Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

17
Pembuatan Tahu 12/03/08 A. Sejarah Tahu Tahu adalah makanan bergizi yang terbuat dari kacan kedelai. Menurut sejarahnua tahu pertama kali di buat oleh masyarakat Tiong Hoa. Di Cina tahu sudah merakyat dan menjadi makanan populer sama halnya dengan di Indonesia. Sebelum popular di Asia Tenggara, tahu terlebih dahulu menyebar ke Jepangdan dikenal dengan nama Tofu. Karena prosesnya ayng mudah dan bahan-bahnnya yang murah, tahu kemudian dibuat oleh masyarakat Indonesia. Makanan ini pun digemari oleh selulruh lapisan masyarakat. Tahu banyak ragamnya, misalnya tahu putih, tahucokelat atau tahu putih yang sudah digoreng tahu kuning, tahu kediri, tahu sumedang, tahu ci na, dan tahupong, dari semarang. Kedelai yang biasa digunakan merupakan kedelai impor dari USA. A. Proses Pembuatan Tahu Sebenarnya proses pembuatan tahu tidak serumit yang kita bayangkan. Hanya perlu ketelatenan dalam proses pembuatannya. Kunci utama pembuatan tahu adalah melarutkan kandungan protein yang terdapat di dalam kedelai dengan air kemudian memadatkannya kembali hingga menjadi tahu. Proses pembuatan tahu yang sering dilakukan sebagai berikut : A. Memilih Bahan Baku Untuk membuat tahu dengan kualitas yang baik, sebaiknya kedelai yang digunakan adalah kedelai impor yang banyak tersedia di pasaran. Pasalnya penggunaan kedelai local memiliki beberapa kendala di antaranya berukuran kecil, harganya relatif lebih mahal, dan persediaanya terbatas di pasaran. Selain itu, kedelai yang digunakan sebaiknya masi utuh atau tidak terkena hama bubuk. Ciri kedelai yang kualitasnya jelek yakni mengambang jika direndam di

Transcript of Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

Page 1: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

Pembuatan Tahu 12/03/08

A. Sejarah Tahu

Tahu adalah makanan bergizi yang terbuat dari kacan kedelai. Menurut sejarahnua tahu pertama kali di buat oleh masyarakat Tiong Hoa. Di Cina tahu sudah merakyat dan menjadi makanan populer sama halnya dengan di Indonesia. Sebelum popular di Asia Tenggara, tahu terlebih dahulu menyebar ke Jepangdan dikenal dengan nama Tofu. Karena prosesnya ayng mudah dan bahan-bahnnya yang murah, tahu kemudian dibuat oleh masyarakat Indonesia.Makanan ini pun digemari oleh selulruh lapisan masyarakat. Tahu banyak ragamnya, misalnya tahu putih, tahucokelat atau tahu putih yang sudah

digoreng tahu kuning, tahu kediri, tahu sumedang, tahu cina, dan tahupong, dari semarang.Kedelai yang biasa digunakan merupakan kedelai impor dari USA.

A. Proses Pembuatan Tahu Sebenarnya proses pembuatan tahu tidak serumit yang kita bayangkan. Hanya perlu ketelatenan dalam proses pembuatannya. Kunci utama pembuatan tahu adalah melarutkan kandungan protein yang terdapat di dalam kedelai dengan air kemudian memadatkannya kembali hingga menjaditahu. Proses pembuatan tahu yang sering dilakukan sebagai berikut :

A. Memilih Bahan BakuUntuk membuat tahu dengan kualitas yang baik, sebaiknya kedelai yang digunakan adalah kedelai impor yang banyak tersedia di pasaran. Pasalnya penggunaan kedelai local memiliki beberapa kendala di antaranya berukuran kecil, harganya relatif lebih mahal, dan persediaanya terbatas di pasaran. Selain itu, kedelai yang digunakan sebaiknya masi utuh atau tidak terkena hama bubuk. Ciri kedelai yang kualitasnya jelek yakni mengambang jika direndam di dalam air. Kedelai yang mengambang ini sebaiknya tidak digunakan atau dibuang saja.Selain kedelai, bahan baku lainnya yang diperlukan dalam pembuatan tahu adalah biang tahuatau bubuk tahu (sulfat kapur ), asam cuka, dan air kelapa. Bahan ini diperlukan untuk mencetaktahu agar menggumpal atau keras setelah dimasak. Selain biang tahu, bahan lain yang bisa digunakan adalah manyon atau air sisa hasil pengendapan sari tahu yang didiamkan selama satu hari. Air sisa sari tahu ini bisa digunakan untuk mengganti bahan penggumpal atau biang tahu.Air mempunyai peranan penting dalam pengolahan tahu. Umumnya, air sering digunakan untuk mencuci kedelai, merendam

Page 2: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

biki kedelai campurkan sewakru penggilingan biji kedelai dan perebusan bubur kedelai agar tidak merusak kualitas rasa tahu air yang digunakan sebaiknya air sumur bersih yang tidak tercampur kaporit.

