PEMBELAJARAN 3...2016/09/03 · Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami dan mampu menggunakan analisis...
Transcript of PEMBELAJARAN 3...2016/09/03 · Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami dan mampu menggunakan analisis...
35
PEMBELAJARAN 3
ANALISIS VARIANS (UJI-F/FISHER)
Kompetensi Dasar
Mahasiswa memahami dan mampu menggunakan analisis varians untuk
menganalisis data penelitian.
Indikator Pencapaian
Mahasiswa dapat menggunakan teknik analisis varians satu jalur, dua
jalur, tiga jalur, dan analisis varians AS (rancangan ulangan) untuk menganalisis
data penelitian dalam rangka menguji hipotesis penelitian.
Uraian Materi
A. Analisis Varian Satu Jalur (ANAVA klasifikasi tunggal = ANAVA A)
Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan anava satu jalur
(1) Menghitung Jumlah Kuadrad Total (JKtot):
JKtot = ∑ Xtot2
(2) Menghitung Jumlah Kuadrad Antar Kelompok (JKantar):
JKantar =
N
X
n
X tot
A
A
22
(3) Menghitunng Jumlah Kuadrad Dalam Kelompok (JKdal):
JKdal = JKtot ─ JKantar
(1) Menghitung Mean Kuadrad (Rerata Jumlah Kuadrat atau RJK) antar
Kelompok
(RJKantar): RJKantar = 1a
JK antar a = jumlah kelompok
(5) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat dalam Kelompok (RJKdal)
N
X tot
2
36
RJKdal = aN
JK dal
N = jumlah seluruh sampel
(6) Menghitung harga Fhitung dengan rumus: dalam
antar
RJK
RJK
(7) Konsultasikan pada table F dengan db pembilang (a-1) dan db penyebut (N-
a)
(8) Aturan keputusan : Jika F hitung lebih besar daripada F table pada taraf
signifikansi tertentu (Misalnya: ts 5% atau 1%), maka Ha diterima dan H0
ditolak.
(9) Membuat kesimpulan, apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak
.
(10) Membuat Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji Hipotesis k
Sampel
Tabel 3.1. Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji
Hipotesis k Sampel
Sumber
Variasi
JK (SS) db
(df)
RJK
(MS)
Fh Ftab Taraf sig
0.05 0.01
antar A
A
A
n
X2
a-1
1a
JK
dal
antar
RJK
RJK
….
dalam
(error)
JKdal = JKtot ─ JKantar
N-a
aN
JKdal
-- --
Total ∑ Xtot
2 N-1 -- -- --
Contoh aplikasinya.
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh metode mengajar terhadap
prestasi belajar IPA. Metode mengajar digolongkan menjadi 4, yaitu : Metode
N
X tot
2
N
X tot
2
37
ceramah (A1), Metode Diskusi (A2), Metode Pemberian Tugas (A3), dan Metode
campuran (A4).
Hipotesis Penelitian:
H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara siswa
yang
mengikuti pembelajaran metode ceramah, metode diskusi,
metodepemberian tugas,
dan metode campuran
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara siswa yang
mengikuti pembelajaran metode ceramah, metode diskusi,
metodepemberian tugas,
dan metode campuran
Hipotesis Statistik:
H0: µ1 = µ2 = µ3 = µ4
H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 ≠ µ4 (salah satu tanda ≠)
Tabel 3.2. Data Hasil Belajar IPA Siswa SMA Klas II di Singaraja
(A1) (A2) (A3) (A4)
Total
3
2
4
0
4
5
6
5
7
4
5
8
7
7
7
8
9
10
9
8
n1 = 5
∑X1 = 13
∑X12 = 45
n2 = 5
∑X2 = 27
∑X22 = 151
n3 = 5
∑X3 = 34
∑X32 = 236
n4 = 5
∑X4 = 44
∑ X42 = 390
N = 20
∑Xtot = 118
∑Xtot2 = 822
X 1 = 2,6 X 2 = 5,4 X 3 = 6,8 X 4 = 8,8 X tot = 5,9
Masukkan ke dalam rumus berikut.
