Pemanfaatan ict sbg media visualisasi untuk keefektifan pembelajaran matematika
Click here to load reader
-
Upload
irsadi-m-farista -
Category
Documents
-
view
6.660 -
download
6
Transcript of Pemanfaatan ict sbg media visualisasi untuk keefektifan pembelajaran matematika
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
1
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
SEBAGAI MEDIA VISUALISASI UNTUK KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
M. Irsadi Farista, S.Pd.
(Guru Matematika SMP Negeri 24 Palembang) [email protected] / [email protected] / irsadifarista.wordpress.com
Abstrak
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mempunyai
pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan. TIK sebagian besar digunakan sebagai
media visualisasi pembelajaran. Keefektifan media visualisasi pada pembelajaran
matematika paling utama pada psikologi siswa (pembelajaran lebih menarik dan
menyenangkan), efisiensi waktu (pemanfaatan waktu belajar lebih efektif), dan solusi
kemampuan siswa yang berbeda – beda (imajenasi, perspektif dan spasial).
Kata Kunci : TIK, Visualisasi, Keefektifan, Matematika
A. Pendahuluan
Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) beberapa tahun terakhir mengalami
perkembangan yang sangat pesat dan cepat sejalan dengan perkembangan teknologi
komunikasi. Secara tidak langsung ini telah berpengaruh dalam kehidupan manusia,
dimana teknologi digunakan untuk mendukung dan mempermudah aktivitas kehidupan
manusia, organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan.
Dikutip dari Depdiknas (2009 : 7), kemajuan di bidang pendidikan akan membawa
perubahan besar pada TIK. Sebaliknya, perkembangan TIK akan membawa perubahan
besar pada dunia pendidikan.
Issue yang sedang berkembang saat ini yaitu tentang perombakan kurikulum
dimana setiap mata pelajaran akan dihubungkan dan diaplikasikan pada TIK. Ini akan
berdampak positif bagi perkembangan pendidikan Indonesia yang sedang berkembang.
Sehingga mampu bersaing dalam pendidikan global, dimana negara – negara maju
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
2
seperti Amerika serikat, negara –negara Eropa, Cina, singapura dan lain – lain telah
melakukanya lebih dahulu.
Tentunya issue tersebut akan menjadi tantangan besar oleh guru, karena harus
dituntut dapat mengerti, memahami, mengoprasikan serta mengeksplor TIK dengan
baik sehingga dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam pembelajaran. Disamping itu
guru harus berfikir lebih kreatif, inovatif dan berwawasan luas dalam dunia digital
untuk menjawab tantangan tersebut. Seperti dikutip dari tulisan Budi (2010), sebuah
tantangan bagi pendidik untuk senantiasa berfikir, bertindak inovatif, dan kreatif, sebab
pendidik yang mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Untuk pelajaran matematika, yang sebagian besar siswa beranggapan sesuatu
yang menyeramkan karena bersifat hitungan atau eksak. Ditambah lagi kurangnya
upaya dari guru untuk untuk menyajikan materi atau mempunyai strategi yang baik,
cendrung bersifat monoton dan konvensional. Jadi sebagai guru matematika, kita haru
berfikir dan berkerja ekstra keras demi memperbaiki sugesti yang telah melekat di
pikiran siswa. Sebagaimana dikutip dari tulisan Marzano, dkk dalam Sharon, dkk
(2001), menyatakan guru memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap siswa
karena strategi pengajaran yang dipilih oleh guru mempengaruhi hasil belajar siswa.
Guru yang berfikir kreatif dan inovatif akan memanfaatkan segala sesuatu yang
bisa meningkatkan kualitas belajar, ketimbang hanya mengeluh ataupun pasrah.
Termasuk memanfaatkan media TIK yang sangat menjanjikan revolusi besar dalam
dunia pendidikan. Seperti dikutip dari tulisan Suryadi (2007) perubahan yang cepat
pada masa sekarang ini disebabkan oleh kemajuan teknologi, teknologi dapat dianggap
sebagai katalis karena membuat perubahan menjadi revolusioner, sangat cepat dan
intensif. Dalam dunia pendidikan dan pengetahuan revolusi ini sedang berlangsung.
