Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

26
LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2 1 LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI JURUSAN FARMASI POLTEKKES DEPKES MAKASSAR “PEMBUATAN MEDIA DAN INOKULASI BAKTERI” O L E H : KELOMPOK : A.2 ANGGOTA : Hamriani ( PO.71.3.251.09.1.016 ) Jayanti Umar ( PO.71.3.251.09.1.022 ) Mismayal Khaerat ( PO.71.3.251.09.1.025 ) Muliadi ( PO.71.3.251.09.1.027 ) Nurhikmah Mansyur( PO.71.3.251.09.1.034 ) Nursahidah Galuh ( PO.71.3.251.09.1.031 ) Pembimbing : Drs. Ismail ibrahim, Apt JURUSAN FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN MAKASSAR 2010

description

Mikrobiologi

Transcript of Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

Page 1: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

1

LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI

JURUSAN FARMASI

POLTEKKES DEPKES MAKASSAR

“PEMBUATAN MEDIA DAN INOKULASI BAKTERI”

O L E H :

KELOMPOK : A.2

ANGGOTA : Hamriani ( PO.71.3.251.09.1.016 )

Jayanti Umar ( PO.71.3.251.09.1.022 )

Mismayal Khaerat ( PO.71.3.251.09.1.025 )

Muliadi ( PO.71.3.251.09.1.027 )

Nurhikmah Mansyur ( PO.71.3.251.09.1.034 )

Nursahidah Galuh ( PO.71.3.251.09.1.031 )

Pembimbing : Drs. Ismail ibrahim, Apt

JURUSAN FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN

MAKASSAR

2010

Page 2: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mikroorganisme adalah adalah mahluk hidup yang terbagi 3 yaitu

yang bersifat eukariotik, prokariotik, dan virus. Baik ketiga jenis

mikroorganime ini dalam kehidupannya memerlukan makanan untuk

pertumbuhannya. Dalam percobaan mikrobiologi, tidak dapat diamati

suatu mikroorganisme yang diinginkan tanpa adanya medium, yang

merupakan tempat tumbuh mikroorganisme tersebut.

Dalam medium harus terpenuhi segala kebutuhan

mikroorganisme untuk melangsungkan kehidupannya, seperti senyawa

organik (protein, lemak, mineral dan vitamin). Untuk mendukung

suatu penelitian terhadap mikroorganisme, diperlukan suatu tempat

atau lingkungan bagi pertumbuhan dan perkembangan

mikroorganisme. Mikroorgaisme tentunya memerlukan sumber atau

medium pertumbuhan yang khas sesuai dengan kebutuhan akan zat-

zat atau mineral bagi perkembangan serta reproduksinya.

mikroorganisme pada dasarnya dapat hidup dan tumbuh dimana saja

di muka bumi ini.

Namun, bagi suatu riset, dibutuhkan suatu tempat khusus agar

mikrooraganisme ini dapat diteliti. Dan disinilah medium pertumbuhan

dan perkembangan organisme memegang peranan yang sangat

penting.

Perlu diketahui tentang jenis-jeins medium yang biasa digunakan

untuk membiakkan bakteri, mengisolasi, memperbanyak dan

menghitung jumlah bakteri. Oleh karena itu dalam percobaan kali ini,

Page 3: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

3

akan dibuat berbagai jenis medium baik yang sintetik maupun yang

alami sebagai wadah / tempat mikroorganisme tersebut tumbuh.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh

biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua diantaranya yang

paling sering digunakan ialah tehnik cawan gores dan tehnik cawan

tuang. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu

pengenceran organisme sedemikian sehingga individu spesies dapat

dipisahkan dari lainnya, dengan anggapan bahwa setiap koloni

terpisah yang tampak pada cawan Petri setelah inkubasi berasal dari

satu sel tunggal.

Dilingkungan sekitar kita terdapat berbagai macam jenis mikroba

yang sangat beraneka ragam dalam jumlah yang sangat banyak.

Secara alami bakteri akan ditemukan dalam populasi campuran,

dimana dalam populasi tersebut terdapat banyak macam dan jenis

bakteri. Hanya dalam keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan

dalam keadaan murni. Isolasi adalah cara untuk memisahkan

mikroorganisme tertentu dari lingkungan sehingga diperoleh biakan

yang sifatnya murni. Sedangkan inokulasi adalah proses memindahkan

mikroorganisme dari medium yang lama ke medium yang baru. Dalam

setiap perlakuan metode isolasi dan inokulasi dilakukan secara aseptis.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah :

- Mengetahui medium untuk pertumbuhan bakteri dan jamur serta

mengetahui bagaimana langkah-langkah pembuatan medium

Nutrien Agar (NA), Potato Desktrosa Agar (PDA), dan Peptone

Water (PW) ?

