PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB...

31
62 BAB IV PEMBAHASAN Perbedaan konsumsi penggunaan energy listrik oleh konsumen, akan mengakibatkan perbedaan besaran pembebanan antar fasa pada transformator distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan susut teknis pada trafo menjadi berkurang dan akibat terbesar yang bisa ditimbulkan adalah trafo bisa mengalami kerusakan. Untuk menanggulangi hal tersebut, sangat perlu diadakannya pemerataan beban pada trafo distribusi . Dalam melakukan proses pemerataan beban ini, ada beberapa prosedur pekerjaan yang perlu dilakukan, sehingga pekerjaan dalam pemerataan beban yang dilakukan supaya mendapatkan hasil yang diinginkan. Prosedur-prosedur yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pemetaan (mapping) Pemetaan atau mapping ini bertujuan untuk mendapatkan data-data mengenai gardu mana saja yang memiliki nilai arus tiap fasanya tidak rata atau menunjukan nilai unbalance diatas 20%, sehingga perlu dilakukan pemerataan beban tiap fasanya. Pemetaan atau mapping ini dilakuakan saat waktu beban puncak antara jam 18.00- 21.00. 2. Pemerataan beban Apabila dalam pemetaan atau mapping didaptkan nilai pengukuran pada suatu gardu mengalami ketimpangan (nilai antar fasanya memiliki perbedaan nilai yang signifikan atau unbalncenya diatas 20%), maka perlu dilakukan pemerataan beban

Transcript of PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB...

Page 1: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

62

BAB IV

PEMBAHASAN

Perbedaan konsumsi penggunaan energy listrik oleh konsumen, akan

mengakibatkan perbedaan besaran pembebanan antar fasa pada transformator

distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan susut teknis pada trafo menjadi

berkurang dan akibat terbesar yang bisa ditimbulkan adalah trafo bisa mengalami

kerusakan. Untuk menanggulangi hal tersebut, sangat perlu diadakannya pemerataan

beban pada trafo distribusi .

Dalam melakukan proses pemerataan beban ini, ada beberapa prosedur pekerjaan

yang perlu dilakukan, sehingga pekerjaan dalam pemerataan beban yang dilakukan

supaya mendapatkan hasil yang diinginkan. Prosedur-prosedur yang perlu dilakukan

adalah sebagai berikut:

1. Pemetaan (mapping)

Pemetaan atau mapping ini bertujuan untuk mendapatkan data-data mengenai

gardu mana saja yang memiliki nilai arus tiap fasanya tidak rata atau menunjukan

nilai unbalance diatas 20%, sehingga perlu dilakukan pemerataan beban tiap fasanya.

Pemetaan atau mapping ini dilakuakan saat waktu beban puncak antara jam 18.00-

21.00.

2. Pemerataan beban

Apabila dalam pemetaan atau mapping didaptkan nilai pengukuran pada suatu

gardu mengalami ketimpangan (nilai antar fasanya memiliki perbedaan nilai yang

signifikan atau unbalncenya diatas 20%), maka perlu dilakukan pemerataan beban

Page 2: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

63

dengan cara pembagian nilai tiap fasa sehingga mendapatkan nilai fasa (R, S, T) yang

seimbang.

3. Pengukuran setelah pemerataan beban

Setelah pemerataan beban dilakukan, maka diperlukan lagi proses pengukuran

pada gardu distribusi yang telah dilakukan perataan beban, ini berujuan untuk melihat

hasil apakah pemerataan beban yang dilakukan sudah menunjukan nilai arus tiap

fasanya sudah seimbang. Jika hasil yang didapatkan nilai arus tiap fasanya masih

belum seimbang, maka perlu dilakukan lagi proses pemerataan beban sehingga bisa

menghasilkan nilai arus tiap fasanya seimbang.

