Pembahasan Noise Barrier

2
Khoiri Nurrahmani ( 2414105046 ) Tujuan dari praktikum ini yaitu menganalisis noise barrier terhadap pengukuran tingkat tekanan bunyi, membandingkan besar atenuasi bunyi pada grafik makekawa dengan hasil pengukuran dan mengetahui pola keterarahan dari sumber bunti speaker. Percobaan menggunakan barrier dalam upaya mengurangi tingkat bising yang diterima penerima terhadap sumber bising, hasil sebelum barrier dan sesudah barrier didapatkan selisih yang cukup besar yaitu berupa nilai IL. IL merupakan petunjuk langsung dari perbaikan yang diberikan oleh “penyisipan” barrier antara sumber bising dan penerima. Dari hasil selisih tersebut didapatkan bahwa pengaruh barrier dalam mengurangi tingkat bising cukup besar, dimana semakin besar nilai frekuensi, nilai IL semakin besar. Dari hasil nilai data sesudah barrier didapatkan nilai Fresnel number untuk selanjutnya diplot pada grafik maekawa. Pada grafik dapat dilihat bahwa semakin besar fresnel number maka semakin besar pula nilai atenuasinya. Fresnel number berbanding lurus dengan frekuensinya sehingga semakin besar frekuensinya maka semakin besar pula nilai atenuasinya. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari grafik maekawa didapat nilai atenuasi bunyi yang berbeda dengan hasil pengukuran. Adapun perbedaaan ini diakibatkan terdapat gangguan pada saat percobaan, misalnya orang

description

Noise Barrier

Transcript of Pembahasan Noise Barrier

Khoiri Nurrahmani ( 2414105046 )Tujuan dari praktikum ini yaitu menganalisis noise barrier terhadap pengukuran tingkat tekanan bunyi, membandingkan besar atenuasi bunyi pada grafik makekawa dengan hasil pengukuran dan mengetahui pola keterarahan dari sumber bunti speaker. Percobaan menggunakan barrier dalam upaya mengurangi tingkat bising yang diterima penerima terhadap sumber bising, hasil sebelum barrier dan sesudah barrier didapatkan selisih yang cukup besar yaitu berupa nilai IL. IL merupakan petunjuk langsung dari perbaikan yang diberikan oleh penyisipan barrier antara sumber bising dan penerima. Dari hasil selisih tersebut didapatkan bahwa pengaruh barrier dalam mengurangi tingkat bising cukup besar, dimana semakin besar nilai frekuensi, nilai IL semakin besar.Dari hasil nilai data sesudah barrier didapatkan nilai Fresnel number untuk selanjutnya diplot pada grafik maekawa. Pada grafik dapat dilihat bahwa semakin besar fresnel number maka semakin besar pula nilai atenuasinya. Fresnel number berbanding lurus dengan frekuensinya sehingga semakin besar frekuensinya maka semakin besar pula nilai atenuasinya. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari grafik maekawa didapat nilai atenuasi bunyi yang berbeda dengan hasil pengukuran. Adapun perbedaaan ini diakibatkan terdapat gangguan pada saat percobaan, misalnya orang yang berlalu lalang, suara suara lain di sekitar percobaan dan lain lain.Pengukuran keterarahan dilakukan dengan pengambilan data sebanyak 3 kali pengulangan dengan frekuensi 1000 Hz dan 4000 Hz. Pada percobaan ini besar sudut total (360) dibagi menjadi 36 titik. TTB yang diukur mengalami perubahan seiring berputarnya sudut tempat pengukuran. Selain itu, perubahan TTB juga dipengaruhi oleh arah dari sumber bunyi. Karena sudut yang digunakan sebanyak 360 maka TTB nya berubah-ubah sesuai dengan arah sumber bunyi yang digunakan. Dari data dengan frekuensi 1000Hz, didapatkan koefisien keterarahannya yaitu 1.39427E+11. Sedangkan untuk data dengan frekuensi 4000Hz, didapatkan koefisien keterarahannya yaitu 1.73712E+11.