PEMBUATAN SIMPLISIA
-
Upload
silviacahaya -
Category
Documents
-
view
76 -
download
9
description
Transcript of PEMBUATAN SIMPLISIA
PEMBUATAN SIMPLISIA
A. Tanggal Praktikum
B. Tujuan Praktikum
C. Dasar Teor
Kentang (Solanum tuberosum)
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
b. Morfologi
Tanaman kentang adalah tanaman herba semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Di
daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi. Karena merupakan tanaman herba, maka
tanaman kentang tidak dapat tumbuh tinggi dan tidak berkayu.
Tanaman kentang menghasilkan umbi yang disebut kentang. Tanaman kentang
termasuk tergolong kedalam suku terung-terungan (Solanaceae).
Tanaman kentang merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan dan
sekarang banyak dibudidayakan di Eropa.
Solanum atau kentang merupakan tanaman setahun. Bentuk sesungguhnya menyemak
dan bersifat menjalar. Batangnya berbentuk segi empat, panjangnya bisa mencapai 50-
120 cm, dan tidak berkayu (tidak keras bila dipijat). Batang dan daun berwarna hijau
kemerahan-merahan atau keungu-unguan. Bunganya berwarna kuning keputihan atau
ungu, tumbuh di ketiak daun teratas, dan berjenis kelamin dua. Benang sarinya berwarrna
kekuning-kuningan dan melingkari tangkai putik. Putik ini biasanya lebih cepat masak.
Buahnya berbentuk buni, buah yang berkulit/dindingnya berdaging, dan mempunyai dua
ruang. Di dalam buah berisi banyak calon biji yang jumlahnya bisa mencapai 500 biji.
Akan tetapt, dari jumlah tersebut yang berhasil menjadi biji hanya sekitar 100 biji saja,
bahkan ada yang Cuma puluhan biji, jumlah ini tergantung dari varietas kentangnya.
Akar tanaman menjalar dan berukuran sangat kecil bahkan sangat halus. Akar ini
berwarna keputih-putihan. Kedalaman dayatembusannya bisa mencapai 45 cm. Namun,
biasanya akar ini banyak yang mengumpul di kedalaman 20 cm. selain mempunyai
organ-organ tersebut, kentang juga mempunyai organ umbi. Umbi tersebut berasal dari
cabang samping yang masuk ke dalam tanah. Cabang ini merupakan tempat menyimpan
karbohidrat sehingga membengkak dan bisa dimakan. Umbibisa mengeluarkan tunas dan
nantinya akan membentuk cabang-cabang baru. Semua bagian tanaman tersebut
mengandung racun solanin. Begitu pula umbinya, yaitu ketika sedang memasuki masa
bertunas. Namun, bagian umbi ini, bila telah berusia tua atau siap panen, racun ini akan
berkurang bahkan bisa hilang, sehingga aman untuk dimakan.
c. Kandungan Kimia
Umbi kentang mengandung alkaloida, flavonoida, pati dan polifenol.
d. Khasiat
Umbi kentang berkhasiat sebagai obat luka bakar, obat kencing manis dan obat
kurang darah.
D. Alat dan Bahana. Alat
Pisau
Parutan Caringan kain Beaker glass Bejana
b. BahanKentang 500 gram
E. Prosedur Kerja
Setelah ± 90-180 hari kentang di panen dari keperkebunan
Kentang dibersihkan sampai benar-benar bersih, hal ini bertujuan agar bebas dari kotoran atau benda-benda asing yang menempel
Timbang kentang sebanyak 500 gram
Kupas kentang dari kulitnya
Kemudian kentang dihaluskan dengan cara di parut
Setelah itu hasil parutan kentang disaring menggunakan kain kasa sampil diperas secara perlahan pada wadah atau gelas kimia. Hasil saringannya (filtrat) diambil dan diendapkan
sedangkan residu atau yang tertinggal pada saringan dibuang.
Diamkan selama 1 hari untuk menghasilkan endapan yang lebih banyak
Setelah mengendap, dibuang air rendamannya dan endapannya disalin pada loyang. Kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven selama beberapa menit pada suhu 40-50oC. Pengeringan
dilakukan agar air (pelarut) dapat menguap dan meninggalkan amilum murni dari kentang. Suhu yang digunakan 40-50oC karena jika dibawah dari itu air akan sulit diuapkan sedangkan jika diatas dari
suhu tersebut akan berpengaruh pada amilum karena pemanasan berlebih.
F. Data Pengamatan
.
Setelah kering amilum kentang berwarna putih sedikit keunguan dan berbentuk serbuk, baunya khas dan rasa tawar. Sedangkan amilum sagu berwarna coklat muda dan berbentuk serbuk, baunya khas dan rasa tawar. Berat endapan kentang yaitu 0,12 g dan sagu 6,11 g.
G. KesimpulanH. Daftar Pustaka