Untuk mempermudah melakukan monitoring pada setiap Gardu di area kerja

PLN Rayon Ampenan, maka digunakanlah sebuah aplikasi khusus untuk monitoring

setiap Gardu yang ada. PLN sendiri memiliki aplikasi untuk memonitor gardu yang

dinamakan Aplikasi Manajemen Gardu atau yang biasa disingkat AMG.

Pada aplikasi ini, bisa dilihat berapa jumlah gardu per rayon, serta data gardu

lainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

pengukuran tegangan (tegangan per jurusan), data sekunder trafo (Arus ; tengan fasa-

fasa ; tegangan fasa-netral), denah gardu. Dapat juga dilihat data trafo distribusi yang

terpasang per daya serta per merk nya pada tiap-tiap rayon. Untuk semua datanya

dapat diupdate setiap 1 bulan sekali, sehingga tiap bulan data yang ditampilkan.

Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai proses pemeratan beban

yang dilakukan di salah tiga (3) gardu distribusi di mataram, dengan nomor Gardu

AM048, AM233, dan AM dengan data sebagai berikut:

Page 3: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

64

4.1 Pemerataan pada gardu Distribusi AM048

Gambar 4.1. Data Gardu AM048 dari AMG

Page 4: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

65

Gambar 4.2 Gardu AM048

Data Gardu

Nomor Gardu : AM048

Alamat : Lingkar Selatan BTN Kopa Jali

Kapasitas Trafo : 160kVA, Unindo

Tegangan MV/LV : 20KV/400V

Jurusan Gardu : Tersedia 4 Line (jurusan), terpakai 3 Line(jurusan)

Tabel 4.1 Pengukuran sebelum dilakukan pemerataan gardu AM048

PENGUKURAN ARUS BEBAN (A)UNBALANCE

FASALINE / JURUSAN

A B C D TOTAL A B C D TOT

R 53 32 137 225 17.78% 18.47% 36.34% 26.50%

S 33 20 45 98

T 49 31 84 165

N 35 26 70 116

Page 5: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

66

Dari data diatas dapat dilihat bahwa selisih beban antara fasa yang satu

dengan yang lainnya pada Line C cukup besar. Ini mengakibatkan pada penghantar

netral memiliki arus total 70 A dan Unbalnce yang dihasilkan sebesar 36.34% , tentu

ini menjadi losses teknis. Namun pada peraktek dilapangan sangat sulit untuk

mendapatkan nilai arus penghantar netral yang ideal. Sehingga pekerjaan untuk

pemindahan phase pada beban yang bersangkutan hanya berupa pendekatan nilai.

Untuk nilai Unblance yang dihasilkan pada Aplikasi Manjemen Gardu

(AMG), didapatkan dengan rumus : (Sumber : Buku Diktat PLN Rayon Ampenan).

1. Menentukan arus rata-rata beban pada trafo

= + +3 ……………………… . (4.1)Dimana :

IAVG = Arus rata-rata beban (A)

IR = Arus beban R (A)

IS = Arus beban S (A)

IT = Arus beban T (A)

2. Menentukan koefisien masing-masing fasa :(Sumber : Buku Diktat PLN Rayon

Ampenan).

= …………………………(4.2)= …………………………… . . (4.3)= ……………………………… . (4.4)

Page 6: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

67

3. Sehingga untuk persentase pembebanan Trafo (Unbalance) didapatkan dengan

persamaan : (Sumber : Buku Diktat PLN Rayon Ampenan)

= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %………(4.5)Dengan persamaan diatas, maka nilai Unbalance untuk masing-masing Line

pada Trafo distribusi AM048 didapatkan sebagai berikut :

a. Nilai Unbalance pada Line A

Diketahui :

Arus fasa R = 53 A

Arus fasa S = 33 A

Arus fasa T = 49 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Tegangan fasa ke fasa rata-rata (V) = 404 V

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 53 + 33 + 493 = 1353 = 45= = 5345 = 1.17= = 3345 = 0.73= = 4945 = 1.08= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.17 − 1| + |0.73 − 1| + |1.08 − 1|3 × 100 %

