Pembahasan Soal Patologi Klinik.pdf

33
Pembahasan Soal Patologi Klinik Seorang pasien laki-laki umur 12 tahun datang ke IGD Rumah Sakit bersama orang tuanya bekerja sebagai petani dengan keluhan muka pucat ,badan kurus , perut buncit , lemah , lesu , nafsu makan berkurang , adanya fissure anggularis , BAB : lembek , BAK : tak Pada Pemeriksaan Laboratorium IGD RS didapat : - FBC : Hb : 3,5 gr % , Lekosit : 4.500/mmcu , Eritroisit : 1.8 juta /mmcu , retikulosit : 1,2 % , MCV : 56 fl , MCH : 26 pg , MCHC : 27 % , RDW : 23 % , Morfologi SADT : anisositosis , mikrosit , hipokromik , annulosit , tear drop sel. 1. Kira-kira apa diagnosa pasien ini : a. Hemoglobinopathy . b. Anemi defisiensi Fe c. Anemi Aplastik d. Anemi hemolitik . e. Anemi post hemorrhagic . Jawaban : b .( Anemi deffidiensi Besi ) . Alasannya : - Membantu pekerjaan orang tua di sawah . - Morfologi darah tepi mengarah ke Anemi deff. Fe. - Gejala2 klinis mendukung kea rah anemi deff. Fe 2. Pemeriksaan untuk menentukan jenis anemi yang perlu : a. Serum Ferritin . b. Hb F . c. Asam Folat . d. Billirubin . e. Aspirsi sumsum tulang ( BMP ) . Jawaban : a. (Serum Ferritin) Alasannya : Ferritin menggambarkan cadangan besi yang terdapat di dalam tubuh.

Transcript of Pembahasan Soal Patologi Klinik.pdf

  • Pembahasan Soal Patologi Klinik

    Seorang pasien laki-laki umur 12 tahun datang ke IGD Rumah Sakit bersama orang tuanya bekerja

    sebagai petani dengan keluhan muka pucat ,badan kurus , perut buncit , lemah , lesu , nafsu makan

    berkurang , adanya fissure anggularis , BAB : lembek , BAK : tak

    Pada Pemeriksaan Laboratorium IGD RS didapat :

    - FBC : Hb : 3,5 gr % , Lekosit : 4.500/mmcu , Eritroisit : 1.8 juta /mmcu , retikulosit : 1,2 % , MCV :

    56 fl , MCH : 26 pg , MCHC : 27 % , RDW : 23 % , Morfologi SADT : anisositosis , mikrosit ,

    hipokromik , annulosit , tear drop sel.

    1. Kira-kira apa diagnosa pasien ini :

    a. Hemoglobinopathy .

    b. Anemi defisiensi Fe

    c. Anemi Aplastik

    d. Anemi hemolitik .

    e. Anemi post hemorrhagic .

    Jawaban : b .( Anemi deffidiensi Besi ) .

    Alasannya :

    - Membantu pekerjaan orang tua di sawah .

    - Morfologi darah tepi mengarah ke Anemi deff. Fe.

    - Gejala2 klinis mendukung kea rah anemi deff. Fe

    2. Pemeriksaan untuk menentukan jenis anemi yang perlu :

    a. Serum Ferritin .

    b. Hb F .

    c. Asam Folat .

    d. Billirubin .

    e. Aspirsi sumsum tulang ( BMP ) .

    Jawaban : a. (Serum Ferritin)

    Alasannya : Ferritin menggambarkan cadangan besi yang terdapat di dalam tubuh.

  • Seorang anak laki laki berusia 5 tahun datang ke Rumah sakit diantar oleh ibunya dengan keluhan muka

    pucat dan anak terlihat mudah lelah pada saat bermain dibandingkan dengan teman-teman sebayanya.

    Keluhan ini sudah ada sejak anak berusia 2 tahun. Dari anamnesa diketahui bahwa saudara kandung

    pasien juga menderita hal yang sama. Dari pemeriksaan fisik dijumpai : pucat , mata terlihat sub-ichterus ,

    mongoloid dan spleen membesar S III-IV. Dari pemeriksaan laboratorium didapati : Hb 6.7 g/dL, MCV

    56 fL, dan MCH 20 pg, RDW 30%, Leukosit 8900 /mm3, Trombosit 208.000/cumm Pada hapusan darah

    tepi dijumpai sel target dan basophilic stippling .

    3. Dari hasil pemeriksaan full bolood count pasien diatas, menunjukkan suatu:

    a. Anemia defisiensi folat

    b. Anemia hipokrom mikrositer

    c. Anemia makrositer

    d. Anemia normokrom normositer

    e. Anemia defisiensi B12

    Jawaban (b)

    Alasan : Pada pasien thalassemia terjadi penurunan produksi hemoglobin dan ketidakseimbangan

    rantai globin. Ini akan mengarah pada penurunan dari hemoglobin (MCH) dan volume eritrosit

    (MCV), terjadi anemia hipokrom mikrositer dengan MCV

  • 3. Pemeriksaan laboratorium meliputi, pemeriksaan darah lengkap : anemia hipokrom mikrositer,

    diperlukan juga evaluasi sediaan hapusan darah tepi, dapat dijumpai sel target, basophilic

    stipping, retikulositosis, serta analisa hemoglobin dengan pemeriksaan hemoglobin elektroforesis/

    HPLC

    5. Pada kasus diatas, pemeriksaan lanjutan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa adalah :

    a. Hemorrhagic Screening Test

    b. Bilirubin total dan indirek

    c. Laktat Dehidrogenase

    d. Bone marrow puncture

    e. Analisa Hemoglobin Elektroforesis

    Jawaban (e)

    Alasan : Analisis hemoglobin kualitatif dan kuantitatif (Hemoglobin elektroforesis dan HPLC)

    dapat mengidentifikasi jenis hemolgobin yang ditemui

    Seorang anak perempuan berusia 10 tahun datang ke Rumah Sakit diantar oleh orangtuanya dengan

    keluhan pucat sejak lama dan semakin berat dalam 3 bulan ini disertai dengan badan lemas. Dari

    pemeriksaan fisik dijumpai ikterik dan splenomegali. Dari pemeriksaan laboratorium didapati : Hb 5.6

    g/dL, MCV 58.5 fL, dan MCH 17.1 pg, RDW 30%, Leukosit 7800 /mm3, Trombosit 179000 u/L, HbF

    28.4%, HbE 66.0% dan HbA2 5.6% dan Tes coombs negatif.

