Review Antomi Fisiologi Ginjal (2)

59
REVIEW ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Oleh : Basri Syam UIN ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2014

description

;

Transcript of Review Antomi Fisiologi Ginjal (2)

  • REVIEW ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

    Oleh :Basri Syam

    UIN ALAUDDIN MAKASSARTAHUN 2014

  • Sistem urinary / sistem perkemihan adalah sistem organ yang berfungsi : menproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urine pada manusia, Sistem ini terdiri dari :a. Dua buah ginjal, b. Dua ureter, c. Kandung kemih (vesika urinaria) d. Dua otot sphincter,e. Uretra.PENDAHULUAN

  • A. GINJALLetak Ginjal

    Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang terletak pada retroperitoneal di regio lumbal superior setinggi vetebra T12 L3Ginjal kanan lebih rendah sedikit dari pada ginjal kiri akibat terdesak oleh heparBerat ginjal dewasa 150 gr ( 0,5% BB total, ukuran 12x6x3-4 cmDi bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal

  • Setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan fibrus berwarna ungu tuaLapisan ginjal terbagi atas :- Lapisan luar (Lapisan korteks / Substansia kortekalis)- Lapisan dalam (Medulla atau substansia medullaris)2. Lapisan Ginjal

  • Tepi medial ginjal yang cekung hilus (tempat keluar masuknya arteri-vena-nervus renalis); Pelvis renalis (pelebaran ureter yang berbentuk corong kearah ginjal).

  • 3. Unit Fungsional Ginjal

    Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal bagi manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh, kemudian molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut Urine.

  • Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut (badan malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).Setiap badan malphigi mengandung gulungan kapiler darah yang disebut Glomerulus yang berada dalam kapsula bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.

  • Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.

  • Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus proksimalis lengkung henle bermuara pada tubulus distalis.Lengkung Henle menjaga gradien osmotik untuk filtrasi. Sel-sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP untuk proses terjadinya transpor aktif, untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral.

  • Seperlima plasma disaring melalui membran glomerulus dan cairan yang terbentuk masuk kedalam tubulus ginjal (filtrasi)Dalam tubulus zat yang masih bermanfaat akan diabsorbsi kembali seperti air dan elektrolit, sedangkan zat yang tidak diperlukan lagi tidak direabsorbsi dan akan dikeluarkan bersama dengan urine (Reabsorbsi).4. Fungsi Nefron

  • Mekanisme lain melalui proses sekresi yaitu zat yang berasal dari plasma disekresikan melalui epitel tubulus kedalam lumen tubulus (sekresi)Fungsi lain dari ginjal adalah mengeluarkan hormon eritropoetin (Penghaturan pembentukan sel darah merah) dan hormon Renin (Pengaturan tekanan darah dan keseimbangan ion natrium dalam plasma darah)

  • 5. Suplai darah pada ginjalGinjal menerima darah sekitar 21 % dari total cardiac output/menit (1200 ml/menit)Sirkulasi darah ginjal :Aorta abdominalis a. renalis a. segmental a. interlobaris a. arcuatus a. interlobularis a. aferent glomerulus a. eferent kafiler peritubular v. interlobularis v. arcuatus v. interlobaris v. renalis v. cava inferior.

  • 6. Juxta Glomerular Apparatus (Sel JGA )Terletak di kutub vaskuler di daerah tubulus distalisTerdiri dari 3 macam sel yaitu : macula densa, sel granuler, dan sel agranulerBerperan sebagaitubular feedback pada sistem renin angiotensin sistem

  • Fungsi dari Renin-Angiotensin antara lain :1.Mengatur kecepatan filtrasi glomerulus. Bila aliran dalam tubulus terlalu cepat, akan dihasilkan renin yang akan menghasilkan angiotensin sehingga terjadi vasokonstriksi arteriole afferent dan mengakibatkan kecepatanaliran di tubulus menurun.2.Jika kadar Na menurun dalam tubulus, renin dihasilkan melepaskan angiotensi II angiotensin II akan meningkatkan pelepasan aldosteron terjadi peningkatan reabsorbsi Natrium pada tubulus.

  • 3.Menurunnya tekanan darah atau berkurangnya volume cairan tubuh filtrasi glomerulus berkurang pelepasan renin merangsang Angiotensin I menjadi angitensin II vasokonstriktor yang kuat sehingga dapat meningkatkan tekanan darah serta merangsang pelepasan ADH sehingga terjadi retensi Na dan air sehingga dapat menaikkan tekanan darah.

