Pembahasan persalinan

10
 1 PEMBAHASAN 2.1 Pemilihan penolong persalinan Salah satu faktor yang paling mempengaruhi apa yang akan terjadi selama  proses melahirkan adalah memilih penolong dalam membantu proses melahirkan. Pemilihan penolong persalinan adalah suatu penetapan pilihan penolong persalinan terhadap persalinan ibu yang melahirkan. Persalinan yang aman memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan  bersih. Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, dikenal beberapa jenis tenaga yang memberi pertolongan kepada masyarakat. Jenis tenaga tersebut adalah sebagai  berikut: 1) Tenaga non kesehatan seperti dukun. 2) Tenaga kesehatan meliputi dokter spesialis dan bidan. 2.2 Jenis-jenis penolong persalinan 1. Dukun Pengertian dukun biasanya seorang wanita sudah berumur ± 40 tahun ke atas,  pekerjaan ini turun temurun dalam keluarga atau karena ia merasa mendapat  panggilan tugas ini. Pendidikan dukun umumnya adalah Kejar Paket A atau tamat SD,  bisa baca tulis dengan kapasitas yang rendah, mereka tidak mendapat ilmu tentang cara pertolongan persalinan secara teori di bangku kuliah, tetapi mereka hanya  berdasarkan pengalaman saja. Peralatan yang digunakannya hanya seadanya seperti memotong tali pusat menggunakan bambu, untuk mengikat tali pusat menggunakan tali naken, dan untuk alasnya menggunakan daun pisang.  Jenis dukun terbagi menjadi dua, yaitu : a) Dukun terlatih yaitu dukun yang telah mendapatkan pelatihan oleh tenaga kesehatan dan telah dinyatakan lulus.  b) Dukun tidak terlatih yaitu dukun yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau dukun yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.  Penolong persalinan oleh dukun mengenai pengetahuan tentang fisiologis dan  patologis dalam kehamilan, persalinan, serta nifas sangat terbatas apabila timbul komplikasi ia tidak mampu untuk mengatasinya, bahkan tidak menyadari akibatnya, dukun tersebut menolong hanya berdasarkan pengalaman dan kurang profesional.

Transcript of Pembahasan persalinan

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 1/10

  1

PEMBAHASAN

2.1 Pemilihan penolong persalinan

Salah satu faktor yang paling mempengaruhi apa yang akan terjadi selama

 proses melahirkan adalah memilih penolong dalam membantu proses melahirkan.

Pemilihan penolong persalinan adalah suatu penetapan pilihan penolong persalinan

terhadap persalinan ibu yang melahirkan.

Persalinan yang aman memastikan bahwa semua penolong persalinan

mempunyai ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan

 bersih. Dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, dikenal beberapa jenis tenaga yang

memberi pertolongan kepada masyarakat. Jenis tenaga tersebut adalah sebagai

 berikut:

1) Tenaga non kesehatan seperti dukun.

2) Tenaga kesehatan meliputi dokter spesialis dan bidan.

2.2 Jenis-jenis penolong persalinan

1. Dukun

Pengertian dukun biasanya seorang wanita sudah berumur ± 40 tahun ke atas,

 pekerjaan ini turun temurun dalam keluarga atau karena ia merasa mendapat

 panggilan tugas ini. Pendidikan dukun umumnya adalah Kejar Paket A atau tamat SD,

 bisa baca tulis dengan kapasitas yang rendah, mereka tidak mendapat ilmu tentang

cara pertolongan persalinan secara teori di bangku kuliah, tetapi mereka hanya

 berdasarkan pengalaman saja. Peralatan yang digunakannya hanya seadanya seperti

memotong tali pusat menggunakan bambu, untuk mengikat tali pusat menggunakan

tali naken, dan untuk alasnya menggunakan daun pisang. Jenis dukun terbagi menjadi

dua, yaitu : 

a)  Dukun terlatih yaitu dukun yang telah mendapatkan pelatihan oleh tenaga

kesehatan dan telah dinyatakan lulus. 

 b)  Dukun tidak terlatih yaitu dukun yang belum pernah dilatih oleh tenaga

kesehatan atau dukun yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus. 

