Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
-
Upload
sri-wahyuni -
Category
Documents
-
view
2.038 -
download
0
description
Transcript of Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Oleh
SRI WAHYUNI
Pascasarjana Unand
Padang
Teori A.T.MosherTeori A.T.MosherA.T.Mosher merupakan peletak dasar
unsur-unsur pembangunan pertanian
Konsep A.T. Mosher merujuk pada paradigma modernisasi sebagai salah satu bentuk pembangunan yang yang sukses dengan revolusi hijau
Teori Mosher berusaha mengubah sistem pertanian sub sisten menjadi pertanian komersil, dengan meletakkan faktor mutlak pembangunan pertanian salah satunya pasaran untuk hasil pertanian
Untuk saat ini paradigma pembangunan pertanian berkembang sesuai dengan kompleksnya permasalahan pertanian.
Salah satu perkembangannya paradigma adalah pembangunan pertanian berkelanjutan
A.T. Mosher dan pembangunan pertanian
berkelanjutan Teori A.T.Mosher dengan unsur-unsur
pertaniannya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian. Namun kurangnya kearifan dalam menjaga kelestarian lingkungan, maka timbullah degradasi sumberdaya alam. Oleh karena itu muncullah pembangunan pertanian berkelanjutan dengan
Triple-P dalam pertanian berkelanjutan (Planet)-ekologi, (Profit)-Ekonomi, dan (People)-manusia
Pertanian Organik dan pembangunan Pertanian
BerkelanjutanPertanian organik merupakan bentuk nyata
pertanian berkelanjutan.
Pertanian organik berdimensi:
1. Ekologis = penerapan teknologi ramah lingkungan
2. Ekonomis= produk pertanian organik bernilai komersial yang cukup tinggi
3. Sosial=memperbaiki pola usahatani yang selama ini terbiasa dengan cara instan.
Agropolitan dan pertanian berkelanjutan
1. Dimensi keberlanjutan pendekatan agropolitan adalah:
a. Dimensi ekologi= keberlanjutan ketersediaan lahan untuk pengembangan komoditas unggulan
b. Dimensi ekonomi= jenis, harga komoditi unggulan dan keuntungan usahatani
c. Dimensi sosial= Pemberdayaan masyarakat dan akses masyarakat terhadap kegiatan pertanian
A.T. Mosher dan pendekatan Agropolitan
Dalam pembangunan pertanian selain unsur mutlak dan pelancar yang diterangkan A.T.Mosher, maka diperlukan unsur kelembagaan dalam mengeluarkan regulasi untuk mempertahankan keberlanjutan. Terutama untuk pembangunan wilayah berbasiskan kawasan, sangat diperlukan dimensi keberlanjutan kelembagaan