Laporan Pembuatan Media

27
PEMBUATAN MEDIA (Laporan Praktikum Mikrobiologi Akuatik) Oleh Haryanti 1214111033 JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

description

materi kuliyah

Transcript of Laporan Pembuatan Media

Page 1: Laporan Pembuatan Media

PEMBUATAN MEDIA

(Laporan Praktikum Mikrobiologi Akuatik)

Oleh

Haryanti

1214111033

JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

Page 2: Laporan Pembuatan Media

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Pembuatan Media

Tempat Praktikum : Laboratorium Perikanan

Nama : Haryanti

Npm : 1214111033

Jurusan : Budidaya Perairan

Fakultas : Pertanian

Kelompok : Sembilan

Bandar lampung , 30 september 2013

Mengetahui,

Neneng jamila

NPM. 11141110

Nilai paraf

Page 3: Laporan Pembuatan Media

Pembuatan Media

Oleh :

Haryanti

Jurusan Budidaya Perairan

Universitas Lampung

ABSTRAK

praktikum telah selesai dilakukan di Laboratorium Perikanan Universitas lampung. Tujuann praktikum ini adalah agar mahasiswa perikanan UNILA yang mengikuti matakuliah mikrobiologi air mengetahui dan mampu membuat berbagai media yang dibutuhkan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme. Media merupakan bahan nutrisi yang berupa cairan, padatan atau setengah padat (semi solid) yang digunakan mikroorganisme yang berupa senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang kompleks yang kemudian dipecah oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang sederhana melalui proses enzimatik. Media yang dibuat yaitu, TSA, TSB, Zobell 2216E dan lainnya. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat masing-masing media. Dalam pembuatan media juga digunakan autoklaf sebagai alat sterilisasi dan juga digunakan stirrer, yaitu alat untuk memutar larutan. Media tersebut dituangkan pada masing-masing wadah hingga siap untuk dipakai sebagai media biakan mikroorganisme.

Kata kunci : media, mikroorganisme, autoklaf, cairan, padatan, semi solid.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mahluk hidup yang ada di bumi tidak

hanya terdiri dari makhluk

hidup yang dapat dilihat oleh mata

Page 4: Laporan Pembuatan Media

telanjang, tetapi ada juga

mikroorganisme yang berukuran

kecil dan hanya dapat dilihat dengan

menggunakan teknik dan peralatan

khusus. Mikroorganisme dapat

berkembang biak secara alami atau

dengan campur tangan manusia.

Pembiakan mikroba secara buatan

memerlukan media pertumbuhan

untuk menjadi tempat tumbuh dan

penyedia nutrien bagi mikroba.

Media pertumbuhan terdiri dari

garam organik, sumber energi

(karbon), vitamin dan zat pengatur

tumbuh (ZPT).  Pembuatan media

ini dapat pula ditambahkan

komponen lain seperti senyawa

organik dan senyawa kompleks

lainnya. Media berfungsi

untuk tempat tumbuhnya mikroba,

isolasi, memperbanyak jumlah,

menguji sifat-sifat fisiologi dan

perhitungan jumlah mikroba, dimana

dalam proses pembuatannya harus

disterilisasi dan menerapkan metode

aseptis untuk menghindari

kontaminasi pada media itu sendiri.

 Media juga berperan sebagai wadah

atau tempat zat hara yang digunakan

oleh mikroorganisme untuk

pertumbuhan, sintesis sel, keperluan

energi dalam metabolisme, dan

pergerakan. Umumnya, media

pertumbuhan berisi air, sumber

energi, zat hara sebagai sumber

karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,

oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur

lainnya.  Variasi dalam tipe nutrisi,

diimbangi oleh tersedianya berbagai

macam media yang banyak

macamnya untuk kultivasinya.

Maka, pada praktikum kali ini

merupakan hal terpenting dalam

mempelajari mikrobiologi, terutama

praktikumnya. Pembuatan media

untuk tempat hidup mikroba yang

akan kita amati pada praktikum-

praktikum berikutnya.