Penolong persalinan oleh dukun mengenai pengetahuan tentang fisiologis dan

 patologis dalam kehamilan, persalinan, serta nifas sangat terbatas apabila timbul

komplikasi ia tidak mampu untuk mengatasinya, bahkan tidak menyadari akibatnya,

dukun tersebut menolong hanya berdasarkan pengalaman dan kurang profesional.

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 2/10

  2

Berbagai kasus sering menimpa seorang ibu atau bayi sampai pada kematian ibu dan

anak. 

Seperti diketahui, dukun bayi adalah merupakan sosok yang sangat dipercayai

di kalangan masyarakat. Mereka memberikan pelayanan khususnya bagi ibu hamil

sampai dengan nifas secara sabar. Apabila pelayanan selesai mereka lakukan, sangat

diakui oleh masyarakat bahwa mereka memiliki tarif pelayanan yang jauh lebih

murah dibandingkan dengan bidan. Umumnya masyarakat merasa nyaman dan tenang

 bila persalinannya ditolong oleh dukun atau lebih dikenal dengan bidan kampung,

akan tetapi ilmu kebidanan yang dimiliki dukun tersebut sangat terbatas karena

didapatkan secara turun temurun (tidak berkembang). 

Dalam usaha meningkatkan pelayanan kebidanan dan kesehatan anak maka

tenaga kesehatan seperti bidan mengajak dukun untuk melakukan pelatihan dengan

harapan dapat meningkatkan kemampuan dalam menolong persalinan, selain itu dapat

 juga mengenal tanda-tanda  bahaya dalam kehamilan dan persalinan, selain itu dapat

 juga mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan dan segera minta

 pertolongan pada bidan. Dukun yang ada harus ditingkatkan kemampuannya, tetapi

kita tidak dapat bekerjasama dengan dukun dalam mengurangi angka kematian dan

angka kesakitan.

Kegiatan Pelatihan Dukun Bersalin, antara lain:

1.   pengetahuan tindakan asepsis dan antisepsis

2.  mengetahui batasan pertolongan persalinan yang dapat ditolong oleh dukun

(resiko rendah)

3.  mengetahui jalur rujukan

4.  memberikan penyuluhan

2. Bidan

Definisi bidan menurut Keputusan Menteri Kesehatan 2007 adalah seseorang

yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus

dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) atau

memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan.

Bidan adalah seorang tenaga kesehatan yang mempunyai tugas penting dalam

 bimbingan dan penyuluhan kepada ibu hamil, persalinan nifas dan menolong

 persalinan dengan tanggung jawabnya sendiri, serta memberikan asuhan kepada bayi

 baru lahir. Asuhan ini termasuk tindakan pencegahan deteksi kondisi abnormal ibu

dan anak, usaha mendapatkan bantuan medik dan melaksanakan tindakan kedaruratan

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 3/10

  3

dimana tidak ada tenaga bantuan medik. Dia mempunyai tugas penting dalam

 pendidikan dan konseling, tidak hanya untuk klien tetapi juga untuk keluarga dan

masyarakat.

Pada saat ini, ada dua jenis bidan, yaitu mereka yang mendapat pendidikan

khusus selama tiga tahun dan perawat yang kemudian dididik selama satu tahun

mengenai kebidanan dan disebut sebagai perawat bidan. Salah satu tempat untuk 

mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah BPS (Bidan Praktek Swasta).

Layanan kebidanan dimaksudkan untuk sebisa mungkin mengurangi intervensi

medis. Bidan memberikan pelayanan yang dibutuhkan wanita hamil yang sehat

sebelum melahirkan. Cara kerja mereka yang ideal adalah bekerjasama dengan setiap

wanita dan keluarganya untuk mengidentifikasi kebutuhan fisik, social dan emosional

yang unik dari wanita yang melahirkan. Layanan kebidanan terkait dengan usaha

untuk meminimalisir episiotomy, penggunaan forcep, epidural dan operasi sesar.

3. Dokter Spesialis Kandungan

Dokter spesialis kandungan adalah dokter yang mengambil spesialis

kandungan. Pendidikan yang mereka jalani difokuskan untuk mendeteksi dan

menangani penyakit yang terkait dengan kehamilan, terkadang yang terkait dengan

 proses melahirkan. Seperti halnya dokter ahli bedah.

