pembahasan fieldlab

9
BAB III PEMBAHASAN Pendekatan MTBS terdiri dari beberapa langkah yaitu, penilaian terfokus, klasifikasi penyakit, identifikasi tindakan, pengobatan, konseling, perawatan di rumah dan kapan kembali. Bagan penilaian terfokus terdiri dari petunjuk dan langkah untuk mencari riwayat penyakit dan pemeriksaaan fisik pada balita sakit. Pemeriksaan meliputi anak balita berumur 2 bulan sampai dengan 5 tahun. Penilaian terfokus tersebut adalah sebagai berikut: a. Tanda bahaya umum Tanda bahaya umum yang diperhatikan pada saat MTBS meliputi 3 hal yaitu: Tanyakan: Apakah anak bisa minum/menyusu? Apakah anak selalu memuntahkan semuanya? Apakah anak menderita kejang? Lihat : Apakah anak letargis atau tidak sadar? Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan penilaian ini dan lakukan penanganan segera, sehingga rujukan tidak terlambat. b. Gejala utama Gejala utama adalah keluhan yang membawa pasien datang ke pihak medis untuk diperiksakan. Dalam pedoman diperoleh beberapa gejala utama yang harus ditanyakan untuk memudahkan klasifikasi, yaitu: 1. Apakah anak menderita batuk/sulit bernafas? 2. Apakah anak menderita diare? 3. Apakah anak demam? (Secara anamnesis atau teraba suhu > 37,5 0 C 4. Apakah anak mempunyai masalah telinga? c. Status gizi

description

ye

Transcript of pembahasan fieldlab

Page 1: pembahasan fieldlab

BAB III

PEMBAHASAN

Pendekatan MTBS terdiri dari beberapa langkah yaitu, penilaian terfokus, klasifikasi penyakit, identifikasi tindakan, pengobatan, konseling, perawatan di rumah dan kapan kembali. Bagan penilaian terfokus terdiri dari petunjuk dan langkah untuk mencari riwayat penyakit dan pemeriksaaan fisik pada balita sakit. Pemeriksaan meliputi anak balita berumur 2 bulan sampai dengan 5 tahun.

Penilaian terfokus tersebut adalah sebagai berikut: a. Tanda bahaya umum Tanda bahaya umum yang diperhatikan pada saat MTBS meliputi 3 hal yaitu: Tanyakan:

Apakah anak bisa minum/menyusu?

Apakah anak selalu memuntahkan semuanya?

Apakah anak menderita kejang?

Lihat : Apakah anak letargis atau tidak sadar? Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan penilaian ini dan lakukan penanganan segera, sehingga rujukan tidak terlambat.

b. Gejala utama Gejala utama adalah keluhan yang membawa pasien datang ke pihak medis untuk diperiksakan. Dalam pedoman diperoleh beberapa gejala utama yang harus ditanyakan untuk memudahkan klasifikasi, yaitu:

1. Apakah anak menderita batuk/sulit bernafas?2. Apakah anak menderita diare?3. Apakah anak demam? (Secara anamnesis atau teraba suhu > 37,50C4. Apakah anak mempunyai masalah telinga?

c. Status gizi

Penilaian status gizi di Puskesmas Sunan Ampel II, menggunakan pedoman berdasarkan Berat Badan dan Tinggi Badan atau Panjang Badan. Hasilnya dikelompokkan dalam kategori sangat kurus, kurus, dan normal. Penilaian tersebut berbeda antara laki-laki dan perempuan. Tetapi pada pertemuan ini kami menanyakan berat badan dan tinggi badan melalui anamnesis dan tidak melakukan secara langsung. Penatalaksanaan pada status gizi berbeda tergantung kategori yang ada.

d. Status Anemia

Pemeriksaan status anemia dilakukan dengan pemeriksaan pada telapak tangan, dilihat apakah agak pucat ataupun sangat pucat, kemudian diklasifikasikan menjadi anemia berat, anemia, dan tidak anemia.

Page 2: pembahasan fieldlab

e. Status Imunisasi dan Pemberian Vitamin A

Pada anamnesis kami juga menanyakan status imunisasi dan pemberian vitamin A pada balita yang datang. Pentingnya status imunisasi adalah untuk memastikan anak telah mendapatkan imunisasi lengkap dan ibu juga tetap mengingat jadwal imunisasi anak.