Page 4: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

4

- Bagaimana cara mengisolasi dan melihat mikroorganisme disekitar

kita dan bagaimana cara menginokulasi mikroorganisme yang

murni dan melihat morfologinya ?

C. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari percobaan ini adalah

- Untuk mengetahui cara pembuatan medium Nutrien Agar (NA),

Nutrien Broth (NB), Potato Dekstrose Agar (PDA), dan Peptone

Water (PW).

- Untuk mengetahui dan memahami cara penaman / inokulasi

mikroorganisme.

- Untuk mengamati hasil peremajaan mikroorganisme.

Page 5: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TEORI UMUM

Pembiakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat

mengadakan identifikasi, determinasi, atau diferensiasi jenis-jenis

yang ditemukan. Pertumbuhan ketahanan bakteri tergantung pada

pengaruh luar seperti makanan (nutrisi), atmosfer, suhu, lengas,

konsentrasi ion hydrogen, cahaya dan berbagai zat kimia yang dapat

menghambat atau membunuh. (Irianto, 2006)

Lingkungan kita mengandung beraneka ragam mikroorganisme

dalam jumlah yang berbeda-beda. Keadaan lingkungan menentukan

jumlah dan jenis mikroorganisme yang dominan dalam lingkungan

tersebut (Rusli, 2008).

Dalam kehidupan sehari-hari selalu kita berhubungan dengan

berbagai macam mikroorganisme, baik bakteri, kapang maupun

khamir. Untuk mempermudah dalam mempelajari jenis dan sifat

mikroorganisme, maka mikroorganisme terebut harus diisolasi dari

lingkungan dipelihara pada medium yang sesuai untuk pertumbuhan

(Rusli, 2008).

Medium yang digunakan untuk mengembangbiakan bakteri

dilaboratorium dapat dibedakan dalam ; pembiakan dasar, medium

Page 6: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

6

pembiakan penyubur, medium pembiakan selektif, dan cara

mendapatkan biakan murni. Yang dimaksud dengan medium

pembiakan dasar adalah medium pembiakan sederhana yang

mengandung zat-zat yang umum diperlukan oleh sebagian besar

mikroorganisme. Sedangkan medium pembiakan penyubur dibuat

dari medium pembiakan dasar dengan penambahan zat-zat lain untuk

mempersubur pertumbuhan bakteri tertentu yang pada medium

pembiakan dasar tidak dapat tumbuh dengan baik. Dan medium

pembiakan selektif digunakan untuk menyeleksi bakteri yang

diperlukan dari campuran dengan bakteri-bakteri lain yang terdapat

dalam bahan pemeriksaan (Dwidjoseputro, 1989).

Dalam memperoleh mikroorganisme sebagai sumber biakan

murni, ada dua cara yang sering digunakan yaitu metode goresan

atau streak plate methode dan metode tuang atau pour plate method.

Cawan Petri yang mengandung medium yang dipadatkan dengan

penambahan agar. Campuran antara zat makanan atau nutrient

tersebut dengan agar disebut medium. (Djide, 2004)

Dasar makanan yang paling baik bagi pemiaraan bakteri ialah

medium yang mengandung zat-zat organic seperti rebusan daging,

sayur-sayuran, sisa-sisa makanan atau ramuan-ramuan yang dibuat

oleh manusia. Medium yang banyak digunakan dalam pekerjaan rutin

Page 7: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

7

dilaboratorium adalah kaldu cair dan kaldu agar. (Dwidjodeputro ,

1989)

Jumlah medium yang digunakan dalam suatu percobaan harus

diperhitungkan sedemikian rupa untuk menghindarai pembuatan

medium yang berlebihan karena pada umumnya medium untuk

pekerjaan mikrobiologi harganya sangat mahal. Jumlah medium yang

dibutuhkan dapat ditentukan berdasarkan bentuk medium yang

digunakan dalam jumlah / banyaknya pekerjaan dan banyaknya koloni

yang akan diperiksa. (Rusli, 2008)

Medium pembiakan yang digunakan untuk mengembangbiakkan

bakteri dilaboratorium dapat dibedakan dalam medium pembiakan

dasar, medium pembiakan penyubur, medium pembiakan selektif, dan

cara mendapatkan biakan murni. (Irianto, 2006)

Jenis – jenis media yang digunakan dalam analisa sel bakteri yaitu ;

1. Media dasar

Secara rutin media ini selalu tersedia di laboratorium, contohnya

nutrient broth, nutrient agar, infusion broth dan lain – lain.

