Pemeriksaan Penunjang Meningitis

14
PEMERIKSAAN PENUNJANG MENINGITIS Wahyu Adhitya Prawirasatra I 22010113120025

description

PP Meningitis

Transcript of Pemeriksaan Penunjang Meningitis

Page 1: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG MENINGITISWahyu Adhitya Prawirasatra I 22010113120025

Page 2: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

Algoritma Terapi Pada Orang Dewasa

Page 3: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

PUNGSI LUMBAL

Pungsi lumbal adalah cara memperoleh cairan serebrospimal yang paling sering dilakukan pada segala umur, dan relatif aman

Indikasi Kejang atau twitching Paresis atau paralisis termasuk paresis

N.VI Koma Ubun-ubun besar membonjol Kaku kuduk dengan kesadaran

menurun TBC milier Leukemia Mastoiditis kronik yang divurigai

meningitis Sepsis

Page 4: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

KontraindikasiLumbal Pungsi

Kontraindikasi mutlak pungsi lumbal adalah pada

syok, infeksi di daerah sekitar tempat pungsi,

tekanan intrakranial meninggi yang disebabkan

oleh adanya proses desak ruang dalam otak (space

occupaying lesion) dan pada kelainan pembekuan

yang belum diobati.

Page 5: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

KomplikasiLumbal Pungsi

Sakit kepala, infeksi, iritasi zat kimia terhadap

selaput otak, bila penggunaan jarum pungsi tidak

kering, jarum patah, herniasi dan tertusuknya saraf

oleh jarum pungsi karena penusukan tidak tepat yaitu

kearah lateral dan menembus saraf di ruang

ekstradural.

Page 6: Pemeriksaan Penunjang Meningitis
Page 7: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

Pemeriksaan LCS

Pada uji Pandy 1-2 tetes LCS diteteskan ke dalam

tabung reaksi yang sebelumnya telah diisi dengan 1

ml larutan fenol jenuh (carbolic acid). Bila kadar

protein meninggi akan didapatkan warna putih

keruh atau endapan putih dalam tabung reaksi

tersebut.

Pada uji Nonne, 0,5 ml LCS dimasukkan ke

dalam tabung reaksi yang sebelumnya telah diisi

dengan 1 ml larutan amonium-sulfat jenuh. Bila

kadar protein LCS meningkat didapati cincin

putih pada perbatasan kedua cairan tersebut.

Page 8: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

Pemeriksaan LCS (2)

Sel eritrosit berlebihan dalam LCS menunjukkan

adanya perdarahan atau pungsi traumatik, untuk

membedakannya segera lakukan pemutaran

(centrifuge) dan perhatikan supernatanya. Apabila

supernatan berwarna xantokrom berarti perdarah

lama, jika jernih berarti pungsi traumatik.

Kadar protein normal 20-40 mg/dl. Kadar ini

meningkat pada sindrom Guillain Barre, tumor

intrakranial atau intraspinal, perdarah intrakranial,

penyakit degeneratif dan meningitis.

Page 9: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

Pemeriksaan LCS (3)

Kadar normal glukosa dalam LCS antara ½ - 2/3

kadar glukosa plasma, biasanya 50-90 mg/dl.

Penurunan kadar glukosa dalam LCS didapati pada

pasien dengan meningitis bakterial, karsinomatosis

selaput otak dan lain-lain.

Mikroorganisme

Page 10: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

Pengukuran Tekanan Cairan Serebrospinal

Bila tusukan jarum pungsi lumbal tepat dan LCS

mengalir keluar, manometer pengukur tekanan LCS

dihubungkan dengan pangkal jarum pungsi lumbal

tersebut. LCS dibiarkan mengalir mengisi manometer,

dan tingginya cairan yang mengisi manometer diukur

dalam milimeter air. Nilai normal tekanan LCS 50-200

mm pada keadaan tenang.

Page 11: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

Gambaran Cairan Serebrospinal pada meningitis berdasarkan agen etiologinya

Page 13: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

2. Pemeriksaan Darah

Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap Darah (LED), Kadar glukosa, Kadar Ureum, Elektrolit.

Pada Meningitis serosa di dapatkan peningkatan leukosit saja. Pada meningitis Tuberkulosa didapatkan peningkatan LED

Pada Meningitis purulenta di dapatkan peningkatan leukosit

Page 14: Pemeriksaan Penunjang Meningitis

SUMBER

Saharso D, dkk. Infeksi Susunan Saraf Pusat. Dalam :

Soetomenggolo TS, Ismael S, penyunting. Buku Ajar

Neurologi Anak. Jakarta: BP IDAI; 1999. h. 40-6, 339-

71