PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

110
PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI TUNANETRA DI YAYASAN MITRA NETRA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) oleh: Nuraini Apriliana NIM. 1111025100038 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Transcript of PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

Page 1: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI

KEBUTUHAN INFORMASI TUNANETRA DI YAYASAN MITRA NETRA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh:

Nuraini Apriliana

NIM. 1111025100038

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYAHTULLAH

JAKARTA 1436 H / 2015 M

Page 2: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 3: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 4: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

i

Page 5: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

i

ABSTRAK

Nuraini Apriliana (NIM: 1111025100038), Pemanfaatan Komputer Bicara dalam

Memenuhi Kebutuhan Informasi Tunanetra di Yayasan Mitra Netra. Di

bawah bimbingan Parhan Hidayat, M.Hum, Program Studi Ilmu

Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayahtullah Jakarta, 2015.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan komputer

bicara dalam memenuhi kebutuhan informasi para tunanetra. Jenis penelitian ini

adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang

digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara dan

dokumentasi, sedangkan teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengambarkan cara tunanetra

memanfaatkan komputer, dalam pemanfaatannya tunanetra tidak menggunakan

mouse melainkan tunanetra harus menghafal letak keyboard dan menghafal

fungsi-fungsi dari setiap keyboard komputer. Pengganti kerja mouse di komputer

bicara menggunakan panah atas, bawah, kanan dan kiri yang terdapat di keyboard

komputer. Tombol panah atas, bawah, kanan dan kiri fungsinya untuk

mengarahkan kursor ke lembaran kerja yang tunanetra inginkan. Dengan tombol

Crt + panah bawah, tunanetra dapat mendengarkan hasil ketikannya dari awal

paragraf sampai akhir, yang akan dibacakan oleh screen reader, dari

mendengarkan itu tunanetra akan tahu kalimat yang salah, kemudian tunanetra

dapat mengedit dengan mengarahkan kursor panah atas, bawah, kanan dan kiri

sesuai letak dimana ada kalimat yang salah, kemudian tunanetra dapat mengetik

kembali. Tujuan pemanfaatan komputer bicara oleh tunanetra untuk 4 kebutuhan

diantaranya: untuk pendidikan, pekerjaan, rohani dan hiburan. Penelitian ini juga

menemukan kebutuhan yang sifatnya bukan informasi, tetapi sifatnya untuk

menghibur tunanetra dalam mengisi waktu kosongnya, seperti bermain audio

games online.

Kata Kunci: Komputer Bicara, Kebutuhan Informasi, Tunanetra

Page 6: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

ii

ABSTRACT

Nuraini Apriliana (NIM:1111025100038). Computer Talk Utilization to Needs

Fill of Blind Information in Yayasan Mitra Netra. Under the guidance of

Parhan Hidayat, M.Hum, Major of Library Science, Faculty of Adab dan

Humanities Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.

This research purpose to how to detecting Computer Talk Utilization to needs fill

of Blind’s Information. This kind of research is descriptive with the Qualitative

Method. Techniques for collecting data are observation, interview, and

documentation, meanwhile techniques of data analysis are data reduction, data

presentation, and drawing of a conclusion. Research results describe how the blind

use the computers, the utilization of the blind do not use a mouse, but the blind

have to memorize the keyboard layout and memorize the functions of any

computer keyboard. Substitute work mouse of a computer talk using the arrow up,

down, right and left that are on the computer keyboard. The arrow keys up, down,

right and left function is to direct the cursor to the desired worksheet blind. With

the keys Crt + down arrow, the blind can listen to the typing of the beginning of

the paragraph to the end, which will be read by a screen reader, from listening to

the blind will know the sentence is wrong, then the blind can edit by pointing the

cursor arrow up, down, right and left appropriate location where there is a

sentence that is wrong, then the blind can type back. The purpose of the speech by

the blind use computers to meet four requirements are: education, employment,

spiritual and entertainment. The study also found that the needs of nature is not

information, but its nature to entertain blind in filling his empty time, such as

audio play games online.

Key Word : Computer Talk, the Information Needs, The Blind

Page 7: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

iii

KATA PENGATAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia

serta bimbingaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir Kuliah

(Skripsi) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya dengan judul “Pemanfaatan

Komputer Bicara dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Tunanetra di Yayasan

Mitra Netra” Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW. Tersusunya penulisan skripsi tidak lepas dari bantuan dan

partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku Dekan Fakultas adab dan

Humaniora UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selakuKetua Jurusan Ilmu Perpustakaan

UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Seketaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta.

4. Bapak Parhan Hidayat, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan pengarahan serta bersedia meluangkan waktunya hingga

penulisan skripsi ini selesai.

5. Bapak Amir Fadillah, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan pengarahan selama proses akademik berlangsung.

6. Bapak Sugiyo, selaku instruktur komputer bicara yang selalu membantu

peneliti selama penelitian.

Page 8: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

iv

7. Semua informan di Yayasan Mitra Netra, TR, RC, DN dan JT yang

bersedia berpartisipasi serta meluangkan waktunya untuk menlengkapi

penelitian ini.

8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif

Hidayahtullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan

kepada peneliti.

9. Sahabat-sahabat Rizki Novitasari, Dwi Noermawati Maulina terima kasih

atas semua dukungannya.

10. Teman-teman Umi, Ade, Afda dan Eka terimakasih atas segala keceriaan,

yang telah menjadi bagian dalam perjuangan hidup kita, saat ini dan yang

akan datang.

11. Semua teman-teman kelas IPI B 2011, terima kasih atas kebersamaan dan

kenangan indah, semoga IPI B selalu kompak kedepannya.

12. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan 2011 terima kasih atas

kebersamaan selama menjadi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Tetap menjaga rasa kekeluargaan di Jurusan Ilmu Perpustakaan.

13. Kedua Orang Tua ku Baharuddin dan Laksmi Andriani, abang ku Hardian

Nur Azhari serta adik ku Alfin Rezaldi terima kasih untuk setiap untaian

doa, kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat dan motivasi yang tidak

pernah putus, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

v

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, namun peneliti berusaha semampu dengan kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki untuk menyususn penulisan skripsi dengan sebaik-

baiknya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan pratisipasi semua pihak untuk

memberikan kontribusi baik kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaanya penulisan skripsi ini. Peneliti berharap skripsi ini dapat

memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pembacanya.

Wasalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 5 Juni 2015

Nuraini Apriliana

Page 10: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 5

D. Definisi Istilah ..................................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 7

BAB II LITERATUR ..................................................................................... 8

A. Kebutuhan Dasar Manusia .................................................................. 8

1. Pengertian ..................................................................................... 8

2. Kebutuhan Informasi .................................................................... 9

3. Aspek dalam Kebutuhan Informasi .............................................. 10

B. Tunanetra ............................................................................................. 13

1. Pengetian ...................................................................................... 13

2. Klasifikasi Tunanetra ................................................................... 14

3. Faktor Penyebab Tunanetra .......................................................... 17

4. Kebutuhan Penyandang Tunanetra ............................................... 18

C. Software Komputer Bicara .................................................................. 18

1. Screen Reader ............................................................................... 18

2. JAWS ............................................................................................ 19

3. NVDA .......................................................................................... 20

4. Mengaktifkan JAWS dan NVDA ................................................. 21

5. Teknis Mengoperasikan Komputer Bicara ................................... 24

D. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 30

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................................... 31

B. Sumber Data ......................................................................................... 31

C. Informan ............................................................................................... 31

D. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 33

E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 34

F. Jadwal Penelitian .................................................................................. 37

Page 11: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN ............................... 38

A. Profil Objek Penelitian ........................................................................ 38

1. Sejarah Berdirinya Yayasan Mitra Netra ..................................... 38

2. Legilitas ........................................................................................ 40

3. Visi dan Misi Yayasan Mitra Netra .............................................. 40

4. Personalia Instruktur Komputer Bicara ........................................ 41

5. Struktur Yayasan Mitra Netra ...................................................... 42

6. Program dan Layanan ................................................................... 43

a. Program Bagian Rehabilitasi ................................................... 43

b. Program Pendidikan ................................................................ 45

c. Program Tenaga Kerja ............................................................. 46

d. Produksi Yayasan Mitra Netra ................................................ 46

7. Profil Pelatihan Komputer Bicara ................................................. 47

a. Tujuan Pelatihan ...................................................................... 47

b. Fasilitas .................................................................................... 47

c. Materi ...................................................................................... 48

d. Syarat dan Ketentuan ............................................................... 48

B. Hasil Penelitian ................................................................................... 49

Pemanfaatan Komputer Bicara dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Tunanetra ............................................................................ 49

1. Intensitas Pemanfaatan Komputer Bicara .................................... 56

2. Peran Yayasan Mitra Netra dalam Pemanfaatan

Komputer Bicara ........................................................................... 56

3. Pemanfaatan Software JAWS dan NVDA ..................................... 58

4. Perbedaan saat Memanfaatkan JAWS dan NVDA ......................... 59

5. Kendala Mengoperasikan JAWS dan NVDA untuk

Memenuhi Kebutuhan Informasi ................................................. 60

C. Pembahasan ......................................................................................... 62

Pemanfaatan Komputer Bicara dalam Memenuhi

Kebutuhan Informasi ........................................................................... 62

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 69

A. Kesimpulan .......................................................................................... 69

B. Saran .................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Profil Informan ........................................... 32

2. Tabel 2 Jadwal Penelitian ........................................ 37

3. Tabel 3 Personalia Instruktur Komputer Bicara ....... 41

Page 13: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Pendoman Daftar Wawancara

2. Lampiran 2 Transkrip Wawancara

3. Lampiran 3 Daftar Anggotan Pelatihan Komputer Bicara

4. Lampiran 4 Surat Pengajuan Dosen Pembimbing

5. Lampiran 5 Surat Tugas Menjadi Pembimbing

6. Lampiran 6 Surat Pengantian Judul Skripsi

7. Lampiran 7 Surat Izin Penelitian

8. Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian

9. Lampiran 9 Langkah-Langkah Mengistal NVDA

Page 14: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini kita berada pada era informasi di mana informasi

memegang peranan penting dalam aspek kehidupan, siapa menguasai

informasi maka ia yang memiliki peluang lebih dibanding yang tidak

memiliki.1 Hampir setiap orang dalam kehidupannya tidak bisa dilepas

dari informasi. Semua aspek dalam kehidupan selalu terhubung dengan

informasi, hal itu menunjukkan informasi telah mendapatkan tempat yang

sangat penting dalam aktivitas masyarakat. Faktanya semua orang selalu

mencari informasi, hal itu membuat permintaan terhadap informasi begitu

penting sehingga informasi memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Menurut Sutabri dalam buku ilmu perpustakaan dan kode etik

pustakawan, informasi adalah data yang telah diproses ke dalam suatu

bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata

dan terasa bagi keputusan saat itu dan keputusan mendatang.2 Pernyataan

informasi di atas sepaham dengan pernyataan Estabrook dalam buku teori

dan praktik penelusuran informasi (Information Retrieval) bahwa

informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga

berupa putusan-putusan yang dibuat.3

1Sutarman, Pengantar Teknologi Informasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.10.

2Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan, (Jakarta: Ar-Ruzz Media,

2010), h. 42 3Pawit M Yusup, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi (Information Retrieval),

(Jakarta: Kencana, 2010), h. 1-2.

Page 15: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

2

Dari kedua pernyataan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa informasi

adalah data atau fenomena yang diamati kemudian diproses dalam bentuk

rekaman atau bentuk lainya yang memiliki arti bagi penerima, lalu arti

tersebut dipahami dan dipelajari sehingga, menjadi suatu keputusan yang

dibuat untuk saat itu atau keputusan mendatang.

Pada dasarnya semua orang berhak untuk mendapatkan informasi,

hal itu ditetapkan Pemerintah dalam UUD Tahun 1945 pasal 28 f

menyatakan “setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh

informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta

berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan

menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang

tersedia.4 Dengan adanya pasal di atas memberikan peluang bagi siapa pun

untuk memperoleh informasi tanpa memandang perbedaan yang ada di

masyarakat.

Seiring kemajuan teknologi membuat masyarakat selalu

dimanjakan dengan teknologi-teknologi canggih yang dapat

mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi. Kemajuan

teknologi membawa banyak dampak positif bagi masyarakat khususnya

masyarakat tunanetra. Banyak ilmuwan yang mengembangkan alat bantu

untuk mempermudah tunanetra dalam mengakses informasi. hal ini juga

didasari oleh Undang Undang Hak Asasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999

yang tertera pada pasal 41 ayat 2 yang berbunyi “setiap penyandang cacat,

4Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 f,

(Jakarta: Republik Indonesia, 2011), h. 153.

Page 16: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

3

orang yang berusia lanjut, wanita hamil, dan anak-anak, berhak

memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus”.5

Perlakuan khusus juga diberikan oleh Yayasan Mitra Netra kepada

masyarakat tunanetra. Yayasan Mitra Netra juga menyediakan beberapa

fasilitas yang dapat menunjang tunanetra untuk memperoleh informasi

agar dapat bisa berpartisipasi dalam bidang pendidikan dan lapangan kerja

diantaranya: peralatan untuk membaca (mendengarkan) buku bicara

digital, ruang untuk membaca atau mendengarkan buku, komputer bicara

komputer desktop yang dilengkapi perangkat lunak pembaca layar, buku

braille, buku bicara digital, dan gazebo untuk belajar. Salah satu fasilitas

disediakan adalah komputer bicara yang menarik untuk dikaji.

Untuk bisa membuat komputer itu bicara memerlukan software

khusus. Software yang diperulakn yaitu Screen Reader atau pembaca

layar, software ini yang akan mengubah apa yang ada di layar menjadi

bentuk suara. Dengan adanya screen reader dapat mempermudah akses

tunanetra dalam memperoleh informasi untuk memenuhi kebutuhanya.

Berdasarkan observasi peneliti komputer bicara berada di bidang

Rehabilitasi dan Diklat yang diketuai oleh Yani Matondang sebagai kepala

bidang Diklat. Komputer bicara yang tersedia sebanyak tujuh unit dan

tunanetra yang mengikuti pelatihan mengoperasikan komputer bicara

sebayak 39 peserta. 39 peserta secara rutin 1 minggu sekali peserta

mengikuti kursus sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh intruktur.

5Republik Indonesia, Undang-Undang N0 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia,

(Jakarta: Republik Indonesia, 1999), h. 11.

Page 17: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

4

Selain untuk pelatihan, komputer bicara tunanetra juga bisa

dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas, mencari materi pelajaran,

mengirim email dan mendownload laporan kerja, musik dan lainya, semua

itu merupakan informasi yang dibutuhkan tunanetra. Pada dasarnya

menurut Krech, Crutchfield, dan Ballachey dalam buku pendoman praktis

mencari informasi bahwa kebutuhan informasi setiap individu berbeda-

beda, karena timbulnya kebutuhan pada seseorang dipengaruhi oleh

fisiologis, situasi dan kognisinya, selain itu menurut Yusup, pada dasarnya

tidak ada seorang pun yang tidak membutuhkan informasi.6 Begitu juga

yang dirasakan tunanetra, setiap tunanetra pasti membutuhkan informasi

dan informasi yang dibutuhkan pasti berbeda-beda.

Berdasarkan hasil observasi peneliti dilapangan bahwa terkadang

tunanetra mengalami kesulitan dalam mengoperasikan komputer bicara

untuk memenuhi kebutuhan informasinya, oleh sebab itu berdasarkan

permasalahan tersebut peneliti ingin mengkaji lebih dalam lagi mengenai

pemanfaatan komputer bicara di Yayasan Mitra Netra dalam memenuhi

kebutuhan informasi tunanetra. Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan

Komputer Bicara Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Tunanetra

Di Yayasan Mitra Netra”.

6Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi,(Bandung : Remaja Rosdakarya,

1995), h. 1-3.

Page 18: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian dibatasi hanya membahas pemanfaatan komputer bicara

dalam memenuhi kebutuhan informasi tunanetra di Yayasan Mitra

Netra. Tunanetra dalam penelitian ini adalah tunanetra yang

memanfaatkan komputer bicara untuk memenuhi kebutuhan

informasinya.

2. Perumusan Masalah

Bagaimana pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan

informasi para tunanetra ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan komputer bicara

dalam memenuhi kebutuhan informasi tunanetra di Yayasan Mitra

Netra.

b. Untuk mengetahui teknis tunanetra dalam mengoperasikan

komputer bicara untuk memenuhi kebutuhan informasi di Yayasan

Mitra Netra.

2. Manfaat Penelitian

a. Dapat bermanfaat bagi Yayasan Mitra Netra untuk mengetahui

pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan

informasi tunanetra.

Page 19: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

6

b. Dapat bermanfaat bagi penulis untuk mengetahui cara tunanetra

dalam mengoperasikan komputer bicara untuk memenuhi

kebutuhan informasinya.

c. Diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi masyarakat,

ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang Ilmu Perpustakaan dan

Teknologi Informasi.

D. Definisi Istilah

1. Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan untuk

kegiatan yang baik.

2. Komputer bicara merupakan perkembangan teknologi informasi yang

diciptakan untuk menunjang kebutuhan tunanetra. Komputer bicara

dapat terproses dengan menggunakan software.

