PEMBERIAN SCAFFOLDING DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL …
Transcript of PEMBERIAN SCAFFOLDING DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL …
PEMBERIAN SCAFFOLDING DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL
CERITA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PLSV) DI KELAS VII SMP STELLA DUCE 2
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Teresia Martina Dewi
131414037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMBERIAN SCAFFOLDING DALAM PEMECAHAN MASALAH SOAL
CERITA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR SATU
VARIABEL (PLSV) DI KELAS VII SMP STELLA DUCE 2
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Teresia Martina Dewi
131414037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” (Filipi 4: 6)
Dengan penuh rasa syukur, saya persembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan berkat yang luar
biasa lewat orang-orang terkasih di sekelilingku dalam perjuangan selama
menempuh kuliah di Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
hingga pada tahap menyelesaikan skripsi ini.
Ayahku Basilius Agung Jiyono,
Ibuku Agnes Jinarwi,
Mbak Chris, Kak Lory, Mas Widodo, Budhe Pahami, Pakdhe Sujono, Mbak Ari,
Mas Didik dan Mas Arin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Teresia Martina Dewi. 2018. Pemberian Scaffolding dalam Pemecahan
Masalah Soal Cerita pada Pokok Bahasan Persamaan Linear Satu Variabel
(Plsv) Di Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa kelas VII di SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita
terutama pada materi Persamaan Linear Satu Variabel. Kesulitan yang dialami
siswa ini apabila dibiarkan dapat menghambat kelancaran proses penyerapan materi
ke tingkat yang lebih lanjut khususnya pada mata pelajaran matematika.
Berdasarkan masalah tersebut peneliti memilih scaffolding sebagai upaya untuk
membantu siswa dalam proses pemecahan masalah soal cerita persamaan linear
satu variabel. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini ialah pertama, untuk
mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam pemecahan
masalah soal cerita pada pokok bahasan bahasan Persamaan Linear Satu Variabel,
yang kedua, mengetahui pemberian scaffolding yang sesuai untuk membantu siswa
dalam pemecahan masalah soal cerita pada pokok bahasan Persamaan Linear Satu
Variabel.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kualitatif, sedangkan berdasarkan teknik pembahasannya termasuk dalam
penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan: 1) Observasi, 2)
Tes, dan 3) Wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data
kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyejian data, dan penarikan
kesimpulan.
Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian diperoleh beberapa
kesalahan siswa dalam pemecahan masalah soal cerita Persamaan Linear Satu
Variabel sebagai berikut: 1) Memahami masalah (menentukan apa yang diketahui
dan ditanyakan dalam soal); 2) Transformasi masalah (membuat model matematika
dan menentukan variabel); 3) Ketrampilan proses (mengoperasikan model
matematika); 4) Penulisan jawaban (menarik kesimpulan). Sehingga dilakukan
pemberian scaffolding yang disesuaikan dengan letak kesulitan siswa. Pemberian
scaffolding dalam pemecahan masalah soal cerita pokok bahasan persamaan linear
satu variabel pada tahap pemahaman masalah yaitu Explaining dan Restructuring,
pada tahap transformasi masalah yaitu Reviewing, Restructuring, dan Developing
Conceptual Thinking. Sedangkan scaffolding yang diberikan pada tahap
ketrampilan proses yaitu Restructuring dan Reviewing. Selanjutnya scaffolding
yang diberikan pada tahap penulisan jawaban ialah Developing Conceptual
Thinking.
Kata kunci: Scaffolding, Soal cerita, Persamaan Linear Satu Variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Teresia Martina Dewi. 2018. The Provision of Scaffolding in The Problem
Solving of Story Matter on The Subjects of Linear Equations of One Variabel
(PLSV) in Seventh Grade Junior High School Stella Duce 2 Yogyakarta. A Thesis.
Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and
Natural Science Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata
Dharma University Yogyakarta.
This research triggered by the high number of students in seventh grade
junior high school Stella Duce 2 Yogyakarta that had difficulties in doing the word
problems in the matter of Linear Equations of One Variable .The difficulties
experienced students when be left could hinder the smooth process of absorption
matter to the more advanced particularly in the math .Based on the issue
researchers choose scaffolding as an effort to to help students in the process
problem solving about story of linear equations one variabel .Next , the purpose of
this research is know the scaffolding appropriate to help students in problem
solving about word problems on the subjects of Linear Equations of One Variable.
The type of research that used by the researcher is qualitative approaches,
but based on technique his discussion included in research descriptive. Data
collection method use: 1) observation, 2) test, and 3) interview. Data analysis
technique used namely qualitative data analysis by steps reduction data,
presentation of data, and the withdrawal of conclusion.
Based on the analysis, the results of the students errors are:1) understand
a problem, namely determine what known; 2) a transformation of a problem
(including making a model math and determine a variabel); 3) skills process
(operates a model mathematics); 4) of writing in 2008 the draw a conclusion) .So,
the provision of scaffolding that has been adjusted to the current positions of the
difficulty students. The provision of scaffolding in solving a problem a word
problem subjects of of linear equations one variabel during the preparatory phase
of understanding a problem that is explaining and restructuring, during the
preparatory phase of the transformation of a problem that is reviewing,
restructuring, and developing. conceptual. While, scaffolding given at the skills the
process namely restructuring and reviewing. Then, the scaffolding given at the
encoding is developing conceptual thinking.
Keywords: Scaffolding, Word Problems, Linear Equation of One Variable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
BAGAN ................................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
E. Batasan Masalah ............................................................................................. 5
F. Penjelasan Istilah ............................................................................................ 5
G. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 6
H. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 7
BAB II ..................................................................................................................... 9
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 9
A. Pembelajaran Matematika .............................................................................. 9
B. Pemecahan Masalah Matematika ................................................................. 10
C. Scaffolding………………………………………………………………….13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
D. Soal Cerita………………………………………………………………….20
E. Tinjauan Materi : Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV) ........................ 24
F. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 26
G. Kerangka Berfikir ......................................................................................... 27
BAB III ................................................................................................................. 30
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 30
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 30
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 30
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................................... 31
D. Data Penelitian ............................................................................................ 31
E. Rancangan Penelitian .................................................................................. 31
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 32
G. Instrument Pengumpulan Data .................................................................... 34
H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 41
I. Keabsahan Data ........................................................................................... 43
BAB IV ................................................................................................................. 44
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN .................................................... 44
A. Deskripsi Subjek Penelitian ........................................................................ 44
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 44
C. Penyajian Data Penelitian ........................................................................... 45
a. Analisis Data Hasil Tes dan Wawancara .................................................. 45
b. Deskripsi Pemberian Scaffolding .............................................................. 64
D. Temuan Penelitian ....................................................................................... 92
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 95
BAB V ................................................................................................................. 111
PENUTUP .......................................................................................................... 111
A. Kesimpulan ............................................................................................... 111
B. Saran .......................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 115
LAMPIRAN ........................................................................................................ 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Pedoman Pemberian Scaffolding ......................................................... 36 Tabel 4. 1 Daftar Nama Subjek Penelitian ............................................................ 44
Tabel 4. 2 Pemberian Scaffolding subjek S01 soal no.1 ....................................... 66
Tabel 4. 3 Pemberian Scaffolding subjek S01 soal no.2 ....................................... 70
Tabel 4. 4 Pemberian Scaffolding subjek S01 soal no.3 ....................................... 73
Tabel 4. 5 Pemberian Scaffolding subjek S02 soal no.1 ....................................... 76
Tabel 4. 6 Pemberian Scaffolding subjek S02 soal no.2 ....................................... 80
Tabel 4. 7 Pemberian Scaffolding subjek S02 soal no.3 ....................................... 83
Tabel 4. 8 Pemberian Scaffolding subjek S03 soal no.3 ....................................... 86
Tabel 4. 9 Pemberian Scaffolding subjek S04 soal no.3 ....................................... 89
Tabel 4. 10 Pemberian Scaffolding subjek S05 soal no.3...................................... 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAGAN
Bagan 2. 1 Kerangka Berfikir ................................................................................ 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Hasil pekerjaan S01 soal no.1 .......................................................... 46
Gambar 4. 2 Hasil pekerjaan S01 soal no.2 .......................................................... 47
Gambar 4. 3 Hasil pekerjaan S01 soal no.3 .......................................................... 49
Gambar 4. 4 Hasil pekerjaan S02 soal no.1 .......................................................... 50
Gambar 4. 5 Hasil pekerjaan S02 soal no.2 .......................................................... 51
Gambar 4. 6 Hasil pekerjaan S02 soal no.3 .......................................................... 52
Gambar 4. 7 Hasil pekerjaan S03 soal no.1 .......................................................... 54
Gambar 4. 8 Hasil pekerjaan S03 soal no.2 .......................................................... 55
Gambar 4. 9 Hasil pekerjaan S03 soal no.3 .......................................................... 57
Gambar 4. 10 Hasil pekerjaan S04 soal no.1 ........................................................ 58
Gambar 4. 11 Hasil pekerjaan S04 soal no.2 ........................................................ 59
Gambar 4. 12 Hasil pekerjaan S04 soal no.3 ........................................................ 60
Gambar 4. 13 Hasil pekerjaan S05 soal no 1 ........................................................ 61
Gambar 4. 14 Hasil pekerjaan S05 soal no.2 ........................................................ 62
Gambar 4. 15 Hasil pekerjaan S05 soal no.3 ........................................................ 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. 1 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 119
Lampiran A. 2 Surat Keterangan Penelitian ..................................................... 120
Lampiran A. 3 Lembar Validasi Soal Tes Oleh Pakar ..................................... 121
Lampiran A. 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Review Materi) ............. 125
Lampiran A. 5 Kisi-kisi Tes Soal Cerita .......................................................... 136
Lampiran A. 6 Lembar Soal Tes ...................................................................... 147
Lampiran A. 7 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya
Pembeda Soal Tes Kelas Uji Coba .......................................... 148
Lampiran A. 8 Hasil Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan
Daya Pembeda Soal Tes Kelas Uji Coba ................................. 151
Lampiran A. 9 Hasil Tes Soal Cerita yang Sudah Dikelompokkan ................. 154
Lampiran A. 10 Hasil Pekerjaan Subjek Penelitian Pada Soal Tes.................... 155
Lampiran A. 11 Hasil Wawancara Subjek Penelitian ........................................ 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar sekarang ini menuntut guru tidak lagi hanya
mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi siswa sendiri yang harus membangun
pengetahuannya. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan sendiri dan
memberi makna melalui pengalaman nyata. Matematika merupakan mata
pelajaran yang diajarkan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan
tinggi. Dalam pengajarannya, matematika dituntut untuk bisa menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Matematika bersifat abstrak, sehingga seringkali dijumpai kesulitan-
kesulitan yang dialami oleh peserta didik bahkan oleh guru matematika
sendiri. Oleh sebab itu, untuk mempelajari matematika siswa terlebih
dahulu harus memahami konsep awalnya. Karena apabila siswa sudah
mengetahui konsep awal, siswa akan lebih mudah mengembangkan
pengetahuan yang telah ia miliki. Siswa umumnya memiliki pengetahuan
awal yang berbeda-beda sehingga permasalahan yang dihadapi setiap
peserta didik tidaklah selalu sama. Retno Dewi Tanjung dkk (2012)
mengatakan bahwa kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh peserta didik
yang berkemampuan di bawah rata-rata, tetapi bisa juga dialami oleh peserta
didik dengan tingkat kemampuan yang lain. Pengetahuan matematika yang
dimiliki peserta didik merupakan bagian dari kemampuan berpikir
matematis, yang berperan penting dalam pemecahan masalah. Pemecahan
masalah dalam matematika sekolah biasanya diwujudkan melalui soal cerita.
Menurut Hartini (2008:3), soal cerita merupakan salah satu bentuk soal yang
menyajikan permasalahan terkait dengan kehidupan sehari-hari dalam
bentuk cerita. Ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa
dalam menemukan solusi dari soal cerita yang akan diselesaikan. Pertama,
yaitu kemampuan dalam memahami soal dan menginteprestasikannya
sehingga dapat mentransfernya ke dalam model matematika. Kedua, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kemampuan algoritma yaitu kemmapuan siswa untuk menentukan
algoritma yang tepat dalam menyelesaikan soal, ketelitian penghitungan
serta kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil penghitungan
yang siswa lakukan dan mengaitkannya dengan soal awal yang akan
diselesaikan (Hartini, 2008:10). Penguasaan kemmapuan verbal dan
kemampuan algoritma tersebut tidak seluruhnya dimiliki oleh setiap siswa
yang tentunya memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Seperti yang
terjadi di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika,
banyak ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
cerita terutama pada materi Persamaan Linear Satu Variabel karena pada
materi Persamaan Linear Satu Variabel ini banyak memuat soal cerita yang
berkaitan dengan aspek pemecahan masalah. Kesulitan yang dialami siswa
ini apabila dibiarkan dapat menghambat kelancaran proses penyerapan
materi ke tingkat yang lebih lanjut khususnya pada mata pelajaran
matematika. Kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan masalah
tidak berarti siswa tersebut belum bisa menjawab atau menyelesaikannya,
tetapi bisa saja dikarenakan siswa belum bisa mengetahui permasalahan
yang ia terima pada proses pembelajaran matematika. Selain itu, kesulitan
siswa dapat terlihat ketika siswa melakukan kesalahan saat melakukan
proses pemecahan masalah matematika. Hal yang terkadang belum disadari
oleh guru adalah bahwa permasalahan yang dihadapi siswa itu disebabkan
oleh kurangnya peran guru di dalam proses pembelajaran matematika.
Selain itu, tidak jarang pemberian bantuan yang diberikan guru belum
memperhatikan letak kesulitan siswa. Hal tersebut ditemukan ketika peneliti
melakukan pengamatan di kelas, pendekatan yang dilakukan oleh guru
masih belum maksimal. Kurangnya interaksi dan pendampingan guru
dengan siswa ketika pembelajaran mengakibatkan guru sulit untuk
mengenali karakteristik siswa dan siswa cenderung passif. Anghileri (2006:
50), pendidik yang efektif jika mereka mampu memberikan bantuan ke
peserta didik dengan berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mendorong keterlibatan aktif. Keaktifan siswa pada proses pembelajaran
matematika sangat diperlukan, baik dalam bertanya apabila mendapat
kesulitan dalam memecahkan masalah, sehingga memudahkan pendidik
untuk memberikan bantuan yang tepat kepada siswa tersebut.
Pemberian bantuan yang tepat dan jelas bagi peserta didik ialah di saat
anak merasa kesulitan dalam menyelesaikan permasalahannya, sehingga
peserta didik dapat mencapai tingkat pengembangan potensi dalam
memahami dan membangun pengetahuan matematika (Machmud: 2011),
namun pemberian bantuan ini tidak lantas menghilangkan keikutsertaan
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahannya, tetapi tetap
memberikan kesempatan untuk terlibat dengan proses yang terjadi. Hal
tersebut sesuai dengan pengertian scaffolding yang dipaparkan oleh
Chairani (2015:40) yaitu pemberian bantuan secukupnya kepada siswa yang
didasarkan pada bentuk kesulitan yang dialami oleh siswa. Scaffolding
pertama kali digagas oleh Vygotsky, seorang ahli psikologi dari Rusia, yang
selanjutnya dipopulerkan oleh Bruner, seorang ahli pendidikan matematika.
Vygotsky (1978) mengutarakan gagasan Zone of Proximal Development
(ZPD) dan Scaffolding. Menurut Vygotsky (dalam Supiyani, 2013), setiap
anak mempunyai apa yang disebut dengan Zone of Proximal Development
(ZPD), yang dikatakan sebagai jarak antara tingkat perkembangan aktual
dengan tingkat perkembangan potensial yang lebih tinggi. Dalam hal ini
Vygotsky (1978) berpendapat bahwa siswa akan mampu mencapai daerah
maksimal bila dibantu secukupnya. Apabila siswa belajar tanpa dibantu, dia
akan tetap berada di daerah actual tanpa bisa berkembang ketingkat
perkembangan potensial yang lebih tinggi. Dalam pembelajaran,
scaffolding dapat dikatakan sebagai jembatan yang digunakan untuk
menghubungkan apa yang sudah diketahui siswa dengan sesuatu yang baru
atau yang akan dikuasai/diketahui siswa. Hal yang utama dalam penerapan
scaffolding terletak pada bimbingan guru. Bimbingan guru diberikan secara
bertahap setelah siswa diberi permasalahan, sehingga kemampuan
aktualnya mencapai kemampuan potensial. Bantuan tersebut dapat berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah-
langkah pemecahan, atau memberikan contoh Chairani (2015:41).
. Vygotsky (1978) memunculkan konsep scaffolding, yaitu
memberikan sejumlah bantuan kepada seorang siswa selama tahap-tahap
awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan
memberikan kesempatan kepada siswa tersebut untuk mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya
(Slavin, 2009). Scaffolding dipersiapkan oleh guru untuk tidak mengubah
sifat atau tingkat kesulitan dari tugas, melainkan dengan scaffolding yang
disediakan memungkinkan siswa untuk berhasil menyelesaikan tugas
Chairani (2015:41). Berdasarkan masalah tersebut peneliti memilih
scaffolding sebagai upaya untuk membantu siswa dalam proses pemecahan
masalah soal cerita persamaan linear satu variabel yang dituangkan dalam
skripsi yang berjudul “Pemberian Scaffolding dalam Pemecahan
Masalah Soal Cerita pada Pokok Bahasan Persamaan Linear Satu
Variabel di Kelas VII Di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Adanya kesulitan peserta didik dalam pemecahan masalah soal cerita
pada materi Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV).
2. Pemberian bantuan yang dilakukan oleh guru belum memperhatikan
letak kesulitan siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan peneliti
membuat identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apa saja jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam pemecahan
masalah soal cerita pada pokok bahasan Persamaan Linear Satu Variabel
di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagaimanakah pemberian scaffolding yang sesuai untuk membantu
siswa dalam pemecahan masalah soal cerita pada pokok bahasan
Persamaan Linear Satu Variabel di kelas VII SMP Stella Duce 2
Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ingin diteliti di atas, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam
pemecahan masalah soal cerita pada pokok bahasan Persamaan Linear
Satu Variabel di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
2. Mengetahui pemberian scaffolding yang sesuai untuk membantu siswa
dalam pemecahan masalah soal cerita pada pokok bahasan Persamaan
Linear Satu Variabel di kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.
E. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan sesuai dengan tujuan, maka
penelitian ini perlu adanya batasan masalah, yaitu:
1. Penelitian ini hanya mendeskripsikan kesalahan atau kesulitan yang
dialami siswa dalam mengerjakan soal cerita pada materi Persamaan
Linear Satu Variabel serta pemberian scaffolding yang sesuai untuk
membantu kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut. Jenis-jenis
scaffolding yang digunakan adalah jenis-jenis scaffolding yang
disampaikan oleh Anghilleri.
2. Penelitian ini dilakukan pada kelas VII Gaharu di SMP Stella Duce 2
Yogyakarta.
F. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman pada penelitian ini, maka
peneliti perlu mendeskripsikan beberapa istilah berikut:
1. Pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pemecahan masalah adalah suatu petunjuk dalam melakukan tindakan
yang berfungsi untuk membantu seseorang menyelesaikan suatu
permasalahan secara bertahap.
2. Soal cerita matematika
Soal cerita matematika adalah soal matematika yang diungkapkan atau
dinyatakan dengan kata-kata atau kalimat dalam bentuk cerita yang
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
3. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan linear Satu Variabel adalah suatu persamaan dengan satu
variabel (satu peubah) yang memiliki pangkat bulat positif dan pangkat
tertinggi variabelnya satu. Bentuk umum persamaan linear adalah:
ax + b = 0
4. Scaffolding
Secara sederhana, scaffolding dapat diartikan sebagai suatu teknik
pemberian dukungan belajar secara terstruktur, yang dilakukan pada tahap
awal untuk mendorong siswa agar dapat belajar secara mandiri. Pemberian
dukungan belajar ini tidak dilakukan secara terus menerus, tetapi seiring
dengan terjadinya peningkatan kemampuan siswa, secara berangsur-
angsur guru harus mengurangi dan melepaskan siswa untuk belajar secara
mandiri. Jika siswa belum mampu mencapai kemandirian dalam
belajarnya, guru kembali ke sistem dukungan untuk membantu siswa
memperoleh kemajuan sampai mereka benar-benar mampu mencapai
kemandirian.
G. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Dengan pemberian scaffolding yang tepat sesuai kesulitan yang dialami
oleh siswa, siswa diharapkan mampu memecahkan masalah soal cerita
pada meteri Persamaan Linear Satu Variabel dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Bagi guru
Membantu guru dalam mengantisipasi kesalahan-kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita pada meteri Persamaan Linear Satu Variabel.
3. Bagi peneliti
Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan pengalaman secara
langsung dalam melakukan penelitian berupa penjabaran dan pemberian
scaffolding dan juga menambah pengetahuan tentang letak-letak kesalahan
yang dilakukan siswa sekaligus bekal bagi peneliti dalam mengelola
pembelajaran matematika dengan peneliti memasuki di dunia kerja sebagai
guru.
4. Bagi pembaca
Dapat dijadikan bahan refrensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut
apabila terjadi kesamaan permasalahan.
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal Skripsi:
Bagian awal skripsi memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman
judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman persembahan,
lembar pernyataan karya, lembar pernyataan persetujuan publikasi, abstrak,
kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel dan daftar bagan.
2. Bagian Isi:
Bagian isi ini memuat lima bab, yaitu sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini membahas secara singkat isi skripsi dan memberikan gambaran
mengenai garis-garis besar yang terkandung dalam skripsi ini. Dalam bab
ini diantaranya memuat: latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, penjelasan istilah,
kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan
BAB II: LANDASAN TEORI
Peneliti akan membahas tentang terori-teori yang berkaitan dengan fokus
penelitian dari permasalahan pertama hingga akhir. Dalam bab ini meneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
akan mengulas mengenai: pembelajaran matematika, pemecahan masalah
matematika, scaffolding, soal cerita, tinjauan materi Persamaan Linear
Satu Variabel, dan penelitian yang relevan.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bagian ini akan memaparkan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subjek dan objek penelitian, data penelitian, teknik
pengumpulan data, instrument pengumpulan data, teknik analisis data,
serta keabsahan data.
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan mendeskripsikan tentang data-data selama penelitian
berlangsung yaitu: deskripsi subjek penelitian, deskripsi pelaksanaan
penelitian, penyajian data penelitian, temuan penelitian beserta
pembahasannya.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian serta saran-saran yang
terkait dengan skripsi.
3. Bagian akhir skripsi
Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar dan mengajar
merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Menurut Sudjana (1989:28) belajar merupakan proses melihat
mengamati, dan memahami sesuatu. Kegiatan belajar dilakukan oleh dua
orang pelaku yaitu guru dan siswa. menunjukkan pada apa yang harus
dilakukan oleh seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran,
sedangkan mengajar menunjukkan pada apa yang harus dilakukan oleh para
guru sebagai pengejar. Perilaku guru adalah membelajarkan dan perilaku
siswa adalah belajar. Perilaku pembelajaran tersebut terkait dengan bahan
pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai- nilai
kesusilaan, seni, norma agama, sikap dan keterampilan.
Bruner (dalam Hudoyo 1990:48) berpendapat bahwa belajar
matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur matematika
yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-
hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Jadi,
untuk mempelajari konsep matematika yang lebih tinggi terlebih dahulu
haruslah mempelajari atau menguasai konsep prasyarat yang mendahului
konsep tersebut. Oleh karenaa itu, belajar matematika sebenarnya untuk
mendapatkan hubungan-hubungan dan simbol-simbol dan kemudian
mengaplikasikannya kesituasi yang nyata.
Erat kaitannya dengan kegiatan belajar di sekolah adalah mengajar.
Menurut Sardiman (2007:47) mengajar merupakan suatu usaha untuk
menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan
memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Dalam proses
mengajar matematika, guru diharapkan untuk mampu menguasai dengan
baik konsep atau bahan ajar matematika. Selain itu guru juga harus
menguasai atau memahami teori belajar sehingga dapat menciptakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pembelajaran yang berkualitas.
Ali (2004:47) berpendapat bahwa pembelajaran merupakan proses
aktif peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya. Sehingga dapat
dikatakan proses pembelajaran sangat tergantung kepada guru (dalam
melaksanakan pembelajaran. Johnson dan Myklebust (dalam Abdurrahman,
2003:252) menyatakan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis yang
mempunyai Fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk
memudahkan berpikir. Sedangkan menurut Johnson dan (Rising dalam
Suherman 2003:19) matematika diartikan sebagai pola berpikir, pola
mengorganisasi, pembuktian yang logik, bahasa yang menggunakan istilah
yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat representasinya dengan
simbol yang padat. Adapun lima alasan perlunya belajar matematika
menurut Cornellius (dalam Abdurrahman, 2003:253) diantaranya:
1. Karena matematika merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis,
2. Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari,
3. Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman,
4. Sarana untuk mengembangkan kreativitas,
5. Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika adalah kegiatan yang terjadi antara siswa dengan guru, untuk
membantu siswa dalam memahami arti, hubungan-hubungan, serta simbol-
simbol yang digunakan dalam penyelesaian masalah kehidupan sehari-hari.
B. Pemecahan Masalah Matematika
Pemecahan masalah merupakan bagian tak terpisahkan dalam
pembelajarn matematika, dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari guru.
Dalam proses pemecahan masalah, para siswa harus memanfaatkan
pengetahuannya, sehingga mereka dapat mengembangkan pengetahuan
matematika yang baru. Melalui proses pemecahan masalah, siswa mengenal
cara berpikir, kebiasaan untuk tekun, serta keingintahuan yang tinggi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
situasi yang tidak biasa. Dalam kehidupan sehari-hari menjadi pemecah
masalah yang baik dapat mengarah menjadi hal yang menguntungkan.
Polya dalam Hudojo (2005:128-129) mendefinisikan pemecahan
masalah sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai
suatu tujuan yang tidak begitu saja dengan segera dapat dicapai. Lebih lanjut
polya mengemukakan bahwa dalam matematika terdapat dua macam
masalah:
a. Masalah untuk menemukan (problem to find).
b. Masalah untuk membuktikan (problem to prove).
Menurut Wena (2013:60) pemecahan masalah secara sistematis
adalah petunjuk untuk melakukan suatu tindakan yang berfungsi untuk
membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Secara
operasional tahap-tahap pemecahan masalah secara sistematis terdiri atas
empat tahap berikut :
1. Memahami masalahnya
Adapun pemahaman terhadap masalah menurut Hudojo (2005: 138-139)
diantaranya yaitu :
a. Membaca dan membaca ulang masalah tersebut. Pahami kata demi
kata, kalimat demi kalimat.
b. Mengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah tersebut
c. Mengidentifikasi apa yang hendak dicari
d. Mengabaikan hal-hal yang tidak relevan dengan permasalah
e. Tidak menambahkan hal-hal yang tidak ada sehingga masalahnya
menjadi berbeda dengan masalah yang dihadapi.
2. Membuat rencana penyelesaian masalah
Di dalam merencanakan penyelesaian masalah seringkali diperlukan
kreativitas. Sejumlah strategi dapat membantu kita untuk merumuskan
suatu rencana penyelesaian masalah. Menurut Wheeler dalam Hudojo
(2005:139-140) mengemukakan strategi penyelesaian masalah antara
lain sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Membuat suatu table.
b. Membuat suatu gambar.
c. Menduga, mengetes dan memperbaiki.
d. Mencari pola.
e. Menyatakan kembali masalah.
f. Mengguanakan penalaran.
g. Menggunakan variable.
h. Menggunakan persamaan.
i. Mencoba menyederhanakan permasalahan.
j. Menghilangkan situasi yang tidak mungkin.
3. Melaksanakan rencana penyelesaian
4. Memeriksa kembali, mengecek hasilnya.
Langkah melihat kembali apakah penyelesaian masalah sudah sesuai
dengan ketantuan yang diketahui dan tidak terjadi kontradiksi merupakan
langkah terakhir yang penting. Selanjutnya menurut Hudojo (2005:144-
145) terdapat empat komponen untuk mereview suatu penyelesaian yaitu
sebagai berikut:
a. Mengecek hasilnya
b. Menginterpretasikan jawaban yang diperoleh
c. Bertanya kepada diri sendiri, apakah ada cara lain untuk mandapatkan
penyelesaian yang sama
d. Bertanya kepada diri sendiri, apakah ada penyelesaian yang lain
Penggunaan pemecahan masalah secara sistematis pada dasarnya
untuk membantu peserta didik dalam memecahkan masalah secara bertahap.
Seperti baik apa yang dikemukakan oleh Gagne (1992) bahwa cara baik
yang dapat membantu peserta didik dalam pemecahan masalah adalah
memecahkan masalah selangkah demi selangkah dengan menggunakan
aturan tertentu. Disamping itu pemecahan masalah secara sistematis juga
memperhatikan beberapa prosedur seperti yang dikemukakan Giancoli
dalam Wena (2013:63) berikut:
1. Baca masalah secara menyeluruh dan hati-hati sebelum mencoba untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memecahkannya.
2. Tulis apa yang diketahui atau yang diberikan, kemudian tuliskan apa
yang ditanyakan.
3. Pikirkan tentang prinsip, definisi, dan persamaan hubungan yang
berkaitan.
4. Sebelum mengerjakannya yakinkan bahwa prinsip, definisi, dan
persamaan tersebut valid.
5. Pikirkanlah dengan hati-hati tentang hasil yang diperoleh, apakah
masuk akal atau tidak masuk akal.
6. Suatu hal yang sangat penting adalah perhatikan satuan, serta cek
penyelesaiannya.
Dengan prosedur pemecahan masalah secara sistematis peserta didik
diberi kesempatan untuk bekerja secara sistematis, peserta didik banyak
melakukan latihan dan guru memberi petunjuk secara menyeluruh. Dengan
latihan yang dilakukan oleh peserta didik diharapkan peserta didik memiliki
keterampilan dalam menyelesaikan soal. Penggunaan pemecahan masalah
secara sistematis dalam latihan menyelesaikan soal didukung oleh teori
belajar Ausubel tentang belajar bermakna, yang menekankan perlunya
menghubungkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang
terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Dengan pemecahan masalah
secara sistematis, peserta didik dilatih tidak hanya mengetahui apa yang
diketahui, apa yang ditanyakan, tetapi juga dilatih untuk menganalisis soal,
mengetahui secara pasti situasi soal, besaran yang diketahui dan yang
ditanyakan serta perkiraan jawaban soal. Beradasarkan beberapa uraian di
atas dapat diterik kesimpulan bahwa dalam pemecahan masalah tidak hanya
dipelajari bagaimana menyelesaikan sebah soal akan tetapi dipelajari
bagaimana memahami sebuah soal, prosedur pengerjaan soal serta
bagaimana mengerjakan soal secara sistematis.
C. Scaffolding
Scaffolding merupakan teknik pembelajaran yang didasarkan atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
teori belajar konstruktivisme Vygotsky (1978) yang mengutarakan gagasan
Zone of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding. Vygotsky (1978)
mendefinisikan Zone of Proximal Development sebagai berikut:
Zone of Proximal Development is the distance between the actual
developmental level as determined by independent problem solving
and the level of potential development as determined through
problem solving under adult guidance or collaboration with more
capable peers.
Zone of Proximal Development (ZPD) adalah jarak antara
perkembangan aktual, seperti yang nampak dalam pemecahan masalah
secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial, seperti yang
ditunjukan dalam pemecahan masalah dibawah bimbingan orang dewasa
atau dengan bekerja sama dengan teman sebaya yang lebih mampu.
