pembahasan refrat

download pembahasan refrat

of 9

Transcript of pembahasan refrat

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    1/9

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Rongga mulut terdiri dari bibir, gigi, gusi, selaput lendir mulut, langit-langit

    mulut, lidah dan sistem limfoid oral. Rongga mulut memainkan peran penting

    dalam banyak fungsi tubuh utama, termasuk gizi (pengunyahan dan menelan),

    respirasi dan komunikasi. Berbagai spesialis mungkin diminta untuk mendiagnosa

    dan mengobati penyakit rongga mulut, termasuk dokter umum, praktisi perawat,

    dokter gigi, dokter bedah oral, otolaryngologists, rheumatologists, dokter kulit dan

    lain-lain.

    Alat diagnostik yang paling penting untuk pemeriksaan mulut adalah mata

    pemeriksa itu, dibantu oleh sebuah sumber penerangan, sebuah depressor lidah,

    dan penggunaan palpasi dengan jari-jari pemeriksa yang tertutup sarung tangan.

    ama seperti memeriksa setiap area tubuh, penting untuk memeriksa langsung dan

    sistematis semua wilayah rongga mulut. Banyak proses penyakit, jinak dan ganas,

    lokal dan sistemik, dapat hadir sebagai lesi ulkus di rongga mulut. !aftar penyakit

    yang mungkin hadir sebagai lesi ulkus di rongga mulut "ukup luas. #okusnya di

    sini akan membahas tentang ulkus lidah akibat iritasi kronis.

    $

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    2/9

    BAB II

    ISI

    2. 1 Definisi Ulkus

    %lkus atau ulser adalah suatu kerusakan lapisan epitel yang berbatas jelas

    yang membentuk "ekungan, ulkus sering ditemukan di rongga mulut (Regezi et al,

    &''). amun demikian, kerusakan ulkus dapat dibedakan dengan erosi karena

    kerusakan ulkus lebih dalam dari erosi (*andolfo et al, &''+). %lkus oral juga

    disebut aphthous ul"er yang mun"ul sendiri atau dalam kelompok di dalam mulut

    bibir atau pipi. ereka bisa ditemukan di bawah atau di pinggir lidah. %lkus oral

    "epat terbentuk dan dapat sangat nyeri. %lkus biasanya sembuh dengan sendirinya

    dalam waktu satu sampai dua minggu, tetapi mungkin terulang beberapa kali

    dalam setahun.

    %lkus dapat terjadi karena pe"ahnya suatu esikel maupun bulla. alaupun

    ulkus oral mempunyai penampakan klinis yang mirip namun mereka mempunyai

    etiologi yang berlainan yaitu dari reaksi reaktif dapat menjadi neoplastik.

    %lkus traumatikus didefinisikan sebagai suatu kelainan yang berbentuk ulkus

    pada mukosa rongga mulut yang disebabkan oleh paparan trauma (*reenberg,

    &''). %lkus traumatikus merupakan lesi sekunder yang berbentuk ulkus, yaitu

    hilangnya lapisan epitelium hingga melebihi membrana basalis dan mengenai

    lamina propria oleh karena trauma.

    /rauma merupakan penyebab tersering terjadinya ulkus pada membran

    mukosa. Biasanya pasien dapat memperkirakan kejadian yang menimbulkan

    ulkus. 0ada umumnya ulkus terjadi setelah beberapa kali paparan trauma.

    2.2 Klasifikasi

    e"ara klinis dan durasinya, ulkus dapat dibedakan menjadi tipe akut dan

    kronis. %lkus akut biasanya nyeri karena adanya inflamasi akut, tertutup eksudat,

    kuning putih, dikelilingi halo eritematus dan batasnya tidak lebih tinggi dari

    permukaan mukosa dan merupakan lesi yang dangkal dan sembuh dalam waktu

    &

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    3/9

    kurang dari & minggu. %lkus kronis biasanya tidak terlalu sakit, tertutup membran

    berwarna kuning, terjadi indurasi karena jaringan parut dan dikelilingi tepi yang

    lebih tinggi dari permukaan mukosa, dan tidah sembuh dalam waktu lebih dari &

    minggu .

    e"ara klinis, ulkus dapat dibedakan menjadi tipe akut dan kronis, yaitu sebagai

    berikut 1

    $ %lkus akut

    %lkus akut merupakan ulkus yang timbul mendadak, dengan durasi

    kurang dari & minggu, biasanya berupa small ul"eratie lesions yang baru saja

    mun"ul dan berkembang dengan "epat, disertai dengan gejala prodromal. %lkus

    akut biasanya nyeri karena adanya inflamasi akut, tertutup eksudat, kuning putih,

    dikelilingi halo eritematus dan batasnya tidak lebih tinggi dari permukaan mukosa

    dan merupakan lesi yang dangkal. 0ada keadaan akut, hilangnya epitel permukaan

    digantikan oleh jaringan fibrin yang mengandung neutrofil, sel degenerasi dan

    fibrin (onis, &''2). %lkus akut terjadi pada umumnya karena adanya pengaruh

    sistemik, diantaranya yaitu aphthous "omple3 (Beh"et syndrome, #A0A, 4y"li"

    neutropenia, penyakit sistemik yang lainya), dan penyakit yang didahului dengan

    esikel (Re"urent 5ntraoral 6erpes dan 6erpes zoster), serta pengaruh non

    sistemik yang berupa trauma, infeksi bakteri dan irus.

