Bendungan Diponegoro

141
PRESENTASI KONSEP LAPORAN AKHIR Studi Dan Detail Desain Waduk Diponegoro

description

Bendungan Diponegoro

Transcript of Bendungan Diponegoro

Page 1: Bendungan Diponegoro

PRESENTASI

KONSEP LAPORAN AKHIR

Studi Dan Detail Desain Waduk

Diponegoro

Page 2: Bendungan Diponegoro

DAFTAR ISI

Page 3: Bendungan Diponegoro
Page 4: Bendungan Diponegoro
Page 5: Bendungan Diponegoro
Page 6: Bendungan Diponegoro
Page 7: Bendungan Diponegoro

Maksud, Tujuan, Dan

Sasaran

Latar

Belakang

Lingkup

Pekerjaan

Lokasi

Pekerjaan

PENDAHULUAN

Page 8: Bendungan Diponegoro

•LATAR BELAKANG

Sejalan dengan pertumbuhan wilayah di sekitar Tembalang sebagai

komplek pendidikan dan pemukiman telah mendorong tingkat

pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat, maka kebutuhan

masyarakat akan berbagai sarana dan prasana meningkat pula, yang

salah satunya kebutuhan air baku.

Artificial Lake

1. Salah satu upaya konservasi air dan pengendalian

daya rusak air yang langsung dapat dirasakan

manfaatnya

2. Meningkatkan pengisian air tanah serta

memperbaiki kualitas air di bagian hilirnya.

Penyediaan air baku laboratorium seperti laboratorium

hidrolika, perikanan, teknik lingkungan, hidrografi dan

lain-lain.

Laboratorium lapangan seperti pengolahan air baku,

pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dan

operasi waduk.

Rekreasi seperti dayung, pemancingan dan lain-lain.

Page 9: Bendungan Diponegoro

MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN

PEKERJAAN

Maksud

Memperoleh gambaran data secara lengkap di sekitar lokasi rencana waduk serta

Mengamanatkan UU No.7 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air

Tujuan

Menampung kelebihan air hujan dan air permukaan (run off) di musim hujan dan memanfaatkannya di musim kemarau, terutama untuk

Keperluan air baku laboratorium Undip dan sebagai sarana laboratorium lapangan seperti laboratorium hidrolika, perikanan, teknik lingkungan, pembangkit listrik tenaga mikro hidro dan lain-lain

Sasaran

Tersedianya gambaran yang lengkap berdasarkan kajian terkini

Page 10: Bendungan Diponegoro

LINGKUP PEKERJAAN 1. Orientasi / inventarisasi lapangan dan identifikasi

permasalahan yang ada.

2. Penentuan lokasi bendungan, borrow area, quarry serta penentuan titik bor, test pit dll.

3. Survey lapangan untuk mengetahui kondisi sosial-ekonomi, lingkungan dan konservasi.

4. Pengukuran topografi dan penggambaran

5. Penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah

6. Analisa hidrologi

7. Detail desain :

Analisis tubuh bendungan terhadap longsoran dan

rembesan

Analisis stabilitas bangunan pelimpah dan bangunan-

bangunan pelengkap

Pekerjaan mekanikal dan elektrikal (PLTMH)

Page 11: Bendungan Diponegoro

8. Penggambaran

9. Pekerjaan uji model fisik / model test pelimpah.

10. Pembuatan Laporan :

Laporan Pendahuluan

Laporan Bulanan

Laporan Kriteria Perencanaan

Laporan Antara/ Interim

Laporan Akhir Sementara

Laporan Akhir

Laporan Utama

Laporan Ringkasan

Laporan Pendukung (Lap. Survey Topografi, Hidrologi, Sosek Lingkungan dll)

Rencana Anggaran Biaya

Dokumen Pengadaan Jasa Pemborongan dan Spesifikasi Teknis

CD (File laporan, gambar, foto-foto dll.)

Page 12: Bendungan Diponegoro

Peta Lokasi

Page 13: Bendungan Diponegoro

GAMBARAN UMUM

LOKASI PEKERJAAN

Kondisi

Topografi

Kondisi

Sosial Ekonomi

Konsep

Perencanaan

Konservasi

Kondisi

Lingkungan

Keairan

Kondisi

Geologi

Permukaan

Page 14: Bendungan Diponegoro

KONDISI TOPOGRAFI

Daerah tampungan waduk berbentuk

V dan agak melandai pada sisi kanan

Waduk Diponegoro terletak dalam wilayah

Kecamatan Tembalang dan Kecamatan

Banyumanik,

Luas tangkapan air 917 Ha yang sebagian

besar berupa pemukiman dan ladang,

Elevasi tertinggi pada bagian daerah

tangkapan air 300 m MSL dan

Bagian hilir ditempati pemukiman dan

kampus UNDIP dengan ketinggian tebing

sekitar rencana waduk 195 m MSL.

Permukaan tanah sekitar rencana waduk

mempunyai morfologi bergelombang,

sedangkan penampang Kali

Krengseng/Seketak sempit dan berbentuk

“V” dengan kemiringan cukup landai.

Page 15: Bendungan Diponegoro

KONDISI

SOSIAL EKONOMI

Page 16: Bendungan Diponegoro

Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Kota Semarang Per Kecamatan

Sumber : BPS Kota Semarang, 2006

Perkembangan PDRB Kota Semarang

Tahun 2001 - 2006

-

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

2001 2002 2003 2004 2005 2006

Tahun

Nil

ai

PD

RB

(ju

ta R

p.)

Konstan

Berlaku

Page 17: Bendungan Diponegoro

Data Kependudukan Kecamatan Tembalang

Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Tembalang

Sumber : Kecamatan Tembalang Dalam Angka, 2005

Page 18: Bendungan Diponegoro

Data Kependudukan Kecamatan Banyumanik

Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Banyumanik

Sumber : Kecamatan Banyumanik Dalam Angka, 2005

Page 19: Bendungan Diponegoro

Tataguna Lahan di Kec. Banyumanik

Persentase Luas Wilayah Kec. Banyumanik

Berdasarkan Penggunaannya

Tataguna Lahan di Kec. Tembalang

Persentase Luas Wilayah Kec. Tembalang

Berdasarkan Penggunaannya

Page 20: Bendungan Diponegoro

KONDISI KONSERVASI

Page 21: Bendungan Diponegoro

Daerah Tangkapan Air (DTA) Kali Krengseng

Page 22: Bendungan Diponegoro

Luas Kelurahan yang termasuk DTA Kali Krengseng

Page 23: Bendungan Diponegoro

PENGGUNAAN LAHAN DTA KALI KRENGSENG

Page 24: Bendungan Diponegoro

KEMIRINGAN LAHAN DTA KALI KRENGSENG

Page 25: Bendungan Diponegoro

Curah Hujan Terdekat pada DTA Waduk

Page 26: Bendungan Diponegoro

Kondisi Tanah

Jenis tanah pada DTA Kali Krengseng adalah jenis Ultisol. Sangat masam dan kesuburan rendah,

Tekstur liat berpasir, warna kemerahan.

Solum tanah dangkal, kurang dari 30 cm, Umumnya ditumbuhi semak belukar,

Umumnya dijumpai pada perbukitan, bergelombang sampai curam.

Jenis tanah ultisol dominan adalah Typic haploudult. Nilai K (erodibilitas tanah) bervariasi dari

ringan sampai sedang (0,17-0,29),

Tingkat bahaya erosi ringan sampai sedang (6 sampai 13 ton/ha/thn).

Kondisi Vegetasi

Page 27: Bendungan Diponegoro

Erosi Eksisting Tahun 2008 Erosi Eksisting Tahun 2008

Nilai Sedimen Tahun 2008

Volume Sedimen Dapat Ditolerir / Dikehendaki Sasaran konservasi dalam rangka pelestarian pembangunan Waduk Diponegoro bertujuan agar

umur waduk yang direncanakan selama 50 tahun dapat tercapai.

Selama 50 tahun tersebut volume tampungan sedimen yang dapat ditolerir / diinginkan maksimum

sebesar 2787 m3 atau volume sedimen tampungan per tahun maksimum yang dapat

ditolerir adalah 55,74 m3/thn atau 89,184 ton/thn (=1,6 ton/m3)

Page 28: Bendungan Diponegoro

Perbandingan kondisi sediment dan erosi eksisting tahun 2008

dengan kondisi yang dapat ditolerir

Page 29: Bendungan Diponegoro

UPAYA KONSERVASI

Disesuaikan dengan kondisi Penggunaan lahan yang akan datang

yang tadinya sawah tadah hujan, tegalan, perkebunan ddl.

Berubah menjadi Pemukiman diberbagai penggunaannya

Page 30: Bendungan Diponegoro

Upaya Konservasi lahan kosong milik UNDIP

Penanaman vegetasi permanen dilakukan dengan jarak tanam 3 x 3 m

dengan komposisi :

~. 70% tanaman utama (Acacia mangium),

~. 20% tanaman daun lebar (Mahoni, Jeunjing, Tanjung),

~. 10% tanaman MPTS (Durian, Petai, Mangga, Nangka, dll)

Perubahan

Tata Guna Lahan

Erosi = 0

Run Off Meningkat

Memperkecil Run Off :

Dibuat Sumur-sumur Resapan

Di Rumah Penduduk

Page 31: Bendungan Diponegoro

Peningkatan Peran Serta Masyarakat DTA Kali Krengseng

Peta

Page 32: Bendungan Diponegoro

KONDISI

LINGKUNGAN KEAIRAN

Page 33: Bendungan Diponegoro

Manfaat pembangunan Waduk Diponegoro :

Penyediaan air baku Laboratorium UNDIP dan sebagai

sarana Laboratorium Lapangan termasuk sarana untuk

PLTMH

Meningkatkan pengisian air tanah di bagian hilir

bendungan.

Manfaat

Page 34: Bendungan Diponegoro

Evaluasi Kualitas Air Evaluasi Kualitas Air K. Krengseng terhadap

Kriteria Air Kls 1 PP 82/2001

Page 35: Bendungan Diponegoro

Hasil Analisa Laboratorium Terhadap

Kualitas Air Kali Krengseng

Page 36: Bendungan Diponegoro

Prakiraan Produksi Sampah dari Lingkungan UNDIP

Page 37: Bendungan Diponegoro

Prakiraan Produksi Limbah dari Lingkungan UNDIP

Page 38: Bendungan Diponegoro

Prakiraan Produksi Limbah dari Kecamatan Banyumanik dan Tembalang

yang Berpotensi Pencemaran Bagi Waduk

Page 39: Bendungan Diponegoro

Timbulan Sampah di

Kecamatan

Banyumanik

dan Tembalang

Tahun 2008

Page 40: Bendungan Diponegoro

Komposisi Limbah Cair dari Lingkungan UNDIP

Page 41: Bendungan Diponegoro

Diagram Pengelolaan Sampah Permukiman

Page 42: Bendungan Diponegoro

RENCANA PENGELOLAAN

LINGKUNGAN (RKL)

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)

&

Page 43: Bendungan Diponegoro

RKL : TUJUAN :

Sebagai acuan untuk mencegah, mengendalikan, menanggulangi dampak negatif penting

akibat pembangunan W.Dipenogoro, dan mengembangkan dampak positif.

KEGUNAAN :

Petunjuk Dampak Penting yg timbul& cara penanggulangannya, sehingga dampak negatif

dapat dicegah&ditanggulangi serta manfaat proyek dapat ditingkatkan.

Petunjuk bagi pemrakarsa, pengelola kegiatan &instansi terkait mengenai lingkup tugas dan

tanggung jawab pengelolaan lingkungan suatu kegiatan.

RPL : TUJUAN

• Umpan Balik Keberhasilan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Masukan

Penyempurnaan Pengelolaan Lingkungan

• Melengkapi Data Pendukung utk Mengevaluasi & Memantapkan Pelaksanaan Program

Pengendalian,Pengembangan &Pemanfaatan SDA (Pasok Air Waduk)

• Memantapkan Pelaksanaan OP , Sistem Pengendalian ,Pengembangan& Pemanfaatan

SDA yg Efektif& Efisien

KEGUNAAN

Acuan Pemantauan Lingkungan Atas Hasil Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan

Memberi Kejelasan Ke Masyarakat /Pengelola Kegiatan &Instansi Terkait Tentang Lingkup

Tugas - Tanggung Jawab Dalam Kegiatan Pematauan Lingkungan

Page 44: Bendungan Diponegoro

RKL dan RPL disesuaikan dengan Tahapannya

Tahap Pra Konstruksi Keresahan & Kecemburuan Sosial

Hilangnya lahan terbuka menjadi genangan waduk

Tahap Konstruksi Kecemburuan sosial.

Perubahan Ekosistem (Hulu &Hilir Waduk)

Kebisingan Lingkungan & Pengotoran Udara

Tahap Paska Konstruksi Perubahan pola lahan terbuka menjadi aquatis

Perubahan sosial ekonomi masyarakat

Kegiatan lain yang Terkait Sedimentasi Waduk Diponegoro

Memburuknya kualitas air waduk

Terkumpulnya sampah terapung

Page 45: Bendungan Diponegoro

KONDISI GEOLOGI

PERMUKAAN

Page 46: Bendungan Diponegoro

Fisiologi & Morfologi

Lokasi Penyelidikan

Page 47: Bendungan Diponegoro

Formasi Gunungapi Kaligesik

Aluvium Dataran Pantai, Sungai dan Danau

Formasi Kali Getas

Formasi Kerek

Formasi Kalibeng

Andesit

LOKASI PEKERJAAN

Formasi Damar

Peta Geologi Regional Skala 1:100.000

Page 48: Bendungan Diponegoro

LOKASI PEKERJAAN

S

U

R(sc)

Lempungan Pasir Berkerikil

Peta Geologi Teknik. Skala 1:100.000

Page 49: Bendungan Diponegoro

SURVEY PENGUKURAN

TOPOGRAFI

Lingkup

Kegiatan

Titik

Acuan

Daftar

BM

Page 50: Bendungan Diponegoro

LINGKUP KEGIATAN LINGKUP KEGIATAN

1) Perintisan dan pemasangan patok poligon

2) Pengukuran kerangka horizontal dan vertikal

3) Pengukuran memanjang dan melintang rencana bendungan

4) Pengukuran detail dan situasi

5) Perhitungan data ukur

6) Proses penggambaran

VOLUME KEGIATAN

1) Pengukuran dan pemetaan situasi rencana site waduk dan bangunan

pelengkapnya skala 1:500, dengan interval garis ketinggian 1 meter

2) Pengukuran potongan melintang sungai, 200 m ke hulu dan 200 m ke hilir

dari lokasi rencana As waduk dengan interval pengukuran 5 meteran,

3) Pengukuran dan pemetaan situasi daerah genangan skala 1:1000.

