Pembahasan Kunjungan PERTAMINA cilacap

3
BAB III PEMBAHASAN PT. Pertamina RU IV Cilacap merupakan perusahaan besar yang mengolah minyak. Dalam proses produksinya perusahaan ini menghasilkan limbah yang dapat mengganggu lingkungan sekitar perusahaan. Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menangani ketidaksesuaian yang potensial maupun nyata untuk melaksanakan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair, gas dan limbah padat. Untuk mengatasi masalah lingkungan, PT. Pertamina RU IV Cilacap sudah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dengan standar persyaratan internasional seperti ISO 14001. Menurut undang-undang no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 20 ayat (2) tertulis bahwa terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu lingkungan hidup meliputi: baku mutu air, baku mutu air limbah, baku mutu air laut , baku mutu udara ambien, baku mutu emisi, baku mutu gangguan dan baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam undang-undang no

description

Ini merupakan hasil kunjungan ke pertamina cilacap

Transcript of Pembahasan Kunjungan PERTAMINA cilacap

BAB IIIPEMBAHASAN

PT. Pertamina RU IV Cilacap merupakan perusahaan besar yang mengolah minyak. Dalam proses produksinya perusahaan ini menghasilkan limbah yang dapat mengganggu lingkungan sekitar perusahaan. Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk menangani ketidaksesuaian yang potensial maupun nyata untuk melaksanakan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair, gas dan limbah padat. Untuk mengatasi masalah lingkungan, PT. Pertamina RU IV Cilacap sudah menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dengan standar persyaratan internasional seperti ISO 14001. Menurut undang-undang no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 20 ayat (2) tertulis bahwa terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu lingkungan hidup meliputi: baku mutu air, baku mutu air limbah, baku mutu air laut , baku mutu udara ambien, baku mutu emisi, baku mutu gangguan dan baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam undang-undang no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pasal 20 ayat (3), setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan persyaratan memenuhi baku mutu lingungan hidup dan sudah mendapat izin dari Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya. PT. Pertamina RU IV Cilacap selalu memantau NAB kimia yang dihasilkan dari proses produksi. Selain itu sudah dilakukan upaya-upaya teknis teknologi untuk menurunkan NAB bahan kimia yang terkandung dalam cairan yang dihasilkan dari proses produksi yaitu dengan cara: 1. Sour Water Stripper Sour Water Stripper ini dimaksudkan untuk memisahkan gas-gas beracun dan berbau dari air proses bekas sebelum dibuang ke perairan bebas. 2. Corrugated Plate Interceptor Corrugated Plate Interceptor merupakan pengolahan secara fisika. CPI ini adalah pengolahan air limbah yang digunakan untuk memisahkan minyak yang terbawa oleh air buangan.3. Holding BasinHolding Basin merupakan unit terakhir pengolahan air limbah sebelum dibuang ke perairan bebas.Selain limbah cair, proses produksi PT. Pertamina RU IV Cilacap juga menghasilkan limbah lain seperti limbah gas yang menimbulkan pencemaran udara dan limbah padat. Masing-masing limbah sudah ditangani dengan baik menggunakan proses yang sesuai. Untuk menghindari pencemaran udara akibat buangan gas maka dilakukan penanganan limbah terhadap bahan buangan tersebut dengan cara :1. Dibuat stack /cerobong asap dengan ketinggian tertentu sebagai alat untuk pembuangan asap2. Gas-gas hasil proses yang tidak dapat dimanfaatkan dibakar dengan menggunakan flare. Proses pengolahan yang digunakan oleh PT. Pertamina RU IV Cilacap tertulis pada PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) faktor fisika dan faktor kimia ditempat kerja yaitu pengurus dan/atau pengusaha wajib melakukan upaya teknis teknologi untuk menurunkan NAB faktor kimia yang terkandung pada limbah cair sehingga air dan udara yang dialirkan ke lingkungan sudah aman dan aman untuk lingkungan. Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi minyak diserahkan kepada pihak ketiga. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa PT. Pertamina RU IV Cilacap sudah melakukan pengendalian dan pencegahan yang sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku.