Akustik Noise
date post
02-Jun-2018Category
Documents
view
233download
1
Embed Size (px)
Transcript of Akustik Noise
8/11/2019 Akustik Noise
1/19
Sains & utilitas 1| sistem plumbing 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang MasalahBising pada gedung pasti akan terjadi akibat adanya aktivitas yang menimbulkan
suara yang bersumber dari aktivitas mesin utilitas dari gedung tersebut maupun dari
aktivitas yang dilakukan oleh orang yang berada di gedung tersebut. Bising biasanya
bersifat mengganggu dan mengurangi kenyamanan orang lain atau lingkungan sekitar.
Dan pada hal ini kami melakukan observasi pada hotel yang sangat
mengutamakan tingkat kenyamanan penghuni hotel. Terdapat beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi oleh bangunan hotel, salah satunya adalah privasi di dalam tiaptiap
unitnya. Termasuk ke dalam hal ini adalah suara. Suara dari luar tidak boleh mengganggu
ketenangan penghuni hotel, dan sebaliknya, suara dari dalam kamar hotel tidak boleh
terdengar keluar karena akan merusak privasi penghuni hotel yang lain.
1. Tempat Sampah (Penampungan awal)
Di penampungan awal ini merupakan wadah sampah baik organik maupun
anorganik yang diletakan di setiap 1 unit ruang (kamar).
2. TPS (Tempat Penampungan Sementara)
TPS ini merupakan tempat penampungan induk yang bersifat sementara di
mana merupakan wadah pusat dari sampah yang berasal dari setiap unit ruang.
Sebelum sampai ke TPS sampah-sampah dari unit ruang ditampung ke trolley
lalu di distribusikan ke TPS.
3. TPA (Tempat Penampungan Akhir)
TPA ini merupakan tempat penampungan akhir yang di sediakan oleh
pemerintah kota/kabupaten (Dinas Kebersihan Kota), namun ada juga yang di
sediakan di desa ataupun kecamatan.
Secara khusus, dalam dunia arsitektur proses ini termasuk dalam perancangan
utilitas terutama pada bangunan atau building yang memiliki skala dan kapasitas
populasi yang relative besar. Pengelolaan sistem sampah merupakan salah satu sistem
penting yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah bangunan. Oleh karena itu perencanaan
sistem sampah harus diperhitungkan dalam proses perencanaannya, dalam rangka
8/11/2019 Akustik Noise
2/19
Sains & utilitas 1| sistem plumbing 2
penyediaan lahan penempatannya agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam
gedung atau lingkungan sekitarnya.
Setiap usaha atau kegiatan tentu memiliki dampak bagi lingkungan, baik dampak
positif maupun dampak negatif. Banyak sistem dalam perancangan bangunan yang
disusun sedemikian rupa untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan ke
lingkungan. Perencanaan pengelolaan sistem sampah dalam sebuah gedung bertujuan
guna mengetahui kebutuhan kapasitas ukuran penampung (wadah) sesuai jumlah
penghuni (ruang) dan jenis sampah (organik dan anorganik) ke TPS (Tempat
Penampungan Sementara) sampai pengangkutan / pendistribusiannya ke TPA (Tempat
penampungan Akhir), sehingga pencemaran terhadap lingkungan/ masyarakat sekitar.
Fungsi utama pengelolaan sistem sampah dalam hal ini terkait dengan observasi
gedung(hotel) adalah menyediakan wadah atau tempat yang baik sehingga tidak
mengganggu aktivitas penghuni/masyarakat serta pencemaran terhadap lingkungan baik
di dalam maupun di luar objek tersebut. Dengan cara memadukan metode pengumpulan
data melalui observasi dan materi yang telah kita dapatkan pada kuliah.
1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian sistem pengelolaan sampah?
1.2.2 Apa saja komponen pengelolaan sampah pada objek?
1.2.3 Apa saja komposisi sampah pada objek?
1.2.4 Berapa produksi sampah pada objek?
1.2.5 Berapa kapasitas tempat penampungan sampah pada objek?
1.3Tujuan Penulisan
1.3.1 Memahami pengertian pengelolaan sampah.
1.3.2 Mengetahui komponen pengelolaan sampah pada objek.
1.3.3
Mengetahui komposisi sampah pada objek.
1.3.4 Mengetahui berapa produksi sampah pada objek.
1.3.5 Mengetahui kapasita tempat penampungan sampah.
1.4Metode Penelitian
8/11/2019 Akustik Noise
3/19
Sains & utilitas 1| sistem plumbing 3
Mahasiswa diharapkan dapat menganalisa dengan baik system pengelolaan
sampah yang ada di bangunan yang diobservasi dari yang mereka pelajari saat
presentasi dan dapat mendeskripsikan lalu memahaminya dengan baik.
BAB II
METODE DAN OBJEK
2.1SUMBER DAN JENIS DATA
Penulisan makalah ini dibuat dengan cara observasi ke objek secara langsung,
dengan pengertian materi dari presentasi dan makalah yang sudah dilakukan
sebelumnya oleh masing masing kelompok mahasiswa secara deskriptif. Sehingga
materi dari presentasi tersebut diterapkan langsung ke hasil observasi
2.2WAKTU DAN TEMPAT PENULISAN
Sebelum pembuatan makalah kami melakukan kegiatan observasi pada tanggal 6
dan 16 januari 2013. Dan kegiatan penulisan makalah dilakukan pada tanggal 7
Januari 2013 lalu dilanjutkan hingga 17 Januari 2014
Semua proses tersebut kami lakukan di beberapa tempat yaitu :
1. Kampus fakultas teknik jurusan Arsitektur, sebagai tempat kami mengumpulkan
data.