Page 51: Bendungan Diponegoro

TITIK ACUAN

Page 52: Bendungan Diponegoro

Daftar Koordinat dan Elevasi BM Waduk Diponegoro

No. Nama

Bench Mark

Koordinat Tinggi

Keterangan Absis (X) m Ordinat (Y) m

Atas Pilar

(Z) m

1. BM.01 BBWS-PJ 438.903,6900 9.220.531,0572 179,096 BM. Baru

2. BM.02 BBWS-PJ 438.942,3867 9.220.365,3752 181,397 BM. Baru

3. BM.03 BBWS-PJ 438.450,1462 9.220.266,5940 191,845 BM. Baru

4. BM.GD.05 438.102,8586 9.220.279,8666 210,096 BM UNDIP

5. BM.GD.16 438.143,6335 9.220.466,9442 211,207 BM UNDIP

6. BM.GD.23 438.052,3100 9.220.022,8064 195,241 BM UNDIP

7. BM.GD.24 438.496,2517 9.220.142,9083 194,447 BM UNDIP

8. BM.GD25 438.764,4326 9.220.266,8142 185,534 BM UNDIP

9. BM.5A 438.099,0453 9.220.144,2044 197,692 BM UNDIP

10. BM.23A 438.164,0037 9.219.992,3942 191,879 BM UNDIP

11. BPN 438.918,1374 9.220.534,3985 - BPN

12. BPN.004 438.938,7635 9.220.439,5085 177,053 BPN

13. CP. 438.956,8810 9.220.368,8255 182,916 BPN

Page 53: Bendungan Diponegoro

KETERANGAN :

SKET DETAIL :SKET LOKASI SEKITAR : U U

PT. JASAPATRIA GUNATAMA

KETERANGAN :

SKET DETAIL :SKET LOKASI SEKITAR : U U

PT. JASAPATRIA GUNATAMA

Deskripsi BM

Page 54: Bendungan Diponegoro

Hasil Topografi

Page 55: Bendungan Diponegoro

PENYELIDIKAN

GEOLOGI TEKNIK &

MEKANIKA TANAH

Lingkup

Penyelidikan

Penampang

Geologi

Hasil Pengujian

Tanah, Sirtu, Batu Dokumentasi

Page 56: Bendungan Diponegoro

Lingkup Penyelidikan

Pemetaan geologi teknik rencana tapak bendungan (dam site)

skala 1 : 500 dan daerah genangan (reservoir area) skala 1 : 1.000

Pemboran inti pada rencana tapak bendungan dengan pengujian

di lapangan seperti uji penetrasi standar (SPT test) dan uji

kelulusan air bertekanan (packer pest).

Penggalian sumuran uji (test pit) pada daerah genangan (borrow

area).

Pengujian laboratorium mekanika tanah dan batuan untuk material

konstruksi, pondasi bangunan (bendungan, pelimpah, saluran

pengelak) dan pembetonan.

Page 57: Bendungan Diponegoro

Daftar Penyelidikan Pemboran Inti

Page 58: Bendungan Diponegoro

Daftar Penyelidikan Sumuran Uji

Page 59: Bendungan Diponegoro

PETA GEOLOGI – DAERAH GENANGAN

Page 60: Bendungan Diponegoro

PETA GEOLOGI - TAPAK BENDUNGAN

Page 61: Bendungan Diponegoro

Log Bor Tanggal Mulai

Mesin Bor

Juru Bor

Metode Pemboran

Tanggal Selesai

Lubang Bor

Pemerian Oleh :

Diperiksa Oleh :

Tanggal Pemotretan Contoh :

Contoh di Simpan di :

TEKSTUR BATU

SED

IMEN

: - Kebundaran

- Keterpilihan

- Kemas

BEK

U :

Fenerik

Afanitik : Porforitik

Nonporfiritik

Gelas

MA

LIH

AN

:

Granoblastik

Nematoblastik

lepidoblastik

- Homeoblastik :

- HeteroblastikAzimut :

Inklinasi :

Elevasi :

BESA

R B

UTI

R(

mm

)

60 - 2

< 0.002

0.06 - 0.002

2 - 0.06

> 60 : Sangat Kasar

: Sedang

: Halus

: Sangat Halus

: Kasar

KEB

UN

DA

RA

N

MEN

YU

DU

T

MEN

YU

DU

T

TAN

GG

UN

G

MEM

BU

ND

AR

TAN

GG

UN

G

MEM

BU

ND

AR

MEM

BU

ND

AR

B

AIK

TEKSTUR BATU SEDIMEN

KETE

RP

ILIH

AN

TER

PIL

AH

SA

NG

AT

B

AIK

TER

PIL

AH

BA

IK

TER

PIL

AH

SED

AN

G

TER

PIL

AH

BU

RU

K

TER

PIL

AH

SA

NG

AT

B

UR

UK

KEM

AS Terbuka

Tertutup

Fenerik Afanitik

Nonporfiritik

Afanitik

Porforitik

Gelas

TEK

ST.

BA

TU B

EK

U

TEK

ST

BA

TU M

ALI

HA

N

GranoblastikNematoblastik

Nemato

PorfiritikLapidoblastik

PELA

PU

KA

N

TLA

LRi

LSD

LKU

LSM

PERUBAHAN

WARNA

Tidak ada

< 20 % pada

diskontinuitas

> 20 % pada

diskontinuitas

Seluruh Batu

Seluruh Batu

KEADAAN DIS-

KONTINUITAS

Tertutup

Terisi tipis

Terisi tebal

PERMUKAAN

BATU

Seperti Tanah

Repul, mudah

digali

Sebagian besar-

berubah

Sebagian -

berubah

Tidak berubah

IKATAN

BUTIR

Terikat

Terikat

Sebagian-

terbuka

Sebagian-

terpisah

Terpisah

DIS

KO

NTI

NU

ITA

S

(

mm

)

< 60 : Sangat Rapat

200 - 60 : Rapat

600 - 200 : Sedang

2000 - 600 : Jarang

> 2000 : Sangat JarangKONSISTENSI

< 2 : Sangat Lembek

2 - 4 : Lembek

5 - 8 : Teguh

9 - 15 : Kaku

15 - 30 : Sangat Kaku :

:

:

:

:

Rapuh (getas) atau sangat liat

Tidak dapat dibentuk oleh tekanan jari

Dapat dibentuk oleh tekanan kuat jari

Keluar diantara jari bila ditekan

Mudah dibentuk oleh tekanan jari

KEP

AD

ATA

N R

EL.

(

S.

P. T)

> 50 : Sangat padat

30 - 50 : Padat

11 - 30 : Agak padat

2 - 10 : Urai

< 4 : Sangat Urai

KEK

UA

TAN

(U

CS/p

lt)

kg

/cm

Mudah dipotong dengan Tangan:

:

:

:

:

Mudah pecah oleh pukulan ringan palu geologi

Pecah oleh pukulan keras palu geologi

Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi

dan berbunyi nyaringSukar pecah oleh pukulan palu godam> 1600

701 - 1600

241 - 700

70 - 240

< 70

:

:

:

:

: Sangat lemah

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

KELU

LUSA

N A

IR

(cm

/de

t)

> 10

10 - 10

10 - 10

10

< 10

-2

-2

-3

-4 -6

-6

-6

:

:

:

:

:

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

INSTR

UM

EN

TASI

OBSERVATION WELL

TAN

GG

AL

KED

ALA

MA

N (

m)

PA

NJA

NG

(m

)

%

GR

AFIK

20

40

60

80 P

MB

(R

QD

) %

80

60

40

20

GR

AFIK

INTI YANG TERAMBIL AIR PEMBILAS

YANG KELUAR

WA

RN

A

% M.A

.T

SIM

BO

L B

ATU

AN

PEMERIAN

Tanah berkohesi : nama, warna, konsistensi,

kelulusanTanah tak berkohesi : nama, warna, kebundaran,

keterpilihan, kepadatan re-

latif, kelulusanBatu : nama, warna, struktur, besar butir,

tekstur, pelapukan, diskontinuitas,

kekuatan, kelulusan UN

DIS

TUR

BED

SA

MP

LE

UJI LAPANGAN

UJI

KELULUSAN

HASIL

CA

RA

Lu

K (

cm

/dt)

PENGUJIAN

MA

CA

M

HA

SIL

HA

SIL

MA

CA

M

PENGUJIAN

UJI LAB.

INTERPRETASI

KED

ALA

MA

N (

m)

3

2

1

Keterangan :

Lokasi Pengambilan Inti Bor Untuk Uji Laboratorium

Pemberian Berdasarkan : Standar SK. SNI M - 23 - 1990 - F

dan SK. SNI M - 01 - 1989 - F

S. P

. T

TEKSTUR

Dapat Diamati

Dapat Diamati

Dapat Diamati

Sebagian Besar -

Dapat Diamati

Sebagian Dapat -

Diamati

-2

:

:

:

:

:

:

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

4

1

2

3

8

7

6

5

15

14

13

12

11

10

9

30

29

28

27

26

25

24

23

22

21

20

19

18

17

16

PUTAR

GIYARNO

76 mm

Vertikal

N - E

27 Agustus 2008

Semarang

PEMILIK PEKERJAAN PELAKSANA PEKERJAAN LOKASIJENIS BANGUNAN SKALANOMOR BOR

SATKER BALAI BESAR WILAYAH

SUNGAI PEMALI JUANAPT JASAPATRIA GUNATAMA AS BENDUNGAN PELIMPAH / TUMPUAN KIRI BM - 1 / BB-1 (1 - 30 m) 1 : 100

LEMPUNG PASIRAN, coklat, lunak, kelulusan

sedang.

TUFA BREKSI, abu kekuningan, komposisi andesitik,

berbutir halus - sedang, lapuk sedang-kuat,

kekuatan lemah - sedang, diskontinuitas

rapat-sangat rapat, struktur masif.

SEDANG DILAKUKAN PENGEBORAN

Tanggal Mulai

Mesin Bor

Juru Bor

Metode Pemboran

Tanggal Selesai

Lubang Bor

Pemerian Oleh :

Diperiksa Oleh :

Tanggal Pemotretan Contoh :

Contoh di Simpan di :

TEKSTUR BATU

SED

IMEN

: - Kebundaran

- Keterpilihan

- Kemas

BEK

U :

Fenerik

Afanitik : Porforitik

Nonporfiritik

Gelas

MA

LIH

AN

:

Granoblastik

Nematoblastik

lepidoblastik

- Homeoblastik :

- HeteroblastikAzimut :

Inklinasi :

Elevasi :

BESA

R B

UTI

R(

mm

)

60 - 2

< 0.002

0.06 - 0.002

2 - 0.06

> 60 : Sangat Kasar

: Sedang

: Halus

: Sangat Halus

: Kasar

KEB

UN

DA

RA

N

MEN

YU

DU

T

MEN

YU

DU

T

TAN

GG

UN

G

MEM

BU

ND

AR

TAN

GG

UN

G

MEM

BU

ND

AR

MEM

BU

ND

AR

B

AIK

TEKSTUR BATU SEDIMEN

KETE

RP

ILIH

AN

TER

PIL

AH

SA

NG

AT

B

AIK

TER

PIL

AH

BA

IK

TER

PIL

AH

SED

AN

G

TER

PIL

AH

BU

RU

K

TER

PIL

AH

SA

NG

AT

B

UR

UK

KEM

AS Terbuka

Tertutup

Fenerik Afanitik

Nonporfiritik

Afanitik

Porforitik

Gelas

TEK

ST.

BA

TU B

EK

U

TEK

ST

BA

TU M

ALI

HA

N

GranoblastikNematoblastik

Nemato

PorfiritikLapidoblastik

PELA

PU

KA

N

TLA

LRi

LSD

LKU

LSM

PERUBAHAN WARNA

Tidak ada

< 20 % pada

diskontinuitas

> 20 % pada

diskontinuitas

Seluruh Batu

Seluruh Batu

KEADAAN DIS-

KONTINUITAS

Tertutup

Terisi tipis

Terisi tebal

PERMUKAAN BATU

Seperti Tanah

Repul, mudah

digali

Sebagian besar-

berubah

Sebagian -

berubah

Tidak berubah

IKATAN BUTIR

Terikat

Terikat

Sebagian-

terbuka

Sebagian-

terpisah

Terpisah

DIS

KO

NTI

NU

ITA

S

(

mm

)

< 60 : Sangat Rapat

200 - 60 : Rapat

600 - 200 : Sedang

2000 - 600 : Jarang

> 2000 : Sangat JarangKONSISTENSI

< 2 : Sangat Lembek

2 - 4 : Lembek

5 - 8 : Teguh

9 - 15 : Kaku

15 - 30 : Sangat Kaku :

:

:

:

:

Rapuh (getas) atau sangat liat

Tidak dapat dibentuk oleh tekanan jari

Dapat dibentuk oleh tekanan kuat jari

Keluar diantara jari bila ditekan

Mudah dibentuk oleh tekanan jari

KEP

AD

ATA

N R

EL.

(

S.

P. T)

> 50 : Sangat padat

30 - 50 : Padat

11 - 30 : Agak padat

2 - 10 : Urai

< 4 : Sangat Urai

KEK

UA

TAN

(U

CS/p

lt)

kg

/cm

Mudah dipotong dengan Tangan:

:

:

:

:

Mudah pecah oleh pukulan ringan palu geologi

Pecah oleh pukulan keras palu geologi

Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi

dan berbunyi nyaringSukar pecah oleh pukulan palu godam> 1600

701 - 1600

241 - 700

70 - 240

< 70

:

:

:

:

: Sangat lemah

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

KELU

LUSA

N A

IR

(cm

/de

t)

> 10

10 - 10

10 - 10

10

< 10

-2

-2

-3

-4 -6

-6

-6

:

:

:

:

:

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

INSTR

UM

EN

TASI

OBSERVATION

WELL

TAN

GG

AL

KED

ALA

MA

N (

m)

PA

NJA

NG

(m

)

%

GR

AFIK

20

40

60

80 P

MB

(R

QD

) %

80

60

40

20

GR

AFIK

INTI YANG TERAMBIL AIR PEMBILAS

YANG KELUAR

WA

RN

A

% M.A

.T

SIM

BO

L B

ATU

AN

PEMERIAN

Tanah berkohesi : nama, warna, konsistensi,

kelulusanTanah tak berkohesi : nama, warna, kebundaran,

keterpilihan, kepadatan re-

latif, kelulusanBatu : nama, warna, struktur, besar butir,

tekstur, pelapukan, diskontinuitas,

kekuatan, kelulusan UN

DIS

TUR

BED

SA

MP

LE

UJI LAPANGAN

UJI

KELULUSAN

HASIL

CA

RA

Lu

K (

cm

/dt)

PENGUJIAN

MA

CA

M

HA

SIL

HA

SIL

MA

CA

M

PENGUJIAN

UJI LAB.

INTERPRETASI

KED

ALA

MA

N (

m)

3

2

1

Keterangan :

Lokasi Pengambilan Inti Bor Untuk Uji Laboratorium

Pemberian Berdasarkan : Standar SK. SNI M - 23 - 1990 - F

dan SK. SNI M - 01 - 1989 - F

S. P

. T

TEKSTUR

Dapat Diamati

Dapat Diamati

Dapat Diamati

Sebagian Besar -

Dapat Diamati

Sebagian Dapat -

Diamati

-2

:

:

:

:

:

:

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

4

1

2

3

8

7

6

5

15

14

13

12

11

10

9

30

29

28

27

26

25

24

23

22

21

20

19

18

17

16

PUTAR

DJUMADI

76 mm

Vertikal

N - E

27 Agustus 2008

Semarang

PEMILIK PEKERJAAN PELAKSANA PEKERJAAN LOKASIJENIS BANGUNAN SKALANOMOR BOR

SATKER BALAI BESAR WILAYAH

SUNGAI PEMALI JUANAPT JASAPATRIA GUNATAMA AS BENDUNGAN TUMPUAN KANAN BM - 4 (1 - 30 m) 1 : 100

TUFA BREKSI, abu kecoklatan, berbutir halus -

kasar, lapuk kuat-sempurna, kekuatan

sangat lemah, komposisi andesitik.

TUFA BREKSI, abu kekuningan, berkomposisi

andesitik, berbutir halus - sedang, tidak lapuk,

kekuatan sedang, diskontinuitas sangat rapat

- rapat, stuktur masif dan sebagian kecil

berongga.

Kekar terdapat pada kedalaman : 11.7 m,

16.3 m, 20.1 m

BREKSI VOLKANIK, terdiri dari dominasi

fragmen batuan beku basal tersementasi

lemah dalam matrik tufapasiran.

Batuan beku berwarna abu kehitaman,

diameter > 8 cm, bertekstur porfiritk, tidak

lapuk, sangat kuat.

Diskontinuitas pada masa dasar termasuk

sangat rapat.

