Pembuatan Media

download Pembuatan Media

of 4

description

htths

Transcript of Pembuatan Media

PEMBUATAN MEDIAPJ : Rezza, Amal dan CyninMedia merupakan factor penentu keberhasilan perbanyakan tanaman secara kultur jaringan. Media tumbuh untuk eksplan berisi komponen yang hamper sama, hanya agak berbeda dalam besarnya kadar untuk tiap-tiap persenyawaan. Beberapa formula media tanam kultur jaringan antara lain :1. Murashige dan Skoog (MS), memiliki kisaran pemakaian yang paling luas. media dengan kadar salin (garam) tinggi, mengacu kepada kandungan mineral K dan N didalamnya.2. Gamborg atau B-5, cocok untuk kultur suspense sel kedelai dan legum (kacang-kacangan). memiliki kadar nitrat yang lebih rendah serta lebih mengutamakan kandungan ammonium dibandingkan media MS.3. Vacin dan Went (VW), untuk media anggrek4. Nitsch dan Nitsch, untuk kultur tepung sari dan kultur sel, mengandung konsentrasi garam dengan kadar diantara media MS dan media White5. Schenk dan Hildebrant (SH), untuk media tanam monokotil6. Woody Plant Medium (WPM), untuk media tanaman berkayu7. White 1963, untuk yang ditujukan untuk kultur jaringan akar tomat, memiliki konsentrasi garam yang lebih rendah daripada media MS.Keistimewaan media MS adalah bersifat universal atau digunakan untuk berbagai jenis tanaman budidaya, kandungan nitrat (sumber N), kalium dan amoniumnya tinggi, tidak menunjukan perlawanan (Wetter dan Constabel, 1991 ; Rachmawati, 2012)Bentuk Media1. Media padat, yaitu media dengan penambahan agar/pemadat. Digunakan untuk multipikasi, kultur embrio, kultur kalus dan mikropropagasi2. Media cair, yaitu media tanpa bahan pemadat. Digunakan untuk mmeperoleh kalus yang sudah terbentuk sebelumnya, isolasi dan fusi protoplasmaFungsi masing-masing komponen dalam pembuatan media: Auksin untuk merangsang pertumbuhan kalus, akar, suspense sel dan organ. Contoh hormone kelompok auksin adalah 2,4 Dikloro Fenoksiasetat (2,4-D), Indol Acetid Acid (IAA), Nafalen Acetid Acid (NAA) atau Indol Buterik Acid (IBA) Sitokinin untuk menstimulus pembelahan sel dan merangsang pertumbuhan tunas pucuk, contoh : kinetin, zeatin, benzilaminopurine (BAP). Penggunaan hormone tersebut harus tepat dalam perhitungan dosis pemakaian, karena jika terlalu banyak maupun terlalu sedikit dari dosis yang diperlukan justru akan menghambat bahkan berdampak negative terhadap tanaman kultur. Karena interaksi antar hormone dalam suatu media sangat berpengaruh dalam diferensiasi sel Unsur hara makro adalah hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak. Hara makro tersebut meliputi, Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Sulfur (S), Magnesium (Mg) dan Besi (Fe) Unsur hara mikro adalah hara yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Unsur hara mikro ini merupakan komponen sel tanaman yang penting dalam proses metabolism dan proses fisiologi lainnya (Gunawan, 1992). Unsur hara mikro tersebut diantaranya adalah Klor (Cl), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Kobal (CO), Molibdenum (Mo), Seng (Zn), Beron (B). Vitamin yang paling sering digunakan dalam media kultur jaringan tanaman adalah thiamine (B1), nicotinic acid (niacin), pyridoxine (B6). Thiamine merupakan vitamin yang esensial dalam kultur jaringan tanaman karena thiamine mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sel. Vitamin C, seperti asam sitrat dan asam askorbat, kadang digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah atau mengurangi pencoklatan atau penghitaman eksplan. Casein Hydrolizate berfungsi sumber protein Mioinositol berfungsi sebagai tambahan suplemen Gula digunakan sebagai sumber energy (karbohidrat) dalam media kultur, karena umumnya bagian tanaman atau eksplan yang dikulturkan tidak autrotof dan mempunyai laju fotosintesis yang rendah. Oleh sebab itu, tanaman kultur jaringan membutuhkan karbohidrat yang cukup sebagai sumber energi. Sukrosa adalah sumber karbohidrat penghasil energy yang terbaik melebihi glukosa, maltose dan rafinosa. Namun jika tidak terdapat sukrosa, sumber karbohidrat tersebut dapat digantikan dengan gula pasir. Gula pasir cukup memenuhi syarat untuk mendukung pertumbuhan kultur. Selain sebagai sumber energy, gula juga berfungsi sebagai tekanan osmotic media. Agar 6-10 g/L berfungsi sebagai pemadat. Keuntungan dari pemakaian agar adalah agar membeku pada suhu 450 C dan mencair pada suhu 1000C sehingga dalam kisaran suhu kultur, agar akan berada dalam keadaan beku yang stabil, tidak dicerna oleh enzim tanaman, dan tidak bereaksi dengan persenyawaan penyusun media.Bahan pemadat selain agar yaitu gelrite 1,5-3 g/L (gel lebih jernih, lebih murni dan konsisten dalam kualitas, kemampuan gelrite dlm memadatkan media tidak bergantung pada ph tetapi adanya partikel solute seperti garam garam mineral) dan phytagel 2,5 g/L (mahal dan agar bening). Sel tanaman yang dikembangkan dengan teknik kulturjaringan mempunyai toleransi ph yang relative sempit dengan titik optimal antara ph 5,0-6,0 (Daisy, 1994). 5,83 ph yang sesuai dengan ph protoplas.Manfaat ph dalam media tanam adalah untuk: Menjaga kestabilan membrane sel dan sitoplasma Membantu penyerapan unsur hara Mengatur sifat padat pada agar (dalam media padat), medium akan terlalu keras bila ph > 6, akan sulit memadat jika ph < 5,2

Rumus pehitungan volume larutan yang digunakanV1M1 = V2M2V1 = Volume larutan stok yang ditambahkanM1 = Konsentrasi larutan stok hormoneV2 = Volume media yang dibuatM2 = Konsentrasi ZPTContoh soal, Wowo akan membuat media kultur mikropropagasi dengan komposisi media MS 500 ml, ditambah 2M BAP. Tersedia larutan stok BAP 1000M. Berapa volume larutan yang harus ditambahkan?Diketahui : M1 = 1000M V2 = 500ml M2 = 2MDitanyakan : V1?Jawab : V1 = V2.M2/M1 = 500.2/1000 = 1mlRumus perhitungan Zat Pengatur TumbuhM = gr/Mr x 1000/vContoh soal, Devi ingin membuat larutan ZPT, molaritasnya 1000M dengan volume larutan stok 100ml dan Mr 225,3(BAP). Berapa gram berat ZPT yang ditimbang?Diketahui : Mr = 225,3 M = 1000M =10-3 V = 100mlDitanyakan : gr?Jawab : M = gr/ Mr x 1000/v10-3= gr/225,3 x 1000/100 10-3= gr/225,3 x 1010-4= gr/225,3gr= 225,3 / 10-4gr = 0,02253 gr Teknik pembuatannya , timbang ZPTnya, larutkan ZPT dengan pelarut yang sesuai, ZPT diencerkan dengan pengencer yang sesuai, diberi label.