PEMBUATAN FITUR CHATBOT UNTUK MENGELOLA EMOSI …
Transcript of PEMBUATAN FITUR CHATBOT UNTUK MENGELOLA EMOSI …
PEMBUATAN FITUR CHATBOT UNTUK
MENGELOLA EMOSI DENGAN MENGGUNAKAN
ALGORITMA C4.5 BERBASIS ANDROID
LAPORAN SKRIPSI
MAULIDA NUZULIA 4616010044
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
PEMBUATAN FITUR CHATBOT UNTUK
MENGELOLA EMOSI DENGAN MENGGUNAKAN
ALGORITMA C4.5 BERBASIS ANDROID
LAPORAN SKRIPSI
Dibuat untuk Melengkapi Syarat-Syarat yang Diperlukan untuk
Memperoleh Diploma Empat Politeknik
MAULIDA NUZULIA
4616010044
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2020
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi/Tesis/Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Maulida Nuzulia
NPM : 4616010044
Tanggal : 8 Agustus 2020
Tanda Tangan :
iv
Skripsi diajukan oleh:
Nama : Maulida Nuzulia
NIM : 4616010044
Program Studi : Teknik Informatika
Judul Skripsi : Pembuatan Fitur Chatbot Untuk Mengelola Emosi
Dengan Menggunakan Algoritma C4.5 Berbasis
Android
Telah diuji oleh tim penguji dalam Sidang Skripsi pada hari hari , Tanggal , Bulan
Juli, Tahun 2020 dan dinyatakan LULUS.
Disahkan oleh:
Pembimbing : Dr. Dewi Yanti Liliana, S.Kom., M.Kom. ( )
Penguji I : Eriya, S.Kom., M.T. ( )
Penguji II : Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom. ( )
Penguji III : Iklima Ermis Ismail, S.Kom., M.Kom. ( )
Mengetahui:
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Ketua
Mauldy Laya, S.Kom., M.Kom.
NIP. 197802112009121003
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia Nya-lah laporan skrispsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul
“Pembuatan Fitur Chatbot Untuk Mengelola Emosi Dengan Menggunakan
Algoritma C4.5 Berbasis Android”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan, bimbingan dan
dukungannya sehingga penulisan ini berjalan lancar, yaitu:
a. Allah SWT yang telah memberikan penulis rezeki berupa kesehatan dan akal
sehat yang sangatlah berharga bagi penulis sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
b. Ibu Dr. Dewi Yanti Liliana, S.Kom., M.Kom. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing
dan membantu penulis dalam menyusun laporan skripsi.
c. Kak Jennyfer, Kak Nurhuzaifah, dan Kak Widia selaku psikolog yang telah
membantu penulis dalam memenuhi kebutuhan sistem, menentukan rules,
memperoleh data-data yang diperlukan dan melakukan pengujian pada sistem.
d. Orang tua dan keluarga penulis yang setiap saat mendoakan penulis serta
memberikan dukungan dan bantuan moral maupun material kepada penulis.
e. Sahabat dan teman-teman yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
Bapak/Ibu semua dan semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya
bagi
Depok, Juli 2020
Penulis
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan
di bawah ini:
Nama : Maulida Nuzulia
NIM : 4616010044
Program Studi : Teknik Informatika
Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty- Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:
Pembuatan Fitur Chatbot Untuk Mengelola Emosi Dengan Menggunakan
Algoritma C4.5 Berbasis Android
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan
skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di : Depok. Pada tanggal : 8 Agustus 2020
Yang menyatakan
( Maulida Nuzulia )
v
Pembuatan Fitur Chatbot Untuk Mengelola Emosi Dengan Menggunakan Algoritma
C4.5 Berbasis Android
Abstrak
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan yang dimiliki setiap individu. Salah satu
kemampuan dalam keceradasan emosi adalah kemampuan untuk mengendalikan atau
mengelola perasan dan emosi. Tujuan pengendalian emosi adalah keseimbangan emosi
bukan menekan emosi karena setiap perasaan memiliki nilai dan makna tersendiri. Akan
tetapi, banyak individu yang kurang memiliki kemampuan mengendalikan emosi. Untuk
membantu individu dalam mengendalikan emosi diperlukan layanan berupa chatbot yang
dapat memberikan edukasi agar individu merasa lebih memegang kendali dalam
mengelola situasi sulit. Pengendalian emosi tahap awal dilakukan oleh chatbot
menggunakan algoritma C4.5 untuk mengklasifikasikan apakah individu perlu atau tidak
untuk berkonsultasi lebih lanjut ke terapis/psikolog. Konsep klasifikasi yaitu menggunakan
model rule-based-classifier yang direpresentasikan menggunakan aturan if-else untuk
menentukan hasil keputusan. Pembuatan model algoritma C4.5 menggunakan framework
phyton dan aplikasi chatbot dibangun berbasis android. Berdasarkan hasil pengujian,
model algoritma C4.5 memiliki tingkat akurasi 77.5% dan chatbot dapat memberikan
respon untuk mengelola emosi tahap awal dengan memberikan kalimat afirmasi positif dan
teori mindfulness.
Kata Kunci: Algoritma C4.5, Chatbot, Kecerdasan Emosi, Machine Learning,
Pengendalian atau Pengelolaan Emosi
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... iv
Abstrak .................................................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah .......................................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 3
1.5 Metode Pelaksanaan Skripsi ........................................................................ 3
1.5.1 Identifikasi Masalah .................................................................................... 3
1.5.2 Pengumpulan Data ...................................................................................... 4
1.5.3 Metode Pengembangan Sistem ................................................................... 4
1.5.4 Analisis dan Desain Perancangan Sistem .................................................... 5
1.5.5 Implementasi ............................................................................................... 5
1.5.6 Pengujian ..................................................................................................... 6
1.5.7 Kesimpulan dan Saran ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7
2.1 Penelitian Sejenis ........................................................................................ 7
2.2 Emosi ......................................................................................................... 11
2.3 Kecerdasan Emosi ..................................................................................... 11
2.4 Chatbot ...................................................................................................... 13
2.5 Rule-Based Classification ......................................................................... 13
2.6 Decision Tree ............................................................................................ 14
vii
2.7 Algoritma C4.5 .......................................................................................... 16
2.8 Android ...................................................................................................... 20
2.9 Kotlin ......................................................................................................... 21
2.10 REST API .................................................................................................. 21
2.11 Django Framework ................................................................................... 22
2.12 Python ........................................................................................................ 23
2.13 Flowchart .................................................................................................. 23
2.14 Desain Perancangan Sistem ...................................................................... 25
2.14.1 Use Case Diagram ..................................................................................... 25
2.14.2 Activity Diagram ....................................................................................... 27
2.14.3 Sequence Diagram ..................................................................................... 28
2.15 Metode Pengembangan Sistem ................................................................. 30
2.16 Pengujian Sistem ....................................................................................... 32
2.17 Pengujian Model ....................................................................................... 33
BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI ................................................. 35
3.1 Perancangan Program Aplikasi ................................................................. 35
3.1.1 Deskripsi Program Aplikasi ...................................................................... 35
3.1.2 Cara Kerja Program Aplikasi .................................................................... 35
3.1.3 Analisis Kebutuhan ................................................................................... 37
3.1.4 Rancangan Program Aplikasi .................................................................... 39
3.1.5 Desain Metode Algoritma C4.5 ................................................................ 49
3.1.6 Perancangan Prototyping .......................................................................... 52
3.1.7 Evaluasi Prototyping ................................................................................. 57
3.2 Realisasi Program Aplikasi ....................................................................... 57
3.2.1 Implementasi Antarmuka Pengguna ......................................................... 57
3.2.2 Implementasi Algoritma C4.5 ................................................................... 66
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 82
4.1 Pengujian Sistem ....................................................................................... 82
4.2 Deskripsi Pengujian ................................................................................... 82
4.3 Prosedur Pengujian .................................................................................... 82
4.3.1 Prosedur Pengujian Model ........................................................................ 82
4.3.2 Prosedur Pengujian Aplikasi ..................................................................... 83
4.4 Data Hasil Pengujian ................................................................................. 85
4.4.1 Data Hasil Pengujian Model ..................................................................... 85
4.4.2 Data Hasil Pengujian Aplikasi .................................................................. 86
viii
4.5 Analisis Data/Evaluasi .............................................................................. 88
4.5.1 Evaluasi Model .......................................................................................... 88
4.5.2 Evaluasi Aplikasi ....................................................................................... 90
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 93
5.1 Simpulan .................................................................................................... 93
5.2 Saran .......................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 94
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Konsep Pohon Keputusan ................................................................ 15
Gambar 2. 2 Flowchart Pembangunan Sebuah Pohon Keputusan ....................... 16
Gambar 2. 3 Rumus information gain ................................................................... 18
Gambar 2. 4 Rumus split info ............................................................................... 18
Gambar 2. 5 Logo Android ................................................................................... 20
Gambar 2. 6 Logo Kotlin ...................................................................................... 21
Gambar 2. 7 Arsitektur REST Web Service .......................................................... 22
Gambar 2. 8 Logo Django ..................................................................................... 23
Gambar 2. 9 Logo Phyton ..................................................................................... 23
Gambar 2. 10 Prototyping Model.......................................................................... 30
Gambar 2. 11 Alur Proses Metode Prototyping .................................................... 31
Gambar 3. 1 Flowchart Chatbot ........................................................................... 36
Gambar 3. 2 Diagram Alur Proses Pembuatan Decision Tree .............................. 36
Gambar 3. 3 Flowchart Mengakses Halaman Chatbot ......................................... 37
Gambar 3. 4 Use Case Diagram Fitur Chatbot, Rekomendasi Aktivitas, dan
Wawasan Emo ....................................................................................................... 41
Gambar 3. 5 Activity Diagram Login .................................................................. 42
Gambar 3. 6 Activity Diagram Chatbot ................................................................ 43
Gambar 3. 7 Activity Diagram Rekomendasi Aktivitas ........................................ 44
Gambar 3. 8 Activity Diagram Wawasan Emo ..................................................... 45
Gambar 3. 9 Sequence Diagram Login ................................................................. 46
Gambar 3. 10 Sequence Diagaram Chatbot ......................................................... 47
Gambar 3. 11 Sequence Diagaram Rekomendasi Aktivitas ................................. 48
Gambar 3. 12 Sequence Diagaram Wawasan Emo .............................................. 49
Gambar 3. 13 Desain Antarmuka Chatbot Untuk Mengontrol Emosi Marah ...... 53
Gambar 3. 14 Desain Antarmuka Halaman Rekomendasi Aktivitas .................... 54
Gambar 3. 15 Desain Antarmuka Halaman Play Audio Aktivitas ....................... 54
Gambar 3. 16 Desain Antarmuka Halaman Pause Audio Aktivitas ..................... 55
Gambar 3. 17 Desain Antarmuka Halaman Wawasan Emo ................................. 56
Gambar 3. 18 Desain Antarmuka Halaman Detail Artikel ................................... 56
x
Gambar 3. 19 Tampilan Halaman Login ............................................................... 57
Gambar 3. 20 Tampilan Halaman Chatbot ........................................................... 58
Gambar 3. 21 Source Code Post API Untuk Mendapatkan Hasil Prediksi ........... 59
Gambar 3. 22 Tampilan Pesan Disarankan Konseling Ke Psikolog ..................... 59
Gambar 3. 23 Tampilan Pesan Tidak Disarankan Konseling Ke Psikolog........... 60
Gambar 3. 24 Source Code Hasil Respon Post API ............................................. 60
Gambar 3. 25 Source Code Rekomendasi Hasil Prediksi ..................................... 61
Gambar 3. 26 Tampilan Halaman Rekomendasi Aktivitas ................................... 62
Gambar 3. 27 Source Code untuk Perpindahan Halaman Audio Player .............. 62
Gambar 3. 28 Tampilan Halaman Audio Saat Dimainkan ................................... 63
Gambar 3. 29 Source Code fungsi playBtnClick() ................................................ 63
Gambar 3. 30 Tampilan Halaman Audio Saat Dimainkan ................................... 64
Gambar 3. 31 Source Code untuk Perpindahan Halaman Detail Content Wawasan
Emo ....................................................................................................................... 65
Gambar 3. 32 Halaman Wawasan Emo ................................................................ 65
Gambar 3. 33 Halaman Detail Content Wawasan Emo ........................................ 66
Gambar 3. 34 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Root atau Node Pertama ...... 69
Gambar 3. 35 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node Kedua ......................... 71
Gambar 3. 36 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node Ketiga Berdasakan
Kategori Tiga Kali Seminggu atau Lebih dan Kira-kira Setiap Hari .................... 74
Gambar 3. 37 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node Ketiga Berdasakan
Kategori Sekali Atau Dua Kali Sebulan Dan Sekali Atau Dua Kali Seminggu ... 77
Gambar 3. 38 Pohon Keputusan Akhir ................................................................. 79
Gambar 3. 39 Source Code untuk Menghasilkan Rule Based .............................. 81
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Komparasi Penelitian mengenai Chatbot .................................................. 9
Tabel 2 Simbol Flowchart .................................................................................... 24
Tabel 3 Simbol-simbol Use Case Diagram .......................................................... 25
Tabel 4 Simbol-simbol Activity Diagram ............................................................. 27
Tabel 5 Simbol-simbol Sequence Diagram .......................................................... 29
Tabel 6 Confusion Matrix ..................................................................................... 33
Tabel 7 Hasil Penyebaran Kuesioner .................................................................... 38
Tabel 8 Jenis Atribut yang digunakan dalam Data Training ................................ 51
Tabel 9 Data Training Pembuatan Pohon Keputusan........................................... 52
Tabel 10 Penentuan Node Pertama sebagai Akar Decision Tree .......................... 67
Tabel 11 Penentuan Node Kedua .......................................................................... 69
Tabel 12 Penentuan Node Ketiga Berdasarkan Periode Waktu ............................ 72
Tabel 13 Penentuan Node Ketiga Berdasarkan Periode Waktu ............................ 74
Tabel 14 Penentuan Node Keempat pada Pemicu pada Periode Waktu ............... 77
Tabel 15 Data Testing ........................................................................................... 83
Tabel 16 Skenario Pengujian Aplikasi .................................................................. 84
Tabel 17 List Pertanyaan Kuesioner ..................................................................... 85
Tabel 18 Data Hasil Klasifikasi Sistem dengan Profesional ................................. 86
Tabel 19 Data Hasil Pengujian Black Box ............................................................ 86
Tabel 20 Data Hasil Respon Kuesioner ................................................................ 88
Tabel 21 Penilaian Confusion Matrix ................................................................... 89
Tabel 22 Perhitungan Data Hasil Pengujian Beta ................................................. 91
Tabel 23 Pedoman Umum Interpretasi SUS Score ............................................... 92
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Riwayat Hidup Penulis ........................................................................ 1
Lampiran 2 Hasil Wawancara ................................................................................. 2
Lampiran 3 Data Hasil Kuesioner ........................................................................... 6
Lampiran 4 Data Testing ....................................................................................... 10
Lampiran 5 Hasil Pengujian Data Testing ............................................................ 14
Lampiran 6 Kuesioner System Usability Scale ..................................................... 16
Lampiran 7 Skenario Pengujian Aplikasi ............................................................. 20
Lampiran 8 Data Hasil Pengujian Black Box ........................................................ 26
Lampiran 9 Data Training untuk Pembuatan Decision Tree Algoritma C4.5 ...... 36
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut RIRN (Rencana Induk Riset Nasional) pada tahun 2017, Indonesia
menghadapi berbagai tantangan kuat di bidang kesehatan masyarakat. Salah
satunya yaitu penyehatan jiwa yang cukup banyak (Kemenkes, 2015). Berdasarkan
UU Kesehatan Jiwa No. 3 Tahun 1966 menyebutkan bahwa upaya kesehatan jiwa
adalah suatu kondisi dapat menciptakan keadaan yang memungkinkan atau
mengizinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal pada
seseorang, serta perkembangan ini selaras dengan orang lain (Yusuf, et al., 2015).
Emosi diartikan sebagai impuls yang muncul akibat dari suatu rangsangan dari
dalam maupun dari luar. Emosi bermacam-macam, seperti: emosi sedih, emosi
marah, emosi bahagia, dan bentuk emosi lainnya. Emosi dalam bahasa awam
seringkali dipakai untuk mendeskripsikan kemarahan, namun sebenarnya emosi
memiliki arti yang lebih luas dan mewakili banyak macam perasaan (Ina, 2017).
Menurut Salovey dan Mayer (Nyanyu Khodijah, 2017:145 dalam Tazkiyah &
Silaen, 2020) kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali emosi diri sendiri,
mengelola, dan mengekspresikan emosi diri sendiri dengan tepat, memotivasi diri
sendiri, mengenali orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Tindakan
nyata individu cerdas secara emosi yaitu, seperti: dapat memotivasi diri sendiri,
bertahan menghadapi frustasi, tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur
suasana hati, dan mampu mengendalikan stress. Akan tetapi, banyak individu yang
tidak memiliki keterampilan untuk mengenali emosi diri sendiri. Hal tersebut
mengakibatkan banyak individu yang tidak dapat mengelola emosi secara tepat,
tidak dapat memotivasi diri sendiri, tidak memiliki kemampuan mengenali emosi
orang lain(empati), dan kesulitan dalam membina hubungan.
Setiap individu cenderung merasa lebih memegang kendali dalam mengelola situasi
sulit dengan percakapan online melalui teks daripada interaksi secara langsung.
Dari hal tersebut berarti masalah mereka terlalu pribadi untuk dibicarakan dengan
siapa pun atau mereka takut informasi sensitif mereka akan dibagikan kepada orang
2
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
lain dan menganggap lebih mudah untuk menjaga privasi mereka dalam percakapan
online (Kretzschmar, et al., 2018). Oleh karena itu, intervensi secara digital dapat
dimanfaatkan dan menjadi alternatif untuk dapat menjelaskan kesulitan dalam
mengelola emosi yang sedang dialami.
Intervensi secara digital dapat dilakukan dengan menyediakan layanan percakapan
untuk konseling individu dalam mengelola emosi. Ada kemungkinan bahwa, ketika
individu menggunakan layanan ini dan belajar tentang perilaku kognitif serta
pendekatan klinis lainnya, mereka mungkin mengembangkan keterampilan untuk
mengenali ketika mereka membutuhkan dukungan tambahan dan menjadi semakin
terbuka untuk berbicara dengan manusia nyata. Salah satu alternatif layanan
percakapan yang menjanjikan adalah agen percakapan otomatis atau chatbot.
(Kretzschmar, et al., 2018)
Chatbot atau percakapan dengan bot merupakan suatu aplikasi kecerdasan buatan
yang mampu mensimulasikan percakapan yang cerdas, sesuai dengan ilmu
pengetahuan yang diberikan (Hakim & Nurhayati, 2019). Didukung oleh Artificial
Intelligence, chatbot memproses semua teks (dan emoji) yang dapat dimasukkan
oleh pengguna, serta menawarkan percakapan dan saran yang responsif dan terarah
untuk membantu pengguna mengatasi tantangan terhadap kesehatan mental.
Sebagai aturan umum, chatbot kesehatan mental penting didasarkan pada
pendekatan klinis yang telah didukung secara empiris (Kretzschmar, et al., 2018)
Berdasarkan uraian tersebut, maka diperlukan fitur chatbot untuk konseling digital.
Chatbot dapat menjawab setiap pertanyan pengguna. Chatbot dapat memberikan
konseling awal dan mengarahkan pengguna untuk melakukan aktivitas yang
direkomendasikan. Untuk setiap masukkan pertanyaan, maka digunakan Algoritma
C4.5 yang akan menentukan tingkat pertanyaan berikutnya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, perumusan masalah
dalam pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Bagaimana membangun chatbot untuk mengelola emosi diri dengan
menggunakan algoritma C4.5?
2. Bagimana melakukan respon chat pengguna dalam mengelola emosi?
3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi chatbot dibangun berbasis android dengan bahasa pemrograman
kotlin.
2. Bahasa yang digunakan dalam aplikasi adalah Bahasa Indonesia.
3. Chatbot tidak dapat terhubung secara langsung dengan ahli terapi.
4. Chatbot dapat menangai empat jenis emosi yaitu bahagia, sedih, takut, dan
marah.
5. Aplikasi chatbot dapat digunakan untuk remaja yang sedang melalui masa awal
dewasa rentang usia 18-25 tahun.
6. Chatbot hanya memberikan edukasi mengenai pengelolaan emosi yang
merupakan tahap awal pengelolaan emosi.
7. Chatbot hanya dapat merespon jawaban sesuai dengan pilihan yang tersedia.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membangun chatbot untuk mengelola emosi dengan menggunakan algoritma
C4.5.
2. Membuat respon yang diberikan chatbot untuk mengelola emosi.
Manfaat dari pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Memudahkan pengguna untuk konseling secara cepat.
2. Membantu pengguna mengetahui jenis pikiran negatif yang menyebabkan
emosi.
3. Menjaga privasi pengguna dengan aman.
1.5 Metode Pelaksanaan Skripsi
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut:
1.5.1 Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, mengidentifikasikan permasalahan yang muncul ditempuh dengan
cara melakukan observasi dengan membaca berkas rencana induk riset nasional dan
berita. Observasi dilakukan untuk mengetahui permasalahan bahwa penyehatan
4
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
jiwa menjadi salah satu tantangan kesehatan Indonesia. Identifikasi masalah dari
hasil observasi yaitu bagaimana chatbot dapat membantu individu untuk mengelola
emosi dengan tepat.
1.5.2 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan terdiri dari:
1. Studi Literatur
Studi literatur adalah mencari informasi dari berbagai sumber referensi teori yang
relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi tersebut
membahas mengenai aplikasi chatbot, metode/algoritma yang digunakan untuk
membangun aplikasi chatbot, informasi kesehatan jiwa dan kecerdasan emosi, serta
teori-teori yang terkait dengan materi penelitian. Referensi dapat dicari dari buku,
jurnal, dan artikel berita. Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta
sebagai dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melakukan
desain sistem.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka secara langsung dengan narasumber. Wawancara dilakukan dengan ahli
psikologi. Data yang telah diperolah dijadikan acuan untuk menentukan data apa
saja yang dibutuhkan pada perancangan algoritma pembuatan chatbot ini.
3. Penyebaran Kuesioner
Penyebaran kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan menyebarkan kuesioner melalui google form. Target penyebaran kuesioner
yaitu individu usia dewasa awal (18-25 tahun) dengan status pekerjaan kuliah,
bekerja, dan melakukan keduanya. Hasil perolehan data menentukan kebutuhan
pengguna dalam pembuatan sistem.
1.5.3 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode prototype. Tahap
Prototype memiliki empat tahap yaitu tahap requirement analysis and definition,
tahap user interface prototyping, tahap architecture & component design and
prototyping, dan tahap implementation serta system testing. Berikut adalah
penjelasan setiap fase penelitian:
5
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
1. Tahap requirement analysis and definition
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah yang sedang terjadi pada objek
penelitian. Analisis permasalahan dilakukan dengan studi literature dan melakukan
wawancara dengan pihak ahli psikologi. Selain itu, analisis kebutuhan dilakukan
karena berfungsi pada proses pembuatan prototype hingga menjadi aplikasi.
2. Tahap user interface prototyping
Tahap ini yaitu dilakukan dengan mengidentifikasi kembali kebutuhan sistem. Jika
kebutuhan sistem telah teridentifikasi dengan baik maka proses selanjutnya dapat
dilakukan yaitu dengan melakukan pembuatan user interface prototype. User
interface prototype merupakan tampilan dan interaksi tentang aplikasi yang
dibangun.
