Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab

5
~ Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab. Sumedang Kumpulan Artikel - 105 - Energi Sungai PLTA / Waduk / Bendungan Array Cetak ArrayPDF Indonesia-China Sepakat Bangun Bendungan Jati Gede Pemerintah Indonesia dan perusahaan konstruksi terbesar China Sinohydro menandatangani kontrak pekerjaan pembangunan Bendungan Jati Gede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang akan mengairi 90.000 hektar sawah di pantai utara Jawa Barat. Penandatanganan dilakukan Direktur Sinohydro Fan Yun Long, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung Graito Sutadi, dan Pejabat Pembuat Komitmen Waduk Jati Gede Jaja Sumantri, Senin (30/4) di Jakarta. ”Dua bulan mendatang, pembangunan fisik Waduk Jati Gede akan dimulai. Tahap awal, kami akan bangun terowongan pengelak atau diversion tunnel, serta mengarahkan aliran Sungai Cimanuk,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Departemen Pekerjaan Umum, Siswoko. Biaya pembangunan Bendungan Jati Gede (diluar biaya pembebasan lahan dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air) sebesar Rp 2,18 triliun. Pemerintah China telah bersedia mengucurkan dana Rp 1,79 triliun, sedangkan Pemerintah Indonesia akan mengucurkan dana Rp 0,39 triliun. Pembangunan bendungan selain dilakukan Sinohydro, juga akan melibatkan empat Badan Usaha Milik Negara, yakni PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, dan PT Pembangunan Perumahan. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, pekan lalu, pembangunan Waduk Jatigede akan cepat dikerjakan karena membantu produksi pertanian. Waduk besar ini strategis karena mengairi Kabupaten Majalengka hingga Indramayu, yang sebagian besar wilayahnya pertanian. Saat ini, di Daerah Aliran Sungai Cimanuk baru ada infrastruktur sumber daya air Bendung Rentang. Namun dari potensi air Sungai Cimanuk di Bendung Rentang sebesar 4,3 miliar meter kubik per tahun, baru dapat dimanfaatkan 28 persen saja, sisanya terbuang ke laut karena belum ada waduk. Pembangunan fisik yang telah dikerjakan berupa pembangunan infrastruktur relokasi permukiman di 12 lokasi, pembangunan basecamp, dan akses jalan antara Tolengas-Jati Gede. Diperkirakan pembangunan bendungan selesai November 2012. Hingga tahun 2006, dari total lahan yang harus dibebaskan seluas 4.803 hektar, masih tersisa 1.667 hektar terdiri 467 hektar lahan milik rakyat dan 1.200 hektar tanah negara. Menurut Siswoko, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jati Gede berkapasitas

description

Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab

Transcript of Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab

Page 1: Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab

~ Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab. Sumedang

Kumpulan Artikel - 105 - Energi Sungai PLTA / Waduk / Bendungan

Array Cetak ArrayPDF

Indonesia-China Sepakat Bangun Bendungan Jati Gede

Pemerintah Indonesia dan perusahaan konstruksi terbesar China Sinohydro menandatangani

kontrak pekerjaan pembangunan Bendungan Jati Gede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat,

yang akan mengairi 90.000 hektar sawah di pantai utara Jawa Barat.

Penandatanganan dilakukan Direktur Sinohydro Fan Yun Long, Kepala Balai Besar Wilayah

Sungai Cimanuk-Cisanggarung Graito Sutadi, dan Pejabat Pembuat Komitmen Waduk Jati Gede

Jaja Sumantri, Senin (30/4) di Jakarta.

”Dua bulan mendatang, pembangunan fisik Waduk Jati Gede akan dimulai. Tahap awal, kami

akan bangun terowongan pengelak atau diversion tunnel, serta mengarahkan aliran Sungai

Cimanuk,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA), Departemen Pekerjaan

Umum, Siswoko.

