PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR...

23
1

Transcript of PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR...

Page 1: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

1

Page 2: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

ISBN : 978-602-6864-03-1

PETUNJUK TEKNIS

PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian

2 0 1 6

Page 3: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

i

PETUNJUK TEKNIS

PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO

Penanggung Jawab Kepala BPTP Maluku Utara

Penyusun

Himawan Bayu Aji

Lay Out Ozzora

Hak Cipta @2016 BPTP MALUKU UTARA Kmplek Pertanian Kusu No. 1, Sofifi - Maluku Utara Telp. (0921) 3317980 E mail. [email protected] Website. Malut.litbang.deptan.go.id

Page 4: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

ii

KATA PENGANTAR

Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao ini dapat diselesaikan.

Maluku Utara terletak di daerah timur Indonesia dengan potensi perkebunan kakao yang sangat besar. Dibutuhkan teknologi maju dalam setiap aspek pembangunan perkebunan kakao sehingga mampu memberikan hasil secara maksimal. Salah satu aspek penentu keberhasilan pembangunan perkebunan kakao adalah dari bagaimana mendapatkan sumber bibit yang berkualitas.

Petunjuk Teknis ini berisi tentang bagaimana cara membudidayakan bibit tanamana kakao berkualitas mulai dari sumber benih hingga perawatan pembibitan di rumah pembibitan sesuai dengan metode pembibitan yang baik dan benar.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun yang telah mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran untuk menyelesaikan Buku Petunjuk Teknis mengenai Pembibitan Tanaman Kakao ini. Semoga kehadirannya dapat memberikan manfaat.

Sofifi, April 2016 Kepala Balai,

Dr. Ir. Bram Brahmantiyo, M.Si

Page 5: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

iii

DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................. ii Daftar Isi .............................................................................................. iii Daftar Gambar .................................................................................. iv I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .............................................................. 1 1.2. Tujuan ........................................................................................ 3 1.3. Dasar Pertimbangan ......................................................... 3

II. METODE PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO ................... 5

2.1. Tahap Penentuan Lokasi .................................................. 5 2.2. Tahap Pemilihan Benih ..................................................... 6 2.3. Tahap Perkecambahan Biji dan Penanaman di polybag ...................................................................................... 7 2.4. Tahap Teknik Perbanyakan Vegetatif ..................... 10 2.5. Tahap Pemeliharaan Bibit .......................................... 14

Daftar Pustaka ................................................................................ 16

Page 6: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

iv

DAFTAR GAMBAR

Gb. 1. Pemilihan benih .................................................................... 6 Gb. 2. Pembersihan biji dan tempat perkecambahan ..... 6 Gb. 3. Penyiapan benih dan pengecambahan di polybag ......................................................................................................... 7 Gb. 4. Pengecambahan di pesemaian dan pemindahan bibit ke polybag ..................................................................... 7 Gb. 5. Pesemaian bibit di polybag .......................................... 10 Gb. 6. Sambung pucuk pada pembibitan kakao ............. 11

Page 7: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkebunan telah mampu menunjukkan peran

dan keuntungannya dalam perekonomian nasional.

Ditjen perkebunan melaporkan bahwa tahun 2008 total

volume ekspor sebesar 24 juta ton dengan nilai USD 24

miliar dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 28,71

juta ton dengan nilai USD 26,50 miliar. Selain sebagai

komoditas ekspor, komoditas perkebunan berfungsi

sebagai penyedia bahan baku industri dalam negeri.

Industri yang berbahan baku hasil tanaman

perkebunan, di antaranya industri minyak goreng,

industri ban, sarung tangan, biofuel, rempah, minuman

dan makanan.

Dalam kegiatan ekonomi berbasis pedesaan,

sektor perkebunan telah menjadi penyedia lapangan

kerja bagi 19,4 juta orang di on farm. Jumlah ini belum

termasuk tenaga kerja yang terlibat dalam industri

lanjutan dan jasa. Perkembangan perkebunan juga

terbukti dapat mendukung perkembangan wilayah.

Selain itu perkebunan dapat menjadi agen pelestari

lingkungan melalui kemampuannya memfiksasi CO2

menjadi O2.

Page 8: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

2

Sekarang dan di masa depan perkebunan akan

tetap menjadi sektor penting untuk meningkatkan

perekonomian nasional dan memecahkan berbagai

permasalahan pembangunan nasional, seperti lapangan

kerja, pengentasan kemiskinan, penyediaan pangan dan

energi, pemerataan pembangunan dan pelestarian

lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010)

Kakao atau lebih dikenal dengan nama coklat

dibutuhkan sebagai salah satu bahan penyedap

produksi makanan, kue, dan minuman. Selain itu kakao

juga mempunyai keistimewaan sebagai sumber lemak

nabati yang sangat dibutuhkan oleh industri pembuaan

berbagai macam kembang gula (Ariyantoro, 2006).

