MAKALAH BENDUNGAN

26
Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI BAB 1 PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN UMUM BENDUNGAN Bendungan adalah suatu bangunan air yang dibangun khusus untuk membendung (menahan) aliran air yang berfungsi untuk memindahkan aliran air atau menampung sementara dalam jumlah tertentu kapasitas/volume air dengan menggunakan struktur timbunan tanah homogen (Earthfill Dam), timbunan batu dengan lapisan kedap air (Rockfill Dam), konstruksi beton (Concrete Dam) atau berbagai tipe konstruksi lainnya. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bendungan telah mengaburkan batasan secara jelas pengelompokan tipe bendungan, karena sebagai akibat dari usaha para perancang concrete dams dan geotechnical engineers dalam mengatasi permasalahan bendungan timbunan (Embankment Dams) untuk menurunkan biaya konstruksi, pemeliharaan serta untuk mendapatkan nilai ekonomis yang lebih tinggi. Usaha untuk mendapatkan nilai yang lebih kompetitif diantaranya adalah : - Tingginya biaya membangun lapisan inti kedap air

description

bendungan

Transcript of MAKALAH BENDUNGAN

Page 1: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1. PENGERTIAN UMUM BENDUNGAN

Bendungan adalah suatu bangunan air yang dibangun khusus untuk membendung

(menahan) aliran air yang berfungsi untuk memindahkan aliran air atau menampung

sementara dalam jumlah tertentu kapasitas/volume air dengan menggunakan

struktur timbunan tanah homogen (Earthfill Dam), timbunan batu dengan lapisan

kedap air (Rockfill Dam), konstruksi beton (Concrete Dam) atau berbagai tipe

konstruksi lainnya.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan bendungan telah mengaburkan batasan secara jelas pengelompokan

tipe bendungan, karena sebagai akibat dari usaha para perancang concrete dams dan

geotechnical engineers dalam mengatasi permasalahan bendungan timbunan

(Embankment Dams) untuk menurunkan biaya konstruksi, pemeliharaan serta untuk

mendapatkan nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Usaha untuk mendapatkan nilai yang lebih kompetitif diantaranya adalah :

- Tingginya biaya membangun lapisan inti kedap air dan tanah liat diganti

dengan timbunan batu dan melapisi kedap air pada dinding permukaan sisi hulu

bendungan.

- Tingginya biaya tenaga kerja, peralatan dan lamanya durasi waktu

pelaksanaan pada bendungan beton (Concrete Dam) diatasi dengan pembangunan

dengan beton tuang yang langsung dipadatkan (Roller Compacted

Concrete Dams).

- Tingginya biaya pembangunan dan pelimpah darurat (Emergency Spillway)

diatasi dengan mengijinkan air melimpah melalui tubuh bendungan yang telah

dirancang tersendiri baik pada bendungan timbunan (Embankment Dams)

Page 2: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

maupun struktur beton (Concrete Dam).

- Penyelidikan yang menerus terhadap perilaku bendungan dan pengaruh

terhadap gempa akan memperbaiki laboratorium test dinamis (Dynamic

Laboratory Method) dan perbaikan pada teknik pembangunan Concrete Dams

dan Embankment Dams.

Berbagai usaha untuk memperoleh Bendungan yang layak terhadap kelayakan

teknis, ekonomis dan lingkungan terus diusahakan hingga saat ini.

Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

1. Badan bendungan (body of dams)

Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan

umumnya memiliki tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti pintu

air atau tanggul digunakan untuk mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah

tanah yang spesifik. Kekuatan air memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air

dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.

2. Pondasi (foundation)

Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.

3. Pintu air (gates)

Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang

terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah :

a. Daun pintu (gate leaf)

Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk

membuka , mengatur dan menutup aliran air.

b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)

Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan

untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.

c. Angker (anchorage)

Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan

rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke

dalam konstruksi beton.