38
Perhitungan:
JKtot = ∑ Xtot2 = 822
20
1182
= 125,8
JKantarA =
N
X
n
X tot
A
A
22
=
N
X
n
X
n
X
n
X
n
X tot
A
A
A
A
A
A
A
A
2
4
2
4
3
2
3
2
2
2
1
2
1
= 5
44
5
34
5
27
5
13 2222
- 8,10120
1182
JKdal = JKtot ─ JKantar = 125,8 – 101,8 = 24
Atau JK dal:
245
44
5
34
5
27
5
13822
22222
2
A
Atot
n
XX
dbA = a-1 = 4-1 = 3
RJKantar = JKantar : dbantar = 101,8 : 3 = 33,93.
db dalam = N – a = 20-4 = 16
RJKdal = JKdal : dbdal = 24:16 = 1,5
Fhitung = RJKantar : RJKdal = 33,93 : 1,5 = 22,66 lihat table F
Tabel 3.3. Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji
Hipotesis 4 Kelompok
Sumber
Variasi
JK db RJK Fh Ftab Keputusan
5 % 1%
antar A 101,8 3 33,93 22,62 3,24 5,29 Signifikan
dalam 24 16 1,5 -- -- -- --
Total 125,8 19 -- -- -- -- --
N
X tot
2
39
Jika harga F signifikan, dilanjutkan dengan uji simple effect antar sel dengan
rumus
t-Sceffe berikut.
Untuk n1 = n2 :
n
RJK
XXt
dal*2
21 , dimana db t = db dalam
Untuk n1 ≠ n2:
21
21
11
nnRJK
XXt
dal
, dimana db t = db dalam
Uji t Scheffe: db t sama dengan db dalam = 16
t1-2 : 615,3
5
5,12
0,46,2
xt signifikan
t1-3:
5
5,12
8,66,2
xt 5,422 signifikan
t1-4:
5
5,12
8,86,2
xt -8,004 signifikan
t2-3:
5
5,12
8,64
xt -1,807 non signifikan
t2-4:
5
5,12
8,84
xt - 4,389 signifikan
t3-4:
5
5,12
8,88,6
xt - 2,582 signifikan
Menarik kesimpulan
40
1. Metode mengajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
2. Metode mengajar IV lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dari
pada metode mengajar III, II, dan I
3. Metode mengajar III lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
daripada metode mengajar II dan I
4. Metode mengajar II lebih berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
dibandingkan dengan metode mengajar I.
B. Anava Dua Jalur (Anava AB) = Faktorial (2x2)
Anava dua jalur dapat berbentuk 2 x 2; 3 x 2; 3 x 3; dan sebagainya
Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh insentif dan motivasi
kerja terhadap peningkatan produktivitas kerja pada suatu perusahaan.
1). Hipotesis Penelitian:
H0: (1) Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang
diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif
(2) Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang
memiliki motivasi tinggi dan karyawan yang memiliki motivasi
kerja rendah
(3) Tidak ada pengaruh interaksi antara insentif dan motivasi kerja
terhadap produktivitas kerja
H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang
diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif
(2) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang
memiliki motivasi tinggi dan karyawan yang memiliki motivasi
kerja rendah
(3) Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara insentif dan
motivasi kerja terhadap produktivitas kerja
2). Hipotesis Statistik:
(1) H0: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
41
(2) H0: µ1 = µ2
H1: µ1 ≠ µ2
(3) H0: Inter AB = 0
H1: Inter AB ≠ 0
3). Rancangan Analisis
Tabel 3.4. Rancangan Anava 2 Jalur (Faktorial 2x2)
Insentif (A)
Motivasi
Kerja (B)
A1
(dapat insentif)
A2
(tidak dapat insentif)
Motivasi Tinggi
(B1)
A1 B1 A2 B1
Motivasi Rendah
(B2)
A1 B2 A2 B2
Keterangan:
A = Insentif (A1= dapat insentif dan A2= tidak dapat insentif)
B = Motivasi Kerja (B1= Tinggi; B2= Rendah)
Y = Produktivitas Kerja
4). Contoh aplikasi
Tabel 3.5. Data Hasil Penelitian
A1 A2
B1 B2 B1 B2
X X X X
8
9
8
9
8
5
6
5
6
6
7
7
7
7
6
6
8
7
7
7
42
Tabel 3.6. Tabel Statistik Induk (untuk menolong perhitungan)
Stat A1 A2 Total A1 A2 B1 B2
B1 B2 B1 B2
n 5 5 5 5 20 10 10 10 10
∑X 42 28 34 35 139 70 69 76 63
∑X2 354 158 232 247 991 512 479 586 405
X 8,4 5,6 6,8 7 6,95 7 6,9 7,6 6,3
Atau dalam bentuk lain sebagai berikut.