    6. Berdasarkan keterangan diatas, terdapat kemungkinan pasien ini menderita :

    a. Leukemia

    b. Hemoglobinopathy

    c. Malaria

    d. Hipersplenisme

    e. ITP

    Jawaban : (b)

    Alasan : Diagnosis hemoglobinopathy ditegakkan berdasarkan kriteria:

    - Gambaran klinis yang ditemukan antara lain : Pucat dan mudah lelah

    - Pemeriksaan fisik antara lain : Pembesaran hati dan limfa yang terjadi akibat destruksi eritrosit

    yang berlebihan, pelebaran tulang yang disebabkan oleh hiperplasia sumsum tulang yang hebat

    menyebabkan terjadinya fasies thalasemia dan penipisan korteks tulang dengan kecenderungan

    terjadinya fraktur

  • - Pemeriksaan laboratorium meliputi, pemeriksaan darah lengkap : anemia hipokrom mikrositer,

    diperlukan juga evaluasi sediaan hapusan darah tepi, dapat dijumpai sel target, basophilic stipping,

    retikulositosis, serta analisa hemoglobin dengan pemeriksaan hemoglobin elektroforesis/ HPLC,

    pada koinsidensi thalasemia/HbE didapati peningkatan kadar HbA2, HbF, dan HbE

    7.Pada hapusan darah tepi pasien diatas, gambaran apakah yang dapat ditemukan:

    a. Sel-sel muda (blast)

    b. Dohle bodies

    c. Sel-sel imatur

    d. Basophilic Stippling

    e. HbH inclusion bodies

    Jawaban : (d)

    Alasan : Pada evaluasi sediaan hapusan darah tepi pasien thalasemia dapat terdapat

    mikrositik hipokromik, sel target, polikromasia, basophilic stippling

    8. Pada pasien diatas ditemukan hemoglobin varian yaitu HbE yang merupakan :

    a. Hemoglobin varian dengan kelainan pada rantai globin

    b. Hemoglobin varian dengan kelainan pada rantai globin

    c. Hemoglobin varian dengan kelainan pada rantai globin

    d. Hemoglobin varian dengan kelainan pada rantai globin

    e. Hemoglobin varian dengan kelainan pada rantai globin

    Jawaban : (e)

    Alasan : HbE adalah hemoglobin varian dengan kelainan pada rantai globin pada asam

    amino ke-26 yang ditandai oleh pergantian asam amino glutamat menjadi lisin

    9.Salah satu dari tes dibawah ini dapat digunakan sebagai test penyaring HbE, yaitu :

    a. Pewarnaan supravital

    b. Sitokimia HbF

    c. Dichlorophenol Indophenol Precipitation Test (DCIP)

    d. Hitung retikulosit

    e. Liver Function Test

    Jawaban : (C)

    Alasan : Sebuah tes visual sederhana untuk mendeteksi hemoglobin E adalah tes 2,6-

    dichlorophenolindophenol (DCIP)

  • 10. Jenis- jenis hemoglobin yang paling relevan dengan -thalassemia adalah :

    a. Hemoglobin A, F dan A2

    b. Hemoglobin A dan F

    c. Hemoglobin A, F, H dan Barts

    d. Hemoglobin A, H, dan Barts

    e. Hemoglobin A dan A2

    Jawaban : (d)

    Alasan : Analisis hemoglobin kualitatif dan kuantitatif (Hemoglobin elektroforesis dan HPLC)

    dapat mengidentifikasi jumlah dan jenis hemolgobin yang ditemui dengan jenis hemoglobin yang

    paling relevan dengan -thalassemia:

    - Hemoglobin A (HbA) : 22

    - Hemoglobin H (HbH) : 4

    - Hemoglobin Barts (Hb Barts): 4

    - Hemoglobin Portland : 22

    Nn H, 15 tahun, masuk RS dengan keluhan utama perdarahan gusi dan haid yang memanjang. Hal ini

    sudah dialami OS sejak 3 minggu terakhir. Penderita juga merasa badan lemas, pusing, dan pucat. Pada

    pemeriksaan fisik dijumpai pembesaran kelenjar getah bening, dan juga pembesaran hepar 3 jari bawah

    arkus kosta, dan juga pembesaran limpa SII-III.

    Hasil pemeriksaan Laboratorium

    Hb 8,7 (12-14) g/dL

    Hematokrit 25,1 (37-43) %

    Eritrosit 2,9 (4-5) x 106/ L

    MCV 85 (82-92) fL

    MCH 28,3 (27-31) pg

    MCHC 35,5 (32-36) g/dL

    Leukosit 42.000 (4.000-11.000 ) 106 /L

    Trombosit 62.000 (150.000-450.000) /L

    Hasil morfologi darah tepi dijumpai adanya sel blas > 35%.

    11. Berdasarkan data pasien di atas, diagnosa kerja pasien ini adalah:

  • a. Thalasemia

    b. Akut Leukemia

    c. Kronik Leukemia

    d. Multipel Myeloma

    e. Anemia Penyakit Kronik

    Jawaban: b. Akut leukemia.

    Berdasarkan:

    - Gejala dan tanda klinis yang berupa perdarahan gusi, haid memanjang, serta lemas, pusing dan

    pucat.

    - Pemeriksaan fisik yaitu pembesaran kelenjar getah bening, hepar dan limpa.

    - Hasil pemeriksaan laboratorium yaitu ditemukannya blas >35%.

    Maka diagnosa yang tepat untuk pasien tersebut adalah akut leukemia

    12. Pemeriksaan laboratorium lanjutan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa pasti pasien di

    atas adalah:

    a. Darah lengkap

    b. Hapus darah tepi

    c. Elektroforesis

    d. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang

    e. Hemostasis

    Jawaban d: Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang

    Untuk menegakkan diagnosa leukemia (keganasan hematologi) diperlukan pemeriksaan aspirasi sumsum

    tulang

    13. Jenis leukemia yang paling sering ditemukan pada anak-anak adalah:

    a. Leukemia Monoblastik Akut

    b. Leukemia Limfositik Akut

    c. Leukemia Myeloblastik Kronik

    d. Leukemia Limfositik Kronik

    e. Leukemia Promielositik Akut

    Jawaban b. Leukemia Limfositik Akut

  • Jenis leukemia yang paling sering ditemukan pada anak-anak adalah Leukemia Limfositik Akut

    (LLA).Sekitar 75% diderita oleh anak-anak, sedangkan sisanya terjadi pada orang dewasa.