3. Tahap architecture & component design and prototyping
Tahap selanjutnya adalah membuat desain dan prototype arsitektur dan komponen-
komponen aplikasi yang dibangun. Proses ini digunakan sebagai acuan untuk
membuat aplikasi.
4. Tahap implementation and system testing.
Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi sesuai dengan rancangan pada tahap
tiga. Jika aplikasi telah selesai dibuat, maka dilakukan proses pengujian atau testing
aplikasi untuk menguji atau mengetahui kualitas dan sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, aplikasi juga perlu dievaluasi untuk memastikan apakah aplikasi tersebut
sesuai dengan kebutuhan.
1.5.4 Analisis dan Desain Perancangan Sistem
Tahap ini meliputi kegiatan analisa kebutuhan fungsional dari sistem berdasarkan
studi literature yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Kemudian dilanjutkan
dengan melakukan perancangan model sistem. Perancangan adalah suatu bagian
dari metodologi pengembangan pembangunan. Perancangan yang dibuat mencakup
flowchart, Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.
1.5.5 Implementasi
Tahap ini dilakukan dengan cara menerapkan rancangan sistem yang telah dibuat
sebelumya. Selain itu, tahap ini juga menjelaskan bagaimana implementasi dari
perancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, bagaimana infrastuktur
6
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
sistem, dan bahasa pemrograman yang digunakan. Sebagai rencana awal, aplikasi
dibangun menggunakan bahasa pemrograman kotlin.
1.5.6 Pengujian
Tahap ini yaitu melakukan uji coba aplikasi chatbot yang telah. Tujuan dari tahap
ini yaitu untuk memastikan apakah aplikasi telah sesuai dengan kebutuhan yang
sudah didefinisikan sebelumnya Aplikasi diuji berdasarkan metode black box untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari bagian sistem.
1.5.7 Kesimpulan dan Saran
Pada tahap ini merupakan proses untuk menarik kesimpulan dan saran atas apa yang
dilakukan selama pengerjaan tugas akhir. Dasar pengambilan kesimpulan dan saran
diantaranya adalah hasil analisa dan pembahasan. Tahap ini bertujuan untuk
menghasilkan gambaran penelitian secara ringkas, jelas, dan mudah dipahami.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sejenis
Penelitian ini didasari oleh penelitian-penelitian penunjang yang diambil dari jurnal
atau penelitian terdahulu. Penelitian-penelitian tersebut membahas mengenai cara
kerja metode, hasil analisis metode, atau hal lain terkait yang diterapkan dalam
penelitian ini. Penelitian tentang kecerdasan buatan khususnya pada layanan
pesan/chat telah banyak dilakukan.
Penelitian yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Pendeteksi Penyakit Ginjal
Kronis dengan Menggunakan Algoritma C4.5” oleh Robi Rianto dan Ni Made
Satvika Iswar 2017 menjelaskan mengenai aplikasi yang dapat mendeteksi penyakit
ginjal kronis dapat dideteksi sejak dini. Metode yang digunakan yaitu Algoritma
C4.5 adalah algoritma yang berfungsi untuk membuat Decision Tree berdasarkan
data set yang telah disediakan. Metode yang paling baik digunakan berdasarkan
percobaan yang dilakukan adalah remove low information gain, yang menghasilkan
akurasi 91.50 % dengan ukuran tree dan waktu pembuatan tree yang minimum.
(Rianto & Iswar, 2017)
Penelitian oleh Sana Mujeeb, Muhammad Hafeez Javed, dan Tayyaba Arshad 2017
yang berjudul “Aquabot: A Diagnostic Chatbot for Achluophobia and Autism”
mengemukakan bahwa metode decision tree menjadi salah satu model AI yang
dapat membantu sistem untuk memutuskan apa yang akan ditanyakan selanjutnya
dalam percakapan Aquabot. Sistem tersebut membantu dalam diagnosis gangguan
psikologis yang berfokus pada penentuan apakah pengguna memiliki ketakutan
akan kegelapan atau dipengaruhi oleh achluophobia dan autis. Decision tree sangat
penting karena sistem dapat berfungsi secara lancar dan baik. Selain itu, decision
tree juga menjadi persyaratan pengambilan keputusan karena kesederhanaan dan
kekuatannya. Akurasi Aquabot menggunakan pohon keputusan (DFS traversal)
yaitu sebanyak 88%. Penulis menyebutkan bahwa chatbot dapat digunakan untuk
pengobatan gangguan psikologis berupa konseling untuk perawatan masalah
8
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
psikologis. Obrolan melalui chatbot dapat membuat orang menjadi rileks saat
mengalami masalah psikologis seperti depresi dll. (Mujeeb, et al., 2017)
Penelitian dengan judul “A Chatbot for Psychiatric Counseling in Mental
Healthcare Service Based on Emotional Dialogue Analysis and Sentence
Generation” oleh Kyo-Joong Oh, Dongkun Lee, Byungsoo Ko, dan Ho-Jin Choi
pada tahun 2017 menghasilkan aplikasi konseling chatbot menyediakan layanan
percakapan untuk perawatan kesehatan mental berdasarkan metode pengenalan
emosi di atas dan platform asisten obrolan. Metode yang digunakan yaitu RNN.
Akurasi klasifikasi emosional yaitu sebanyak 67.52% untuk tujuh emosi, seperti:
senang, terkejut, marah, jijik, sedih, takut, dan netral. (Oh, et al., 2017)
Penelitian yang berjudul “Customer Loyalty Prediction In Multimedia Service
Provider Company With K-Means Segmentation And C4.5 Algorithm” oleh
Sardjoeni Moedjiono, Yosianus Robertus Isak, dan Aries Kusdaryono pada tahun
2017 mendapatkan hasil analisis berupa performa dari masing-masing metode yang
digunakan untuk mengetahui pendapatan perusahaan untuk tahun depan dan
melihat apa hal penting yang pelanggan lakukan untuk menangani penurunan kuota
pelanggan. Dari penelitian ini dengan hanya menerapkan model algoritma C4.5 itu
sendiri, akurasi cukup baik sekitar 69,23% tanpa segmentasi K-means, dan dengan
segmentasi K-means akurasi adalah 79,33%. Peneliti mengevaluasi bahwa
meskipun model algoritma C4.5 dengan segmentasi K-means telah memberikan
hasil yang lebih baik, ada beberapa hal penting yang dapat ditambahkan ke dalam
penelitian selanjutnya, yaitu dapat menggunakan algoritma optimasi untuk memilih
atribut, atau menyesuaikan nilai parameter untuk mendapatkan model yang lebih
akurat, dan melakukan perbaikan dalam pengolahan data. (Moedjiono, et al., 2017)
Penelitian oleh Rupesh Singh, Manmath Paste, Nirmala Shinde, Harshkumar Patel,
dan Nitin Mishra pada tahun 2018 yang berjudul “Chatbot using TensorFlow for
small Businesses” mengemukakan chatbot memberikan informasi tentang
penerimaan Perguruan tinggi di K.J. Teknik Somaiya kepada siswa melalui
antarmuka web menggunakan metode NLP. Dengan demikian mempertimbangkan
9
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
keseluruhan percobaan, total 108 pertanyaan yang diajukan, 74 pertanyaan
memuaskan, yang memberikan akurasi 68,51%. Metode yang disajikan hanya
menggunakan pembelajaran mesin dengan beberapa membantu proses bahasa
alami untuk mengubah pertanyaan menjadi potongan kata-kata. Metode ini dapat
ditingkatkan dengan menggunakan beberapa pemrosesan bahasa alami tingkat
tambahan. (Singh, et al., 2018)
Penelitian oleh Mujeeb, et al., 2017, Oh, et al.,2017, dan Singh, et al., 2018
menunjang dilakukannya penelitian ini untuk menerapkan chatbot. Sesuai dengan
tujuan penelitian, chatbot sebagai konseling dapat membantu orang dalam
mengelola emosi. Selain itu, pengguna juga dapat melatih kemampuan untuk
mengelola emosi. Penelitian oleh Mujeeb, et al., 2017 dan Moedjiono, et al., 2017
ini menggunakan decision tree dengan algoritma C4.5 untuk pembuatan chatbot
karena memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi dan sesuai dengan batasan
permasalahan. Berdasarkan penelitian tersebut, metode ini juga memiliki kelebihan
akurat dan sederhana. Berikut pada tabel 1 adalah ringkasan dari penelitian-
penelitian sejenis yang menunjang dilakukannya penelitian ini.
Tabel 1 Komparasi Penelitian mengenai Chatbot
No. Judul Problem
Statement
Metode
Yang
Digunakan
Performa/akurasi Kelemahan/saran
perbaikan
1. Rancang
Bangun
Aplikasi
Pendeteksi
Penyakit
Ginjal Kronis
dengan
Menggunakan
Algoritma C4.5 (Rianto &
Iswar, 2017)
Mendeteksi
penyakit ginjal
Algoritma
C4.5
91.50 %
Tidak ada
10
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2. Aquabot: A
Diagnostic
Chatbot for
Achluophobia
and Autism (Mujeeb, et al.,
2017)
Apakah
pengguna
memiliki
ketakutan akan
kegelapan atau
tidak - atau
dipengaruhi
oleh
achluophobia
dan autis atau
tidak
Decision
tree (DFS
traversal)
88% Aquabot dapat
dikombinasikan
dengan beberapa
teknik yang
menangkap
ekspresi wajah
pengguna.
3. A Chatbot for
Psychiatric
Counseling in
Mental
Healthcare
Service Based
on
Emotional
Dialogue
Analysis and
Sentence
Generation (Oh,
et al., 2017)
Menyediakan
layanan
percakapan
untuk perawatan
kesehatan
mental
berdasarkan
metode
pengenalan
emosi dan
platform asisten
obrolan.
RNN 67.52% Menerapkan
layanan
percakapan
untuk kasus
kecanduan game
remaja, dan
menyelidiki hasil
klinis dan
kepuasan
pengguna.
4. Customer
Loyalty
Prediction In
Multimedia
Service
Provider
Company With
K-Means
Segmentation
And C4.5
Algorithm (Moedjiono, et
al., 2017)
Mengetahui
pendapatan
perusahaan
untuk tahun
depan dan
menangani
penurunan kuota
pelanggan.
Algoritma
C4.5
dengan
segmentasi
K-means
Akurasi sekitar
69,23% tanpa
segmentasi k-
means, dan
dengan
segmentasi k-
means akurasi
adalah 79,33%.
Menggunakan
algoritma
optimasi untuk
memilih atribut,
atau
menyesuaikan
nilai parameter
untuk
mendapatkan
model yang lebih
akurat, dan
melakukan
perbaikan dalam
pengolahan data.
5. Chatbot using
TensorFlow for
small
Businesses (Singh, et al.,
2018)
Informasi
tentang
penerimaan di
K.J. Perguruan
tinggi Teknik
Somaiya kepada
siswa melalui
antarmuka web
TensorFlow
dan NLP
68,51% Metode ini dapat
ditingkatkan
dengan
menggunakan
beberapa
pemrosesan
bahasa alami
tingkat
tambahan.
11
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.2 Emosi
Emosi pada dasarnya menggambarkan perasaan manusia dalam menghadapi
berbagai situsi yang berbeda, suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan
biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi
adalah reaksi terhadap seseorang atau sebuah kejadian tertentu. Sebagai contoh
emosi gembira mendorong perbahan suasana hati seseorang, sehingga scara
fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
(Antonius, 2019)
Dalam “The Expression of the Emotions in Man and Animals”, Charles Darwin
mengatakan bahwa emosi kita berkembang seiring wkatu untuk membantu dalam
meemcahkan masalah. Emosi berguna untuk memotivasi seseorang dalam
bertindak, bertahan hidup, mencari perlindungan, memilih pasangan, menjaga diri
dari ancaman dan bahaya, dan untuk memprediksi perilaku orang lain.
2.3 Kecerdasan Emosi
Menurut Daniel Goleman penulis buku “Emotional Intelligence” kecerdasan
intelektual(IQ) dalam Antonius tahun 2019 hanya menyumbang 20% dalam
keberhasilan manusia. Sisanya, sekitar 80% tergantung pada kecerdasan emosi
yang kita punya. Secara sederhana, kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang
untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain
di sekitarnya. Dalam kecerdasan emosional, kita harus memiliki beberapa
kemampuan, yaitu:
a. Kemampuan untuk menyadari perasaan dan emosi diri sendiri.
b. Kemampuan untuk mengendalikan perasaan dan emosi.
c. Kemampuan dalam menilai emosi dan perasaan orang lain(empati).
d. Kemampuan mengungkap tanda dari apa yang terjadi pada orang lain melalui
bahasa tubuhnya.
e. Kemampuan untuk menjadikan kecerdasan emosional sebagai jalan
komunikasi dalam berhubungan dengan orang lain secara baik.
12
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Berikut beberapa elemen dari kecerdasan emosi menurut Goleman:
1. Mengenali Emosi Diri(Self-awareness)
Mengenali emosi diri merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan
sewaktu perasaan itu terjadi. Kemampuan mengenali emosi diri merupakan dasar
dari kecerdasan emosional, para ahli psikologi menyebutkan kesadaran diri sebagai
metamood, yakni kesadaran seseorang akan emosinya sendiri. Kesadaran diri
adalah waspada terhadap suasana hati maupun pikiran tentang suasana hati, bila
kurang waspada maka individu menjadi mudah larut dalam aliran emosi dan
dikuasai oleh emosi. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan kita yang
sesungguhnya membuat kita berada dalam kekuasaan perasaan, sehingga tidak peka
akan perasaan yang sesungguhnya yang berakibat buruk bagi pengambilan
keputusan.
2. Mengelola Emosi(Self Management)
Mengelola emosi merupakan kemampuan individu dalam menangani perasan agar
dapat terungkap dengan tepat atau selaras, sehingga tercapai keseimbangan dalam
diri individu. Tujuan pengendalian diri adalah keseimbangan emosi bukan menekan
emosi karena setiap perasaan memiliki nilai dan makna tersendiri. Kemampuan ini
mencakup kemampuan untuk menghibur diri sendiri ketika ditimpa kesedihan,
melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan akibat-akibat yang
ditimbulkannya serta kemampuan untuk bangkit dari perasaan-perasaan yang
menekan.
3. Memotivasi Diri Sendiri(Self-Motivation)
Ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan
hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusiasme, gairah,
optimis, dan keyakinan diri. Keterampilan memotivasi diri memungkinkan
terwujudnya kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang akan memiliki
keterampilan ini cenderung lebih jauh produktif dan efektif dalam hal apa pun yang
mereka kerjakan.
13
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4. Mengenali Emosi Orang Lain(Social Awareness)
Empati adalah dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu
memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan
menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang. Empati dibangun berdasarkan
pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat
dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain, sebaliknya oarng
yang tidak mapu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak
akan mampu menghormati perasaan orang lain.
5. Membina Hubungan(Relationship Management)
Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial
yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Kemampuan
dalam membina hubungan merupakan suatu keterampilan yang menunjang
popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi.
2.4 Chatbot
Chatbot merupakan program komputer yang berinteraksi dengan user
menggunakan bahasa natural. Teknologi chatbot pertama dimulai pada tahun
1960an. Chatbot adalah sebuah program yang dapat melakukan obrolan dalam
bahasa alami mengenai sebuah topik yang ada dalam model pengetahuan chatbot
tersebut. Artinya, chatbot harus bisa mengenali dan merespon kata-kata yang
diberikan user. (Benedictus, et al., 2019)
2.5 Rule-Based Classification
Model klasifikasi Rule-Based Classifiers dipresentasikan sebagai kumpulan aturan
(rule) IF THEN dengan bagian “IF” (sisi kiri) dari aturan disebut rule antecedent
dan pada bagian “THEN” (sisi kanan) dari aturan disebut rule consequent. Bagian
kondisi (rule antecedent) dapat berisi satu atau lebih atribut uji dan menggunakan
operator boolean “AND”sebagai pengait antar kondisi. Bagian rule consequent
merupakan kelas target atau kelas prediksi. Pengklasifikasian kelas dilakukan
berdasarkan rule consequent (Han et.al., dalam Hadiwandra, 2019).
14
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Proses pembentukan aturan dapat dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan.
Pendekatan Direct method, mengekstrak aturan langsung dari data yang ada,
misalnya pada algoritma RIPPER, CN2, Holte’s 1R, Boolean reasoning dan lain-
lain. Pendekatan Indirect method, mengekstrak aturan menggunakan model
klasifikasi lain seperti Decision Trees, Neural Networks, dan lain-lain (Gorunescu
dalam Hadiwandra, 2019).
Jika ada lebih dari satu aturan yang memenuhi kondisi (satisfied) maka dipilih
aturan dengan prioritas tertinggi. Penentuan prioritas dapat dilakukan dengan dua
skema. Skema Size ordering menentukan prioritas berdasarkan jumlah atribut
bernilai true pada bagian kondisi dari aturan. Skema Rule ordering menentukan
prioritas berdasarkan urutan mayoritas kelas target atau berdasarkan hasil
pengukuran rule seperti akurasi (accuracy), jangkauan (coverage) dan jumlah
atribut (size). Jangkauan (coverage) dihitung berdasar persentase jumlah tupel yang
memenuhi semua kondisi dari aturan. Akurasi dihitung berdasarkan persentase
jumlah tupel yang diklasifikasikan dengan benar menggunakan aturan tersebut
(Han et al., dalam Hadiwandra, 2019).
2.6 Decision Tree
Model Decision Tree dibentuk menyerupai struktur flowchart, dimana setiap
simpul yang bukan simpul daun merupakan atribut pengujian, setiap cabang
mewakili output dari pengujian, dan setiap simpul daun (terminal node)
menentukan label class. Simpul paling atas dari sebuah pohon adalah node akar
(Han et.al., dalam Hadiwandra, 2019).
Decision tree merupakan salah satu teknik klasifikasi terhadap objek atau record.
Teknik ini terdiri dari kumpulan decision node, dan dihubungkan oleh cabang,
bergerak ke bawah dari root node sampai berakhir di leaf node. (Najib, et al., 2019)
15
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 2. 1 Konsep Pohon Keputusan
(sumber: Najib, et al., 2019)
Arsitektur pohon keputusan dibuat sedemikian rupa agar menyerupai pohon asli,
dimana terdapat beberapa bagian, yaitu :
1. Root Node : Node ini terletak pada bagian paling atas dari pohon
keputusan.
2. Internal Node : Node ini merupakan percabangan dimana membutuhkan satu
input dan mengeluarkan maksimal dua output.
3. Leaf Node : Node ini merupakan node yang terletak pada ujung pohon.
Node ini hanya memiliki satu input dan tidak memiliki output.
Decision Tree membedakan antara suatu kelas dengan kelas lainnya berdasarkan
tingkat kemurnian kelas (impurity) pada suatu simpul. Alat ukur kemurnian kelas
(impurity) yang umum digunakan adalah GINI Index, Entropy, Misclassification
measure, Chi-square measure, G-square measure. Beberapa algoritma yang
termasuk kategori Decission Tree antara lain ID3, C4.5, C5.0, CART, CHAID, dan
lain-lain (Gorunescu dalam Hadiwandra, 2019).
Pada prinsipnya, decision tree digunakan untuk memprediksi keanggotaan objek
untuk kategori yang berbeda (class), dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang
sesuai dengan atributnya. Meskipun decision tree tidak begitu luas di bidang
16
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
pattern recognition dari sudut pandang statistik probabilistik pandang, algoritma
ini banyak digunakan di domain lainnya seperti, misalnya, obat-obatan (diagnosis),
ilmu komputer (struktur data), botani (klasifikasi), psikologi (teori keputusan
perilaku), dan sebagainya. (Rianto & Iswari, 2017)
2.7 Algoritma C4.5
Algoritma C4.5 merupakan sebuah algoritma yang digunakan untuk membangun
decision tree (pohon keputusan). Algoritma C4.5 dan pohon keputusan merupakan
dua model yang tak terpisahkan. Algoritma C4.5 merupakan salah satu algoritma
klasifikasi yang kuat dan cukup banyak digunakan atau diimplementasikan untuk
pengklasifikasian dalam berbagai hal. Algoritma C4.5 diperkenalkan oleh J. Ross
Quinlan (1996) sebagai versi perbaikan dari algoritma Iterative Dichotomiser 3
(ID3). Serangkaian perbaikan yang dilakukan pada algoritma ID3 mencapai
puncaknya dengan menghasilkan sebuah sistem praktis dan berpengaruh untuk
pembentukan pohon keputusan. Perbaikan tersebut meliputi metode untuk
menangani data kontinu, mengatasi missing data, dan melakukan pemangkasan
pohon. (Najib, et al., 2019)
Berikut flowchart dari Algoritma C4.5 untuk membangun sebuah pohon keputusan
yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2. 2 Flowchart Pembangunan Sebuah Pohon Keputusan
(sumber: Najib, et al., 2019)
17
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Pada Gambar 2.2 memasukan data yang telah ditransformasi ke beberapa atribut,
kemudian menghitung nilai entropy dan nilai gain untuk memperoleh gain tertinggi
yang akan menjadi atribut akar atau root dari pohon keputusan. Kemudian
dilanjutkan kedalam proses pembuatan node cabang untuk masing – masing nilai.
Jika setiap kasus dalam cabang tersebut telah berada dalam satu kelas yang sama
maka proses perhitungan telah selesai, tapi jika kasus berbeda kelas maka kembali
ke perhitungan entropy dan begitu seterusnya hingga semua kasus berada dalam
kelas yang sama.
Secara khusus, algoritma C4.5 Decision Tree menggunakan kriteria split yang telah
dimodifikasi yang dinamakan Gain Ratio dalam proses pemilihan split atribut. Split
atribut merupakan proses utama dalam pembentukan pohon keputusan (Decision
Tree) di C4.5 (Quinlan dalam Novianti, et al., 2016). Tahapan dari algoritma C4.5
adalah sebagai berikut:
a. Menghitung nilai Entropy,
b. Menghitung nilai Gain Ratio untuk masing-masing atribut,
c. Atribut yang memiliki Gain Ratio tertinggi dipilih menjadi akar (root) dan
atribut yang memiliki nilai Gain Ratio lebih rendah dari akar (root) dipilih menjadi
cabang (branches),
d. Menghitung lagi nilai Gain Ratio tiap-tiap atribut dengan tidak
mengikutsertakan atribut yang terpilih menjadi akar (root) di tahap sebelumnya,
e. Atribut yang memiliki Gain Ratio tertinggi dipilih menjadi cabang
(branches),
f. Mengulangi langkah ke-4 dan ke-5 sampai dengan dihasilkan nilai Gain = 0
untuk semua atribut yang tersisa.
Menurut Muflikhah, et al., (2018) Information gain merupakan salah satu ukuran
untuk pemilihan test attribute yang menggunakan konsep informasi entropy.
Atribut dengan information gain tertinggi dipilih sebagai test atribut dari suatu
18
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
node. Misalkan terdapat sebuah variable S, yang memilki k nilai kemungkinan
dengan probabilitas p1, p2, …, p3. Maka entropi X yaitu jumlah bit paling sedikit
(rata-rata per simbol) yang dibutuhkan untuk mentransmisikan suatu aliran simbol-
simbol yang mereprensentasikan niali dari X dan dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut:
Gambar 2. 3 Rumus information gain
(sumber: Muflikhah, et al., 2018)
C4.5 menggunakan konsep entropi sebagai mana berikut. Misalkan kita memiliki
suatu candidat split S, yang mempartisi data training T ke beberapa suset T1, T2,
T3. Syarat informasi yang dipentingkan dapat dihitung:
Gambar 2. 4 Rumus split info
(sumber: Muflikhah, et al., 2018)
Dimana Pi merepresentasikan proporsi dari record dalam subset i. Sehingga
information gain dapat didefinisikan:
(sumber: Muflikhah, et al., 2018)
Selanjutnya nilai Split Info dapat dihitung dengan persamaan (Novianti, et al.,
2016) :
𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡 𝐼𝑛𝑓𝑜 (𝑆, 𝐴) = − ∑𝑆𝑖
𝑆𝑙𝑜𝑔2
𝑆𝑖
𝑆
𝑛
𝑖=1
19
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Keterangan: S = himpunan kasus
A = atribut.
