Laporan Pembuatan Media
description
Transcript of Laporan Pembuatan Media
PEMBUATAN MEDIA
(Laporan Praktikum Mikrobiologi Akuatik)
Oleh
Haryanti
1214111033
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Pembuatan Media
Tempat Praktikum : Laboratorium Perikanan
Nama : Haryanti
Npm : 1214111033
Jurusan : Budidaya Perairan
Fakultas : Pertanian
Kelompok : Sembilan
Bandar lampung , 30 september 2013
Mengetahui,
Neneng jamila
NPM. 11141110
Nilai paraf
Pembuatan Media
Oleh :
Haryanti
Jurusan Budidaya Perairan
Universitas Lampung
ABSTRAK
praktikum telah selesai dilakukan di Laboratorium Perikanan Universitas lampung. Tujuann praktikum ini adalah agar mahasiswa perikanan UNILA yang mengikuti matakuliah mikrobiologi air mengetahui dan mampu membuat berbagai media yang dibutuhkan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme. Media merupakan bahan nutrisi yang berupa cairan, padatan atau setengah padat (semi solid) yang digunakan mikroorganisme yang berupa senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang kompleks yang kemudian dipecah oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang sederhana melalui proses enzimatik. Media yang dibuat yaitu, TSA, TSB, Zobell 2216E dan lainnya. Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuat masing-masing media. Dalam pembuatan media juga digunakan autoklaf sebagai alat sterilisasi dan juga digunakan stirrer, yaitu alat untuk memutar larutan. Media tersebut dituangkan pada masing-masing wadah hingga siap untuk dipakai sebagai media biakan mikroorganisme.
Kata kunci : media, mikroorganisme, autoklaf, cairan, padatan, semi solid.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mahluk hidup yang ada di bumi tidak
hanya terdiri dari makhluk
hidup yang dapat dilihat oleh mata
telanjang, tetapi ada juga
mikroorganisme yang berukuran
kecil dan hanya dapat dilihat dengan
menggunakan teknik dan peralatan
khusus. Mikroorganisme dapat
berkembang biak secara alami atau
dengan campur tangan manusia.
Pembiakan mikroba secara buatan
memerlukan media pertumbuhan
untuk menjadi tempat tumbuh dan
penyedia nutrien bagi mikroba.
Media pertumbuhan terdiri dari
garam organik, sumber energi
(karbon), vitamin dan zat pengatur
tumbuh (ZPT). Pembuatan media
ini dapat pula ditambahkan
komponen lain seperti senyawa
organik dan senyawa kompleks
lainnya. Media berfungsi
untuk tempat tumbuhnya mikroba,
isolasi, memperbanyak jumlah,
menguji sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan jumlah mikroba, dimana
dalam proses pembuatannya harus
disterilisasi dan menerapkan metode
aseptis untuk menghindari
kontaminasi pada media itu sendiri.
Media juga berperan sebagai wadah
atau tempat zat hara yang digunakan
oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan
energi dalam metabolisme, dan
pergerakan. Umumnya, media
pertumbuhan berisi air, sumber
energi, zat hara sebagai sumber
karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,
oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur
lainnya. Variasi dalam tipe nutrisi,
diimbangi oleh tersedianya berbagai
macam media yang banyak
macamnya untuk kultivasinya.
Maka, pada praktikum kali ini
merupakan hal terpenting dalam
mempelajari mikrobiologi, terutama
praktikumnya. Pembuatan media
untuk tempat hidup mikroba yang
akan kita amati pada praktikum-
praktikum berikutnya.
1.2. Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa mampu mengetahui
dan mampu membuat berbagai media
yang dibutuhkan untuk
menumbuhkan berbagai
mikroorganisme.
11. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Macam-macam media yang
digunakan.
a. Media TSA (Trypticase Soy
Agar)
TSA merupakan media kultur
universal, hampir semua jenis bakteri
bisa tumbuh pada media ini (Anon-
im, 2011).
Trypticase Soy Agar digunakan
untuk medium pertumbuhan dengan
tujuan mengamati morfologi koloni,
mengembangkan kultur murni,
pertumbuhan untuktes biokimia.