3. Software merupakan perangkat lunak, karena tidak dapat disentuh

oleh manusia tapi dapat dioperasikan oleh manusia, sehingga

komputer bicara adalah teknologi yang dapat dioperasikan dengan

software tertentu untuk dapat menghasilkan suara sehingga tunanetra

dapat mengerti dan menggunakanya.

4. Tunanetra merupakan seseorang yang tidak mampu melihat atau

seseorang yang mampu melihat tetapi terbatas sekali dan kurang dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan hidup sehari-hari, terutama dalam

belajar.

5. Kebutuhan informasi adalah suatu keadaan yang harus dipenuhi untuk

mengisi kekosongan akan informasi.

Page 20: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

7

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat argumentasi seputar penelitian, meliputi latar belakang,

dan pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

definisi istilah, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori tentang, kebutuhan dasar,

kebutuhan informasi, klasifikasi tunanetra, software komputer bicara, teori

mengoperasikan komputer bicara, teori pemanfaaatan teknologi informasi

dan penelitian terdahulu.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metodelogi penelitian: jenis dan pendekatan

penelitian, sumber data, pemilihan informan, teknik analisis data dan

jadwal penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai profil objek penelitian dan hasil temuan

penelitian dan pembahasan terkait pemanfaatan komputer bicara dalam

memenuhi kebutuhan tunanetra di Yayasan Mitra Netra dan cara tunanetra

dalam mengoperasikan komputer bicara.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab akhir yang terdiri dari kesimpulan dan keseluruhan

pembahasan di bab 1-4 serta saran yang terkait dengan temuan-temuan

hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dilapangan.

Page 21: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

8

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Kebutuhan Dasar Manusia

1. Pengertian

Banyak teori yang membahas masalah kebutuhan seseorang akan

informasi. Sebenarnya bukan informasi saja yang dibutuhkan oleh

orang melainkan banyak variasinya, seperti yang dikemukakan oleh

Maslow dalam buku ilmu informasi, komunikasi dan kepustakaan

menjelaskan bahwa kebutuhan di mulai dari tahap kebutuhan yang

paling dasar sampai kepada tingkat kebutuhan yang paling tinggi, yaitu

sebagai berikut.

a. Kebutuhan fisiologis, misalnya rasa lapar dan haus.

b. Kebutuhan akan rasa aman, misalnya rasa aman dari gangguan atau

ancaman.

c. Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki.

d. Kebutuhan akan rasa harga diri, misalnya rasa prestise,

keberhasilan, serta respek pribadi.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri, misalnya hasrat untuk berdiri

sendiri.1

Sedangkan menurut konsep psikolog kebutuhan dasar manusia dibagi

menjadi tiga kategori :

1Pawit M Yusup, Ilmu Informasi, komunikasi, dan Kepustakaan, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009.), h. 336-337.

Page 22: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

9

a. Kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan akan makanan, air tempat

tinggal dll.

b. Kebutuhan afektif (kadang-kadang disebut kebutuhan psikologi

atau emosional) seperti kebutuhan untuk pencapaian, penguasaan

dll.

c. Kebutuhan kognitif, seperti kebutuhan untuk merencanakan, belajar

ketrampilan dll.2

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan

menurut Maslow menjelaskan kebutuhan manusia dari tingkat yang

paling dasar, yaitu fisiologi sampai tingkat yang paling tinggi yaitu

kebutuhan dasar manusia dikelompokan dalam konsep psikologi yakni

fisiologi, afektif dan kognitif, namun kedua penjelasan tersebut sama-

sama menjelaskan kebutuhan dasar manusia.

2. Kebutuhan Informasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kebutuhan adalah seseuatu yang

sangat diperlukan.3 Sedangkan kebutuhan informasi menurut Sulitiyo-

Basuki dalam jurnal ilmu perpustakaan dan kearsipan menjelaskan

bahwa kebutuhan informasi adalah informasi yang diinginkan

seseorang untuk pekerjaan, penelitian, kepuasan rohani, pendidikan

dan lain-lain.4 Setiap manusia pasti memeiliki kebutuhan yang

berbeda-beda, seperti menurut Krech Crutchfield dan Ballachey dalam

2Wilson, T.D. “On User Studies and Information,” Vol 62, No 6 (Sheffield: University of

Sheffield, 2006), h. 663. 3S.W.J. Poerwarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustak, 1982), h

173. 4Riyan Sanjaya, “Perilaku Mahasiswa Jurusan Ekonomi dalam Mencari Informasi untuk

Pemenuhan Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Universitas Bung Hata,” Vol 1, No 1 (Padang:

Universitas Negeri Padang 2012), h. 447.

Page 23: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

10

buku teori dan praktis penelusuran Informasi bahwa kebutuhan setiap

individunya pun bervariasi sehingga menyebabkan kebutuhan antara

oarang satu dengan oarang lainnya berbeda-beda juga.5 Pakar lainnya

menjelaskan kebutuhan informasi sebagai suatu keadaan yang terjadi

dalam struktur kognisi seseorang yang dirasakan ada kekosongan

informasi atau pengetahuan sebagai akibat tugas atau sekedar ingin

tahu.6

Sehingga berdasarkan beberapa teori di atas penenliti menyimpulkan

bahwa struktur kognisi yang kosong memunculkan perasaan akan

kebutuhan yang diinginkan dan diperlukan, sehingga mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu agar kekosongan yang diinginkan

dan diperlukan dapat terpenuhi dengan baik seperti dalam pekerjaan,

pendidikan. Terjadinya kebutuhan informasi merupakan gabungan

karakteristik personal dengan psikologi yang tidak mudah untuk

diungkapkan dan seringkali keberadaaanya samar-samar dan

tersebunyi di dalam alam bawah dasar kita.

a. Aspek dalam Kebutuhan Informasi

Untuk memenuhi kebutuhan informasi terdapat beberapa aspek

yang dapat kita jadikan untuk mengetahui kebutuhan informasi

yang dibutuhkan sesorang. Kebutuhan informasi manusia terbagi

dalam tiga aspek, yaitu kebutuhan terkait dengan lingkunganya

seseorang (person’s environment), peran sosial yang disandang

5Pawit M Yusuf, Pendoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1995), h. 3. 6Pawit M Yusuf dan Priyo Subekti, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi: Informasi

Retrival. (Jakarta: Kecana, 2010), h. 68.

Page 24: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

11

(social roles), dan personal.7 Selain tiga aspek tersebut, ada juga

pengguna terhadap informasi, menurut Guha dalam artikel

hubungan antara program musik breakout di NET TV dengan

pemenuhan kebutuhan informasi:

1) Pendekatan Kebutuhan Informasi Muktakhir (Current Need

Approach), yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna

informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi

dengan sistem informasi dengan cara yang sangat umum

untuk meningkatkan pengetahuannya. Jenis pendekatan ini

perlu ada interaksi yang sifatnya konstan anatar pengguna

dan sistem informasi.

2) Pendekatan Kebutuhan Informasi Rutin (Eveyday Need

Appoach), yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna

yang sifatnya spesifik dan cepat. Dimana pendekatan

kebutuhan ini menuntut adanya jawaban yang tepat dari

pengolah informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna

informasi.

3) Pendekatan Kebutuhan Informasi Mendalam (Exhaust Need

Approach), yaitu kebutuhan informasi mendalam

mengisyaratkan adanya suatu ketergantungan yang sangat

tinggi dari pengguna terhadap informasi yang dibutuhkan.

Kebutuhan ini membuat pengguna membutuhkan informasi

yang akurat spesifik dan lengkap.

7Retty Diana Lestari, “Kebutuhan Informasi Penyandang Cacat Tunanetra di SMPLB

YPAB Surabaya,” (Surabaya: Departemen Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga,

2012), h. 6.

Page 25: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

12

4) Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas (Catching-up Need

Approach), yaitu pendektan kebutuhan informasi yang

bersifat sekilas tetapi memberikan gambaran lengkap tentang

suatu topik. Pendekatan kebutuhan ini membuat pengguna

informasi juga membutuhkan informasi ringkas dan singkat

namun jelas informasinya dan sesuai dengan kebutuhan

informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.8

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki dalam jurnal informasi dan

kearsipan bahwa kebutuhan informasi dapat ditentukan oleh:

1) Kisaran informasi yang tersedia

2) Penggunaan informasi yang akan digunakan

3) Sistem sosial, ekonomi dan politik tempat pemakai berada dan

4) Konsekuensi penggunaan informasi.9

8Devi dan Nova Yuliati, “Hubungan antara Program Musik Breakout di NET TV dengan

Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Musik”, (Bandung: Universitas Islam Bandung, 2015),

h. 235. 9Riyan Sanjaya dan Ardoni, “Perilaku Mahasiswa Jurusan.” h. 447.

Page 26: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

13

B. Tunanetra

1. Pengertian

Pengertian tunanetra dilihat dari segi etimologi bahasa: “tuna” =

“rugi”, “netra” = “mata” atau cacat mata.10

Menurut (WHO)The World

Health Organization dalam Encyclopedia of Global Health Blindness

menguraikan “The World Health Organization (WHO) defines

blindness as the inability to read the largest letter on a vision chart at

a distance of 10 feet”. Artinya WHO mendefinisi kebutaan sebagai

ketidakmampuan untuk membaca surat dalam grafik penglihatan pada

jarak sepuluh kaki.11

Dari penjelasan pertama membicarakan tunanetra

secara umum, sedangkan menurut WHO menjelaskan bahwa definisi

tunanetra adalah seseorang yang tidak mampu membaca dengan jarak

yang telah disepakati bersama. Pakar lainnya menjelaskan pengertian

tunanetra tidak saja mereka yang tidak bisamelihat, tetapi mencakup

juga mereka yang mampu melihat tetapi terbatas sekali dan kurang

dapat dimanfaatakan untuk kepentingan hidup sehari-hari terutama

dalam belajar. Jadi, anak-anak dengan kondisi penglihatan yang

termasuk “setengah melihat”, “low vision”, atau rabun adalah bagaian

dari kelompok anak tunanetra. Tunanetra adalah seseorang yang

memiliki hambatan dalam penglihatan dapat dikalsifikasikan ke dalam

dua golongan, yaitu: buta total (blind) dan low vision.12

10

Soekini Pradopo, dkk, Pendidikan Anak-Anak Tunanetra, (Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1977), h. 12. 11

Yawei Zhang, Encyclopedia of Global Health Blindness, (Thousand Oaks, Sage

Publications, 2008), h.3. 12

Dewi Pandji, Sudahkah Kita Ramah: Anak Special Needs, (Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2013), h. 4.

Page 27: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

14

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

pengertian tunanetra yaitu masyarakat yang terdiri dari anak-anak atau

bahkan orang dewasa yang tidak dapat melihat, atau mengalami

hambatan dalam penglihatananya (setengah melihat) termaksud

kedalamtunanetra. Kedua pengertian diatas juga sejalan dalam

menentukan karakteristik tunanetra, penjelasan itu di sampaikan dalam

pengertian tunanetra, dimana tunanetra terdapat dua golongan yang

dimaksud dengan tunanetra, yakni buta total (blind) dan setengah

melihat (low vision).

2. Klasifikasi Tunanetra

Menurut aspek pendidikan tunanetra diklasifikasikan kedalam tiga

katagori, yaitu:

a. Blind (buta): seseorang yang belajar menggunakan materi perabaan

dan pendengaran.

b. Low vision (kurang lihat): seseorang yang dalam belajarnya masih

dapat menggunakan penglihatanya dengan adaptasi tertentu.

c. Limited vision: seseorang yang mengalami gangguan penglihatan

dalam belajar pada situasi yang normal.13

Menurut WHO karateristik seseorang dikatakan buta jika ketajaman

penglihatanya <3/60, sedangkang jika <6/18 sampai ≥3/60, pandang

<20º.14

Sedangkan menurut Somantri dalam jurnal resiliensi remaja

13

Herlina, dkk, “Profil Kebutuhan Psikologi Mahasiswa Tunanetra Di Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,” (Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia,

2008), h. 16. 14

Herlina, dkk, “Profil Kebutuhan Psikologi,” h. 16-17.

Page 28: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

15

penyadang tunanetra menjelaskan bahwa tunanetra dikelompokan

menjadi dua macam yaitu:

a. Buta, jika sama sekali tidak mampu menerima rangsang cahaya

dari luar (visusnya nol)

b. Low Vision, masih mampu menerima rangsang cahaya dari luar,

tetapi ketajamanya lebih dari 6/20, atau hanya mampu membaca

headline pada surat kabar.15

Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat

dikalsifikasikan tunanetra seseorang harus mengukur

kemampuanmelihatnya dengan peraturan yang sudah berlaku, seperti

yang WHO dan Somantri jelaskan. Pada umunya hasil pengukuran

tersebut menghasilkan dua katagori, yakni blind dan low vision.

Kedua katagori tunanetra memiliki tanda-tanda tertentu yang dapat

dipahami, berikut merupakan penjelasan mengenai kedua golongan

tersebut. Adapun ciri-ciri atau tanda-tanda tunanetra low vision,

diantaranya:

a. Mata tampak merah.

b. Bola mata tampak keruh (putih-putih ditengah), dan kadang-kadang

seperti mata kucing (bersinar).

c. Bola mata bergerak sangat cepat.

a. Penglihatan hanya mampu merespon terhadap cahaya, benda

ukuran besar dengan warna mencolok.

b. Memicingkan mata pada saat terkena sinar matahari.

15

Mansa,“Resiliensi Remaja Penyandang Tunanetra Pada SLB A Ruhui Rahayu

Samarinda,” Vol 1, No 1 (Samarinda: FISIP, 2013), h. 51.

Page 29: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

16

c. Melihat obyek, menonton televisi, membaca buku atau melihat

gambar di buku sangat dekat.

d. Menonton televisi sangat dekat.

e. Bila berjalan ditempat yang belum dikenal sering tersandung dan

menabrak.

f. Pada saat matahari tenggelam tidak bisa melihat jelas (rabun senja).

g. Sering membentur-benturkan kepala ke tempok.16

Ciri-ciri atau tanda-tanda tunanetra buta total (blind), diantaranya:

a. Tidak mampu melihat cahaya

b. Kerusakan nyata pada kedua bola mata

c. Sering meraba-raba bila mencari sesuatu benda dan jika berjalan

sering menabrak dan tersandung.

d. Bagian bola mata tampak jernih tidak bisa melihat cahaya maupun

benda.

e. Sering menekan bola mata dengan jari.17

Dari kedua penjelasan mengenai karakteristik golongan tunanetra ini

dapat disimpulkan bahwa golongan tunanetra (blind) ciri-cirinya tidak

mampu melihat cahaya dari luar dengan tanda-tandanya yang telah

diuraikan di atas, sedangkan golongan tunanetra (low vision) ciri-

cirinya mampu menerima rangsangan cahaya dari luar, tetapi

16

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Panduan Penanganan

Anak Berkebutuhan Khusus Bagi Pendamping: Orang Tua, Keluarga, dan Masyarakat,(Jakarta:

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,2013), h. 10-11. 17

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Panduan Penanganan

Anak Berkebutuhan Khusus, h. 11.

Page 30: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

17

ketajaman lebih dari 6/21 dengan benda besar dan warna yang

mencolok.

1. Faktor Penyebab Tunanetra

Secara ilmiah ketunanetraan dapat disesbabkan oleh beberapa faktor

yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor dari dalam, hal-hal yang

termaksud faktor internal, yaitu faktor-faktor yang erat hubunganya

dengan keadaan bayi selama masih dalam kandungan.

Kemungkinan karena faktor gen (sifat pembawa keturunan),

kondisi psikis ibu, kekurangan gizi, keracunan obat, dan

sebagainya.

b. Faktor Ekstrernal

Faktor eksternal merupakan faktor dari luar, hal-hal yang

termaksud faktor ekstrenal, diantaranya faktor-faktor yang terjadi

pada saat atau sesudah bayi dilahirkan. Misalnya: kecelakaan,

terkena penyakit, siphilis yang mengenai matanya saat dilahirkan,

pengaruh alat bantu medis (tang) saat melahirkan sehingga sistem

persyarafannya rusak, kurang gizi atau vitamin, terkena racun,

virus trachoma, panas badan yang terlalu tinggi, serta peradangan

mata karena penyakit, bakteri, ataupun virus.18

18

Sutjihati somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, h. 66-67.

Page 31: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

18

2. Kebutuhan Penyandang Tunanetra

Dari beberapa penjelasan mengenai kebutuhan dasar manusia dan

kebutuhan manusia akan informasi semua kebutuhan yang telah di

jelaskan oleh peneliti merupakan kebutuhan tunanetra, salah satunya

kebutuhan kongnitif seperti, merencanakan dan belajar ketrampilan.

Belajar ketrampilan sangat penting bagi tunanetra, karena dengan

memiliki ketrampilan, penyandang tunanetra dapat mengisi

kehidupannya lebih baik. Selain itu tunanetra juga membutuhkan

informasi yang sama besar dengan orang normal pada umumnya

untuk kebutuhan lifelong learning, pekerjaan dan untuk membantu

mereka menjalankan perannya dalam kehidupan sosial disekitarnya.

C. Software Komputer Bicara

Dengan bantuan software pembaca layar atau screen reader

seseorang yang mengalami kendala dalam penglihatan dapat menggunakan

computer bahkan internet.