2. Media enriched

Media enriched adalah media yang mengandung bahan penambah

pertumbuhan guna meningkatkan kualitas, misalnya agar darah,

agar coklat, lofler medium. Media ini digunakan untuk organisme

Page 8: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

8

tertentu yang tidak dapat tumbuh dalam media umum karena

mereka membutuhkan penambahan darah, serum, glukosa, telur,

dll.

3. Media enrichment

Media enrichment adalah media cair yang berisi bahan kimia yang

dapat menghambat beberapa flora normal dan memungkinkan

pertumbuhan bakteri pathogen yang mungkin terdapat dalam

jumlah kecil dalam sample. Jadi media ini digunakan untuk

memperbanyak mikroba tersebut. Koloni dari mikroba ini dapat

ditumbuhkan pada media selektif. Contoh adalah BHIB, BGLB,

SCB.

4. Media selektif

Media ini secara selektif menumbuhkan bakteri patogen yang

diinginkan sesuai komposisi media dan menghambat bakteri

komensal. Jenis bakteri ini dibedakan berdasarkan warna dan

kekeruhan media. Contoh madia CETA, VJA dsb.

5. Transport madia

Media ini digunakan untuk mengirim sample dari suatu tempat

kelaboratorium pemeriksaan, contoh Carry and Blair, Amies

Transport Medium. (Pakadang, Sesilia 2010)

Page 9: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

9

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan mikroorganisme

padamedium, agar kelihatan koloninya dengan jelas antara lain

(Djide, 2003) :

a. Dengan menggunakan ose atau sengkelat, diinokulasikan

mikroorganisme pada permukaan medium dengan cara zig-zag,

setelah diinkubasi akan diperoleh pertumbuhan mikroorganisme,

maka diperoleh piaraan lempeng atau ”Streak Culture”.

b. Dengan cara menggoreskan inokulum dengan ose pada agar

miring, maka diperoleh piaraan agar miring atau ”Slank Culture”.

c. Dengan cara menusukkan inokulum dengan ose lurus ke dalam

medium agar setengah padat dalam tabung reaksi, dan

permukaan mediumnya tidak miring, maka diperoleh piraan

tusukan atau ”Stab Culture”.

d. Setetes suspensi mikroorganisme dicampur dengan medium yang

masih cair, dengan demikian diperoleh piraan adukan atau ”Shake

Culture”.

Pekerjaan memindahkan mikroba dari medium lama ke medium yang

baru harus dilaksanakan secara teliti. Terlebih dahulu harus

diusahakan agar semua alat-alat yang sangkut paut dengan medium

dan pekerjaan inokulasi (penanaman) itu benar-benar steril : Hal ini

Page 10: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

10

untuk mgenghindari kontaminasi yakni mikroorganisme yang tidak di

inginkan. Ada beberapa cara untuk memperoleh biakan murni yaitu :

a. Cara Penggarisan

Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan pada

bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik cara ini adalah yang

paling praktis.

b. Cara Tuang

Isolasi bakteri dengan cara tuang ini umumnya dilakukan untuk

menentukan perkiraan jumlah bakteri hidup dalam suatu cairan,

misalnya air, susu dan lain sebagainya.

c. Cara menanam dalam medium pembiakan miring

Untuk mendapatkan pembiakan miring maka penanaman

bahannya diambil dengan jarum dari koloni pada lempeng

pembiakan

B. URAIAN BAHAN

1. Agar (Dirjen POM, 1979 hal. 74)

Nama resmi : Agar

Sinonim : Agar-Agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, berlekatan atau

berbentuk keping, serpih atau butiran, jingga

lemah kekuningan sampai kuning pucat atau

berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa

berlendir.

Page 11: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

11

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air

mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai komposisi medium

2. Dextrosa (Dirjen POM, 1979 hal. 268)

Nama resmi : Dextrosum / Glucosum

Sinonim : Glukosa

RM / BM : C6H12O6.H2O / 198,17

Rumus Bangun : CH2OH O

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau

butiran putih; tidak berbau; rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut

dalam air mendidih; agak sukar larut dalam etanol

(95%) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai komposisi medium

3. Peptone (Dirjen POM, 1979 hal. 721)

Nama Resmi : Peptone

Sinonim : Peptone Kering

Pemerian : Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat;

bau khas, tidak busuk.