B. Menyiapkan PeralatanBeberapa alat yang dibutuhkan untuk membuat tahu sebagai berikut :

1. Bak atau drum untuk merendam kedelaiDrum yang bisa dipakai adalah drum bekas oli ber kapasitas liter drum yang

demikian ini mempunyai daya tahan yang lama.2. Drum untuk memasak

Drum biasanya digunakan untuk menggantikan panic sebab drum mempunyai kapasitas lehih banyak daripada panic dan lebih awet digunakan selain itu drum juga digunakan untuk mengendapkan sari kedelai dan untuk menyimpan air bersihkarena itu setidaknya dibutuhkan empat drum besar untuk membuat tahu.

3. Mesin penggiling tahuMesin penggiling tahu terdiri atas mesin penggerak dan mesin penggiling umumnya bahan bakar mesin penggiling tahu ini ada yang menggunakan bensin dan ada juga yang menggunakan solar.

4. Tungku bakarTungku bakar digunakan untuk menggantikan kompor. Tungku bakar biasa dibuat dari tanah dengan mengguinakian kayu sebagai bahan bakarnya pasalnya bahan bakar kayu lebih murah biayanya dibandingkan dengan minyak tanah. Namun, untuk daerah perkotaan susah mendapatkan kayu bakar kompor minyak bisa menjadi alternatif.

5. Kain atau saringan tahuKain atau saringan tahun ini digunakan untuk menyaring sari kedelai dari alas ketika mencetak tahu kain berukuran 1, 80 meter bisa dipakai untuk mencetak tahu sebanyak empat blabak.

6. Blabak atau cetakan tahuBelabak atau cetakan tahu terbuat dari anyaman bambu dengan ukuran 60 x 60 cm. Bagian tepinya terbyat dari kayudengan tinggi 60 cm dan bisa dilepas blabak ini hanya digunakan ketika mencetak tahu.

7. Ember atau baskom plastik besarEmber atau baskom plastik besar yang mampu menampung air lebih dari 50 liter digunakan untuk menampung manyonkedelai yang sudah digiling dan untuk pekerjaan lain dalam proses pembuatan tahu sebaiknya disediakan lebih dari 10 ember atau baskom.

8. Rak bambu

Rak bambu dalam pembuatan tahu berfungsi untuk menaruh blabak yang berisi tahu setelah peoses pencetakan dan untuk menyimpan tahu sebelum

dijual rak yang terbuat dari bamboo ini panjangnya mengikuti panjang ruang tempat pembuatan tahu sementara itu lebarnya mengikuti labar balbak yang

Page 3: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

digunakan untuk mencetak tahu rak bambu ini dibuat bertingkat hingga bisa digunakan untuk menysun banyak blabak.

Selain peralatan tersebut kebutuhan pokok lain yang barus selalu tersedia adalah air bersih karena itu sebaiknya dibuat sumur agar tidak selalu mengandalkan air dari perusahaan air minum (PAM). Air PAM, terutama didaerah perkotaan buasanya mengandung kaporit yang bisa memengaruhi cita rasa tahu dan menghambat proses fermentasi.

B. Tahapan Membuat TahuBerikut ini merupakann tahapan pembuatan tahu yang umum dilakukan oleh para pembuat tahu di daerah JawaTengah

1. Cuci kedelai dengan air bersih untuk membuang kotoran yang masih tercampur dengan kedelai batu-batu dan biji lain yang bukan kedelai juga

sebaiknya dibuang.

2. Rendam kedelai dengan air bersih selama 3-4 jam perendaman kedelai ini

sebaiknya menggunakan air bersih agar tidak mengutangi cita rasa tahu yang dihasilkan setelah merendam kedelai dicuci dengan air bersih hingga berkali-kali larena jika tidak bersih tahu yang dihasilkan akan berasa asam seterlah itu kedelai ditiriskan untuk digiling dengan mensin penggiling

3. Kedelai yang sudah direndam selanjutnya digiling dengan mesin pengiling sampai halus sewaktu digiling sebaiknya kedelai dicamput dengan

air para perajin tahu umumnya membuat kran tepat di atas tempat masuknya kedelai kran ini berguna untuk mengocorkan air ketika kedelai sedang digiling namun air yang digunakan sebainya air hangat agar bau

khas kedelainya bisa sedikit berkurang.

4. kedelai yang sudah digiling halus selanjutnya direbus hingga matang.