Page 3: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

d. Hoist

Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan

mudah.

4. Bangunan pelimpah (spill way)

Adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke

dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian

penting dari bangunan pelimpah :

a. Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures)

Digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya kecil

tetapi debit airnya besar.

b. Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way)

Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di

dalam waduk dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila

kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat

panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya

terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi

setempat.

c. Bangunan peredam energy (energy dissipator)

Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air agar

tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir

bangunan pelimpah.

5. Kanal (canal)

Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.

6. Reservoir

Digunakan untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan.

7. Stilling basin

Memiliki fungsi yang sama dengan energy dissipater.

8. Katup (kelep, valves)

Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih

tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan alat untuk membuka,

mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kea rah

melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.

9. Drainage gallery

Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan

Page 4: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

2. TIPE DAN FUNGSI BENDUNGAN

2.1. Tipe Bendungan

Dalam penentuan tipe bendungan dapat ditinjau dari berbagai pandangan, misal :

- Pembagian tipe didasarkan pada ukurannya.

Bendungan besar (Large Dams)

Bendungan kecil (Small Dams)

- Pembagian tipe didasarkan pada tujuan pembangunannya.

Bendungan dengan tujuan tunggal (Single Purpose Dams)

Bendungan serba guna (Multi Purpose Dams)- Pembagian tipe

didasarkan pada jalannya air pelimpah.

Bendungan untuk dapat dilewati air (Overflow Dams)

endungan untuk dapat menahan air (Non Overflow Dams)

- Pembagian tipe didasarkan pada material konstruksinya.

Bendungan beton (Concrete Dams)

Bendungan timbunan (Embankment Dams).

Pada umumnya yang sering digunakan adalah pembagian tipe bendungan

berdasarkan material yang digunakan untuk konstruksi yaitu Bendungan tipe beton

dan Bendungan tipe timbunan.

2.2. Bendungan Beton (Concrete Dams)

a. Umum

Prinsip dalam dasar yang harus diperhatikan didalam bendungan beton

diantaranya adalah :

- Pondasi Bendungan terletak pada lapisan batuan keras (Rock foundation)

- Beton merupakan bentuk struktur yang kaku (rigid) sehingga sangat kuat

menahan tekanan (Compressive strength) tetapi lemah terhadap gaya tarik

(Tensile strength). Oleh karena itu, bentuk dari konstruksi Bendungan beton

diusahakan sekecil mungkin mengakibatkan terjadinya tarikan (tensile

strength).

Page 5: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

(Lihat Gambar 8.1, Bendungan Beton (Concrete

Dam))

b. Beberapa tipe bendungan beton diantaranya adalah :

- Bendungan tipe Gravity (Gravity

Dams)

Pada dasarnya bendungan ini mampu menahan beban dari waduk/

Reservoir melalui daya tahan gesekan akibat dari berat bendungan pada

pondasi.

Pada bentang melebar bendungan dapat diasumsikan bias-bias kantilever

dengan mengusahakan sekecil mungkin gaya tarik akibat momen untuk

menahan gaya guling (Overturning).

Lapisan batuan yang menahan pondasi harus mampu terhadap beban gesek

dan daya dukungnya dengan faktor keamanan sesuai yang berlaku.

(Lihat Gambar 8.2, Bendungan Tipe

Gravity)

- Bendungan tipe Lengkung (Curved gravity Dams), apabila panjang as

bendungan sempit, maka sebagian dari gaya yang bekerja pada bendungan

dialihkan ke tebing (abutment).

Untuk menghindari terjadinya gaya tarik pada tubuh Bendungan beton, maka

bentuk bendungan disesuaikan dengan penyebaran arah gaya yang terjadi, dan

yang paling mendekati kea rah tegak lurus ke abutment adalah membuat

bentuk lengkung (Curved) atau busur (Arch).