Si = jumlah sampel untuk atribut i
Maka nilai Gain Ratio yang menentukan sebuah atribut dapat dijadikan akar
maupun cabang suatu pohon keputusan dapat dihitung dengan persamaan
(Novianti, et al., 2016):
𝐺𝑎𝑖𝑛 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 (𝑆, 𝐴) =𝐺𝑎𝑖𝑛(𝑆, 𝐴)
𝑆𝑝𝑙𝑖𝑡 𝐼𝑛𝑓𝑜(𝑆, 𝐴)
Keterangan: S = himpunan kasus
A = atribut.
Gain(S,A) = information gain pada atribut A
SplitInfo(S,A) = split info pada atribut A
Setelah perhitungan selesai, maka dihasilkan pohon keputusan yang dapat diubah
menjadi rules menggunakan kaidah IF-THEN-ELSE. Penjelasan rules tersebut
adalah sebagai berikut (Najib, et al., 2019).
a. IF-THEN Rule
Peraturan induksi: adalah proses penggalian berguna 'jika kemudian' aturan dari
data berdasarkan signifikansi statistik. Sebuah sistem Rule berdasarkan
membangun satu set aturan if-then. Pengetahuan merupakan telah pengumpulan
bentuk dan strategi penyimpanan dapat dibuat di ini. Untuk analisis, semua data
perlu dikonsolidasikan sehingga dapat diobati secara konsisten.
b. IF kondisi THEN Kesimpulan
Aturan ini terdiri dari dua bagian. Aturan yang (bagian IF) mengandung satu atau
lebih kondisi sekitar nilai prediktor atribut mana sebagai akibat aturan (THEN
bagian) berisi prediksi tentang nilai atribut tujuan. Prediksi yang akurat dari nilai
atribut tujuan akan meningkatkan proses pengambilan keputusan. IF-THEN aturan
20
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
prediksi sangat popular di data mining. Mereka mewakili menemukan pengetahuan
pada tingkat tinggi abstraksi. Aturan Induksi Metode memiliki potensi untuk
menggunakan kasus diambil untuk prediksi.
2.8 Android
Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat
seluler layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet. Antarmuka
pengguna Android didasarkan pada manipulasi langsung menggunakan masukan
sentuh yang serupa dengan tindakan di dunia nyata, seperti: menggesek,
mengetuk, mencubit, dan membalikkan cubitan untuk memanipulasi obyek
di layar. Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google
merilis kodenya di bawah Lisensi Apache. Kode dengan sumber terbuka dan
lisensi perizinan pada Android memungkinkan perangkat lunak untuk
dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat,
operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, android memiliki
sejumlah besar komunitas pengembang aplikasi (apps) yang memperluas
fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi kustomisasi bahasa
pemrograman Java. ( Lubis, et al., 2019)
Gambar 2. 5 Logo Android
(sumber: id.wikipedia.org)
21
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.9 Kotlin
Kotlin adalah bahasa pemrograman berbasis Java Virtual Machine (JVM) yang
dikembangkan oleh JetBrains. Kotlin merupakan bahasa pemrograman yang
pragmatis untuk android yang mengkombinasikan object oriented (OO) dan
pemrograman fungsional. Kotlin juga bahasa pemrograman yang interoperabilitas
yang membuat bahasa ini dapat digabungkan dalam satu project dengan bahasa
pemrograman Java. Bahasa pemrograman ini juga dapat digunakan untuk
pengembangan aplikasi berbasis desktop, web dan bahkan untuk backend.
Beberapa keuntungan yang mungkin akan didapatkan jika pengembangan aplikasi
beralih menggunakan Kotlin untuk mengembangkan aplikasi diatas platform JVM
adalah sebagai berikut (Sibarani, et al., 2018):
1. Dapat mengatasi NullPointerException yang umumnya terdapat pada Java.
2. Penulisan kode lebih ringkas dan mudah dibaca dibandingkan kode yang
ditulis dengan menggunakan bahasa Java.
3. Mudah dipelajari
4. Dukungan IDE untuk mempermudah dalam pemrograman.
Gambar 2. 6 Logo Kotlin
(sumber: sngular.com)
2.10 REST API
REST (Representational State Transfer) merupakan standar arsitektur komunikasi
berbasis web yang sering diterapkan dalam pengembangan layanan berbasis web
atau sistem terdistribusi. RESTful web service atau juga dikenal dengan nama
RESTful Web API merupakan sebuah web service yang di implementasikan
dengan menggunakan HTTP dengan menggunakan prinsip prinsip REST. Istilah
22
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
REST diperkenalkan oleh Roy Fielding pada tahun 2000. Arsitektur gaya REST
adalah arsitektur client server di mana client mengirim permintaan ke server,
server kemudian memproses permintaan dan mengembalikan tanggapan.
Umumnya menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol) sebagai protokol
untuk komunikasi data. (Saputra & Aji, 2018)
Gambar 2. 7 Arsitektur REST Web Service
(sumber: Saputra & Aji, 2018)
a. HTTP Client merupakan client yang akan mengakses web service.
b. HTTP Packet request dapat berupa GET, POST, PUT, atau DELETE.
Sedangkan HTTP packet response dapat berupa XML maupun JSON payload.
Pada umumnya menggunakan JSON. JSON (JavaScript Object Notation) adalah
format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia,
serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer.
c. HTTP Server merupakan server tempat web service diimplementasikan.
2.11 Django Framework
Django adalah web framework berbasis bahasa pemrograman Python. Django
adalah web framework Python yang didesain untuk membuat aplikasi web yang
dinamis, kaya fitur, dan aman. Django yang dikembangkan oleh Django Software
Foundation terus mendapatkan perbaikan sehingga membuat web framework yang
satu ini menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang aplikasi web. (Saputra &
Aji, 2018)
23
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 2. 8 Logo Django
(sumber: hackernoon.com)
2.12 Python
Python adalah bahasa pemrograman interpretative multiguna dengan filosofi
perancangan yang berfokus pada tingkat keterbacaan kode. Python diklaim sebagai
bahasa yang menggabungkan kapabilitas, kemampuan dengan sintaksis kode yang
sangat jelas seerta dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar
serta komprehensif. Saat ini kode Python dapat dijalankan di berbagai sistem kerja
sistem operasi, beberapa diantaranya adalah Linux/Unix, Windows, Mac OSX, Java
Virtual Machine, OS/2, Amiga, Palm dan Symbian (untuk produk-produk Nokia).
(Habibi, et al., 2017)
Gambar 2. 9 Logo Phyton
(sumber: codepolitan.com)
2.13 Flowchart
Flowchart menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah,
sehingga flowchart merupakan langkah-langkah penyelesaian masalah yang
dituliskan dalam simbol-simbol tertentu (Haliq & Susanto, 2019). Flowchart adalah
representasi secara simbolik dari suatu algoritma atau prosedur untuk
menyelesaikan suatu masalah, dengan menggunakan flowchart akan memudahkan
pengguna melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis
masalah, disamping itu flowchart juga bergunasebagai fasilitas untuk
24
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek. Flowchart
membantu memahami urutan-urutan logika yang rumit dan panjang. Flowchart
membantu mengkomunikasikan jalannya program ke orang lain (bukan
pemrogram) akan lebih mudah (Santoso & Nurmalina, 2017). Berikut ini simbol-
simbol flowchart:
Tabel 2 Simbol Flowchart
Simbol Deskripsi
Arah aliran program
Permulaan/akhirnprogram
Proses input/output data
Proses penghitung/ proses pengolahan data
Perbandingan, pernyataan, penyeleksian data yang
memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya
Penghubung bagianbagian flowchart yang berada
pada satu halaman.
Penghubung bagianbagian flowchart yang berada
pada halaman berbeda
Permulaan sub program
25
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.14 Desain Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem merupakan tahap untuk menetukan proses tahapan atau
teknik untuk menerapkan sistem baru atau sistem yang dikembangkan dari sistem
sebelumnya. Proses perancangan juga memerlukan analisa terhadap fungsi dari
tiap-tiap tahapan atau teknik yang dibangun. (Inggi, et al., 2018).
Pada tahap ini, pengembang sistem membuat desain menyeluruh yang akan
digunakan sebagai awalan / acuan pengembangan sistem. (Azima, et al., 2019).
Tahap desain dilakukan dengan cara membuat pemodelan sistem UML (Unified
Modelling Language). Menurut Yusuf dkk dalam jurnal CCIT Vol.8 No.2
(2015:29), “UML (Unified Modelling Language) adalah himpunan struktur dan
teknik untuk permodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta
aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan
seperangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut.” (Santoso, et
al., 2019)
2.14.1 Use Case Diagram
Urva dan Siregar (2015:94) Use case diagram merupakan pemodelan untuk
kelakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
informasi yang akan dibuat (Rini, et al., 2020). Alat bantu yang digunakan UML
yaitu Use case diagram digunakan untuk mengetahui fungsionalitas apa saja yang
ada pada pembangunan sistem informasi dan mengetahui siapa saja yang dapat
melakukan fungsionalitas tersebut. (Fitrianto, et al., 2019). Simbol- simbol yang
digunakan dalam use case diagram ditunjukkan pada Tabel 3 berikut (Rini, et al.,
2020).
Tabel 3 Simbol-simbol Use Case Diagram
Simbol Nama Keterangan
Use Case Fungsionalitas yang disediakan
sistem sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan antar unit
26
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
atau aktor, biasanya dinyatakan
dengan menggunakan kata kerja di
awal di frase nama Use Case.
Aktor Orang, proses, atau sistem lain
yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat
itu sendiri. Aktor hanya
memberikan informasi ke sistem,
aktor hanya menerima informasi
dari sistem, actor memberikan dan
menerima informasi ke sistem dan
dari sistem.
Asosiasi Komunikasi antara aktor dan use
case yang berpartisipasi pada use
case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor. Asosiasi
merupakan hubungan statis antar
elemen yang menggambarkan
elemen yang memiliki atribut
berupa elemen lain,atau elemen
yang harus mengetahui eksistensi
elemen lain.
Exstensi Relasi use case tambahan ke
sebuah use case dimana use case
yang ditambahkan dapat berdiri
sendiri walaupun tanpa use case
tambahan itu, mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman
berorientasi objek. Biasanya use
case tambahan memiliki nama
depan yang sama dengan use case
yang ditambahkan. Misalnya arah
panah mengarah pada use case
<<extend>>
27
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
yang ditambahkan, biasanya use
case yang menjadi extend-nya
merupakan jenis yang sama
dengan use case yang menjadi
induknya.
Include Relasi use case tambahan ke
sebuah use case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk
menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat.
2.14.2 Activity Diagram
Sholiq (2010) Activity Diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam
sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision
yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
(Wahyudi, 2020)
Activity Diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state
adalah action dan sebagian besar transisi di trigger oleh selesainya state sebelumnya
(internal processing). Oleh karena itu Activity Diagram tidak menggambarkan
behavior internal sebuah sistem secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-
proses dan jalur-jalur aktivitas dari lever atas secara umum. Berikut adalah simbol-
sombil Activity Diagram menurut Aprianti & Maliha (2016):
Tabel 4 Simbol-simbol Activity Diagram
Simbol Nama Keterangan
Status awal Status awal aktivitas
padasebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal.
<<include>>
28
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan
sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja.
Percabangan/join Asosiasi percabangan dimana
jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu.
Penggabungan/join Asosiasi penggabungan dimana
lebih dari satu aktivitas
digabungkan menjadi satu.
Status akhir Relasi use case tambahan ke
sebuah use case yang
ditambahkan memerlukan use
case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat.
2.14.3 Sequence Diagram
Menurut Wahyudi (2020), Sequence Diagram (diagram urutan) adalah suatu
diagram yang memperlihatkan atau menampilkan interaksi-interaksi antar objek di
dalam sistem yang disusun pada sebuah urutan atau rangkaian waktu, interaksi antar
objek tersebut termasuk pengguna, display dan sebagainya berupa pesan (massage).
Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai sebuah respon dari suatu kejadian/even
untuk menghasilkan output tertentu. Sequence Diagram diawali dari apa yang me-
trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal
dan output apa yang dihasilkan. Menurut Urva & Siregar (2015), simbol-simbol
yang digunakan dalam sequence diagram yaitu:
Aktivitas
29
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 5 Simbol-simbol Sequence Diagram
Simbol Nama Keterangan
Entity Class
Bagian dari sistem yang berisi
kumpulan kelas berupa entitas-
entitas yang membentuk gambaran
awal sistem dan menjadi landasan
untuk menyusun basis data.
Boundary Class
Kumpulan kelas yang menjadi
interface atau interaksi antara satu
atau lebih aktor dengan sistem,
seperti tampilan formentry dan form
cetak.
Control class
Suatu objek yang berisi logika
aplikasi yang tidak memiliki
tanggung jawab kepada entitas,
contohnya adalah kalkulasi dan
aturan bisnis yang melibatkan
berbagai objek.
Message Simbol mengirim pesan antar class.
Recursive
Pengiriman pesan yang dikirim
untuk dirinya sendiri.
Activation
Mewakili sebuah eksekusi operasi
dari objek, panjang kotak ini
berbanding lurus dengan durasi
aktivitas sebuah operasi.
Lifeline
Garis titik-titik yang terhubung
dengan objek, sepanjang lifeline
terdapat activation.
30
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.15 Metode Pengembangan Sistem
Sebuah prototype adalah versi awal dari sistem perangkat lunak yang digunakan
untuk mendemonstrasikan konsep-konsep, percobaan rancangan, dan menemukan
lebih banyak masalah dan solusi yang memungkinkan (Sommerville dalam
Pradipta, et al., 2015).
Sistem prototype memperbolehkan pengguna untuk mengetahui bagaimana sistem
berjalan dengan baik. Penggunaan metode prototyping di dalam penelitian ini
bertujuan agar peneliti mendapatkan gambaran aplikasi yang akan dibangun
melalui tahap pembangunan aplikasi prototype terlebih dahulu yang akan dievaluasi
oleh user. Aplikasi prototype yang telah dievaluasi oleh user selanjutnya akan
dijadikan acuan untuk membuat aplikasi yang dijadikan produk akhir sebagai
output dari penelitian ini (Pradipta, et al., 2015).
Gambar 2. 10 Prototyping Model
(sumber: Khosrow-Pour dalam Pradipta, et al., 2015)
Gambar 2.5 menjelaskan bahwa metode prototyping dimulai dengan mendengarkan
kebutuhan dan masukan dari pengguna. Pengembang dan pengguna bertemu dan
bersama-sama menentukan tujuan keseluruhan untuk perangkat lunak dan
mengidentifikasi apapun persyaratan yang diperlukan. Lalu pengembang membuat
31
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
sebuah gambaran tentang aplikasi yang selanjutnya dapat dipresentasikan kepada
pelanggan. Gambaran tersebut berfokus pada representasi aspek-aspek aplikasi
yang akan terlihat oleh pelanggan/pengguna. Beberapa keunggulan dalam
menggunakan metode prototyping (Pradipta, et al., 2015).:
1. Pengembang sistem dan pengguna saling berkomunikasi khususnya dalam
hal penyamaan persepsi terhadap pemodelan sistem yang akan menjadi
dasar pengembangan sistem operasionalnya.
2. Pelanggan/pengguna ikut terlibat secara aktif dan berpartisipasi dalam
menentukan model sistem dan sistem operasionalnya sehingga
pelanggan/pengguna akan puas karena sistem yang dibuat sesuai dengan
keinginan dan harapannya.
3. Sistem yang dibangun memiliki kualitas yang diinginkan karena sesuai
dengan kebutuhan yang ada.
Gambar 2. 11 Alur Proses Metode Prototyping
(sumber: Khosrow-Pour dalam Pradipta, et al., 2015)
32
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 2.6 menjelaskan mengenai alur pengembangan sistem dengan
menggunakan metode Prototyping Oriented Software. Pada tahap pertama,
dilakukan analisis kebutuhan dan pendefinisian kebutuhan. Kebutuhan yang
dimaksudkan disini adalah kebutuhan pelanggan/pengguna. Selanjutnya pada tahap
kedua dilakukan pembuatan prototype dari aplikasi yang akan dibangun, mulai dari
user interface prototyping dan dilanjutkan hingga penyusunan arsitektur dan
komponen-komponen yang berkaitan dengan aplikasi yang akan dibangun.
Selanjutnya dilakukan pengembangan sistem, dimana aplikasi akan dibangun
sesuai dengan prototype yang telah dibuat sebelumnya, dan setelah aplikasi berhasil
dibuat sesuai dengan kebutuhan maka dilakukan proses pengujian aplikasi sebelum
aplikasi tersebut diimplementasikan (Pradipta, et al., 2015).
2.16 Pengujian Sistem
Menurut Pressman (2012) pengujian perangkat lunak adalah: “elemen kritis dari
jaminan perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,
desain dan pengodean. Selain itu, pengujian juga dapat diartikan sebagai sebuah
proses eksekusi suatu program dengan maksud menentukan kesalahan”.
(Destiningrum & Adrian, 2017)
2.16.1 Black box Testing
Menurut Jaya (2018), Black box Testing merupakan Teknik pengujian perangkat
lunak yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Black box
Testing bekerja dengan mengabaikan struktur kontrol sehingga perhatiannya
difokuskan pada informasi domain. Black box Testing memungkinkan pengembang
software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh
syaratfungsional suatu program.
2.16.2 Alpha Testing
Menurut Mubarak (2020), pengujian alfa adalah simulasi atau pengujian
operasional aktual oleh calon pengguna / pelanggan atau tim uji independen di
lokasi pengembang. Pengujian alfa sering digunakan untuk perangkat lunak off-the-
33
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
shelf sebagai bentuk pengujian penerimaan internal, sebelum perangkat lunak
masuk ke pengujian beta.
2.16.2 Beta Testing
Menurut Mubarak (2020), pengujian beta datang setelah pengujian alpha dan dapat
dianggap sebagai bentuk pengujian penerimaan pengguna eksternal. Versi
perangkat lunak, yang dikenal sebagai versi beta, dilepaskan ke pemirsa terbatas di
luar tim pemrograman. Perangkat lunak ini dilepaskan ke kelompok orang sehingga
pengujian lebih lanjut dapat memastikan produk tersebut memiliki sedikit
kesalahan atau bug. Terkadang, versi beta tersedia bagi masyarakat terbuka untuk
meningkatkan bidang umpan balik ke jumlah pengguna masa depan yang
maksimal.
2.17 Pengujian Model
Untuk permasalahan dalam klasifikasi, pengukuran yang biasa digunakan adalah
precision, recall dan accuracy. Nilai tersebut dapat dihitung dengan confusion
matrix. Confussion Matrix ialah sebuah tabel yang terdiri atas banyaknya baris data
uji yang diprediksi benar (positive) dan tidak benar (negative) oleh model
klasifikasi tabel confussion matrix dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Confusion Matrix
Classified Negative Classified Positive
Actual Negative a b
Actual Positive c d
Isian “a” berisi jumlah data negatif hasil awal yang sama dengan hasil negatif
klasifikasinya. Isian “b” berisi jumlah data negatif hasil awal yang berubah menjadi
hasil positif di hasil klasifikasinya. Isian “c” berisi jumlah data positif hasil awal
yang berubah menjadi hasil negatif klasifikasinya. Isian “d” berisi jumlah data
positif hasil awal yang sama menjadi hasil positif di hasil klasifikasinya. Total
jumlah isian “b” dan “c” merupakan selisih jumlah perbedaan hasil yang dihasilkan
34
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
setelah proses klasifikasi. (Novianti, et al., 2016) Dari hasil selisih tersebut bisa
dihitung nilai akurasinya.
1. Precission
Precision adalah bagian data yang di ambil sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan. Rumus Precision adalah :
2. Recall
Recall adalah pengambilan data yang berhasil dilakukan terhadap bagian data yang
relevan dengan query. Rumus Recall adalah :
3. Accuration
Accuracy adalah persentase dari total data ujicoba yang benar diidentifikasi. Rumus
Accuracy adalah :
35
BAB III
PERENCANAAN DAN REALISASI
3.1 Perancangan Program Aplikasi
Perancangan program aplikasi secara umum merupakan persiapan dari
pengembangan aplikasi. Berikut ini perancangan program aplikasi.
3.1.1 Deskripsi Program Aplikasi
Aplikasi Emotional Health Assistant ini merupakan aplikasi berbasis android.
Aplikasi ini berfungsi untuk membantu pengguna dalam mengenali dan mengelola
emosi diri dengan tepat. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur, salah satunya adalah
chatbot. Chatbot merupakan fitur yang membantu pengguna dalam mengelola
emosi diri secara tepat. Dalam percakapan, pengguna diberi beberapa pilihan
jawaban. Tujuan dari percakapan ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor
penyebab emosi yang dirasakan saat itu. Ketika chatbot sudah mengetahui faktor
penyebab emosi, chatbot akan memberikan respon yang membantu pengguna untuk
mengelola emosi yang dirasakan. Respon yang diberikan menyesuaikan dengan
emosi yang dirasakan.
3.1.2 Cara Kerja Program Aplikasi
Saat aplikasi pertama kali dibuka oleh pengguna maka akan terjadi proses load
data. Proses load data ini yaitu membuat decision tree dengan menggunakan
algoritma C4.5. Decision tree berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan
hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel
target. Proses pada decision tree adalah mengubah bentuk data (tabel) menjadi
model pohon, mengubah model pohon menjadi rule, dan menyederhanakan rule.
Proses pembuatan decision tree dapat dilihat pada gambar 3.2.
Chatbot dibuat melalui beberapa tahap sesuai pada gambar 3.1 di mana pengguna
memilih beberapa opsi(block) yang tersedia. Input pengguna yaitu berupa block
yang diklasifikasi oleh decision tree algoritma C4.5 menggunakan rule-based.
Proses klasifikasi input pengguna akan menghasilkan suatu action atau respon yang
diberikan sesuai dengan kondisi. Proses tersebut akan berulang untuk pertanyaan
selanjutnya.
36
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 1 Flowchart Chatbot
Gambar 3. 2 Diagram Alur Proses Pembuatan Decision Tree
(sumber: Rianto & Iswari, 2017)
37
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Konsultasi menggunakan chatbot dapat dilakukan oleh pengguna dengan
mengakses halaman chatbot. Untuk dapat mengakses halaman chatbot sesuai
gambar 3.3, pengguna dapat memilih menu chatbot pada halaman utama. Aplikasi
akan menampilkan halaman chatbot. Jika pengguna mengisi kuesioner terlebih
dahulu, maka pengguna dapat melakukan konsultasi setelah melakukan pengisian
kuesioner. Pengguna dapat melakukan konsultasi hingga respon berakhir. Jika
pengguna tetap ingin melakukan konsultasi maka chatbot akan merespon
seterusnya. Jika pengguna ingin mengakhiri chatbot, pengguna dapat keluar dari
halaman chatbot.