1.2. Tujuan Praktikum

Agar mahasiswa mampu mengetahui

dan mampu membuat berbagai media

yang dibutuhkan untuk

menumbuhkan berbagai

mikroorganisme.

11. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Macam-macam media yang

digunakan.

a.  Media TSA (Trypticase Soy

Agar)

Page 5: Laporan Pembuatan Media

TSA merupakan media kultur

universal, hampir semua jenis bakteri

bisa tumbuh pada media ini (Anon-

im, 2011).

Trypticase Soy Agar digunakan

untuk medium pertumbuhan dengan

tujuan mengamati morfologi koloni,

mengembangkan kultur murni,

pertumbuhan untuktes biokimia.

TSA juga biasa digunakan untuk

penghitungan jumlah bakteri

(Anonim, 2011).

b.  Media TSB(Trypticase Soy

Broth)

Media TSB (Trypticase Soy

Broth), TSB adalah media

brothdiperkaya untuk tujuan umum,

untuk isolasi, dan penumbuhan

bermacammikroorganisme. Media

ini banyak digunakan untuk isolasi

bakteri dari spesimenlaboratorium

dan akan mendukung pertumbuhan

mayoritas bakteri patogen.Media

TSB mengandung kasein dan pepton

kedelai yang menyediakan asam

aminodan substansi nitrogen lainnya

yang membuatnya menjadi media

bernutrisi untuk bermacam mikroor-

ganisme. Dekstrosa adalah sumber

energi dan natrium kloridamemper-

tahankan kesetimbangan osmotik.

Dikalium fosfat ditambahkan sebagai

buffer untuk mempertahankan pH

( Anonim, 2011).

C.   Media Tcbs (Tiosulfat-Sitrat-

Garam Empedu-Sukrosa Agar-

Agar)

Tiosulfat-sitrat-garam empedu-

sukrosa agar-agar atau TCBS agar

adalah jenis budaya agar plate

selektif yang digunakan dalam

mikrobiologi laboratorium untuk

mengisolasi Vibrio spp. Agar TCBS

sangat selektif untuk isolasi V.

cholerae dan V. parahaemolyticus

serta vibrio lainnya. Penghambatan

bakteri gram positif dicapai oleh

penggabungan empedu sapi , yang

merupakan zat alami yang

mengandung campuran garam

empedu, dan kolat natrium , murni

garam empedu . tiosulfat Sodium

berfungsi sebagai belerang sumber

dan, dalam kombinasi dengan besi

sitrat, mendeteksi hidrogen sulfida

produksi. Sakarosa ( sukrosa )

disertakan sebagai difermentasi

karbohidrat untuk metabolisme

vibrio. The basa pH medium

meningkatkan pemulihan V.

cholerae. timol biru dan biru

bromothymol termasuk sebagai

Page 6: Laporan Pembuatan Media

indikator perubahan pH ( Anonim,

2011).

d.NA (Nutrien Agar)

Nutrien agar adalah medium umum

untuk uji air dan produk dairy. NA

juga digunakan untuk pertumbuhan

mayoritas dari mikroorganisme yang

tidak selektif, dalam artian

mikroorganisme heterotrof. Media

ini merupakan media sederhana yang

dibuat dari ekstrak beef, dan pepton,

e. NB (Nutrient broth)

Nutrient broth merupakan media

untuk mikroorganisme yang

berbentuk cair. Intinya sama dengan

nutrient agar.

f. VRBA

VRBA dapat digunakan untuk

perhitungan kelompok bakteri

Enterobactericeae. Agar VRBA

mengandung violet kristal yang

bersifat basa, sedangkan sel mikroba

bersifat asam. Bila kondisi terlalu

basa maka sel akan mati. Dengan

VRBA dapat dihitung jumlah bakteri

E.coli. Bahan-bahan yang

dibutuhkan untuk membuat VRBA

adalah yeast ekstrak, pepton, NaCl,

empedu, glukosa, neutral red, kristal

violet, agar). Bahan-bahan tersebut

kemudian dicampur dengan 1 liter air

yang telah didestilasi. Panaskan

hingga mendidih sampai larut

sempurna. Dinginkan hingga 50-

60°C. Pindahkan dalam tabung

sesuai kebutuhan, pH akhir adalah

7,4. Campuran garam bile dan kristal

violet menghambat bakteri gram

positif. Yeast ekstrak menyediakan

vitamin B-kompleks yang

mendukung pertumbuhan bakteri.