    Tn D, 55 tahun datang ke RSHAM dikirim oleh dokter umum dengan keluhan utama sakit kepala. Dari

    anamnesa pasien juga mengeluhkan gatal gatal , penurunan berat badan, dan mudah lelah. Pada

    pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah150/90 mmHg, dan disertai dengan splenomegali Pada

    pemeriksaan Laboratorium didapati hasil :

    Hb 20,1 (13-16 g/dL)

    Eritrosit 9,6 (4,5-5,5 juta /mL)

    Hematokrit 66,1 (40-48%)

    Leukosit 11.000 (5.000-10.000/mL)

    Trombosit 215.000 (150.000-400.000 /mL)

    14. Berdasarkan gejala, pemeriksaan, fisik, dan hasil pemeriksaan laboratorium, maka diagnosa kerja

    pasien tersebut adalah:

    a. Eritrositosis

    b. Polisitemia Vera

    c. Akut Leukemia

    d. Essensiat trombositemia

    e. Kronik Leukemia

    Jawaban b. Polisitemia vera

    - Gejala dan tanda klinis yang berupa perdarahan sakit kepala, gatal-gatal, penurunan berat badan,

    dan mudah lelah

    - Pemeriksaan fisik yaitu peningkatan tekanan darahn dan splenomegali

    - Hasil pemeriksaan laboratorium yaitu didapatkan adanya peningkatan Hb>18 g/dL, dan hematokrit

    52%

    Maka diagnosa yang tepat untuk pasien tersebut adalah polisitemia vera

    15. Pemeriksaan laboratorium lanjutan yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa pasti pasien

    tersebut di atas adalah:

    a. Darah lengkap

    b. Hapus darah tepi

    c. Elektroforesis

  • d. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang

    e. Laju endap darah

    Jawaban d. Pemeriksaan sumsum tulang.

    Untuk menegakkan diagnosa suatu keganasan hematologi diperlukan pemeriksaan aspirasi sumsum

    tulang

    16. Kelainan di atas bisa juga disebabkan oleh keadaan fisiologis, seperti pada keadaan:

    a. Tinggal di daerah dataran tinggi

    b. Thalasemia

    c. Trauma otot skeletal

    d. Leukemia

    e. Demam

    Jawaban a. tinggal di daerah dataran tinggi

    Di daerah dataran tinggi/pegunungan tekanan udaranya lebih rendah dibandingkan di daerah dataran

    rendah, sehingga tubuh akan kekurangan oksigen. Maka, tubuh akan berusaha untuk meningkatkan

    kadar oksigen, dengan cara meningkatkan produksi eritosit.

    17. Salah satu kriteria WHO tahun 2008 untuk menegakkan diagnosa akut leukemia adalah :

    a. Ditemukan blas >5% pada aspirasi sumsum tulang

    b. Ditemukan blas < 5% pada aspirasi sumsum tulang

    c. Ditemukan blas > 20% pada aspirasi sumsum tulang

    d. Ditemukan blas < 20% pada aspirasi sumsum tulang

    e. Ditemukan blas > 10% pada aspirasi sumsum tulang

    Jawaban c. Ditemukan blas > 20% pada aspirasi sumsum tulang

    Menurut WHO tahun 2008, diagnosa akut leukemia dapat ditegakkan bila dijumpai blas > 20% pada

    pemeriksaan sumsum tulang.

    18. Salah satu penyakit yang tergolong dalam Myeloproliferative Disease (MPD) adalah:

    a. Leukemia Myeloid Kronik

    b. Leukemia Myeloid Akut

  • c. Immune Trombocytopenia Purpura (ITP)

    d. Hemofilia

    e. Talassemia

    Jawaban a. Leukemia Myeloid Kronik

    Yang termasuk dalam Myeloproliferative Disease (MPD) adalah:

    1. Leukemia Myeloid Kronik

    2. Essential trombocytemia

    3. Myelofibrosis

    4. Polisitemia vera

    Seorang anak perempuan 6 tahun dirujuk ke laboratorium karena muncul titik-titik merah di

    tungkainya.

    Hasil laboratorium sebagai berikut : Hb 12 g/dL, Ht 36%, Leukosit 6.700//uL. Hitung jenis leukosit

    :Basophil 0, Eosinophil 2%, Batang 5%, Segmen 57% Limfosit 34% Monosit 2%,Trombosit 60.000/uL.

    PT 12 detik (N 11 14) APTT 35 detik ( 27 37). Urinalisa protein negatif, darah negatif, sedimen

    leukosit 2-3/LPB, eritrosit 0-1.

    19.Menurut saudara diagnosis apa yang paling sesuai untuk kasus di atas :

    a. Anemia Aplastik

    b. DIC

    c. ITP

    d. TTP

    e. HUS

    Jawaban : c karena hanya jumlah trombosit yang rendah, semua parameter lain dalam batas normal.

    20. Pemeriksaan apa yang dapat dipakai membedakan trombositopenia akibat gangguan produksi

    dengan peningkatan destruksi :

    a. Darah tepi

    b. Sumsum tulang

    c. Masa perdarahan

    d. Agregasi trombosit

  • e. PT dan APTT

    Jawaban : b karena pada sumsum tulang bisa dinilai bagaimana pembentukan trombosit dari

    megakariosit.

    21.Vitamin K diperlukan untuk karboksilasi glutamic acid menjadi gama karboksi glutamate pada faktor

    koagulasi di bawah ini :

    a. Fibrinogen

    b. Protrombin

    c. F V

    d. F VIII

    e. F XII

    Jawaban b : karena protrombin termasuk vitamin K dependent faktor

    Seorang anak laki laki 6 tahun dibawa ke dokter gigi karena giginya goyang. Setelah dicabut perdarahan

    segera berhenti, tetapi setelah sampai di rumah muncul perdarahan dari bekas gigi yang dicabut.

    22.Perdarahan yang dialami anak tersebut dinamakan :

    a. perdarahan spontan

    b. perdarahan yang terlambat (delayed bleeding)

    c. hemartrosis

    d. hematoma

    e. mucosal bleeding

    Jawaban b : karena perdarahan tidak langsung terjadi.

    23.Perdarahan seperti pada kasus di atas sering disebabkan oleh

    a. Trombositopenia

    b. Gangguan fungsi trombosit

    c. Hemofilia

    d. Gangguan vaskuler

    e. Akibat obat penghambat trombosit

  • Jawaban C : karena delayed bleeding disebabkan gangguan pada sistem koagulasi dan hemophilia

    adalah gangguan koagulasi.

