014 2015
Angk
a K
esem
buha
n (%
)
Tahun
Gambar IV.C.10.Jumlah Penanganan Kasus Diare
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2015
d) P2 IMS - HIV / AIDS.
Pada tahun 2013 penemuan kasus HIV pada donor darah yang dilakukan skrining
di RSU Negara sebanyak 1.902 darah ditemukan 4 kasus HIV +. Sedangkan
penemuan kasus IV dan AIDS yang ditemukan di Puskesmas dan RSU di
Kabupaten Jembrana sebanya 29 kasus HIV dan 45 kasus AIDS. Sedangkan untuk
penyakit infeksi menular seksual ditemukan sebanyak 137
kasus. Selama lima tahun terakhir kasus HIV-AIDS di Kabupaten Jembrana terus
mengalami peningkatan yang signifikan demikian pula halnya dengan penyakit
kelamin/siphilis seperti dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-41
Tabel 2.19Penderita Penyakit Kelamin dan HIV / AIDS
Tahun 2011 – 2015Tahun HIV / AIDS (+) Siphilis/IMS lainya
1 2 3
2011 73 0
2012 92 0
2013 74 137
2014 82 0
2015 99 4
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
7392
74 8299
0 0
137
0 40
20406080
100120140160
2011 2012 2013 2014 2015
Kas
us(o
rang
)
Tahun
Gambar IV.C.10 Jumlah Kasus HIV/AIDS dan SiphilisKabupaten JembranaTahun 2011 s/d 2015
HIV / AIDSPenyakit Kelamin
e). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit.
Upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit telah dilakukan melalui
kegiatan imunisasi. Sasaran dan pencapaian imunisasi pada bayi yang
dilaksanakan tahun 2011 sampai 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-42
Tabel 2.20Cakupan Imunisasi BCG, DPT1, Hb 3, Polio 3 dan Campak
pada Bayi Tahun 2011 – 2015
TahunSasaran
BayiPencapaian ( % )
BCG DPT1+Hb1 DPT3+Hb. 3
Polio 4 Campak
1 2 3 4 5 6 7
2011 4.101 108,50 107,60 106,90 107,70 111,00
2012 4.602 98,85 94,31 96,83 97,52 96,00
2013 4.390 101,32 94,81 94,31 101.32 102,03
2014 4.310 105,5 105.5 108,65 101,66 102,80
2015 4.545 108,85 108,7 100,7 110,73 110,78
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
85,0090,0095,00
100,00105,00110,00115,00
2011 2012 2013 2014 2015
Cak
upan
Tahun
Gambar IV.C.11. Cakupan BCG, DPT.1, Hb.3, Polio.4, Campakpada Bayi di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
BCG
DPT.1+HB1
DPT.3+HB.3
Polio.4
Campak
Secara umum pencapaian kinerja imunisasi pada bayi tahun 2013 sudah
mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena
adanya perbedaan dalam hal penentuan sasaran imunisasi pada bayi bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelumnya penentuan
sasaran imunisasi menggunakan rata-rata cakupan DPT1 tiga tahun terakhir
sedangkan mulai tahun 2012 menggunakan angka kelahiran kasar (Crude Birth
Rate) sehingga terjadi perbedaan jumlah sasaran yang cukup bermakna, tahun
2014 secara umum pencapain program imunisasi sudah baik dimana dari jumlah
sasaran bayi 4.310 sepnuhnya telah dapat imunisasi lengkap dan begitu juga
ditahun 2015 dari sasaran bayi 4.545 dimana pencapaian imunisasi rata-rata telah
mencapai diatas 100 %.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-43
Sedangkan cakupan imunisasi TT 1, TT 2 dan Boster pada Ibu Hamil
tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.21Cakupan Imunisasi TT 1, TT 2 dan Boster pada Ibu Hamil
Tahun 2011 – 2015Tahun Sasaran Ibu
HamilPencapaian ( %)
TT 1 TT 2 Boster TT51 2 3 4 5 6
2011 4.610 0,00 0,00 0,00 100,002012 5.063 0,00 0,00 0,00 85,322013 4.830 0,00 0,00 0,00 86,632014 4.774 0,00 0,00 0,00 89,52015 4.899 0,00 0,00 0,00 101,4
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
020406080
100120
2011 2012 2013 2014 2015
Cak
upan
Tahun
Gambar IV.C.12. Cakupan Imunisasi TT.1, TT.2dan Boster pada Ibu Hamil di Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 s/d 2015
TT.1 TT.2 Boster TT.5
Tabel 2.22Pola Penyakit ( 10 besar Penyakit ) Rawat Jalan di Puskesmas
untuk Semua Golongan Umur Kab. Jembrana Tahun 2015No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus %
1. Nasofingitis akut ( Commond Cold ) 24.675 16,002. Kecelakaan dan Ruda Paksa 23.404 15,183. Penyakit lain dari saluran pernafasan bagian atas 13.652 8,854. Hyoertensi Primer 13.430 8,715. Artritis lainnya 12.433 8,066. Gastristis ( tidak diketahui ) 11.606 7,537. Faringiis akut 11.444 7,428. Penyakit dan kelainan susunan saraf lainnya 9.103 5,909. Dermatitis kontak alergi 8.718 5.6510. Dyspepsia 8.448 5,48
Jumlah 136.913 88,78Jumlah kasus lainnya 154.216 100,00
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana Tahun 2015
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-44
E. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Pada tahun 2015 di Kabupaten Jembrana terdapat tiga buah rumah sakit yang
terdiri dari satu rumah sakit pemerintah yaitu RSU Negara dan dua rumah sakit swasta
yaitu RS Umum Kertayasa dan Rumah Sakit Umum ”Bunda”. Jumlah tempat tidur
yang tersedia di RSU Negara sebanyak 125 tempat tidur, RS Umum Kertayasa 26
tempat tidur dan RS Umum Bunda 58 tempat tidur. Untuk menilai Rumah Sakit dilihat
dari beberapa indikator seperti :
1. Cakupan dan Mutu pelayanan, dilihat melalui indikator :
a. Kunjungan Rawat Jalan dan Rawat Inap.
Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2015 di Puskesmas se Kabupaten
Jembrana yang terdiri dari 10 Puskesmas sebanyak 308.673 orang, kunjungan
rawat inap sebanyak 11.418 orang, dan RSU Negara kunjungan rawat jalan
sebanyak 39.501 dan rawat inap 9.170 orang, umum Kertayasa kunjungan rawat
jalan 4.489 orang dan kunjungan rawat inap 534 orang, sedangkan RS Umum
Bunda kunjungan rawat jalan 10.529 orang kunjungan rawat inap 5.869 orang.
Sedangkan pada tahun 2014 kunjungan rawat jalan di Kabupaten Jembrana baik
di Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah maupun swasta sebanyak 363.192
orang, rawat inap 27.018 orang
b. Angka Kematian Netto ( Nett Death Rate )
Untuk menilai mutu Rumah Sakit dipergunakan indikator Angka Kematian Netto (
NDR ), yaitu angka kematian 48 jam pasien rawat inap per 1.000 pasien keluar
hidup dan mati. NDR pada RSU Negara pada tahun 2011 sebesar 31,29 º/oo,
tahun 2012 sebesar 19,12 º/oo dan mengalami penurunan pada tahun 2013
dengan capaian 19,02 ‰ serta tahun 2014 NDR pada RSU Negara mengalami
penurunan menjadi 15,8 ‰ dan tahun 2015 pada RSU Negara NDR mengalami
peningkatan menjadi 52,13 ‰.
c. Angka Kematian Umum ( Gross Death Rate )
Indikator ini untuk menggambarkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara umum,
yaitu angka kematian total rawat inap yang keluar dari Rumah Sakit per 1.000
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-45
penderita. GDR RSU Negara pada tahun 2011 menjadi 52,03 % dan tahun 2012
menurun menjadi 50,20 º/oo sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi
53,15 º/oo dan pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 37,6 º/oo. Tahun
2015 sebesar 52,13 º/oo
2. Tingkat Efisiensi Pengelolaan, melalui indikator :
1) Angka Penggunaan Tempat Tidur ( Bed Occupation Rate )
Indikator ini menunjukkan tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan fasilitas
perawatan Rumah Sakit oleh masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Angka
penggunaan fasilitas perawatan khususnya tempat tidur di RSU Negara pada
tahun 2014 62,7 % tahun 2013 sebesar 64,59% mengalami penurunan jika
dibandingkan tahun 2012 sebesar 66,01 %, tahun 2015 mengalami peningkata
menjadi 66,37 %. Untuk RSK Bunda pencapaian BOR pada tahun 2014 sebesar
34,75% mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2013 dengan
capaian BOR 17,33% dan tahun 2015 mencapai 24,5 % Sedangkan untuk RS
Umum Kertayasa pencapaian BOR tahun 2013 sebesar 20,09 % meningkat
menjadi 21,51% pada tahun 2014 dan tahun 2015 BOR mengalami penurunan
drastis menjadi 7,5 %.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa RSU Negara masih berada dalam batas
rata-rata BOR Ideal ( 60 % – 80 % ) sedangkan yang lain masih berada di bawah
rata-rata BOR ideal.
2) Frekwensi Pemakaian Tempat Tidur ( Bed Turn Over )
Angka ini memberi gambaran tentang indikasi pemakaian tempat tidur yang
merupakan frekwensi rata-rata tempat tidur yang dipakai dalam waktu satu tahun.
Frekwensi Pemakian Tempat Tidur dihitung berdasarkan jumlah penderita rawat
inap yang keluar ( hidup + mati ) di RS dalam kurun waktu 1 tahun dibagi jumlah
tempat tidur yang ada pada tahun yang sama. Angka BTO RSU Negara pada
tahun 2015 sebesar 73,36 % sedangkan pada tahun 2014 sebesar 69,67 mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya tahun 2015 BTO menjadi 3,4 % . . Sedangkan
tahun 2015 RS Umum Kertayasa sebesar 20,54 kali dan RSU Bunda sebesar 3,44
kali BTO. Secara keseluruhan angka BTO di Kabupaten Jembrana sebesar 74,65.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-46
Dengan Angka BTO ideal berkisar 40 - 50 kali, maka frekwensi rata-rata
pemakaian tempat tidur di RSU Negara ada diatas batas BTO dan RS Bunda dan
RS Umum Kertayasa berada dibawah batas angka BTO.
3) Rata-rata lamanya dirawat ( Length of Stay )
Length of Stay (LOS) menunjukkan rata-rata lama perawatan seorang pasien
di rumah sakit dibagi jumlah pasien rawat inap yang keluar di Rumah Sakit.
Indikator LOS memberikan gambaran tentang hasil pengukuran tingkat efisiensi dan
mutu pelayanan Rumah Sakit. Rata-rata lama hari perawatan RSU Negara tahun
2013 selama 3,33 hari mengalami peningkatan bila dibanding tahun 2012 selama
3,13 hari dan tahun 2015 rata-rata hari perawatan selama 3,27 hari. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata lama hari perawatan (LOS) pada RSU yang ada masih
berada di bawah Angka LOS Ideal yang berkisar 6 – 9 hari. Pada 2014 RSU Negara
(LOS) 3,3 , RS Bunda 2,6 dan RS Umum Kerta Yasa 0,0 sedangkan tahun 2015
RSU Negra ( LOS ) 3.27 hari RSU Bunda 2,3 hari dan RSU Kertayasa 0,0.
4) Silang Waktu antara Pemakaian Tempat Tidur ( Turn Over Interval ).
TOI menunjukkan rata-rata jumlah hari tempat tidur Rumah Sakit tidak
dipakai dari saat kosong ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan
penilaian tingkat efisiensi pelayanan Rumah Sakit. Idealnya tempat tidur kosong
hanya dalam waktu 1 – 3 hari. RSU Negara dengan TOI 1,84 hari pada tahun
2013 menunjukkan peningkatan menjadi 1,95 pada tahun 2014 dan tahun 2015
mengalami penurunan menjadi 1,67 . Sedangkan RSU Bunda pada tahun 2013
sebesar 13,50 dan mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 9,4. Dan tahun
2015 mengalami penigkatan menjadi 11,51. TOI di RSU Kertayasa pada tahun
2013 sebesar 21,67 mengalami penurunan menjadi 19,23 pada tahun 2014 dan tahun
2015 lagi mengalami penurunan menjadi 16.14. Standard ideal TOI antara 1 – 3
hari, menunjukkan bahwa RSU Negara tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur
masih tergolong baik sedangkan RSU bunda dan RSU Kertayasa dengan TOI yang
semakin kecil maka tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur sudah semakin baik.
Untuk mengukur penggunaan tempat tidur Rumah Sakit maka ke tiga
komponen yaitu BTO, TOI dan LOS harus dilakukan secara bersama-sama, guna
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-47
mengetahui tingkat efisiensinya.
Tabel 2.23Cakupan Hasil Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
RSUIndikator Efisiensi Pengelolaan
NDR GDR BOR BTO LOS TOI
1 2 3 4 5 6 7
RSU Negara 52,13 52,13 66,37 73,36 3,27 1,67
RSK Kertayasa 0 0 7,5 20,54 0,0 16,45
RSK Bunda 0 0 2,5 3,44 2,3 11,51
Sumber : Dinas Kesehatan . Jembrana.
F. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT.
Kesehatan adalah hak azasi manusia, dan sekaligus merupakan investasi sumber
daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indek
Pembangunan Manusia (IPM). Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua
pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi kesejahteraan
seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mewujudkan masyarakat sehat, Promosi
Kesehatan memegang peran yang sangat penting. Upaya ini dilakukan melalui
penyuluhan dan keberhasilannya tergantung dari adanya perubahan perilaku
masyarakat yang juga dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan setempat.
Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat agar dapat menolong dirnya sendiri serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Kegiatan
Promosi Kesehatan dilaksanakan di 5 Kecamatan / 10 Puskesmas yang merupakan
perpanjangan tangan di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana.
G. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ).
Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS ) di rumah tangga
merupakan salah satu strategi untuk menggerakkan dan memperdalam anggota rumah
tangga untuk hidup bersih dan sehat. Melalui upaya ini setiap rumah tangga
diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-48
dengan mengupayakan lingkungan sehat, mencegah dan menanggulangi masalah-
masalah kesehatan yang dihadapi serta memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
Setiap rumah tangga juga digerakkan untuk berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakatnya dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat. Presentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dan
yang dipantau 3.899 RT (4, 38 %) jadi yang BER- PHBS sebesar 3.083 RT 79,07%.
Berdasarkan hasil survey PHBS yang dilaksanakan pada 51 Desa/Kelurahan di
Kabupaten Jembrana tahun 2015 prosentase rumah tangga sehat sudah cukup baik dan
telah memenuhi target Indonesia Sehat 2010 yaitu 92,74 %.
Adapun hasil survey sesuai indikator PHBS yang dilakukan di Kabupaten
Jembrana tahun 2015 didapati skor rumah tangga sebagai berikut :
a. Rumah tangga sehat : 95,15 %
b. Persalinan oleh Nakes : 102,9 %
c. ASI Eksklusif : 84,7 %
d. Balita ditimbang : 86,0 %
e. Tidak merokok : Tidak di survey
f. Aktivitas fisik : Tidak di survey
g. Diet Sayur Buah : Tidak di survey
h. JPK : Tidak di survey
i. Jamban : 94,31 %
j. Air Bersih : 97,19 %
k .Luas lantai : Tidak di survey
l. Lantai bukan tanah : Tidak di survey
m. Pembersihan Jentik : 98,10 %
n. Mencuci tangan dgn air bersih + sabun : 99,62%
Berikut adalah tabel hasil survei PHBS di Kabupaten Jembrana mulai tahun 2011
sampai dengan tahun 2015.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-49
Tabel 2.24Survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tahun 2011 - 2015
No. Indikator PHBST a h u n
2011 2012 2013 2014 2015
1 2 4 5 6 7 7
1. RT Sehat 76,86 70,83 80,76 86,99 95,15
2. Persalinan oleh Nakes 103,14 99,40 100 103,0 102,9
3. ASI Eksklusif 59,10 66,21 95,45 83,5 84,7
4. Balita ditimbang 98,08 70,10 99,52 84,2 86,0
5. Tidak merokok 96,40 - 94,00 - -
6. Aktivitas fisik 99,72 - 99,31 - -
7. Diet Sayur Buah 98,16 - 98,17 - -
8. Cuci tangan ( Air +sabun )
99,64 - 99,94 99,62 -
9. JPK - - - -
10. Pemberantasan Jentik 92,00 97,79 99,33 98,10 -
11. Jamban 75,73 86,93 98,10 92,9 94,31
12. Air bersih 90,03 88,69 99,62 95,62 97,19
13. Luas lantai - - - - -
14. Lantai bukan tanah - - - - -
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
1. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat.
Masyarakat sebagai pelaku upaya kesehatan sangat besar perannya. Bentuk peran
tersebut terlihat dari partisipasi masyarakat dalam kegiatan Posyandu, Polindes, Desa
Siaga, Poskesdes dan TOGA. Posyandu sebagai wahana kesehatan bersumber masyarakat
yang memberikan pelayanan KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare.