Indonesia merupakan salah satu negara

pembudidaya tanaman kakao paling luas di dunia dan

termasuk negara penghasil kakao terbesar ketiga

setelah Ivory-Coast dan Ghana. Dalam kurun 5 tahun

terakhir luas areal perkebunan kakao terus mengalami

peningkatan yang signifikan.

Produk kakao petani Indonesia di pasar

Internasional dihargai paling rendah karena citranya

yang kurang baik yakni didominasi oleh biji-biji tanpa

fermentasi, biji-biji dengan kadar kotoran tinggi serta

terkontaminasi serangga, jamur dan mitoksin. Namun

demikian meningkatnya konsumsi seiring dengan

pertumbuhan ekonomi di kawasan asia akan

menyebabkan permintaan produk kakao juga ikut

Page 9: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

3

meningkat. Kapasitas produksi kakao Indonesia ditinjau

dari luas areal maupun produksi masih lebih tinggi

dibandingka negara produsen kakako lainnya.

Permasalahan yang masih sering muncul adalah

rendahnya produktivitas sebagai akibat dari

penggunaan bahan tanam yang kurang baik, teknologi

budidaya yang kurang optimal, umur tanaman serta

masalah serangan hama penyakit. Upaya perbaikan

produktivitas dan mutu menjadi bagian dari usaha

berkelanjutan agribisnis kakao di Indonesia

(Karmawati, E. at al. 2010).

1.2. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dari penyusuna

petunjuk teknis pembibitan tanaman kakao ini adalah

memberikan panduan praktis untuk menghasilkan

bahan tanam yang bermutu.

1.3. Dasar Pertimbangan

Produksi dan produktivitas kakao di Indonesia

secara umum masih tergolong rendah sebagai akibat

dari penggunaan bibit atau bahan tanam yang kurang

baik. Pembibitan tanaman kakao memberikan pengaruh

besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan

tanaman tersebut. Pembibitan tanaman kakao

diperlukan karena kecambah dari kakao atau bibit

Page 10: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

4

bahan vegetatif memerlukan perhatian dan perawatan

intensif sampai umur 8-12 bulan. Proses pertumbuhan

dan perkembangan bibit selama periode hampir satu

tahun adalah masa kritis sehingga akan berpengaruh

terhadap kualitas pertumbuhan, perkembangan dan

produksi tanaman yang akan datang.

Page 11: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

5

BAB II

METODE PEMBIBITAN TANAMAN KAKAO

(Theobroma cacao)

Tahapan-tahapan kegiatan untuk menghasilkan

bibit tanaman kakao dengan kualitas yang baik antara

lain :

2.2. Tahap Penentuan Lokasi

Pemilihan lokasi pembibitan berkaitan dengan :

a. Memilih lokasi dengan permukaan tanah yang rata

didukung oleh tersedianya saluran draenase yang

baik supaya tidak tergenang.

b. Dekat dengan sumber air yang cukup memadahi

selama masa pembibitan.

c. Dekat dengan jalan serta lokasi penanaman untuk

memudahkan dalam pemindahan dan pengangkutan

ke lokasi tanam.

d. Menghindarkan lokasi pembibitan dari jangkauan

ternak, semut dan hama lainnya yang mungkin

timbul.

f. Jauh dari pohon kakao yang sudah terinfeksi oleh

VSD, busuk buah dan kanker batang karena bibit

kakao lebih mudah terinfeksi oleh VSD dibandingkan

dengan pohon yang sudah tua.

Page 12: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

6

2.3. Tahap Pemilihan Benih

Benih yang akan digunakan sebagai sumber bibit

adalah bibit unggul dan memenuhi bebarapa kriteria

antara lain :

a. Benih berkualitas dapat diperoleh dari kebun benih

coklat atau dari pohon-pohon indukan terpilih.

b. Pohon induk menghasilkan produksi yang tinggi baik

kualitas maupun kuantitasnya sepanjang tahun.

c. Benih berukuran normal, serta bebas dari hama

penyakit.

