Pembahasan antidiabetes
-
Upload
prasetyo-hadi-nugroho -
Category
Documents
-
view
185 -
download
2
Transcript of Pembahasan antidiabetes
Telah dilakukan percobaan mengenai pengujian diabetes dan antidiabetes.
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih baik peran insulin
dalam tubuh dan perngaruhnya pada penyakit diabetes serta mengenal teknik
untuk mengevaluasi penyakit diabetes denagn cara konvensional dan
komputerisasi. Diabetes adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat
menghasilkan insulin (hormon pengatur kadar gula darah) atau insulin yang
dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak dapat bekerja dengan baik.
Ada dua jenis utama dalam diabetes yaitu diabetes tipe kesatu dan diabetes
tipe kedua. Diabetes tipe kesatu adalah suatu keadaan dimana tubuh sama sekali
tidak dapat memproduksi insulin sehingga penderita harus mendapatkan suntikan
insulin dari luar untuk mengatur kadar gula darahnya. Diabetes tipe kesatu
sebagian diderita oleh anak-anak dan remaja. Diabetes tipe kedua adalah suatu
keadaan dimana tubuh tidak dapat mencukupi / memproduksi insulin dalam
jumlah yang sedikit atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik
(resistensi insulin). Diabetes tipe ini banyak diderita oleh warga Asia-Pasifik
termasuk Indonesia, kebanyakan terjadi pada orang- orang berusia 40 tahun
keatas. Faktor pendukung untuk terjadinya diabetes tipe ini antara lain pola makan
yang buruk, kurang olahraga, kegemukan, dan memiliki keluarga dengan riwayat
penyakit diabetes.
Pengobatan yang dilakukan untuk penderita diabetes tipe kesatu adalah
dengan terapi suntik insulin sedangkan pengobatan untuk penderita diabetes tipe
kedua adalah dengan menstimulasi kerja organ pankreas. Maka dari itu,
diperlukanlah obat antidiabetes untuk para penderita diabetes tipe kedua. Salah
satu contoh obat antidiabetes adalah golongan sulfonilurea, dengan mekanisme
kerja sebagai perangsang pelepasan insulin dari sel β-pankreas sehingga terjadi
peningkatan sekresi insulin. Dalam tubuh, sulfonilurea akan terikat pada reseptor
spesifik sulfonilurea pada sel β-pankreas. Ikatan ini menyebabkan berkurangnya
asupan kalsium dan terjadi depolarisasi membrane. Kemudian kanal ion Ca+ akan
terbuka dan membuat ion-ion Ca+ masuk dan membuat kadar Ca+ dalam sel
bertambah. Peningkatan kadar tersebut akan membuat translokasi sekresi insulin
ke permukaan sel. Insulin yang telah terbentuk diangkut dari pankreas melalui
pembuluh vena ke seluruh tubuh.
Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan diabetes dan
antidiabetes ini adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Percobaan
dibagi menjadi dua yaitu dengan metode konvensional (wet lab) dan metode
komputerisasi (dry lab). Untuk metode wet lab, digunakan tiga ekor mencit
sebagai hewan percobaan. Mencit ini dibagi kedalam tiga kelompok yaitu
kelompok kontrol, uji dosis 1, dan uji dosis 2. Obat uji yang digunakan dalam
percobaan wet lab kali ini adalah PGA (untuk kontrol), obat glibenklamid sebagai
obat hipoglikemik dosis 1, dan obat glibenklamid dosis 2. Mencit kemudian
ditimbang dan dilakukan perhitungan dosis obat yang akan digunakan dengan
menggunakan rumus:
berat mencit20
x 0.5
Perhitungan rumus ini didapat dari faktor konversi dosis mencit yaitu sebesar 0.5
ml sementara berat badan mencit yang umum yaitu 20 gram. Dari hasil
perhitungan, didapatkan bahwa dosis obat untuk mencit no.1 (kontrol) yaitu 0.317
ml, 0.34 ml untuk mencit no. 2 (dosis uji 1) dan 0.34 ml untuk mencit ketiga
(dosis uji 2).
Setelah itu mencit diberikan obat uji sesuai dosis masing-masing dengan
cara peroral. Jalan peroral ini memiliki kekurangan yaitu efek obat yang
dihasilkan agak lama karena obat harus menempuh jalur metabolik terlebih dahulu
sebelum mencapai reseptor target. Setelah itu, darah mencit diambil lewat ujung
ekor mencit untuk mengukur kadar gula darah awal sebelum pemberian glukosa
pada mencit. Pengukuran kadar gula darah ini dilakukan dengan menggunakan
glucose meter dan glucose test strips. Setelah kadar gula darah mencit terukur,
selanjutnya mencit diberikan glukosa 1 g/kgbb. Pemberian juga dilakukan secara
peroral. Setelah itu kadar gula darah mencit diukur pada T = 60 menit.
Glibenklamid (nama paten: Daonil, Euglucon) adalah hipoglikemik oral
derivat sulfonil urea yang bekerja aktif menurunkan kadar gula darah.
Glibenklamida bekerja dengan merangsang sekresi insulin dari pankreas. Oleh
karena itu glibenklamida hanya bermanfaat pada penderita diabetes dewasa yang
pankreasnya masih mampu memproduksi insulin. Pada penggunaan per oral
glibenklamida diabsorpsi sebagian secara cepat dan tersebar ke seluruh cairan
ekstrasel, sebagian besar terikat dengan protein plasma. Pemberian glibenklamida
dosis tunggal akan menurunkan kadar gula darah dalam 3 jam dan kadar ini dapat
bertahan selama 15 jam. Glibenklamida diekskresikan bersama feses dan sebagai
metabolit bersama urin.
Untuk metode dry lab, seluruh prosedur dilakukan dengan komputerisasi.
Tujuannya sama, yaitu melihat pengaruh obat-obat antidiabetes dan efeknya pada
tikus percobaan. Perbedaan hanya terjadi pada obat yang digunakan yaitu alloxan
dan salline