Menurut Vygotsky (dalam Supiyani, 2013), setiap anak mempunyai apa
yang disebut dengan Zone of Proximal Development (ZPD). Dalam hal ini
Vygotsky berpendapat bahwa ,siswa akan mampu mencapai daerah
maksimal bila dibantu secukupnya. Apabila siswa belajar tanpa dibantu,
dia akan tetap berada di daerah actual tanpa bisa berkembang ketingkat
perkembangan potensial yang lebih tinggi. Konsep ZPD erat kaitannya
dengan scaffolding. Menurut Vygotsky dalam (Suyono dan Hariyanto,
2016:113) scaffolding adalah sebuah teknik memberikan bantuan yang
diberikan oleh orang yang lebih ahli (guru atau teman sesama peserta didik
yang lebih pandai) sepanjang sesi pengajaran agar peserta didik beranjak
dari zona aktual menuju zona potensial. Dalam kaitan dengan
pembelajaran scaffolding ini, lebih lanjut Vygotsky dalam Suyono dan
Hariyanto (2016:113) berpendapat bahwa “apa-apa yang dikerjakan
peserta didik dengan cara bekerja sama dengan orang-orang yang
berkompeten pada hari ini, tentu dapat dilakukannya sendiri besok pagi”.
Dalam pembelajaran, scaffolding dapat dikatakan sebagai jembatan
yang digunakan untuk menghubungkan apa yang sudah diketahui siswa
dengan sesuatu yang baru atau yang akan dikuasai/diketahui siswa. Hal
yang utama dalam penerapan scaffolding terletak pada bimbingan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Bimbingan guru diberikan secara bertahap setelah siswa diberi
permasalahan, sehingga kemampuan aktualnya mencapai kemampuan
potensial. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan,
menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pemecahan, atau
memberikan contoh Chairani (2015:41).
Vygotsky (1978) memunculkan konsep scaffolding, yaitu
memberikan sejumlah bantuan kepada seorang siswa selama tahap-tahap
awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan
memberikan kesempatan kepada siswa tersebut untuk mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya
(Slavin, 2009). Scaffolding adalah bantuan (parameter, aturan atau saran)
pembelajar memberikan peserta didik dalam situasi belajar. Scaffolding
memungkinkan peserta didik untuk mendapat bantuan melalui
keterampilan baru atau di luar kemampuannya. Konstruksi scaffolding
terjadi pada peserta didik yang tidak dapat mengartikulasikan atau
menjelajahi belajar secara mandiri. Scaffolding dipersiapkan oleh guru
untuk tidak mengubah sifat atau tingkat kesulitan dari tugas, melainkan
dengan scaffolding yang disediakan memungkinkan siswa untuk berhasil
menyelesaikan tugas Chairani (2015:41).
Agus N. Cahyo (2013: 133-134) menjelaskan bahwa tujuan penerapan
scaffolding pada proses pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
a. Memotivasi dan mengaitkan minat peserta didik dengan tugas.
b. Menyederhanakan tugas sehingga membuatnya lebih terkelola dan bisa
dicapai oleh peserta didik.
c. Menyediakan beberapa arahan/petunjuk untuk membantu peserta didik
fokus pada pencapaian tujuan.
d. Secara jelas menunjukkan perbedaan antara pekerjaan peserta didik dan
solusi standar atau yang diharapkan.
e. Mengurangi frustasi dan resiko peserta didik.
f. Memberi model dan mendefinisikan dengan jelas harapan mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kegiatan yang akan dilakukan.
Anghileri (2006) mengusulkan tiga hierarki dari penggunaan
scaffolding yang merupakan dukungan dalam pembelajaran matematika:
At the most basic level, enviromental provisions enable learning
to take place without the direct intervention of the teacher. The
subsequent two levels identify teacher interactions that are
increasingly directed to developing richness in the support of
mathematical learning through explaining, reviewing and
restructuring and developing conceptual thinking.
Menurut Anghileri tiga hierarki dari penggunaan scaffolding yaitu:
Level 1 : Enviromental provisions (Classroom organization, artefacts)
Pada level ini scaffolding diberikan dengan mengondisikan
lingkungan yang mendukung kegiatan belajar. Misalkan dengan
menyediakan lembar tugas secara terstruktur serta menggunakan bahasa
yang mudah dimerngerti siswa. Menyediakan media atau gambar-gambar
yang sesuai dengan masalah yang diberikan.
Level 2 : Explaining, reviewing, and restructuring
Pada level kedua ini terdapat interaksi langsung antara guru dengan
siswa. Bentuk interaksi meliputi : menjelaskan (explaining) yaitu cara
untuk menyampaikan konsep yang dipelajari, meninjau (reviewing) yaitu
mengidentifikasi aspek-aspek yang paling penting berkaitan dengan
implisit ide-ide matematika atau masalah yang akan dipecahkan dan
restrukturasi (restructuring) yaitu menyederhanakan sesuatu yang abstrak
dalam matematika menjadi lebih dapat diterima oleh siswa.
Level 3 : Developing Conceptual Thinking
Pada level selanjutnya, antara guru dengan siswa terlibat secara
langsung dalam suatu interaksi, khususnya dalam matematika. Bentuk
interaksi yang dimaksud yaitu explaining (menjelaskan), reviewing
(meninjau/memeriksa) dan restructuring (membangun ulang pemahaman).
1. Explaining
Bentuk interaksi pertama (menjelaskan) menerapkan cara yang
digunakan oleh guru untuk menyampaikan konsep yang dipelajari
siswa. Pada tahap ini guru menfokuskan perhatian siswa pada aspek-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
aspek yang berhubungan dengan matematika.
2. Reviewing
Saat siswa terlibat dengan tugas, mereka tidak selalu dapat
mengidentifikasi aspek-aspek yang paling penting berkaitan dengan
ide tersirat matematika atau masalah yang akan dipecahkan. Guru
membantu siswa dengan cara menfokuskan kembali siswa dan
member kesempatan lebih lanjut untuk mengembangkan sendiri dari
pada tergantung oleh guru. Reviewing diklasifikasikan menjadi lima
jenis interaksi diantaranya :
a. Looking, touching and verbalishing
Pada interaksi ini guru mendorong siswa untuk menangani suatu
permasalahan, merefleksikan apa yang bisa dilihat oleh siswa dan
meminta siswa untuk menceritakan kembali hasil pengamatannya
menggunakan bahasa mereka sendiri.
b. Prompting and probing
Pada interaksi ini guru mengarahkan siswa untuk dapat
menjelaskan dan melakukan pembenaran. Guru memberikan
beberapa pertanyaan yang mengarahkan pada siswa menuju
solusi yang diinginkan. Di sisi lain, pertanyaan tersebut dapat
membantu siswa memperluas pemikiran mereka sendiri.
c. Interpreting students’ action and talk
Pada interaksi ini guru mentafsirkan tindakan dan ucapan siswa.
Hal tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan tanya jawab dengan
siswa mengenai tugas yang sedang dikerjakan siswa.
d. Parallel modeling
Pada saat interaksi yang telah dilakukan dirasa tidak cukup
mengarah pada solusi yang diharapkan, strategi alternatif yang
dapat digunakan adalah dengan pemodelan yang sama, guru dapat
memberi contoh serupa yang dapat dipahami oleh siswa.
e. Students explaining and justifying
Pada interaksi ini guru dapat meningkatkan pemahaman siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
melalui belajar kelompok (diskusi). Melalui diskusi tersebut,
siswa akan secara aktif berpartisipasi dan memperjelas
pemikiran mereka. Di samping itu, melalui diskusi, guru juga
dapat mengetahui pemahaman individu.
3. Restructuring
Melalui membangun ulang pemahaman ini, tujuan guru adalah
secara bertahap membuat ide-ide yang lebih mudah dipahami siswa.
Restructuring (Membangun Ulang Pemahaman) terbagi menjadi
empat jenis interaksi, sebagai berikut :
a. Providing meaningfull contexts
Saat siswa dapat dihadapkan pada suatu permasalahan matematika
yang abstrak dan siswa tidak dapat menyelesaikannya, guru dapat
menangani hal tersebut dengan membuat permasalah yang abstrak
tersebut menjadi permasalahan yang lebih konkret sesuai dengan
hal-hal yang telah siswa ketahui.
b. Simplifying the problem
Saat siswa tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan, guru
dapat membantu siswa dengan menyederhanakan permasalahan
tersebut. Cara yang dapat digunakan adalah mereduksi hal-hal yang
kurang relevan dan lebih memfokuskan pada hal-hal yang relevan.
c. Rephrasing students talk
Pada interaksi ini peran penting guru adalah mengamati proses
siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Guru dapat
melakukan tanya jawab berkaitan dengan proses siswa
menyelesaikan masalah tersebut.
d. Negotiating meanings
Pada interaksi ini, guru melakukan negoisasi makna dengan siswa
sebelum dilakukan penggeneralisasian. Kegiatan ini dilakukan guru
untuk menghindari kesalahpahaman mengenai suatu permasalahan.
Level 3 : Developing Conceptual Thingking
Pada level ini, terdiri dari interaksi pengajaran yang secara gamblang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
mengembangkan pemikirian konseptual dengan cara mengungkapkan
pemahaman pada siswa. Interaksi guru pada murid adalah guru
mengarahkan siswa untuk meningkatkan daya pikir secara konseptual,
interaksi guru dan siswa yaitu menciptakan kesempatan untuk
mengungkapkan pemahaman secara bersama-sama. Level ketiga ini
menuntut pembelajaran matematika untuk lebih banyak mengajarkan
mengulang prosedur yang telah dipelajari untuk menyelesaikan masalah.
Tingkat tertinggi dari scaffolding ini terdiri dari interaksi pengajaran yang
secara gamblang mengembangkan pemikiran konseptual dengan
menciptakan kesempatan untuk mengungkapkan pemahaman pada siswa.
Pada tahap ini siswa didukung untuk membuat koneksi dan
mengembangkan alat-alat representasi. Siswa juga dilibatkan dalam
wacana konseptual yang dapat meningkatkan daya pikir.
a. Making Connections
Membuat hubungan dari suatu hal yang sangat penting dilakukan
oleh guru untuk siswa sebagai strategi dalam pemberian dukungan
dengan melakukan intervensi sehingga siswa mampu untuk
mengembangkan idenya.
b. Developing Representational Tools
Mengembangkan alat representasi merupakan hal yang penting
dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut dikarenakan
pembelajaran matematika berkaitan dengan penggunaan simbol,
gambar, kata-kata dan yang lainnya. Guru diharapkan mampu
memfasilitasi untuk mempresentasikan simbol, gambar serta kata-
kata tersebut agar mudah dipahami siswa. Scaffolding yang diberikan
diharapakan dapat meningkatkan kemampuannya untuk memahami
makna simbol, gambar, kata-kata tersebut.
c. Generating Conceptual Discourse
Dalam interaksi ini, peran ini guru bukan lagi menjelaskan atau
memberikan pembenaran seperti yang telah di uraikan pada tingkat
scaffolding sebelumnya, melainkan guru lebih menitikberatkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
strategi ataupun proses yang telah digunakan siswa untuk menyadari
bentuk lain yang relevan dari masalah yang diberikan yang diperoleh
dari penalaran matematika mereka.
D. Soal Cerita
Menurut Sweden et al (dalam Endang Setyo Winarni, 2012:122) soal
cerita adalah soal yang diungkapkan dalam bentuk cerita yang diambil dari
pengalaman siswa yang berkaitan dengan konsep matematika. Menurut
Abidia dalam (Marsudi Raharjo, 2009: 2) soal cerita adalah soal yang
disajikan dalam bentuk cerita pendek. Sedangkan menurut pendapat Haji
(1994:13), soal yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam bidang matematika dapat berbentuk cerita dan soal bukan cerita/
hitungan. Dilanjutkannya, soal cerita merupakan modifikasi dari soal-soal
hitungan yang berkaitan dengan kenyataan yang ada dilingkungan siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian soal cerita dari beberapa alhi diatas, dapat
disimpulkan bahwa soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita
dalam kehidupan sehari-hari siswa, dimana soal tersebut memuat masalah
matematika yang harus diselesaikan oleh siswa. Dalam matematika, soal
cerita banyak terdapat dalam aspek pemecahan masalah, dimana dalam
menyelesaikannya siswa harus mampu memahami maksud dari
permasalahan yang akan diselesaikan, dapat menyusun model
matematikanya serta mampu mengaitkan permasalahan tersebut dengan
materi pembelajaran yang telah dipelajari sehingga dapat menyelesaikannya
dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki. Menurut Hartini
(2008:10) dalam menyelesaikan suatu soal cerita, siswa harus memiliki
beberapa kompetensi yaitu 1) kemampuan verbal yaitu kemampuan dalam
memahami soal dan menginterpretasikannya sehingga dapat mengubahnya ke
dalam model matematika dan 2) kemampuan algoritma yaitu kemampuan
siswa untuk menentukan algoritma yang tepat dalam menyelesaikan soal,
ketelitian perhitungan serta kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan dari
hasil perhitungan yang siswa lakukan dan mengaitkannya dengan soal awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang akan diselesaikan.
Menurut Hudojo (2003:198) langkah - langkah dalam menyelesaikan
soal cerita sebagai berikut.
1. Membaca soal cerita.
Sedapat mungkin siswa membaca soal cerita itu sendiri-sendiri (dalam
batin). Kemudian seorang siswa membaca soal cerita itu dengan suara
keras sedang yang lain mendengarkan.
2. Tanyakan kepada siswa beberapa pertanyaan untuk mengetahui apakah
soal cerita itu sudah benar-benar dimengerti. Pertanyaan-pertanyaan itu
misalnya:
(a)“Apa yang kau ketahui dari soal itu?”
(b)“Apa saja dari soal itu yang dapat kau peroleh?”
(c)“Apa yang hendak kau cari?”
(d)“Bagaimana kamu akan menyelesaikan soal itu?”
3. Rencana metode penyelesaian. Mintalah kepada siswa untuk memilih
operasi dan jelaskan mengapa operasi itu dapat dipergunakan untuk
menyelesaikan soal yang dimaksud.
4. Menyelesaikan soal cerita. Bila ketiga langkah di atas sudah
dilaksanakan, akan memudahkan penyelesaian soal. Setiap siswa dapat
bekerja sendiri secara bebas.
5. Bila suatu penyelesaian sudah diperoleh, coba diskusikan, apakah
jawaban itu sudah benar, interprestasikan hasil tersebut dalam konteks
soal cerita itu.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan langkah-langkah
pemecahan masalah berdasarkan prosedur Newman. Metode analisis kesalahan
Newman diperkenalkan pertama kali pada tahun 1977 oleh Anne Newman,
seorang guru bidang studi matematika di Australia. Dalam kajiannya White
(2010:133) menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah berdasarkan
prosedur Newman bahwa:
NEA (Newman’s Error Analysis) was designed as a simple
diagnosticprocedure. Newman (1977, 1983) maintained that when a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
person attempted toanswer a standard, written, mathematics word
problem then that person had to beable to pass over a number of successive
hurdles:
Level 1 Reading (or Decoding),2 Comprehension, 3 Transformation, 4
Process Skills, and 5 Encoding.
Menurut Newman sebagaimana dikutip White (2010:134) ketika
peserta didik ingin mendapatkan solusi yang tepat dari suatu masalah
matematika dalam bentuk soal uraian, maka peserta didik diminta untuk
melakukan lima kegiatan berikut.
(1)Silahkan bacakan pertanyaan tersebut. Jika kamu tidak mengetahui
suatu kata tinggalkan saja.
(2)Katakan apa pertanyaan yang diminta untuk kamu kerjakan.
(3)Katakan bagaimana kamu akan menemukan jawaban.
(4)Tunjukkan apa yang akan kamu kerjakan untuk memperoleh jawaban
tersebut. Katakan dengan keras sehingga dapat dimengerti bagaimana
kamu berpikir.
(5)Tuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut.
Dalam proses penyelesaian masalah, ada banyak faktor yang
mendukung peserta didik untuk mendapatkan jawaban yang benar. Jha
(2012:17) menyatakan bahwa dalam menyelesaikan masalah menggunakan
prosedur Newman terdapat dua jenis rintangan yang menghambat peserta didik
untuk mencapai jawaban yang benar, yaitu 1) permasalahan dalam membaca
dan memahami konsep yang dinyatakan dalam tahap membaca dan memahami
masalah, dan 2) permasalahan dalam proses perhitungan yang terdiri atas
transformasi, keterampilan memproses, dan penulisan jawaban. Berikut adalah
indikator dari kelima langkah pemecahan masalah berdasarkan Prosedur
Newman menurut Jha (2012) dan Singh (2010).
1. Reading
Indikator langkah pertama prosedur Newman yaitu reading adalah
sebagai berikut.
1) Siswa dapat membaca atau mengenal simbol-simbol dalam soal.
2) Siswa memaknai arti setiap kata, istilah atau simbol dalam soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Comprehension
Indikator langkah kedua prosedur Newman yaitu comprehension
adalah sebagai berikut.
1) Siswa memahami apa saja yang diketahui dalam soal.
2) Siswa memahami apa saja yang ditanyakan dalam soal.
3. Transformation
Indikator langkah ketiga prosedur Newman yaitu transformation
adalah sebagai berikut.
1) Siswa dapat mengubah informasi dalam soal ke model matematika.
2) Siswa mengetahui apa saja rumus yang akan digunakan untuk
menyelesaikan soal.
3) Siswa mengetahui operasi hitung yang harus digunakan untuk
menyelesaikan soal.
4. Process Skill
Indikator langkah keempat prosedur Newman yaitu process skill
adalah sebagai berikut.
1) Siswa mengetahui langkah-langkah yang digunakan dalam
menyelesaikan soal.
2) Siswa dapat melakukan langkah-langkah yang digunakan dalam
menyelesaikan soal dengan tepat.
5. Encoding
Indikator langkah kelima dalam prosedur Newman yaitu encoding
adalah sebagai berikut.
1) Siswa dapat menunjukan jawaban akhir dari penyelesaian soal
dengan benar.
2) Siswa dapat menuliskan jawaban akhir sesuai dengan kesimpulan
yang dimaksud dalam soal.
Menurut Praktipong & Nakamura (2006:113), prosedur Newman
adalah sebuah metode untuk menganalisis kesalahan dalam soal uraian.
Kesalahan-kesalahan menurut Newman ialah sebagai berikut.
1. Kesalahan Membaca (Reading Error)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Kesalahan membaca menurut Singh (2010:266) terjadi ketika siswa
tidak mampu membaca kata-kata maupun simbol yang terdapat dalam
soal. Kesalahan reading dapat diketahui dengan cara wawancara
langsung terhadap subjek.
2. Kesalahan Memahami (Comprehension Error)
Kesalahan memahami menurut Singh (2010:266) terjadi ketika siswa
mampu membaca soal namun gagal memahami apa yang
dimaksudkan/diperlukan sehingga siswa tersebut gagal dalam
menyelesaikan permasalahannya.
3. Kesalahan Transformasi (Transformation Error)
Kesalahan transformation menurut Singh (2010:266) terjadi ketika
siswa sudah mampu memahami apa yang diketahui dan dibutuhkan
dalam penyelesaian masalah namun tidak mampu
mengindentifikasikan operasi matematika yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahannya.
4. Kesalahan Ketrampilan Proses (process skill)
Kesalahan process skill menurut Singh (2010:266) terjadi ketika siswa
telah mampu menentukan operasi matematika yang tepat namun siswa
salah dalam mengemukakan prosedur pengerjaan yang benar.
5. Kesalahan Penulisan (Encoding Error)
Kesalahan encoding menurut Singh (2010:267) bisa terjadi walaupun
siswa telah mampu mengerjakan dengan benar masalah matematika
namun dengan kecerobohannya siswa tersebut menulis jawaban akhir
yang salah.
E. Tinjauan Materi : Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Berikut ini ditunjukkan tinjauan tentang materi persamaan linear satu
variabel menurut Cunayah (2005:128-137).
1) Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV):
a. Kalimat Tertutup atau Pernyataan Kalimat tertutup atau pernyataan
adalah kalimat yang dapat dinyatakan benar saja atau salah saja atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tidak dua-duanya. Contoh: Ibu kota Indonesia adalah Jakarta atau satu
merupakan bilangan prima.
b. Kalimat Terbuka, Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya, karena memiliki unsur yang belum
diketahui nilainya. Contoh: Dua dikurangi m adalah satu. Dalam
matematika sesuatu yang belum diketahui nilainya dinamakan
variabel atau peubah. Variabel atau adalah simbol/lambang yang
mewakili sebarang anggota suatu himpunan semesta. Variabel
biasanya disimbolkan dengan huruf kecil.
Contoh: “ 9 dikurangi suatu bilangan hasilnya 5 “, jika suatu bilangan
diganti dengan x, maka kalimat itu dapat ditulis dalam
simbol matematika yaitu : 9 – x = 5.
Kalimat terbuka yang menggunakan tanda penghubung “ =
“ disebut persamaan. Jika variabel suatu persamaan memiliki pangkat
bulat positif dan pangkat tertingginya adalah satu maka persamaan
tersebut disebut persamaan linear. Persamaan linear yang hanya
memuat satu variabel adalah persamaan linear satu variabel (PLSV).
Bentuk umum dari persamaan linear satu variabel adalah :
ax+b = 0
2) Sifat-sifat Kesetaraan Persamaan Linear Satu Variabel
Penentuan penyelesaian persamaan linear satu variabel dapat
dilakukan dengan sifat-sifat kesetaraan persamaan linear satu variabel
berikut.
1) Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear
satu variabel dijumlahkan dengan bilangan yang sama, maka
menghasilkan persamaan linear satu variabel yang setara.
2) Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear
satu variabel dikurangi dengan bilangan yang sama, maka
menghasilkan persamaan linear satu variabel yang setara.
3) Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear
satu variabel dikalikan dengan bilangan yang sama, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menghasilkan persamaan linear satu variabel yang setara.
4) Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear
satu variabel dibagi dengan bilangan yang sama dan bukan nol, maka
menghasilkan persamaan linear satu variabel yang setara.
3) Membuat Model Matematika dan Menyelesaikan Masalah Sehari-hari
yang berkaitan dengan Persamaan Linear Satu Variabel
Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dapat
diselesaikan dengan perhitungan yang melibatkan persamaan linear satu
variabel. Permasalahan sehari-hari tersebut biasanya disajikan dalam
bentuk soal cerita. Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai
berikut:
1) Mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita menjadi beberapa
kalimat matematika (model matematika), sehingga membentuk
persamaan linear satu variabel.
2) Menyelesaikan persamaan linear satu variabel yang dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Buatlah diagram (sketsa), jika soal berhubungan dengan geometri.
b. Misalkan besaran yang belum diketahui dengan sebuah variabel.
c. Terjemahkan kalimat pada soal cerita menjadi model matematika
dalam bentuk persamaan.
d. Selesaikan persamaan yang diperoleh dengan informasi-informasi
yang telah kamu ketahui pada materi sebelumnya.
3) Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab
pertanyaan pada soal cerita.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan scaffolding yang di
gunakan peneliti sebagai acuan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Restyanna Yanu Pratiwi yang di
tulis dalam skripsinya pada tahun 2013 yang berjudul “ Pembentukan
Karakter dan Pemecahan Masalah melalui Model Pembelajaran Superitem
Berbantuan Scaffolding Materi Trigonometri Kelas X SMK ” dari jurusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
matematika Universitas Negeri Semarang. Hasil dari penelitian tersebut
menunujukkan bahwa kemampuan pemecahkan masalah siswa dapat
meningkat melalui pembelajaran dengan model Superitem berbantuan
scaffolding. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah, sama-sama memberikan scaffolding pada proses
pembelajaran matematika dan jenis penelitian yang di gunakan sama-sama
kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah pada materi dan juga temapat
penelitian.
2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutanto Wasis Prasetyo yang di tulis
dalam skripsinya pada tahun 2015 yang berjudul “ Profil Scaffolding
Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri Berbasis IT pada Materi Bangun
Datar Siswa Kelas VII SMP 2 Ngunut Tulungagung” dari jurusan Tadris
Matematika IAIN Tulungagung. Hasil dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa dengan memberikan scaffolding dalam
menyelesaikan masalah geometri berbasis IT dapat meningkatkan
pemahman dan kemampuan mengoperasaikan bentuk aljabar siswa pada
materi geometri. Hal ini di tunjukkan dengan adanya peningkatan pada
hasil belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah, sama-sama memberikan scaffolding pada proses
pembelajaran matematika dan jenis penelitian yang digunakan sama-sama
kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah pada materi dan juga tempat
penelitian.
G. Kerangka Berfikir
Penelitian ini di awali dari kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal persamaan linier satu variabel. kesalahan tersebut
diantaranya: 1) memahami masalah, 2) menentukan pola/bentuk matematika
dari soal, 3) menentukan cara untuk menemukan penyelesaiaanya, 4)
menyelesaiakan masalah persamaan linier satu variabel, 5) penarikan
kesimpulan. Sebagaimana di ketahui bahwa kesalahan yang dilakukan siswa
dalam proses penyelesaian merupakan sumber utama untuk mengetahui
kesulitan yang dihadapi siswa. Untuk membantu siswa mengatasi kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tersebut, peneliti memberikan scaffolding (bantuan belajar) yaitu meliputi: 1)
Explaining, 2) Reviewing, 3) Restructuring, dan 4) Developing conceptual
thinking. Setelah pemberian scaffolding kesulitan yang dihadapi siswa dapat
teratasi sehingga peserta didik mampu memahami konsep persamaan linier
satu variabel dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Bagan 2. 1 Kerangka Berfikir
Explainin
g
Pemberian Scaffolding
Persamaan Linear Satu
Variabel
Membac
a
masalah
Kesalahan siswa
Memahami
Masalah
Transformas
i masalah
Ketrampilan
psroses/prosed
ur
(menyelesaika
n persamaan)
Penulisa
n
jawaban
Reviewing
Developin
g
Conceptua
l Thinking
Restructurin
g
Siswa dapat menyelesaikan masalah Persamaan Linear Satu
Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Sudjana (2007:64) yaitu
penelitian yang berusaha mendeskripsikan gejala atau peristiwa dan
kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Selain itu, penelitian yang bersifat
deskriptif adalah penelitian yang mengambil atau memfokuskan pada
masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian.
Menurut Moleong (2007:6-15), penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh
subjek yang berupa perilaku, persepsi, tindakan dan lain-lain. Dalam
penelitian kualitatif terdapat beberapa karakteristik, adapun karakteristik
penelitian kualitatif menurut Moleong (dalam Tanzeh:2011) adalah: 1)
Latar alamiah, 2) manusia (peneliti) sebagai alat (instrumen) utama, 3)
Metode yang digunakan adalah kualitatif, 4) Analisi data dilakukan secara
induktif (dari umum ke kusus), 5)Teori dari dasar, 6) Laporan hasil
penelitian di susun secara deskriptif, 7) Lebih mementingkan proses
daripada hasil, 8) Adanya batasan penelitian dengan adanya fokus penelitian,
9) Adanya kriteria kusus untuk keabsahan data, 10) Desain yang bersifat
sementara, yaitu dapat berubah sesuai dengan kenyataan yang di temukan
di lapangan, 11) Hasil penelitian di rundingkan dan di sepakati bersama.
Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan bentuk scaffolding yang
diberikan dalam proses pemecahan masalah pada soal cerita materi
persamaan linear satu variabel.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari - Februari 2018 di
SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Suryodiningratan
No.33, Mantrijeron, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Gaharu SMP
Stella Duce 2 Yogyakarta yang berjumlah 34 siswa. Keseluruhan siswa di
kelas tersebut merupakan subjek tes utama . Tetapi hanya 5 (lima) siswa
yang diambil sebagai subjek penelitian. Lima subjek penelitian ini dipilih
dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu kelompok atas, sedang, dan bawah.
Pemilihan subjek penelitian dipilih dari kelompok yang berbeda lebih
dimaksudkan untuk menjaring informasi yang lengkap. Selain itu, subjek
juga harus mempunyai kemampuan yang baik dalam berkomunikasi.
Pemilihan siswa yang baik dalam berkomunikasi akan dikonsultasikan
dengan guru matematika di kelas tersebut.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah bentuk scaffolding yang diberikan dalam
proses pemecahan masalah soal cerita pada materi Persamaan Linear Satu
Variabel (PLSV) yang mengacu pada scaffolding Anghilleri.
D. Data Penelitian
Data penelitian ini berupa 1) data hasil pengerjaan siswa pada soal
tes yang di berikan, 2) data yang diperoleh dari hasil wawancara yang
berupa pernyataan dan jawaban siswa tentang jalannya proses berfikir siswa
dalam upaya memperoleh penyelesaian dari soal yang di berikan, 3) data
pengamatan peneliti pada proses pemberian Scaffolding pada siswa .
Adapun dokumentasi hanya di gunakan sebagai data pendukung. Dimana
data yang telah di kumpulkan tersebut diperlengkap dengan hasil catatan
lapangan peneliti berdasarkan keadaan yang terjadi.
E. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan dilaksanakan meliputi tiga tahap
yaitu : tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis data. Masing-
masing tahap akan diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi : (1).
Menentukan sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. (2)
meminta izin kepada kepala sekolah SMP Stella Duce 2 Yogyakarta (3)
membuat kesepekatan dengan guru bidang studi matematika di SMP
Stella Duce 2 Yogykarta, mengenai waktu dan kelas yang akan
digunakan untuk penelitian. (4) melakukan wawancara dengan guru
bidang studi matematika di kelas yang akan dijadikan tempat penelitian
mengenai kondisi siswa termasuk permasalahan-permasalahn yang
muncul dalam pembelajaran matematika (5) menyusun instrumen
penelitian yang berupa tes beserta pedoman wawancara. (6) melakukan
validasi instrument yang telah dibuat pada dosen pembimbing dan guru
bidang studi matematika.
2. Tahap pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi : (1) Melakukan review
materi selama 2 jam pelajaran (2) Memberikan tes utama (2)
Menganalisis hasil tes masing-masing siswa (3) Memilih subjek
penelitian. (4) Melakukan wawancara bebas terpimpin pada siswa yang
telah dipilih berdasarkan hasil tes utama dan memberikan scaffolding
pada siswa tersebut. (5) Memberikan soal tes evaluasi.
3. Tahap analisis data
Setelah tahap pelaksanaan selesai dilaksanakan, maka langkah
selanjutnya adalah tahap analisis data. Data yang telah diperoleh pada
tahap pelaksanaan kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Dalam hal ini data yang dianalisis adalah data hasil tes dan
hasil wawancara.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode
pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode
tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapaty
menggambarkan atau mengindikasikan sesuatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah cara dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan yang berbentuk pemberian tugas baik berupa pertanyaan atau
perintah yang harus dikerjakan. Pada penelitian ini, tes bertujuan untuk
menentukan siswa manakah yang akan dijadikan sebagai subjek
penelitian sekaligus untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh subjek dalam pemecahan masalah soal cerita pada tes
utama. Data hasil pekerjaan pada tes utama ini dianalisis secara
kuantitatif dan kualitatif. Analisis secara kuantitatif dilakukan dengan
mengoreksi hasil pekerjaan siswa pada tes utama yang disesuaikan
dengan kunci jawaban yang telah dibuat oleh peneliti. Kemudian
diurutkan berdasarkan skor yang diperoleh masing-masing siswa dari
skor tertinggi ke skor yang terendah dan dibagi ke dalam tiga kelompok
yaitu kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah.
Sedangkan analisis secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan
tahapan analisis Newman sebagai acuan dalam mengidentifikasi
kesalahan yang dialami oleh siswa yang juga disesuaikan pada kunci
jawaban yang telah dibuat oleh peneliti. Setelah menentukan subjek
berdasarkan analisa hasil pada tes utama, subjek akan diwawancarai
berdasarkan hasil pekerjaan pada tes utama yang bertujuan untuk lebih
memperjelas letak kesalahan yang dilakukan dan penentuan bentuk
scaffolding yang akan diberikan.