Page 7: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

68

= 0.17 + 0.27 + 0.083 × 100 %= 0.523 × 100 = 17.33%

b. Nilai Unbalance pada Line B

Diketahui :

Arus fasa R = 32 A

Arus fasa S = 20 A

Arus fasa T = 31 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 32 + 20 + 313 = 833 = 27.66= = 3227.66 = 1.156= = 2027.66 = 0.723= = 3127.66 = 1.120= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.156 − 1| + |0.723 − 1| + |1.120 − 1|3 × 100 %= 0.156 + 0.277 + 0.1203 × 100 %= 0.5533 × 100 = 18.43%

Page 8: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

69

c. Nilai Unbalance pada Line C

Diketahui :

Arus fasa R = 137 A

Arus fasa S = 45 A

Arus fasa T = 84 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 137 + 45 + 843 = 2663 = 88.666= = 13788.666 = 1.545= = 4588.666 = 0.507= = 8488.666 = 0.947= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.545 − 1| + |0.507 − 1| + |0.947 − 1|3 × 100 %= 0.545 + 0.493 + 0.0533 × 100 %= 1.0913 × 100 = 36.36%

Page 9: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

70

d. Nilai Unbalance untuk total ketiga Line (A, B, C)

Diketahui :

Arus fasa R = 225 A

Arus fasa S = 98 A

Arus fasa T = 165 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 225 + 98 + 1653 = 4883 = 162.666= = 225162.667 = 1.383= = 98162.666 = 0.602= = 165162.666 = 1.014

= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %= |1.383 − 1| + |0.602 − 1| + |1.014 − 1|3 × 100 %

= 0.383 + 0.398 + 0.143 × 100 %= 0.9213 × 100 = 30.7 %

Page 10: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

71

Setelah melihat data Unbalance pada Trafo distribusi AM048 tersebut, maka

didapatkan nilai unbalance di Line C lebih besar dari 20% atau berada dikisaran

36.34 %. Dengan melihat data pada Line C tersebut, maka dapat diperkirakan berapa

besaran arus yang akan dipindahkan antar fasa agar pembebanan pada trafo menjadi

seimbang atau nilai Unbalancenya bisa lebih kecil dari 20 %. Kemudian pada siang

harinya barulah dilakukan pemerataan beban, sehingga didapat nilai akhir dalam

pemerataan beban tersebut adalah sebagai berikut :

Pemindahan Phase Saluran Rumah (SR) sebagai berikut :

LINE C

Tiang pertama dari fasa R ke S =9.10A

Tiang kedua dari fasa R ke S= 15.02 A

Tiang ketiga dari fasa R ke S=14.07 A

Tiang ke tujuh dari fasa R ke T = 5 A

Tabel 4.2 Hasil pemerataan beban pada aplikasi AMG ketika beban puncak

PENGUKURAN ARUS BEBAN (A)UNBALANCE

FASA LINE / JURUSAN

A B C D TOTAL A B C D TOT

R 53 32 91 175 17.78% 9.85% 6.20% 10.00%

S 33 25 78 136

T 49 31 89 169

N 36 27 51 115

Page 11: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

72

Dengan cara yang sama seperti pada perhitungan sebelumnya, nilai

Unbalancenya dapat dihitung, sebagai berikut :

a. Nilai Unbalance pada Line A

Diketahui :

Arus fasa R = 53 A

Arus fasa S = 33 A

Arus fasa T = 49 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 53 + 33 + 493 = 1353 = 45= = 5345 = 1.17= = 3345 = 0.73= = 4945 = 1.08= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.17 − 1| + |0.73 − 1| + |1.08 − 1|3 × 100 %= 0.17 + 0.27 + 0.083 × 100 %= 0.523 × 100 = 17.33%

Page 12: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

73

b. Nilai Unbalance pada Line B

Diketahui :