TSA juga biasa digunakan untuk
penghitungan jumlah bakteri
(Anonim, 2011).
b. Media TSB(Trypticase Soy
Broth)
Media TSB (Trypticase Soy
Broth), TSB adalah media
brothdiperkaya untuk tujuan umum,
untuk isolasi, dan penumbuhan
bermacammikroorganisme. Media
ini banyak digunakan untuk isolasi
bakteri dari spesimenlaboratorium
dan akan mendukung pertumbuhan
mayoritas bakteri patogen.Media
TSB mengandung kasein dan pepton
kedelai yang menyediakan asam
aminodan substansi nitrogen lainnya
yang membuatnya menjadi media
bernutrisi untuk bermacam mikroor-
ganisme. Dekstrosa adalah sumber
energi dan natrium kloridamemper-
tahankan kesetimbangan osmotik.
Dikalium fosfat ditambahkan sebagai
buffer untuk mempertahankan pH
( Anonim, 2011).
C. Media Tcbs (Tiosulfat-Sitrat-
Garam Empedu-Sukrosa Agar-
Agar)
Tiosulfat-sitrat-garam empedu-
sukrosa agar-agar atau TCBS agar
adalah jenis budaya agar plate
selektif yang digunakan dalam
mikrobiologi laboratorium untuk
mengisolasi Vibrio spp. Agar TCBS
sangat selektif untuk isolasi V.
cholerae dan V. parahaemolyticus
serta vibrio lainnya. Penghambatan
bakteri gram positif dicapai oleh
penggabungan empedu sapi , yang
merupakan zat alami yang
mengandung campuran garam
empedu, dan kolat natrium , murni
garam empedu . tiosulfat Sodium
berfungsi sebagai belerang sumber
dan, dalam kombinasi dengan besi
sitrat, mendeteksi hidrogen sulfida
produksi. Sakarosa ( sukrosa )
disertakan sebagai difermentasi
karbohidrat untuk metabolisme
vibrio. The basa pH medium
meningkatkan pemulihan V.
cholerae. timol biru dan biru
bromothymol termasuk sebagai
indikator perubahan pH ( Anonim,
2011).
d.NA (Nutrien Agar)
Nutrien agar adalah medium umum
untuk uji air dan produk dairy. NA
juga digunakan untuk pertumbuhan
mayoritas dari mikroorganisme yang
tidak selektif, dalam artian
mikroorganisme heterotrof. Media
ini merupakan media sederhana yang
dibuat dari ekstrak beef, dan pepton,
e. NB (Nutrient broth)
Nutrient broth merupakan media
untuk mikroorganisme yang
berbentuk cair. Intinya sama dengan
nutrient agar.
f. VRBA
VRBA dapat digunakan untuk
perhitungan kelompok bakteri
Enterobactericeae. Agar VRBA
mengandung violet kristal yang
bersifat basa, sedangkan sel mikroba
bersifat asam. Bila kondisi terlalu
basa maka sel akan mati. Dengan
VRBA dapat dihitung jumlah bakteri
E.coli. Bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk membuat VRBA
adalah yeast ekstrak, pepton, NaCl,
empedu, glukosa, neutral red, kristal
violet, agar). Bahan-bahan tersebut
kemudian dicampur dengan 1 liter air
yang telah didestilasi. Panaskan
hingga mendidih sampai larut
sempurna. Dinginkan hingga 50-
60°C. Pindahkan dalam tabung
sesuai kebutuhan, pH akhir adalah
7,4. Campuran garam bile dan kristal
violet menghambat bakteri gram
positif. Yeast ekstrak menyediakan
vitamin B-kompleks yang
mendukung pertumbuhan bakteri.
Laktosa merupakan sumber
karbohidrat. Neutral red sebagai
indikator pH. Agar merupakan agen
pemadat. (Volk, dan Wheeler,1993)
2.2 Fungsi Media
A. Na
Medium na memiliki fungsi yakni
untuk mengembangbiakkan bakteri
secara umum. medium Na
mengandung nutrisi-nutrisi yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan
bakteri (Amelia et al, 2005).
B. Nb
Fungsi kimia dari nutrient agar dan
nutrient broth sebagai medium
umum. medium nutrient broth (Nb)
merupakan medium yang berwarna
coklat yang memiliki konsistensi
yang cair dimana medium ini berasal
dari sintetik dan memiliki kegunaan
sebagai medium untuk
menumbuhkan bakteri sama seperti
medium Na (Daisy, 1994).
C. TSA
TSA merupakan tujuan umum
melalui media enzymatic pencernaan
yang dihasilkan dari kedelai makan
dan kasein. TSA sering base media
agar jenis lainnya, misalnya lempeng
agar darah yang dibuat oleh TSA
kaya piring dengan darah. TSA
piring mendukung pertumbuhan
banyak semi berpilih bakteri,
termasuk beberapa jenis Brucella,
Corynebacterium, Listeria, Neisseria,
dan Vibrio. (Gandjar, 2006).
