Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

33
PEMERIKSAAN JENAZAH DI RUMAH SAKIT Pemeriksaan jenazah di rumah sakit fungsinya untuk menentukan penyebab kematian seseorang. Kadang-kadang penyebab kematian sulit ditentukan. Pada kasus yang meragukan pemeriksaan jenazah di rumah sakit yang lengkap meliputi pemeriksaan luar dan dalam harus dilakukan bila perlu dibantu dengan

description

ilmu forensik

Transcript of Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Page 1: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

PEMERIKSAAN JENAZAH DI RUMAH SAKIT

Pemeriksaan jenazah di rumah sakit fungsinya untuk menentukan penyebab kematian seseorang. Kadang-kadang penyebab kematian sulit ditentukan. Pada kasus yang meragukan pemeriksaan jenazah di rumah sakit yang lengkap meliputi pemeriksaan luar dan dalam harus dilakukan bila perlu dibantu dengan pemeriksaan patologi, anatomi, histologi, toksikologi, dan bakteriologi.

Page 2: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

TUJUAN

1. Menentukan sebab, cara dan mekanisme kematian

2. Menentukan lama kematian3. Identifikasi korban jenis senjata atau

racun yang digunakan4. Melihat apakah ada penyakit penyerta5. Melihat apakah ada tanda-tanda perlawanan 6. Menentukan viabilitas pada bayi baru lahir

lahir hidup/mati.7. Membuat laporan tertulis VeR

Page 3: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Hal-hal yang diperlukan sebelum pemeriksaan

1. Permintaan tertulis dari penyidik

2. Adanya korban yang akan diperiksa

3. Persetujuan pihak keluarga (pemeriksaan dalam)

4. Keterangan pendukung pemeriksaan

Page 4: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Alat-alat yang diperlukan :• Pisau bedah mayat (post mortem knife)• Pisau potong tulang rawan (cartilage knife)• Pisau untuk memotong jaringan otak (brain knife)• Gunting usus (intestinal scissor)• Gunting bedah (surgery scissor)• Pinset• Sonde tumpul• Pemotong tulang (bone forcep)• Gergaji tulang kepala• Gergaji listrik

Page 5: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

• Martil/pahat

• Timbangan mayat dan timbangan organ

• Gelas ukur

• Meteran

• Baskom/ember

• Gelas objek/cawan petri

• Botol mulut lebar/toples

• Jarum jahit dan benang

• Sarung tangan/hands schoen

Page 6: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Dasar Hukum Pemeriksaan Jenazah

• Pasal 133 KUHAP ayat 1 dan 2

• Pasal 134 KUHAP

• Pasal 224 KUHP

• Pasal 136 KUHAP

Page 7: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

JENIS PEMERIKSAAN MAYAT DI RUMAH SAKIT

• PEMERIKSAAN LUARMelihat tanda-tanda kematian : lebam mayat, kaku mayat, tanda-tanda pembusukan.Kepala :- Dimulai dari melihat pada kepala, wajah mata,

hidung, telinga, pipi, dan dagu.- Dilihat apakah ada tanda-tanda kekerasan. - Diraba, apakah ada tanda-tanda patah tulang. Leher :- Apakah ada tanda-tanda kekerasan. - Apakah ada tanda-tanda patah tulang

Page 8: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Dada :- Apakah ada tanda-tanda kekerasan. - Apakah ada tanda-tanda patah tulangPerut :- Apakah ada tanda-tanda kekerasanAlat kelamin :- Apakah ada tanda-tanda kekerasan- Apakah ada tanda-tanda perkosaan (perempuan)Anus :- Apakah ada tanda-tanda kekerasan- Apakah ada kelainan pada spingter aniTungkai atas/bawah :- Apakah ada tanda-tanda kekerasan- Apakah ada tanda-tanda patah tulang

Page 9: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

• PEMERIKSAAN DALAMPemeriksaan dalam dilakukan dengan membuka

semua rongga tubuh korban, rongga kepala, rongga dada, dan abdomen serta panggul.

Membuka rongga tubuh dimulai dengan menginsisi kulit mulai dari leher sampai ke bawah perut.

Ada beberapa metode insisi tersebut yaitu Insisi I dan Insisi Y.

Untuk membuka rongga tubuh kulit dipotong mulai dari dagu ke arah bawah sampai ke simfisis pubis, kemudian dikuakkan ke kiri dan ke kanan untuk melihat jaringan otot terutama pada kekerasan di leher, kasus dicekik, dijerat atau mati gantung.

Page 10: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

DadaSetelah kulit dibuka dan diukur berapa ketebalan

lemak, kemudian otot-otot yang melekat pada iga dan tulang dada dibersihkan untuk melihat kemungkinan adanya fraktur. Kemudian membuka rongga dada dengan memotong iga pada bagian tulang rawan dan tulang dada bagian hubungan antara sternum.

Setelah persendian sternum klavikula dipotong kemudian tulang dada diangkat ke arah kepala, dengan demikian tulang dada dapat dilepaskan.

Kemudian dilihat apakah ada perlengketan pada rongga pleura, apakah ada benda asing, cairan berupa darah, atau pus.

Setelah itu baru paru-paru dapat diangkat keluar untuk melihat apakah ada kelainan pada paru-paru.

Page 11: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Kantong jantung diperiksa apakah ada perlengketan kemudian digunting seperti huruf Y terbalik dan diperiksa isi kantung jantung normal, berisi cairan jernih kekuningan sebanyak 20-40 ml.

Untuk melihat adanya embolus pada jantung, kantong jantung tadi diisi dengan air kemudian pada ventrikel atau atrium kanan diincisi atau ditusuk dengan pisau maka akan dilihat gelembung udara (emboli). Jantung dapat diangkat dengan memotong pembuluh darah besar di pangkal jantung.

Page 12: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Pemeriksaan JantungJantung dibuka menurut masuknya darah ke

jantung dan keluarnya darah dari jantung.

Dimulai dengan mencari muara vena cava superior inferior, kemudian dipotong dan dimasukkan pisau menuju ke apeks jantung dan dipotong ke arah lateral, maka akan terlihat katup tricuspid. Kemudian 1 cm ke arah medial digunting dan dipotong menuju katup arteri pulmonal. Kemudian dicari muara vena pulmonalis kiri kanan, dipotong dan dimasukkan pisau ke arah apeks dan dipotong ke arah lateral, maka didapat katup bicuspid. Kemudian 1 cm ke arah medial digunting, dipotong menuju katup aorta.

Page 13: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Pemeriksaan Larinx, Trakhea dan Usofagus

Dilakukan dengan mengeluarkan organ leher dan mulut bersamaan, kemudian dilakukan incisi di bagian dalam rahang bawah dan membebaskan otot di bagian kiri dan kanan. Tarik lidah dan organ sekitarnya dengan posisi tangan kanan di pangkal lidah dan tangan kiri memegang kerongkongan. Kemudian periksa apakah ada tanda-tanda kongesti, inflamasi, ulserasi pada membran mukosa larinx, trakhea, dan usofagus apakah ada fraktur kartilago laringeal, cincin trakea atau trauma pada lidah.

Page 14: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

PerutSetelah rongga abdomen dibuka sampai ke

peritoneum kemudian pisau diletakkan di antara dua jari dan digerakkan memotong ke bawah sampai simpisis pubis.

Serat terbuka dilihat apakah ada perlengketan organ-organ, kongesti atau inflamasi atau dijumpainya eksudat. Kemudian satu persatu rongga abdomen dikeluarkan dengan cara mencari hubungan antara duodenum dan jejenum dan dibuat ikatan dua buah, kemudian dipotong. Jejunum dan kolon dilepaskan juga kemudian diangkat, kemudian urut rektum ke arah proksimal hingga feses terkumpul dan buat pula dua ikatan di bawah kumpulan feses tadi kemudian dipotong di antara dua ikatan tadi.

Page 15: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Hati, Pankreas, Limpa, Lambung

Diangkat dengan jalan melepaskan diafragma dari dinding tubuh dan perlengketan alat-alat tersebut.

Ginjal kanan dan kiri serta ureter dilepaskan dari dinding belakang dengan cara pengirisan pada peritoneum di sisi alat-alatalat tersebut.

Kandung kemih, prostat, atau vagina dan uterus, ovarium serta rektum bagian distal dilepaskan dari sekitarnya dan dipotong pada daerah prostat.

Page 16: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Janin

Pada janin insisi pertama mulai dari dinding abdomen bagian atas. Ini untuk melihat bagaimana letak diafragma.

Setelah dinding abdomen dibuka mulai dari prosesus xipoideus jari telunjuk tangan kanan dimasukkan ke arah diafragma dan dieksploritasi kiri dan kanan, sementara itu tangan kiri memegang dinding dada dan ditentukan posisi tinggi diafragma.

Page 17: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Tengkorak Kepala Dilakukan incisi transversal dari prosesus mastoideus

melintas di daerah parietal menuju prosesus mastoideus lain. Kemudian kulit kepala dikupas ke depan kira-kira 1 cm diatas garis supra orbita dan ke belakang sampai 1 cm kira-kira di bawah protobrantia occipitalis externa.

Ruang tengkorak digergaji melalui pertengahan tulang dahi ke arah kanan dan kiri menuju satu titik yang letaknya sedikit di atas protobrantia occipitalis externa. Lalu atap tengkorak dilepaskan dengan pencungkilan menggunakan pahat kemudian dilihat di dalam tengkorak apakah ada fraktur, pendarahan, kemudian duramater dibuka dipotong secara longitudinal kedua sisi pada garis tengahnya. Kemudian apakah ada pendarahan subdural. Kemudian duramater dibuka dan tampaklah lapisan tipis yang disebut arachnoid. Kemudian tampaklah jaringan otak.

Page 18: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Dengan 4 jari tangan kiri, tarik lobus frontalis ke arah belakang sehingga terlihat saraf otak ke-II dan arteri carotis interna, lalu dipotong kemudian lobus temporalis diangkat.

Potong semua serabut-serabut saraf otak yang keluar lalu masukkan scalpel ke dalam foramen magnum dan potong melintang. Otak besar dialasi pada telapak tangan kiri dan tangan kanan mengangkat serebelum dengan menempatkan medula oblongata di antara jari kedua dan ketiga sehingga otak dilepaskan dari dasar tengkorak.

Page 19: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Pada bayi baru lahir, pembukaan tengkorak kepala berbeda dengan orang dewasa, karena tulang kepala bayi yang masih lunak. Kulit kepala dibuka mulai dari sebelah atas telinga menuju ke puncak kepala sampai ke atas telinga pada sisi lain. Kulit kepala dikuliti dan perhatikan apakah ada perdarahan di bawah kulit kepala. Oleh karena otak bayi masih lunak, maka sebaiknya disuntikkan formalin 2-3% sebelumnya, baru kulit kepala dibuka. Atap tengkorak digunting mulai dari ubun-ubun besar (yang belum tertutup) sejajar dengan sutura sagitalis superior, lalu lingkarkan ke arah kanan di dahi dan di belakang suboccipitalis sehingga bertemu di atas telinga yang disisakan sejarak 2 cm. Demikian juga dilakukan terhadap atap tengkorak sebelah kiri. Tulang tengkorak yang tergunting tersebut dibuka seperti jendela dengan engselnya di atas telinga lalu periksa falks serebri dan tentorium serebelli dan selanjutnya periksa otaknya.

Page 20: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

PENGELUARAN ORGAN DALAM TUBUHAda beberapa cara mengeluarkan organ dalam, yaitu :

1. Teknik VirchowOrgan tubuh dikeluarkan satu persatu kemudian diperiksa.

2. Teknik RokitanskySetelah rongga tubuh dibuka organ diikat dan diperiksa dengan insisi organ secara insitu kemudian semua organ tubuh dikeluarkan dalam kumpulan organ (en bloks) untuk diperiksa satu persatu di luar tubuh.

3. Teknik LetulleSetelah rongga tubuh dibuka, organ-organ leher dan dada diafragma dan perut dikeluarkan sekaligus (en masse).

4. Teknik GohnSetelah rongga tubuh dibuka, organ tubuh dikeluarkan dalam 3 kumpulan organ, masing-masing : organ leher dan dada, organ pencernaan bersama hati dan limfa, organ urogenital.

Page 21: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

PEMERIKSAAN ORGAN DALAM1. Lidah

2. Tonsil

3. Kelenjar gondok

4. Kerongkongan

5. Tenggorokan

6. Tulang lidah

7. Arteri carotis interna

Page 22: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

8. Paru-paru

Dikeluarkan dengan memotong bronkhus dan pembuluh darah di hilus. Catat dan perhatikan volume/pengembangan paru apakah emfisematous, atelectase atau kolaps, berat paru (paru-paru kanan : ±625 gram, 3 lobus : lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior; paru-paru kiri : ±567 gram, 2 lobus : lobus superior dan lobus inferior).

9. Jantung

Page 23: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

10. Arteri koronaria

Dilakukan pemotongan melintang terhadap arteri coronaria mulai dari muara arteri coronaria di pangkal aorta sampai ke bagian distal dengan jarak setiap ½ cm.

11. Hati/liver

12. Kandung empedu

Carilah saluran empedu dan buka dengan gunting sampai di papilla vateri, atau dengan mengikuti saluran tersebut turun dari hepar ke arah pankreas. Lihat apakah ada penyumbatan dan perhatikan warna selaput lendirnya.

Page 24: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

13. Limfa

Dikeluarkan dengan memotong hilus.