Biaya pembangunan Bendungan Jati Gede (diluar biaya pembebasan lahan dan pembangunan

Pembangkit Listrik Tenaga Air) sebesar Rp 2,18 triliun. Pemerintah China telah bersedia

mengucurkan dana Rp 1,79 triliun, sedangkan Pemerintah Indonesia akan mengucurkan dana Rp

0,39 triliun.

Pembangunan bendungan selain dilakukan Sinohydro, juga akan melibatkan empat Badan Usaha

Milik Negara, yakni PT Wijaya Karya, PT Waskita Karya, PT Hutama Karya, dan PT

Pembangunan Perumahan.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, pekan lalu, pembangunan Waduk Jatigede

akan cepat dikerjakan karena membantu produksi pertanian. Waduk besar ini strategis karena

mengairi Kabupaten Majalengka hingga Indramayu, yang sebagian besar wilayahnya pertanian.

Saat ini, di Daerah Aliran Sungai Cimanuk baru ada infrastruktur sumber daya air Bendung

Rentang. Namun dari potensi air Sungai Cimanuk di Bendung Rentang sebesar 4,3 miliar meter

kubik per tahun, baru dapat dimanfaatkan 28 persen saja, sisanya terbuang ke laut karena belum

ada waduk.

Pembangunan fisik yang telah dikerjakan berupa pembangunan infrastruktur relokasi

permukiman di 12 lokasi, pembangunan basecamp, dan akses jalan antara Tolengas-Jati Gede.

Diperkirakan pembangunan bendungan selesai November 2012.

Hingga tahun 2006, dari total lahan yang harus dibebaskan seluas 4.803 hektar, masih tersisa

1.667 hektar terdiri 467 hektar lahan milik rakyat dan 1.200 hektar tanah negara.

Menurut Siswoko, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jati Gede berkapasitas

Page 2: Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab

110 MegaWatt (MW), akan diserahkan pada Perusahaan Listrik Negara. Estimasi biaya PLTA

Jati Gede, berdasar penghitungan Ditjen SDA sebesar Rp 1,53 triliun. (RYO)

Jatigede, Sumedang Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Jatigede

— Kecamatan —

Negara Indonesia

Provinsi Jawa Barat

Kabupaten Sumedang

Pemerintahan

• Camat Drs. SAHNA[rujukan?]

Luas 93,633 km²

Jumlah penduduk 24.361 jiwa

Desa/kelurahan 12 desa

Jatigede adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.

Daftar isi

1 Keadaan Wilayah 2 Penggunaan Lahan

o 2.1 Perincian Lahan Menurut Penggunaannya o 2.2 Pembebasan Lahan o 2.3 Batas Wilayah

Keadaan Wilayah

Page 3: Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab

Kecamatan Jatigede adalah perwujudan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumedang Nomor

51 Tahun 2000, tanggal 29 Desember 2000. Nama lama untuk kecamatan ini adalah Kecamatan

Cadasngampar.

Dengan keluarnya Surat Keputusan Bupati Sumedang Nomor: 61 Tahun 2001, tanggal 24

Februari 2001, tentang Penetapan Desa/Kelurahan dalam wilayah kecamatan di Kabupaten

Sumedang, cakupan wilayah Kecamatan Jatigede mengalami perubahan antara lain dengan

masuknya Desa Karedok dari Kecamatan Tomo dan lepasnya Desa Cimanintin yang masuk ke

wilayah Kecamatan Jatinunggal.

Penggunaan Lahan

Kecamatan Jatigede mempunyai luas wilayah ± 93,633 km² / 9.366,3 ha, yang terdiri dari

7.901,3 ha tanah darat dan 1.435 ha tanah sawah.