Salah satu pemanfaatan TIK dalam pembelajaran matematika yaitu dengan
media visualisasi yang diharapkan bisa mengefektifkan pembelajaran matematika.
Dengan visualisasi dapat menjembatani daya imajenasi, perspektif, dan kemampuan
spasial siswa yang berbeda – beda.
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
3
Rumusan Dan Pembatasan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah “Adakah Keefektifan Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Visualisasi Dalam Proses
Pembelajaran Matematika?”
Batasan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran.
2. Pemanfaatan teknologi sebagai media visualisasi pembelajaran.
3. Keefektifan visualisasi dalam pembelajaran matematika.
Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaan
matematika.
2. Untuk mengetahui pentingnya media visualisasi pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi.
3. Untuk mengetahui keefektifan visualisasi dalam pembelajaran matematika
dengan memanfaatkan teknologi.
Manfaat
1. Manfaat bagi siswa, memberikan pengalaman dan ilmu baru dalam
pembelajaran matematika yang menyenangkan.
2. Manfaat bagi guru, memberikan motivasi dan masukan agar guru lebih berfikir
inovatif dan kreatif dalam mengembangkan teknik pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien.
3. Dapat memberikan satu alternatif pemecahan masalah kesulitan siswa dalam
pembelajaran matematika.
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
4
B. TIK Sebagai Media Pembelajaran
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia, dimana techne berarti
kemampuan dan logia artinya ungkapan. Teknologi merupakan istilah yang sangat luas
berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan keterampilan
(Wikipedia, 2012). Sedangkan media merupakan bentuk jamak dari perantara yaitu
medium, merupakan sarana komunikasi. Berasal dari bahasa Latin yaitu medium yang
berarti antara, tujuan media adalah mempermudah komunikasi dan belajar.
Kategori media (Sharon dkk, 2011 : 7) yaitu :
1. Teks, merupakan karakteristik alfanumerik. Contoh : buku, koran dan lain – lain.
2. Audio, merupakan segala sesuatu yang bisa didengar. Contoh : suara orang,
musik dan lain – lain.
3. Visualisasi, segala sesuatu yang bisa dilihat dan menjadikan media
pembelajaran. Contoh : foto, gambar dan lain – lain.
4. Video, media yang menampilkan gambar bergerak. Contoh : DVD, VCD,
animasi komputer, dan lain – lain.
5. Perekayasa, bersifat tiga dimensi yang dapat disentuh dan dipegang oleh siswa.
Contoh : balok, kotak, dan lain – lain.
6. Orang, yaitu fasilitator dalam proses pembelajaran. Contoh : guru, dosen, tutor,
dan lain – lain.
Perkembangan teknologi ICT memungkinkan pemanfaatan fungsi berbagai
media pembelajaran dengan menggunakan satu alat yang disebut multimedia, yang
mampu menyampaikan informasi dan materi pembelajaran dalam bentuk teks, gambar,
suara, animasi, film, bahkan interaksi. Komputer adalah salah satu alat multimedia,
karena komputer mampu menyajikan informasi dan materi pembelajaran dalam semua
bentuk, bahkan dengan komputer situasi nyata yang memerlukan waktu lama atau
sangat mahal dan mengandung resiko dapat disimulasikan dengan komputer (misalnya
proses reaksi kimia, dampak suatu ledakan nuklir, perjalanan tata surya, dll.). Melalui
multimedia, konsep – konsep abstrak dapat disajikan secara lebih nyata dalam proses
pembelajaran untuk memudahkan siswa memahaminya.
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
5
Berdasarkan kegunaan dan cara pemakaiannya, multimedia pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi dua, yakni multimedia presentasi dan multimedia belajar
mandiri. Menurut Sahid (2011 : 4)
1. Multimedia Presentasi Pembelajaran: multimedia pembelajaran yang tidak
dapat digunakan untuk belajar secara mandiri oleh siswa, melainkan digunakan
oleh guru untuk membantu penyampaian materi pembelajaran di kelas.
Bentuknya dapat berupa slide power point yang dilengkapi suara, animasi,
video, namun tidak memungkinkan terjadinya interaksi dengan siswa karena
disajikan oleh guru.