Polindes sebagai wahana kesehatan bersumber masyarakat yang dikelola oleh
Bidan Desa bersama masyarakat guna memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Desa Siaga adalah salah satu pendukung bagi masyarakat untuk dapat hidup sehat
secara mandiri. Poskesdes adalah Pos Kesehatan Desa yang berfungsi sebagai sarana
pelayanan kesehatan di Desa. Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ) berfungsi
sebagai wahana kesehatan bersumber masyarakat yang berupaya menghasilkan tanaman
yang dapat dipergunakan oleh keluarga untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan
keluarga.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-50
Tabel 2.25Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
di Kabupaten Jembrana Tahun 2015
No. KecamatanJenis UKBM
Posyandu Polindes Desa Siaga Poskesdes TOGA
1 2 3 4 5 5 6
1. Melaya 72 0 10 10 10
2. Negara 72 0 12 12 12
3. Jembrana 61 0 10 10 10
4. Mendoyo 82 0 11 11 11
5. Pekutatan 44 0 8 8 8
Jumlah 331 0 51 51 51
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Bila ditinjau dari tingkat perkembangannya maka kondisi UKBM seperti tertera dalam
tabel berikut :
Tabel 2.26
Tingkat perkembangan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakatdi Kabupaten Jembrana Tahun 2015
No. Tingkat UKBM Jenis UKBMPosyandu Polindes TOGA
1. Pratama 0 0 38
2. Madya 7 0 10
3. Purnama 289 0 3
4. Mandiri 35 0 0
Jumlah 331 0 51
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
2. Pemberdayaan Dana Masyarakat.
Perilaku masyarakat lain perlu ditumbuhkan terutama dalam upaya
menanggulangi biaya perawatan yang semakin mahal. Oleh sebab itu masyarakat
dianjurkan membentuk dana Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM )
untuk mengantisipasi kemungkinan jatuh sakit yang memerlukan biaya perawatan. Hal ini
dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dengan menggalang peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan.
Adapun tujuannya agar masyarakat dapat mempercepat pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan, sehingga diharapkan akan timbul kemandirian masyarakat melalui
kesadaran berasuransi. Di Kabupaten Jembrana, sejak tahun 2011 telah bergabung
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-51
dengan program jaminan kesehatan daerah Provinsi Bali yaitu Jaminan Kesehatan Bali
Mandara (JKBM). Pembiayaan dari jaminan kesehatan ini menerapkan sharing antara
Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Pemerintah Provinsi Bali. Adapun kepesertaannya
adalah seluruh masyarakat Kabupaten Jembrana yang mempunyai KTP Jembrana. Jumlah
kepesertaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.27
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan MasyarakatKabupaten Jembrana Tahun 2015
No. Kecamatan Jumlah PendudukJPKM
Jumlah Peserta Prosentase
1 2 3 4 51. Melaya 50.693 50.693 100,002. Negara 81.141 81.141 100,003. Jembrana 55.659 55.659 100,004. Mendoyo 62.835 62.835 100,005. Pekutatan 27.035 27.035 100,00
Jumlah 277.309 277.309 100,00
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana
Total sharing JKBM tahun 2015 yaitu 277.309
H. KEADAAN LINGKUNGAN.
Salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat
adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat terhadap air
bersih dan sanitasi dasar. Perilaku masyarakat yang mendukung pola hidup bersih dan
sehat merupakan salah satu faktor untuk mendukung peningkatan status kesehatan.
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan sehingga menjadi kondusif bagi terciptanya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya ditunjukkan melalui pemanfaatan
Sarana Air Bersih, Jamban, Sarana Pembuangan Air Limbah dan Rumah Sehat. Dan
terciptanya keberdayaan individu, keluarga dan masyarakat yang ditandai oleh
peningkatan perilaku hidup sehat dan peran aktif dalam memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan diri dan lingkungan sesuai dengan sosial budaya setempat.
Beberapa perilaku masyarakat yang kurang sehat dapat dilihat antara lain melalui
kebiasaan merokok dan rendahnya pemberian air susu ibu eksklusif dan gizi lebih pada
wanita.
Adapun kegiatan yang telah dilakukan selama tahun 2015 meliputi :
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-52
1) Penyehatan Makanan dan Minuman.
Kegiatan ini bertujuan untuk menurunkan Angka Kesakitan yang disebabkan oleh
makanan dan minuman. Sasaran yang dituju adalah tempat pengelolaan makanan,
seperti rumah makan / restoran, warung nasi, jasa boga, kantin, pengrajin makanan
dan pedagang keliling.
Kegiatan yang dilakukan antara lain :
a) Menginventarisasi dan pengawasan tempat pengelolaan makanan dan minuman
secara berkala.
b) Melaksanakan penilaian tingkat mutu hygiene / grading terhadap rumah makan /
restoran secara berkala.
c) Pengawasan kualitas dengan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap
makanan dan minuman, air minum dan usapan dubur pada penjamah makanan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan dan
Minuman berupa inventarisasi, pengawasan dan grade, antara lain :
a) Jumlah TPM dibina : 153 buah
Jumlah yang tidak memenuhi syarat : 153 buah
b) Jumlah TPM di Uji Petik : 101 buah
Yang memenuhi syarat hygine sanitasi : 1.408
2) Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Kegiatan yang dilakukan melalui :
a) Pengawasan dan Pembinaan terhadap penggunaan dan kepemilikan sarana kesehatan
berupa jamban.
b) Monitoring Sarana Pembuangan Air Limbah, Pengelolaan sampah dan rumah-rumah
yang belum memenuhi syarat kesehatan.
c) Pemberian bantuan stimulan kepada masyarakat / kepala keluarga yang belum
memiliki sarana kesehatan lingkungan.
Hasil kegiatan yang dilakukan antara lain terhadap :
a) Jamban.
- Komunal/memenuhi syarat
Jumlah Sarana : 20 buah
Penduduk pengguna : 75 orang
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-53
- Leher Angsa/memenuhi syarat
Jumlah sarana : 72.961 buah
Penduduk Pengguna : 259.699 orang
- Plengsenagan/memenuhi sayarat
Jumlah Sarana : 429 buah
Penduduk pengguna : 2.150 orang
- Cemplung
- Jumlah Sarana : 61 buah
- Jumlah Pengguna : 287 orang
b) Desa yang melaksanakan Sanitasi Total berbasis Masyarakat ( STBM ).
- Jumlah Desa : 51 Desa
- Desa yang melaksanakan STBM : 37
- Desa stop BABS : 0
- Desa STBM : 0
c) Sarana Tempat-Tempat Umum ( TTU )
- Jumlah TTU : 364 buah
- Yang memenuhi syarat : 357 buah
d) Rumah.
- Jumlah Rumah : 74.962 buah.
- Rumah yang dibina/diperiksa : 7.484 buah.
- Rumah yang memenuhi syarat kesehatan : 3.913 buah
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-54
Tabel 2.28Pemanfaatan SAB, Jamban, Desa STBM dan Rumah Sehat
Kabupaten Jembrana Tahun 2015Puskesmas SAB Jamban STBM Rumah Sehat
1 2 3 4 5
II Melaya 8.334 8.228 1 1.411
I Melaya 43.906 43.550 6 11.745
I Negara 42.852 40.969 4 9.777
II Negara 33.743 32.810 6 7.797
I Jembrana 35.577 34.063 5 10.972
II Jembrana 18.297 17.733 3 5.465
I Mendoyo 27.157 33.125 5 10.298
II Mendoyo 20.482 20.232 0 6.758
I Pekutatan 14.830 15.738 3 4.801
II Pekutatan 9.985 9.700 4 2.304
Jumlah 263.965 256.148 37 71.328
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
2.4.1 Peluang
a. Kependudukan.
Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana yang besar dengan struktur umur produktif
merupakan pangsa pasar dan sumber daya yang potensial untuk pengembangan upaya
kesehatan. Transisi demografi, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk telah
dapat diprediksi sebagai dampak dari pembangunan baik dalam bidang ekonomi,
keluarga berencana dan kesehatan, serta gizi. Dalam piramida kependudukan, terlihat
adanya kecenderungan mengecilnya jumlah penduduk usia muda/balita dan
meningkatnya jumlah segmen angkatan kerja dan usia lanjut secara bermakna di tahun-
tahun mendatang.
Perubahan yang terjadi pada karakteristik demografi sebagai pengaruh keberhasilan
pembangunan seperti pendidikan dan social ekonomi di Kabupaten Jembrana akan
membuka peluang bagi terselenggarany pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien
dan bermutu.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-55
b. Hukum dan Politik.
Reformasi Birokrasi semua bidang yang merupakan tuntutan rakyat membuka peluang
yang besar bagi perbaikan sistem dan tata nilai di bidang kesehatan. Peluang ini dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan sistem pemerintahan yang
bersih (Good Governance) yang berwawasan kesehatan untuk kepentingan masyarakat.
Hal ini juga memberikan peluang pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam
mempercepat pemerataan dan keadilan pelayanan kesehatan dengan melibatkan
peran serta masyarakat.
c. Kemajuan Teknolologi dan Transportasi.
Kemajuan Teknologi dalam bidang komunikasi, informasi dan transportasi yang
semakin baik memberi peluang untuk mempercepat pencapaian pelayanan kesehatan.
Sedangkan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan dan kedokteran memberi
peluang bagi peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan.
a. Kerjasama dan Kemitraan.
Masalah kesehatan adalah masalah nasional yang tidak dapat terlepas dari kebijakan
sektor lain sehingga upaya pemecahannya harus melibatkan sektor terkait. Isu
utamannya adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor agar
lebih efektif. Meningkatnya secara bermakna kerja sama lintas sektor dalam
pembangunan kesehatan merupakan peluang dalam memberikan kontribusi positif
sektor lain terhadap kesehatan. Kemitraan yang setara, terbuka dan saling
menguntungkan ini merupakan peluang yang baik khususnya dalam pengembangan
usaha swasta baik dalam skala daerah dan nasional dalam membangun pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
2.4.2. Tantangan
a.. Derajat Kesehatan.
Mortalitas (Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu) merupakan indikator
sensitif yang mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan. Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita sudah mengalami penurunan di Kabupaten
Jembrana bahkan angka tersebut dibawah target MDG’S tahun 2015,Angka Kematian
Ibu mengalami peningkatan angkanya di atas target , sehingga menjadi tantangan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-56
terhadap Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Jembrana. Morbiditas. beberapa penyakit
menular diamati secara umum terjadi penurunan. Namun penularan infeksi penyakit
menular utama yaitu AIDS/HIV dan TBC, Tifoid, Demam Berdarah dan Hepatitis
masih merupakan masalah kesehatan yang menonjol. Selain itu penyakit
degeneratif, penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap kesakitan dan
kematian.
Target cakupan imunisasi telah tercapai namun tetap berpotensi timbulnya kasus-
kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang dapat
menimbulkan wabah.
Melihat kecepatan transisi epidemiologi yang berbeda, jenis penyakit, dan bobot
beban di Kabupaten Jembrana akan berdampak pada beban ganda (double
burden) atau bahkan beban multipel (multiple burden) terhadap upaya pelayanan
kesehatan. Diperkirakan penyakit infeksi dan non-infeksi masih menjadi penyebab
utama kematian untuk masa yang cukup lama, karena adanya determinan penyakit
yang beragam di tingkat individu, keluarga, masyarakat.
b. Rendahnya Perilaku Kesehatan.
Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk. Tingkat
pendidikan yang masih rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap informasi kesehatan dan perilaku sehat. Penyalahgunaan
narkotika, obat psikotropika dan zat adiktif cenderung meningkat, bahkan menyentuh
masyarakat yang tidak mampu dan anak sekolah dasar dengan permasalahan yang
semakin luas dan kompleks. Demikian juga produksi dan penggunaan minuman
beralkohol dan zat adiktif lainnya termasuk rokok cenderung terus meningkat dengan
dampak negatif yang luas terhadap masyarakat. Disamping itu, konsumsi makanan
yang berlebihan dan tak seimbang dapat menjadi ancaman bagi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Penggunaan bahan-bahan kimia terlarang untuk bahan
tambahan makanan dan masalah sanitasi serta hygiene pengolahan terutama pada
industri rumah tangga juga merupakan ancaman terhadap kesehatan masyarakat
konsumen.
c. Pencemaran Lingkungan dan Iklim Global.
Perubahan keseimbangan ekologi, eksploitasi alam yang berlebihan, meningkatnya
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 II-57
bencana alam dan sebagainya akan membawa dampak negatif yang makin serius pada
kesehatan masyarakat dimasa mendatang. Pencemaran udara, air dan tanah serta
perubahan lingkungan biologis, penggunaan pestisida. insektisida, dan fungisida yang
berlebihan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.Perubahan lingkungan
biologis juga menyebabkan rangsangan patogenesis terhadap beberapa jenis
bakteri, virus dan jasad renik lainnya yang akan mengancam kesehatan masyarakat
dimasa mendatang.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih tingginya
kebiasaan merokok di masyarakat. Penanganan limbah rumah tangga perkotaan,
baik limbah padat maupun cair dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi akibat
bencana, baik bencana oleh kegiatan alam maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakan ancaman bagi kesehatan penduduk.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-58
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
PELAYANAN SKPD.
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin
dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan
pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan
secara optimal, kelemahan yang tidak bisa diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan
ancaman yang tidak diantisipasi.
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja
pembangunan daerah dimasa lalu.
Permasalahan-permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi pada saat ini dan yang
diperkirakan akan dihadapi pada masa yang akan datang oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan Bidang Bina Kesehatan Masyarakat adalah :
a. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang sesuai standar belum optimal.
Angka Kematian Ibu karena komplikasi kehamilan dan persalinan berdasarkan data
Profil Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah 145,7 per 100,000 kelahiran hidup,
sedangkan target MDGs pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran
hidup.Cakupan pelayanan kesehatan anak balita belum mencapai target. Cakupan
pemberian ASI eksklusif masih rendah.
b. Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku
masyarakat. Masyarakat masih di tempatkan sebagai obyek dalam pembangunan
kesehatan, promosi kesehatan belum banyak merubah perilaku masyarakat menjadi
Perilaku Bersih dan sehat (PHBS). Pemanfaatan dan kualitas Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), seperti Posyandu dan Poskesdes masih
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-59
rendah. Upaya kesehatan juga belum sepenuhnya mendorong peningkatan atau
perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, yang dapat mengakibatkan tingginya
angka kesakitan yang diderita oleh masyarakat.
c. Adanya gap/kesenjangan antara balita gizi buruk yang ada di masyarakat dengan
balita gizi buruk yang berhasil dijumpai oleh kader atau petugas kesehatan. Hal ini
kemungkinan karena anak yang mengalami gizi buruk pada umumnya adalah dari
rumah tangga miskin dan kebanyakan dari mereka bertempat tinggal jauh dari
lokasi posyandu atau puskesmas dan tidak datang ketika ada kegiatan penimbangan
sehingga mereka terlepas dari pengamatan petugas posyandu atau petugas
kesehatan. Selain itu dalam tahun-tahun belakangan ini banyak anak gizi buruk
adalah anak-anak yang mengidap AIDS yang tertular HIV dari ibunya saat mereka
dalam kandungan. Karena masih tingginya stigma pada kasus AIDS, sering kali
odha anak juga terlepas dari pengamatan petugas kesehatan.
2. Permasalahan Bidang Pelayanan Kesehatan.
a. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga masih
rendah. Masalah kurangnya tenaga kesehatan baik jumlah, jenis, kualitas dan
distribusinya menimbulkan dampak terhadap rendahmya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, disamping itu juga menimbulkan
permasalahan pada rujukan dan penanganan pasien untuk kasus tertentu.
b. Kualitas dan kuantitas Sumber daya, Sarana, prasarana dan peralatan terutama
peralatan medis di unit pelayanan kesehatan dasar belum sesuai dengan Norma,
Prosedur, Standard dan Kreteria (NPSK), serta masih mengalami kendala dalam
hal pemeliharaan dan kalibrasi.
c. Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional dan penyelenggaraan
pelayanan kefarmasian yang berkualitas
3. Permasalahan Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
a. Disatu sisi beberapa penyakit infeksi cenderung meningkat kembali
(re-emerging deseases) seperti TB, DBD, Malaria dan Rabies serta penyakit-
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-60
penyakit infeksi baru (new emerging deseases) seperti HIV/AIDS, SARS, Flu
Burung (avian influnenza) juga mulai muncul. Di sisi lain adanya beban ganda
masalah kesehatan masyarakat yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit
infeksi menular yang harus ditangani namun dilain pihak penyakit tidak
menular juga semakin meningkat.
b. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.
c. Belum adanya Peraturan Daerah yang mengatur perijinan dan pengawasan
tempat umum dan pengelolaan makanan.
d. Pemecahan permasalahan lingkungan sangat memerlukan peran serta masyarakat
dan lintas sektor sementara dukungan yang selama ini didapatkan belum seperti
yang diharapkan.
e. Masih rendahnya kualitas air minum dan sarana sanitasi lingkungan.
4. Permasalahan Bidang Pengkajian dan Pengembangan.
a. Belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal oleh beban pembiayaan
kesehatan. Kesadaran masyarakat untuk mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional
secara mandiri belum optimal.
3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana sangat
dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan
daerah Jembrana sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas
Kesehatan sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2016 - 2021.
VISI Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 adalah: “Terwujudnya
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-61
Rangka Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana
yang Sejahtera”.
Sedangkan Misi Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional berdaya saing
yang unggul
2) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi dan sumber daya alam
3) Melakukan berbagai inovasi, dan jiwa entrepreneur masyarakat berbasisi Research
dengan pemanfaatan kemajuan IPTEK.
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Kesehatan. Hal ini
ditunjukkan melalui: Pernyataan MISI pertama yaitu Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang profesional berdaya saing yang unggul.