2. Hotel Ramada yang terletak di Jl. Pratama No.97A, Tanjung Benoa, Nusa dua,
Bali, sebagai obyek yang kami observasi.
3.
Rumah tinggal yang terletak di Jalan Tukad Pancoran, Gg. Padi No.3, Sebagai
tempat pembuatan makalah.
2.3METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
8/11/2019 Akustik Noise
4/19
Sains & utilitas 1| sistem plumbing 4
1. Metode Kajian Pustaka
Disini kami menggunakan sumber dari beberapa purtaka dan internet serta
pemahaman dari sharing makalah yang sudah dilakukan kelompok mata kuliah
ini.
2. Metode Observasi dan Analisis Data
Disini kami melakukan observasi secara langsung ke objek observasi dan
melakukan pengamatan terhadap system utilitasnya, ditambah dengna menggali
informasi dari supervisor dari masing-masing bagiannya, dan pemiliknya.
2.4 TENTANG OBJEK
Objek observasi dalam pembuatan makalah dan laporan ini adalah Ramada Resort.
Bangunan yang memiliki fungsi sebagai hotel dan restaurant ini berlokasi di Jalan Pratama No
97A Tanjung Benoa, Nusa Dua Bali. 6,1 km dari bandara ngurah rai bali. Letak objek yang
strategis dan dekat dengan fasilitas-fasilitas umum.
8/11/2019 Akustik Noise
5/19
Sains & utilitas 1| sistem plumbing 5
Objek yang dibangun pada tahun 2000 ini berupa banguanan yang berdisi di atas tiga
lantai yang memiliki fungsi sebagai resort dan restaurant ini memiliki 180 guest room dengan
fasilitas seperti: bar, coffe shop, concierge, dry cleaning, fasilitas rapat, brankas, lift, restaurant,
ruang keluarga, ruang rokok, took dan fasilitas pendukung lainnya.
Pada objek juga terdapat sarana olah raga dan rekreasi seperti: gym/fasilitas kebugaran,
hot tub, kolam renang, lapangan tenis, olah raga air (bermotor dan tak bermotor), sauna, spa dan
halaman.
Gambar 2.4.1
Gambar diatas diambil dari sudut depan objek. Dari gambar tersebut tampak karakter dan
tampilan arsitektur objek yang dilihat dari perspektif luar bangunan. Dari segi arsitektur
bangunan ini tetap menggunakan konsep dan karakter khas bangunan bali yang dimana bias kita
lihat pada bentuk atap dan struktur atap pada lobinya. Bagian depan terdapat parkir visitor. Dan
parkir untuk travel yang memiliki kontrak dengan hotel ini. Parkir tidak begitu luas karena
kebanyakan visitor pada hotel ini menggunakan travel dan langsung turun di depan lobi hotel.
Semua kelengkapan fasilitas tersebut tentu membutuhkan perancangan arsitektural secara
matang. Dengan banyaknya fasilitas yang ditawarkan perancangan bangunan ini juga harus
mensinergikannya dengan lingkungan sekitar dan apa efeknya bagi lingkungan sekitar.
Maka dari itulah, melalui penulisan ini kami akan mensinergikan konsep dan teori-teoriyang kita dapatkan pada jam perkuliahan dan diaplikasikan langsung pada objek ini tentang
sistim sistim utilitasnya.
8/11/2019 Akustik Noise
6/19
Sains & utilitas 1| sistem plumbing 6
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN
3.1Penjelasan Teori mengenai Sistim Pengelolaan Sampah
3.1.1 Pengertian Sampah
Sampah adalah semua jenis limbah berbentuk padat yang berasal dari kegiatan
manusia dan hewan, dan dibuang karena tidak bermanfaat atau tidak diinginkan lagi
kehadirannya (Tchobanoglous, Theisen &Vigil, 1993). Sedangkan dalam PP No.
18/1999 jo PP No. 85/1999 tentang pengelolaan limbah berbahaya dan beracun,
secara umum limba didefinisikan sebagai bahan sisa pada suatu kegiatan dan/atau
proses produksi.
Definisi sampah mengalami pergeseran pada tahun-tahun terakhir ini karena
aspek pembuangan tidak disebutkan secara jelas, dimana pada masa sekarang ada
kecenderungan untuk tidak membuang sampah begitu saja, melainkan sedapat
mungkin melakukan daur ulang. Hal ini tertuang pula dalam UU no 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah. Berdasarkan UU no 18 Tahun 2008 disebutkan definisi
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat.
8/11/2019 Akustik Noise
7/19
Sains & utilitas 1| sistem plumbing 7
3.1.2 Komposisi Sampah
Secara umum sampah dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
1. Sampah Organik : Sampah yang berasal dari sisa makanan(unsur alam) yang
dapat diolah kembali menjadi bahan-bahan yang ramah lingkungan, seperti
pupuk.
2. Sampah Anorganik : Sampah yang berasal dari plastik-plastik, kertas-kertas,
logam, ataupun kaleng-kaleng yang sulit diuraikan langs