2. Multimedia Pembelajaran Mandiri: mutimedia yang berupa software
pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri
tanpa bantuan / kehadiran guru. Biasanya, multimedia demikian selain
menyajikan materi pembelajaran dalam berbagai bentuk juga memungkinkan
pelajar untuk berinteraksi, misalnya melakukan navigasi ke berbagai materi
pembelajaran atau aktivitas belajar seperti membaca, menjawab pertanyaan,
mengerjakan soal, mencoba dan menjalankan simulasi, bahkan melakukan
pemecahan masalah.
Manfaat penggunaan ICT untuk mendukung proses pembelajaran dikutip dari
Elang (2009) dalam tulisan Sahid, dipercaya dapat : (1) Meningkatkan kualitas
pembelajaran, (2) Memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran, (3)
Mengurangi biaya pendidikan, (4) Menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT, (5)
Mengembangkan keterampilan ICT yang diperlukan siswa ketika bekerja dan dalam
kehidupannya nanti.
Keuntungan penggunaan media ICT dalam dunia pendidikan menurut Sahid
(2011 : 6) yaitu : (1) Memvisualisasikan konsep – konsep abstrak, (2) Mempermudah
pemahaman materi – materi yang sulit, (3) Mensimulasikan proses yang sulit dilakukan
secara manual, (4) Menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format
(multimedia) sehingga menjadi lebih menarik, dan terbaru (up to date) dari berbagai
sumber, (5) Memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran dengan materi
pembelajaran, (6) Mengakomodir perbedaan kecepatan dan gaya belajar siswa, (7)
Mengatasi keterbatasan ruang , waktu dan tenaga, (8) Mendukung perubahan peran guru
ke arah yang lebih positif sebagai fasilitator dan mediator, dari posisi semula sebagai
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
6
satu – satunya sumber pengetahuan, (9) Meningkatkan keterampilan individu
penggunanya.
Dalam penggunaan dan pemanfaatan media TIK, guru terlebih dahulu
mempersiapkan materi dan menentukan media apa yang digunakan. Setelah
menentukan media dan materi yang akan digunakan dalam pembelajaran, guru harus
mengetahui tahap pengolahan dan penyajian materi pembelajaran. Adapun tahapannya
yang dikutip dari tilisan Sahid (2011 : 13) yaitu :
1. Kumpulkan sumber – sumber yang memuat materi sesuai topik – topik yang
akan diajarkan berdasarkan kurikulum atau kompetensi yang akan dicapai.
Pemilihan sumber – sumber ini dapat mempertimbangkan isi, tingkat
keterbacaan, dan integritas penulisnya. Sumber – sumber ini dapat berupa buku,
majalah, jurnal, atau sumber – sumber dari internet.
2. Membuat rancangan struktur isi (outline) media dan turut penyajian materi serta
bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran yang diharapkan. Bentuk-
bentuk interaksi yang dapat dipilih antara lain: drill and practice, tutorial,
permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan (discovery), pemecahan
masalah (problem solving).
3. Pilih materi-materi yang sesuai dari sumber-sumber yang sudah terkumpul dan
sajikan isi setiap topik secara singkat dengan bahasa yang sederhana dan
komunikatif, dilengkapi dengan ilustrasi/visualisasi dalam bentuk gambar,
grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video.
C. TIK Sebagai Media Visualisasi
Umumnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) digunakan sebagai
media pembelajaran. Sebagian besar digunakan sebagai visualisasi dalam proses
pembelajaran untuk memfasilitasi kemampuan visual siswa yang berbeda beda.
Kemampuan visual yang meningkat pesat dari komputer dan telekomunikasi digital
(internet) mempertegas pentingnya visualisasi dalam pendidikan (Sharon, dkk, 2011 :
67). Dari berbagai banyak visual yang kita ketahui dari komputer dan internet Sharon,
dkk (2011 : 76 – 78) membagi jenis – jenis visualisasi menjadi 6 yaitu :
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
7
1. Relistik, visual dengan menampilkan objek sebenarnya dari pelajaran yang
sedang dipelajari. Misal : foto berwarna, gambar 3D (gambar software Cabri
3D), dan lain – lain.
2. Analogis, visual dengan menyampaikan sebuah konsep atau topik dengan
menampilkan sesuatu lainya dan menyiratkan kemiripan. Misal : gambar sel
darah, gambar paru – paru, dan lain – lain.