Gambar 3. 3 Flowchart Mengakses Halaman Chatbot
3.1.3 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pengguna dan sistem
secara kategoris. Proses identifikasi kebutuhan pengguna dilakukan dengan cara
wawancara. Sedangkan, proses identifikasi kebutuhan sistem dilakukan dengan
cara identifikasi kebutuhan fungsional dan non fungsional.
3.1.3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pengguna dengan menyebarkan
form kuesioner yang terdiri dari enam pertanyaan dengan jumlah responden
sebanyak 200 orang. Tabel 7 merangkum hasil kuesioner yang dikumpulkan.
38
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 7 Hasil Penyebaran Kuesioner
No. Pertanyaan
Hasil
Ya Tidak
1. Saya sering meluangkan waktu untuk pergi ke psikolog untuk
melakukan konsultasi mengenai emosi yang saya rasakan
1% 99%
2. Saya sudah dapat memahami perasaan dan mengenali emosi saya
sendiri dengan baik
40.5% 59.5%
3. Saya dapat mengontrol/mengelola emosi saya dengan baik 42.5% 57.9%
4. Membutuhkan sistem yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja
untuk menangani kesehatan emosional
91.5% 8.5%
5. Membutuhkan sistem yang didalamnya terdapat pengetahuan dari
seorang pakar (psikolog) yang dapat membantu untuk mengenali
emosi yang dirasakan
92% 8%
6. Membutuhkan sistem yang dapat membantu untuk memberikan
edukasi mengenai pengelolaan emosi yang sedang dirasakan
92.5% 7.5%
Berdasarkan tabel 7 dapat disimpulkan bahwa:
1. Kebanyakan individu jarang melakukan konseling secara langsung dengan
psikolog.
2. Beberapa individu kesulitan dalam memahami emosi yang sedang dirasakan.
3. Beberapa individu kesulitan dalam mengelola emosi dengan baik.
4. Kebanyakan individu membutuhkan sistem yang dapat menangani kesehatan
mental.
5. Kebanyakan individu membutuhkan sistem yang dapat membantu untuk
mengenali emosi yang dirasakan.
39
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
6. Kebanyakan individu membutuhkan sistem yang memberikan edukasi
sehingga dapat membantu dalam mengelola emosi.
3.1.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yaitu dengan mengidenfikasi
kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Berikut kebutuhan fungsional
dan non fungsional aplikasi Emo Health:
1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan pada sistem yang merupakan layanan
dalam aplikasi yang harus disediakan, serta gambaran proses dari reaksi sistem
terhadap masukan sistem dan yang akan dikerjakan oleh sistem. Analisis kebutuhan
fungsional diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sistem menyediakan fitur konseling dengan pengguna melalui chatbot
b. Sistem menyediakan rekomendasi aktivitas untuk mendukung pengelolaan
emosi.
c. Sistem memberikan edukasi berupa artikel dan tips yang dapat membantu
pengguna dalam mengelola emosi.
2. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan yang menitikberatkan pada properti
perilaku yang dimiliki oleh sistem.
a. Sistem aplikasi dapat digunakan dalam keadaan terhubung dengan koneksi
internet.
b. Sistem aplikasi dapat diakses di berbagai perangkat android dengan minimal
versi android 5.0 Lollipop.
3.1.4 Rancangan Program Aplikasi
Pada tahap ini, hal yang dilakukan yaitu membuat model requirement sesuai pada
analisis kebutuhan user. Berikut ini adalah desain sistem aplikasi Emo Health pada
fitur chatbot, fitur rekomendasi aktivitas, dan fitur wawasan emo.
40
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3.1.4.1 Use Case Diagram
1. Fitur Chabot
Pada use case diagram fitur chatbot sesuai gambar 3.4 pengguna harus melakukan
login terlebih dahulu untuk dapat melakukan aktivitas selanjutnya. Setelah
melakukan login, sistem akan menampilkan home screen. Pengguna dapat
mengelola emosi diri dengan melakukan chatting. Bot akan merespon tanggapan
dari pengguna. Pengguna juga dapat melakukan aktivitas sesuai dengan respon
akhir bot. Hasil respon akhir bot berupa edukasi untuk mengelola emosi.
2. Fitur Rekomendasi Aktivitas
Ketika pengguna berada pada home screen, pengguna dapat melihat beberapa menu
di mana salah satunya yaitu rekomendasi aktivitas. Pengguna dapat melihat
beberapa rekomendasi aktivitas yang disediakan aplikasi untuk dapat membantu
pengelolaan emosi pengguna. Rekomendasi aktivitas yaitu berupa audio yang dapat
diputar pengguna. Aktivitas fitur ini dapat dilihat pada gambar 3.4.
3. Fitur Wawasan Emo
Untuk dapat mengakses fitur wawasan emosi, pengguna perlu melakukan login
seperti mengakses fitur chatbot dan rekomendasi aktivitas. Selain menu
rekomendasi aktivitas, pengguna juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai psikologi emosi. Fitur ini berisi list artikel dan tips yang dapat dibaca
pengguna sesuai pada gambar 3.4.
41
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 4 Use Case Diagram Fitur Chatbot, Rekomendasi Aktivitas, dan Wawasan Emo
3.1.4.2 Activity Diagram
1. Melakukan login
Proses pengguna dalam melakukan login sesuai pada gambar 3.5, pengguna
menekan tombol sign in with google terlebih dahulu pada halaman awal. Sistem
menampilkan pop up berisi keterangan gmail yang tersedia (terdaftar). Pengguna
perlu memilih akun gmail yang terdaftar pada pop up. Sistem autentikasi akun yang
dipilih oleh pengguna dan menampilkan home screen.
uc Use Case View
User
Melakukan chatting
dengan bot
Melakukan Login
Melihat
rekomendasi
aktiv itas
Melihat artikel dan
tips
42
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 5 Activity Diagram Login
2. Melakukan chatting dengan bot
Pada home screen terdapat floating button icon Emo (panda). Ketika pengguna
menekan tombol tersebut maka akan menampilkan halaman chatting. Pengguna
akan disajikan sejumlah pertanyaan dan list block respon. Jika pengguna memilih
respon yang tersedia maka sistem akan menampilkan sejumlah pertanyaan lanjutan
dan berulang hingga sistem tidak menyediakan list block respon sehingga sistem
menampilkan hasil respon akhir berupa rekomendasi perlu mengunjungi psikolog
atau tidak, dan edukasi tahap awal pengelolaan emosi. Jika pengguna tidak memilih
respon yang tersedia atau melakukan inputan berupa teks maka sistem akan
mengarahkan pengguna untuk memilih respon sesuai yang sudah tersedia. Sesuai
gambar 3.6, pengguna dapat melihat beberapa teori mindfullnes pada respon akhir
chat. Ketika pengguna menekan tombol kembali maka akan muncul alert berisi
apakah pengguna ingin mengakhiri chat. Jika pengguna ingin mengakhiri chat,
maka pengguna dapat menekan tombol ya. Jika pengguna tidak ingin mengakhiri
chat, maka pengguna dapat menekan tombol tidak.
act Melakukan Login
SistemUser
Mulai
Menekan tombol sign in
dengan google
Menampilkan pop up
keterangan akun gmail yang
telah terdaftar
Memilih akun gmail Melakukan autentikasi akun
Menampilkan home screen
Selesai
43
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 6 Activity Diagram Chatbot
3. Melihat rekomendasi aktivitas
Gambar 3.7 merupakan activity diagram ketika pengguna ingin melihat
rekomendasi aktivitas, pengguna dapat memilih menu rekomendasi aktivitas pada
home screen. Sistem akan menampilkan halaman rekomendasi aktivitas. Untuk
dapat memainkan audio pada halaman ini, pengguna dapat memilih list audio
aktivitas yang tersedia. Ketika pengguna memilih salah satu aktivitas, maka sistem
akan memainkan audio pada halaman aktivitas player. Jika pengguna ingin
act Melakukan chatting dengan bot
User Sistem
Mulai
Menekan floating button
icon EmoMenampilkan halaman chatting
Menampilkan list chip
Memilih chip yang tersedia
Apakah list chip tersedia?
Menampilkan respon akhir Melihat respon akhir chatbot
Apakah ingin mengakhiri chatbot?
Menampilkan halaman
beranda
Selesai
Menampilkan respon sesuai
dengan chip yang dipilih
Menekan tombol kembali
Ya
Tidak
Ya
Tidak
44
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
menghentikan audio, pengguna dapat menekan tombol pause, maka secara otomatis
sistem akan menghentikan audio.
Gambar 3. 7 Activity Diagram Rekomendasi Aktivitas
4. Melihat artikel dan tips
Pada home screen, pengguna dapat memilih menu wawasan emo. Sistem akan
menampilkan list artikel dan tips yang tersedia. Ketika pengguna memilih salah satu
artikel, maka sistem akan menampilkan informasi detail artikel tersebut. Aktivitas
ini sesuai pada gambar 3.8.
act Melihat rekomendasi aktiv itas
SistemUser
Mulai
Selesai
Menekan tombol menu
rekomendasi aktiv itas
Menampilkan list rekomendasi
aktiv itas
Memilih aktiv itas yang ingin
dilakukan
Memainkan audio aktiv itas
yang dipilih
Apakah ingin menghentikan
audio?
Menekan tombol pause
Audio aktiv itas berhenti
Menampilkan halaman
aktiv itas player
Ya
Tidak
45
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 8 Activity Diagram Wawasan Emo
3.1.4.3 Sequence Diagram
1. Melakukan Login
Proses melakukan login pada aplikasi Emo Health sesuai gambar 3.9 dimulai
dengan pengguna dengan menekan tombol sign in with google pada splash screen.
Untuk dapat mengakses Google API maka diperlukan GSOClient yang dilakukan
dalam firebase. Firebase akan melakukan autentikasi untuk mengambil akun google
pengguna yang telah terdaftar. Sistem akan menampilkan list akun google
pengguna yang dimiliki. Pengguna dapat memilih salah satu untuk masuk ke dalam
sistem. Sistem akan mengirimkan data dan dilakukan autentikasi apakah sesuai
dengan data yang terdapat di dalam database. Sistem akan merespon berupa token
sehingga dapat dilakukan login sistem. Sistem akan menampilkan halaman beranda
jika login berhasil.
act Melihat artikel dan tips
User Sistem
Mulai
Menekan tombol menu
wawasan emo
Menampilkan list artikel dan
tips
Memilih artikel dan tips Menampilkan artikel dan
tips yang dipilih
Selesai
46
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 9 Sequence Diagram Login
2. Melakukan chatting dengan bot
Pengguna akan disajikan halaman beranda ketika membuka aplikasi pertama kali.
Halaman beranda memiliki floating button untuk mengakses halaman chatbot.
Ketika pengguna ingin mengelola emosi, pengguna dapat mengklik button tersebut
dan kemudian pengguna akan disajikan chat message dan respon yang telah sedia
pada halaman chatbot. Di akhir respon, sistem akan melakukan post API dan
melakukan validasi terlebih dahulu. Database akan memasukkan hasil data yang
telah divalidasi. Hasil post API akan memberikan respon berupa prediksi apakah
pengguna perlu melakukan konsultasi lebih lanjut ke psikolog atau tidak. Proses
tersebut sesuai dengan gambar 3.10.
sd Melakukan Login
User
View Splash
Screen
Firebase
Authentication
Google Prov iderActiv ity APIPresenter Database
getSignedInAccountFromIntent()
registerGoogle()
signInWithGoogleAPI(gmailData)
showIntentGoogleSignIn()
returnDataUserWithToken()
onActivityResult()
onResult(LoginResponse)
clickSignInGoogleButton()
chooseAccountGoogle()
getData(gmailData)
getGSOClient()
onResult()
sendGoogleData()
googleSignInClient()
47
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 10 Sequence Diagaram Chatbot
3. Melihat rekomendasi aktivitas
Proses untuk melihat rekomendasi aktivitas sesuai pada gambar 3.11 dimulai ketika
pengguna membuka aplikasi. Sistem akan menampilkan halaman beranda. Sistem
dapat menampilkan halaman rekomendasi aktivitas ketika pengguna memilih
button rekomendasi aktivitas. Pengguna dapat memilih list aktivitas yang ingin
dilakukan. Ketika pengguna memilih salah satu list aktivitas maka sistem akan
menampilkan halaman audio player dan aktivitas akan di mainkan. Ketika
pengguna ingin menghentikan audio, pengguna dapat menekan tombol pause pada
halaman tersebut.
sd Melakukan chatting dengan bot
User
Halaman Beranda Halaman Chatbot API Chatbot Database
showHalamanBeranda()
insertData(request)
clickFloatingBtnChatbot()
sendResponse()
showHalamanChatbot()
showResultPrediction()
sendData(token, jenis_emosi, perasaan,
periode_waktu, aktivitas_terhambat,
pemicu)
getResponse()
openApp()
openHalamanChatbot()
memilihRespondChat()
validation()
48
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 11 Sequence Diagaram Rekomendasi Aktivitas
4. Melihat artikel dan tips
Ketika pengguna membuka aplikasi maka sistem akan menampilkan halaman
beranda. Pengguna dapat menekan button rekomendasi aktivitas pada halaman
beranda. Secara otomatis, sistem akan menampilkan halaman rekomendasi
aktivitas. Untuk dapat membaca isi list aktivitas, pengguna dapat memilik salah
satu list aktivitas yang disajikan. Sistem akan menampilkan halaman detail content
wawasan emo. Proses ini dapat dilihat pada gambar 3.12.
sd Melihat rekomendasi aktiv itas
User
Halaman Beranda Halaman
Rekomendasi
Aktiv itas
Halaman Audio
Player Aktiv itas
showHalamanAudioPlayerAktivitas()
clickBtnRekomendasiAktivitas()
openApp()
openHalamanAudioPlayerAktivitas()
clickListAktivitas()
showHalamanBeranda()
openHalamanRekomendasiAktivitas()
showHalamanRekomendasiAktivitas()
49
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 12 Sequence Diagaram Wawasan Emo
3.1.5 Desain Metode Algoritma C4.5
Sebelum melakukan implementasi algoritma C4.5 diperlukan tahapan desain
metode algoritma C4.5. Desain metode algoritma C4.5 memiliki dua tahapan yaitu
basis pengetahuan dan pembuatan data training.
1. Basis Pengetahuan
Tahap ini merupakan analisis hasil wawancara yang dilakukan dengan psikolog.
Hasil wawancara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Menurut Kak Amini, tahap
awal pengelolaan emosi yang dapat dilakukan yaitu dengan menyadari emosi yang
dirasakan agar dapat mengontrol pikiran dan memberikan edukasi mengenai emosi.
Tahap lanjut pengelolaan emosi hanya dapat dilakukan oleh professional. Selain
itu, ada beberapa faktor yang memengaruhi individu dalam pengelolaan emosi yaitu
faktor eksternal dan internal, kemauan dan kesiapan untuk berproses, pemicu
emosi, motivasi untuk mencapai tujuan, dan tindakan nyata. Pada tahap awal
pengelolaan emosi, terdapat tiga hal penting yang perlu diketahui oleh seorang
pengguna untuk dapat mengelola emosi yaitu situasi, pikiran, dan gejala-gejala
yang dialami.
sd Melihat artikel dan tips
User
Halaman Beranda Halaman Wawasan
Emo
Halaman Detail
Content Wawasan
Emo
openHalamanDetailContentWawasanEmo()
showBeranda()
clickListArtikel()
openHalamanWawasanEmo()
showHalamanDetailContentWawasanEmo()
showHalamanWawasanEmo()
openApp()
clickBtnWawasanEmo()
50
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Berdasarkan pengalaman Kak Widia dari hasil wawancara, perlu adanya
identifikasi seberapa perlu individu ditangani secara langsung oleh psikolog. Jika
individu membutuhkan bantuan dan merasakan aktivitas keseharian mulai
terganggu disarankan untuk konsultasi lebih lanjut ke psikolog. Jika tidak individu
dapat diberikan beberapa afirmasi positif guna memberikan efek positif pada
pikiran pengguna.
Berdasarkan hasil wawancara, kesimpulan yang dapat diambil untuk dapat
melakukan tahap awal pada pengelolaan emosi maka:
a. Pengguna mengidentifikasi jenis emosi, perasaan yang sedang dialami,
periode waktu saat mengalami emosi, keterhambatan aktivitas sehari-hari,
dan pemicu emosi untuk memenuhi tahap awal pengelolaan emosi.
b. Pengguna dapat diberi rekomendasi apakah perlu atau tidak untuk melakukan
konsultasi ke psikolog berdasarkan identifikasi pada poin satu.
c. Pengguna mendapatkan edukasi berupa jenis distorsi kognitif yang
mengganggu pikiran.
d. Pengguna mendapatkan afirmasi positif pada proses konseling agar dapat
menerima dan berdamai dengan emosi yang dirasakan.
2. Pembuatan Data Training
Pembuatan data training dilakukan dengan cara menentukan atribut di mana
menggambarkan jenis suatu objek. Atribut tersebut akan digunakan dalam proses
pembuatan pohon keputusan. Berdasarkan kesimpulan pada hasil wawancara, maka
jenis atribut yang akan digunakan yaitu atribut nominal. Atribut tersebut bersifat
kualitatif. Proses pembuatan dataset didasarkan pada hasil wawancara dan
observasi pada referensi yang direkomendasikan oleh psikolog. Berikut ini atribut
dan variable yang digunakan pada dataset sesuai pada tabel 8.
51
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 8 Jenis Atribut yang digunakan dalam Data Training
Nama Atribut Nilai Keterangan
Jenis emosi Bahagia, sedih, takut, marah Atribut ini menyatakan jenis
emosi yang dialami
Perasaan Bahagia, bersyukur,
terinspirasi, antusias, puas,
kagum, bersemangat, percaya
diri, tenang, santai, panik,
kaget, putus asa, gelisah,
khawatir, duka, patah hati,
cemas, kesepian, kecewa,
malu, pesimis, tidak dihargai,
tidak berdaya, geram, benci,
frustasi, dendam, jijik,
tersinggung, tidak sabar
Atribut ini menyatakan jenis
perasaan berdasarkan emosi
yang sedang dialami
Periode waktu Sekali atau dua kali sebulan,
Sekali atau dua kali seminggu,
Tiga kali seminggu atau lebih,
Kira-kira setiap hari
Atribut ini menyatakan
intensitas perasaan yang
dialami
Keterhambatan aktivitas Ya, Tidak Atribut ini menyatakan
apakah suatu perasaan
mengakibatkan aktivitas
menjadi terganggu atau tidak
Pemicu Tidur Cukup, Fokus,
Menghabiskan waktu dengan
keluarga dan teman,
Mendapatkan pujian,
Perkerjaan selesai dengan
baik, Sesuatu yang baik
terjadi, Stress, Trauma,
Phobia, PMS, Kegagalan atau
Penolakan, Tidak Percaya
Diri, Kehilangan seseorang
Atribut ini menyatakan situasi
atau peristiwa apa yang
telah/sedang dialami
52
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Atribut-atribut saling dihubungkan satu sama lain sehingga akan diklasifikan. Jenis
klasifikasi pada data yaitu berupa rekomendasi konsultasi lebih lanjut pada terapis.
Pelabelan atribut rekomendasi konsultasi berupa boolean yang hanya memiliki dua
jenis nilai yaitu true dan false(ya dan tidak). Tabel 9 merupakan contoh beberapa
data dalam data training yang telah diklasifikasikan. Tabel data training secara
lengkap dapat dilihat dalam lampiran 9.
Tabel 9 Data Training Pembuatan Pohon Keputusan
Jenis
Emosi Perasaan
Periode
Waktu
Aktivitas
Terhambat Pemicu
Rekomendasi
Konsultasi
Bahagia bahagia
Sekali atau dua
kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersyukur
Sekali atau dua
kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Takut Panik
Sekali atau dua
kali sebulan Tidak Stress Tidak
Takut Kaget
Sekali atau dua
kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Patah hati
Sekali atau dua
kali seminggu Tidak
Kegagalan
atau
Penolakan Tidak
Sedih Cemas
Sekali atau dua
kali seminggu Tidak
Kegagalan
atau
Penolakan Tidak
Marah Dendam
Kira-kira
setiap hari Ya PMS Ya
Marah Jijik
Kira-kira
setiap hari Ya PMS Ya
Marah Tersinggung
Kira-kira
setiap hari Ya PMS Ya
3.1.6 Perancangan Prototyping
Berikut ini adalah rancangan antarmuka berupa mockup dari fitur chatbot,
rekomendasi aktivitas, dan wawasan Emo pada aplikasi EmoHealth. Mockup dibuat
menggunakan aplikasi Figma. Adapun tujuan dibuatnya mockup adalah untuk
mempermudah developer dalam pembuatan aplikasi.
1. Desain antarmuka untuk berkonsultasi melalui chatbot screen
Gambar 3.13 merupakan desain antarmuka halaman chatbot. Pengguna dapat
memilih pertanyaan/jawaban yang tersedia pada chatbot. Apabila pengguna
53
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
memilih respon pertanyaan melalui input teks maka akan muncul pemberitahuan
agar memilih sesuai dengan jawaban yang tersedia.
Gambar 3. 13 Desain Antarmuka Chatbot Untuk Mengontrol Emosi Marah
2. Desain antarmuka untuk melakukan aktivitas yang direkomendasikan
Pengguna dapat melakukan aktivitas sesuai dengan rekomendasi aplikasi atau bisa
disebut juga meditasi sesuai pada gambar 3.14. Untuk menjalani aktivitas,
pengguna memilih audio aktivitas yang ingin dilakukan. Jika pengguna memainkan
audio aktivitas sesuai pada list maka akan muncul halaman seperti pada desain
antarmuka pada gambar 3.15. Jika pengguna ingin memberhentikan audio aktivitas
maka pengguna dapat memencet tombol pause sesuai dengan gambar 3.16.
54
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 14 Desain Antarmuka Halaman Rekomendasi Aktivitas
Gambar 3. 15 Desain Antarmuka Halaman Play Audio Aktivitas
55
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 16 Desain Antarmuka Halaman Pause Audio Aktivitas
3. Desain antarmuka untuk melihat artikel
Untuk menambah wawasan dan inspirasi pengguna, aplikasi menyajikan fitur
wawasan Emo yang berisikan artikel sesuai dengan desain antarmuka pada gambar
3.17. Jika pengguna memencet artikel sesuai pada list maka akan muncul tampilan
sesuai pada gambar 3.18. Pengguna hanya dapat melihat artikel yang tersedia dan
tidak dapat membagikan artikel tersebut.
56
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 17 Desain Antarmuka Halaman Wawasan Emo
Gambar 3. 18 Desain Antarmuka Halaman Detail Artikel
57
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3.1.7 Evaluasi Prototyping
Evaluasi prototyping dilakukan oleh pengguna apakah prototype yang sudah
dibangun sesuai dengan keinginan pengguna. Hasil dari evaluasi adalah pengguna
telah menyetujui prototype. Jika pengguna telah menyetujui maka dilakukan tahap
selanjutnya yaitu melakukan implementasi prototype.
3.2 Realisasi Program Aplikasi
Realisasi program aplikasi secara umum merupakan pelaksanaan dari perancangan
program aplikasi. Berikut ini realisasi program aplikasi. Aplikasi Emo Health
berbasis android diimplementasikan dengan menggunakan bahasa kotlin sebagai
antarmuka pengguna. Pengolahan data hasil input pengguna diolah menggunakan
algoritma pemrograman.
3.2.1 Implementasi Antarmuka Pengguna
1. Antarmuka untuk login
Untuk dapat mengakses halaman beranda aplikasi, pengguna dapat melakukan
login terlebih dahulu pada halaman splash screen. Ketika pengguna menekan
tombol sign in with google, pengguna akan disajikan tampilan sesuai pada gambar
3.19.
