Pembahasan Mut Timun Dari Erny

download Pembahasan Mut Timun Dari Erny

of 8

Transcript of Pembahasan Mut Timun Dari Erny

  • 5/24/2018 Pembahasan Mut Timun Dari Erny

    1/8

    BAB III

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Hasil

    Biaya Dan Pendapatan Pertanian Desa Mekar Jaya Kecamatan Baros Kabupaten Serang

    Dengan Luas Lahan 0.25 Ha :

    Biaya dan Penerimaan:

    1. Penerimaan Produksi total 7.130 kg Harga Rp. 2.300 /kg x Penerimaan Rp. 16.399.000

    2. Biayaa.Biaya Variabel

    Benih Rp. 385.000

    Pupuk Kimiawi Rp. 2.375.000 Pestisida Rp. 744.000 Tenaga Kerja Luar (58,4 HOK) Rp. 2.920.000 + Jumlah Variabel Rp. 6.424.000

    Biaya Variabel per unit : Total biaya variabel = Rp. 6.424.000

    Produksi total 7130 kg

    = Rp. 901/kg

  • 5/24/2018 Pembahasan Mut Timun Dari Erny

    2/8

    b.Biaya Tetap Harga Barang Rp 812.000 Harga sisa = Harga Barang x10% = Rp. 81.200 Penyusutan/tahun = Harga Barang(Harga Sisa/5) = Rp. 265.860 Penyusutan permusim = Penyusutan x 10% = Rp. 26.586 Sewa lahan Rp. 2.000.000 Hasil = Jumlah variabel + Penyusutan permusim + Sewa = Rp. 8.450.586 Bunga Modal x 2% = Hasil x 2% = Rp. 169.011,72

    Jumlah Biaya Tetap

    Penyusutan permusim = Penyusutan x 10% = Rp. 26.586

    Sewa lahan Rp. 2.000.000

    Bunga Modal x 2 % = Hasil x 2% = Rp. 169.011,72 +

    Jumlah Biaya Tetap Rp. 2.195.597

    3. Biaya Total = Biaya Variabel Biaya Tetap= Rp. 6.424.000Rp. 2.195.597

    = Rp. 8.619.597

    4. Pendapatan Petani = PenerimaanBiaya Total= Rp. 16.399.000Rp. 8.619.597

    = Rp. 7.779.403

  • 5/24/2018 Pembahasan Mut Timun Dari Erny

    3/8

    Analisis BEP:

    1. BEP Penerimaan/Penjualan (Rp) = Biaya Tetap1 - Biaya Variabel

    Penerimaan

    = Rp. 2.195.597,7

    1 - Rp. 6.424.000

    Rp. 16.399.000

    = Rp. 3.609.585

    2. BEP Produksi (kg) = BEP Penerimaan/Penjualan

    Harga Jual

    = Rp. 3.609.585

    Rp. 2.300

    = 1.569 kg

    3. BEP Harga (Rp/kg) = Biaya TotalProduksi Total

    = Rp. 8.619.597,3

    7130/kg

    = Rp. 1.179/kg

    Dengan analisis BEP ini petani dapat merancanakan segala sesuatunya misal :

    1). A. Jika petani menginginkan laba Rp. 100.000 per usaha tani permusim maka:

    Penerimaan (S) = Biaya Tetap + 1 - Biaya Variabel

    Penerimaan

    = Rp. 2.195.597,7 + Rp.100.000

    1- Rp. 6.424.000Rp. 16.399.000

  • 5/24/2018 Pembahasan Mut Timun Dari Erny

    4/8

    = Rp. 377.398,4 atau 52,93 kg

    B. Jika petani menginginkan laba marjin sebesar 20% permusim maka :

    Penerimaan (S) = Biaya Tetap

    1 - Biaya Variabel + laba marjin

    Penerimaan

    = Rp. 2.195.597,7

    1 - Rp. 6.424.000 + 20%Rp. 16.399.000

    = Rp. 3.609.584,70 atau 506.25 kg

    2). A. Jika petani menginginkan keuntungan sebesar Rp. 100.000 diatas total biaya produksi

    permusim tanam maka :

    Harga (Rp/kg) = Biaya Total + Rp. 100.000

    Y (Produksi Total)

    = Rp. 8.619.597,3+ Rp. 100.000

    7130 kg= Rp.1.223 kg

    B. Jika petani menginginkan 20% dari total biaya produksi permusim tanam maka :

    Keuntungan 20% dari total biaya = 20% x Biata Total

    = 20% x Rp 8.619.597,3

    = Rp. 1.723.919

    Harga (Rp/kg) = Biaya Total + Rp 1.723.919

    Y(Produksi Total)

    = Rp. 8.619.597,3+ Rp. 1.723.919

    7130 kg

    = Rp. 1.451/kg

  • 5/24/2018 Pembahasan Mut Timun Dari Erny

    5/8

    Analisis Perubahan HargaUntuk analisis ini fokusnya pada perubahan harga produk, karena pada umumnya harga

    faktor produksi lebih stabil dibandingkan dengan harga produknya. Dengan kata lain, biaya

    relative stabil sedangkan besarnya penerimaan berfluktuasi mengikuti fluktuasi harga produk

    hasil perhitungannya sebagai berikut :

    1.Harga Produk (p) saat penelitian = Rp. 2.300/kg2.Harga produk (p) saat BEP = Rp. 1.179/kg

    Harga saat BEP adalah sebesar Rp. 1.162/kg dari harga real saat penelitian

    Ini berarti bahwa jika terjadi penurunan harga melebihi Maka petani mengalami kerugian :