1. Screen Reader

Screen reader merupakan sistem text-to-speech yang dirancang untuk

dapat membacakan isi tampilan komputer. Cara screen reader dapat

membacakan tampilan computer yaitu dengan mengubah tampilan

visual yang ada di layar menjadi audio dengan teknologi yang

dinamakan screen reader. Screen Reader mempunyai lima fungsi

yaitu:

Page 32: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

19

a. Membaca teks serta grafik di layar komputer

b. Mengidentifikasi dan memberitahukan fungsi-fungsi dari fasilitas

yang ada di windows

c. Mengidentifikasi grafik

d. Berfungsi sebagai pengganti mouse

e. Sebagai alat penunjuk.19

Screen reader yang pernah digunakan Yayasan Mitra Netra

diantaranya: JAWS (Job Access With Speech) dan NVDA (Non Visual

Desktop Access). JAWS maupun NVDA atau bahkan screen reader

merek lainya adalah software untuk menerjemahkan apa yang ada

dilayar menjadi suara.

2. JAWS

JAWS adalah salah satu dari pembaca layar screen reader yang

merupakan merek dagang dari screen reader yang diproduksi oleh the

Blind and Low Vision Group (Freedom Scientific) di Petersburg,

Florida,Amerika Serikat.20 Pertama kali dirilis pada tahun 1989 oleh

Ted Hunter bersama rekannya, Rex Skipper. Versi asli dibuat untuk

sistem operasi MS-DOS yang memungkinkan tunanetra untuk

menggunakan program berbasis teks. Ketika sistem operasi MS-DOS

mulai ditinggalkan karena perubahan Microsoft Windows maka

dibuatlah JFW (JAWSfor Windows).

19

Erwan Baharudin, “Pemanfaatan Software,“ h.124. 20

Freedom Scientific, Blindness Solution: JAWS, http://www.freedomscientific.com,

diakses pada 08 april 2015 pkl 16:56.

Page 33: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

20

Perusahaan Freedom Scientific memproduksikan JAWS utuk mencari

keuntungan, hal itu karena harga dari screen reader ini tergolong

sangat mahal mencapai $1200, namun semua itu tentu sebanding

dengan berbegai fasilitas yang ada di dalamnya.

Pembacaan teks pada Screen Reader dapat disesuaikan dengan

pengguna. Bisa perhuruf, perkata atau perkalimat, sehingga dapat

menghindari kesalahan dalam pengetikan yang biasa dilakukan oleh

tunanetra. Kecepatan membaca Screen Reader juga bisa diatur,

semakin mahir sesorang menggunakan Screen Reader maka semakin

cepat pengaturan Screen Reader. Oleh karena itu Screen Reader

dapat digunakan baik untuk bekerja dengan aplikasi seperti MS.

Office, aplikasi e-mail, chatting via Yahoo, Messenger atau hanya

sekedar browsing dengan internet.

3. NVDA

NVDA didirikan padal awal tahun 2007 oleh NV Access Limited,

adalah organisai sosial asal Australia non profit yang dananya

melalui hibah dan sumbangan, tujuan dari NV Access adalah untuk

menurunkan hambatan ekonomi dan sosial yang terkait dengan

mengakses teknologi informasi bagi orang-orang yang tunanetra atau

gangguan penglihatan. NVDA telah diterjemahkan oleh relawan ke

dalam lebih dari 43 bahasa21

21

Nvaccess,NVDAScreenReader:Corporate Info,

http://www.nvaccess.org/about/corporate-info/, diakses pada 08 april 2015 pkl 21.00

Page 34: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

21

NVDA(Non Visual Desktop Access) adalah pembaca layar (screen

reader) tak berbayar yang memungkinkan penyandang tunanetra dan

gangguan penglihatan untuk menggunakan komputer. Aplikasi ini

dapat membaca teks pada layar dalam suara yang terkomputerisasi.

Pembaca dapat mengkontrol apa yang akan dibaca dengan

memindahkan kursor ke area yang terdapat teks dengan tanda panah

di keyboard.22 Pada umumnya, tunanetra Indonesia menggunakan

pembaca layar JAWS for Windows dari www.freedomscientific.com.

Namun, harga yang terlalu mahal hanya membuat tunanetra cukup

bisa memanfaatkan pembaca layar gratis seperti NVDA yang

dapatdiunduh di www.nvda-project.org.23 Oleh karena itu Sejak

tahun 2006 Yayasan Mitra Netra memutuskan untuk menggunakan

NVDA dalam pelatihan computer bicara yang diselenggarakannya.

4. Mengaktifkan JAWS dan NVDA

Sebelum computer dapat berbicara tunanetra harus mengaktifkan

terlebih dahulu screen reader, ada dua cara mengaktifkan JAWS dan

NVDA, secara manual dan secara otomatis. Yang dimaksud

menjalankan secara manual yaitu mengaktifkan dengan harus

dipanggil terlebih dulu. Untuk mengaktifkan program JAWS caranya

adalah:

22

Nvaccess, NVDA Screen Reader, http://www.nvaccess.org/, diakses pada 08 April

2015 pkl 21.00. 26

Eko Ramaditya Adikara, Kiat Tunanetra Menggarap Skripsi,http://hot.detik.com/celeb-

personal/read/2011/08/01/172041/1694104/398/kotakpos.php, diakses pada 08 April 2015 pkl

21.00.

Page 35: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

22

a. Tekan tombol star menu pada keyboard

b. Ketikan JAWS

c. Enter

Mengaktifkan secara otomasi yaitu JAWS akan secara otomatis

berjalan begitu menyalakan komputer sehingga tidak perlu lagi

memanggilnya. Jalankan terlebih dulu JAWS secara manual (jika

belum membukanya).

a. Tekan Alt-tab sampai komputer mengatakan “JAWS”, untuk

memindahkan fokus ke arah JAWS. Jika sudah ditekan Alt-tab

beberapa kali komputer tidak menyebutkan “JAWS”, harus

melakukan langkah-langkah berikut:

b. Tekan Insert-J.

c. Tekan panah kanan sekali, komputer akan mengatakan “Menu

Basic”, tekan enter.

d. Tekan tab beberapa kali sampai komputer mengatakan “Run

JAWS from system Tray check Box not check”.

e. Tekan spasi satu kali untuk memberi tanda check, tekan enter.

f. Restart ulang komputer anda. Setelah komputer kembali ke layar

desktop dan program JAWS sudah berjalan, baru tekan Alt-tab

sampai komputer mengatakan “JAWS”.

g. Tekan Alt, huruf o, huruf b, untuk membuka kotak dialog Basic.

h. Tekan tab beberapa kali sampai komputer mengatakan

“Automatically start JAWS check box not check”.

Page 36: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

23

i. Tekan spasi untuk mengubahnya menjadi check, tekan enter.

j. Booting ulang komputer, maka JAWS akan secara otomatis berjalan

seiring dengan munculnya program Windows.

k. Jika ingin JAWS tidak lagi berjalan secara otomatis, lakukan

kembali cara di atas untuk membatalkan (unselect) opsi Run

JAWS First.24

Mengaktifkan NVDA secara manual maksudnya program NVDA

harus dipanggil dengan short-cut. Caranya: tekan Alt+Ctrl+n,

tunggu sebentar, komputer akan mengeluarkan bunyi sejenis “beep”,

dan tidak lama kemudian NVDA akan mengeluarkan suara.

Mengaktifkan NVDA secara otomatis maksudnya program NVDA

diatur atau disetting agar program tersebut aktif tanpa harus

dipanggil. Caranya: dengan langkah-langkah berikut:

a. Aktifkan dulu NVDA secara manual, atau langsung ke langkah

berikutnya jika sudah aktif.

b. Tekan tombol Insert+n untuk membuka menu NVDA.

c. Tekan panah bawah sampai komputer

mengatakan:“Preferences”, tekan Enter.

d. Tekan panah bawah atas cari General Setting, tekan Enter.

e. Tekan Tab beberapa kali sampai komputer mengatakan:

“Automatically start NVDA after I log oncheck box”. Tekan spasi

untuk mengaktifkannya.

24

Sugiyo, “Panduan singkat Menggunakan JAWS: Untuk Peserta Kursus Komputer

Bicara,”http://widoyufriashar.mywapblog.com/jaws-for-windows.xhtml, diakses pada 08 April

2015 pukul 22.00.

Page 37: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

24

f. “Use NVDA on the windows log on screen check box.” Pada

bagian ini tekan spasi untuk memberinya tanda centang.

g. Tekan Tab beberapa kali untuk sampai di OK, tekan Enter.25

5. Teknis Mengoperasikan Komputer Bicara

Berdasarkan wawancara singkat peneliti di Yayasan Mitra Netra

dengan insruktur komputer bicara bernama Sugiyo bahwa, untuk

mengoperasikan komputer bicara mouse yang bagi orang normal

(bisa melihat) sangat bermanfaat dalam mengoperasikan komputer,

bagi tunanetra tidak terpakai sama sekali. Untuk menjawab pesan

dan memberi perintah kepada komputer, tunanetra cukup

memaksimalkan dan menghafal letak dan fungsi keyboard komputer.

Keyboard (papan ketik) adalah peralatan input yang paling umum

dan banyak digunakan. Input dimasukan ke peralatan proses dengan

cara mengetikkan lewat tombol-tombol yang ada di

keyboard.26

JAWS dan NVDA dibuat dengan peraturan bila

menggunakan mouse dengan sendirinya ia tidak akan berfungsi.

Sehingga untuk mengoperasikan komputer bicara tunanetra harus

dengan memilih perintah di dalam menu yang bias diakses dengan

tombol keyboard atau menekan kombinasi tombol shortcut (perintah

pendek). Navigasi utama yang digunakan dalam program pembaca

layar biasanya dengan tombol panah dan kombinasi short-cut,

25

Sugiyo, Pengenalan NVDA,(Jakarta: MitraNetra, 2014), h. 2. 26

Ayub Wimatra, dkk, “Dasar-Dasar Komputer, “ (Medan: Akademik Teknik dan

Keselamatan Penerbangan, 2008), h. 4.

Page 38: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

25

sebagai contoh adalah ketika membaca dokumen di jendela kerja

Microsoft Word.27

Menginput perintah pada JAWS untuk membacakan informasi

dilayar sebagai berikut:

a. Panah atas untuk membaca satu yang berada di atas.

b. Panah bawah untuk membaca satu barisan yang berada di

bawah.

c. Panah kanan dan kiri untuk membaca satu karakter di sebelah

kanan dan kiri.

d. Ctrl + panah atas untuk membaca satu paragraf di atas

e. Ctrl + panah bawah untuk membaca satu paragraf di bawah

f. Ctrl + kanan dan kiri untuk membaca satu kata di setelah dan

disebelum kursor yang dibacakan.28

Sedangkan untuk menginput perintah pada NVDA untuk membaca

informasi dilayar sebagai berikut:

a. Membaca satu character pada posisi kursor: numpad2.

b. Membaca satu character ke arah kanan: numpad3.

c. Membaca satu character ke arah kiri: numpad1.

d. Membaca satu kata pada posisi kursor: numpad5.

e. Membaca satu kata berikutnya: numpad6.

f. Membaca satu kata sebelumnya: numpad4.

27

Kartunet, Mengenal Program Pembaca Layar JAWS,

http://www.kartunet.or.id/mengenal-program-pembaca-layar-jaws-3218/, diakses pada 22 April

2015 pkl 21.00. 28

Kartunet, Mengenal Program Pembaca Layar JAWS.

Page 39: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

26

g. Membaca satu kalimat pada posisi kursor: numpad8.

h. Membaca satu kalimat berikutnya: numpad9.

i. Membaca satu kalimat sebelumnya: numpad7.

j. Membaca dari posisi kursor sampai akhir ketikan: insert+panah

bawah.29

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan dengan judul penelitian ini

diantaranya diambil dari dua skripsi. Skripsi pertama berjudul “Evaluasi

Pemanfaatan Penelusuran Informasi Melalui Sistem Informasi JAWS

(JOB ACCESS WITH SPEECH) Bagi Siswa Tunanetra Di MTs Yayasan

Kesejahteraan Tunanetra Islam Yogyakarta” yang disusun oleh Ema

Yuliayanti, program studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Ilmu

budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2012. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan penelusuran

informasi melalui sistem informasi JAWS(Job Acces With Speech) bagi

siswa tunanetra di MTs Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam

Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yang

berfokus mengkaji penelusuran siswa tunanetra dengan memanfaatkan

sistem informasi JAWS. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah

nilai persentase waktu yang digunakan dalam penelusuran informasi

adalah 45% yaitu sebagian besar siswa menyatakan 1-2 jam waktu yang

diperlukan. (70%) pada umumnya siswa menyatakan hasil penelusuran

29

Sugiyo, Pengenalan NVDA, h. 3.

Page 40: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

27

informasi menggunakan JAWS didengar dan disimpan. Proses kerja

JAWS dalam penelusuran informasi (55%) sebagian besarsiswa

menyatakan bahwa proses kerja JAWS lebih cepat, lebih tepat , lebih

efektif dalam penelusuran informasi sehingga membantu proses belajar.

Bidang informasi dalam penelusuran informasi menggunakan

JAWS (50%) sebagian besar siswa menyatakan bahwa cakupan

informasi yang sering ditelusur menggunakan JAWS informasi bidang

IPTEK dan Ilmu Pengetahuan. Sumber informasi dalam penelusuran

informasi menggunakan JAWS (70%) pada umumnya siswa menyatakan

sumber informasi dalam penelusuran informasi melalui JAWS dari

informasi Internet. Kemudahaan yang didapat dalam penelusuran

informasi menggunakan JAWS (45%) sebagian besar siswa

mendapatkan kemudahan dalam penelusuran informasi melalui JAWS

adalah kemudahan dalam menambah ilmu pengetahuan. Faktor yang

menghambat penelusuran informasi menggunakan JAWS (55%)

sebagian besar siswa menyatakan faktor yang menghambat dalam

penelusuran informasi melalui JAWS adalah belum mahir.

Dalam penelitian ini terdapat kesamaan, dimana sama-sama

membahas pemanfaatan sistem informasi untuk tunanetra yakni

JAWS(Job Acces With Speech), hanya saja pada penelitian Ema berfokus

ke penelusuran siswa tunanetra terhadap sistem informasi JAWS bukan

pemanfaatan komputer bicara (JAWS) dalam memenuhi kebutuhan

informasi tunanetra. Meskipun fokus yang diteliti berbeda, namun

pembahasanya sama yakni membahas sistem informasi JAWS (komputer

Page 41: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

28

bicara), hal ini menjadikan alasan bagi penulis untuk memilih penelitian

ini menjadi penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian penulis.

Skripsi kedua berjudul “Kebutuhan dan Perilaku Pencarian

Informasi Pemakai Tunanetra dalam Mengakses Informasi di

Perpustakaan Balai Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung” yang

disusun oleh Abkarina Musa’Adah, program studi Ilmu Perpustakaan,

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang tahun 2013.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa kebutuhan

pemakai tunanetra dalam mengakses informasi di Perpustakan Balai

Rehabilitasi Sosial Penganthi Temanggung dan untuk mengetahui

perilaku pencarian infromasi di Perpustakan Balai Rehabilitasi Sosial

Penganthi Temanggung.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yang

berfokus mengkaji kebutuhan dan perilaku pencarian tunanetra dalam

mengakses informasi di perpustakaan. Dalam penelitian ini menguraikan

berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dari yang tercetak

seperti buku braille, buku audio, dan komputer bicara. Hasil dari

penelitian Abkarina menunjukkan bahwa semua tunanetra membutuhkan

informasi yang dilatarbelakangi dan tuntutan pekerjaan dan rasa ingin

tahu. Di samping itu, mereka membutuhkan informasi karena tidak mau

tertinggal dengan orang normal.

Dalam pencarian informasi tunanetra lebih memilih menggunakan

komputer bicara dengan akses internet. selain itu, juga menggunakan

media lain yaitu membaca buku braille di perpustakaan dan meminjam

Page 42: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

29

buku digital. Terdapat perbedaan dalam penelitian Abkarina dengan

penelitian ini, yakni penelitian Abkarinan membahasa kebutuhan dan

perilaku pencarian tunanetra dalam informasi, sedangkan penelitian ini

membahas kebutuhan tunanetra dalam memanfaatkan komputer bicara,

tetapi terdapat juga kesamaanya dimana penelitian Abkarina

membicarakan soal kebutuhan tunanetra dalam mengakses informasi

yang salah satunya media komputer bicara sama dengan pembahasan

penelitian ini. Dari kesamaan pembahasa itu membuat penulis memilih

penelitian Abkarina menjadi penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian ini.

Page 43: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif.

Metode deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau

menjelaskan suatu hal seperti apa adanya.1 Penelitian deskriptif ini peneliti

lakukan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan suatu hal dengan apa

adanya berdasarkan hasil yang ditemukan peneliti. Sedangkan pendekatan

yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bertujuan untuk memahami makna “(meaning)” yang

berada di balik fakta-fakta.2

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti ingin menjelaskan dan

menggambarkan pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi

kebutuhan informasi tunanetra. Dalam penelitian kualitatif tidak

menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social

situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat

(place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berintekasi secara

sinergis.3

1Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis

Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, (Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara: , 2004), h. 60. 2Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian,h. 30.

3Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 49.