Laktosa merupakan sumber

karbohidrat. Neutral red sebagai

indikator pH. Agar merupakan agen

pemadat. (Volk, dan Wheeler,1993)

2.2 Fungsi Media

A. Na

Medium na memiliki fungsi yakni

untuk mengembangbiakkan bakteri

secara umum. medium Na

mengandung nutrisi-nutrisi yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan

bakteri (Amelia et al, 2005). 

B. Nb

Fungsi kimia dari nutrient agar dan

nutrient broth sebagai medium

umum. medium nutrient broth (Nb)

merupakan medium yang berwarna

Page 7: Laporan Pembuatan Media

coklat yang memiliki konsistensi

yang cair dimana medium ini berasal

dari sintetik dan memiliki kegunaan

sebagai medium untuk

menumbuhkan bakteri sama seperti

medium Na (Daisy, 1994).

C. TSA

TSA merupakan tujuan umum

melalui media enzymatic pencernaan

yang dihasilkan dari kedelai makan

dan kasein. TSA sering base media

agar jenis lainnya, misalnya lempeng

agar darah yang dibuat oleh TSA

kaya piring dengan darah. TSA

piring mendukung pertumbuhan

banyak semi berpilih bakteri,

termasuk beberapa jenis Brucella,

Corynebacterium, Listeria, Neisseria,

dan Vibrio. (Gandjar, 2006).

D. Media VRBA

VRBA dapat digunakan untuk

perhitungan kelompok bakteri

Enterobactericeae. (Volk, 1993).

E. Media TCBS

Tiosulfat Sodium berfungsi sebagai

belerang sumber dan, dalam

kombinasi dengan besi sitrat,

mendeteksi hidrogen sulfida

produksi. (Michael J. Pelczar, Jr.

2005).

F. Media TSB

TSB digunakan untuk isolasi, dan

penumbuhan bermacam

mikroorganisme. Media ini banyak

digunakan untuk isolasi bakteri dari

specimen laboratorium dan akan

mendukung pertumbuhan mayoritas

bakteri pathogen ( Anonim, 2011).

2.3.Perbedaan Media

Media umum, yaitu media yang

digunakan untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakan satu atau lebih

mikroba secara umum. Contoh: NA

(untuk bakteri), PDA (untuk jamur),

wortel agar (untuk ragi).

Media enrichment (media

penyubur/pengayakan), yaitu media

yang digunakan untuk

memperbanyak/memperkaya bakteri

agar menjadi banyak. Contoh: NA,

NB, Selenik brwoth, dll.

Media selektif, yaitu media yang

digunakan untuk memilih satu

organisme dari campuran bakteri-

bakteri lain yang terdapat dalam

bahan dengan adanya reaksi/ciri

khas. Dengan penambahan zat-zat

tertentu, bakteri yang dicari dapat

Page 8: Laporan Pembuatan Media

dipisahkan dengan mudah. Media ini

hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau

lebih jenis mikroba tertentu, tetapi

akan menghambat atau mematikan

jenis bakteri lainnya. Contoh:

Salmonella Shigella Agar, Briliant

Green Bile Agar, dll.

Media diferensial, yaitu untuk

menumbuhkan/membedakan satu

jenis mikroba dengan yang lain

dengan adanya reaksi/ciri khas.

Contoh: EOSIN, MBA, Blood Agar,

dll. (Carry and Blair).

