PEMAHAMAN GURU PAUD TERHADAP KOMPETENSI …digilib.unila.ac.id/30779/20/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of PEMAHAMAN GURU PAUD TERHADAP KOMPETENSI …digilib.unila.ac.id/30779/20/SKRIPSI TANPA BAB...
PEMAHAMAN GURU PAUD TERHADAP KOMPETENSIPEDAGOGIK DI KECAMATAN BALIK BUKIT
LAMPUNG BARAT
(Skripsi)
Oleh
Jevy Narsita Lestari
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanPendidikan Anak Usia Dini
Universitas Lampung2018
ABSTRAK
PEMAHAMAN GURU PAUD TERHADAP KOMPETENSIPEDAGOGIK DI KECAMATAN BALIK BUKIT
LAMPUNG BARAT
Oleh
JEVY NARSITA LESTARI
Masalah dalam penelitian ini adalah belum semua guru PAUD menguasaipemahaman yang sama terhadap kompetensi pedagogik di Kecamatan Balik BukitLampung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahamanguru terhadap kompetensi pedagogik. Jenis penelitian ini adalah penelitiandeskriptif kuantitatif. Populasi penelitian guru PAUD 66 orang guru denganragam kualifikasi pendidikan dan di ambil sampel penelitian 33 orang respondenberlatarbelakang S1. Teknik pengumpulan data menggunakan Tes. Analisis datamenggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwapemahaman guru masih bervariasi,guru paham tentang perencanaan kegiatanpembelajaran dan pelaksanaan penerapan kegiatanpembelajaran bahkan tidakpaham tentang karakteristik peserta didik, dan pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
Kata Kunci: Anak Usia Dini, Guru Paud, Kompetensi Pedagogik
ABSTRACT
UNDERSTANDING OFEARLY CHILDHOOD EDUCATION TEACHERSON PEDAGOGIC COMPETENCE IN DISTRICTS BALIK BUKIT
LAMPUNG BARAT
By
JEVY NARSITA LESTARI
The problem in this research is that not all PAUD teachers have the sameunderstanding on pedagogic competence. This study aims to describe the teacher'sunderstanding of pedagogic competence. The type of this research is quantitativedescriptive research. The research population of PAUD teachers are 66 teacherswith various educational qualifications and the sample of 33 respondents studiedbackground of S1. Technique of collecting data using Test. Data analysis usingquantitative descriptive. The results of research indicate that the understanding ofteacher understands aboust the planning of learning activities and implementationof learning activities do not even understandin about the characteristics of learnersand the implementation of learning evalution.
Keyword: Early Childhood, early childhood teacher education, pedagogiccompetence
PEMAHAMAN GURU PAUD TERHADAP KOMPETENSIPEDAGOGIK DI KECAMATAN BALIK BUKIT
LAMPUNG BARAT TAHUN 2017
Oleh :
Jevy Narsita Lestari
SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
PadaProgram Studi S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanPendidikan Anak Usia Dini
Universitas Lampung2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis ini bernama Jevy Narsita Lestari, lahir di Liwa
Kabupaten Lampung Barat, pada tanggal 15 Agustus 1995,
sebagai anak ke dua dari tiga bersaudara dari pasangan
bapak Legiyo dan Ibu Sri Rayahu Widayati. Penulis
mengawali pendidikan formal di TK Nurul Islam Pasar
Liwa pada Tahun 2000, penulis melanjutkan di (SD) Negeri 3 Liwa pada Tahun
2001,
selanjutnya melanjutkan di (SMP) Negeri 1 Liwa pada Tahun 2007. Dan
kemudian melanjutkan di (SMA) Negeri 1 Liwa pada Tahun 2010. Tahun 2013
penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PG-PAUD) di Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur undangan SNMPTN.
Tahun 2016 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bulu Sari
Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah dan melaksanakan
Praktek Profesi Kependidikan (PPK) di TK Mutiara Kasih Kecamatan Bumi Ratu
Nuban Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian, melakukan penelitian di
Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat untuk meraih gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd).
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah, atas rahmat dan nikmat yang tak terhitung, Sholawat serta
salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW dan dari lubuk hati
yang paling dalam kupersembahkan karya yang sangat sederhana ini sebagai bukti
kasih sayang dan cintaku kepada:
Bapak dan Ibuku tercinta yang telah memberikan kasih sayang, segala
dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga dan tiada mungkin dapat
kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta
persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Bapak
dan Ibu bahagia. Karena Bapak dan Ibu yang selalu membuatku
termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu medoakanku, selalu
menasihatiku menjadi lebih baik. Terima Kasih Bapak, Terima Kasih Ibu.
Mbakku Era Aryani Sasiwi yang tidak pernah bosan selalu memberikan
kasih dan sayang, mendukung, membimbing, memotivasi, memarahi
ketikaku lalai dan selalu memenuhi segala kebutuhanku sehingga dapat
terselesaikannya skripsi ini.
Adikku Dilfa Fa’adhil Alif yang senantiasa memberikan dukungan
untukku.
Dan kamu Yoega Firmansyah yang selalu memberikan semangat dan
dukungan yang luar biasa untukku.
MOTTO
“maka sesungguhnya bersama kesulitas ada kemudahan, maka apabila engkautelah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”(QS. Al-Insyirah;6-8)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampaimereka mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka”
(QS Ar-Ra’d: 11)
SANWACANA
Bismillahirohmanirohim,
Alhamdulilah, Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai
salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) dengan judul skripsi
“Pemahaman Guru PAUD terhadap Kompetensi Pedagogik di Kecamatan Balik
Bukit”.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari peranan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Ibu Ari Sofia, S.Psi., M.A.,Psi., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Anak
Usia Dini.
4. Ibu Dra. Sasmiati, M.Hum,. selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan nasehat demi terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., selaku pembimbing II atas bimbingan,
pengarahan dan masukannya kepada penulis.
6. Ibu Dr. Een Y. Haenilah, M.Pd., selaku penguji dan pembahas atas
ketersediannya yang telah memberikan saran-saran dan nasihat yang
diberikan.
7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
8. Mba Eva, Mas Jaya dan seluruh staf Kampus A Panglima Polim Universitas
Lampung atas dukungan dan partisipasinya.
9. Ibu Kepala TK beserta dewan guru PAUD/TK (TK Negeri 1 Liwa, TK Negeri
2 Liwa, TK Aysyyiah Bustanul Atfhal, TK Nurul Islam Pasar Liwa, PAUD
Rumah Qur’an, TK Kartika dan PAUD Mazayatul Insan) yang telah memberi
izin dan bantuannya dalam keterlaksanaan penelitian skripsi ini.