D. Media VRBA
VRBA dapat digunakan untuk
perhitungan kelompok bakteri
Enterobactericeae. (Volk, 1993).
E. Media TCBS
Tiosulfat Sodium berfungsi sebagai
belerang sumber dan, dalam
kombinasi dengan besi sitrat,
mendeteksi hidrogen sulfida
produksi. (Michael J. Pelczar, Jr.
2005).
F. Media TSB
TSB digunakan untuk isolasi, dan
penumbuhan bermacam
mikroorganisme. Media ini banyak
digunakan untuk isolasi bakteri dari
specimen laboratorium dan akan
mendukung pertumbuhan mayoritas
bakteri pathogen ( Anonim, 2011).
2.3.Perbedaan Media
Media umum, yaitu media yang
digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan satu atau lebih
mikroba secara umum. Contoh: NA
(untuk bakteri), PDA (untuk jamur),
wortel agar (untuk ragi).
Media enrichment (media
penyubur/pengayakan), yaitu media
yang digunakan untuk
memperbanyak/memperkaya bakteri
agar menjadi banyak. Contoh: NA,
NB, Selenik brwoth, dll.
Media selektif, yaitu media yang
digunakan untuk memilih satu
organisme dari campuran bakteri-
bakteri lain yang terdapat dalam
bahan dengan adanya reaksi/ciri
khas. Dengan penambahan zat-zat
tertentu, bakteri yang dicari dapat
dipisahkan dengan mudah. Media ini
hanya dapat ditumbuhi oleh satu atau
lebih jenis mikroba tertentu, tetapi
akan menghambat atau mematikan
jenis bakteri lainnya. Contoh:
Salmonella Shigella Agar, Briliant
Green Bile Agar, dll.
Media diferensial, yaitu untuk
menumbuhkan/membedakan satu
jenis mikroba dengan yang lain
dengan adanya reaksi/ciri khas.
Contoh: EOSIN, MBA, Blood Agar,
dll. (Carry and Blair).
111.METODOLOGI
3.1.Waktu dan Tempat
Praktikum Ini Dilakukan Tanggal 30
September 2013, Pukul 15.00, Di
Laboratorium Bioteknologi Pertanian
Program Studi Budidaya Perairan,
Universitas Lampung.
3.2. Alat dan Bahan
adapun alat yang digunakan adalah :
autoklaf, bunsen, erlenmeyer,
kompor gas, cawan petri, batang
pengaduk, tissue, kapas, tabung
reaksi, aluminium foil.
sedangkan bahan yang digunakan
adalah: media tsa, media zobell
2216e, alcohol, air laut, aquades,
bacto pepton 1,25 gr, yeast extract
0,25 gr, dan bacto agar 7,5 gr.
3.3. Prosedur Kerja
Dalam Praktikum Ini, Metode Kerja
Yang Dilakukan Adalah:
a. Media Tsa
Memasukkan 40 gr tsa dalam 1l
aquades dan memasukkannya ke
dalam tabung erlenmeyer lalu media
disterilkan dengan autoklaf 121° c
selama 15 menit setelah itu
menuangkan media kedalam tabung
reaksi ( media agar tegak dan
miring ) dan sisanya di tuangkan
kedalam petridish ( media agar
lempeng ), setelah mengeras
diinkubasi terbalik selama 34 jam
pada suhu 36° c.
b. Media Tsb
Dilarutkan 30 gr tsb ke dalam 1 l
aquades kemudian disterilkan media
dalam autoklaf 121° c selama 15
menit menginkubasi dalam suhu
ruang sampai saatnya digunakan.
c. Media Zobell 2216e (Padat)
Ditimbang 5 gr bacto pepton, 1 gr
bacto yeast exstracts, 15 gr bacto
agar, lalu memasukkan dalam tabung
erlenmeyer dan larutkan dalam 1 l air
laut di sterilkan media dengan
autoklaf 121° c selama 15 menit sete
lah itu sebagian media dituangkan
kedalam tabung reaksi ( media agar
tegak dan miring ) dan sisa media
dituangkan kedalam petridish( media
agar lempeng ) lalu setelah mengeras
diinkubasi terbalik selama 24 jam
pada suhu 36° c begitu juga dengan
media tegak dan miring harus diinku-
basi.
