Pembuatan PPT KTI
-
Upload
berti-oktiana -
Category
Documents
-
view
216 -
download
9
description
Transcript of Pembuatan PPT KTI
TUGAS APLIKASI KOMPUTERPEMBUATAN POWER POINT KTI
Oleh :BERTI OKTIANA
KELAS : HYGIENE II REGULER B SEMESTER III
D III KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN 2015/2016
Dosen : Rizki Amalia, SKM, M.Kes (Epid)
KARYA TULIS ILMIAH
PEMANFAATAN SAMPAH SAYUR, BUAH DAN AIR CUCIAN BERAS SEBAGAI PUPUK CAIR ORGANIK UNTUK
PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L)
Oleh:DWI MIDANINGSIH
P07133110053
Sampah Dampak Sampah Pasar
SayurBuah Air Cucian Beras
Pupuk Cair Organik
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN
Apakah ada pengaruh penggunaan pupuk cair dari sampah sayur, buah dan air cucian beras untuk pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.)?
B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN
Tujuan Umum :Diketahuinya pengaruh penyemprotan pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian beras untuk pertumbuhan tanaman bayam cabut
Tujuan Khusus :1. pupuk cair organik dengan
konsentrasi 150 ml/L2. pupuk cair organik dengan
konsentrasi 250 ml/L3. pupuk cair organik dengan
konsentrasi 350 ml/L4. pupuk cair organik dengan
konsentrasi 0 ml/L, 150 ml/L 250 ml/L, 350 ml/L
C. Tujuan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Bagi Ilmu Pengetahuan Bagi Masyarakat
Lingkup Keilmuan
Bagi Peneliti
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup
WaktuMateri Obyek Lokasi
BAB I PENDAHULUAN
Wulandari. 2008. Tentang Pembuatan Pupuk Organik Cair Industri Tahu dan Jeroan Ikan Untuk Tanaman Sawi Hijau (Brassica Chinensis).
Hidayanti. 2008. Tentang Pengaruh Penyemprotan Pupuk Cair Dari Limbah Ikan Terhadap Laju Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomea reptans).
F. Keaslian Penelitian
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
1. Sampaha. Pengertiana Sampahb. Karakteristik Sampahc. Jenis Sampahd. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah sampahe. Dampak Negatif Sampah
2. Sayur dan Buaha. Pengertian Sayur dan Buahb. Sifat-sifat Sayur dan Buahc. Struktur dan Komposisi Kimiawid. Penanganan Setelah Panen
A. Tinjauan Teori
3. Air Cucian Beras4. Gula Jawa5. Fermentasi6. Pupuk Cair Organik7. Tanaman Bayam Cabut
Lanjutan Tinjauan Teori
B. Kerangka Konsep
Limbah
Padat
Tidak Dimanfaatkan
Cair
OrganikAnorganik
a. Mengganggu Estetikab. Menimbulkan Bauc. Mengundang Vektor
Gas
Keterangan : = Diteliti
= Tidak Diteliti
Air Cucian Beras
Pertumbuhan Tanaman Bayam
Dimanfaatkan
Sayur dan Buah
Kadar NPK
Pupuk Cair
1. Hipotesis Mayor Ada pengaruh penyemprotan pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian beras untuk pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L)
2. Hipotesis Minora. Ada pengaruh penyemrotan pupuk cair organik dengan konsentrasi 150 ml/L b. Ada pengaruh penyemrotan pupuk cair organik dengan konsentrasi 250 ml/L c. Ada pengaruh penyemrotan pupuk cair organik dengan konsentrasi 350 ml/L d. Ada pengaruh penyemrotan pupuk cair organik dengan konsentrasi 0 ml/L, 150 ml/L, 250 ml/L, 350 ml/L
C. Hipotesis
BAB IIIMETODE PENELITIAN
• Penelitian ini menggunakan jenis penelitian “Pretest-Posttest with Control Group”
Perlakuan Post test
Xa Oa
Xb Ob
Xc Oc
Ok
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
A. Jenis Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah 60 buah tanaman bayam cabut (Amaranthus
tricolor L.) yang berumur 5-7 hari
Unit analisis dalam penelitian ini adalah 40 tanaman bayam cabut yang ditanam