(Lihat Gambar 8.3, Bendungan Tipe Lengkung (Curved Gravity

Dam))

Page 6: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

- Bendungan tipe Busur (Arch Dams)

Apabila bendung tipe lengkung (Curved Dams) terjadi dengan pengalihan

beban ke abutment lebih besar, akibat bentuk topografi yang lebih curam

Page 7: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

dan lebih sempit, maka untuk memperoleh bentuk Bendungan yang lebih

sesuai dengan penyebaran gaya yang terjadi dengan arah tekan ke dinding

abutment, maka bentuk struktur menjadi lengkung busur atau Bendungan

tipe Busur (Arch Dams). Bentuk diperlukan dinding sandaran abutment yang

kokoh. (Lihat Gambar 8.4, Bendungan Tipe Busur (Arch Dams))

- Bendungan dengan Penyangga (Buttress Dams)

Tipe bendungan ini merupakan alternative penyelesaian untuk bendungan

tipe gravity bentang yang cukup panjang dengan lebih mengintensifkan

tenaga pelaksana dan memperkecil volume beton yang diperlukan.

Bentuk Bendungan dapat merupakan kombinasi antara Gravity, Curved atau

Arch Dams diantara kolom penyangganya.

Namun pemilihan dari bentuk Bendungan ini masih tergantung dari kondisi

geologi dan problem yang ditemui di lapangan.

(Lihat Gambar 8.5, Bendungan Tipe Penyangga (Buttress Dam))

c. Yang perlu diperhatikan untuk Bendungan Beton

[1] Pondasi (Foundation)

Pondasi merupakan permasalahan kritis untuk Perencanaan Bendungan Beton

(Concrete Dams), untuk harus memperhatikan hal-hal diantaranya sebagai

berikut :

Modulus Deformasi (Deformation Modulus)

Page 8: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

Deformasi yang tinggi yang disebabkan oleh adanya konsentrasi

tegangan di dalam struktur batuan harus dapat diketahui, namun variable

deformasi pada pondasi harus mengetahui material properties yang ada

di lapangan. Untuk itu diperlukan penyelidikan/test batuan fondasi lebih

rinci.

Stabilitas Blok (Block Stability)

Diperlukan pemetaan batuan pondasi rinci untuk mengindikasi adanya

potensi bentuk kehancuran didalam pondasi akibat pengaruh beban.

Indikasi terhadap faults (patahan), shlaris (geseran), weathering profiles

(profil perlemahan) dan Jariting patterns (pola sambungan) yang terdapat

pada massa batuan pondasi.

Page 9: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

Tes kekuatan geser (shear strength) terkait dengan perubahan relative

sesuai pada bentuk pondasi.

Perbaikan Pondasi (Foundation Treatment)

Permasalah pondasi dapat diketahui selama masa tahap penyelidikan

batuan dasar pondasi. Perbaikan pondasi mungkin diantaranya adalah

membuang blok batuan yang tidak stabil, menambah system perkuatan,

memasang system drainage untuk mengurangi Up lift (tekanan keatas

akibat tekanan air) dan memberikan material ke dalam pondasi dengan

injeksi (grouting) untuk memperbaiki daya dukung (strength) pada zona

yang lemah dan menaikkan tingkat permeabilitas pada dasar pondasi.

[2] Pengaruh Temperatur (Temperature

Effects)

Pengaruh temperature terkait dengan desain tipe beton untuk Bendungan

terhadap panas hidrasi dari beton pada kondisi batas. Apabila batas temperatur

(ambient temperature) tidak dijaga dengan baik, kemungkinan akan terjadi

retakan pada beton. Untuk mengatasi kondisi tersebut, diperlukan

langkah-langkah untuk mengatasi diantaranya adalah dengan memasang

sambungan-sambungan di dalam massa beton atau melakukan pendinginan

awal (Pre Cooling) pada material beton dan mengawasi secara teliti pada

proses pembuatan beton, atau melakukan pendinginan setelah pengecoran

beton dengan memasang jaringan pipa pendingin (Post Cooling).