3. Organisasional, menampilkan hubungan kuantitatif dimana elemen kombinasi
visual dan teks. Misal : diagram alur, peta, dan lain – lain.
4. Relasional, mengkomunikasikan hubungan kuantitatif. Misal : diagram batang,
grafik, diagram garis dan lain – lain.
5. Transformasional, menggambarkan pergerakan atau perubahan sesuatu dengan
waktu dan tempat. Dengan kata lain gambarnya bisa bergerak. Misal : animasi,
movie, dan lain – lain.
6. Interpretif, menggambarkan hubungan teoritis atau abstrak. Misal : gambar
skematis, rangkaian listrik, dan lain – lain.
Di dalam memberikan visualisasi materi tekstual, pengembang media perlu
memperhatikan persyaratan VISUAL seperti dikutip pada tulisan Elang (2009) yaitu :
1. Visible (mudah dilihat) : jelas, tingkat keterbacaan tinggi, resolusi / ketajaman
grafis tinggi, mengandung satu makna
2. Interesting (menarik) : isi pesan sesuai dengan kebutuhan pebelajar (audien),
tampilan baik dan memikat sehingga menimbulkan rasa ingin tahu, menjaga
kelangsungan proses komunikasi / interaksi / belajar.
3. Simple (sederhana) : pesan terfokus, pemilihan kata/huruf/gambar tidak
mengubah makna pesan, bahasa dan tampilan lugas
4. Useful (berguna) : sesuai dengan kebutuhan pebelajar (audien) dan tujuan
pembelajaran maupun hasil belajar yang diinginkan
5. Accurate (tepat) : isi pesan mempunyai makna yang tepat, sesuai dengn bidang
ilmu, penyampaiannya cermat, didasarkan pada sumber yang dapat dipertang-
gung jawabkan
6. Legitimate (absah / benar / logis) : isi pesan benar, disusun secara logis,
mengikuti kaidah keilmuan, dan masuk akal
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
8
7. Structure (terstruktur) : rangkaian pesan disampaikan secara sistematis, dengan
urutan – urutan yang logis dan mudah dipahami.
Dalam pembelajaran matematika peran visualisasi sangat penting, karena
banyak materi dalam matematika menggunakan gambar baik dua dimensi maupun tiga
dimensi dan grafik. Pemanfaatan TIK sebagi media visualisasi pada pembelajaran
matematika dapat menggunakan :
1. Microsoft Office Power Point.
Power point merupakan salah satu media TIK yang digunakan sebagai alat
persentasi. Dengan menggunakan power point kita bisa membuat media
pembelajaran interaktif yang komplit, dimana kita bisa memadukan teks, visual,
audio, video dalam satu file.
Gambar 1. Contoh penggunaan Ms. Office Power Point
2. Software – software Matematika.
Banyak software pembelajaran matematika yang telah dikembangkan dari
sebagai alat hitung, sebagai visualisasi geometri dua dimensi dan tiga dimensi
sampai sebagai alat evaluasi. Contoh software yaitu math-lap, Cabri, geograb,
graph dan lain lain.
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
9
Gambar 2. Contoh penggunaan software “Cabri 3D”
3. Gambar.
Untuk gambar kita dapat dari buku, majalah, jurnal, internet yang berhubungan
dengan materi – materi pembelajaran matematika.
Gambar 3. Contoh penggunaan Gambar.
4. Internet Interaktif.
Internet interaktif adalah pemanfaatan TIK dalam pembelajaran yang
memanfaatkan web, blog, applet yang dibuat oleh orang lain untuk membantu
siswa, mahasiswa, guru, atau pun dosen dalam menjelaskan materi
pembelajaran.
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
10
Gambar 4. Contoh penggunaan Internet Interaktif.
