PEMBAHASAN FISIOLOGI 2

3
PEMBAHASAN FISIOLOGI 2 Tes Penyimpangan Penunjukan ( Past Pointing Test Of Barany ) Tujuan Memahami pengaturan sikap dan keseimbangan tubuh melalui alat vestibuler dan indera penglihatan. Dasar Teori Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi. Alat yang digunakan : Kursi Barany Tata Kerja 1. Perintahkan OP duduk tegak di kursi barany dan memejamkan kedua matanya. 2. Pemeriksa berdiri tepat di depan kursi barany sambil mengulurkan tangan kirinya kearah OP. 3. Perintahkan OP meluruskan lengan kanannya ke depan sehingga dapat menyentuh jari tangan pemeriksa yang telah diulurkan sebelumnya. 4. Perintahkan OP mengangkat lengan kanannya ke atas dan kemudian dengan cepat menurunkannya kembali sehingga menyentuh jari pemeriksa lagi. Tindakan no.1 s/d no.4 merupakan persiapan untuk tes yang sesungguhnya, sebagai berikut: 5. Perintahkan OP dengan kedua tangannya memegang erat lengan kursi. OP menundukkan kepala 30 0 ke depan.

description

Semoga bermanfaat ^^

Transcript of PEMBAHASAN FISIOLOGI 2

Page 1: PEMBAHASAN FISIOLOGI 2

PEMBAHASAN FISIOLOGI 2

Tes Penyimpangan Penunjukan ( Past Pointing Test Of Barany )

Tujuan

Memahami pengaturan sikap dan keseimbangan tubuh melalui alat vestibuler dan indera penglihatan.

Dasar Teori

Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh mengangkat lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada kelainan vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi.

Alat yang digunakan : Kursi Barany

Tata Kerja

1. Perintahkan OP duduk tegak di kursi barany dan memejamkan kedua matanya.2. Pemeriksa berdiri tepat di depan kursi barany sambil mengulurkan tangan kirinya kearah OP.3. Perintahkan OP meluruskan lengan kanannya ke depan sehingga dapat menyentuh jari tangan

pemeriksa yang telah diulurkan sebelumnya.4. Perintahkan OP mengangkat lengan kanannya ke atas dan kemudian dengan cepat

menurunkannya kembali sehingga menyentuh jari pemeriksa lagi.Tindakan no.1 s/d no.4 merupakan persiapan untuk tes yang sesungguhnya, sebagai berikut:

5. Perintahkan OP dengan kedua tangannya memegang erat lengan kursi. OP menundukkan kepala 300 ke depan.

6. Putar kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan7. Segera setelah pemutaran, kursi dihentikan dengan tiba-tiba, dan suruh OP menegakkan

kepalanya dan melakukan tes penyimpangan penunjukan seperti telah disebutkan pada point 1 s/d 4 di atas.

8. Perhatikan apakah tejadi penyimpangan penunjukan oleh OP. bila terjadi penyimpangan, tetapkannlah arah penyimpangannya. Teruskan tes tersebut sampai OP tidak salah lagi menyentuh jari tangan pemeriksa.

Page 2: PEMBAHASAN FISIOLOGI 2

Pertanyaan 5. Bagaimana penjelasan terjadinya penyimpangan penunjukan?

Hasil dan Pembahasan

Setelah melakukan pemutaran 10 kali dalam 20 detik pada OP di atas kursi barany dengan mata tertutup dan kepala ditundukan 30o kemudian dihentikan tiba-tiba dan dilakukan tes tunjuk pada OP dan didapatkan adanya deviasi, sesekali OP dapat dengan tepat menunjuk ke arah yang dituju seharusnya menurut teori cairan endolimfe masih dalam keadaan berputar kearah kanan hingga kupula membelok kearah kanan pula hal ini menyebabkan dunia seakan-akan bergerak dari arah kiri-kekanan dan tubuh seakan-akan jatuh kesebelah kiri sehingga OP mengadakan kompensasi jatuh kearah kanan agar tubuh tidak jatuh kearah kiri. Hal ini terlihat saat OP menjulurkan tangan kanannya kearah pemeriksa, tangan OP jatuh lebih kearah kanannya sehingga OP tidak menyentuh tangan pemeriksa.

Penyimpangan penunjukan ke arah kiri yang terjadi setelah OP diputar ke kanan bukan suatu refleks, tetapi merupakan tindakan berdasarkan keinginan. Saat mata OP dalam keadaan tertutup, terdapat koordinasi yang salah dari OP karena sensasi perputaran yang dialaminya. Namun, setelah mata dibuka, OP dapat menyentuh jari tangan dengan tepat.

Sumber :

- Ganong WF. Review of medical physiology. 22nd Ed. USA: The McGraw-Hill companies; 2005.- Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. 11th ed. Philadelphia: Elsevier.

2006.p663-6.- Marieb EN, Hoehn K. Human anatomy & physiology. 7th Ed. Pearson education, Inc; 2010.