CORE BOX : BM – 1 / BB-1 LOKASI : TUMPUAN KIRI / PELIMPAH KEDALAMAN : 10 - 21 m (TOTAL 30 M)

LOG BOR BM-1 / BB-1 LOKASI : TUMPUAN KIRI / PELIMPAH KEDALAMAN : 10 - 21 m (TOTAL 30 M)

CORE BOX : BM – 4 / BB-4 LOKASI : TUMPUAN KANAN AS BENDUNGAN

KEDALAMAN : 10 - 24,5 m (TOTAL 30 M)

LOG BOR BM-4 / BB-4 LOKASI : TUMPUAN KANAN AS BENDUNGAN

KEDALAMAN : 10 - 24,5 m (TOTAL 30 M)

Page 62: Bendungan Diponegoro

Tanggal Mulai

Mesin Bor

Juru Bor

Metode Pemboran

Tanggal Selesai

Lubang Bor

Pemerian Oleh :

Diperiksa Oleh :

Tanggal Pemotretan Contoh :

Contoh di Simpan di :

TEKSTUR BATU

SED

IMEN

: - Kebundaran

- Keterpilihan

- Kemas

BEK

U :

Fenerik

Afanitik : Porforitik

Nonporfiritik

Gelas

MA

LIH

AN

:

Granoblastik

Nematoblastik

lepidoblastik

- Homeoblastik :

- HeteroblastikAzimut :

Inklinasi :

Elevasi :

BESA

R B

UTI

R(

mm

)

60 - 2

< 0.002

0.06 - 0.002

2 - 0.06

> 60 : Sangat Kasar

: Sedang

: Halus

: Sangat Halus

: KasarK

EB

UN

DA

RA

N

MEN

YU

DU

T

MEN

YU

DU

T

TAN

GG

UN

G

MEM

BU

ND

AR

TAN

GG

UN

G

MEM

BU

ND

AR

MEM

BU

ND

AR

B

AIK

TEKSTUR BATU SEDIMEN

KETE

RP

ILIH

AN

TER

PIL

AH

SA

NG

AT

B

AIK

TER

PIL

AH

BA

IK

TER

PIL

AH

SED

AN

G

TER

PIL

AH

BU

RU

K

TER

PIL

AH

SA

NG

AT

B

UR

UK

KEM

AS Terbuka

Tertutup

Fenerik Afanitik

Nonporfiritik

Afanitik

Porforitik

Gelas

TEK

ST.

BA

TU B

EK

U

TEK

ST

BA

TU M

ALI

HA

N

GranoblastikNematoblastik

Nemato

PorfiritikLapidoblastik

PELA

PU

KA

N

TLA

LRi

LSD

LKU

LSM

PERUBAHAN WARNA

Tidak ada

< 20 % pada

diskontinuitas

> 20 % pada

diskontinuitas

Seluruh Batu

Seluruh Batu

KEADAAN DIS- KONTINUITAS

Tertutup

Terisi tipis

Terisi tebal

PERMUKAAN BATU

Seperti Tanah

Repul, mudah

digali

Sebagian besar-

berubah

Sebagian -

berubah

Tidak berubah

IKATAN BUTIR

Terikat

Terikat

Sebagian-

terbuka

Sebagian-

terpisah

Terpisah

DIS

KO

NTI

NU

ITA

S

(

mm

)

< 60 : Sangat Rapat

200 - 60 : Rapat

600 - 200 : Sedang

2000 - 600 : Jarang

> 2000 : Sangat JarangKONSISTENSI

< 2 : Sangat Lembek

2 - 4 : Lembek

5 - 8 : Teguh

9 - 15 : Kaku

15 - 30 : Sangat Kaku :

:

:

:

:

Rapuh (getas) atau sangat liat

Tidak dapat dibentuk oleh tekanan jari

Dapat dibentuk oleh tekanan kuat jari

Keluar diantara jari bila ditekan

Mudah dibentuk oleh tekanan jari

KEP

AD

ATA

N R

EL.

(

S. P

. T)

> 50 : Sangat padat

30 - 50 : Padat

11 - 30 : Agak padat

2 - 10 : Urai

< 4 : Sangat Urai

KEK

UA

TAN

(U

CS/p

lt)

kg

/cm

Mudah dipotong dengan Tangan:

:

:

:

:

Mudah pecah oleh pukulan ringan palu geologi

Pecah oleh pukulan keras palu geologi

Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi

dan berbunyi nyaringSukar pecah oleh pukulan palu godam> 1600

701 - 1600

241 - 700

70 - 240

< 70

:

:

:

:

: Sangat lemah

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

KELU

LUSA

N A

IR

(c

m/d

et)

> 10

10 - 10

10 - 10

10

< 10

-2

-2

-3

-4 -6

-6

-6

:

:

:

:

:

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

INSTR

UM

EN

TASI

OBSERVATION WELL

TAN

GG

AL

KED

ALA

MA

N (

m)

PA

NJA

NG

(m

)

%

GR

AFIK

20

40

60

80 P

MB

(R

QD

) %

80

60

40

20

GR

AFIK

INTI YANG TERAMBIL AIR PEMBILAS

YANG KELUAR

WA

RN

A

% M.A

.T

SIM

BO

L B

ATU

AN

PEMERIAN

Tanah berkohesi : nama, warna, konsistensi,

kelulusanTanah tak berkohesi : nama, warna, kebundaran,

keterpilihan, kepadatan re-

latif, kelulusanBatu : nama, warna, struktur, besar butir,

tekstur, pelapukan, diskontinuitas,

kekuatan, kelulusan UN

DIS

TUR

BED

SA

MP

LEUJI LAPANGAN

UJIKELULUSAN

HASIL

CA

RA

Lu

K (

cm

/dt)

PENGUJIAN

MA

CA

M

HA

SIL

HA

SIL

MA

CA

M

PENGUJIAN

UJI LAB.

INTERPRETASI

KED

ALA

MA

N (

m)

3

2

1

Keterangan :

Lokasi Pengambilan Inti Bor Untuk Uji Laboratorium

Pemberian Berdasarkan : Standar SK. SNI M - 23 - 1990 - F dan SK. SNI M - 01 - 1989 - F

S. P

. T

TEKSTUR

Dapat Diamati

Dapat Diamati

Dapat Diamati

Sebagian Besar -

Dapat Diamati

Sebagian Dapat -

Diamati

-2

:

:

:

:

:

:

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

4

1

2

3

8

7

6

5

15

14

13

12

11

10

9

PUTAR

GIYARNO

76 mm

Vertikal

N - E

27 Agustus 2008

Semarang

PEMILIK PEKERJAAN PELAKSANA PEKERJAAN LOKASIJENIS BANGUNAN SKALANOMOR BOR

SATKER BALAI BESAR WILAYAH

SUNGAI PEMALI JUANAPT JASAPATRIA GUNATAMA CONDUIT I N L E T BM - 5 (1 - 15 m) 1 : 100

TUFA BREKSI, abu kekuningan, berkomposisi

andesitik, berbutir halus - sedang, lapuk

sedang-kuat, kekuatan sedang,

diskontinuitas sangat rapat, stuktur masif.

BREKSI VOLKANIK, terdiri dari dominasi

fragmen batuan beku andesit dan basal

tersementasi lemah dalam matrik

tufapasiran.

Batuan beku berwarna abu terang, diameter

5 - > 8 cm, bertekstur pofiritik, tidak lapuk,

sangat kuat.

Diskontinuitas pada masa dasar termasuk

sangat rapat.

PEMILIK PEKERJAAN PELAKSANA PEKERJAAN LOKASIJENIS BANGUNAN SKALANOMOR BOR

Tanggal Mulai

Mesin Bor

Juru Bor

Metode Pemboran

Tanggal Selesai

Lubang Bor

Pemerian Oleh :

Diperiksa Oleh :

Tanggal Pemotretan Contoh :

Contoh di Simpan di :

TEKSTUR BATU

SED

IMEN

: - Kebundaran

- Keterpilihan

- Kemas

BEK

U :

Fenerik

Afanitik : Porforitik

Nonporfiritik

Gelas

MA

LIH

AN

:

Granoblastik

Nematoblastik

lepidoblastik

- Homeoblastik :

- HeteroblastikAzimut :

Inklinasi :

Elevasi :

BESA

R B

UTI

R(

mm

)

60 - 2

< 0.002

0.06 - 0.002

2 - 0.06

> 60 : Sangat Kasar

: Sedang

: Halus

: Sangat Halus

: Kasar

KEB

UN

DA

RA

N

MEN

YU

DU

T

MEN

YU

DU

TTA

NG

GU

NG

MEM

BU

ND

AR

TAN

GG

UN

G

MEM

BU

ND

AR

MEM

BU

ND

AR

B

AIK

TEKSTUR BATU SEDIMEN

KETE

RP

ILIH

AN

TER

PIL

AH

SA

NG

AT

B

AIK

TER

PIL

AH

BA

IK

TER

PIL

AH

SED

AN

G

TER

PIL

AH

BU

RU

K

TER

PIL

AH

SA

NG

AT

B

UR

UK

KEM

AS Terbuka

Tertutup

Fenerik Afanitik

Nonporfiritik

AfanitikPorforitik

Gelas

TEK

ST.

BA

TU B

EK

U

TEK

ST

BA

TU M

ALI

HA

N

GranoblastikNematoblastik

Nemato

PorfiritikLapidoblastik

PELA

PU

KA

N

TLA

LRi

LSD

LKU

LSM

PERUBAHAN WARNA

Tidak ada

< 20 % pada

diskontinuitas

> 20 % pada

diskontinuitas

Seluruh Batu

Seluruh Batu

KEADAAN DIS- KONTINUITAS

Tertutup

Terisi tipis

Terisi tebal

PERMUKAAN BATU

Seperti Tanah

Repul, mudah

digali

Sebagian besar-berubah

Sebagian -berubah

Tidak berubah

IKATAN BUTIR

Terikat

Terikat

Sebagian-terbuka

Sebagian-

terpisah

Terpisah

DIS

KO

NTI

NU

ITA

S

(

mm

)

< 60 : Sangat Rapat

200 - 60 : Rapat

600 - 200 : Sedang

2000 - 600 : Jarang

> 2000 : Sangat JarangKONSISTENSI

< 2 : Sangat Lembek

2 - 4 : Lembek

5 - 8 : Teguh

9 - 15 : Kaku

15 - 30 : Sangat Kaku :

:

:

:

:

Rapuh (getas) atau sangat liat

Tidak dapat dibentuk oleh tekanan jari

Dapat dibentuk oleh tekanan kuat jari

Keluar diantara jari bila ditekan

Mudah dibentuk oleh tekanan jari

KEP

AD

ATA

N R

EL.

(

S. P

. T)

> 50 : Sangat padat

30 - 50 : Padat

11 - 30 : Agak padat

2 - 10 : Urai

< 4 : Sangat Urai

KEK

UA

TAN

(U

CS/p

lt)

kg

/cm

Mudah dipotong dengan Tangan:

:

:

:

:

Mudah pecah oleh pukulan ringan palu geologi

Pecah oleh pukulan keras palu geologi

Sukar pecah oleh pukulan keras palu geologi

dan berbunyi nyaringSukar pecah oleh pukulan palu godam> 1600

701 - 1600

241 - 700

70 - 240

< 70

:

:

:

:

: Sangat lemah

Lemah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

KELU

LUSA

N A

IR

(c

m/d

et)

> 10

10 - 10

10 - 10

10

< 10

-2

-2

-3

-4 -6

-6

-6

:

:

:

:

:

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

INSTR

UM

EN

TASI

OBSERVATION WELL

TAN

GG

AL

KED

ALA

MA

N (

m)

PA

NJA

NG

(m

)

%

GR

AFIK

20

40

60

80 P

MB

(R

QD

) %

80

60

40

20

GR

AFIK

INTI YANG TERAMBIL AIR PEMBILASYANG KELUAR

WA

RN

A

% M.A

.T

SIM

BO

L B

ATU

AN

PEMERIAN

Tanah berkohesi : nama, warna, konsistensi, kelulusanTanah tak berkohesi : nama, warna, kebundaran,

keterpilihan, kepadatan re-

latif, kelulusanBatu : nama, warna, struktur, besar butir,

tekstur, pelapukan, diskontinuitas,

kekuatan, kelulusan UN

DIS

TUR

BED

SA

MP

LE

UJI LAPANGAN

UJIKELULUSAN

HASIL

CA

RA

Lu

K (

cm

/dt)

PENGUJIAN

MA

CA

M

HA

SIL

HA

SIL

MA

CA

M

PENGUJIAN

UJI LAB.

INTERPRETASI

KED

ALA

MA

N (

m)

3

2

1

Keterangan :

Lokasi Pengambilan Inti Bor Untuk Uji Laboratorium

Pemerian Berdasarkan : Standar SK. SNI M - 23 - 1990 - F dan SK. SNI M - 01 - 1989 - F

S. P

. T

TEKSTUR

Dapat Diamati

Dapat Diamati

Dapat Diamati

Sebagian Besar -

Dapat Diamati

Sebagian Dapat -

Diamati

-2

:

:

:

:

:

:

4

5

6

7

8

9

10

4

1

2

3

8

7

6

5

10

9

SATKER BALAI BESAR WILAYAH

SUNGAI PEMALI JUANAPT JASAPATRIA GUNATAMA P E L I M P A H KOLAM OLAK BM - 6 (1 - 10 m) 1 : 100

PUTAR

GIYARNO

76 mm

Vertikal

N - E

27 Agustus 2008

Semarang

LEMPUNG PASIRAN, coklat, lunak, kelulusan

sedang, bercampur dengan kerikil tufa lapuk

TUFA BREKSI, abu kekuningan, berkomposisi

andesitik, berbutir halus - sedang, lapuk

sedang-kuat, kekuatan lemah.

BREKSI VOLKANIK, terdiri dari fragmen batuan

beku andesit dan basal tersementasi lemah

dalam matrik tufapasiran.

Batuan beku berwarna abu kehitaman dan

kemerahan,diameter > 8 cm, bertekstur

afanitik, tidak lapuk, sangat kuat.

Tufapasiran, berwarna abu keputihan,

berukuran butir pasir halus-sedang, lapuk kuat,

sangat lemah, diskontinuitas sangat rapat.

