Pemeriksaan Lapng Pandang (Fisio Stephen)

7/23/2019 Pemeriksaan Lapng Pandang (Fisio Stephen)

1/10

Dasar Teori

Pemeriksaan Lapang Pandang

Terdapat beberapa dasar jalur penglihatan dan lapang pandang mata, seperti :

- Retina bagian nasal dari makula diproyeksikan ke arah temporal lapang pandang.

- Serabut saraf bagian nasal retina menyilang optic chiasma.- Serabut saraf bagian temporal berjalan tidak bersilang pada optic chiasma.

- Lapang pandang normal pada suatu mata terletak 90 derajat temporal, 0 derajat atas dan

!" derajat ba#ah.

$da beberapa ma%am %ara pemeriksaan lapang pandang seperti uji konfrontasi dan

pemeriksaan kampimetri. &entuk kelainan lapang pandang dapat berupa : membesarnya bintik

buta fisiologik, terlihat pada papil edema, glaukoma dan miopi progresif. Lapang pandang yang

menge%il terlihat pada glaukoma, papilitis, kera%unan obat dan histeria.

- Skotoma busur 'arkuat( yang dapat terlihat pada glaukoma, iskemia papil saraf optik dan

oklusi arteri retina sentral.

- Skotoma sentral yang terlihat pada retinitis sentral.

- )emianopsia bitemporal, hilangnya setengah lapang pandang temporal kedua mata

merupakan tanda khusus kelainan optic chiasma, dapat juga akibat meningitis basal,

kelainan sphenoid dan trauma %hiasma.

- )emianopsia binasal, defek lapang pandang setengah nasal dapat terjadi akibat tekanan

bagian temporal optic chiasmakedua mata atau atrofi papil saraf optik sekunder akibat

tetkanan intrakranial yang meninggi.

- )emianopsia heteronim, hemianopsia bersilang yang dapat binasal atau bitemporal.

- )emianopsia heteronim, hilangnya lapang pandang pada sisi yang sama pada kedua mata

yang dapat terlihat pada lesi temporal.

- )emianopsia altitudinal, hilangnya lapang pandang sebagian atas atau ba#ah. &ila

binokuler terlihat pada iskemik optik neuropati, sedang bila binokular dapat akibat

kerusakan mata pada saraf optic chiasmadan kelainan korteks.


2/10

Telah dilakukan test lapang pandang pada beberapa populasi penduduk, dan didapatkan data

pre*alensi sebagai berikut.


3/10

+angguan lapang pandang sering diakibatkan kerusakan fungsi pada optic chiasma. ada

chiasma terjadi persilangan serabut saraf optic bagian nasal. elainan pada daerah ini dapat

disebabkan tekanan tumor intraselar ataupun supraselar. raniofaringioma dapat merupakan

penyebab utama penekanan chiasma. emeriksaan lapang pandang perifer tidak dipengaruhi oleh

kelainan refraksi pasien. emeriksaan lapang pandang sentral dipengaruhi oleh kelainan refraksi

sehingga perlu dilakukan koreksi pada pemeriksaannya.

ilai lapang pandang dengan kisi-kisi /sterman

asar penelitian /sterman adalah tidak sama nilai lapang pandang di setiap bagiannya.

&agian sentral berbeda dengan bagian perifer, demikian pula atas tidak sama dengan ba#ah.

ada kisi-kisi /sterman lapang pandang dibagi atas 100 bagian yang tidak sama besar dengan

masing-masing mempunyai nilai 12. Setiap kotak yang dibuat dalam pembagian kelompok

mempunyai nilai sama. isi-kisi atau kotak ini akan member nilai berbeda #alaupun luasnya

sama pada bagian sentral dan perifer.

erkiraan hilang lapang pandang

3ji lapang pandang dilakukan dengan memakai objek pemeriksaan 4 mm dan dilakukan

setiap 5" derajat meridian. 6umlah derajat setiap meridian dibagi dengan 57" merupakan

prosentase efisiensi lapang pandang.

8ontoh :

Lapang pandang normal erajat

Temporal 7"

Temporal ba#ah 7"

&a#ah ""

asal ""

asal ba#ah "0

asal atas ""

$tas 5"$tas temporal ""

2 lapang pandang 57"

8ontoh :

Lapang pandang erajat

Temporal 5"


4/10

Temporal ba#ah "

&a#ah 40

&a#ah nasal "

asal "

asal atas "

$tas "Temporal atas 4"

6umlah 4"

2 efisiensi lapang pandang 4" 100;57" < 52

emeriksaan lapang pandang bertujuan untuk memeriksa batas perifer penglihatan, yaitu

batas dimana benda dapat dilihat bila mata difiksasi pada satu titik. Lapang pandang yang normal

mempunyai bentuk tertentu dan tidak sama ke semua jurusan, misalnya ke lateral kita dapat

melihat 90 = 100 derajat dari titik fiksasi, ke medial 0 derajat, ke atas "0 = 0 derajat dan ke

ba#ah 0-!" derajat. Terdapat dua jenis pemeriksaan lapang pandang yaitu pemeriksaan se%ara

kasar 'tes konfrontasi( dan pemeriksaan yang lebih teliti dengan menggunakan kampimeter atau

perimeter.

emeriksaan lapang pandang dilakukan dengan perimeter, merupakan alat yang

digunakan untuk menetukan luas lapang pandang. $lat ini berbentuk setengah bola dengan jari-

jari 40 %m, dan pada pusat parabola ini mata penderita diletakkan untuk diperiksa. &atas lapang

pandang perifer adalah 90 derajat temporal, !" derajat inferior, 0 derajat nasal dan 0 derajat

superior. apat dilakukan dengan pemeriksaan stati% maupun kineti%. emeriksaan ini berguna

untuk :

- >embantu diagnosis pada keluhan penglihatan

- >elihat progresi*itas turunnya lapang pandang

- >erupakan pemeriksaan rutin pada kelainan susunan saraf pusat- >emeriksa adanya histeria atau malingering.

ikenal %ara pemeriksaan perimetri, yaitu:

- erimetri kinetik yang disebut juga perimeter isotropik dan topografik, dimana

pemeriksaan dilakukan dengan objek digerakkan dari daerah tidak terlihat menjadi

terlihat oleh pasien.


5/10

- erimetri statik atau perimetri profil dan perimeter %ur*e differential threshold, dimana

pemeriksaan dengan tidak menggerakkan objek akan tetapi dengan menaikkan intensitas

objek sehingga terlihat oleh pasien.

3ji perimeter atau kampimeter, ini merupakan uji lapang pandang dengan memakai bidang

parabola yang terletak 40 %m di depan pasien. asien diminta untuk terus menatap titik pusat alat

dan kemudian benda digerakkan dari perifer ke sentral. &ila ia melihat benda atau sumber %ahaya

tersebut, maka dapat ditentukan setiap batas luar lapang pandangnya. engan alat ini juga dapat

ditentukan letak bintik buta pada lapang pandang.

3ji konfrontasi, merupakan uji pemeriksaan lapang pandang yang paling sederhana. arena

tidak memerlukan alat tambahan. Lapang pandang pasien dibandingkan dengan lapang pandang

pemeriksa. asien dan pemeriksa atau dokter berdiri berhadapan dengan bertatap mata pada jarak

0 %m. mata kanan pemeriksa dan mata kiri pasien ditutup. >ata kiri pemeriksa menatap mata

kanan pasien. emeriksa menggerakkan jari dari arah temporalnya dengan jarak yang sama

dengan mata pasien kearah sentral. &ila pemeriksa telah melihat benda atau jari di dalam lapang

pandangnya, maka bila lapang pandang pasien normal ia juga dapat melihat benda tersebut. &ila

lapang pandang pasien men%iut maka ia akan melihat benda atau jari tersebut bila benda telah

berada lebih ketengah dalam lapang pandang pemeriksa. engan %ara ini dapat dibandingkan

lapang pandang pemeriksa dengan lapang pandang pasien pada semua arah.

emeriksaan Lapang andang dengan Tes onfrontasi

Skrining.

Skrining dimulai dari lapang pandang temporal karena kebanyakan defek melibatkan daerah ini.

&ayangkan, lapang pandang pasien diproyeksikan pada mangkuk ka%a yang melingkupi bagian

depan kepala pasien. >inta kepada pasien untuk melihat mata $nda dengan kedua matanya.

etika $nda bertatapan dengan pasien, tempatkan kedua tangan $nda se%ara terpisah denganjarak feet 'sekitar 0, meter( di sebelah lateral tiap-tiap telinga pasien. >inta pasien untuk

menunjuk jari tangan anda begitu dia melihatnya. emudian, gerakkan se%ara perlahan jari-jari

yang digoyang-goyangkan dari kedua tangan $nda disepanjang mangkuk imajiner dan kearah

garis pandangan sampai pasien melihatnya. 3langi pola gerakan ini pada kuadran temporal atas


6/10

dan ba#ah. ormalnya, seseorang akan melihat jari-jari tangan dari kedua tangan $nda disaat

yang bersamaan. 6ika demikian, biasanya lapang pandangnya mormal.

engujian lebih lanjut.