Tabel 3.7. Statistik Induk
(A)
(B)
A1
A2
Total
B1 n = 5
∑ X = 42
∑ X2 = 354
X = 8,4
n = 5
∑ X = 34
∑ X2 = 232
X = 6,8
n = 10
∑ X = 76
∑ X2 = 586
X = 7,6
B2 n = 5
∑ X = 28
∑ X2 = 158
X = 5,6
n = 5
∑ X = 35
∑ X2 = 247
X = 7
n = 10
∑ X = 63
∑ X2 = 405
X = 6,3
Total n = 10
∑ X = 70
∑ X2 = 512
X = 7
n = 10
∑ X = 69
∑ X2 = 479
X = 6,9
N = 20
∑ Xtot = 139
∑ X2tot = 991
X = 6,95
5). Langkah-langkah perhitungan
43
a. JKtot = ∑ Xtot2 = 991 – (1392 : 20) = 991 – 966,05 = 24,95
b. JKantar A =
=
N
X
n
X
n
X tot
A
A
A
A
2
2
2
2
1
2
1
= (702 : 10) + (692 : 10) - (1392 : 20) = (490 + 476,1) – 966,05
= 966,1 – 966,05 = 0,05
c. JK antarB =
=
N
X
n
X
n
X tot
B
B
B
B
2
2
2
2
1
2
= (762 : 10) + (632 : 10) - (1392 : 20) = (577,6 + 396,9) – 966,05
= 974,5 – 966,05 = 8,45
d. JKinter AB =
BA
TOT
AB
ABJKJK
N
X
n
X
22
=
(422:5) +(282:5)+ (342:5)+ (352:5) - (1392 : 20) – 0,05 – 8,45
= (352,8 + 156,8 + 231,2 + 245 ) – 966,05 – 0,05 – 8,45
= 985,8 – 966,05 – 0,05 – 8,45 = 11,25
e. JK dal =
= 991 – 985,8 = 5,2
atau JK dal = JKtot – JKantarA – JKantarB – JKinterAB
= 24,95 – 0,05 – 8,45 – 11,25 = 5,2
f. JKtot = JKA+ JKB+ JKAB+JKdal = 0,05 + 8,45 + 11,25 + 5,2 = 24,95
db A = a-1 = 2 – 1 = 1
db B = b-1 = 2 – 1 = 1
db inter AB = db A x db B = 1x1 = 1
db dalam = N – ab = 20 – (2x2) = 20 -4 = 16
N
X tot
2
N
X
n
X tot
A
A
22
N
X
n
X tot
B
B
22
AB
AB
totn
XX
2
2
44
RJKA = JKA : dbA = 0,05 : 1 = 0,05
RJKKB = JKB : dbB = 8,45 : 1 = 8,45
RJKKAB = JKAB dbAB = 11,25 : 1 = 11,25
RJKKdalam = JKdal : dbdal = 5,2 : 16 = 0,325
FA = RJKA : RJKdalam = 0,05 : 0,325 = 0,154
FB = RJKKB : RJKdalam = 8,45 : 0,325 = 26
FAB = RJKAB : RJKdalam = 11,25 : 0,325 = 34,61
Tabel 3.8. Tabel Ringkasan Analisis ANAVA AB
Sumber
Variasi
JK db RJK Fh Ftab
5% 1%
A
B
Inter AB
dalam
0,05
8,45
11,25
5,2
1
1
1
16
0,05
8,45
11,25
0,325
0,154*)
26,00**)
34,61**)
--
4,49
4,49
4,49
--
8,53
8,53
8,53
--
Total
24,95
19
-- -- -- --
*) non signifikan
**) signifikan
Kesimpulan
FA = 0,154*) non signifikan, artinya? Tidak tedapat perbedaan yang signifikan
produktivitas kerja karyawan antara yang mendapat insentif dan tidak
mendapat insentif. Pemberian insentif tidak berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas kerja karyawan
FB = 26,00**) signifikan, artinya ? Terdapat perbedaan yang signifikan
produktivitas kerja karyawan antara karyawan yang memiliki motivasi kerja
45
tinggi dan rendah. Motivasi kerja berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas kerja.
FAB = 34,61**) signifikan, artinya ? Dilanjutkan pada uji simple effect, untuk
mengetahui pengaruh antara insentif dan motivasi kerja terhadap produktivitas
kerja.
Karena pengaruh interaksi signifikan, dilanjutkan dengan uji t-Scheffe atau uji
Tukey, dengan rumus sebagai berikut.
Rumus Tukey:
n
RJKdal
XXQ 21 db Q = n dan m
(n = sampel, dan m = jumlah kelompok)
atau Untuk n1 = n2 : t =
n
xRJKdal
XX
2
21 , dimana db t = db dalam
db t sama dengan db dalam = 16. Nilai t tabel untuk db = 16 pada taraf
signifikansi 5% = 2,120.