Page 44: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

31

B. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama.4

Yang dimaksud data primer ialah seseorang yang menjadi nara

sumber dalam penelitian ini, dengan mengajukan beberapa pertanyaan

dari peneliti kepada seseorang yang dikira sangat mengetahui

permasalahan yang sedang diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita

tinggal mencari dan mengumpulkan.5 Data sekunder akan lebih mudah

didapatkan dibandingkan dengan data primer, karena data sekunder

tidak memerlukan wawancara kepada nara sumber seperti yang

diterapkan data primer, data sekunder sudah tersedia hingga peneliti

tinggal meneliti data tersebut. Dalam penelitian ini data sekunder

berupa catatan dokumentasi, buku, jurnal, artikel dan dokumen lainya.

C. Informan

Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan

memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.6

Teknik pemilihan informan yang peneliti pakai adalah purposive

sampling. Purposive sampling, yaitu menentukan sampel dengan

pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara

4Amin Amrullah, Panduan Menyusun Proposal Skripsi, Tesis & Disertasi, (Jakarta:

Smart Pustaka, 2013), h. 42.

5Amin Amrullah, Panduan Menyusun Proposal, h. 36.

6Burhan Bugin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu

Sosial Lainnya, (Jakarta: Kecana, 2010), h. 108.

Page 45: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

32

maksimal.7 Sesuai penjelaskan di atas peneliti menetapkan beberapa

informan dalam penelitian ini adalah:

1. Bapak Sugiyo, adalah sebagai instruktur komputer bicara di Yayasan

Mitra Netra dalam bidang diklat yang bertugas melatih tunanetra

dalam mengoperasikan komputer bicara.

2. Tunanetra yang mengikuti kursus komputer bicara di Yayasan Mitra

Netra dan memanfaatkan komputer bicara untuk memperoleh

kebutuhan informasi, berikut adalah profil dari informan :

7Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010), h. 33.

No. Nama Status Klasifikasi kebutaan

1. TR Mahasiswa semester 5

Jurusan Bahasa Inggris di

Universitas Indraprasta PGRI

Jakarta

berkerjan di Koperasi

Yayasan Mitra Netra

Blind

2. JT Mahasiswa semester 5

Jurusan Komunikasi di

Universitas Muhammadiyah

Jakarta

Blind

3. DN Lulus dari Universitas Putra Blind

Page 46: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

33

Dari keempat informan yang diteliti semua informan mengalami jenis

kebutaan total (Totally Blind) atau (Blind), jenis kebutaan tunanetra

tersebut tidak mampu melihat dan menerima rangsangan cahaya dari luar.

D. Teknik Pengolahan Data

Untuk memenuhi kebutuhan data yang beraneka ragam tersebut,

maka peneliti menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti

berikut ini:

a. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi, observasi adalah teknik

pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

subjek (partner penelitian) dimana sehari-hari mereka berada dan biasa

melakukan aktivitasnya.8

8Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,

2009), h. 90.

Bangsa Surabaya Jurusan

Ilmu Hukum dan pernah

bekerja di Bank CIMB

NIAGA sebagai Tele Sales

Officer dari Tahun 2013-

2014.

4. RC Mahasiswa Semester 1

Jurusan Ilmu Hukum di

Unika Soegija Pranata

Semarang

Blind

Page 47: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

34

b. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara tidak

terstruktur, wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas

di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan.9

b. Dokumentasi

Dokumen dalam penelitian ini yang dimaksud adalah catatan peristiwa

sudah berlalu, bisa berupa berbentuk tulisan, gambar, foto, atau karya-

karya monumental dari seseorang.10

Dalam penelitian ini, peneliti

mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen yang terdapat di

Yayasan Mitra Netra yang berupa, jumlah peserta tunentra yang

mengikuti krusus komputer bicara, jumlah fasilitas komputer bicara di

Yayasan Mitra Netra, gambar-gambar kegiatan tunanetra dalam

mengikuti pelatihan komputer bicara.

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak

bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Oleh

karena itu, analisis data ini untuk memberi arti, makna, dan nilai yang

terkandung dalam data. Tujuan dari analisis data ialah untuk

meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah

9Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h.73.

10Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h.82.

Page 48: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

35

ditafsirkan, sehingga hubungan antara problem penelitian dapat dipelajari

dan diuji.11

Menurut Bogdan dalam buku memahami penelitian kualitatif

bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan

temuanya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data

dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang

dapat diceritakan kepada orang lain.12

Data yang telah didapatkan dalam teknik pengumpulan data

observasi, wawancara dan dokumentasi tersebut dianalisis dalam bentuk

deskriptif, kemudian diberikan penjelasan dan gambaran tentang

pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan informasi

tunanetra di Yayasan Mitra Netra. Analisis data yang dilakukan

diantaranya:

a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk

11

Moh Kasiram, Metode Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan

Penguasaan Metodelogi Penelitian, (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 127-128. 12

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h.88.

Page 49: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

36

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlu.13

b. Penyajian Data

Menurut Miles dan Huberman dalam buku metode penelitian

kombinasi (Mixed Methods) menyatakan yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif.14

Dari semua data yang di reduksi,

maka data tersebut akan diuraikan dan dijelaskan permasalahanya

sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibahas di atas, kemudian

di sajikan dalam bentuk teks dan bersifat naratif.

c. Penarikan Kesimpulan

Dalam kesimpulan akan mengukapkan makna dari data yang telah

dikumpulkan dan dijabarkan. Dengan demikian kesimpulan dalam

penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

penelitian berada di lapangan.15

13

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 92. 14

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 95. 15

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 99.

Page 50: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

37

F. Jadwal Penelitian

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN

INFORMASI TUNANETRA DI YAYASAN MITRA NETRA

No Kegiatan 2015

Feb Mar Apr Mei Jun-

Jul

Ags Sep

1. Penyusunan Proposal

2. Pengajuan Proposal

3. Bimbingan Skripsi

4. Penelitian

5. Penyusunan Skripsi

6. Pengajuan Sidang

7. Sidang Skripsi

Page 51: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Objek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Yayasan Mitra Netra

Yayasan Mitra Netra didirikan di Jakarta tanggal 14 Mei 1991, dan

berstatus sebagai badan hukum dengan terdaftar pada Tambahan Barita

Negara tanggal 14/12 tahun 2001 nomor 100. Pada awalnya Yayasan

Mitra Netra berlokasi di salemba, kemudian pada tahun 1995, Yayasan

Mitra Netra belum menempati lokasi yang tepat. Sehingga, harus

berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain. pada tahun

1996-1997, Yayasan oleh Mendiknas diizinkan untuk menempati SLB

yang terletak di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kemudian tahun 2002

hingga kini, Yayasan Mitra Netra telah memiliki gedung sendiri yang

terletak di Jl. Gunung Balong II.58 Lebak Bulus III, Jakarta Selatan.

Mitra Netra bermakna kerjasama antara tunanetra dengan mereka yang

bukan tunanetra. Hal itu tercermin dari pendiri Yayasan. Yayasan ini

didirikan oleh beberapa orang tunanetra dan orang-orang yang bukan

tunanetra, orang-orang tersebut adalah sebagai berikut: Lukman Nazir,

menjadi tunanetra berusia 40 tahun karena Glaukoma, Bambang

Basuki, menjadi tunanetra saat remaja karena Glaukoma, Nicoline N.

Sulaiman, wanita asal belanda yang sangat memperhatikan tunanetra,

Mimi Mariani Lusli menjadi tunanetra pada usia 10 tahun dan Sidarta

Page 52: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

39

Ilyas adalah dokter spesialis ahli mata. Para pendiri Mitra Netra

memiliki keyakinan bahwa:

a. Tunanetra dapat menjalani kehidupan yang mandiri, ceradas,

bermakna dan bahagia serta berfungsi di masyarakat apabila

diberikan:

1) Rehabilitasi yang dapat mengura ngi dampak kecacatannya,

2) Pendidikan dan latihan yang dapat mengembangkan potensinya,

3) Peluang kerja yang seluas-luasnya,

4) Serta sarana atau layanan khusus yang dibutuhkan.

b. Tidak semua tunanetra dan keluarganya mampu menyediakan dan

membiayai sendiri kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan

sebuah lembaga yang membantu mengupayakannya untuk mereka.

c. Untuk menjamin agar program yang diselenggarakan sesuai dengan

aspirasi tunanetra, maka, tunanetra harus dilibatkan dalam proses

pengambilan keputusan, pelaksanaan serta evaluasi suatu program.

Para tunanetralah yang paling mengerti dan memahami kebutuhan

mereka.

d. Untuk meringankan tantangan yang dihadapi, diperlukan sinergi

antara tunanetra dengan sahabat-sahabat yang bukan tunanetra, serta

antara Mitra Netra dengan organisasi lain.

e. Dengan menggunakan pendekatan secara inklusif yang

mengakomodasikan berbagai jenis perbedaan, perlakuan

diskriminatif akan dapat dikurangi atau dihindari.

Page 53: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

40

2. Legalitas

a. Akte Notaris, No. 31/Notaris Agus Majid, Tgl 14 Mei 1991.

b. Surat izin Dinas Sosial DKI Jakarta no. 387/ORSOS /1992.

c. Surat izin BKKKS DKI Jakarta. No. 054/

BKKKS/KU/SK/DU/IX/1996.

d. Surat izin Kanwil Depsos DKI Jakarta No. 387/ORSOS/1992

e. Telah terdaftar dalam Tambahan Berita-Negara Republik Indonesia

tanggal 14/12 tahun 2001 No. 100 sebagai Yayasan yang berbadan

hukum.

3. Visi dan Misi Yayasan Mitra Netra

a. Visi

Yayasan Mitra Netra mencita-citakan terwujudnya masyarakat yang

inklusif, masyarakat yang dapat mengakomodasikan berbagai

perbedaan, bebas hambatan dan berdasarkan atas hak. Dalam

masyarakat semacam ini, tunanetra akan dapat hidup mendiri,

cerdas, bermakna dan bahagia serta berfungsi di masyarakat. Dalam

upaya memberikan perannya untuk menwujudkan cita-cita tersebut,

Visi Yayasan Mitra Netra adalah “Berfungsi sebagai pengembang

dan penyedia layanan, guna terwujudnya kehidupan tunanetra yang

mandiri, cerdas dan bermakna dalam maysarakat yang inklusif”.

b. Misi

Sebagai sebuah layanan dan pelatihan bagi tunanetra dan organisasi

lain, Yayasan ini hadir di tengah-tengah masyarakat dengan misi

untuk:

Page 54: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

41

1) Mengurangi dampak ketunanetraan melalui rehabilitasi

2) Mengembangkan potensi tunanetra melalui pendidikan dan

pelatihan

3) Memperluas peluang kerja tunanetra melalui upaya difersifikasi

dan penempatan kerja

4) Mengembangkan keahlian dan sarana khusus bagi tunanetra

melalui penelitian

5) Meningkatkan kemampuan lembaga penyedia layanan bagi

tunanetra yang lain dengan menyebarkan keahlian serta produk

yang dihasilkan

6) Melakukan advokasi guna mendorong terwujudnya masyarakat

inklusif yang mengakomodir berbagai jenis perbedaan.

4. Personalia Instruktur Komputer Bicara

No. Nama Jabatan

1. Sugiyo 15 tahun menjadi instruktur komputer bicara di

Yayasan Mitra Netra sampai sekarang.

2. Suryo 9 tahun menjadi Instruktur komputer bicara di

Yayasan Mitra Netra sampai sekarang.

Page 55: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

42

5. Struktur Organisasi

Pembina

Ketua : Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, Sp.M.

Anggota : Hj. Imas Fatimah, S.H.

Pengawas

Drs. Wisnu sambhoro, M.Si.

Pengurus

Ketua : H.M.E Kurnadi

Seketaris : H. Subarmat

Bendahara : M. Nurizal, S.E, M.Si.

Eksekutif

Direktur : Drs. Bambang Basuki

Wakil : Drs. Irwan Dwi Kustanto

Kepala-Kepala Bagian

Kabag. Umum: Tri Winarsih

Kabag. Keuangan: abdul Wahid, S.E.I.

Kabag. Humas & Naker: Aria Indrawati, S.H.

Kabag. Rehabilitasi & Diklat: Yani Matondang, S.Ag.

Kabag. Produksi Buku & Perpustakaan: Indah Lutfiah, S.Pd.

Kabag. Penelitian & Pengembangan: Nur Ichsan.

Page 56: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

43

6. Program dan Layanan

a. Program Bagian Rehabilitasi

Program rehabilitasi diharapkan tunanetra dapat:

1) Menerima ketunanetraan yang dialami sebagai fakta yang harus

dijalani

2) Kembali memiliki harapan untuk melanjutkan kehidupan yang

mandiri, produktif dan bermakna di masyarakat

3) Menjadi manusia yang cerdas dengan memiliki kesempatan dan

kemampuan menempuh pendidikan di sekolah umum dan

perguruan tinggi

4) Menjadi manusia yang mandiri dan bermanfaat dengan memiliki

kemampuan bekerja, baik di sektor formal maupun informal;

baik bekerja pada suatu lembaga/perusahaan atau mengelola

usaha sendiri.

Dari program rehabilitasi Yayasan Mitra Netra memberikan

beberapa layanan diantaranya:

a) Layanan konseling yang diberikan oleh konselor sesama

tunanetra.

Layanan konseling ketunanetraan adalah sebuah layanan

diselenggarakan untuk membantu memulihkan keseimbangan

psikologi, mental, serta sosioemosional, bagi tunanetra yang

baru mengalami pednurunan atau hilangnya penglihatan.

Layanan konseling ini juga diselenggarakan unuk membantu

para tunanetra mengatasi berbagai permasalahan psikologi

Page 57: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

44

dan sosioemosional yang dihadapai di dalam kehidupan

sehari-hari.

b) Menyelenggarakan pelatihan orientasi dan mobilitas.

Melatihan orientasi dan mobilitas adalah sebuah pelatihan

yang bertujuan untuk membekali tunanetra dengan

kemampuan dan ketrampilan memanfaatkan keseluruhan

indra dalam upaya mengenali lingkungan, bergerak, dan

berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, serta untuk

melakukan aktivitas sehari-harisecara efektif dan aman.

Tuannetra yang telah memiliki ketrampilan Orientai dan

Mobilitas diharapkan dapat mandiri dan percaya diri untuk

menlanjutkan kehidupannya. Pelatihan Orientasi dan

Mobilitas dilakukan oleh dua instruktur yang perfesional

dengan metode pengajaran privat (individu) dengan

memperhatikan kebutuhan ketunanetraan dalam melakukan

aktivitas sehari-hari.

c) Menyelenggarakan pelatihan membaca dan menulis braille

Untuk tuannetra membaca dan menulis dapat dilakukan

dengan menggunakan huruf braille oleh karena itu Yayasan

Mitra Netra menyelenggarakan kursus membaca dan menuli

shuruf barille.

Page 58: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

45

b. Program Pendidikan

Dalam bidang pendidikan Yayasan Mitra Netra menyediakan

layanan bagi tunanetra yang menempuh pendidikan secara inklusi di

sekolah umum dan perguruan tinggi, layanan tersebut berupa:

1) Layanan pedamping, seperti pendamping pendaftaran masuk

perguruan tinggi, pendamping belajar, pendamping ujian, dan

pendamping saat menyusun skripsi.

2) Menyediakan fasilitas yang menunjang pendidikan tunanetra serta

menyelenggarakan kursus-kursus untuk membantu kemandirian

tunanetra dalam pendidikan, meliputi:

a) Menyediakan layanan perpustakaan berupa buku khusus untuk

tunanetra, baik dalam bentuk braille maupun buku bicara yang

berbentuk kaset atau CD.

b) Kursus abakus

Kursus abacus ini Yayasan mitra Netra berkejasama dengan

Yayasan Artimatika Indonesia untuk melatih 2 orang staff

menjadi instruktur kursus abacus. Kursus ini diselenggarakan

untuk membantu siswa tunanetra dalam mengikuti mata

pelajaran eksakta, agar dapat menghitung dengan cepat.

c) Kursus Komputer Bicara

Kurusus komputer bicara ini bertujuan untuk memungkinkan

tunanetra memperoleh akses terhadap teknologi informasi dan

komunikasi sebagai sarana bantu pendidikan atau kerja serta

Page 59: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

46

dapat lebih mandiri dalam belajar, bekerja dan aktivitas sehari

hari lainnya.

c. Program Tenaga Kerja

Melalui program "diversifikasi peluang kerja bagi tunanetra", Mitra

Netra menyediakan serangkaian layanan sebagai berikut:

1) Bimbingan karir pekerjaan lanjutan

2) Pelatihan ketrampilan halus sebagai persiapan bekerja (soft skill

pre employment training)

3) Magang kerja

4) Promosi tenaga kerja tunanetra ke masyarakat

5) Penempatan tenaga kerja tunanetra baik di perusahaan maupun

instansi pemerintah

6) Memberikan pendampingan intensif di tiga bulan pertama setelah

penempatan kerja

7) Peminjaman alat kerja berupa komputer dan scanner jika

tunanetra memeerlukan untuk magang kerja

d. Produksi Yayasan Mitra Netra

Mitranetra Braille Converter (MBC) adalah perangkat lunak yang

digunakan untuk memproduksi buku Braille. Dengan MBC Yayasan

Mitra Netra dapat menghasilkan sebagai berikut:

1) Pembuatan buku braille

2) Dapat pengetikan ulang buku-buku yang akan dicetak menjadi

buku braille.