    24. Pada pemeriksaan laboratorium hasil abnormal dijumpai pada

    a. PT

    b. Jumlah trombosit

    c. APTT

    d. Fibrinogen

    e. Masa perdarahan

    Jawaban c : karena APTT menguji jalur intrinsik, sedangkan factor VIII dan IX berfungsi pada jalur

    intrinsik.

    Seorang wanita 50 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sebelah kanan. Pada pemeriksaan USG

    ditemukan batu empedu. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 13 g/dL Ht 3 %, Leukosit 12000/uL,

    Trombosit 350 000/uL PT 16 detik (N 10 -14 detik) APTT 42 detik (N 27 37 detik). Fibrinogen

    260 mg/dL (N 10 30 mg/dL) D dimer 200 ng/mL (N < 500 ng/mL) Albumin 3,5 g/dL Protein total 7.8

    g/dL

    25. Hasil laboratorium sesuai dengan

    a. Hemophilia A

    b. Defisiensi F VII

    c. DIC

    d. Defisiensi vitamin K

    e. Cirrhosis hati

    Jawaban d : karena batu empedu menyebabkan kolestasis sehingga empedu tidak mencapai usus

    dan vitamin K tidak dapat diserap.

    26. Setelah disuntik vitamin K diperiksa lagi PT dan APTT, hasilnya PT 12 detik dan APTT 34 detik

    Hasil ini menunjukkan bahwa

    a. Defisiensi vitamin K disebabkan oleh gangguan absorbsi

    b. Defisiensi vitamin K karena asupan yang kurang

    c. Defisiensi vitamin K karena usus steril

  • d. Hasil yang abnormal disebabkan efek obat penghambat vitamin K

    e. Hasil laboratorium sesuai cirrhosis hati.

    Jawaban A : karena pemberian suntikan vitamin K dapat mengoreksi hasil PT dan APTT

    Seorang laki laki masuk ke IGD karena digigit ular 1 jam yang lalu. Nafasnya sesak dan terdapat

    perdarahan dari hidung dan mulut.

    Hasil pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :

    Hb 13 g/dL Ht 39 %, Leukosit 14300/uL Hitung jenis basophil 0, eosinophil 2%, batang % segmen

    82% limfosit 10% monosit 6%. Trombosit 72 000/uL. PT 19 (N 10 13) APTT 57 (N 27 37)

    Fibrinogen 110 mg/dL (N 130 380 mg/dL)

    D dimer 2500 ng/mL (N < 500 ng/mL)

    27.Berdasarkan klinis dan laboratorik apa diagnosis kerja saudara ?

    a. ITP

    b. Deep vein thrombosis

    c. Hemofilia A

    d. DIC

    e. Defisiensi vitamin K

    Jawaban D : karena pada DIC dijumpai pemanjangan PT dan APTT, trombositopenia dan

    peningkatan kadar D dimer.

    28.Peningkatan kadar D dimer menggambarkan

    a. Pemecahan fibrinogen

    b. Pemecahan fibrin monomer

    c. Aktivasi koagulasi tanpa aktivasi fibrinolysis

    d. Aktivasi koagulasi disertai aktivasi fibrinolysis

    e. Aktivitas antiplasmin menurun

    Jawaban d : karena aktivasi koagulasi menghasilkan thrombin yang akan mengubah fibrinogen

    menjadi fibrin, dan mengaktifkan F XIII menjadi F XIIIa yang menyebabkan terjadinya ikatan

    cross link pada fibrin. Jika terjadi aktivasi fibrinolysis , cross linked fibrin dipecah oleh plasmin

    menghasilkan D dimer.

  • Seorang wanita melahirkan anak yang kedua. Bayinya meninggal dengan tanda edema, ascites,

    pembesaran hati dan limpa. Keadaan tersebut dinamakan hydrops fetalis.

    29.Keadaan tersebut sering terjadi jika

    a. Ibu Rh positif dan ayah Rh negatif :

    b. Ibu Rh negatif dengan ayah Rh positif

    c. Ibu Rh positif dan ayah Rh positif

    d. Ibu golongan A dan ayah golongan O

    e. Ibu golongan O dan ayah golongan A

    Jawaban B : karena Rh positif bersifat dominan sehingga janin juga Rh positif. Pada kehamilan

    pertama eritrosit janin masuk ke sirkulasi ibu dan menyebabkan sensitisasi sehingga ibu membentuk

    anti Rh yang merupakan IgG. Anti Rh ini dapat masuk melewati plasenta karena IgG molekulnya

    relative kecil, dan menyebabkan reaksi hemolitik pada janin. Reaksi hemolitik menyebabkan anemia

    dan merangsang eritropoiesis ekstrameduler di hati dan limpa sehingga terjadi hepatosplenomegali.

    Hati yang mengalami kerusakan tidak dapat mensintesis protein sehingga terjadi hipoproteinemia dan

    menyebabkan edema.

    30. Patogenesis hemolytic disease of the newborn adalah:

    a. Eritrosit ibu dihancurkan oleh anti Rh dari janin

    b. Anti Rh dari ibu masuk melewati plasenta dan menghancurkan eritrosit janin

    c. Anti A dari ibu masuk melewati plasenta dan menghancurkan eritrosit janin

    d. Anti B dari ibu masuk melewati plasenta dan menghancurkan eritrosit janin

    e. Eritrosit ibu masuk ke janin dan merangsang pembentukan anti Rh

    Jawaban b. Karena anti Rh adalah IgG yang molekulnya relatif kecil dan dapt melewati plasenta.

    Seorang anak laki-laki 10 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bengkak pada seluruh badan,yang

    dialami sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya bengkak pada kelopak mata, kemudian sampai ke seluruh tub

    uh.Keluhan yang lain tidak dirasakan. Setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis, dokter memin

    ta pemeriksaan laboratorium darah lengkap dan urinalisis

    31. Hasil urinalisis menunjukkan protein +4, maka kadar protein dalam urin pasien tersebut adalah...

    a. 0,2-0,5gr%

    b. 0,01-0,05 gr%

  • c. >0,5 gr%

    d.

  • 35. Kadar glukosa pada urin pasien tersebut adalah...

    a. 0,5-1 gr%

    b. 2,5-4,0 gr%

    c. 1,5-2,5 gr%

    d. 2-3,5 gr%

    Jawaban : b

    Seorang wanita 25 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah, yang diala

    mi sejak 3 hari yang lalu. Nyeri terutama saat berkemih. Pasien juga mengeluh sering-sering berkemih. D

    okter yang merawat meminta pemeriksaan urinalisis.