Arus fasa R = 32 A

Arus fasa S = 25 A

Arus fasa T = 31 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 32 + 20 + 313 = 833 = 27.66= = 3227.66 = 1.156= = 2527.66 = 0.903= = 3127.66 = 1.120

= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %= |1.156 − 1| + |0.903 − 1| + |1.120 − 1|3 × 100 %

= 0.156 + 0.097 + 0.1203 × 100 %= 0.3733 × 100 = 12.43%

Page 13: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

74

c. Nilai Unbalance pada Line C

Diketahui :

Arus fasa R = 91 A

Arus fasa S = 78 A

Arus fasa T = 89 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 91 + 78 + 893 = 2583 = 86= = 9186 = 1.058= = 7886 = 0.906= = 8986 = 1.034= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.058 − 1| + |0.906 − 1| + |1.034 − 1|3 × 100 %= 0.058 + 0.094 + 0.0343 × 100 %

= 0.1863 × 100 = 6.2%

Page 14: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

75

d. Nilai Unbalance untuk total ketiga Line (A, B, C)

Diketahui :

Arus fasa R = 175 A

Arus fasa S = 136 A

Arus fasa T = 169 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 175 + 136 + 1693 = 4803 = 160= = 175160 = 1.093= = 136160 = 0.85= = 169160 = 1.056= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.093 − 1| + |0.85 − 1| + |1.056 − 1|3 × 100 %= 0.093 + 0.15 + 0.0563 × 100 %= 0.2993 × 100 = 9.96 %

Page 15: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

76

Dari data diatas dapat dilihat bahwa, pada Line C Arus beban Traffo yang

dihasilkan telah mengalami perubahan menjadi lebih seimbang. Dimana pada data

sebelumnya nila arus beban Traffo tiap fasanya yaitu R = 137 A, S = 45 A, dan T =

84 A, kemudian setelah dilakukan pemerataan beban didapatkan hasil nilai arus

beban tiap fasa pada Traffo menjadi lebih seimbang yaitu fasa R=91 A, fasa S=78 A,

dan fasa T=89 A. Sehingga dengan melihat hasil tersebut menunjukan bahwa

pemerataan beban yang dilakukan menghasilkan arus rataan beban pada trafo

menjadi lebih bagus. Sehingga resiko overblast yang mengakibatkan penghantar

jaringan tegangan rendah putus pada salah satu fasa karena melebihi arus nominal

dapat di minimalisir sehingga rugi rugi penghantar dapat dihindari.

Page 16: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

77

4.2 Pemerataan pada Gardu Distribusi AM233

Gambar 4.3 Data Gardu AM233 dari AMG

Page 17: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

78

Data Gardu

Nomor Gardu : AM233

Alamat :Jln Kembung Pondok perasi, sisipan AM059

Kapasitas Trafo : 160KVA, Unindo

Tegangan MV/LV : 20KV/400V

Jurusan Gardu : Tersedia 4 Line (jurusan), terpakai 1 Line(jurusan)

Tabel 4.3 Pengukuran sebelum dilakukan pemerataan gardu AM233

PENGUKURAN ARUS BEBAN (A) PERUBAH

AN

BEBAN

UNBALANCE

FASALINE / JURUSAN

A B C D TOTAL A B C D TOT

R 221 221 36.12% 36.12%

S 99 99

T 110 110

N 70 70

Dari data pada gambar di atas didapatkan nilai Unbalnce dengan perhitungan

sebagaia berikut :

a. Nilai Unbalance pada Line D

Diketahui :

Arus fasa R = 221 A

Arus fasa S = 99 A

Arus fasa T = 110 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Page 18: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

79

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 221 + 99 + 1103 = 4303 = 143.33= = 221143.33 = 1.541= = 99143.33 = 0.690= = 110143.33 = 0.767= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.541 − 1| + |0.690 − 1| + |0.767 − 1|3 × 100 %= 0.541 + 0.31 + 0.2333 × 100 %= 1.0843 × 100 = 36.13%