  • Kedua ureter merupakan saluran yang panjangnya sekitar 10-12 inci (25 ningga 30 cm), terbentang dari ginjal sampai vesica urinaria. Lapisan dinding ureter terdiri dari :a.Lapisan luar (jaringan ikat / fibrosa)b.Lapisan tengah (Otot polos)Lapisan dinding ureter terjadi gerakan peristaltik setiap 5 menit sekali yang mendorong urine melalui ureter kedalam kandung kemih.Fungsi ureter menyalurkan urine ke vesica urinaria.

    B. URETER

  • C. VESIKA URINARIASebuah kantung dengan otot yang mulus dan berfungsi sebagai penampung air seni yang dapat mengembang dan mengempisProses Miksi :a.Distensi kandung kemih ( 250 CC) Refleks kontraksi dinding kandung kemih Relaksasi spinkter internus relaksasi spinkter eksternus pengosongan kandung kemih.b. Kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinkter dihantarkan melalui serabut saraf simpatis. c.Persarafan vesika urinaria diatur oleh Torakolumbalis dan kranial dari sistem saraf otonom.

  • D. URETRAUretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani dan sperma.

  • Uretra pada wanita

    Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan vagina.Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.

  • Uretra pada pria

    Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya, yaitu :pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat. prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferebs. membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis. spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.

  • E. INNERVASI URINARIAGinjal mendapat persarafan dari neuron simpatif noradrenergik yang memepersarafi a. aferen dan a. eferent, aparatus juxtaglomerular serta segmen tubulus.

  • FISIOLOGI GINJAL1.Urinasi dan Penyaringan darah

    (a) Darah mengalir masuk ke ginjal melalui Arteri Renalis kemudian arteri bercabang-cabang dan menjadi pembuluh darah yang semakin kecil, disebut arteriole, dan akhirnya berujung pada pembuluh kapiler di glomerulus pada setiap nephron.

  • (b) Darah yang mengalir ke ginjal, masuk kedalam glomerulus melalui Afferent Arteriole. Di dalam glomerulus, darah mengalir melalui capiler yang berkelok-kelok. Hal ini mengakibatkan air, bersama dengan zat-zat yang terlarut di dalamnya (seperti garam, glukosa atau gula, asam amino, dan limbah urea dan asam urat) terdorong keluar melalui dinding kapiler yang tipis, yang kemudian dikumpulkan di Kapsul Bowmen.

  • Partikel yang lebih besar dalam darah, seperti sel darah merah dan molekul protein, terlalu besar untuk melewati dinding kapiler, tetap berada dalam aliran darah. Darah yang sudah disaring meninggalkan glomerulus melalui Efferent Arteriole yang lain, yang bercabang-cabang membentuk suatu jaring pembuluh darah diseputar tubulus renal. Darah kemudian keluar dari ginjal melalui vena renalis.

  • (c) Produksi urin diawali dengan zat-zat yang ditinggalkan darah pada saat darah melewati ginjal (seperti air, garam, dan zat-zat lain) yang dikumpulkan dari glomerulus dalam Kapsul Bowman. Cairan ini, bergerak dari kapsul Bowman melewati tubulus proksimalis renalis. Bersamaan dengan mengalirnya cairan tersebut sepanjang tubulus renalis, pembuluh darah yang menyelubungi tubulus menyerap kembali sebagian air, garam dan semua nutrisi, terutama glukosa dan asam amino, yang terpisah pada saat darah melewati glomerulus.

  • Proses penting ini, disebut abssorbsi tubular, membuat tubuh kita secara selektif memilah zat-zat yang masih diperlukan dan membuang limbah dan racun yang tidak berguna lagi.

    Pada akhirnya, sekitar 99% dari air, garam dan nutrisi lainnya diserap kembali oleh tubuh.

  • (d) Pada saat ginjal melakukan proses penyerapan kembali nutrisi yang masih dibutuhkan dari saringan glomerular, ginjal melakukan suatu pekerjaan yang berlawanan, yang disebut sekresi tubular. Dalam proses ini, zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan dari kapiler yang menyelubungi nephron dimasukan dalam saringan glomerular. Zat-zat ini termasuk partikel bermuatan yang disebut ion, termasuk ion ammonium, ion hydrogen, dan potassium

  • Ketiga proses ini, yaitu : saringan glomerular, penyerapan tubular dan sekresi tubular sampai menghasilkan urine, yang mengalir menuju tubulus pengumpul urin. Tubulus pengumpul ini mengalirkan urin ke tubulus mikro pada piramida ginjal. Urin kemudian disimpan dalam sebuah ruang dalam ginjal dan akhirnya dialirkan ke ureter, yang berakhir di kandung kemih. Dari sekitar 180 liter darah yang disaring ginjal setiap hari, menghasilkan sekitar 1,5 liter urine.

  • 2. Pengatur Kadar Air Dalam Darah.