Perincian Lahan Menurut Penggunaannya

1. Pesawahan : Sawah teknis irigasi sederhana seluas : 90 ha, Sawah ½ teknis seluas : 259 ha, Sawah tadah hujan seluas : 1.086 ha

2. Perumahan/pekarangan seluas : 173,10 ha 3. Ladang, kebun, huma seluas : 415,5 ha 4. Hutan Negara seluas : 6.250,7 ha 5. Pengangonan seluas : 667 ha 6. Pemakaian lain - lain seluas : 425 ha

Pembebasan Lahan

Dalam kaitannya dengan rencana Proyek Jatigede (yaitu proyek Pembangunan Bendungan

Jatigede), luas wilayah yang terkena proyek dan telah dibebaskan pada tahun 1984/1985 seluas:

1.766,06 ha, yang meliputi 6 desa : Desa Cijeungjing, Desa Jemah, Desa Sukakersa, Desa

Mekarasih, Desa Ciranggem, dan Desa Kadujaya.

Perincian penggunaannya sebagai berikut:

1. Daerah genangan : 1.711,11 ha (Desa Cijeungjing, Desa Jemah, Desa Sukakersa, Desa Ciranggem dan Desa Mekarasih)

2. Acces Road : 13,17 ha (Desa Cijeungjing) 3. Home Road : 2,43 ha (Desa Cijeungjing dan Desa Kadujaya) 4. Base Camp : 8,73 ha (Desa Cijeungjing) 5. Borrow Area : 21,80 ha (Desa Cijeungjing dan Desa Kadujaya) 6. Power Station Acces : 8,82 ha

Batas Wilayah

Utara Kecamatan Tomo

Page 4: Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab

Selatan Kecamatan Jatinunggal dan Kecamatan Wado

Barat Kecamatan Darmaraja dan Kecamatan Situraja

Timur Kecamatan Jatinunggal dan Kabupaten Majalengka

DATA TEKNIS BENDUNGAN

HIDROLOGI

Luas DAS : 1.462 km2

Volume aliran air tahunan : 2,5 x 109 m3

WADUK

Muka Air (MA) banjir max : El. +262

MA Operasi max (FSL) : El. +260

MA Operasi min (MOL) : El. +230

Luas permukaan waduk (El. 262) : 41,22 km2

Volume total (gross) (El. +260) : 980 x 106 m3

Volume efektif (antara El.+221 Dan El +260) : 877 x 106 m3

BENDUNGAN

Tipe : Urugan batu, inti tegak

Elevasi mercu bendungan : El. +265

Panjang bendungan : 1.715 m

Lebar mercu bendungan : 12 m

Tinggi bendungan max : 110 m

Volume timbunan : 6,7 x 106 m3

BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY)

Lokasi : di tubuh bendungan

Tipe : Tipe chute dengan 4 pintu Radial

Lebar Puncak Weir : 52 m (4 x 13.0 m), El.+247

Dimensi radial gates : 4 bh (W=13,0 m ; H=14,5 m)

Q PMF : 11.000 m3/dt

INTAKE IRIGASI (Irrigation Outlet)

Page 5: Pembangunan Bendungan Jati Gede Di Kab

Lokasi : Di dalam tubuh spillway

Elevasi lantai depan : El. +221

Tipe bangunan : Conduit beton bertulang dg Steel Liner

Dimensi conduit : b = 3,9 m;h = 4.1 m,L = 166 m

TEROWONGAN PENGELAK (Diversion Tunnel)

Lokasi : Di bawah bangunan pelimpah

Elevasi Inlet : El. +164

Tipe : Circular, beton bertulang

Debit rencana (Q100) : 3.200 m3/dt

Dimensi terowongan : D = 10 m ; L = 546 m

POWER WATERWAY

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Lokasi : Sebelah kanan Bendungan Utama

Lantai Inlet : El. +221

Terowong penyalur air : D = 4,5 m ; L = 3.095 m

Tinggi terjun : 170 m

Tipe turbin : Francis

Kapasitas terpasang : 2 x 55 MW = 110 MW

Produksi rata-rata : 690 GWH/tahun