    36. Pada pemeriksaan carik celup, parameter untuk menilai ada atau tidaknya bakteri adalah...

    a. Asam askorbat

    b. Keton

    c. Nitrit

    d. Urobilinogen

    e. Glukosa

    Jawaban : c

    37. Pemeriksaan sedimen urin menunjukkan hasil Leukosit 25/LPB, Eritrosit 10/LPB, Epitel 5/LPB, bakt

    eri +2. Untuk memeriksa sedimen urin, maka sampel urin harus disentrifus terlebih dahulu selama 5

    menit dengan kecepatan...

    a. 500 rpm

    b. 2000 rpm

    c. 4000 rpm

    d. 1000 rpm

    e. 3000 rpm

    Jawabab : b

    38. Pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan untuk mencari diagnosis pasti pasien di atas adalah...

    a. Tes glukosa urin

    b. Tes kultur urin

    c. Tes esbach

  • d. Tes protein urin

    e. Tes Darah Lengkap

    Jawaban : b

    39. Hasil pemeriksaan pada nomor 38 yang menunjukkan hasil positif infeksi saluran kemih adalah...

    a. 103 CFU

    b. 105 CFU

    c. 104 CFU

    d.

  • c. Kreatinin

    d. Urea Clearance

    e. Kreatinin clearance

    Jawab : a. Bilirubin urin

    43. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan filtrasi glomerulus (Glomeruli Filtration Rate

    =GFR)

    a. keseimbangan tekanan-tekanan yang bekerja pada dinding kapilar

    b. kecepatan aliran darah ke ginjal (renal blood flow= RBF)

    c. kecepatan aliran plama dalam glomeruli (glomerular plasma flow=GPF)

    d. permeabilitas serta luas permukaan kapilar yang berfungsi

    e. Semua benar

    Jawab : e Semua benar

    44. Suatu keadaan dimana terjadi penurunan faal ginjal yang menahun, umunya irreversibel dan

    perlangsungannya cukup lama, disebut

    a. Insufisiensi renal

    b. Akut Kidney Injury

    c. Bukan salah satu diatas

    d. Gagal ginjal kronik

    e. Impaired renal function

    Jawab : d. 4 benar. Gagal ginjal kronik

    45.Urin yang pertama kali dikemihkan 11/2- 3 jam setelah makan. Berguna untuk test glukosuria disebut

    a. Urin pagi

    b. Urin sewaktu

    c. Urin postprandial

    d. Urin 2 gelas dan urin 3 gelas

    e. Semua salah

    Jawab : c. Urin post prandial

    46.Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil tes urin yaitu, kecuali

    a. Penggunaan obat

    b. Sampel kurang dari 30 menit

    c. Tempat urin tidak bersih

  • d. Pasien tidak memenuhi aturan misalnya puasa atau postprandial

    e. Makanan pasien

    Jawab : b. Sampel kurang 30 menit

    47. Tujuan pemeriksaan laboratorium gagal ginjal kronik (GGK) yaitu, kecuali

    a. Untuk menetapkan adanya GGK

    b. Menentukan ada tidaknya kegawatan

    c. Menentukan derajat kerusakan ginjal

    d. Membantu menetapkan etiologi

    e. Semua diatas salah

    Jawab : e. Semua diatas salah

    Seorang wanita , Ny A, 42 th datang ke Rumah sakit dengan keluhan kulit berwarna kuning, nyeri pada

    perut kanan atas yg menjalar ke punggung, dan kencing berwarna seperti teh. Pada pemeriksaan

    laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya, wanita tsb dicurigai menderita kolestasis akibat batu

    kandung empedu.

    48.Pada kolestasis , pemeriksaan enzim dibawah ini sangat membantu diagnosis:

    a. Alanin Amino Transferase (ALT)

    b. Aspartat Amino Transferase (AST)

    c. Alkalin Phosphatase (ALP)

    d. Laktic Dehydrogenase (LDH)

    e. Kolinesterase

    Jawaban : (C)

    49. Pada penderita ini urine berwarna seperti teh disebabkan oleh adanya bahan sbb :

    a. Urobilin

    b. Bilirubin

    c. Sterkobilin

    d. Hemoglobin

    e. Mioglobin

    Jawaban : (b)

    50. Pada obstruksi total saluran empedu,akan terjadi hal-hal tersebut dibawah ini, kecuali:

  • a. Peningkatan bilirubin tak terkonjugasi dalam serum

    b. Peningkatan bilirubin terkonjugasi dalam serum

    c. Urobilin urine negatif

    d. Acholic feses

    e. Urine berwarna seperti teh

    Jawaban : (a)

    51.Pada penderita hepatitis virus, didapatkan ikterus, kadar anzim AST dan ALT meningkat dan adanya

    bilirubin dalam urine. Setelah klinis membaik, ternyata kadar bilirubin serum tetap diatas nilai

    normal, AST dan ALT dalam batas normal, bilirubin urine negatif. Kemungkinan hal tersebut adalah

    akibat dari:

    a. Adanya urobilin dalam urine

    b. Adanya bilirubin alfa dalam serum

    c. Adanya bilirubin beta dalam serum

    d. Adanya bilirubin delta dalam serum

    e. Adanya gangguan konjugasi bilirubin dalam darah

    Jawaban : (d)

    52.Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mual dan badan terasa lemah

    serta urine warna seperti teh muda. Pada anamnesis : pengguna narkoba dengan jarum suntik sejak 4

    bulan yang lalu. Pada pemeriksaan laboratorium : SGOT dan SGPT meningkat. Saran pemeriksaan

    laboratorium untuk membantu diagnosis adalah :

    a. Anti HAV IgG

    b. Anti HAV IgM

    c. HBs Ag

    d. HBeAg

    e. HBV DNA

    Jawaban : C

    Seorang wanita 50 tahun, dengan keluhan luka pada ibu jari kaki, kehitaman, berbau sejak satu bulan.

    Berat badan menurun, malam hari sering kencing.

    53. Pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit yang

    mendasari kelainan ini adalah:

    a. Hemoglobin, lekosit, trombosit

  • b. Urine lengkap

    c. Kultur pus dari luka tersebut

    d. Glukosa darah

    e. Kolesterol

    Jawaban : d. Glukosa darah utk mendiagnosis DM krn terdapat gangren, berat badan

    menurun, sering kencing.

