Pembahasan Bagian Lely as.amino Dan Protein

6
Sifat Umum Asam Amino Uji Pauli Pada percobaan ini kami menentukan sifat umum asam amino dengan cara uji pauli. Langka pertama yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan glisin yang tidak berwarna pada sebuah tabung reaksi dan ditambahkan 1,0 mL asam sulfanilat yang tidak berwarna menghasilkan larutan yang tidak berwarna. Kemudian larutan tersebut didinginkan dalam penangas es menyebabkan larutan tetap tidak berwarna. Selanjutnya, ditambahkan 1,0 mL larutan natrium nitrit (50 g/L) yang tidak berwarna dan 5 tetes larutan HCl 0,1 M yang tidak berwarna menghasilkan larutan berwarna kuning serta timbul gelembung yang cukup banyak. Larutan tersebut dibiarkan didalam penangas es selama 3 menit dan ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat (10 g/L) yang tidak berwarna sampai larutan bersifat basa menghasilkan larutan yang berwarna kuning kecoklatan. Langka kedua yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan tirosin yang keruh terdapat endapan putih pada sebuah tabung reaksi dan ditambahkan 1,0 mL asam sulfanilat yang tidak berwarna menghasilkan larutan yang keruh terdapat endapan putih. Kemudian larutan tersebut didinginkan dalam penangas es menyebabkan larutan tetap keruh terdapat endapan putih. Selanjutnya, ditambahkan 1,0 mL larutan natrium nitrit (50 g/L) yang tidak berwarna dan 5 tetes larutan HCl 0,1 M yang tidak berwarna menghasilkan larutan berwarna kuning keruh endapan putih serta timbul sedikit gelembung. Larutan tersebut dibiarkan didalam penangas es selama 3 menit dan ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat (10 g/L) yang tidak berwarna sampai larutan bersifat basa menghasilkan larutan yang berwarna merah kehitaman. Langka ketiga yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan triptofan yang tidak berwarna pada sebuah tabung reaksi dan ditambahkan 1,0 mL asam sulfanilat yang tidak berwarna menghasilkan larutan yang tidak berwarna. Kemudian larutan tersebut didinginkan dalam penangas es menyebabkan larutan tetap tidak berwarna. Selanjutnya, ditambahkan 1,0 mL larutan natrium nitrit (50 g/L) yang tidak berwarna dan 5 tetes

Transcript of Pembahasan Bagian Lely as.amino Dan Protein

Sifat Umum Asam AminoUji Pauli

Pada percobaan ini kami menentukan sifat umum asam amino dengan cara uji pauli. Langka pertama yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan glisin yang tidak berwarna pada sebuah tabung reaksi dan ditambahkan 1,0 mL asam sulfanilat yang tidak berwarna menghasilkan larutan yang tidak berwarna. Kemudian larutan tersebut didinginkan dalam penangas es menyebabkan larutan tetap tidak berwarna. Selanjutnya, ditambahkan 1,0 mL larutan natrium nitrit (50 g/L) yang tidak berwarna dan 5 tetes larutan HCl 0,1 M yang tidak berwarna menghasilkan larutan berwarna kuning serta timbul gelembung yang cukup banyak. Larutan tersebut dibiarkan didalam penangas es selama 3 menit dan ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat (10 g/L) yang tidak berwarna sampai larutan bersifat basa menghasilkan larutan yang berwarna kuning kecoklatan.

Langka kedua yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan tirosin yang keruh terdapat endapan putih pada sebuah tabung reaksi dan ditambahkan 1,0 mL asam sulfanilat yang tidak berwarna menghasilkan larutan yang keruh terdapat endapan putih. Kemudian larutan tersebut didinginkan dalam penangas es menyebabkan larutan tetap keruh terdapat endapan putih. Selanjutnya, ditambahkan 1,0 mL larutan natrium nitrit (50 g/L) yang tidak berwarna dan 5 tetes larutan HCl 0,1 M yang tidak berwarna menghasilkan larutan berwarna kuning keruh endapan putih serta timbul sedikit gelembung. Larutan tersebut dibiarkan didalam penangas es selama 3 menit dan ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat (10 g/L) yang tidak berwarna sampai larutan bersifat basa menghasilkan larutan yang berwarna merah kehitaman.

Langka ketiga yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan triptofan yang tidak berwarna pada sebuah tabung reaksi dan ditambahkan 1,0 mL asam sulfanilat yang tidak berwarna menghasilkan larutan yang tidak berwarna. Kemudian larutan tersebut didinginkan dalam penangas es menyebabkan larutan tetap tidak berwarna. Selanjutnya, ditambahkan 1,0 mL larutan natrium nitrit (50 g/L) yang tidak berwarna dan 5 tetes larutan HCl 0,1 M yang tidak berwarna menghasilkan larutan berwarna kuning serta timbul gelembung yang sangat sedikit. Larutan tersebut dibiarkan didalam penangas es selama 3 menit dan ditambahkan 2 mL larutan natrium karbonat (10 g/L) yang tidak berwarna sampai larutan bersifat basa menghasilkan larutan yang berwarna kuning.

Sehingga, dalam percobaan ini untuk menentukan sifat umum asam amino dengan cara uji pauli yaitu hasil positifnya ketika asam sulfanilat terdiazotasi dalam larutan basa yang menghasilkan larutan berwarna merah. Uji Pauli dapat digunakan untuk mendeteksi asam amino histidin dan tirosin. Prinsip dasar dalam uji pauli adalah diazotisasi. Asam sulfanilat akan terdiazotisasi dengan penambahan sodium nitrit dan sodium carbonat. Asam sulfanilat yang telah terdiazotisasi akan cincin imidazole dari histidin dan gugus fenol dari tirosin membentuk senyawa berwarna yaitu warna merah. Komponen diazonium hanya terbentuk dalam kondisi dingin.