Pemindahan Phase Saluran Rumah (SR) yang dilakukan adalah sebagai berikut:

LINE D

Tiang pertama dari fasa R ke fasaS=15.23A

Tiang kedua dari fasa R ke fasa S= 13.02 A

Tiang ketiga dari fasa R ke fasa S=12.37 A

Tiang pertama dari fasa R ke fasa T = 13.4 A

Tiang ketiga dari fasa R ke fasa T = 8.30 A

Tiang keempat dari fasa R ke Fasa T = 9.45 A

Page 19: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

80

Tabel 4.4 hasil pemerataan beban pada aplikasi AMG ketika beban puncak

PENGUKURAN ARUS BEBAN (A)PERUBAHAN

BEBAN

UNBALANCE

FASALINE / JURUSAN

A B C D TOTAL A B C D TOT

R 155 155 4.76% 4.76%

S 139 139

T 140 140

N 71 71

Dari data di atas, dapat diketahui nilai Unbalance dengan perhitungan sebagai

berikut:

a. Nilai Unbalance pada Line D

Diketahui :

Arus fasa R = 155 A

Arus fasa S = 139 A

Arus fasa T = 140 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 155 + 139 + 1403 = 4343 = 144.66= = 155144.66 = 1.071

Page 20: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

81

= = 139143.33 = 0.969= = 140144.66 = 0.967= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.071 − 1| + |0.969 − 1| + |0.967 − 1|3 × 100 %= 0.071 + 0.031 + 0.0333 × 100 %

= 0.1353 × 100 = 4.5%Dari table diatas dapat dilihat bahwa, setelah dilakukan pemerataan beban pada

Line D dengan melakukan pemindahan kabel Saluran Rumah (SR), dihasilkan nilai

Unbalance yang kecil, sehingga dapat dikatakan bahwa pemerataan beban yang

dilakukan telah berhasil menghilangkan ketimpangan setiap fasa yang ada pada Line

D. Sehingga resiko overblast yang mengakibatkan penghantar jaringan tegangan

rendah putus pada salah satu fasa karena melebihi arus nominal dapat di minimalisir

Sehingga rugi-rugi penghantar dapat dihindari.

Page 21: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

82

4.3 Pemerataan pada Gardu Distribusi AM014

Gambar 4.4 Data Gardu AM014 dari AMG

Page 22: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

83

Gambar 4.5 Gardu Distribusi AM014

Data Gardu

Nomor Gardu : AM014

Alamat :Jln Energi Karang Panas

Kapasitas Trafo : 250 KVA, TRAFINDO

Tegangan MV/LV : 20KV/400V

Jurusan Gardu : Tersedia 4 jurusan, terpakai 2 jurusan

Tabel 4.5 Pengukuran sebelum dilakukan pemerataan gardu AM014

PENGUKURAN ARUS BEBAN (A)PERUBAHAN

BEBAN

UNBALANCE

FASALINE / JURUSAN

A B C D TOTAL A B C D TOT

R 119 90 209 34.83% 7.06% 23.64%

S 237 89 326

T 111 76 187

N 110 37 125

Page 23: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

84

Dari table diatas dapat dihitung nilai Unbalance sebagai berikut :

a. Nilai Unbalance pada Line A

Diketahui :

Arus fasa R = 119 A

Arus fasa S = 237 A

Arus fasa T = 111 A

Kapasitas Trafo (S) = 250 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 119 + 237 + 1113 = 4673 = 155.66= = 119155.66 = 0.764= = 237155.66 = 1.522= = 111155.66 = 0.713= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |0.764 − 1| + |1.522 − 1| + |0.713 − 1|3 × 100 %= 0.236 + 0.522 + 0.2873 × 100 %= 1.0453 × 100 = 34.83%

Page 24: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

85

b. Nilai Unbalance pada Line C

Diketahui :