    54.Untuk deteksi dini kelainan ginjal akibat komplikasi penyakit tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan:

    a. Fruktosamin

    b. HbA1c

    c. Mikroalbumin urine

    d. Klirens kreatinin

    e. BUN (blood urea nitrogen)

    Jawaban: c. Mikroalbumin urine utk mendeteksi kebocoran glomerulus minimal yg masih reversible

    55. Untuk mengetahui regulasi glukosa darah jangka panjang perlu dilakukan pemeriksaan:

    a. Insulin serum

    b. Glukagon serum

    c. HbA1c

    d. Islet Cell Antibody

    e. Glukosa darah sesaat

    Jawaban: c. HbA1c krn merupakan ikatan glukosa dengan hemoglobin yg irreversible yang

    tergantung pada umur eritrosit

    56. Seorang wanita 30 thn dengan keluhan berdebar-debar, berat badan menurun, benjolan dileher, bola

    mata menonjol. Hasil pemeriksan lab yg sesuai adalah:

    a. T4 meningkat, TSH meningkat, kolesterol meningkat

    b. T4 meningkat, TSH meningkat, kolesterol menurun

    c. T4 meningkat, TSH menurun, kolesterol menigkat

    d. T4 meningkat, TSH menurun, kolesterol menurun

    e. T4 menurun, TSH menurun, kolesterolmenurun

    Jawaban: d.hipertiroid primer dengan lipolisis meningkat

  • Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan demam yang menetap selama 5

    hari disertai perut terasa menghisap. Dokter menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan IgG dan IgM

    dengue.

    57.Dari hasil pemeriksaan didapati IgM positif dan IgG negatif, maka diagnosa kerja saat pasien ini

    adalah :

    a. infeksi primer virus dengue

    b. infeksi sekunder virus dengue

    c. bukan infeksi virus dengue

    d. infeksi kronik virus dengue

    e. infeksi kronik non-dengue

    Jawaban : a

    Pada infeksi primer virus dengue, anti dengue IgM mulai muncul kurang dari hari ke 4 setelah

    munculnya demam. Kadar IgM tersebut akan terus meningkat sampai puncaknya dan akan kembali

    menurun dan hilang antara hari ke-30 sampai hari ke-60. Peningkatan IgM akan diikuti dengan

    peningkatan IgG yang akan mencapai nilai puncak pada hari ke-15, kemudian IgG akan turun pelahan

    hingga kadar rendah dan menetap seumur hidup. Pada infeksi sekunder virus dengue, IgG akan

    meningkat cepat dengan kadar yang sangat tinggi dan bertahan hingga waktu yang lama. Sedangkan

    IgM akan timbul dengan kadar rendah dan akan segera menghilang. Hasil pemeriksaan yang

    menunjukkan IgM positif dan IgG negatif menunjukkan infeksi primer.

    Seorang wanita berusia 15 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan demam yang menetap selama 4

    hari disertai kepala pusing dan nyeri tulang. Dokter menganjurkan untuk dilakukan pemeriksaan jumlah

    trombosit dan IgG & IgM dengue.

    58.Dari hasil pemeriksaan didapati jumlah trombosit 115 x 103/ml, IgM negatif dan IgG positif, maka

    diagnosa kerja saat pasien ini adalah :

    a. infeksi primer virus dengue

    b. infeksi sekunder virus dengue

    c. bukan infeksi virus dengue

    d. infeksi kronik virus dengue

    e. infeksi kronik non-dengue

    Jawaban : b

  • Pada infeksi primer virus dengue, anti dengue IgM muali muncul kurang dari hari ke 4 setelah

    munculnya demam. Kadar IgM tersebut akan terus meningkat sampai puncaknya dan akan kembali

    menurun dan hilang antara hari ke-30 sampai hari ke-60. Peningkatan IgM akan diikuti dengan

    peningkatan IgG yang akan mencapai nilai puncak pada hari ke-15, kemudian IgG akan turun

    pelahan hingga kadar rendah dan menetap seumur hidup. Pada infeksi sekunder virus dengue, IgG

    akan meningkat cepat dengan kadar yang sangat tinggi dan bertahan hingga waktu yang lama.

    Sedangkan IgM akan timbul dengan kadar rendah dan akan segera menghilang. Hasil pemeriksaan

    IgM negatif dan IgG positif menunjukkkan infeksi sekunder.

    59.Pemeriksaan laboratorium apa yang sebaiknya dilakukan untuk memantau perjalanan penyakit pasien

    tersebut?

    a. Darah lengkap

    b. PCR

    c. LED

    d. CRP

    e. NS1

    Jawaban: a

    Infeksi sekunder virus dengue dapat menyebabkan terjadinya demam berdarah dengue dan dengue

    shock syndrome, untuk itu pemeriksaan jumlah trombosit dan hematokrit yang termasuk dalam

    pemeriksaaan darah lengkap sebaiknya dilakukan untuk pemantauan perjalanan penyakit.

    60.Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke rumah sakit diantar oleh ibunya dengan keluhan

    demam sejak 1 hari yang lalu. Anak laki-laki diketahui tinggal di daerah endemik demam berdarah.

    Pemeriksaan apa yang sebaiknya dianjurkan kepada pasien tersebut ?

    a. LED

    b. Sediaan apus darah tepi

    c. NS-1

    d. IgG dan IgM anti dengue

    e. PCR

    Jawaban : c

    Pemeriksaan laboratorium NS-1 dapat dilakukan sejak hari pertama munculnya demam.

  • 61.Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya datang ke puskesamas dengan keluhan demam

    sejak 4 hari yang lalu. Dari pemeriksaan darah didapati adanya limfosit biru pada pemeriksaan darah

    tepi. Apakah kegunaan pemeriksaaan sedian apus darah tepi pada kasus ini?

    a. menegakkan diagnosa infeksi dengue

    b. menentukan terapi

    c. menyingkirkan infeksi virus dengue atau non dengue

    d. menentukan prognosa pada infeksi dengue

    e. memantau terapi infeksi dengue

    Jawaban : c

    Pemeriksaaan limfosit plasma biru pada sediaan hapus darah tepi penderita infeksi virus dengue dapat

    dipakai sejak hari ke-3 demam dan memuncak pada hari keenam demam. Pemeriksaaan ini dapat

    diambil untuk membedakan infeksi virus dengue dan virus non dengue.