    Fungsi penting lain ginjal adalah untuk mengatur jumlah kandungan air dalam darah. Proses ini dipengaruhi oleh antidiuretic hormone (ADH), yang disebut juga vasopressin, yang diproduksi di hipotalamus.

    Ketika kadar garam dan zat-zat yang lain dalam darah menjadi terlalu tinggi, kelenjar pituari melepaskan ADH kedalam aliran darah.

  • Darah yang mengandung ADH dari otak mengalir dan masuk kedalam ginjal. ADH membuat tubulus renal dan pembuluh pengumpul menjadi lebih mudah ditembus oleh larutan dan air. Hal ini menyebabkan lebih banyak air diserap kembali dalam aliran darah. Disisi lain, ADH membuat pembuluh darah tidak dapat ditembus oleh larutan dan air, sehingga cairan dalam pembuluh darah tetap banyak, sehingga urin menjadi encer

  • 3. Pengatur Tekanan Darah.

    Pengaturan tekanan darah berhubungan erat dengan kemampuan ginjal untuk mengeluarkan cukup Natrium chloride (garam) untuk memelihara jumlah sodium yang normal, volume cairan extraselular dan volume darah. Penyakit ginjal merupakan penyebab utama hipertensi sekunder, bahkan adanya gangguan kecil dalam ginjal memainkan peran besar pada kasus tekanan darah tinggi menaikkan cedera pada ginjal Pada akhirnya hipertensi berisiko terjaidnya stroke.

  • Pada orang normal, ketika mengkonsumsi banyak sodium klorida, tubuh menyesuaikan. mengeluarkan lebih banyak sodium klorida tanpa menaikkan tekanan pembuluh arteri. Namun demikian, banyak pengaruh lain yang mengurangi kemampuan ginjal untuk mengeluarkan sodium. Jika ginjal tidak cukup mampu untuk mengeluarkan garam maka dapat mengakibatkan peningkatan volume cairan extraselular peningkatan volume darah sehingga memicu terjadinya tekanan darah tinggi.

  • Faktor lain, ketika terjadi peningkatan kadar hormon yang menyebabkan pembuluh darah menyempit, tekanan arterial pada ginjal akan meningkat sehingga tekanan yang lebih tinggi dalam arteri akan semakin tinggi akibatnya tekanan darah semakin meningkat.

  • Hormone aldosterone yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin berinteraksi dengan ginjal untuk mengatur kandungan sodium dan potasium dalam darah. Aldosteron dalam jumlah yang banyak menyebabkan nefron menyerap kembali ion sodium dan air lebih banyak. Respon ginjal terhadap aldosterone membantu menjaga kadar garam dalam darah pada batas yang sempit yang terbaik bagi aktivitas fisik dasar.

  • Aldosterone juga membantu mengatur tekanan darah. Ketika tekanan darah mulai turun, ginjal melepaskan enzim (protein khusus) yang disebut renin, yang mengubah protein darah menjadi hormon angiotensin. Hormon angiotensin ini, menyebabkan pembuluh darah vasokontriksi sehingga terjadi kenaikan tekanan darah. Angiotensin kemudian mempengaruhi kelenjar adrenalin untuk melepas aldosterone, yang menyebabkan sodium dan air diserap kembali dan menaikkan volume darah dan tekanan darah.

  • 4. Menjaga Keseimbangan Kadar Asam dalam Tubuh

    Ginjal juga menyesuaikan keseimbangan kadar asam dalam tubuh untuk mencegah kelainan darah seperti acidosis atau alkalosis, keduanya melumpuhkan fungsi sistem saraf pusat. Jika darah terlalu asam, dimana terlalu banyak terdapat ion hidrogen, ginjal menyerap ion ini kedalam urin melalui proses sekresi tubular

  • 5. Penghasil Hormon dan vitamin

    ErythropoietinBeberapa hormone dihasilkan oleh ginjal. Salah satunya, Erythropoietin mempengaruhi produksi sel darah merah dalam sumsum tulang. Ketika ginjal mendeteksi bahwa jumlah sel darah merah dalam tubuh berkurang, maka ginjal memproduksi eritropoitin. Hormon ini berjalan dalam aliran darah ke sumsum tulang merangsang produksi dan pelepasan lebih banyak sel darah in

  • Sel-sel stem hemopoeitik pada sumsum tulangGinjal : Eritropoeitin

  • Calcitriol Calcitriol adalah bentuk aktif dari vitamin D. Calcitriol diperoleh dari calciferol (vitamin D3) dari makanan yang dikonsumsi, yang kemudian disintesa oleh kulit yang terkena sinar ultraviolet dari cahaya matahari pagi hari.

  • Tugas baca dirumah :Baca kembali dan pahami tentang :Anatomi ginjalFisiologi ginjal

    Diskusi / Interview minggu depan

  • SEKIAN DAN TERIMA KASIHSyam