Gambar 3. 19 Tampilan Halaman Login
58
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2. Antarmuka untuk berkonsultasi melalui chatbot screen
Pengguna dapat mengelola emosi dengan fitur ini. Pengguna dapat melakukan
pengelolaan emosi dengan diarahkan ke halaman chatbot sesuai pada gambar 3.20
setelah pengguna melakukan pengenalan emosi dengan mengisi kuesioner.
Pertanyaan bot berupa perasaan yang dialami saat ini, periode waktu perasaan yang
dialami, keterhambatan aktivitas, dan pemicu perasaan. Pada pertanyaan terkhir,
bot akan mengirimkan API sesuai pada source code gambar 3.21. Respon dari post
API yaitu berupa keputusan apakah pengguna disarankan untuk melakukan
konsultasi lebih lanjut ke psikolog atau tidak sesuai pada gambar 3.24. Jika
pengguna disarankan untuk datang ke psikolog maka akan muncul teks message
seperti pada gambar 3.22. Jika pengguna tidak disarankan ke psikolog maka akan
muncul teks message seperti gambar 3.23. Logika kondisi tersebut sesuai pada
source code gambar 3.25.
Gambar 3. 20 Tampilan Halaman Chatbot
59
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 21 Source Code Post API Untuk Mendapatkan Hasil Prediksi
Gambar 3. 22 Tampilan Pesan Disarankan Konseling Ke Psikolog
60
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 23 Tampilan Pesan Tidak Disarankan Konseling Ke Psikolog
Gambar 3. 24 Source Code Hasil Respon Post API
61
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 25 Source Code Rekomendasi Hasil Prediksi
3. Antarmuka untuk melakukan aktivitas yang direkomendasikan
Selain chatbot, rekomendasi aktivitas disarankan untuk pengguna dalam
melakukan pengelolaan emosi. Pengguna dapat memilih salah satu aktivitas sesuai
pada gambar 3.26. Setiap list audio yang dipilih akan memanggil method
startActivity(intent) halaman music player sesuai pada source code gambar 3.27.
Ketika pengguna memilih salah satu aktivitas maka sistem akan menampilkan
halaman audio player sesuai pada gambar 3.28.
62
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 26 Tampilan Halaman Rekomendasi Aktivitas
Gambar 3. 27 Source Code untuk Perpindahan Halaman Audio Player
63
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 28 Tampilan Halaman Audio Saat Dimainkan
Pengguna dapat menghentikan audio sedang dimainkan. Ketika pengguna menekan
tombol pause sesuai gambar 3.28 maka tombol akan berubah sesuai dengan gambar
3.30. Tombol pause ini memanggil sebuah fungsi playBtnClick() di mana akan
menghentikan audio sesuai pada source code pada gambar 3.29.
Gambar 3. 29 Source Code fungsi playBtnClick()
64
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 30 Tampilan Halaman Audio Saat Dimainkan
4. Antarmuka untuk melihat artikel
Pengguna juga dapat melihat beberapa artikel yang tersedia dalam melakukan
perjalanan mengelola emosi. Pengguna dapat memilih salah satu artikel yang ingin
dibaca sesuai pada list seperti pada gambar 3.32. Setiap list artikel akan memanggil
method startActivity(intent) halaman detail content wawasan emo sesuai pada
source code gambar 3.31. Ketika pengguna memilih salah satu list wawasan
halaman detail content akan ditampilkan sesuai pada gambar 3.33.
65
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 31 Source Code untuk Perpindahan Halaman Detail Content Wawasan Emo
Gambar 3. 32 Halaman Wawasan Emo
66
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 33 Halaman Detail Content Wawasan Emo
3.2.2 Implementasi Algoritma C4.5
Pembuatan klasifikasi pada proses chat diproses menggunakan metode algoritma
C4.5. Algoritma C4.5 menggunakan gain ratio untuk menentukan root tree. Untuk
mendapatkan nilai gain ratio maka perlu menentukan information gain dan split
information pada suatu atribut. Nilai information gain diperoleh dari hasil
perhitungan entropi. Oleh karena itu, setiap menghitung entropi maka perlu
menentukan jumlah nilai dalam atribut pada data training.
Proses pembuatan keputusan dimulai dengan menghitung entropi setiap nilai
atribut. Hasil entropi digunakan untuk menentukan nilai information gain. Nilai
information gain digunakan untuk menghitung gain ratio. Gain ratio juga
ditentukan berdasarkan split info.
Untuk menentukan root tree pada pohon keputusan diperlukan menghitung entropi
data training yang telah dilampirkan pada lampiran 9. Berdasarkan data training
pada lampiran 9 maka diperoleh jumlah nilai seperti pada tabel 10.
67
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 10 Penentuan Node Pertama sebagai Akar Decision Tree
Node 1
Jml
Kasus Tidak Ya Entropy
Info
Gain
Split
Info
Gain
ratio
TOTAL 1304 998 306 0.786
Jenis
Emosi 0.004 1.929 0.002
Bahagia 480 360 120 0.811
Sedih 360 270 90 0.811
Marah 224 168 56 0.811
Takut 240 200 40 0.650
Perasaan 0.522 4.937 0.106
bahagia 48 36 12 0.811
bersyukur 48 36 12 0.811
terinspirasi 48 36 12 0.811
antusias 48 36 12 0.811
puas 48 36 12 0.811
kagum 48 36 12 0.811
bersemangat 48 36 12 0.811
percaya diri 48 36 12 0.811
tenang 48 36 12 0.811
santai 48 36 12 0.811
Panik 48 40 8 0.650
Kaget 48 40 8 0.650
Putus Asa 48 40 8 0.650
Gelisah 48 40 8 0.650
Khawatir 48 40 8 0.650
Duka 40 30 10 0.811
Patah hati 40 30 10 0.811
Cemas 40 30 10 0.811
Kesepian 40 30 10 0.811
Kecewa 40 30 10 0.811
Malu 40 30 10 0.811
Pesimis 40 30 10 0.811
Tidak dihargai 40 30 10 0.811
Tidak berdaya 40 30 10 0.811
Geram 32 24 8 0.811
Benci 32 24 8 0.811
Frustasi 32 24 8 0.811
Dendam 32 24 8 0.811
Jijik 32 24 8 0.811
Tersinggung 32 24 8 0.811
68
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tidak Sabar 32 24 8 0.811
Periode
waktu 0.006 2 0.003
Sekali atau dua kali
sebulan 326 266 60 0.689
Sekali atau dua kali
seminggu 326 266 60 0.689
Tiga kali seminggu
atau lebih 326 230 93 0.871
Kira-kira setiap hari 326 230 93 0.871
Aktivitas
Terhambat 0.287 1 0.287
Ya 652 346 306 0.997
Tidak 652 652 0 0.000
Pemicu 0.018 3.493 0.005
Tidur Cukup 80 60 20 0.811
Fokus 80 60 20 0.811
Menghabiskan waktu
dengan keluarga dan
teman 80 60 20 0.811
Mendapatkan pujian 80 60 20 0.811
Perkerjaan selesai
dengan baik 80 60 20 0.811
Sesuatu yang baik
terjadi 80 60 20 0.811
Stress 168 136 32 0.702
Trauma 168 136 32 0.702
Phobia 40 30 10 0.811
PMS 168 126 42 0.811
Kegagalan/Penolakan 128 86 42 0.913
Tidak Percaya Diri 40 30 10 0.811
Kehilangan
seseorang 72 54 18 0.811
Tabel 10 merupakan perhitungan untuk menentukan node pertama. Penentuan node
pertama didasarkan pada nilai gain ratio setiap atribut yang paling tertinggi. Gain
ratio tertinggi diperoleh atribut aktivitas terhambat sebesar 0,287. Oleh karena itu,
aktivitas terhambat dijadikan sebagai root tree. Atribut ini memiliki dua kategori
yaitu “Ya” dan “Tidak” dimana kategori “Tidak” memiliki jumlah entropi nol.
Kategori ini memiliki status keputusan berupa “Tidak” sedangkan kategori “Ya”
belum dapat diklasifikasikan status keputusannya. Untuk kategori “Ya” perlu
69
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
dilakukan perhitungan lebih lanjut. Pohon keputusan yang terbentuk pada
perhitungan root sesuai pada gambar 3.34.
Gambar 3. 34 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Root atau Node Pertama
Untuk perhitungan node kedua sama seperti pada node pertama. Tabel di-filter
terlebih dahulu berdasarkan aktivitas terhambat yang memiliki kategori “Ya”
sehingga didapatkan perhitungan sesuai tabel 12.
Tabel 11 Penentuan Node Kedua
Node 2
Jml
Kasus Tidak Ya Entropy
Info
Gain
Split
Info
Gain
ratio
TOTAL 652 346 306 0.997
Jenis
Emosi 0.012 1.929 0.006
Bahagia 240 120 120 1.000
Sedih 180 90 90 1.000
Marah 112 56 56 1.000
Takut 120 80 40 0.918
Perasaan 0.034 4.937 0.007
bahagia 24 12 12 1.000
bersyukur 24 12 12 1.000
terinspirasi 24 12 12 1.000
antusias 24 12 12 1.000
puas 24 12 12 1.000
kagum 24 12 12 1.000
bersemangat 24 12 12 1.000
percaya diri 24 12 12 1.000
tenang 24 12 12 1.000
70
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
santai 24 12 12 1.000
Panik 24 16 8 0.918
Kaget 24 16 8 0.918
Putus Asa 24 16 8 0.918
Gelisah 24 16 8 0.918
Khawatir 24 16 8 0.918
Duka 20 10 10 1.000
Patah hati 20 10 10 1.000
Cemas 20 10 10 1.000
Kesepian 20 10 10 1.000
Kecewa 20 10 10 1.000
Malu 20 10 10 1.000
Pesimis 20 10 10 1.000
Tidak dihargai 20 10 10 1.000
Tidak berdaya 20 10 10 1.000
Geram 16 8 8 1.000
Benci 16 8 8 1.000
Frustasi 16 8 8 1.000
Dendam 16 8 8 1.000
Jijik 16 8 8 1.000
Tersinggung 16 8 8 1.000
Tidak Sabar 16 8 8 1.000
Periode
waktu 0.277 2 0.139
Sekali atau dua kali
sebulan 163 103 60 0.949
Sekali atau dua kali
seminggu 163 103 60 0.949
Tiga kali seminggu atau
lebih 163 70 93 0.986
Kira-kira setiap hari 163 70 93 0.986
Pemicu 0.094 3.545 0.026
Tidur Cukup 40 20 20 1.000
Fokus 40 20 20 1.000
Menghabiskan waktu
dengan keluarga dan
teman 40 20 20 1.000
Mendapatkan pujian 40 20 20 1.000
Perkerjaan selesai
dengan baik 40 20 20 1.000
Sesuatu yang baik
terjadi 40 20 20 1.000
Stress 84 52 32 0.959
Trauma 84 52 32 0.959
71
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Phobia 20 10 10 1.000
PMS 84 42 42 1.000
Kegagalan/Penolakan 84 42 42 1.000
Tidak Percaya Diri 20 10 10 1.000
Kehilangan seseorang 36 18 18 1.000
Tabel 11 merupakan perhitungan untuk menentukan node kedua. Gain ratio
tertinggi diperoleh atribut periode waktu sebesar 0,139. Oleh karena itu, periode
waktu dijadikan sebagai node kedua. Atribut ini memiliki empat kategori yaitu
“Sekali atau dua kali sebulan”, “Sekali atau dua kali seminggu”, “Tiga kali
seminggu atau lebih”, dan “Kira-kira setiap hari“ dimana kategori-kategori tersebut
memiliki jumlah entropi dua kategori awal sebanyak 0,949 dan jumlah entropi dua
kategori akhir sebanyak 0, 986. Oleh karena itu, keempat kategori ini perlu
dilakukan perhitungan lebih lanjut. Pohon keputusan yang terbentuk pada
perhitungan root sesuai pada gambar 3.35.
Gambar 3. 35 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node Kedua
72
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Untuk perhitungan node ketiga sama seperti pada node kedua. Tabel di-filter
terlebih dahulu berdasarkan periode waktu yang memiliki kategori “Tiga kali
seminggu atau lebih” atau “Kira-kira setiap hari”. Kedua kategori ini
direpresentasikan dalam satu tabel karena memiliki jumlah entropi yang sama
sehingga didapatkan perhitungan sesuai tabel 12.
Tabel 12 Penentuan Node Ketiga Berdasarkan Periode Waktu
Tiga Kali Seminggu dan Kira-Kira Setiap Hari
Node 3
Jml
Kasus Tidak Ya Entropy
Info
Gain
Split
Infor
Gain
ratio
TOTAL 163 70 93 0.986
Jenis
Emosi 0.817 1.929 0.423
Bahagia 60 60 0 0.000
Sedih 45 0 45 0.000
Marah 28 0 28 0.000
Takut 30 10 20 0.918
Perasaan 0.034 4.937 0.007
bahagia 6 6 0 0.000
bersyukur 6 6 0 0.000
terinspirasi 6 6 0 0.000
antusias 6 6 0 0.000
puas 6 6 0 0.000
kagum 6 6 0 0.000
bersemangat 6 6 0 0.000
percaya diri 6 6 0 0.000
tenang 6 6 0 0.000
santai 6 6 0 0.000
Panik 6 2 4 0.918
Kaget 6 2 4 0.918
Putus Asa 6 2 4 0.918
Gelisah 6 2 4 0.918
Khawatir 6 2 4 0.918
Duka 5 0 5 0.000
Patah hati 5 0 5 0.000
Cemas 5 0 5 0.000
Kesepian 5 0 5 0.000
Kecewa 5 0 5 0.000
Malu 5 0 5 0.000
73
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Pesimis 5 0 5 0.000
Tidak dihargai 5 0 5 0.000
Tidak berdaya 5 0 5 0.000
Geram 4 0 4 0.000
Benci 4 0 4 0.000
Frustasi 4 0 4 0.000
Dendam 4 0 4 0.000
Jijik 4 0 4 0.000
Tersinggung 4 0 4 0.000
Tidak Sabar 4 0 4 0.000
Pemicu 0.884 3.545 0.249
Tidur Cukup 10 10 0 0.000
Fokus 10 10 0 0.000
Menghabiskan waktu
dengan keluarga dan
teman 10 10 0 0.000
Mendapatkan pujian 10 10 0 0.000
Perkerjaan selesai
dengan baik 10 10 0 0.000
Sesuatu yang baik
terjadi 10 10 0 0.000
Stress 21 0 21 0.000
Trauma 21 5 16 0.792
Phobia 5 0 5 0.000
PMS 21 0 21 0.000
Kegagalan/Penolakan 21 0 21 0.000
Tidak Percaya Diri 5 0 5 0.000
Kehilangan
seseorang 9 0 9 0.000
Tabel 12 merupakan perhitungan untuk menentukan node ketiga. Gain ratio
tertinggi diperoleh atribut jenis emosi sebesar 0,423. Oleh karena itu, jenis emosi
dijadikan sebagai node ketiga. Atribut ini memiliki empat kategori yaitu “Bahagia”,
“Sedih”, “Marah”, dan “Takut“ dimana hanya kategori “Takut” yang memiliki
jumlah entropi sebesar 0.918. Kategori lainnya memiliki jumlah entropi nol
sehingga didapatkan keputusan secara langsung berdasarkan kategori. Kategori
“Bahagia” memiliki status keputusan berupa “Tidak”, kategori “Sedih” memiliki
status keputusan berupa “Ya”, dan kategori “Marah” memiliki status keputusan
“Ya”. Untuk kategori “Takut” perlu dilakukan perhitungan lebih lanjut. Pohon
74
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
keputusan yang terbentuk pada perhitungan node ketiga sesuai pada gambar 3.36.
Gambar 3. 36 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node Ketiga Berdasakan Kategori Tiga Kali
Seminggu atau Lebih dan Kira-kira Setiap Hari
Untuk perhitungan node ketiga sama seperti pada node kedua. Tabel di-filter
terlebih dahulu berdasarkan periode waktu yang memiliki kategori “Sekali atau dua
kali sebulan” atau “Sekali atau dua kali seminggu”. Kedua kategori ini
direpresentasikan dalam satu tabel karena memiliki jumlah entropi yang sama
sehingga didapatkan perhitungan sesuai tabel 13.
Tabel 13 Penentuan Node Ketiga Berdasarkan Periode Waktu
Sekali Atau Dua Kali Sebulan Dan Sekali Atau Dua Kali Seminggu
Jml
Kasus Tidak Ya Entropy
Info
Gain
Split
Info
Gain
ratio
TOTAL 163 103 60 0.949
Jenis
Emosi 0.949 1.929 0.492
Bahagia 60 0 60 0.000
75
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Sedih 45 45 45 0.000
Marah 28 28 28 0.000
Takut 30 30 0 0.000
Perasaan 0.949 4.937 0.192
bahagia 6 0 6 0.000
bersyukur 6 0 6 0.000
terinspirasi 6 0 6 0.000
antusias 6 0 6 0.000
puas 6 0 6 0.000
kagum 6 0 6 0.000
bersemangat 6 0 6 0.000
percaya diri 6 0 6 0.000
tenang 6 0 6 0.000
santai 6 0 6 0.000
Panik 6 6 0 0.000
Kaget 6 6 0 0.000
Putus Asa 6 6 0 0.000
Gelisah 6 6 0 0.000
Khawatir 6 6 0 0.000
Duka 5 5 0 0.000
Patah hati 5 5 0 0.000
Cemas 5 5 0 0.000
Kesepian 5 5 0 0.000
Kecewa 5 5 0 0.000
Malu 5 5 0 0.000
Pesimis 5 5 0 0.000
Tidak dihargai 5 5 0 0.000
Tidak berdaya 5 5 0 0.000
Geram 4 4 0 0.000
Benci 4 4 0 0.000
Frustasi 4 4 0 0.000
Dendam 4 4 0 0.000
Jijik 4 4 0 0.000
Tersinggung 4 4 0 0.000
Tidak Sabar 4 4 0 0.000
Pemicu 0.949 3.535 0.268
Tidur Cukup 10 0 10 0.000
Fokus 10 0 10 0.000
Menghabiskan waktu
dengan keluarga dan
teman 10 0 10 0.000
76
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Mendapatkan pujian 10 0 10 0.000
Perkerjaan selesai
dengan baik 10 0 10 0.000
Sesuatu yang baik
terjadi 10 0 10 0.000
Stress 20 20 0 0.000
Trauma 21 21 0 0.000
Phobia 5 5 0 0.000
PMS 21 21 0 0.000
Kegagalan/Penolakan 21 21 0 0.000
Tidak Percaya Diri 5 5 0 0.000
Kehilangan seseorang 9 9 0 0.000
Tabel 13 merupakan perhitungan untuk menentukan node ketiga. Gain ratio
tertinggi diperoleh atribut jenis emosi sebesar 0,492. Oleh karena itu, jenis emosi
dijadikan sebagai node ketiga. Atribut ini memiliki empat kategori yaitu “Bahagia”,
“Sedih”, “Marah”, dan “Takut“ dimana kategori-kategori tersebut memiliki jumlah
entropi nol sehingga didapatkan keputusan secara langsung berdasarkan kategori.
Kategori “Bahagia” memiliki status keputusan berupa “Ya”, kategori “Sedih”
memiliki status keputusan berupa “Tidak”, kategori “Marah” memiliki status
keputusan “Tidak”, dan kategori “Takut” memiliki status keputusan “Tidak”.
Pohon keputusan yang terbentuk pada perhitungan node ketiga sesuai pada gambar
3.37.
77
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 37 Pohon Keputusan Hasil Perhitungan Node Ketiga Berdasakan Kategori Sekali Atau
Dua Kali Sebulan Dan Sekali Atau Dua Kali Seminggu
Untuk perhitungan node kempat sama seperti pada node ketiga. Tabel di-filter
terlebih dahulu berdasarkan jenis emosi yang memiliki kategori “Takut”. Tabel 14
dapat digunakan untuk menentukan keputusan pada kategori “Tiga kali seminggu
atau lebih” atau “Kira-kira setiap hari”. Kategori-kategori ini direpresentasikan
dalam satu tabel karena memiliki jumlah entropi yang sama sehingga didapatkan
perhitungan sesuai tabel 14.
Tabel 14 Penentuan Node Keempat pada Pemicu pada Periode Waktu
Tiga Kali Seminggu atau Lebih dan Kira-Kira Setiap Hari
Jml
Kasus Tidak Ya Entropy
Info
Gain
Split
Info
Gain
ratio
TOTAL 30 10 20 0.918
Perasaan 0.138 2.322 0.059
Panik 6 2 4 0.918
Kaget 6 2 4 0.918
Putus Asa 6 2 4 0.918
Gelisah 6 2 4 0.918
Khawatir 6 2 4 0.918
78
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Pemicu 0.918 2.585 0.355
Stress 5 5 0 0.000
Trauma 5 5 0 0.000
Phobia 5 0 5 0.000
PMS 5 0 5 0.000
Kegagalan/Penolakan 5 0 5 0.000
Tidak Percaya Diri 5 0 5 0.000
Tabel 14 merupakan perhitungan untuk menentukan node keempat. Gain ratio
tertinggi diperoleh atribut pemicu sebesar 0, 355. Oleh karena itu, pemicu dijadikan
sebagai node ketiga. Atribut ini memiliki enam kategori sesuai pada tabel 12.
kategori-kategori tersebut memiliki jumlah entropi nol sehingga didapatkan
keputusan secara langsung berdasarkan kategori. Kategori “Stress” memiliki status
keputusan berupa “Tidak”, kategori “Trauma” memiliki status keputusan berupa
“Tidak”, kategori “Phobia” memiliki status keputusan “Ya”, kategori “PMS”
memiliki status keputusan “Ya”, kategori “Kegagalan/Penolakan” memiliki status
keputusan “Ya”, dan kategori “Tidak Percaya Diri” memiliki status keputusan
“Ya”. Pohon keputusan yang terbentuk pada perhitungan node keempat sesuai pada
gambar 3.38.