    1). Harga turun 25% sehingga menjadi Rp 1.725 Maka :

    - Penerimaan 7130 kg x Rp. 1.725 = Rp. 12.299.250

    - Biaya produksi total = Rp. 8.619.597,3 -

    Petani masih untung sebesar = Rp. 3.679.653

    2). Harga turun 55% sehingga menjadi Rp 1.035/kg maka :

    - Penerimaan 7130 kg x Rp. 1.035 = Rp. 7.379.550

    - Biaya produksi total = Rp. 8.619.597,3 -

    Petani mengalami kerugian sebesar = Rp 1.240.047

    Analisis KelayakanSuatu usaha tani padi dikatakan layak jika :

    1. R/C ratio > 1

    R/C ratio = Rp. 16.399.000

    Rp. 8.619.597,3

    = 1,9025 > 1 (Layak)

    2. /C > bunga bank yang berkaku/C ratio = Rp. 7.779.403 x 100%

    Rp. 8.619.597,3

    = 90,25% > 2% (Tingkat bunga bank) (Layak)

  • 5/24/2018 Pembahasan Mut Timun Dari Erny

    6/8

    3. Produktivitas tanaga kerja > tingkat upah yang berlakuProduktivitas tenaga kerja = Rp. 16.399.000

    58,4 HOK

    = Rp. 280.805 /HOK

    Rp. 280.805/HKO > RP. 50.000/HOK (Layak)

    4. Pendapatan Petani > Sewa LahanPendapatan petani = Rp. 7.779.403 > Rp. 2.000.000 (Layak)

    3.2 Pembahasan

    Break Even Point (BEP) adalah titik impas usahatani dimana biaya masih dapat ditutupi

    dengan hasil penjualan, pada kondisi ini usahatani tidak untung tidak rugi. Mengukur Break

    Even Point (BEP) usahatani terung di Desa Mekar Jaya diperoleh sebagai berikut :

    Break Even Point (BEP) Usahatani Timun di Desa Mekar Jaya Musim Tanam 2012

    Uraian Satuan Nilai

    BEP Penerimaan/Penjualan

    BEP Produksi

    Rp

    Kg

    Rp. 3.609.585

    1.569 kg

    Nilai BEP Penerimaan/Penjualan menggambarkan bahwa nilai tersebut usahatani pada

    kondisi tidak untung dan tidak rugi. Nilai BEP Produksi menggambarkan bahwa, pada volume

    produk tersebut usahatani berada pada kondisi tidak untung dan tidak rugi.

    Dalam itu dalam evaluasi kelayakan usaha berdasarkan beberapa kategori pada usaha tani

    Desa Mekar Jaya :

    1) R/C Pada usaha tani timun adalah 1.9 > 1 artinya layak untuk dilakukan2) Keuntungan/jumlah biaya pada usaha tani timun 90,25% artinya lebih besar dari bunga

    bank yaitu 2% maka layak untuk dilakukan.

    3) Produktivitas tenaga kerja usaha tani timun Rp. 280.805 /HOK lebih besar dari upahtenaga kerja Rp. 50,000.00 maka layak untuk dilakukan.

    4) Pendapatan usaha tani timun Rp. 7.779.403 lebih besar dari sewa lahan Rp. 2.000.000artinya layak untuk dilakulan.

    5) Produksi 7130 kg lebih besar dari BEP produksi yaitu sebesar 1.569 kg6) Penerimaan Rp. 16.399.000 lebih besar dari BEP penerimaan Rp. 3.609.585

  • 5/24/2018 Pembahasan Mut Timun Dari Erny

    7/8

    Sehingga usaha tani di Desa Mekar Jaya Kecamatan Baros Kabupaten Serang layak untuk

    dilakukan. Namun tenaga kerja usahatani timun masih bisa di tambah.

  • 5/24/2018 Pembahasan Mut Timun Dari Erny

    8/8

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    1. Biaya total usahatani Timun yang harus dikeluarkan oleh petani dalam satu kali produksiper 0,25 hektar permusim adalah sebesar Rp. Rp. 8.619.597 yang terdiri dari biaya

    variable Rp. 6.424.000 meliputi biaya benih, pupuk, pestisida dan tenagakerja. Biaya

    tetap Rp,2.195.597,7 meliputi biaya sewa lahan, penyusutan alat dan bunga modal.

    2. Penerimaan usahatani Timun di Desa Mekar Jaya rata-rata per 0,25 hektar permusimadalah sebesar Rp 16.399.000. Pendapatan usahatani timun di Desa Mekar Jaya per 0,25

    hektar permusim adalah sebesar Rp. 7.779.403

    3. Break Even Point (BEP) penerimaan/penjualan sebesar Rp. 3.609.585 dan BEP produksisebesar 1.569 kg.

    4. Berdasarkan analisis, diperoleh nilai R/C rasio sebesar 1,9 sehingga usahatani di DesaMekar Jaya Kecamatan Baros Kabupaten Serang dianggap efisien.

    4.2 Saran

    Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka penulis sarankan sebagai berikut:

    1. Pemerintah diharapkan memberikan kemudahan penyediaan modal dalam bentuk kredit.2. Petani hendaknya dapat mempertahankan tingkat efesiensi dan sekaligus menningkatkan

    penerimaan usahatani, selain dengan menekan komponen biaya, terutama biaya tenaga

    kerja.

    Petani hendakanya dapat mengusahakan diatas titik impas (baik penjualan, produksi, dan

    luas lahan usahatani), agar usahataninya dapat berkembang. Luas usahataninya yang

    dikelola disarankan lebih besar dari luas 0.25 ha.

    3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian tentangpengembangan usahatani timun.