14. Pankreas

Dikeluarkan bersama organ pencernaan lainnya, diperiksa secara terpisah.

15. Lambung dan usus

16. Ginjal dan saluran kemih

17. Vesika urinaria

Vesika urinaria dapat diperiksa secara insitu. Setelah dilakukan pembukaan vesika urinaria terlebih dahulu urine dikeluarkan melalui selang kateter/spuit.

Page 25: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

18. Alat kelamin dalam a. Pada pria

Kelenjar prostat ; perhatikan permukaan, besar dan konsistensi. Saluran kencing daerah prostat, apakah ada penyempitan. Testis dikeluarkan dan skrotum melalui rongga perut dan perhatikan konsistensi serta kemungkinan terdapat resapan darah. b. Pada wanita

Uterus dibuka mulai dari porsio ke arah atas sampai fundus uteri dan diteruskan ke arah kanan dan kiri sampai muara tuba, seperti huruf T dan perhatikan bentuk porsio, selaput lendir uterus, tebal dinding, isi rongga rahim serta kemungkinan kelainan lain.

Page 26: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

19. Otak

Lihat bekuan darah di atas selaput tebal otak atau di bawahnya, bawah selaput lunak, difus atau setempat. Permukaan otak besar dan otak kecil, apakah dijumpai kerusakan jaringan otak, perhatikan girus-girus, apakah ada oedem. Otak dipotong secara seri dan sejajar, mulai dari bagian depan ke arah belakangnya dengan jarak antar irisan 2 cm.

Page 27: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

CARA MENENTUKAN INTI PENULANGAN PADA BAYI

• Untuk os femur bagian distal dan proksimal,

Tibia tungkai bawah difleksikan semaksimal mungkin pada lutut, lalu sayat kulit lutut melintang terhadap sumbu tungkai dan dipisahkan ke os femur dari kulit. Os femur diiris setipis mungkin sampai dijumpai daerah yang berwarna kemerahan di tengah-tengah os femur tersebut dengan penampang 5x5 mm dan ini yang disebut dengan inti penulangan (ossifikasi center)

• Untuk os calcaneus, tallus dan cuboid

Di antara jari 3 dan 4 dari telapak kaki disayat ke arah tumit sehingga dijumpai os calcaneus, tallus dan cuboid kemudian diiris tipis-tipis sampai dijumpai ossifikasi center.

Page 28: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

CARA MENENTUKAN EMBOLI LEMAK

Emboli lemak ini dicari pada penampang paru. Biasanya dilakukan pada kematian dengan adanya patah tulang besar dan robeknya pembuluh darah di tempat yang sama. Kemudian paru dipotong tegak lurus terhadap hillus dibuat preparat patologi anatomi dan diwarnai dengan pewarnaan Sudan III (dengan mikroskop)

Page 29: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

CARA MENENTUKAN EMBOLI UDARA

Dada dibuka mulai iga III ke bawah yaitu kulit dada dan tulang iga. Kemudian kantung jantung disayat seperti huruf Y, lalu ke dalamnya dimasukkan air sehingga jantung tersebut terendam. Lalu ventrikel kanan ditusuk dengan pisau dan putar sehingga keluar gelembung-gelembung udara menunjukkan positif.

Page 30: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

PEMERIKSAAN TAMBAHAN

- Pemeriksaan Patologi Anatomi

- Pemeriksaan Racun (toksikologi)

- Pemeriksaan Mikrobiologi

- Pemeriksaan Patologi Klinik

- Pemeriksaan Histoloti

- Pemeriksaan Serologi

Page 31: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

KESIMPULAN

Pemeriksaan jenazah di rumah sakit perlu dilakukan untuk mendapatkan segala informasi yang mungkin menjadi penyebab dari kematian serta untuk mengetahui cara tanda klinis ataupun proses patofisiologi yang mendahului kematian.

Dasar hukum dari pemeriksaan jenazah di rumah sakit, yaitu :• Pasal 133 KUHAP ayat 1 dan 2• Pasal 134 KUHAP• Pasal 224 KUHP• Pasal 136 KUHAP

Page 32: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit

Sebelum pemeriksaan jenazah di rumah sakit dimulai, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah :

a. Apakah surat-surat yang berkaitan dengan pemeriksaan jenazah yang akan dilakukan telah lengkap

b. Apakah jenazah yang akan diperiksa benar-benar adalah jenazah yang dimaksudkan dalam surat-surat yang bersangkutan

c. Kumpulkan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan terjadinya kematian selengkap mungkin

d. Periksalah apakah alat-alatalat yang diperlukan telah tersedia.

Page 33: Pemeriksaan Jenazah Di Rumah Sakit