2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah bertujuan untuk memperkuat data
tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal cerita. Dalam hal ini peneliti melakukan langkah-
langkah sebagai berikut: (1) sebelum memulai wawancara peneliti
menyiapakan alat perekam yaitu handphone dan alat tulis (2) selanjutnya,
siswa diminta menjelaskan jawaban yang telah ditulis oleh subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
penelitian yang dipilih tersebut dan peneliti memberikan scaffolding
yang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh subjek. (3) pada saat
mewawancarai, peneliti melakukan pengamatan dan membuat catatan-
catatan yang tidak dapat didteksi oleh alat perekam, seperti mimic dan
ekspresi wajah serta tingkah laku subjek saat mengerjakan dan
diwawancarai.
G. Instrument Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar tes
utama, tes utama , tes utama , pedoman scaffolding.
1. Peneliti
Menurut Sugiyono(2013: 305), peneliti merupakan “ instrumen kunci
dalam penelitian kualitatif. “ . Dalam penelitian ini peneliti berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informasi sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menganalis data, menafsirkan data, dan
membuat kesimpulan atas data yang didapat selama penelitian. Hasil
ini dilakukan agar keabsahan data dapat dijamin karena merupakan
hasil murni masing-masing siswa. Selain sebagai instrumen utama
dalam penelitian, peneliti juga membuat instrumen bantu yaitu soal tes
utama, tes utama , tes utama yang berupa soal cerita berkaitan dengan
pemecahan masalah materi persamaan linear satu variabel.
2. Lembar Soal Tes
Lembar soal tes berupa soal cerita yang disusun berdasarkan
kompetensi dasar dan indikator yang berkaitan pada pemecahan
masalah materi persamaan linear satu variabel. Lembar soal tes
berbentuk uraian yang terdiri dari tiga butir soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Soal Tes
No Kompetensi
Dasar Indikator Soal
Nomor
Soal
1 4.2Membuat dan
menyelesaikan
model
Matematika dari
masalah nyata
yang berkaitan
dengan
persamaan
linear satu
variabel.
4.2.1Dapat
menyelesaikan
masalah dalam
kehidupan
sehari-hari
yang terkait
persamaan
linear satu
variabel. Dapat
menyelesaikan
masalah dalam
kehidupan
sehari-hari
yang terkait
persamaan
linear satu
variabel
Ade ingin
membuat sebuah
kolam ikan yang
berbentuk balok
tanpa tutup
dengan lebar alas
kolam 3 meter
kurang dari
panjangnya. Jika
keliling bagian
alas dari kolam
tersebut 34 m.
Tentukan panjang
alas kolam ikan
yang akan dibuat
Ade!
1
Pak Adit memiliki
kebun berbentuk
persegi panjang.
Panjang kebunnya
dua kali lebarnya.
Sedangkan
keliling kebun pak
Adit adalah 48 m.
Tentukan :
a. Berapakah
panjang dan
lebar kebun
Pak Adit
sesungguhny
a ?
b. Berapakah
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
luas kebun Pak
Adit ?
Umur Budi dua
tahun lebih tua
dari umur
adiknya. Sepuluh
tahun yang lalu
jumlah umur
mereka 12 tahun.
Berapakah umur
Budi 8 tahun yang
akan datang?
3
3. Pedoman Scaffolding
Pedoman scaffolding dibuat dengan mengacu pada tahapan Scaffolding
Anghilleri yang disesuaikan dengan jenis kesalahan dalam pemecahan
soal cerita melalui tahapan kesalahan Newman.
Adapun pedoman scaffolding diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Pedoman Pemberian Scaffolding
Tahapan Analisis Newman Kriteria
Scaffolding
Scaffolding yang
Diberikan
Membaca
masalah
(Reading)
Mengartikan istilah-
istilah, kata-kata,
kalimat dan simbol
sulit
Reviewing 1. Meminta siswa
untuk teliti dalam
membaca soal.
Explaining
2. Memberikan arti
dari kata-kata yang
tidak dipahami
oleh siswa.
Restructuring. 3. Membaca ulang
soal dengan
memberikan
penekanan atau
intonasi pada
kalimat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
memberikan
informasi penting.
Memahani
masalah
(Comprehensi
on)
Menentukan apa yang
diketahui
Reviewing 1. Meminta siswa
untuk membaca
soal kembali dan
memintanya untuk
mengungkapkan
informasi apa yang
saja yang ia dapat.
Explaining
Restructuring
2. Memfokuskan
perhatian siswa
pada soal dengan
membacakan
ulang soal dan
memberi
penekanan
berintonasi pada
kalimat yang
memberikan
informasi penting.
3. Membentuk
permasalahan
menjadi lebih
sederhana.
4. Mengajukan
pertanyaan arahan
hingga siswa dapat
menemukan semua
informasi penting
yang ada pada soal.
Menentukan apa yang
ditanyakan
Reviewing 1. Meminta siswa
untuk membaca
soal kembali dan
memintanya untuk
mengungkapkan
informasi apa yang
saja yang ia dapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Explaining
Restructuring
2. Memfokuskan
perhatian siswa
pada soal dengan
membacakan
ulang soal dan
memberi
penekanan
berintonasi pada
kalimat yang
memberikan
informasi penting.
3. Membentuk
permasalahan
menjadi lebih
sederahana.
Transformasi
Masalah
(Transformati
on)
Membuat model
matematika
a. Menentuka
n variabel
Reviewing 1. Meminta siswa
membaca apa yang
diketahui dan
ditanyakan dalam
soal.
Restructuring
2. Mengajukan
pertanyaan pada
siswa untuk
mengarahkan
siswa pada kata
kunci yang
terdapat pada soal.
3. Mengarahkan
siswa untuk
membuat
pemisalan.
b. Membuat
model
matematika
Reviewing 1. Meminta siswa
membaca apa yang
diketahui
2. Membawa siswa
ke situasi terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang telah siswa
kenal.
3. Membawa siswa
untuk mengingat
kembali materi
terkait yang telah
dipelajari
sebelumnya.
4. Meminta siswa
untuk mencermati
variabel yang
sudah ditentukan.
Restructuring 5. Mengarahkan
siswa untuk
mengidentifikasi
dari apa yang
diketahui.
6. Menyederhanakan
sesuatu yang
abstrak pada soal
menjadi yang lebih
diterima oleh
siswa.
7. Mengajukan
pertanyaan pada
siswa untuk
mengarahkan
siswa pada objek
yang menjadi
kunci.
Developing
Conceptual
Thinking
8. Mengarahkan
siswa
menghubungkan
pemisalan yang
sudah dibuat
dengan apa yang
diketahui.untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
membuat model
matematika
Ketrampilan
Proses/Prosed
ur (Process
Skill)
Menyelesaikan
persamaan
Reviewing 1. Meminta siswa
untuk teliti dalam
mengoprasikan
bentuk-bentuk
aljabar.
2. Meminta siswa
untuk
mengkonfirmasi
hasil yang
diperoleh
Restructuring
3. Melakukan tanya
jawab untuk
membawa siswa
ke situasi terkait
yang telah siswa
kenal atau
dipelajari
sebelumnya.
Penulisan
Jawaban
(Encoding)
Menerjemahkan
variabel yang
didapatkan dan
memberikan
kesimpulan
Reviewing 1. Meminta siswa
menunjukkan
hasil
pekerjaannya.
Developing
Conceptual
Thinking
2. Meminta siswa
untuk
menghubungkan
nilai variabel
yang didapatkan
dengan apa yang
dimisalkan
3. Meminta siswa
untuk
menghubungkan
jawaban yang
diperoleh dengan
apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
ditanyakan dalam
soal.
4. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dalam penelitian ini merupakan instrumen
bantu yang digunakan oleh peneliti dalam metode wawancara.
Metode wawancara yang digunakan adalah wawancara bebas
terpimpin dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
1. Pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan kondisi
penyelesaian masalah yang dilakukan subjek penelitian
(tulisan maupun penjelasannya).
2. Pertanyaan diajukan kepada subjek penelitian sesuai dengan
data yang diperlukan.
H. Teknik Analisis Data
Setelah pengumpulan data, diperlukan analisis data agar data yang
diperoleh tersusun secara sistematis dan lebih mudah ditafsirkan. Data yang
diperoleh pada penelitian ini adalah data hasil tes yang teridiri dari data tes
yang meliputi tes utama, tes utama , tes utama , dan data hasil wawancara
yang dilakukan setelah mengerjakan tes utama secara mandiri dan
wawancara pada saat diberikan scaffolding oleh peneliti.
1. Data Hasil Tes
Data hasil tes digunakan untuk memilih subjek penelitian dan
mengetahui jenis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
sekaligus untuk menentukan bentuk scaffolding yang diberikan kepada
subjek penelitian. Data ini juga dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif
dan mengacu pada alternatif jawaban tes dengan scaffolding yang telah
dibuat oleh peneliti. Untuk keabsahan data hasil tes dengan scaffolding
dengan tujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam menyelesaikan
soal cerita, peneliti menggunakan triangulasi metode. Dalam hal ini
metode yang digunakan peneliti adalah wawancara dengan masing-
masing subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Data Hasil Wawancara
Sebelum dianalisis, data hasil wawancara diperiksa keabsahannya
melalui triangulasi. Moleong menjelaskan bahwa triangulasi adalah
memeriksa keabsahan data yang diperoleh. Triangulasi yang dipakai
dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, yaitu membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Adapun
sumber data yang dibandingkan berasal dari hasil tes dan hasil
wawancara. Analisis data dari hasil wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini masing-masing adalah analisis data dari Miles dan
Hubberman (1992: 16), yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
a. Reduksi Data
Reduksi data yaitu kegiatan yang mengacu pada proses pemilihan,
pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstraksian, dan
transformasi data mentah di lapangan. Apabila terdapat data yang
tidak valid, maka data itu dikumpulkan tersendiri dan dapat digunakan
sebagai hasil sampingan. Adapun tahap reduksi data dalam penelitian
sebagai berikut:
1. Mengoreksi hasil pekerjaan siswa yang kemudian dirangking
sehingga diperoleh kelompok atas, kelompok sedang dan
kelompok bawah untuk menentukan siswa yang akan dijadikan
sebagai subjek penelitian pada masing-masing kelompok.
2. Hasil pekerjaan siswa yang menjadi subjek penelitian merupakan
data mentah kemudian ditransformasikan pada catatan sebagai
bahan untuk wawancara.
3. Hasil wawancara disederhanakan menjadi susunan bahasa yang
baik dan rapi, kemudian ditransformasikan ke dalam catatan.
Kegiatan ini dilakukan dengan mengolah hasil wawancara siswa
yang menjadi subjek penelitian agar menjadi data yang siap untuk
digunakan.
b. Penyajian Data
Penyajian data yang meliputi klasifikasi dan identifikasi data, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menuliskan kumpulan data yang terorganisasi dan terkategori
sehingga memungkinkan untuk menarik kesimpulan dari data tersebut.
Tahap penyajian data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Menyajikan hasil pekerjaan siswa yang dipilih sebagai subjek
penelitian untuk dijadikan bahan wawancara.
2. Menyajikan hasil wawancara yang telah direkam dengan
menggunakan handphone.
3. Menyajikan hasil analisis yang berupa kesalahan setiap subjek
penelitian.Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan mampu
menjawab permasalahan dalam penelitian ini.
c. Penarikan Kesimpulan
Proses paling akhir dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan.
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah melakukan analisis dari data
yang diperoleh serta menyesuaikan dengan dugaan-dugaan awal yang
sudah diverifikasi.
I. Keabsahan Data
Untuk menjamin keabsahan data temuan dalam penelitian ini
digunakan pengecekan keabsahan. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik triangulasi data untuk memperoleh data yang dapat
dipercaya. Lexy J Moleong (2007:178), mengemukakan bahwa triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu. Triangulasi dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003: 115) yaitu wawancara,
observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek
kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Dalam penelitian
ini data hasil tes siswa dibandingkan dengan hasil wawancara dengan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Subjek Penelitian
Pada bagian bab ini, peneliti akan mendeskripsikan dan menganalisis data
tentang kesalahan yag dialami subjek dalam menyelesaikan soal cerita pada
materi Persamaan Linear Satu Variabel beserta Scaffolding yang perlu diberikan
untuk mengatasi kesalahan tersebut. Data tersebut bersumber dari hasil tes
utama yang diberikan oleh peneliti dan hasil wawancara kepada 5 subjek
penelitian. Dimana dari ke-5 subjek tersebut terdapat 1 siswa kelompok atas, 2
siswa kelompok sedang, 2 siswa kelompok bawah. Pengelompokan dilakukan
dengan mengurutkan perolehan skor total, lalu ditentukan 27% siswa yang
menjadi kelompok atas dan 27% kelompok bawah, sisanya ditentukan sebagai
kelompok sedang yang hasilnya dapat dilihat pada lampiran. Adapun siswa
yang ditetapkan sebagai subjek penelitian oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Daftar Nama Subjek Penelitian
No Inisial Subjek
Penelitian Jenis Kelamin Kategori Kode
1 MJAR Perempuan Kelompok Bawah S01
2 ASA Perempuan Kelompok Bawah S02
3 SAY Perempuan Kelompok Sedang S03
4 BFD Perempuan Kelompok Sedang S04
5 SAP Laki-laki Kelompok Atas S05
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang berlokasi
di Jl. Suryodiningratan No.33, Mantrijeron, Yogyakarta. Penelitian ini dimulai
pada tanggal 18 Januari 2018 pukul 09.50 WIB yaitu wawancara dengan guru
Matematika kelas VII Stefanus Sugeng. Peneliti melakukan review materi
Sistem Persamaan Linear Satu Variabel untuk mengawali pertemuan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
tanggal 9 Februari selama 80 menit yaitu dari pukul 09.50 – 11.10 WIB di kelas
VII Gaharu. Selama melakukan review peneliti sekaligus mengamati
bagaimana kemampuan para siswa di kelas VII Gaharu tersebut. Pemberian tes
dilakukan pada tanggal 15 Februari selama 40 menit dari pukul 09.50 – 10.30
WIB. Sedangkan wawancara dan pemberian scaffolding terhadap subjek
penelitian dilakukan pada hari berikutnya yaitu pada tanggal 16 Februari
dengan waktu yang disesuaikan pada kebutuhan scaffolding masing-masing
subjek penelitian.
C. Penyajian Data Penelitian
Data yang akan dipaparkan pada bagian ini adalah data-data yang
berkenaan dengan kegiatan penelitian dan subjek penelitian selama
pelakasanaan penelitian. Adapun data yang akan dipaparkan adalah data dari
hasil tes dan wawancara dari 5 subjek penelitian . Data- data tersebut digunakan
peneliti untuk mengambil kesimpulan tentang masalah apa saja yang siswa
hadapi dalam mengerjakan soal tes serta pemberian scaffolding yang diberikan
untuk mengatasi masalah siswa dalam menyelesikan permasalahan pada materi
Persamaan Linear Satu Variabel.
a. Analisis Data Hasil Tes dan Wawancara
1. Analisis data S01
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan S01 pada soal nomor 1, S01
sudah tepat dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan. Tetapi
S01 melakukan kesalahan dalam membuat dan mengoperasikan model
matematika. Selain itu, S01 juga tidak memberikan kesimpulan dari
jawaban yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4. 1 (Hasil pekerjaan S01 soal no.1)
Didukung dengan hasil wawancara, S01 sudah benar dalam
meyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan tetapi S01 kurang bisa
memahami makna dari apa yang diketahui dan tidak bisa mengaitkan apa
yang diketahui dan ditanyakan dalam soal untuk mendapatkan model
matematika sehingga kesulitan S01 ini tergolong kesulitan pada tahap
transformasi masalah. Kemudian selain mengalami kesulitan dalam
tahap transformasi masalah, S01 juga mengalami kesulitan dalam
mengoperasikan model matematika sehingga hasil penyelesaian model
yang dibuat juga tidak tepat. Selain itu, S01 lupa untuk memberikan
kesimpulan dari jawaban yang diperoleh. Adapun kesulitan dapat
disimpulkan dari wawancara berikut :
P : “ coba kamu sebutkan apa yang diketahui pada soal nomor 1?
“
S : “ lebar alas kolam 3 meter kurang dari panjangnya, dan keliling
bagian alas kolam adalah 34 meter “
P : “ apa yang ditanyakan dari soal tersebut?“
S : “ Panjang alas kolam ikan yang akan dibuat Ade “
P : “ oke, sekarang coba kamu jelaskan bagaimana cara kamu
menjawab apa yang ditanyakan pada soal tersebut ? “
S : “ saya menghitungnya 3 – x = 34 lalu –x = 34 – 3 terus x = 31
bu ? “
P : “ emm, darimana kamu mendapatkan 3 – x = 34 ? “
S : “ karena 3 meter kurang dari panjangnya jadi saya tulis 3 – x “
P : “ x itu permisalan dari apa ? “
S : “ panjangnya bu “
P : “ oh x itu panjangnya, lalu bagaimana kok bisa 3 – x = 34 itu
bagaimana ? “
S : “ kelilingnya bu kan diketahui 34 meter “
P : “ oh ya ya, lalu dari –x kok bisa jadi x ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
S : “ hehe, kayaknya salah itu bu “
P : “ kok kamu bisa bilang salah dasarnya apa?“
S : “ ya kayaknya ngga mungkin nek –x jadi tak tulis x aja bu “
P : “ kok bisa langsung berubah dari nilai negatif ke positif itu
bagaimana caranya? “
S : “ ngga tau bu bingung kemarin itu ngawur “
P : “ lho kok ngawur bagaimana kamu ini, kamu kan sudah belajar
cara menyelesaikan persamaan linear satu variabel kan ? “
S : “ iya bu tapi lupa caranya “
P : “ terus itu kamu menulis x = 31 , artinya apa itu ? “
S : “ ya sudah bu berarti itu panjangnya “
P : “ lalu kalau kamu ketemu panjangnya bagaimana ? “
S : “ ya sudah itu bu jawabannya ? “
P : “ setelah ketemu jawabannya lalu biasanya apa yang dilakukan ?
“
S : “ oalah menulis kesimpulannya bu “
P : “ Kok tidak kamu tulis ? “
S : “ Lupa bu “
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan
hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami S01
pada soal nomor 1 adalah S01 mengalami kesalahan pada tahap
transformasi masalah, ketrampilan proses, dan penulisan jawaban.
Selanjutnya dari analisa hasil pekerjaan S01 pada soal nomor 2,
terdapat kesulitan yang dialami oleh S01 yaitu membuat persamaan serta
mengoperasikan persamaan sehingga jawaban yang diperoleh tidak tepat,
selain itu S01 juga tidak membuat kesimpulan dari jawaban yang
diperoleh.
Gambar 4. 2 (Hasil pekerjaan S01 soal no.2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Hasil wawancara menunjukkan bahwa S01 dapat membuat
permisalan dengan benar, tetapi S01 melakukan kesalahan dalam
membuat model matematika. Meskipun hasil pekerjaan S01
menunjukkan bahwa S01 tidak menuliskan kesimpulan, tetapi saat
dilakukan wawancara S01 sudah bisa membuat kesimpulan secara
mandiri . Hal tersebut ditunjukkan pada hasil wawancara siswa :
P : “oke, sekarang coba jelaskan bagaimana proses untuk menjawab
apa yang ditanyakan pada soal tersebut !“
S : “ panjangnya itu dua kali lebarnya tak tulis p = 2x terus 2x = 48
bener ngga bu? “
P : “ lha x itu permisalan dari apa ? “
S : “ x itu lebar bu “
P : “ oh begitu, lah terus kok bisa sama dengan 48 ? “
S : “ ya tak tulis yang diketahui kelilingnya kan 48 bu “
P : “ emm begitu, terus setelah itu ? “
S : “ terus tak hitung x nya itu 48/2 jadi ketemu x nya 24 bu bener
ngga sih bu ? “
P : “ ya lanjutkan saja dulu setelah kamu menemukan x nya gimana?
“
S : “ terus..itu nyari panjangnya bu dari 2x 24 = 48 habis itu nyari
luasnya kan bu rumusnya panjang kali lebar terus tak kalikan
aja ketemu 1152 𝑚2 bu“
P : “ ya, lalu setelah itu ada lagi ngga yang kamu lakukan ? “
S : “ menulis kesimpulan bu “
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami S01 pada
soal nomor 2 adalah transformasi masalah yaitu membuat model
matematika.
Hasil pekerjaan S01 pada soal no.3 menunjukkan S01 mengalami
kesulitan dalam transformasi masalah yaitu membuat model
matematika , serta menuliskan kesimpulan. Meskipun S01 menuliskan
apa yang diketahui dan ditanyakan dengan tepat tetapi, S01 melakukan
kesalahan dalam mentransformasikan apa yang diketahui ke dalam
model matematika serta tidak jelas dalam menentukan apa yang akan
dicari ketika menyelesaikan model.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4. 3 (Hasil pekerjaan S01 soal no.3)
Hasil wawancara menunjukkan bahwa S01 mengalami kesalahan
dalam dalam mentransformasikan masalah yaitu membuat model atau
persamaan, dimana S01 tidak dapat membuat permisalan dan
menghubungkan yang diketahui dalam soal. Selain itu S01 tidak
memberikan kesimpulan karena merasa tidak yakin dengan hasil
pekerjaannya. Hal tersebut dibuktikan ketika S01 ragu-ragu dalam
menjawab pertanyaan peneliti mengenai makna dari variabel yang
digunakan oleh S01 seperti pada cuplikan berikut:
P : “ Coba tunjukkan bagaimana kamu bisa menemukan umur
Budi 8 tahun yang akan datang ? jelaskan bagaimana
pengerjaanmu ? “
S : “ emm bingung bu cara ngerjainnya “
P : “ coba mana yang membuat kamu bingung ? “
S : “ ini lho bu jumlah umur Budi dan adiknya 10 tahun yang
lalu adalah 12 tahun, gimana itu bu ? “
P : “ lha itu pengerjaanmu kemarin bagaimana ? “
S : “ rumusnya tak tulis 2x + x + 10 = 12 “
P : “ darimana kamu bisa mendapatkan rumus itu ? “
S : “ Dari yang diketahui bu “
P : “kok bisa kamu menulis 2x + x + 10 = 12 ? x nya itu apa? “
S : “ x nya itu umur Budi eh ngga tahu bu bingung, kemarin
ngawur bu “
P : “ Terus x nya nilainya pecahan ? mungkin ngga kira-kira ?“
S :“Ngga tau bu saya bingung makanya ngga tak tulis
kesimpulannya“
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami S01 adalah
memahami masalah, transformasi masalah, dan memberikan kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Analisis data S02
Berdasarkan hasil pekerjaan S02 pada soal no. 1 , dapat diketahui
bahwa S02 sudah tepat dalam menentukan apa yang diketahui dan
ditanyakan dalam soal, tetapi S02 melakukan kesalahan pada tahap
transformasi masalah yaitu membuat model matematika. Tidak hanya itu,
S02 juga mengalami kesalahan dalam menuliskan kesimpulan dari
jawaban yang diperoleh.
Gambar 4. 4 (Hasil pekerjaan S02 soal no.1)
Hasil wawancara dengan S02 juga menunjukkan bahwa S02
mengalami kesalahan dalam mengartikan informasi yang diketahui
dalam soal sehingga mengalami kesalahan dalam tranformasi masalah
yaitu membuat model matematika. S02 juga mengalami kesalahan dalam
menarik kesimpulan karena merasa ragu-ragu dengan hasil pekerjaannya..
Hal tersebut dapat disimpulkan dari wawancara berikut :
P :“Ya, lalu coba kamu jelaskan bagaimana cara kamu
menjawab apa yang ditanyakan tersebut? “
S : “ saya masih bingung bu “
P : “ bagian mana yang kamu bingungkan ? “
S : “ cara mencari panjangnya itu yang benar bagaimana?“
P : “ sekarang coba kamu jelaskan terlebih dahulu bagaimana
cara kamu mengerjakan kemarin !“
S : “ kan itu yang diketahui lebar alas 3 meter kurang dari
panjangnya bu jadi ya saya tulis 3 – p gitu bu “
P : “ oh, lalu selanjutnya bagaimana? “
S : “ saya nulisnya 34 = 3 – p terus saya hitung 34 – 3 = 3 – p –
3, terus hasilnya jadi 31 = - p tapi saya bingungnya kok
hasilnya negative ya bu ”
P : “ emm, terus habis itu bagaimana? “
S : “ ya saya bingung bu masak panjangnya ketemu negative ”
P : “ Lalu setelah itu apa yang kamu lakukan ? “
S : “ Ya ganti soal bu, soalnya bingung nulis kesimpulannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kalau panjangnya negatif seperti itu “
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami S02 pada
soal nomor 1 adalah kesulitan dalam transformasi masalah.
Selanjutnya pada soal no. 2 S02 sudah tepat dalam membuat model
tetapi mengalami kesalahan dalam membuat persamaan . Tidak hanya itu,
S02 juga mengalami kesalahan pada perhitungan untuk menemukan nilai
variabel dan juga tidak membuat kesimpulan dari jawaban yang
diperoleh.
Gambar 4. 5 (Hasil pekerjaan S02 soal no.2)
Hasil wawancara menunjukkan bahwa S02 dapat membuat model
matematika dari apa yang diketahui dengan benar, tetapi S02 melakukan
kesalahan dalam membuat persamaan dimana S02 tidak dapat
menghubungkan semua informasi yang diketahui dalam soal untuk
membuat persamaan. Sedangkan kesalahan dalam menghitung dan tidak
membuat kesimpulan telah disadari oleh S02. Hal tersebut ditunjukkan
pada kutipan hasil wawancara berikut :
P :“oke, sekarang coba jelaskan bagaimana proses untuk
menjawab apa yang ditanyakan pada soal tersebut !“
S : “ Kan yang diketahui itu panjang kebun Pak Adit adalah 2
kali lebarnya bu jadi saya tulis 2l terus kelilingnya kan 48
meter jadi 2l = 48 terus ketemu l nya 14 “
P : “Panjangnya 2l kok sama dengan keliling itu bagaimana ?”
S : “ Maksudnya gimana bu ? “
P : “ itu 2l = 48 “
S : “ oh yak karena yang diketahui panjang sama keliling itu
bu jadi tak tulis gitu aja “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
P : “ oh begitu, terus itu 14 hasilnya ? “
S : “ emm dari dari 48
2, eh salah ding bu harusnya 24 ya “
P : “ oke, setelah itu ? setelah kamu mendapatkan l nya apa
yang kamu lakukan ?”
S : “ berarti p kan samadengan 2l jadi 2 dikali 24 ya kan bu ?”
P : “ ya coba kamu lanjutkan dulu “
S : “ ketemu p nya 24 terus dicari luasnya panjang kali lebar,
24 x 48 hasilnya berapa ya bu ? “
P : “ ya coba kamu hitung berapa? “
S : “ 1.152 bu ? “
P : “ ya , setelah itu apa yang kamu lakukan ?“
S : “ ya sudah bu. “
P : “ apakah kamu sudah menjawab pertanyaan ? “
S : “ emm ya itu jawaban saya bu tapi belum saya tulis
kesimpulannya bu “
P : “ lha kenapa? “
S : “ lupa bu “
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan
hasil wawancara S02 pada soal nomor 2 dapat disimpulkan bahwa S02
mengalami kesulitan pada tahap transformasi masalah sehingga
mengalami kesalahan dalam membuat persamaan.
Hasil pekerjaan S02 pada soal no.3 menunjukkan S02 masih kurang
lengkap dalam menuliskan apa yang diketahui dalam soal sehingga
kurang tepat dalam membuat model matematika.
Gambar 4. 6 (Hasil pekerjaan S02 soal no.3)
Hal serupa juga ditemukan pada hasil wawancara yang
menunjukkan bahwa S02 masih ragu-ragu dalam mengungkapkan
informasi-informasi penting dalam soal dan belum lengkap dalam
menyebutkan apa saja yang diketahui serta model matematika yang
dibuat oleh S02 juga belum tepat, sehingga kesalahan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
oleh S02 tergolong pada tahap memahami masalah dan transformasi
masalah. Hal tersebut dapat disimpulkan dari cuplikan hasil wawancara
berikut :
P : “ apa saja yang diketahui dalam soal tersebut ? “
S : “ umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya, jumlah
umur Budi dan adik Budi adalah 12 tahun “
P : “ sudah ? “
S : “ emm sudah bu “
P : “ yakin sudah ? “
S : “ iya bu. Kayaknya sudah “
P : “ lho kok kayaknya ? “
S : “ iya sudah bu yakin “
P : “ ya sudah sekarang kalau yang ditanyakan dalam soal
apa?”
S : “ yang ditanyakan berapakah umur Budi 8 tahun yang
akan datang ? “
P : “ oke, lalu bagaimana kamu bisa menemukan umur Budi
8 tahun yang akan datang ? jelaskan bagaimana
pengerjaanmu ? “
S : “ saya pertama-tama nulis 2 + x = 12 bu, terus jadi x =10
“
P : “ kenapa kamu bisa menulis 2 + x = 12 ? coba jelaskan !”
S : “ ya karena itu bu, umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur
adiknya jadi saya misalkan 2 + x , terus jumlah umur
Budi dan adiknya kan 12 tahun jadi ya 2 + x =12 “
P : “ lho lha x itu apa ? “
S : “ umur Budi bu sepertinya “
P : “ berarti 2 + x itu umur 2 ditambah umur Budi begitu ? “
S : “ eh salah bu berarti x itu umur adiknya “
P : “ Lho yang benar yang mana ? “
S : “ aduh saya bingung bu, salah itu bu jawaban saya “
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa kesulitan yang dialami S02 adalah
kesulitan dalam memahami masalah dan transformasi masalah.
3. Analisis data S03
Berdasarkan hasil pekerjaan S03 pada soal no.1, S03 memahami
soal dengan baik sehingga S03 mampu membuat model matematika dan
mengoperasikan model matematika dengan benar. Tetapi S03 tidak
menarik kesimpulan dari hasil pekerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 4. 7 (Hasil pekerjaan S03 soal no.1)
Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa S03 tidak mengalami
kesulitan dalam memahami soal no.1 sehingga mampu membuat model
matematika dan mengoperasikan model dengan benar. Tetapi, S03 lupa
untuk menarik kesimpulan dari hasil pekerjaannya dan mampu diatasi
secara mandiri oleh S03. Hal tersebut dapat disimpulkan dari kutipan
hasil wawancara berikut :
P : “ oke, dari yang kamu sebutkan kemarin kira-kira sudah
cukup belum untuk menjawab permasalahan dari soal
nomer 1 ?”
S : “ Emmm, udah bu “
P : “ lho kok kayaknya.., nah dari apa yang sudah diketahui
dalam soal tersebut bagaimana cara kamu menyelesaikan
permasalahan tersebut ?“
S : “ jadi itu kan kolamnya bentuknya balok kan bu, terus
diketahui lebar alasnya 3 meter kurang dari panjangnya,
yang aku tahu kalau balok itu kan alasnya pasti persegi
terus diketahui kelilingnya 34 meter jadinya aku pakai
rumus keliling persegi . “
P : “ Oh gitu, lha rumus keliling persegi itu apa emangnya? “
S : “ Dua kali panjang tambah lebar “ ?
P : “terus setelah kamu menentukan rumusnya itu bagaimana?”
S : “ ya terus saya masukkan kan lebarnya itu 3 meter kurang
dari panjangnnya atau p - 3, jadi saya tulis 2 × p ditambah
2 × p – 3 bu, terus samadengan 34 karena kan diketahui
kelilingnya 34 meter. “
P : “ lho p itu apa ? “
S : “ panjangnya kan bu..”
P : “ panjang apa ? “
S : “ panjang alas kolam..”