10. Bapak, Ibu, Mbak Era dan Adik Alif yang selalu mendo’akanku,
mendukungku dan memberikan kasih sayang yang tak ternilai.
11. Mas Yoega Firmansyah yang selalu mendukung, memotivasi dan memberi
semangat yang tak terhingga kepadaku.
12. Sahabat-sahabat seperjuanganku (Leni, Marlina, Mufti, Angga, Rama, Saipul
dan Indi) yang selalu bersama sejak masuk di Universitas Lampung atas
masukan, motivasi dan dukungannya.
13. Teman-teman KKN-KT dan PPL terkhusus (Ita, Intan, Ira dan Estri)
terimakasih atas motivasi dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga amal kebaikan kita semua diterima oleh Allah SWT, dan
akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda, dan diberikan kebahagiaan di
dunia maupun di akhirat kelak. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, Maret 2018
Jevy Narsita Lestari
DAFTAR ISI
Halaman
COVER ......................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
ABSTRACK .................................................................................................. iii
HALAMAN JUDUL .................................................................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. vii
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... viii
KATA PERSEMBAHAN ............................................................................ ix
MOTTO ........................................................................................................ x
SANWACANA ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Profesionalisme Guru ........................................................................ 7
B. Pemahaman Guru .............................................................................. 8
C. Hakikat Kompetensi Guru................................................................. 12
1. Kompetensi guru Secara Umum ................................................. 12
2. Kompetensi Guru PAUD ............................................................ 16
3. Kompetensi Pedagogik Guru PAUD .......................................... 20
D. Penelitian Relevan ............................................................................. 24
E. Kerangka Berpikir ............................................................................. 25
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian.............................................................................. 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 27
C. Populasi dan Teknik Sampling.......................................................... 27
1. Populasi ....................................................................................... 27
2. Teknik Sampling ......................................................................... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 28
E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ................................. 29
F. Kisi-Kisi Penelitian ........................................................................... 30
G. Uji Validitas dan Reabilitas .............................................................. 31
H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 33
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 35
1. Uji Validitas dan Uji Reabilitas .................................................. 35
a. Uji Validitas ........................................................................... 35
b. Uji Reabilitas .......................................................................... 35
B. Analisis Data ..................................................................................... 38
1. Pemahaman Guru tentang Kakteristik Peserta Didik .................. 39
2. Pemahaman Guru dalam Menyusun Perancangan Kegiatan
Pembelajaran ............................................................................... 40
3. Pemahaman Guru dalam Pelaksanaan dan penerapan
Kegiatan pembelajaran ................................................................ 41
4. Pemahaman Guru dalam Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran ............................................................................... 42
C. Rekapitulasi Pemahaman Guru PAUD terhadap Kompetensi
Pedagogik .......................................................................................... 43
D. Pembahasan ....................................................................................... 44
1. Pemahaman Guru tentang Karakteristik Peserta Didik ............... 44
2. Pemahaman Guru dalam Perancangan Kegiatan Pembelajaran.. 45
3. Pemahaman Guru dalam Pelaksanaan dan penerapan
Kegiatan pembelajaran ................................................................ 46
4. Pemahaman Guru dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran ... 47
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 48
B. Saran .................................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 51
LAMPIRAN ................................................................................................... 53
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kerangka berpikir....................................................................................... 26
2. Kisi-kisi instrumen ..................................................................................... 31
3. Kategori Pemahaman Guru ........................................................................ 34
4. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Pemahaman Guru PAUD terhadap
Kompetensi Pedagogik bernomor ganjil (X) ............................................ 36
5. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Pemahaman Guru PAUD terhadap
Kompetensi Pedagogik bernomor genap (Y) ............................................. 36
6. Tabel Kerja Item Ganjil (X) dan Item Genap (Y) ...................................... 37
7. Persentase Pemahaman Guru tentang Karakteristik Peserta Didik ............ 39
8. Persentase Pemahaman Guru dalam Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran .............................................................................................. 40
9. Persentase Pemahaman Guru dalam Pelaksanaan dan Penerapan
Kegiatan Pembelajaran............................................................................... 41
10. persentase Pemahaman Guru dalam Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran .............................................................................................. 42
11. Persentase Rekapitulasi Pemahaman Guru PAUD terhadap Kompetensi
Pedagogik .................................................................................................. 43
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Instrumen Tes ............................................................................................. 55
2. Hasil Tes Pemahaman Responden Tentang Karakteristik Peserta Didik... 58
3. Hasil Tes Pemahaman Responden dalam Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran .............................................................................................. 59
4. Hasil Tes Pemahaman Responden dalam Pelaksanaan dan Penerapan
Kegiatan Pembelajaran............................................................................... 60
5. Hasil Tes Pemahaman Responden dalam Pelaksanaan Evaluasi
Pembelajaran .............................................................................................. 61
6. Rekaputulasi Nilai Karakteristik Peserta Didik ......................................... 62
7. Rekaputilasi Nilai Perancangan kegiatan Pembelajaran ............................ 63
8. Rekapitulasi Nilai Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ............................ 64
9. Rekapitulasi Nilai Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran ............................ 65
10. Tabel Uji Validitas ..................................................................................... 66
11. Permohonan Uji Validitas .......................................................................... 67
12. Permohonan Uji Validitas .......................................................................... 72
13. Surat Pengantar UPT Dinas Pendidikan Balik Bukit ................................ 77
14. Daftar PAUD di Kecamatan Balik Bukit .................................................. 78
15. Daftar nama guru dan kepala sekolah PAUD Kecamatan Balik Bukit ...... 79
16. Daftar nama Guru berkualifikasi S1 Kecamatan Balik Bukit .................... 82
17. Daftar Guru TK Negeri 1 Balik Bukit ....................................................... 83
18. Daftar Guru TK Negeri 2 Balik Bukit ....................................................... 84
19. Daftar Guru TK Kartika II-42 ................................................................... 85
20. Daftar Guru TK Nurul Islam Pasar Liwa ................................................... 86
21. Daftar Guru TK Aisyiyah Bustanul Athfal ................................................ 87
22. Daftar Guru TK Mazayatul Insaan ............................................................. 88
23. Surat Keterangan Judul .............................................................................. 89
24. Surat Izin penelitian ................................................................................... 90
25. Surat Balasan Penelitian ............................................................................. 96
26. Foto dokumentasi ....................................................................................... 103
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya mengubah prilaku yang dilakukan oleh
seorang guru dalam membangun karakter peserta didik guna
mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan dan masa depan yang
akan mendatang. Suyadi (2010:12) mengungkapkan :
Pendidikan Anak Usia dini merupakan serangkaian upaya sistematisdan terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepadaanak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melaluipemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan danperkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan untukmemasuki pendidikan lebih lanjut.