Gambar 1. Histidin Gambar 2. Tirosin

Reaksi Umum untuk Protein Denaturasi oleh Panas, Asam, dan Basa

Pada percobaan ini kami menentukan reaksi umum untuk protein dengan cara denaturaasi oleh panas, asam, dan basa. Langkah pertama yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan albumin (5 g/L) pada 3 tabung reaksi berbeda masing-masing sebanyak 2 mL. Pada tabung pertama di masukkan 0,5 mL larutan HCl 1 M, tabung kedua dimasukkan 0,5 mL larutan NaOH 1 M, dan tabung ketiga dimasukkan 0,5 mL aquades. Setelah dipanaskan di dalam penangas air mendidih selama 10 menit, dihasilkan larutan yang berbeda-beda penampakannya. Pada tabung pertama larutanya keruh, tabung kedua larutannya tetap tidak berwarna, dan tabung ketiga larutannya juga tetap tidak berwarna. Sehingga, berdasarkan percobaan albumin berdenaturasi lebih banyak pada penambahan HCl. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada protein albumin, asam amino yang mendominasi adalah asam amino yang bersifat asam karena endapan yang paling banyak dihasilkan oleh HCl. Terjadi proses denaturasi karena terjadi endapan inilah yang membuat ikatan lebih cepat, dan membentuk endapan lebih banyak.

Langkah kedua yang kami lakukan adalah dimasukkan larutan kasein (5 g/L) pada 3 tabung reaksi berbeda masing-masing sebanyak 2 mL. Pada tabung pertama di masukkan 0,5 mL larutan HCl 1 M, tabung kedua dimasukkan 0,5 mL larutan NaOH 1 M, dan tabung ketiga dimasukkan 0,5 mL aquades. Setelah dipanaskan di dalam penangas air mendidih selama 10 menit, dihasilkan larutan yang berbeda-beda penampakannya. Pada tabung pertama larutanya tidak berwarna, tabung kedua larutannya tetap tidak berwarna, dan tabung ketiga larutannya sedikit keruh. Sehingga, berdasarkan percobaan kasein berdenaturasi lebih banyak pada penambahan aquades. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada protein kasein, asam amino yang mendominasi adalah asam amino yang bersifat netral karena endapan yang paling banyak dihasilkan oleh aquades. Terjadi proses denaturasi karena terjadi endapan inilah yang membuat ikatan lebih cepat, dan membentuk endapan lebih banyak.

Langkah ketiga yang kami lakukan adalah dimasukkan

larutan gelatin (5 g/L) pada 3 tabung reaksi berbeda masing-masing sebanyak 2 mL. Pada tabung pertama di masukkan 0,5 mL larutan HCl 1 M, tabung kedua dimasukkan 0,5 mL larutan NaOH 1 M, dan tabung ketiga dimasukkan 0,5 mL aquades. Setelah dipanaskan di dalam penangas air mendidih selama 10 menit, dihasilkan larutan yang berbeda-beda penampakannya. Pada tabung pertama larutanya tidak berwarna, tabung kedua larutannya terdapat sedikit endapan coklat, dan tabung ketiga larutannya tidak berwarna. Sehingga, berdasarkan percobaan gelatin berdenaturasi lebih banyak pada penambahan NaOH. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada protein gelatin, asam amino yang mendominasi adalah asam amino yang bersifat basa karena endapan yang paling banyak dihasilkan oleh NaOH. Terjadi proses denaturasi karena terjadi endapan inilah yang membuat ikatan lebih cepat, dan membentuk endapan lebih banyak.

Peristiwa inidisebut denaturasi. Kebanyakan protein hanya berfungsi aktif biologis pada daerah pH dan suhu yang terbatas. Jika suhu dan pH berubah melewati batas batas tersebut protein akan mengalami denaturasi. Nilai nutrisi protein tidak hilang karena denaturasi bahkan mungkin bertambah.

Langkah keempat yang kami lakukan adalah tabung pertama dimasukkan 2 mL albumin (5 g/L), tabung kedua dimasukkan 2 mL kasein (5 g/L), tabung ketiga dimasukkan 2 mL gelatin (5 g/L). Kemudian pada masing-masing tabung reaksi ditambahkan tetes demi tetes (sampai 2 mL) larutan asam nitrat pekat dan terbentuk dua lapisan. Selanjutnya, dikocok dihasilkan pada tabung pertama larutan berwarna kuning keruh, tabung kedua larutan kuning panas dengan gas yang pekat, dan tabung ketiga larutan kuning yang panas. Sehingga, berdasarkan percobaan albuminlah yang mengalami denaturasi lebih banyak karena endapan yang paling banyak dihasilkan oleh albumin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada protein albumin, asam amino yang mendominasi adalah asam amino yang bersifat asam. Terjadi proses denaturasi karena terjadi endapan inilah yang membuat ikatan lebih cepat, dan membentuk endapan lebih banyak. Dihasilkannya larutan yang panas dan gas pekat karena terjadinya proses eksoterm yang merupakan pelepasan energi dari sistem ke lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Razza. 2011. Protein, (Online),(http://razzakoke.blog.com/2011/01/protein/, diakses 30 januari 20140

http://pendidikan-bio.blogspot.com/2013_11_01_archive.html

http://agustarsana.blogspot.com/2010/11/identifikasi-kandungan-asam-amino-pada.html

http://annfebritta-ipb.blogspot.com/2011/10/mata-kuliah-pengantar-biokimia-gizi.html