Pembahasan Tahap Embriologi Kepala

2
Pembahasan Pada minggu pertama dan kedua dalam proses perkembangan kerangka wajah, sifat pluripoten lebih besar dibandingkan dengan sifat totipoten sel. Pada minggu ketiga mulai terbentuk lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Lapisan ektoderm akan berkembang menjadi cakram datar yang permukaan caputnya lebih luas daripada permukaan caudalnya. Cakram datar ini pada minggu ketiga akan mengalami neuralasi karena adanya induksi notokord dan mesoderm sehingga akan membentuk lapisan mesoderm paraxial, mesoderm lempeng lateral, krista neuronasalis, dan plakoda ektoderm. Kemudian krista neuronasalis ini akan bermigrasi ke arcus faringeus melalui otak depan dan wajah yang nantinya akan berkembang menjadi prminentia frontonasalis, prominentia maksilaris, dan prominentia mandibularis yang kemudian menebal menjadi plakoda nasalis. Plakoda nasalis lalu mengalami invaginasi membentuk fovea nasalis (lengkung hidung). Dalam prosesnya terbentuk bubungan jaringan yang mengelilingi lekukan yang disebut prominentia nasalis, tojolan pada batas luar disebut prominentia lateral, tonjolan pada medial disebut prominentia nasalis mediana. Pada minggu keenam dan ketujuh prominentia maksilaris tumbuh besar kearah medial dan mendesak prominentia nasalis mediana sehingga menyatu dan menutup celah, terbentuk bibir bagian atas, bibir bawah dibentuk oleh prominentia mandibularis. Prominentia nasalis lateral dan prominentia maksilaris dipisahkan oleh alur nasolacrimal. Setelah kanalisasi corda tersebut membentuk ductus nasolacrimalis. Ujung atasnya

description

nhjhoijol

Transcript of Pembahasan Tahap Embriologi Kepala

PembahasanPada minggu pertama dan kedua dalam proses perkembangan kerangka wajah, sifat pluripoten lebih besar dibandingkan dengan sifat totipoten sel. Pada minggu ketiga mulai terbentuk lapisan ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Lapisan ektoderm akan berkembang menjadi cakram datar yang permukaan caputnya lebih luas daripada permukaan caudalnya. Cakram datar ini pada minggu ketiga akan mengalami neuralasi karena adanya induksi notokord dan mesoderm sehingga akan membentuk lapisan mesoderm paraxial, mesoderm lempeng lateral, krista neuronasalis, dan plakoda ektoderm. Kemudian krista neuronasalis ini akan bermigrasi ke arcus faringeus melalui otak depan dan wajah yang nantinya akan berkembang menjadi prminentia frontonasalis, prominentia maksilaris, dan prominentia mandibularis yang kemudian menebal menjadi plakoda nasalis. Plakoda nasalis lalu mengalami invaginasi membentuk fovea nasalis (lengkung hidung). Dalam prosesnya terbentuk bubungan jaringan yang mengelilingi lekukan yang disebut prominentia nasalis, tojolan pada batas luar disebut prominentia lateral, tonjolan pada medial disebut prominentia nasalis mediana. Pada minggu keenam dan ketujuh prominentia maksilaris tumbuh besar kearah medial dan mendesak prominentia nasalis mediana sehingga menyatu dan menutup celah, terbentuk bibir bagian atas, bibir bawah dibentuk oleh prominentia mandibularis. Prominentia nasalis lateral dan prominentia maksilaris dipisahkan oleh alur nasolacrimal. Setelah kanalisasi corda tersebut membentuk ductus nasolacrimalis. Ujung atasnya membentuk saccus lacrimalis, ductus nasolacrimalis membentuk pipi dan maksila. Palatum primer dibentuk pada minggu kelima bersamaan dengan pembentukan bibir atas dan komponen rahang atas. Pada minggu ketujuh dan kedelapan terbentuk palatum sekunder, pada minggu keenam terbentuk lidah.