D. Efektifitas Visualisasi Dalam Pembelajaran Matematika
Pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) menjelaskan “Efektifitas adalah
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu)
yang telah dicapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi
efektifitasnya”. Adapun prinsip – prinsip pembelajaran yang efektif menurut Sharon,
dkk (2011 : 22 – 23) yaitu : (1) Mengukur pengetahuan sebelumnya yang dimiliki
siswa, (2) Mempertimbangkan perbedaan individual siswa, (3) Mengatur tujuan
pembelajaran, (4) Mengembangkan kemampuan metakonektif siswa, (5) Menyediakan
interaksi sosial, (6) Memasukan konteks realistik, (7) Melibatkan para siswa dalam
praktek relavan, (8) Menyediakan umpan balik yang kontruktif, terus menerus, dan tepat
waktu.
Dari prinsip – prinsip efektifitas pembelajaran diatas dan penjelasan TIK sebagai
media pembelajaran serta TIK sebagai media visualisasi, terdapat 3 keutamaan yang
bisa merevolusi pembelajaran matematika yaitu sebagai berikut :
Keefektifan Media Visualisasi Ditinjau dari Psikologi.
Sugesti buruk yang telah melekat pada pembelajaran matematika, menuntut kita
untuk membuatnya menjadi suatu yang menyenangkan dan menarik dengan
menggunakan media TIK. Seperti dikutip dari tulisan Gunawan (2007) pembelajaran
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
11
TIK dengan penggunaan warna – warni, gambar, audio, video membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan sehingga menimbulkan emosi positif. Dimana emosi positif itu
diukur dari gelombang otak yang disebut kondisi alfa yang berkisar 8 – 12 Hz (optimum
10,5 Hz). Temuan ini menjelaskan bahwa kondisi yang menyenangkan pada saat belajar
dapat membuat otak rileks tetapi waspada.
Keefektifan Media Visualisasi Ditinjau dari Efisiensi Waktu Belajar.
Dalam pembelajaran matematika ada beberapa materi yang berhubungan dengan
menggambar dan gambar, seperti pelajaran geometri bidang datar dan geometri bidang
ruang. Biasanya untuk menggambar sebuah gambar dalam pelajaran matematika kita
menghabiskan banyak waktu sehingga kita beranggapan memerlukan waktu yang
banyak untuk proses itu. Dengan memanfaatkan TIK, salah satu keuntungan media TIK
yang dikutip dari Sahid (2011 : 6) yaitu “mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
tenaga”. Jadi pembelajaran matematika dengan TIK memberikan keefektifan terhadap
waktu sehingga tujuan pembelajaran tepat pada waktunya.
Keefektifan Media Visualisasi Ditinjau dari Kemampuan Siswa Yang Berbeda.
Media Visualisasi dengan TIK merupakan alternatif guru untuk mentrasfer ilmu,
pengetahuan dan wawasan kepada siswa. Dimana beberapa keuntungan TIK yang
dikutip dari Sahid (2011 : 6) yaitu “(1) memvisualisasi konsep – konsep abstrak, (2)
mempermudah memahami materi – materi sulit, (3) mensimulasikan proses yang sulit
dilakukan secara manual dan lain – lain” merupakan jawaban dari cara mengatasi
kemampuan siswa yang berbeda – beda.
E. Penutup
Kekuatan TIK telah mendorong terjadinya perubahan dalam pembelajaran.
Pemanfaatan TIK pada pembelajaran memberikan banyak keuntungan, baik bagi peserta
didik, pendidik maupun pengelolah pendidikan. Jadi dibutuhkan fikiran yang kreatif dan
inovatif dari seorang guru untuk mewujudkan keefektifan pembelajaran. Bila guru bisa
mewujudkannya tidak ada lagi sugesti yang negatif dalam pembelajaran matematika,
karena pembelajaran dikemas dengan menarik dan modern. Untuk media visualisasi
Makalah ini disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Di Universitas PGRI Palembang
12
efektifitas yang paling terasa bila diterapkan dipembelajaran matematika yaitu,
psikologi siswa, efisiensi waktu, dan solusi kemampuan siswa yang berbeda.
Daftar Pustaka.
Elang, Krisnadi. 2009. Rancangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT. Yogyakarta :
FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta.
Murtiyasa, Budi. 2010. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika. Surakarta : Jurusan
Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sahid. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. Yogyakarta : Jurusan
Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta.
Sharon, dkk. 2011. Instructional Technology and Media For Learning. Kencana Prenada
Media Group, edisi kesembilan.
Suryadi, Ace. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran. Universitas
Krisnadipayana.