Untuk mencapai tujuan pendidikan dibutuhkan guru dan peserta didik,
khususnya Pendidikan Anak Usia Dini sangat diperlukan guru yang
professional dengan memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi yang
di persyaratkan, sehat jasmani, rohani/mental, dan sosial agar dapat
menyelenggarakan pembelajaran dengan baik serta dapat mengembangkan
segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Peran guru dalam
pendidikan sangat penting untuk menunjang keterlaksanaannya
pendidikan, seperti peraturan yang berkaitan dengan pendidik dalam
Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bab II pasal
4 yang berbunyi :
2
kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untukmelaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuanpendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Berdasarkan pasal guru dan dosen tersebut pendidik atau guru pada
Pendidikan Anak Usia Dini dituntut untuk menjadi tenaga pendidik yang
profesional sehingga dapat mengembangkan berbagai potensi anak sejak
dini agar menjadi optimal dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya dengan baik. Guru merupakan seorang pendidik yang
mempunyai peranan yang besar untuk mentransfer ilmu pengetahuan
sekaligus dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan
terhadap peserta didik. Seorang guru mempunyai tanggung jawab yang
tinggi untuk meningkatkan prestasi dan kemampuan anak didiknya, maka
dari itu guru dituntut untuk profesional dalam bekerja.
Kemampuan profesional seorang guru pada hakikatnya adalah berawal
dari keterampilan dasar dan pemahaman yang mendalam tentang anak
sebagai siswa, objek belajar, dan situasi kondusif berlangsungnya kegiatan
pembelajaran, dengan arti guru dapat melakukannya dengan profesional
dan dilakukan secara khusus dan dipersiapkan. Dengan begitu untuk
menjadi seorang guru PAUD yang profesional, guru harus memiliki dan
memahami 4 kompetensi dasar guru, yakni kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi perofesional dan kompetensi sosial.
kompetensi guru harus ditingkatkan dengan cara melakukan aktivitas
secara terencana untuk menjaga dan meningkatkan pengetahuan, sikap,
3
perbuatan, dan keterampilan guru yang terkait dengan tugasnya sebagai
pengajar dan pendidik, sehingga proses pembelajaran dan pendidikan
berjalan efektif. Guru di harapkan menjalankan tugasnya secara
profesional dengan memiliki dan menguasai keempat kompotensi.
Kompetensi yang di miliki guru sungguh ideal sebagaimana tergambar
dalam peraturan pemerintahan. Guru PAUD berperan untuk membimbing
dan membina kepada anak didiknya tidak hanya sekedar mengajar tetapi
juga mencermati dan mengamati setiap perkembangan anak, memahami
karakteristik peserta didik, merancang kegiatan pembelajaran serta
melakukan evaluasi pembelajaran. Maka dari itu, guru harus menguasai
kompetensi pedagogik karena seorang guru profesional mampu
mengetahui serta mengerti bagaimana karakteristik peserta didik,
penerapan pembelajaran, menyusun RPPH, RPPM, dan memahami
pelaksanaan evaluasi pembelajan.
Kenyataannya yang terjadi berdasarkan dengan hasil Pra Penelitian yang
telah dilakukan terhadap beberapa guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) berlatar belakang S1 di Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat
ditemukan sebagian besar guru belum memahami kompetensi pedagogik
yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan guru belum melakukan kegiatan bermain seraya belajar, guru
juga tidak memprioritaskan perencanaan pembelajaran (RPPH) setiap
pelaksanaannya. Dalam melaksanakan pembelajaran bersifat spontan tanpa
adanya perencanaan tertulis, sehingga pelaksanaan dan tujuan
4
pembelajaran tidak tercapai secara maksimal. Guru selalu mengandalkan
buku LKS dan memfokuskan kegiatan membaca, menulis, berhitung
(calistung) setiap harinya, serta guru juga belum melakukan evaluasi pada
saat pembelajaran berlangsung. Hal tersebut mungkin disebabkan karena
kualifikasi pendidikan yang dimiliki guru tidak semuanya berasal dari
lulusan PG-PAUD, serta jarangnya guru mengikuti pelatihan-pelatihan
yang dapat menunjang kompetensinya dalam meningkatkan kinerjanya.
Dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti ingin mengadakan
penelitian lebih jauh dengan mengambil judul penelitian “Pemahaman
Guru PAUD Terhadap Kompetensi Pedagogik Di Kecamatan Balik Bukit
Lampung Barat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian dapat
diidentifikasikan ke dalam beberapa hal seperti:
1. Sebagian besar guru tidak berlatar belakang S1 PG-PAUD
2. Sebagian besar guru tidak menggunakan perencanaan pembelajaran
(RPPH) dalam pelaksanaan pembelajarannya
3. Guru selalu menfokuskan kegiatan membaca, menulis dan berhitung
(calistung) setiap harinya
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi masalah yaitu pemahaman guru PAUD terhadap
kompetensi pedagogik di Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat tahun
2017.
5
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi di atas, maka rumusan masalah
yang peniliti ajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pemahaman guru tentang karakteristik peserta didik?
2. Bagaimana pemahaman guru dalam perencanaan kegiatan
pembelajaran?
3. Bagaimana pemahaman guru dalam pelaksanaan dan penerapan
kegiatan pembelajaran?
4. Bagaimana pemahaman guru dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan pemahaman guru tentang karakteristik peserta
didik
2. Untuk mendeskripsikan pemahaman guru dalam perencanaan kegiatan
pembelajaran
3. Untuk mendeskripsikan pemahaman guru dalam pelaksanaan dan
penerapan kegiatan pembelajaran
4. Untuk mendeskripsikan pemahaman guru dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran
6
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu :
1. Secara teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan
disiplin ilmu pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini
(PAUD).
