PEMBERIAN OBAT woerd
Transcript of PEMBERIAN OBAT woerd
PEMBERIAN OBAT
Bentuk- Bentuk Obat
Bentuk obat dalam pembarian oral
Bentuk padat Kaplet = dosis padat, bentuk spt kapsul & bersalut, shg mudah ditelanKapsul = dosis padat, bentuk bubuk, cairan atau minyak, dibungkus selongsong gelatinTablet = dosis bubuk dikompresi dlm cakram atau silinder yg kerasTablet salut selaput = tablet salut yang tidak akan di cerna lambung,pembungkus akan dicerna di usus kecil, di mana obat akan diserap.Pil = mengandung satu jenis obat atau lebih , di bentuk dalam butiran kecil , bentuk oval atau bentuk persegi panjang , jarang digunakan karena telah diganti dengan tablet
Bentuk cairan
Suspensi = partikel obat yg dibelah smp halus & larut dlm media cair Syrup = obat larut dlm gula pekat, mengandung perasa membuat terasa lebih enakEliksir = cairan jernih berisi air/alkohol, ditambah pemanisLarutan = cairan (per oral, parenteral)Ekstrak = bentuk pekatTingtur = ekstrak alkohol dari tanaman atau sayuran.
Bentuk obat dalam pemberian topikal
Liniment = obat gosok, dioles di kulit Salep = semisolid (agak padat)Pasta = semisolid, lebih kental, kaku, diabsorbsi kulit lebih lambat drpd salepGliserit = dikombinasi dgn gliserin + 50%, utk penggunaan luar
Bentuk obat dalam jalur parental
Larutan = sediaan steril yang mengandung air dan satu jenis obat atau lebih Bubuk = partikel obat steril yang larut dalam cairan steril (septi air, saline) sebelum pemberian.
Bentuk obat dalam pemberian untuk pemasukan ke rongga dalam tubuh
Larutan = zat yang larut dalam air atau cairan lain.Cakram intraokular = kecil, berbentuk oval yang fleksibel(menyerupai lensa kontak) terdiri dari dual lapisan halus,yaitu lapisan luar dan tengah yang mengandung obat : obat dlepaskan perlahan-lahan saat tersentuh air mata.Supositoria = dosis padat dicampur gelatin, bentuk peluru, meleleh saat mencapai suhu tubuh
SISTEM PERHITUNGAN OBAT• Sistem Metrik• Sistem Apothecary• Ukuran Rumah Tangga
Sistem MetrikSistem metrik merupakan sistem perhitungan yang secara logis paling teratur
• Paling teratur, mudah dikonversi & dihitung (perkalian, pembagian sderhana)• 10,0 mg x 10 = 100 mg• 10,0 mg / 10 = 1,00 mg• Pecahan selalu dlm bentuk desimal (500 mg = 0,5 g)
Sistem Apothecary Sistem ini sudah dikenal oleh kebanyakan orang amerika searikat dan kanada. Standar
pengukuran umumnya digunakan dirumah. Contoh : susu dalam botol diukur dalam (pint = 0.568 liter) dan quarts (0.9463 liter), suatu meteran yar (kayu) dalam inci dan kaki, dan skala kamar mandi ditimbang dalam pon.• Dikenal di As, Kanada• Standar pengukuran biasanya di rumah (susu dlm botol = pint = 0,568 lt ; quarts = 0,9463 lt)• Satuan berat (Inggris) = grain (turunan : dram, ons, pound)• Satuan volume = minim (setara 1 grain)• Sistem ini tidak akurat
Ukuran Rumah Tangga Ukuran rumah tangga meliputi tetesan, sendok teh, sendok makan, dan cangkir (cups).
Untuk volume dan ounce serta pound untuk berat. Walaupun pints dan quarts dianggap ukuran rumah tangga keduanya juga digunakan dalam sistem apothecary.• Tetesan, sendok teh, sendok makan• Keuntungan = aspek kenyamanan, mudah dikenali.
Tabel Ekuivalen Ukuran
METRIK APOTHECARY RUMAH TANGGA
I ml 15-16 minim (m) 15 tetes (tts)
4-5 ml Fluidram (f3) 1 sendok teh (sdt)
16 ml 4 fluidrams (f3) 1 sendok makan (sdm)
30 ml 1 fluid ounce (f3) 2 sendok makan (sdm)
240 ml 8 fluid ounce (f3) 1 cangkir (c)
480 ml (500 ml) 1 pint (pt) 1 pint (pt)
960 ml (1 L) 1 quart (qt) 1 quart (qt)
3840 ml (5 L) 1 galon (gal) 1 Galon (gal)
Kalkulasi Dosis
Dewasa
Dosis yang dibutuhkan X jumlah yang tersedia = jumlah yang akan diberikanDosis yang tersedia
Anak anak
Area permukaan tubuh X dosis dewasa normal = dosis obat anak 1.7 m 2
Rumus area permukaan :
tinggi (cm) x berat
3600
contoh dosis
Cair
Pemberi resep meresepkan 2 mg IV morfin sulfat untuk klien. Dosis obat yang dipesan adalah
2mg, obat tersebut tersedia dalam vial yang mengandung 10mg/ml. Berapakah jumlah yang akan
diberikan?