    62. Kuman TBC dapat cepat mati di :

    a. Tempat yang lembab

    b. Tempat gelap

    c. Tempat terkena sinar matahari

    d. Ruangan tertutup

    e. Tempat yang dingin

    Jawaban : c

    63.Masa inkubasi tuberkulosis berlangsung sekitar :

    a. 3 bulan

    b. 4 bulan

    c. 5 bulan

    d. 6 bulan

    e. 7 bulan

    Jawaban : d

    64.Gejala utama pada tuberkulosis adalah :

    a. Demam lebih dari seminggu

    b. Demam lebih dari sebulan

  • c. Batuk dan berdahak 2 (dua) minggu atau lebih

    d. Batuk dan berdahak 3 (tiga) minggu atau lebih

    e. Batuk dan berdahak lebih dari sebulan

    Jawaban : d

    65.Gejala-gejala tambahan pada tuberkulosis adalah :

    a. Demam

    b. Nafsu makan berkurang

    c. Badan lemah

    d. Malaise

    e. Semuanya benar

    Jawaban : e

    66. TBC Paru BTA positif, jika :

    a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen sputum Sewaktu-Pagi-Sewaktu (SPS) hasilnya BTA

    positif

    b. 1 spesimen sputum SPS hasilnya BTA positif dan foto rontgen dada menunjukkan gambaran

    tuberkulosis aktif

    c. Harus 3 (tiga) spesimen sputum SPS positif

    d. a dan b benar

    e. a dan c benar

    Jawaban : d

    67.Yang termasuk klasifikasi TBC Ektra-Paru berat adalah :

    a. TBC kelenjar limfe

    b. Pleurits eksudativa unilateral

    c. Pleuritis eksudativa duplex

    d. TB Tulang (kecuali tulang belakang)

    e. TB sendi dan kelenjar adrenal

    Jawaban : c

  • 68.Diagnosa tuberculosis dapat ditegakkan berdasarkan :

    1. Anamnesa

    2. Pemeriksaan klinis

    3. Pemeriksaan laboratorium

    4. Pemeriksaan radiologi

    5. Semuanya benar

    Jawaban : d

    69.Tes laboratorium yang paling sering dilakukan adalah :

    a. Tes BTA sputum

    b. Tes biakan dan identifikasi M. tuberculosis

    c. Tes PCR

    d. a dan b benar

    e. a dan c benar

    Jawaban : d

    70.Yang termasuk Tes serologis adalah :

    a. Tes BTA sputum

    b. Tes biakan dan identifikasi M. tuberculosis

    c. PCR

    d. TB-Dot

    e. Tes Kepekaan Antibiotika

    Jawaban : d

    71.Yang termasuk Tes molekuler adalah :

    a. PCR

    b. TB-Dot

  • c. ELISA

    d. ICT-TB

    e. Mycodot

    Jawaban : a

    Seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam dan diare. Demam

    sudah dirasakan sejak satu minggu yang lalu. Demam bersifat naik-turun, turun di pagi hari dan

    meningkat kembali pada malam harinya. Pada pemeriksaan fisik tampak lidah seperti ditutupi selaput

    putih kotor.

    72. Berdasarkan keterangan diatas, diagnosa diagnosa kerja pasien tersebut adalah:

    a. demam tifoid

    b. food poisoning oleh E.coli

    c. botulismus

    d. disentri amuba

    e. disentri basiler

    Jawaban : a

    Gejala klinis demam tifoid yang khas yaitu demam yang dapat berlangsung 3 minggu. Bersifat febris

    remiten dan suhu tidak berapa tinggi. Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur

    meningkat setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam

    hari. Biasanya didapatkan konstipasi, akan tetapi mungkin pula normal bahkan dapat terjadi diare.

    Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap. Bibir kering dan pecah-pecah (ragaden) . Lidah

    ditutupi selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor.

    Pada abdomen mungkin ditemukan keadaan perut kembung (meteorismus). Hati dan limpa

    membesar disertai nyeri pada perabaan.

    73.Pemeriksaan laboratorium yang dapat dianjurkan adalah :

    a. Urinalisa

    b. CRP

    c. HST

    d. VDRL

    e. Tubex

    Jawaban : e

  • Pemeriksaan Laboratorium untuk demam tifoid:

    1. Darah Pemeriksaan Rutin

    2. Diagnosis mikrobiologik/pembiakan kuman

    a. kultur bakteri

    b. isolasi bakteri (Mac Conkey)

    c. Pewarnaan Gram

    d. Tes Biokimia

    3. Diagnosis serologik

    a. Uji Widal

    b. Uji Enzym-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

    c. Uji TUBEX

    d. Uji Typhidot

    Salah satu pemeriksaan serologik untuk infeksi salmonela adalah dengan Uji TUBEX

    74.Penularan penyakit ini adalah melalui :

    a. makanan yang terkontaminasi

    b. udara yang telah terkontaminasi virus

    c. kotoran tikus

    d. droplet dari orang yang telah terinfeksi

    e. makanan-minuman yang terkontaminasi kotoran ternak

    Jawaban : a

    Penularan penyakit demam tifoid oleh basil Salmonella typhi ke manusia melalui makanan dan

    minuman yang telah tercemar oleh feses atau urin dari penderita tifoid.

    75.Salah satu hal yang sebaiknya diperhatikan saat menginterpretasi hasil pemeriksaan Widal adalah :

    a. Tinggi nya suhu tubuh

    b. Waktu pemeriksaan selama perjalanan penyakit

    c. Beratnya diare

    d. Adanya lendir dan darah

    e. Golongan darah

    Jawaban : B

    Beberapa faktor yang mempengaruhi uji Widal antara lain :

  • 1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Penderita

    a. Keadaan umum gizi penderita

    b. Waktu pemeriksaan selama perjalanan penyakit

    c. Pengobatan dini dengan antibiotik

    d. Penyakit-penyakit tertentu

    e. Pemakaian obat imunosupresif atau kortikosteroid dapat menghambat pembentukan

    antibodi.

    f. Vaksinasi

    g. Infeksi klinis atau subklinis oleh Salmonella sebelumnya

    2. Faktor-faktor teknis

    a. Aglutinasi silang

    b. Konsentrasi suspensi antigen

    c. Strain salmonella yang digunakan untuk suspensi antigen nsi antigen dari strain lain.

    76.Diagnosis pasti penyakit filariasis ditegakkan dengan cara :

    a. Pemeriksaan apusan darah tipis

    b. Menemukan mikrofilaria dalam darah

    c. Menangkap nyamuk dan memeriksa cairan lambungnya

    d. Menemukan antibodi terhadap filarial

    e. Melihat cacing dewasa di paru-paru

    Jawaban : b

    77. Tropical Pulmonary Eosinofil (TPE) ..........

    a. Terjadi pada orang yang resisten terhadap infeksi

    b. Antigen filarial ditemukan meninggi di darah

    c. Ditandai oleh batuk

    d. Terutama pada orang yang tinggal di daerah endemis

    e. Merupakan gejala awal infeksi filarial

    Jawaban : b

    78.Pada nyamuk yang baru menghisap darah penderita filariasis, asam lambungnya ditemukan larva

    stadium.....