P : “ oh yaya..kemudian setelah itu cara pengerjaannya
bagaimana? “
S : “ Ya terus aku hitung p nya ketemu 10 bu “
P : “ itu kok bisa 40 = 4p kok bisa terus jadi p = 10 ?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
S : “ Ya soalnya aku bagi 4 kan itu bu ruas kiri sama kanannya ,
40 dibagi 4 kan 10 terus 4p dibagi 4 kan sisa p “
P : “ nah, setelah kamu ketemu p nya 10 terus ? “
S : “ Ya berarti panjangnya 10 meter kan bu “
P : “ kok ndak kamu tulis di kesimpulannya ? “
S : “ lupa e bu..”
P : “ coba kamu buat kesimpulannya ! “
Berdasarkan hasil triangulasi data antara analisis jawaban siswa dan
hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa S03 hanya mengalami
kesalahan pada bagian penulisan jawaban yaitu memberikan kesimpulan
dimana dapat diatasi secara mandiri oleh S03 tanpa bantuan scaffolding
dari peneliti.
Selanjutnya, untuk soal no.2 S03 dapat membuat model matematika
dan menyelesaikan mengoperasikan model dengan benar hanya saja
penulisan variabel yang digunakan kurang tepat yaitu dengan
menggunakan huruf besar.
Gambar 4. 8 (Hasil pekerjaan S03 soal no.2)
Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa S03 dapat memahami
soal dengan baik dan membuat model dengan benar meskipun dalam
penulisan variabel S03 melakukan kesalahan dengan menggunakan huruf
besar tetapi kesalahan tersebut dapat diatasi secara mandiri oleh S03.
Begitupun juga dalam memberikan kesimpulan S03 dapat mengatasinya
secara mandiri. Hal tersebut ditunjukkan pada cuplikan hasil wawancara
dengan S03 :
P : “ Coba sebutkan apa yang ditanyakan pada nomer 2 ? “
S : “ Panjang dan lebar kebun Pak Adit sesungguhnya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
luas kebun Pak Adit “
P : “ coba sebutkan apa yang diketahui dalam soal itu ! “
S : “ Diketahui panjang kebun adalah dua kali lebarnya,
keliling kebun 48 meter “
P : “ sudah ? ada lagi ngga ? “
S : “ sudah bu. “
P : “ terus setelah kamu menulis apa yang kamu ketahui
selanjutnya bagaimana ?“
S : “ Kan itu yang diketahui kelilingnya bu, terus aku
hubungin ke kelilingnya “
P : “Dihubungin ke kelilingnya? Bagaimana itu? “
S : “ itu kan kelilingnya diketahui 48 meter b uterus saya
masukkan ke rumus keliling 2 kali panjang ditambah
lebar samadengan 48 gitu bu “
P : “ oke, kemudian pada jawaban kamu L itu maksudnya
apa? “
S : “ L itu variabel yang memisalkan lebar bu”
P : “ apakah sudah benar menuliskan variabelnya dengan
huruf besar? “
S : “ Oh iya bu, itu harusnya huruf kecil “
P : “ nah di ingat-ingat ya. Selanjutnya bagaimana? “
S : “ selanjutnya saya mengganti panjangnya menjadi 2l, jadi
48 = 2(2l) + 2l setelah itu saya hitung ketemu l = 8 bu “
P : “ kemudian setelah kamu menemukan l = 8 ? “
S : “ Ya sudah bu berarti lebarnya 8 dan panjangnya 2 x 8 =
16 terus luasnya panjang x lebar ketemu 128 meter
persegi bu “
P : “ kenapa kamu tidak memberikan kesimpulan pada
pekerjaanmu ? “
S : “ Kemarin buru-buru sih bu jadi kelupaan “
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan
hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa S03 hanya kurang cermat
dalam menuliskan permisalan dan memberikan kesimpulan. Hal tersebut
dapat diatasi S03 secara mandiri tanpa bantuan scaffolding.
Selanjutnya, berdasarkan hasil pekerjaan S03, diketahui bahwa S03
mengalami kesulitan di semua tahap mengerjakan. Hal ini dapat dilihat
dari hasil tes dimana S03 hanya menuliskan apa yang diketahui dan tidak
menuliskan langkah selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 4. 9 (Hasil pekerjaan S03 soal no.3)
Sedangkan dari hasil wawancara diketahui bahwa S03 dapat
menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal dengan benar
secara mandiri. Tetapi, S03 mengalami kesulitan pada tahap transformasi
masalah dimana S03 tidak dapat menuliskan langkah selanjutnya yaitu
membuat model matematika/persamaan. Berikut cuplikan hasil
wawancara dengan S03 :
P : “ Gimana ? kamu sudah paham dengan soalnya? “
S : “ bingung bu masihan “
P : “ yang kamu bingungkan yang mana ? “
S : “ ngga tau nulis caranya gimana bu “
P: “ Itu permasalahannya apa kira-kira? “
S : “ nyari umur Budi 8 tahun yang akan datang bu. “
P : “ Itu kamu tahu, kok ngga kamu tulis ? “
S : “ sudah bingung duluan bu “
P : “ lalu yang diketahui dari soal tersebut apa saja ? “
S : “ kalau yang diketahui umur budi 2 tahun lebih tua dari
umur adiknya, 10 tahun yang lalu jumlah umur mereka
12 tahun “
P : “ kok kamu hanya menuliskan umur Budi sama dengan 2
ditambah umur adiknya ? “
S : “ ya itu bu saya sudah bingung duluan terus waktunya
sudah habis jadi ngga saya lanjutkan “
P : “ Jadi pada saat mengerjakan soal nomor 3 ini, yang kamu
bingungkan yang mana ? “
S : “ membuat persamaannya bu “
Jika dilihat dari hasil pekerjaan S03 pada soal sebelumnya, S03
mampu melakukan operasi pada model matematika dengan baik dan
dapat menarik kesimpulan dengan benar. Oleh karena hal itu, peneliti
menduga bahwa S03 hanya mengalami kesulitan dalam membuat model
matematika. Tetapi, scaffolding yang diberikan akan disesuaikan dengan
kesalahan-kesalahan yang muncul ketika praktik pemberian scaffolding
dilakukan.
4. Analisis data S04
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan S04 pada soal no.1 tidak
ditemukan kesulitan yang berarti. S04 mampu membuat model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
matematika dan mengoperasikan dengan benar dan dapat memberikan
kesimpulan pada hasil pekerjaannya.
Gambar 4. 10 (Hasil pekerjaan S04 soal no.1)
Berdasarkan hasil wawancara juga menunjukkan bahwa S04 juga
tidak mengalami kesulitan yang berarti pada soal no.1, S04 dapat
mengerjakan soal dengan benar serta memberikan kesimpulan dengan
tepat. Hal tersebut dapat dilihat dalam cuplikan wawancara S04 berikut :
P : “oke, bagaimana cara kamu menyelesaikan permasalahan
tersebut ? “
S : “ Aku misalkan panjangnya p bu, terus dimasukkan ke
rumus keliling persegi”
P : “ Oh gitu, lha rumus keliling persegi itu apa emangnya?”
S : “ 2 (p + l) bu “ ?
P : “ Terus setelah kamu menentukan rumusnya itu
bagaimana ? “
S : “ Saya masukkan lebarnya itu p - 3, jadi 2( p + (p – 3)) =
34 bu karena kan diketahui kelilingnya 34 meter. “
P : “ oh yaya..kemudian setelah itu bagaimana? “
S : “ Ya terus aku hitung itu kemarin dioperasikan jadi 4p –
6 = 34, terus ruas kiri sama kanan ditambah 6 jadinya 4p
= 40 terus ruas kiri sama kanan dibagi 4 jadi p nya
ketemu 10 bu “
P : “ nah, setelah kamu ketemu p nya 10 terus ? “
S : “ Ya berarti panjang yang dicari 10 meter kan bu “
Berdasarkan hasil triangulasi data S04 tidak ditemukan kesalahan
S04 dalam mengerjakan soal nomor 1 .
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis jawaban pada soal no.2 S04
juga tidak mengalami kesulitan. S02 mampu membuat model
matematika dan mengoperasikan dengan benar, serta memberikan
kesimpulan di akhir jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 4. 11 (Hasil pekerjaan S04 soal no.2)
Hasil wawancara dengan S02 juga menunjukkan bahwa S02 tidak
mengalami kesulitan yang berarti dalam mengerjakan soal no.2 dan dapat
memahami soal dengan baik sehingga jawaban yang diperoleh sudah
benar. S04 juga sudah memberikan kesimpulan di akhir jawaban dengan
benar. Hal tersebut dapat dilihat dalam cuplikan wawancara S04 berikut :
P : “ terus setelah kamu menulis apa yang kamu ketahui
selanjutnya bagaimana ? “
S : “ Kan itu yang diketahui kelilingnya bu, terus aku
hubungin ke kelilingnya “
P : “Dihubungin ke kelilingnya? Bagaimana itu? “
S : “ itu kan kelilingnya diketahui 48 meter bu terus saya
masukkan ke rumus keliling kaya yang nomor 1 kemarin lho
bu 2 (p + l )= 48 gitu bu “
P : “ oke, kemudian apa yang kamu misalkan disitu ? “
S : “ l nya bu”
P : “ Selanjutnya bagaimana? “
S : “ selanjutnya saya mengganti panjangnya menjadi 2l, jadi
2(( 2l ) + l ) setelah itu saya hitung ketemu l = 8 bu “
P : “ kemudian setelah kamu menemukan l = 8 ? “
S : “ Ya sudah bu jadi lebar = 8 dan panjang = 2 x 8 = 16
terus luas = p × l = 128 𝑚2 “
Berdasarkan hasil triangulasi data S04 tidak ditemukan kesalahan
dalam mengerjakan soal nomor 2 sehingga tidak perlu diberikan
scaffolding oleh peneliti.
Selanjutnya, berdasarkan analisis hasil pekerjaan S04 pada soal no.3,
S04 mengalami kesalahan pada tahap memahami masalah dan
transformasi masalah dimana S04 kurang tepat dalam menulis apa yang
diketahui dalam soal serta tidak dapat membuat model matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 4. 12 (Hasil pekerjaan S04 soal no.3)
Sedangkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa S04
mengalami kesalahan pada tahap transformasi masalah yaitu membuat
model matematika. Dimana S04 secara mandiri mampu memperbaiki
kesalahan dalam menentukan apa yang diketahui, tetapi tidak dapat
mentranformasikan informasi-informasi yang didapat menjadi model
matematika. Hal tersebut dapat disimpulkan dalam cuplikan wawancara
S04 berikut :
P : “ Pada saat kamu mengerjakan soal nomor 3 ini, apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal ? “
S : “ Yang diketahui itu, umur Budi 2 tahun lebih tua dari
umur adik terus 10 tahun yang lalu jumlah umur mereka 12
tahun. Kalau yang ditanya itu umur Budi 8 tahun yang akan
datang bu “
P : “ Tapi pada pekerjaanmu kok kamu menuliskan yang
diketahui itu 2 x umur adik ? “
S : “ Iya salah itu bu saya nulisnya “
P : “ lalu cara kamu mengerjakannya bagaimana itu ? “
S : “ emm, saya ngawur bu ngga saya buat persamaan , ngga
paham harus gimana “
P : “ ya jelaskan saja jawabanmu “
S : “ karena umur Budi 2 kali umur adik berarti = 12 : 2 = 6,
terus umur budi setelah 8 tahun itu 6 x 8 = 48
Berdasarkan triangulasi data S04 pada soal no.3, S04 mengalami
kesalahan pada tahap transformasi masalah yaitu membuat model
matematika.
5. Analisis data S05
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan S05 pada soal no.1 tidak
ditemukan kesalahan. S05 mampu membuat model matematika dan
mengoperasikan dengan benar dan dapat memberikan kesimpulan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
hasil pekerjaannya.
Gambar 4. 13 (Hasil pekerjaan S05 soal no 1)
Berdasarkan hasil wawancara juga menunjukkan bahwa S05 juga
tidak mengalami kesalahan pada soal no.1, S05 dapat mengerjakan soal
dengan benar serta memberikan kesimpulan dengan tepat. Hal tersebut
dapat dilihat dalam cuplikan wawancara S04 berikut :
P : “bagaimana cara kamu menyelesaikan permasalahan
tersebut ? “
S : “ Panjangnya aku misalkan p , terus dimasukkan ke rumus
keliling persegi”
P : “ Bagaimana itu? “
S : “ Saya masukkan lebarnya itu p – 3 karena kan lebarnya
itu 3 meter kurang dari panjangnya, jadi 2( p + (p – 3))
= 34 karena kan diketahui kelilingnya 34 meter. “
P : “ baik, setelah itu bagaimana? “
S : “ Ya terus aku operasikan jadi 4p – 6 = 34, terus ruas kiri
sama kanan ditambah 6 jadinya 4p = 40 terus ruas kiri
sama kanan dibagi 4 jadi p nya ketemu 10 bu “
P : “ setelah kamu ketemu p nya 10 terus ? “
S : “ Jadi panjangnya 10 meter bu “
Berdasarkan hasil triangulasi data S05 tidak ditemukan kesalahan
S05 dalam mengerjakan soal nomor 1 .
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis jawaban pada soal no.2 S05
juga tidak mengalami kesalahan. S05 mampu membuat model
matematika dan mengoperasikan dengan benar, hanya saja S05 kurang
lengkap dalam memberikan kesimpulan di akhir jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4. 14 (Hasil pekerjaan S05 soal no.2)
Hasil wawancara dengan S05 juga menunjukkan bahwa S05 tidak
mengalami kesalahan dalam mengerjakan soal no.2 dan dapat
memahami soal dengan baik sehingga jawaban yang diperoleh sudah
benar. S05 juga sudah dapat melengkapi kesimpulan secara mandiri
dengan benar. Hal tersebut dapat dilihat dalam cuplikan wawancara S04
berikut :
P : “ terus setelah kamu menulis apa yang kamu ketahui
selanjutnya bagaimana ? “
S : “ sama kayak soal nomor 1 bu dimasukkan ke rumus
keliling“
P : “ Bagaimana itu? “
S : “ 2 (p + l )= 48 gitu bu “
P : “apa yang kamu misalkan disitu ? “
S : “ l nya bu”
P : “ Selanjutnya bagaimana? “
S : “ selanjutnya jadi 2(( 2l ) + l ) setelah itu ketemu l atau
lebarnya = 8 “
P : “ kemudian setelah kamu menemukan lebar = 8 ? “
S : “ Ya sudah bu jadi panjang = 2 x 8 = 16 terus luas = p ×
l = 128 𝑚2 “
Berdasarkan hasil triangulasi data S05 tidak ditemukan kesalahan
dalam mengerjakan soal nomor 2.
Berdasarkan analisis hasil pekerjaan S05 pada soal no.3, S05 kurang
lengkap dalam membuat model, sehingga mengalami kesalahan pada
tahap penulisan jawaban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4. 15 (Hasil pekerjaan S05 soal no.3)
Hasil wawancara dengan S05 juga menunjukkan bahwa S05 mampu
mengoperasikapn dan menyelesaikan model yang dibuat dengan baik,
hanya saja masih kurang tepat sehingga berdampak pada penulisan
jawaban akhir. Hal tersebut dapat dilihat dalam cuplikan wawancara S05
berikut :
P : “ apakah kamu sudah paham dengan soal ini ? “
S : “ ya lumayan bu“
P : “ kok lumayan? Lumayan apa maksudnya ? “
S : “ ya lumayan paham bu “
P : “ oke, sekarang kamu sebutkan dulu yang kamu ketahui”
S : “ Umur budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya, 10
tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun “
P : “ lalu cara bagaimana kamu mengerjakannya kemarin ?“
S : “ ya aku misalkan umur adik itu x terus umur budi x + 2 ,
nah kan jumlah umur mereka 12 tahun jadi aku tulis (x +
2) +x = 12 “
P : “ oh begitu? terus setelah itu ?
S :: “ ya terus ketemu x nya 5 bu “
P :” x nya itu apa ? “
S : “ umur adik budi 5 tahun, terus umur budi 7 tahun dari x
+ 2 “
P : “ oh iya, terus setelah kamu menemukan umur budi dan
adik budi ? “
S : “ ya sudah bu kan yang ditanya umur budi 8 tahun yang
akan datang jadi 7 + 8 = 15, jadi umur budi 8 tahun yang
akan datang adalah 15 tahun bu“
P : “ yakin begitu ? “
S : “ iya bu “
Berdasarkan hasil triangulasi data S05 mengalami sedikit kesalahan
dalam membuat model sehingga sehingga kurang tepat dalam
menuliskan jawaban akhir, maka perlu diberikan sedikit scaffolding pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tahap transformasi masalah dan penulisan jawaban.
b. Deskripsi Pemberian Scaffolding
Deskripsi pemberian scaffolding terhadap 5 subjek penelitian
berdasarkan analisis data hasil tes dan wawancara dalam menyelesaikan
masalah soal cerita pada materi persamaan linear satu variabel adalah sebagai
berikut :
1. Pemberian Scaffolding pada S01 :
Berdasarkan hasil triangulasi S01 pada soal nomor 1 dapat
disimpulkan bahwa S01 mengalami kesalahan pada tahap memahami
masalah, transformasi masalah, ketrampilan proses, dan penulisan
jawaban. Praktik pemberian scaffolding dapat dilihat pada cuplikan
wawancara dan table berikut :
P : “Sekarang coba kamu sebutkan apa yang diketahui dan
ditanyakan pada soal nomor 1 ! “
S : “ Diketahui lebar kolam 3 meter kurang dari panjangnya
dan keliling kolam adalah 34 m, terus yang ditanyakan
panjang kolam ikan yang akan dibuat Ade ! “
P : “ Apa kira-kira yang bisa kamu pahami dari apa yang
diketahui ? “
S : “ Lebar alasnya 3 meter kurang dari panjangnya berarti
panjangnya dikurangi 3 meter ya bu “
P : “ Nah, jika lebarnya adalah panjang dikurangi 3 meter
berarti bagaimana menuliskan model matematikanya ?”
S : “ oh iya iya bu x – 3 bu “
P : “ oke, lalu apa lagi informasi yang kamu dapat selain
itu ?”
S : “ kelilingnya 34 meter bu “
P : “ iya benar, sekarang coba kamu lihat pekerjaan awal
kamu, kamu memisalkan lebarnya 3 – x sedangkam
kelilingnya 34, jika kamu menuliskan 3 – x = 34 berarti
lebar = keliling, apakah demikian ? “ (Restructuring)
S : “ oh iya bu, maaf bu salah itu harusnya gimana ya bu ?”
P : “ Baik, sekarang ibu tanya kelilingnya itu kan 34 meter,
bagaimana sih cara Ade menemukan kelilingnya itu ? “
S : “ oh mencari keliling itu 2 x p + 2 x l “
P : “ Baik, keliling itu bisa didapat dari 2 x p + 2 x l . Lalu
p dan l nya bagaimana ? “
S : “ p sama l nya kan dicari bu ? “
P : “ iya memang p dan l nya belum diketahui nilainya,
tetapi bagaimana dengan permisalan yang kamu buat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
kemarin ? “
S : “ oh iya bu, p nya kan x itu bu terus l nya x – 3
dimasukkan bu ? “
P : “ Dimasukkan gimana ? “
S : “ jadi 2x + 2(x-3) = 34 “
P : “ ya, coba operasikan “
S : “ mengoperasikan model “
P : “ Bagaimana? Apakah kamu mengalami kesulitan ? “
S : “ 2x + 2x – 3 = 34 benar ngga bu ? “
P : “ coba teliti lagi diperhatikan operasi perkalian dalam
tanda kurung “
S : “ oh iya itu bu 2 × 3 = 6 berarti 2x + 2x – 6 = 34 “
P : “ iya kemudian bagaimana ? “
S : “ Mencoba mengoperasikan persamaan hingga
menemukan nilai x “
P: “ Gimana? “
S : “ 10 bu “
P : “ 10 itu apa ? dapat darimana ? “
S : “ Dari ini kan bu 2x + 2x – 6 = 34 itu kan jadi 4x – 6 =
34, lalu jadi 4x = 34 + 6 terus 4x = 40 ketemu x nya 10”
P : “ 4x – 6 = 34 jadi 4x = 34 + 6 itu bagaimana ? “
S : “ ya ruas kiri ditambah 6 biar jadi 4x, terus ruas Kanan
juga ditambah 6 karena ruas kiri ditambah 6 “
P : “ ya baik, lalu 4x = 40 bisa jadi x = 10 bagaimana ? “
S : “ ya kan itu ruas kirinya 4x biar jadi x ya dibagi 4 kan
bu terus ruas kanannya juga dibagi 4 jadi hasilnya 10 “
P : “ ya baik, x = 10 itu apa maknanya “
S : “ ya berarti panjangnya 10 bu “
P : “ Nah setelah kamu menemukan panjangnya lalu
bagaimana ? “
S : “ Jadi panjang alas kolam ikan yang dibuat Ade adalah
10 m “
P : “ ya baik, sekarang ibu ingin mengetahui bagaimana cara
kamu dalam menyelesaikan model matematika yang
kamu buat sebelumnya dimana –x = 34 – 3 bisa menjadi
x = 31. Ayo coba jelaskan pada ibu “
S : “ kan itu salah bu, saya lupa caranya bagaimana “
P : “ sekarang coba kamu perhatikan – x = 34 – 3 hasilnya
harusnya bagaimana ? “
S : “ harusnya –x = 31 tapi saya hilangkan negatifnya bu
supaya jadi positif “
P : “ lha kenapa kamu hilangkan ? “
S : “ ya soalnya ngga mungkin panjangnya negatif bu “
P : “ iya benar, tetapi jika kamu ingin mendapatkan nilai x
nya positif pada ruas kiri bagaimana? “
S : “ gimana ya bu saya lupa “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
P : “ kamu kemarin dalam mengoperasikan 4x = 40 bisa jadi
x = 10 bagaimana ? “
S : “ ruas kiri dibagi 4 ruas kanan dibagi 4 bu “
P : “ nah kalau – x = 31 supaya ruas kirinya bernilai positif
bagaimana ? “
S: “ oh berarti –x dibagi -1 ya bu “
P : “ kenapa dibagi -1 ?“
S : “ ya negatif dibagi negatif hasilnya positif bu biar jadi x
kan saya bagi -1 bu “
P : “ ya terus bagaimana hasilnya ? “
S : “ jadi x = -31 sama aja hasilnya negatif bu “
P : “ iya memang, itu karena model yang kamu buat
sebelumnya salah kan tapi ibu hanya ingin tahu saja
bagaimana cara kamu mengoperasikannya “
S : “ oh ya begitu bu kemarin lupa “
P : “ jangan sampai lupa lho ya kalau mengerjakan soal
seperti ini lagi harus bisa mengoperasikan dan juga
harus teliti “
S : “ iya bu “
Tabel 4. 2 Pemberian Scaffolding subjek S01 soal no.1
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Transformasi
masalah
Reviewing Meminta siswa
membaca apa
yang diketahui
dan ditanyakan
dalam soal.
P : “Sekarang coba
kamu sebutkan
apa yang
diketahui dan
ditanyakan pada
soal nomor 1 ! “
Mengajukan
pertanyaan pada
siswa untuk
mengarahkan
siswa pada kata
kunci yang
terdapat pada
saal
P : “ Apa kira-kira
yang bisa kamu
pahami dari apa
yang diketahui ?
“
Restructuring Mengarahkan P : “ Nah, jika lebarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
siswa untuk
membuat
pemisalan.
adalah panjang
dikurangi 3
meter berarti
bagaimana
menuliskan
model
matematikanya
? “
Reviewing Meminta siswa
untuk
mencermati
variabel yang
sudah
ditentukan.
P : “ iya benar,
sekarang coba
kamu lihat
pekerjaan awal
kamu, kamu
memisalkan
lebarnya 3 – x
sedangkam
kelilingnya 34,
jika kamu
menuliskan 3 – x
= 34 berarti
lebar = keliling,
apakah
demikian ? “
Membawa siswa
ke situasi terkait
yang telah siswa
kenal.
P : “ Baik, sekarang ibu
tanya kelilingnya
itu kan 34 meter,
bagaimana sih
cara Ade
menemukan
kelilingnya itu ? “
Developing
Conceptual
Thinking
Mengarahkan
siswa
menghubungkan
P : “ Baik, keliling itu
bisa didapat dari
2 x p + 2 x l . Lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pemisalan yang
sudah dibuat dan
apa yang
diketahui untuk
membuat model
matematika.
p dan l nya
bagaimana ? “
P : “ iya memang p dan
l nya belum
diketahui
nilainya, tetapi
bagaimana
dengan
permisalan yang
kamu buat
kemarin ? “
Ketrampilan
Proses/Prosedur
(Process Skill)
Restructuring Melakukan
tanya jawab
untuk membawa
siswa ke situasi
terkait yang
telah siswa kenal
atau dipelajari
sebelumnya.
P : “ ya baik, sekarang
ibu ingin
mengetahui
bagaimana cara
kamu dalam
menyelesaikan
model
matematika
yang kamu buat
sebelumnya
dimana –x = 34
– 3 bisa menjadi
x = 31. Ayo
coba jelaskan
pada ibu “
P : “ kamu kemarin
dalam
mengoperasikan
4x = 40 bisa jadi
x = 10
bagaimana ? “
P : “ nah kalau – x =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
31 supaya ruas
kirinya bernilai
positif
bagaimana ? “
P : “ kenapa dibagi -1
?“
Reviewing Meminta siswa
untuk teliti
dalam
mengoprasikan
bentuk-bentuk
aljabar.
P: “ coba teliti lagi
diperhatikan
operasi perkalian
dalam tanda
kurung “
P : “ jangan sampai
lupa lho ya kalau
mengerjakan soal
seperti ini lagi
harus bisa
mengoperasikan
dan juga harus
teliti “
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami S01 pada
soal nomor 2 adalah transformasi masalah yaitu membuat model
matematika. Adapun kesalahan dalam menarik kesimpulan dapat diatasi
secara mandiri oleh S01 tanpa pemberian scaffolding dari peneliti.
Praktik pemberian scaffolding dapat dilihat pada cuplikan wawancara
dan table berikut :
P : “Sekarang kita lanjut ke nomor 2, dari hasil pekerjaan
dan wawancara kemarin kamu mengalami kesalahan
dalam transformasi masalah yaitu membuat model
matematika. Sekarang coba kamu baca kembali apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut !
(reviewing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
S : “ Diketahui panjang kebun Pak Adit dua kali lebarnya,
keliling kolam Pak Adit 48 meter . Ditanya, panjang dan
lebar sebenarnya terus luasnya bu “
P : “ apa yang kamu misalkan disitu untuk membuat model
matematikanya? “ (restructuring)
S : “ lebarnya x bu, panjangnya 2x “
P : “ nah, jika lebarnya x dan panjangnya adalah 2x
kemudian kelilingnya diketahui 48, selanjutnya
bagaimana membuat persamaannya ? “
S : “ seperti no. 1 ya bu ?“
P : “ No.1 gimana ? “
S : “ Menggunakan rumus keliling “
P : “ Bagaimana ? “
S : “ 2 (2x) + 2(x) = 48 “
P : “ ya baik, sekarang coba kamu operasikan “
S : “ mencoba mengoperasikan untuk menyelesaikan
persamaan“
P : “ sudah ? “
S : “ sudah bu, x nya ketemu 8 “
P: “ coba lihat hasil pengerjaannya ? “ (memeriksa hasil
pengerjaan siswa)
P : “ iya bagus, selanjutnya bagaimana jika kamu sudah
mendapatkan l nya 8 ? “
S : “ berarti panjangnya 2 x 8 = 16 bu “
P : “ iya bagus, lalu apalagi yang kamu lakukan? “
S : “ mencari luasnya bu “
P : “ iya, coba kamu hitung berapa luasnya ? “
S : “ 16 x 8 = 128, luasnya 12 meter persegi bu “
P : “ iya betul, apakah jawaban yang kamu temukan ini
kemarin sudah bisa menjawab pertanyaan ? “
S : “ sudah bu, sudah ketemu semua “
P : “ kalau sudah bisa menjawab pertanyaan berarti apa
yang selanjutnya kamu lakukan ?”
S : “ membuat kesimpulannya, jadi panjang kebun = 16
meter, lebar kebun = 8 meter, dan luas kebun adalah 128
meter persegi “
P : “ iya bagus, coba kamu tuliskan kembali jawabanmu di
kertas ya “
S : “ menulis kembali jawaban di kertas “
Tabel 4. 3 Pemberian Scaffolding subjek S01 soal no.2
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Transformasi Reviewing Meminta siswa P : “ Sekarang coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
masalah
untuk membaca
soal kembali dan
memintanya
untuk
mengungkapkan
informasi apa
yang saja yang ia
dapat.
kamu baca kembali
apa yang diketahui
dan ditanyakan
dalam soal tersebut
! “(reviewing)
Restructuring Mengajukan
pertanyaan pada
siswa untuk
mengarahkan
siswa pada kata
kunci yang
terdapat pada soal
P : “ Apa yang kamu
misalkan disitu
untuk membuat
model
matematikanya? “
(restructuring)
Developing
Conceptual
Thinking
Mengarahkan
siswa
menghubungkan
pemisalan yang
sudah dibuat dan
apa yang
diketahui untuk
membuat model
matematika.
P : “ nah, jika lebarnya
x dan panjangnya
adalah 2x
kemudian
kelilingnya
diketahui 48,
selanjutnya
bagaimana
membuat
persamaannya ?
“(restructuring)
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat diketahui bahwa kesalahan yang dialami S01 pada soal
no. 3 adalah kesalahan dalam transformasi masalah, dan memberikan
kesimpulan. Praktik pemberian scaffolding dapat dilihat pada cuplikan
hasil wawancara dan table berikut :
P : “ oke kalau sudah kita lanjut ya ke soal nomor 3 .
Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara kamu untuk
soal nomor 3, kamu mengelami kesulitan dalam tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
transformasi masalah dan penulisan jawaban. Sekarang
kamu sebutkan apa saja yang diketahui dan ditanyakan
pada soal nomor 3 “ (restructuring)
S : “ Diketahui, umur Budi dua tahun lebih tua dari umur
adiknya, 10 tahun yang lalu jumlah umur mereka 12
tahun, ditanya, umur budi 8 tahun yang akan datang bu
“
P : “ Nah, sekarang apa yang akan kamu misalkan ? “
S : “ Kalau umur Budi saya misalkan x boleh ngga bu ? “
P : “ ya boleh, kamu memisalkan x sebagai umur Budi, jika
diketahui umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur
adiknya ? berarti umur adik Budi bagaimana?
“ (restructuring & Developing Conceptual Thinking)
S : “ Berarti umur budi dikurangi 2 ya bu ? “
P : “ Iya betul, lalu model matematikanya bagaimana ? “
S : “ x – 2 bu berarti “
P : “ Ya baik, lalu yang diketahui selajutnya 10 tahun yang
lalu jumlah umur mereka 12 tahun. Bagaimana model
matematika nya ? “
S : “ Saya bingung yang 10 tahun yang lalu itu “
P : “ Ya begini, anggaplah kita berada pada masa 10 tahun
yang lalu itu sebagai masa sekarang. Jika jumlah umur
budi dan adiknya 12 tahun, bagaimana menuliskan
model matematikanya? “ (Developing Conceptual
Thinking)
S : “ Model matematikanya gimana ya bu? “
P : “ Kan kemarin kamu sudah memisalkan umur Budi
sebagai x dan umur adik sebagai x – 2, lalu kita sekarang
berada pada masa 10 tahun yang lalu dimana umur Budi
dan umur adiknya jumlahnya adalah 12 tahun, bisa
dibuat persamaan tidak pernyataan tersebut? “
S : “ oh iya berarti persamaanya x + x-2 = 12 bu “
P : “ ya baik, coba operasikan ! “
S : “ mengoperasikan persamaan “
P : “ ketemu berapa nilai x nya ?”