CORE BOX : BM – 5 / BT-1 LOKASI : INLET CONDUIT

KEDALAMAN : 10 - 15 m (TOTAL 15 M)

LOG BOR BM-5 / BT-1 LOKASI : INLET CONDUIT

KEDALAMAN : 10 - 15 m (TOTAL 15 M)

CORE BOX : BM – 6 LOKASI : KOLAM OLAK

KEDALAMAN : 10 - 10 m (TOTAL 10 M)

LOG BOR BM-6 LOKASI : KOLAM OLAK

KEDALAMAN : 10 - 10 m (TOTAL 10 M)

Page 63: Bendungan Diponegoro

Penampang Geologi Pada Poros Bendungan

(didominasi oleh batuan tufa breksi dan breksi volkanik)

Page 64: Bendungan Diponegoro

Penampang Geologi Sepanjang Pelimpah

Page 65: Bendungan Diponegoro

Penampang Geologi Sepanjang Saluran Pengelak

Page 66: Bendungan Diponegoro

Penampang Lugeon pada Poros Bendungan

Page 67: Bendungan Diponegoro

Penampang Lugeon Sepanjang Pelimpah

Page 68: Bendungan Diponegoro

Penampang Lugeon Sepanjang Saluran Pengelak

Page 69: Bendungan Diponegoro

Inti (Impervious Core)

- Bahan : Lempung pasiran

- Volume : 44.213,245 m3

- Lokasi : daerah genangan waduk

Zonal

- Bahan : Tufa lapuk atau Lempung dan Tufa lapuk

- Volume : 132.639,73 m3

- Lokasi : daerah genangan waduk

Filter, transisi, aggregat dan pasir beton

- Bahan : pasir dan kerikil sungai dan darat

- Volume : cukup

- Lokasi : Penambangan K. Pengkol, Meteseh, dan

Rowosari (jarak 7,5 , 6 dan 10 km dari

lokasi bendungan) Quarry

- Bahan : lava basal

- Volume : 88.000 m3

- Lokasi : Siroto Kec. Gunungpati (jarak 15 km dari lokasi

bendungan)

2. MATERIAL KONSTRUKSI

Page 70: Bendungan Diponegoro

KEDALAMAN

UJI

(m)SIMBOL P E M E R I A N

1.0

2.0

Akhir penggalian

LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keabuan, teguh, plastisitas

sedang, kelulusan sedang, dengan akar. (top soil)

LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keputihan, plastisitas sedang,

agak lunak, teguh - sangat kaku, kelulusan sedang, mengandung

fragmen batuan andesit berukuran kerikil. (material rombakan)

LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, agak lunak, teguh -

sangat kaku, kelulusan sedang, mengandung sedikit kerikil batuan

andesit. (pelapukan tufa breksi)

TUFA BREKSI, coklat kehitaman, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan

tinggi. (Formasi Kaligetes)

GROUP

SIMBOL

FOTO

PROFIL SUMURAN UJI

No. Sumuran Uji :

Lokasi :

Tgl. Pemerian :

Koordinat, X :

Y :

TP - 1

Borrow area / Kolam waduk

Agustus 2008

TP

-1 A

TP

-1 B

TP

-1 C

KETERANGAN :

TP-1A Nomor dan lokasi pengambilan sampel terganggu

CL

CL

438.485 m

9.220.180 m

CL

KEDALAMAN

UJI

(m)SIMBOL P E M E R I A N

1.0

2.0

Akhir penggalian

LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keabuan, sedikit kerikil

andesit, teguh dan plastis, dengan akar. (top soil)

LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keputihan, plastisitas sedang,

agak lunak, teguh - kaku, kelulusan sedang, terdapat kerikil andesit,

keras. (material rombakan)

LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, agak lunak, teguh -

kaku, kelulusan sedang. (pelapukan tufa breksi)

TUFA BREKSI, coklat kehitaman, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan

tinggi. (Formasi Kaligetes)

FOTO

PROFIL SUMURAN UJI

No. Sumuran Uji :

Lokasi :

Tgl. Pemerian :

Koordinat, X :

Y :

TP - 2

Borrow area / Kolam waduk

Agustus 2008

438.579 m

9.220.297 m

GROUP

SIMBOL

KETERANGAN :

CL

CL

CL

Test Pit

Page 71: Bendungan Diponegoro

KEDALAMAN

UJI

(m)SIMBOL P E M E R I A N

1.0

2.0

Akhir penggalian

LEMPUNG PASIRAN, coklat keabuan, teguh, plastis, dengan akar. (top

soil)

LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, agak lunak, teguh,

kelulusan sedang. (pelapukan tufa breksi)

TUFA BREKSI, abu keputihan, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan

tnggi. (Formasi Kaligetes)

FOTO

PROFIL SUMURAN UJI

No. Sumuran Uji :

Lokasi :

Tgl. Pemerian :

Koordinat, X :

Y :

TP - 3

Borrow area / Kolam waduk

Agustus 2008

438.773 m

9.220.317 m

GROUP

SIMBOL

KETERANGAN :

CL

CL

KEDALAMAN

UJI

(m)SIMBOL P E M E R I A N

1.0

2.0

Akhir penggalian

LEMPUNG PASIRAN, coklat keabuan, teguh, plastis, kelulusan

sedang, dengan akar. (top soil)

LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keputihan, plastisitas sedang,

agak lunak, teguh - sangat kaku, kelulusan sedang, terdapat kerikil

andesit, keras. (material rombakan)

LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, agak lunak, teguh -

sangat kaku, kelulusan sedang, sedikit kerikil andesit. (pelapukan tufa

breksi)

TUFA BREKSI, coklat kehitaman, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan

tinggi. (Formasi Kaligetes)

FOTO

PROFIL SUMURAN UJI

No. Sumuran Uji :

Lokasi :

Tgl. Pemerian :

Koordinat, X :

Y :

TP - 4

Borrow area / Kolam waduk

Agustus 2008

438.905 m

9.220.135 m

GROUP

SIMBOL

CL

CL

CL

Page 72: Bendungan Diponegoro

KEDALAMAN

UJI

(m)SIMBOL P E M E R I A N

1.0

2.0Akhir penggalian

LEMPUNG PASIRAN, coklat keabuan, teguh-kaku, plastis, kelulusan

sedang, dengan akar. (top soil)

LEMPUNG PASIRAN KERIKILAN, coklat keputihan, plastisitas sedang,

teguh - sangat kaku, kelulusan sedang, mangandung kerikil-berangkal

andesit, keras. (material rombakan)

LEMPUNG PASIRAN, coklat, plastisitas sedang, agak lunak, teguh -

kaku, kelulusan sedang. (pelapukan tufa breksi)

TUFA BREKSI, coklat kehitaman, lapuk kuat, lunak-keras, kelulusan

tinggi. (Formasi Kaligetes)

FOTO

PROFIL SUMURAN UJI

No. Sumuran Uji :

Lokasi :

Tgl. Pemerian :

Koordinat, X :

Y :

TP - 5

Borrow area / Kolam waduk

Agustus 2008

438.688 m

9.220.135 m

GROUP

SIMBOL

KETERANGAN :

TP

- 5

AT

P -

5B T

P -

5C

TP - 5A Nomor dan lokasi pengambilan sampel terganggu

CL

CL

CL

CL

CL

KEDALAMAN

UJI

(m)SIMBOL P E M E R I A N

1.0

2.0

Akhir penggalian

LEMPUNG PASIRAN, coklat keabuan, teguh, plastis, kelulusan

sedang, dengan akar. (top soil)

TUFA BREKSI, abu kekuningan, lapuk kuat, lunak - keras, kelulusan

tinggi. (Formasi Kaligetes)

LEMPUNG PASIRAN, coklat, platisitas sedang, teguh. (pelapukan tuff

breksi)

FOTO

PROFIL SUMURAN UJI

No. Sumuran Uji :

Lokasi :

Tgl. Pemerian :

Koordinat, X :

Y :

TP - 6

Borrow area / Kolam waduk

Agustus 2008

438.610 m

9.220.135 m

GROUP

SIMBOL

KETERANGAN :

Page 73: Bendungan Diponegoro

RINGKASAN HASIL PENGUJIAN BAHAN TIMBUNAN

No. T P -1A T P -1B T P -1C T P -5A T P -5B T P -5C1.0-1.6 1.6-2.8 1.0-2.8 0.3-0.8 0.8-2.0 0.3-2.0

1. B erat is i g (gr/cm3) 1.61 1.67 1.67 1.51 1.67 1.67

2. B erat jenis G 2.62 2.69 2.65 2.67 2.62 2.693. K adar air w (% ) 34.96 19.15 24.7 23.16 30.48 23.444. P oros itas n (% ) 54.98 47.19 49.54 51.07 51.19 49.865. Angka pori e 1.22 0.89 0.98 1.04 1.05 0.996. Derajat kejenuhan S r (% ) 75.85 56.78 66.66 59.32 76.08 63.487. B atas cair L L (% ) 70 36 55 64 44 438. B atas plastis P L (% ) 34 27 32 33 31 319. Indek plastis P I (% ) 36 9 23 31 13 1110. L ewat saringan No. 200 (% ) 93.4 4.77 17.9 74.62 16.15 30.1211. K adar lempung (% ) 35 2 4 22 3 6

c (kg/cm2) 0.49 0.36 0.23 0.37 0.57 0.37

f (0) 11.4 14 12.4 12.5 12.9 14.3

c (kg/cm2) 0.44 0.34 0.38 0.24 0.33 0.25

f (0) 14.2 18 14.9 16 15.9 16.2

C c 0.2 0.21 0.2 0.28 0.11 0.12

C 2 22.54 19.25 22 17.33 39.61 37.98

15. C v 7,16x10-3

6,23x10-3

5,87x10-3

6,01x10-3

5,89x10-3

7,43x10-3

16. P ermeability (k) 2,17x10-7

3,33x10-7

2,33x10-7

2,13x10-7

1,05x10-7

1,23x10-7

17. B erat is i kering 1.34 1.515 1.375 1.375 1.375 1.31518. K adar Air O ptimum 31.5 24.5 29.5 31 28.5 31

K et.:- T P -1A dan T P -5A : lempung- T P -1B dan T P -5B : tufa lapuk- T P -1C dan T P -5C : lempung + tufa lapuk

(cm2/det.)

(cm/det.)

(gr/cm3)

(% )

T P - 1 T P - 5

T riaxial UU12.

13.

14.

MAC AM P E NG UJ IAN

T riaxial C U

Index kompres ibilitas

Page 74: Bendungan Diponegoro

RINGKASAN HASIL PENGUJIAN PASIR & KERIKIL

J enis uji unit P s . Mh P s . P P s . MT L N P s . L Ag.Mh Ag.P

G rain s ize :- 76.2 mm %- 63.5 mm % - - - - 100 100- 50.8 mm % - - - - 95.18 99.02- 36.1 mm % - - - - 57.87 77.29- 25.4 mm % - - - - 37.17 39.64- 19.1 mm % - - - - 22.25 14.99- 12.7 mm % - - - - 10.86 3.72- 9.52 mm % - - 85.76 - 2.2 0.4- No. 4 % 85.43 96.28 78.55 90.24 - -- No. 8 % 74.38 95.16 69.56 66.27 - -- No. 16 % 60.01 93.78 55.7 53.96 - -- No. 30 % 43.51 90.02 40.6 41.34 - -- No. 50 % 25.32 68.31 25.45 28.64 - -- No. 100 % 9.3 28.33 11.72 17.91 - -- No. 200 % 3.38 7.3 4.68 8.55 - -Modulus kehalusan 3.02 1.28 3.18 3.02 - -K adar air % 7.28 7.28 4.51 6.62 - -B erat jenis (kering) 2.09 2.35 2.69 2.35 2.35 2.22Absorps i % 5.31 5.13 1.26 5.13 4.05 7.07Abras i % 17.54 20.18

Page 75: Bendungan Diponegoro

RINGKASAN HASIL PENGUJIAN BATU

J enis uji satuan G P .1 G P .2

S ifat F is ik :

- Natural dens ity gr/cm3

2.764 2.149- Natural water content % 0.36 3.87

- S aturated dens ity gr/cm3

2.796 2.295- Absorption % 1.52 10.98

- Dry Dens ity gr/cm3

2.756 2.068- Deg. O f S aturated % 23.53 35.29- P oros ity % 4.18 22.7- Ap. S pecific G ravity - 2.7543 2.0676- T rue S pecific gravity - 2.8744 2.676- Void ratio - 0.044 0.294Ultrasonic velocity :- P oison ratio - 0.39 0.39

- Y oung's Modulus kg/cm2

3.23E +05 1.84E +05

- Modulus rig kg/cm2

3.23E +05 6.82E +04

K uat T ekan kg/cm2

1271.356 476.617Abras i % 28.38 35.6Direct S hear :

- C res idual kg/cm2

6.02 5.73

- f res idual (0) 17.82 17.89

Page 76: Bendungan Diponegoro

Lokasi penambangan Rowosari

Lokasi penambangan Meteseh

Lokasi penambangan K. Pengkol

LOKASI BAHAN FILTER, AGREGAT DAN PASIR BETON

Page 77: Bendungan Diponegoro

LOKASI QUARRY

Terletak di Kp. Siroto Kecamatan Gunung Pati sekitar 15 km

dari lokasi rencana bendungan

Page 78: Bendungan Diponegoro

KONDISI

HIDROLOGI

Ketersediaan

Air

Kebutuhan

Air

Debit

Banjir Rencana

Volume Waduk

Diponegoro

Page 79: Bendungan Diponegoro

Data Curah Hujan Tahunan

Curah Hujan Bulanan (POS SUSUKAN)

KETERSEDIAAN AIR

Page 80: Bendungan Diponegoro

RANK PROB. PROB. JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC

%

1 0.048 4.8 99.3 61.2 75.8 71.6 36.1 29.8 16.1 14.3 4.9 23.7 54.5 53.1

2 0.095 9.5 77.4 59.2 62 43.8 30 27.7 6.1 9.7 3.4 20.9 53.7 52.4

3 0.143 14.3 74.4 57.8 59.5 40 24.5 22.7 5.9 7.4 3.3 18.9 48.8 50.5

4 0.190 19.0 68.7 53.5 54.1 35.3 21.8 11.7 4.2 2.5 2.1 18 39.3 46.3

5 0.238 23.8 62.2 53.1 54 33.7 16.6 11.2 2.5 2.1 1.9 16.5 31.7 45.7

6 0.286 28.6 58.7 50.9 43.2 32.9 14.5 11 2.2 2.1 1.1 12.8 23 45.4

7 0.333 33.3 54.2 44.1 40.1 32.7 14.4 7.5 2.1 1.1 1 12 22.5 37.3

8 0.381 38.1 52.2 43.3 37.8 32.5 11 6.2 2.1 1.1 1 10.6 20.4 37.1

9 0.429 42.9 51.4 40.1 33.8 31.8 10.7 5.3 1.8 1 0.6 9.3 18.3 35.3

10 0.476 47.6 42 39 33.3 31.5 10.3 4.4 1.8 0.9 0.5 7 18 34.6

11 0.524 52.4 38.3 36.4 32 30.8 9.8 4.1 1.7 0.8 0.5 6.8 18 33.9

12 0.571 57.1 36.1 36.1 28.4 26.9 9.7 3.7 1.7 0.8 0.5 2.1 13.8 31.5

13 0.619 61.9 34.8 35.2 28.1 24.8 9.3 3.3 1.5 0.7 0.4 0.4 13.7 31.2

14 0.667 66.7 29.4 32.3 26.1 24.3 8.3 3.1 1.5 0.7 0.4 0.4 10.4 30.8

15 0.714 71.4 29.4 28 24.5 23.2 7.1 2.9 1.4 0.7 0.4 0.3 10.2 30.6

16 0.762 76.2 26.9 27.7 24 23.1 6.7 2.9 1.4 0.7 0.4 0.3 9.6 29.7

17 0.810 81.0 26.6 25.7 23.9 18.3 6.2 2.8 1.4 0.7 0.4 0.2 7.5 27.5

18 0.857 85.7 25.2 18.2 20.3 14.9 5.9 2.6 1.3 0.6 0.3 0.2 6.9 21.7

19 0.905 90.5 23.7 18.1 20.3 13.2 5 2.5 1.3 0.6 0.3 0.2 6.3 21.3

20 0.952 95.2 17.6 17.3 19.7 13.1 3.8 2 1 0.5 0.2 0.2 5.7 19.7

21 1.000 100.0 6.3 13.2 19.5 8.5 3.3 1.6 0.8 0.4 0.2 0.1 3.5 5.6

Q50 BULANAN 40.15 37.7 32.65 31.15 10.05 4.25 1.75 0.85 0.5 6.9 18 34.25

HARIAN 1.30 1.35 1.05 1.04 0.32 0.14 0.06 0.03 0.02 0.22 0.60 1.10

Q80 BULANAN 26.68 26.23 23.93 19.56 6.33 2.83 1.40 0.70 0.40 0.23 8.05 28.08

HARIAN 0.86 0.90 0.77 0.65 0.20 0.09 0.05 0.02 0.01 0.01 0.27 0.91

Q90 BULANAN 23.86 18.11 20.30 13.38 5.09 2.51 1.30 0.60 0.30 0.20 6.36 21.34

HARIAN 0.77 0.62 0.65 0.45 0.16 0.08 0.04 0.02 0.01 0.01 0.21 0.69

GRAFIK DEBIT ANDALAN

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

1.60

0 2 4 6 8 10 12 14

BULAN

DE

BIT

(M

3/D

ET

)

Series1

Series2

Series3

Q50

Q80

Q90

Debit andalan K. Krengseng/Seketak – Rencana Waduk Diponegoro dengan probability 50%, 80% dan 90%

KETERSEDIAAN AIR

Page 81: Bendungan Diponegoro

No Jenis Kebutuhan Besaran Kebutuhan air

tiap besaran l/hari l/detik

1 Mahasiswa 27.161 org 16 l/org/hr 434.576 5.03

2 Dosen 2.964 org 16 l/org/hr 47.424 0.55

3 Karyawan 1.649 org 16 l/org/hr 26.384 0.31

4 Perumahan 1.104 org 250 l/org/hr 276.000 3.19

5 Guest House 100 org 400 l/org/hr 40.000 0.46

6 Laboratorium 107.298 m2 10 l/m2/hr 1.072.000 12.42

7 Rumah Sakit 2000 org 250 l/org/hr 500.000 5.79

SUB TOTAL 27.75

8 Rekreasi dan

Kebersihan 5% Sub Total 1.39

Lingkungan

9 Kebakaran dan 10% Sub Total 2.77

Kebocoran

Kebutuhan rata-rata total 31.91

Kebutuhan hari maksimum : 1.25 x kebutuhan rata-rata 39.89

Kebutuhan jam puncak : 2.50 x kebutuhan rata-rata 79.78

Kebutuhan air

1. Kebutuhan air Bersih

Perhitungan Perkiraan Kebutuhan Air Bersih di Kampus UNDIP

2. Kebutuhan air untuk PLTMH tergantung dari :

ketersediaan air,

tinggi jatuh dan

kapasitas volume Waduk Diponegoro yang direncanakan.

