Pemeriksaan Infertil Pria

10
Pemeriksaan Pasangan Infertil Pada tahap awal sebaiknya pasutri memeriksakan diri secara bersama-sama, kemudian pemeriksaan suami dan istri dilakukan terpisah. Tahapan pemeriksaan adalah : I. Tahap wawancara Tahap awal merupakan wawancara untuk pengumpulan data- data pasien tentang jatidiri, riwayat kesehatan, riwayat perkawinan terdahulu dan sekarang, riwayat infertilitas, riwayat hubungan seksual, dan riwayat reproduksi. II. Tahap pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik baik suami maupun istri meliputi : 1. Keadaan fisik secara umum, seperti tinggi, berat, sebaran rambut, dll. 2. Keadaan alat-alat reproduksi, seperti testis, vagina, klitoris, rahim, dll. III.Tahap pemeriksaan laboratorium Tahapan pemeriksaan dan penanganan Infertilitas A. PEMERIKSAAN INFERTILITAS DASAR Suam i Istr i 1. Pendataan awal a. Riwayat pasien, meliputi riwayat kesehatan, perkawinan, hubungan suami-istri, kehamilan (bila pernah), siklus haid, dan sebagainya.

description

pemeriksaan

Transcript of Pemeriksaan Infertil Pria

Pemeriksaan Pasangan Infertil

Pemeriksaan Pasangan Infertil

Pada tahap awal sebaiknya pasutri memeriksakan diri secara bersama-sama, kemudian pemeriksaan suami dan istri dilakukan terpisah. Tahapan pemeriksaan adalah :

I. Tahap wawancara Tahap awal merupakan wawancara untuk pengumpulan data-data pasien tentang jatidiri, riwayat kesehatan, riwayat perkawinan terdahulu dan sekarang, riwayat infertilitas, riwayat hubungan seksual, dan riwayat reproduksi.

II. Tahap pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik baik suami maupun istri meliputi :

1. Keadaan fisik secara umum, seperti tinggi, berat, sebaran rambut, dll.

2. Keadaan alat-alat reproduksi, seperti testis, vagina, klitoris, rahim, dll.

III.Tahap pemeriksaan laboratoriumTahapan pemeriksaan dan penanganan Infertilitas A. PEMERIKSAAN INFERTILITAS DASARSuamiIstri

1. Pendataan awal

a. Riwayat pasien, meliputi riwayat kesehatan, perkawinan, hubungan suami-istri, kehamilan (bila pernah), siklus haid, dan sebagainya.

b.Pemeriksaan fisik umum (tekanan darah, berat badan, tinggi badan)

c.Pemeriksaan fisik ginekologis (kandungan).

d.Pemeriksaan fisik urologis/andrologis

e.Pemeriksaan USG transvaginal/transabdominal/transrektal

f.Pemeriksaan USG testis dan prostat

2. Pemeriksaan laboratorium

a. Pemeriksaan darah rutin dan urin

b. Pemeriksaan hormon reproduksi: FSH, LH pada hari ke 7-8 siklus haid. Prolaktin, estradiol, progesteron, testosteron pada hari ke 21-22 siklus haid. (dengan perkiraan siklus haid + 28 hari).

c. Pemeriksaan infeksi TORSH-KM (jika perlu)

d. Analisis sperma

e. Pemeriksaan Imunoandrologis(jika perlu)

3.Biopsi endometrium (mikrokuretase) pada hari ke 21-22 siklus haid.

4.Hidrotubasi pada hari ke 9-10 siklus haid.

5.Histerosalpingografi (HSG) pada hari ke 9-10 siklus haid.(jika perlu)

6.Histerosonografi pada hari ke 9-10 siklus haid(jika perlu)

B. PENANGANAN INFERTILITAS DASARSuamiIstri

Pemberian pengobatan

Pemicuan ovulasi dengan pembuahan alami

Pemicuan ovulasi dengan inseminasi-intrauterin buatan suami (IBS)

C. PEMERIKSAAN INFERTILITAS LANJUTANSuamiIstri

1.Laparoskopi diagnostik/operatif

2. Biopsi testis

D. PENANGANAN INFERTILITAS LANJUTANSuamiIstri

Fertilisasi In Vitro (Bayi Tabung)

Syarat-syarat pemeriksaan

Setiap pasangan infertil harus diperlakukan sebagai satu kesatuan, adapun syarat-syarat pemeriksaan pasangan infertil adalah sebagai berikut :

a. Istri yang berumur antara 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah berusaha untuk mendapatkan anak selam 12 bulan. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih dini apabila:

1. Pernah mengalami keguguran berulang

2. Diketahui mengidap kelainan endokrin

3. Pernah mengalami peradangan rongga panggul atau rongga perut

4. Pernah mengalami bedah ginekologi

b. Istri yang berumur antara 31 35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang kedokter.