  • a. I

    b. II

    c. III

    d. IV

    e. V

    Jawaban : c

    79.Bila mikrofilaria terdapat di dalam darah tepi pada malam hari, periodisitasnya disebut

    a. Periodik nokturnal

    b. Periodik diurnal

    c. Periodik sub diurnal

    d. Non periodik

    e. Periodisitas

    Jawaban : a

    80.Yang sesuai dengan teknik membran filtrasi, kecuali ........

    a. Darah vena diambil pada malam hari

    b. Darah vena diambil pada siang hari

    c. Menggunakan filter membran berpori silindris polikarbonat

    d. Diamati pada tahap awal penyakit

    e. Deteksi mikrofilaria dan menghitung beratnya infeksi

    Jawaban :b

    81.Pada kasus dimana parasitemia yang rendah, dapat dilakukan teknik deteksi parasit filarial :

    a. konsentrasi metode Knott

    b. Teknik provokasi

    c. Teknik membrane filtrasi

    d. Semua benar

    e. Semua salah

    Jawaban :d

    82.Pewarnaan sediaan apusan darah tipis dan tebal untuk deteksi parasit filarial menggunakan......

  • a. Ziehl Nielsen

    b. Pewarnaan gram

    c. Pewarnaan flourokrom

    d. Pewarnaan Prussian Blue

    e. Pewarnaan Giemsa

    Jawaban : e

    83.Hospes reservoir pada penularan filariasis kecuali ........

    a. Nyamuk

    b. Serangga

    c. Babi

    d. Anjing

    e. Kucing

    Jawaban : c

    84.Penyebab filariasis adalah :

    a. Wuchereria bancrofti

    b. Brugia malayi

    c. Brugia timori

    d. Semua benar

    e. Semua salah

    Jawaban : d

    85. Elefantiasis merupakan stadium ......

    a. Masa paten

    b. Masa inkubasi

    c. Stadium akut

    d. Stadium menahun

    e. Semua salah

  • Jawaban : d

    86.Plasmodium vivaks secara klinis dikenal sebagai :

    a. Tertiana

    b. Kuartana

    c. Ovale

    d. Malariae

    e. Tropika

    Jawab : a

    87.Pola demam infeksi plasmodium falciparum :

    a. demamnya yang timbul setiap 3 hari sekali.

    b. pola demamnya yang timbul setiap 4 hari sekali.

    c. pola demam tidak khas setiap 1-2 hari sekali

    d. pola demamnya yang biasanya timbulsetiap 3 hari sekali

    e. pola demam tiap hari.

    Jawab : d

    88.Parasit dalam eritrosit (EP) secara garis besar mengalami 2 stadium yaitu:

    a. Stadium cincin

    b. Stadium Matur

    c. Stadium Immatur

    d. A dan B benar

    e. A dan C benar

    Jawab : D

    89.Pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk menegakkan diagnosa malaria antara lain :

    a. Pemeriksaan mikroskop

    b. Pemeriksaan imunoserologi

    c. Pemeriksaan serologi

    d. Pemeriksaan kimia darah

    e. Semua benar

    Jawab : e

  • 90.Yang termasuk metode pemeriksaan mikroskopis malaria antara lain :

    a. Semi quantitative buffy coat (QBC)

    b. Pemeriksaan sediaan darah tebal

    c. Pemeriksaan sediaan darah tipis

    d. B dan C benar

    e. Semua benar

    Jawab : E

    91. Pemeriksan viral load (partikel virus dalam darah) HIV dapat dikerjakan dengan memakai metode:

    a. Immunofluorescens

    b. Turbidimetri

    c. PCR

    d. ELISA

    e. RIA

    Jawaban : C

    92. Sel sasaran virus HIV adalah :

    a. limfosit

    b. neutrofil

    c. basofil

    d. sel darah merah

    e. eosinofil

    Jawaban : a

    Seorang laki-laki berusia 29 tahun datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan tes HIV.

    Alasan laki-laki tersebut ingin melakukan pemeriksaan ini adalah karena 5 bulan yang lalu ia pernah

    melakukan hubungan seksual dengan wanita yang baru dikenalnya. Saat ini pasien tidak mengeluhkan

    gejala apa-apa.

    93. Apakah yang sebaiknya dilakukan sebelum laki-laki tersebut melakukan pemeriksaan tes HIV?

    a. melakukan konseling terlebih dahulu

    b. berpuasa 8-12 jam sebelum pengambilan darah

    c. menunggu waktu window period 3 bulan

  • d. melakukan pemeriksaan darah rutin

    e. memastikan kepada teman wanitanya apakah ia HIV positif atau negatif

    Jawaban : A

    Seseorang yang ingin menjalani tes HIV untuk keperluan diagnosis harus mendapatkan konseling pra

    tes. Hal ini dilakukan agar ia mendapat informasi sejelas-jelasnya mengenai infeksi HIV/AIDS

    sehingga dapat megambil keputusan terbaik untuk dirinya serta siap menerima apapun hasil tesnya

    nanti.

    94.Apabila dari hasil pemeriksaan serologi antibodi terhadap HIV menunjukakan hasil pemeriksaan

    pertama Reaktif dan pemeriksaan kedua negatif maka yang harus dilakukan adalah :

    a. dirujuk untuk konseling hasil pemeriksaan degan hasil positif

    b. keluarkan hasil pemeriksaan positif terinfeksi HIV

    c. lakukan kembali pemeriksaan seperti sebelumnya

    d. keluarkan hasil pemeriksaan negatif terinfeksi HIV

    e. dirujuk untuk konseling hasil pemeriksaan degan hasil negatif

    Jawaban : c

    Di Indonesia direkomendasikan penggunaan strategi III sebagai tes saring yang ditujukan untuk

    menegakkan diagnosis.

    Sedangkan bila hasil tes menunjukkan reaktif, harus dilanjutkan dengan pemeriksaan kedua. Pada

    strategi III bila hasil pemeriksaan pertama menununjukkan hasil reaktif sedangkan pemeriksaan

    kedua menunjukkan non-reaktif, maka ulangi tes dengan menggunakan reagen yang digunakan pada

    tes pertama dan kedua.