79
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Gambar 3. 38 Pohon Keputusan Akhir
Berdasarkan pohon keputusan pada gambar 3.38 diketahui bahwa semua kasus
telah sesuai dan didapatkan rule pohon keputusan pada kasus ini yaitu sebagai
berikut. Rule pohon keputusan didapatkan berdasarkan data training sesuai pada
source code pada gambar 3.39.
def findDecision(obj): #obj[0]: jenis_emosi, obj[1]: perasaan, obj[2]: periode_waktu, obj[3]:
aktivitas_terhambat, obj[4]: pemicu
if obj[3] == 'Ya':
if obj[2] == 'Tiga kali seminggu atau lebih':
if obj[0] == 'Bahagia':
return 'Tidak'
elif obj[0] == 'Sedih':
return 'Ya'
elif obj[0] == 'Takut':
if obj[4] == 'Kegagalan/Penolakan':
return 'Ya'
elif obj[4] == 'Stress':
return 'Tidak'
elif obj[4] == 'PMS':
return 'Ya'
elif obj[4] == 'Tidak Percaya Diri':
return 'Ya'
elif obj[4] == 'Trauma':
return 'Tidak'
80
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
elif obj[4] == 'Phobia':
return 'Ya'
else:
return 'Ya'
elif obj[0] == 'Marah':
return 'Ya'
else:
return 'Ya'
elif obj[2] == 'Kira-kira setiap hari':
if obj[0] == 'Bahagia':
return 'Tidak'
elif obj[0] == 'Sedih':
return 'Ya'
elif obj[0] == 'Takut':
if obj[4] == 'Kegagalan/Penolakan':
return 'Ya'
elif obj[4] == 'Stress':
return 'Tidak'
elif obj[4] == 'PMS':
return 'Ya'
elif obj[4] == 'Tidak Percaya Diri':
return 'Ya'
elif obj[4] == 'Trauma':
return 'Tidak'
elif obj[4] == 'Phobia':
return 'Ya'
else:
return 'Ya'
elif obj[0] == 'Marah':
return 'Ya'
else:
return 'Ya'
elif obj[2] == 'Sekali atau dua kali sebulan':
if obj[0] == 'Bahagia':
return 'Ya'
elif obj[0] == 'Sedih':
return 'Tidak'
elif obj[0] == 'Takut':
return 'Tidak'
elif obj[0] == 'Marah':
return 'Tidak'
else:
return 'Tidak'
elif obj[2] == 'Sekali atau dua kali seminggu':
if obj[0] == 'Bahagia':
return 'Ya'
elif obj[0] == 'Sedih':
return 'Tidak'
elif obj[0] == 'Takut':
return 'Tidak'
elif obj[0] == 'Marah':
return 'Tidak'
else:
return 'Tidak'
81
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
else:
return 'Tidak'
elif obj[3] == 'Tidak':
return 'Tidak'
else:
return 'Tidak'
Gambar 3. 39 Source Code untuk Menghasilkan Rule Based
82
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Sistem
Pengujian Sistem merupakan pengujian program perangkat lunak yang bertujuan
untuk memastikan apakah perangkat lunak sudah berjalan sesuai standar. Hal
terpenting pada tahap ini adalah untuk menemukan kesalahan atau kekurangan pada
perangkat yang diuji. Ada beberapa hal yang diuraikan pada pendekatan ini yaitu
deskripsi pengujian, prosedur pengujian, data hasil pengujian, dan evaluasi
pengujian sistem.
4.2 Deskripsi Pengujian
Terdapat dua prosedur dalam pengujian aplikasi Emo Health yaitu sebagai berikut:
1. Pengujian Model
Pengujian model dilakukan dengan menggunaan data testing. Data testing
merupakan data yang diambil secara langsung dari pengguna yang telah mencoba
menggunakan aplikasi atau hasil beta testing. Data testing berjumlah 80 data dan
selajutnya data ini akan dibandingkan dengan klasifikasi berdasarkan psikolog.
2. Pengujian Aplikasi
Pengujian aplikasi dilakukan dengan menggunakan metode black box testing.
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah hasil keluaran aplikasi sesuai
standar. Pengujian awal dilakukan oleh tim pengembang untuk mengantisipasi
kesalahan sebelum diberikan kepada pengguna.
4.3 Prosedur Pengujian
Prosedur pengujian bertujuan untuk menjelaskan alur proses pengujian dilakukan.
Prosedur Pengujian terbagi menjadi dua yaitu prosedur pengujian model dan
aplikasi. Berikut pemaparan prosedur pengujian model dan aplikasi.
4.3.1 Prosedur Pengujian Model
Pengujian model dilakukan berdasarkan data pengguna yang yang didapatkan
melalui beta testing terhadap aplikasi. Ketika pengguna mencoba aplikasi maka
secara otomatis data pengguna tersimpan pada database. Data ini pada tahap lanjut
akan dibadingkan dengan hasil klasifikasi psikolog untuk diketahui tingkat akurasi,
83
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
presisi, dan recall. Data pengguna dapat dilihat sesuai dengan tabel 15. Data testing
secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 4
Tabel 15 Data Testing
id Jenis
Emosi Perasaan
Periode
Waktu
Aktivitas
Terhambat Pemicu
Hasil
Klasifikasi
Berdasarkan
Sistem
1 Marah Geram
Sekali atau
dua kali
sebulan
Ya Trauma Tidak
2 Marah Frustasi
Sekali atau
dua kali
seminggu
Tidak
PMS(Pre
Menstrual
Syndrome)
Tidak
3 Bahagia Bahagia
Sekali atau
dua kali
sebulan
Tidak Tidur cukup Tidak
4 Bahagia Tenang Kira-kira
setiap hari Tidak
Menghabiskan
waktu dengan
teman dan
keluarga
Tidak
5 Marah Frustasi Kira-kira
setiap hari Tidak Stress Tidak
6 Bahagia Bersyukur
Sekali atau
dua kali
sebulan
Ya Sesuatu yang
baik terjadi Ya
7 Takut Gelisah
Sekali atau
dua kali
seminggu
Tidak Stress Tidak
8 Bahagia Bersyukur Kira-kira
setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
9 Bahagia Bersemangat
Tiga kali
seminggu
atau lebih
Tidak
Menghabiskan
waktu dengan
teman dan
keluarga
Tidak
… … … … … … …
80 Bahagia Bahagia Kira-kira
setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
4.3.2 Prosedur Pengujian Aplikasi
Prosedur pengujian aplikasi memiliki dua tahapan yaitu alpha testing dan beta
testing. Kedua pengujian aplikasi tersebut menggunakan metode black box testing.
Berikut pemaparan kedua pengujian aplikasi tersebut.
84
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
1. Alpha Testing
Alpha testing merupakan prosedur pengujian yang dilakukan oleh pengembang.
Tujuan pengujian dilakukan untuk memenuhi standar fungsional fitur chatbot,
rekomendasi aktivitas, dan wawasan emo. Rencana pengujian aplikasi pada fitur
berdasarkan fungsionalitas dapat dilihat pada tabel 16.
Tabel 16 Skenario Pengujian Aplikasi
Kode Item Uji Butir Uji Jenis Pengujian
A1 Autentikasi Melakukan Login Black box
B1
Menu Chatbot
Membuka halaman chatbot Black box
B2 Menutup halaman chatbot Black box
B3 Memasukkan pertanyaan
sapaan Black box
C1
Intent: perasaan bahagia
Memasukkan pertanyaan
perasaan bahagia yang
dialami
Black box
C2
Menampilkan list respon
perasaan bahagia yang
dialami
Black box
D1 Intent: periode waktu
bahagia
Memasukkan pertanyaan
periode waktu pada emosi
bahagia
Black box
… … … …
AX1
Input Text Chatbot
Memasukkan chat berupa
text Black box
AX2
Menampilkan chat untuk
merespon chat sesuai list
respon yang tersedia
Black box
85
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2. Beta Testing
Beta testing merupkan prosedur pengujian di mana pengguna secara langsung
menggunakan aplikasi dan menguji aplikasi dengan menggunakan system usability
scale. Pengujian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner melalui google
form. Pengguna dapat memberikan aplikasi yang telah dicoba dengan mengisi
beberapa list pertanyaan yang terdapat pada kuesioner sesuai pada tabel 17.
Tabel 17 List Pertanyaan Kuesioner
No Pernyataan
1 Saya berpikir akan menggunakan Aplikasi Emo Health ini lagi
2 Saya merasa Aplikasi Emo Health rumit untuk digunakan
3 Saya merasa Aplikasi Emo Health mudah digunakan
4 Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau teknisi dalam menggunakan Aplikasi
Emo Health
5 Saya merasa fungsi dan fitur yang terdapat dalam Aplikasi Emo Health sudah berjalan
dengan baik dan semestinya
6 Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten (tidak serasi pada Aplikasi Emo
Health)
7 Saya merasa orang lain akan memahami cara menggunakan Aplikasi Emo Health dengan
cepat
8 Saya merasa Aplikasi Emo Health membingungkan
9 Saya merasa tidak ada hambatan dalam menggunakan Aplikasi Emo Health
10 Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum menggunakan Aplikasi Emo
Health
4.4 Data Hasil Pengujian
Data hasil pengujian bertujuan untuk mengetahui performa. Data hasil pengujian
terbagi menjadi dua yaitu data hasil pengujian model dan aplikasi. Berikut
pemaparan data hasil pengujian model dan aplikasi.
4.4.1 Data Hasil Pengujian Model
Pengujian model dilakukan dengan membandingan data hasil klasifikasi sistem
dengan psikolog. Hasil perbandingan data dilakukan untuk diketahui kesimpulan
apakah data hasil klasifikasi sistem dengan psikolog sama. Jika hasil klasifikasi
sistem dengan psikolog sama maka akan diberi label kesimpulan berupa data cocok.
Jika tidak sama maka akan diberi label kesimpulan berupa data tidak cocok. Hasil
86
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
kesimpulan dapat dilihat pada tabel 18. Data hasil klasifikasi secara lengkap
terdapat pada lampiran 5.
Tabel 18 Data Hasil Klasifikasi Sistem dengan Profesional
id Klasifikasi sistem Klasifikasi
profesional Kesimpulan
1 Tidak Tidak Cocok
2 Tidak Tidak Cocok
3 Tidak Tidak Cocok
4 Tidak Tidak Cocok
5 Tidak Ya Tidak
Cocok
6 Ya Ya Cocok
7 Tidak Tidak Cocok
8 Tidak Tidak Cocok
… … …. …
80 Tidak Tidak Cocok
4.4.2 Data Hasil Pengujian Aplikasi
Pengujiian aplikasi dilakukan dengan dua cara yaitu alpha testing dan beta testing.
Alpha testing dilakukan oleh pengembang aplikasi sendiri sedangkan beta testing
dilakukan oleh pengguna. Berikut pemaparan data hasil pengujian aplikasi.
1. Data Hasil Alpha Testing
Pengujian alfa yang dilakukan oleh pengembang untuk memastikan apakah
program dapat berjalan dengan baik. Metode yang digunakan yaitu black box
testing. Tabel 19 merupakan hasil dari pengujian aplikasi.
Tabel 19 Data Hasil Pengujian Black Box
Kode Data Masukkan Harapan Pengamatan Hasil
A1 Melakukan Login Menampilkan
halaman login
Dapat menampilkan
halaman login [✓] Diterima
[ ] Ditolak
B1 Membuka halaman
chatbot
Menampilkan
halaman chatbot
Dapat menampilkan
halaman chatbot [✓] Diterima
[ ] Ditolak
87
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
B2 Menutup halaman
chatbot
Menutup halaman
chatbot yang terbuka
Dapat menutup
halaman chatbot [✓] Diterima
[ ] Ditolak
B3 Memasukkan
pertanyaan sapaan
Chatbot
menampilkan
pertanyaan sapaan
Dapat menampilkan
pertanyaan saapaan [✓] Diterima
[ ] Ditolak
C1
Memasukkan
pertanyaan perasaan
bahagia yang
dialami
Chatbot
menampilkan
pertanyaan perasaan
bahagia yang dialami
Dapat menampilkan
pertanyaaan perasaan
bahagia yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
C2
Menampilkan list
respon perasaan
bahagia yang
dialami
Chatbot
menampilkan list
respon perasaan
bahagia
Dapat menampilkan
list respon perasaan
bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
D1
Memasukkan
pertanyaan periode
waktu pada emosi
bahagia
Chatbot
menampilkan
pertanyaan periode
waktu pada emosi
bahagia
Dapat menampilkan
periode waktu pada
emosi bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
… … … … …
AX2
Menampilkan chat
untuk merespon
chat sesuai list
respon yang tersedia
Chatbot
menampilkan pesan
untuk merespon chat
sesuai list respon
yang tersedia
Dapat menampilkan
pesan untuk
merespon chat sesuai
list respon yang
tersedia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
2. Data Hasil Beta Testing
Pengujian Beta dilakukan oleh 80 pengguna yang telah mencoba aplikasi dan
mengisi kuesioner. Tabel 20 merupakan hasil kesimpulan data yang telah
didapatkan melalui pengujian beta.
88
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 20 Data Hasil Respon Kuesioner
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya berpikir akan menggunakan Aplikasi Emo Health ini
lagi 29 36 10 4 1
2 Saya merasa Aplikasi Emo Health rumit untuk digunakan 1 5 5 36 23
3 Saya merasa Aplikasi Emo Health mudah digunakan 36 33 7 40 0
4 Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau teknisi
dalam menggunakan Aplikasi Emo Health 2 3 6 24 45
5 Saya merasa fungsi dan fitur yang terdapat dalam Aplikasi
Emo Health sudah berjalan dengan baik dan semestinya 24 41 7 7 1
6 Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten (tidak
serasi pada Aplikasi Emo Health) 2 9 21 37 11
7 Saya merasa orang lain akan memahami cara menggunakan
Aplikasi Emo Health dengan cepat 27 41 9 3 0
8 Saya merasa Aplikasi Emo Health membingungkan 0 6 9 38 27
9 Saya merasa tidak ada hambatan dalam menggunakan
Aplikasi Emo Health 31 36 9 5 0
10 Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum
menggunakan Aplikasi Emo Health 4 14 12 32 18
4.5 Analisis Data/Evaluasi
Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari pengujian. Evaluasi data
terbagi menjadi dua yaitu evaluasi model dan aplikasi. Berikut pemaparan evaluasi
model dan aplikasi.
4.5.1 Evaluasi Model
Evaluasi dilakukan dengan melakukan penilaian hasil pengujian sistem
menggunakan confussion matrix. Tabel penilaian confussion matrix diisi
berdasarkan data hasil pengujian dan data validasi psikolog. Kedua data ini
dibandingkan untuk dikalkulasi.
Jumlah data yang dievaluasi sebanyak 80 data. Pada tabel confussion matrix
terdapat kolom negatif dan positif. Kolom negatif diisi dengan data keputusan “Ya”
yang artinya direkomendasikan lebih lanjut ke terapis, sedangkan kolom positif
diisi dengan data keputusan “Tidak” yang artinya tidak direkomendasikan lebih
lanjut ke terapis.
89
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Data hasil klasifikasi psikolog diperoleh jumlah keputusan “Ya” sebanyak 28 data,
sedangkan jumlah keputusan “Tidak” diperoleh sebanyak 53 data. Data hasil
klasifikasi sistem berdasarkan algoritma C4.5 diperoleh jumlah keputusan “Ya”
sebanyak 16 data, sedangkan jumlah keputusan “Tidak” diperoleh sebanyak 64
data. Data dihitung sesuai dengan kolom pada confussion matrix.
Jumlah data negatif hasil klasifikasi psikolog yang sama dengan hasil negatif
klasifikasi sistem sebanyak 13 data. Jumlah data negatif hasil klasifikasi psikolog
yang berubah menjadi hasil positif di hasil klasifikasi sistem sebanyak 15 data.
Jumlah data positif hasil klasifikasi psikolog yang berubah menjadi hasil negatif
klasifikasi sistem sebanyak 3 data. Jumlah data positif hasil klasifikasi psikolog
yang sama menjadi hasil positif di hasil klasifikasi sistem sebanyak 49 data.
Tabel 21 Penilaian Confusion Matrix
Klasifikasi berdasarkan Sistem
Klasifikasi berdasarkan
Psikolog Classified Negative : “Ya” Classified Positive: “Tidak”
Actual Negative: “Ya” 13 15
Actual Positive: “Tidak” 3 49
Untuk mendapatkan hasil presisi, recall, dan akurasi maka dilakukan perhitungan
berdasarkan data tabel 21. Berikut ini perhitungan presisi, recall, dan akurasi:
Perhitungan Presisi
13
13 + 15 𝑥 100% = 46,42%
Perhitungan Recall
13
13 + 3 𝑥 100% = 81,25%
90
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Perhitungan Akurasi
13 + 49
13 + 3 + 15 + 49 𝑥 100% = 77,50%
Berdasarkan tabel 21, total jumlah data pada kolom positif pada klasifikasi sistem
sebanyak 15 dan jumlah data pada kolom positif pada klasifikasi psikolog sebanyak
3 merupakan selisih jumlah perbedaan hasil yang dihasilkan setelah proses
klasifikasi. Hal ini berarti sebanyak 18 data merupakan selisih hasil klasifikasi. Dari
selisih tersebut didapatkan tingkat akurasinya sebesar 77.50%. Hasil akurasi
tersebut bisa disebabkan oleh beberapa kemungkinan diantaranya yaitu jumlah
sampel data testing yang digunakan sebesar 80 data, penentuan keputusan pada data
training yang kurang tepat, dan memerlukan alat ukur yang sesuai untuk
menentukan keputusan pada data training.
4.5.2 Evaluasi Aplikasi
Evaluasi aplikasi dilakukan setelah mendapatakan hasil pengujian. Tujuan evalusi
yaitu untuk mendapatkan tingkat keberhasilkan sistem. Berikut pemaparan evaluasi
terhadap pengujian alpha dan beta.
1. Evaluasi Alpha Testing
Evaluasi pnegujian alpha dilakukan dengan menghitung presentasi keberhasilan
aplikasi dengan rumus berikut.
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑎𝑛 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑜 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑘𝑒𝑛𝑎𝑟𝑖𝑜 × 100%
Hasil presentasi keberhasilan aplikasi dari 80 skenario testing yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
80
80 𝑥 100% = 100%
Dari hasil perhitungan, hasil presentasi keberhasilan yaitu sebesar 100%. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa fungsionalitas aplikasi dapat berjalan dengan
baik dan informasi yang ditampilkan sesuai dengan yang diharapkan.
91
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2. Evaluasi Beta Testing
Hasil evalasi pengujian beta terhadap 80 pengguna aplikasi sesuai pada tabel 21.
Kalkulasi dari data pengujian didasarkan pada rumus berikut ini:
a. Untuk setiap pertanyaan bernomor ganjil, skor setiap pertanyaan yang
didapart dari skor pengguna dikurangi 1 dari skor (X-1)
b. Untuk setiap pertanyaan bernomor genap, skor setiap pertanyaan yang
didapart dari skor pengguna dikurangi nilainya dari 5 (5-X)
c. Menambahkan nilai-nilai dari pernyataan bernomor genap dan bernomor
ganjil. Hasil penjumlahan tersebut selanjutnya dikalikan ini dengan 2,5.
Tabel 22 Perhitungan Data Hasil Pengujian Beta
Pengguna Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Jumlah Nilai
Pengguna 1 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 37 92.5
Pengguna 2 3 2 4 3 1 2 3 4 2 0 24 60
Pengguna 3 4 2 3 2 4 2 3 2 1 1 24 60
Pengguna 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 35 87,5
Pengguna 5 3 2 4 0 4 2 3 3 3 4 28 70
Pengguna 6 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 29 72,5
Pengguna 7 3 3 4 4 3 3 4 4 1 3 32 80
Pengguna 8 1 2 2 4 3 1 3 2 4 4 26 65
Pengguna 9 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 30 75
Pengguna 10 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 72,5
Pengguna 11 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2 33 82,5
Pengguna 12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 36 90
Pengguna 13 2 1 3 2 3 2 2 1 3 2 21 52,5
Pengguna 14 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 36 90
Pengguna 15 2 2 2 4 1 4 1 1 4 4 25 62,5
............. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .......
Pengguna 80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 100
SUS Score 75,41
92
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tabel 23 Pedoman Umum Interpretasi SUS Score
SUS Score Grade Adjective Rating
>80.3 A Excellent
68-80.3 B Good
68 C Okay
51-68 D Poor
<51 F Awful
Berdasarkan pedoman umum tentang interpretasi SUS Score sesuai pada tabel 22,
rata-rata standar SUS Score adalah 68. Jika dilihat hasil perhitungan SUS Score
pada aplikasi Emo Health, skor yang didapatkan yaitu sebesar 75,41. Hal ini berarti
hasil SUS Score aplikasi Emo Health masuk kategori Good dengan grade B. Oleh
karena itu, hasil pengujian beta testing dapat dinyatakan bahwa aplikasi memiliki
kegunaan dan fungsi sistem yang sudah baik.
93
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Aplikasi Emo Health fitur chatbot dapat membantu pengguna mendapatkan edukasi
dalam mengelola emosi. Berdasarkan hasil pembuatan aplikasi Emo Health fitur
chatbot yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1. Algoritma C4.5 telah diimplementasikan untuk membangun fitur chatbot
dengan hasil penilaian kinerja klasifikasi menggunakan tabel confussion
matrix menghasilkan nilai akurasi sebesar 77.5%, presisi sebesar 46.42%, dan
nilai recall sebesar 81.25%.
2. Chatbot dapat memberikan respon untuk mengelola emosi tahap awal dengan
memberikan kalimat afirmasi positif dan teori mindfulness saat sesi konseling
berlangsung.
5.2 Saran
Dalam pembuatan aplikasi EmoHealth ini masih jauh dari sempurna dan banyak
kekurangan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan penyempurnaan
lebih lanjut. Adapun saran pengembangan aplikasi yaitu sebagai berikut:
1. Chatbot dapat merespon kata di luar pilihan yang tersedia.
2. Chatbot dapat memberikan respon berupa rekomendasi pilihan aktivitas atau
artikel dan tips secara langsung.
3. Chabot dapat terhubung secara langsung dengan terapis jika individu
direkomendasikan untuk mengelola emosi lebih lanjut ke terapis atau
psikolog.
94
DAFTAR PUSTAKA
Amini, N., 2020. Wawancara Cara Mengelola Emosi [Interview] (30 May
2020).
Antonius, D., 2019. GESTURE: The Secret Of Body Language and Facial
Expression. 1st ed. Bekasi: Komunitas Psikologi Digital - PsikologID.
Aprianti, W. & Maliha, U., 2016. SISTEM INFORMASI KEPADATAN
PENDUDUK KELURAHAN ATAU DESA STUDI KASUS PADA
KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT. Jurnal Sains dan
Informatika, 2(I), pp. 21-28.
Benedictus, R. . R., Wowor, H. & Sambul, A., 2019. Rancang Bangun
Chatbot Helpdesk untuk Sistem Informasi Terpadu Universitas Sam Ratulangi. E-
Journal Teknik Informatika, Volume XI.
Destiningrum, M. & Adrian, Q. J., 2017. SISTEM INFORMASI
PENJADWALAN DOKTER BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
FRAMEWORK CODEIGNITER (STUDI KASUS: RUMAH SAKIT YUKUM
MEDICAL CENTRE). Jurnal TEKNOINFO, 11(II), pp. 30-37.
Habibi, F. N., Setiawidayat, S. & Mukhsim, . M., 2017. Alat Monitoring
Pemakaian Energi Listrik Berbasis Android Menggunakan Modul PZEM-004T.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan, I(1), pp. 157-162.
Hadiwandra, T. Y., 2019. Perbandingan Kinerja Model Klasifikasi Decission
Tree , Bayesian Classifier, Instance Base, Linear Function Base, Rule Base pada 4
Dataset Berbeda. SATIN – Sains dan Teknologi Informasi, 5(1), p. 72.
Hakim, M. . A. & Nurhayati, . S., 2019. Pembangunan Aplikasi Chatbot
Midwify sebagai Media Pendukung Pembelajaran Ilmu Kebidanan Berbasis
Android di Stikes Bhakti Kencana Bandung. Jurnal Sistem Komputer, VIII(1), p.
46.
Haliq & Susanto, F., 2019. Rancang Bangun Sistem Informasi Apotek
Berbasis Client Server Pada Apotek An Nur Kotabumi. Jurnal Teknologi Komputer
dan Sistem Informasi, II(3), pp. 110-114.
Ina, 2017. Emosi dalam Psikologi – Pengertian – Bentuk. [Online] Available
at: https://dosenpsikologi.com/emosi-dalam-psikologi [Accessed 17 Januari 2020].
Kretzschmar, K. et al., 2018. Can Your Phone Be Your Therapist? Young
People’s Ethical Perspectives on the Use of Fully Automated Conversational
Agents (Chatbots) in Mental Health Support. London, Sage.