Padat
Pemberi resep meresepkan Digoksin sebanyak 0.125mg/oral (PO), obat tersedia dalam tablet
yang mengandung 0.25mg. Berapakah jumlah yang akan diberikan?
Jawaban :
Cair
dik : dosis yg diberikan = 2mg IV morfin sulfat
obat dlm bntuk vial = 10mg/ml
ket : 10mg obat yg tersedia
1 ml jumlah yg tersedia
Dosis yg diberikan = 2mg x 1 = 1/5 mg 10 mg
Padat
dik : dosis yg dberikan = 0.125mg
obat yg tersedia = 0.25mg
jumlah yg tersedia = 1 tablet
Dosis yg dberikan = 0.125mg X 1 tablet = ½ tablet 0.250mg
Prinsip enam benar
Obat benarApabila obat pertama kali di programkan, perawat membandingkan
label obat atau format pencatatan unit-dosis dengan instruksi yang ditulis dokter. Ketika memberikan obat , perawat membandingkan label pada wadah obat dengan format atau label obat. Dengan dosis tunggal , obat yang sebelumnya sudah dikemas, perawat memeriksa label pada format sebanyak 3 kali.
Dosis benarPada situasi ini, perawat harus memeriksa perhitungan dosis yang
dilakukan perawat lain. Setelah menghitung dosis, perawat menyiapkan oabat dengan menggunakan alat perhitungan standar. Contoh , banyak obat cair untuk anak dilengkapi obat tetes. Gelas ukuar,spuit, dan sendok yang dirancang khusus dapat digunakan untuk menghitung obat dengan akurat.
Klien benarLangkah penting dalam pemberian obat denagan aman adalah meyakinkan bahwa obat tersebut diberikan pada klien yang benar. Untuk mengidentifikasi klien dengan tepat, perawat memeriksa kartu , format atau laporan pemberian obat yang dicocokkan dengan gelang identifikasi klien.
Jalur benar
Apabila sebuah instruksi obat tidak menerangkan rute pemberian obat, perawat mengkonsultasikannya kepada dokter. Demikian juga, bila rute pemberian obat bukan cara yang direkomendasikan , perawat harus segera mengingankan dokter.
Waktu benarPerawat harus mengetahui alasan sebuah obat diprogramkan untuk
waktu tertentu dalam suatu hari dan apakah jadwal tersebaut dapat diubah. Apabila seorang perawat bertanggung jawab memberikan beberapa obat maka obat yang harus bekerja pada waktu – waktu tertentu harus diprioritaskan . beberapa obat memerlukan penilaian klinis perawat dalam menentukan waktu pemberian yang tepat.
Dokumentasi benar Untuk mencegah perawat lain memberi obat tanpa mengetahui klien
telah menerima dosis tertentu. Perawat mendokumentasikan obat pada waktu oba diberikan. Apabila mencatat sebuah obat,namun obat tersebut belum diberikan karena klien menolak atau pada pengkajian fisik ditemukan kontradiksi terhadap penggunaan obat maka infosmasi ini harus dimasukkan dalam catatan pengobatan. Pencatatan sebuah obat terdiri dari nama,dosis,rute pemberian obat , dan waktu pemberian obat yang sebenarnya.
Pertimbangan khusus pemberian obat Bayi dan anak
Dosis anak lebih rendah daripada dosis pada dewasa, sehingg perhatian khusus perlu diberikan dalam menyiapkan obat.Tips pemberian obat pada anak :OBAT ORAL
1. Bentuk cair lebih aman ditelan untuk mencegah aspirasi2. Jus, minum ringan atau jus yang dibekukan dapat ditawarkan setelah sebuah obat
ditelan.3. Minuman berkabonasi yang dituang keatas serutan es halus mengurangi mual.4. Apabila menyampur obat dengan perancah (rasa) misalnya sirup atau madu gunakan
dalam jumlah kecil5. Pada saat memberikan obat cair, sendok, cangkir plastik, dan spuit oral (tanpa jarum)
akan bermanfaat.
INJEKSI1. Perawat harus hati-hati dalam menginjeksi saat menyeleksi tempat injeksi.2. Perawat selalu membangunkan anak yang sedang tidur.3. Perawat mengalihkan perhatian anaka dengan bercakap-cakap
Lansia
Pemberian obat pada lansia juga membutuhkan pertimbangan khusus. Disamping perubahan fisiologis penuaan, faktor tingkah laku dan ekonomi juga mempengaruhi penggunaan obat pada lansia.
POLA PENGGUNAAN OBAT PADA KLIEN LANSIA:1. Polifarmasi : klien menggunakan banyak obat, yang dipogramkan atau tidak, sebagai
upaya mengatasi beberapa gangguan secara bersamaan.2. Meresepkan obat sendiri : lansia sering kali berupaya mencari pereda gangguan yang
mereka alami dgn menggunakan obat-obatan rakyat atau jamu.3. Obat yang dijual bebas : obat yang terjual bebas digunakan 75% lansia untuk
meredakan gejala.4. Penggunaan obat yang salah : penggunaan yang berlebihan, penggunaan obat yang
kurang, tidak teratur.5. Ketidakpatuhan : penggunaan obat yang salah secara disengaja.