Pernyataan misi ke 1 : “Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
Profesional berdaya saing yang unggul “ merupakan perhatian Pemerintah Kabupaten
Jembrana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan kualitas pendidikan. Pemerintah berupaya meningkatkan
kualitas pelayanan dengan memanfaatkan kemajuan Ilmu Pengetahua dan Teknologi
(IPTEK), serta meningkatkan aksesibilitas dalam bidang kesehatan, pendidikan dalam
menyiapkan generasi penerus yang cerdas, terampil, mandiri dan berwawasan, sehingga
mampu menghadapi perubahan serta perkembangan kemajuan zaman. Hal ini merupakan
penjabaran dari agenda ke-5 dari Nawa Cita, yaitu “Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia”.
Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinas Kesehatan dalam pembangunan kesehatan
yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tinggi nya dapat terwujud.
3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA PROVINSI.
3.3.1. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-62
Berdasarkan mandat dari Peraturan dan Undang-Undang terhadap tugas dan fungsi
Kementerian Kesehatan maka VISI Kementerian Kesehatan adalah : Masyarakat Sehat
yang Mandiri dan Berkeadilan.
Untuk mencapai Visi tersebut maka ditempuh melalui MISI sebagai berikut :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Pernyataan visi dan misi Kementerian Kesehatan memberikan arahan bagi seluruh daerah
(provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang
Kesehatan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas
Kesehatan, yaitu:
a. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat termasuk
swasta dan masyarakat.
b. Penyediaan, pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan sesuai dengan SPM sehingga mampu menjamin akses dan kualitas pelayanan
kesehatan pada masyarakat
c. Penyediaan sumberdaya kesehatan
3.3.2. Telaahan Renstra Provinsi Bali
VISI Provinsi Bali adalah : Bali Mandara
Untuk mencapai Visi tersebut maka ditempuh melalui MISI sebagai berikut :
1. Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
2. Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari Berbagai
Ancaman.
3. Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin.
Pernyataan visi dan misi Renstra Provinsi Balli ini memberikan arahan bagi seluruh
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-63
Kabupaten/kota di Bali di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Kesehatan.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan, yaitu:
a. Pembinaan keluarga sehat, mandiri, dan sadar gizi yang ditunjang dengan perilaku hidup
bersih dan sehat.
b. Upaya pencegahan penyakit serta pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.
c. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan, penyediaa obat dan perbekalan kesehatan
yang optimal, bermutu dan terjangkau.
d. Pemantapan sumber daya dan informasi kesehatan serta profesionalisme aparatur
pemerintah.
3.3.3. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Adapun yang menjadi faktor pendorong pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
ditinjau dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Bali
adalah :
a. Adanya komitmen dari pimpinan nasional, provinsi maupun kabupaten baik eksekutif
maupun legislatif menempatkan kesehatan sebagai fokus pembangunan nasional
merupakan investasi yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan program.
b. Anggaran yang cukup memadai dalam menunjang kegiatan program.
c. Adanya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan yang menjadi indikator
capaian program kesehatan.
d. Adanya Standar Operasional Prosedur (SOP), Juklak, Juknis dan modul sebagai
pedoman dalam pelayanan kesehatan.
Adapun faktor penghambat pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana adalah :
a. Belum sinkronnya regulasi dalam bidang pembangunan kesehatan baik ditingkat
pusat, provinsi maupun kabupaten.
b. Jumlah, jenis, distribusi dan kompetensi tenaga kesehatan belum memenuhi standar
pelayanan kesehatan.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-64
c. Pelayanan kesehatan yang diberikan belum seluruhnya sesuai dengan SOP, juklak,
juknis maupun modul yang ada.
d. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
RTRW Kabupaten Jembrana merupakan wadah spasial dari pembangunan di bidang
ekonomi dan pembangunan bidang sosial budaya. Oleh karena itu, penataan ruang di
Kabupaten Jembrana merupakan implementasi dari keterpaduan pembangunan di bidang
ekonomi dan sosial budaya. Sebagai wadah bagi kegiatan pembangunan ekonomi dan sosial
budaya itu, maka pemanfaatan ruang harus dilakukan secara serasi, selaras, dan
seimbang serta berkelanjutan. Pemanfaatan ruang secara serasi, selaras, dan seimbang
adalah kegiatan dalam penataan ruang yang harus dapat menjamin terwujudnya keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang berwawasan
kesehatan.
1. Fasilitas Kesehatan.
Struktur perwilayahan dilakukan dengan dengan asumsi sebagai berikut:
a. Mengarahkan pengembangan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Rawat Inap
dan Polindes.
b. Mempertahankan dan meningkatkan prasarana dan sarana pendukung fasilitas
kesehatan antara lain prasarana pengolahan limbah yang perlu mendapat
perhatian khusus, karena sifat limbahnya yang sangat berbahaya bagi penduduk.
c. Mewujudkan keseimbangan penyebaran prasarana dan sarana
pendukung fasilitas kesehatan.
Posyandu : Posyandu merupakan sarana kesehatan yang berfungsi memberikan
pelayanan kesehatan untuk anak-anak usia balita. Jumlah penduduk pendukung yang
dapat dilayani dari satu posyandu adalah 1.250 penduduk. Luas lantai pelayanan minimal
36 m 2 dengan luas lahan minimal 60 m 2. Lokasi posyandu sebaiknya berada ditengah
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-65
kelompok permukiman dan tidak menyeberang jalan raya. Fasilitas dapat digabung dengan
balai warga atau sarana hunian degan radius pencapaian 500m.
Puskesmas: Fungsi utama penyediaan puskesmas ini adalah memberikan pelayanan
kesehatan pada penduduk (pengobatan, pencegahan, penyuluhan dan pendidikan). Wilayah
pelayanan fasilitas ini meliputi seluruh wilayah kecamatan dengan penduduk pendukung
minimal 30.000 jiwa. Luas lahannya sekitar 700 m 2 dan dilengkapi dengan tempat parkir
serta lokasinya dekat dengan kompleks pemerintahan dan pelayanan umum lainnya.
Puskesmas yang ada di Kabupaten Jembrana dibangun dimasing masing kecamatan
ada 2 Puskesmas. Peningkatan puskesmas dengan fasilitas rawat inap (jumlah penduduk
pendukung masing-masing 30.000 dan 10.000 jiwa), yang letaknya diusahakan
berdekatan dengan lahan Puskesmas yang ada saat ini sehingga perlu diperluas hingga
mencapai ± 2.000 m 2 (termasuk lahan parkir kendaraan).
2. Sanitasi
Masalah sanitasi yang ada saat ini di Kabupaten Jembarna terutama dalam hal
pengelolaan limbah padat dan pengelolaan limbah cair domestik. Pada pengelolaan
limbah padat (sampah) ketersediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) masih
kurang. Sementara itu produksi sampah oleh masyarakat makin bertambah seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk. Pada pengelolaan limbah cair, buruknya
kondisi sanitasi terjadi sebagai akibat belum adanya saluran pengumpul dan pengolah
air limbah tersebut sehingga air limbah yang dihasilkan rumah tangga langsung dibuang
ke saluran. Akibatnya hampir sebagian besar parit/saluran drainase yang ada terpolusi
oleh limbah-limbah rumah tangga seperti bahan kimia sisa sabun cuci, sabun mandi,
bahkan beberapa tercemar oleh limbah kotoran manusia.
3.5. PENENTUAN ISU- ISU STRATEGIS
1. Kekuatan (strenght).
a. Kebijakan Pemerintah Daerah di Bidang Kesehatan.
Penyelenggaraan proses kebijakan kesehatan di Kabupaten Jembrana dilakukan
secara optimal dengan mengacu pada kebijakan pembangunan nasional, penetapan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-66
skala prioritas dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Kebijakan pembangunan
kesehatan terus mengalami perubahan yang fundamental, tidak hanya kebijakan
mengenai pemerataan pembangunan kesehatan, namun lebih pada peningkatan mutu
pelayanan kesehatan. Hal tersebut tercermin dengan peningkatan fungsi puskesmas
menjadi puskesmas perawatan dan puskesmas mampu bersalin. Pelayanan Kesehatan
lebih banyak dicurahkan pada perbaikan mutu, pemenuhan standar dan
pengembangan pelayanan publik pada masyarakat.
b. Dukungan Pembiayaan.
Pembiayaan Kesehatan di Kabupaten Jembrana terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dukungan pembiayaan merupakan dukungan pengalokasian dan pembelanjaan dana
kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna mencapai
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Telah dilakukan pemantapan pembiayaan
kesehatan kearah kesiapan konsep, kelembagaan dan dukungan terhadap penerapan
jaminan kesehatan sosial menuju universal coverage dan sinkronisasi kebijakan dan
alokasi anggaran.
2. Kelemahan (Weakness).
a. Mutu Pelayanan Kesehatan.
Sekalipun jumlah dan sarana kesehatan dinilai telah memadai, namun jika ditinjau dari
aspek mutu layanan masih perlu ditingkatkan. Mutu pelayanan kesehatan yang baik
dan sesuai dengan standar merupakan tantangan bagi pelayanan kesehatan di
Kabupaten Jembrana, terutama penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
sepenuhnya dilaksanakan secara profesional.
Iklim yang kondusif bagi peningkatan peran serta swasta dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan dari segi perijinan dan
peraturan yang mendukung partisipasi sektor swasta dalam pembangunan kesehatan.
b. Tenaga Kesehatan.
Kelemahan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana dari sudut
pandang tenaga kesehatan adalah jumlah tenaga kesehatan, mutu pendidikan yang
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-67
memadai, komposisi tenaga kesehatan secara proporsional (antara tenaga medis dan
non medis/pendukung) dan kompetensi. Salah satu isu pengembangan tenaga
kesehatan adalah pendayagunaan tenaga kesehatan dan pengembangan karir tenaga
kesehatan baik sektor publik maupun sektor swasta. Untuk itu diperlukan dukungan
sistem informasi tenaga yang menyeluruh, terpadu dan berdaya guna.
c. Perbekalan Kesehatan.
Aksessibilitas kepada semua lapisan masyarakat yang membutuhkan diupayakan
dengan pola penyediaan obat dari pelayanan sektor publik/ pemerintah. Pada sektor
publik yaitu pemerintah Kabupaten Jembrana, perlu dilakukan pengelolaan obat yang
efisien termasuk pengadaan, perencanaan dan distribusi obat untuk menjamin/menjaga
mutu pelayanan kefarmasian. Sehingga prinsip cara pengadaan obat yang baik
( Good Procurement Practices) dan cara distribusi obat yang baik ( Good
Distribution Practices) dapat berjalan seperti seharusnya. Dalam hal ini
kemampuan analisa kebutuhan obat esensial yang menggunakan pendekatan
bottom up planning sesuai dengan pola penyakit merupakan masalah utama.
Disamping itu pula tantangan kompleksitas koordinasi dan akuntabilitas.
Kelemahan lain adalah menyangkut pemeliharaan perbekalan kesehatan, di samping
standarisasi dan kalibrasi.
d. Manajemen Kesehatan.
Manajemen kesehatan yang meliputi administrasi kesehatan, system informasi,
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan belum
sepenuhnya dapat menunjang pembangunan kesehatan. Sistem informasi dipengaruhi
banyak faktor, antara lain ketersediaan jaringan, input dari entry point di Sarana
Pelayanan Kesehatan serta pemanfaatan informasi kesehatan.
3. Peluang (Opportunities).
a. Kependudukan.
Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana yang besar dengan struktur umur produktif
merupakan pangsa pasar dan sumber daya yang potensial untuk pengembangan upaya
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-68
kesehatan. Transisi demografi, dengan terus bertambahnya jumlah penduduk telah
dapat diprediksi sebagai dampak dari pembangunan baik dalam bidang ekonomi,
keluarga berencana dan kesehatan, serta gizi. Dalam piramida kependudukan, terlihat
adanya kecenderungan mengecilnya jumlah penduduk usia muda/balita dan
meningkatnya jumlah segmen angkatan kerja dan usia lanjut secara bermakna di tahun-
tahun mendatang.
Perubahan yang terjadi pada karakteristik demografi sebagai pengaruh keberhasilan
pembangunan seperti pendidikan dan social ekonomi di Kabupaten Jembrana akan
membuka peluang bagi terselenggarany pelayanan kesehatan yang lebih efektif, efisien
dan bermutu.
b. Hukum dan Politik.
Reformasi Birokrasi semua bidang yang merupakan tuntutan rakyat membuka peluang
yang besar bagi perbaikan sistem dan tata nilai di bidang kesehatan. Peluang ini dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan sistem pemerintahan yang
bersih (Good Governance) yang berwawasan kesehatan untuk kepentingan
masyarakat. Hal ini juga memberikan peluang pelaksanaan pembangunan kesehatan
dalam mempercepat pemerataan dan keadilan pelayanan kesehatan dengan
melibatkan peran serta masyarakat.
c. Kemajuan Teknolologi dan Transportasi.
Kemajuan Teknologi dalam bidang komunikasi, informasi dan transportasi yang
semakin baik member peluang untuk mempercepat pencapaian pelayanan kesehatan.
Sedangkan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan dan kedokteran memberi
peluang bagi peningkatan mutu upaya pelayanan kesehatan.
d. Kerjasama dan Kemitraan.
Masalah kesehatan adalah masalah nasional yang tidak dapat terlepas dari kebijakan
sektor lain sehingga upaya pemecahannya harus melibatkan sektor terkait. Isu
utamannya adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor agar
lebih efektif. Meningkatnya secara bermakna kerja sama lintas sektor dalam
pembangunan kesehatan merupakan peluang dalam memberikan kontribusi positif
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-69
sektor lain terhadap kesehatan. Kemitraan yang setara, terbuka dan saling
menguntungkan ini merupakan peluang yang baik khususnya dalam pengembangan
usaha swasta baik dalam skala daerah dan nasional dalam membangun pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan, pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.
4. Ancaman (Threats)
a. Derajat Kesehatan.
Mortalitas (Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu) merupakan indikator
sensitif yang mengukur keberhasilan Pembangunan Kesehatan. Angka Kematian
Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita sudah mengalami penurunan di Kabupaten
Jembrana bahkan angka tersebut dibawah target MDG’S tahun 2015,Angka Kematian
Ibu mengalami peningkatan angkanya di atas target , sehingga menjadi tantangan
terhadap Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Jembrana. Morbiditas. beberapa penyakit
menular diamati secara umum terjadi penurunan. Namun penularan infeksi penyakit
menular utama yaitu AIDS/HIV dan TBC, Tifoid, Demam Berdarah dan Hepatitis
masih merupakan masalah kesehatan yang menonjol. Selain itu penyakit
degeneratif, penyakit tidak menular yang berkontribusi besar terhadap kesakitan dan
kematian.
Target cakupan imunisasi telah tercapai namun tetap berpotensi timbulnya kasus-
kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang dapat
menimbulkan wabah.
Melihat kecepatan transisi epidemiologi yang berbeda, jenis penyakit, dan bobot
beban di Kabupaten Jembrana akan berdampak pada beban ganda (double
burden) atau bahkan beban multipel (multiple burden) terhadap upaya pelayanan
kesehatan. Diperkirakan penyakit infeksi dan non-infeksi masih menjadi
penyebab utama kematian untuk masa yang cukup lama, karena adanya determinan
penyakit yang beragam di tingkat individu, keluarga, masyarakat.
b. Rendahnya Perilaku Kesehatan.
Perilaku hidup sehat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduk. Tingkat
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-70
pendidikan yang masih rendah merupakan salah satu penyebab rendahnya pemahaman
masyarakat terhadap informasi kesehatan dan perilaku sehat. Penyalahgunaan
narkotika, obat psikotropika dan zat adiktif cenderung meningkat, bahkan menyentuh
masyarakat yang tidak mampu dan anak sekolah dasar dengan eskalasi permasalahan
yang semakin luas dan kompleks. Demikian juga produksi dan penggunaan minuman
beralkohol dan zat adiktif lainnya termasuk rokok cenderung terus meningkat dengan
dampak negatif yang luas terhadap masyarakat. Disamping itu, konsumsi makanan
yang berlebihan dan tak seimbang dapat menjadi ancaman bagi peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Penggunaan bahan-bahan kimia terlarang untuk bahan
tambahan makanan dan masalah sanitasi serta hygiene pengolahan terutama pada
industri rumah tangga juga merupakan ancaman terhadap kesehatan masyarakat
konsumen.
c. Pencemaran Lingkungan dan Iklim Global.
Perubahan keseimbangan ekologi, eksploitasi alam yang berlebihan, meningkatnya
bencana alam dan sebagainya akan membawa dampak negatif yang makin serius pada
kesehatan masyarakat dimasa mendatang. Pencemaran udara, air dan tanah serta
perubahan lingkungan biologis, penggunaan pestisida. insektisida, dan fungisida yang
berlebihan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.Perubahan lingkungan
biologis juga menyebabkan rangsangan patogenesis terhadap beberapa jenis
bakteri, virus dan jasad renik lainnya yang akan mengancam kesehatan masyarakat
dimasa mendatang.
Pencemaran udara di dalam ruangan makin perlu diwaspadai karena masih tingginya
kebiasaan merokok di masyarakat. Penanganan limbah rumah tangga perkotaan,
baik limbah padat maupun cair dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.
Pencemaran lingkungan yang mengancam kesehatan dapat pula terjadi akibat
bencana, baik bencana oleh kegiatan alam maupun akibat ulah manusia.