    & %lkus kronis

    %lkus kronis merupakan ulkus yang timbul bertahap, mun"ul selama

    pasien masih mengidap atau berinteraksi dengan penyebab dari ulkus tersebut,

    terjadi berminggu-minggu sampai berbulan-bulan7 long term duration, tidak

    sembuh antara &-2 minggu, namun tidak disertai dengan gejala prodromal,

    biasanya tidak terlalu sakit. %lkus kronis tampak sebagai lesi granulomatous

    difus, tertutup membran berwarna kuning, terjadi indurasi karena jaringan parut

    dan dikelilingi tepi yang lebih tinggi dari permukaan mukosa. 0ada keadaan

    kronis, terdapat jaringan granulasi dan jaringan parut, eosinofil dan infiltrasi

    makrofag dalam jumlah banyak. 8hasnya, mun"ul ulkus berwarna abu-abu

    dengan eksudat fibrinous melebihi permukaan. 0ada kondisi kronis terdapat

    2

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    4/9

    indurasi di jaringan sekitar. %lkus kronis terjadi pada kondisi orang dengan

    penyakit 659, /uber"ulosis, ifilis, dengan keadaan malignansi seperti 44, dll.

    2.3 Etiologi

    %lkus rongga mulut merupakan suatu kejadian yang menunjukan adanya

    kerusakan atau diskontinuitas epitel dalam rongga mulut. !alam rongga mulut,

    ulkus dapat didahului oleh esikel atau bula yang biasanya tidak berusia panjang.

    :esi ulseratif sering dijumpai pada pasien yang berkunjung ke dokter gigi.

    eskipun banyak ulkus rongga mulut memiliki penampakan klinis yang mirip,

    faktor etiologi yang mendasari dapat berariasi mulai dari lesi reaktif, neoplastik

    maupun manifestasi oral penyakit kulit. %lkus dapat pula merupakan manifestasi

    kerusakan epitel karena defek.

    0enyebab ulkus di rongga mulut dapat berma"am-ma"am, misalnya trauma,

    agen infeksi (bakteri, irus, jamur, mikrobakteria), penyakit sistemik (stomatitis

    herpetik, "a"ar air, 659, sifilis, tuber"ulosis, anemia, eritema multiforme, Beh"et;s

    syndrome, li"hen planus), drug-indu"ed (obat-obat sitotoksik, A5!), kelainan

    darah (leukemia, neutropenia), kelainan imunologis, neoplasma (4 atau B44),

    radioterapi, merokok, alkohol maupun kontak alergi .

    2.4 anifestasi Klinis Ulkus Kronis

    anifestasi klinis sangat berbeda dengan penyebab akut. *ambaran

    klinisnya berupa lesi berbatas tegas dengan tepi lebih tinggi dari permukaan

    mukosa dan memiliki dasar yang keras dan kasar. !apat juga timbul sebagai lesi

    granulomatous yang difus. 8arakteristik lainnya adalah tidak mengalami resolusi

    dalam & sampai 2 minggu, sedikit nyeri atau bahkan tidak terasa nyeri.

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    5/9

    Berikut adalah penyebab kronis ulkus oral 1

    1.a. !rau"a #

    %lkus kronik karena trauma berkembang jika terdapat rangsangan traumatik yang

    terus menerus dalam waktu yang lama. enghilangkan rangsangan traumatik

    terkadang "ukup untuk mengawali proses penyembuhan, tapi terapi spesifik

    seperti steroid topikal mungkin dibutuhkan.

    1.$. Infeksi #

    5nfeksi irus ini "ukup jarang, namun dapat terjadi pada pasien A5! dengan

    herpes rekuren. 5nfeksi bakterial nonspesifik lebih sering menyebabkan ulkus oral.

    4ontoh infeksi bakterial dan fungi spesifik adalah gumma pada syphilis tertier,

    tuber"ulous ul"er, a"tinomy"osis , histoplasmosis ,blastomy"osis .

    8andidiasis adalah penyebab paling umum yang berkaitian dengan membran

    mukosa mulut. =ral "andidiasis biasanya tampak dengan gambaran plak putih

    yang terdapat di seluruh bagian mulut, dapat di kerok dengan mudah, tetapi

    meninggalkan bekas kemerahan dan perdarahan pada permukaan mukosa. 0ada

    beberapa kasus, tampak mukosa eritema yang terang dengan plak-plak putih yang

    tersebar.

    0enanganan kandidiasis oral dapat diberikan suspensi oral nystatin. ebelum

    diberikan terapi topikal, membran mokusa mulut harus didebridement dengan

    pembersih mulut yg teroksidasi (half-strength pero3ide). >ika terapi topikal gagal,

    ?

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    6/9

    terapi sistemik dengan menggunakan ketokonazole dapat diterapkan. !engan

    infeksi sistemik yang parah, dapat diberikan amfoteri"in intraena.