S : “ x = 7 “
P : “ apa artinya x = 7 ? “
S : “ umur Budi “
P : “ Sekarang kembali ke soal, kita kan kemarin
mengumpamakan bahwa kita berada di masa 10 tahun
yang lalu. Kalau kita ingin kembali ke masa sekarang
berarti berapa umur Budi ? “
S : “ Ditambah 10 tahun bu jadi 17 tahun “
P : “ Sedangkan yang ditanyakan apa ? “
S : “ umur Budi 8 tahun yang akan datang “
P : “ berapa ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
S : “ 17 + 8 = 25 “
P : “ lalu setelah itu? “
S : “ Jadi umur Budi 8 tahun yang akan datang adalah 25
tahun “
Tabel 4. 4 Pemberian Scaffolding subjek S01 soal no.3
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Transformasi
masalah
Restructuring Meminta siswa
untuk
mengungkapkan
informasi apa yang
saja yang ia dapat.
P : “ Sekarang kamu
sebutkan apa saja
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal nomor
3 “
(restructuring)
Developing
Conceptual
Thinking
and
Restructuring
Mengarahkan
siswa untuk
membuat
pemisalan.
P : “ Nah, sekarang
apa yang akan
kamu misalkan ?
“ (Restructuring)
Mengarahkan
siswa
menghubungkan
pemisalan yang
sudah dibuat
dengan apa yang
diketahui untuk
membuat model
matematika.
P ; “ ya boleh, kamu
memisalkan x
sebagai umur
Budi, jika
diketahui
umur Budi 2
tahun lebih
tua dari umur
adiknya,
berarti umur
adik Budi
bagaimana? “
P : “ Kan kemarin
kamu sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
memisalkan
umur Budi
sebagai x dan
umur adik
sebagai x – 2,
lalu kita
sekarang
berada pada
masa 10 tahun
yang lalu
dimana umur
Budi dan
umur adiknya
jumlahnya
adalah 12
tahun, bisa
dibuat
persamaan
tidak
pernyataan
tersebut? “
Menyederhanakan
sesuatu yang
abstrak pada soal
menjadi yang lebih
diterima oleh siswa
P : “ Ya begini,
anggaplah kita
berada pada
masa 10 tahun
yang lalu itu
sebagai masa
sekarang. Jika
jumlah umur
budi dan adiknya
12 tahun,
bagaimana
menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
model
matematikanya ?
“
2. Pemberian Scaffolding pada S02 :
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami S02 pada
soal nomor 1 adalah kesalahan dalam transformasi masalah. Praktik
pemberian scaffolding dapat dilihat pada cuplikan hasil wawancara dan
table berikut :
P : “coba kamu sebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan
dalam soal tersebut ! “
S : “ Diketahui lebar alas kolam 3 meter kurang dari
panjangnya, ditanya panjang alas kolam “
P : “ Apa yang bisa kamu tangkap dari kalimat lebar alas
kolam 3 meter kurang dari panjangnya ? “
S : “ lebar alas kolam 3 meter kurang dari panjangnya itu
gimana ya bu 3 – p atau p- 3? “
P : “ Alas kolam tersebut bentuknya apa? “
S : “ persegi bu “
P : “ Dalam sebuah persegi diantara panjang dan lebar,
ukurannya mana yang paling besar? “
S : “oh iya yang paling besar panjangnya bu, berarti p – 3 “
P : “ iya, lebarnya yang benar itu p – 3, nah jika kamu sudah
mengetahui lebarnya p – 3 coba kamu kaitkan dengan
informasi lain yang diketahui dalam soal “
S : “ keliling alas kolam 34 meter bu “
P : “ iya, lalu yang ditanyakan apa dalam soal ? “
S : “ mencari panjangnya bu “
P : “ Nah sekarang coba kamu pikirkan bagaimana
hubungan antara yang sudah diketahui dan permisalan
yang kamu buat ke dalam model matematika. Supaya
nanti bisa menemukan panjangnya. “
S : “ hubungan bagaimana bu ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
P : “ Yang diketahui kemarin itu lho “
S : “Yang diketahui lebarnya p – 3 terus kelilingnya 34
meter, hubungannya bagaimana bu ? “
P : “ Jika kamu mencari keliling persegi, bagaimana
caranya ? “
S : “ keliling itu kan 2 x p + 2 x l bu “
P : “ Ya benar, lalu coba hubungkan dengan rumus keliling
tersebut untuk bisa menemukan panjangnya “
S : “ Oh berarti dimasukkan ke rumus kelilingnya ya bu ? “
P : “ Dimasukkan bagaimana? “
S : “ panjang kan itu kemarin p, berarti 34 = 2 x p + 2 ( p –
3), begitu bu ? “
P : “ iya benar, coba sekarang kamu operasikan ! “
S : “ p nya ketemu 10 ya bu ? “
P : “ iya betul , lalu setelah itu apa yang kamu lakukan ketika
kamu sudah mendapatkan panjangnya ? apakah yang
ditanyakan disitu sudah terjawab ? “ ( Developing
conceptual thinking )
S : “ ya sudah bu “
P : “ lalu bagaimana kamu menjawabnya ? “
S : “ oh, jadi panjang alas kolam adalah 10 meter bu “
P : “ ya bagus, sekarang kamu tuliskan kembali jawaban
kamu berdasarkan informasi-informasi tersebut
Tabel 4. 5 Pemberian Scaffolding subjek S02 soal no.1
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Transformasi
masalah
Reviewing Meminta siswa
membaca apa
yang diketahui
P : “Sekarang coba
kamu sebutkan
apa yang
diketahui dan
ditanyakan
dalam soal
tersebut ! “
Restructuring Mengarahkan
siswa untuk
mengidentifikasi
dari apa yang
diketahui.
P : “ Apa yang bisa
kamu tangkap
dari kalimat
lebar alas kolam
3 meter kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dari panjangnya
?
(restructuring)
Reviewing Membawa siswa
ke situasi terkait
yang telah siswa
kenal.
Membawa siswa
untuk mengingat
kembali materi
terkait yang telah
dipelajari
sebelumnya.
P: “ Alas kolam
tersebut
bentuknya apa? “
P : “ Dalam sebuah
persegi diantara
panjang dan
lebar,
ukurannya
mana yang
paling besar? “
P : “ Jika kamu
mencari keliling
persegi,
bagaimana
caranya ? “
Developing
Conceptual
Thinking
Mengarahkan
siswa
menghubungkan
pemisalan yang
sudah dibuat dan
apa yang
diketahui untuk
membuat model
matematika.
P : “ iya, lebarnya yang
benar itu p – 3,
nah jika kamu
sudah
mengetahui
lebarnya p – 3
coba kamu
kaitkan dengan
informasi lain
yang diketahui
dalam soal !
“(developing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
conceptual
thinking)
P : “ Nah sekarang
coba kamu
pikirkan
bagaimana
hubungan antara
yang sudah
diketahui dan
permisalan yang
kamu buat ke
dalam model
matematika.
Supaya nanti bisa
menemukan
panjangnya. “
Penulisan
jawaban
(Memberikan
kesimpulan )
Developing
Conceptual
Thinking
Meminta siswa
untuk
menghubungkan
jawaban yang
diperoleh dengan
apa yang
ditanyakan dalam
soal.
P : “ iya betul , lalu
setelah itu apa
yang kamu
lakukan ketika
kamu sudah
mendapatkan
panjangnya ?
apakah yang
ditanyakan disitu
sudah terjawab ? “
(Developing
conceptual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
thinking )
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami S02 pada
soal nomor 2 adalah transformasi masalah yaitu membuat model
matematika. Adapun kesalahan dalam menarik kesimpulan dapat diatasi
secara mandiri oleh S01 tanpa pemberian scaffolding dari peneliti.
Praktik pemberian scaffolding dapat dilihat pada cuplikan hasil
wawancara dan tabel berikut :
P : “Sekarang coba kamu baca kembali apa yang diketahui
dan ditanyakan dalam soal tersebut !” (reviewing)
S : “ Diketahui panjang kebun Pak Adit dua kali lebarnya
dan keliling kolam Pak Adit 48 meter , yang ditanyakan
panjang dan lebar sebenarnya, lalu luas kebun bu “
P : “ apa yang kamu misalkan disitu ? “ (restructuring)
S : “ oh lebarnya l bu, jadinya panjang = 2l “
P : “ Jika kamu memisalkan panjang = 2l lalu bagaimana
kamu bisa mendapatkan panjang dan lebar sebenarnya ?
“ (restructuring)
S : “dengan dimasukkan ke rumus keliling itu bu “
P : “ nah iya, berarti model matematikanya bagaimana ?
“ (restructuring)
S : “ 48 = 2 (2l) + 2 (l) begitu bu “
P : “ ya baik, sekarang coba kamu operasikan “
S : “ mencoba mengoperasikan untuk menyelesaikan model
matematika “
P : “ sudah ? “
S : “ sudah bu, l nya ketemu 8 “
P: “ coba lihat hasil pengerjaannya ? “ (memeriksa hasil
pengerjaan siswa )
P : “ iya bagus, apa artinya jika kamu sudah mendapatkan l
= 8 ? “
S : “ berarti panjangnya 2 x 8 = 16 bu “
P : “ iya bagus, lalu apalagi yang kamu lakukan? “
S : “ mencari luasnya bu “
P : “ iya, coba kamu hitung berapa luasnya ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
S : “ 16 x 8 = 128, luasnya 12 meter persegi bu “
P : “ iya betul, apakah jawaban yang kamu temukan ini
kemarin sudah bisa menjawab pertanyaan ? “
S : “ sudah bu, sudah ketemu semua “
P : “ kalau sudah bisa menjawab pertanyaan berarti apa
yang selanjutnya kamu lakukan ?”
S : “ membuat kesimpulannya, jadi panjang kebun = 16
meter, lebar kebun = 8 meter, dan luas kebun adalah 128
meter persegi “
P : “ iya bagus, coba kamu tuliskan kembali jawabanmu di
kertas ya “
S : “ menulis kembali jawaban di kertas “
Tabel 4. 6 Pemberian Scaffolding subjek S02 soal no.2
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Transformasi
masalah
Reviewing Meminta siswa
membaca apa
yang diketahui
dan ditanyakan
dalam soal.
P : “ Sekarang coba
kamu baca
kembali apa
yang diketahui
dalam soal
tersebut ! “
(reviewing)
Restructuring Mengajukan
pertanyaan pada
siswa untuk
mengarahkan
siswa pada kata
kunci yang
terdapat pada
saoal
P : “ apa yang kamu
misalkan disitu ?
“ (restructuring)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Developing
Conceptual
Thinking
Mengarahkan
siswa
menghubungkan
pemisalan yang
sudah dibuat dan
apa yang diketahui
untuk membuat
model
matematika.
P : “ Jika kamu
memisalkan
panjang = 2l lalu
bagaimana kamu
bisa mendapatkan
panjang dan lebar
sebenarnya ? “
Penulisan
Jawaban
Developing
Conceptual
Thinking
Meminta siswa
untuk
menghubungkan
nilai variabel yang
didapatkan
dengan apa yang
dimisalkan
P : “ iya bagus, apa
artinya jika
kamu sudah
mendapatkan l
= 8 ? “
Meminta siswa
untuk
menghubungkan
jawaban yang
diperoleh dengan
apa yang
ditanyakan dalam
soal.
P : “ iya betul, apakah
jawaban yang
kamu temukan
ini kemarin
sudah bisa
menjawab
pertanyaan ? “
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dialami S02 pada
soal no. 3 adalah kesalahan dalam memahami masalah, transformasi
masalah, dan memberikan kesimpulan. Praktik pemberian scaffolding
dapat dilihat pada cuplikan hasil wawancara dan table berikut :
P : “ oke kalau sudah kita lanjut ya ke soal nomor 3 .
Berdasarkan jawaban dan hasil wawancara kamu untuk
soal nomor 3, kamu mengelami kesulitan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
memahami soal. Sekarang coba kamu perhatikan
dengan focus dan seksama supaya kamu bisa menyerap
informasi – informasi penting dalam soal, ibu akan
membacakan soal nomor 3 ya ! “
S : “ iya bu “
P : “ Umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya ,
sepuluh tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun.
Berapakah umur Budi 8 tahun yang akan datang?
(memberikan tekanan berintonasi). Nah setelah kamu
mendengarkan ibu membaca, coba sebutkan apa saja
informasi penting dalam soal !
S : “ umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya,
jumlah umur mereka 12 tahun “
P : “ lha jumlah umur mereka 12 tahun itu kapan ? “
S : “ emm 10 tahun yang lalu bu “
P : “ apakah itu bukan termasuk informasi penting? “
S : “ oh iya bu saya kira itu ngga perlu e “
P : “ lho semua informasi yang ada dalam soal itu perlu
kamu cermati baik-baik supaya kamu tidak salah
langkah. Lalu yang ditanyakan apa ? “
S : “ umur budi 8 tahun yang akan datang bu “
P : “ nah, berarti kira-kira apa yang dimisalkan ? “
S : “ umur Budi itu x bu “
P : “ oh ya kamu memisalkan x sebagai umur Budi, jika
diketahui umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur
adiknya ? berarti umur adik Budi bagaimana? “
S : “ x – 2 bu berarti “
P : “ ya baik, lalu yang diketahui selajutnya 10 tahun yang
lalu jumlah umur mereka 12 tahun. Bagaimana model
matematika nya ? “
S : “ saya bingung 10 tahun yang lalu pakai dimasukkan ke
rumus apa ngga bu “
P : “ nah berarti anggaplah kita berada pada masa 10 tahun
yang lalu itu sebagai masa sekarang. Jadi 10 tahun yang
lalu kita ganti sekarang,. Jika jumlah umur budi dan
adiknya 12 tahun, bagaimana menuliskan
persamaannya ? “
S : “ berarti x + x-2 = 12 bu “
P : “ ya baik, coba operasikan ! “
S : “ mengoperasikan persamaan “
S : “ sudah bu x nya ketemu 5 “
P : “ yakin 5 ? coba kamu jelaskan ke ibu “
S : “ x + x – 2 = 12 lalu diopreasikan ketemu 2x – 2 = 12
kan bu ? “
P : “ iya, lanjutkan “
S : “ terus jadi 2x = 10 , jadi x nya 10 dibagi 2 bu hasilnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
5 “
P : “ kok bisa jadi 2x = 10 ? “
S : “ oh iya ibu itu salah harusnya ruas kanan ditambah 2 bu
jadinya 2x = 14 bu berarti x nya 14 dibagi 2
samadengan 7 bu “
P : “ oke, 7 itu berarti umur siapa ? “
S : “ umur budi bu “
P : “ umur Budi kapan ? “
S : “ 10 tahun yang lalu bu “
P : “ kalau yang ditanyakan umur Budi 8 tahun yang akan
datang berarti bagaimana? “
S : “ oh berarti ditambah 10 dulu bu, terus ditambah 8 “
P : “ berapa ? “
S : “ ya 17 + 8 bu, 25 tahun berarti bu“
P : “ ya benar, setelah itu apa yang kamu lakukan ? “
S : “ Membuat kesimpulan, jadi umur Budi 8 tahun yang
akan datang adalah 25 tahun “
P : “ ya pintar, besok-besok kalau bertemu soal seperti ini
harus bisa mengerjakan ya dipahami dengan benar
soalnya “
S : “ oke bu “
Tabel 4. 7 Pemberian Scaffolding subjek S02 soal no.3
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Pemahaman
masalah
Explaining
Restructuring
Memfokuskan
perhatian siswa
pada soal dengan
membacakan ulang
soal dan memberi
penekanan
berintonasi pada
kalimat yang
memberikan
informasi penting.
P : “Sekarang coba
kamu
perhatikan
dengan focus
dan seksama
supaya kamu
bisa menyerap
informasi –
informasi
penting dalam
soal, ibu akan
membacakan
soal nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ya ! “
Mengajukan
pertanyaan arahan
hingga siswa dapat
menemukan semua
informasi penting
yang ada pada soal.
P : “ Nah setelah
kamu
mendengarkan
ibu membaca,
coba sebutkan
apa saja
informasi
penting dalam
soal ! “
P : “ lha jumlah
umur mereka
12 tahun itu
kapan ? “
Transformasi
masalah
Restructuring
Mengarahkan siswa
untuk membuat
pemisalan.
P : “ nah, berarti
kira-kira apa
yang
dimisalkan ?
“(restructuring)
Menyederhanakan
sesuatu yang
abstrak pada soal
menjadi yang lebih
diterima oleh siswa.
P : “ Berarti
anggaplah kita
berada pada
masa 10 tahun
yang lalu itu
sebagai masa
sekarang. Jadi 10
tahun yang lalu
kita ganti
sekarang,. Jika
jumlah umur
budi dan adiknya
12 tahun,
bagaimana
Developing
Conceptual
Thinking
Mengarahkan siswa
untuk membuat
model matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
menuliskan
persamaannya?
“Restructuring
& Developing
Conceptual
Thinking
3. Pemberian Pemberian Scaffolding pada S03 :
Berdasarkan hasil triangulasi antara analisis jawaban siswa dan hasil
wawancara dapat disimpulkan bahwa S03 tidak mengalami kesalahan
pada soal no.1 dan 2. Kesalahan yang ditemukan pada S03 yaitu pada
soal nomor 3. Berdasarkan dugaan peneliti S03 hanya mengalami
kesulitan pada tahap transformasi masalah. Dimana S03 tidak dapat
menuliskan langkah dan metode yang akan digunakan dalam
mengerjakan soal. Dugaan peneliti terbukti setelah dilakukan pemberian
scaffolding pada tahap transformasi masalah, S03 secara mandiri mampu
melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu pada tahap ketrampilan proses
dan penulisan jawaban dengan baik sehingga pemberian scaffolding
hanya pada tahap transformasi masalah saja. Praktik pemberian
scaffolding dapat dilihat pada table berikut :
P : “ Coba sebutkan apa saja yang diketahui dan ditanyakan
dalam soal ! “
S : “ Yang diketahui, Umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur
adiknya, sepuluh tahun yang lalu jumlah umur mereka
12 tahun. Terus yang ditanya, berapa umur Budi 8 tahun
yang akan datang“
P : “ Selanjutnya, kira-kira apa yang kamu misalkan ? “
S : “ emm..itu umur budi dimisalkan x bu “
P : “ Nah berarti umur adik budi bagaimana? jika disitu
diketahui umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur
adiknya (memberikan penekanan berintonasi) dan
umur Budi dimisalkan dengan x ? “
S: “ oh iya berarti x-2 bu “
P : Sekarang jika kamu sudah mendapatkan umur Budi
dimisalkan x dan adik Budi x-2, setelah itu coba kamu
baca lagi apa yang diketahui selanjutnya sebagai
informasi untuk membuat model matematikanya “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
S : “Sepuluh tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun
“
P : “ iya, dari informasi tersebut coba kamu ubah ke dalam
model matematika !“
S : “ berarti x ditambah x-2 sama dengan 12 begitu bu ? “
P : “ iya betul, coba kamu selesaikan model matematika
tersebut ! “
P : “ Sudah ? “
S : “ sudah bu, x nya ketemu 7 “
P : “ baik, setelah kamu menemukan nilai x nya bagaimana ?
“
S : “ ditambahkan 10 bu jadi 17 “
P : “ kenapa ditambah 10 ? “
S : “ ya karena 7 itu kan umur Budi 10 tahun yang lalu bu,
sehingga umur Budi yang sekarang 7 ditambah 10 “
P : “ nah itu kamu paham, setelah itu bagaimana? “
S : “ berarti umur Budi 8 tahun yang akan datang 17 + 8 =
25 bu “
P : “ ya, betul sekali. Jadi bagaimana penyelesaian dari
permasalahan tersebut? “
S : “ maksudnya bu ? “
P : “ kesimpulan dari jawabanmu ? “
S : “ Jadi, umur Budi 8 tahun yang akan datang adalah 25
tahun. “
P : “ Ya betul “
Tabel 4. 8 Pemberian Scaffolding subjek S03 soal no.3
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Transformasi
masalah
Reviewing
Restructuring
Meminta siswa
untuk
menyebutkan apa
yang diketahui
dan ditanyakan
pada soal.
P : “coba sebutkan apa
saja yang
diketahui dan
ditanyakan
dalam soal !”
(restructuring)
Mengarahkan
siswa untuk
membuat
permisalan
P : “ Selanjutnya, kira-
kira apa yang
kamu misalkan?“
(Restructuring)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
P : “ Nah berarti umur
adik budi
bagaimana? jika
disitu diketahui
umur Budi 2
tahun lebih tua
dari umur adiknya
(memberikan
penekanan
berintonasi) dan
umur Budi
dimisalkan
dengan x ?
“(restructuring)
Developing
Conceptual
Thinking
Mengarahkan
siswa
menghubungkan
pemisalan yang
sudah dibuat dan
apa yang
diketahui untuk
membuat model
matematika.
P : Sekarang jika kamu
sudah
mendapatkan
umur Budi
dimisalkan x dan
adik Budi x-2,
setelah itu coba
kamu baca lagi
apa yang
diketahui
selanjutnya
sebagai
informasi untuk
membuat model
matematikanya “
P : “ iya, dari
informasi tersebut
coba kamu ubah
ke dalam model
matematika !“
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. Pemberian Pemberian Scaffolding pada S04 :
Berdasarkan triangulasi data S04, tidak ditemukan kesalahan pada
soal no. 1 dan no. 2, tetapi S04 membuat kesalahan pada soal no.3 yaitu
pada tahap transformasi masalah dimana S04 tidak dapat membuat model
matematika sehingga peneliti perlu memberikan scaffolding pada tahap ini.
Praktik pemberian scaffolding dapat dilihat pada kutipan hasil wawancara
dan tabel berikut :
P : “ Berdasarkan analisis hasil pekerjaanmu dan
wawancara kamu tidak mengalami kesulitan pada soal
nomor 1 dan nomor 2, tetapi pada soal nomor 3 kamu
mengalami kesulitan pada tahap tranformasi masalah
dimana kamu tidak dapat membuat model matematika.
Sekarang coba kamu sebutkan kembali apa yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut “
S : “ umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya, 10
tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun “
P : “ umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya
(memberikan penekanan berintonasi), ayo coba
tentukan apa yang kamu misalkan“
S : “ saya pakai pemisalan dengan b kecil ya bu “
P : “ Iya boleh “
S: “ misal b itu umur Budi bu “
P : “ lalu bagaimana ? “
S : “ misalkan umur Budi b berarti umur adik b - 2 ya bu ?
“
P : “ ya baik, sekarang yang diketahui selanjutnya apa ? “
S : “ 10 tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun, itu
gimana ya bu ? “
P : “ Nah, coba kalau misalkan kita sekarang berada pada
masa 10 tahun yang lalu dan kita belum pernah ada di
masa sekarang, berarti jumlah umur Budi dan adiknya
12 tahun kan ? “ (restructuring)
S ; “ iya bu “
P : “ lalu bagaimana kira-kira model matematikanya kan
kamu kemarin sudah menentukan permisalannya ? “
S : “ berarti b + b-2 = 12 ya bu ? “
Dari cuplikan wawancara melalui praktik pemberian
scaffolding tersebut S04 sudah bisa menuliskan model matematika
dengan benar. Kemudian pada tahap ketrampilan proses, S04 secara
mandiri juga sudah mampu mengoperasikan model hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
mendapatkan nilai dari variabel yang dimisalkan serta menuliskan
kesimpulan dengan benar tanpa pemberian scaffolding dari peneliti.
Hal tersebut dapat dilihat dari cuplikan wawancara berikut :
P ; “ iya benar, lalu sekarang coba operasikan “
S : “ mengoperasikan model “
P : “ jika sudah tunjukkan pada ibu “
S : “ hasilnya b = 7 bu “
P : “ oke, jika b = 7 itu apa maksudnya ? “
S : “ ya berarti umur Budi = 7 tahun bu “
P : “ itu umur Budi dan adiknya waktu kapan? “
S : “ 10 tahun yang lalu bu “
P : “ Lalu setelah itu bagaimana? “
S : “ Menghitung umur budi 8 yang akan datang bu “
P : “ gimana caranya ? “
S : “ Berarti umur budi ditambah 10 dulu baru ditambah 8
bu jadinya umur Budi 17 + 8 = 25 “
P : “ ya benar sekali, lalu coba kamu berikan
kesimpulannya ya “
S : “ menuliskan kesimpulan dengan benar “
Tabel 4. 9 Pemberian Scaffolding subjek S04 soal no.3
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Transformasi
masalah
Restructuring Mengarahkan
siswa untuk
membuat
permisalan
P : “ umur Budi dua
tahun lebih tua
dari umur
adiknya
(memberikan
penekanan
berintonasi), ayo
coba tentukan
apa yang kamu
misalkan “
Menyederhanakan
sesuatu yang
abstrak pada soal
menjadi yang lebih
diterima oleh
siswa.
P : “ nah, coba kalau
misalkan kita
sekarang berada
pada masa 10
tahun yang lalu
dan kita belum
pernah ada di
masa sekarang,
berarti jumlah
umur Budi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
adiknya 12 tahun
kan ? “
Developing
Conceptual
Thinking
Mengarahkan
siswa
menghubungkan
pemisalan yang
sudah dibuat untuk
membuat model
matematika.
P : “ lalu bagaimana
kira-kira model
matematikanya
kan kamu
kemarin sudah
menentukan
permisalannya ?
5. Pemberian Pemberian Scaffolding pada S05 :
Hasil triangulasi data S05 tidak mengalami kesalahan pada soal no.1
dan 2 tetapi, pada soal no.3 mengalami sedikit kesalahan pada tahap
transformasi masalah dan penulisan jawaban akhir. Berdasarkan praktik
pemberian scaffolding pada SO5, peneliti hanya melakukan sedikit
scaffolding pada tahap transformasi masalah berupa reviewing yaitu dengan
meminta S05 untuk membaca ulang apa yang diketahui, kemudian pada
tahap penulisan jawaban SO5 hanya perlu menghubungkan apa yang
diketahui dengan jawaban yang telah diperoleh sebelumnya yaitu
Developing Conceptual Thinking. Praktik pemberian scaffolding dapat
dilihat pada table berikut :
P : “ Berdasarkan analisis hasil pekerjaanmu dan
wawancara kamu tidak mengalami kesulitan pada soal
nomor 1 dan nomor 2, tetapi pada soal nomor 3 kamu
mengalami kesalahan pada tahap menuliskan jawaban
dimana kamu kurang lengkap dalam mengaitkan
informasi yang diketahui pada soal untuk penyelesaian
jawabanmu. “
S : “ lho yang mana ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
P : “ coba kamu baca lagi yang diketahui “
S : “ Umur budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya, 10
tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun “
P : “ Oke yang diketahui 10 tahun yang lalu jumlah umur
mereka 12 tahun, sedangkan kamu kemarin sudah
menyelesaikan model jumlah umur budi dan adik
sama dengan 12 tahun dimana kamu sudah
menemukan nilai x = 5, nah nilai x = 5 itu kapan ? “
S : “ oh iya itu 10 tahun yang lalu , berarti hasilnya tinggal
ditambah 10 lagi ya ? “
P : “ ya benar berarti berapa ? “
S : “ berarti umur Budi 8 tahun yang akan datang adalah
25 tahun “
S : “ menuliskan kesimpulan dengan benar “
Tabel 4. 10 Pemberian Scaffolding subjek S05 soal no.3
Tahap
Kesalahan
Interaksi
Scaffolding
Scaffolding yang
diberikan
Praktik Pemberian
Scaffolding
Transformasi
masalah
Reviewing Meminta siswa
untuk membaca
apa yang diketahui
P : “ coba kamu baca
lagi yang
diketahui “
Penulisan
Jawaban
Developing
Conceptual
Thinking
Meminta siswa
untuk
menghubungkan
jawaban yang
diperoleh dengan
apa yang diketahui
atau ditanyakan
dalam soal
P : “ nah yang
diketahui 10 tahun
yang lalu jumlah
umur mereka 12
tahun, sedangkan
kamu kemarin
sudah
menyelesaikan
model jumlah
umur budi + adik
= 12 dimana
kamu sudah
menemukan nilai
x = 5, nah nilai x =
5 itu kapan ? “
Berdasarkan beberapa uraian tentang deskripsi pemberian scaffolding
pada subjek penelitian dalam memecahkan masalah soal cerita pokok
bahasan persamaan linear satu variabel diketahui bahwa kelima subjek
penelitian memiliki kesulitan yang bermacam-macam. Meskipun kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
yang dialami sama, namun scaffolding yang diberikan berbeda tergantung
kompleks atau tidaknya kesulitan dari masing-masing subjek penelitian.
D. Temuan Penelitian
1. Berdasarkan hasil triangulasi data antara analisis hasil pekerjaan siswa dan
hasil wawancara peneliti menemukan beberapa kesalahan yang dialami
siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi persamaan
linier satu variabel. Kesalahan-kesalahan tersebut diantaranya adalah:
a. Memahami masalah, meliputi:
1. Tidak utuh dalam mengidentifikasi informasi yang diketahui.
2. Tidak tepat dalam mengidentifikasi hal yang ditanyakan atau
permasalahan dalam soal.
b. Transformasi Masalah, meliputi:
1. Kesalahan dalam merencanakan penyelesaian
2. Tidak dapat membuat model matematis yang tepat dan memaknai
variabel dengan benar.
c. Ketrampilan proses, meliputi :
1. Kesalahan dalam melakukan operasi hitung aljabar seperti operasi
kurang menjadi operasi tambah.
2. Kurang memahami sifat-sifat kesetaraan persamaan linear satu
variabel sehingga operasi hitungnya kurang tepat.
d. Penyelesaian masalah, meliputi :
1. Tidak membuat kesimpulan
2. Tidak tepat menemukan hasil akhir penyelesaian
3. Tidak tepat dalam menuliskan kesimpulan
4. Tidak mengecek kembali hasil pekerjaan.
2. Scaffolding yang diberikan oleh peneliti dalam pemecahan masalah soal
cerita pada materi persamaan linier satu variabel adalah berdasarkan
interaksi scaffolding Anghileri yang meliputi proses explaining, reviewing,
restructuring dan developing conceptual thinking.
a. Pemberian scaffolding S01
Soal no.1
Berdasarkan triangulasi hasil jawaban dan hasil wawancara
dalam mengerjakan soal tes nomor 1, S01 melakukan kesalahan pada
tahap transformasi masalah scaffolding yang diberikan yaitu reviewing,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
restructuring, dan developing conceptual thinking. Kemudian kesulitan
berikutnya yaitu pada tahap ketrampilan proses scaffolding yang
diberikan yaitu restructuring dan reviewing. Setelah pemberian
scaffolding, S01 mampu menyelesaikan soal dengan baik.
Soal no. 2
Berdasarkan triangulasi hasil jawaban dan hasil wawancara
dalam mengerjakan soal tes nomor 2, S01 melakukan kesalahan pada
tahap transformasi masalah, dan scaffolding yang diberikan yaitu
reviewing dan restructuring. Setelah pemberian scaffolding, S01 mampu
menyelesaikan soal dengan baik.
Soal no.3
Berdasarkan triangulasi jawaban dan hasil wawancara dalam
mengerjakan soal tes nomor 3. S01 melakukan kesalahan pada tahap
transformasi masalah, scaffolding yang diberikan yaitu restructuring,
dan developing conceptual thinking. Setelah pemberian scaffolding, S01
mampu menyelesaikan soal dengan baik.
b. Pemberian scaffolding S02
soal no.1
Berdasarkan triangulasi hasil jawaban dan hasil wawancara
dalam mengerjakan soal tes nomor 1, S02 melakukan kesalahan pada
tahap transformasi masalah, scaffolding yang diberikan yaitu
restructuring, reviewing, dan developing conceptual thinking. Kemudian
kesalahan berikutnya yaitu pada tahap penulisan jawaban, scaffolding
yang diberikan yaitu developing conceptual thinking. Setelah pemberian
scaffolding, S02 mampu menyelesaikan soal dengan baik.