Page 60: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

47

3) Dengan MBC tidak lagi perlu mengimpor software serupa,

sehingga dapat menghemat anggaran negara.

7. Profil Pelatihan Komputer Bicara Bagi Tunanetra

Mengetahui bahwa keberadaan komputer bicara sangat bermanfaat bagi

tunanetra pada akhirnya, tahun 1992 Yayasan Mitra Netra telah

menyelenggarakan kursus komputer bicara sampai sekarang ini. Peserta

yang mengikuti pelatihan sudah lebih dari 300 tunanetra. Sesuai dengan

kebutuhan tunanetra terhadap akses teknologi semakin tinggi, sehingga

pada tahun 2008 Yayasan Mitra Netra berkerjasama dengan Direktorat

Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan RI untuk

terus menyelenggarakan pelatihan (kursus) komputer bicara serta

memperbanyak jumlah tunanetra yang menjadi pesertanya.

a. Tujuan dari pelatihan ini agar:

1) Memiliki akses yang baik ke teknologi informasi dan komunikasi

2) Dapat lebih mandiri dalam belajar dan bekerja serta aktivitas

sehari-hari lainnya.

b. Fasilitas

1) Materi kursus yang aksesibel untuk tunanetra

2) Ruang kursus ber-AC berikut sarana yang diperlukan

3) Komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak pembaca

layer

4) Scanner

5) Akses internet

Page 61: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

48

6) Tempat kursus yang mudah dijangkau dan memiliki fasilitas

pendukung yang lengkap bagi tunanetra.

c. Materi Pelatihan

1) Program Utama, dengan materi: Microsoft Windows, Screen

Reader NVDA, Micrososft Word, Internet, Mitranetra Electronic

Dictionary (Meldict)

2) Program Pilihan, dengan materi salah satu dari pilihan berikut ini:

Microsoft Excel, Microsoft Access, Microsoft Power Point,

HTML/CSS, dan JAWS Script. Peserta yang akan mengikuti

program pilihan harus terlebih dahulu mengikuti Program Utama.

3) Kelas Khusus, adalah kelas kursus yang berlangsung dengan

waktu dan materi program tertentu yang diinginkan peserta dan

disetujui oleh instruktur.

d. Syarat dan Ketentuan

1) Peserta memiliki kemampuan mengetik 10 jari.

2) Peserta mendaftar langsung ke Yayasan Mitra Netra dengan

mengisi formulir yang telah disediakan.

3) Peserta telah lulus tes mengetik 10 jari yang dilakukan oleh

instruktur.

4) Peserta memiliki komitmen untuk mengikuti kursus hingga

selesai.

Page 62: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

49

B. Hasil Penelitian

Berikut ini akan menguraikan hasil penelitian dengan informan

mengenai pemanfaatan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan

informasi. Adapun hasil penelitian yang diperoleh, sebagai berikut:

Pemanfaatan Komputer Bicara dalam Memenuhi Kebutuhan

Informasi Tunanetra.

Untuk bisa memanfaatkan komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan

informasi tunanetra, tunanetra terlebih dahulu harus mengikuti kursus

komputer bicara. Yayasan Mitra Netra merupakan yayasan yang

menyelenggarakan kursus komputer bicara untuk tunanetra. Kursus

berlangsung dengan instruktur yang ahli dalam bidang komputer bicara,

yaitu bapak Sugiyo dan Suryo. Berdasarkan hasil penelitian bahwa untuk

bisa mengoperasikan komputer bicara tunanetra harus melewati tahap-

tahap kursus yaitu:

Mampu Mengetik 10 Jari dan Menghafal Letak Keyboard

Mengikuti Kurikulum Pembelajaran Miscrosof Word

Pembelajaran Internet

Tiga tahap tersebut merupakan tahap-tahap yang harus dilewati tunanetra

untuk bisamengoperasikan komputer bicara. Seperti yang pernyataan

informan berikut:

“Basicnya setelah bisa mengetik 10 jari juga harus menghafal short cut

keyboard. Dengan hafal keyboard kita akan senang untuk beraktifitas

dilayar komputer setelah itu kita mulai terbiasa menggunakanya. Waktu

Page 63: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

50

saat kursus komputer bicara saya biasanya mengetik lirik lagu yang saya

hafal. Belajar mengetiknya cepet kurang lebih satu minggu itu sudah hafal

dan sudah bisa lancar. Kebetulan karena di yayasan ini ada kurikulum

pembelajaran, jadi saya akhirnya mengikuti kelas dasar di pengenalan

“Komputer Miscrosof word. Sekaligus pelancaran mengetik 10 jari

dipadukan dengan pembelajaran Miscrosof word langsung, sehingga

pembelajaranya teori langsung dipratekkan apa yang sudah belajari.

Setelah belajar Miscrosof word dan mulai kenal temen-temen sedikit-

sedikit belajar internet walaupun masih belum tau facebook, karena belum

mengerti bikin acountnya” (TR).

“Pertama harus bisa mengetik 10 jari dan menghafal letak keyboard

(short cut), setelah bisa mampu mengetik 10 jari dan menghafal short cut

komputer baru mengikuti kurikulum yang ditetapin di mitra netra, setelah

itu baru kita menjelajahi internet untuk mencari informasi” (JT).

“Pada awalnya tidak langsung menggunakan komputer bicara pertama

harus bisa mengketik 10 jari dengan mesin ketik, tapi sekarang mesin ketik

jarang dipakai, sehingga tunanetra yang baru masuk bisa belajar

mengetik 10 jari langsug di komputer. Pertama harus bisa itu dulu setelah

itu baru masuk ke komputer bicara menghafal short cut keyboardnya,

karena tidak menggunakan mouse, maka untuk bisa mengoperasikan

komputer kita harus mampu menghafal short cut komputer. Setelah bisa

mengetik 10 jari dan menghafal short cut komputer saya mengikuti

kurikulum yang ada di mitra netra. Setelah itu baru pembelajaran ke

internet”(DN).

“Pada awalnya belajar mengetik 10 jari dulu. mengetik di miscrosof word

sekaligus belajar mengetik yang benar dengan 10 jari dan menghafal

short cut komputer. Setelah tahap pertama bisa saya mengikuti kurikulum

pembelajaran Miscrosof word di mitranetra. Tahap terakhir pembelajaran

internet kebetulan saya hari ini baru untuk email sebelumnya saya

mempelajarin Miscrosof word” (RC)

Semua informan menyatakan bahwa kursus komputer bicara di

Yayasan Mitra Netra harus melewati tiga tahap seperti pernyataan

informandiatas. Setelah mengikuti kursus selama 6 bulan, dengan

kemampuan dan ketrampilannya tunanetradapat mengoperasikan

komputer, sehingga bisa memanfaatkan komputer untuk memenuhi

kebutuhan informasinya. Dalam pemanfaatan komputer bicara untuk

memenuhi kebutuhan informasi informan, semua informan menyatakan

Page 64: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

51

bahwa lebih nyaman memanfaatkan denganlaptop pribadi yang sudah

terinstal screen reader JAWS dan NVDA. Pernyatanya sebagai berikut:

“Sebelum punya laptop yaa memanfaatkan komputer di yayasan mitra

netra, setelah punya laptop yah dengan laptop pribadi yang telah terinstal

screen readers JAWS dan NVDA” (TR).

“Sekarang selalu menggunakan laptop pribadi sih, tetapi dulu saat sedang

mengikuti kursus komputer bicara sering memanfaatkan komputer di mitra

netra”(JT).

“Laptop pribadi ya.... komputer yang ada di mitra netra menggunakannya

pada waktu kursus saja” (DN).

“Laptop pribadi lebih nyaman, kalau dengan komputer di mitra netra kan

banyak yang menggunakan untuk kursus jadi lebihnyaman dengan laptop

sendiri” (RC).

Semua informan penyatakan lebih nyaman memanfaatkan

komputer bicara dengan laptop pribadi, karena komputer yang ada di mitra

netra untuk kursus komputer bicara. Kehilangan penglihatan bukan berarti

tunanetra tidak memerlukan informasi. Tunanetra juga membutuhkan

informasi yang sama besarnya dengan orang normal pernyataannya

sebagai berikut berikut:

“Butuh banget, informasinya seperti mencari berita terbaru yang belum

saya ketahui di googel.. “ (TR).

“Butuh, informasi untuk kuliah sih, terutama informasi tentang Ilmu

Komunikasi “ (JT).

“Butuh, seperti membaca berita yang sering dibicarakan orang sama

informasi untuk lowongan pekerjaan” (DN).

“Iya butuh, seperti informasi berita yang sedang jadi pembicaraan

masyarakat di internet “ (RC).

Dari semua pernyataan informan dapat disimpulkan bahwa

informan sangat membutuhkan informasi. Kebutuhan informasi seperti:

membaca berita terbaru yang belum diketahui, diinternet, adapun

Page 65: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

52

informasi lainya untuk pendidikan, seperti mencari informasi ilmu

komunikasi dan untuk mencari lowongan pekerjaan. Peneliti menanyakan

untuk apa saja informasi itu, pernyataan informan sebagai berikut:

“Untuk pengetahuan, menambah wawasan sama untuk mengupdate

informasi” (TR).

“Menambah wawasan, untuk kuliah dan untuk update terkini tuh yang

sedang di bicarakan orang” (JT).

“Untuk menambah wawasan agar kalau ngobrol sama orang nyambung.

Sama untuk dapat pekerjaan baru” (DN).

“Menambah wawasan dan pengatahuan” (RC).

Semua informan penyatakan bahwa membaca berita terbaru untuk

menambah wawasan dan pengetahuan informan, adapun lainnya untuk

informasi lowongan pekerjaan dan pendidikan. Empat informan yang

diteliti terdiri dari dua mahasiswa dan dua pekerja, berdasarkan latar

belakang informan, peneliti menanyakan, informasi apa yang dibutuhkan

informan untuk menunjang pendidikan dan pekerjaan. Pernyataan

informan sebagai berikut:

"Kalau untuk pendidikan, karena saya jurusannya bahasa inggris saya

membutuhkan simbol-simbol pronoun session, kalau untuk pekerjaan

saya membutuhkan informasi latihan-latihan membuat laporan dan

tutorial Microsoft Word dan juga membutuhkan informasi untuk lowongan

pekerjaan, karena saya sedang mencari pekerjaan baru” (TR).

“Untuk menunjang pendidikan informasinya diarahkan sama dosen,

misalnya nanti kamu buka situs tentang maskapai ,aku cari informasi

tentang informasi maskapai yang ada di Indonesia disitus maskapai

Indonesia. kalau di pemanfaatan komputer bicara lebih untuk membaca

buku-buku kuliah, buku itu aku scan aku simpan di komputer terus aku

baca isi dari buku itu. Bukunya aku beli di gramedia, ada juga yang dari

dosen aku pinjem untuk di scan. Kalau di internet itu lebih informasi

umum tambahan selain buku kuliah” (JT).

“Untuk perkerjaan, waktu saya masih bekerja dulu banyak pekerjaan saat

saya normal (bisa melihat) bisa saya kerjakan lagi seperti browsing,

Page 66: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

53

mengirim email, word processing dan membutuhkan informasi lowongan

pekerjaan untuk membuat lamaran pekerjaan, karena sudah tidak kerja di

tempat yang dulu, sekarang lagi cari lowongan pekerjaan baru” (DN).

“Informasi seperti buku kuliah yang bentuknya e-book, kebetulan saya

lagi studi di jurusan Ilmu Hukum jadi lebih dari informasi e-book tentang

hukum dan juga saya sering membaca informasi di jurnal-jurnal tentang

peraturan hukum internasional” (RC).

Berdasarkan pernyataan informan, dapat di simpulkan bahwa

kebutuhan informasi semua informan berbeda-beda, ada yang

membutuhkan informasi untuk menunjang pendidikannya,

seperti:informasi simbol-simbol pronoun session, ilmu komunikasi,

informasi tentang peraturan hukum Internasional, sedangkan untuk

menunjang pekerjaan membutuhkan informasi latihan-latihan membuat

laporan koperasi, tutorial Microsoft Word dan untuk informasi lowongan

pekerjaan. Selain untuk menunjang pendidikan dan pekerjaan apakah ada

informasi lainnya selain pendidikan dan pekerjaan yang dibutuhkan

informan, pernyataanya sebagai berikut:

“Selama ini paling banyak untuk pendidikan dan pekerjaan ya, tapi

pernah juga untuk mendengarkan musik dan ceramah agama di youtube”

(TR).

“Kalau untuk kebutuhan selain pendidikan aku lebih sering mencari

informasinya di hp bukan di komputer bicara. Kalau di hp aku sering

mencari lirik lagu sama dengerin lagu-lagu yang terbaru” (JT).

“ Seringnya untuk pekerjaan selain itu ngak ada” (DN).

“Selama ini kebutuhan informasi untuk pendidikan itu saja, tapi

kebutuhan selain informasi seperti kebutuhan untuk main games yang

bentuknya audio games yang memang khusus di rancang untung tunanetra

mainnya memang menggunakan screen reader” (RC).

Berdasarkan pernyataan informan, dapat disimpulkan bahwa dua

informan membutuhkan informasi lainnya berupa informasi agama dan

Page 67: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

54

hiburan untuk mencari lirik lagu dan mendengarkan lagu, satu informan

menyatakan informasi yang dibutuhkan sekarang ini informasi untuk

lowongan pekerjaan dan informan terakhir menyatakan ada kebutuhan

lainya, tetapi bukan informasi melainkan kebutuhan hiburannya yaitu

bermain games yang bentuknya audio games. Selain informasi untuk

pendidikan, pekerjaan, hiburan dan agama, peneliti menanyakan tentang

pengetahuan informan terhadap informasi terbaru yang sedang dibicarakan

masyarakat. Pertanyaanya adalah apakah informan suka mengikuti

informasi terbaru yang sedang dibicarakan masyarakat, adapun pernyataan

informan sebagai berikut:

“Suka, seperti informasi yang sekarang lagi banyak dibicarakan yaitu

tentang jamaah haji Indonesia. Awalnya memngetahui itu lewat televisi

terus langsung cari lagi diinternet lebih dalamnya, biasanya

menggunakan google sama youtube”(TR).

“Suka, aku punya aplikasi portal berita kompas di hand phone, tapi suka

terbatas informasinya jadi aku cari lagi diinternet lebih dalamnya dengan

buka situs kompas yang harian yang dalam bentuk koran, itu kan lebih

lengkap informasinya dari pada di aplikasi kompasnya. Kemarin si baca

berita tentang pilkada lebih ke politik” (JT).

“Suka, seperti berita yang jadi tranding topik di facebook, seperti berita

tentang gayus yang ada di restoran,” (DN).

“Suka, saya sering membuka portal online, televisi dan situs berita

diinternet, seperti berita tentang rancangan undang-undang mengenai

hukuman mati sama pilkada” (RC).

Berdasarkan semua pernyataan informasi di atas dapat disimpulkan

bahwa dua informan mengikuti informasi pilkada, satu informan

mengikuti informasi tentang jamaah haji dan satunya lagi mengikuti berita

gayus tambunan yang ada direstoran. Semua berita yang ada di pernyataan

informan merupakan berita yang sedang beredar di masyarakat, sehingga

Page 68: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

55

semua informan mengikuti perkembangan informasi di masyarakat. Salah

satu informan yaitu JT terlebih dahulu mencari berita di hand phone,

karena informasinya terbatas maka JT mencari informasi tersebut

diinternet di situs berita yang bentuknya koran, sehingga informasi yang

akan didapatnya lebih lengkap. Dengan adanya komputer bicara apakah

semua kebutuhan informan sudah terpenuhi, adapun pernyataan informan

sebagai berikut:

“Terpenuhi, 90 % buat saya sudah, terutama untuk membaca berita

terbaru yang belum saya ketahui diinternet: googel, youtube, pendidikan

juga sama pekerjaan untuk membuat laporan koperasi” (TR).

“Iya terpenuhi karena aku kan tinggal di kossan yang tidak ada TV, jadi

untuk memenuhi informasi berita terbaru aku cari di internet dengan

komputer bicara dan lebih membantu buat mencatat, kalau pake braille

lebih lama bisa lebih cepet kalau kita menggunakan komputer. Terus juga

kalau mau baca berita informasi bisa, Kalau untuk pendidikan sangat

terpenuhi ya seperti, dapat membaca buku kuliah yang telah di scan,

mencari informasi ilmu komunikasi buat cari referensi kuliah atau mau

download musik hiburan juga bisa, bersosial media berinteraksi sama

teman-teman di internet itu juga bisa semuanya terpenuhi sebenernya

disitu” (JT).

“Yah relatif sih, dalam artiannya untuk kebutuhan informasi, kita baca

dokumen, email atau chatting yah sudah memenuhi untuk itu” (DN).

“Sebenernya sangat terpenuhi yah, mungkin melengkapi, karena kalau

secara informasi CD ada, Radio ada, smartphone juga ada screen reader.

Kalau komputer yah itu lebih ke area kerja kita, contonya: bikin artikel,

browsing artikel, komunikasi diinternet dengan facebook” (RC).