Dokter spesialis kandungan dilatih untuk mendeteksi patologi. Ketika mereka

mendeteksinya, seperti mereka yang sudah pelajari, mereka akan memfokuskan

tugasnya untuk melakukan intervensi medis. Dokter spesialis kandungan menangani

wanita hamil yang sehat, demikian juga wanita hamil yang sakit dan beresiko tinggi.

Ketika mereka menangani wanita hamil yang sehat, mereka sering melakukan

intervensi medis yang seharusnya hanya dilakukan pada wanita hamil yang sakit atau

dalam keadaan kritis.

Baik dokter spesialis kandungan maupun bidan bekerja lebih higienis dengan

ruang lingkup hampir mencakup seluruh golongan masyarakat. Umumnya, mereka

hanya dapat mengulangi kasus-kasus fisiologis saja, walaupun dokter spesialis secara

teoritis telah dipersiapkan untuk menghadapi kasus patologis. Jika mereka sanggup,

harus segera merujuk selama pasien masih dalam keadaan cukup baik.

Walaupun mereka dapat menanggulangi semua kasus, tetapi hanya sebagian

kecil saja masyarakat yang dapat menikmatinya. Hal ini disebabkan karena biaya

yang terlalu mahal, jumlah yang terlalu sedikit dan penyebaran yang tidak merata.

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 4/10

  4

Dilihat dari segi pelayanan, tenaga ahli ini sangat terbatas kegunaannya. Namun,

sebetulnya mereka dapat memperluas fungsinya dengan bertindak sebagai konseptor 

 program obstetri yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh dokter spesialis atau

 bidan.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam pemilihan penolong persalinan

Pemilihan penolong selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas bukanlah

suatu proses yang sederhana. Ada banyak faktor yang berkontribusi dalam proses

 pengambilan keputusan tersebut, hal ini terjadi pada perempuan yang baru pertama

kali hamil ataupun ibu primipara yang baru saja melahirkan. Faktor - faktor tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Keyakinan dan Kepatuhan Mengikuti Adat

Keyakinan dan kepatuhan mengikuti adat istiadat selama masa kehamilan,

 persalinan dan nifas mempengaruhi perempuan dalam memilih penolong.

Dimasyarakat, selain dipercaya memiliki kemampuan untuk memeriksa dipercaya

memiliki pengetahuan sering diminta untuk memimpin upacara-upacara selamatan

seperti empat bulanan dan tujuh bulanan.

Hal ini berbeda dengan bidan. Asumsi di masyarakat, bidan adalah hanya

memiliki keahlian dalam memeriksakan kehamilan, persalinan dan nifas, tetapi

mereka tidak memiliki pengetahuan tentang keharudan dan larangan atau adat istiadat

selama kehamilan, persalinan dan nifas. Oleh karena itu perempuan yang masih taat

dan patuh mengikuti adat istiadat akan lebih memilih dukun dari pada bidan atau

kalau pun mereka memilih memeriksakan kehamilannya ke bidan mereka juga akan

meminta dukun untuk memimpin upacara tujuh bulanan dan sebagainya atau meminta

saran dan dukun berkaitan dengan keharusan dan pantangan selama masa kehamilan,

 persalinan, dan nifas.

 b) Akses Terhadap Informasi Kesehatan Informasi

Tentang kehamilan, persalinan, dan nifas memiliki pengaruh penting terhadap

 perempuan dalam memilih penolong. Dari informasi yang diterima, mereka dapat

memahami komplikasi yang dapat muncul selama periode tersebut. Sehingga mereka

akan lebih berhati-hati untuk memilih penolong. Perempuan yang tidak memiliki

informasi kesehatan lebih cenderung untuk memilih dukun dibandingkan dengan

 perempuan yang memiliki akses terhadap informasi kesehatan. Akses tersebut dapat

diperoleh melalui pendidikan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, buku- buku atau

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 5/10

  5

majalah kesehatan, dan lain-lain.

c) Persepsi Tentang Jarak (fisik dan sosial)