2. Secara Praktis
a. Manfaat bagi guru
Dapat memberikan pemahaman mengenai pemahaman kompetensi
pedagogik yang harus dimiliki oleh setiap guru dan dapat
memperbaiki kinerja guru dalam mengajar.
b. Manfaat bagi kepala sekolah
Dapat memberi masukan kepada kepala sekolah untuk
mengikutsertakan guru-guru dalam setiap pelatihan tentang
pendidikan anak usia dini.
c. Manfaat Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat diharapkan mampu membantu peneliti untuk
menyelesaikan skripsi ini dan menambah pengetahuan tentang
manfaat kompetensi profesional bagi guru dan mengerti kinerja
guru yang baik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Profesionalisme Guru
Guru merupakan tenaga pendidik yang memiliki kewajiban untuk
membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran karena
peran seorang guru sangat berpengaruh pada keberhasilan suatu
pembelajaran. Guru dituntut untuk mempunyai kewenangan mengajar
berdasarkan kualifikasinya sebagai tenaga pengajar dan Sebagai tenaga
pendidik setiap guru harus memiliki kemampuan profesional dalam bidang
pembelajaran, dengan kemampuan tersebut guru dapat melaksanakan
perannya. Menurut Ali Mudlofir (2012:5) profesionalitas adalah :
suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesiterhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yangmereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.
Berdasarkan pendapat diatas profesionalitas berarti kualitas dari sikap
pengetahuan yang dimiliki untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal. Menurut D. hazkew dan Jonathan C.
MC Lendon dalam (Haenilah, 2017:31) menjelaskan bahwa
“profesionalisme guru tergambar pada kondisi kelasnya, kondisi belajar
siswanya, dan prestasi belajar siswanya dan guru juga harus mampu
menjawab pertanyaan filosofis dan sekaligus psikologinya”.
8
Mengacu pada pendapat tersebut, seseorang yang profesional dapat dilihat
dari kualitas sikap pengetahuan kompetensi yang layak untuk mengajar
dan menjalankan tugasnya, karena kedudukan guru sebagai tenaga
profesionalisme berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru
sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut Yufiarti (2009:4.21) “guru profesional tidak akan pernah berhenti
menghasilkan produk, mengkaji, belajar, mengalami perubahan dan
menjadi profesional”. Proses menjadi professional akan berlangsung
secara terus-menerus dan guru juga akan mempertimbangkan kariernya
secara objektif dan kualifikasi yang diperlukan untuk posisi yang
menuntut tanggung jawab yang lebih besar. Allen dan catron dalam
Yufiarti (2009:417) mengemukakan “guru profesional yang memiliki
kompetensi merupakan faktor paling penting dalam melaksanakan
program yang berkualitas tinggi”.
Berdasarkan pendapat diatas guru profesional merupakan profesi yang
didambakan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Guru yang profesional mampu memikul dan melaksanakan tanggung
jawab sebagai guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa,
Negara, dan agamanya dan guru profesional mempunyai tanggung jawab
pribadi sosial, intelektual, moral, dan spiritual.
B. Pemahaman Guru
Pemahaman adalah kemampuan mengetahui dan mengingat sesuatu dari
berbagai aspek, pemahaman umumnya mendapat penekanan dalam proses
9
belajar mengajar yang ditandai kemampuan menjelaskan atau
mendefinisikan suatu informasi dengan kata-kata sendiri. Pemahaman
merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya
dalam orang lain, serta suatu proses bertahap yang mempunyai
kemampuan tersendiri seperti menerjemahkan, menginterprestasi,
eksplorasi, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Pemahaman dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata
“paham” yang berarti menjadi benar. Jika seseorang mengerti dan mampu
menjelaskan sesuatu dengan benar, maka orang tersebut dapat dikatakan
paham atau memahami. Untuk menciptakan pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan pendidikan anak usia dini tentu diperlukan guru yang
kompeten dibidangnya, yang memiliki pemahaman tentang anak usia dini
itu sendiri, pemahaman tentang prinsip-prinsip anak usia dini, karakteristik
anak usia dini. Menurut Bloom dalam (Anas Sudjiono 2007:49) segala
upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah dalam ranah kognitif. Dalam
ranah kognitif memilki enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang
yang terendah sampai dengan jenjang yang paling tertinggi. Keenam
jenjang yang dimaksud adalah Pengetauan/hafalan/ingatan (knowledge),
pemahaman (comprehension), penerapan (application), Analisis (analisys),
sintesin (synthesisi), dan penilaian (evaluation). Sejalan dengan Anak
Sudjiono (2007:50) menyatakan :
Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan sesorang untukmengerti atau memahami sesuatu setelah itu diketahui dan diingat.Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dandapat melihatnya dari berbagai sudut. Seorang guru dikatakanmemahami sesuatu apabila ia memberikan penjelasan atau member
10
uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.
Mengacu pada hal tersebut pemahaman merupakam tingkatannya lebih
tinggi dari pengetahuan. Pemahaman bukan hanya sekedar berfikir, tetapi
berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan
ataupun kemampuan ekstrapolasi. pemahaman guru dikatakan memahami
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang
lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri yang
harus dimiliki seorang guru untuk dapat mengerti dan memahami sesuatu
hal, apabila seseorang dapat diketahui memahami, jika dapat memberikan
penjelasan dari informasi yang di dapat secara jelas dan lebih rinci dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Sedangkan menurut Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bab 1 pasal 1 ayat 1
menjelaskan bahwa:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, danmengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalurpendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan pendapat para ahli mengenai
pengertian pemahaman dan pengertian guru bahwa pemahaman guru
adalah kemampuan guru dalam menjabarkan serta menjelaskan suatu
materi/bahan dengan bidang tertentu, serta kemampuan guru mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, penddidikan dasar, dan pendidikan menengah dengan
11
menggunakan bahasa yang dimengerti dan dapat meniingkatkan
kemampuan pesert didik.
1. Ukuran Pemahaman
Pengukuran adalah suatu proses yang menghasilkan gambaran berupa
angka-angka mengenai tingkat ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh
individu. Pengukuran (measurement) dapat didefinisikan sebagai the
process by which information about the attributes or characteristics of
thing are determinited and differentiated (Orindo, 1998:2). Menurut
Allen & Yen dalam (Djemari Mardapi, 2000:1) mengungkapkan
“pengukuran sebagai penetapan sistematik untuk menyatakan keadaan
individu”. Kusaeri Suprananto (2012:4) juga menjelaskan bahwa:
pengukuran (measurement) merupakan cabang ilmu statisikaterapan yang bertujuan untuk membangun dasar-dasarpengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat mengahasilkantes yang berfungsi secara optimal, valid, dan reliabel. Pengukuranjuga didefinisikan sebagai sekumpulan aturan atau prosedur dalamkualifikasi terhadap atribut yang dapat mewakili objek, sifat, ataukarakteristik tertentu”.