Perebusan dilakukan selama 20-30 menit atau hingga air mendidih. Umumnya, para pengrajin tahu merebus kedelai halus kedalam drum oli

bekasa berukuran 200 liter. Perebusan dilakukan dengan bahan bakar berupa kayu bakar selama perebusan adonantahu sekali-kali diaduk.

5. bubur kedelai yang sudah direbus dan matang kemudian diambil sari

tahunya caranya bubur kedelai dibungkus dengan menggunakan kain screen atau lebih dikenal kauin saring tahu. Setelah itu, bubur tahu ini diberi pemberat, baik berupa batu ataupun balok. Tujuannya agar sari tahu keluar dan menyisakan ampasnya. Apmpas tahu ini kemudian

Page 4: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

dibuat menjadi tempe (tempe oncom atau gembus) atau bisa juga dijadikanmakanan ternak.

6. sari tahu hasil penyaringan selanjutnya diendapkan ke dalam wadah yang

umumnya berupa bak semen bundar atau drum. Pengendapan ini oleh para pembuat tahu sering disebut dengan pembumbuan. Agar sarinya mengendap dan keras menjadi tahu, sebaiknya dicampur dengan mayon.

Selain dengan manyon pembuatan tahu juga bisa menggunakan choko atau asam cuka dan batu tahu lamanya pengendapan lebih kurang setengah jam jangan lupa untuk mengaduknya hingga rata takaran yang sering dipakai oleh pembuat tahu untuk menuangkan manyon adalah 50 liter untuk sekali masak tahu dengan 7 kg kedelai selain itu untuk asam cuka 3 ml perliter sari tahu dan untuk batu tahu atau kalsium sulfat sebanyak 1 gram per liter sari tahu.

7. Setelah sari tahu mengendap sebainya air dipisahkan dari endapan

sebagian lagi bisa disimpan untuk pengendapan esok hari air inilah yang disebut dengan manyon cara memisahkan air dari endapan ini bisa dilakuakn dengan menaruh saringan dari bambu (ayakan ) kemudian air yang meresap dalam ayakan ini dipisahkan ke tempat lain dengan mnggunakan gayung.

8. Endapan yang tersisa kemudian dicetak dalam blabak yang sudah dialasi

dengan kain saringan tahyu cara pengambulannya dilakukan dengan serokan almunium setelah endapan dituang dan tigginya ssudah hampir rata dengan bibir kotak pembatasa kain saringan tahu yang tersisa dilipat ke atas sementara itu bagian atasnya ditutup lagi dengan alas blabak

lainnya blabak untuk penutup ini selanjutnya bisa diisi dengan endapantahu lagi untuk dicetak maksimala penumpukan blabak tahu adalah lima tumpuk setelah selelesai diamkan selamam 15 menit

9. Setelah dicetak tahu dibujkan dan dipindahkan ke belabak lain yang

diletrakkan di atas rak tujuannya adalah untuk mengentaskan kadar airnya lima menit kemudian tahu siap dipotong-potong sesuai selera proses pembuatan tahu sejak dari penggilingan sampai menjadi tahu memakan waktu satu jam.

10. untuk tahu putih setelah dipotong-potong tahu siap dijual. Sementara itu,

untuk tahu cokelat digoreng dulu hingga matang , lebih kurang selama satu menit.

Page 5: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

Selain itu tahu putih dan tahu cokelat di daerah Jawa Barat ada juga tahu kuning tahu kuning ini adalah tahu putih biasa yang direndam air kunyit tahu kuning ini rasanya jauh lebih gurih tujuan perendaman tahu dalam larutan kunyit adalah untuk mengawetkan tahu tahu yang diawetkan dalam larutan kunyit ini sebenarnya lebih sehat daripada tahu yang diawetkan dengan laruatan formalin atau tahu yang diberi pewarna dengan zat pewarna kimia.

C. Agar Tahu Tahan Lama Disimpan

Kadang-kadang tahu yang tidak laku harus diawetkan agar bisa di jual atau bisa dikonsumsi pada hari berikutnya untuk mempertahankan kesegaran tahu para pembuat tahu biasanya merendam tahu kedalam air