Uji t1-2:
n
xRJKdal
XXt
2
21 =
10
325.02
8.64.8
xt
= 6.276 (signifikan)
Uji t1-3:
n
xRJKdal
XXt
2
31 = 49.5
10
325.02
0.74.8
x (signifikan)
Uji t1-4:
n
xRJKdal
XXt
2
41 = 98.10
10
325.02
6.54.8
x (signifikan)
Uji t2-3:
n
xRJKdal
XXt
2
32 = 78.0
10
325.02
0.78.6
x (non signifikan)
46
Uji t2-4:
n
xRJKdal
XXt
2
42 = 707.4
10
325.02
6.58.6
x(signifikan)
Uji t3-4:
n
xRJKdal
XXt
2
43 = 49.5
10
325.02
6.50.7
x (signifikan)
C. Analisis Varians Dua Jalur (Anava AB) = Faktorial (3x3)
1). Rancangan analisis
Tabel 3.9. Rancangan Anava 2 Jalur (Faktorial 3x3)
Metode (A)
Inteligensi (B)
A1
A2
A3
Inteligensi Tinggi
(B1)
A1 B1 A2 B1 A3 B1
Inteligensi Sedang
(B2)
A1 B2 A2 B2 A3 B2
Inteligensi Rendah
(B3)
A1 B3 A2 B3 A3 B3
Keterangan :
A = Metode Mengajar
A1 = Metode Mengajar I (ceramah)
A2 = Metode Mengajar II (diskusi)
A3 = Metode Mengajar III (pemberian tugas)
B = Inteligensi
B1 = Inteligensi Tinggi
B2 = Inteligensi Sedang
B3 = Inteligensi Rendah
47
Y = Hasil Belajar Matematika
Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh metode mengajar
terhadap hasil belajar matematika.
2). Hipotesis Penelitian
H0: (1) Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang dalam
pembelajaranya menggunakan metode I, metode II, dan Metode III.
(2) Tidak ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang
memiliki inteligensi tinggi, sedang, dan rendah.
(3) Tidak ada pengaruh interaksi antara metode mengajar dan inteligensi
terhadap hasil belajar matematika
H1: (1) Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang dalam
pembelajaranya menggunakan metode I, metode II, dan Metode III.
(1) Ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang memiliki
inteligensi tinggi, sedang, dan rendah.
(2) Ada pengaruh interaksi antara metode mengajar dan inteligensi terhadap
hasil
belajar matematika
3). Hipotesis Statistik:
H0: (1) µ1 = µ2 = µ3
(2) µ1 = µ2 = µ3
(3) AB = 0
H1: (1) µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 (salah satu tanda tidak sama)
(2) µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 (salah satu tanda tidak sama)
(3) AB ≠ 0
Tabel 3.10. Data Hasil Penelitian
A1 A2 A3
B1 B2 B3 B1 B2 B3 B1 B2 B3
X X X X X X X X X
2,5
3,0
3,5
3,0
4,0
3,0
3,5
3,0
2,0
3,0
3,0
2,0
2,5
3,0
3,5
3,5
3,0
2,0
48
4,0
2,0
1,5
2,0
1,5
2,5
1,0
3,5
2,0
1,5
3,0
2,5
1,5
2,5
2,5
2,0
3,0
3,5
3,0
1,5
1,5
2,5
2,0
2,0
1,0
1,0
3,5
Keterangan:
A = Metode Mgajar
A1 = Metode Mengajar I (ceramah)
A2 = Metode Mengajar II (diskusi)
A3 = Metode Mengajar III (pemberian tugas)
B = Inteligensi
B1 = Inteligensi Tinggi
B2 = Inteligensi Sedang
B3 = Inteligensi Rendah
X = Hasil Belajar Matematika (IPK)
5). Langkah-langkah analisis
Tabel 3.11. Tabel Kerja Statistik Induk
(A)
(B)
A1
A2
A3
Total
B1 n = 5
∑ X = 13,0
∑ X2 = 37,5
X = 2,6
n = 5
∑ X = 13,5
∑ X2 = 38,75
X = 2,7
n = 5
∑ X = 11,5
∑ X2 = 28,75
X = 2,3
n = 15
∑ X = 38,0
∑ X2 = 105
X = 2,53
B2 n = 5
∑ X = 12,5
∑ X2 = 33,75
X = 2,5
n = 5
∑ X = 11,5
∑ X2 = 27,75
X = 2,3
n = 5
∑ X = 13,5
∑ X2 = 38,75
X = 2,7
n = 15
∑ X = 39,0
∑ X2 = 100,25
X = 2,6
B3 n = 5 n = 5 n = 5 n = 15
49
∑ X = 13,5
∑ X2 = 38,75
X = 2,7
∑ X = 13,5
∑ X2 = 38,75
X = 2,7
∑ X = 10,5
∑ X2 = 27,25
X = 2,1
∑ X = 37,0
∑ X2 = 107,75
X = 2,47
Total n = 15
∑ X = 39,0
∑ X2 = 113,5
X = 2,6
n = 15
∑ X = 38,5
∑ X2 = 104,75
X = 2,56
n = 15
∑ X = 35,5
∑ X2 = 94,75
X = 2,36
N = 45
∑ X = 113
∑ X2 = 313
X = 2,51
2) Perhitungan:
a. JKtot = ∑ Xtot2 = 24,2976,283313
45
113313
2
b. JKantar =
N
X
n
X tot
A
A
22
=
N
X
n
X
n
X
n
X tot
A
A
A
A
A
A
2
3
2
3
2
2
2
1
2
1
=
47,076,28323,28445
113
15
5,35
15
5,38
15
392222
c. JK antarB =
N
X
n
X
n
X
n
X tot
B
B
B
B
B
B
2
3
2
3
2
2
2
1
2
=
.01,076,28377,28345
113
15
5,37
15
5,37
15
382222
d. JKinter AB =
BA
tot
AB
ABJKJK
N
X
n
X
22
=
01,047,045
113
5
5,10
5
5,13
5
5,11
5
5,13
5
5,11
5
5,13
5
5,13
5
5,12
5
13 2222222222
= (33,8+31,25+36,45+36,45+26,45+36,45+26,45+36,45+22,05) -283,76 – 0,47 –
0,01 = 285,8 -283,76 -0,47 – 0,01 = 1,56.