Gb. 1. Pemilihan benih

Gb. 2. Pembersihan biji dan tempat perkecambahan

Page 13: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

7

Gb. 3. Penyiapan benih dan pengecambahan di polybag

Gb. 4. Pengecambahan di pesemaian dan pemindahan bibit ke polybag

2.4. Tahap Perkecambahan Biji dan Penanaman di Polybag

Penyemaian, dapat dilakukan dengan 2 cara,

yaitu penyemaian di bedengan tanah dan di polybag

a. Belah buah coklat secara membujur menggunakan

benda yang tumpul seperti balok kayu. Ambil biji

pada bagian tengah atau hanya biji yang besar dan

sehat. Kemudian pisahkan biji dari plasenta dengan

cara meremas-remas dalam serbuk gergaji namun

Page 14: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

8

hati-hati jangan sampai biji terluka. Cuci dan rendam

dengan fungisida selanjutnya jemur di bawah sinar

matahari.

b. Perkecambahan menggunakan karung goni

Di atas tanah yang telah rata dan bebas dari gulma

diberi satu lapis batu merah sesuai luas karung goni

untuk mempermudah peresapan air siraman.

Sebelum digunakan, karung goni direndam di dalam

larutan fungisida. Setiap karung goni mampu

memuat 1.200 biji dengan jarak benih 2 x 3 cm.

Setelah benih ditata di atas karung goni, di atasnya

ditutup dengan karung goni yang sudah dibasahi.

Selanjutnya penyiraman dilakukan setiap pagi dan

sore hari.

Di atas karung goni diberi naungan sementara. Benih

telah berkecambah setelah 4 hari di pesemaian dan

dianjurkan untuk dipindahkan ke polybag kemudian

diletakkan di pembibitan. Pemindahan benih dari

tempat perkecambahan diakhiri pada hari ke-12.

c. Perkecambahan menggunakan bedengan

Bersihkan lokasi bedengan pesemaian. Kemudian

buat bedengan dengan lebar 1,2-1,5 m, panjang 10-

15 m, dan tinggi 10 cm arah utara Utara-Selatan.

Tanah bedengan dicangkul sedalam 30 cm, setelah

dirapikan diberi lapisan pasir 5-10 cm dan tepi

bedengan diberi dinding penahan kayu/batu bata.

Beri naungan dari anyaman daun alang-alang atau

Page 15: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

9

kelapa/tebu dengan tinggi atap di sisi Timur 1,5 m

dan di sisi Barat 1,2 m. Bedengan hendaknya tanah

yang subur serta bebas dari gulma dan material

lainnya. Media semai adalah pasir halus yang sudah

diayak setebal 15 cm.

Benih diatur di bedengan dengan jarak 1 x 3 cm atau

2 x 3 cm atau 3 x 5 cm. Penyiraman dilakukan pagi

dan sore. Saat yang tepat untuk pemindahan ke

polybag yaitu ketika kotyledon sudah muncul di atas

pasir atau berumur 4-5 hari setelah semai.

Pemindahan yang terlambat harus dihindari, yaitu

apabila hipokotyl sudah memanjang atau kotyledon

sudah membuka.

b. Penyemaian di Polybag

Polybag yang digunakan berukuran 20 x 30 cm

dengan menggunakan campuran media dari tanah

subur, pasir, dan pupuk kandang yang telah diayak

dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Media dimasukkan ke

dalam polybag hingga 1-2 cm dari permukaan. Biji

ditanam mengarah ke bawah dan minimal ½ dari biji

harus tertutup media. Simpan polybag berisi

kecambah di lokasi pembibitan dengan jarak 60 cm

dalam pola segitiga sama sisi. Untuk menghindari

pergeseran letakkan polybag di dalam alur sedalam 5

cm atau timbun dengan tanah secukupnya.

Page 16: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

10

Gb. 5. Pesemaian bibit di polybag

2.5. Tahap Teknik Perbanyakan Vegetatif

a. Bahan yang digunakan untuk perbanyakan secara

vegetatif bisa berupa akar, batang, cabang, dan

daun dengan cara okulasi, stek atau kultur jaringan.

Perbanyakan secara okulasi yang terlazim

dilakukan. Persyaratan entres yang baik adalah

muda/tua, ukurannya relatif sama dengan batang

bawah, tidak terkena penyakit penggerek batang

dan masih segar.

b. Sambung Pucuk (top grafting)

Sambung pucuk (top grafting) adalah salah satu

metode dalam peremajaan tanaman secara

vegetatif dengan menanam klon yang unggul.

Biasanya dilakukan pada bibit berumur 3 bulan.

Hal ini agar didapatkan bibit baru yang mempunyai

keunggulan : produksi tinggi, tahan terhadap hama

penyakit dan mudah dalam perawatan.

Page 17: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

11

Gb. 6. Sambung pucuk pada pembibitan kakao (Hasrun et al.,

1998)

Page 18: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

12

Sambung pucuk (top grafting) adalah salah satu

metode dalam peremajaan tanaman secara

vegetatif dengan menanam klon yang unggul.