d. Pembuatan Media Zobell 2216e
( Cair )
Ditimbang 5 gr bacto peptone, 1 gr
bacto yeast ekstrac, lalu memasuk
kan dalam tabung erlenmeyer dan la-
rutkan dalam 1l air laut steril lalu
media cair kemudian dituang keda
lam tabung reaksi dan ditutup dengan
sumbat kapas.media di sterilkan
dalam autoklaf 121° c selama 15
menit dan inkubasi dalam suhu
ruangan sampai saatnya digunakan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil pengamatan
A. Media TSA
No Gambar Keterangan
1 Media TSA air laut yang telah dimasukkan ke dalam erlenmyer
2 Media TSA kemudian di tutup dengan
kertas alumunium oil
3 Sebagian TSA di masukkan ke dalam cawan petri sebagai media agar lempeng.
4 Cawan petri dibungkus dengan kertas
buram dan dimasukkan kedalam plastik
tahan panas lalu diinkubasi.
Media TSA Berhasil/ karena tidak terjadi kontaminasi bakteri ataupun cendawan
pada media. Hal ini disebabkan pengerjaan yang steril mulai dari alat, bahan dan
tekniknya.
B. Media GSP
No Gambar Keterangan
1 Media GSP yang telah di masukkan ke
dalam erlenmeyer dan telah ditutup
dengan alumunium voil
2 Media GSP yang telah dimasukkan ke
dalam cawan petri sebagai media agar
lempeng.
No Gambar Keterangan
1 Media NB yang telah dimasukkan ke
dalam tabung reaksi lalu dituutup dengan
kertas alumunium voil.
2 Media NB yang sedang di autoklaf.
No Gambar Keterangan
1 Media TCBS yang dimasukkan kedalam
erlenmeyer.
2 Media TCBS yang akan di stirer.
3Media TCBS yang sedang di stirer.
stirer adalah alat untuk homogenisasi dan
pengadukan media
TCBS Berhasil/ karena tidak terjadi kontaminasi bakteri ataupun cendawan pada
media. Hal ini disebabkan pengerjaan yang steril mulai dari alat, bahan dan
tekniknya.
E. Media VRBA
Berhasil/ karena tidak terjadi kontaminasi bakteri ataupun cendawan pada media.
Hal ini disebabkan pengerjaan yang steril mulai dari alat, bahan dan tekniknya.
4.2. Pembahasan
Adapun cara kerja dari
pembuatan media TSA yaitu :
Sterilkan tangan terlebih dahulu
sebelum melakukan praktikum agar
praktikum berjalan steril dan media
yang kita buat tidak terkontaminasi
oleh bakteri dari luar. Lalu
menimbang 20 gr TSA dengan
menggunakan neraca ohaus. TSA
yang telah ditimbang dimasukkan di
erlenmayer. Lalu ditambahkan 500
ml aquades. Lalu ditutup dengan
alumunium. Media ditaruh diatas
kompor untuk kemudian dipanaskan.
Media diaduk sampai homogen.
Pengadukan harus dilakukan tanpa
terhenti. Pada saat dipanaskan dan
mengaduk maka tangan dan
pengaduk harus disterilisasi terlebih
dahulu menggunakan alcohol.
Larutan di aduk hingga homogen
yaitu hingga tidak ada lagi
gumapalan serbuk dan warna TSA
kuning jernih. Setelah homogen,
ditaruh di autoklaf 15-20 menit untuk
mensterilisasi media TSA tersebut.
Usahakan untuk tidak menaruh
media berdekatan agar erlenmayer
tidak pecah saat pemanasan.
Sterilisai tempat yang akan digu
nakan dalam proses penempatan me
dia agar TSA. Lalu siapkan cawan
Petri, tabung reaksi dan Bunsen.
Putar-putar cawan Petri dan tabung
reaksi dekat Bunsen agar steril.
Sebagian media dituang kedalam
tabung reaksi untuk menghasilkan
media agar tegak dan agar miring
dan sebagian dituang ke cawan Petri
sebagai media agar lempeng.
usahakan saat menuangkannya
tangan telah steril dan selalu
dekatkan dengan Bunsen. Lalu
bungkus cawan Petri yang berisi
media TSA dengan plastic dan
diamkan selama 24 jam.
Pada pembuatan media TCBS
dan VRBA, tidak boleh di
sterilisasikan di autoklaf?
Hal ini disebabkan karna pada TCBS
terdapat kandungan empedu Oxbile
(kerbau) sebagai antibiotik/anti bak-
teri. Kandungan empedu tersebut
bisa rusak apabila disterilkan dengan
autoklaf. Dan juga kandungan
komposisi “bili salt” dalam TCBS
tersebut akan menguap apabila
disterilkan dalam autoklaf. Oleh
karena itu TCBS cukup dididihkan
saja dengan menggunakan hotplate
stirrer.