N
X tot
2
50
e. JK dal =
20,278,285313
2
2
AB
AB
totn
XX
atau JK dal = JKtot – JKantarA – JKantarB – JKinter = 29,24 – 0,47 – 0,01 -1,56
= 27,20
f. JKtot = JKA+ JKB+ JKAB+JKdal = 0,47+0,01+1,56+27,2 = 29,24
db A = a-1 = 3-1 = 2
db B = b-1 = 3-1 = 2
db inter AB = db A x db B = 2 x 2 = 4
db dalam = N – ab = 45 – (3x3) = 36
RJKKA = JKA : dbA = 0,47 : 2 = 0,24
RJKKB = JKB : dbB = 0,01 : 2 = 0,005
RJKAB = JKAB dbAB = 1,56 : 4 = 0,39
RJKdalam = JKdal : dbdal = 27,2 : 36 = 0,76
FA = RJKA : RJKdalam = 0,24 : 0,76 = 0,32
FB = RJKB : RJKdalam = 0,005 : 0,76 = 0,006
FAB = RJKAB : RJKdalam = 0,39 : 0,76 = 0,51
Tabel 3.12. Tabel Ringkasan Analisis ANAVA AB
SV JK db RJK Fh Ftab
5% 1%
Antar A
Antar B
Inter AB
dalam
0,47
0,01
1,56
27,20
2
2
4
36
0,24
0,05
0,39
0,76
0,32
0.006
0,51
-
3,26
3,26
2,63
5,25
5,25
3,89
Total 29,24 44 -- - -- --
Kesimpulan:
FA = 0,32 non signifikan
FB = 0,006 non signifikan
FAB = 0,51 non signifikan
Catatan:
51
Jika hasil uji hipotesis terdapat pengaruh interaksi yang signifikan (F inter
AB adalah signifikan), maka dilanjutkan dengan uji simple effect dengan uji
Tukey (jika n tiap kelompok sama) atau uji t- Scheffe (jika n sama atau tidak
sama), dengan rumus sebagai berikut.
Rumus Tukey:
n
RJKdal
XXQ 21
Uji t-Scheffe:
n
xRJKdal
XXt
2
21
D. Analisis Varians Tiga Jalur (Rancangan Faktorial Tiga Faktor/ABC)
Analisis varians tiga jalur (rancangan analisis varians ABC), digunakan
untuk menganalisis data pada sampel yang variabel bebasnya terdiri atas tiga
variabel. Misalnya, kita bermaksud menguji pengaruh jenis kelamin, tempat
tinggal, dan sikap sosial terhadap prestasi belajar IPS. Dalam hal ini variabel
penelitiannya adalah sebagai berikut.
Variabel bebasnya:
A = jenis kelamin (A1 = laki-laki; dan A2 = perempuan)
B = tempat tinggal (B1 = kota; B2 = pinggiran kota; B3 = desa; B4 = desa
terpencil)
C = sikap sosial (C1 = sikap tinggi; C2 = sikap sosial sedang; C3 = sikap sosial
rendah)
Variabel terikatnya: adalah prestasi belajar IPS.
Misalnya, data hasil penelitian seperti tabel berikut.