[3] Bentuk Struktur (Structure

Shaping)

Perubahan bentuk yang tajam (patah) diusahakan untuk dihindari, karena

dapat menimbulkan penempatan konsentrasi tegangan. Konsentrasi

tegangan ini merupakan bagian yang kritis terutama apabila terjadi gempa.

Page 10: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

2.3. Bendungan Timbunan (Embankment Dams)

a. Umum

Tipe Bendungan Timbunan/Urugan (Embankment Dams) pada umumnya

didasarkan pada material yang digunakan untuk pembangunan bendungan

tersebut, dapat dari tanah atau batuan (Earth fill atau Rock fill). Pengelompokkan

selanjutnya diklasifikasikan oleh penempatan lapisan inti kedap air, ada yang

Page 11: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

ditempatkan didalam tubuh bendungan (ditengah/miring, homogen), ada juga

yang ditempatkan di permukaan sisi hulu tubuh bendungan.

Stabilitas bendungan timbunan adalah didasarkan pada berat sendiri dari massa

materian Bendungan memenuhi syarat untuk menahan tekanan/beban yang

terjadi, dengan susunan gradasi material timbunan untuk menurunkan garis

tekan hidrolis antara timbunan dengan pondasi, sehingga rembesan (leakage)

diharapkan sekecil mungkin dan tanpa ada material yang ikut terhanyut (ter

erosi).

Tipe bendungan timbunan batu (Rock fill Dams) pada awalnya untuk Konstruksi

yang kecil dengan lapisan kedap air pada bagian permukaan hulu, namun

dengan kemajuan technologi pada saat ini Rock fill Dams cukup kompetitif untuk

bendungan besar dengan lapisan ini kedap air dibagian dalam tubuh

bendungan.

Untuk menghindari settlement di kemudian hari batuan harus juga dipadatkan

dengan pengaturan lapisan gradasi secara teliti.

Embankment Sheel (pelapis timbunan) biasanya terdiri dari material random

(campuran) atau abu batu berfungsi sebagai pengisi antara struktur dan lapisan

kedap air.

Timbunan dibagian permukaan hulu tubuh bendung biasanya dilindungi oleh

timbunan batu keras dengan susunan gradasi dan bentuk yang sesuai, bila tidak

tersedia dapat dilapisi dengan tanah bercampur semen (Soil cement facing).

Sedangkan untuk lapisan pelindung dibagian permukaan hilir tubuh bendungan

dari erosi terhadap hujan dapat dilapisi dengan gebalan rumput atau tanaman

keras. Perlu diperhatikan bahwa lapisan pelindung pada bagian hilir permukaan

tubuh bendung jangan sampai menjadi lapisan kedap air.

Dimensi besaran lapisan inti kedap air sangat tergantung dari ketersediaan

material didaerah pembangunan bendungan . Untuk lapisan kedap air dibagian

Page 12: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

permukaan hulu dapat terbuat dari lapisan Asphalt atau beton, dengan

menggunakan metode cetakan berjalan (Slipforming methods) dan ikatan (key)

kedalam lapisan kedap air, pondasi batuan keras atau cut off.

Lapisan material kedap air tidak mungkin dapat menghilangkan 100% rembesan

dan hanya dapat memperkecil rembesan. Oleh karena itu harus disiapkan

lapisan drainase untuk mengalirkan rembesan secara aman didalam tubuh

Page 13: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

bendungan tanpa membawa serta material timbunan

bendungan melalui lapisan halus sampai kasar (finer zones

to courser zones).

Drainase galeri dan sumuran (Drainage galleries dan

relief well) juga perlu dipersiapkan.