Dari empat informan, tiga diantaranya menyatakan kebutuhan

informasinya sangat terpenuhi diantaranya untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari, seperti mencari berita terbaru yang sedang beredar di

masyarakat. Selain itu untuk menunjang pendidikan, seperti membaca

buku kuliah yang telah di scan dan disimpan di komputer, untuk mencari

informasi tambahan untuk pendidikan, seperti informasi tentang ilmu

Page 69: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

56

komunikasi dan membuat artikel, sedangkan pekerjaan, seperti informasi

membuat laporan koperasi dan lowongan pekerjaan.

1. Intensitas Pemanfaatan Komputer Bicara.

Untuk mengetahui intensitas tunanetra dalam memanfaatkan komputer

bicara, maka peneliti menanyakan tentang seberapa sering tunanetra

menggunakan komputer bicara dalam seminggu dan berapa jam

tunanetra menggunakan komputer bicara dalam satu hari.

“Dalam seminggu full, kurang lebih menggunakan komputer bicara 4

jam no stop (tidak berhenti)dalam satu hari” (TR)

“Waduh, bisa seharian kalo lagi libur dirumah” (JT)

“Seminggu full. Dalam satu hari relatif, tergantung kebutuhannya

juga kalau memang lagi ingin didepan komputer atau laptop yah bisa

sampai 2-3 jam” (DN)

“Menggunakanya seminggu full, tapi berapa lamanya tergantung

mood, kalao lagi engak ingin banget yah 10 menit saja, kalau lagi

ingin banget yah 4 jam. Yah tergantung mood” (RC)

Dari semua pernyataan informan dapat disimpulkan bahwa intensitas

tunanetra dalam memanfaatkan komputer bicara3-4 jam dalam sehari,

biasanya pukul 12.00-15.00 tunanetra sering datang ke Yayasan Mitra

Netra untuk mengikuti pelatihan komputer bicara selain itu juga untuk

mencari informasi di internet dengan laptopnya sendiri atau

memanfaatkan fasilitas komputer bicara di Yayasan Mitra Netra.

2. Peran Yayasan Mitra Netra Dalam Pemanfaatan Komputer

Bicara.

Berdasarkan hasil yang ditemukan peneliti dilapangan bahwa

keberadaan Yayasan Mitra Netra sebagai sarana pelatihan komputer

Page 70: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

57

bicara sangat beperan penting untuk mengenalkan komputer bicara

dengan tunanetra. Dengan mengenalkan komputer bicara, tunanetra

akan terdorong ingin dapat menggunakan komputer bicara bahkan

memanfaatkanya untuk memenuhi kebutuhan tunanetra. Peneliti

menanyakan pertanyaan, seperti dimana pertama kali tunanetra

mengenal dan menggunakan komputer bicara, pertanyaan itu akan

mengambarkan peran dari Yayasan Mitra Netra, adapun hasilnya,

sebagai berikut:

“Di Mitra Netra” (TR, JT, DN).

dari keempat informan tiga diantaranya menjawab sama, yaitu

mengenal dan menggunakan komputer bicara pertama kali di Yayasan

Mitra Netra. Sedangkan informan lainya menyatakan sebagai berikut:

“Mengenal komputer bicara awalnya di internet, menggunakan

komputer bicara disekolah belajar otodidak dengan teman yang pintar

komputer, kurang lebih tiga minggu menggunakan JAWS yang bukan

original, setelah itu baru ke sini (Yayasan Mitra Netra) menggunakan

NVDA" (RC).

Di lihat dari pernyataan informan dapat disimpulkan bahwa

keberadaan Yayasan Mitra Netra berperan dalam mengenalkan

komputer bicara kepada tunanetra serta menyediakan fasilitas

komputer bicara untuk dapat dimanfaatkan tunanetra. Meskipun ada

informan yang mengenal komputer bicara di internet dan

menggunakan pertama kali bukan di Mitra Netra, tetapi eksistensi

Yayasan Mitra Netra masih berperan sebagai sarana pelatihan lanjutan

informan untuk pelatihan teknis komputer biacara.

Page 71: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

58

3. Pemanfaatan SoftwareJAWS dan NVDA

Keberadaan screen readers merupakan hal terpenting pada komputer

bicara, karena tampa screen readers tunanetra tidak akan bisa

mengoperasikan komputer bicara serta tidak dapat memanfaatkan

untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Di Yayasan Mitra Netra

tersedia dua jenis screen readers diantara screen readers JAWS dan

NVDA. Namun mana yang sering digunakan tunanetra

“Saya paling nyaman dengan JAWS” (TR).

“Karena saya pribadi menggunakan JAWS dari awal belajar,

dikenalkan dengan JAWS maka JAWS lebih sering saya gunakan”

(DN).

Dari keempat informan dua diantaranya lebih suka memanfaatkan

JAWS dengan alasanya bahwa pertama kali informan sudah dikenalkan

dengan JAWS dan menggunakannya juga dengan JAWS, tetapi ada

juga penyataan informan lebih suka memanfaatkan NVDA.

“Yah kebetulan untuk komputer saya itu lebih support NVDA dan

sepertinya lebih ringan NVDA dan lebih simpel NVDA” (RC).

Informan terakhir menyatakan suka menggunakan kedua screen reader

berikut pernyatanya:

“Dua-duanya, kalau dilaptop menggunakan JAWS kalau di Mitra

Netra menggunakan NVDA” (JT).

Berdasarkan data di atas dapat mengambarkan bahwa dari empat

informan yang di wawancarai dua diantaranya lebih suka

menggunakan JAWS, sedangan satunya lebih nyaman dengan NVDA,

sedangkan informan terakhir menyatakan suka menggunakan kedua-

duanya.

Page 72: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

59

4. Perbedaan Saat Memanfaatkan JAWS dan NVDA

Menurut informan perbedaan kedua screen readers terletak hanya

pada saat teknis menggunakannya. Pada NVDA terkadang ada satu link

yang tidak bisa dibacakan NVDA, tetapi saat berpindah screen readers

JAWS linknya dapat terbaca.

“Paling yang membuat beda Short cutnya aja sih” (TR).

“JAWS lebih unggul dibanding NVDA, keseringan saat menggunakan

NVDA tiba-tiba screen reader tidak bisa membacakan apa yang ada

dilayar, tetapi saat dicoba dengan JAWS link tersebut dapat

terbaca”(JT).

“Pada intinya sama aja, tapi sekarang seiring pekembangan NVDA

sudah mulai dikembangkan lagi. Sebagai pengguna kita sesuaikan

dengan kebutuhanya sekarang, jika ada yang tidak bisa dibacakan

oleh JAWS terkadang dengan menggunakan NVDA dapat dibacakan,

sehingga menggunaanya masih melengkapi antara JAWS dan NVDA”

” (DN).

“Ada, Short cutnya kalau JAWS ngak ada short cut untuk langsung ke

link, kalau NVDA ada. Begitu juga ada short cut di JAWS yang di

NVDA ngak ada” (RC).

Tetapi perbedaan yang dialami informan selama mengoperasikan

NVDA dengan JAWS masih dapat ditutupin atau masih dapat

melengkapi pekerjaanya, Berdasarkan data di atas bahwa perbedaan

yang dirasakan informan hanya saat teknis menggunakan JAWS dan

NVDA, selebihnya sampai sekarang keberadaan JAWS dan NVDA

untuk tunanetra masih menlengkapi satu sama lain.

Page 73: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

60

5. Kendala mengoperasikan JAWS dan NVDA untuk memenuhi

kebutuhan informasi

Dalam mengoperasikan JAWS dan NVDA untuk memenuhi kebutuhan

informasi tunanetra, apakah mengalami kendala atau kesulitan, adapun

pernyataan informan sebagi berikut:

“Awal-awal iya saat kursus, kalau pada saat mencari informasi paling

kendalanya screen readers, ada website yang sulit untuk screen

readers bacakan, itu membuat saya kebingungan memahami

informasinya, tetapi kalao sudah seperti itu sih solusinya saya mencari

informasi di website lainnya yang dapat screen readers bacakan,

karena kalao screen readers tidak dapat membacakan informasi yang

ada dilayar berarti itu websitenya banyak iklan yang bergerk

sehingga sulit untuk dibcakan”(TR)

“Mungkin umpama kaya pindah jendela windows itu kan kalau orang

normal itu tinggal diklik klik saja pakai mouse, sedangkan kita ada

beberapa tombol keyboardnya yang harus di pencet nah itu bukan soal

harus ingat tombolnya pakai apa tapi pemahamanya gimana kita

pindah jendelanya. Terus untuk memahami dan mengambarkan situs

kalau orang normal ketika buka satu link itu langsung tergambarkan

itu situs apa, tapi kalau kita harus mencari tahu sendiri situs itu

tentang apa dengan menekan tombol panah kebawah terus, jadi

pemahaman dan megambarkan website itu yang kita susah. Tapi kalau

kita udah ngerti sih mau di apa saja sih sudah bisa” (JT)

“Diawal memang iya, adaptasi bisanya kan dulu waktu normal tinggal

klik-klik aja sekarang pakai audio termaksud juga adaptasi

keyboardnya, kalau untuk pada saat mencari berita diinternet screen

readers tiba-tiba tidak berbunyi, kendalanya sih pada saat

mengoperasikan screen reader, untuk solusinya sih minta tolong sama

orang normal sih, untuk membacakan informasinya, tetapi hal itu

karena websiter yang kita masukan itu banyak iklan yang aneh-aneh

itu aja”(DN)

“Tidak juga yah, mudah, tapi terkadang kalau pada saat mencari

informasi diinternet, seperti mencari berita di googel terkadang screen

readers suka lompat-lompat membacakannya, dan itu karena

websitenya ada kalimat yang bergerak dan banyak banget iklannya,

sehingga sulit untuk screen readers bacakan, itu sih kendalanya, kalau

sudah seperti itu cari saja informasi yang lainnya, yang bisa

dibacakan screen reader dengan lengkap” (RC)

Page 74: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

61

Berdasarkan semua pernyataan informan diatas dapat disimpulkan

bahwa kendala yang dialami tunanetra pada saat mengoperasikan

komputer bicara, yaitu pada waktu pelatihan komputer bicara dimana

tunanetra harus beradaptasi dengankomputer dan keyboardnya.

Sedangkan pada saat mencari informasi diinternet 3 informan

menyatakan kendalanya pada screen reader yang tiba-tiba tidak

membacakan, tidak berbunyi dan terkadang suka lompat-lompat

membacakannya, hal itu dikarenakan website atau situs yang informan

masukan terdapat banyak iklan atau bahkan kalimat yang bergerak,

sehingga membuat screen reader kesulitan untuk membacakannya.

Sedangkan 1 informan mengalami kendala pada saat pemahaman

informasi, hal itu dipengaruhi oleh situasi informan yang tidak dapat

melihat, bila orang normal dapat mudah memahami atau

mengambarkan apa yang ada di layar komputer, sedangkan untuk

tunanetra sangat sulit untuk bisa memahami dan mengambarkan

dengan cepat infromasi itu, sehingga informan perlu banyak waktu

untuk memahami informasi yang ada dilayar. Sedangkan solusinya

berdasarkan semua pernyataan informan bahwa tunanetra lebih

memilih untuk mencari kembali website atau situs yang dapat

dibacakan dengan lengkap oleh screen reader, tetapi ada juga yang

meminta tolong bantuan orang normal untuk membacakan informasi

apa yang ada dilayar.

Page 75: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

62

C. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti akan menjabarkan rumusan masalah pada

bab 1 sesuai dengan hasil penelitian dan teori yang telah diuraikan pada

bab 2. Adapun hasilnya sebagai berikut: Pemanfaatan Komputer Bicara

Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Tunanetra.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan

memanfaatkan komputer bicara dengan menggunakan laptop pribadi yang

telah terinstal screen reader JAWS dan NVDA, sedangkan pemanfaatan

komputer bicara dalam memenuhi kebutuhan informasi informan, adapun

hasil penelitianya menunjukkan bahwa semua informan menyatakan

bahwa sangat membutuhan informasi, sehingga informasi merupakan

kebutuhan yang diperlukan informan, hal itu sesuai dengan KBBI yang

menjelaskan kebutuhan adalah sesuatu hal yang sangat dibutuhkan atau

sesuatu yang sangat diperlukan.1

Berdasarkan hasil penenlitian informasi yang di inginkan informan,

seperti informasi untuk membaca berita terbaru yang belum diketahui

informan, sedangkan lainya untuk pendidikan mencari informasi ilmu

komunikasi, ilmu hukum. Dalamperkerjaan mencari informasi lowongan

pekerjaan, adapun informasi yang diinginkan lainnya yaitu informasi

agama, hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori menurut Sulistyo-

Basuki dalam jurnal ilmu perpustakaan dan kearsipan menjelaskan bahwa

kebutuhan informasi adalah informasi yang diinginkan seseorang untuk

1S.W.J. Poerwarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), h

173.

Page 76: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

63

pekerjaan, penelitian, kepuasan rohani, pendidikan dan lain-lain.2

Berdasarkan teori di atas pekerjaan, pendidikan dan kepuasan rohani

sesuai dengan hasil penenlitian yang telah dijelaskan di atas.

Hasil penelitian selajutnya menunjukan bahwa pendekatan

kebutuhan informasi yang dibutuhkan informan mengarah ke teori Guha

dalam artikel hubungan antara program musik breakout di NET tv dengan

pemenuhan kebutuhan informasi tentang musik, ada empat jenis

pendekatan kebutuhan informasi:

1. Pendekatan Kebutuhan Informasi Muktakhir (Current need

approach), yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi

yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem

informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan

pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya

konstan antara pengguna dan sistem informasi.

2. Pendekatan Kebutuhan Informasi Rutin (Everyday need approach),

yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya spesifik

dan cepat. Diaman pendekatan kebutuhan ini menuntut adanya

jawaban yang tepat dari pengolahan informasi dalam memenuhi

kebutuhan pengguna informasi.

3. Pendekatan Kebutuhan Informasi Mendalam (Exhaust need

approach), yaitu pendekatan kebutuhan informasi mendalam

mengisyaratkan adanya suatu ketergantungan yang tinggi dari

2Riyan Sanjaya, Ardoni, “Perilaku Mahasiwa Jurusan Ekonomi Dalam Mencari

informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Perpustakaan Universitas Bung Hatta,“ Vol

1, N0 1,(Padang: Universitas Negeri Padang, 2012), h. 447.

Page 77: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

64

pengguna terhadap informasiyang dibutuhkan. Kebuuthan ini membuat

pengguna membutuhkan informasi yang akurat, spesifik dan lengkap.

4. Pendekatan Kebutuhan Informasi Sekilas (Catching-up need approach),

yaitu pendekatan kebutuhan informasi yang bersifat sekilas tetapi

memberikan gambaran lengkap tentang suatu topik. Pendekatan

kebutuhan ini membuat pengguna infromasi juga membutuhkan

informasi yang ringkas dan singkat namun jelas informasinya dan

sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.3

Pendekatan kebutuhan infromasi muktakhir, informan

membutuhkan informasi muktakhirnya untuk menunjang pendidikan dan

pekerjaannya, adapun informasi mukatkhir seperti membaca buku

pendoman kuliah yang telah discan, sehingga dapat dibaca dengan screen

reader, informasi tentang peraturan hukm internasional, simbol-simbol

pronoun session, sedangkan informasi muktakhir untuk pekerjaan seperti

informasi latihan-latihan membuat laporan koperasi dan tutorial Microsoft

Word dan juga membutuhkan informasi untuk lowongan pekerjaan.

Pendekatan kebutuhan informasi rutin, setiap harinya informan mencari

berita yang terbaru yang sedang dibicarakan masyarakat dengan cepat

lewat internet, googel, youtube dan sosial media facebook, sehingga

kebutuhan berita yang terbaru yang sedang beredar di masyarakat mejadi

kebutuhan Everyday need.

3Devi dan Nova Yuliati, “Hubungan antara Progran Musik Breakout di NET TV dengan

Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Musik”, (Bandung : Universitas Islam Bandung, 2015),

h. 235.

Page 78: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

65

Pendekatan informasi mendalam, berdasarkan hasil wawacara

dengan informan, JT membutuhka informasi mendalam, sehingga JT

mencari informasi tentang berita di situs kompas untuk mendapatkan

informasi berita yang akurat, spesifik dan lengkap dibanding membaca

berita dengan aplikasi berita di hand phonenya. Pendektan kebutuhan

sekilas, berdasarkan hasil wawacara dengan informan bahwa informan

membutuhkan informasi sekilas yang sedang beredar di masyarakat untuk

dapat menambah wawasan dan pengetahuan para informan, informasinya

berupa informasi jamaah haji Indonesia, pemilihan kepala daerah, gayus

tambunan, dari 4 informan 2 mengikuti informasi politik 1 informasi

jamaah haji dan 1 lagi informasi tentang kasus korupsi gayus tambunan.

Selain teori Guha hasil penelitian juga mengarah ke teori Sulistyo-Basuki

dalam jurnal informasi perpustakaan dan kearsipan bahwa kebutuhan

informasi dapat ditentukan oleh:

1) Kisaran informasi yang tersedia

2) Penggunaan informasi yang akan digunakan

3) Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada, dan

4) Konsekuensi penggunaan informasi.4

Kebutuhan informasi ditentukan dari kisaran informasi yang

tersedia, dalam hal ini informan harus mengetahui terlebih dahulu apa saja

informasi yang dilingkungannya, berdasarkan hasil penelitian informan

telah mengetahui informasi yang ada dilingkungan pendidikan dan

4Riyan Sanjaya, Ardoni, “Perilaku Mahasiwa Jurusan Ekonomi Dalam Mencari

informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Perpustakaan Universitas Bung Hatta,“ Vol

1, N0 1,(Padang: Universitas Negeri Padang, 2012), h. 447.