Soal no. 2
Berdasarkan triangulasi jawaban dan hasil wawancara dalam
mengerjakan soal tes nomor 2, S02 ditemukan pada tahap transformasi
masalah, dan scaffolding yang diberikan yaitu reviewing, restructuring
dan developing conceptual thinking. Selanjutnya, S02 juga mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
kesalahan pada tahap penulisan jawaban, dan scaffolding yang diberikan
yaitu developing conceptual thinking. Setelah pemberian scaffolding,
S02 mampu menyelesaikan soal dengan baik.
Soal no.3
Berdasarkan triangulasi jawaban dan hasil wawancara dalam
mengerjakan soal tes nomor 3. S02 melakukan kesalahan pada tahap
memahami masalah, scaffolding yang diberikan yaitu explaining, dan
restructuring. Selanjutnya S02 juga melakukan kesalahan pada tahap
transformasi masalah dan scaffolding yang diberikan yaitu restructuring,
dan developing conceptual thinking. Setelah pemberian scaffolding, S02
mampu menyelesaikan soal dengan baik.
c. Pemberian scaffolding S03
Berdasarkan triangulasi jawaban dan hasil wawancara dalam
mengerjakan soal tes nomor 1 dan 2, S03 tidak mengalami kesulitan yang
berarti sehingga kesalahan yang dibuat dapat diperbaiki secara mandiri
tanpa pemberian scaffolding. Tetapi S03 kesulitan dalam mengerjakan
soal nomor 3 pada tahap transformasi masalah yaitu membuat model
matematika. Scaffolding yang diberikan yaitu reviewing, restructuring,
dan developing conceptual thinking. . Setelah pemberian scaffolding, S03
mampu menyelesaikan soal dengan baik.
d. Pemberian scaffolding S04
Berdasarkan triangulasi jawaban dan hasil wawancara S04 dalam
mengerjakan soal tes nomor 1 dan 2 tidak ditemukan kesalahan.
Kesalahan muncul pada soal nomor 3 dimana S03 mengalami kesalahan
pada tahap transformasi masalah yaitu membuat model matematika.
Scaffolding yang diberikan yaitu restructuring, dan developing
conceptual thinking. . Setelah pemberian scaffolding, S04 mampu
menyelesaikan soal dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
e. Pemberian scaffolding S05
Berdasarkan triangulasi jawaban dan hasil wawancara dalam
mengerjakan soal tes nomor 1 dan 2, S05 tidak mengalami kesalahan.
Tetapi, pada soal nomor 3 S05 kurang tepat dalam membuat model
matematika sehingga mengakibatkan kesalahan dalam penulisan
jawaban akhir. Peneliti memberikan sedikit scaffolding pada tahap
transformasi masalah yaitu reviewing dan developing conceptual
thinking pada tahap penulisan jawaban. Setelah pemberian scaffolding,
S05 mampu menyelesaikan soal dengan baik.
3. Jika dilihat dari intensitas pemberian scaffolding yang diberikan pada
kelima subjek penelitian, muncul dugaan bahwa subjek penelitian yang
menerima banyak pemberian scaffolding seperti S01 dan S02 kemungkinan
sudah berada pada level maksimal dalam memecahkan masalah soal cerita
persamaan linear satu variabel yang diberikan oleh peneliti. Sedangkan
untuk subjek penelitian yang hanya sedikit menerima scaffolding seperti
S03, S04, dan S05 memungkinkan untuk bisa mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah soal cerita pada level yang lebih tinggi dari masalah
soal cerita yang diberikan oleh peneliti.
E. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini tentunya peneliti menginginkan da mengupayakan
semaksimal mungkin sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Namun pada
pelaksanaannya dirasa masih ada keterbatasan yang dialami yaitu perhitungan
daya pembeda soal tes uji coba nomor 3 memperoleh hasil yang jelek dan
peneliti tidak melakukan revisi soal, sehingga soal uji coba kurang bisa
membedakan siswa yang kurang menguasai kompetensi dengan siswa yang
sudah menguasai kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penyajian data, temuan penelitian, dan pembahasan
penelitian yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian dari awal hingga akhir dilihat dari hasil dan
analisis wawancara peneliti dapat menyimpulkan bahwa letak-letak
kesalahan siswa dalam pemecahan masalah soal cerita Persamaan Linear
Satu Variabel ialah:
a. Memahami masalah, meliputi:
1. Tidak utuh dalam mengidentifikasi informasi yang diketahui .
2. Tidak tepat dalam mengidentifikasi hal yang ditanyakan atau
permasalahan dalam soal.
b. Transformasi Masalah, meliputi:
1. Kesalahan dalam merencanakan penyelesaian
2. Tidak dapat membuat model matematis yang tepat dan memaknai
variabel dengan benar.
c. Ketrampilan proses, meliputi :
1. Kesalahan dalam melakukan operasi hitung aljabar seperti operasi
kurang menjadi operasi tambah.
2. Kurang memahami sifat-sifat kesetaraan persamaan linear satu
variabel sehingga operasi hitungnya kurang tepat.
d. Penyelesaian masalah, meliputi :
1. Tidak membuat kesimpulan
2. Tidak tepat menemukan hasil akhir penyelesaian
3. Tidak tepat dalam menuliskan kesimpulan
4. Tidak mengecek kembali hasil pekerjaan.
2. Pemberian scaffolding dalam pemecahan masalah soal cerita pokok
bahasan persamaan linear satu variabel, adalah sebagai berikut :
a. Scaffolding yang diberikan pada tahap pemahaman masalah yaitu :
1) Explaining :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Memfokuskan perhatian siswa pada soal dengan membacakan ulang
soal.
Memberikan penekanan berintonasi pada kalimat yang memberikan
informasi penting.
2) Restructuring :
Mengajukan pertanyaan arahan hingga siswa dapat menemukan
semua informasi penting yang ada pada soal.
b. Scaffolding yang diberikan pada tahap transformasi masalah yaitu :
1) Reviewing :
Meminta siswa untuk membaca soal kembali dan memintanya untuk
mengungkapkan informasi apa yang saja yang ia dapat.
Meminta siswa membaca apa yang diketahui dan ditanyakan dalam
soal.
Mengajukan pertanyaan pada siswa untuk mengarahkan siswa pada
kata kunci yang terdapat pada soal
Meminta siswa untuk mencermati variabel yang sudah ditentukan.
Membawa siswa ke situasi terkait yang telah siswa kenal.
Membawa siswa untuk mengingat kembali materi terkait yang telah
dipelajari sebelumnya.
2) Restructuring :
Meminta siswa untuk mengungkapkan informasi apa yang saja yang
ia dapat.
Mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi dari apa yang diketahui.
Mengajukan pertanyaan pada siswa untuk mengarahkan siswa pada
kata kunci yang terdapat pada soal
Mengarahkan siswa untuk membuat pemisalan.
Menyederhanakan sesuatu yang abstrak pada soal menjadi yang
lebih diterima oleh siswa.
3) Developing Conceptual Thinking :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Mengarahkan siswa menghubungkan pemisalan yang sudah dibuat
dan apa yang diketahui untuk membuat model matematika.
c. Scaffolding yang diberikan pada tahap ketrampilan proses yaitu :
1) Restructuring :
Melakukan tanya jawab untuk membawa siswa ke situasi terkait
yang telah siswa kenal atau dipelajari sebelumnya.
2) Reviewing :
Meminta siswa untuk teliti dalam mengoprasikan bentuk-bentuk
aljabar.
d. Scaffolding yang diberikan pada tahap penulisan jawaban yaitu :
1) Developing Conceptual Thinking :
Meminta siswa untuk menghubungkan jawaban yang diperoleh
dengan apa yang ditanyakan dalam soal.
Meminta siswa untuk menghubungkan nilai variabel yang
didapatkan dengan apa yang dimisalkan
Perlu diingat bahwa pada proses pemberian scaffolding ini tetap
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa.
B. Saran
1. Bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah selaku pemimpin dan penanggung jawab jalannya
pembelajaran di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta ini. Diharapkan berkenan
untuk mempertimbangkan hasil penelitian ini untuk dijadikan salah satu
solusi dalam mencapai tujuan pembelajaran khususnya mata pelajaran
matematika. Selain itu juga menjadi sarana memajukan kegiatan
pembelajaran di sekolah.
2. Bagi Guru
Bagi guru mata pelajaran, khususnya mata pelajaran matematika.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat mejadi solusi untuk membantu siswa
dalam mengahadapi kesulitan-kesulitan yang siswa hadapi dalam proses
pembelajaran, kususnya pada materi persamaan linier satu variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Sehingga dapat membantu guru sebagai pendidik untuk mencapi tujuan
pembelajaran.
3. Bagi peneliti mendatang
Bagi peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian yang
sama ataupun pengembangan dari hasil penelitian ini. Diharapkan dapat
lebih teliti dan kristis terhadap informasi-informasi dari subjek baik yang
tersirat ataupun tersurat. Sehingga data yang diperoleh dapat lebih baik.
Selain itu, akan lebih baik jika dilakukan pengembangan soal-soal tes pada
level yang lebih tinggi dalam memaksimalkan tujuan dari scaffolding yang
dikemukakan oleh Vygotsky. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi
acuan ataupun kajian penunjang bagi penelitian di masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Ali, Muhammad. 2004. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
Anghileri, J. 2006. Scaffolding Practice that Enhance Mathematics Learning. Journal
of Mathematics Teacher Education,Vol. 9, p.33-52.
Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Chairani, Zahra. 2015. Scaffolding Dalam Pembelajaran Matematika. Diakses dari
http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math/article/view/12 [diakses pada
tanggal 20 November 2017].
Cunayah, Cucun. 2005. Kompetensi Matematika untuk SMP/MTs. Kelas VII Semester
1 dan 2. Bandung: Yrama Widya.
Harmini dan Endang S. Winarni. 2012. Matematika untuk PGSD. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hartini. 2008. Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita pada Kompetensi
Dasar Menemukan Sifat dan Menghitung Besaran-besaran Segi Empat Siswa
Kelas VII Semester II SMP It Nur Hidayah Surakarta Tahun Pelajaran
2006/2007. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Hudojo, H. (2005). Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Matematika. Malang:
UM Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Hudoyo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:
FMIPA Universitas Negeri Malang.
Hudoyo, Herman. 1990. Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP.
Jha, S. K. 2012. Mathematics Performance of Primary School Students in Assam
(India): An Analysis Using Newman Procedure. International Journal of
Computer Applications in Engineering Sciences, Vol II.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Matematika SMP/MTS
Kelas VII Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2014. Jakarta: Politeknik Negeri
Media Kreatif.
Machmud, Tedy. 2011. Scaffolding Strategy In Mathematics Learning. Proceeding
International Seminar and the Fourth National Conference on Mathematics
Education. Yogyakarta: Yogyakarta State University. ISBN: 978-979-16353-
7-0. Hal 429-440
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
N cahyo, Agus. 2013. Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan
Terpopuler. Jogjakarta: Diva Press.
Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.
Prakitipong, Natcha and Nakamura, Satoshi. (2006). “Analysis of Mathematics
Performance of Grade Five Students in Thailand Using Newman Procedure”
CICE Hiroshima University, Journal of International Cooperation in
Education, Vol.9, No.1, (2006) pp.111 122
Raharjo, Marsudi. 2007. Laporan Konsultasi SD Binaan 2006. Yogyakarta: PPPPTK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Matematika.
Retno Dewi Tanjung, Edy Soedjoko, dan Mashuri. 2012. Diagnosis Kesulitan Belajar
Matematika SMP Pada Materi Persamaan Garis Lurus. Hal: 53. Unnes
Journal of Mathematics Education. Vol 1 No.1 Hal 52-57
Ruseffendi. 1994. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksata
Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Saleh, Haji. 1994. Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita di
Kelas V SD Negeri Percobaan Surabaya. Tesis. PPs IKIP Surabaya.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Group.Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Singh, P., Rahman, A.A., Sian Hoon, T. (2010). The Newman Procedure for Analyzing
Primary Four Pupils Errors on Written Mathematical Task: A Malaysian
Perspective. Procedia on International Conference on Mathematics
Education Research 2010 (ICMER 2010). Procedia Social and Behavioral
Sciences 8 (2010) 264-271. Shah Alam: University Technology MARA.
Sudjana. Nana. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Supiyani, Anik, dkk. Proses Berpikir Siswa Kelas IX-G SMP Negeri I Wlingi Dalam
Memecahkan Masalah Persamaan Garis Lurus dengan Scafolding. Makalah
Prosiding Konferensi Nasional Pendidikan Matematika, Malang 27-30 Juni
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Suyono dan Hariyanto. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Slavin, Robert E. 2009. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Indonesia PT
Macanan Jaya Cemerlang.
Tanzeh, Ahmad. Metodologi Penelitian Praktis, Teras, Yogyakarta, 2011), hal. 70-72.
Vygotsky, L.S. (1978). Mind in Society. Cambridge : Harvard University Press.
Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
White, A. L. 2010. Numeracy, Literacy, and Newman’s Error Analysis. Journal of
Science and Mathematics Education in Southeast Asia, Vol.33 No.2, p.129-
148.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN
Lampiran A. 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran A. 2 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran A. 3 Lembar Validasi Soal Tes Oleh Pakar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran A. 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Review Materi)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMP Stella Duce 2 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII Gaharu
Materi Pokok : Persamaan Linear Satu Variabel (Review Materi)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Kompetensi Dasar Indikator
1. 1.1 Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.1.1 Bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran Matematika
1.1.2 Serius dalam mengikuti
pembelajaran matematika
2.
2.2 Memiliki rasa ingin tahu,
percaya diri, dan ketertarikan
pada matematika serta
memiliki rasa percaya pada
daya dan kegunaan
matematika, yang terbentuk
melalui pengalaman belajar
2.2.1 Suka bertanya selama proses
pembelajaran
2.2.2 Suka mengamati sesuatu yang
berhubungan dengan
menemukan konsep persamaan
linear satu variabel
2.2.3 Tidak menggantungkan diri
pada orang lain dalam
menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan
menemukan konsep persamaan
linear satu variabel
2.2.4 Berani presentasi di depan kelas
3.
3.1 Menentukan nilai variabel
dalam persamaan dan
pertidaksamaan linear satu
variabel
3.1.1 Memberi contoh konsep
persamaan linear satu variabel
dalam kehidupan sehari-hari
3.1.2 Menemukan konsep persamaan
linear satu variabel
4 4.3 Membuat dan menyelesaikan 4.3.1. Menggunakan bentuk setara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
model matematika dari
masalah nyata yang berkaitan
dengan persamaan linier satu
variabel
PLSV untuk menyelesaikan
masalah.
C. Tujuan Pembelajaran
KI 1 dan KI 2
Siswa:
1.1.1.1 bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Matematika
1.1.2.1 Serius dalam mengikuti pembelajaran Matematika
2.2.1.1 Suka bertanya selama proses pembelajaran
2.2.2.1 Suka mengamati sesuatu yang berhubungan dengan menemukan konsep
persamaan linear satu variabel
2.2.3.1 Tidak menggantungkan diri pada orang lain dalam menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan menemukan konsep persamaan linear satu
variabel
2.2.4.1 Berani presentasi di depan kelas
KI 3 dan KI 4
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1. Menentukan nilai variabel dalam persamaan linear satu variabel
2. Menyelesaikan permasalahan nyata yang terkait dengan persamaan linear satu
variabel
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
c. Kalimat Tertutup atau Pernyataan Kalimat tertutup atau pernyataan
adalah kalimat yang dapat dinyatakan benar saja atau salah saja atau tidak
dua-duanya. Contoh:
Berapakah dua ditambah lima?; Ibu kota Indonesia adalah Jakarta; atau
satu merupakan bilangan prima.
d. Kalimat Terbuka, Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat
ditentukan nilai kebenarannya, karena memiliki unsur yang belum
diketahui nilainya. Contoh: Dua dikurangi m adalah satu. Dalam
matematika sesuatu yang belum diketahui nilainya dinamakan variabel
atau peubah. Variabel atau adalah simbol/lambang yang mewakili
sebarang anggota suatu himpunan semesta. Variabel biasanya
disimbolkan dengan huruf kecil.
Contoh: “ 9 diukurangi suatu bilangan hasilnya 5 “, jika suatu bilangan
diganti dengan x, maka kalimat itu dapat ditulis dalam simbol
matematika yaitu : 9 – x = 5.
Kalimat terbuka yang menggunakan tanda penghubung “ =
“ disebut persamaan. Jika variabel suatu persamaan memiliki pangkat
bulat positif dan pangkat tertingginya adalah satu maka persamaan
tersebut disebut persamaan linear. Persamaan linear yang hanya memuat
satu variabel adalah persamaan linear satu variabel (PLSV). Bentuk
umum dari persamaan linear satu variabel adalah :
ax+b = 0
2. Sifat-sifat Kesetaraan Persamaan Linear Satu Variabel
Penentuan penyelesaian persamaan linear satu variabel dapat
dilakukan dengan sifat-sifat kesetaraan persamaan linear satu variabel
berikut.
1) Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu
variabel dijumlahkan dengan bilangan yang sama, maka menghasilkan
persamaan linear satu variabel yang setara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
2) Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu
variabel dikurangi dengan bilangan yang sama, maka menghasilkan
persamaan linear satu variabel yang setara.
3) Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu
variabel dikalikan dengan bilangan yang sama, maka menghasilkan
persamaan linear satu variabel yang setara.
4) Jika masing-masing ruas kiri dan ruas kanan pada persamaan linear satu
variabel dibagi dengan bilangan yang sama dan bukan nol, maka
menghasilkan persamaan linear satu variabel yang setara.
3. Membuat Model Matematika dan Menyelesaikan Masalah Sehari-hari
yang berkaitan dengan Persamaan Linear Satu Variabel
Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan
dengan perhitungan yang melibatkan persamaan linear satu variabel.
Permasalahan sehari-hari tersebut biasanya disajikan dalam bentuk soal
cerita. Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai berikut:
4) Mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita menjadi beberapa kalimat
matematika (model matematika), sehingga membentuk persamaan
linear satu variabel.
5) Menyelesaikan persamaan linear satu variabel yang dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Buatlah diagram (sketsa), jika soal berhubungan dengan geometri.
b. Misalkan besaran yang belum diketahui dengan sebuah variabel.
c. Terjemahkan kalimat pada soal cerita menjadi model matematika
dalam bentuk persamaan.
d. Selesaikan persamaan yang diperoleh dengan informasi-informasi
yang telah kamu ketahui pada materi sebelumnya.
6) Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan
pada soal cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Contoh Masalah sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan linear satu
variabel :
Adit membeli kamera
dengan harga Rp
1.600.000,00. Ia telah
membayar Rp
700.000,00 sedangkan
kekurangannya diangsur
sebanyak enam kali . jika
tiap angsuran besarnya
sama , berapa rupiah yang
harus dibayar Adit tiap
kali mengangsur ?
Memahami masalah
Diketahui :
Harga kamera yang dibeli oleh
Adit Rp 1.600.000,00.
Biaya yang sudah dibayar Adit
Rp 700.000,00.
Kekurangan biaya diangsur
sebanyak enam kali dan tiap
angsuran besarnya sama.
Ditanya :
Berapa rupiah yang harus dibayar
Adit tiap kali mengangsur ?
Menuliskan model matematika :
Kekurangan biaya yang harus
diangsur Adit = 1.600.000 –
700.000 = 900.000.
Karena x adalah besar angsuran
yang harus dibayar Adit dan
kekurangan biaya diangsur
sebanyak enam kali dengan tiap
angsuran besarnya sama. Maka,
didapat model matematika :
6x = 900.000
Menyelesaikan model :
6x = 900.000
x = 150.000
Menyelesaikan masalah :
Jadi, besarnya angsuran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
E. Metode
Pembelajaran
Tanya jawab dan Diskusi kelompok.
F. Media Pembelajaran
1. Papan tulis
2. LKS
G. Sumber Belajar
Buku Siswa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014
SMP Kelas VII Semester 2
H. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan (10 menit)
1. Guru mengucapkan salam, memimpin doa, mengecek kehadiran, dan
menyiapkan siswa untuk siap menerima pelajaran
2. Siswa mendengarkan cerita dan menanggapi cerita tentang manfaat belajar
menemukan konsep persamaan linear satu variabel dalam kehidupan
sehari-hari
3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan hasil belajar yang diharapkan
akan dicapai dalam pertemuan
4. Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh
5. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab
b. Kegiatan Inti (60 menit)
1. Mengamati
Secara klasikal siswa mengamati dan mencermati contoh permasalahan
yang berhubungan dengan menemukan konsep persamaan linear satu
harus dibayar oleh Adit adalah
Rp. 150.000,00 .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
variabel, sifat-sifat Kesetaraan Persamaan Linear Satu Variabel, dan
menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Persamaan
Linear Satu Variabel
2. Menanya
Siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan terkait hal-hal yang diamati
atau dicermati. Siswa mengembangkan sikap ingin tahu
3. Mengumpulkan data atau informasi
Siswa mengerjakan latihan soal yang terkait dengan pertanyaan-pertanyaan
pada contoh permasalahan yang diberikan.
4. Mengasosiasikan/menganalisa data atau informasi
Melalui diskusi kegiatan diskusi, siswa menganalisis, menalar,
menyimpulkan informasi yang telah diperoleh dalam rangka memahami
cara menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan Persamaan
Linear Satu Variabel. Siswa mengembangkan sikap tanggung jawab
5. Mengkomunikasikan
a. Secara klasikal, salah satu siswa mengkomunikasikan pemahamannya
dengan menggunakan bahasa sendiri tentang konsep persamaan linear
satu variabel, sifat-sifat kesetaraan persamaan linear satu variabel, dan
penyelesaian masalah sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan
linear satu variabel. Siswa mengembangkan sikap ingin tahu
b. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan
dengan cara bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun
tanggapan lainnya
c. Guru memberi umpan balik atau konfirmasi
6. Penguatan
a. Secara individu siswa dilatih menyelesaikan soal Latihan yang
diberikan guru di papan tulis. Siswa mengembangkan sikap tanggung
jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
b. Salah satu siswa mempresentasikan hasil latihan soal
c. Siswa lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disampaikan
dengan cara bertanya jawab, mengkonfirmasi, melengkapi informasi,
ataupun tanggapan lainnya. Siswa mengembangkan sikap ketertarikan
d. Guru memberi umpan balik atau konfirmasi
c. Penutup (10 menit)
Secara klasikal dan melalui tanya jawab, siswa dibimbing untuk
memberikan kesimpulan mengenai konsep persamaan linear satu variabel
serta bentuk ekuivalen persamaan linear satu variabel.
I. Pengamatan / Observasi
No Aspek yang diamati Teknik Waktu Penilaian
1. Sikap ingin tahu Pengamatan Kegiatan inti dan penutup
2. Sikap ketertarikan Pengamatan Kegiatan inti dan penutup
3. Pengetahuan:
Kemampuan menyelesaikan
permasalahan sehari-hari
yang berkaitan dengan
persamaan linear satu
variabel
Memberikan soal
latihan
Kegiatan inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LEMBAR KERJA SISWA
Ayo coba pecahkan permasalahan berikut :
KUNCI JAWABAN
Penyelesaian Skor
Memaknai kata, simbol atau istilah dalam soal :
Misalkan usia Arin : y
Menunjukan dan menuliskan unsur yang diketahui dan ditanya :
Diketahui :
Usia ayah 29 tahun lebih tua dari usia Arin. Maka usia ayah =
y+29
Usia Arin ditambah dengan usia ayah = 55 tahun.
Ditanya :
Berapa usia Arin sekarang …?
2
Menuliskan model matematika :
Usia ayah 29 tahun lebih tua dari usia Arin. Maka usia ayah =
y+29
Usia Arin ditambah dengan usia ayah = 55 tahun.
Maka, y + (y+29)=55
2
Setiap Minggu pagi Arin bersama ayahnya mengikuti senam pagi di
halaman balai kota Wonosobo. Suatu ketika instruktur senam mereka
menanyakan usia Arin. Bukannya langsung menjawab, Arin malah
meminta instruktur senam tersebut menebak usianya. Arin
menjelaskan bahwa usia ayahnya ketika Arin lahir adalah 29 tahun,
dan saat ini ketika usia Arin dan usia ayahnya dijumlahkan didapat
55 tahun. Berapakah usia Arin saat ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran
NIP/NPP NIP/NPP
Menyelesaikan model :
y + (y+29) = 55
2y+29 = 55
2y+29-29 = 55-29
2y = 26
y = 13
4
Menyelesaikan masalah :
Jadi, usia Arin sekarang adalah 13 tahun.
2
Total Skor 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran A. 5 Rubrik Penilaian Tes Soal Cerita
ANALISIS JAWABAN SOAL TES UTAMA
Kompetensi Dasar : 4.2 Membuat dan menyelesaikan model Matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan
persamaan linear satu variabel.
Indikator : 4.2.1 Dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang terkait persamaan linear satu
variabel.
No Soal Prosedur
Newman
Penyelesaian Rubrik Skor
1 Ade ingin membuat
sebuah kolam ikan
yang berbentuk balok
tanpa tutup dengan
lebar alas kolam 3
meter kurang dari
panjangnya. Jika
keliling bagian alas
dari kolam tersebut 34
m. Tentukan panjang
Membaca
masalah
(Reading)
Memahami
masalah
(Comprehension)
Memaknai kata, simbol atau istilah dalam soal
:
Misalkan panjang permukaan alas kolam = p
Menunjukan dan menuliskan unsur yang
diketahui dan ditanya :
Diketahui :
lebar kolam 3 meter kurang dari panjangnya
dan
keliling kolam 34 m.
1. Tidak memaknai kata, istilah atau simbol dalam soal.
2. Hanya memaknai sebagian kata, istilah atau simbol dalam soal yang dibaca.
3. Memaknai sebagian kata, istilah atau simbol dalam soal yang dibaca secara keseluruhan.
4. Memaknai dengan baik kata, istilah atau simbol dalam soal
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
alas kolam ikan yang
akan dibuat Ade!
Ditanya : Panjang alas kolam ikan yang harus
dibuat Pak Adi adalah...?
yang dibaca secara keseluruhan.
5. Tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
6. Hanya menuliskan apa yang diketahui saja atau apa yang ditanyakan saja.
7. Kurang lengkap/sesuai dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
8. Sudah lengkap, sesuai dan terperinci dalam menuliskan apa yang diketahui
Transformasi
Masalah
(Transformation)
Menuliskan model matematika :
Karena lebar kolam 3 meter kurang dari
panjangnya serta keliling permukaan alas
kolam 34 m, dan rumus untuk keliling adalah
1. Tidak menuliskan model matematika sama sekali.
2. Masih salah dalam menulis semua model matematikanya.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
2(p + l), maka model matematikanya adalah :
2(p + (p – 3 )) = 34
3. Ada beberapa kesalahan dalam membuat model matematika baik dalam penulisan maupun pemilihan operasi hitungnya.
4. Model matematika yang dituliskan sudah benar baik dalam penulisan maupun pemilihan operasi hitungnya.
Ketrampilan
Proses/Prosedur
(Process Skill)
Menyelesaikan model :
2(p + (p – 3 )) = 34
2(p + p – 3 )) = 34
2(2p– 3 ) = 34
(4p– 6 ) = 34
4p– 6 + 6 = 34 +6
4p = 40
p= 10
1. Tidak menyelesaikan model matematika sama sekali.
2. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan masih salah atau tidak sesuai dengan permasalahan.
3. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan sudah benar dan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
sesuai dengan permasalahan, tetapi terdapat kesalahan dalam proses perhitungan.
4. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan sudah benar dan sesuai dengan permasalahan, serta sudah benar dalam proses perhitungan.
Penulisan
Jawaban
(Encoding)
Menyelesaikan masalah :
Jadi, panjang alas permukaan kolam yang
akan dibuat adalah 10 meter.
1. Tidak menuliskan kesimpulan jawaban sama sekali.
2. Kesimpulan jawaban tidak sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal dan jawaban akhirnya juga salah.
3. Kesimpulan jawaban sudah sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal tetapi
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
jawaban akhirnya salah atau sebaliknya.
4. Kesimpulan jawaban sudah sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal dan jawaban akhirnya benar.
2 Pak Adit memiliki
kebun berbentuk
persegi panjang.
Panjang kebunnya
dua kali lebarnya.
Sedangkan keliling
kebun pak Adit
adalah 48 m.
Tentukan :
a. Berapakah
Membaca
masalah
(Reading)
Memahami
masalah
(Comprehension)
Memaknai kata, simbol atau istilah dalam soal
:
Misalkan,
l : lebar kebun
Menunjukan dan menuliskan unsur yang
diketahui dan ditanya :
Diketahui :
Kebun Pak Adit berbentuk persegi panjang,
dan panjang kebunnya dua kali lebarnya.
1. Tidak memaknai kata, istilah atau simbol dalam soal.
2. Hanya memaknai sebagian kata, istilah atau simbol dalam soal yang dibaca.
3. Memaknai sebagian kata, istilah atau simbol dalam soal yang dibaca secara keseluruhan.
4. Memaknai dengan baik kata, istilah atau simbol dalam soal
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
panjang dan lebar
kebun Pak Adit
sesungguhnya ?
b. Berapakah luas
kebun Pak Adit ?
Keliling kebun = 48 meter.
Ditanya :
a. Berapakah panjang dan lebar kebun Pak Adit sesungguhnya ?
b. Berapakah luas kebun Pak Adit ?
yang dibaca secara keseluruhan.
5. Tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
6. Hanya menuliskan apa yang diketahui saja atau apa yang ditanyakan saja.
7. Kurang lengkap/sesuai dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
8. Sudah lengkap, sesuai dan terperinci dalam menuliskan apa yang diketahui
Transformasi
Masalah
(Transformatin)
Menuliskan model matematika :
Diketahui panjang kebun adalah dua kali lebarnya. Maka, p = 2l .
Keliling = 2 (p + l)
48 = 2 (2l + l)
1. Tidak menuliskan model matematika sama sekali.
2. Masih salah dalam menulis semua model matematikanya.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
3. Ada beberapa kesalahan dalam membuat model matematika baik dalam penulisan maupun pemilihan operasi hitungnya.
4. Model matematika yang dituliskan sudah benar baik dalam penulisan maupun pemilihan operasi hitungnya.
Ketrampilan
Proses/Prosedur
(Process Skill)
Menyelesaikan model :
a. Keliling = 2 (p + l) 48 = 2 (2l + l)
48 = 4l+2l
48 = 6l
8 = l
Maka, panjang kebun : p = 2l
= 2 x 8 = 16
b. Luas kebun = p x l
1. Tidak menyelesaikan model matematika sama sekali.
2. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan masih salah atau tidak sesuai dengan permasalahan.
3. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan sudah benar dan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
= 16 x 8
= 128 m2
sesuai dengan permasalahan, tetapi terdapat kesalahan dalam proses perhitungan.
4. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan sudah benar dan sesuai dengan permasalahan, serta sudah benar dalam proses perhitungan.
Penulisan
Jawaban
(Encoding)
Menyelesaikan masalah :
Jadi panjang dan lebar kebun pak Adit adalah
16m dan 8 m, dan luasnya adalah 128 meter
persegi.
1. Tidak menuliskan kesimpulan jawaban sama sekali.
2. Kesimpulan jawaban tidak sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal dan jawaban akhirnya juga salah.
3. Kesimpulan jawaban sudah sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal tetapi
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
jawaban akhirnya salah atau sebaliknya.