KEBUTUHAN AIR

Page 82: Bendungan Diponegoro

Periode Ulang Hujan Rencana

(Tahun) (mm/hari)

2 125.2

5 191.7

10 235.7

25 291.3

50 332.6

100 373.6

200 414.4

500 468.2

1000 508.9

Hujan Rencana Pos Susukan

Periode Ulang Hujan Rencana

Distribusi Curah Hujan (Jam Ke)

(Tahun) ( mm)

1 2 3 5 6

(mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

0.32 0.46 0.13 0.06 0.03

2 125.2 40.1 57.6 16.3 7.5 3.8

5 191.7 61.3 88.2 24.9 11.5 5.8

10 235.7 75.4 108.4 30.6 14.1 7.1

25 291.3 93.2 134.0 37.9 17.5 8.7

50 332.6 106.4 153.0 43.2 20.0 10.0

100 373.6 119.6 171.9 48.6 22.4 11.2

200 414.4 132.6 190.6 53.9 24.9 12.4

500 468.2 149.8 215.4 60.9 28.1 14.0

1000 508.9 162.8 234.1 66.2 30.5 15.3

PMP 544.9 174.4 250.7 70.8 32.7 16.3

Hujan Rencana Jam-Jaman Pos Susukan

Resume Banjir Rencana

Periode Ulang Banjir Rencana

(Tahun) (m3/det)

2 9

5 17

10 22

25 29

50 34

100 40

500 52

1000 57

PMF 62

Jam ke

45.9 45.9 %

0 0

1 14.7 14.7 32

2 35.6 20.9 46

3 41.8 6.2 13

4 44.7 2.9 6

5 45.9 1.2 3

6 45.9

7 45.9

Distribusi Curah Hujan Jam-Jaman Pos Susukan

DEBIT BANJIR RENCANA

Page 83: Bendungan Diponegoro

ELEVASI VOLUME LUAS

163 0.01 55.8312

164 246.668708 514.6631

165 1144.160549 1345.6215

166 2786.715446 1958.6073

167 5137.354956 2765.8291

168 8454.21385 3900.3035

169 12835.34564 4880.2447

170 18205.04428 5874.5051

171 25086.53658 7940.2531

172 33937.32847 9793.7047

173 44757.26588 11879.71

174 57751.27863 14141.1336

175 72967.86064 16317.993

176 90528.59558 18833.5182

177 110727.8614 21596.5211

178 134341.7148 25690.3674

179 163717.6665 33222.7053

180 198088.5057 35531.9028

181 236253.8248 40860.7646

182 280082.7923 46865.759

183 330311.2057 53667.8608

184 388317.3424 62455.4036

185 454713.4402 70416.3596

HUBUNGAN ELEVASI VS LUAS VS VOLUME

160

165

170

175

180

185

190

0 100000 200000 300000 400000 500000

VOLUME (M3)

EL

EV

AS

I (M

)

020000400006000080000

LUAS (M2)

VOLUME

LUAS

Volume Awal Waduk Diponegoro

Page 84: Bendungan Diponegoro

HUBUNGAN ELEVASI VS VOLUME WADUK

DIPONEGORO

160

165

170

175

180

185

190

0 200000 400000 600000 800000

VOLUME (M3)

EL

EV

AS

I (M

)

020000400006000080000100000

LUAS (M2)

VOLUME BARU

LUAS

ELEVASI VOLUME LUAS

163 0.01 55.8312

164 246.668708 514.6631

165 114.160549 1345.6215

166 2786.715446 1958.6073

167 5137.354956 2765.8291

168 8454.21385 3900.3036

169 12835.34564 4880.2447

170 18205.04428 5874.5051

171 26017.94659 9927.5031

172 40676.2252 19967.8747

173 63666.86262 26152.24

174 92789.85537 32198.4436

175 127044.9791 36353.823

176 164771.7537 39116.5882

177 205829.9859 43030.9811

178 251356.067 48067.6274

179 302433.1808 54146.9153

180 357584.2688 56161.3928

181 415781.4024 60256.8946

182 478240.4036 64687.299

183 546225.7131 71337.5408

184 624952.2196 86354.3536

185 714842.5863 93473.3696

Volume Waduk Diponegoro Setelah Digali

Page 85: Bendungan Diponegoro

PERENCANAAN TUBUH

BENDUNGAN

Tata Letak

Bendungan

Tipe

Bendungan

Tinggi

Jagaan

Lebar

Puncak

Analisa

Stabilitas Lereng

Analisa

Rembesan

Bendungan

Debit VS

Pelimpah

Saluran

Transisi

Pecah Energi

Sal. Pembuang Gambar

Page 86: Bendungan Diponegoro

TATA LETAK BENDUNGAN DIPENOGORO

Page 87: Bendungan Diponegoro

POTONGAN MEMANJANG BENDUNGAN DIPONEGORO

Melintang

Bendungan

Page 88: Bendungan Diponegoro

TIPE BENDUNGAN

Page 89: Bendungan Diponegoro

TINGGI JAGAAN

Koefisien Gempa Statik = 0.132

Perioda Gelombang = 1.00 detik

Percepatan Gravitasi = 9.810 m/det2

Kedalaman Rata-Rata Waduk = 10.00 meter

Sudut Lereng Udik Bendungan = 21.800 derajat

Cadangan Konsolidasi = 0.15 meter

Tinggi Jagaan Kondisi Ma Normal = 2.160 Meter

Tinggi Jagaan Ma Banjir 1000 Tahunan = 1.942 Meter

Tinggi Jagaan Ma Banjir PMF = 0.750 Meter

Elevasi Muka Air Normal = + 182.00 Meter

Elevasi Ma Banjir 1000 Tahunan = + 184.00 Meter

Elevasi Ma Banjir PMF = + 184.15 Meter

Elevasi Bendungan Ma Normal = + 184.16 Meter

Elevasi Bendungan Ma Banjir 1000 Th = + 185.942 Meter

Elevasi Bendungan Ma Banjir PMF = + 184.900 Meter

Page 90: Bendungan Diponegoro

LEBAR PUCAK

Lebar puncak Embung dapat dianalisis dengan rumus empiris sebagai berikut :

B = 3,6 H1/3

– 3,0

dengan: B = lebar mercu (m)

H = tinggi Embung (m), elev. + 185.000 – 163.00 = 22.00 m

Rumus praktis tersebut menghasilkan lebar puncak 7.10 m. Dari hasil pendekatan rumus di

atas, lebar puncak bendungan diambil selebar 7.00 m dengan persyaratan puncak

bendungan tidak dipergunakan untuk lalu lintas kendaraan berat. Selanjutnya lebar mercu

bendungan tersebut juga memadai untuk mendapatkan massa yang cukup besar guna

menahan getaran gempa dalam kajian stabilitas lerengnya.

Page 91: Bendungan Diponegoro

ANALISA STABILITAS LERENG BENDUNGAN

Kondisi Lereng Koefisien Gempa

Y/H= 0.25 Y/H = 0.50 Y/H = 0.75 Y/H = 1.00

Masa

Pembangu

nan

Udik dan

hilir 0.066 0.055 0.050 0.045

Aliran Langgeng Udik dan

hilir 0.130 0.110 0.100 0.091

Surut Cepat Udik 0.066 0.055 0.050 0.045

Kriteria Faktor Stabilitas Lereng Bendungan

Kondisi Lereng Tanpa Gempa Dengan Gempa

Masa Pembangunan Udik 1.25 1.10

Hilir 1.25 1.10

Air Langgeng Udik 1.50 1.30

Hilir 1.50 1.30

Surut Cepat Udik 1.25 1.10

Koefisien Gempa Untuk Setiap Kondisi

No Kondisi Analisis Koefisien

Gempa

Faktor

Keamanan

Minimum (Fk)

Tanpa

Gempa

Dengan

Gempa

1 Masa Pembangunan ( Lereng Udik )

Y/H = 1.00 0.045 1.35 > 1.10

Y/H = 0.75 0.050 1.37 > 1.10

Y/H = 0.50 0.055 1.27 > 1.10

Y/H = 0.25 0.066 1.76 > 1.10

Masa Pembangunan ( Lereng Hilir )

Y/H = 1.00 0.045 1.10 > 1.10

Y/H = 0.75 0.050 1.24 > 1.10

Y/H = 0.50 0.055 1.25 > 1.10

Y/H = 0.25 0.066 1.61 > 1.10

2 Aliran Langgeng ( Lereng Udik )

Y/H = 1.00 0.091 - 1.43 > 1.30

Y/H = 0.75 0.100 - 1.34 >1.30

Y/H = 0.50 0.110 - 1.26 ~ 1.30

Y/H = 0.25 0.132 - 1.37 > 1.30

Aliran Langgeng ( Lereng Hilir )

Y/H = 1.00 0.091 - 1.36 > 1.30

Y/H = 0.75 0.100 - 1.41 > 1.30

Y/H = 0.50 0.110 - 1.35 > 1.30

Y/H = 0.25 0.132 - 1.40 > 1.30

3 Surut Cepat ( Lereng Udik)

Y/H = 1.00 0.045 - 1.17 > 1.10

Y/H = 0.75 0.050 - 1.27 > 1.10

Y/H = 0.50 0.055 - 1.18 > 1.10

Y/H = 0.25 0.066 - 1.53 > 1.10

Hasil Analisis Stabilitas Lereng

Page 92: Bendungan Diponegoro

ANALISA STABILITAS LERENG BENDUNGAN

Stabilitas Lereng Udik Bendungan Diponegoro

Kondisi Masa Pembangunan( Y/H = 1.00 ; Kh = 0.045)

1.4 0

1 .6 7

1 .9 3

2 .2 0

2 .4 7

2 .73

3 .0 0

3 .2 7

3.5 3

3 .804 .0 7

4 .3 34 .6 04.8 7

5 .13

1.00

1.27

1.53

1.80

2.07

2.33

2.60

2.87

3.13

3.40

3.67

3.93

4.20

4.47

4.73

5.00

w w

c g pw

[° ] [k N/m ²] [kN /m ³] [-]D es ign atio n

15.00 15.00 19.0 0 0.0 0 R A ND O M MA TER I A L35.00 0.00 19.0 0 0.0 0 TR A N SI SI32.50 0.00 19.0 0 0.0 0 F ILTER

10.00 40.00 17.0 0 0.0 0 IN TI32.50 75.00 19.0 0 0.0 0 BA TU A N D A SA R

42.50 0.00 20.0 0 0.0 0 B A TU

S o il c g pw

[° ] [k N/m ²] [kN /m ³] [-]D es ign atio n

15.00 15.00 19.0 0 0.0 0 R A ND O M MA TE RI A L35.00 0.00 19.0 0 0.0 0 TR A N SI SI32.50 0.00 19.0 0 0.0 0 F ILTER

10.00 40.00 17.0 0 0.0 0 IN TI32.50 75.00 19.0 0 0.0 0 BA TU A N D A SA R

42.50 0.00 20.0 0 0.0 0 B A TU

1.35

c g pw

[° ] [k N/m ²] [kN /m ³] [-]D es ign atio n

15.00 15.00 19.0 0 0.0 0 R A ND O M MA TER I A L35.00 0.00 19.0 0 0.0 0 TR A N SI SI32.50 0.00 19.0 0 0.0 0 F ILTER

10.00 40.00 17.0 0 0.0 0 IN TI32.50 75.00 19.0 0 0.0 0 BA TU A N D A SA R

42.50 0.00 20.0 0 0.0 0 B A TU

S o il c g pw

[° ] [k N/m ²] [kN /m ³] [-]D es ign atio n

15.00 15.00 19.0 0 0.0 0 R A ND O M MA TE RI A L35.00 0.00 19.0 0 0.0 0 TR A N SI SI32.50 0.00 19.0 0 0.0 0 F ILTER

10.00 40.00 17.0 0 0.0 0 IN TI32.50 75.00 19.0 0 0.0 0 BA TU A N D A SA R

42.50 0.00 20.0 0 0.0 0 B A TU

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

160

180

200

220

240

260

A N AL ISIS STA B ILITA S LE REN G U D IK KO N D ISI P EM B A N G U N AN ( Y/H = 1.00 )

B EN D U N G A N D IP O N EG O RO Kh = 0 .0 4 5

h m in = 1 .3 5

x m = 57 .6 2 m

ym = 2 1 9.34 m

R = 6 0 .0 9 m

Erd bebenbeschleu nig un g:

H o riz on tal eh/g = 0 .0 4 50

V ertica l ev /g = 0.0 0 00

1.4 0

1 .6 7

1.9 3

2.2 0

2 .4 7

2 .7 33 .003 .2 73 .5 33 .8 0

4 .0 7

4 .33

4 .6 04 .8 7

5 .1 3

1.00

1.27

1.53

1.80

2.07

2.33

2.60

2.87

3.13

3.40

3.67

3.93

4.20

4.47

4.73

5.00

w w

c g p w

[°] [k N/m²] [k N/m ³] [-]De sign at io n

1 5.00 1 5.00 19.00 0.00 R A N DO M M AT ER IA L3 5.00 0 .00 19.00 0.00 TR AN SI SI

3 2.50 0 .00 19.00 0.00 FILTER1 0.00 4 0.00 17.00 0.00 IN TI3 2.50 7 5.00 19.00 0.00 BA TU A N D A SA R

4 2.50 0 .00 20.00 0.00 BA TU

S oil c g p w

[°] [k N/m²] [k N/m ³] [-]De sign at io n

1 5.00 1 5.00 19.00 0.00 R A N DO M M AT ER IA L3 5.00 0 .00 19.00 0.00 TR AN SI SI

3 2.50 0 .00 19.00 0.00 FILTER1 0.00 4 0.00 17.00 0.00 IN TI3 2.50 7 5.00 19.00 0.00 BA TU A N D A SA R

4 2.50 0 .00 20.00 0.00 BA TU

1.37

c g p w

[°] [k N/m²] [k N/m ³] [-]De sign at io n

1 5.00 1 5.00 19.00 0.00 R A N DO M M AT ER IA L3 5.00 0 .00 19.00 0.00 TR AN SI SI

3 2.50 0 .00 19.00 0.00 FILTER1 0.00 4 0.00 17.00 0.00 IN TI3 2.50 7 5.00 19.00 0.00 BA TU A N D A SA R

4 2.50 0 .00 20.00 0.00 BA TU

S oil c g p w

[°] [k N/m²] [k N/m ³] [-]De sign at io n

1 5.00 1 5.00 19.00 0.00 R A N DO M M AT ER IA L3 5.00 0 .00 19.00 0.00 TR AN SI SI

3 2.50 0 .00 19.00 0.00 FILTER1 0.00 4 0.00 17.00 0.00 IN TI3 2.50 7 5.00 19.00 0.00 BA TU A N D A SA R

4 2.50 0 .00 20.00 0.00 BA TU

0 2 0 40 60 8 0 1 0 0 1 20 1 40 16 0 18 0

1 6 0

1 8 0

2 0 0

2 2 0

2 4 0

2 6 0

A N A LISIS STA B ILITA S LER EN G U D IK K O N D IS I P EM B A N G U N AN ( Y /H = 0.7 5 )