c. Istri yang infertil yang berumur antara 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas kalau belum mempunyai anak dari perkawinan ini.

d. Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu anggota pasangannya mengidap penyakit yang dapat membahayakan kesehatan istri atau anaknya (Bets Davis,2008 ).Pemeriksaan masalah-masalah infertilitas

A. Masalah Air Mani

Air mani ditampung dengan jalan masturbasi langsung kedalam botol gelas bersih yang bermulut lebar(atau gelas minum), setelah abstinensi 3-5 hari. Sebaiknya penampungan air mani dilakukan dirumah pasien sendiri, kemudian dibawa ke laboratorium dalam 2 jam setelah dikeluarkan. Air mani yang dimasukan ke kondom dahulu, yang biasanya mangandung zat spermatisid, akan mengelirukan penilaian motilitas sperma.

Karakteristik air mani (a. Koagulasi atau Likuefaksi. Air mani yang diejakulasikan dalam bentuk cair akan segera menjadi agar atau koagulum, untuk kemudian melikuefaksi lagi dalam 5- 20 menit menjadi cairan yang agak pekat guna memungkinkan spermatozoa bergerak dengan leluasa.b. Viskositas. Setelah berlikuefaksi, ejakulat akan menjadi cairan homogen yang agak pekat, yang dapat membenang kalau dicolek dengan sebatang lidi. Daya membenangnya dapat mencapai 3- 10 cm. Makin panjang membenangnya, makin tinggi viskositasnya. Pengukuran viskositas itu secara subjektif. Pengukuran viskositas yang lebih tepat ialah dengan pipet Eliasson,volumnya 0,1 ml yang berkalibrasi 0,05 ml dan 0,1 ml. Air mani diisap sampai tanda 0,1 ml, kemudian tekanan isapnya dilepaskan. Waktu yang diperlukan sejak tekanan isapnya dilepaskan sampai menjatuhkan setetes air mani dicata dengan stopwatch. Viskositas normal memerlukan waktu 1-2 detik. Viskositas tinggi lebih dari 5 detik.c. Rupa dan Bau. Air mani yang baru diejakulasikan rupanya putih kelabu, seperti agar-agar. Setelah berlikuefaksi menjadi cairan, kelihatannya jernih atau keruh, tergantung dari konsentrasi spermatozoa yang dikandungnya. Baunya langu, sperti bau bunga akasia.d. Volume. Setelah abstinensia selam tiga hari, volum air mani berkisar antara 2,0-5,0 mle. PH. Air mani yang baru diejakulasikan pH-nya berkisar antara 7,3 7,7 yang bila dibiarkan lebih lama, akan meningkat karena penguapan CO2-nya.f. Fruktosa. Fruktosa air mani adalah hasil vesikula seminalis yang menunjukan adanya rangsangan androgen.fruktosa terdapat pada semua air mani, kecuali pada: Azoospermia,karena tidak terbentuknya kedua vas deferens. Air maninya tidak berkoagulasi,segera setelah ejakulasi karena vesikula seminalisnya pun tidak terbentuk.

Kedua duktus ejakulatoriusnya tertutup

Keadaan luar biasa dari ejakulasi retrograd, dimana sebagian kecil ejakulat yang tidak mengandung spermatozoa sempat keluar.

Pemeriksaan Mikroskopik

Bagi orang yang berpengalaman, memeriksa stetes air mani dibawah mikroskop sudah memungkinkannya menaksir konsentrasi, jenis gerakan, dan morfologi spermatozoa dengan ketepatan yang tidak jauh berbeda dari kenyataan. Air mani yang dibiarkanlama kan membentuk kristal spermin fosfat.

1. Konsentrasi Spermatozoa

Menghitung konsentrasi spermatozoa dalam air mani sama caranya dengan menghitung konsentrasi sel darah. Cairan pengencernya adalah larutan George yang mengandung formalin 40 %, sehingga spermatoza menjadi tidak bergerak karenanya. Untuk menghitung kadar spermatozoa yang bergerak, dipakai larutan 0,9 % NaCl, yang tidak membunuh spermatozoa yang bergerak. Selisih antara penghitungan larutan pengencer George dan 0,9 % NaCl, menghasilkan konsentrasi spermatozoa yang bergerak. Kini selam terdapat spermatozoa normal yang bergerak, selama itu pula dianggap tidak dapat ditentukan nilai minimum konsentrasi spermatozoa untuk menghasilkan kehamilan. Walaupun demikian, makin rendah konsentrasi spermatozoa, makn kurang kemungkinan menghamilkannya; dan kalau konsentrasi krang dari 10 juta/ml, sungguh jarang tapi tidak mustahil, kalau kehamilan masih dapat terjadi.