bersih.Tahu dengan perlakuan semacam ini biasanya bisa awet dan layak dikonsumsi sampai tiga hari teknik lainnya adalah dengan cara merendam ke dalam larutan kunyit kunyit yang dibutuhkan sebanyak 1-2 jari perliter air kunyit ini sebelumnya di parut dulu dan dicapurkan air kemudian disarimg air hasil saringan inilah yang digunmakan untuk merendam tahu8 selain direndam tahu yang digoreng umumnya juga lebih tahan lama dan tyahan dalam lengangkuatan.Tahu yang sudah dibeli dan tidak langsung dikonsumsi bisa disimpan lama dalam kulkas atau lemari es caranyatahu direbus dulu kedalam air hingga mendidih lalu diamkan selam 10 menit setelah matang tahu dibungkus dengan plastik rapat dan dimasukkan kedalam kulkas perlakuan ini terbukti bisa membuat tahu tahan disimpan selama tujuh hari dan layak dikonsumsi.Untuk menjaga kualitas cita rasa tahu sebaiknya tidak menggunakan bahan pengawet dalam pembuatannya cara tradisional yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan campuran air sisa pembuatan tahu atau manyonsementara itu starter bisa dibuat dari asam cuka atau batu tahu.Kadang –kadang tahu yang sudah dibikin berasa asam berdasarkan pengalaman para pembuat tahu tahu yang asam ini diakibatkan oleh kotornya tempat pembuatan tahu, terutama tempat penyimpanan air sari tahu atau manyon. Karena itu tempat penyimpanan manyon sebaiknya sering dibersihkan dengan air bersih tanpa deterjen agar tahu tidak berubah rasa.

sumber : buku Membuat Tahu Dan Tempe Karangan :Redaksi Agromedia

Catatan : 1 kilo kacang kedelai paling jadinya 8-10 potong tahu ukuran kecil, itu juga tergantung proses

pembuatannya , karena titik kritisnya terdapat pada saat proses pemeresan bubur kacang kedelai dan pemberikan larutan asaminggityunitasari 2 weeks ago

manyon itu larutan asam yang dihasilkan dari sisa pembuatan tahu yang sudah menggumpal

bisa juga diganti dengan cuka asam

Page 6: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

Cara Membuat TempeTempe dan tahu merupakan makanan tradisional sebagian besar masyarakat Indonesia, namun ketahuilah

bahwasanya saat ini Tempe telah menyebar keseluruh penjuru dunia.

Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging.   Akibatnya

sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah

negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat.

Teknik pembuatan tempe ini telah dikerjakan masyarakat Indonesia khususnya bermula dari masyarakat Jawa

selama beberapa abad yang lalu  dengan prosedur pembuatannya masih sangat sederhana. Berbagai bahan

dasar yang dapat digunakan dalam pembuatan tempe, tetapi yang paling populer dan paling banyak

dipergunakan adalah tempe berbahan dasar kedelai.

Untuk memperoleh tempe yang berkualitas baik, maka kedelai yang digunakan juga harus yang berkualitas baik

dan tidak tercampur dengan biji-bijian yang lain, seperti jagung, kacang hijau dan biji-bijian lainnya. Selain itu,

prosedur pengolahan harus dilakukan dengan cermat. Proses pembuatan tempe pada dasarnya adalah proses

menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu Rhizopus sp., pada biji kedelai.

Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-benang yang disebut sebagai benang hifa. Benang-

benang hifa ini mengikatkan biji kedalai yang satu dengan biji kedelai lainnya, sehingga biji-biji kedelai ini

membentuk suatu massa yang kompak. Massa kedelai inilah yang selanjutnya disebut sebagai tempe.

Selama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus sp. juga menghasilkan enzim yang dapat menguraikan protein

yang terdapat dalam biji kedelai, sehingga protein-protein dalam biji kedelai ini mudah dicernakan. Selama masa

pertumbuhan jamur Rhizopus sp. Selain Rhizopus, diperkirakan banyak jenis mkiroorganisme lain yang mungkin

turut campur, tetapi tidak menunjukkan aktifitas yang nyata.

Namun demikian, aktifitas yang nyata dari mikroorganisme yang mungkin turut campur ini akan terlihat setelah

aktifitas pertumbuhan Rhizopus sp. melampaui masa optimumnya, yakni setelah terbentuknya spora-spora baru

yang berwarna putih-kehitaman. Hal ini dapat diketahui, terutama pada tempe yang dibiarkan atau disimpan

dalam suhu kamar, yaitu dengan terciumnya bau amoniak. Adanya bau amoniak pada tempe menunjukkan

bahwa tempe tersebut mulai mengalami pembusukan. Bau amoniak ini masih terasa sekalipun tempe telah

dimasak, sehingga dapat menurunkan cita rasa konsumen.

Oleh karena itu, agar diperoleh tempe yang berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama proses

pembuatan tempe perlu diperhatikan mengenai sanitasi dan kemurnian bibit (inokulum) yang akan digunakan.

A. ALAT DAN BAHAN

B. 1 ALAT

1.  Baskom

2.  Saringan

3.  Dandang

4.  Kipas Angin /Kipas

5.  Sotel kayu

Page 7: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

6.  Tampah

7.  Kompor

8.  Peralatan lain yang diperlukan

B. 2 BAHAN

1. Kacang kedelai

2.  Ragi tempe (inokulum RAPRIMA)  atau biakan murni Rhizopus sp.

3. Kantong plastik, atau daun pisang, atau daun jati.

B. CARA KERJA

1. Cucilah tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan, kemudian dikeringkan.

2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih.