e. Masalah Lain

Setelah memeriksa adanya tanda bahaya umum, menanyakan keluhan utama, memeriksa status gizi, status anemia, status imunisasi, dan pemberian vitamin A, harus ditanyakan adakah masalah atau keluhan-keluhan lain yang dialami balita. Ini untuk menghindari adanya keluhan atau masalah yang belum ditanyakan petugas atau belum disebutkan oleh ibu atau pengantar pasien. Konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam kehidupannya. Konseling merupakan bagian inti dari kegiatan bimbingan secara keseluruhan dan lebih berkenaan dengan masalah individu secara pribadi konseling dalam alur MTBS. Pemberian konseling menjadi keunggulan dan sekaligus pembeda dari alur pelayanan selain MTBS. Materi yang diberikan ketika konseling meliputi kepatuhan meminum obat, cara meminum obat, menasihati cara pemberian makanan sesuai dengan umur, pemberian makan saat anak sakit, memberi nasihat kapan melakukan kunjungan ulang atau kapan harus kembali segera. Target yang diharapkan dari pemberian konseling pada MTBS ini adalah supaya pengantar atau ibu pasien mengerti penyakit yang diderita, cara penanganan anak di rumah, Magister Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan memperhatikan perkembangan penyakit anaknya sehingga mampu mengenali kapan harus segera membawa anaknya ke petugas kesehatan serta diharapakan memperhatikan tumbuh kembang anak dengan cara memberikan makanan sesuai umurnya. Pemberian pelayanan dan tindak lanjut berbeda antara gejala penyakit yang satu dengan yang lainnya.

Laporan kasus yang kami tangani :

1. Nama : Alip Julianto

Jenis Kelamin : Laki- Laki

Umur : 3,5 Tahun

BB : 20 kg

Suhu Badan : 37,30 C

Keluhan Untama : Panas , Batuk, Pilek sudah 2 hari

Kunjungan ke- : 2

Penilaian :

Page 3: pembahasan fieldlab

a. Tidak ditemukan tanda bahaya umum : sedikit muntah.

b. Pasien menderita batuk sudah 2 hari. Tidak ditemukan tarikan dinding dada atau tidak ditemukan stidor.

- Klasifikasi : Batuk bukan pneumonia.

- Tindakan : Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yaitu kecap manis/madu ditambah jeruk nipis, pemberian ASI tetap dilanjutkan, jika tetap batuk >3 minggu harus dirujuk, dan kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.

c. Anak tidak diare.

d. Anak menderita demam berdasarkan anamnesis dari ibu pasien dan teraba panas, namun menurut hasil pemeriksaan suhu tubuh anak tidak tergolong demam < 37,50 C.

- Tidak termasuk daerah risiko malaria

- Tidak sakit campak dalam 3 bulan terakhir (campak 1 tahun yang lalu).

- Tidak didapatkan tanda-tanda demam berdarah.

Klasifikasi : Demam Bukan malaria

Tindakan : Obati penyebab lain dari demam. Jika demam tiap hari > 7 hari rujuk untuk tindakan lanjutan. Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

e. Anak tidak mempunyai masalah telinga.

f. Anak tidak tampak kurus, tidak tampak pucat dan tidak ada pembengkakan di kedua punggung kaki.

- Klasifikasi = Status gizi : Normal , Anemia : Tidak anemia

g. Status imunisasi : imunisasi lengkap dan tidak diberikan imunisasi hari ini.

h. Tidak membutuhkan vitamin A dan tidak diberikan vutamin A hari ini.

i. Tidak ada masalah atau keluhan lain.

2. Nama : Rizka

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 7,5 bulan

BB : 7,6 kg

Suhu Badan : 36,5 0 C

Page 4: pembahasan fieldlab

Keluhan Utama : Batuk, Pilek sudah 2 hari

Kunjungan ke- : 1

Penilaian :

a. Tidak ditemukan tanda bahaya umum.

b. Pasien menderita batuk sudah 2 hari. Napas 49x/menit sehingga tidak termasuk napas cepat. Tidak ditemukan tarikan dinding dada atau tidak ditemukan stridor.

- Klasifikasi : Batuk bukan pneumonia.

- Tindakan : Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yaitu kecap manis/madu ditambah jeruk nipis, pemberian ASI tetap dilanjutkan, jika tetap batuk >3 minggu harus dirujuk, dan kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.

c. Anak tidak diare

d. Anak menderita demam berdasarkan anamnesis dari ibu pasien, namun menurut hasil pemeriksaan suhu tubuh anak tidak tergolong demam.

- Tidak termasuk daerah risiko malaria

- Tidak sakit campak dalam 3 bulan terakhir

- Tidak didapatkan tanda-tanda demam berdarah.

Klasifikasi : Demam bukan malaria

Tindakan : Obati penyebab lain dari demam. Jika demam tiap hari > 7 hari rujuk untuk tindakan lanjutan. Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

e. Anak tidak mempunyai masalah telinga.

f. Anak tidak tampak kurus, tidak tampak pucat dan tidak ada pembengkakakn di kedua punggung kaki.