Terbatasnya ketersediaan air bersih merupakan ancaman bagi kesehatan penduduk.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-71
ISU - ISU STRATEGIS
Dari hasil analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal diperoleh isu-isu strategis
sebagai berikut :
a. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang sesuai standar belum optimal.
b. Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat dan perubahan perilaku
masyarakat.
c. Adanya gap/kesenjangan antara balita gizi buruk yang ada di masyarakat dengan
balita gizi buruk yang berhasil dijumpai oleh kader atau petugas kesehatan.
d. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus meningkat, namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum terpenuhi. Kualitas tenaga kesehatan juga masih
rendah.
e. Kualitas dan kuantitas Sarana, prasarana dan peralatan terutama peralatan medis di
unit pelayanan kesehatan dasar belum sesuai dengan Norma, Prosedur, Standard dan
Kreteria (NPSK), serta masih mengalami kendala dalam hal pemeliharaan dan
kalibrasi.
f. Belum optimalnya penggunaan obat secara rasional dan penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian yang berkualitas.
g. Disatu sisi beberapa penyakit infeksi cenderung meningkat kembali
(re-emerging deseases) seperti TB, DBD, Malaria dan Rabies serta penyakit-
penyakit infeksi baru (new emerging deseases) seperti HIV/AIDS, SARS, Flu
Burung (avian influnenza) juga mulai muncul. Di sisi lain adanya beban ganda
masalah kesehatan masyarakat yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit
infeksi menular yang harus ditangani namun dilain pihak penyakit tidak
menular juga semakin meningkat.
h. Pengaruh dari lingkungan strategis termasuk terjadinya pemanasan global dan
transformasi demografi berakibat pada semakin menurunnya kualitas
kesehatan lingkungan serta semakin meningkatnya ancaman bencana.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 III-72
i. Belum adanya Peraturan Daerah yang mengatur perijinan dan pengawasan
tempat umum dan pengelolaan makanan.
j. Pemecahan permasalahan lingkungan sangat memerlukan peran serta masyarakat dan
lintas sektor sementara dukungan yang selama ini didapatkan belum seperti yang
diharapkan.
k. Masih rendahnya kualitas air minum dan sarana sanitasi lingkungan.
l. Belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal oleh beban pembiayaan
kesehatan. Kesadaran masyarakat untuk mengikuti Jaminan Kesehatan Nasional
secara mandiri belum optimal.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-73 73
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN MISI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
4.1.1 VISI Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Dengan berpedoman pada Visi Bupati Jembrana, maka dirumuskan Visi
Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana yaitu : “JEMBRANA SEHAT YANG
MANDIRI “ .
Jembrana Sehat yang Mandiri maksudnya adalah suatu sikap kemandirian dari
masyarakat Jembrana terhadap kesehatan secara pribadi maupun lingkungannya dalam
peringatan dini, penanggulangan dampak kesehatan akibat bencana serta terjadinya
wabah/KLB.
4.1.2 MISI Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
Misi yang akan diemban oleh seluruh jajaran petugas kesehatan di masing-
masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu:
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat paripurna, adil, bermutu dan
terjangkau
Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau oleh setiap individu,
keluarga dan masyarakat luas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan
terjangkau dimaksud diselenggarakan bersama oleh pemerintah dan masyarakat,
termasuk swasta.
2. Mewujudkan kesehatan masyarakat yang mandiri.
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun yang akan dilakukan pemerintah
dalam pembangunan kesehatan, tidak akan ada artinya bila tidak disertai kesadaran
setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-74 74
kesehatannya masing-masing secara mandiri. Upaya pemerintah untuk terus
memperluas cakupan pembangunan kesehatan dan meningkatkan kualitasnya
harus disertai upaya mewujudkan ketersediaan pembiayaan kesehatan yang
memadai. Adapun alur pikir penyusunan RENSTRA SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana, adalah sebagai berikut :
Tugas Pokok SKPDKeputusan Bupati Jembrana No. 45 Tahun 2008
VISI
MISI
Faktor Kunci PenentuKeberhasilan
TUJUAN
SASARAN
CARA MENCAPAI TUJUAN / SASARANa. Kebijaksanaan b. Program
RENJA / RKT
LAKIP/LKjIP
Analisis SWOT
DASAR HUKUM
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-75 75
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN
KABUPATEN JEMBRANA
4.2.1. Tujuan
Dengan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan , tujuan
yang ingin diwujudkan, adalah :
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan sumber daya
kesehatan (Sumber Daya Manusia, sarana prasarana, dan pembiayaan kesehatan).
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat.
4.2.2. Sasaran
Sasaran menggambarkan hasil yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan
yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sasaran akan memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan bersifat spesifik, terinci dapat diukur dan dapat dicapai.
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan , indikatornya adalah :
a. Menurunnya angka kematian ibu.
b. Menurunnya angka kematian bayi.
c. Menurunnya angka kematian balita.
d. Prosentase penurunan gizi buruk.
e. Prosentase penjaringan kesehatan siswa.
f. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin.
g. Cakupan kunjungan bayi.
h. Cakupan Puskesmas.
i. Prosentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan.
j. Prosentase pengawasan dan pengendalian Rumah tangga yang memproduksi
makanan.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-76 76
2. Meningkatnya upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, dengan indikator :
a. Prosentase peningkatan partisipasi masyarakat ke POSYANDU.
b. Prosentase peningkatan desa siaga aktif.
c. Prosentase Desa/Kelurahan UCI.
d. Prosentase Rumah tangga sehat.
3. Meningkatnya sumber daya kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan.
a. Prosentase penduduk yang mempunyai jaminan kesehatan.
b. Rasio dokter persatuan penduduk.
c. Rasio tenaga medis per satuan penduduk.
4.3 STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD
4.3.1. STRATEGI
Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, yang dirancang secara
konseptual, analitis, realistis, rasional dan komprehensip. Adapun strategi yang dimilki
adalah “mendorong upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabillitatif
secara holistik.
Tabel 4.1.Keterkaitan Misi dan Tujuan Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021No Misi Tujuan Prioritas1 2 31 Mewujudkan pelayanan kesehatan
masyarakat paripurna, adil, bermutudan terjangkau
Meningkatkan pelayanan kesehatanmasyarakat melalui peningkatansumber daya kesehatan (SumberDaya Manusia, sarana prasarana, danpembiayaan kesehatan).
2 Mewujudkan kesehatan masyarakatyang mandiri.
Meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat melalui upaya kesehatanbersumber daya masyarakat.
Tujuan selanjutnya dijabarkan dalam sasaran. Berikut diuraikan keterkaitan antara
Tujuan Prioritas dan sasaran strategis sebagai berikut.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-77 77
Tabel 4.2.Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021
No Tujuan Prioritas No Sasaran Strategis1 2 3 4
Meningkatkan pelayanankesehatan masyarakat melaluipeningkatan sumber dayakesehatan (Sumber DayaManusia, sarana prasarana,dan pembiayaan kesehatan).
Meningkatnya pelayanan kesehatan
Meningkatnya sumber dayakesehatan, sarana dan prasaranakesehatan
Meningkatkan derajatkesehatan masyarakat melaluiupaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Meningkatnya upaya kesehatanbersumber daya masyarakat
1.3.2.KEBIJAKAN
Kebijakan merupakan arah / tindakan berupa ketentuan-ketentuan, peraturan –
peraturan yang dijadikan pedoman dan petunjuk pelaksanaan bagi setiap kegiatan sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Arah Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021 seperti yang tertuang
dalam RPJMD Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021 adalah : Kebijakan Umum
Urusan Kesehatan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat.
2) Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan angka
kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu.
3) Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan
gizi kurang.
4) Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-78 78
5) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dengan standar dan
kualitas yang sama: Pembangunan POSKESDES dan POLINDES/PUSTU di
masing-masing Desa seluruh Kabupaten/Kota se-Bali.
6) Membangun Puskesmas Rawat Inap yang berkualitas sesuai standar ISO dengan
model bangunan dan standar yang sama di semua Kecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang
tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
8) kuota dan melakukan MOUdengan Universitas Udayana (Fakultas Kedokteran);
dan membuat regulasi tentang penambahan Dokter Spesialis di seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.
9) Peningkatan sarana, prasarana, dan alat kesehatan Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD.
10) Pengadaan mobil keliling pelayanan kesehatan ke Desa-Desa (pelayanan
kegawat daruratan).
11) Mendirikan RS Narkoba.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-79 79
Tabel 4.3
Visi,Misi,Tujuan,Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran (RPJMD)
Visi:“Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam Rangka OptimalisasiPemanfaatan sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana yang Sejahtera”,
No Misi Tujuan Sasaran Urusan PemerintahanIndikator KinerjaSasaran
Target Capaian Setiap Tahun Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkankualitassumber dayamanusia yangprofesionalberdaya saingyang unggul
1. Meningkatkankualitassumberdayamanusia yangcerdas, sehat, danberdaya saingunggul
1)MeningkatnyaCakupanLayanankesehatan
- Angka HarapanHidup (Th)
71,80 71,80 71,82 71,82 71,83 71,83Dinas Kesehatan
- Angka kematian ibu
145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0
Dinas Kesehatan
- Angka kematian bayi 7,1 7,1 6,6 6,6 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
- Angka kematian Balita 7,5 7,5 7,0 7,0 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
- Angka kematian ibu 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0 Dinas Kesehatan
- Persentase DesaKelurahan UCI(%) 100 100 100 100 100 100
DinasKesehatan
- Persentase masyarakatyang terlayani(%) 100 100 100 100 100 100
RSU Negara
- CakupanPengembangan ObatBahan AsliIndonesia(kali)
1 2 2 4 6 6
Dinas Kesehatan
- Persentase JumlahDesa/ Kelurahan SiagaAktif(%)
70 75 85 90 95 95Dinas Kesehatan
- Persentase PenurunanGizi Buruk ( %) 0,029 0,024 0,024 0,019 0.014 0,014
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-80 80
No Misi Tujuan Sasaran Urusan PemerintahanIndikator KinerjaSasaran
Target Capaian Setiap Tahun Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
- Persentase RumahSehat 52,28 0 0 60 75 95
Dinas Kesehatan
- Persentase Sarana danPrasarana Rumah sakityang diadakan
- - - - - -RSU Negara
- Persentase pelayanankesehatan BLUD(%) 90- 91 92 93 94 94
RSU Negara
- Persentase CakupanPelayanan KesehatanLansia(%)
50 65 65 70 75 75Dinas Kesehatan
- Cakupan Pengawasandan PengendalianKesehatanMakanan(kali)
10 20 20 30 40 40
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-81 81
Tabel 4.4Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI : Jembrana sehat yang mandiri
MISI : I Mewujudkan pelayanan kesehatan masyarakat paripurna, adil, bermutu danterjangkau
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN1. Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakatmelalui peningkatansumber daya kesehatan(Sumber Daya Manusia,sarana prasarana, danpembiayaan kesehatan).
1.
2.
Meningkatnya pelayanankesehatan
Meningkatnya sumberdaya kesehatan, saranadan prasarana kesehatan
mendorong upayakesehatan promotif,preventif, kuratifdan rehabillitatifsecara holistik
1) Meningkatan kualitas SDMmelalui peningkatankualitas pelayanankesehatan masyarakat.
2) Meningkatkan intensitasupaya-upaya pencegahanuntuk menurunkan angkakematian bayi, angkakematian balita dan angkakematian ibu.
3) Meningkatkan upayapencarian (case finding)anak balita dengan giziburuk dan gizi kurang.
4) Meningkatkan akses danmutu layanan kesehatan.
5) Peningkatan akses dankualitas pelayanankesehatan dasar denganstandar dan kualitas yangsama: PembangunanPOSKESDES danPOLINDES/PUSTU di
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-82 82
masing-masing Desaseluruh Kabupaten/Kota se-Bali.
6) Membangun PuskesmasRawat Inap yang berkualitassesuai standar ISO denganmodel bangunan danstandar yang sama di semuaKecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medisdan paramedis untukditugaskan di PuskesmasPembantu, PuskesmasRawat Inap, Rumah SakitTanpa Kelas, dan RSUDyang tetap disesuaikandengan kebutuhan.
8) melakukan MOU denganUniversitas Udayana(Fakultas Kedokteran); danmembuat regulasi tentangpenambahan DokterSpesialis di seluruhKabupaten/Kota di ProvinsiBali.
9) Peningkatan sarana,prasarana, dan alatkesehatan PuskesmasPembantu, PuskesmasRawat Inap, Rumah SakitTanpa Kelas, dan RSUD.
10) Pengadaan mobil keliling
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-83 83
pelayanan kesehatan keDesa-Desa (pelayanankegawat daruratan).
11) Mendirikan RS Narkoba.
MISI II : Mewujudkan kesehatan masyarakat yang mandiri.
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN1. Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakatmelalui upaya kesehatanbersumber dayamasyarakat.
1. Meningkatnya upayakesehatan bersumber dayamasyarakat
1. Menggerakkan danmemberdayakan masyarakathidup sehat
1. Peningkatan SosialisasiKesehatan Lingkunan danPola Hidup Sehat.
2. Peningkatan PendidikanKesehatan pada masyarakatsejak usia dini
3. Pemerataan dan Peninkatankualitas Kesehatan Dasarpada Masyarakat
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-84 84
Tabel 4.5.Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Jembrana 2016 – 2021
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan IndikatorKinerjaUtama
Target CapaianKinerja
ProgramPembangunan Daerah
Perangkat daerah
Kondisi awal2016
KondisiAkhir2021
1 2 3 4 5 6 7 8Meningkatnya
Cakupan
Layanan
kesehatan
- Mendorong upayakesehatanpromotif, preventif,kuratif danreahabilitatifsecara holistik
- Peningkatan kemampuan Desamengelola POSKESDES,POLINDES, dan POSTU.
Angka HarapanHidup (Th)
71,80 71,83Program Obat dan PerbekalanKesehatan
Dinas Kesehatan
- Meningkatkan sumber dayamanusia kader Posyandu danpemberian dukungan saranadanprasarana yang layak kepadaPosyandu diDesa/Kelurahankhususnya didaerah terpencil
Menurunnya angkakematian ibu 145,7 104,0
- Meningkatkan status Puskesmasdi setiap kecamatan menjadiPuskesmas Rawat Inap
Angka kematianbayi
7,1 6,2
- Meningkatkan kualitaspelayanan kesehatan terutamaibu dan anak.
Angka kematianBalita
7,5 6,2Program Upaya KesehatanMasyarakat
- Meningkatkan fasilitaskesehatan di puskesmas,poliklinik, pustu, dan rumahsakit.
Angka kematian ibu145,7 104,0
Program Upaya KesehatanMasyarakat
- Mengentaskan pecandu narkobadengan membentuk rumah sakitnarkoba
Angka kematianbayi
7,1 6,2
- Perlunya melakkan perekrutantenaga dokter umum, gigi danspesialis.
Angka kematianBalita
7,5 6,2
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-85 85
- Perlu dibuat regulasi/aturanagar perekrutan tenagakesehatan disesuaikan dengankebutuhan di unit pelayanankesehatan.
Persentase DesaKelurahan UCI(%)
100 100
- Mengatur penempatan DokterSpesialis di RSUD Negara
Persentasemasyarakat yangterlayani(%)
100 100Program Upaya KesehatanMasyarakat
- Menambah Dokter Spesialismelalui MOU UniversitasUdayana
CakupanPengembanganObat Bahan AsliIndonesia(kali)
1 6Program Pengembangan ObatAsli Indonesia
- Meningkatkan jumlah tenagamedis sehingga dapat melayanipenduduk dengan baik;
Persentase JumlahDesa/ KelurahanSiaga Aktif(%)
70 95Program Promosi Kesehatandan Pemberdayaan Masyarakat
- Melakukan pemerataan tenagakesehatan sampai ke daerah-daerah yang tidak terjangkau;
Angka kematian ibu145,7 104,0
- Peningkatan IPTEK- Memberikan pelatihan
Angka kematianbayi
7,1 6,2
- Revitalisasi outreach (daerahsulit dijangkau) melaluipelayanan posyandu, pustu yangterjadwal antara petugas danmasyarakat
Angka kematianBalita
7,5 6,2
- Memperkuat sistem pendataanbalita gizi buruk
PersentasePenurunan GiziBuruk ( %)
0,029 0,014Program Perbaikan GiziMasyarakat
- Meningkatkan aksesibilitasmasyarakat miskin terhadappelayanan kesehatan.
Persentase RumahSehat
52,28 95Program PengembanganLingkungan Sehat
- Peningkatan ketersediaan obatdi Rumah Sakit/Balai KesehatanMasyarakat
Persentase Saranadan PrasaranaRumah sakit yangdiadakan
- -
Program Pengadaan,peningkatan, sarana, danPrasarana RS/RS jiwa/RS Paru-Paru/RS Mata
- Meningkatkan fasilias saranadan prasarana kesehatan.
PersentasepelayanankesehatanBLUD(%)
90 94Program PeningkatanPelayanan Kesehatan BLUDRS
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 IV-86 86
- Meningkatkan aksesibiltasmasyarakat miskin tehadappelayanan kesehatan.
Persentase CakupanPelayananKesehatanLansia(%)
50 75Program PeningkatanPelayanan Kesehatan Lansia
- Pengadaan sarana cold chain- Penyuluhan tentang imunisasi
bayi
CakupanPengawasan danPengendalianKesehatanMakanan(kali)
10 40Program PengawasanPengendalian KesehatanMakanan
menurunnya angkakematian ibu 145,7
Program PeningkatanKeselamatan Ibu MelahirkanAnak
Angka kematianbayi
7,1 6,2
Angka kematianBalita
7,5 6,2
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-87
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan uraian visi dan misi, Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana
mengagendakan Program Pembangunan Pelayanan berupa rencana program/kegiatan indikatif
untuk periode 2016– 2021 antara lain :
5.1. Rencana Program dan Kegiatan.
1. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Provinsi Bali
a. Program Obat dan perbekalan Kesehatan.
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat.
2. Sinkronisasi Program Kabupaten Jembrana dengan Program Nasional ( Tri Sakti dan
Nawa Cita)`:
A. Program Urusan Kesehatan di Kabupaten Jembrana
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.
1.1. Kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan
2.1. Pengadaan Peniongkatan dan Perbaikan sarana dan Prasarana
Puskesmas dan Jaringannya
2.2. Pelayanan Kefarmasian dan alat Kesehatan
2.3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
2.4. Kegiatan Peningkatan pelayanan dan Penanggulangan masalah
Kesehatan.
2.5. Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan
3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
3.1. Kegiatan Peningkatan Promosi Obat Bahan alam Indonesia.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-88
4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
4.1. Kegiatan Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
Sehat.
5. Program Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat.
5.1. Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin.
6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat ( Ehra)
6.1. Kegiatan Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit menular
7.1. Pelayanan pencegahan , Pembrantasan Penyakit Menular
7.2. Peningkatan Surveilance Epidemologi dan penanggulangan wabah
7.3. Pelayanan ,Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan Jiwa.
8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
8.1. Kegiatan Penyusunan Standarisasi Analisis Belanja Pelayanan
Kesehatan.
8.2. Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standarisasi pelayanan
Kesehatan ( ISO 9001-2008)
9. Program Pengadaan peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas /Puskesmas pembantu dan jaringannya
9.1. Pembangunan Puskesmas
9.2. Pembangunan Puskesmas Pembantu
9.3. Rehabilitasi Berat/sedang Puskesmas Pembantu
10. Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan
10.1. Kemitraan Pencegahan dan Pembrantasan Penyakit menular
10.2. Kemitraan Pengolahan Limbah Rumah sakit dan Puskesmas
11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.
11.1. Kegiatan Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Lansia.
12. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
12.1. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Keamanan dan Kesehatan
Makanan Hasil Produksi Rumah Tangga.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-89
13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan anak
13.1. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Ibu dan anak
14. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan BLUD Puskesmas
14.1. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD. Puskesmas.
PROGRAM LINTAS SKPD / LINTAS SEKTOR.
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa :
1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.
a. Kegiatan Posyandu.
b. Kegiatan Kebun Percontohan Posyandu.
c. Kegiatan Lomba Desa / Kelurahan Terpadu.
Dinas Pendidikan, Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan :
1. Program Wajib Belajar 9 Tahun.
a. Melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah.
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana :
1. Program Keluarga Berencana
a. Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana.
b. Kegiatan Gerakan Sayang Ibu dan Bayi baru lahir.
Satuan Polisi Pamong Praja.
1. Program Penanggulangan Bencana Alam.
a. Kegiatan Penanggulangan Bencana Alam.
PKK.
1. Program Pemberdayaan Perempuan.
a. Kegiatan P2WKSS.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.
1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya
lainnya.
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-90
Balai Pengawasan Obat dan Makanan.
1. Program Pengawasan Peredaran Bahan Makanan, Obat dan barang berbahaya
lainnya.
Kantor Perijinan.
Untuk aspek regulasi.
Yayasan Kanker Indonesia.
1. Program Pencegahan dan Pengendalian kanker.
Komisi Penanggulangan Aids.
1. Program Pencegahan dan Penangulangan HIV Aids.
PPTI
1. Program Peningkatan dan Penanggulangan Tuberculosis
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-91
Tabel 5.1Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan RPJMD Kabupaten Jembrana
KodeBidang UrusanPemerintahan
dan Program PrioritasPembangunan
IndikatorKinerja Program
(outcome)
KondisiKinerja
padaAwal
RPJMD(Tahun2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
SKPDPenanggung
Jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 02 KESEHATAN
1 02 01.15Program Obat danPerbekalan Kesehatan
Cakupan Obat danPerbekalanKesehatan ygdiadakan
20% 50% 5,166,660,000 60% 3,951,000,000 90% 5,166,660,
000 90% 5,166,660,000 95% 5,166,660,000 95% 51,666,602,000Dinas
Kesehatan
1 2 01.16Program UpayaKesehatan Masyarakat
MeningkatnyaPelayanan Kesehatanyang ditunjang saranadan PrasaranaPuskesmas
70 % 70% 19.276.264.750 75 % 8.500.00. 80 % 8.600..000 85 % 8.750.000 90 % 9.00.000 90%9.200.000
.Dinas
Kesehatan
1 02 3Program UpayaKesehatan Masyarakat
Persentase masyarakatyang terlayani
’- ’- ‘- ’- ‘- ‘- ‘- ‘- ‘- ‘- ‘- ‘- RSU Negara
1 02 01.18Program PengembanganObat Asli Indonesia
Meningkatnya Prom osiObat Berbahan AsliIndonesia
1 Kali 1 kali.
19.315.0002 Kali 25.000 2 kali 27.500 1 Kali 30.500 3 Kali 32.000
4KALI
37.000.Dinas
Kesehatan
1 02 01.19Program PromosiKesehatan dan Pember-dayaan Masyarakat
ProsentaseMeningkatnya Rumahtangga PHBS, Sekolahsehat serta Desa SiagaAktif
70 % 70 % 251.695,5 75 % 260.500 85 % 267.000 90 % 275.000 95 % 280.000 95 % 300.000.Dinas
Kesehatan
1 02 01.20Program Perbaikan GiziMasyarakat
Prosentase PenurunanGizi Buruk, ProsentasePeningkatan Partisipasimasyarakat kePosyandu
0,01 0,5 77.178. 0,5 250.000 0,45 250.000 0,40 250.000 0.35 255.000 0,30 275.000Dinas
Kesehatan
1 02 01.21Program PengembanganLingkungan Sehat
Prosentase RumahTangga Sehat
60 % 60% 343.850. 65 350.000 70 375.5000 75 % 400.000 80 % 425.000 85 % 450.000.Dinas
Kesehatan
1 02 01.22.Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular
ProsentaseDesa/Kelurahan UCI,Prosentase PenangananKasus Penyakitmenular
80 % / 80 % 2.772.807,5 80% / 2.880.000 85 % 2.995.000 85 % 3.150.000 90% 3.250.000 90 % 3.500.000 Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-92
KodeBidang UrusanPemerintahan
dan Program PrioritasPembangunan
IndikatorKinerja Program
(outcome)
KondisiKinerja
padaAwal
RPJMD(Tahun2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
SKPDPenanggung
Jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 02 01.23Program StandarPelayanan Kesehatan
Prosentase PeningkatanPelayanan Kesehatan
80 % 80 % 39.024,5 80 % 47.500 80 % 50.000 85 % 70.000 90 % 74.000 90 % 80.000.Dinas
Kesehatan
1 02 7Program PengembanganLingkungan Sehat
Persentase Kebersihandan KesehatanLingkungan RumahSakit yang diadakan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RSU Negara
1 02 8Program StandarPelayanan Kesehatan
Persentase StandarPelayanan Rumah Sakityang diadakan
1 02 9
Program Pengadaan,Peningkatan, Sarana, danPrasarana RS/RSJiwa/RS Paru-Paru/RSMata
Persentase Sarana danPrasarana Rumah Sakityang diadakan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RSU Negara
1 02 10
Program PemeliharaanSarana dan PrasaranaRS/RS Jiwa/RS Paru-Paru/RS Mata
PersentasePemeliharaan Saranadan Prasarana RumahSakit yang diadakan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RSU Negara
1 02 11Program KemitraanPeningkatan PelayananKesehatan
Persentase KerjasamaPelayanan KesehatanPada Masyarakat yangdiadakan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RSU Negara
1 02 01.25
Program Pengadaanpeningkatan danPerbaikan sarana danPrasaranaPuskesmas/Puskesmaspembantu danJaringannya
Cakupan Puskesmas ,
80 % 80 % 10.471.797,25 80 % 9.017.802 85 % 5.017.850 85 % 5.017.850 90 % 9.017.850. 90 %9.017.850
.Dinas kesehatan
1 02 01.28Program KemitraanPelayanan Kesehatan
Persentase masyarakatyang memiliki Jaminankesehatan,
0 0 0 60 % 10.000.000 65 % 10.200.000 70 % 10.300.000 75% 10.300.000 80 %10.400.00
0Dinas Kesehatan
1 02 01.30Program PeningkatanPelayanan KesehatanLansia
Prosentase lansia Yangmendapat PelayananKesehatan
50 % 50 % 66.120 65 % 80.000 65 % 85.000 70 % 90.000 75 % 92.500 80 % 95.000Dinas
Kesehatan
1 02 01.31Program PengawasanPengendalian KesehatanMakanan
Prosentase Pengawasandan PengendalianRumah tangga Yangmemproduksi Makanan
10 kali 10 kali 41.620 15 kali 55.000 25 kali 57.500 30 Kali 60.000 40 kali 65.00042
kALI67.500
DinasKesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 V-93
KodeBidang UrusanPemerintahan
dan Program PrioritasPembangunan
IndikatorKinerja Program
(outcome)
KondisiKinerja
padaAwal
RPJMD(Tahun2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
SKPDPenanggung
Jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Rp target Rp Target Rp target Rp target Rp target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
1 02 01.32Program PeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan Anak
Menurunnya angkaKematian Ibu, anak danBalita
100/100.000
100/100.000
2.077.503.000 95/100.000 2.300.000 93/100.000 2.500.000 91./100.000 2.700.000 90/100.000 2.900.00088/100.
0003.100.000
DinasKesehatan
1 ‘02 34Program PelayananKesehatan pada BLUDPuskesmas
MeningkatnyaPelayanan KesehatanMasyarakat di 10Puskesmas
80 % 80% 7.183.957.974.00 82 %7.500.000.000.
0084%
7.750.000.000.00
85 %8.000.000.00
0.0085%
8.250.000.000.00
87%8.500.000
.000.00Dinas Kesehatan
BAB VI
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
6.1. PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA
Capaian kinerja Renstra setiap tahun diukur dari demensi akuntabilitas dengan
menggunakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Sistem
Renstra dengan LKjIP-nya dikelola dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP terdiri atas: subsistem perecanaan,
subsistem pengukuran kinerja dan subsistem pelaporan kinerja. Pengukuran kinerja
merupakan subsistem kedua dari Sistem AKIP. Pengukuran kinerja merupakan
proses membandingkan kinerja dengan ukuran berupa indikator kinerja. Pengukuran
kinerja dilakukan dengan membandingkan realissai dengan target yang
direncanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
penetapan kinerja dalam dokumen perencanaan. Hasil pengukuran kinerja yang
dilengkapi dengan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja disajikan dalam
pelaporan kinerja. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006
tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
mewajibkan setiap penyelenggara negara baik di pusat maupun di daerah untuk
melakukan pengukuran mengenai realisasi fisik maupun keuangan setiap triwulan.
Dalam Sistem AKIP, seluruh program, sub program, kegiatan sub kegiatan
dilakukan pengukuran capaian keuangan dan capaian fisik. Khusus bagi pemerintah
daerah, kewajiban melakukan pengukuran kinerja juga diamanatkan oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
6.1.2 Indikator Kinerja Utama
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap organisasi pemrintahan, baik di pusat
maupun di daerah menyusun laporan keuangan berbasis kinerja. Dalam menyusun
laporan keuangan berbasis kinerja diperlukan satuan dan ukuran yang disebut
dengan Indikator Kinerja. Perkembangan Indikator kinerja diawali sejak terbitnya
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
hingga terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Berbagai difinisi indikator sering menyulitkan Pemerintah Daerah dalam
menyusun laporan keuangan daerah. Secara umum ada dua kelompok indikator
kinerja. Kelompok pertama dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Kunci (IKK),
kelompok kedua dikenal dengan sebutan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKK lahir
sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sedangkan Indikator Kinerja Utama
(IKU) merupakan amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama.
Terdapat banyak definisi mengenai indikator kinerja. Indikator kinerja ada yang
didefinisikan sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur
output atau outcome. Indikator kinerja juga didefinisikan sebagai alat ukur yang
digunakan untuk derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Definisi
lain menjelaskan bahwa indikator kinerja adalah suatu informasi operasional yang
berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas,
dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Indikator kinerja merupakan ukuran
yang menjelaskan mengenai kinerja, hal-hal yang direncanakan akan menjadi kinerja
suatu organisasi akan diukur keberhasilan pencapaiannya dengan menggunakan
indikator kinerja. Indikator kinerja dapat terdiri dari angka dan satuannya. Angka
menjelaskan mengenai nilai (berapa) dan satuannya memberikan arti dari nilai
tersebut (apa).
Dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pemerintahan,
perlu memperhatikan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU)
yang sering pula disebut Key Performance Indicator. Dalam ketentuan umum
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 setiap unit
kerja mandiri wajib menyusun Indikator kinerja utama.
IKU ditetapkan, dan merupakan acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh
Pemerintah Kabupaten dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
di lingkungan Pemerintah Daerah. IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana
Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja dan Anggaran, menyusun dokumen
Penetapan Kinerja, menyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) serta melakukan evaluasi penyampaian
kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Pembangunan.
Pemilihan Indikator kinerja pada pemerintah kabupaten/kota menggunakan
indikator kinerja pada tinggkat outcome dan menggambarkan keberhasilan instansi
pemerintah secara keseluruhan organisasi. Keberhasilan instansi pemerintah
merupakan keberhasilan bersama dari beberapa unit kerja yang ada di lingkungan
instansi pemerintah tersebut, dengan kata lain, pemilihan indikator kinerja pada
pemerintah daerah bukan sekedar gabungan dari berbagai indikator kinerja pada unit
kerja pendukungnya.
Tabel 6.1Target Sasaran Kegiatan Wajib Dinas Kesehatan
Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
KegiatanRencanaTarget
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Tersedianya Obat dan a. Jumlah obat- 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
Perbekalan Kesehatan obatan generik danperbekalankesehatan
b. Jumlah VaksinRabies
1000 0Vial
10000Vial
10000Vial
10000Vial
10000Vial
10000Vial
2. Terwujudnya Sarana danPrasarana Puskesmas danJaringannya.
a. Jumlah bangunan gedungPuskesmas
b. Jumlah alat-alatkedokteran
c. Jumlah mebelairPuskesmas
d. Jumlah rumah dinasdibangun
e. Jumlah rehabilitasiberat/ringan puskesmas,puskesmas pembantu
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
0
0
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
0
3 pkt
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
1 pkt
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
0
1 pkt
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
0
1 pkt
1 Pkt
1 Pkt
1 Pkt
0
1 pkt
3. Terlaksananya Pencegahan,Pemberantasan Penyakit,
a. Jumlah PemberantasanVektor Malaria
96kali
96kali
96kali
96kali
1 Pkt
1 Pkt
51 Ds
96kali
1 Pkt
1 Pkt
51 Ds
96kali
1 Pkt
1 Pkt
51 Ds
b. Jumlah Bahan PenunjangLaborat
1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
1 Pkt
51 Ds
c. Jumlah sarana SKPDPenyakit menular
1 Pkt 1 Pkt
51 Dsc. Jumlah Desa Diimunisasi 51 Ds
e. Jumlah Pengendalian DBD 300kali
300kali
300kali
300kali
300kali
300kali
Terselenggaranya PeningkatanSurveilance Epidemologi danPenanggulangan Wabah
.1. Jumlah desa yang dilakukanPenyelidikan Epidemologis 51
Desa51Desa
51Desa
51Desa
51Desa
51Desa
Terselenggaranya PelayananPencegahan dan Pengendalianpenyakit tidak menular dankesehatan jiwa