3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air dingin biasa (proses hidrasi

agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin ).

4. Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci atau bilas dengan menggunakan air bersih.

5. Kukus / rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.

6. Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu

diangin-angin dengan kipas/ kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.

7. Taburkan ragi tempe (RAPRIMA) yang telah disiapkan sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya

merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai). 8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun

jati untuk pembungkus.  Bila kantong plastik yang digunakan sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang

kecil pada kantong tersebut dengan menggunakan lidi atau garpu.

8. Masukan kedelai yang telah diberi ragi tempe (RAPRIMA) ke dalam pembungkusnya, atur ketebalannya

sesuai dengan selera

9. Proses fermentasi kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh

permukaan kacang kedelai tertutupi jamur.

Catatan:

1. 1.Perhatikan kebersihan tempat kerja dan kebersihan peralatan kerja akan meningkatkan kualitas tempe

yang dihasilkan.

2. 2. Suhu ruang yang lebih hangat mempercepat proses fermentasi jamur pada tempe.

Membuat Sendiri Toge (Tauge)Posted on August 18, 2011 by Tim Olvista

Toge adalah salah satu bahan makanan favorit orang Indonesia. Toge

dapat dimasak begitu saja sebagai sayuran atau merupakan campuran

bahan pada berbagai jenis masakan tradisional maupun kuliner modern

misalnya soto, gado-gado, bakwan, tahu goreng, dsb. Toge adalah

makanan yang sehat karena mengandung protein nabati karena terbuat

dari kacang hijau (atau terbuat dari kacang kedelai). Bagaimana cara

membuat toge (tauge/taoge)?

Page 8: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

Toge bisa dibuat sendiri di rumah

Bahan:

100 gr kacang hijau

Wadah berlubang-lubang (bisa pakai bakul bambu, bakul plastik, kukusan,

saringan, dsb)

Baskom

Serbet bersih/tisu dapur

Air

Cara Membuat Toge:

Cuci kacang hijau sampai bersih (kalau tidak bersih, toge yang dihasilkan

agak kecoklatan)

Rendam kacang hijau semalam.

Masukkan serbet bersih/tisu dapur sebagai alas dalam wadah berlubang.

Tebarkan kacang hijau di atas serbet. Lalu, siram dengan air sampai

keseluruhan serbet alas menjadi basah.

Tutup wadah dengan serbet bersih lainnya

Tempatkan wadah dalam baskom agar airnya tidak menetes kemana-mana.

Siram sebanyak 3 sampai 5 kali sehari (Saat menyiram, angkat wadah dari

baskom).

Setelah 2 – 3 hari sudah tumbuh kecambah setelah hari ke-5 sudah menjadi

toge yang cukup panjang dan siap dipanen.

Bersihkan toge dari kulit kacang yang berwarna hijau dengan cara dicuci

berulang-ulang.

Page 9: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

Bagaimana Membuat Toge Pendek (Kecambah)?

Toge pendek dipanen setelah 3 hari, sedangkan toge yang lebih panjang

dipanen setelah 5 atau 6 hari.

Tips:

Semakin sering kecambah disiram semakin cepat pula pertumbuhannya

dan semakin gemuk toge yang dihasilkan.

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI (ONGGOK) SEBAGAI PAKAN BABI/UNGGASDalam  rangka  meningkatkan  ketersediaan  bahan  pakan  ternak  yang  berkualitas,  serta  mendukung peningkatan produksi peternakan untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani, serta meningkatkan ketahanan pangan nasional dengan meningkatnya populasi dari nutrisi yang lebih baik. Penggunaan onggok sebagai pakan ternak dihadapkan pada beberapa kendala, antara lain rendahnya nilai gizi (protein) dan masih tingginya kandungan sianida, untuk itu dicari teknik pengolahan yang dapat mening-katkan kandungan nutrisi dan menurunkan kandungan zat antinutrisi pada onggok. Melalui teknologi fermentasi suatu upaya dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas hasil ikutan agro-industri seperti onggok. Salah satu teknologi altematif untuk dapat memanfaatkan onggok sebagai bahan baku pakan ternak adalah dengan cara mengubahnya menjadi produk yang berkualitas, yaitu melalui proses fermentasi Setelah fermentasi kadar protein onggok meningkat dari sekitar 2,2 menjadi sekitar 18,6%. Produk yang dihasilkan diujicobakan pada berbagai jenis unggas. Penggunaan campuran  onggok dan ampas tahu fermentasi 30 % (RD) memberikan produksi terbaik, berat telur tertinggi dan konversi ransum terendah Hasil ujicoba ,onggok terfermentasi sampai dengan 10% dapat digunakan dalam formulasi pakan ayam pedaging. Dan terhadap persentase bobot karkas, bobot hati dan rempela juga tidak ada perbedaan yang nyata. Namun, pemberian lebih tinggi dari 10%, perlu pengkajian lebih lanjut. Sebab pada penelitian sebelumnya pernah dilaporkan bahwa, penggunaan cassapro ubikayu, lebih dari 10% dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap pertambahan bobot badan maupun konversi pakan.