OH

OH OH

OH

Page 12: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

12

Kelarutan : Larut dalam air; memberikan larutan

berwarna coklat kekuningan yang bereaksi agak

asam; praktis tidak larut dalam etanol (95 %) P

dan dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai komposisi medium

Page 13: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

13

BAB III

METODE KERJA

A. ALAT DAN BAHAN

1. Alat-alat yang digunakan

a. Autoklaf g. Lampu spiritus

b. Cawan petri k. Rak tabung

c. Tabung reaksi l. Spoit

d. Timbangan analitik m. Tissue roll

e. Ose bulat dan Ose lurus n. Kapas

f. Laminari Air Flow

2. Bahan-bahan yang digunakan

a. Medium NA e. Bakteri Bacillus.sp

b. Medium PDA g. Jamur Candida

c. Medium PW

B. CARA KERJA

1. Pembuatan medium NA (Nutrien)

a. Labu erlenmeyer yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci

dengan bersih dan dilap hingga benar – benar kering.

b. Dihitung berapa banyak media NA yang akan kita gunakan.

c. Dimasukkan media NA yang telah ditimbang kedalam labu

Erlenmeyer.

d. Kemudiaan dilarutkan dengan aquades secukupnya.

e. Dikocok hingga homogen.

Page 14: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

14

f. Disumbat dengan kapas, siap untuk disterilkan (masukan

dalam autoklaf).

2. Pembuatan medium PDA (Potato Dextrosa Agar)

a. Labu erlenmeyer yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci

dengan bersih dan dilap hingga benar – benar kering.

b. Dihitung berapa banyak media PDA yang akan kita gunakan.

c. Dimasukkan media PDA yang telah ditimbang kedalam labu

Erlenmeyer.

d. Kemudiaan dilarutkan dengan aquades secukupnya.

e. Dikocok hingga homogen.

f. Disumbat dengan kapas, siap untuk disterilkan (masukan

dalam autoklaf).

3. Pembuatan medium PW ( Peptone Water )

a. Labu erlenmeyer yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci

dengan bersih dan dilap hingga benar – benar kering.

b. Dihitung berapa banyak media PW yang akan kita gunakan.

c. Dimasukkan media PW yang telah ditimbang kedalam labu

Erlenmeyer.

d. Kemudiaan dilarutkan dengan aquades secukupnya.

e. Dikocok hingga homogen.

f. Disumbat dengan kapas, siap untuk disterilkan (masukan

dalam autoklaf).

Page 15: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

15

Pembuatan Media Miring

1. Media agar yang ada di Labu Erlenmeyer dipanaskan,

kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi sambil

didekatkan di bunsen.

2. Tabung reaksi ditutup dengan kapas lalu, diletakkan

pada posisi miring.

Pembuatan Media Tegak

1. Media agar yang ada di Labu Erlenmeyer dipanaskan,

kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi sambil

didekatkan di bunsen.

2. tabung reaksi ditutup dengan kapas lalu, diletakkan

pada posisi tegak di rak tabung reaksi

Pembuatan metode gores

1. Media agar yang ada di Labu Erlenmeyer dipanaskan,

kemudian dimasukkan ke dalam cawan petri sambil

didekatkan di bunsen, dinginkan.

2. Setelah dingin, goreskan mikroba diatas medium.

Kemudian balik cawan petri, agar uap yang ada dalam

cawan tidak turun ke percobaan.

Pembutan metode tuang

1. Mikroba dimasukkan kedalam cawan petri sebanyak ±

0,5-1 ml, diambil menggunakan spoit.

2. Masukkan medium,digoyang – goyangkan dengan

perlahan – lahan agar homogen.

Page 16: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

16

4. Cara Memindahkan Suspensi Biakan

a. Digoyangkan tabung sehingga bakteri tercampur merata dalam

suspensi.

b. Dipijarkan Ose sampai merah.

c. Dibuka tutup tabung dan dipanaskan mulut tabung di atas api.

d. Setelah Ose dingin kembali, ambil satu mata ose suspensi

bakteri.

e. Dipanaskan kembali mulut tabung sebelum menutup tabung.

f. Ditutup kembali tabung dan diletakkan kembali pada

tempatnya.

g. Letakkan Ose yang berisi suspensi biakan diatas kaca objek

atau cawan petri.

h. Dipijarkan ose setiap kali mengambil suspensi biakan.