Dapat menjadi faktor yang mempengaruhi seorang perempuan dalam memilih

 penolong selama masa kehamilan, persalinan dan nifas. Perempuan yang memilih

dukun beralasan pertama karena dukun tinggal dekat dengan rumah mereka. Jadi

walaupun di kampung yang sama ada bidan, mereka tetap memilih dukun sebagai

 penolong. Sebaliknya, perempuan yang memilih bidan juga beralasan karena mereka

sudah familiar dengan bidan tersebut karena sejak hamil mereka sudah memeriksakan

kehamilannya ke bidan.

d) Dukungan suami dan keluarga Suami dan Keluarga

Memiliki peranan penting dalam memilih penolong selama kehamilan,

 persalinan dan nifas. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang relatife muda

usianya sehingga kemampuan mengambil keputusan secara mandiri masih rendah.

Mereka berpendapat bahwa pilihan orang yang lebih tua adalah yang terbaik karena

orang tua lebih berpengalaman daripada mereka. Selain itu, kalau mereka mengikuti

saran orang tua, jika terjadi sesuatu yang buruk, maka seluruh keluarga dan terutama

orang tua akan ikut bertanggung jawab. Oleh karena itu ketika orang tua menyarankan

memilih dukun, mereka akan memilih dukun ataupun sebaliknya.

Hal ini agak berbeda dengan perempuan yang lebih dewasa usianya. Mereka

lebih mampu mengambil keputusan sendiri dalam memilih penolong. Sebagai contoh,

dalam penelitian yang penulis laakukan, ada perempuan yang meskipun mendapat

saran dari ibunya untuk memilih dukun tetapi memutuskan untuk memilih bidan

karena dia fikir jika terjadi satu masalah muncul, dia dan bayinya yang akan menjadi

“korban”.

e) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberikan respon

terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan

memberikan respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang dan alasan

 berfikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan

tersebut. Perempuan yang tidak lagi meyakini atau sudah mulai longgar keyakinanya

dengan adat istiadat. Biasanya kalangan ini memiliki tingkat pendidikan yang lebih

tinggi. Mereka lebih mudah mengadop informasi tentang kesehatan baik dari bidan

atau tenaga kesehatan ataupun media cetak maupun elektronik. Mereka berpendapat

 bahwa pendidikan kesehatan dan bidan lebih bermanfaat untuk kesehatan mereka dan

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 6/10

  6

 bayinya dan mereka meyakini kalau memeriksakan kehamilan kepada tenaga

kesehaan, pertolongan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, tanpa

memperdulikan adat istiadatpun bayinya akan selamat. Oleh karena itu mereka

 berpendapat tidak ada gunanya mengikuti pantangan kalau tidak rasional alasanya.

Perempuan dan kalangan ini biasanya hanya akan memilih tenaga kesehatan sebagai

 penolong selama kehamilan, persalinan maupun nifasnya.

f)  Pekerjaan

Adalah kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan oleh seorang ibu dengan

maksud untuk memperoleh penghasilan. Setiap pekerjaan apapun jenisnya, apakah

 pekerjaan tersebut memerlukan kekutan otot atau pemikiran, adalah beban bagi yang

melakukan. Beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban social

sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku. Kemampuan kerja pada umumnya diukur 

dari ketrampilan dalam melaksanakan pekerjaan. Semakin tinngi ketrampilan yang

dimiliki oleh tenaga kerja, semakin efisien badan (anggota badan), tenaga dan

 pemikiran (mentahnya) dalam melaksanakan pekerjaan. Penggunaan tenaga dan

mental atau jiwa yang efisien, berarti beban kerjanya relative mudah.

Suatu pekerjaan merupakan hal yang kuat dalam pemanfaatan fasilitas

kesehatan modern. Perempuan yang menjadi ibu rumah tangga tanpa bekerja di luar 

rumah, secara finansial mereka tergantung pada suaminya. Sehingga, ketika suaminya

 berpenghasilan sedikit, juga akan berdampak terhadap tabungan mereka untuk 

melahirkan. Selain itu, ketidaksiapan secara finansial, selain berkaitan dengan jumlah

 penghasilan, juga dengan kemauan untuk menabung untuk persiapan persalinan. Hal

ini menjadi alasan perempuan untuk lebih memilih dukun sebagai penolong.