3. Yang perlu diperhatikan untuk Bendungan Timbunan

[A] Pondasi

(Foundation)

Pondasi bendungan timbunan dapat dibangun diatas

batuan keras atau tidak. Bila dibangun diatas massa

batuan keras maka penurunan/Settlement yang terjadi

lebih kecil bila dibandingkan bendungan yang dibangun

diatas massa batuan lunak karena terdapat tambahan

penurunan pada pondasi (Consulidate) dan penurunan

lebih kecil pada awal masa operasinya.

[B]

Pemutus

aliran (Cut

offs)

Cut off sangat diperlukan oleh pondasi pada massa

Page 14: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

batuan lunak dan batuan pecah (Non Rock atau

Fractured rock) untuk mengurangi tekanan rembesan

(seepage), cut off dipasang dibagian hulu dari as puncak

bendungan.

[C] Sifat

Pelunakan

(Liquefaction)

Kejenuhan akan mengakibatkan penurunan kepadatan

material halus dan akan menjadi tidak stabil bila

ditambah dengan beban gempa. Selama terjadi gempa,

konfigurasi butiran akan menjadi lebih padat yang

mengakibatkan menaikkan tekanan air pori dan lepas.

Sistem drainase tidak berfungsi dengan baik dan air

akan membuat perilaku pondasi menjadi

meleleh/mencair.

[D] Retakan dan stabilitas timbunan

(Embankment Stability and

C

r

a

c

k

i

n

g

)

Page 15: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

Bendungan timbunan harus direncanakan aman

terhadap kemungkinan terjadinya retakan, khususnya

retakan melintang/vertikal (transverse cracks), mungkin

disebabkan akibat kerusakan oleh bocoran (piping).

Retakan melintang ini kemungkinan juga

disebabkan oleh : akibat terjadinya

Page 16: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

perbedaan settlement pada lereng abutment, kurang sempurnanya

prosedur penempatan material, permasalahan pondasi atau sebab

lainnya.

[E] Tinggi jagaan (Free

board)

Tinggi jagaan disiapkan untuk melindungi terhadap kemungkinan

melimpahnya volume air atau overtopping akibat gelombang,

gempa bumu, dan sebab lainnya.

Struktur Tampungan Waduk

Terkait dengan fungsinya maka tampungan waduk dapat dibagimenjadi tiga bagian utama, yaitu ;tampungan mati (dead storage)tampungan efektif (effective storage,) dan t a m p u n g a n   t a m b a h a n   y a n g   b i a s a n y a   d i m a n f a a t k a n   u n t uk pengendalian banjir (flood storage)

Page 17: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

BAB II

PEMBAHASAN

Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air yang ditampung di bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik Siguragura (Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 203 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.

Informasi InfrastrukturPropinsi:Sumatera Utara 

Sektor:Direktorat Jenderal Sumber Daya Air 

Tahun Mulai Bendungan Sigura-gura di Sumatera Utara

:1978 

Tahun Selesai:1981 

Tipe:Beton Gravity 

Tinggi Diatas Dasar Sungai: 

Tinggi Diatas Galian:46,00 m

Page 18: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

Panjang Puncak:173 m

Lebar Puncak:9,50 m

Volume Tubuh Bendungan:38000 m

Biaya: 

Konsultan:Nippon Koei Co Ltd 

Kontraktor:Kajima, Mitsubishi, Toshiba 

Manfaat:Listrik 1868 GWH/thn 

Lokasi:Sigura- gura, Tapanuli Utara-Sumatera Utara 

Air Terjun Sigura-gura merupakan air terjun tertinggi di Indonesia. Dengan ketinggian 250 meter, air terjun ini mengalahkan air terjun lainnya seperti air terjun Madakaripura yang memiliki tinggi 200 meter atau air terjun Payakumbuh di Sumatera Barat yan memiliki tinggi "hanya" 150 meter.

Air Terjun Sigura-gura terletak di Kabupaten Toba Samosir, sekitar 250 kilometer dari Kota Medan. Karena  letaknya yang dekat  dengan Danau Toba,  maka tak heran  jika air   terjun  ini   selalu  ramai dikunjungi oleh para pelancong.