Arus fasa R = 90 A

Arus fasa S = 89 A

Arus fasa T = 76 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 90 + 89 + 763 = 2553 = 85= = 9085 = 1.058= = 8985 = 1.047= = 7685 = 0.894= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.058 − 1| + |1.047 − 1| + |0.894 − 1|3 × 100 %= 0.058 + 0.047 + 0.1063 × 100 %

= 0.2113 × 100 = 7.03%

Page 25: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

86

c. Nilai Unbalance untuk total kedua Line (A dan C)

Diketahui :

Arus fasa R = 209 A

Arus fasa S = 326 A

Arus fasa T = 187 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 209 + 326 + 1873 = 7223 = 240.66= = 209240.66 = 0.868= = 326240.66 = 1.354= = 187240.66 = 0.777= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |0.868 − 1| + |1.354 − 1| + |0.777 − 1|3 × 100 %= 0.132 + 0.354 + 0.2233 × 100 %= 0.7093 × 100 = 23.63 %

Page 26: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

87

Setelah melihat data di Line A tersebut, dapat diperkirakan berapa besaran

arus yang akan dipindahkan antar fasa agar pembebanan pada trafo menjadi

seimbang. Kemudian pada siang harinya barulah dilakukan pemerataan beban,

sehingga didapat nilai akhir dalam pemerataan beban tersebut adalah sebagai berikut :

Pemindahan Phase Saluran Rumah (SR) sebagai berikut :

LINE A

Tiang pertama dari fasa S ke fasa R =10.23A

Tiang kedua dari fasa S ke fasa R= 9.73A

Tiang ketiga dari fasa S ke fasa R= 10A

Tiang pertama dari fasa S ke fasa T= 18.45 A

Tiang kedua dari fasa S ke fasa T= 20.55 A

Tiang ketiga dari fasa S ke fasa T = 16 A

Tabel 4.6 Hasil pemerataan beban pada aplikasi AMG Ketika beban puncak gardu

AM014

PENGUKURAN ARUS BEBAN (A)PERUBAHAN

BEBAN

UNBALANCE

FASALINE / JURUSAN

A B C D TOTAL A B C D TOT

R 149 90 239 4.58% 7.06% 0.46%

S 151 89 241

T 166 76 242

N 91 37 112

Page 27: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

88

Dengan cara yang sama seperti pada perhitungan sebelumnya, nilai Unbalancenya

dapat dihasilkan sebagai berikut :

a. Nilai Unbalance pada Line A

Diketahui :

Arus fasa R = 149 A

Arus fasa S = 151 A

Arus fasa T = 166 A

Kapasitas Trafo (S) = 250 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 149 + 151 + 1663 = 4703 = 156.66= = 149156.66 = 0.951= = 151156.66 = 0.963= = 166156.66 = 1.059= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |0.951 − 1| + |0.963 − 1| + |1.059 − 1|3 × 100 %= 0.049 + 0.037 + 0.0593 × 100 %

= 0.1453 × 100 = 4.83%

Page 28: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

89

b. Nilai Unbalance pada Line C

Diketahui :

Arus fasa R = 90 A

Arus fasa S = 89 A

Arus fasa T = 76 A

Kapasitas Trafo (S) = 160 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 90 + 89 + 763 = 2553 = 85= = 9085 = 1.058= = 8985 = 1.047= = 7685 = 0.894= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |1.058 − 1| + |1.047 − 1| + |0.894 − 1|3 × 100 %= 0.058 + 0.047 + 0.1063 × 100 %

= 0.2113 × 100 = 7.03%

Page 29: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

90

d. Nilai Unbalance untuk total kedua Line (A dan C)

Diketahui :

Arus fasa R = 239 A

Arus fasa S = 241 A

Arus fasa T = 242 A

Kapasitas Trafo (S) = 250 KVA

Sehingga didapatkan :

= + +3 = 239 + 241 + 2423 = 7223 = 240.66= = 239240.66 = 0.993= = 241240.66 = 1.001= = 242240.66 = 1.005= | − 1| + | − 1| + | − 1|3 × 100 %

= |0.993 − 1| + |1.001 − 1| + |1.005 − 1|3 × 100 %= 0.007 + 0.001 + 0.0053 × 100 %= 0.0133 × 100 = 0.43 %

Page 30: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

91

Dari table diatas dapat dilihat bahwa, setelah dilakukan pemerataan beban

pada Line A dengan melakukan pemindahan kabel Saluran Rumah (SR),

dihasilkan nilai Unbalance yang kecil dari mulanya 34.83% menjadi 4.58%,

sehingga dapat dikatakan bahwa pemerataan beban yang dilakukan telah berhasil

menghilangkan ketimpangan setiap fasa yang ada pada Line A. Sehingga resiko

overblast yang mengakibatkan penghantar jaringan tegangan rendah putus pada

salah satu fasa karena melebihi arus nominal dapat di minimalisir, sehingga rugi

rugi penghantar dapat dihindari.

4.4 Perbandingan hasil pemerataan dari ketiga gardu yang telah dilakukan

proses pemerataan beban.

Pada gardu AM048 terdapat 4 line (jurusan) yang tersedia, namun hanya

digunakan 3 Line (jurusan)saja, yaitu Line A, Line B, dan Line C. Dari data yang

didapatkan pada aplikasi manajemen gardu (AMG) diperlihatkan data bahwa

terjadi ketimpangan arus beban antar fasa pada Line C yang ditunjukan dengan

nilai Unbalnce sebesar 36.34%, sehingga diperlukannya langkah untuk

melakukan pemerataan beban.Setelah pemerataan dilakukan dengan melakukan

pemindahan beban dari fasa R ke fasa S, dan dari fasa R ke fasa T, nilai

Unbalance yang dihasilkan menjadi 6.20%. Ini menandakan bahwa tranformator

yang digunakan telah memenuhi syarat untuk melayani beban dengan nilai

Unbalance sebesar 20%.

Kemudian pada gardu AM233 yang merupakan gardu sisipan dari gardu

AM059 dimana terdapat 4 line tersedia, namun yang digunakan 1 Line saja yaitu

Line D. Dari data yang didapat dari aplikasi manajemen gardu (AMG)

Page 31: PEMBAHASAN distribusi, yang mana ini akan mengakibatkan ...eprints.unram.ac.id/2448/10/10.BAB IV.pdflainnya seperti data spesifikasi trafo, data pengaman trafo, data pentanahan, data

92

diperlihatkan data bahwa terjadi ketimpangan arus beban yang ditunjukan dengan

nilai Unbalance diatas 20% yaitu sebesar 36.12%, oleh karna itu diperlukan

adanya pemerataan beban. Setelah pemerataan beban dilakukan dengan cara

pemindahan beban fasa R ke fasa S, dan fasa R ke fasa T di dapatkan nilai

Unbalance sebesar 4.76%, sehingga memenuhi kriteria trafo yang bagus untuk

melayani konsumen atau pelanggan listrik.

Yang terakhir pemerataan yang dilakukan pada gardu distribusi AM014 yang

mana tersedia 4 Line (jurusan) namun hanya 2 Line yang terpakai yaitu Line A

dan Line C. Dari data pada aplikasi manajemen gardu diperlihatkan data bahwa

telah terjadi ketimpangan arus beban pada Line A dengan nilai Unbalnce sebesar

34.83%, Untuk itu perlu dilakukan pemerataan beban pada gardu AM014

tersebut. Setelah dilakukan pemerataan beban, dengan melakukan pemindahan

fasa kabel saluran rumah tangga (SR) dari fasa S ke fasa R, dan dari fasa S ke

fasa T didapatkan nilai Unbalnce sebesar 4.58%, sehingga memenihi syarat trafo

untuk beroprasi dengan nilai Unbalance dibwah 20%.