Sebaliknya, perempuan yang secara finansial lebih baik, apakah karenan penghasilan

suaminya lebih memadai atau karena mereka juga berpenghasilan, lebih memiliki

kesiapan secara finansial.

Selain itu, perempuan yang sudah mempersiapkan biaya persalianannya,

dengan cara menabung sebagian penghasilannya atau penghasilan suaminya, akan

memilih untuk melahirkan di bidan.

g) Keadaan Sosial Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan sekunder 

keluarga dengan status ekonomi baik akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga

dengan status ekonomi rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan

akan informasi pendidikan. Hal ini menjadi alasan perempuan untuk lebih memilih

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 7/10

  7

dukun sebagai penolong. Karena mereka beralasan bahwa dukun lebih murah

dibanding tenaga kesehatan lainnya. Mereka menganggap dukun murah karena

mereka dapat membayarnya dengan beras, kelapa atau ayam yang tersedia di rumah

mereka. Mereka tidak ingin memilih bidan karena mereka harus membayar bidan

dengan uang yang kadang-kadang tidak tersedia di rumah mereka.

Sebaliknya, perempuan yang menganggap bahwa biaya ke dukun sama

dengan ke bidan, hanya cara pembayarannya yang berbeda cenderung akan memilih

 bidan. Mereka berpendapat bahwa, jika memilih bidan mereka harus membayar 

dengan uang yang relatif banyak dalam sekali waktu, tetapi jika mereka memilih

dukun, mereka harus membayar secara berkesinambungan sampai periode nifas.

2.4 Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan

o  Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu

 persalinanan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin. 

o  Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke

Puskesmas atau rumah sakit.

o  Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang

aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya

kesehatan lainnya.

2.5 Masalah yang ditimbulkan apabila persalinan ditolong oleh tenaga nonmedis

Menurut sinyalemen Dinkes AKI cenderung tinggi akibat pertolongan

 persalinan tanpa fasilitas memadai, antara lain tidak adanya tenaga bidan apalagi

dokter spesialis. Karena persalinan masih ditangani oleh dukun beranak atau peraji,

kasus kematian ibu saat melahirkan masih tetap tinggi. Pertolongan gawat darurat bila

terjadi kasus perdarahan atau infeksi yang diderita ibu yang melahirkan, tidak dapat

dilakukan.

Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang lebih memilih untuk 

menggunakan dukun beranak. Sementara itu, definisi mereka tentang mutu pelayanan

 berbeda dengan definisi standar medis. Kelemahan utama dari mutu pelayanan adalah

tidak terpenuhinya standar minimal medis oleh para dukun beranak, seperti dengan

 praktek yang tidak steril (memotong tali pusat dengan sebilah bambu dan meniup

lubang hidung bayi yang baru lahir dengan mulut). Riwayat kasus kematian ibu dan

 janin dalam penelitian ini menggambarkan apa yang terjadi jika dukun beranak gagal

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 8/10

  8

mengetahui tanda bahaya dalam masa kehamilan dan persalinan serta rujukan yang

terlambat dan kecacatan janin pun bisa terjadi dari kekurangtahuan dukun beranak 

akan tanda-tanda bahaya kehamilan yang tidak dikenal.

Selain itu, pertolongan persalinan oleh dukun sering menimbulkan kasus

 persalinan, diantaranya kepala bayi sudah lahir tetapi badannya masih belum bisa

keluar atau partus macet, itu disebabkan karena cara memijat dukun bayi tersebut

kurang profesional dan hanya berdasarkan kepada pengalaman.

Tak berbeda dengan seorang bidan, dukun beranak melakukan pemeriksaan

kehamilan melalui indri raba (palpasi). Biasanya perempuan yang mengandung, sejak 

mengidam sampai melahirkan selalu berkonsultasi kepada dukun, bedanya dibidan

 perempuan yang mengandunglah yang datang ketempat praktek bidan untuk 

 berkonsultasi. Sedangkan dukun ia sendiri yang berkeliling dari pintu ke pintu

memeriksa ibu yang hamil. Sejak usia kandungan 7 bulan kontrol dilakukan lebih

sering. Dukun menjaga jika ada gangguan, baik fisik maupun non fisik terhadap ibu

dan janinnya. Agar janin lahir normal, dukun biasa melakukan perubahan posisi janin

dalam kandungan dengan cara pemutaran perut (diurut-urut) disertai doa Ketika usia

kandungan 4 bulan, dukun melakukan upacara tasyakuran katanya janin mulai

memiliki roh.hal itu terasa pada perut ibu bagian kanan ada gerakan halus.