di polibag ukuran 15 x 15 cm
Rumus pengulangan :
(t - 1) (r - 1) ≥ 15
(3 - 1) (r - 1) ≥ 15
2 (r - 1) ≥ 15
2 r - 2 ≥ 15
r ≥ 15 : 2 =8,5 =9
Keterangan :
t = jumlah perlakuan
r = jumlah ulangan
B. Objek Penelitian
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel bebas :
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penyemprotan pupuk cair
sampah sayur, buah dan air cucian beras
Skala : Nominal
Variabel terikat :
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman bayam
cabut
Skala : Rasio
Variabel bebas :Penyiraman pupuk cair organik sampah sayur, buah, dan air cucian beras dengan konsentrasi 0 ml/L, 150 ml/L, 250 ml/L, 350 ml/L
Variabel terikat :Pertumbuhan Tanaman
Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L)
Variabel pengganggu :1. Media tanam 2. Penyinaran cahaya matahari3. Volume penyemprotan 4. Waktu penyemprotan pupuk cair
organik5. pH6. Kelembaban 7. Suhu
D. Hubungan Antar Variabel
Alat :1. Ember plastik tertutup ukuran 20 liter
2. Gelas ukur ukuran 1 liter
3. Kantong beras kain
4. Tali rafia
5. Pisau
6. Telenan
7. Masker kain
8. Sarung tangan plastik
9. Timbangan beras
10. Polibag ukuran 15 x15 cm
11. Penggaris 100 cm
12. Pemberat
13. Pot persemaian
14. Alat tulis
15. Tabel/ formulir pengamatan
16. Kertas label
17. Pengaduk
18. pH Soil Tester19. Termometer
Bahan :1. Limbah sayur
2. Limbah buah
3. Larutan gula merah
4. Air cucian beras putih
5. Air bersih
6. Tanah gembur
7. Benih/biji bayam cabut
Waktu :Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 Februari – Juni 2013.
E. Alat, Bahan dan Waktu Penelitian
1. Tahap Persiapan2. Tahap Pelaksanaan Penelitian3. Prosedur Kerja Pembuatan Pupuk
Cair dengan Konsentrasi 150 ml/L, 250 ml/L dan 350 ml/L
4. Prosedur Kerja Pembuatan Pupuk Cair dengan Konsentrasi 0 ml/L
5. Prosedur Kerja Penanaman Benih dan Bibit Tanaman Bayam dalam Polibag Ukuran 15 x 15 cm
6. Prosedur Kerja Penyemprotan Pupuk Organik Cair dan Penyemprotan dengan Air
7. Prosedur Kerja Pengukuran Tanaman Bayam
F. Jalannya Penelitian
G. Metode Pengumpulan Data
H. Pengolahan dan Analisis Data
Observasi langsung
1. Deskriptif2. Uji Inferensial
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 April – 11 Mei 2013, bertempat di Dusun Karen, Kelurahan Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
B. Hasil Penelitian
1. Pupuk Cair Organik
Parameter (ppm)
Konsentrasi
150 ml/L 250 ml/L 350 ml/L 100%
Nitrogen (N) 165,4600 253,3300 268,7500 1134,7400
Phospor (P) 12,0986 22,4546 18,0687 17,6100
Kalium (K) 98,0000 140,0000 166,0000 223,0000
2. Hasil pengukuran pH tanah
Berdasarkan hasil pengukuran pH tanah menggunakan pH soil tester terdapat media tanam didapatkan pH tanah sebesar 6,8.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
3.Pertumbuhan tanaman bayam cabut pada minggu 1-4 dengan konsentrasi pupuk cair organik yang berbeda
1 2 3 40
1
2
3
4
Pengamatan minggu ke-
Rata
-rat
a Pe
rtam
-ba
han
Ting
gi (c
m)
Grafik 1. Rata-rata pertumbuhan tanaman bayam cabut (cm) pada pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian beras dengan konsentrasi 0 ml/L (kelompok kontrol)
Berikut rata-rata pertumbuhan (cm) tanaman bayam cabut dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
1 2 3 42
2.12.22.32.42.52.6
Pengamatan minggu ke-
Rata
-rat
a Pe
rtam
-ba
han
Ting
gi (c
m)
Grafik 2. Rata-rata pertumbuhan tanaman bayam cabut (cm) pada pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian beras dengan konsentrasi 150 ml/L.