 

PENDAHULUAN

Onggok merupakan limbah padat agro industri pembuatan tepung tapioca yang dapat dijadikan sebagai media fermentasi dan sekaligus sebagai pakan ternak. Onggok dapat dijadikan sebagai sumber karbon dalam suatu media karena masih banyak mengandung PATI(75 %) yang tidak terekstrak, tetapi kandungan protein kasarnya rendah yaitu, 1.04 %berdasarkan bahan kering. Sehingga diperlukan tambahan bahan lain sebagai sumber nitrogen yang sangat diperlukan unmtuk pertumbuhan pakan(Nuraini et al.2007) Media fermentasi dengan kandungan nutrient yang seimbang diperlukakan untuk menunjang kapang lebih maksimal dalam memproduksi β karoten sehingga dihasilkan suatu produk fermentasi yang kaya β karoten.

Penggunaan onggok untuk bahan baku penyusunan pakan ternak masih sangat terbatas, terutama untuk hewan monogastrik. Hal ini disebabkan kandungan proteinnya yang rendah disertai dengan kandungan serat kasarnya yang tinggi (lebih dari 35%).

Dengan proses bioteknologi dengan teknik fermentasi dapat meningkatkan mutu gizi dari bahan-bahan yang bermutu rendah. Misalnya, produk fermentasi dari umbi ubikayu (Cassapro/ Cassava protein tinggi), memiliki kandungan protein 18-24%, lebih tinggi dari  bahan  asalnya  ubikayu, 

Page 10: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

yang  hanya  mencapai 3%.  Demikian  juga,  onggok terfermentasi juga memiliki kandungan protein tinggi yakni 18% dan dapat digunakan sebagai bahan baku ransum unggas.

 PEMBAHASAN

Penggunaan onggok sebagai pakan ternak dihadapkan pada beberapa kendala, antara lain rendahnya nilai gizi (protein) dan masih tingginya kandungan sianida, untuk itu dicari teknik pengolahan yang dapat mening-katkan kandungan nutrisi dan menurunkan kandungan zat antinutrisi pada onggok. Melalui teknologi fermentasi dengan Aspergillus niger diharapkan akan meningkatkan nilai gizi (yang dicarikan antara lain dengan meningkatnya kandungan protein kasar) dan menurunkan kandungan zat antinutrisi HCN pada onggok terolah. Menurut Supriyati  (2003), sebelum difermentasi onggok tersebut harus dikeringkan terlebih dahulu, sampai kadar airnya maksimal 20% dan selanjutnya digiling. Untuk setiap 10 kg bahan baku pakan dibutuhkan 80 gram kapang A. niger dan 584,4 gram campuran mineral anorganik. Sedang  untuk  preparasinya  adalah  sebagai  berikut:   10  kg  onggok  kering  giling dimasukkan ke dalam baskom besar (ukuran 50 kg). Selanjutnya ditambah 584,4 gram campuran mineral dan diaduk sampai rata. Kemudian ditambah air hangat sebanyak delapan liter, diaduk rata dan dibiarkan selama beberapa menit. Setelah agak dingin ditambahkan 80 gram A. niger dan diaduk kembali. Setelah rata dipindahkan ke dalam baki plastik dan ditutup. Fermentasi berlangsung selama empat hari. Setelah terbentuk miselium yang terlihat seperti fermentasi tempe, maka onggok terfermentasi dipotong-potong,  diremas-remas  dan  dikeringkan  dalam  oven  pada  suhu 60  derajat  C  dan selanjutnya digiling

Onggok yang telah difermrntasi  dianalisa  kandungan  nutriennya,  antara  onggok  dan  onggok  terfermentasi berbeda. Yaitu, kandungan protein kasar dan protein sejati, masing-masing meningkat dari 2,2 menjadi 18,4%. Sedang karbohidratnya menurun dari 51,8 menjadi 36,2% Sementara kandungan serat kasar onggok terfermentasi cenderung menurun. (Tabel1). Hal  ini  terjadi  karena  selama  fermentasi,  kapang  A.  niger  menggunakan  zat  gizi (terutama karbohidrat) untuk pertumbuhannya. Dan kandungan protein meningkat dari 2,2 menjadi 18,4%, dengan menggunakan urea dan ammonium sulfat sebagai sumber nitrogen.