a.Penyelenggaraan POSBINDUPTM
b. Pendegahan danpenanggulangan gangguanjiwa masyarakat
5 Kec.
51 DS
5 Kec
51 DS
5 Kec
51 DS
5 Kec
51 DS
5 Kec
51 DS
5 Kec
51 Ds
TerselenggaranyaPenyelenggaraan KesehatanLingkungan
a.. Jumlah PemeriksaanSampel
270sampel
270sampel
270sampel
270sampel
270sampel
270sampel
b.Jumlah Pembinaan MenujuRumah sehat
5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec
c.Jumlah Penilaian Kota sehat 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
4. Terlaksananya pelayanankefarmasian dan alkes
a. Jumlah obat P3K 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
b. Jumlah obat emergency 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
c. Jumlah distribusi obat danperbekalan kesehatan 120
kali120kali
120kali
120kali 120 kali 120
kali
d. Jumlah pembinaan danpeningkatan mutupelayanan kesehatan
40kali
40kali
40kali
40kali 40 kali 40
kali
e. Jumlah perencanaankebutuhan obat danperbekalan kesehatan 1 kali 1 kali 1 kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
6. Meningkatnya Pelayanan danPenanggulangan MasalahKesehatan.
a. Jumlah tenaga kontrak:- Dokter 35
orang40orang
40orang
40orang
40orang
40orang
- Dokter gigi 15orang
15orang
15orang
15orang
15orang
15orang
- Apoteker 11orang
20orang
20orang
20orang
20orang
20orang
- Teknis kefarmasianAA/D3 Farmasi
-4
orang20
orang20
orang20
orang20
orang20
orang- Perawat gigi (D3) 4
orang10
orang10
orang10
orang10
orang10
orang- Gizi (D3) 10
orang20
orang20
orang20
orang20
orang20
orang-- Perawat (D3)
‘- Bidan
29Orang
115
35Orang
125
35Orang
130
35orang
135
35Orang
140
35Orang
145
b. Jumlah pengadaanbahan praktekkedokteran 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
c. Jumlah pengadaanpraktek lab 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt 1 pkt
d. Jumlah Pengawasan kesarana
5 Kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kecKesehatan dan praktikswasta
e. Jumlah lomba nakesteladan
5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali 5 kali
f. Jumlah PenyuluhanNapza ke sekolah(P2P)
5 kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec 5 kec
g. Jumlah pengadaanalmari obat 10
Pusk10Pusk
10Pusk
10Pusk
10 Pusk10Pusk
h. Jumlah pengadaanjaringan sistem SIKDA 0 0 1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt 1
paket
a.Pengembangan obatt asliindonesia
1.Sosialisasi dan pembinaanprogram toga
10 ds 10 Ds 10 Ds 10 ds 10 Ds 10 Ds
2.Lomba TOGA 1 Kali 1 kali 1 Kali 1 Kali 1 kali 1 kali
TerselenggaranyaPengembangan Media Promosidan Informasi sadar HidupSehat
1. Jumlah promosikesehatan melaluimedia elektronik
36pkt
36pkt
36pkt
36pkt
36pkt
36pkt
2. Jumlah pengadaanbaliho
10 Bh 10 Bh 10 bh 10 Bh 10 Bh 10 Bh
3. Jumlah penguatandesa siaga aktif
51 ds 51 ds 51 ds 51 ds 51 ds 51 ds
4. Pembinaan kaderposyandu
1 Kec 1 Kec 1 Kec 1 Kec 1 Kec 1 Kec
5. Jumlah pembinaansaka bakti usada
5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec 5 Kec
6. Jumlah pembinaanUKS
15Sklh
15Sklh
15Sklh
15Sklh
15Sklh
15Sklh
7. Jumlah lomba-lomba
6Jenis
6Jenis
6Jenis
6Jenis
6Jenis
6Jenis
Menurunnya Prevalensi GiziBuruk
b. Jumlah balita kurang giziyang diberi PMT
90balita
90balita
90balita
90balita
90balita
90balita
c. Jumlah desa yangdilacak kasus kuranggizi
51Desa
51Desa
51Desa
51Desa
51desa
51Desa
d. Jumlah Puskesmasyang dibina
e. Pemantauanpenggunaan garamberyodium
10Pusk
51desa
10Pusk
51desa
10Pusk
51desa
10Pusk
51desa
10Pusk
51desa
10Pusk
51desa
TerselenggaranyaPengembangan LingkunganSehat 1.Jumlah kajian Lingkungan
1dokumen
1dokumen
1dokumen
1dokumen
1dokumen
1dokumen
Terpeliharanya Sertifikasi ISO9001 – 2008
a. Jumlah Sertifikasi ISO/SNI9001 – 2008 yangterpelihara 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
Terselenggaranya Penyusunanstandarisasi analisis belanjapelayanan kesehatan
1.Penyusunan Standarisasianalisis belanja Kesehatan
1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali 1 Kali
Terselenggaranya Akreditasipuskesmas
Jumlah Puskesmasyang diakreditasi
8Pusk
10Pusk
10Pusk
10Pusk
10Pusk
10Pusk
Kemitraan dan pelayanankesehatan
a. Kemitraan, pencegahan danpemberantasan penyakitmenular
5 Kec. 5 Kec. 5 Kec. 5 Kec. 5 Kec. 5 Kec.
.b. Kemitraan pengeloaanlimbah berbahaya RS danPuskesmas
11Jenis
11Jenis
11Jenis
11Jenis
11Jenis
11Jenis
Pelayanan dan pemeliharaankesehatan lansia
pencetakan KMS Lansia 2000Lbr
2000Lbr
2000Lbr
2000Lbr
2000 Lbr 2000Lbr
cetak buku pembinaan usiladan kohort usila
75Buku
75Buku
0 0 11Buku
11Buku
pemantapan pelaksanaanpelayanan kesehatan lansia
10Pusk
10Pusk
10Pusk
10Pusk
10 Pusk 10Pusk
jumlah lansia KIT6Kit
11Kit
11Kit
11Kit
11Kit
11Kit
jumlah barang yang diserahkanpada lansia
35 Stel 35Stel
35Stel
35Stel
35 Stel 35Stel
Pengawasan dan pengendaliankeamanan dan kesehatanmakanan hasil produksi rumahtangga
Jumlah Pengawasan danPembinaan Kesehatanmakanan hasil ProduksiRumah Tangga
10Pusk
10Pusk
10Pusk
10Pusk 10 Pusk 10
Pusk
Peningkatan keselamatan ibumelahirkan dan anak
Pembuatan kohort ibu dankohort bayi
75Buku
150Buku
150Buku
150Buku
150Buku
150Buku
Pembuatan kartu ibu 6000Lbr
6000Lbr
6000Lbr
6000Lbr
6000Lbr
6000Lbr
Buku KIA 75Buku
75Buku
75Buku
75Buku
75 Buku 75Buku
Terselenggaranya pelayanankesehatan pada BLUDPuskesmas se KabupatenJembrana
a. Jumlah PelaynanKesehatan pada BLUDPuskesmas Se KabupatenJembrana
10Pusk
10Pusk
10Pusk
10Pusk
10Pusk
10Pusk
Tabel 6.2Target Pencapaian Indikator Kesehatan di Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021NO. INDIKATOR
KINERJASATUAN TARGET
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Umur HarapanHidup
Tahun 71,80 71,80 71,80 71,81 71,82 71,83
2. AngkaKematian Bayi
Per 1.000 KH 15 15 14 13 12 11
3. AngkaKematian Balita
Per 1.000 KH 15 15 13 12 11 10
4. AngkaKematian Ibu
Per 100.000 KH 100 100 99 98 97 96
5. Prevalensi GiziBuruk
% 0,5 0,5 0,45 0,40 0,35 0,30
Tabel 6.3Target Pencapaian Stándar Pelayanan Minimal Kesehatan
Kabupaten Jembrana Tahun 2015
NO. INDIKATORKINERJA
SATUAN TARGET
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1. Kunjungan BumilK4
% 95 95 95 95 95 95
2. KomplikasiKebidanan yangditangani
% 80 80 80 80 80 80
3. PersalinanDitolong Nakes ygmemilikiKompetensiKebidanan
% 90 90 90 90 90 90
4. Pelayanan Nifas. % 90 90 90 90 90 905. Neonatus dengan
Komplikasi ygditangani
% 80 80 80 80 80 80
6. Kunjungan Bayi % 90 90 90 90 90 90
7. Desa / KelurahanUniversal ChildImmunization(UCI)
% 100 100 100 100 100 100
8. Pelayanan AnakBalita
% 90 90 90 90 90 90
9. PemberianMakananPendamping ASIpada Anak usia 6– 24 bulanKeluarga Miskin
% 100 100 100 100 100 100
10. Balita Gizi BurukmendapatPerawatan
% 100 100 100 100 100 100
11. PenjaringanKesehatan SiswaSD dan setingkat
% 100 100 100 100 100 100
12. Peserta KB Aktif % 70 70 70 70 70 7013. Penemuan dan
PenangananPenderitaPenyakit - AcuteFlacid Paralysis(AFP)
≥2/100.000 pdkk
dibawah15 thn
≥2/100.000 pdkkdibawah 15 thn
≥2/100.000 pdkkdibawah15 thn
≥2/100.000 pdkkdibawah15 thn
≥2/100.000 pdkkdibawah15 thn
≥2/100.000 pdkkdibawah15 thn
≥2/100.000 pdkkdibawah15 thn
14. Penemuan danPenangananPenderitaPenyakit -PenemuanPenderitaPneumonia Balita
% 100 100 100 100 100 100
15. Penemuan danPenangananPenderitaPenyakit -
% 100 100 100 100 100 100
Penemuan Pasienbaru TB BTAPositif.
16. Penemuan danPenangananPenderitaPenyakit -Penderita DBDyang ditangani
% 100 100 100 100 100 100
17. Penemuan danPenangananPenderitaPenyakit -PenemuanPenderita Diare
% 100 100 100 100 100 100
18. PelayananKesehatan DasarPasienMasyarakatMiskin
% 100 100 100 100 100 100
19. PelayananKesehatanRujukan PasienMasyarakatMiskin
% 100 100 100 100 100 100
20. Pelayanan GawatDarurat level 1yang harusdiberikan SaranaKesehatan (RS) diKab / Kota
% 100 100 100 100 100 100
21. Desa / Kelurahanmengalami KLByang dilakukanpenyelidikanEpidemiologi < 24jam.
% 100 100 100 100 100 100
22 Desa Siaga Aktif % 80 80 80 80 80 80
Tabel 6.4Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan PemerintahanKabupaten Jembrana
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
KondisiKinerja pada awalperiode RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi Kinerja
pada akhir periodeRPJMD(2021)2016 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
B Fokus Kesejahteraan Masyarakat
2. Kesehatan
Angka Kelangsungan Hidup Bayi 92.50 % 92,50 % 93,00 % 93,50 % 93,75 % 94,00 % 94,00 %
Angka Usia Harapan Hidup 71.80 Th 71,80 Th 71,80 Th 71.82 Th 71.82 Th 71.83 Th 71,83 Th
Persentase Balita Gizi Buruk 0,03 % 0,03 % 0,5 % 0,4 % 0,4 % 0,4 % 0,4 %
ASPEK PELAYANAN UMUM
Fokus Layanan Urusan Wajib
2. Kesehatan
Rasio posyandu per satuan balita 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00 28,00
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55 4,55
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11 1,11
Rasio dokter per satuan penduduk 60,01 60,01 60,01 61,05 61,05 61,50 61,50
Rasio tenaga medis per satuan penduduk 184,46 184,46 184,46 185,01 185,05 185,08 185,08
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 72,55 72,55 73,50 73,50 80,50 85,50 85,50
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yangmemiliki kompetensi kebidanan 90,02 % 91,92 % 92,85 % 93,72 % 94,65 % 95,15 % 95,15
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
No.ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA
PEMBANGUNAN DAERAH
KondisiKinerja pada awalperiode RPJMD
Target Capaian Setiap TahunKondisi Kinerja
pada akhir periodeRPJMD(2021)2016 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBCBTA 55,00 55,79 58,94 60,42 64,54 66,95 66,95
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakatmiskin 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Cakupan kunjungan bayi 90.50 91.50 95.00 98.00 98.75 100,00 100,00
Cakupan puskesmas 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00
Cakupan pembantu puskesmas 44.00 440.00 44.00 44.00 44.00 44.00 44.00
Tabel 6.5Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan PemerintahanKabupaten Jembrana
NoBidang Urusan Pemerintahan
IndikatorKinerja Program(outcome)
Bidang UrusanPemerintahan
IndikatorKinerja Program
(outcome)
Target Capaian Kinerja
SKPDPenanggung Jawab2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2 KESEHATAN
Persentase cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan80 80 85 90 95 95 95 DinasKesehatan
Presentase cakupan pelayanan kesehatan70 70 75 80 85 90 90 DinasKesehatan
Cakupan Pengembangan Obat Bahan Asli Indonesia 40 40 50 60 65 70 80i DinasKesehatan
Persentase Jumlah Desa/ Kelurahan Siaga Aktif(%) 70 70 75 85 90 95 95 DinasKesehatan
Persentase Penurunan Gizi Buruk ( %) 0,01 0,5 0.5 0,45 0,40 0.35 0,30 DinasKesehatan
Vakupan pengembangan lingkungan sehat 60 60 65 70 75 80 85 DinasKesehatan
Persentase cakupan pelayanan kasus penyakit menular dan tidakmenular
80 80 80 85 85 90 90 DinasKesehatan
Cakupan standar pelayanan kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 DinasKesehatan
Persentase Desa Kelurahan UCI(%) 100 100 100 100 100 100 100
Persentase masyarakat yang terlayani(%) 100 100 100 100 100 100 100 RSU Negara
Persentase pelayanan kesehatan BLUD(%) 75 75 77 80 85 87 90 RSU Negara
Cakupan peningkatan sarana dan prasarana puskesmas danpuskesmas pembantu
80 80 80 85 85 90 90 DinasKesehatan
Cakupan jaminan kesehatan masyarakat 0 0 60 65 70 75 80 DinasKesehatan
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia(%) 50 50 65 65 70 75 80 DinasKesehatan
Cakupan Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan(kali) 60 60 65 67 70 80 90 DinasKesehatan
Cakupan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak70 70 75 80 85 90 95 DinasKesehatan
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-94
Tabel 6.6
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten JembranaYang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
INDIKATOR
KondisiKinerjapada awalperiodeRPJMD
Target Kinerja setiap Tahun
2016 2017 2018 2019 2021
KondisiKinerja
pada akhirperiodeRPJMD
2020
6 8 9 11 13 15 17 21PelayananAdministrasiPerkantoran
87% 81% 84% 86% 87% 89% 91% 91%
Penyediaan jasa suratmenyurat 100% 80% 85% 85% 85% 87% 90% 90%
Penyediaan JasaKomunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
100% 75% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
Penyediaan jasaPeralatan danperlengkapan Kantor
80% 80% 80% 82% 82% 85% 85% 85%
Penyediaan JasaKebersihan Kantor 80% 80% 82% 85% 87% 87% 90% 90%
Penyediaan jasaperbaikan peralatankerja
87% 85% 85% 87% 90% 90% 90% 90%
Penyediaan alat Tuliskantor 94% 80% 85% 85% 85% 85% 90% 90%
Penyediaan BarangCetakan danPenggandaan
90% 80% 80% 82% 85% 85% 85% 85%
Penyediaan peralatandan perlengkapankantor
100% 80% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penyediaan Makanandan Minuman 77% 85% 85% 85% 90% 90% 95% 95%
Rapat-RapatKoordinasi danKonsultasi Ke LuarDaerah
66% 80% 80% 85% 85% 90% 90% 90%
PenyediaanUpacara/Upakarakeagamaan
90% 80% 80% 80% 85% 85% 90% 90%
Peningkatan Saranadan PrasaranaAparatur
90% 90% 95% 95% 95% 97% 97% 100%
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-95
PengadaanKendaraan Dinas/Oprasional
0 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeliharaanrutin/berkalagedung/kantor
100% 60% 60% 70% 75% 80% 85% 85%
PemeliharaanRutin/BerkalaKendaraan DinasOperasional
90% 90% 90% 92% 95% 95% 100% 100%
Peningkatan DisiplinAparatur 81% 95% 95% 95% 97% 97% 98% 100%
Pengadaan pakaiankhusus hari-haritertentu
95% 95% 95% 95% 97% 97% 98% 100%
Programpeningkatankapasitas SumberDaya Aparatur
80% 80% 80% 80% 90% 90% 95% 100%
Bimbingan teknisimplementasiperaturan perundang-undangan
80% 80% 80% 80% 90% 90% 95% 100%
Bimbingan teknisAkreditasi (DAK) 70% 70% 70 80 80 90 100 100
ProgramPeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian KinerjaKeuangan
80 80 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasikinerja SKPD
80 80 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Program Obat danPerbekalanKesehatan
80 80 85 90 95 95 95 95
Pengadaan Obat danperbekalan kesehatan 80 80 85 90 95 95 95 95
Program UpayaKesehatanMasyarakat
70 70 75 80 85 90 90 90
Pengadaan,Peningkatan danperbaikan Sarana danprasarana Puskesmasdan jaringannya(DAK)
70 70 75 80 85 90 90 90
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-96
Penyelenggaraanpencegahanpemberantasanpenyakit menular,wabah danpenyelenggaraanKesehatanLingkungan
70 70 75 80 85 90 90 90
PelayananKefarmasian dan AlatKesehatan
70 70 75 80 85 90 90 90
PeningkatanKesehatanMasyarakat
70 70 75 80 85 90 90 90
PeningkatanPelayanan danPenanggulanganMasalah Kesehatan
70 70 75 80 85 90 90 90
Penyelenggaraanpenyehatanlingkungan
60 60 65 70 75 80 85 85
ProgramPengembangan ObatAsli
40 40 50 60 65 70 80 80
Peningkatan PromosiObat Bahan AlamIndonesia
40 40 50 60 65 70 80 80
Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat
70 70 75 85 90 95 95 95
PengembanganMedia Promosi danInformasi Sadar HidupSehat
70 70 75 85 90 95 95 95
Program PerbaikanGizi Masyarakat 0,01 0,5 0,5 0,45 0,40 0,35 0,30 0,30
Pemberian TambahanMakanan dan Vitamin 0,01 0,5 0,5 0,45 0,40 0,35 0,30 0,30
ProgramPengembanganLingkungan Sehat
60 60 65 70 75 80 85 85
PengkajianPengembanganLingkungan Sehat
60 60 65 70 75 80 85 85
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-97
ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular
70 70 70 80 82 85 88 88
PelayananPencegahan,PembrantasanPenyakit Menular
80 80 80 90 90 95 95 95
PeningkatanSurveilanceEpidemologi danPenanggulanganWabah
70 70 70 75 80 80 85 85
Pelayanan,Pencegahan danPengendalianPenyakit TidakMenular
60 60 60 75 75 80 85 85
ProgramStandarisasi 1 1 1 1 1 1 1
Evaluasi danPengembanganStandarisasiPelayanan kesehatan(ISO 9001-2008)
1 1 1 1 1 1 1
PenyusunanStandarisasi AnalisisBelanja PelayananKesehatan
80 80 80 90 90 90
Program PengadaanPeningkatan danPerbaikan Saranadan PrasaranaPuskesmas/Puskesmas Pembantu danJaringannya
80 80 80 85 85 90 90 90
PembangunanPuskesmas 80 80 80 85 85 90 90 90
PembangunanPuskesmas Pembantu 80 80 80 85 85 90 90 90
Rehabilitasi Berat/Sedang PuskesmasPembantu
80 80 80 85 85 90 90 90
Rehabilitasi sedang/Berat Puskesmas 80 80 80 85 85 90 90 90
Program KemitraanPelayananKesehatan
0 0 60 65 70 75 80 80
Kemitraan asurasiKesehatanMasyarakat
0 0 60 65 70 75 80 80
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-98
ProgramPeningkatanPelayananKesehatan Lansia
50 50 65 65 70 75 80 80
Kegiatan PelayananPemeliharaanKesehatan Lansia
50 50 65 65 70 75 80 80
ProgramPengawasan danPengendalianKesehatan Makanan
60 60 65 67 70 80 90 90
Kegiatan Pengawasandan PengendalianKeamanan dankesehatan MakananHasil Produksi RumahTangga
60 60 65 67 70 80 90 90
ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan dan anak
70 70 75 80 85 90 95 95
Kegiatan PeningjkatanKesehatan Ibu dananak
70 70 75 80 85 90 95 95
ProgramPeningkatanPelayanan BLUDPuskesmas
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas II Melaya
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas I Melaya
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas I Negara
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas IJembrana
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas IMendoyo
80 80 80 80 80 80 90 90
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VI-99
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas IPekutatan
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas IIPekutatan
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas II Negara
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas IIMendoyo
80 80 80 80 80 80 90 90
Pelayanan Kesehatanpada BLUD UPTPuskesmas IIJembrana
80 80 80 80 80 80 90 90
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VII-110
BAB VII
P E N U T U P
Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan tahun 2016 - 2021 ini
mengacu pada visi dan misi Bupati Jembrana. RENSTRA ini disusun dengan tujuan
agar dapat menjawab dan memfokuskan upaya Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana menghadapi tantangan pembangunan kesehatan di Kabupaten Jembrana
ini yang semakin kompleks.