Berdasarkan hal di atas bahwa, pengukuran merupakan suatu alat
pengukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan seseorang dalam suatu bidang tertentu yang dinyatakan
dalam bentuk angka-angka. Sehingga alat ukuran pemahaman dapat
diketahui melalui pengukuran dengan mengumpulkan data secara
pengamatan empiris yaitu proses pemberian angka dimana seseorang
telah mencapai karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-
aturan tertentu.
12
C. Hakikat Kompetensi Guru
1. Kompetensi Guru Secara Umum
Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa
Inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan yang
berarti kumpulan pengetahuan, perilaku, danm keterampilan yang
harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan
belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar. Menurut
Kunandar, (2011:52) :
kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dankemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadibagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilakukognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas
guru yang sebenarnya. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik
dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, seperti yang tertuang
dalam “Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan meliputi : “kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.” Selain
pembelajaran tersebut pendidik juga harus sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemapuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Sedangkan kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan
dengan ijazah dan atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Mulyasa dalam Jejen
Musfah, (2011:27) berpendapat sebagai berikut :
13
kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuanpersonal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secarakafah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakuppenguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik,pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi danprofesionalitas.
Senada dengan Mulyasa, Kunandar (2011:56) menjelaskan beberapa
kompetensi guru yang harus dipahami, meliputi :
1. Kompetensi Intelektual, yaitu berbagai perangkat pengetahuanyang ada dalam diri individu yang diperlukan untuk menunjangberbagai aspek kinerja sebagai guru
2. Kompetensi Fisik, yaitu perangkat kemampuan fisik yangdiperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas sebagai gurudalam berbagai situasi
3. Kompetensi pribadi, yaitu perangkat prilaku yang berkaitandengan kemampuan individu dalam mewujudkan dirinyasendiri sebagai pribadi yang mandiri untuk melakukantransformasi diri, identitas diri, dan pemahaman diri.
4. Kompetensi sosial, yaitu seperangkat prilaku tertentu yangmerupakan dasar dari pemahaman diri sebagai bagian yang takterpisahkan dari lingkungan sosial serta tercapainya interaksi,dan pemecahan masalah kehidupan sosial.
5. Kompetensi spiritual, yaitu pemahaman, penghayatan, sertapengalaman kaidah-kaidah keagaman.
Mengacu pada beberapa kompetensi guru tersebut merupakan
seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru
agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Seorang
guru perlu meningkatkan kompetensi yang dimiliki, dengan demikian
guru dapat menjalankan tugas kependidikannya dengan baik.
Kompetensi merupakan seperangkat ilmu serta keterampilan mengajar
guru di dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru sehingga
tujuan dari pendidikan bisa dicapai dengan baik sesuai dengan kriteria
dan bahan ajarnya. Kualifikasi kompetensi guru juga meningkat tidak
terlepas dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab. Tugas seorang
14
pendidik dengan mentranformasi nilai dan pembentukan pribadi,
sedangkan tugas seorang guru yaitu dengan mentrasformasi
pengetahuan dan keterampilan kepada siswanya, seperti yang telah
tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun
2005 tentang guru dan Dosen Pasal 20 mengenai tugas guru, yaitu :
1. Merencanakan pembelajaran, melaksananakan prosespembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasihasil pembelajaran.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dankompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembanganilmu penmgetahuan teknologi dan seni.
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasarpertimbanmgan jenis kelamin, agaman, suku, ras, dan kondisifisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status socialekonomi, peserta didik dalam pembelajaran. Dalam hal iniperhatian diberikan secara adil tanpa adanya perbedaan.
4. Menunjang tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dankode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Gurumempunyai tanggung jawab, yang dimana tanggung jawabnyatidak hanya menyampaikan ide-ide, akan tetapi guru jugamenjadi suatu wakil dari suatau cara hidup yang kreatif, suatusimbol kedamaian dan ketenangan.
Berdasarkan undang-undang tersebut dapat disimpulkan bahwa
seorang guru memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap profesinya
dimulai dari merancang kegiatan pembelajaran, melakukan kegiatan
pembelajaran serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru dituntut
memiliki kompetensi yang baik sehingga guru dapat menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dalam proses mendidik dan juga menjadi
tauladan kepribadian bagi siswanya.
Guru merupakan pendidik yang memberikan ilmu kepada siswanya,
guru juga menjadi pengelola dalam kegiatan proses belajar mengajar
15
dimana guru bertugas untuk mengarahkan kegiatan belajar dan
memberikan informasi yang bermanfaat untuk mencapai tujuan
pembelajaran dan meningkatkan mutu serta kualitas untuk pendidikan
selanjutnya, guru juga berperan menjadi pengganti orang tua ketika
siswa berada di sekolah. Seorang guru sangat berpengaruh dalam
keberhasilan siswanya karena seorang guru adalah salah satu sumber
utama sebagai pengantar informasi yang sangat baik.
Guru profesional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan
sekolah harus memiliki kompetensi-kompetensi yang dituntut agar
guru mampu melaksanakan tuganya dengan sebaik-baiknya. Tanpa
mengabaikan kemungkinan adanya perbedaan lingkungan sosial
cultural dari setiap institusi sekolah sebagai indikator maka guru akan
dinilai kompeten secara profesional, Hamalik (2006:38) menjelaskan
karakteristik untuk menjadikan guru profesional, yaitu :
1. Guru mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
2. Guru mampu melaksanakan peranan-peranannya secaraberhasil.
3. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuanpendidikan (tujuan instruksional) sekolah.
4. Guru mampu melaksanakn peranan nya dalam proses mengajardan mengajar dalam kelas.
Menjadikan guru yang profesional guru harus memiliki karakteristik
yang ditinjau dari berbagai segi tanggung jawab guru, fungsi dan
peranan guru, tujuan pendidikan sekolah, dan peranan guru dalam
proses belajar mengajar.
16
2. Kompetensi Guru PAUD
Kompetensi guru paud merupakan kompetensi penting yang dimiliki
seorang guru paud karena sangat berpengaruh dalam melakukan
pembelajaran. Seperti yang tertuang pada “Undang-undang No 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan bahwa guru harus
menguasai: “1) Kompetensi pedagogik, 2) Kompetensi Profesional, 3)
Kompetensi sosial, dan 4) Kompetensi kepribadian.” Muara dari
keempat kompetensi tersebut akan tergambar ketika guru
mengembangkan pembelajaran. Ketika guru dihadapkan pada sosok
anak usia dini maka apapun yang diucapkannya, yang dicontohkannya,
yang dijelaskannya itulah yang ditiru oleh anak dan pembelajaran pada
anak usia dini melalui sesuatu yang dapat dialaminya secara langsung.