Page 79: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

66

pekerjaan. Dalam lingkungan pendidikan informan memebutuhkan

informasi yang dapat menunjang kegiatan belajarnya, berupa informasi

ilmu komunikasi dan ilmu hukum sesuai dengan latar belakang informan

sama juga untuk pekerjaan, informan telah mengetahui kebutuhan apa

yang dapat menunjang pekerjaannya, seperti informasi latihan membuat

laporan koperasi, tutorial miscrofot word dan informasi lowongan

pekerjaan.

Kebutuhan informasi ditentukan oleh penggunaan informasi yang

digunakan, dalam hal ini informan harus mengetahui manfaat dari

informasi yang telah didapatnya dengan browsing internet: googel,

youtube dan media sosial facebook. Berdasarkan hasil penenlitian bahwa

informasi yang telah didapat informan bermanfaat untuk menambah

wawasan dan pengetahuannya dalam pendidikan atau bahkan pekerjaan.

Kebutuhan informasi ditentukan oleh latar belakangan informan, dalam

hal ini latar belakang disini bisa dilihat dari permasalahan informan, yaitu

sejak umur berapa informan mengalami gangguan penglihatan jika

informan sudah cukup lama mengalami gangguan penglihatannya, maka

jelas akan terlihat kebutuhan informasinya, karena seseorang yang lebih

lama mengalami gangguan penglihatan akan lebih fleksibel dalam hal

membaca, mencari informasi dibanding dengan seseorang yang baru

mengalami gangguan penglihatan, berdasarkan wawancara peneliti dengan

informan bahwa semua informan telah mengalami gangguan penglihatan

cukup lama sehingga informan fleksibel dalam membaca dan mencari

informasi yang sesuai dengan latar belakanganya.

Page 80: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

67

Kebutuhan informasi dilihat dari sosial, ekomoni dan politik

dimana tempat informan berada, berdasarkan penelitian bahwa informan

berstatus mahasiswa dimana informan akan bersosialisasi dengan

lingkungan sosialnya, sehingga lingkungan akan mempengaruhi informan

untuk mencari informasi untuk menunjang status sosialnya. Kebutuhan

informasi ditentukan oleh konsekuensi penggunaan informasi, dalam hal

ini informan harus bertanggung jawab atas penggunaan informasi yang

telah didapat. Hasil penelitian juga menemukan kendala yang dialami oleh

informan dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Kendala tersebut

dipengaruhi oleh faktor situasi pada saat informan mengoperasikan

komputer bicara tiba-tiba screen reader tidak membacakan informasi yang

ada dilayar komputer, hal itu karena di website yang informan masukan

terdapat banyak iklan yang bergerak, sehingga membuat screen reader

tidak mampu membacakan informasi yang ada di layar dan juga situasi

informan sebagai tunanetra yang memiliki kekurangan dalam

penglihatannya membuat informan perlu waktu lebih lama untuk

memahami dan mengambarkan informasi yang ada di layar komputer.

Berdasarkan hasil penelitian solusi dari permasalahan tersebut informan

lebih memilih untuk mencari website yang dapat dibacakan oleh screen

reader dengan lengkap. Dengan screen reader dapat membacakan

informasi dengan lengpak dan jelas, hal itu akan mempermudah informan

untuk memahami informasi yang ada di layar komputer.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa semua informan menggunakan

informasi yang didapatnya dengan baik salah satunya untuk menunjang

Page 81: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

68

pendidikan dan pekerjaan.Selain kebutuhan informasi, informan juga

menerapkan teori kebutuhan dasar manusia menurut konsep psikolog

kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi tiga kategori :

1. Kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan akan makanan, air tempat

tinggal dll.

2. Kebutuhan afektif (kadang-kadang disebut kebutuhan psikologis atau

emosional) seperti kebutuhan untuk pencapaian, penguasaan dll

3. Kebutuhan kongnitif, seperti kebutuhan untuk merencanakan, belajar

ketrampilan dll.5

Berdasarkan hasil wawancara bahwa informan bahwa informan

juga telah memenuhi kebutuhan dasarnya berupa kebutuhan kongnitif

seperti yang telah dijelaskan di atas. Kebutuhan kongnitif seperti

kebutuhan untuk merencanakan dan belajar ketrampilan. Proses belajar

ketrampilan merupakan kegiatan yang perlu memakan banyak informasi

akurat yang dapat membantu informan dalam belajar ketrampilan. Dalam

penelitian ini, peneliti menemukan kebutuhan lainnya seperti kebutuhan

informasi hiburan, kebutuhan informasi hiburan untuk menghibur

indivudu, seperti kebutuhan informasi untuk mencari lagu-lagu barat

terbaru, mencari lirik lagu-lagu barat yang informan sukadan kebutuhan

hiburan yang bukan informasi, seperti bermain audio games yang sifatnya

memang untuk hiburan informan pribadi.

5Wilson, T.D, “On User Studies and Information,” Vol 62, No 6(Sheffield: University of

Sheffield, 2006), h. 663.

Page 82: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan observasi di lapangan peneliti

menyimpulkan bahwa:

1. Semua informan mengikuti kursus komputer bicara yang

diselenggarakan Yayasan Mitra Netra, selama kursus komputer

bicara informan harus melewati 3 tahap pelatihan selama 6 bulan.

Setelah mampu menyelesaikan kursus komputer bicara, informan

dapat memanfaatkan komputer bicara dengan laptop pribadi yang

telah terinstal screen reader JAWS atau NVDA.

2. Dalam memenuhi kebutuhan informasinya informan menerapkan 4

pendekatan kebutuhan informasi, yaitu: kebutuhani informasi

muktakhir (Current need approach), untuk memenuhi kebutuhan

informan dalam bidang pendidikan dan pekerjaan, kebutuhan

informasi rutin (Everyday need approach), untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari informan, sperti: email, chatting, membuat

laporan kerja dan mengerjakan tugas kuliah, kebutuhan informasi

mendalam (Exhaust need approach) dan informasi sekilas (Catching-

up need approach), untuk menambah wawasan dan pengetahuan

informan, seperti: mencari berita-berita yang sedang beredar di

masyarakat.

3. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan kebutuhan informasi yang

lainnya, yaitu kebutuhan informasi hiburan, seperti mencari lagu-lagu

Page 83: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

70

barat terbaru, mencari lirik lagu tersebut dan juga ditemukan

kebutuhan yang sifatnya bukan informasi melainkan hanya untuk

menghibur dan mengisi waktu kosong tuannetra seperti bermain

audio games online.

4. Kendala teknis dalam pada saat penelusuran informasi, terkadang

screen reader tidak mau membacakan apa yang ada di layar. Kendala

tersebut karena banyak huruf-huruf yang bergerak, sehingga screen

reader tidak bisa membacakan hal ini membuat informan kesulitan

dalam menemukan informasinya.

B. Saran

Pada bagian ini peneliti memberikan saran, adapun saran tersebut

berangkat dari harapan semua informan dan peneliti, sebagi berikut:

1. Menerapkan program kursus untuk mempelajari screen reader

protabel untuk semua peserta kursus, agar semua peserta tidak hanya

dapat memanfatkan komputer pribadi yang terinstal screen reader,

tetapi mampu memanfaatkan komputer yang berada di warnet,

komputer yang ada di perpustakaan umum atau bahkan tempat

umum lainya dengan screen reader protabel.

2. Menerapkan pendekatan informasi mendalam (Exhaust need

approach) dan informasi sekilas (Catching-up need approach) untuk

pendidikan dan juga pekerjaan, sehingga bukan hanya untuk

menambah wawasannya dalam berita-berita yang sedang beredar

dimasyarakat, tetapi dapat mencari informasi mendalam dan terbaru

Page 84: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

71

dalam bidang pendidikan dan pekerjaan untuk merai prestasi dan

kehidupan yang lebih baik.

3. Mengurangi kebutuhan yang sifatnya menghibur, seperti bermain

audio games online, agar informan dapat terfokus dalam bidang

pendidikan dan pekerjaan yang memang sangat penting untuk masa

depan informan.

4. Mengembangkan screen reader JAWS atau NVDA yang mampu

membacakan huruf-huruf bergerak, sehingga informan dapat dengan

mudah memahami informasi yang ada dilayar komputer.

Page 85: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

72

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Amin Amrullah. Panduan Menyusun Proposal Skripsi. Tesis & Disertasi, Jakarta:

Smart Pustaka, 2013.

Burhan Bugin. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kecana, 2010.

Dewi Pandji. Sudahkah Kita Ramah: Anak Special Needs. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo, 2013.

Djam’an Satori dan Aan Komariah. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Moh Kasiram. Metode Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan

Penguasaan Metodelogi Penelitian. Malang: UIN Malang Press, 2008.

Pawit M Yusup. Ilmu Informasi, komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

_____________. Pendoman Praktis Mencari Informasi, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995.

_____________. Teori dan Praktik Pnenelusuran Informasi (Information

Retrieval). Jakarta: Kencana, 2010.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan

Praktis Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, Jakarta:

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004.

S. Arifianto, ed. Dinamika Perkembangan: Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

implikasinya di Masyarakat. Jakarta: Media Bangsa, 2013.

Soekini pradopo. Suharto dan L Tobing, Pendidikan Anak-Anak Tunanetra.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977.

Sugiyo. Pengenalan NVDA. Jakarta: Mitra Netra, 2014.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.

Suharsimin Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2010.

Sutarman. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Sutjihati somantri. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama, 2006.

Page 86: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

73

Wiji Suwarno. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. Jakarta: Ar-Ruzz

Media, 2010.

Williams, Brian. K. Using Information Technology: Pengenalan Praktis Dunia

Komputer dan Komunikasi. Yogjakarta: Andi, 2007.

Ebook

Ayub Wimatra, dkk. Dasar-Dasar Komputer. Medan: Akademik Teknik dan

Keselamatan Penerbangan, 2008.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Panduan

Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus Bagi Pendamping: Orang Tua,

Keluarga, dan Masyarakat. Jakarta: Kementrian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, 2013.

Republik Indonesia. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945

Pasal 28 f. Jakarta: Republik Indonesia, 2011.

Republik Indonesia. Undang-Undang N0 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

Manusia. Jakarta: Republik Indonesia, 1999.

Ejurnal

Erwan Baharudin. “Pemanfaatan Software untuk Tunanetra dalam Menggunakan

Komputer.” Vol. 4, No.2. Jakarta: Puspen Jurnal Ilmiah UIEU, 2006.

Devi dan Nova Yuliati, “Hubungan antara Progran Musik Breakout di NET TV

dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Tentang Musi.” Bandung :

Universitas Islam Bandung, 2015.

Herlina, Euis Heryati. “Profil Kebutuhan Psikologi Mahasiswa Tunanetra Di

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.” Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia, 2008.

Mansa. “Resiliensi Remaja Penyandang Tunanetra Pada SLB A Ruhui Rahayu

Samarinda.” Samarinda: FISIP, 2013.

Retty Diana Lestari. “Kebutuhan Informasi Penyandang Cacat Tunanetra di

SMPLB YPAB Surabaya.” Surabaya: Departemen Informasi dan

Perpustakaan Universitas Airlangga, 2012.

Riyan Sanjaya, Ardoni. “Perilaku Mahasiwa Jurusan Ekonomi Dalam Mencari

informasi Untuk Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Perpustakaan

Universitas Bung Hatta, Vol 1, N0 1.” Padang: Universitas Negeri

Padang, 2012.

Page 87: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

74

Wilson, T.D. “On User Studies and Information.” Vol 62, No 6. Sheffield:

University of Sheffield, 2006.

Ensiklopedi

Yawei Zhang. Encyclopedia of Global Health Blindness, Thousand Oaks: Sage

Publications, 2008.

Internet

Eko Ramaditya Adikara. “Kiat Tunanetra Menggara Skripsi.”

http://hot.detik.com/celebpersonal/read/2011/08/01/172041/1694104/3

98/kotakpos.php. diakses pada 08 April 2015 pkl 21.00.

Freedom Scientific. “Blindness Solution: JAWS.”

http://www.freedomscientific.com. diakses pada 08 april 2015 pkl

16:56.

Nvaccess. “NVDA Screen Reader: Our Story.”

http://www.nvaccess.org/about/our-story/. diakses pada 08 April 2015

pkl 20.30.

Sugiyo. “Panduan singkat Menggunakan JAWS: Untuk Peserta Kursus Komputer

Bicara.” http://widoyufriashar.mywapblog.com/jaws-

forwindows.xhtml. diakses pada 21 April 2015 pkl 23.42.

Kartunet. “Mengenal Program Pembaca Layar JAWS.”

http://www.kartunet.or.id/mengenal-program-pembaca-layar-jaws-

3218/, diakses pada 22 April 2015 pkl 21.00. Kamus

S.W.J. Poerwarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

1982.

Page 88: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

PENDOMAN WAWANCARA PENELITIAN

Daftar pertanyaan ini untuk ke empat informan, adapun daftar pertanyaannya sebagai berikut:

Pemanfaatan Komputer Bicara

1. Darimana pertama kali anda mulai mengenal komputer bicara ?

2. Dimana pertama kali anda mulai menanfaatkan komputer bicara ?

3. Dalam memanfaatkan komputer bicara anda sering menggunakan komputer di mitra

netra atau menggunakan laptop masing-masing untuk memenuhi kebutuhan informasi

anda ?

4. Berapa lama waktu anda memanfaatkan komputer bicara memenuhi kebutuhan

informasi anda ?

5. Berapa sering anda memanfaatkan komputer bicara ?

6. Bagaimana teknis pelatihan kursus komputer bicara yang anda ikuti di Yayasan Mitra

Netra ?

7. Diantara software JAWS dan NVDA, nama yang informan sering memanfaatkannya ?

8. Apakah ada perbedaan dalam mengoperasikan JAWS dan NVDA ?

9. Kendala apa yang dialami tunanetra saat memanfaatkan komputer bicara dalam

memenuhi kebutuhan informasinya ?

Kebutuhan Informasi

10. Apakah anda membutuhkan informasi, dan informasi seperti apa yang anda butuhkan?

11. Untuk apa saja kebutuhan informasi itu ?

12. Informasi apa yang menunjang pendidikan dan pekerjaan anda ?

13. Informasi apa yang sering anda ikuti ?

14. Apakah anda suka mengikuti informasi terbaru yang sedang dibicarakan masyarakat ?

15. Apakah ada kebutuhan informasi lainnya, selain untuk pendidikan, pekerjaan yang

sedang anda kebutuhkan ?

16. Apakah dengan memanfaatkan komputer bicara kebutuhan sehari-hari, pekerjaan,

pendidikan dan lain-lainya anda sudah terpenuhi ?

17. Apakah dampak bagi anda selama memanfaatkan komputer bicara dalam memenuhi

kebutuhan informasi anda ?

Page 89: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

TRANSKRIP WAWANCARA

No. Pertanyaan

Pemanfaatan

Komputer Bicara

Infor

man

Hasil Jawaban Wawancara

1. Dimana pertama kali

informan mengenal

komputer bicara?

TR Di Mitra Netra

JT Di Mitra Netra

DN Di Mitra Netra

RC Awalnya taunya sih di internet yah.

2. Dimana pertama kali

anda mulai

menanfaatkan

komputer bicara ?

TR Di Mitra Netra

JT Di Mitra Netra

DN Di Mitra Netra

RC Disekolah, jadinya saya punya temen SMA

kebetulah dya jago IT, aku tanya ada ngak

program kaya gini gini gini, iya entar di cariin,

terus temen aku punya temen lagi kuliahnya di

IPB kebetulan temen yang di IPB lagi nyusun

skripsi judulnya tentang pembelajaran komputer

bagi tunanetra, terus pake JAWS bukan yang

original, pake JAWS kurang lebih 3 minggu lah

belajar otodidak dengan dya, lalu saya baru ke sini

(Yayasan Mitra Netra) baru pake dengan NVDA.

3. Dalam memanfaatkan

komputer bicara anda

sering menggunakan

komputer di mitra

netra atau

menggunakan laptop

masing-masing untuk

memenuhi kebutuhan

informasi anda ?

TR Sebelum punya laptop yaa memanfaatkan

komputer di yayasan mitra netra, setelah punya

laptop yah dengan laptop pribadi yang telah

terinstal screen readers JAWS dan NVDA.

JT Sekarang selalu menggunakan laptop pribadi sih,

tetapi dulu saat sedang mengikuti kursus komputer

bicara sering memanfaatkan komputer di mitra

netra.

DN Laptop pribadi ya.... komputer yang ada di mitra

netra menggunakannya pada waktu kursus aja siih.

RC Laptop pribadi lebih nyaman, kalau dengan

komputer di mitra netra kan banyak yang

menggunakan untuk kursus jadi nyamannya

dengan laptop sendiri.

4. Berapa lama waktu

anda menggunakan

komputer bicara ?

TR Paling ngak sehari tuh 4 jam no stop

JT Waduh, bisa seharian kalo lagi libur dirumah.