Biasanya dilakukan pada bibit berumur 3 bulan.

Hal ini agar didapatkan bibit baru yang mempunyai

keunggulan : produksi tinggi, tahan terhadap hama

penyakit dan mudah dalam perawatan.

1. Hal-hal yang harus diperhatikan :

Siapkan peralatan : tali rafia, plastik sungkup,

nesco film, gunting pangkas, gunting kain, pisau

dan entres.

Dilakukan pada bibit yang telah berumur 3

bulan.

Bersihkan bagian pangkal sambungan pohon

dari debu dan tanah; pada potongan

penyambungan, tinggalkan 3-4 pucuk daun di

bawah tempat sambungan pucuk.

Mata tunas dari dahan mata tunas klon terpilih

diambil dengan membuat potongan sepanjang

± 10 cm atau memiliki 2-3 mata tunas.

Belah dua pucuk yang akan disambung dari atas

ke bawah dengan jarak 4-5 cm atau mengikuti

irisan sambungan mata tunas.

Masukka entres mata tunas ke dalam belahan

pucuk. Hindari sentuhan kulit sebelah dalam

mata tunas karena dapat menyebabkan

Page 19: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

13

sambungan tidak berhasil. Sambungkan mata

tunas segera untuk mengindari kambium mata

tunas kering.

Mata tunas diikat kuat dengan menggunakan

nesco film atau tali rafia berukuran kecil dengan

ukuran 10 cm mulai dari bawah ke atas di

bagian tapak penyambungan atau belahan. Tali

rafia boleh dibelah tiga.

Sungkup dengan plastik es dan ikat di bagian

bawah.

2. Kegiatan setelah penyambungan

Penyiraman bibit dihentikan sehari sebelum

penyambungan

Bibit tidak boleh disiram dalam jangka waktu 2-

3 hari. Untuk penyiraman hanya diperlukan 0,5

liter per hari.

Setelah 10-15 hari tunas akan keluar. Mata

tunas yang masih berwarna hijau menandakan

sambungan telah berhasil sedangkan hitam

gagal. Buka plastik penutup.

Pada saat bibit berumur 1 bulan setelah

penyambungan bibit di ikat supaya bibit

berbentuk tegak.

Page 20: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

14

2.6. Tahap Pemeliharaan Bibit

a. Siram pembibitan menggunakan air bersih sekali

sehari sebelum jam 09.00, dan air siraman tidak

boleh menggenangi media polybag

b. Penyiangan terhadap gulma di dalam polybag untuk

menghindari kompetisi penyerapan unsur hara

tanah. Penyiangan sebaiknya dilakukan dengan

tangan dan tidak direkomendasikan menggunakan

herbisida.

c. Pengendalian hama dan penyakit

Penyemprotan dengan fungisida dosis 0,5-1

gram yang dilarutkan di dalam 1 liter air ketika

kotyledon terbelah dua, berdasarkan tingkat

serangan jamur.

Penyemprotan insektisida dosis 0,5-1 ml yang

dilarutkan di dalam 1 liter air, 1 minggu setelah

penyemprotan fungisida.

d. Peneduh/naungan menggunakan plastik UV 60-

70%, paranet atau dari bahan alami seperti daun

kelapa. Untuk sambung pucuk menggunakan plastik

UV 30%. Naungan alami juga boleh dibuat dari daun

kelapa dengan syarat ketinggian 2 meter.

e. Pemupukan dilakukan setiap 14 hari sampai

berumur 3 bulan menggunakan 2 gr ZA, 1gr urea atau

2 gr NPK per bibit. Pupuk diberikan pada jarak 5 cm

melingkari batang, kecuali untuk urea yang

diberikan dalam bentuk larutan. Pengendalian hama

Page 21: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kakao

15

dilakukan dengan penyemprotan insektisida dan

fungisida setiap 8 hari.

Page 22: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

16

DAFTAR PUSTAKA

Balitbangtan. 2009. Mengenal Tanaman Perkebunan di

Lingkungan Sekitar. Balitbangtan. Jakarta.

Hasrun, H. at al. 2008 dalam Karmawati, E. at al. 2010.

Budidaya Pasca Panen Kakao. Balitbangbun.

Jakarta.

Suwarto, octavianty, Y. 2010. Budidaya Tanaman

Perkebunan Unggulan. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Karmawati, E. at al. 2010. Budidaya Pasca Panen Kakao.

Balitbangbun. Eksa Media. Jakarta.

Page 23: PEMBIBITAN TANAMAN KAKAOmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...ii KATA PENGANTAR Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka

1