Lubis, J. R., Fauzi, R., Fauzan, M. & Sari, L. P., 2019. RUMUS
MATEMATIKA SEKOLAH DASAR BERBASIS ANDROID
MENGGUNAKAN ADT(ANDROID DEVELOPER TOOLS). JURNAL
EDUCATION, VII(1), p. 104.
Manampiring, H., 2019. Filosofi Teras. Jakarta: Kompas.
Moedjiono, S., Isak, Y. R. & Kusdaryono, A., 2017. Customer Loyalty
Prediction In Multimedia Service Provider Company With K-Means Segmentation
And C4.5 Algorithm. Mataram, IEEE.
Mubarak, R., 2020. IMPLEMENTASI METODE WHITE BOX TESTING
PADA PROSES QUALITY ASSURANCE PERANGKAT LUNAK BERBASIS
WEB DAN MOBILE COLLECTION SYSTEM. Jurnal Teknologi Informasi ESIT
, XV(1), pp. 57-63.
Muflikhah, L., Ratnawati, D. E. & Putri, R. R. M., 2018. Data Mining.
Malang: UB Press.
Mujeeb, S., Javed, M. H. & Arshad, T., 2017. Aquabot: A Diagnostic Chatbot
for Achluophobia and Autism. International Journal of Advanced Computer
Science and Applications, VIII(9), pp. 209-2016.
Najib, A., Nurcahyono, D. & Setiawan, R. P. P., 2019. KLASIFIKASI
DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS (DM) MENGGUNAKAN
ALGORITMA C4.4. Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi, 11(2), p. 48.
Novianti, B., Rismawan, T. & Bahri, S., 2016. IMPLEMENTASI DATA
MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK PENJURUSAN SISWA
(STUDI KASUS: SMA NEGERI 1 PONTIANAK). Jurnal Coding, Sistem
Komputer Untan, IV(3), pp. 75-84 .
Oh, K.-J., Lee, D., Ko, B. & Choi, H.-J., 2017. A Chatbot for Psychiatric
Counseling in Mental Healthcare Service Based on Emotional Dialogue Analysis
and Sentence Generation. Korea, IEEE.
Pradipta, A. A., Prasetyo, Y. . A. & Ambarsari, N., 2015.
PENGEMBANGAN WEB E-COMMERCE BOJANA SARI MENGGUNAKAN
METODE PROTOYPE. eProceedings of Engineering, II(1), pp. 1045-1046.
L-1
Lampiran 1 Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Maulida Nuzulia
Lahir di Kebumen, 10 Juli 1997. Lulus dari
SDN 1 Kaleng pada tahun 2009, SMPN 1
Puring pada tahun 2012, dan SMAN 1
Kebumen pada tahun 2015. Saat ini sedang
menempuh pendidikan Diploma IV
Program Studi Teknik Informatika Jurusan
Teknik Informatika dan Komputer di
Politeknik Negeri Jakarta.
L-2
Lampiran 2 Hasil Wawancara
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Nurhuzaifah Amini
Pekerjaan : Psikolog Klinis
Tempat : Via Telepon WhatsApp
Waktu : 30 Mei 2020
Keterangan :
P = Penanya
N = Narasumber
P: Hal apa saja yang memengaruhi individu dalam pengelolaan emosi?
N: Berikut ini ada berapa hal yang memengaruhi individu dewasa awal
(18-25 tahun) dalam pengelolaan emosi.
a. Faktor Eksternal dan Internal
Faktor Internal yaitu terdiri dari:
1. Genetik. Contohnya yaitu semisal orang tua punya kecenderungan
merasa cemas, maka secara hormonal perasaan tersebut dapat
diwarisi dari orang tua ke anak.
2. Jenis Kelamin. Secara umum perempuan lebih emosional/perasa
dibanding laki-laki. Akan tetapi, untuk aspek emosi marah laki-laki
cenderung dominan daripada perempuan.
3. Pengalaman Traumatik. Keseluruhan pengalaman yang dialami
individu di sepanjang perkembangan diri.
4. Usia. Seiring bertambahnya usia, beberapa hal saling terkait yaitu
fisik, emosi, dan social.
Faktor Eksternal
1. Lingkungan yaitu seperti keluarga, kuliah/kerja, social.
2. Gaya Pengasuhan Orang tua yaitu seperti demokratis, otoriter,
perfeksionis
3. Persepsi orang luar terhadap diri
4. Sosial-Budaya(culture-shock, perspektif gender seperti lelaki tidak
boleh menangis)
L-3
5. Pengalaman. Individu memiliki kecenderungan dapat mengontrol
emosi sehingga mendapatkan pembelajaran dari hal yang telah
dialami.
b. Kemauan dan Kesiapan untuk berproses. Ini menjadi jalan pembuka
ketika ingin melakukan pengelolaan emosi
c. Edukasi. Perasaan yang dialami untuk menambah pengetahuan
tentang apa yang dirasakan yaitu Trigger/Pemicu. Misal ditempat
ramai ternyata merasa cemas. Berarti pemicu rasa cemas itu karena
keramaian.
d. Motivasi. Hal ini diperlukan untuk mencapai goals sehingga tetap
semangat
e. Action. Apakah individu memiliki kemauan untuk mewujudkan
dalam bentuk tindakan. Misal: males untuk sabar(hal ini tentu terlihat
tidak ada tindakan nyata yang diwujudkan).
P: Apa tahapan yang kakak lakukan ketika melakukan konseling dalam
menangani pasien?
N: Berikut ini beberapa tahapannya yaitu sebagai berikut:
a. Identifikasi Emosi
Dalam proses ini, konselor menanyakan perasaan apa yang sedang
dirasakan? Sejak kapan? Sudah berapa lama? Seberapa sering? Gejala
apa saja yang muncul?
b. Identifikasi Pemicu
Dalam proses ini, konselor menanyakan bagaimana situasi yang terjadi
saat itu? Dengan siapa? Kapan terjadi? Di mana kejadiannya?
c. Identifikasi Pemikiran
Dalam proses ini, konselor menanyakan apa yang sedang individu
pikirkan saat kejadian tersebut? Misal: Saat presentasi, seorang individu
merasa cemas. Individu merasa cemas karena takut salah/takut
dikritik(ini merupakan kategori distorsi kognitif yaitu persepsi individu
terhadap kejadian).
d. Identifikasi Konsekuensi
Dalam proses ini, konselor melakukan sintesis emosi, gejala fisik dan
perilaku awal yang dilakukan oleh individu untuk diberikan edukasi dan
terapi yaitu mindfulness. Contoh edukasi mindfulness yang dapat
diberikan kepada individu adalah “Dengan kita mengenali situasi,
L-4
pikiran, konsekuensi/gejala fisik pada emosi tertentu maka kita udah
melakukan satu langkah dalam intervensi emosi kita sendiri. Kita dapat
belajar mengontrol dan menyadari akan pikiran yang memengaruhi
emosi kita sehingga kita tidak terbawa oleh pikiran tidak sadar kita yang
memperburuk emosi tersebut.”
Note: Tahapan di atas merupakan tahapan awal dalam pengelolaan
emosi yaitu menyadari emosi yang dirasakan untuk dapat mengontrol
pikiran dan memberikan edukasi. Tahapan selanjutnya hanya dapat
dilakukan oleh professional.
P: Pada tahapan awal pengelolaan emosi, apa yang menjadi pusat perhatian
sehingga individu dapat mengelola emosi dengan baik?
N: Pada tahap awal ada tiga hal penting yang perlu diketahui individu untuk
dapat mengelola emosi yaitu mengenali situasi, pikiran, dan gejala-
gejala yang dialami. Kebanyakan individu tidak dapat mengetahui ketiga
poin tersebut sehingga individu terbawa/terbuai dengan pikirannya. Oleh
karena itu, perlu adanya afirmasi positif supaya individu menyadari
emosi yang dialami sehingga individu dapat menerima dan berdamai
dengan emosi yang sedang dialaminya. Pada dasarnya, tidak ada emosi
yang bersifat negative dan positif. Semua emosi bersifat netral.
Kategorisasi yang dapat dilakukan mengenai emosi yaitu emosi
menyenangkan dan emosi tidak menyenangkan karena emosi tidak
menyenangkan tidak mutlak bersifat negative.
P: Secara umum, masalah apa saja yang dialami oleh individu dewasa
awal?
N: Pasangan, kuliah, kerja, orang tua, pertemanan, diri sendiri. Detailnya
dapat dicari melalui jurnal atau artikel terkait.
L-5
Narasumber : Widia
Pekerjaan : Mahasiswa Psikolog Tingkat Akhir
Tempat : Via Chat WhatsApp
Waktu : 10 Juni 2020
Keterangan :
P = Penanya
N = Narasumber
P: Parameter apa yang merepresentasikan jika individu ada kemauan jika
ingin pergi ke psikolog?
N: Bisa dengan menanyakan apakah aktivitas keseharian terganggu atau
tidak. Jika individu merasa butuh dan emosi mengganggu kehidupan
maka disarankan ke psikolog. Individu merasa terganggu maka perlu ke
psikolog atau terapis itu jika sudah sadar butuh bantuan professional. Jika
tidak merasa terganggu tidak perlu ke psikolog. Karena jiwa atau mental
yang mudah untuk diobati itu adalah jiwa yang menyadari dan menerima
bahwa individu butuh diobati.
P: Apakah ada parameter lain untuk menentukan bahwa individu perlu
dukungan terapis atau psikolog secara langsung?
N: Iya, periode waktu dan akibat dari emosi yang dialami juga dapat
digunakan sebagai parameter.
P: Bagaimana untuk memberi kesadaran individu jika individu perlu
direkomendasikan kepsikolog?
N: Kesadaran individu sangat diperlukan di sini. Jika individu merasa
terganggu tetapi keadaan baik-baik saja padahal sebenarnya individu
tidak sadar akan mental sehat atau tidak dan butuh pertolongan. Hal ini
juga tergantung pada jangka waktu yang lama karena seiring berjalannya
waktu individu akan membutuhkan individu lain untuk dimintai bantuan
walaupun sekadar curhat.
L-6
Lampiran 3 Data Hasil Kuesioner
L-7
L-8
L-9
L-10
Lampiran 4 Data Testing
id Jenis Emosi Perasaan Periode Waktu Aktivitas
Terhambat Pemicu
Hasil Klasifikasi
Berdasarkan Sistem
1 Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
2 Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS(Pre Menstrual Syndrome) Tidak
3 Bahagia Bahagia Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
4 Bahagia Tenang Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Tidak
5 Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
6 Bahagia Bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
7 Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
8 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
9 Bahagia Bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Tidak
10 Bahagia Bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
11 Bahagia Santai Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
12 Bahagia Bahagia Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
13 Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
14 Takut Panik Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
15 Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau penolakan Tidak
16 Bahagia Santai Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
17 Bahagia Antusias Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
18 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
19 Bahagia Santai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Tidak
20 Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidak percaya diri Tidak
L-11
21 Bahagia Bahagia Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
22 Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidak percaya diri Tidak
23 Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
24 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Tidak
25 Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
26 Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Tidak Tidak percaya diri Tidak
27 Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
28 Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
29 Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
30 Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
31 Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Ya Tidak percaya diri Ya
32 Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau penolakan Tidak
33 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
34 Bahagia Santai Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
35 Bahagia Bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
36 Bahagia Santai Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
37 Bahagia Terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
38 Bahagia Tenang Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Ya
39 Bahagia Kagum Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
40 Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
41 Bahagia Santai Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
42 Bahagia Tenang Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
43 Bahagia Antusias Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
44 Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
L-12
45 Bahagia Bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
46 Bahagia Bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
47 Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Tidak Tidak percaya diri Tidak
48 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
49 Bahagia Bahagia Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Tidak
50 Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
51 Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau penolakan Tidak
52 Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS(Pre Menstrual Syndrome) Tidak
53 Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidak percaya diri Tidak
54 Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS(Pre Menstrual Syndrome) Ya
55 Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
56 Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
57 Bahagia Bahagia Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Tidak
58 Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau penolakan Tidak
59 Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
60 Bahagia Bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
61 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Tidak
62 Takut Panik Kira-kira setiap hari Tidak Tidak percaya diri Tidak
63 Bahagia Santai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga Tidak
64 Bahagia Bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
65 Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau penolakan Tidak
66 Marah Tidak sabar Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau penolakan Tidak
67 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
68 Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau penolakan Tidak
L-13
69 Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau penolakan Tidak
70 Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
71 Bahagia Bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
72 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
73 Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
74 Bahagia Bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
75 Bahagia Santai Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
76 Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
77 Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
78 Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Ya Phobia Tidak
79 Bahagia Bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
80 Bahagia Bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
L-14
Lampiran 5 Hasil Pengujian Data Testing
id Klasifikasi sistem Klasifikasi psikolog Kesimpulan
1 Tidak Tidak Cocok
2 Tidak Tidak Cocok
3 Tidak Tidak Cocok
4 Tidak Tidak Cocok
5 Tidak Ya Tidak Cocok
6 Ya Ya Cocok
7 Tidak Tidak Cocok
8 Tidak Tidak Cocok
9 Tidak Tidak Cocok
10 Tidak Tidak Cocok
11 Tidak Tidak Cocok
12 Ya Tidak Tidak Cocok
13 Tidak Tidak Cocok
14 Tidak Ya Tidak Cocok
15 Tidak Tidak Cocok
16 Ya Tidak Tidak Cocok
17 Tidak Tidak Cocok
18 Tidak Tidak Cocok
19 Tidak Tidak Cocok
20 Tidak Tidak Cocok
21 Tidak Tidak Cocok
22 Tidak Tidak Cocok
23 Tidak Ya Tidak Cocok
24 Tidak Tidak Cocok
25 Tidak Ya Tidak Cocok
26 Tidak Ya TidaknCocok
27 Tidak Ya Tidak Cocok
28 Tidak Tidak Cocok
29 Tidak Ya Tidak Cocok
30 Tidak Tidak Cocok
31 Ya Ya Cocok
32 Tidak Tidak Cocok
33 Tidak Tidak Cocok
34 Tidak Tidak Cocok
35 Tidak Tidak Cocok
36 Tidak Tidak Cocok
37 Tidak Tidak Cocok
38 Ya Ya Cocok
39 Ya Ya Cocok
L-15
40 Ya Ya Cocok
41 Tidak Tidak Cocok
42 Tidak Tidak Cocok
43 Ya Tidak Tidak Cocok
44 Tidak Ya Cocok
45 Tidak Tidak Cocok
46 Ya Ya Cocok
47 Tidak Ya Tidak Cocok
48 Tidak Tidak Cocok
49 Tidak Tidak Cocok
50 Tidak Ya Tidak Cocok
51 Tidak Tidak Cocok
52 Tidak Tidak Cocok
53 Tidak Tidak Cocok
54 Ya Ya Cocok
55 Ya Ya Cocok
56 Tidak Ya Tidak Cocok
57 Tidak Tidak Cocok
58 Tidak Tidak Cocok
59 Tidak Tidak Cocok
60 Tidak Tidak Cocok
61 Tidak Tidak Cocok
62 Tidak Ya Tidak Cocok
63 Tidak Tidak Cocok
64 Ya Ya Cocok
65 Tidak Tidak Cocok
66 Tidak Tidak Cocok
67 Tidak Tidak Cocok
68 Tidak Ya Tidak Cocok
69 Tidak Ya Tidak Cocok
70 Tidak Ya Tidak Cocok
71 Ya Ya Cocok
72 Tidak Tidak Cocok
73 Ya Ya Cocok
74 Ya Ya Cocok
75 Tidak Tidak Cocok
76 Ya Ya Cocok
77 Tidak Tidak Cocok
78 Tidak Tidak Cocok
79 Tidak Tidak Cocok
80 Tidak Tidak Cocok
L-16
Lampiran 6 Kuesioner System Usability Scale
L-17
L-18
L-19
L-20
Lampiran 7 Skenario Pengujian Aplikasi
Kode Item Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
A1 Autentikasi Melakukan Login Black box
B1
Menu Chatbot
Membuka halaman chatbot Black box
B2 Menutup halaman chatbot Black box
B3 Memasukkan pertanyaan sapaan Black box
C1 Intent: perasaan bahagia
Memasukkan pertanyaan perasaan bahagia yang dialami Black box
C2 Menampilkan list respon perasaan bahagia yang dialami Black box
D1 Intent: periode waktu bahagia Memasukkan pertanyaan periode waktu pada emosi bahagia Black box
D2 Menampilkan list respon periode waktu saat mengalami perasaan
bahagia Black box
E1 Intent: aktivitas bahagia
Memasukkan pertanyaan keterhambatan aktivitas pada emosi
bahagia Black box
E2 Menampilkan list respon aktivitas Black box
F1 Intent: pemicu bahagia
Memasukkan pertanyaan situasi atau peristiwa yang menyebabkan
respon emosi bahagia Black box
F2 Menampilkan list respon pemicu pada emosi bahagia Black box
G1 Intent: keputusan memilih pemicu fokus Memasukkan pertanyaan pemicu fokus Black box
G2 Intent: keputusan memilih pemicu tidur cukup Memasukkan pertanyaan pemicu tidur cukup Black box
H1 Intent: keputusan memilih pemicu menghabiskan waktu dengan
teman dan keluarga
Memasukkan pertanyaan pemicu menghabiskan waktu dengan
teman dan keluarga Black box
L-21
I1 Intent: keputusan memilih pemicu mendapatkan pujian Memasukkan pertanyaan mendapatkan pujian Black box
J1 Intent: keputusan memilih pemicu pekerjaan selesai dengan baik Memasukkan pertanyaan pemicu pekerjaan selesai dengan baik Black box
K1 Intent: keputusan memilih pemicu sesuatu yang baik terjadi Memasukkan pertanyaan pemicu sesuatu yang baik terjadi Black box
L1 Intent: hasil keputusan tidak perlu konsultasi dengan psikolog pada
emosi bahagia
Memasukkan pertanyaan mengenai teori mindfullness untuk emosi
bahagia Black box
M1 Intent: hasil keputusan perlu konsultasi dengan psikolog pada
emosi bahagia
Memasukkan pertanyaan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut
ke terapis Black box
N1 Intent: perasaan takut
Memasukkan pertanyaan perasaan takut yang dialami Black box
N2 Menampilkan list respon perasaan takut yang dialami Black box
O1
Intent: periode waktu takut
Memasukkan pertanyaan perasaan takut yang dialami Black box
O2 Menampilkan list respon periode waktu saat mengalami perasaan
takut Black box
P1 Intent: aktivitas takut
Memasukkan pertanyaan keterhambatan aktivitas pada emositakut Black box
P2 Menampilkan list respon aktivitas Black box
Q1 Intent: pemicu takut
Memasukkan pertanyaan situasi atau peristiwa yang menyebabkan
respon emosi takut Black box
Q2 Menampilkan list respon pemicu pada emosi takut Black box
R1 Intent: keputusan memilih pemicu stress Memasukkan pertanyaan pemicu stress pada emosi takut Black box
L-22
S1 Intent: keputusan memilih pemicu trauma Memasukkan pertanyaan pemicu trauma pada emosi takut Black box
T1 Intent: keputusan memilih pemicu phobia Memasukkan pertanyaan pemicu phobia pada emosi takut Black box
U1 Intent: keputusan memilih pemicu PMS Memasukkan pertanyaan pemicu PMS pada emosi takut Black box
V1 Intent: keputusan memilih pemicu kegagalan/penolakan, tidak
percaya diri
Memasukkan pertanyaan pemicu kegagalan/penolakan, tidak
percaya diri pada emosi takut Black box
W1 Intent: hasil keputusan tidak perlu konsultasi dengan psikolog pada
emosi takut
Memasukkan pertanyaan mengenai teori mindfullness untuk emosi
takut Black box
X1 Intent: hasil keputusan perlu konsultasi dengan psikolog pada
emosi takut
Memasukkan pertanyaan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut
ke terapis Black box
Y1 Intent: perasaan sedih
Memasukkan pertanyaan perasaan sedih yang dialami Black box
Z1 Menampilkan list respon perasaan sedih yang dialami Black box
AA1
Intent: periode waktu sedih
Memasukkan pertanyaan perasaan sedih yang dialami Black box
AA2 Menampilkan list respon periode waktu saat mengalami perasaan
sedih Black box
AB1 Intent: aktivitas sedih
Memasukkan pertanyaan keterhambatan aktivitas pada emosi sedih Black box
AB2 Menampilkan list respon aktivitas Black box
AC1 Intent: pemicu sedih
Memasukkan pertanyaan situasi atau peristiwa yang menyebabkan
respon emosi sedih Black box
AC2 Menampilkan list respon pemicu pada emosi sedih Black box
L-23
AD1 Intent: keputusan memilih pemicu stress Memasukkan pertanyaan pemicu stress pada emosi sedih Black box
AE1 Intent: keputusan memilih pemicu trauma Memasukkan pertanyaan pemicu trauma pada emosi sedih Black box
AF1 Intent: keputusan memilih pemicu PMS Memasukkan pertanyaan pemicu PMS pada emosi sedih Black box
AG1 Intent: keputusan memilih pemicu kegagalan/penolakan Memasukkan pertanyaan pemicu kegagalan/penolakan pada emosi
takut Black box
AH1 Intent: keputusan memilih pemicu kehilangan seseorang Memasukkan pertanyaan pemicu kehilangan seseorang pada emosi
takut Black box
AI1 Intent: hasil keputusan tidak perlu konsultasi dengan psikolog pada
emosi sedih
Memasukkan pertanyaan mengenai teori mindfullness untuk emosi
sedih Black box
AJ1 Intent: hasil keputusan perlu konsultasi dengan psikolog pada
emosi sedih
Memasukkan pertanyaan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut
ke terapis Black box
AK1 Intent: perasaan marah
Memasukkan pertanyaan perasaan marah yang dialami Black box
AK2 Menampilkan list respon perasaan marah yang dialami Black box
AL1
Intent: periode waktu marah
Memasukkan pertanyaan perasaan marah yang dialami Black box
AL2 Menampilkan list respon periode waktu saat mengalami perasaan
marah Black box
AM1 Intent: aktivitas marah
Memasukkan pertanyaan keterhambatan aktivitas pada emosi
marah Black box
AM2 Menampilkan list respon aktivitas Black box
AN1 Intent: pemicu marah
Memasukkan pertanyaan situasi atau peristiwa yang menyebabkan
respon emosi marah Black box
AN2 Menampilkan list respon pemicu pada emosi marah Black box
L-24
AO1 Intent: keputusan memilih pemicu stress Memasukkan pertanyaan pemicu stress pada emosi marah Black box
AP1 Intent: keputusan memilih pemicu trauma Memasukkan pertanyaan pemicu trauma pada emosi marah Black box
AQ1 Intent: keputusan memilih pemicu PMS Memasukkan pertanyaan pemicu PMS pada emosi marah Black box
AR1 Intent: keputusan memilih pemicu kegagalan/penolakan Memasukkan pertanyaan pemicu kegagalan/penolakan pada emosi
marah Black box
AS1 Intent: hasil keputusan tidak perlu konsultasi dengan psikolog pada
emosi marah
Memasukkan pertanyaan mengenai teori mindfullness untuk emosi
sedih Black box
AT1 Intent: hasil keputusan perlu konsultasi dengan psikolog pada
emosi marah
Memasukkan pertanyaan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut
ke terapis Black box
AU1
Intent: Cerita Stoisisme
Memasukkan cerita mengenai stoisisme Black box
AU2 Menampilkan list respon apakah ingin mendengarkan cerita
Stoisisme Black box
AV1
Menu Rekomendasi Aktivitas
Membuka halaman rekomendasi aktivitas Black box
AV2 Menutup halaman rekomendasi aktivitas Black box
AV3 Memilih list aktivitas Black box
AV4 Memutar audio aktivitas yang dipilih Black box
AV5 Membuka halaman player aktivitas Black box
AV6 Menghentikan audio aktivitas yang dipilih Black box
AV7 Menutup halaman player aktivitas Black box
AW1 Menu Wawasan Emo
Membuka halaman wawasan emo Black box
AW2 Menutup halaman wawasan emo Black box
L-25
AW3 Memilih list artikel Black box
AW4 Membuka halaman detail artikel yang dipilih Black box
AW5 Menutup halaman detail artikel yang dipilih Black box
AX1
Input Text Chatbot
Memasukkan chat berupa text Black box
AX2 Menampilkan chat untuk merespon chat sesuai list respon yang
tersedia Black box
L-26
Lampiran 8 Data Hasil Pengujian Black Box
Kode Data Masukkan Harapan Pengamatan Hasil
A1 Melakukan Login Menampilkan
halaman login
Dapat menampilkan
halaman login
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
B1 Membuka halaman
chatbot Menampilkan
halaman chatbot
Dapat menampilkan
halaman chatbot
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
B2 Menutup halaman
chatbot Menutup halaman
chatbot yang terbuka
Dapat menutup
halaman chatbot
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
B3 Memasukkan
pertanyaan sapaan Chatbot
menampilkan
pertanyaan sapaan
Dapat menampilkan
pertanyaan saapaan
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
C1
Memasukkan
pertanyaan perasaan
bahagia yang
dialami
Chatbot
menampilkan
pertanyaan perasaan
bahagia yang dialami
Dapat menampilkan
pertanyaaan perasaan
bahagia yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
C2
Menampilkan list
respon perasaan
bahagia yang
dialami
Chatbot
menampilkan list
respon perasaan
bahagia
Dapat menampilkan
list respon perasaan
bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
D1
Memasukkan
pertanyaan periode
waktu pada emosi
bahagia
Chatbot
menampilkan
pertanyaan periode
waktu pada emosi
bahagia
Dapat menampilkan
periode waktu pada
emosi bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
D2
Menampilkan list
respon periode
waktu saat
mengalami perasaan
bahagia
Chatbot
menampilkan list
respon periode waktu
saat mengalamai
perasaan bahagia
Dapat menampilkan
list respon periode
wkatu saat mengalam
perasaan bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
E1
Memasukkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
bahagia
Chatbot memasukkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
bahagia
Dapat menampilkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
E2 Menampilkan list
respon aktivitas
Chatbot
menampilkan list
respon aktivitas
Dapat menampilkan
list respon aktivitas [✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-27
F1
Memasukkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan
respon emosi
bahagia
Chatbot memasukkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan respon
emosi bahagia
Dapat menampilkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan respon
emosi bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
F2
Menampilkan list
respon pemicu pada
emosi bahagia
Chatbot
menampilkan list
respon pemicu pada
emosi bahagia
Dapat menampilkan
list respon pemicu
pada emosi bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
G1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
fokus
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
fokus
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
fokus
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
G2
Memasukkan
pertanyaan pemicu
tidur cukup
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
tidur cukup
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
tidur cukup
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
H1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
menghabiskan
waktu dengan teman
dan keluarga
Chatbot
memasukkanpertanya
an pemicu
menghabiskan waktu
dengan teman dan
keluarga
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
menghabiskan waktu
dengan teman dan
keluarga
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
I1
Memasukkan
pertanyaan
mendapatkan pujian
Chatbot
memasukkan
pertanyaan
mendapatkan pujian
Dapat menampilkan
pertanyaan
mendapatkan pujian
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
J1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
pekerjaan selesai
dengan baik
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
pekerjaan selesai
dengan baik
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
pekerjaan selesai
dengan baik
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
K1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
sesuatu yang baik
terjadi
Chatbot
memasukkan
pertanyaan pemicu
sesuatu yang baik
terjadi
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
sesuatu yang baik
terjadi
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-28
L1
Memasukkan
pertanyaan
mengenai teori
mindfullness untuk
emosi bahagia
Chatbot memasukkan
pertanyaan mengenai
teori mindfullness
untuk emosi bahagia
Dapat menampilkan
pertanyaan mengenai
teori mindfullness
untuk emosi bahagia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
M1
Memasukkan
pertanyaan untuk
melakukan
konsultasi lebih
lanjut ke terapis
Chatbot
memasukkan
pertanyaan untuk
melakukan konsultasi
lebih lanjut ke terapis
Dapat menampilkan
pertanyaan untuk
melakukan konsultasi
lebih lanjut ke terapis
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
N1
Memasukkan
pertanyaan perasaan
takut yang dialami
Chatbot
memasukkan
pertanyaan perasaan
takut yang dialami
Dapat menampilkan
pertanyaan perasaan
takut yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
N2
Menampilkan list
respon perasaan
takut yang dialami
Chatbot
menampilkan list
respon perasaan takut
yang dialami
Dapat menampilkan
list respon perasaan
takut yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
O1
Memasukkan
pertanyaan perasaan
takut yang dialami
Chatbot memasukkan
pertanyaan perasaan
takut yang dialami
Dapat menampilkan
pertanyaan perasaan
takut yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
O2
Menampilkan list
respon periode
waktu saat
mengalami perasaan
takut
Chatbot
menampilkan list
respon periode waktu
saat mengalami
perasaan takut
Dapat menampilkan
list respon periode
waktu saat
mengalami perasaan
takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
P1
Memasukkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada
emositakut
Chatbot memasukkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada
emositakut
Dapat menampilkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada
emositakut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
P2 Menampilkan list
respon aktivitas
Chatbot
menampilkan list
respon aktivitas
Dapat menampilkan
list respon aktivitas [✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-29
Q1
Memasukkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan
respon emosi takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan respon
emosi takut
Dapat menampilkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan respon
emosi takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
Q2
Menampilkan list
respon pemicu pada
emosi takut
Chatbot
menampilkan list
respon pemicu pada
emosi takut
Dapat menampilkan
list respon pemicu
pada emosi takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
R1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
takut
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
S1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
takut
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
T1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
phobia pada emosi
takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
phobia pada emosi
takut
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
phobia pada emosi
takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
U1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
takut
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
V1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolaka
n, tidak percaya diri
pada emosi takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolakan,
tidak percaya diri
pada emosi takut
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolakan,
tidak percaya diri
pada emosi takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-30
W1
Memasukkan
pertanyaan
mengenai teori
mindfullness untuk
emosi takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan mengenai
teori mindfullness
untuk emosi takut
Dapat menampilkan
pertanyaan mengenai
teori mindfullness
untuk emosi takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
X1
Memasukkan
pertanyaan untuk
melakukan
konsultasi lebih
lanjut ke terapis
Chatbot memasukkan
pertanyaan untuk
melakukan konsultasi
lebih lanjut ke terapis
Dapat menampilkan
pertanyaan untuk
melakukan konsultasi
lebih lanjut ke terapis
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
Y1
Memasukkan
pertanyaan perasaan
sedih yang dialami
Chatbot memasukkan
pertanyaan perasaan
sedih yang dialami
Dapat menampilkan