RENSTRA ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dalam
5 tahun ke depan. Melalui upaya penetapan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Jembrana yang lebih terarah dan terukur diharapkan hasil pembangunan kesehatan
lebih bermakna dan bermanfaat.
Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan RENSTRA ini
disampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta kerja keras
demi tercapainya visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana dan
Pemerintah Daerah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
kabupaten tercinta ini. Akhir kata semoga Rencana Strategis (RENSTRA) ini dapat
diimplementasikan dengan baik sesuai tahapan-tahapan yang telah ditetapkan
secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya Good Governance.
Kepala Dinas KesehatanKabupaten Jembrana,
Dr. Putu Suasta, M.Kes.Pembina Utama Muda
NIP: 19600429 198703 1 010
Dinas Kesehatan Kab. Jembrana.
Renstra Dinkes Kab. Jembrana 2016-2021 VII-110
Pemerintah Kabupaten Jembrana
RENSTRA DINAS KESEHATAN KAB.JEMBRANA 2016-2021 V-15
Lampiran 1
Visi,Msi,Tujuan,Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran
Visi:“Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam Rangka OptimalisasiPemanfaatan sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana yang Sejahtera”,
No Misi Tujuan Sasaran Urusan PemerintahanIndikator KinerjaSasaran
Target Capaian Setiap Tahun Penanggungjawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkankualitas sumberdaya manusiayangprofesionalberdaya saingyang unggul
1.Meningkatkan kualitassumberdayamanusiayang cerdas,sehat, danberdayasaingunggul
1)MeningkatnyaCakupanLayanankesehatan
2)
- Angka Harapan Hidup (Th) 71,80 71,80 71,82 71,82 71,83 71,83 Dinas Kesehatan
- Angka kematian ibu-
145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0Dinas Kesehatan
- Angka kematian bayi 7,1 7,1 6,6 6,6 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
Angka kematian Balita 7,5 7,5 7,0 7,0 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
- Angka kematian ibu 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0 Dinas Kesehatan
- Persentase Desa Kelurahan UCI(%) 100 100 100 100 100 100 DinasKesehatan
- Persentase masyarakat yang terlayani(%) 100 100 100 100 100 100 RSU Negara
- Cakupan Pengembangan Obat BahanAsli Indonesia(kali)
1 2 2 4 6 6Dinas Kesehatan
- Persentase Jumlah Desa/ KelurahanSiaga Aktif(%)
70 75 85 90 95 95Dinas Kesehatan
- Persentase Penurunan Gizi Buruk ( %) 0,029 0,024 0,024 0,019 0.014 0,014 Dinas Kesehatan
- Persentase Rumah Sehat 52,28 0 0 60 75 95 Dinas Kesehatan
- Persentase Sarana dan Prasarana Rumahsakit yang diadakan
- - - - - -RSU Negara
- Persentase pelayanan kesehatanBLUD(%)
90- 91 92 93 94 94RSU Negara
- Cakupan Pengawasan dan PengendalianKesehatan Makanan(kali)
10 20 20 30 40 40Dinas Kesehatan
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24MenyelenggarakanPelayanan AdministrasiPerkantoran
Terselenggaranya PelayananAdministrasi Perkantoran
TerselenggaranyaAdministrasi PelayananPerkantoran
1.02.1.02.01.01 Pelayanan AdministrasiPerkantoran
Cakupanpelayananadministrasiperkantoran
#REF! #REF! 867.062.999 #REF! 1.916.532.069 #REF! 2.653.318.000 #REF! 2.682.500.000 #REF! 2.782.345.000 #REF! 2.832.690.000 #REF! 12.509.508.068
1.01.1.02.01.01.01 Penyediaan jasa suratmenyurat
Prosentaseketersediaansurat menyurat
100% 80% 8.625.000 85% 11.700.000 85% 11.700.000 85% 11.800.000 87% 11.850.000 90% 11.900.000 90% 67.575.000,0 SEKRETARIAT Kab.Jembrana
1.01.1.02.01.01.02 Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber daya Air dan Listrik
ProsentaseTerlaksananyaJasa Kantor
100% 75% 88.000.000 80% 88.000.000 85% 88.000.000 85% 88.000.000 90% 90.000.000 90% 90.000.000 90% 532.000.000,0
1.01.1.02.01.01.06Penyediaan Jasa Pemeliharaandan Perizinan kendaraan dinasOperasional
Prosentasepeningkatankinerja pegawai
0% 0% - 80% 383.400.000 85% 450.000.000 85% 450.000.000 90% 500.000.000 95% 500.000.000 100% 2.283.400.000,0 Sekretariat
1.01.1.02.01.01.08 Penyediaan Jasa KebersihanKantor
ProsentasePenyediaanBahan Pembersih
80% 80% 277.047.500 82% 306.720.000 85% 320.000.000 87% 325.000.000 87% 325.000.000 90% 330.000.000 90% 1.883.767.500,0
1.01.1.02.01.01.09 Penyediaan jasa perbaikanperalatan kerja
Prosentase jasaperbaikan alatkerja
87% 85% 26.600.000 85% 26.600.000 87% 27.500.000 90% 28.000.000 90% 28.000.000 90% 28.000.000 90% 164.700.000 SEKRETARIAT
1.01.1.02.01.01.10 Penyediaan alat Tulis kantorProsentasepenyediaan alattulis kantor
94% 80% 73.756.479 85% 48.847.069 85% 65.000.000 85% 65.500.000 85% 70.000.000 90% 75.000.000 90% 398.103.548 SEKRETARIAT
1.01.1.02.01.01.11 Penyediaan Barang Cetakandan Penggandaan
ProsentasePenyediaanbarang cetakandan penggandaan
90% 80% 63.390.000 80% 31.498.000 82% 65.000.000 85% 66.300.000 85% 66.300.000 85% 66.300.000 85% 358.788.000 SEKRETARIAT
1.01.1.02.01.01.13 Penyediaan peralatan danperlengkapan kantor
Prosentasepenyediaanperalatan danperlengkapankantor
100% 80% 8.130.020 100% 33.655.000 100% 545.000.000 100% 555.900.000 100% 583.695.000 100% 611.490.000 100% 2.337.870.020 SEKRETARIAT
1.01.1.02.01.01.17 Penyediaan Makanan danMinuman
Prosentasepenyediaanmakanan danminuman
77% 85% 55.318.000 85% 56.000.000 85% 55.318.000 90% 56.000.000 90% 56.000.000 95% 59.000.000 95% 337.636.000,0 SEKRETARIAT
1.01.1.02.01.01.18 Rapat-Rapat Koordinasi danKonsultasi Ke Luar Daerah
Prosentase rapat-rapat koordinasidan konsultasi keluar daerah
66% 80% 221.896.000 80% 149.572.000 85% 225.000.000 85% 225.000.000 90% 230.000.000 90% 230.000.000 90% 1.281.468.000 sekretariat
1.01.1.02.01.01.19Penyediaan Jasa tenagaPendukung Administrasi TeknisPerkantoran
ProsentasePenimngkatanKinerja pegawai
0% 0% 447.300.000 456.000.000 460.000.000 465.000.000 470.000.000 2.298.300.000 Seretariat
1.01.1.02.01.01.20 Penyediaan Upacara/Upakarakeagamaan
Prosentaseterselenggaranyaupacara/upakarakeagamaan
90% 80% 44.300.000 80% 39.300.000 80% 44.300.000 85% 36.000.000 85% 36.000.000 90% 36.000.000 90% 235.900.000 SEKRETARIAT
1.01.1.02.01.01.21 Penyediaan Jasa PengamananKantor
Prosentase Kinerjapegawai
0% 0% 80% 293.940.000 85% 300.500.000 87% 315.000.000 90% 320.500.000 95% 325.000.000 95% 330.000.000 Sekretariat
Menyiapkan Sarana danPrasarana Aparatur
Tersedianya Sarana danPrasarana Aparatur
Penyiapan Sarana danPrasarana Aparatur 1.02.1.02.01.02 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Cakupanpeningkatansarana danprasaranaaparatur
90% 90% 4.198.280.000 95% 2.717.730.000 95% 3.240.000.000 95% 4.240.500.000 97% 3.901.000.000 97% 4.201.500.000 100% 18.598.010.000
1.02.1.02.01.02.05 Pengadaan Kendaraan Dinas/Oprasional
Prosen 0 100% 810.000.000,00 100% 1.280.000.000 100% 1.280.000.000 100% 1.280.000.000 100% 640.000.000 100% 640.000.000 100% 5.290.000.000 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.02.22 Pemeliharaan rutin/berkalagedung/kantor
Prosentasepemeliharaanrutin/berkalagedung/kantor
100% 60% 1.694.140.000 60% 270.051.000 70% 350.000.000 75% 1.300.000.000 80% 1.400.000.000 85% 1.500.000.000 85% 5.114.191.000 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.02.24 Pemeliharaan Rutin/BerkalaKendaraan Dinas Operasional
Prosentasepemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/opearsional
90% 90% 1.694.140.000 90% 1.158.179.000 92% 1.600.000.000 95% 1.650.000.000 95% 1.850.000.000 100% 2.050.000.000 100% 8.152.319.000 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.02.26 Pemeliharaan rutin berkalaperlengkapan gedung kantor
Prosentaseterpeliharanyaperlengkapangedung kantor
0% 0% 80% 9.500.000 90% 10.000.000 90% 10.500.000 95% 11.000.000 95% 11.500.000 100% 41.500.000 Sekretriat
Meningkatkan DisiplinAparatur Meningkatnya Disiplin Aparatur Meningkatnya Disiplin
Aparatur 1.02.1.02.01.03 Peningkatan DisiplinAparatur
CakupanPeningkatanDisiplin aparatur
#REF! 95% 16.000.000,00 95% 16.000.000,00 95% 16.000.000,00 97% 40.000.000,00 97% 40.000.000,00 98% 40.000.000,00 100% 128.000.000,00
1.02.1.02.01.03.05 Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Prosentasepengadaanpakaian khusushari-hari tertentu
95% 95% 16.000.000 95% 16.000.000 95% 16.000.000 97% 40.000.000 97% 40.000.000 98% 40.000.000 100% 128.000.000 SEKRETARIAT
2020
TABEL 5.2
Tujuan
TGT
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAANDATACAPAIAN
PADATAHUNAWAL
PERENCANAAN
TAHUN - 6TAHUN - 4
TGT Rp
2016
UNIT KERJASKPD
PENANGGUNGJAWAB2021
Rp TGT
KONDISI KINERJA PADA AKHIRPERIODE RENSTRA SKPD
RpTGT Rp TGT Rp
KODE2019
PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATORKINERJA
PROGRAM(OUTCOME) DAN
KEGIATAN(OUTPUT)
RpTGT
20182017
TAHUN - 5
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIFDINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA
TAHUN 2016 - 2021
SASARAN INDIKATOR SASARAN LOKASITAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
2020Tujuan
TGT
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAANDATACAPAIAN
PADATAHUNAWAL
PERENCANAAN
TAHUN - 6TAHUN - 4
TGT Rp
2016
UNIT KERJASKPD
PENANGGUNGJAWAB2021
Rp TGT
KONDISI KINERJA PADA AKHIRPERIODE RENSTRA SKPD
RpTGT Rp TGT Rp
KODE2019
PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATORKINERJA
PROGRAM(OUTCOME) DAN
KEGIATAN(OUTPUT)
RpTGT
20182017
TAHUN - 5SASARAN INDIKATOR SASARAN LOKASI
TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3
MeningkatkanKapasitas Sumber DayaAparatur
Meningkatnya KapasitasSumber Daya Aparatur
Meningkatnya KapasitasSumber Daya Aparatur 1.02.1.02.01.05
Program peningkatankapasitas Sumber DayaAparatur
Cakupanpeningkatankapasitassumberdayaaparatur
80% 80% 135.000.000,00 80% 466.346.000 80% 225.000.000 90% 225.000.000 90% 100.000.000,00 95% 100.000.000,00 100% 1.151.346.000,00
1.02.1.02.01.05.03 Bimbingan teknis PelaksanaanAkreditasi Puskesmas
ProsentasePuskesmas yangterakreditasi
80% 80% 135.000.000 80% 466.346.000 80% 225.000.000 90% 225.000.000 90% 100.000.000 95% 100.000.000 100% 1.151.346.000 yankes
MeningkatnyaPengembangan SistemPelaporan capaian KinerjaKeuangan
1.02.1.02.01.06
Program PeningkatanPengembangan SistemPelaporan Capaian KinerjaKeuangan
CakupanPeningkatanPengembanganSistem PelaporanCapaian KinerjaKeuangan
80 80 433.275.000,00 0% 18.987.300,00 0% 20.000.000,00 0% 20.500.000,00 0% 21.500.000,00 0% 22.000.000,00 0% 514.762.300,00 Skretariat
1.02.1.02.01.06.01Penyusunan laporan capaiankinerja dan ikhtisar realisasikinerja SKPD
ProsentasePenyusunanlaporan capaiankinerja dan ikhtisarrealisasi kinerjaSKPD
80 80 433.275.000,00 0% 6.307.800 0% 6.500.000 0% 7.000.000 0% 7.500.000 0% 7.500.000 0% 460.582.800 Sekretariat
1.02.1.02.01.06.07 Penyusunan Laporan Keuangan Prosentase Capaianrealisasi Keuangan
0 0 0,00 80% 12.679.500 85% 13.500.000 85% 13.500.000 90% 14.000.000 95% 14.500.000 95% 54.179.500 Sekretariat
Mengadakan Obatdan perbekalanKesehatan
Tersedianya Obat danperbekalan Kesehatan Tersedianya Obat dan
Perbekalan Kesehatan 1.02.1.02.01.15 Program Obat danPerbekalan Kesehatan
Cakupan Obat danPerbekalanKesehatan ygdiadakan
80% 80% 5.166.660.000 85% 2.738.000.000 90% 5.270.000.000 95% 5.285.000.000 95% 5.290.000.000 95% 5.300.000.000 95% 23.759.660.000
1.02.1.01.01.15.01 Pengadaan Obat danperbekalan kesehatan
ProsentasePengadaan Obatdan perbekalankesehatan
80% 80% 5.166.660.000 60% 2.738.000.000 90% 5.270.000.000 95% 5.285.000.000 95% 5.290.000.000 95% 5.300.000.000 95% 23.759.660.000 YANKES
MenyelenggarakanUpaya KesehatanMasyarakat
Terselenggaranya UpayaKesehatan Masyarakat
Terselenggaranya UpayaKesehatan Masyarakat 1.02.1.02.01.16 Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Cakupan UpayaKesehatanMasyarakat
70% 70% 17.884.207.250 75% 23.413.322.428 80% 29.796.000.000 85% 28.360.000.000 90% 28.545.000.000 90% 28.878.000.000 90% 131.581.529.678
1.02.1.02.01.16.03
Pengadaan, Peningkatan danperbaikan Sarana danprasarana Puskesmas danjaringannya (DAK)
ProsentasePengadaan,Peningkatan danperbaikan Saranadan prasaranaPuskesmas danjaringannya
50% 50% 9.068.293.250 80% 3.406.003.928 80% 9.200.000.000 85% 7.500.000.000 85% 7.500.000.000 90% 7.500.000.000 90% 36.674.297.178 YANKES
1.02.1.02.01.16.04
Penyelenggaraan pencegahanpemberantasan penyakitmenular, wabah danpenyelenggaraan KesehatanLingkungan
ProsentasePenyelenggaraanpencegahanpemberantasanpenyakit menular,wabah danpenyelenggaraanKesehatanLingkungan
80% 80% 2.777.807.500 80% 2.527.292.000 100% 2.996.000.000 100% 3.150.000.000 100% 3.250.000.000 100% 3.500.000.000 100% 18.201.099.500 P2PL
1.02.1.02.01.16.07 Pelayanan Kefarmasian danAlat Kesehatan
ProsentasePelayananKefarmasian danAlat Kesehatan
70% 70% 806.806.499,87 70% 822.035.500 80% 850.000.000 80% 860.000.000 85% 870.000.000 90% 903.000.000 100% 4.241.842.000 YANKES
1.02.1.02.01.16.09 Peningkatan KesehatanMasyarakat
ProsentasePeningkatanKesehatanMasyarakat
0 70% - 80% - 80% - 85% - 90% - 100% - BINKESMAS
1.02.1.02.01.16.12Peningkatan Pelayanan danPenanggulangan MasalahKesehatan
ProsentasePeningkatanPelayanan danPenanggulanganMasalah Kesehatan