Dari kejauhan terlihat, air terjun Sigura-gura seperti air terjun raksasa. Air terjun ini berasal dari  Sungai  Asahan yang airnya dari  Danau Toba.  Suara dentuman air  yang turun kebawah, masih bisa terdengar dari kejauhan karena ketinggiannya.

Air Terjun Sigura-gura

Page 19: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

Air terjun ini dikelilingi tebing-tebing bebatuan yang sangat terjal dan licin. Nuansa hutan rimba yang alami pun akan menyambut sobat ketika memasuki kawasan ini, beberapa pepohonan khas dataran tinggi tampak tumbuh dan menghiasi panorama di sekitar objek wisata air terjun ini.

Tertinggi Di Indonesia

Sobat dapat merasakan kesejukan airnya sambil melepas lelah setelah melalui perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan untuk menuju ke objek wisata ini. Atau bagi sobat yang ingin melihat beberapa objek wisata di sekitar Air Terjun Sigura-gura ini, pengunjung pun dapat berjalan untuk menelusurinya, dan tak jauh beberapa meter saja sobat akan disuguhkan oleh panorama Bendungan Sigura-gura yang sangat terkenal itu.

Bendungan Sigura-gura

Memang air terjun Sigura-gura dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Selain berendam dan berbasah-basahan disini, pengunjung juga banyak yang mendirikan tenda untuk berkemah di sekitar air terjun ini.

Aliran sungai di sekitar air terjun Sigura-gura sering dan rutin digunakan sebagai lokasi arung jeram. Bahkan disini juga pernah diadakan kompetisi arung jeram tingkat nasional dan internasional. Ya, aliran sungai di sekitar Air Terjun Sigura-gura ini memang sangat potensial sekali untuk melaksanakan kegiatan ataupun kompetisi Arung Jeram, apalagi alirannya yang sangat deras dapat memacu adrenalin peserta ditengah kekompakan satu tim Arung Jeram.

Page 20: MAKALAH BENDUNGAN

Teknik Sipil UMY 2014 KELOMPOK 5 HIDROLOGI TERAPAN

PLTA SIGURA-GURA terletak di Simorea yang berada 200 m di dalam perut bumi

dengan 4 unit generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut

adalah 286 MWatt (4 x 71,5 Mwatt) dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di

Indonesia. Tipe bendungan ini adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.

Sayangnya ditengah defisit listrik yang masih terjadi di Sumut sebesar 200 MW, listrik

yang dihasilkan PLTA ini sepenuhnya hanya digunakan oleh PT INALUM.

Rumah pengendali

Semua pengendalian seperti membuka dan menutup pintu air, menjalankan atau menghentikan putaran turbin, menurunkan atau menaikkan pembangkit tenaga listrik oleh generator dan lain-lainnya diatur melalui rumah pengendali.

Listrik yang dibangkitkan di Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura selanjutnya dialirkan ke Kuala Tanjung. Sebelum dialirkan ke Kuala Tanjung, arus listrik diatur di Rumah Pengendali. Pengendalian ini dilaksanakan dengan bantuan komputer di rumah pengendali PLTA Sigura-Gura, dengan sistem kendali jarak jaur. Rumah pengendali dipersiapkan untuk mengendalikan pengoperasian semua PLTA yang akan dibangun di sepanjang Sungai Asahan.

Stasiun Pembangkit Listrik Sigura-Gura

Stasiun Pembangkit Listrik Sigura-Gura dibangun 200 m dibawah permukaan tanah, terdiri dari dua ruangan besar, yaitu ruang pembangkit listrik dan ruang transformator utama. Dengan 4 perangkat pembangkit tenaga listrik (turbin), Sigura-Gura dapat menyediakan tenaga listrik sebesar 206 MW.

BAB III

PENUTUP