Pembahasan Cuka Nanas
-
Upload
clarissa-taylor -
Category
Documents
-
view
123 -
download
25
description
Transcript of Pembahasan Cuka Nanas
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembuatan produk inovasi yang kelompok kami lakukan adalah pembuatan
cuka nanas.Pertama kali adalah proses pengirisan buah nanas kecil-kecil. Hal ini
bertujuan agar nutrisi yang terkandung pada buah nanas dapat diserap seluruhnya
dan mempermudah proses pencampuran buah nanas dengan pelarut sehingga
menghasilkan ekstrak buah nanas lebih optimal. Selanjutnya proses yang kami
lakukan adalah proses pemanasan yang bertujuan untuk mengambil sari atau
kandungan yang terdapat dalam buah nanas sampai aroma khas dari buah
nanasdapat dirasakan oleh indra penciuman.
Kandungan gula dari sari buah nanas ditambahkan gula pasir (fruktosa) agar
proses fermentasi dapat berjalan lebih efektif pada saat penambahan mikroba
karena pada dasarnya mikroba memerlukan energy untuk proses fermentasi dan
glukosa inilah yang berperan sebagai sumber energy pada mikroba. Pada proses
pembuatan cuka nanas ini, sebaiknya kebersihan selama proses dijaga. Karena
cuka nanas ini merupakan produk yang dapat dikonsumsi sehingga perlu dijaga
kebersihan selama proses pembuatannya.
Sari nanas yang telah disaring dimasukkan ke botol hingga hampir
memenuhi botol atau setidaknya setengah dari botol tersebut. Pada saat akan
menambahkan ragi (yeast), sari nanas yang didapat didinginkan terlebih dahulu.
Tujuan dari pendiaman dan pendinginan ini yaitu untuk membiarkan gula
(glukosa) yang dimasukkan tadi larut dalam aquadest, selain itu agar larutan
menjadi dingin. Pendinginan ini dimaksudkan agar pada saat penambahan ragi,
bakteri Saccharomyses cerevisiae yang ada dalam ragi itu tidak akan mati karena
suhu larutan yang terlalu tinggi. Hal ini seperti yang diketahui bahwa bakteri
hanya dapat hidup dan beraktivitas pada kondisi dan suasana tertentu, serta tidak
dapat beraktivitas pada lingkungan yang bersuhu sangat tinggi ataupun sangat
rendah. Proses pendinginan sari nanas yang didapat tersebut dapat dipercepat
dengan menggunakan media pendingin berupa air es. Setelah larutan di dalam
beker gelas cukup dingin, campuran aquadest+gula dan nanas tadi kemudian
11
disaring antara larutan dengan irisan buahnya. Diperoleh larutan berwarna kuning
yang beraroma nanas. Lalu selanjutnya dimasukkan ragi ke dalam botol sebanyak
yang telah ditentukan. Dalam proses pembuatan cuka nanas ini penambahan ragi
(yeast) dilakukan pada tempat (botol) yang disterilisasi agar fermentasi dapat
berlangsung dengan baik tanpa adanya gangguan dari mikroba yang tidak
diinginkan maupun adanya pengotor didalam cuka nanas yang nantinya akan
dihasilkan namun pada saat kami melakukan proses pembuatan cuka nanas
autoclave sedang bermasalah jadi kami hanya membersihkan botol dengan air
panas.
Fermentasi buah nanas yang nantinya akan menghasilkan cuka nanas kami
menggunakan Saccharomyses cerevisiae yang diperoleh dari ragi roti. Fermentasi
yang dilakukan termasuk adalah fermentasi anaerob karena setelah penambahan
mikroba, cuka nanas ditutup dengan rapat untuk mengkondisikan agar tidak ada
oksigen. Pada fermentasi pembuatan cuak nanas ini terjadi perombakan glukosa
yang ada pada nanas dan gas CO2 yang menghasilkan etanol sebagai produk
utama. Sebaiknya, fermentasi dilakukan dalam waktu selama 1-2 minggu tapi
kami melakukan percobaan ini selama 6 hari. Lamanya proses fermentasi ini
bertujuan agar benar-benar terbentuk cuka nanas yang diinginkan dan alcohol
yang terbentuk kandungannya sudah tinggi meskipun tidak mencapai 95%..
Apabila fermentasi hanya dilakukan dalam beberapa hari (kurang dari 1-2
minggu) maka cuka nanas yang didapatkan belum maksimal. Pemilihan buah
nanas untuk dijadikan bahan utama pembuatan cuka nanas, lebih baik jenis nanas
yang berwarna agak kuning sehingga rasanya lebih asam, hal ini agar rasa dan
aroma khas buah nanas lebih dominan sehingga tidak meninggalkan cita rasa buah
nanas aslinya. Penyajian nanas dalam bentuk cuka berkaitan dengan
pengoptimalan zat yang terkandung dalam buah nanas. Bahkan melalui proses
fermentasi, kandungan nutrisinya bertambah kaya, terutama enzim dan asam
amino. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan cuka nanas antara lain
kualitas bahan baku, kandungan nutrisi, tingkat keasaman media, temperatur dan
udara(oksigen).
Hasil pengamatan proses pembuatan cuka nanas kami adalah masih dalam
pembentukan ethanol belum ke tahap pembuatan cuka nanas. Hal ini disebabkan
karena kurangnya waktu pengerjaan untuk pembuatan cuka nanasyang
membutuhkan waktu hingga 3 minggu. 2 mingu untuk proses pembentukan
alkohol lalu dilanjutkan proses fermentasi dengan Acetobacter aceti untuk
pembuatan cuka nanas selama 1 minggu. Pada produk kami setelah 6 hari
difermentasi dengan ragi Saccharomyses cerevisiae sebetulnya sudah
menghasilkan ethanol dalam persentase yang kecil maksimal 15%. Untuk
meningkatkan kemurnian ethanol seharusnya kami melakukan destilasi terhadap
cuka nanas kamitapi dikarenakan waktu yang singkat kami belum sampai
melakukan destilasi yang bertujuan agar ethanol yang ada semakin tinngi
persentasenya. Pada produk inovasi yang kami peroleh, aroma dari cuka nanas
dengan kandungan ragi 6 gram beraroma masam dan kecut serti aroma asam
asetat nanmun tidak terlalu menyengat dengan rasa yang kecut dan tekstur yang
encer sedangkan pada produk cuka nanas yang mengandung ragi 3 gram aroma
cuka nanas juga beraroma masam dan agak kecut namun rasa dari cuka nanas
tersebut agak hambar tidak terlalu kecut seperti pada cuka nanas yang
mengandung ragi 6 gram.
LAMPIRAN
Gambar 1. Cuka nanas +Ragi 3 gram Gambar 2. Cuka nanas + Ragi 6 gram