Tabel 1. Komposisi gizi onggok

Gizi Tanpa ferementasi (%BK) Fermentasi (% BK)

Protein kasar 2,2 18,6

Karbohidrat 51,8 36,2

Abu 2,4 2,6

Serat Kasar 10,8 10,46

 

Hasil penelitian Tabrany S, dkk menunjukkan bahwa fermentasi onggok dengan Aspergillus niger sampai 4 minggu secara statistik sangat nyata (p<0,01) meningkatkan kandungan protein kasar onggok terolah dan menurunkan (p<0,01) kandungan HCN onggok terolah serta cenderung meningkatkan kandungan GE onggok terolah.

 Sabrina et al (2008) telah mencoba memberikan campuran  onggok dan ampas tahu fermentasi 30 % (RD) memberikan produksi terbaik, berat telur tertinggi dan konversi ransum terendah  dibanding dengan perlakuan  perlakuan lainya  (Tabel 2)

 Tabel 2. Performa Ayam Dan Kualitas Telur yang Menggunakan Ransum Mengandung Onggok Fermentasi Dengan N.Crassa

Page 11: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

PerformaRansum Perlakuan

SERA RB RC RD

Konsumsi ransum (g/ekor/hari) 112.01B 112.50B 114.02A 114.79A 1.01

Produksi Hen Day (%) 65.51D 67.94C 69.12B 71.40A 1.04

Bobot Telur (g/butir) 61.21B 63.07B 67.22A 67.78A 1.07

Massa Telur (g/ekor/hari) 39.61D 40.86C 43.73B 48.40A 1.23

Konversi Ransum (g/hari) 2.85D 2.76C 2.62B 2.55A 1.14

Warna kuning Telur 8.40D 9.00C 10.00B 10.60A 0.23

Kolesterol (mg/100g) 207.20A 175.40B 143.40C 117.80 3.73

 Dari penelitian lainya penggunaan  onggok  fermentasi  sampai  dengan  10%  dalam formulasi  pakan  ayam pedaging masih aman dan tidak menimbulkan dampak negatif. Artinya aman untuk dikonsumsi oleh ayam. Dan dapat meningkat produksinya masing-masing 9,7% dan 30,9%. Bobot telur juga meningkat pada ayam yang memperoleh ransum onggok terfermentasi (Tabel 2)

 Tabel 3. Pengaruh Penggunaan Onggok Terfermentasi dalam Ransum terhadap Kualitas  Telur.

ParameterTanpa Onggok Terfermrntasi

Dengan Onggok Terfermentasi

Jumlah Telur (butir) 10.00 10-.00

Bobot Telur (g) 39.60 42.78

Nilai Warna Kuning 6.50 6.00

Haught Unit 97.20 88.55

Tebal Kerabang 0.36 0.38

 Pada  percobaan  di  Balai  Penelitian  Ternak  Balitnak),  digunakan 144  ekor  ayam pedaging umur tiga hari, dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan. Masing-masing perlakuan (P1,  P2  dan  P3)  diberi  formula  pakan  dengan  tiga  tingkatan  onggok terfermentasi yang berbeda. Yaitu, P1: 0% (kontrol), P2: 5,0% dan P3: 10,0% (onggok terfermentasi) dalam pakan. Namun kandungan protein kasar dari ransum tersebut telah diperhitungkan dan untuk tiap-tiap formula adalah sebagai berikut: P1:  20,7%, P2: 21,04% dan P3: 21,05%. Percobaan dilakukan selama empat minggu.

Sedang pertambahan  bobot  badan  dari  kelompok  ayam  yang  memperoleh  pakan  onggok terfermentasi 10% (P3) sebesar 960 gram. Dan ini tidak berbeda nyata dengan kelompok ayam P2 (5% onggok terfermentasi). Pada kedua pertakuan (P2 dan P3), juga tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol (0% onggok terfermentasi), yang mempunyai bobot hidup sebesar 988 gram. Konsumsi pakan juga tidak berbeda antar perlakuan dan selama perlakuan konsumsi pada kel. P1,

Page 12: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

P2 dan P3, masing-masing adalah 1882, 1912 dan 1869 gram. Sedang untuk nilai konversi pakan adalah 1,90 untuk semua perlakuan.

Dengan demikian, maka onggok terfermentasi sampai dengan 10% dapat digunakan dalam formulasi pakan ayam pedaging. Dan terhadap persentase bobot karkas, bobot hati dan rempela juga tidak ada perbedaan yang nyata.

Namun, pemberian lebih tinggi dari 10%, perlu pengkajian lebih lanjut. Sebab pada penelitian sebelumnya pernah dilaporkan bahwa, penggunaan cassapro ubikayu, lebih dari 10% dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap pertambahan bobot badan maupun konversi pakan.