4. Kesimpulan jawaban sudah sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal dan jawaban akhirnya benar.
3 Umur Budi dua tahun
lebih tua dari umur
adiknya. Sepuluh
tahun yang lalu jumlah
umur mereka 12
tahun. Berapakah
umur Budi 8 tahun
yang akan datang?
Membaca
masalah
(Reading)
Memahami
masalah
(Comprehension)
Memaknai kata, simbol atau istilah dalam
soal. Sekaligus
menunjukan dan menuliskan unsur yang
diketahui dan ditanya :
Diketahui : Umur budi 2 tahun lebih dari umur
adiknya.
10 tahun yang lalu jumlah umur budi dan
adiknya adalah 12 tahun.
Ditanya :
Berapa umur budi 8 tahun yang akan datang ?
1. Tidak memaknai kata, istilah atau simbol dalam soal.
2. Hanya memaknai sebagian kata, istilah atau simbol dalam soal yang dibaca.
3. Memaknai sebagian kata, istilah atau simbol dalam soal yang dibaca secara keseluruhan.
4. Memaknai dengan baik kata, istilah atau simbol dalam soal
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
yang dibaca secara keseluruhan.
5. Tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
6. Hanya menuliskan apa yang diketahui saja atau apa yang ditanyakan saja.
7. Kurang lengkap/sesuai dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal.
8. Sudah lengkap, sesuai dan terperinci dalam menuliskan apa yang diketahui
Transformasi
Masalah
(Transformation)
Menuliskan model matematika :
Misalkan umur Budi sepuluh tahun yang lalu
adalah x, maka :
Umur adik budi : x-2
Maka, x + (x-2) = 12
1. Tidak menuliskan model matematika sama sekali.
2. Masih salah dalam menulis semua model matematikanya.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Umur budi 8 tahun yang akan datang = umur
budi sekarang + 8 tahun.
Umur budi sekarang : x+ 10
Umur budi 8 tahun yang akan datang : (x + 10
) + 8
3. Ada beberapa kesalahan dalam membuat model matematika baik dalam penulisan maupun pemilihan operasi hitungnya.
4. Model matematika yang dituliskan sudah benar baik dalam penulisan maupun pemilihan operasi hitungnya.
Ketrampilan
Proses/Prosedur
(Process Skill)
Menyelesaikan model :
x + (x-2) = 12
2x-2 = 12
2x-2+2 = 12+2
2x = 14
x= 7
x+ 10 = 7 + 10 = 17
1. Tidak menyelesaikan model matematika sama sekali.
2. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan masih salah atau tidak sesuai dengan permasalahan.
3. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan sudah benar dan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
sesuai dengan permasalahan, tetapi terdapat kesalahan dalam proses perhitungan.
4. Cara penyelesaian model matematika yang digunakan sudah benar dan sesuai dengan permasalahan, serta sudah benar dalam proses perhitungan.
Penulisan
Jawaban
(Encoding)
Menyelesaikan masalah :
Umur budi 8 tahun yang akan datang = 17 + 8
= 25 tahun.
1. Tidak menuliskan kesimpulan jawaban sama sekali.
2. Kesimpulan jawaban tidak sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal dan jawaban akhirnya juga salah.
3. Kesimpulan jawaban sudah sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal tetapi
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
jawaban akhirnya salah atau sebaliknya.
4. Kesimpulan jawaban sudah sesuai dengan apa yang dimaksud dalam soal dan jawaban akhirnya benar.
Total Skor 3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran A. 6 Lembar Soal Tes
SOAL TES
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Persamaan Linear Satu Variabel
Petunjuk:
1. Tuliskan identitas lengkap pada lembar jawab yang telah disediakan.
2. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
3. Kerjakanlah dahulu soal yang menurut kalian mudah.
4. Dilarang membuka buku, memberi jawaban kepada teman, dan menerima
jawaban dari teman.
5. Kerjakan dengan teliti dan tulislah jawaban dengan tulisan yang jelas dibaca.
Selesaikan soal-soal berikut ini.
1. Ade ingin membuat sebuah kolam ikan yang berbentuk balok tanpa tutup dengan
lebar alas kolam 3 meter kurang dari panjangnya. Jika keliling bagian alas dari
kolam tersebut 34 m. Tentukan panjang alas kolam ikan yang akan dibuat Ade!
2. Pak Adit memiliki kebun berbentuk persegi panjang. Panjang kebunnya dua kali
lebarnya. Keliling kebun pak Robin adalah 48 m.
a. Tentukan panjang dan lebar sesungguhnya!
b. Berapakah luas kebun tersebut?
3. Umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya. Sepuluh tahun yang lalu
jumlah umur mereka 12 tahun. Berapakah umur Budi 8 tahun yang akan datang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran A. 7 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya
Pembeda Soal Tes Kelas Uji Coba
1. Validitas Butir Soal
Rumus yang Digunakan :
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
N : Banyaknya Subyek
∑x : Banyaknya butir soal
∑y : Jumlah skor total
∑xy : Jumlah perkalian skor butir dengan skor total
∑𝑥2 : Jumlah kuadrat skor total
∑𝑦2 : Jumlah kuadrat skor total ( Arikunto, 2013 :72)
Kriteria :
Interpretasi koefisiean korelasi (rxy) untuk uji
validitas (Arikunto,2012:89):
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : Sangat Tinggi
Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : Tinggi
Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : Cukup
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : Rendah
Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : Sangat Rendah
2. Reliabilitas Butir Soal
Rumus yang Digunakan :
(Arikunto, 2013: 112)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Keterangan :
𝑟11 : realibilitas yang dicari
𝑛 : Banyak butir soal
∑ σ𝑖2 : Jumlah varians skor tiap-tiap item, dan
σ𝑡2 : Varians total
Kriteria :
Interpretasi Koefisien Reliabilitas (r11) untuk uji
reliabilitas (Guilford dalam Ruseffendi, 2005:160):
0,00 – 0,20 : Kecil
0,20 – 0,40 : Rendah
0,40 – 0,70 : Sedang
0,70 – 0,90 : Tinggi
0,90 – 1,00 : Sangat Tinggi
3. Tingkat Kesukaran
Rumus yang digunakan :
Rata-rata = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Tingkat Kesukaran = 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑜𝑎𝑙
Kriteria
0,00 ≤ 𝑇𝐾 < 0,30 Soal sukar
0,30 ≤ 𝑇𝐾 < 0,70 Soal sedang
0,70 ≤ 𝑇𝐾 < 1,00 Soal mudah
4. Daya Pembeda
Rumus yang digunakan :
𝐷𝑃 =𝑋𝐾𝐴 − 𝑋𝐾𝐵
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑜𝑎𝑙
Keterangan :
DP : Daya Pembeda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
𝑋𝐾𝐴 : Rata-rata kelompok bawah
𝑋𝐾𝐵 : Rata-rata kelompok atas
Kriteria
0,00 ≤ 𝐷𝑃 < 0,20 Jelek
0,20 ≤ 𝐷𝑃 < 0,40 Cukup
0,40 ≤ 𝐷𝑃 < 0,70 Baik
0,70 ≤ 𝐷𝑃 < 1,00 Baik sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran A. 8 Hasil Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan
Daya Pembeda Soal Tes Kelas Uji Coba
Hasil Perhitungan Validitas, Dan Reliabilitas Soal Tes ( Uji Coba )
1 2 3
1 UC1 6 14 2 22 484
2 UC2 10 14 8 32 1024
3 UC3 3 6 2 11 121
4 UC4 10 14 10 34 1156
5 UC5 6 12 2 20 400
6 UC6 3 6 2 11 121
7 UC7 6 14 2 22 484
8 UC8 8 14 2 24 576
9 UC9 6 10 1 17 289
10 UC10 10 14 2 26 676
11 UC11 6 14 4 24 576
12 UC12 5 12 1 18 324
13 UC13 6 12 2 20 400
14 UC14 10 14 4 28 784
15 UC15 6 12 2 20 400
16 UC16 3 6 4 13 169
17 UC17 6 12 2 20 400
18 UC18 6 12 1 19 361
19 UC19 10 14 4 28 784
20 UC20 10 14 2 26 676
21 UC21 6 12 2 20 400
22 UC22 5 6 2 13 169
23 UC23 2 2 2 6 36
24 UC24 6 10 4 20 400
25 UC25 10 14 10 34 1156
26 UC26 10 12 1 23 529
27 UC27 8 12 1 21 441
28 UC28 10 14 2 26 676
29 UC29 10 14 4 28 784
30 UC30 3 4 1 8 64
31 UC31 5 12 1 18 324
∑ 652 15184
∑x 211 352 89
1639 4352 427
∑xy 4940 8046 2198
0.91938 0.88919 0.64935
6.54318 11.4547 5.53174
∑ 23.5297
47.4506
0.75618
No Skor y^2Kode siswa Butir soal
2
𝑟𝑥𝑦
2𝑖
2𝑖 2t
𝑟11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Tes (Uji Coba)
1 2 3
1 UC1 6 14 2 22
2 UC2 10 14 8 32
3 UC3 3 6 2 11
4 UC4 10 14 10 34
5 UC5 6 12 2 20
6 UC6 3 6 2 11
7 UC7 6 14 2 22
8 UC8 8 14 2 24
9 UC9 6 10 1 17
10 UC10 10 14 2 26
11 UC11 6 14 4 24
12 UC12 5 12 1 18
13 UC13 6 12 2 20
14 UC14 10 14 4 28
15 UC15 6 12 2 20
16 UC16 3 6 4 13
17 UC17 6 12 2 20
18 UC18 6 12 1 19
19 UC19 10 14 4 28
20 UC20 10 14 2 26
21 UC21 6 12 2 20
22 UC22 5 6 2 13
23 UC23 2 2 2 6
24 UC24 6 10 4 20
25 UC25 10 14 10 34
26 UC26 10 12 1 23
27 UC27 8 12 1 21
28 UC28 10 14 2 26
29 UC29 10 14 4 28
30 UC30 3 4 1 8
31 UC31 5 12 1 18
211 352 89 652
6.80645 11.3548 2.87097
0.68065 0.75699 0.2871
Sedang Mudah SukarTingkat kesukaran
kode siswa Butir soal
No Skor
Mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Tes (Uji Coba)
Skor Kelompok
1 2 3
1 UC4 10 14 10 34
2 UC25 10 14 10 34
3 UC2 10 14 8 32
4 UC14 10 14 4 28
5 UC19 10 14 4 28
6 UC29 10 14 4 28
7 UC10 10 14 2 26
8 UC20 10 14 2 26
9 UC28 10 14 2 26
10 UC8 8 14 2 24
11 UC11 6 14 4 24
12 UC26 10 12 1 23
13 UC1 6 14 2 22
14 UC7 6 14 2 22
15 UC27 8 12 1 21
16 UC5 6 12 2 20
17 UC13 6 12 2 20
18 UC15 6 12 2 20
19 UC17 6 12 2 20
20 UC21 6 12 2 20
21 UC24 6 10 4 20
22 UC18 6 12 1 19
23 UC12 5 12 1 18
24 UC31 5 12 1 18
25 UC9 6 10 1 17
26 UC16 3 6 4 13
27 UC22 5 6 2 13
28 UC3 3 6 2 11
29 UC6 3 6 2 11
30 UC30 3 4 1 8
31 UC23 2 2 2 6
211 352 89 652
134 206 58
8.93333 13.7333 3.86667
Jumlah skor kelompok bawah 77 146 31
4.8125 9.125 1.9375
1 2 3
0.41208 0.46083 0.19292
Baik Baik Jelek
Daya Pembeda
No kode siswa Butir soal
Jumlah skor kelompok atas
Rata-rata kelompok bawah
Butir Soal
Rata-rata kelompok atas
Kelompok Atas
Kelompok Bawah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran A. 9 Hasil Tes Soal Cerita yang Sudah Dikelompokkan
1 2 3
1 S5 10 14 10 34
2 S15 10 14 10 34
3 S21 10 14 10 34
4 S24 10 13 10 33
5 S7 8 14 10 32
6 S30 10 14 8 32
7 S32 10 14 7 31
8 S11 8 14 8 30
9 S28 10 14 5 29
10 S8 10 14 4 28
11 S20 10 14 3 27
12 S10 10 14 2 26
13 S12 10 14 2 26
14 S16 10 14 1 25
15 S14 10 14 1 25
16 S2 8 14 2 24
17 S29 8 14 1 23
18 S26 8 10 4 22
19 S1 10 10 1 21
20 S25 8 10 2 20
21 S31 8 10 1 19
22 S4 5 12 1 18
23 S6 4 12 1 17
24 S9 4 10 2 16
25 S18 5 8 3 16
26 S19 5 8 2 15
27 S22 5 6 2 13
28 S3 3 6 3 12
29 S34 3 5 3 11
30 S23 3 5 3 11
31 S27 3 5 1 9
32 S17 0
33 S33 0
34 S13 0
NO NAMABUTIR SOAL
SKOR KELOMPOK
TIDAK MASUK
KELUAR
KELOMPOK BAWAH
KELOMPOK SEDANG
KELOMPOK ATAS
TIDAK MASUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran A. 10 Hasil Pekerjaan Subjek Penelitian Pada Soal Tes
Hasil pekerjaan subjek S01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Hasil pekerjaan subjek S02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Hasil pekerjaan subjek S03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Hasil pekerjaan subjek S04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Hasil pekerjaan subjek S05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Hasil Pekerjaan Setelah Pemberian Scaffolding Subjek S01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Hasil Pekerjaan Setelah Pemberian Scaffolding Subjek S02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Hasil Pekerjaan Setelah Pemberian Scaffolding Subjek S03
soal nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Hasil Pekerjaan Setelah Pemberian Scaffolding Subjek S04
soal nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Hasil Pekerjaan Setelah Pemberian Scaffolding Subjek S05
soal nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran A. 11 Hasil Wawancara Subjek Penelitian
Hasil Wawancara Subjek Penelitian S01
Soal nomor 1 :
P : “coba kamu bacakan soal nomer 1 ! “
S : (Membaca soal dengan jelas )
P : “ coba kamu sebutkan apa yang diketahui pada soal nomor 1? “
S : “ lebar alas kolam 3 meter kurang dari panjangnya, dan keliling bagian alas
kolam adalah 34 meter “
P : “ apa yang ditanyakan dari soal tersebut?“
S : “ Panjang alas kolam ikan yang akan dibuat Ade “
P : “ oke, sekarang coba kamu jelaskan bagaimana cara kamu menjawab apa yang
ditanyakan pada soal tersebut ? “
S : “ saya menghitungnya 3 – x = 34 lalu –x = 34 – 3 terus x = 31 bu ? “
P : “ emm, darimana kamu mendapatkan 3 – x = 34 ? “
S : “ karena 3 meter kurang dari panjangnya jadi saya tulis 3 – x “
P : “ x itu permisalan dari apa ? “
S : “ panjangnya bu “
P : “ oh x itu panjangnya, lalu bagaimana kok bisa 3 – x = 34 itu bagaimana ? “
S : “ kelilingnya bu kan diketahui 34 meter “
P : “ oh ya ya, lalu dari –x kok bisa jadi x ? “
S : “ hehe, kayaknya salah itu bu “
P : “ kok kamu bisa bilang salah dasarnya apa?“
S : “ ya kayaknya ngga mungkin nek –x jadi tak tulis x aja bu “
P : “ kok bisa langsung berubah dari nilai negatif ke positif itu bagaimana caranya?
“
S : “ ngga tau bu bingung kemarin itu ngawur “
P : “ lho kok ngawur bagaimana kamu ini, kamu kan sudah belajar cara
menyelesaikan persamaan linear satu variabel kan ? “
S : “ iya bu tapi lupa caranya “
P : “ terus itu kamu menulis x = 31 , artinya apa itu ? “
S : “ ya sudah bu berarti itu panjangnya “
P : “ lalu kalau kamu ketemu panjangnya bagaimana ? “
S : “ ya sudah itu bu jawabannya ? “
P : “ setelah ketemu jawabannya lalu biasanya apa yang dilakukan ?“
S : “ oalah menulis kesimpulannya bu “
P : “ Kok tidak kamu tulis ? “
S : “ Lupa bu hehe “
Soal nomor 2 :
P : “ ya sudah sekarang lanjut dulu ya ke nomor 2 , coba kamu bacakan soalnya
dengan jelas! “
S : “ membacakan soal dengan jelas”
P : “Apa yang diketahui dalam soal nomor 2? “
S : “ Panjang kebun Pak Adit dua kali lebarnya terus keliling kolam Pak Adit adalah
48 meter “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
P : “ sudah?“
S : “ sudah bu “
P : “oke, sekarang coba jelaskan bagaimana proses untuk menjawab apa yang
ditanyakan pada soal tersebut !“
S : “ panjangnya itu dua kali lebarnya tak tulis p = 2x terus 2x = 48 bener ngga bu?
“
P : “ lha x itu permisalan dari apa ? “
S : “ x itu lebar bu “
P : “ oh begitu, lah terus kok bisa sama dengan 48 ? “
S : “ ya tak tulis yang diketahui kelilingnya kan 48 bu “
P : “ emm begitu, terus setelah itu ? “
S : “ terus tak hitung x nya itu 48/2 jadi ketemu x nya 24 bu bener ngga sih bu ? “
P : “ ya lanjutkan saja dulu setelah kamu menemukan x nya gimana? “
S : “ terus..itu nyari panjangnya bu dari 2x 24 = 48 habis itu nyari luasnya kan bu
rumusnya panjang kali lebar terus tak kalikan aja ketemu 1152 𝑚2 bu“
P : “ ya, lalu setelah itu ada lagi ngga yang kamu lakukan ? “
S : “ menulis kesimpulan bu “
P : “bagaimana kesimpulannya? “
S : “ jadi, panjang = 48 m, lebar = 24 m, dan luas 1152 𝑚2 “
Soal nomor 3
P : “ oh ya sudah kita lanjut soal yang terakhir ya, ayo baca soalnya dengan jelas “
S : “ membacakan soal dengan jelas “
P : “ apa saja yang diketahui dalam soal tersebut ? “
S : “ umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya dan jumlah umur Budi dan
adik Budi 10 tahun yang lalu adalah 12 tahun “
P : “ ada lagi tidak ?“
S : “ sudah bu “
P : “ sekarang coba sebutkan apa yang ditanyakan dalam soal tersebut ? “
S : “ berapakah umur Budi 8 tahun yang akan datang ? “
P : “ Coba tunjukkan bagaimana kamu bisa menemukan umur Budi 8 tahun yang
akan datang ? jelaskan bagaimana pengerjaanmu ? “
S : “ emm bingung bu cara ngerjainnya “
P : “ coba mana yang membuat kamu bingung ? “
S : “ ini lho bu jumlah umur Budi dan adiknya 10 tahun yang lalu adalah 12 tahun,
gimana itu bu ? “
P : “ lha itu pengerjaanmu kemarin bagaimana ? “
S : “ rumusnya tak tulis 2x + x + 10 = 12 “
P : “ darimana kamu bisa mendapatkan rumus itu ? “
S : “ Dari yang diketahui bu “
P : “kok bisa kamu menulis 2x + x + 10 = 12 ? x nya itu apa? “
S : “ x nya itu umur Budi eh ngga tahu bu bingung, kemarin ngawur bu “
P : “ Terus x nya nilainya pecahan ? mungkin ngga kira-kira ?“
S :“Ngga tau bu saya bingung makanya ngga tak tulis kesimpulannya“
Proses scaffolding S01 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Soal nomor 1
P : “Sekarang coba kamu sebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal
nomor 1 ! “
S : “ Diketahui lebar kolam 3 meter kurang dari panjangnya dan keliling kolam
adalah 34 m, terus yang ditanyakan panjang kolam ikan yang akan dibuat Ade ! “
P : “ Apa kira-kira yang bisa kamu pahami dari apa yang diketahui ? “
S : “ Lebar alasnya 3 meter kurang dari panjangnya berarti panjangnya dikurangi 3
meter ya bu “
P : “ Nah, jika lebarnya adalah panjang dikurangi 3 meter berarti bagaimana
menuliskan model matematikanya ?”
S : “ oh iya iya bu x – 3 bu “
P : “ oke, lalu apa lagi informasi yang kamu dapat selain itu ?”
S : “ kelilingnya 34 meter bu “
P : “ iya benar, sekarang coba kamu lihat pekerjaan awal kamu, kamu memisalkan
lebarnya 3 – x sedangkam kelilingnya 34, jika kamu menuliskan 3 – x = 34 berarti
lebar = keliling, apakah demikian ? “ (Restructuring)
S : “ oh iya bu, maaf bu salah itu harusnya gimana ya bu ?”
P : “ Baik, sekarang ibu tanya kelilingnya itu kan 34 meter, bagaimana sih cara
Ade menemukan kelilingnya itu ? “
S : “ oh mencari keliling itu 2 x p + 2 x l “
P : “ Baik, keliling itu bisa didapat dari 2 x p + 2 x l . Lalu p dan l nya bagaimana ?
“
S : “ p sama l nya kan dicari bu ? “
P : “ iya memang p dan l nya belum diketahui nilainya, tetapi bagaimana dengan
permisalan yang kamu buat kemarin ? “
S : “ oh iya bu, p nya kan x itu bu terus l nya x – 3 dimasukkan bu ? “
P : “ Dimasukkan gimana ? “
S : “ jadi 2x + 2(x-3) = 34 “
P : “ ya, coba operasikan “
S : “ mengoperasikan model “
P : “ Bagaimana? Apakah kamu mengalami kesulitan ? “
S : “ 2x + 2x – 3 = 34 benar ngga bu ? “
P : “ coba teliti lagi diperhatikan operasi perkalian dalam tanda kurung “
S : “ oh iya itu bu 2 × 3 = 6 berarti 2x + 2x – 6 = 34 “
P : “ iya kemudian bagaimana ? “
S : “ Mencoba mengoperasikan persamaan hingga menemukan nilai x “
P: “ Gimana? “
S : “ 10 bu “
P : “ 10 itu apa ? dapat darimana ? “
S : “ Dari ini kan bu 2x + 2x – 6 = 34 itu kan jadi 4x – 6 = 34, lalu jadi 4x = 34 + 6
terus 4x = 40 ketemu x nya 10”
P : “ 4x – 6 = 34 jadi 4x = 34 + 6 itu bagaimana ? “
S : “ ya ruas kiri ditambah 6 biar jadi 4x, terus ruas Kanan juga ditambah 6 karena
ruas kiri ditambah 6 “
P : “ ya baik, lalu 4x = 40 bisa jadi x = 10 bagaimana ? “
S : “ ya kan itu ruas kirinya 4x biar jadi x ya dibagi 4 kan bu terus ruas kanannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
juga dibagi 4 jadi hasilnya 10 “
P : “ ya baik, x = 10 itu apa maknanya “
S : “ ya berarti panjangnya 10 bu “
P : “ Nah setelah kamu menemukan panjangnya lalu bagaimana ? “
S : “ Jadi panjang alas kolam ikan yang dibuat Ade adalah 10 m “
P : “ ya baik, sekarang ibu ingin mengetahui bagaimana cara kamu dalam
menyelesaikan model matematika yang kamu buat sebelumnya dimana –x = 34 – 3
bisa menjadi x = 31. Ayo coba jelaskan pada ibu “
S : “ kan itu salah bu, saya lupa caranya bagaimana “
P : “ sekarang coba kamu perhatikan – x = 34 – 3 hasilnya harusnya bagaimana ? “
S : “ harusnya –x = 31 tapi saya hilangkan negatifnya bu supaya jadi positif “
P : “ lha kenapa kamu hilangkan ? “
S : “ ya soalnya ngga mungkin panjangnya negatif bu “
P : “ iya benar, tetapi jika kamu ingin mendapatkan nilai x nya positif pada ruas kiri
bagaimana? “
S : “ gimana ya bu saya lupa “
P : “ kamu kemarin dalam mengoperasikan 4x = 40 bisa jadi x = 10 bagaimana ? “
S : “ ruas kiri dibagi 4 ruas kanan dibagi 4 bu “
P : “ nah kalau – x = 31 supaya ruas kirinya bernilai positif bagaimana ? “
S: “ oh berarti –x dibagi -1 ya bu “
P : “ kenapa dibagi -1 ?“
S : “ ya negatif dibagi negatif hasilnya positif bu biar jadi x kan saya bagi -1 bu “
P : “ ya terus bagaimana hasilnya ? “
S : “ jadi x = -31 sama aja hasilnya negatif bu “
P : “ iya memang, itu karena model yang kamu buat sebelumnya salah kan tapi ibu
hanya ingin tahu saja bagaimana cara kamu mengoperasikannya “
S : “ oh ya begitu bu kemarin lupa “
P : “ jangan sampai lupa lho ya kalau mengerjakan soal seperti ini lagi harus bisa
mengoperasikan dan juga harus teliti “
S : “ iya bu “
Soal nomor 2
P : “Sekarang kita lanjut ke nomor 2, dari hasil pekerjaan dan wawancara kemarin
kamu mengalami kesulitan dalam transformasi masalah yaitu membuat model
matematika. Sekarang coba kamu baca kembali apa yang diketahui dan ditanyakan
dalam soal tersebut ! (reviewing)
S : “ Diketahui panjang kebun Pak Adit dua kali lebarnya, keliling kolam Pak Adit
48 meter . Ditanya, panjang dan lebar sebenarnya terus luasnya bu “
P : “ apa yang kamu misalkan disitu untuk membuat model matematikanya?
“ (restructuring)
S : “ lebarnya x bu, panjangnya 2x “
P : “ nah, jika lebarnya x dan panjangnya adalah 2x kemudian kelilingnya diketahui
48, selanjutnya bagaimana membuat persamaannya ? “
S : “ seperti no. 1 ya bu ?“
P : “ No.1 gimana ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
S : “ Menggunakan rumus keliling “
P : “ Bagaimana ? “
S : “ 2 (2x) + 2(x) = 48 “
P : “ ya baik, sekarang coba kamu operasikan “
S : “ mencoba mengoperasikan untuk menyelesaikan persamaan“
P : “ sudah ? “
S : “ sudah bu, x nya ketemu 8 “
P: “ coba lihat hasil pengerjaannya ? “ (memeriksa hasil pengerjaan siswa)
P : “ iya bagus, selanjutnya bagaimana jika kamu sudah mendapatkan l nya 8 ? “
S : “ berarti panjangnya 2 x 8 = 16 bu “
P : “ iya bagus, lalu apalagi yang kamu lakukan? “
S : “ mencari luasnya bu “
P : “ iya, coba kamu hitung berapa luasnya ? “
S : “ 16 x 8 = 128, luasnya 12 meter persegi bu “
P : “ iya betul, apakah jawaban yang kamu temukan ini kemarin sudah bisa
menjawab pertanyaan ? “
S : “ sudah bu, sudah ketemu semua “
P : “ kalau sudah bisa menjawab pertanyaan berarti apa yang selanjutnya kamu
lakukan ?”
S : “ membuat kesimpulannya, jadi panjang kebun = 16 meter, lebar kebun = 8
meter, dan luas kebun adalah 128 meter persegi “
P : “ iya bagus, coba kamu tuliskan kembali jawabanmu di kertas ya “
S : “ menulis kembali jawaban di kertas “
Soal nomor 3
P : “ oke kalau sudah kita lanjut ya ke soal nomor 3 . Berdasarkan jawaban dan hasil
wawancara kamu untuk soal nomor 3, kamu mengelami kesulitan dalam tahap
transformasi masalah dan penulisan jawaban. Sekarang kamu sebutkan apa saja
yang diketahui dan ditanyakan pada soal nomor 3 “ (restructuring)
S : “ Diketahui, umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya, 10 tahun yang
lalu jumlah umur mereka 12 tahun, ditanya, umur budi 8 tahun yang akan datang
bu “
P : “ Nah, sekarang apa yang akan kamu misalkan ? “
S : “ Kalau umur Budi saya misalkan x boleh ngga bu ? “
P : “ ya boleh, kamu memisalkan x sebagai umur Budi, jika diketahui umur Budi 2
tahun lebih tua dari umur adiknya ? berarti umur adik Budi bagaimana?
“ (restructuring & Developing Conceptual Thinking)
S : “ Berarti umur budi dikurangi 2 ya bu ? “
P : “ Iya betul, lalu model matematikanya bagaimana ? “
S : “ x – 2 bu berarti “
P : “ Ya baik, lalu yang diketahui selajutnya 10 tahun yang lalu jumlah umur
mereka 12 tahun. Bagaimana model matematika nya ? “
S : “ Saya bingung yang 10 tahun yang lalu itu “
P : “ Ya begini, anggaplah kita berada pada masa 10 tahun yang lalu itu sebagai
masa sekarang. Jika jumlah umur budi dan adiknya 12 tahun, bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
menuliskan model matematikanya? “ (Developing Conceptual Thinking)
S : “ Model matematikanya gimana ya bu? “
P : “ Kan kemarin kamu sudah memisalkan umur Budi sebagai x dan umur adik
sebagai x – 2, lalu kita sekarang berada pada masa 10 tahun yang lalu dimana umur
Budi dan umur adiknya jumlahnya adalah 12 tahun, bisa dibuat persamaan tidak
pernyataan tersebut? “
S : “ oh iya berarti persamaanya x + x-2 = 12 bu “
P : “ ya baik, coba operasikan ! “
S : “ mengoperasikan persamaan “
P : “ ketemu berapa nilai x nya ?”
S : “ x = 7 “
P : “ apa artinya x = 7 ? “
S : “ umur Budi “
P : “ Sekarang kembali ke soal, kita kan kemarin mengumpamakan bahwa kita
berada di masa 10 tahun yang lalu. Kalau kita ingin kembali ke masa sekarang
berarti berapa umur Budi ? “
S : “ Ditambah 10 tahun bu jadi 17 tahun “
P : “ Sedangkan yang ditanyakan apa ? “
S : “ umur Budi 8 tahun yang akan datang “
P : “ berapa ? “
S : “ 17 + 8 = 25 “
P : “ lalu setelah itu? “
S : “ Jadi umur Budi 8 tahun yang akan datang adalah 25 tahun “
Hasil Wawancara Subjek Penelitian S02
Soal nomor 1
P : “ Baik, sekarang coba kamu bacakan soal nomer 1 ! “
S : (Membaca soal dengan jelas )
P : “ coba kamu sebutkan apa yang diketahui pada soal nomor 1? “
S : “ lebar alas kolam 3 meter kurang dari panjangnya, keliling bagian alas kolam
34 meter “
P : “ Oke, sekarang coba sebutkan apa yang ditanyakan?“
S : “ Tentukan panjang alas kolam ikan yang akan dibuat Ade “
P :“Ya, lalu coba kamu jelaskan bagaimana cara kamu menjawab apa yang
ditanyakan tersebut? “
S : “ saya masih bingung bu “
P : “ bagian mana yang kamu bingungkan ? “
S : “ cara mencari panjangnya itu yang benar bagaimana?“
P : “ sekarang coba kamu jelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kamu
mengerjakan kemarin !“
S : “ kan itu yang diketahui lebar alas 3 meter kurang dari panjangnya bu jadi ya
saya tulis 3 – p gitu bu “
P : “ oh, lalu selanjutnya bagaimana? “
S : “ saya nulisnya 34 = 3 – p terus saya hitung 34 – 3 = 3 – p – 3, terus hasilnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
jadi 31 = - p tapi saya bingungnya kok hasilnya negative ya bu ”
P : “ emm, terus habis itu bagaimana? “
S : “ ya saya bingung bu masak panjangnya ketemu negative ”
P : “ Lalu setelah itu apa yang kamu lakukan ? “
S : “ Ya ganti soal bu, soalnya bingung nulis kesimpulannya kalau panjangnya
negatif seperti itu “
Soal nomor 2
P : “ oh ya, kalau begitu sekarang kita lanjut ke soal nomor 2. Coba kamu bacakan
soalnya dengan jelas! “
S : “ membacakan soal dengan jelas”
P : “Apa yang diketahui dalam soal tersebut ? “
S : “ Panjang kebun Pak Adit dua kali lebarnya, keliling kolam Pak Adit 48 meter
“
P : “ sudah itu saja ?“
S : “ iya bu kayaknya sih sudah “
P : “ kok kayaknya ?”