    1.%. Neo&las"a #

    @uamous "ell "ar"inoma (44) adalah penyebab keganasan yang paling umum

    pada kaitas oral. :esi ini biasanya diawali dengan lesi "ampuran berwarna putih

    dan merah pada lidah, dasar mulut, atau palatum molle. :esi selanjutnya biasanya

    akan melibatkan ulkus ireguler dengan batas yang luas dan saling tumpah tindih.

    :esi ini tidak dapt sembuh sendiri atapun dengan pemberian obat

    immunosuppressan.

    1.'. Ne%roti(ing sialo"eta&lasia#

    e"rotizing sialometaplasia adalah sebuah kondisi inflamasi yang

    diper"aya disebabkan oleh karena adanya transient iskemik pada jaringan kelenjar

    salia. 5skemik ini dapat terjadi karena proses pembedahan atau terapi radiasi

    atau dari iritasi kronis dari gigi paslu yang pemasangannya tidak baik.

    :esi ini biasanya tampak sebagai ulkus yang dalam pada palatum durum dan

    biasanya mun"ul pada pria berkulit putih diatas ?' tahun. e"ara 6istologis,

    digambarkan dengan nekrosis lobular pada jaringan kelenjar salia, adanya sel-sel

    inflamasi kronik, metaplasia s@uamosa dari du"tus atau a"ini. :esi ini termasuk

    jinak dan se"ara umum dapat resolusi tanpa ada terapi spesifik dalam waktu +

    $' minggu.

    2.) Penatalaksanaan

    0ada kasus ulkus yang kronis, penyebabnya terkadang tidak dapat diketahui

    se"ara pasti. 0ada keadaan ini perlu untuk mengembangkan adanya differential

    diagnosis. 8ondisi yang dapat dijadikan differential diagnosis dalah suatu infeksi

    (sifilis, tuber"ulosis, infeksi jamur) dan keganasan (malignan"y). >ika lesi diduga

    disebabkan oleh trauma, maka penyebabnya sebaiknya diamati. =bserasi

    dilakukan selama & minggu bersamaan dengan pemberian mouth rinseseperti

    +

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    7/9

    larutan sodium bikarbonat. >ika tidak ada perubahan atau bertambah luas

    ukurannya, perlu dilakukan biopsi. 6ilang atau rusak perlu dikembalikan

    kontinuitasnya lewat proses perbaikan, baik dengan "ara regenerasi sel atau

    pembentukan jaringan parut atau sikatrik. 8edua jenis perbaikan ini bertujuan

    mengisi daerah yang rusak agar integritas jaringan kembali normal (er"andentti,

    &''). 5stilah ulnusseringkali digunakan oleh

    para ahli bedah untuk menyebutkan lesi yang disebabkan oleh trauma mekanik

    (iemba, &'$&). %lkus dalam bahasa latin pada 8amus 8edokteran disebut

    dengan ul"us, merupakan luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir

    atau mukosa. 0roses yang terjadi pada ulkus memiliki prinsip yang sama yaitu

    melalui tahap inflamasi, proliferasi dan remodeling yang akan dibahas pada

    subbahasan di bawah .

    C

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    8/9

    BAB III

    PENU!UP

    3.1 Kesi"&ulan

    %lkus adalah suatu kerusakan lapisan epitel yang berbatas jelas yang

    membentuk "ekungan, ulkus sering ditemukan di rongga mulut. e"ara klinis dan

    durasinya, ulkus dapat dibedakan menjadi tipe akut dan kronis.

    %lkus kronis biasanya tidak terlalu sakit, tertutup membran berwarna kuning,

    terjadi indurasi karena jaringan parut dan dikelilingi tepi yang lebih tinggi dari

    permukaan mukosa, dan tidah sembuh dalam waktu lebih dari & minggu .

    0enyebab ulkus di rongga mulut dapat berma"am-ma"am, misalnya trauma, agen

    infeksi (bakteri, irus, jamur, mikrobakteria), penyakit sistemik (stomatitis

    herpetik, "a"ar air, 659, sifilis, tuber"ulosis, anemia, eritema multiforme, Beh"et;s

    syndrome, li"hen planus), drug-indu"ed (obat-obat sitotoksik, A5!), kelainan

    darah (leukemia, neutropenia), kelainan imunologis, neoplasma (4 atau B44),

    radioterapi, merokok, alkohol maupun kontak alergi .

    *ambaran klinisnya berupa lesi berbatas tegas dengan tepi lebih tinggi dari

    permukaan mukosa dan memiliki dasar yang keras dan kasar. !apat juga timbul

    sebagai lesi granulomatous yang difus.

    DA*!A+ PUS!AKA

  • 7/26/2019 pembahasan refrat

    9/9

    $. 4awson, RA, ed. =ral 0athology and !iagnosis.0hiladelphia,0A1 .B.

    aunders $DD&.

    &. Benjamin, B, ed. A 4olor Atlas of =torhinolaryngology.0hiladelphia,0A1

    >.B. :ippen"ott $DD?.

    2. http177adln.lib.unair.a".id7files7disk$7?2