Page 17: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

17

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. DATA PENGAMATAN

No Nama

Media

Metode

inokulasi

Nama

Bakteri/

Jamur

Jumlah

Koloni

yang

Tumbuh

Ket :

1 Media

Nutrien Agar

Agar Tegak Bacillus.sp Tumbuh TBUD

Agar Miring Bacillus.sp Tumbuh TBUD

Cawan Tuang Bacillus.sp Tumbuh TBUD

Cawan Goress Bacillus.sp Tumbuh TBUD

2 Media Potato

Dextrosa

agar

Agar Tegak Candida Tumbuh TBUD

Agar Miring Candida Tumbuh TBUD

Cawan Tuang Candida Tumbuh TBUD

Cawan Goress Candida Tumbuh TBUD

3 Media

Peptone

Water

Untuk Jamur Candida Tumbuh TBUD

Untuk Bakteri Bacillus.sp Tumbuh TBUD

Cat : TBUD : Tidak Bisa Untuk Dihitung

B. PEMBAHASAN

Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi

yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di

dalamnya. Medium pembiakan yang digunakan untuk

mengembangbiakkan bakteri dilaboratorium dapat dibedakan dalam

medium pembiakan dasar, medium pembiakan penyubur, medium

pembiakan selektif, dan cara mendapatkan biakan murni. Sedangkan

inokulasi adalah suatu cara pengembangbiakan mikroorganisme pada

medium yang cocok.

Page 18: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

18

Pada percobaan inokulasi metode yang digunakan adalah metode agar

tegak yang menggunakan ose lurus untuk mengambil sampel dengan

cara dicelupkan saja, dan agar miring menggunakan ose bulat untuk

mengambil sampel dengan cara bentuk zig-zag.

Untuk menginokulasikan jamur yang digunakan dalam percobaan ini

dibutuhkan waktu 3x24 jam karena proses pertumbuhan jamur

membutuhkan waktu 3 sampai 5 hari untuk tumbuh sempurna

sedangkan bakteri hanya membutuhkan waktu optimum untuk

tumbuh selama 1x24 jam.

Pada percobaan ini medium yang dibuat adalah medium NA, PDA, dan

PW. Dari keempat medium tersebut memiliki perbedaan satu sama

lainnya dan semuanya memiliki karakteristik dan kegunaan yang

berbeda-beda. Seperti pada :

a. Medium PDA

Berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat (solid

medium), karena medium dipadatkan dengan agar. Medium PDA

termasuk medium umum berfungsi untuk mengembangbiakkan

jamur Bahan-bahan serta fungsi yang terkandung dalam medium

PDA yaitu :

Kentang : Berfungsi sebagai sumber vitamin, nitrogen organik

dan senyawa-senyawa karbon.

Dekstrose : Berfungsi sebagai sumber karbon

Agar : Sebagai zat yang memadatkan medium

Aquadest : Sebagai pelarut untuk menghomogenkan medium

dan sumber O2

b. Medium NA (Nutrien agar)

Medium NA berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat

(solid medium), karena berbentuk padat. Sedangkan berdasarkan

Page 19: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

19

fungsinya termasuk dalam medium umum digunakan untuk

menumbuhkan bakteri. Didalamnya terkandung bahan-bahan yang

berfungsi sebagai :

Ekstrak beef : Sumber vitamin, asam amino dan garam-garam

Pepton : Sumber utama nitrogen organik

Agar : Sebagai zat yang memadatkan medium

Aquadest :Pelarut untuk menghomogenkan medium dan

sebagai sumber O2.

Pada metode tuang keuntungannya yaitu data yang diperoleh

valid dan kerugiannya yaitu jumlah medium yang digunakan lebih

banyak daripada metode sebar dan metode tabur. Sedangkan pada

percobaan inokulasi metode agar miring dan metode lurus dapat

digunakan untuk dapat membandingkan pertumbuhan dari bakteri.