2. Motilitas Spermatozoa

Setetes air mani ditempatkan pada gelas objek, kemudian ditutup dengan gelas penutup. Presentase spermatozoa motil ditaksir setelah memeriksa 25 lapang pandang besar. Jarang sekali semua atau hampir semua spermatozoa ditemukan tidak bergerak. Biasanya pada analisis air mani normal 2- 3 jam setelah ejakulasi akan masih terdapat 60 % spermatozoa bergerak maju lurus cepat. Pada pemeriksaan pasca senggama segera, ternyata spermatozoa dapat mencapai lendir serviks dala 1,5 menit stelah ejakulasi dan tidak dapat hidup lama dalam sekret vagina karena keasamanya yang tinggi. Dengan demikian, spermatozoa yang akan membuahi ovum itu, harus secepatnya membebaskan diri dari lingkungan plasma mani dan sekresi vagina

Motilitas spermatozoa kurang dapat diperoleh dari suami sehat setelah tidak bersenggama lebih dari 10 hari. Hal ini mungkin karena kerusakan spermatozoa akiabt terlampau lama ditimbun dalam sistem duktus.

3. Morfologi Spermatozoa

Morfologi spermatozoa harus dianggap sama pentingnya dengan konsentrasi spermatozoa. Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan dengan pulasan sedian-usap air mani, kemudian menghitung jenis spermatozoanya.

INTERPRETASI SPERMIOGRAMInterprestasi spermiogram sampai saat ini adalah berdasarkan pada 3 parameter pokok, yakni : 1. Jumlah spermatozoa/ml2. Persentase spermatozoa motil

3. Persentase spermatozoa berbentuk normal

Dengan perkataan lain, penilaian dititik beratkan pada spermatozoa. Walaupun demikian, parameter-parameter sperma yang lain tidak selalu dapat kita abaikan nilainya. Misalnya sperma yang tidak mengandung spermatozoa dengan volume kecil dan pH asam, memberikan dugaan suatu kelainan kongenital tertentu dari sistem reproduksi pria.JUMLAH SPERMATOZOA/mlJumlah spermatozoa/ml yang menjadi pegangan untuk dikatakan cukup, kurang ataupun berlebih adalah 20 juta/ml. Istilah yang dipakai adalah sbb :

a. 0 Juta/ml disebut Azoospermiab. 0 - 5 Juta/ml disebut Ekstrimoligozoospermiac. < 20 juta disebut oligozoospermiad. 250 Juta/ml disebut PolizoospermiaJumlah spermatozoa 20 250 juta/ml sudah dianggap masuk dalam batas-batas yang normal.

PROSENTASE SPERMATOZOA MOTILKualitas pergerakan spermatozoa disebut baik bila 50% atau lebih spermatozoa menunjukkan pergerakan yang sebagian besar adalah gerak yang cukup baik atau sangat baik (grade II/III). Gradasi menurut W.H.O. untuk pergerakan spermatozoa adalah sebagai berikut :

0 = spermatozoa tidak menunjukkan pergerakan

1 = spermatozoa bergerak ke depan dengan lambat

2 = spermatozoa bergerak ke depan dengan cepat

3 = spermatozoa bergerak ke depan sangat cepatBila spermatozoa yang motil kurang dari 50%, maka spermatozoa disebut astenik. Istilah yang digunakan adalah Astenozoospermia.

PERSENTASE MORFOLOGI NORMALSpermatozoa disebut mempunyai kualitas bentuk yang cukup baik bila 50% spermatozoa mempunyai morfologi normal. Pemeriksaan morfologi men-cakup bagian kepala, leher dan ekor dari spermatozoa. Bila > 50% spermatozoa mempunyai morfologi abnormal, maka keadaan ini disebut teratozoospermia.

Jadi dapat disimpulkan bahwa parameter sperma yang lainnya juga mempunyai nilai informatif untuk penilaian fungsi kelenjar Seks asesori pria, sehingga perlu dicantumkan dalam spermiogram. Parameter-parameter tersebut adalah :

1) Volume : Umumnya 2 4 ml.

2) Warna : Lazimnya putih keabuan agak keruh, atau sedikit kekuningan.

3) Bau : Khas spesifik sperma, atau langu

4) pH : 7.2 7.7

5) Koagulum : Normal terdapat sesaat setelah sperma diejakulasi dan tidak tampak lagi setelah 20 menit, oleh karena proses likwefaksi telah selesai. Bila proses likuefaksi belum selesai/sempurna dalam waktu 20 menit, kita sebut waktu likuefaksi memanjang.

6) Viskositas : - Normal : waktu tetesan 1 2 detik

7) Aqlutinasi : - Normal : tidak terdapat aqlutinasi sejati.

8) Leukosit : Sebagai batasan, sperma normal tidak mengandung leukosit lebih dari satu juta/ml. Sperma yang mengandung lebih dari 1 juta leukosit per ml disebut sebagai sperma yang mengalami pencemaran.