B EN D U N G AN D IP O N EG O R O Kh = 0 .0 50

h m in = 1 .3 7

x m = 57 .6 2 m

y m = 2 1 9.34 m

R = 5 3 .8 4 m

Er dbebenbeschleu nig un g:

H oriz on tal eh/g = 0 .0 5 00

V ertical ev /g = 0 .0 0 00

Stabilitas Lereng Udik Bendungan Diponegoro

Kondisi Masa Pembangunan( Y/H = 0.75 ; Kh = 0.050)

1 .4 0

1 .671.9 3

2 .2 0

2.4 7

2 .7 33 .0 0

3 .2 73 .53

3 .8 04 .0 7

4 .33

4 .60

4 .87

5 .1 3

1.00

1.27

1.53

1.80

2.07

2.33

2.60

2.87

3.13

3.40

3.67

3.93

4.20

4.47

4.73

5.00

w w

c g p w

[°] [k N/m²] [k N/m ³] [-]De sign at io n

1 5.00 1 5.00 19.00 0.00 R A N DO M M AT ER IA L3 5.00 0 .00 19.00 0.00 TR AN SI SI

3 2.50 0 .00 19.00 0.00 FILTER1 0.00 4 0.00 17.00 0.00 IN TI3 2.50 7 5.00 19.00 0.00 BA TU A N D A SA R

4 2.50 0 .00 20.00 0.00 BA TU

S oil c g p w

[°] [k N/m²] [k N/m ³] [-]De sign at io n

1 5.00 1 5.00 19.00 0.00 R A N DO M M AT ER IA L3 5.00 0 .00 19.00 0.00 TR AN SI SI

3 2.50 0 .00 19.00 0.00 FILTER1 0.00 4 0.00 17.00 0.00 IN TI3 2.50 7 5.00 19.00 0.00 BA TU A N D A SA R

4 2.50 0 .00 20.00 0.00 BA TU

1.27

c g p w

[°] [k N/m²] [k N/m ³] [-]De sign at io n

1 5.00 1 5.00 19.00 0.00 R A N DO M M AT ER IA L3 5.00 0 .00 19.00 0.00 TR AN SI SI

3 2.50 0 .00 19.00 0.00 FILTER1 0.00 4 0.00 17.00 0.00 IN TI3 2.50 7 5.00 19.00 0.00 BA TU A N D A SA R

4 2.50 0 .00 20.00 0.00 BA TU

S oil c g p w

[°] [k N/m²] [k N/m ³] [-]De sign at io n

1 5.00 1 5.00 19.00 0.00 R A N DO M M AT ER IA L3 5.00 0 .00 19.00 0.00 TR AN SI SI

3 2.50 0 .00 19.00 0.00 FILTER1 0.00 4 0.00 17.00 0.00 IN TI3 2.50 7 5.00 19.00 0.00 BA TU A N D A SA R

4 2.50 0 .00 20.00 0.00 BA TU

0 2 0 4 0 6 0 80 100 1 2 0 1 40 1 60 1 8 0

1 6 0

1 8 0

2 0 0

2 2 0

2 4 0

2 6 0

A N A LISIS STA B ILITA S LER EN G U D IK K O N D IS I P EM B A N G U N AN ( Y /H = 0.5 0 )

B EN D U N G AN D IP O N EG O R O Kh = 0 .0 55

h m in = 1 .2 7

x m = 73 .1 3 m

y m = 2 0 2.75 m

R = 3 0 .7 5 m

Er dbebenbeschleu nig un g:

H oriz on tal eh/g = 0 .0 5 50

V ertical ev /g = 0 .0 0 00

Stabilitas Lereng Udik Bendungan Diponegoro

Kondisi Masa Pembangunan( Y/H = 0.50 ; Kh = 0.055)

1 .9 3

2.2 0

2 .4 7

2 .7 3

3 .0 0

3 .27

3 .5 3

3.8 04.0 7

4 .3 3

4 .60

4 .8 7

5 .1 3

1. 00

1. 27

1. 53

1. 80

2. 07

2. 33

2. 60

2. 87

3. 13

3. 40

3. 67

3. 93

4. 20

4. 47

4. 73

5. 00

w w

c g p w

[°] [k N/m ²] [k N/m ³] [-]De s ig na tion

15.00 15.00 19.00 0.00 R A NDO M M A TER IA L

35.00 0.00 19.00 0.00 TR A NS IS I32.50 0.00 19.00 0.00 F ILTER10.00 40.00 17.00 0.00 I NTI

32.50 75.00 19.00 0.00 B A TUA N DA S A R42.50 0.00 20.00 0.00 BA TU

S oil c g p w

[°] [k N/m ²] [k N/m ³] [-]De s ig na tion

15.00 15.00 19.00 0.00 R A NDO M M A TER IA L

35.00 0.00 19.00 0.00 TR A NS IS I32.50 0.00 19.00 0.00 F ILTER10.00 40.00 17.00 0.00 I NTI

32.50 75.00 19.00 0.00 B A TUA N DA S A R42.50 0.00 20.00 0.00 BA TU

1.76

c g p w

[°] [k N/m ²] [k N/m ³] [-]De s ig na tion

15.00 15.00 19.00 0.00 R A NDO M M A TER IA L

35.00 0.00 19.00 0.00 TR A NS IS I32.50 0.00 19.00 0.00 F ILTER10.00 40.00 17.00 0.00 I NTI

32.50 75.00 19.00 0.00 B A TUA N DA S A R42.50 0.00 20.00 0.00 BA TU

S oil c g p w

[°] [k N/m ²] [k N/m ³] [-]De s ig na tion

15.00 15.00 19.00 0.00 R A NDO M M A TER IA L

35.00 0.00 19.00 0.00 TR A NS IS I32.50 0.00 19.00 0.00 F ILTER10.00 40.00 17.00 0.00 I NTI

32.50 75.00 19.00 0.00 B A TUA N DA S A R42.50 0.00 20.00 0.00 BA TU

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

160

180

200

220

240

260

A N A LISIS STA B ILITA S LER EN G U D I K K O N D I SI P EM B AN G U N A N ( Y/H = 0 .2 5)

B EN D U N G AN D IP O N EG O RO Kh = 0 .0 66

h m in = 1 .7 6

x m = 83 .4 6 m

y m = 2 0 2.70 m

R = 2 4 .2 0 m

Erd bebenbeschleu nig un g:

H o riz on tal eh/g = 0 .0 5 50

V ertical ev /g = 0.0 0 00

Stabilitas Lereng Udik Bendungan Diponegoro

Kondisi Masa Pembangunan( Y/H = 0.25 ; Kh = 0.066)

Page 93: Bendungan Diponegoro

Analisis Rembesan Bendungan

Analisis rembesan pondasi bendungan dilakukan dengan membuat kontur ekipotensial dan

garis preatik dengan beberapa anggapan seperti tersebut di bawah ini :

1) Inti kedap air dianggap homogen yang mempunyai nilai koefisien permeabilitas

horisontal lebih besar dari koefisien permeabilitas vertikal (Kh = 5.0 Kv).

2) Koefisien permeabilitas horizontal pondasi dianggap sama dengan koefisien

permeabilitas vertikalnya.

3) Urugan batu, transisi dan filter di hilir dan udik dianggap berfungsi dengan baik

Analisis dilakukan pada profil tipikal bendungan (H tertinggi) dengan menggunakan

program komputer professional GGU SSFLOW2D (2002 modif. 2006) yang dikembangkan

oleh GGU Jerman.

Faktor keamanan terhadap bahaya erosi buluh dianalisis berdasarkan dua kriteria sebagai

berikut :

1. Bahan urugan berplastisitas tinggi

2. Faktor keamanan terhadap bahaya erosi buluh adalah :

33.11

1

0.4

e

Gsi

i

iFK

cr

exit

cr

Dengan penjelasan:

cri = gradien hidraulik kritis pada pondasi bendungan

Gs = Berat jenis tanah pondasi (2.75)

e = angka pori tanah pondasi (0.30)

exiti = gradien hidraulik hasil analisis rembesan

Parameter Koefisien Permeabilitas Pondasi dan

Tubuh Bendungan

Material Permeabilitas

k (cm/det) kh(m/det) kv (m/det)

Inti 2.1 10-6 10.5 10-8 2.1 10-8

Filter 5.10 10-3 5.10 10-5 5.10 10-5

Transisi 1.00 10-3 1.00 10-5 1.00 10-5

Random 1.00 104 1.00 10-6 1.00 10-6

Urugan batu 1.00 10-2 1.00 104 1.00 10-4

Tufa Breksi 1.30 10-4 1.30 10-4 1.30 10-4

Page 94: Bendungan Diponegoro

Bocoran Tubuh Bendungan

Volume bocoran yang melewati pondasi tubuh bendungan dan pondasinya dianalisis dengan

metoda elemen hingga (FEM), dengan mempergunakan program GGU-SS FLOW2D

Version 7.

Kondisi

Debit Rembesan Dan Faktor Keamanan

Q

(m3/dt/m)

Q

(l/dt/m)

Q/180 m’

(l/dt)

Ix Fk

Tanpa treatment 5.3 10-6 5.3 10-4 0.10 0.23 4.92 ~ 4.00

Dengan Treatment 3.8 10-6 3.8 10-4 0.07 0.11 10.30 > 4.00

Filter tidak

berfungsi 7.2 10-6 7.2 10-4 0.13 0.13 8.71 > 4.00

Faktor keamanan terhadap erosi buluh dari hasil analisis pada Tabel 6.11 menunjukan

bahwa tanpa perbaikan pondasi faktor keamanan terhadap bahaya erosi buluh ≥ 4 cukup

aman.

Namun karena tinggi bendungan cukup tinggi ( ≥ 22.00 m) maka pada pondasi bendungan

disarankan dilakukan perbaikan pondasi dengan injeksi tirai sedalam 1.50 kali tinggi

bendungan.

Hasil Analisa untuk Faktor Keamanan Terhadap Erosi Buluh

160.00161.00

162.00

163.0 0

164.00

165.00

166.0

0

167.00

168.0

0

169.0

0

170

. 00

171.0

0

172.0

0

173

.00

174.

00175

.00

176.

00

177

.00

178. 0

0

179.00

180.00

181.00182.00

0 50 100 150 200 250 300100

120

140

160

180

200

220

240

260

280

S TABIL ITAS REMBESA PADA PONDASI DAN TUBUH BENDUNG AN (T ANP A TREAT MENT )

BENDUNG AN DIPONE GO RO, KOTA S EMARANG ( F ILTER BERFUNG SI)

Isolines

S TABIL ITAS REMBESA PADA PONDASI DAN TUBUH BENDUNG AN (T ANP A TREAT MENT )

BENDUNG AN DIPONE GO RO, KOTA S EMARANG ( F ILTER BERFUNG SI)

Isolines

kx ky neff

[L/T] [L/T] [-]Designation

1.300 * 10 -6 1.300 * 10 -6 0.20 TUFA BREKSI 1.050 * 10

-7 2.100 * 10

-80.05 CORE

5.000 * 10-6

5.000 * 10-6

0.30 RANDOM 1.000 * 10

-4 1.000 * 10

-40.40 ROCKFILL

1.000 * 10+ 2

1 .000 * 10+2

0.20 WATER

Soilkx ky neff

[L/T] [L/T] [-]Designation

1.300 * 10 -6 1.300 * 10 -6 0.20 TUFA BREKSI 1.050 * 10

-7 2.100 * 10

-80.05 CORE

5.000 * 10-6

5.000 * 10-6

0.30 RANDOM 1.000 * 10

-4 1.000 * 10

-40.40 ROCKFILL

1.000 * 10+ 2

1 .000 * 10+2

0.20 WATER

Kontur Garis Ekipotensial pada Pondasi dan Tubuh Bendungan Tanpa

Perbaikan Pondasi

160.00

161.00162 .00

163.00

164.00

164.00

165. 0

0

165.00

166. 0

0

166.00

167.00

167.00

168

.00

168.00

169.00

169. 0

0170.0

0

170

.00

171. 0

01

71.0

017

2.00

172.0

0

173.0

0

173.00

174.

00

174. 0

0

175.

00

175.00

176.

00

176.00

177. 00

178.00

17

9.0

0

180.00

181.00

182.00

0 50 100 150 200 250 300100

120

140

160

180

200

220

240

260

280

S TABIL ITAS REMBESA PADA PONDASI DAN TUBUH BENDUNG AN (DENGAN T REATME NT)

BENDUNGAN DIPONE GO RO, KOT A S EMARANG ( F ILTER BERFUNG SI)

Isolines

S TABIL ITAS REMBESA PADA PONDASI DAN TUBUH BENDUNG AN (DENGAN T REATME NT)

BENDUNGAN DIPONE GO RO, KOT A S EMARANG ( F ILTER BERFUNG SI)

Isolines

kx ky neff

[L/T] [L/T] [-]Designation

1.300 * 10 -6 1.300 * 10 -6 0.20 TUFA BREKSI 1.050 * 10

-7 2.100 * 10

-80.05 CORE

5.000 * 10-6

5.000 * 10-6

0.30 RANDOM 1.000 * 10

-4 1.000 * 10

-40.40 ROCKFILL

1.000 * 10+ 2

1 .000 * 10+2

0.20 WATER

Soilkx ky neff

[L/T] [L/T] [-]Designation

1.300 * 10 -6 1.300 * 10 -6 0.20 TUFA BREKSI 1.050 * 10

-7 2.100 * 10

-80.05 CORE

5.000 * 10-6

5.000 * 10-6

0.30 RANDOM 1.000 * 10

-4 1.000 * 10

-40.40 ROCKFILL

1.000 * 10+ 2

1 .000 * 10+2

0.20 WATER

Kontur Garis Ekipotensial pada Pondasi dan Tubuh Bendungan Dengan

Perbaikan Pondasi

160.00

161.00

162.00

16 3

.00

164

.00

165.0

0

166.0

0

167 .0

0

168

.00

169.00

169.0

017

0.0

0

170.00

171

.00

171.00

172.00

172.0

0

173.0

0

17

3.0

017

4.0

0

174.0

0175

.00

175. 0

017

6.0

0

176.0

0

177.

00

177.00

178.00

17

9.0

0

180.

00

181.00

182.00

0 50 100 150 200 250 300100

120

140

160

180

200

220

240

260

280

STABILITAS REM BES A PADA PONDASI DAN TUBUH BENDUNGAN (DENG AN TREAT MENT)

BENDUNGAN DIPO NEGO RO, KOTA SEMARANG ( F ILTER TDK BERFUNG SI)

Iso lines

STABILITAS REM BES A PADA PONDASI DAN TUBUH BENDUNGAN (DENG AN TREAT MENT)

BENDUNGAN DIPO NEGO RO, KOTA SEMARANG ( F ILTER TDK BERFUNG SI)

Iso lines

kx k y nef f

[L/T] [L/T] [-]Designation

1.300 * 10-6

1 .300 * 10-6

0.20 TUFA BREKSI 1.050 * 10

-7 2 .100 * 10

-80.05 CORE

5.000 * 10 -6 5 .000 * 10-6 0.30 RANDOM 1.000 * 10

-4 1 .000 * 10

-40.40 ROCKFILL

1.000 * 10+2

1.000 * 10+2

0.20 WATER

Soilkx k y nef f

[L/T] [L/T] [-]Designation

1.300 * 10-6

1 .300 * 10-6

0.20 TUFA BREKSI 1.050 * 10

-7 2 .100 * 10

-80.05 CORE

5.000 * 10 -6 5 .000 * 10-6 0.30 RANDOM 1.000 * 10

-4 1 .000 * 10

-40.40 ROCKFILL

1.000 * 10+2

1.000 * 10+2

0.20 WATER

Kontur Garis Ekipotensial pada Pondasi dan Tubuh Bendungan Dengan

Perbaikan Pondasi ( Filter tidak berfungsi )

Page 95: Bendungan Diponegoro

PELIMPAH

Periode Ulang Banjir Rencana

(Tahun) (m3/det)

2 9

5 17

10 22

25 29

50 34

100 40

500 52

1000 57

PMF 62

Resume Banjir Rencana

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA ELEVASI M.A.W DENGAN DEBIT PELIMPAH

BENDUNGAN DIPENEGORO KOTA SEMARANG, PROPINSI JAWA TENGAH

182.00

182.50

183.00

183.50

184.00

184.50

185.00

185.50

186.00

0.00 25.00 50.00 75.00 100.00 125.00 150.00 175.00 200.00 225.00 250.00 275.00 300.00 325.00

Debit Pelimpah ( m3/dt )

Ele

vasi

M.A

.W (

+m )

B = 5 m B = 7.5 m B = 10 m B = 12.5 m B = 15 m B = 17.5 m B = 20 m

Hubungan Antara Debit Dengan Elevasi Pelimpah

Tinggi Air Elevasi Debit dengan Lebar Bukaan ( m )

5.00 7.50 10.00 12.50 15.00 17.50 20.00

m m m3/d

t

m3/d

t

m3/d

t

m3/d

t

m3/dt m3/dt m3/dt

0.00 182.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0.10 182.10 0.32 0.47 0.63 0.79 0.95 1.11 1.26

0.20 182.20 0.89 1.34 1.79 2.24 2.68 3.13 3.58

0.30 182.30 1.64 2.46 3.29 4.11 4.93 5.75 6.57

0.40 182.40 2.53 3.79 5.06 6.32 7.59 8.85 10.12

0.50 182.50 3.54 5.30 7.07 8.84 10.61 12.37 14.14

0.60 182.60 4.65 6.97 9.30 11.62 13.94 16.27 18.59

0.70 182.70 5.86 8.78 11.71 14.64 17.57 20.50 23.43

0.80 182.80 7.16 10.73 14.31 17.89 21.47 25.04 28.62

0.90 182.90 8.54 12.81 17.08 21.35 25.61 29.88 34.15

1.00 183.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00

1.10 183.10 11.54 17.31 23.07 28.84 34.61 40.38 46.15

1.20 183.20 13.15 19.72 26.29 32.86 39.44 46.01 52.58

1.30 183.30 14.82 22.23 29.64 37.06 44.47 51.88 59.29

1.40 183.40 16.57 24.85 33.13 41.41 49.70 57.98 66.26

1.50 183.50 18.37 27.56 36.74 45.93 55.11 64.30 73.48

1.60 183.60 20.24 30.36 40.48 50.60 60.72 70.84 80.95

1.70 183.70 22.17 33.25 44.33 55.41 66.50 77.58 88.66

1.80 183.80 24.15 36.22 48.30 60.37 72.45 84.52 96.60

1.90 183.90 26.19 39.28 52.38 65.47 78.57 91.66 104.76

2.00 184.00 28.28 42.43 56.57 70.71 84.85 98.99 113.14

2.10 184.10 30.43 45.65 60.86 76.08 91.30 106.51 121.73

2.15 184.15 31.53 47.29 63.05 78.81 94.58 110.34 126.10

2.30 184.30 34.88 52.32 69.76 87.20 104.64 122.08 139.52

2.40 184.40 37.18 55.77 74.36 92.95 111.54 130.13 148.72

Hubungan Antara Debit Dengan Elevasi Pelimpah

(koefisien C= 2.00)

Page 96: Bendungan Diponegoro

SALURAN TRANSISI DAN SALURAN PELUNCUR

Bangunan pelimpah didesain tidak berpintu dan terdiri dari

mercu pelimpah, saluran pengarah, saluran peluncur dan

bangunan pemecah energi.

Debit banjir ditentukan dari banjir PMF dengan debit

puncak sebesar Qout = 62 m3/dt. Debit ini digunakan

sebagai acuan untuk desain pelimpah, saluran pengarah dan

saluran peluncur.

Untuk desain bangunan pemecah energi dipakai debit banjir

Q100 tahunan yaitu sebesar Qout = 57.00 m3/dt.

Page 97: Bendungan Diponegoro

U R A I A N S T A S I U N

I II III IV

Debit (m3/dt) 62.00 62.00 62.00 62.00

Lebar dasar (m) 10.00 6.00 6.00 6.00

Tinggi air (m) 0.77 1.35 1.26 0.99

Koefesien Manning 0.013 0.013 0.013 0.013

Jarak stasiun (m) 5.00 15.00 15.00 10.00

Luas basah (m2) 7.69 8.07 7.57 5.96

Keliling basah (m) 11.54 8.69 8.52 7.99

Jari - jari hidrolis (m) 0.67 0.93 0.89 0.75

Kecepatan air (m/dt) 8.03 7.65 8.16 10.36

Kemiringan grs enersi 0.01872 0.01092 0.01317 0.02683

Tinggi enersi (m) 3.29 2.99 3.39 5.48

Kehilangan enersi (m) 0.09 0.22 0.18 0.19

Bilangan Froude 2.92 2.11 2.32 3.32

El grs enersi awal (+m) 184.15 184.06 183.83 183.65

El grs enersi (+m) 184.06 183.83 183.65 183.46

El muka air (+m) 180.77 180.85 180.26 177.99

El dasar saluran (+m) 180.00 179.50 179.00 177.00

Keterangan :

Debit : 62 m3/det.

Tinggi muka air : 2.15 m

Elev. mercu pelimpah : + 182.00 m

Elev. muka air : + 184.15 m

Lebar ambang mercu : 10.00 m

Lebar saluran peluncur : 6.00 m

Panjang Peralihan : 9.00 m

U R A I A N S T A S I U N

I II III IV

Debit (m3/dt) 40.00 40.00 40.00 40.00

Lebar dasar (m) 10.00 6.00 6.00 6.00

Tinggi air (m) 0.53 0.91 0.86 0.67

Koefesien Manning 0.013 0.013 0.013 0.013

Jarak stasiun (m) 5.00 15.00 15.00 10.00

Luas basah (m2) 5.26 5.44 5.16 4.04

Keliling basah (m) 11.05 7.81 7.72 7.35

Jari - jari hidrolis (m) 0.48 0.70 0.67 0.55

Kecepatan air (m/dt) 7.60 7.35 7.75 9.89

Kemiringan grs enersi 0.02630 0.01479 0.01738 0.03666

Tinggi enersi (m) 2.95 2.75 3.06 4.99

Kehilangan enersi (m) 0.13 0.31 0.24 0.26

Bilangan Froude 3.35 2.46 2.67 3.85

El grs enersi awal (+m) 183.60 183.47 183.16 182.92

El grs enersi (+m) ` 183.47 183.16 182.92 182.66

El muka air (+m) 180.52 180.41 179.86 177.68

El dasar saluran (+m) 180.00 179.50 179.00 177.00

Keterangan :

Debit : 40 m3/det.

Tinggi muka air : 1.60 m

Elev. mercu pelimpah : + 182.00 m

Elev. muka air : + 183.60 m

Lebar ambang mercu : 10.00 m

Lebar saluran peluncur : 6.00 m

Panjang Peralihan : 9.00 m

Perhitungan Saluran Peluncur Pelimpah (Q100 tahunan) Perhitungan Saluran Peluncur Pelimpah PMF

PMF

Page 98: Bendungan Diponegoro

Bangunan Pemecah Energi Dan Saluran Pembuang

No Uraian Satuan Nilai

1 Debit (Q) (m3/det) 29.00

2 Lebar Dasar Olakan (B) (m) 3.25

3 Tinggi Air Awal di Atas Olakan (h) (m) 2.25

4 Luas Basah di Olakan (A) (m2) 7.31

5 Keliling Basah (O) (m) 7.75

6 Jari-jari Hidrolis (R) (m) 0.94

7 Kecepatan Aliran (V1) (m/det) 7.50

8 Peninggian Akibat Airasi (U) (%) 10.02

9 Tinggi Loncatan Awal (Y1) (m) 2.48

10 Luas Basah Ruang Olak (A) (m) 8.05

11 Kecepatan Air di Ruang Olak (V2) (m) 3.71

12 Bilangan Froude 0.75

13 Tw/Y1 (m) 0.75

14 Tw (m) 1.86

15 Tail Water (Tw = Y2) (m) 1.86

16 Panjang Lantai Ruang Olak (L) Tipe USBR I (m) 7.43 10.00

Sesuai dengan standar yang berlaku,

bangunan pemecah enersi di desain dengan

Q100. Bangunan pemecah energi tipe USBR I

yang lebar 6.00 meter, elevasi dasar olakan +

177.00 dan panjang mencapai 16.00 meter di

bangun untuk meredam energi akibat aliran

dari saluran peluncur.

Saluran pembuang yang di buat di hilir

bangunan pemecah energi berfungsi untuk

mengalirkan air dari bangunan pemecah

energi yang alirannya sudah tenang kembali

dalam kondisi aliran seragam.

Bangunan pemecah energi didesain agar tidak

mengalami arus balik dan dibuang kembali ke

bagian hilir bendungan dengan membuat

saluran sistem kaskade (trap).

Perhitungan Dimensi Pemecah Energi (Q100 tahunan)

Adapun data teknis bangunan pelimpah tersebut adalah sebagai berikut :

Tipe = Ogee overflow tanpa pintu

Debit Banjir PMF = 62 m3/dt

Debit Banjir Q100 out Tahunan = 40.00 m3/dt

Elevasi Mercu = + 182.00 m

Elevasi Muka Air Banjir = + 184.15 m

Elevasi Saluran Pengarah = + 181.00 m

Lebar Mercu Pelimpah = 10.00 m

Lebar Saluran Peluncur = 6.00 m

Panjang Saluran Peluncur = 45.00 m

Elevasi Ruang Olak = + 177.00 m

Lebar Ruang Olak = 6.00 m

Panjang Ruang Olak = 16.00 m

Tipe = USBR I

Page 99: Bendungan Diponegoro

DENAH & POTONGAN MEMANJANG PELIMPAH

Melintang

Pelimpah

Page 100: Bendungan Diponegoro

DENAH MERCU BANGUNAN PELIMPAH

Ruang

Olak

Penulangan

Mercu

Penulangan

RuangOlak

Page 101: Bendungan Diponegoro

PENULANGAN POTONGAN MEMANJANG JEMBATAN

Page 102: Bendungan Diponegoro

DENAH & POTONGAN MEMANJANG BANGUNAN PENGAMBILAN

Melintang

Page 103: Bendungan Diponegoro

DENAH INLET SEBELUM PENYUMBATAN

Page 104: Bendungan Diponegoro

DENAH OUTLET SEBELUM PENYUMBATAN

Potongan

Outlet

Page 105: Bendungan Diponegoro

DENAH INLET SETELAH PENYUMBATAN

Page 106: Bendungan Diponegoro

DENAH OUTLET SETELAH PENYUMBATAN

Potongan

Outlet

Penulangan

Inlet

Penulangan

Outlet

Page 107: Bendungan Diponegoro

PLTMH Prinsip kerja PLTMH yang paling utama adalah memanfaatkan semaksimal mungkin energi

air yang dapat ditangkap oleh peralatan utamanya yang disebut turbin/kincir air. Efisiensi kincir air yang dipilih untuk menangkap energi air tersebut menentukan besarnya energi

mekanik atau energi poros guna memutar generator listrik.

Daya hidraulik tenaga air : PAir = ρ g Q H Dimana:

PAir = daya hidraulik (Watt)

ρ = kerapatan massa air = 1.000 kg/m3

G = percepatan gravitasi = 9,81 m/det2

Q = debit (m3/det)

H = tinggi jatuh efektif (m). Beda tinggi MA udik dan MA hilir (Hstatic) – Kehilangan engeri (∆ HJ)

Daya turbin yang dihasilkan : PT = ηT PAir

Dimana:

PT = daya turbin (Watt)

ηT = Efisiensi Turbin

Daya listrik yang dihasilkan : PE = η PAir

Dimana :

PE = daya listrik (Watt)

η = Efisiensi Gabungan Turbin dan Generator = ηT ηG

= Efisiensi Turbin ηG = Efisiensi Generator

Daya pompa air : PP = ρ g QP HP

Dimana : PP = Daya pompa air (Watt)

QP = Debit air yang dihasilkan pompa (m3/det) HP = Tinggi energi pompa-static = ∆ H (m)

Perhitungan turbin air didasarkan pada formulasi :

P = . g . hef . q . h (kW)

dimana :

P = Daya turbin, kW

= Massa jenis air

g = Percepatan gravitasi

hef = Tinggi jatuh efektif, m.

q = Debit Air

η = Effisiensi

Berdasarkan data pada head efektif dan debit yang ada dan dengan melihat kurva jenis

turbin sebagaimana ditunjukkan pada gambar-1, maka jenis turbin yang dipilih adalah

turbin Banki-Mitchel atau biasa dikenal sebagai turbin aliran silang (crossflow).

Efisiensi turbin = 0,74 .Daya yang diperoleh adalah :

P = 997 kg/m3 x 9,81 m/s2 x 20 m x 0,08 m3/s x 0,74

P = 11,61 kW.