pertanyaan perasaan
sedih yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
Z1
Menampilkan list
respon perasaan
sedih yang dialami
Chatbot
menampilkan list
respon perasaan sedih
yang dialami
Dapat menampilkan
list respon perasaan
sedih yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AA1
Memasukkan
pertanyaan perasaan
sedih yang dialami
Chatbot memasukkan
pertanyaan perasaan
sedih yang dialami
Dapat menampilkan
pertanyaan perasaan
sedih yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AA2
Menampilkan list
respon periode
waktu saat
mengalami perasaan
sedih
Chatbot
menampilkan list
respon periode waktu
saat mengalami
perasaan sedih
Dapat menampilkan
list respon periode
waktu saat
mengalami perasaan
sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AB1
Memasukkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
sedih
Chatbot memasukkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
sedih
Dapat menampilkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AB2 Menampilkan list
respon aktivitas
Chatbot
menampilkan list
respon aktivitas
Dapat menampilkan
list respon aktivitas [✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-31
AC1
Memasukkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan
respon emosi sedih
Chatbot memasukkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan respon
emosi sedih
Dapat menampilkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan respon
emosi sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AC2
Menampilkan list
respon pemicu pada
emosi sedih
Chatbot
menampilkan list
respon pemicu pada
emosi sedih
Dapat menampilkan
list respon pemicu
pada emosi sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AD1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
sedih
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
sedih
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AE1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
sedih
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
sedih
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AF1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
sedih
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
sedih
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AG1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolaka
n pada emosi takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolakan
pada emosi takut
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolakan
pada emosi takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AH1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
kehilangan
seseorang pada
emosi takut
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
kehilangan seseorang
pada emosi takut
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
kehilangan seseorang
pada emosi takut
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-32
AI1
Memasukkan
pertanyaan
mengenai teori
mindfullness untuk
emosi sedih
Chatbot memasukkan
pertanyaan mengenai
teori mindfullness
untuk emosi sedih
Dapat menampilkan
pertanyaan mengenai
teori mindfullness
untuk emosi sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AJ1
Memasukkan
pertanyaan untuk
melakukan
konsultasi lebih
lanjut ke terapis
Chatbot memasukkan
pertanyaan untuk
melakukan konsultasi
lebih lanjut ke terapis
Dapat menampilkan
pertanyaan untuk
melakukan konsultasi
lebih lanjut ke terapis
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AK1
Memasukkan
pertanyaan perasaan
marah yang dialami
Chatbot memasukkan
pertanyaan perasaan
marah yang dialami
Dapat menampilkan
pertanyaan perasaan
marah yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AK2
Menampilkan list
respon perasaan
marah yang dialami
Chatbot
menampilkan list
respon perasaan
marah yang dialami
Dapat menampilkan
list respon perasaan
marah yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AL1
Memasukkan
pertanyaan perasaan
marah yang dialami
Chatbot memasukkan
pertanyaan perasaan
marah yang dialami
Dapat menampilkan
pertanyaan perasaan
marah yang dialami
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AL2
Menampilkan list
respon periode
waktu saat
mengalami perasaan
marah
Chatbot
menampilkan list
respon periode waktu
saat mengalami
perasaan marah
Dapat menampilkan
list respon periode
waktu saat
mengalami perasaan
marah
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AM1
Memasukkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
marah
Chatbot memasukkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
marah
Dapat menampilkan
pertanyaan
keterhambatan
aktivitas pada emosi
marah
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AM2 Menampilkan list
respon aktivitas
Chatbot
menampilkan list
respon aktivitas
Dapat menampilkan
list respon aktivitas [✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-33
AN1
Memasukkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan
respon emosi marah
Chatbot memasukkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan respon
emosi marah
Dapat menampilkan
pertanyaan situasi
atau peristiwa yang
menyebabkan respon
emosi marah
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AN2
Menampilkan list
respon pemicu pada
emosi marah
Chatbot
menampilkan list
respon pemicu pada
emosi marah
Dapat menampilkan
list respon pemicu
pada emosi marah
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AO1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
marah
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
marah
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
stress pada emosi
marah
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AP1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
marah
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
marah
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
trauma pada emosi
marah
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AQ1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
marah
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
marah
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
PMS pada emosi
marah
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AR1
Memasukkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolaka
n pada emosi marah
Chatbot memasukkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolakan
pada emosi marah
Dapat menampilkan
pertanyaan pemicu
kegagalan/penolakan
pada emosi marah
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AS1
Memasukkan
pertanyaan
mengenai teori
mindfullness untuk
emosi sedih
Chatbot memasukkan
pertanyaan mengenai
teori mindfullness
untuk emosi sedih
Dapat menampilkan
pertanyaan mengenai
teori mindfullness
untuk emosi sedih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-34
AT1
Memasukkan
pertanyaan untuk
melakukan
konsultasi lebih
lanjut ke terapis
Chatbot memasukkan
pertanyaan untuk
melakukan konsultasi
lebih lanjut ke terapis
Dapat menampilkan
pertanyaan untuk
melakukan konsultasi
lebih lanjut ke terapis
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AU1 Memasukkan cerita
mengenai stoisisme
Chatbot memasukkan
cerita mengenai
stoisisme
Dapat menampilkan
cerita mengenai
stoisisme
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AU2
Menampilkan list
respon apakah ingin
mendengarkan
cerita Stoisisme
Chatbot
menampilkan list
respon apakah ingin
mendengarkan cerita
Stoisisme
Dapat menampilkan
list respon apakah
ingin mendengarkan
cerita Stoisisme
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AV1
Membuka halaman
rekomendasi
aktivitas
Menampilkan
halaman rekomendasi
aktivitas
Dapat menampilkan
halaman
rekomendasi
aktivitas
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AV2
Menutup halaman
rekomendasi
aktivitas
Menutup halaman
rekomendasi aktivitas
yang terbuka
Dapat menutup
halaman
rekomendasi
aktivitas
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AV3 Memilih list
aktivitas
Menampilkan
halaman media player
untuk list aktivitas
yang dipilih
Dapat menampilkan
detail list aktivitas [✓] Diterima
[ ] Ditolak
AV4
Memutar audio
aktivitas yang
dipilih
Audio aktivitas yang
dipilih dimainkan
Audio aktivitas yang
dipilih dapat
dimainkan
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AV5 Membuka halaman
player aktivitas
Menampilkan
halaman player
aktivitas
Dapat menampilkan
halaman player
aktivitas
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AV6
Menghentikan audio
aktivitas yang
dipilih
Audio aktivitas yang
dipilih berhenti
Menghentikan audio
aktivitas yang dipilih [✓] Diterima
[ ] Ditolak
AV7 Menutup halaman
player aktivitas
Menutup halaman
player aktivitas yang
terbuka
Dapat menutup
halaman player
aktivitas
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AW1 Membuka halaman
wawasan emo
Menampilkan
halaman wawasan
emo
Dapat menampilkan
halaman wawasan
emo
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-35
AW2 Menutup halaman
wawasan emo
Menutup halaman
wawasan emo yang
terbuka
Dapat menutup
halaman wawasan
emo
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AW3 Memilih list artikel
Menampilkan
halaman detail artikel
yang dipilih
Dapat menampilkan
detail list artikel [✓] Diterima
[ ] Ditolak
AW4
Membuka halaman
detail artikel yang
dipilih
Menampilkan
halaman detail artikel
yang dipilih
Dapat menampilkan
halaman detail artikel
yang dipilih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AW5
Menutup halaman
detail artikel yang
dipilih
Menutup halaman
detail artikel yang
dipilih yang terbuka
Dapat menutup
halaman detail artikel
yang dipilih
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
AX1 Memasukkan chat
berupa text
Chabot memasukkan
text
Text masuk ke dalam
halaman chatbot [✓] Diterima
[ ] Ditolak
AX2
Menampilkan chat
untuk merespon
chat sesuai list
respon yang tersedia
Chatbot
menampilkan pesan
untuk merespon chat
sesuai list respon
yang tersedia
Dapat menampilkan
pesan untuk
merespon chat sesuai
list respon yang
tersedia
[✓] Diterima
[ ] Ditolak
L-36
Lampiran 9 Data Training untuk Pembuatan Decision Tree Algoritma C4.5
jenis_emosi perasaan periode_waktu Aktivitas_terhambat pemicu Decision
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
L-37
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Tidak Tidur cukup Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
L-38
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Fokus Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Fokus Tidak
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Fokus Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
L-39
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Tidak Fokus Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
L-40
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
L-41
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Tidak Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
L-42
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Tidak Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
L-43
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
L-44
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Tidak Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
L-45
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
L-46
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Tidak Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidur cukup Ya
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidur cukup Ya
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
L-47
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Ya Tidur cukup Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
L-48
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Ya Fokus Ya
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Ya Fokus Ya
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Fokus Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
L-49
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Ya Fokus Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
L-50
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Ya
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
L-51
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Ya Menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Ya Mendapatkan pujian Ya
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
L-52
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Ya Mendapatkan pujian Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
L-53
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Ya Perkerjaan selesai dengan baik Ya
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
L-54
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Ya Perkerjaan selesai dengan baik Tidak
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia kagum Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali sebulan Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia bahagia Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia bersyukur Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia terinspirasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia antusias Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia puas Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
L-55
Bahagia kagum Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia bersemangat Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia percaya diri Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia tenang Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia santai Sekali atau dua kali seminggu Ya Sesuatu yang baik terjadi Ya
Bahagia bahagia Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersyukur Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia terinspirasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia antusias Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia puas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia kagum Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersemangat Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia percaya diri Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia tenang Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia santai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bahagia Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersyukur Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia terinspirasi Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia antusias Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia puas Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia kagum Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia bersemangat Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia percaya diri Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Bahagia tenang Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
L-56
Bahagia santai Kira-kira setiap hari Ya Sesuatu yang baik terjadi Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Takut Panik Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
L-57
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Takut Panik Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Tidak Phobia Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Tidak Phobia Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Phobia Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Tidak Phobia Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Tidak Phobia Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Tidak Phobia Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Tidak Phobia Tidak
L-58
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Phobia Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Tidak Phobia Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Tidak Phobia Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Phobia Tidak
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Phobia Tidak
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Phobia Tidak
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Phobia Tidak
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Phobia Tidak
Takut Panik Kira-kira setiap hari Tidak Phobia Tidak
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Tidak Phobia Tidak
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Tidak Phobia Tidak
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Tidak Phobia Tidak
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Tidak Phobia Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
L-59
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Takut Panik Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
L-60
Takut Panik Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Panik Kira-kira setiap hari Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
L-61
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Tidak Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Tidak
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Tidak
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Tidak
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Tidak
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Tidak
Takut Panik Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya Stress Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
L-62
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Tidak
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Tidak
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Tidak
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Tidak
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Tidak
Takut Panik Kira-kira setiap hari Ya Trauma Tidak
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Ya Trauma Tidak
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Ya Trauma Tidak
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Ya Trauma Tidak
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya Trauma Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Ya Phobia Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Ya Phobia Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Ya Phobia Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Ya Phobia Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Ya Phobia Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Ya Phobia Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Ya Phobia Tidak
L-63
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Ya Phobia Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Ya Phobia Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Ya Phobia Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Ya Phobia Ya
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Ya Phobia Ya
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Phobia Ya
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Ya Phobia Ya
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Ya Phobia Ya
Takut Panik Kira-kira setiap hari Ya Phobia Ya
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Ya Phobia Ya
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Ya Phobia Ya
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Ya Phobia Ya
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya Phobia Ya
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
L-64
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Takut Panik Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan/Penolakan Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan/Penolakan Ya
L-65
Takut Panik Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan/Penolakan Ya
Takut Panik Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali sebulan Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Panik Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Kaget Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Putus Asa Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Gelisah Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Khawatir Sekali atau dua kali seminggu Ya Tidak Percaya Diri Tidak
Takut Panik Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidak Percaya Diri Ya
Takut Kaget Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidak Percaya Diri Ya
Takut Putus Asa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidak Percaya Diri Ya
Takut Gelisah Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidak Percaya Diri Ya
Takut Khawatir Tiga kali seminggu atau lebih Ya Tidak Percaya Diri Ya
Takut Panik Kira-kira setiap hari Ya Tidak Percaya Diri Ya
Takut Kaget Kira-kira setiap hari Ya Tidak Percaya Diri Ya
Takut Putus Asa Kira-kira setiap hari Ya Tidak Percaya Diri Ya
Takut Gelisah Kira-kira setiap hari Ya Tidak Percaya Diri Ya
L-66
Takut Khawatir Kira-kira setiap hari Ya Tidak Percaya Diri Ya
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
L-67
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
L-68
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
L-69
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
L-70
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
L-71
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
L-72
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
L-73
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Tidak Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
L-74
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
L-75
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
L-76
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
L-77
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
L-78
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
L-79
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Sedih Duka Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Cemas Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali sebulan Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Duka Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Patah hati Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
L-80
Sedih Cemas Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kesepian Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Kecewa Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Malu Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Pesimis Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak dihargai Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Tidak berdaya Sekali atau dua kali seminggu Ya Kehilangan seseorang Tidak
Sedih Duka Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Patah hati Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Cemas Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Kesepian Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Kecewa Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Malu Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Pesimis Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Tidak dihargai Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Tidak berdaya Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Duka Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Patah hati Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Cemas Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Kesepian Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Kecewa Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Malu Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Pesimis Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
Sedih Tidak dihargai Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
L-81
Sedih Tidak berdaya Kira-kira setiap hari Ya Kehilangan seseorang Ya
Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali sebulan Tidak Stress Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali seminggu Tidak Stress Tidak
Marah Geram Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Marah Benci Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Marah Dendam Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Marah Jijik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Marah Tersinggung Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Marah Tidak Sabar Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Stress Tidak
Marah Geram Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Marah Benci Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
L-82
Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Marah Dendam Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Marah Jijik Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Marah Tersinggung Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Marah Tidak Sabar Kira-kira setiap hari Tidak Stress Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali sebulan Tidak Trauma Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali seminggu Tidak Trauma Tidak
Marah Geram Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Marah Benci Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Marah Dendam Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Marah Jijik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
L-83
Marah Tersinggung Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Marah Tidak Sabar Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Trauma Tidak
Marah Geram Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Marah Benci Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Marah Dendam Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Marah Jijik Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Marah Tersinggung Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Marah Tidak Sabar Kira-kira setiap hari Tidak Trauma Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali sebulan Tidak PMS Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali seminggu Tidak PMS Tidak
Marah Geram Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
L-84
Marah Benci Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Marah Dendam Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Marah Jijik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Marah Tersinggung Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Marah Tidak Sabar Tiga kali seminggu atau lebih Tidak PMS Tidak
Marah Geram Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Marah Benci Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Marah Dendam Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Marah Jijik Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Marah Tersinggung Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Marah Tidak Sabar Kira-kira setiap hari Tidak PMS Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali sebulan Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
L-85
Marah Jijik Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali seminggu Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Geram Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Benci Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Dendam Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Jijik Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tersinggung Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tidak Sabar Tiga kali seminggu atau lebih Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Geram Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Benci Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Dendam Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Jijik Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tersinggung Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tidak Sabar Kira-kira setiap hari Tidak Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali sebulan Ya Stress Tidak
L-86
Marah Geram Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali seminggu Ya Stress Tidak
Marah Geram Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Marah Benci Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Marah Dendam Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Marah Jijik Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Marah Tersinggung Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Marah Tidak Sabar Tiga kali seminggu atau lebih Ya Stress Ya
Marah Geram Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Marah Benci Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Marah Dendam Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Marah Jijik Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Marah Tersinggung Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Marah Tidak Sabar Kira-kira setiap hari Ya Stress Ya
Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
L-87
Marah Dendam Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali sebulan Ya Trauma Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali seminggu Ya Trauma Tidak
Marah Geram Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Marah Benci Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Marah Dendam Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Marah Jijik Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Marah Tersinggung Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Marah Tidak Sabar Tiga kali seminggu atau lebih Ya Trauma Ya
Marah Geram Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Marah Benci Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Marah Dendam Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Marah Jijik Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Marah Tersinggung Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
L-88
Marah Tidak Sabar Kira-kira setiap hari Ya Trauma Ya
Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali sebulan Ya PMS Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali seminggu Ya PMS Tidak
Marah Geram Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Marah Benci Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Marah Dendam Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Marah Jijik Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Marah Tersinggung Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Marah Tidak Sabar Tiga kali seminggu atau lebih Ya PMS Ya
Marah Geram Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Marah Benci Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
L-89
Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Marah Dendam Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Marah Jijik Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Marah Tersinggung Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Marah Tidak Sabar Kira-kira setiap hari Ya PMS Ya
Marah Geram Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali sebulan Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Geram Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Benci Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Frustasi Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Dendam Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Jijik Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tersinggung Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Tidak Sabar Sekali atau dua kali seminggu Ya Kegagalan atau Penolakan Tidak
Marah Geram Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Benci Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Frustasi Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Dendam Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Jijik Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
L-90
Marah Tersinggung Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Tidak Sabar Tiga kali seminggu atau lebih Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Geram Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Benci Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Frustasi Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Dendam Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Jijik Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Tersinggung Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya
Marah Tidak Sabar Kira-kira setiap hari Ya Kegagalan atau Penolakan Ya