Pada usia kandungan 7 bulan, dukun melakukan upacara tingkeban. Katanya

 janin mulai bergerak meninggalkan alam rahim menuju alam dunia, melalui

kelahiran. Calon ibu mendapat perawatan khusus, selain perutnya dielus-elus,

 badannya juga dipijat-pijat, dari ujung kepala sampai ujung kaki. Malah disisir dan

dibedaki agar ibu hamil tetap cantik meskipun perutnya makan lama makin besar.

2.6 Pelayanan yang dapat diberikan oleh tenaga nonmedis 

Layanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan non-medis misalnya:

  Dukun mau mendatangi setiap ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan.

  Dukun mematok harga murah, kadang bisa disertai atau diganti dengan

sesuatu barang misalnya beras, kelapa, dan bahan dapur lainnya.

  Dukun beranak dapat melanjutkan layanan untuk 1-44 hari pasca melahirkan

dengan sabar memanjakan ibu dan bayinya misalkan dia mencuci dan

membersihkan ibu setelah melahirkan.

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 9/10

  9

  Dukun menemani anggota keluarga agar bisa beristirahat dan memulihkan

diri, sebaliknya bidan seringkali tidak bersedia saat dibutuhkan atau bahkan

tidak mau datang saat dipanggil.

2.7 Jaminan persalinan

adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang meliputi pemeriksaan

kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca

 persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.

Tujuan umumnya adalah jaminan persalinan mempunyai tujuan untuk menjamin

akses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka

menurunkan AKI (angka kematian ibu) dan AKB (angka kematian bayi).

Tujuan khususnya adalah:

1.  Meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertologan persalinan, dan

 pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan,

2.  Meningkatkan cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan,

3.  Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan,

4.  Meningkatkan cakupan penangan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan

 bayi baru lahir,

5.  Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan, dan

akuntabel.

Sasaran:

  Yang dijamin oleh jaminan persalinan adalah ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas

(pasca melahirkan sampai 42 hari), dan bayi baru lahir (usia 0-28 hari).

  Yang dapat memperoleh pelayanan jaminan persalinan adalah seluruh ibu

hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan.

Manfaat jaminan persalinan:

  Pemeriksaan kehamilan antenatal care (ANC), pertolongan persalinan,

 pemeriksaan  postnatal care oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan

 pemerintah (puskesmas dan jaringannya) dan fasilitas kesehatan swasta yang

tersedia fasilitas persalinan (klinik/rumah bersalin, dokter praktik, bidan

 praktik) dan yang telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan tim

 pengelola jamkesmas kabupaten/ kota.

7/15/2019 Pembahasan persalinan

http://slidepdf.com/reader/full/pembahasan-persalinan 10/10

  10

  Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi dan persalinan dengan penyulit

dan komplikasi dilakukan secara berjenjang di puskesmas dan rumah sakit

 berdasarkan rujukan.

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

1.  Ashari. Asuhan kebidanan. Yogyakarta : Pustaka Rihama ; 2010.

2.  Asofuddin. Pedoman program perencanaan dan pencegahan komplikasi. Jakarta :

Pustaka Dinas Kesehatan RI 2009 ; 2010.

3.  Sukrisno adi. Asuhan kebidanan. Jakarta : Pustaka Trans Info Media ; 2010.

4.  http://www.promkes.depkes.go.id/index.php/phbs-di-rumah-tangga/84-persalinan-

ditolong-oleh-tenaga-kesehatan : jaminan perssalinan Depkes Malang

5.  Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu Kebidanan, Jakarta, Yayasan Bina

Pustaka. 

6.  Boyle, Maureen. 2008. Kedaruratan dalam persalinan, Jakarta, EGC.