Sebagaimana dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia No. 137 tahun 2014 Tentang Standar Pendidikan
Anak Usia Dini mengungkapkan :
Pendidikan anak usia dini merupakan tenaga profesional yangbertugas merencanakan, melaksanakan pembelajaran, dan menilaihasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pelatihanpengasuhan dan perlindungan.
Mengacu pada pendapat diatas tenaga kependidikan anak usia dini
merupakan tenaga yang bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Pendidik atau guru anak usia dini memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi yang diperyaratkan, sehat jasmani, rohani/mental, dan
17
sosial. Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru PAUD
menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 137 tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Kompetensi Pedagogik
a. Mengorganisasikan aspek perkembangan sesuai dengan
karakteristik anak usia dini
b. Menganalisis teori bermain sesuai aspek dan tahapan
perkembangan, kebutuhan, potensi, bakat, dan minat anak
usia dini
c. Merancang kegiatan pengembangan anak usia dini
berdasarkan kurikulum
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik
e. Memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang
mendidik
f. Mengembangkan potensi anak usia dini untuk
pengaktualisasian diri
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan satuan
h. Menyelenggarakan dan membuat laporan penilaian,
evaluasi proses dan hasil belajar anak usia dini
i. Menentukan lingkup sasaran asesmen proses dan hasil
pembelajaran pada anak usia dini
j. Menggunakan hasil penilaian, pengembangan dan evaluasi
program untuk kepentingan pengembangan anak usia dini
18
k. Melakukan tindakan reflex, korektif dan inovatif dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil pengembangan
anak usia dini
2. Kompetensi Kepribadian
a. Bertindak sesuai dengan norma, agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi anak usia dini dan masyarakat
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, bijaksana, dan berwibawa
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa
percaya diri, dan bangga menjadi guru
e. Menjunjung kode etik guru
3. Kompetensi Profesional
a. Mengembangkan materi, struktur dan konsep bidang
keilmuan yang mendukung serta sejalan dengan kebutuhan
dan tahapan perkembangan anak usia dini
b. Merancang berbagai kegiatan pengembangan secara kreatif
sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia dini
c. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan
dengan melakukan tindakan reflektif
4. Kompetensi Sosial
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak
diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama,
19
ras, suku, kondisi fisik, latar keluarga, dan status social
ekonomi
b. Berkomunikasi secara efektif, simpatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat
c. Beradaptasi dalam keanekaragaman sosial budaya bangsa
Indonesia
d. Membangun komunikasi profesi
Peraturan pemerintah tersebut menjelaskan bahwa setiap guru PAUD
harus memiliki empat kompetensi seperti yang telah dijelaskan diatas
yaitu kompetensi pedagogik dimana kompetensi adalah kemampuan
guru dalam mengolah kegiatan pembelajaran dimulai dari merancang,
melaksanakan sampai pada tahap evaluasi datau penilaian, kompetensi
kepribadian berkaitan dengan kemampuan guru dalam berprilaku dan
bersikap didepan siswa maupun masyarakat, karena seorang guru harus
menjadi contoh tauladan bagi siswanya, kompetensi profesional
berkaitan dengan kemampuan guru dalam bersikap profesional
terhadap profesinya baik dalam merancang maupun menerapkan ilmu
yang guru miliki, dan kompetensi sosial adalah kemampuan guru
untuk menempatkan posisinya sebagai seorang yang mampu
membangun komunikasi yang baik terhadap siswa maupun masyarakat
serta mudah beradaptasi didalam kondisi siswa yang berbeda-beda.
Mewujudkan guru PAUD yang professional maka kualifikasi pendidik
atau guru pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sesuai
20
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan republic Indonesia No.
137 Tahun 2014 yaitu memiliki akademik sekurang-kurangnya
Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) dibidang Pendidikan Anak
Usia Dini ( S-1/ D-IV PG-PAUD), atau kependidikan lain yang
relevan, atau psikologi yang diperoleh dari program studi terakreditasi
dan memiliki sertifikat pendidikan profesi guru (PPG) PAUD atau
sekurang-kurangnya telah mendapat pelatihan Pendidikan Anak Usia
Dini. Selain kualifikasi tersebut pendidik juga harus memahami
kompetensi guru yang telah ditetapkan
3. Kompetensi Pedagogik Guru PAUD
kompetensi pedagogik merupakan salah satu dari kompetensi yang
harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun tanpa
terkecuali Pendidikan Anak Usia Dini dengan tidak mengesampingkan
kompetensi lainnya seperti kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial. Secara teoritis ke empat jenis
kompetensi tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain karena
saling menjalin secara terpadu dalam diri guru.
Pedagogik sendiri berasal dari kata Yunani “paedos”, yang berarti anak
laki – laki dan “agagos” artinya mengantar, membimbing. Jadi
pedagogik secara harafiah berarti pembantu anak laki – laki pada
jaman Yunani kuno, yang pekerjaannya mengantarkan anak
majikannya ke sekolah. Kemudian secara kiasan pedagogic adalah
seorang ahli yang membimbing anak kearah tujuan hidup tertentu.
21
Menurut Hoogveld dalam (Sadullah, 2011:2) pedagogik adalah ilmu
yang mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu,
yaitu supaya ia kelak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas
hidupnya.
Kompetensi pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang
mutlak perlu dikuasi guru. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi
pedagogik itu yang membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan
menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta
didik. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:88) dalam
Musfah (2011:31) menjelaskan bahwa :
“kemampuan dalam mengelola peserta didik yang meliputi:pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahamantentang peserta didik, pengembangan kerikulum/silabus/,perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yangmendidik dan dialigis, evaluasi hasil belajar, dan pengembanganpeserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yangdimilikinya”.
Berdasarkan kutipan dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa pedagogik adalah ilmu yang harus dikaji dan dipelajari oleh
orang dewasa kelak anak mampu secara mandiri menyelesaikan tugas
hidupnya. Seorang guru yang mempunyai kompetensi ini dapat dilihat
dari tingkat keberhasilan proses dan hasil peserta didiknya.
