Pembahasan Cara Kerja Uji Disolusi Metformin

3
Mpit itu komposisi larutan PBS nya aku ngga tau gram”nya, sama ngga tau kenapa pake pbs ph 6,8 Agar suatu obat dapat masuk ke dalam sirkulasi darah dan menghasilkan efek terapeutik , obat tersebut tentunya harus memiliki daya hancur yang baik dan laju disolusi yang relatif cukup cepat. Dalam percobaan ini, dilakukan uji disolusi terhadap tablet Metformin HCL. Metode uji disolusi yang digunakan pada percobaan kali ini adalah metode dayung. Metode dayung terdiri atas suatu dayung yang dilapisi khusus, yang berfungsi memperkecil turbulensi yang disebabkan oleh pengadukan. Dayung diikat secara vertikal ke suatu motor yang berputar dengan suatu kecepatan yang terkendali. Tablet diletakkan dalam labu pelarutan yang beralas bulat yang juga berfungsi untuk memperkecil turbulensi dari media pelarutan. Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah membuat larutan Phospat Buffer Saline (PBS) sebagai medium disolusi. Larutan PBS ini dibuat dari KH2PO4 sebanyak gram dan Na2HPO4.H2O sebanyak gram. Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan aquades hingga 100 mL, kemudian setelah larut di ad dengan aquades lagi hingga 200 mL, lakukan hal tersebut sampai 5 kali hingga didapatkan 1 liter larutan PBS dengan pH 6,8. Setelah larutan PBS selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu memasukkan larutan tersebut sebanyak 900 mL kedalam tabung disolusi, kemudian alat disolusi di atur suhunya sebesar 37 ±

Transcript of Pembahasan Cara Kerja Uji Disolusi Metformin

Page 1: Pembahasan Cara Kerja Uji Disolusi Metformin

Mpit itu komposisi larutan PBS nya aku ngga tau gram”nya, sama ngga tau kenapa pake pbs

ph 6,8

Agar suatu obat dapat masuk ke dalam sirkulasi darah dan menghasilkan efek

terapeutik, obat tersebut tentunya harus memiliki daya hancur yang baik dan laju disolusi

yang relatif cukup cepat. Dalam percobaan ini, dilakukan uji disolusi terhadap tablet

Metformin HCL.

Metode uji disolusi yang digunakan pada percobaan kali ini adalah metode dayung.

Metode dayung terdiri atas suatu dayung yang dilapisi khusus, yang berfungsi memperkecil

turbulensi yang disebabkan oleh pengadukan. Dayung diikat secara vertikal ke suatu motor

yang berputar dengan suatu kecepatan yang terkendali. Tablet diletakkan dalam labu

pelarutan yang beralas bulat yang juga berfungsi untuk memperkecil turbulensi dari media

pelarutan.

Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah membuat larutan

Phospat Buffer Saline (PBS) sebagai medium disolusi. Larutan PBS ini dibuat dari KH2PO4

sebanyak gram dan Na2HPO4.H2O sebanyak gram. Bahan-bahan tersebut dilarutkan dengan

aquades hingga 100 mL, kemudian setelah larut di ad dengan aquades lagi hingga 200 mL,

lakukan hal tersebut sampai 5 kali hingga didapatkan 1 liter larutan PBS dengan pH 6,8.

Setelah larutan PBS selesai dibuat, langkah selanjutnya yaitu memasukkan larutan tersebut

sebanyak 900 mL kedalam tabung disolusi, kemudian alat disolusi di atur suhunya sebesar 37

± 0,5 o C dan tablet didispersikan ke dalam tabung disolusi yang sudah berisi medium

disolusi.

Alat dayung kemudian dijalankan dan rpm di set pada angka 100 rpm, kemudian pada

menit ke 15, 30, 45, 60 dan 90 diambil cuplikan sampel dengan alat penghisap (pipet

volume) sebanyak 5 ml. Kemudian pada tabung disolusi dimasukkan kembali 5 mL larutan

PBS untuk mengganti volume yang telah diambil untuk menjaga kondisi sink  yaitu Cs>>>C.

Kondisi “sink” adalah kondisi dimana volume media relative besar, yaitu 3x volume saturasi/

3x volume dimana penjenuhan suatu zat. Setiap pengambilan cuplikan harus dimasukkan

kembali larutan PBS ke dalam tabung disolusi. Cuplikan sampel dimasukkan ke dalam botol

vial untuk kemudian diukur  absorbansinya. Pada cuplikan sampel mulai menit ke 15 hingga

ke 90 dilakukan pengenceran 100 kali karena cuplikan sampel yang diukur memberikan

Page 2: Pembahasan Cara Kerja Uji Disolusi Metformin

serapan yang sangat besar hingga tidak terdeteksi pada alat spektrofotometer UV. 

Pengenceran dilakukan dengan cara mengambil sebanyak 1 ml cuplikan sampel, dimasukkan

ke dalam labu ukur 10 ml lalu ditambahkan larutan PBS hingga batas labu ukur.

Setelah semua variasi konsentrasi selesai dibuat maka dilakukan pengukuran

serapan/absorbansi dengan spektrofotometri UV. Saat pengukuran sampel dengan

spektrofotometer ultraviolet, kuvet yang akan digunakan dikalibrasi terlebih dahulu. Pertama,

kuvet diisi dengan PBS, lalu disesuaikan nilai absorbansinya hingga menunjukkan angka nol.

Tujuan melakukan kalibrasi adalah untuk menghindari kesalahan perhitungan konsentrasi.

Kuvet dibilas dengan larutan yang akan dihitung konsentrasinya , sehingga kuvet hanya berisi

larutan uji tanpa pengotor. Adanya pengotor dapat menyamarkan perhitungan konsentrasi

karena pengotor dapat memberikan absorbansi. Sebelum dimasukkan ke dalam

spektrofotometer ultraviolet, kuvet dibersihkan menggunakan kertas tissue bersih. Jika tidak

dibersihkan, mungkin pengotor yang berasal dari praktikan, seperti uap air  dapat menempel

pada kuvet dan memberikan absorbansi, sehingga hasil akhir absorbansi dapat keliru.

Pengukuran dilakukan pada λ maksimum (233 nm untuk Metformin HCl) supaya

dihasilkan serapan yang maksimum juga. Untuk melakukan pengukuran dengan metode

spektrofotometri UV, sampel dimasukkan ke dalam kuvet. Alat spektrofotometri yang

digunakan memiliki dua tempat kuvet (double beam). Kuvet pertama berfungsi untuk tempat

blanko. Kuvet kedua berfungsi untuk tempat sampel. Sampel kemudian diukur

absorbansinya. Pengukuran absorbansi hendaknya dimulai dari sampel yang konsentrasinya

kecil agar tidak mempengaruhi pengukuran konsentrasinya lainnya. Setiap akan mengganti

sampel dengan konsentrasi yang berbeda, kuvet hendaknya dibilas dengan larutan sampel

agar tidak ada sisa sampel yang sebelumnya yang dapat mempengaruhi nilai dari absorbansi.