Sedangkan TSB tidak diperkenankan
untuk dihomogenkan, karena TSB
merupakan media yang berbentuk
cair, jadi tidak perlu dihomogenkan
karena tidak akan bisa menjadi padat.
Adapun kelebihan dan kekurangan masing-masing media yaitu :
a. Media TSA
Media TSA memiliki keunggulan
yaitu dapat digunakan untuk
menumbuhkan berbagai macam jenis
bakteri bakteri. Tetapi media ini
memiliki kelemahan harus
menghitung terlebih dahulu.
b. Media TSB
Media ini memiliki beberapa
kelebihan diantaranya media broth
diperkaya untuk tujuan umum, untuk
isolasi, dan penumbahan bermacam
mikroorganisme. Media ini banyak
digunakan untuk isolasi bakteri dari
spesimenlaboratorium dan akan
mendukung pertumbuhan mayoritas
bakteri patogen. Sedangkan
kelemahannya yaitu media ini hanya
bisa digunakan dalam bentuk cair.
c. Media TCBS
Kelebihan dari media imi yaitu
sangat bagus digunakan untuk
menumbuhkan bakteri vibrio.
Sedangkan kelemahan dari media ini
sangat rentan terhadap panas yang
tinggi ( anonim, 2011).
d. Media VRBA (Violet Red Bile
Agar)
VRBA dapat digunakan untuk
perhitungan kelompok bakteri
Enterobactericeae. Mudah rusak pada
tempratur yang tinggi.
e. Media NB
Kelebihan nya Nutrient Broth untuk
mikroorganisme yang berbentuk cair,
kekurangan nya tidak bisa di
gunakan mikroorganisme berbentuk
padat.
f. Media NA
Media ini merupakan media
sederhana dan media yang umum di
gunakan, tidak bisa di gunakan pada
media yang selektif.
Adapun keberhasilan dari pembuatan
media TSA air laut yaitu tidak
adanya kontaminasi dari bakteri dan
sterilnya alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum kali ini.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan
yang telah di lakukan adalah:
a) Pembuatan media adalah salah
satu cara pengembangbiakan
bakteri yang sesuai dengan
tempat hidupnya
b) Adanya pembiakan bakteri dan
jamur dimaksudkan untuk
memudahkan pemeriksaan yang
akan dilakukan di dalam
laboratorium,
c) Sterilisasi sebelum melakukan
praktikum sangat penting untuk
dilakukan, agar alat dan bahan
tidak terkontaminasi oleh bakteri.
d) Komposisi dari bahan perlu
diperhatikan, karena bila terjadi
kesalahan komposisi, maka
pembuatan media agar akan
gagal.
e) Media adalah tempat hidup bagi
mikroba yang di dalamnya ter-
dapat nutrien dan komponen-
komponen yang sesuai bagi
kehidupannya.
B. Saran
Saran saya untuk praktikum kali ini
adalah, agar praktikum di kerjakan
sesuai dengan buku panduan, ini
dilakukan agar dapat
meminimalisirkan kesalahan dalam
melakukan praktikum. Serta waktu
untuk praktikum perlu di tambah
agar praktikan lebih memahami
maksud dari praktikum kali ini.
DAFTAR PUSTAKA
Gupte. Satish. 1990. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Binarupa Aksara.
Mila Ermila. 2005. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Erlangga : Jakarta
Schlegel. Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum edisi VI. Gajah Mada University Press: Yoyakarta.
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
TSA (40 g : 1 L)
M1 V1
=
M2 V2
40 g 1000 ml
=
X 20 ml
10 X= 8
X= 0,8 g
TSB (30 g : 1 L)
M1 V1
=
M2 V2
30 g 1000 ml
=
X 20 ml
10 X= 6
X= 0,6 g
NA (28 g : 1 L)
M1 V1
=
M2 V2
28 g 1000 ml
=
X 20 ml
100X= 56
X = 0,56 g
VRBA (39,5 g : 1 L)
M1 V1
=
M2 V2
39,5 g 1000 ml
=
X20 ml
100X = 79
X= 0,79 g
NB (8 g : 1 l)
M1 V1
=
M2 V2
8 1000 ml
=
X 20 ml
100X= 8
X= 0,08 g
GSP (45 g : 1L)
M1 V1
=
M2 V2
45 1000 ml
=
X 10 ml
X= 0,90 g
TCBS (88 g : 1L)
M1 V1
=
M2 V2
88 1000 ml
=
X 20 ml
X= 1,76 g