70% 70% 2.671.300.000 70% 12.051.027.000 80% 12.100.000.000 80% 12.150.000.000 85% 12.175.000.000 90% 12.200.000.000 100% 51.172.327.000 P2PL
1.02.1.02.01.16. DAK Non Fisik BOK Pusk. 70% 70% 2.560.000.000 80% 4.606.964.000 80% 4.650.000.000 80% 4.700.000.000 90% 4.750.000.000 90% 4.775.000.000 95% 21.291.964.000 BINKESMAS
Tersedianya Obat danPerbekalan kesehatan
1.02.1.02.01.18 Program PengembanganObat Asli
CakupanPembinaanPengembanganObat Asli
70% 70% 19.315.000 75% 16.115.000 75% 27.500.000 80% 30.500.000 80% 32.000.000 85% 37.000.000 85% 20.000.000 Yankes
1.02.1.02.01.18.03 Peningkatan Promosi ObatBahan Alam Indonesia
ProsentasePromosi ObatBahan alam
70% 70% 19.315.000 75% 16.115.000 75% 27.500.000 80% 30.500.000 80% 32.000.000 85% 37.000.000 85% 20.000.000 Yankes
Terlaksananya PromosiKesehatan danPemberdayaan Masyarakat
1.02.1.02.01.19Program Promosi Kesehatandan PemberdayaanMasyarakat
Cakupan PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat
80% 80% 2.373.883.000 90% 120.777.500 93% 267.000.000 93% 275.000.000 95% 280.000.000 97% 300.000.000 100% 310.000.000 Binkesmas
1.02.1.02.01.19.01Pengembangan Media Promosidan Informasi Sadar HidupSehat
Prosentase DesaSiaga
80% 80% 2.373.883.000 90% 120.777.500 93% 267.000.000 93% 275.000.000 95% 280.000.000 97% 300.000.000 100% 310.000.000 Binkesmas
MenyelenggarakanPerbaikan GiziMasyarakat
Terselenggaranya PerbaikanGizi Masyarakat
TerselenggaranyaPerbaikan Gizi Masyarakat 1.02.1.02.01.20 Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
CakupanPerbaikan GiziMasyarakat
0,01 0,5 196.314.250 0,5 236.396.000 0,45 250.000.000 0,40 250.000.000 0,35 255.000.000 0,35 275.000.000 0,35 1.207.710.250 BINKESMAS
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
2020Tujuan
TGT
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAANDATACAPAIAN
PADATAHUNAWAL
PERENCANAAN
TAHUN - 6TAHUN - 4
TGT Rp
2016
UNIT KERJASKPD
PENANGGUNGJAWAB2021
Rp TGT
KONDISI KINERJA PADA AKHIRPERIODE RENSTRA SKPD
RpTGT Rp TGT Rp
KODE2019
PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATORKINERJA
PROGRAM(OUTCOME) DAN
KEGIATAN(OUTPUT)
RpTGT
20182017
TAHUN - 5SASARAN INDIKATOR SASARAN LOKASI
TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3
1.02.1.02.01.20.02 Pemberian Tambahan Makanandan Vitamin
ProsentasePemberianTambahanMakanan danVitamin
0,01 0,5 196.314.250 0,5 236.396.000 0,45 250.000.000 0,40 250.000.000 0,35 255.000.000 0,35 275.000.000 0,35 1.207.710.250 BINKESMAS
80% 80%MenyelenggarakanPengembanganLingkungan Sehat
TerselenggaranyaPengembangan Lingkungansehat
TerselenggaranyaPengembanganLingkungan sehat
1.02.1.02.01.21 Program PengembanganLingkungan Sehat
CakupanPengembanganLingkungan Sehat
80% 80% 377.735.000 0 262.935.000 80% 375.500.000 80% 400.000.000 80% 425.000.000 90% 450.000.000 90% 1.866.170.000 P2PL
1.02.1.02.01.21.01 Pengkajian PengembanganLingkungan Sehat
ProsentasePengkajianPengembanganLingkungan Sehat
80% 80% 377.735.000 0 262.935.000 80% 375.500.000 80% 400.000.000 80% 425.000.000 90% 450.000.000 90% 1.866.170.000 P2PL
Terlaksananya Pencegahandan Penanggulangan PenyakitMenular
1.02.1.02.01.22Program Pencegahan danPenanggulangan PenyakitMenular
CakupanPecegahan danPenanggulanganPenyakit Menular
80% 80% - 80% 2.608.413.000 80% 2.750.000.000 85% 2.775.000.000 85% 2.825.000.000 90% 2.880.000.000 90% 2.920.000.000 P2PL
1.02.1.02.01.22.05Pelayanan Pencegahan,Pembrantasan PenyakitMenular
ProsentasePelayananPencegahanPembrantasanPenyakit Menular
80% - 80% 2.608.413.000 2.150.000.000 2.150.000.000 2.175.000.000 2.175.000.000 2.200.000.000 P2PL
1.02.1.02.01.22.09Peningkatan SurveilanceEpidemologi danPenanggulangan Wabah
ProsentasePeningkatanSurveilanceEpidemologi danPenanggulanganWabah
70% - 70% - 75% 250.000.000 80% 275.000.000 80% 275.000.000 85% 300.000.000 90% 300.000.000 P2PL
1.02.1.02.01.22.12Pelayanan ,Pencegahan danPengendalian Penyakit TidakMenular
ProsentasePelayanan,Pencegahan danPengendalianPenyakit TidakMenular
60% - 60% - 75% 350.000.000 75% 350.000.000 80% 375.000.000 85% 405.000.000 90% 420.000.000 P2PL
MenyelenggarakanStandarisasi PelayananKesehatan
Terselenggaranya StandarisasiPelayanan kesehatan
TerselenggaranyaStandarisasi Pelayanankesehatan
1.02.1.02.01.23 Program StandarisasiCakupanStandarisasi yangdiadakan
40% 16.524.500 80% 55.131.000 80% 64.000.000 80% 84.000.000 90% 88.420.000 90% 105.862.000 90% 325.517.500
1.02.1.02.01.23.02Evaluasi dan PengembanganStandarisasi Pelayanankesehatan (ISO 9001-2008)
ProsentaseEvaluasi danPengembanganStandarisasiPelayanankesehatan (ISO9001-2008)
80% 16.524.500 80% 37.355.500 80% 50.000.000 80% 70.000.000 90% 74.000.000 90% 90.000.000 90% 263.880.000 JIBANG
1.02.1.02.01.23.05Penyusunan StandarisasiAnalisis Belanja PelayananKesehatan
ProsentasePenyusunanStandarisasiAnalisis BelanjaPelayananKesehatan
- 80% 17.775.500 80% 14.000.000 80% 14.000.000 90% 14.420.000 90% 15.862.000 90% 61.637.500 BINKESMAS
-
Terselenggaranya PengadaanPeningkatan dan PerbaikanSarana dan PrasaranaPuskesmas/PuskesmasPembantu dan Jaringannya
1.02.1.02.01.25.
Program PengadaanPeningkatan dan PerbaikanSarana dan PrasaranaPuskesmas/PuskesmasPembantu dan Jaringannya
CakupanPuskesmas danPuskesmasPembantu
80% 80% - 80% 713.276.500 85% 5.555.017.850 85% 4.405.017.850 90% 4.484.017.850 90% 4.584.017.850 90% 19.741.347.900 Yankes
1.02.1.02.01.25.01 Pembangunan PuskesmasProsentasePuskesmas Yangdibangun
0% 0% - 80% - 80% 2.500.000.000 80% 2.750.000.000 80% 2.800.000.000 80% 2.850.000.000 80% 10.900.000.000 Yankes
1.02.1.02.01.25.02 Pembangunan PuskesmasPembantu
ProsentasePuskesmasPembantu yangdibangun
0% 0% 80% 182.238.000 90% 450.000.000 90% 450.000.000 90% 475.000.000 95% 475.000.000 100% 2.032.238.000 Yankes
1.02.1.02.01.25.21 Rehabilitasi Berat/ SedangPuskesmas Pembantu
ProsentasePuskesmasPembantu Yangdirehabilitasi
80% 0% 80% 531.038.500 80% 5.017.850 90% 5.017.850 90% 9.017.850 95% 9.017.850 95% 559.109.900 Yankes
1.02.1.02.01.25.24 Rehabilitasi sedang/ BeratPuskesmas
ProsentasePuskesams yangdirehabilitasi
80% 80% - 90% - 80% 2.600.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.250.000.000 80% 6.250.000.000 Yankes
10.000.000.000 80% 10.200.000.000 85% 10.300.000.000 85% 10.300.000.000 90% 10.400.000.000 95% 51.200.000.000 Yankes
Terselenggaranya KemitraanPelayanan Kesehatan 1.02.1.02.01.28. Program Kemitraan
Pelayanan Kesehatan
CakupanKemitraanPelayanankesehatan
0% 0% - 60% 10.000.000.000 65% 10.200.000.000 70% 10.300.000.000 75% 10.300.000.000 80% 10.400.000.000 80% 51.200.000.000 Yankes
1.02.1.02.01.28.01 Kemitraan asurasi KesehatanMasyarakat
ProsentaseKemitraanPelayanankesehatan
0% 0% - 60% 10.000.000.000 65% 10.200.000.000 70% 10.300.000.000 75% 10.300.000.000 80% 10.400.000.000 80% 51.200.000.000 Yankes
Terselenggaranya PelayananKesehatan Lansia 1.02.1.02.01.30. Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan Lansia
CakupanPelayanankesehatan Lansia
50% 50% 59.853.500 65% 90.110.000 65% 190.200.000 70 190.250.000 75% 190.250.000 80% 720.663.500 80% 255.000.000 binkesmas
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
2020Tujuan
TGT
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAANDATACAPAIAN
PADATAHUNAWAL
PERENCANAAN
TAHUN - 6TAHUN - 4
TGT Rp
2016
UNIT KERJASKPD
PENANGGUNGJAWAB2021
Rp TGT
KONDISI KINERJA PADA AKHIRPERIODE RENSTRA SKPD
RpTGT Rp TGT Rp
KODE2019
PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATORKINERJA
PROGRAM(OUTCOME) DAN
KEGIATAN(OUTPUT)
RpTGT
20182017
TAHUN - 5SASARAN INDIKATOR SASARAN LOKASI
TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3
1.02.1.02.01.30.01Kegiatan PelayananPemeliharaan KesehatanLansia
ProsentasePelayananPemeliharaankesehatan lansia
50% 50% 59.853.500 65% 90.110.000 65% 190.200.000 70 190.250.000 75% 190.250.000 80% 720.663.500 80% 255.000.000 binkesmas
Terselenggaranya Pengawasandan Pengendalian KesehatanMakanan
1.02.1.02.01.31.Program Pengawasan danPengendalian KesehatanMakanan
CakupanPengawasan danPengendalianKesehtanmakanan
60% 60% 41.620.000 65% 9.920.000 67% 42.600.000 70% 43.600.000 80% 43.600.000 90% 44.000.000 90% 44.000.000 Yankesmas
1.02.1.02.01.31.02
Kegiatan Pengawasan danPengendalian Keamanan dankesehatan Makanan HasilProduksi Rumah Tangga
ProsentasePengawasan danPengendalianKesehtanmakanan
60% 60% 41.620.000 65% 9.920.000 67% 42.600.000 70% 43.600.000 80% 43.600.000 90% 44.000.000 90% 44.000.000 Yankesmas
80% 80%
Meningkatnya Keselamatan IbuMelahirkan dan anak 1.02.1.02.01.32.
Program PeningkatanKeselamatan Ibu Melahirkandan anak
CakupanKeselamatan IbuMelahirkan dananak
70% 70% 2.087.987.750 75% 2.327.303.000 80% 2.535.000.000 85% 2.625.000.000 85% 2.650.000.000 90% 2.700.000.000 95% 2.700.000.000 Binkeswmas
1.02.1.02.01.32.04 Kegiatan PeningjkatanKesehatan Ibu dan anak
ProsentaseKeselamatan IbuMelahirkan dananak
70% 70% 2.087.987.750 75% 2.327.303.000 80% 2.535.000.000 85% 2.625.000.000 85% 2.650.000.000 90% 2.700.000.000 95% 2.700.000.000 Binkeswmas
MenyelenggarakanPelayanan danPendukung PelayananBLUD Puskesmas
Terselenggaranya Pelayanandan Pendukung PelayananBLUD Puskesmas
TerselenggaranyaPelayanan danPendukung PelayananBLUD Puskesmas
1.02.1.02.01.34 Program PeningkatanPelayanan BLUD Puskesmas
CakupanPeningkatanPelayanan BLUDPuskesmas
11.875.729.854,64 24% 9.546.094.746,00 36% 9.228.200.000,00 40% 15.245.500.000,00 41% 15.273.000.000,00 45% 15.317.000.000,00 45% 60.161.049.027,55 BLUD Pusk
1.02.1.02.01.34.01Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IIMelaya
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IIMelaya
846519677,8 80% 696.109.676 80% 698.000.000 80% 698.000.000 80% 700.000.000 90% 700.000.000 90% 3.638.629.354 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.34.03Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IMelaya
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IMelaya
2.147.469.478 80% 1.719.607.990 80% 1.719.700.000 80% 1.720.000.000 80% 1.720.000.000 90% 1.725.000.000 90% 8.604.307.990 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.34.05Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas INegara
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas INegara
1.842.107.273 80% 1.380.615.332 80% 1.389.000.000 80% 1.389.000.000 80% 1.390.000.000 90% 1.400.000.000 90% 7.400.722.605 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.34.07Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IJembrana
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IJembrana
2.084.006.095 80% 1.446.733.333 80% 1.450.000.000 80% 1.450.000.000 80% 1.460.000.000 90% 1.460.000.000 90% 7.266.733.333 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.34.09Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IMendoyo
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IMendoyo
1.185.907.287 80% 1.016.688.889 80% 660.000.000 80% 6.670.000.000 90% 6.670.000.000 90% 6.672.000.000 90% 16.204.596.176 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.34.11Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IPekutatan
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IPekutatan
821.262.222 80% 765.637.781 80% 766.000.000 80% 768.000.000 80% 768.000.000 90% 770.000.000 90% 3.890.900.003 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.34.13Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IIPekutatan
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IIPekutatan
306.709.271 281.951.670 80% 285.000.000 80% 285.000.000 80% 290.000.000 90% 290.000.000 90% 1.448.660.941 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.34.15Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IINegara
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IINegara
1.685.178.127 1.401.554.927 80% 1.420.000.000 80% 1.420.000.000 80% 1.425.000.000 90% 1.435.000.000 90% 7.361.733.054 SEKRETARIAT
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 21 22 23 24
2020Tujuan
TGT
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAANDATACAPAIAN
PADATAHUNAWAL
PERENCANAAN
TAHUN - 6TAHUN - 4
TGT Rp
2016
UNIT KERJASKPD
PENANGGUNGJAWAB2021
Rp TGT
KONDISI KINERJA PADA AKHIRPERIODE RENSTRA SKPD
RpTGT Rp TGT Rp
KODE2019
PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATORKINERJA
PROGRAM(OUTCOME) DAN
KEGIATAN(OUTPUT)
RpTGT
20182017
TAHUN - 5SASARAN INDIKATOR SASARAN LOKASI
TAHUN - 1 TAHUN - 2 TAHUN - 3
1.02.1.02.01.34.17Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IIMendoyo
PelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IIMendoyo
808.489.458 656.975.064 80% 1.016.000.000 80% 1.200.000.000 80% 1.200.000.000 90% 1.205.000.000 90% 4.886.464.522 SEKRETARIAT
1.02.1.02.01.34.19Pelayanan Kesehatan padaBLUD UPT Puskesmas IIJembrana
ProsentasePelayananKesehatan padaBLUD UPTPuskesmas IIJembrana
956.570.424 837.195.148 840.500.000 80% 845.500.000 80% 850.000.000 90% 865.000.000 90% 4.344.765.572 SEKRETARIAT
Total 40.789.053.854 41.124.539.543 50.762.518.000 56.433.000.000 56.296.265.000 57.072.052.000 249.937.092.824