KESIMPULAN

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, mutu onggok dapat ditingkatkan sebagai bahan baku pakan sumber protein, yang pemanfaatannya dapat dikembangkan pada  tingkat  peternak.  Bila  ditinjau  dari  aspek  kandungan  proteinnya,  maka kemungkinan ke depan, penggunaan onggok terfermentasi untuk pakan unggas memiliki prospek yang baik dan diharapkan dapat menggantikan jagung/dedak atau polard. Pengguna onggok terfermentasi   dalam   ransum   memberikan  efesiensi produksi yang lebih baik dan biaya produksi  lebih  rendah.

Pakan Ternak

Limbah Industri Ubi Kayu/Singkong Sebagai Pakan Ternak

Page 13: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

Limbah industri pengolahan singkong bisa bermanfaat sebagai pakan ternak. Limbah industri singkong yang sering disebut limbah tapioka atau onggok, harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu untuk menjadi pakan ternak yang mempunyai nilai gizi tinggi. Keadaan ini sangat menguntungkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar pabrik tapioka. Limbah industri pengolahan singkong bisa bermanfaat sebagai pakan ternak. Limbah industri singkong yang sering disebut limbah tapioka atau onggok, harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu untuk menjadi pakan ternak yang mempunyai nilai gizi tinggi. Keadaan ini sangat menguntungkan untuk menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar pabrik tapioka. Peternak sudah biasa memanfaatkan limbah tapioka atau onggok untuk pakan ternak ruminansia (sapi, domba), karena onggok masih memiliki kandungan karbohidrat sebagai sumber energi, protein, lemak, dan air yang tinggi. Selain itu, onggok juga disulap menjadi bahan baku obat nyamuk bakar. 

Proses pembuatan onggok dilakukan dengan cara fermentasi dengan menggunakan Aspergillus niger (semacam kapang atau jamur). Ada juga campuran urea dan amonium sulfat sebagai sumber nitrogen anorganik. Ini akan membuat onggok memiliki kandungan energi lebih tinggi sebagai pakan. Proses fermentasi akan membutuhkan waktu sekitar 5-7 hari. Sebelum onggok difermentasikan, terlebih dahulu dijemur di bawah terik matahari.

Untuk fermentasinya, onggok yang telah kering dicampur dengan mineral dan diaduk rata tambahkan campuran air hangat 5-8 liter dan biarkan beberapa menit. Ini untuk menambah unsur mineral dalam onggok. Setelah onggok sudah dingin barulah dicampur Aspergillus niger. Campuran kapang inilah yang membuat onggok memiliki protein tinggi. Setelah didiamkan selama 5-7 hari, onggok diremas-remas dan dikeringkan, baru setelah itu siap dikemas dan dijual ke pabrik pakan ternak. 

Pengeringan adalah bagian penting sebelum dilakukan fermentasi pada onggok. Itu sebabnya, proses pengeringan onggok harus betul-betul sempurna dan dilakukan di bawah terik matahari. Pengeringan yang dilakukan di bawah terik matahari akan membuat onggok yang basah berubah bentuk seperti pasir kasar dan berwarna putih, sedangkan onggok yang setengah kering atau masih basah akan berbentuk seperti batu kerikil dengan warna coklat dan hitam. 

Page 14: Pemanfaatan Tahu Tempe Tauge Dan Onggok Untuk Pakan Ternak

Memasuki musim hujan, proses pengeringan dengan bantuan oven akan membuat hasil onggok tidak bagus. Inilah yang membuat kualitas onggok berbeda. Makin putih dan kering, harga jual onggok akan makin mahal. Sebagai patokan harga onggok tergantung dari kualitas onggok yang dibedakan para penjualnya berdasarkan warna dan tingkat kekeringan onggok itu sendiri.

 Manfaat dari pakan ternak sendiri adalah :

1. Untuk hidup pokok binatang ternak itu sendiri

2. Pertumbuhan

3. Reproduksi

4. Laktasi

5. Gerak dan kerja

Pengolahan dan pemanfaatan limbah pisang dan singkong menjadi pakan ternak memiliki kelemahan dan keunggulan sendiri, diantaranya adalah :Kelemahan      : 1. Kontinuitas tidak stabil

                         2. Serat kasar tinggi

                         3. Mengandung anti nutrisi

Kelebihan        : 1. Murah

                          2. Tidak bersaing dengan manusia

                          3. Nilai tambah usaha tani

Selain itu dipenyuluhan ini dijelaskan bagian-bagian yang dapat diolah menjadi pakan ternak seperti daun, batang bagian atas singkong, singkong kecil, ampas ( onggok ) dan untuk pisang yang dapat dimanfaatkan adalah batang, daun, jantung pisang, kulit, dan pisang kecil.