Tabel 3.13. Tabel Data (Fiktif)
B A A1 (laki-laki) A2 (perempuan)
C
52
B1
C1 8 15 15 10 14 15
C2 14 16 17 15 17 17
C3 16 17 18 16 16 20
B2 C1 10 12 12 9 12 14
C2 12 14 16 11 15 16
C3 15 16 19 13 16 18
B3 C1 11 11 15 11 11 13
C2 16 16 18 13 13 18
C3 16 20 20 14 15 18
B4 C1 9 11 14 12 12 12
C2 14 15 19 15 16 18
C3 14 18 20 17 19 20
Untuk menganalisis data tersebut, terlebih dahulu perlu dibuatkan tabel
data statistik induk yang diperlukan untuk menguji hipotesis penelitian. Statistik
yang diperlukan untuk menghitung jumlah kuadrat adalah seperti tabel berikut.
Tabel 3.14. Tabel Statistik Induk
Tempat
Tinggal
(B)
Sikap
Sosial (C)
A1 (laki-laki) A2 (perempuan) Total
∑X
Total
∑X2 n ∑X ∑X2 n ∑X ∑X2
Kota
(B1)
Tinggi (C1)
Sedang (C2)
Rendah (C3)
3
3
3
38
47
51
514
741
869
3
3
3
39
49
52
521
803
912
77
96
103
Jumlah 9 136 2124 9 140 2236 276 4360
Pinggiran
(B2)
Tinggi (C1)
Sedang (C2)
Rendah (C3)
3
3
3
34
42
50
388
596
842
3
3
3
35
42
47
421
602
749
69
84
97
Jumlah 9 126 1826 9 124 1772 250 3598
Tinggi (C1) 3 37 467 3 35 411 72
53
Desa
(B3)
Sedang (C2)
Rendah (C3)
3
3
50
56
836
1056
3
3
44
47
662
745
94
103
Jumlah 9 143 2359 9 126 1818 269 4177
Desa
Terpencil
(B4)
Tinggi (C1)
Sedang (C2)
Rendah (C3)
3
3
3
34
48
52
398
782
920
3
3
3
36
49
56
432
805
1050
70
97
108
Jumlah 9 134 2100 9 141 2287 275 4387
Total
semua
36 539 8409 36 531 8113 1070 16522
Langkah-langkah perhitungan:
1). 611,62072
107016522
2
TotJK
2). 889,072
1070
36
531
36
539 222
AJK
3). 278,2472
1070
18
275
18
269
18
250
18
276 22222
BJK
4).
.028,32872
1070
6
108
6
103
6
97
6
103
6
97
6
94
6
84
6
96
6
70
6
72
6
69
6
77
2
222222222222
CJK
FK (Faktor Koreksi) adalah
389,1590172
107022
N
X tot
5).
00,19999555,18278,24889,0389,1590155556,15945
9
141
9
126
9
124
9
140
9
134
9
143
9
126
9
136 22222222
BAAB JKJKFKJK
54
6).
694,1028,328889,0389,15901333333,3400
083333,3640333333,2821083333,2914083333,1752083333,1704
12
56474752
12
52565051
12
49444249
12
48504247
12
36353539
12
34373438
222
222
CA
AC
JKJKFK
JK
7).
972,9278,24028,328389,1590166667,162636
108
6
103
6
97
6
103
6
97
6
94
6
84
6
96
6
70
6
72
6
69
6
77
2
22222222222
CB
BC
JKJKFK
JK
8).
75,4972,9694,100,19
028,328278,24889,0389,1590199996,1628
3
56
3
49
3
36
3
47
3
44
3
35
3
47
3
42
3
35
3
52
3
49
3
39
3
52
3
48
3
34
3
56
3
50
3
37
3
50
3
42
3
34
3
51
3
47
3
38
22222222222
2222222222222
BCACABC
BA
ABC
JKJKJKJK
JKJKFK
JK
9).
