Pembentukan perilaku positif (hukuman dan konsekwensi logis
-
Upload
dedi-mukhlas -
Category
Education
-
view
754 -
download
6
description
Transcript of Pembentukan perilaku positif (hukuman dan konsekwensi logis
PEMBENTUKAN PERILAKU POSITIF
Tujuan
1. membedakan hukuman dengan konsekuensi logis.
2. menerapkan pembelajaran yang bebas kekerasan
Agenda
• Peran guru dalam mewujudkan pembelajaran bebas kekerasan
• Hukuman dan konsekuensi logis
Skenario sesi
Pendahuluan(5’)
Diskusi klp(25’)
Penegasan/ kesimpulan
(15’)
PlenoHasil Diskusi
(15’)
Curpat(30’)
Tugas Kelompok
1. Identifikasi perilaku guru dan siswa yang merugikan selama pembelajaran.
2. Apakah dampaknya bagi siswa dan guru dalam pembelajaran?
3. Apakah solusi yang bisa ditempuh guru dan siswa menghadapi perilaku merugikan tersebut?
Tugas Kelompok:
Perilaku yang merugikan
NoPerilaku yang
merugikanDampak Alternatif solusi
1. Siswa tidak membuat PR
Siswa tidak terasah tanggungjawabnya dan kurang latihan untuk penguasaan materi
Siswa diminta mengerjakan PR setelah jam pelajaran usai
2. Siswa menertawakan pertanyaan/pendapat temannya
Membuat malu dan merasa terancam harga dirinya.
Membuat kesepakatan kelas yg isinya a.l. tidak mentertawakan pertanyaan/pendapat teman
3. Guru memukul siswa yang ribut
…. ….
Peran guru dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
No Peran guru Perilaku yang ditampilkan
1. Fasilitator Memberikan akses ke sumber belajar, alat & bahan serta menatur program kerja
2. Penasehat Membantu mengatasi masalah dan saran alternatif
3. Pengelola Mengecek, memonitor dan memberikan umpan balik
4. Pemandu Menyarankan jadwal untuk melaksanakan kegiatan/penelitian, menulis laporan, dll.
5. Pemeriksa Memeriksa, menilai dan memberikan umpan balik
6. Pengarah Menentukan lingkup bahasan yang ingin dipelajari atau memberi gagasan
7. Pemberi kebebasan
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil keputusan
8. Pendukung Mendorong, memfokuskan perhatian,dan mendiskusikan gagasan siswa
Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi LogisHukuman Konsekwensi Logis
• Menitikberatkan kekuasaan orang dewasa
• Sembarangan & tidak berkaitan dengan tindakannya
• Menitikberatkan pada perilaku salah yang telah lalu
• Ancaman dan sangsi
• Pemenuhan secara paksa
• Menitikberatkan pada realitas dan aturan
• Secara logis berkaitan dengan perilaku salahnya
• Memperhatikan masa sekarang dan masa depan
•Berkomunikasi atas rasa hormat kemauan baik, mengancam siswa dengan harga dirinya• Dihadapkan pada pilihan
Ciri pembelajaran bebas kekerasan• Suasana kelas menyenangkan dan tidak tegang• Siswa merasa aman dan nyaman
mengaktualisasikan dirinya• Seluruh komponen kelas memegang teguh janji,
kesepakatan, aturan main.• Seluruh komponen kelas terbuka menerima
saran dan kritik• Tidak ada kekerasan fisik, verbal, emosional dan
seksual karena guru bisa menciptakan kelas yang PAKEM, mampu mengendalikan diri dan bisa menumbuhkan perilaku positif pada siswa