Pembahasan antidiabetes

4
Telah dilakukan percobaan mengenai pengujian diabetes dan antidiabetes. Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih baik peran insulin dalam tubuh dan perngaruhnya pada penyakit diabetes serta mengenal teknik untuk mengevaluasi penyakit diabetes denagn cara konvensional dan komputerisasi. Diabetes adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur kadar gula darah) atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak dapat bekerja dengan baik. Ada dua jenis utama dalam diabetes yaitu diabetes tipe kesatu dan diabetes tipe kedua. Diabetes tipe kesatu adalah suatu keadaan dimana tubuh sama sekali tidak dapat memproduksi insulin sehingga penderita harus mendapatkan suntikan insulin dari luar untuk mengatur kadar gula darahnya. Diabetes tipe kesatu sebagian diderita oleh anak-anak dan remaja. Diabetes tipe kedua adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak dapat mencukupi / memproduksi insulin dalam jumlah yang sedikit atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin). Diabetes tipe ini banyak diderita oleh warga Asia-Pasifik termasuk Indonesia, kebanyakan terjadi pada orang- orang berusia 40 tahun keatas. Faktor pendukung untuk terjadinya diabetes tipe ini antara lain pola makan yang buruk,

Transcript of Pembahasan antidiabetes

Page 1: Pembahasan antidiabetes

Telah dilakukan percobaan mengenai pengujian diabetes dan antidiabetes.

Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih baik peran insulin

dalam tubuh dan perngaruhnya pada penyakit diabetes serta mengenal teknik

untuk mengevaluasi penyakit diabetes denagn cara konvensional dan

komputerisasi. Diabetes adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat

menghasilkan insulin (hormon pengatur kadar gula darah) atau insulin yang

dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak dapat bekerja dengan baik.

Ada dua jenis utama dalam diabetes yaitu diabetes tipe kesatu dan diabetes

tipe kedua. Diabetes tipe kesatu adalah suatu keadaan dimana tubuh sama sekali

tidak dapat memproduksi insulin sehingga penderita harus mendapatkan suntikan

insulin dari luar untuk mengatur kadar gula darahnya. Diabetes tipe kesatu

sebagian diderita oleh anak-anak dan remaja. Diabetes tipe kedua adalah suatu

keadaan dimana tubuh tidak dapat mencukupi / memproduksi insulin dalam

jumlah yang sedikit atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik

(resistensi insulin). Diabetes tipe ini banyak diderita oleh warga Asia-Pasifik

termasuk Indonesia, kebanyakan terjadi pada orang- orang berusia 40 tahun

keatas. Faktor pendukung untuk terjadinya diabetes tipe ini antara lain pola makan

yang buruk, kurang olahraga, kegemukan, dan memiliki keluarga dengan riwayat

penyakit diabetes.

Pengobatan yang dilakukan untuk penderita diabetes tipe kesatu adalah

dengan terapi suntik insulin sedangkan pengobatan untuk penderita diabetes tipe

kedua adalah dengan menstimulasi kerja organ pankreas. Maka dari itu,

diperlukanlah obat antidiabetes untuk para penderita diabetes tipe kedua. Salah

satu contoh obat antidiabetes adalah golongan sulfonilurea, dengan mekanisme

kerja sebagai perangsang pelepasan insulin dari sel β-pankreas sehingga terjadi

peningkatan sekresi insulin. Dalam tubuh, sulfonilurea akan terikat pada reseptor

spesifik sulfonilurea pada sel β-pankreas. Ikatan ini menyebabkan berkurangnya

asupan kalsium dan terjadi depolarisasi membrane. Kemudian kanal ion Ca+ akan

terbuka dan membuat ion-ion Ca+ masuk dan membuat kadar Ca+ dalam sel

bertambah. Peningkatan kadar tersebut akan membuat translokasi sekresi insulin

Page 2: Pembahasan antidiabetes

ke permukaan sel. Insulin yang telah terbentuk diangkut dari pankreas melalui

pembuluh vena ke seluruh tubuh.

Langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan diabetes dan

antidiabetes ini adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Percobaan

dibagi menjadi dua yaitu dengan metode konvensional (wet lab) dan metode

komputerisasi (dry lab). Untuk metode wet lab, digunakan tiga ekor mencit

sebagai hewan percobaan. Mencit ini dibagi kedalam tiga kelompok yaitu

kelompok kontrol, uji dosis 1, dan uji dosis 2. Obat uji yang digunakan dalam

percobaan wet lab kali ini adalah PGA (untuk kontrol), obat glibenklamid sebagai

obat hipoglikemik dosis 1, dan obat glibenklamid dosis 2. Mencit kemudian

ditimbang dan dilakukan perhitungan dosis obat yang akan digunakan dengan

menggunakan rumus:

berat mencit20

x 0.5

Perhitungan rumus ini didapat dari faktor konversi dosis mencit yaitu sebesar 0.5

ml sementara berat badan mencit yang umum yaitu 20 gram. Dari hasil

perhitungan, didapatkan bahwa dosis obat untuk mencit no.1 (kontrol) yaitu 0.317

ml, 0.34 ml untuk mencit no. 2 (dosis uji 1) dan 0.34 ml untuk mencit ketiga

(dosis uji 2).

Setelah itu mencit diberikan obat uji sesuai dosis masing-masing dengan

cara peroral. Jalan peroral ini memiliki kekurangan yaitu efek obat yang

dihasilkan agak lama karena obat harus menempuh jalur metabolik terlebih dahulu

sebelum mencapai reseptor target. Setelah itu, darah mencit diambil lewat ujung

ekor mencit untuk mengukur kadar gula darah awal sebelum pemberian glukosa

pada mencit. Pengukuran kadar gula darah ini dilakukan dengan menggunakan

glucose meter dan glucose test strips. Setelah kadar gula darah mencit terukur,

selanjutnya mencit diberikan glukosa 1 g/kgbb. Pemberian juga dilakukan secara

peroral. Setelah itu kadar gula darah mencit diukur pada T = 60 menit.

Page 3: Pembahasan antidiabetes

Glibenklamid (nama paten: Daonil, Euglucon) adalah hipoglikemik oral

derivat sulfonil urea yang bekerja aktif menurunkan kadar gula darah.

Glibenklamida bekerja dengan merangsang sekresi insulin dari pankreas. Oleh

karena itu glibenklamida hanya bermanfaat pada penderita diabetes dewasa yang

pankreasnya masih mampu memproduksi insulin. Pada penggunaan per oral

glibenklamida diabsorpsi sebagian secara cepat dan tersebar ke seluruh cairan

ekstrasel, sebagian besar terikat dengan protein plasma. Pemberian glibenklamida

dosis tunggal akan menurunkan kadar gula darah dalam 3 jam dan kadar ini dapat

bertahan selama 15 jam. Glibenklamida diekskresikan bersama feses dan sebagai

metabolit bersama urin.

Untuk metode dry lab, seluruh prosedur dilakukan dengan komputerisasi.

Tujuannya sama, yaitu melihat pengaruh obat-obat antidiabetes dan efeknya pada

tikus percobaan. Perbedaan hanya terjadi pada obat yang digunakan yaitu alloxan

dan salline