6ika anda menemukan suatu defek, %oba untuk menentukan batas-batasnya. 3ji setiap mata satu

per satu. Sebagai %ontoh, jika anda men%urigai defek temporal pada lapang pandang yang kiri,

minta pasien untuk menutup mata kanannya dengan menggunakan mata kiri, minta pasien untuk

menatap langsung mata $nda pada sisi yang berla#anan. emudian, se%ara perlahan gerakkan

jari-jari tangan $nda yang digoyang-goyangkan dari daerah defek kearah daerah yang

penglihatannya lebih baik. erhatikan, di daerah mana pasien pertama-tama bereaksi. 3langi

pengujian ini pada beberapa le*el untuk menentukan batas defek. 6ika mata kiri pasien se%ara

berulang-ulang tidak melihat jari-jari tangan anda sampai jari-jari tangan tersebut melintasi garis

pandangan pasien, keadaan ini disebut hemianopsia temporal kiri. eadaan ini digambarkan

dalam bentuk diagram menurut titik pandang pasien.

efek temporal pada lapang pandang salah satu mata menunjukkan defek nasal pada

mata yang lain. 3ntuk menguji hipotesis ini, periksa mata yang lain dengan %ara yang sama,

yaitu dengan menggerakkan sekali lagi jari-jari tangan dari daerah yang diperkirakan mengalami

defek kearah daerah yang penglihatannya lebih baik.

efek lapang pandang yang ke%il dan bintik buta yang melebar memerlukan stimulus

yang lebih halus. engan menggunakan objek ber#arna merah yang ke%il seperti batang korek

api yang kepalanya ber#arna merah atau penghapus ber#arna merah pada ujung pensil, lakukan

pengujian mata satu per satu. etika pasien memandang langsung mata $nda pada sisi yang

berla#anan, gerakkan objek tersebut disekitar lapang pandang. &intik buta yang normal dapat

ditemukan pada 1" derajat sebelah temporal garis pandangan.

ari penjelasan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut.

emeriksaan Lapang andang

a. >etode konfrontasi

emeriksa dan penderita saling berhadapan.


7/10

Satu mata penderita yang akan diperiksa memandang lurus kedepan 'kearah mata

pemeriksa(.

>ata yang lain ditutup.

&ila yang akan diperiksa mata kanan, maka mata kanan pemeriksa juga

dipejamkan. Tangan pemeriksa direntangkan, salah satu tangan pemeriksa atau kedua tangan

pemeriksa digerak-gerakkan dan penderita diminta untuk menunjuk kea rah

tangan yang bergerak 'dari belakang penderita(.

b. >etode ampimeter

alam ruang, penderita duduk menghadap kampimeter.

emeriksa berdiri disamping penderita.

>ata penderita yang tak diperiksa ditutup.

>ata yang diperiksa berada pada posisi lurus dengan titik tengah kampimeter.

andangan lurus ke depam 'titik tengah kampimeter(. emeriksa menggerakkan objek dari perifer menuju ketitik tengah kampimeter.

&ila penderita telah melihat objek tersebut, maka pemeriksa member tanda pada

kampimeter.

emikian dilakukan sampai 40 derajat sehingga dapat digambarkan lapangan

pandang dari mata yang diperiksa.


8/10

+ambar 1 : Tes lapang pandang menggunakan perimetri

+ambar : Tes lapang

pandang menggunakan

erimetri


9/10

+ambar 4: Tes

lapang pandang

menggunakan uji

konfrontasi

DAFTAR PUSTAKA

&udiono, $ri. 007.Nervus Optikus.Riau : ?akultas edokteran 3ni*ersitas Riau RS3 $rifin

$%hmad ekanbaru.

&i%kley, Lynn. 009. Bates Buku Ajar Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan. 6akarta :

enerbit &uku edokteran /+8.

@lyas, Sidarta. 009.Ilmu Penyakit ata !"isi Keti#a.6akarta : ?akultas edokteran 3ni*ersitas

@ndonesia.


10/10

Lumbantobing. 010. Neurolo#i Klinik Pemeriksaan Fisik "an ental. 6akarta : ?akultas

edokteran 3ni*ersitas @ndonesia.

rasad, Sashank et al. 011.$ia#nostic Accuracy O% on%rontation 'isual Fiel" (ests.$meri%a

: $meri%an $%ademy Af eurology.

S%heiman, >it%hell. 00. Optometric linical Practice )ui"eline Pe"iatric !ye An" 'ision

!*amination. $meri%a : Referen%e +uide for 8lini%ians $meri%an Aptometri%

$sso%iation.

S#artB, >ark.Buku Ajar $ia#nostik Fisik. 6akarta : enerbit &uku edokteran /+8.

Pemeriksaan Lapng Pandang (Fisio Stephen)

Documents

Transcript of Pemeriksaan Lapng Pandang (Fisio Stephen)