- Klasifikasi = Status gizi : Normal , Anemia : Tidak anemia

g. Status imunisasi : lengkap sesuai umur (kurang imunisasi campak menunggu usia 9 bulan) dan tidak diberikan imunisasi hari ini.

h. Tidak membutuhkan vitamin A dan tidak diberikan vutamin A hari ini.

i. Tidak ada masalah atau keluhan lain.

j. Penilaian pemberian makanan umur anak < 2 tahun :

- Ibu meneteki anak, 3-4 kali dalam 24 jam.

Page 5: pembahasan fieldlab

- Anak sudah mendapat makanan atau minuman lain yaitu bubur sun yang diberikan 2 kali sehari dengan menggunakan alat makanan bayi dengan cara disuapkan lagsung oleh ibunya.

- Selama sakit tidak ada perubahan pemberian makan pada anak.

3. Nama : Sriyati

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 14 bulan

BB : 9,6 kg

Suhu Badan : 36,5 0 C

Keluhan Untama : Diare, batuk.

Kunjungan ke- : 1

Penilaian :

a. Tidak ditemukan tanda bahaya umum.

b. Pasien menderita batuk sudah 3 hari. Tidak ditemukan tarikan dinding dada atau tidak ditemukan stridor.

- Klasifikasi : Batuk bukan pneumonia.

- Tindakan : Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yaitu kecap manis/madu ditambah jeruk nipis, pemberian ASI tetap dilanjutkan, jika tetap batuk >3 minggu harus dirujuk, dan kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.

c. Anak diare sudah 1 hari. Tidak ada darah dalam tinja. Keadaan umum anak, anak sedikit rewel, tidak ada mata cekung, bisa minum dengan baik dan turgor baik.

- Klasifikasi : Diare tanpa dehidrasi

- Tindakan : Beri cairan dan makanan sesuai rencana terapi A dan beri tablet zinc. Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.

d. Anak tidak demam.

e. Anak tidak mempunyai masalah telinga.

f. Anak tidak tampak kurus, tidak tampak pucat dan tidak ada pembengkakakn di kedua punggung kaki.

Page 6: pembahasan fieldlab

- Klasifikasi = Status gizi : Normal , Anemia : Tidak anemia

g. Status imunisasi : imunisasi lengkap dan tidak diberikan imunisasi hari ini.

h. Tidak membutuhkan vitamin A dan tidak diberikan vutamin A hari ini.

i. Tidak ada masalah atau keluhan lain.

j. Penilaian pemberian makanan umur anak < 2 tahun :

- Ibu meneteki anak, 4-5 kali dalam 24 jam dan meneteki malam hari.

- Anak sudah mendapat makanan atau minuman lain yaitu bubur sun, cerelac dan kadang nasi. yang diberikan 2 kali sehari dengan menggunakan alat makanan bayi dengan cara disuapkan lagsung oleh ibunya.

- Selama sakit tidak ada perubahan pemberian makan pada anak.

Berdasarkan hasil pemeriksaan 3 kasus yang kami tangani semua anak datang dengan keluhan utama batuk, dimana 1 kasusnya disertai diare tanpa dehidrasi dan 1 kasus disertai demam. Untuk keluhan batuk, ketiga pasien terklasifikasi “batuk bukan pneumonia”, karena tidak ditemukan adanya napas cepat, tarikan dinding dada dan stridor.

Keluhan diare pada pasien sriyati terklasifikasi sebagai “diare tanpa dehidrasi”. Dimana pasien tampak sedikit rewel, namun tidak ditemukan mata cekung, minum normal, dan cubit perut normal. Keluhan demam yang dialami alip julianto terklasifikasi “ demam bukan malaria”, pada pasien tidak titemukan tanda gejala campak maupun demam berdarah.

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik ketiga balita, tidak mempunya masalah telinga, memiliki status gizi normal, tidak anemia, imunisasi lengkap dan tidak dibutuhkan pemberian vitamin A. Untuk 2 kasus balita dengan usia <2 tahun, kami melakukan penilaian pemberian makanan. Dari hasil penilaian kedua balita mendapat ASI eksklusif 6 bulan dan sudah diberi makanan tambahan mulai usia 6 tahun yaitu bubur sun maupun nasi sehari 2 kali. Sehingga untuk pemberian makanan pada balita sudah baik dan sesuai dengan aturan.

Kesimpulan dari ketiga kasus, sakit yang dialami ketiga balita tidak ada kasus yang termasuk kasus yang perlu rujukan. Pada kesempatan field lab ini saran yang kami berikan kepada orang tua balita adalah mengenai makanan tambahan yang perlu diberikan yaitu ibu lebih baik memberi bubur yang dibuat sendiri atau biasa disebut bubur tim (nasi, telur sayu-sayur yang diblender) dan pemberian buah pada anak seperti pisang dan pepaya. Dapat disimpulkan kondisi kesehatan dan status gizi balita di kawasan puskesmas Ampel II dalam kondisi baik.