334,232972,9694,175,40,19028,328278,24
889.0611,620
ABCBCACABCBAtotdal JKJKJKJKJKJKJKJKJK
10). Menghitung Derajat Kebebebasan
711721
48231721
62*3*1**
62*3*
22*1*
33*1*
2131
3141
1121
Ndb
dbdbdbdbdbdbdbNdb
dbdbdbdb
dbdbdb
dbdbdb
dbdbdb
cdb
bdb
adb
total
ABCBCACABCBAdal
CBAABC
CBBC
CAAC
BAAB
C
B
A
55
11). Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat (RJK)
RJKA = JKA/dbA = 0,889/1 = 0.889
RJKB = JKB/dbB = 24,278/3 =8,093
RJKC = JKC/dbC =328,028/2 = 164,014
RJKAB = JKAB/dbAB = 19/3 = 6,333
RJKBC = JKBC/dbBC = 9,972/6 = 1,662
RJKAC = JKAC/dbAC = 1,694/2 = 0,847
RJKABC = JKABC/dbABC = 4,75/6= 0,792
RJKdal = RJKdal/dbdal = 232,00/48 = 4,833 (varians terkecil/pembagi)
12). Menghitung harga F
FA = RJKA/RJKdal = 0,889/ 4,833 = 0,184
FB = RJKB/RJKdal = 8,093/4,833 = 1,674
FC = RJKC/RJKdal = 164,014/4,833 = 33,934 (sig)
FAB= RJKAB/RJKdal = 6,333/4,833 =1,310
FAC = RJKAC/RJKdal =0,847/4,833 =0,175
FBC = RJKBC/RJKdal =1,1662/4,833 = 0,344
FABC = RJKABC/RJKdal= 0,792/4,833 = 0,164
Tabel 3.15. Tabel Ringkasan Anava ABC
SV JK db RJK F h F tab
A
B
C
AB
AC
BC
ABC
dalam
0,889
24,278
328,028
19,00
1,694
9,972
4,75
232,00
1
3
2
3
2
6
6
48
0,889
8,093
164,014
6,333
0.847
1,662
0,792
4,833
0,184ns
1,674ns
33,934*)
1,310ns
0,175ns
0,344ns
0,164ns
--
4,08
2,84
3,23
2,84
3,23
2,17
2,17
--
56
Total 620,611 71 -- --
Memperhatikan tabel di atas, ternyata hanya FC (F antar C atau F antar
sikap sosial yang signifikan). Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan
prestasi belajar IPS antara siswa yang memiliki sikap sosial tinggi, sedang, dan
rendah. Prestasi belajar IPS yang tertinggi diperoleh oleh siswa yang memiliki
sikap sosial rendah.
Uji lanjut antar C dengan t – Scheffe, t tabel = 2,021
t1-2 = 5,449 (sig)
t1-3 = 8,071 (sig)
t2-3 = 2,620 (sig)
E. Anava Rancangan AS (Rancangan Pengukuran Berulang)
Rancangana analisis varians ini disebut juga Treatment by Subject.
Rancangan ini hanya terdiri atas satu kelompok sampel dan digunakan untuk
menganalisis suatu perkembangan dari suatu periode ke periode berikutnya.
Misalnya, ingin diteliti tentang pengaruh penggunaan metode inovatif terhadap
prestasi belajar IPA. Misalnya, diperoleh data seperti tabel berikut.
Tabel 3.16. Data Perkembangan Prestasi Belajar IPA
Kasus
A1 A2 A3 A4
XTot X1 X2 X3 X4
1
2
3
4
5
4
2
6
5
5
3
6
6
7
4
5
6
8
7
7
8
6
9
7
8
20
20
29
26
24
57
6
7 5 7
9 28
Berdasarkan data pada tabel di atas, kemudian dihitung statistik induk
yang diperlukan untuk menganalisis data tersebut, seperti tabel berikut.
Tabel 3.17. Tabel Kerja Statistik Induk
Statistik A1 A2 A3 A4 Total XS
n
∑X
∑X2
6
29
155
6
31
171
6
40
272
6
47
375
24
147
973
6
147
3677
X 4,83 5,16 6,6 7,83 6,125 6,125
Langkah mengerjakan:
1) 625,7224
147973
2
TotJK
2). 792,3424
147
6
47403129 22222
AJK
3). 875,1824
147
4
3677 2
SJK
4). .958,18875,18792,34625,72 SATOTAS JKJKJKJK
5). dbA= a-1 = 4-1 = 3
6). dbS = s-1 = 6-1 = 5
7). dbAS = dbA * dbS = 3 * 5 = 15
8). 597,113
792,34
A
AA
db
JKRJK
9). 775,35
875,18
S
SS
db
JKRJK
58
10). 264,115
958,18
AS
ASAS
db
JKRJK
Tabel 3.18. Tabel Ringkasan Anava AS
SV JK db RJK Fhitung F tabel
S
A
AS (dalam)
18,875
34,792
18,958
5
3
15
3,775
11,597
1,264
2,987
9,175*)
-
-
5.42
-
Total 72,625 23 - - -
*) = signifikan pada taraf signifikansi 5%
Dalam hal ini yang menjadi sasaran uji hipotesisnya adalah F antar A. FA
hitung diperoleh 9,175 lebih besar dari Ftabel (ts. 1%) = 5,42, sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima.Dengan demikian ada perbedaan yang signifikan prestasi
belajar IPA antara periode pengukuran pertama sampai dengan pengukuran
terakhir. Oleh karena harga F hitung signifikan, maka harus dilanjutkan dengan
uji simple effect antar periode pengukuran dengan menggunakan rumus t-Scheffe.
Yang diuji adalah antar periode, yaitu: (1) t (A1-A2); t (A1-A3); t (A1-A4); t (A2-
A3), t (A2-A4); dan t (A3-A4). Untuk hasil uji FS tidak dibahas karena asumsi
dalam Psikologi menyatakan bahwa antar subyek memang terdapat perbedaan
secara individual. Uji FS bisa dugunakan untuk menguji homogenitas varians. Db
t = db dalam = 15. Harga t tabel untuk ts 5% = 2,132
t (A1-A2) =
n
RJK
XX
dal*2
21 508.0649.0
33.0
4213333.0
33.0
6
264.1*2
16.583.4
(ns)
t (A1-A3) = 4.83 – 6,6 = 1,77/0,0.649 = 2,727 ( signifikan)
t (A1-A4) = 4,83 – 7,83 = 3/0,649 = 4,622 (sig)
t (A2-A3) = 5,16 – 6,6 = 1,44/0.649 = 2,219 (sig)
t (A2-A4) = 5,16 – 7,83 = 2,67/0,649 = 4,114 (sig)
59
t (A3-A4) = 6,6 – 7,83 = 1,23/0,649 = 1,895 (ns)
Simpulan
Penggunaan metode inovatif berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar
IPA antara pengukuran periode 1 dan 3; 1 dan 4; 2 dan 3; dan 2 dengan
pengukuran ke empat.
RANGKUMAN
1. Analisis Varian Satu Jalur (ANAVA klasifikasi tunggal = ANAVA dengan
langkah-langkah pengujian hipotesis dengan anava satu jalur
(1) Menghitung Jumlah Kuadrad Total (JKtot):
JKtot = ∑ Xtot2
(2) Menghitung Jumlah Kuadrad Antar Kelompok (JKantar):
JKantar =
N
X
n
X tot
A
A
22
(3) Menghitunng Jumlah Kuadrad Dalam Kelompok (JKdal):
JKdal = JKtot ─ JKantar
(3) Menghitung Mean Kuadrad (Rerata Jumlah Kuadrat atau RJK) antar
Kelompok
(RJKantar): RJKantar = 1a
JK antar a = jumlah kelompok
(5) Menghitung Rerata Jumlah Kuadrat dalam Kelompok (RJKdal)
RJKdal = aN
JK dal
N = jumlah seluruh sampel
(6) Menghitung harga Fhitung dengan rumus: dalam
antar
RJK
RJK
N
X tot
2
60
(7) Konsultasikan pada table F dengan db pembilang (a-1) dan db penyebut (N-
a)
(8) Aturan keputusan : Jika F hitung lebih besar daripada F table pada taraf
signifikansi tertentu (Misalnya: ts 5% atau 1%), maka Ha diterima dan H0
ditolak.
(9) Membuat kesimpulan, apakah terdapat perbedaan yang signifikan atau tidak
.
(10) Membuat Tabel Ringkasan Analisis Varians untuk Menguji Hipotesis k
Sampel
2. Anava Dua Jalur (Anava AB) = Faktorial (2x2) dengan langkah-langkah
perhitungan:
a. JKtot = ∑ Xtot2
b. JKantar A =
=
N
X
n
X
n
X tot
A
A
A
A
2
2
2
2
1
2
1
c. JK antarB =
=
N
X
n
X
n
X tot
B
B
B
B
2
2
2
2
1
2
d. JKinter AB =
BA
TOT
AB
ABJKJK
N
X
n
X
22
=
e. JK dal =
N
X tot
2
N
X
n
X tot
A
A
22
N
X
n
X tot
B
B
22
AB
AB
totn
XX
2
2
61
LATIHAN
1. Seorang ingin mengetahui perbedaan prestasi belajar untuk mata kuliah
dasar-dasar statistika antara mahassiswa tugas belajar, izin belajarn dan
umum.
Data diambil dari nilai UTS sebagai berikut :
Tugas belajar ( ) = 6 8 5 7 7 6 6 8 7 6 7 = 11 orang
Izin belajar ( ) = 5 6 6 7 5 5 5 6 5 6 8 7 = 12 orang
Umum ( ) = 6 9 8 7 8 9 6 6 9 8 6 8 = 12 orang
Buktikan apakah ada perbedaan atau tidak?
2. Seorang peneliti bermaksud untuk mengetahui pengaruh metode
pembelajaran kooperatif dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
matematika pada siswa SMA. Untuk itu, dilakukan eksperimen selama satu
semester terhadap dua kelas sebagai kelompok eksperimen dan dua kelas
sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diajar dengan metode
pembelajaran kooperatif, sedangkan kelompok kontrol diajar dengan metode
pembelajaran konvensional. Motivasi belajar siswa diklasifikasikan menjadi
motivasi tinggi dan rendah. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang.
1. Buatlah rancangan analisisnya
2. Rumuskan hipotesis statistiknya
3. Hitunglah harga F masing-masing
4. Jika terjadi pengaruh interaksi yang signifikan, lakukan uji lanjut
Catatan: datanya dibuat sendiri (angka puluhan, n = 100)