111.METODOLOGI

3.1.Waktu dan Tempat

Praktikum Ini Dilakukan Tanggal 30

September 2013, Pukul 15.00, Di

Laboratorium Bioteknologi Pertanian

Program Studi Budidaya Perairan,

Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

adapun alat yang digunakan adalah :

autoklaf, bunsen, erlenmeyer,

kompor gas, cawan petri, batang

pengaduk, tissue, kapas, tabung

reaksi, aluminium foil.

sedangkan bahan yang digunakan

adalah: media tsa, media zobell

2216e, alcohol, air laut, aquades,

bacto pepton 1,25 gr, yeast extract

0,25 gr, dan bacto agar 7,5 gr.

3.3. Prosedur Kerja

Dalam Praktikum Ini, Metode Kerja

Yang Dilakukan Adalah:

a. Media Tsa

Memasukkan 40 gr tsa dalam 1l

aquades dan memasukkannya ke

dalam tabung erlenmeyer lalu media

disterilkan dengan autoklaf 121° c

selama 15 menit setelah itu

menuangkan media kedalam tabung

reaksi ( media agar tegak dan

miring ) dan sisanya di tuangkan

kedalam petridish ( media agar

lempeng ), setelah mengeras

diinkubasi terbalik selama 34 jam

pada suhu 36° c.

b. Media Tsb

Dilarutkan 30 gr tsb ke dalam 1 l

aquades kemudian disterilkan media

dalam autoklaf 121° c selama 15

menit menginkubasi dalam suhu

ruang sampai saatnya digunakan.

c. Media Zobell 2216e (Padat)

Ditimbang 5 gr bacto pepton, 1 gr

bacto yeast exstracts, 15 gr bacto

Page 9: Laporan Pembuatan Media

agar, lalu memasukkan dalam tabung

erlenmeyer dan larutkan dalam 1 l air

laut di sterilkan media dengan

autoklaf 121° c selama 15 menit sete

lah itu sebagian media dituangkan

kedalam tabung reaksi ( media agar

tegak dan miring ) dan sisa media

dituangkan kedalam petridish( media

agar lempeng ) lalu setelah mengeras

diinkubasi terbalik selama 24 jam

pada suhu 36° c begitu juga dengan

media tegak dan miring harus diinku-

basi.

d. Pembuatan Media Zobell 2216e

( Cair )

Ditimbang 5 gr bacto peptone, 1 gr

bacto yeast ekstrac, lalu memasuk

kan dalam tabung erlenmeyer dan la-

rutkan dalam 1l air laut steril lalu

media cair kemudian dituang keda

lam tabung reaksi dan ditutup dengan

sumbat kapas.media di sterilkan

dalam autoklaf 121° c selama 15

menit dan inkubasi dalam suhu

ruangan sampai saatnya digunakan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil pengamatan

A. Media TSA

Page 10: Laporan Pembuatan Media

No Gambar Keterangan

1 Media TSA air laut yang telah dimasukkan ke dalam erlenmyer

2 Media TSA kemudian di tutup dengan

kertas alumunium oil

3 Sebagian TSA di masukkan ke dalam cawan petri sebagai media agar lempeng.

4 Cawan petri dibungkus dengan kertas

buram dan dimasukkan kedalam plastik

tahan panas lalu diinkubasi.

Page 11: Laporan Pembuatan Media

Media TSA Berhasil/ karena tidak terjadi kontaminasi bakteri ataupun cendawan

pada media. Hal ini disebabkan pengerjaan yang steril mulai dari alat, bahan dan

tekniknya.

B. Media GSP

No Gambar Keterangan

1 Media GSP yang telah di masukkan ke

dalam erlenmeyer dan telah ditutup

dengan alumunium voil

2 Media GSP yang telah dimasukkan ke

dalam cawan petri sebagai media agar

lempeng.

No Gambar Keterangan

1 Media NB yang telah dimasukkan ke

dalam tabung reaksi lalu dituutup dengan

kertas alumunium voil.

2 Media NB yang sedang di autoklaf.

Page 12: Laporan Pembuatan Media

No Gambar Keterangan

1 Media TCBS yang dimasukkan kedalam

erlenmeyer.