DN Relatif sih, tergantung kebutuhannya juga kalau

memang lagi pengen didepan komputer atau

laptop yah bisa sampai 2-3 jam.

RC Yah tergantung mood

Page 90: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

5. Berapa sering anda

menggunakan

komputer bicara ?

TR Seminggu full.

JT Setiap hari

DN Ehmm, sering sih, setiap hari

RC Pakenya sih setiap hari, tapi berapa lamanya

tergantung mood, kalo lagi ngak pengen banget

yah 10 menit saja, kalo lagi pengen banget yah 4

jam.

6. Bagaimana teknis

pelatihan kursus

komputer bicara yang

anda ikuti di Yayasan

Mitra Netra ?

TR Basicnya setelah bisa mengetik 10 jari juga harus

menghafal short cut keyboard. Dengan hafal

keyboard kita akan senang untuk beraktifitas

dilayar komputer setelah itu kita mulai terbiasa

menggunakanya. Waktu saat kursus komputer

bicara saya biasanya mengetik lirik lagu yang saya

hafal. Belajar mengetiknya cepet kurang lebih satu

minggu itu sudah hafal dan sudah bisa lancar.

Kebetulan karena di yayasan ini ada kurikulum

pembelajaran, jadi saya akhirnya mengikuti kelas

dasar di pengenalan komputer Miscrosof word.

Sekaligus pelancaran mengetik 10 jari dipadukan

dengan pembelajaran Miscrosof word langsung,

sehingga pembelajaranya teori langsung

dipratekkan apa yang sudah belajari. Setelah

belajar Miscrosof word dan mulai kenal temen-

temen sedikit-sedikit belajar internet walaupun

masih belum tau facebook, karena belum mengerti

bikin acountnya

JT Pertama harus bisa mengetik 10 jari dan

menghafal letak keyboard (short cut), setelah bisa

mampu mengetik 10 jari dan menghafal short cut

komputer baru mengikuti kurikulum yang

ditetapin di mitra netra, setelah itu baru kita

menjelajahi internet untuk mencari informasi

DN Pada awalnya tidak langsung menggunakan

komputer bicara pertama harus bisa mengketik 10

jari dengan mesin ketik, tapi sekarang mesin ketik

jarang dipakai, sehingga tunanetra yang baru

masuk bisa belajar mengetik 10 jari langsug di

komputer. Pertama harus bisa itu dulu setelah itu

baru masuk ke komputer bicara menghafal short

cut keyboardnya, karena tidak menggunakan

mouse, maka untuk bisa mengoperasikan

komputer kita harus mampu menghafal short cut

komputer. Setelah bisa mengetik 10 jari dan

menghafal short cut komputer saya mengikuti

kurikulum yang ada di mitra netra. Setelah itu

baru pembelajaran ke internet

Page 91: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

RC Pada awalnya belajar mengetik 10 jari dulu.

mengetik di miscrosof word sekaligus belajar

mengetik yang benar dengan 10 jari dan

menghafal short cut komputer. Setelah tahap

pertama bisa saya mengikuti kurikulum

pembelajaran Miscrosof word di mitranetra.

Tahap terakhir pembelajaran internet kebetulan

saya hari ini baru untuk email sebelumnya saya

mempelajarin Miscrosof word

7. Diantara software

JAWS dan NVDA,

mana yang ada sering

maemanfaatkan ?

TR Saya paling nyaman dengan JAWS. Karena dari

awal saya dibekalkan dengan JAWS untuk

belajarnya, jadi lebih femiliar aja untuk settingan-

sentingan JAWS dari pada NVDA dan kedua

screen readers itu kan punya + dan - kelebihan

kekurangan dan menurut saya sebagai user paling

nyaman tuh menggunakan JAWS. Karena di

JAWS itu ada fasilitas yang NVDA tidak punya

yaitu ada pembagian kursor-kursor. Kita tau kan

kursor biasa kita arahkan dengan mouse yah kalau

untuk orang awas sementara di JAWS itu pun bisa

mengarahkan kursor-kursor tersebut untuk

mengakses jendela-jendela yang letaknya jauh,

ada JAWS pisi kursor, JAWS kursor fungsinya

untuk mengakses yang tidak terjaungkau oleh

tampilan di komputer. Sedangkan NVDA itu

karena ngak ada itu jadi, sebenarnya da yah

fasilitas namanya mause setting tapi kita mereka-

reka mause itu kita jalankan terus nanti suaranya

bunyikan trek trek trek ada taunya itu yang

mengarahkan kita dia lari kemana semakin tinggi

tuh semangkin cepat treeeekkk dan jauh lebih

susah karenakan kita meraba-raba nah kalo di

NVDA, sementara kalo di JAWS cukup menekan

tombol JAWS kursor maka kita bisa mengakses

jendela yang tidak terjangkau oleh screen reader

line.

JT Dua duanya siiih, kalao dilaptop pakenya JAWS

kalo di Mitra Netra pakenya NVDA.

DN Tergantung kebutuhanya juga yah, karena saya

pribadi menggunakan JAWS dari awal belajar,

dikenalkan dengan JAWS bukan NVDA.

Kekurangannya, NVDA dibanding JAWS lebih

banyak NVDA. Contohnya : ada beberapa hal

yang tidak mungkin digunakan di NVDA namun

di JAWS bisa. Tapi sekarang seiring

pekembangan NVDA sudah mulai bagus juga

sih... Tergantung kebutuhanya aja sekarang. Ada

yang ngak bisa digunakan JAWS di NVDA bisa,,,

saling melengkapi.

Page 92: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

RC Yah kebetulan untuk laptop saya itu lebih support

NVDA dan sepertinya lebih ringan NVDA dan

lebih simpel NVDA, tapi kalao JAWS nya JAWS

original yang kita beli sendiri, itu sepertinya ada

bagian-bagian tersendiri yang tidak ada di yang

lain.

8. Apakah ada perbedaan

dalam

mengoperasikan

JAWS dan NVDA ?

TR Paling yang membuat beda Short cutnya aja sih

JT Perbedaanya yang aku tau kalo JAWS ngak ada

Short cut yang langsung ke link, kalo NVDA ada,

tapi ada juga short cut yang ada di JAWS tapi

ngak ada di NVDA, yah hanya sekedar itu siih.

DN Pada intinya sama aja, Tapi sekarang seiring

pekembangan NVDA sudah mulai dikembangkan

lagi. Sebagai pengguna kita sesuaikan dengan

kebutuhanya sekarang, jika ada yang tidak bisa

dibacakan oleh JAWS terkadang dengan

menggunakan NVDA dapat dibacakan, sehingga

menggunaanya masih melengkapi antara JAWS

dan NVDA”

RC Ada, Short cutnya kalau JAWS ngak ada short cut

untuk langsung ke link, kalau NVDA ada. Begitu

juga ada short cut di JAWS yang di NVDA ngak

ada

9. Kendala apa yang

dialami tunanetra saat

memanfaatkan

komputer bicara

dalam memenuhi

kebutuhan

informasinya ?

TR

Awal-awal iya saat kursus, kalao pada saat

mencari informasi paling kendalanya screen

readers, ada website yang sulit untuk screen

readers bacakan, itu membuat saya kebingungan

memahami informasinya, tetapi kalao sudah

seperti itu sih solusinya saya mencari informasi di

website lainnya yang dapat screen readers

bacakan, karena kalao screen readers tidak dapat

membacakan informasi yang ada dilayar berarti

itu websitenya banyak iklan yang bergerk

sehingga sulit untuk dibcakan

JT

Mungkin umpama kaya pindah jendela windows

itu kan kalo orang awas itu tinggal diklik klik aja

pake mouse, sedangkan kita ada beberapa tombol

keyboardnya yang harus di pencet nah itu bukan

soal harus inget tombolnya pake apa tapi

pemahamanya gimana kita pindah jendelanya.

Terus untuk memahami dan mengambarkan situs

kalo orang awas ketika buka satu link itu langsung

tergambarkan itu situs apa, tapi kalo kita harus

mencari tau sendiri situs itu tentang apa dengan

menekan tombol panah kebawah terus, jadi

pemahaman dan megambarkan website itu yang

Page 93: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

kita susah. Tapi kalo kita udah ngerti sih mau di

apain aja sih udah bisa.

DN Eee,,, diawal memang iya, adaptasi bisanya kan

dulu waktu normal tinggal klik-klik aja sekarang

pake audio termaksud juga adaptasi

keyboardnya,kalao untuk pada saat mencari berita

diinternet screen readers tiba-tiba tidak berbunyi,

kendalanya sih pada saat mengoperasikan screen

reader, untuk solusinya sih minta tolong sama

orang normal sih, untuk membacakan

informasinya, tapi hal itu karena websiter yang

kita masukan itu banyak iklan yang aneh-aneh itu

aja

RC Ngak juga yah, mudah, tapi terkadang kalao pada

saat mencari informasi diinternet, misalkan

mencari berita di googel terkadang screen readers

suka lompat-lompat membacakannya, dan itu

karena websitenya ada kalimat yang bergerak dan

banyak banget iklannya,sehinggasulit untuk screen

readers bacakan, itu sih kendalanya, kalao sudah

seperti itu cari saja informasi yang lainnya, yang

bisa dibacakan screen reader dengan lengkap

Page 94: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

No. Pertanyaan

Kebutuhan

Informasi

Informan Hasil Jawaban Wawancara

10. Apakah anda

membutuhan

informasi, dan

informasi seperti

apa yang anda

butuhkan ?

TR

Butuh banget, informasinya seperti mencari berita

terbaru yang belum saya ketahui di googel..

JT

Butuh, informasi untuk kuliah sih, terutama

informasi tentang Ilmu Komunikasi.

DN Butuh, seperti membaca berita yang sering

dibicarakan orang sama informasi untuk lowongan

pekerjaan

RC Iya butuh, seperti informasi berita yang sedang

jadi pembicaraan masyarakat di internet

11. Untuk apa saja

kebutuhan

informasi itu ?

TR

Untuk pengetahuan, menambah wawasan sama

untuk mengupdate informasi

JT

Menambah wawasan, untuk kuliah dan untuk

update aja yang terkini tuh apa si yang sedang di

omongin orang lebih kaya gitu

DN

Untuk menambah wawasan agar kalau ngobrol

sama orang nyambung. Sama untuk dapat

pekerjaan baru

RC

Menambah wawasan dan pengatahuan

12. Informasi apa yang

menunjang

pendidikan dan

perkerjaan anda ?

contohnya?

TR Kalau untuk pendidikan, karena saya jurusannya

bahasa inggris saya membutuhkan simbol-simbol

pronoun session, kalau untuk pekerjaan saya

membutuhkan informasi latihan-latihan membuat

laporan dan tutorial Microsoft Word dan juga

membutuhkan informasi untuk lowongan

pekerjaan, karena saya sedang mencari pekerjaan

baru.

JT Untuk menunjang pendidikan informasinya sih

biasanya diarahkan sama dosen, misalnya nanti

kamu buka situs tentang maskapai nah aku cari

informasi tenang informasi maskapai yang ada di

Indonesia disitus maskapai Indonesia. kalau di

pemanfaatan komputer bicara lebih untuk

membaca buku-buku kuliah, buku itu aku scan

aku save di komputer terus aku baca isi dari buku

itu. Bukunya sih aku beli di gramedia, ada juga

yang dari dosen aku pinjem untuk di scan. Kalau

di internet itu lebih informasi umum tambahan

selain buku kuliah.

DN Untuk perkerjaan waktu masih bekerja dulu

Eemm, banyak siih,, pekerjaan saat saya normal

(bisa melihat) bisa saya kerjakan lagi seperti

browsing, mengirim email, word processing dan

butuh informasi lowongan pekerjaan untuk

membuat lamaran pekerjaan itu sih, karena udah

ngak kerja di tempat yang dulu, sekarang lagi cari

lowongan pekerjaan baru

Page 95: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

RC Informasi seperti buku kuliah yang bentuknya e-

book, kebetulan saya lagi studi di jurusan Ilmu

Hukum jadi lebih dari informasi e-book tentang

hukum dan juga saya sering membaca informasi di

jurnal-jurnal tentang peraturan hukum

internasional.

13. Informasi apa yang

anda sering ikuti ?

TR Saya sih suka mendengarkan ceramah agama di

youtube, ceramah yang didengerin si apa aja

bebas. Baru-baru ini sering tentang jamaah haji.

JT Aku sih suka dengerin musik barat, jadi aku sering

cari informasi lagu-lagu barat, siapa penyanyinya

sama liriknya nanti aku terjemahin.

DN Informasi tentang pekerjaan sih karena memang

lagi butuh itu.

RC Informasi tentang hukum sih yang sering dicari

karena banyak tugas tentang itu

14. Apakah anda suka

mengikuti

informasi terbaru

yang sedang

dibicarakan

masyarakat ?

TR Suka, seperti informasi yang sekarang lagi

banyak dibicarakan yaitu tentang jamaah haji

Indonesia. Awalnya memngetahui itu lewat

televisi terus langsung cari lagi diinternet lebih

dalamnya, biasanya menggunakan google sih

sama youtube.

JT Suka, aku punya aplikasi portal berita kompas di

hp, tapi suka terbatas informasinya jadi aku cari

lagi diinternet lebih dalamnya dengan buka situs

kompas yang harian yang dalam bentuk koran, itu

kan lebih lengkap informasinya dari pada di

aplikasi kompasnya. Kemarin si baca berita

tentang pilkada lebih ke politik

DN Suka, seperti berita yang jadi tranding topik di

facebook, seperti berita tentang gayus yang ada di

restoran.

RC Suka, saya sering membuka portal online, televisi

dan situs berita diinternet, seperti berita tentang

rancangan undang-undang mengenai hukuman

mati sama pilkada

15. Apakah ada

kebutuhan

informasi lainnya,

selain untuk

pendidikan,

pekerjaan yang

sedang anda

kebutuhkan ?

TR Selama ini paling banyak untuk pendidikan dan

pekerjaan ya, tapi pernah juga untuk

mendengarkan musik dan ceramah agama di

youtube.

JT Kalau untuk kebutuhan selain pendidikan sih aku

lebih sering mencari informasinya di hp bukan di

komputer bicara. Kalau di hp aku sering mencari

lirik lagu sama dengerin lagu-lagu yang terbaru

DN Eemmmmm kaya seringnya tuh untuk pekerjaan

selain itu ngak ada.

RC Kebutuhan informsi sih engak, selama ini

kebutuhan informasi untuk pendidikan itu aja, tapi

kebutuhan selain informasi seperti kebutuhan

Page 96: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …

untuk main games yang bentuknya audio games

yang memang khusus di rancang untung tunanetra

mainnya memang menggunakan screen reader.

16. Apakah dengan

komputer bicara

kebutuhan sehari-

hari, pekerjaan,

pendidikan anda

sudah terpenuhi ?

TR Terpenuhi, 90 % buat saya sudah, terutama untuk

membaca berita terbaru yang belum saya ketahui

diinternet: googel, youtube, pendidikan juga sama

pekerjaan untuk membuat laporan koperasi.

JT Iya terpenuhi karena aku kan ngekos jadi dikosan

ngak ada TV, jadi untuk memenuhi informasi

berita terbaru aku cari di internet dengan komputer

bicara dan lebih membantu, jadi buat nyatet, kalo

pake braille lebih lama bisa lebih cepet kalo kita

pake komputer. Terus juga kalo mau baca berita

informasi bisa, Kalau untuk pendidikn sangat

terpenuhi ya seperti, dapat membaca buku kuliah

yang telah di scan, mencari informasi ilmu

komunikasi buat nyari referensi kuliah atau mau

download musik hiburan lah yah itu juga bisa,

bersosial media berinteraksi sama teman-teman di

internet itu juga bisa, yaaaah semuanya terpenuhi

sebenernya disitu.

DN

Yah relatif sih, dalam artian untuk kebutuhan

informasi, kita baca dokumen, email atau chatting

yah sudah memenuhi untuk itu.

RC

Sebenernya sangat terpenuhi yah, mungkin

melengkapi, karena kalao secara informasi CD

ada, Radio ada, smartphone juga ada screen

reader. Kalo komputer yah itu lebih ke area kerja

kita, contonya: bikin artikel, browsing artikel,

komunikasi diinternet dengan facebook.

17. Apakah dampak

bagi anda selama

memanfaatkan

komputer bicara

dalam memenuhi

kebutuhan

informasi anda ?

TR Dampak komputer bicara besar ya salah satunya

membuat saya mampu untuk mengerjakan sesuatu

dengan mandiri, contohnya : membuat laporan

koperasi sendiri tampa bantuan orang normal.

JT Banyak yah terutama bidang pendidikan, dapat

membaca buku kuliah, membuat artikel, mencari

berita terbaru dan mencari tentang Ilmu

Komunikasi

DN Yah relatif sih, dalam artian untuk kebutuhan

informasi, kita baca dokumen, email atau chatting

yah sudah memenuhi untuk itu.

RC Banyak yah untuk pendidikan bisa membantu

untuk membacakan buku pelajaran, mencari

informasi hukum dan berita-berita terbaru yang

sedang dibicarakan.

Page 97: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 98: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 99: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 100: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 101: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 102: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 103: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 104: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 105: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 106: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 107: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 108: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 109: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …
Page 110: PEMANFAATAN KOMPUTER BICARA DALAM MEMENUHI …