Berikut rata-rata pertumbuhan (cm) tanaman bayam cabut dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
1 2 3 43.23.43.63.8
44.2
Pengamatan minggu ke-
Rata
-rat
a Pe
r-ta
mba
han
Ting
gi
(cm
)
Grafik 3. Rata-rata pertumbuhan tanaman bayam cabut (cm) pada pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian beras dengan konsentrasi 250 ml/L.
Berikut rata-rata pertumbuhan (cm) tanaman bayam cabut dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
1 2 3 40
2
4
6
8
Pengamatan minggu ke-
Rata
-rat
a Pe
r-ta
mba
han
Ting
gi
(cm
)Grafik 4. Rata-rata pertumbuhan tanaman bayam cabut (cm) pada pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian beras dengan konsentrasi 350 ml/L.
Berikut rata-rata pertumbuhan (cm) tanaman bayam cabut dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
0 150 250 3500
10
20
30
Konsentrasi pupuk cair organik (ml/L)
Rata
-rat
a Pe
r-ta
mba
han
Ting
gi
(cm
) Grafik 5. Total pertumbuhan tanaman bayam cabut (cm) dengan berbagai konsentrasi pupuk cair organik.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
Kandungan NPK (Nitrogen, Phospat, dan Kalium) yang dibutuhkan oleh tanaman bayam cabut yang tepat, dapat membantu pertumbuhan tanaman bayam cabut.
Kandungan NPK (Nitrogen, Phospat, dan Kalium) Pupuk cair organik yang memiliki rata-rata kandungan Nitrogen paling tinggi adalah pupuk cair organik kontrol dengan komposisi sampah sayur, buah dan air cucian beras 150 ml/L, 250 ml/L, 350 ml/L dan 100%.
Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa penggunaan pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian beras sangat menguntungkan dari pada pupuk kimia. Pupuk cair organik yang dibuat sendiri lebih aman dari pada pupuk kimia dan tidak merusak unsur hara dalam tanah (Alex, 2011).
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Ada pengaruh pemberian pupuk cair organik terhadap pertumbuhan bayam cabut.
2. Rata-rata pertumbuhan tanaman bayam cabut setelah penyemprotan pupuk cair organik dengan konsentrasi 150 ml/L adalah sebesar 12,75 cm.
3. Rata-rata pertumbuhan tanaman bayam cabut setelah penyemprotan pupuk cair organik dengan konsentrasi 250 ml/L adalah sebesar 18,68 cm.
4. Rata-rata pertumbuhan tanaman bayam cabut setelah penyemprotan pupuk cair organik dengan konsentrasi 350 ml/L adalah sebesar 26,45 cm.
5. Pertumbuhan tanaman bayam cabut yang optimal setelah penyemprotan pupuk cair organik dengan konsentrasi 150 ml/L, 250 ml/L, 350 ml/L adalah pada konsentrasi 350 ml/L.
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
1. Bagi PetaniMemanfaatkan sampah sayur, buah dan air cucian beras sebagai pupuk cair untuk pemupukan tanaman bayam cabut.
2. Bagi Peneliti Laina. Untuk mengetahui pertumbuhan bayam cabut yang optimal sebaiknya
penelitian dilakukan di sawah agar memperoleh intensitas sinar matahari yang sempurna.
b. Menggunakan pupuk cair organik sampah sayur, buah dan air cucian beras sebagai pupuk cair untuk jenis tanaman tomat.
c. Peneliti lain mengujikan NPK (Nitrogen, Phospat, dan Kalium) air sebagai pendamping antara air dengan pupuk cair sampah sayur, buah dan air cucian beras.
TERIMAKASIH