2 Media TCBS yang akan di stirer.

3Media TCBS yang sedang di stirer.

stirer adalah alat untuk homogenisasi dan

pengadukan media

TCBS Berhasil/ karena tidak terjadi kontaminasi bakteri ataupun cendawan pada

media. Hal ini disebabkan pengerjaan yang steril mulai dari alat, bahan dan

tekniknya.

E. Media VRBA

Berhasil/ karena tidak terjadi kontaminasi bakteri ataupun cendawan pada media.

Hal ini disebabkan pengerjaan yang steril mulai dari alat, bahan dan tekniknya.

4.2. Pembahasan

Adapun cara kerja dari

pembuatan media TSA yaitu :

Sterilkan tangan terlebih dahulu

sebelum melakukan praktikum agar

praktikum berjalan steril dan media

yang kita buat tidak terkontaminasi

Page 13: Laporan Pembuatan Media

oleh bakteri dari luar. Lalu

menimbang 20 gr TSA dengan

menggunakan neraca ohaus. TSA

yang telah ditimbang dimasukkan di

erlenmayer. Lalu ditambahkan 500

ml aquades. Lalu ditutup dengan

alumunium. Media ditaruh diatas

kompor untuk kemudian dipanaskan.

Media diaduk sampai homogen.

Pengadukan harus dilakukan tanpa

terhenti. Pada saat dipanaskan dan

mengaduk maka tangan dan

pengaduk harus disterilisasi terlebih

dahulu menggunakan alcohol.

Larutan di aduk hingga homogen

yaitu hingga tidak ada lagi

gumapalan serbuk dan warna TSA

kuning jernih. Setelah homogen,

ditaruh di autoklaf 15-20 menit untuk

mensterilisasi media TSA tersebut.

Usahakan untuk tidak menaruh

media berdekatan agar erlenmayer

tidak pecah saat pemanasan.

Sterilisai tempat yang akan digu

nakan dalam proses penempatan me

dia agar TSA. Lalu siapkan cawan

Petri, tabung reaksi dan Bunsen.

Putar-putar cawan Petri dan tabung

reaksi dekat Bunsen agar steril.

Sebagian media dituang kedalam

tabung reaksi untuk menghasilkan

media agar tegak dan agar miring

dan sebagian dituang ke cawan Petri

sebagai media agar lempeng.

usahakan saat menuangkannya

tangan telah steril dan selalu

dekatkan dengan Bunsen. Lalu

bungkus cawan Petri yang berisi

media TSA dengan plastic dan

diamkan selama 24 jam.

Pada pembuatan media TCBS

dan VRBA, tidak boleh di

sterilisasikan di autoklaf?

Hal ini disebabkan karna pada TCBS

terdapat kandungan empedu Oxbile

(kerbau) sebagai antibiotik/anti bak-

teri. Kandungan empedu tersebut

bisa rusak apabila disterilkan dengan

autoklaf. Dan juga kandungan

komposisi “bili salt” dalam TCBS

tersebut akan menguap apabila

disterilkan dalam autoklaf. Oleh

karena itu TCBS cukup dididihkan

saja dengan menggunakan hotplate

stirrer.

Sedangkan TSB tidak diperkenankan

untuk dihomogenkan, karena TSB

merupakan media yang berbentuk

cair, jadi tidak perlu dihomogenkan

karena tidak akan bisa menjadi padat.

Adapun kelebihan dan kekurangan masing-masing media yaitu :

Page 14: Laporan Pembuatan Media

a. Media TSA

Media TSA memiliki keunggulan

yaitu dapat digunakan untuk

menumbuhkan berbagai macam jenis

bakteri bakteri. Tetapi media ini

memiliki kelemahan harus

menghitung terlebih dahulu.

b. Media TSB

Media ini memiliki beberapa

kelebihan diantaranya media broth

diperkaya untuk tujuan umum, untuk

isolasi, dan penumbahan bermacam

mikroorganisme. Media ini banyak

digunakan untuk isolasi bakteri dari

spesimenlaboratorium dan akan

mendukung pertumbuhan mayoritas

bakteri patogen. Sedangkan

kelemahannya yaitu media ini hanya

bisa digunakan dalam bentuk cair.

c. Media TCBS

Kelebihan dari media imi yaitu

sangat bagus digunakan untuk

menumbuhkan bakteri vibrio.