Menurut Shulman dalam (Haenilah 2017:33) mengungkapkan
pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh guru secara akademik
guru dituntut untuk memiliki :
22
a) Pengetahuan tentang materi pelajaran dan tujuannya yaitu guru
harus berupaya menguasai materi dan menyiapkan dari
berbagai sumber yang relevan dengan tujuan, dan pada
prosesnya siswa diberi kebebasan bereksplorasi, mecari bahkan
membuktikannya melalui berbagai percobaan.
b) Pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
mengajar yaitu pengetahuan tentang mengajar yang mampu
menciptakan kondisi pembelajaran yang memudahkan sisw
untuk belajar.
c) Pengetahuan tentang siswa dan perkembangannya yaitu belajar
bukan hanya melibatkan fisik tetapi juga mental karena guru
harus paham betul tentang karakteristik dan perkembangan
siswa diusianya.
Berdasarkan uraian di atas kompetensi pedagogik bukanlah hanya
sekedar menguasai bahan ajar atau mengetahui sejumlah keterampilan
mengajar akan tetapi juga menguasai seluruh aspek yang menjadi satu
kesatuan dan juga menguasai pengetahuan dasar dalam mengajar.
Menurut Haenilah (2017:37) mengungkapkan “kompetensi pedagogik
tidak dapat didefinisikan sekedar suatu tindakan seorang profesional,
tetapi meliputi serangkaian kemampuan (capabilities) yang
diekpresikan melalui suatu tindakan”. Konsep tersebut
menggambarkan bahwa kompetensi pedagogik memiliki makna yang
sangat kompleks dan adaptif sebab sejumlah konsep dan keterampilan
yang dapat membangun kompetensi pedagogik.
23
Kompetensi pedagogik sangat memiliki peran yang besar karena
hampir dapat dipastikan keberhasilan seorang guru dalam menjalankan
proses pembelajaran banyak dipengaruhi oleh kompetensi pedagogik
mereka. Kompetensi pedagogik guru PAUD menurut Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137
Tahun 2014, sebagai berikut :
1. Mengorganisasikan aspek perkembangan sesuai dengankarakteristik anak usia dini
2. Menganalisis teori bermain sesuai aspek dan tahapanperkembangan, kebutuhan, potensi, bakat dan minat anak usiadini
3. Merancang kegiatan pengembangan anak usia dini berdasarkankurikulum
4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik5. Memanfaatkan teknologi, informasi dan kemonikasi untuk
kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yangmendidik
6. Mengembangkan potensi anak usia dini untuk pengaktualisasiandiri
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun8. Menyelenggarakan dan membuat laporan penilaian, evaluasi
proses dan hasil belajar anak usia dini9. Menentukan lingkup sasaran asesmen proses dan hasil
pembelajaran pada anak usia dini10. Menggunakan hasil penilaian, pengembangan dan evaluasi
program untuk kepentingan pengembangan anak usia dini
Berdasarkan uraian tersebut guru diharapkan memiliki kompetensi
pedadogik yang baik dalam menyusun rancangan pembelajaran dan
melaksanakannya sehingga dapat mengoptimalkan semua kegiatan
pembelajaran dan mengembangkan keterampilan yang aplikatif dalam
berinteraksi dengan anak.
24
D. Penelitian Relevan
1. Dadan Nugraha (2015) di Ciamis dengan judul “Kontribusi
Kompetensi Pedagogik Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja
Pengasuh Paud Di Kabupaten Ciamis” Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kompetensi pedagogik berkontribusi positif signifikan terhadap
kinerja pengasuh PAUD, motivasi berprestasi berkontribusi terhadap
kinerja pengasuh PAUD, dan kompetensi pedagogik dan motivasi
berprestasi secara bersama-sama (simultan) berkorelasi positif
signifikan terhadap kinerja pengasuh PAUD.
2. Puji hayati (2015) di Bandar Lampung dengan judul “Hubungan
Antara Penguasaan Konten Pedagogis dengan Pengelolaan
Pembelajaran Anak Usia Dini di PAUD Sekecamtan Way Halim Kota
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015” berdasarkan data hasil
penelitian kompetensi pedagogik guru sangat erat kaitannya dengan
hasil belajar anak usia dini sekecamatan Way Halim Kota Bandar
Lampung Tahun 2014/2015.
3. Leny Nuraini, Arifah Rianto (2017) di Cimahi dengan judul
“Efektivitas Diklat Berjenjang Tingkat Dasar Terhadap Peningkatan
Kompetensi Pedagogik Pendidik Paud (Studi Deskriptif Pada Pendidik
Paud Di Kota Cimahi)” berdasarkan data hasil penelitian bahwa Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar efektif dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik Pendidik PAUD di Kota Cimahi.
25
E. Kerangka Berpikir
Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran sangatlah penting, karena
peran guru tidak hanya sebagai pengajar, melainkan juga sebagai pendidik
dan pembimbing. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, diperlukan guru
yang memiliki kompetensi. Kompetensi guru yang dimaksud yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional
dan kompetensi sosial yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Menjadi
guru profesional bukan pekerjaan mudah apalagi dengan mutu guru yang
kurang baik dalam setiap aspeknya, maka guru diharapkan menjalankan
tugasnya dengan menguasai keempat kompetensi tersebut. Kualitas
Pendidikan Anak Usia Dini dapat tercermin dari bagaimana guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kompetensi
pedagogik guru PAUD meliputi pemahaman tentang karakteristik peserta
didik, perencanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dan kegiatan evaluasi pembelajaran. Kemudian guru di
tuntut untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya sebagai salah satu
wujud peningkatan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini tersebut. Dengan
demikian pemahaman guru terhadap kompetensi pedagogik merupakan
sebuah hal yang sangat penting dengan memiliki pengetahuan tidak
sekedar hanya mengajar tetapi juga mengerti perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, kerangka
pikir dalam penelitian ini sebagai berikut :
26
Tabel 1. Kerangka pikir Penelitian
Pemahaman Guru PAUD TerhadapKompetensi Pedagogik
1. Pemahaman tentang karakteristik peserta didik
2. Pemahaman dalam perancangan kegiatan
pembelajaran
3. Pemahaman dalam pelaksanaan dan penerapan
kegiatan pembelajaran
4. Pemahaman dalam pelaksanaan evaluasi
pembelajaran
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, Arikunto (2000:310)
mengemukakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya”
tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.Penelitian ini akan
mendeskripsikan pemahaman guru paud terhadap kompetensi pedagogik
di Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di PAUD yang ada di Kecamatan Balik Bukit
Lampung Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun
pelajaran 2017/2018
C. Populasi dan Teknik Sampling
1. Populasi
Menurut Sangadji (2010) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas subyek atau objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan, populasi bisa berupa subjek maupun objek penelitian.