Skema

Page 108: Bendungan Diponegoro

Pemilihan Jenis Turbin Air

Page 109: Bendungan Diponegoro

Kurva Performansi Pompa

Page 110: Bendungan Diponegoro

GAYA GRAVITASI (M/S2) = 9.81

MASSA JENIS AIR PADA 25oC (KG/M3)= 997

Debit (liter/s)= 17.5

Debit (m3/s)= 0.0175

Debit (m3/menit)= 1.05

PIPA TEKAN

Panjang pipa tekan (m) = 140

Diameter Pipa tekan (m) = 0.1

Debit (m3/s) = 0.0175

Kecepatan di pipa tekan (m/s2) = 2.23

Viskositas kinematik, T =25oC (m

2/s) = 0.000000923

Reynold number = 241,405.11

Formula Blasius = 0.0143

Epsilon baja (m) = 0.000046

Epsilon/D = 0.00046

Formula Colebrook (1) = 0.016427068

Formula Colebrook (2) = 0.016392832

Formula Colebrook (3) = 0.016397299

Formula Colebrook (4) = 0.0164297

Formula Colebrook (5) = 0.01642966

HEAD LOSS MAJOR PIPA TEKAN (M) = 5.82

Head loss valve = 0.00

Head loss belokan = 0.00

Head loss reducer = 0.00

Head loss entrance = 0.00

Head loss expansion = 0.00

HEAD LOSS MINOR PIPA TEKAN (M) = 0.00

HEAD LOSS TOTAL PIPA TEKAN (M) = 5.82

HEAD TEKAN STATIS PIPA TEKAN (M) = 10.00

HEAD TEKAN DINAMIS PIPA TEKAN (M) = 15.82

PIPA ISAP

Panjang pipa isap (m) = 1

Diameter Pipa isap (m) = 0.125

Debit (m3/s) = 0.0175

Kecepatan di pipa isap (m/s2) = 1.43

Viskositas kinematik, T =25oC (m

2/s) = 0.000000923

Reynold number = 241,405.11

Formula Blasius = 0.0143

Epsilon baja (m) = 0.000046

Epsilon/D = 0.000368

Formula Colebrook (1) = 0.016427068

Formula Colebrook (2) = 0.016392832

Formula Colebrook (3) = 0.01639661

Formula Colebrook (4) = 0.0164297

Formula Colebrook (5) = 0.01642966

HEAD LOSS MAJOR PIPA ISAP (M) = 0.01

Head loss valve = 0.00

Head loss belokan = 0.00

Head loss reducer = 0.00

Head loss entrance = 0.00

Head loss expansion = 0.00

HEAD LOSS MINOR = 0.00

HEAD LOSS TOTAL PIPA ISAP (M) = 0.01

HEAD TEKAN STATIS PIPA ISAP (M) = 1.00

HEAD TEKAN DINAMIS PIPA ISAP (M) = 1.01

THD (TOTAL HEAD DINAMIS) (M) = 16.83

DAYA POMPA (BROSUR) (kW)= 7.50

MENGHITUNG EFISIENSI POMPA = 0.38

DEBIT POMPA RENCANA (LITER/S) = 17.5

TIPE POMPA : 4JCA57.5 4 POLE

1500 RPM

50 HERTZ

7.5 KILOWATT

INLET POMPA = 125 MM

OUTLET POMPA = 100 MM

PERHITUNGAN DEBIT POMPA SCHEME – 1

Page 111: Bendungan Diponegoro

GAYA GRAVITASI (M/S2) = 9.81

MASSA JENIS AIR PADA 25oC (KG/M3)= 997

Debit (liter/s)= 28

Debit (m3/s)= 0.028

Debit (m3/menit)= 1.68

PIPA TEKAN

Panjang pipa tekan (m) = 38

Diameter Pipa tekan (m) = 0.1

Debit (m3/s) = 0.028

Kecepatan di pipa tekan (m/s2) = 3.57

Viskositas kinematik, T =25oC (m

2/s) = 0.000000923

Reynold number = 386,248.18

Formula Blasius = 0.0127

Epsilon baja (m) = 0.000046

Epsilon/D = 0.00046

Formula Colebrook (1) = 0.016412188

Formula Colebrook (2) = 0.016392056

Formula Colebrook (3) = 0.016394849

Formula Colebrook (4) = 0.016415121

Formula Colebrook (5) = 0.016415106

HEAD LOSS MAJOR PIPA TEKAN (M) = 4.04

Head loss valve = 0.00

Head loss belokan = 0.00

Head loss reducer = 0.00

Head loss entrance = 0.00

Head loss expansion = 0.00

HEAD LOSS MINOR PIPA TEKAN (M) = 0.00

HEAD LOSS TOTAL PIPA TEKAN (M) = 4.04

HEAD TEKAN STATIS PIPA TEKAN (M) = 10.00

HEAD TEKAN DINAMIS PIPA TEKAN (M) = 14.04

PIPA ISAP

Panjang pipa isap (m) = 0

Diameter Pipa isap (m) = 0.125

Debit (m3/s) = 0.028

Kecepatan di pipa isap (m/s2) = 2.28

Viskositas kinematik, T =25oC (m

2/s) = 0.000000923

Reynold number = 386,248.18

Formula Blasius = 0.0127

Epsilon baja (m) = 0.000046

Epsilon/D = 0.000368

Formula Colebrook (1) = 0.016412188

Formula Colebrook (2) = 0.016392056

Formula Colebrook (3) = 0.016394418

Formula Colebrook (4) = 0.016415121

Formula Colebrook (5) = 0.016415106

HEAD LOSS MAJOR PIPA ISAP (M) = 0.00

Head loss valve = 0.00

Head loss belokan = 0.00

Head loss reducer = 0.00

Head loss entrance = 0.00

Head loss expansion = 0.00

HEAD LOSS MINOR = 0.00

HEAD LOSS TOTAL PIPA ISAP (M) = 0.00

HEAD TEKAN STATIS PIPA ISAP (M) = 0.00

HEAD TEKAN DINAMIS PIPA ISAP (M) = 0.00

THD (TOTAL HEAD DINAMIS) (M) = 14.04

DAYA POMPA (BROSUR) (kW)= 7.50

MENGHITUNG EFISIENSI POMPA = 0.51

DEBIT POMPA RENCANA (LITER/S) = 28

TIPE POMPA : 4JCA57.5 4 POLE

1500 RPM

50 HERTZ

7.5 KILOWATT

INLET POMPA = 125 MM

OUTLET POMPA = 100 MM

PERHITUNGAN DEBIT POMPA SCHEME – 2

Page 112: Bendungan Diponegoro

PERBANDINGAN ALTERNATIF 1 & 2

ALTERNATIF-1 ALTERNATIF-2

DAYA TURBIN (kW) 11.61 7.6

DEBIT TURBIN (LITER/DETIK) 80 50

DEBIT POMPA (LITER/DETIK) 17.5 28

DAYA POMPA (kW) 7.5 7.5

JENIS POMPA 4JCA57.5 4JCA57.5

DIAMETER INLET POMPA (mm) 125 125

DIAMETER OUTLET POMPA (mm) 100 100

Keuntungan :

1. Pada saat pompa tidak diperlukan, maka daya listrik yang dihasilkan bisa mencapai

sekitar 10.6 kW, dengan memanfaatkan debit air 80 liter/detik.

2. Pada saat pompa diperlukan, maka katup pipa pesat diatur sehingga turbin hanya

memanfaatkan air sebanyak 50 liter/detik, dengan air yang dapat dipindahkan

sebesar 28 liter/detik.

Kerugian :

1. Perlu pengaturan katup untuk menyesuaikan debit kerja bagi turbin.

2. Jika pada saat pompa digunakan, tetapi valve lupa ditutup maka daya pompa akan

besar dan kemungkinan air yang dipindahkan juga besar, sehingga akan merugikan

karena air yang keluar dari embung bisa lebih besar dari pada 80 liter/detik.

Page 113: Bendungan Diponegoro
Page 114: Bendungan Diponegoro

Penyelidikan Fisik

Model Test Pelimpah

Page 115: Bendungan Diponegoro

Penyelidikan Fisik / Model Test Pelimpah

Dilakukan di laboratorium hidrolika ITB oleh tim yang di ketuai oleh Kepala

Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air, ITB

1. Pekerjaan Pesiapan

2. Pembuatan model fisik tiga dimensi

yang mencakup tubuh bendungan,

spillway, sebagian sungai di udik dan

di hilir bendungan

3. Percobaan pengaliran model original

desain dan modifikasi desain

4. Pembuatan Laporan

Cakupan Kegiatan

Tujuan

1. Memeriksa kesempurnaan desain

spillway ditinjau dari segi aliran di

mercu spillway, chuteway, stilling

basin dan di sekitar tubuh

bendungan

2. Mencari struktur perbaikan dan

penyempurnaan desain atau

memeriksa konsep-konsep

perbaikan terhadap original desain

ditinjau dari segi hidraulik.

3. Mempelajari efektifitas dari stilling

basin

4. Mempelajari masalah-masalah

hidraulik yang tidak bisa atau sukar

dihitung secara teoritis.

Page 116: Bendungan Diponegoro

1. Spillway : tipe overflow tanpa pintu dengan mercu tipe Ogee dengan arah agak

lurus/serong.

Lebar mercu : 10,0 meter

Tinggi muka air : 2,15 meter

Elevasi mercu : + 182 meter

Elevasi muka air : + 184,15 meter

Elevasi saluran pengarah : + 181.0 meter

Elevasi dekzerk : + 185,0 meter

2. Saluran peluncur :

Lebar : 6.00 meter

Panjang : 45.00 meter

Elevasi pada potongan SP.5 : + 179.50 meter

3. Ruang Olak :

Tipe : USBR I

Lebar : 6.00 meter

Panjang : 16.00 meter

Elevasi ruang olak : + 177,0 meter

No. Variabel Skala Keterangan

1. Panjang

3133

1

Skala arah vertikal sama dengan

skala arah horizontal.

2. Kecepatan

77,5

1

3 Waktu

77,5

1

4 Debit

6415

1

Skala Model

Periode Ulang Banjir Rencana

(Tahun) (m3/det)

2 9

5 17

10 22

25 29

50 34

100 40

500 52

1000 57

PMF 62

Data Debit Banjir

Model awal Sungai Sekatak tanpa Bendungan,

dilihat ke arah hilir, Skala model 1 : 33 1/3 .

Page 117: Bendungan Diponegoro

Pompa berkapsitas 20 s.d. 80 l/det.

Pembuatan profil awal model fisik.

Model Bendung dan Pelimpah Seri 0 telah selesai dibuat

dan dilakukan uji coba, dilihat ke arah hilir, skala model 1 : 33 1/3.

Page 118: Bendungan Diponegoro

OPERASI DAN

PEMELIHARAAN

Page 119: Bendungan Diponegoro

O & P

1. PANDUAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN

2. ORGANISASI OPERASI DAN PEMELIHARAAN

3. OPERASI WADUK

4. PEMELIHARAAN

5. PEMANTAUAN PERILAKU BENDUNGAN

6. PEMERIKSAAN DAN INSPEKSI KEAMANAN BENDUNGAN

7. PEMERIKSAAN LEBIH LANJUT

Page 120: Bendungan Diponegoro

RENCANA

ANGGARAN BIAYA

Konstruksi

Bendungan PLTMH

Total

RAB

Page 121: Bendungan Diponegoro

No Jenis pekerjaan Harga

( Rp )

1 Pekerjaan persiapan 195,000,000.00

2 Pekerjaan pembuatan tubuh Bendungan 34,351,544,883.06

3 Pekerjaan pembuatan konduit Pengelak dan Intake 6,119,534,670.39

4 Pekerjaan pembuatan Pelimpah 8,161,807,525.88

5 Kualiti kontrol selama 360 hari kerja 600,000,000.00

6 Instrumen 1,500,000,000.00

Jumlah 50,927,887,079.33

Dibulatkan 50,927,888,000.00

Terbilang : Lima Puluh Milyar Sembilan Ratus Dua Puluh Tujuh Juta Delapan Ratus

Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah

REKAPITULASI TOTAL RENCANA ANGARAN BIAYA

KONTRUKSI BENDUNGAN DIPONEGORO

Page 122: Bendungan Diponegoro

LOKASI : WADUK DIPONEGORO

REKAPITULASI

TOTAL HARGA

TOTAL PRICE

(Rupiah)

I

A BAK PENAMPUNG 523,028,706.67

B GEDUNG SENTRAL, SALURAN PEMBUANG 7,964,171.82

POWER HOUSE, TAILRACE

SUB TOTAL I 530,992,878.49

II.

D PERALATAN PEMBANGKIT ELEKTRO - MEKANIK 161,500,000.00

ELECTRO - MECHANIC GENERATING EQUIPMENT

SUB TOTAL II 161,500,000.00

TOTAL 692,492,878.49

CIVIL WORKS

PEKERJAAN MEKANIKAN ELEKTRIKAL

MECHANICAL ELECTRICAL WORKS

REKAPITULASI PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

No.

JENIS PEKERJAAN

WORKS

PEKERJAAN SIPIL

REKAPITULASI RENCANA ANGARAN BIAYA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Page 123: Bendungan Diponegoro

Rekapitulasi Total Rencana Anggaran Biaya Konstruksi

Bendungan Diponegoro dan PLTMH

Biaya Konstruksi Bendungan : Rp. 50.927.888.000,-

Biaya Konstruksi PLTMH : Rp. 692.492.878,-

Total : Rp. 51.620.380.878,-

Dibulatkan : Rp. 51.620.381.000,-

Terbilang : Lima Puluh Satu Milyar Enam Ratus Dua Puluh Juta Tiga Ratus Delapan Puluh

Satu Ribu Rupiah

Page 124: Bendungan Diponegoro

KESIMPULAN

Page 125: Bendungan Diponegoro

7.1. Nama Sungai : Kali Krengseng / Seketak

Luas Daerah Tangkapan Air (DAT) : 917 Ha

Panjang Sungai sampai lokasi waduk : 7,72 km

Kemiringan rata-rata sungai : 0,0174

7.2. Elevasi muka air normal : + 182,00 m

Luas genangan pada muka air normal : 71.338 m2 ( 7,1338 Ha)

Volume genangan pada muka air normal : 478.240 m3

Elevasi muka air banjir (PMF) : + 184,15 m

Luas genangan pada muka air banjir : 86.354 m2

(8,6354 Ha)

Volume genangan pada muka air banjir : 624.952 m3

Elevasi dead sstorage : + 166,00 m

Volume dead storage : 2.788 m3

7.3. Manfaat Waduk

Air baku Universitas Diponegoro (UNDIP)

Air baku laboratorium seperti laboratorium hidrolika, perikanan, teknik

lingkungan dan hidrografi.

Laboratorium lapangan seperti pembangkit listrik tenaga mikro hidro

(PLTMH).

Rekreasi dan lain-lain.

(Setelah digali)

Page 126: Bendungan Diponegoro

7.1. Debit Banjir Rencana

PMF = 62 m3/det (ouflow untuk pelimpah dengan lebar 10 meter)

Q1000 = 57 m3/det

Q100 = 40 m3/det

Q25 = 29 m3/det (untuk desain pengelak)

7.5. Bendungan Utama :

Bahan Bangunan : Urugan (batu dan random) berinti

lempung kedap

Panjang bentangan bendungan : 245 meter

Tinggi bendungan dari dasar sungai : 22 meter

Lebar mercu : 7 meter

Elevasi puncak bendungan : + 185,00 m

Elevasi dasar bendungan : + 163,00 m

Elevasi counterweight (hulu & hilir) : + 173,00 m

Lebar counterweight (hulu & hilir) : 5 meter

7.6. Bendungan Pengelak :

Type : Kondut

Elevasi inlet : + 160,00 m

Panjang pengelak : 127 meter

Elevasi dasar outlet : + 159,13 m

Kemiringan : 0,00685

Desain Banjir : 29,00 m3/det

Elevasi muka air : + 168,56 m

7.7. Bangunan Operasi :

Tipe inlet : Kisi-kisi vertikal

Tipe Bangunan : Beton dan pipa baja

Elevasi inlet : + 166,00 m

Panjang : 127 meter

Page 127: Bendungan Diponegoro

SEKIAN &

TERIMA KASIH

Pendahuluan Gambaran

Umum Topografi

Geotek

Mektan Hidrologi

Struktur PLTHM Model Test O&P RAB

Kesimpulan Gambar

Page 128: Bendungan Diponegoro

2. Peta Rekomendasi Upaya Konservasi

Page 129: Bendungan Diponegoro

3. Potongan Melintang Bendungan

Page 130: Bendungan Diponegoro

15. Potongan Melintang Pelimpah SP_5 – SP_8

Page 131: Bendungan Diponegoro

18. Detail Denah dan Potongan Ruang Olak Pelimpah

Page 132: Bendungan Diponegoro

19. Denah Penulangan dan Potongan Mercu Pelimpah

Page 133: Bendungan Diponegoro

20. Denah Penulangan dan Potongan Ruang Olak Pelimpah

Page 134: Bendungan Diponegoro

24. Potongan Melintang Bangunan Pengambilan (BP.3 – BP.4)

Page 135: Bendungan Diponegoro

25. Potongan Melintang Bangunan Pengambilan (BP.5 – BP.6)

Page 136: Bendungan Diponegoro

31. Detail Potongan Outlet (Sebelum Penyumbatan)

Page 137: Bendungan Diponegoro

34. Detail Potongan Outlet (Setelah Penyumbatan)

Page 138: Bendungan Diponegoro

35. Penulangan Denah dan Potongan Inlet

Page 139: Bendungan Diponegoro

36. Penulangan Denah dan Potongan Outlet

Page 140: Bendungan Diponegoro

37. Penulangan Potongan Outlet

Page 141: Bendungan Diponegoro

Skema Outlet dari Penstok

Valve

Valve

80 L/Det

POMPA

TURBIN

GENSET