Sedangkan kelemahan dari media ini

sangat rentan terhadap panas yang

tinggi ( anonim, 2011).

d. Media VRBA (Violet Red Bile

Agar)

VRBA dapat digunakan untuk

perhitungan kelompok bakteri

Enterobactericeae. Mudah rusak pada

tempratur yang tinggi.

e. Media NB

Kelebihan nya Nutrient Broth untuk

mikroorganisme yang berbentuk cair,

kekurangan nya tidak bisa di

gunakan mikroorganisme berbentuk

padat.

f. Media NA

Media ini merupakan media

sederhana dan media yang umum di

gunakan, tidak bisa di gunakan pada

media yang selektif.

Adapun keberhasilan dari pembuatan

media TSA air laut yaitu tidak

adanya kontaminasi dari bakteri dan

sterilnya alat dan bahan yang

digunakan dalam praktikum kali ini.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari percobaan

yang telah di lakukan adalah:

a) Pembuatan media adalah salah

satu cara pengembangbiakan

Page 15: Laporan Pembuatan Media

bakteri yang sesuai dengan

tempat hidupnya

b) Adanya pembiakan bakteri dan

jamur dimaksudkan untuk

memudahkan pemeriksaan yang

akan dilakukan di dalam

laboratorium,

c) Sterilisasi sebelum melakukan

praktikum sangat penting untuk

dilakukan, agar alat dan bahan

tidak terkontaminasi oleh bakteri.

d) Komposisi dari bahan perlu

diperhatikan, karena bila terjadi

kesalahan komposisi, maka

pembuatan media agar akan

gagal.

e) Media adalah tempat hidup bagi

mikroba yang di dalamnya ter-

dapat nutrien dan komponen-

komponen yang sesuai bagi

kehidupannya.

B. Saran

Saran saya untuk praktikum kali ini

adalah, agar praktikum di kerjakan

sesuai dengan buku panduan, ini

dilakukan agar dapat

meminimalisirkan kesalahan dalam

melakukan praktikum. Serta waktu

untuk praktikum perlu di tambah

agar praktikan lebih memahami

maksud dari praktikum kali ini.

DAFTAR PUSTAKA

Gupte. Satish. 1990. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Binarupa Aksara.

Mila Ermila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta

Schlegel. Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum edisi VI. Gajah Mada University Press: Yoyakarta.

Page 16: Laporan Pembuatan Media

LAMPIRAN

PERHITUNGAN

TSA (40 g : 1 L)

M1 V1

=

Page 17: Laporan Pembuatan Media

M2 V2

40 g 1000 ml

=

X 20 ml

10 X= 8

X= 0,8 g

TSB (30 g : 1 L)

M1 V1

=

M2 V2

30 g 1000 ml

=

X 20 ml

10 X= 6

X= 0,6 g

NA (28 g : 1 L)

Page 18: Laporan Pembuatan Media

M1 V1

=

M2 V2

28 g 1000 ml

=

X 20 ml

100X= 56

X = 0,56 g

VRBA (39,5 g : 1 L)

M1 V1

=

M2 V2

39,5 g 1000 ml

=

X20 ml

100X = 79

X= 0,79 g

Page 19: Laporan Pembuatan Media

NB (8 g : 1 l)

M1 V1

=

M2 V2

8 1000 ml

=

X 20 ml

100X= 8

X= 0,08 g

GSP (45 g : 1L)

M1 V1

=

M2 V2

45 1000 ml

=

X 10 ml

X= 0,90 g

Page 20: Laporan Pembuatan Media

TCBS (88 g : 1L)

M1 V1

=

M2 V2

88 1000 ml

=

X 20 ml

X= 1,76 g