S : “ iya bu sudah itu saja “
P :“oke, sekarang coba jelaskan bagaimana proses untuk menjawab apa yang
ditanyakan pada soal tersebut !“
S : “ Kan yang diketahui itu panjang kebun Pak Adit adalah 2 kali lebarnya bu jadi
saya tulis 2l terus kelilingnya kan 48 meter jadi 2l = 48 terus ketemu l nya 14 “
P : “Panjangnya 2l kok sama dengan keliling itu bagaimana ?”
S : “ Maksudnya gimana bu ? “
P : “ itu 2l = 48 “
S : “ oh yak karena yang diketahui panjang sama keliling itu bu jadi tak tulis gitu
aja “
P : “ oh begitu, terus itu 14 hasilnya ? “
S : “ emm dari dari 48
2, eh salah ding bu harusnya 24 ya “
P : “ oke, setelah itu ? setelah kamu mendapatkan l nya apa yang kamu lakukan ?”
S : “ berarti p kan samadengan 2l jadi 2 dikali 24 ya kan bu ?”
P : “ ya coba kamu lanjutkan dulu “
S : “ ketemu p nya 24 terus dicari luasnya panjang kali lebar, 24 x 48 hasilnya
berapa ya bu ? “
P : “ ya coba kamu hitung berapa? “
S : “ 1.152 bu ? “
P : “ ya , setelah itu apa yang kamu lakukan ?“
S : “ ya sudah bu. “
P : “ apakah kamu sudah menjawab pertanyaan ? “
S : “ emm ya itu jawaban saya bu tapi belum saya tulis kesimpulannya bu “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
P : “ lha kenapa? “
S : “ lupa bu “
Soal nomor 3
P : “ ya sudah sekarang kita lanjut ke soal nomor 3, coba kamu bacakan soalnya
dengan jelas“
S : “ membacakan soal dengan jelas “
P : “ apa saja yang diketahui dalam soal tersebut ? “
S : “ umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya, jumlah umur Budi dan adik
Budi adalah 12 tahun “
P : “ sudah ? “
S : “ emm sudah bu “
P : “ yakin sudah ? “
S : “ iya bu. Kayaknya sudah “
P : “ lho kok kayaknya ? “
S : “ iya sudah bu yakin “
P : “ ya sudah sekarang kalau yang ditanyakan dalam soal apa?”
S : “ yang ditanyakan berapakah umur Budi 8 tahun yang akan datang ? “
P : “ oke, lalu bagaimana kamu bisa menemukan umur Budi 8 tahun yang akan
datang ? jelaskan bagaimana pengerjaanmu ? “
S : “ saya pertama-tama nulis 2 + x = 12 bu, terus jadi x =10 “
P : “ kenapa kamu bisa menulis 2 + x = 12 ? coba jelaskan !”
S : “ ya karena itu bu, umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya jadi saya
misalkan 2 + x , terus jumlah umur Budi dan adiknya kan 12 tahun jadi ya 2 + x
=12 “
P : “ lho lha x itu apa ? “
S : “ umur Budi bu sepertinya “
P : “ berarti 2 + x itu umur 2 ditambah umur Budi begitu ? “
S : “ eh salah bu berarti x itu umur adiknya “
P : “ Lho yang benar yang mana ? “
S : “ aduh saya bingung bu, salah itu bu jawaban saya “
Proses Scaffolding S02
Soal nomor 1
P : “coba kamu sebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut !
“
S : “ Diketahui lebar alas kolam 3 meter kurang dari panjangnya, ditanya panjang
alas kolam “
P : “ Apa yang bisa kamu tangkap dari kalimat lebar alas kolam 3 meter kurang
dari panjangnya ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
S : “ lebar alas kolam 3 meter kurang dari panjangnya itu gimana ya bu 3 – p atau
p- 3? “
P : “ Alas kolam tersebut bentuknya apa? “
S : “ persegi bu “
P : “ Dalam sebuah persegi diantara panjang dan lebar, ukurannya mana yang paling
besar? “
S : “oh iya yang paling besar panjangnya bu, berarti p – 3 “
P : “ iya, lebarnya yang benar itu p – 3, nah jika kamu sudah mengetahui lebarnya
p – 3 coba kamu kaitkan dengan informasi lain yang diketahui dalam soal “
S : “ keliling alas kolam 34 meter bu “
P : “ iya, lalu yang ditanyakan apa dalam soal ? “
S : “ mencari panjangnya bu “
P : “ Nah sekarang coba kamu pikirkan bagaimana hubungan antara yang sudah
diketahui dan permisalan yang kamu buat ke dalam model matematika. Supaya
nanti bisa menemukan panjangnya. “
S : “ hubungan bagaimana bu ? “
P : “ Yang diketahui kemarin itu lho “
S : “Yang diketahui lebarnya p – 3 terus kelilingnya 34 meter, hubungannya
bagaimana bu ? “
P : “ Jika kamu mencari keliling persegi, bagaimana caranya ? “
S : “ keliling itu kan 2 x p + 2 x l bu “
P : “ Ya benar, lalu coba hubungkan dengan rumus keliling tersebut untuk bisa
menemukan panjangnya “
S : “ Oh berarti dimasukkan ke rumus kelilingnya ya bu ? “
P : “ Dimasukkan bagaimana? “
S : “ panjang kan itu kemarin p, berarti 34 = 2 x p + 2 ( p – 3), begitu bu ? “
P : “ iya benar, coba sekarang kamu operasikan ! “
S : “ p nya ketemu 10 ya bu ? “
P : “ iya betul , lalu setelah itu apa yang kamu lakukan ketika kamu sudah
mendapatkan panjangnya ? apakah yang ditanyakan disitu sudah terjawab ?
“ ( Developing conceptual thinking )
S : “ ya sudah bu “
P : “ lalu bagaimana kamu menjawabnya ? “
S : “ oh, jadi panjang alas kolam adalah 10 meter bu “
P : “ ya bagus, sekarang kamu tuliskan kembali jawaban kamu berdasarkan
informasi-informasi tersebut
Soal nomor 2
P : “Sekarang coba kamu baca kembali apa yang diketahui dan ditanyakan dalam
soal tersebut !” (reviewing)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
S : “ Diketahui panjang kebun Pak Adit dua kali lebarnya dan keliling kolam Pak
Adit 48 meter , yang ditanyakan panjang dan lebar sebenarnya, lalu luas kebun
bu “
P : “ apa yang kamu misalkan disitu ? “ (restructuring)
S : “ oh lebarnya l bu, jadinya panjang = 2l “
P : “ Jika kamu memisalkan panjang = 2l lalu bagaimana kamu bisa mendapatkan
panjang dan lebar sebenarnya ? “ (restructuring)
S : “dengan dimasukkan ke rumus keliling itu bu “
P : “ nah iya, berarti model matematikanya bagaimana ? “ (restructuring)
S : “ 48 = 2 (2l) + 2 (l) begitu bu “
P : “ ya baik, sekarang coba kamu operasikan “
S : “ mencoba mengoperasikan untuk menyelesaikan model matematika “
P : “ sudah ? “
S : “ sudah bu, l nya ketemu 8 “
P: “ coba lihat hasil pengerjaannya ? “ (memeriksa hasil pengerjaan siswa )
P : “ iya bagus, apa artinya jika kamu sudah mendapatkan l = 8 ? “
S : “ berarti panjangnya 2 x 8 = 16 bu “
P : “ iya bagus, lalu apalagi yang kamu lakukan? “
S : “ mencari luasnya bu “
P : “ iya, coba kamu hitung berapa luasnya ? “
S : “ 16 x 8 = 128, luasnya 12 meter persegi bu “
P : “ iya betul, apakah jawaban yang kamu temukan ini kemarin sudah bisa
menjawab pertanyaan ? “
S : “ sudah bu, sudah ketemu semua “
P : “ kalau sudah bisa menjawab pertanyaan berarti apa yang selanjutnya kamu
lakukan ?”
S : “ membuat kesimpulannya, jadi panjang kebun = 16 meter, lebar kebun = 8
meter, dan luas kebun adalah 128 meter persegi “
P : “ iya bagus, coba kamu tuliskan kembali jawabanmu di kertas ya “
S : “ menulis kembali jawaban di kertas “
Soal nomor 3
P : “ oke kalau sudah kita lanjut ya ke soal nomor 3 . Berdasarkan jawaban dan hasil
wawancara kamu untuk soal nomor 3, kamu mengelami kesulitan dalam
memahami soal. Sekarang coba kamu perhatikan dengan focus dan seksama
supaya kamu bisa menyerap informasi – informasi penting dalam soal, ibu akan
membacakan soal nomor 3 ya ! “
S : “ iya bu “
P : “ Umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya , sepuluh tahun yang lalu
jumlah umur mereka 12 tahun. Berapakah umur Budi 8 tahun yang akan datang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
(memberikan tekanan berintonasi). Nah setelah kamu mendengarkan ibu
membaca, coba sebutkan apa saja informasi penting dalam soal !
S : “ umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya, jumlah umur mereka 12
tahun “
P : “ lha jumlah umur mereka 12 tahun itu kapan ? “
S : “ emm 10 tahun yang lalu bu “
P : “ apakah itu bukan termasuk informasi penting? “
S : “ oh iya bu saya kira itu ngga perlu e “
P : “ lho semua informasi yang ada dalam soal itu perlu kamu cermati baik-baik
supaya kamu tidak salah langkah. Lalu yang ditanyakan apa ? “
S : “ umur budi 8 tahun yang akan datang bu “
P : “ nah, berarti kira-kira apa yang dimisalkan ? “
S : “ umur Budi itu x bu “
P : “ oh ya kamu memisalkan x sebagai umur Budi, jika diketahui umur Budi 2
tahun lebih tua dari umur adiknya ? berarti umur adik Budi bagaimana? “
S : “ x – 2 bu berarti “
P : “ ya baik, lalu yang diketahui selajutnya 10 tahun yang lalu jumlah umur mereka
12 tahun. Bagaimana model matematika nya ? “
S : “ saya bingung 10 tahun yang lalu pakai dimasukkan ke rumus apa ngga bu “
P : “ nah berarti anggaplah kita berada pada masa 10 tahun yang lalu itu sebagai
masa sekarang. Jadi 10 tahun yang lalu kita ganti sekarang,. Jika jumlah umur
budi dan adiknya 12 tahun, bagaimana menuliskan persamaannya ? “
S : “ berarti x + x-2 = 12 bu “
P : “ ya baik, coba operasikan ! “
S : “ mengoperasikan persamaan “
S : “ sudah bu x nya ketemu 5 “
P : “ yakin 5 ? coba kamu jelaskan ke ibu “
S : “ x + x – 2 = 12 lalu diopreasikan ketemu 2x – 2 = 12 kan bu ? “
P : “ iya, lanjutkan “
S : “ terus jadi 2x = 10 , jadi x nya 10 dibagi 2 bu hasilnya 5 “
P : “ kok bisa jadi 2x = 10 ? “
S : “ oh iya ibu itu salah harusnya ruas kanan ditambah 2 bu jadinya 2x = 14 bu
berarti x nya 14 dibagi 2 samadengan 7 bu “
P : “ oke, 7 itu berarti umur siapa ? “
S : “ umur budi bu “
P : “ umur Budi kapan ? “
S : “ 10 tahun yang lalu bu “
P : “ kalau yang ditanyakan umur Budi 8 tahun yang akan datang berarti bagaimana?
“
S : “ oh berarti ditambah 10 dulu bu, terus ditambah 8 “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
P : “ berapa ? “
S : “ ya 17 + 8 bu, 25 tahun berarti bu“
P : “ ya benar, setelah itu apa yang kamu lakukan ? “
S : “ Membuat kesimpulan, jadi umur Budi 8 tahun yang akan datang adalah 25
tahun “
P : “ ya pintar, besok-besok kalau bertemu soal seperti ini harus bisa mengerjakan
ya dipahami dengan benar soalnya “
S : “ oke bu “
Hasil wawancara subjek penelitian S03
Soal nomor 1
P : “ coba kamu bacakan soal nomer 1 ! “
S : (Membaca soal dengan jelas )
P : “ nah, kira-kira apa permasalahan pada soal nomor 1? “
S : “ mencari panjang alas kolam yang akan dibuat Ade . “
P : “ Ooh, terus sekarang coba sebutkan apa yang diketahui dalam soal tersebut ! “
S : “ lebar alas kolamnya itu 3 meter kurang dari panjangnya, terus keliling bagian
alas kolam itu 34 meter . “
P : “ oke, dari yang kamu sebutkan kemarin kira-kira sudah cukup belum untuk
menjawab permasalahan dari soal nomer 1 ?”
S : “ Emmm, udah bu “
P : “ lho kok kayaknya.., nah dari apa yang sudah diketahui dalam soal tersebut
bagaimana cara kamu menyelesaikan permasalahan tersebut ?“
S : “ jadi itu kan kolamnya bentuknya balok kan bu, terus diketahui lebar alasnya
3 meter kurang dari panjangnya, yang aku tahu kalau balok itu kan alasnya pasti
persegi terus diketahui kelilingnya 34 meter jadinya aku pakai rumus keliling
persegi . “
P : “ Oh gitu, lha rumus keliling persegi itu apa emangnya? “
S : “ Dua kali panjang tambah lebar “ ?
P : “terus setelah kamu menentukan rumusnya itu bagaimana?”
S : “ ya terus saya masukkan kan lebarnya itu 3 meter kurang dari panjangnnya atau
p - 3, jadi saya tulis 2 × p ditambah 2 × p – 3 bu, terus samadengan 34 karena kan
diketahui kelilingnya 34 meter. “
P : “ lho p itu apa ? “
S : “ panjangnya kan bu..”
P : “ panjang apa ? “
S : “ panjang alas kolam..”
P : “ oh yaya..kemudian setelah itu cara pengerjaannya bagaimana? “
S : “ Ya terus aku hitung p nya ketemu 10 bu “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
P : “ itu kok bisa 40 = 4p kok bisa terus jadi p = 10 ?”
S : “ Ya soalnya aku bagi 4 kan itu bu ruas kiri sama kanannya , 40 dibagi 4 kan 10
terus 4p dibagi 4 kan sisa p “
P : “ nah, setelah kamu ketemu p nya 10 terus ? “
S : “ Ya berarti panjangnya 10 meter kan bu “
P : “ kok ndak kamu tulis di kesimpulannya ? “
S : “ lupa e bu..”
P : “ coba kamu buat kesimpulannya ! “
S : “ jadi panjang alas kolam Ade adalah 10 m “
Soal nomor 2
P : “ oke sekarang yang nomer 2 ya..coba kamu bacakan soalnya ! “
S : Membacakan soal dengan jelas .
P : “ Coba sebutkan apa yang ditanyakan pada nomer 2 ? “
S : “ Panjang dan lebar kebun Pak Adit sesungguhnya dan luas kebun Pak Adit “
P : “ coba sebutkan apa yang diketahui dalam soal itu ! “
S : “ Diketahui panjang kebun adalah dua kali lebarnya, keliling kebun 48 meter “
P : “ sudah ? ada lagi ngga ? “
S : “ sudah bu. “
P : “ terus setelah kamu menulis apa yang kamu ketahui selanjutnya bagaimana ?“
S : “ Kan itu yang diketahui kelilingnya bu, terus aku hubungin ke kelilingnya “
P : “Dihubungin ke kelilingnya? Bagaimana itu? “
S : “ itu kan kelilingnya diketahui 48 meter b uterus saya masukkan ke rumus
keliling 2 kali panjang ditambah lebar samadengan 48 gitu bu “
P : “ oke, kemudian pada jawaban kamu L itu maksudnya apa? “
S : “ L itu variabel yang memisalkan lebar bu”
P : “ apakah sudah benar menuliskan variabelnya dengan huruf besar? “
S : “ Oh iya bu, itu harusnya huruf kecil “
P : “ nah di ingat-ingat ya. Selanjutnya bagaimana? “
S : “ selanjutnya saya mengganti panjangnya menjadi 2l, jadi 48 = 2(2l) + 2l setelah
itu saya hitung ketemu l = 8 bu “
P : “ kemudian setelah kamu menemukan l = 8 ? “
S : “ Ya sudah bu berarti lebarnya 8 dan panjangnya 2 x 8 = 16 terus luasnya panjang
x lebar ketemu 128 meter persegi bu “
P : “ kenapa kamu tidak memberikan kesimpulan pada pekerjaanmu ? “
S : “ Kemarin buru-buru sih bu jadi kelupaan “
Soal nomor 3
P : “ya sudah, sekarang kita lanjut ke soal nomer 3. Baca soalnya ! “
S : membaca soal dengan jelas .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
P : “ Gimana ? kamu sudah paham dengan soalnya? “
S : “ bingung bu masihan “
P : “ yang kamu bingungkan yang mana ? “
S : “ ngga tau nulis caranya gimana bu “
P: “ Itu permasalahannya apa kira-kira? “
S : “ nyari umur Budi 8 tahun yang akan datang bu. “
P : “ Itu kamu tahu, kok ngga kamu tulis ? “
S : “ sudah bingung duluan bu “
P : “ lalu yang diketahui dari soal tersebut apa saja ? “
S : “ kalau yang diketahui umur budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya, 10 tahun
yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun “
P : “ kok kamu hanya menuliskan umur Budi sama dengan 2 ditambah umur
adiknya ? “
S : “ ya itu bu saya sudah bingung duluan terus waktunya sudah habis jadi ngga
saya lanjutkan “
P : “ Jadi pada saat mengerjakan soal nomor 3 ini, yang kamu bingungkan yang
mana ? “
S : “ membuat persamaannya bu “
Proses Scafffolding S03
Soal nomor 3
P : “ Coba sebutkan apa saja yang diketahui dan ditanyakan dalam soal ! “
S : “ Yang diketahui, Umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya, sepuluh tahun
yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun. Terus yang ditanya, berapa umur Budi
8 tahun yang akan datang“
P : “ Selanjutnya, kira-kira apa yang kamu misalkan ? “
S : “ emm..itu umur budi dimisalkan x bu “
P : “ Nah berarti umur adik budi bagaimana? jika disitu diketahui umur Budi 2 tahun
lebih tua dari umur adiknya (memberikan penekanan berintonasi) dan umur
Budi dimisalkan dengan x ? “
S: “ oh iya berarti x-2 bu “
P : Sekarang jika kamu sudah mendapatkan umur Budi dimisalkan x dan adik Budi
x-2, setelah itu coba kamu baca lagi apa yang diketahui selanjutnya sebagai
informasi untuk membuat model matematikanya “
S : “Sepuluh tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun “
P : “ iya, dari informasi tersebut coba kamu ubah ke dalam model matematika !“
S : “ berarti x ditambah x-2 sama dengan 12 begitu bu ? “
P : “ iya betul, coba kamu selesaikan model matematika tersebut ! “
P : “ Sudah ? “
S : “ sudah bu, x nya ketemu 7 “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
P : “ baik, setelah kamu menemukan nilai x nya bagaimana ? “
S : “ ditambahkan 10 bu jadi 17 “
P : “ kenapa ditambah 10 ? “
S : “ ya karena 7 itu kan umur Budi 10 tahun yang lalu bu, sehingga umur Budi
yang sekarang 7 ditambah 10 “
P : “ nah itu kamu paham, setelah itu bagaimana? “
S : “ berarti umur Budi 8 tahun yang akan datang 17 + 8 = 25 bu “
P : “ ya, betul sekali. Jadi bagaimana penyelesaian dari permasalahan tersebut? “
S : “ maksudnya bu ? “
P : “ kesimpulan dari jawabanmu ? “
S : “ Jadi, umur Budi 8 tahun yang akan datang adalah 25 tahun. “
P : “ Ya betul “
Hasil wawancara subjek penelitian S04
Soal nomor 1
P : “ coba kamu bacakan soal nomer 1 ! “
S : (Membaca soal dengan jelas )
P : “apa yang ditanyakan pada soal nomor 1? “
S : “ mencari panjang alas kolam yang akan dibuat Ade . “
P : “ Lalu sekarang coba sebutkan apa yang diketahui dalam soal tersebut ! “
S : “ lebar alas kolamnya itu 3 meter kurang dari panjangnya, terus keliling bagian
alas kolam itu 34 meter . “
P : “oke, dari apa yang sudah diketahui dalam soal tersebut bagaimana cara kamu
menyelesaikan permasalahan tersebut ? “
P : “oke, bagaimana cara kamu menyelesaikan permasalahan tersebut ? “
S : “ Aku misalkan panjangnya p bu, terus dimasukkan ke rumus keliling persegi”
P : “ Oh gitu, lha rumus keliling persegi itu apa emangnya?”
S : “ 2 (p + l) bu “ ?
P : “ Terus setelah kamu menentukan rumusnya itu bagaimana ? “
S : “ Saya masukkan lebarnya itu p - 3, jadi 2( p + (p – 3)) = 34 bu karena kan
diketahui kelilingnya 34 meter. “
P : “ oh yaya..kemudian setelah itu bagaimana? “
S : “ Ya terus aku hitung itu kemarin dioperasikan jadi 4p – 6 = 34, terus ruas kiri
sama kanan ditambah 6 jadinya 4p = 40 terus ruas kiri sama kanan dibagi 4 jadi p
nya ketemu 10 bu “
P : “ nah, setelah kamu ketemu p nya 10 terus ? “
S : “ Ya berarti panjang yang dicari 10 meter kan bu “
Soal nomor 2
P : “ oke sekarang yang nomer 2 ya..coba kamu bacakan soalnya ! “
S : Membacakan soal dengan jelas .
P : “ Coba sebutkan apa yang ditanyakan pada nomer 2 ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
S : “ Panjang dan lebar kebun Pak Adit sesungguhnya dan luas kebun Pak Adit “
P : “ coba sebutkan apa yang diketahui dalam soal itu ! “
S : “ Diketahui panjang kebun adalah dua kali lebarnya, keliling kebun 48 meter “
P : “ sudah ? ada lagi ngga ? “
S : “ sudah bu. “
P : “ terus setelah kamu menulis apa yang kamu ketahui selanjutnya bagaimana ? “
S : “ Kan itu yang diketahui kelilingnya bu, terus aku hubungin ke kelilingnya “
P : “Dihubungin ke kelilingnya? Bagaimana itu? “
S : “ itu kan kelilingnya diketahui 48 meter bu terus saya masukkan ke rumus
keliling kaya yang nomor 1 kemarin lho bu 2 (p + l )= 48 gitu bu “
P : “ oke, kemudian apa yang kamu misalkan disitu ? “
S : “ l nya bu”
P : “ Selanjutnya bagaimana? “
S : “ selanjutnya saya mengganti panjangnya menjadi 2l, jadi 2(( 2l ) + l ) setelah
itu saya hitung ketemu l = 8 bu “
P : “ kemudian setelah kamu menemukan l = 8 ? “
S : “ Ya sudah bu jadi lebar = 8 dan panjang = 2 x 8 = 16 terus luas = p × l = 128
𝑚2 “
Soal nomor 3
P : “ya baik, sekarang kita lanjut ke soal nomer 3. Baca soalnya ! “
S : membaca soal dengan jelas .
P : “ Pada saat kamu mengerjakan soal nomor 3 ini, apa yang diketahui dan
ditanyakan dalam soal ? “
S : “ Yang diketahui itu, umur Budi 2 tahun lebih tua dari umur adik terus 10 tahun
yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun. Kalau yang ditanya itu umur Budi 8 tahun
yang akan datang bu “
P : “ Tapi pada pekerjaanmu kok kamu menuliskan yang diketahui itu 2 x umur
adik ? “
S : “ Iya salah itu bu saya nulisnya “
P : “ lalu cara kamu mengerjakannya bagaimana itu ? “
S : “ emm, saya ngawur bu ngga saya buat persamaan , ngga paham harus gimana
“
P : “ ya jelaskan saja jawabanmu “
S : “ karena umur Budi 2 kali umur adik berarti = 12 : 2 = 6, terus umur budi setelah
8 tahun itu 6 x 8 = 48
P : “ oh begitu “
Proses Scafffolding S04
Soal nomor 3
P : “ Berdasarkan analisis hasil pekerjaanmu dan wawancara kamu tidak mengalami
kesulitan pada soal nomor 1 dan nomor 2, tetapi pada soal nomor 3 kamu
mengalami kesulitan pada tahap tranformasi masalah dimana kamu tidak dapat
membuat model matematika. Sekarang coba kamu sebutkan kembali apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut “
S : “ umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya, 10 tahun yang lalu jumlah
umur mereka 12 tahun “
P : “ umur Budi dua tahun lebih tua dari umur adiknya (memberikan penekanan
berintonasi), ayo coba tentukan apa yang kamu misalkan“
S : “ saya pakai pemisalan dengan b kecil ya bu “
P : “ Iya boleh “
S: “ misal b itu umur Budi bu “
P : “ lalu bagaimana ? “
S : “ misalkan umur Budi b berarti umur adik b - 2 ya bu ? “
P : “ ya baik, sekarang yang diketahui selanjutnya apa ? “
S : “ 10 tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun, itu gimana ya bu ? “
P : “ Nah, coba kalau misalkan kita sekarang berada pada masa 10 tahun yang lalu
dan kita belum pernah ada di masa sekarang, berarti jumlah umur Budi dan
adiknya 12 tahun kan ? “ (restructuring)
S ; “ iya bu “
P : “ lalu bagaimana kira-kira model matematikanya kan kamu kemarin sudah
menentukan permisalannya ? “
S : “ berarti b + b-2 = 12 ya bu ? “
P ; “ iya benar, lalu sekarang coba operasikan “
S : “ mengoperasikan model “
P : “ jika sudah tunjukkan pada ibu “
S : “ hasilnya b = 7 bu “
P : “ oke, jika b = 7 itu apa maksudnya ? “
S : “ ya berarti umur Budi = 7 tahun bu “
P : “ itu umur Budi dan adiknya waktu kapan? “
S : “ 10 tahun yang lalu bu “
P : “ Lalu setelah itu bagaimana? “
S : “ Menghitung umur budi 8 yang akan datang bu “
P : “ gimana caranya ? “
S : “ Berarti umur budi ditambah 10 dulu baru ditambah 8 bu jadinya umur Budi 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
+ 8 = 25 “
P : “ ya benar sekali, lalu coba kamu berikan kesimpulannya ya “
S : “ menuliskan kesimpulan dengan benar “
Hasil Wawancara Subjek Penelitian S05
Soal nomor 1
P : “ Baik, sekarang coba kamu bacakan soal nomer 1 ! “
S : (Membaca soal dengan jelas )
P : “ coba kamu sebutkan apa yang diketahui pada soal nomor 1? “
S : “ lebar alas kolam 3 meter kurang dari panjangnya, keliling bagian alas kolam
34 meter “
P : “ Oke, sekarang coba sebutkan apa yang ditanyakan?“
S : “ Tentukan panjang alas kolam ikan yang akan dibuat Ade “
P : “bagaimana cara kamu menyelesaikan permasalahan tersebut ? “
S : “ Panjangnya aku misalkan p , terus dimasukkan ke rumus keliling persegi”
P : “ Bagaimana itu? “
S : “ Saya masukkan lebarnya itu p – 3 karena kan lebarnya itu 3 meter kurang dari
panjangnya, jadi 2( p + (p – 3)) = 34 karena kan diketahui kelilingnya 34 meter. “
P : “ baik, setelah itu bagaimana? “
S : “ Ya terus aku operasikan jadi 4p – 6 = 34, terus ruas kiri sama kanan ditambah
6 jadinya 4p = 40 terus ruas kiri sama kanan dibagi 4 jadi p nya ketemu 10 bu “
P : “ setelah kamu ketemu p nya 10 terus ? “
S : “ Jadi panjangnya 10 meter bu “
Soal nomor 2
P : “ Baik sekarang bagaimana dengan soal nomor 2 ? Apa saja yang diketahui dan
ditanyakan dalam soal tersebut ?“
S : “ Panjang kebun dua kali lebarnya, terus kelilingnya 48 meter. Yang ditanyakan
itu panjang dan lebar sesungguhnya dan luas kebun pak Adit bu “
P : “ terus setelah kamu menulis apa yang kamu ketahui dan ditanyakan selanjutnya
bagaimana ? “
S : “ sama kayak soal nomor 1 bu dimasukkan ke rumus keliling“
P : “ Bagaimana itu? “
S : “ 2 (p + l )= 48 gitu bu “
P : “apa yang kamu misalkan disitu ? “
S : “ l nya bu”
P : “ Selanjutnya bagaimana? “
S : “ selanjutnya jadi 2(( 2l ) + l ) setelah itu ketemu l atau lebarnya = 8 “
P : “ kemudian setelah kamu menemukan lebar = 8 ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
S : “ Ya sudah bu jadi panjang = 2 x 8 = 16 terus luas = p × l = 128 𝑚2 “
Soal nomor 3
P : Kita lanjut ke soal nomor 3 ya, oke sekarang kamu sebutkan dulu yang kamu
ketahui”
P : “ apakah kamu sudah paham dengan soal ini ? “
S : “ ya lumayan bu“
P : “ kok lumayan? Lumayan apa maksudnya ? “
S : “ ya lumayan paham bu “
P : “ oke, sekarang kamu sebutkan dulu yang kamu ketahui”
S : “ Umur budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya, 10 tahun yang lalu jumlah
umur mereka 12 tahun “
P : “ lalu cara bagaimana kamu mengerjakan kemarin ? “
S : “ ya aku misalkan umur adik itu x terus umur budi x + 2 , nah kan jumlah umur
mereka 12 tahun jadi aku tulis (x + 2) +x = 12 “
P : “ oh begitu? terus setelah itu ?
S : “ ya terus ketemu x nya 5 bu “
P :” x nya itu apa ? “
S : “ umur adik budi 5 tahun, terus umur budi 7 tahun dari x + 2 “
P : “ oh iya, terus setelah kamu menemukan umur budi dan adik budi ? “
S : “ ya sudah bu kan yang ditanya umur budi 8 tahun yang akan datang jadi 7 + 8
= 15, jadi umur budi 8 tahun yang akan datang adalah 15 tahun bu“
P : “ yakin begitu ? “
S : “ iya bu “
Proses Scaffolding S05
Soal nomor 3
P : “ Berdasarkan analisis hasil pekerjaanmu dan wawancara kamu tidak mengalami
kesulitan pada soal nomor 1 dan nomor 2, tetapi pada soal nomor 3 kamu
mengalami kesalahan pada tahap menuliskan jawaban dimana kamu kurang
lengkap dalam mengaitkan informasi yang diketahui pada soal untuk
penyelesaian jawabanmu. “
S : “ lho yang mana ? “
P : “ coba kamu baca lagi yang diketahui “
S : “ Umur budi 2 tahun lebih tua dari umur adiknya, 10 tahun yang lalu jumlah
umur mereka 12 tahun “
P : “ Oke yang diketahui 10 tahun yang lalu jumlah umur mereka 12 tahun,
sesangkan kamu kemarin sudah menyelesaikan model jumlah umur budi dan
adik sama dengan 12 tahun dimana kamu sudah menemukan nilai x = 5, nah
nilai x = 5 itu kapan ? “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
S : “ oh iya itu 10 tahun yang lalu , berarti hasilnya tinggal ditambah 10 lagi ya ? “
P : “ ya benar berarti berapa ? “
S : “ berarti umur Budi 8 tahun yang akan datang adalah 25 tahun “
S : “ menuliskan kesimpulan dengan benar “
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI