Pemeriksaan Urobilin
-
Upload
misstiursani -
Category
Documents
-
view
298 -
download
11
Transcript of Pemeriksaan Urobilin
Pemeriksaan Urobilin
1. Alat dan Bahan
a. Alat
Tabung reksi
Rak tabung reaksi
b. Bahan
Reagen Schlesinger
Larutan lugol
2. Cara Kerja
a. Masukkan 5 ml urin ( filtrate pemeriksaan bilirubin ) dalam tabung reaksi,
tambahkan 4 – 5 tetes lugol 2% campur, diamkan selama 5 menit.
b. Tambahkan 5 ml reagen Schlesinger kocok baik-baik kemudian saring, perhatikan
filtratnya dengan latar belakang gelap.
3. Hasil
a. Penilaian hasil :
Negatif ( - ) : tak tampak fluorosensi hijau.
Positif (+) : Fluorosensi hijau.
b. Hasil : dari pemeriksaan didapankan urin memiliki fluorosensi hijau
c. Arti klinis :
Urobilin ( + ) menunjukkan ekskresi urobilinogen yang sudah teroksider meningkat.
4. Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan urin didapatkan bahwa urin berubah menunjukkan fluorosensi
hijau. Hal ini menunjukkan bahwa urin positif mengandung urobilin. Kondisi ini dapat
dipengaruhi oleh persiapan penderita dan waktu pemeriksaan urin.
Urobilin adalah hasil oksidasi dari urobilinogen. Jadi, apabila urin terlalu lama diperiksa,
maka kadar urobilin dalam urin akan meningkat. (Davison, 2008)
5. Aplikasi Klinis
Sirosis HepatisIstilah Sirosis hati diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari
kata Khirros yang berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan warna pada
nodulnodul yang terbentuk. Pengertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai berikut yaitu
suatu keadaan disorganisassi yang difuse dari struktur hati yang normal akibat nodul
regeneratif yang dikelilingi jaringan mengalami fibrosis. Secara lengkap Sirosis hati
adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan seluruh
sitem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan
jaringan ikat (fibrosis) disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi. Penderita
sirosis hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki jika dibandingkan dengan kaum
wanita sekita 1,6 : 1 dengan umur rata-rata terbanyak antara golongan umur 30 – 59
tahun dengan puncaknya sekitar 40 – 449 tahun.
Manifestasi klinis dari Sirosis hati disebabkan oleh satu atau lebih hal-hal yang tersebut
di bawah ini :
a. Kegagalan Prekim hati
b. Hipertensi portal
c. Asites
d. Ensefalophati hepatitis
Keluhan dari sirosis hati dapat berupa :
a. Merasa kemampuan jasmani menurun
b. Nausea, nafsu makan menurun dan diikuti dengan penurunan berat badan
c. Mata berwarna kuning dan buang air kecil berwarna gelap
d. Pembesaran perut dan kaki bengkak
e. Perdarahan saluran cerna bagian atas
f. Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak sadarkan diri (Hepatic
g. Enchephalopathy
h. Perasaan gatal yang hebat (Maryani, 2003)
Daftar pustaka
Davidson. 2008. Ehrlich’s Aldehyde Test for Urobilinogen. Diunduh di
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2050102/pdf/brmedj03678-0007.pdf
pada tanggal 26 September 2010
Maryani, Sri. 2003. Sirosis Hepatis. Diunduh di
http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-srimaryani5.pdf pada tanggal 26
September 2010