Dari hasil pengamatan pada percobaan inokulasi yang telah

dilakukan bahwa untuk menumbuhkan mikroba biasanya digunakan

medium padat dan medium cair dimana pada medium padat,

dibuat medium tegak dan medium miring. Hal ini dimaksudkan

untuk dapat membandingkan pertumbuhan dari bakteri. Agar

miring merupakan suatu bentuk medium yang digunakan untuk

membiakkan mikroba, terutama yang bersifat aerobik atau aerobik

fakultatif, sedangkan agar tegak sering digunakan dalam uji

motilitas mikroba sehingga pada percobaan inokulasi metode ini

yang digunakan. Agar digunakan sebagai pemadat karena agar

merupakan sumber protein yang dibutuhkan bakteri untuk

melakukan pertumbuhan.

Pada percobaan ini dilakukan inokulasi biakan bakteri dan jamur,

di mana bakteri yang diinokulasikan adalah bakteri Basillus.Sp serta

jamur Candida Untuk inokulasi biakan bakteri ditumbuhkan pada

Page 20: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

20

medium NA Cawan gores, NA Cawan Tuang, NA miring, dan NA

tegak, dan PW sedangkan untuk jamur ditumbuhkan pada medium

PDA tegak, PDA miring PDA cawan Tuang, PDA Cawan Gores dan

serta PW di mana setelah diinokulasi terlihat berbagai bentuk

pertumbuhan dari mikroba tersebut.

Page 21: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

21

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mikroba yang tumbuh pada medium PDA berupa jamur, sedangkan

medium NA berupa bakteri. Namun pada medium PW ada yang

berupa bakteri, ada juga yang berupa jamur. Tumbuhnya

mikroorganisme pada medium PW ditandai dengan perubahan

warnanya dari biru tua menjadi kuning.

Biakan murni didapat dari suatu biakan bakteri campuran. Biakan

murni tersebut diinokulasikan di dalam medium agar miring. Cara

memindahkan bakteri tersebut dengan menggunakan jarum inokulasi

yang dioleskan kepermukaan medium agar miring tersebut secara zig-

zag. Jika berhasil maka dalam tabung yang berisi media tersebut

hanya akan terlihat satu jenis bakteri yang tumbuh dan berkembang.

B. SARAN

Dalam percobaan kali ini praktikan sangat mengharapkan petunjuk

dari para asisten, agar dapat berhati – hati dalam melakukan

praktikum mengingat bahan percobaan yang mengandung mikroba

yang bisa saja mengkontaminasi praktikan.

Page 22: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

22

DAFTAR RUJUKAN

Djide, M.Natsir. 2003 . Mikrobiologi Farmasi Dasar. Fakultas MIPA

UNHAS. Makassar.

Djide. 2004. “Mikrobiologi Farmasi Dasar”. UNHAS : Makassar.

Dwidjoseputro. 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Djambatan.

Malang

Irianto. 2006. “Mikrobiologi, Jilid I”. Yrama Widya : Bandung.

Pakadang, Sesilia R. 2009. ”Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Farmasi”. Jurasan Farmasi Politeknik Kesehatan Depkes Makassar

: Makassar.

Rusli, 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi Dasar. Fak.

Farmasi UMI, Makassar.

Pratiwi, Sylvia, T. 2008. “Mikrobiologi Farmasi”. Erlangga Medical

Series : Jakarta.

Page 23: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

23

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : NA Agar Tegak

Nama Bakteri :Bacilllus.sp

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : NA Agar Miring

Nama Bakteri : Bacillus.sp

Lapmpiran :

Komposisi Media :

1. NA ( Nutrien Agar )

- Peptone de Viande 5,0

- Extrait de Viande 3,0

- Agar 212.0

2. PDA ( Potato Dextrosa Agar )

- Total Nitrogen 14,0

- Amino Nitrogen 2,6

- Sodium Chlorida 1,6

3. PW ( Peptone Water )

- Infusion de Patata 4,0

- Infusion De 200

- G de patatas glukosa 20,0

- Agar 215,0

Gambar :

Page 24: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

24

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : NA Cawan Gores

Nama Bakteri : Bacillus.sp

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : NA Cawan Tuang

Nama Bakteri : Bacillus.sp

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : PDA Agar Tegak

Nama Jamur : Candida

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : PDA Agar Miring

Nama Jamur : Candida

Page 25: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

25

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : PDA Cawan Gores

Nama Jamur : Candida

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : PDA Cawan Tuang

Nama Jamur : Candida

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : PW Bakteri

Nama Bakteri : Bacillus.Sp

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : PW Jamur

Nama Jamur : Candida

Page 26: Pembuatan Media dan Inokulasi bakteri.

LAB. BIOLOGI FARMASI Kelompok : A.2

26

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI

AKADEMI FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MAKASSAR

Media : Kontrol PW