28
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru PAUD di Kecamatan
Balik Bukit Lampung Barat yang berjumlah 66 orang guru.
2. Teknik Sampling
Dalam sebuah penelitian, teknik sampling merupakan bagian yang
sangat penting, karena dengan adanya teknik sampling peniliti dapat
dengan mudah menentukan sampel-sampel yang akan diteliti. Sigiarto
(2001:4) menyatakan bahwa sampel adalah “sebagian dari populasi
yang ingin diteliti, yang ciri-ciri dan keberadaannya diharapkan
mampu mewakili atau menggambarkan ciri-ciri dan keberadaan
populasi yang ada”.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan teknik Purposive Sampling. Sugiono (2014:124)
menyatakan bahwa “teknik pengambilan sampel ini digunakan untuk
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber
datanya adalah orang yang ahli makanan.
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil sampel 33 orang
guru dari 66 orang guru yang akan diteliti dengan kualifikasi
pendidikan sarjana (S1).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
29
1. Tes
Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes.
Menurut Arikunto (2010:193) “Tes adalah sederetan pernyataan atau
latihan serta alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelegensi, kemempuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok”. Teknik ini digunakan untuk memperoleh
data tentang pemahaman guru PAUD terhadap kompetensi pedagogik
di Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat.
E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1. Definisi Konseptual Variabel
Pemahaman guru PAUD terhadap kompetensi pedagogik yaitu suatu
pemahaman yang harus dimiliki guru PAUD dengan pemahaman
dalam mengelola peserta didik yang meliputi pemahaman wawasan
atau landasan kependidikan, pemahaman tentang peserta didik,
pengembangan kurikulum/silabus/, perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialigis, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi, yang di dalamnya mencakup kemampuan guru dalam
mengaplikasikan kompetensi pedagogik ke dalam pembelajaran.
2. Definisi Operasional Variabel
Pemahaman guru PAUD terhadap kompetensi pedagogik merupakan
suatu pemahaman yang harus dimiliki guru dalam melakukan
pembelajaran anak usia dini yang meliputi pemahaman peserta didik,
30
perencanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan dan penerapan
pembelajaran dan kegiatan evaluasi pembelajaran. Pemahaman guru
dalam mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif
F. Kisi-Kisi Instrumen
Berikut ini merupakan tabel kisi-kisi instrument soal penelitian
pemahaman guru PAUD terhadap kompetensi pedagogik adalah sebagai
berikut :
31
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen
Variabel Indikator Aspek yang dinilaiNo, Item
SoalPemahamanguru PAUDterhadapkompetensipedagogik
Pemahamantentangkarakteristikpeserta didik
a. Memahami karakteristikpeserta didik
b. Latar belakang pesertadidik
c. Kesulitan peserta didik
1 – 8
Pemahamandalamperancangankegiatanpembelajaran
a. Menyusun rancanganpembelajaran
b. Menyusun rencanapelaksanaanpembelajaran harian(RPPH)
c. Menyusun rencanapelaksanaanpembelajaran mingguan(RPPM)
d. Kerincian skenariopembelajaran
9 – 22
Pemahamandalampelaksanaan danpenerapankegiatanpembelajaran
a. Menerapkan kegiatanbermain yang mendidik
b. Menciptakan suasanabelajar yangmenyenangkan
23 – 30
Pemahamandalampelaksanaaanevaluasipembelajaran
a. Menganalisis evaluasipembelajaran
b. Memanfaatkan hasilevaluasi
31 – 40
G. Uji Validitas dan Reabilitas
1. Uji Validitas
Penelitian ini menggunakan pengujuan validasi yang dilakukan dengan
cara pengujian validitas isi (content validity). Sebelum digunakan
untuk penelitian, terlebih dahulu instrument dikonsultasikan dengan
ahlu yaitu pembimbing 1, 2 serta dosen PG_PAUD ibu Devi
32
Nawangsasi, M.Pd dan ibu Vivi Irzalinda, S.Si., M.Si. sebagai expert
judgement.
2. Uji Reabilitas
Uji coba instrumen tes dilakukan dengan maksud untuk mengetahui
validitas alat ukur yang digunakan, yaitu dengan menyebarkan
intrumen tes kepada 10 orang diluar responden. Hasil uji coba
instrument tes tersebut dibagi ke dalam item ganjil dan genap dengan
penyajian data sebagai berikut. (lihat bab IV).
Selanjutnya untuk mengetahui keefesien reabilitas seluruh item
digunakan rumus Sperman Brown dikemukanan oleh Suharsimi dan
Arikunto (2002:159) sebagai berikut:
2 (r1/21/2)r11 =
1 + (r1/21/2)
Keterangan :
r11 = reabilitas Instrumenr1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indexs korelasi antaran belahan
instrumen
Berdasarkan hesil pengolahan data tersebut, kemudian di korelasikan
dengan criteria reabilitas sebagai berikut:
0.95 – 1,00 = Reabilitas Tinggi
0,50 – 0,89 = Reabilitas Sedang
0,00 – 0,49 = Reabilitas Rendah
(manase Malo, 1986;:139)
33
H. Teknik Analisis Data
Setelah butir soal tes dinyatakan reliable dan valid, kemudian soal tes diisi
oleh guru yang menjadi sampel penelitian, untuk memperoleh hasil yang
akan menjadi sumber informasi kemudian hasil dari penelitian akan
dianalisis menggunakan analisis data kuantitatif yaitu menggunakan kata-
kata dalam kalimat serta angka dalam kalimat secara sistematis.
Selanjutnya disimpulkan untuk mengolah dan menganalisis data dengan
menggunakan rumus yang di kemukakan oleh Sutrisno Hadi (2005:39)
yaitu :
−i =Keterangan :
i = Interval
NT = Nilai Tertinggi
NR = Nilai Terendah
K = Kategori
Penentuan tingkat presentasi digunakan rumus yang dikemukakan oleh
Muhammad Ali (2005:184) sebagai berikut :
Fp = x 100%N
Keterangan :
P = besarnya Presentasi
F = Jumlah skor yang diperoleh diseluruh item
N = jumlah perkalian seluruh item dengan responden
34
Maka, berikut ini merupakan tabel kategori yang menjadi acuan untuk
mendeskripsikan pemahaman guru PAUD terhadap kompetensi
profesional.
Tabel 3. Kategori Pemahaman Guru
Sumber : mengacu pada rumus interval (Hadi, 178:2006)
Interval Kategori
75,1 – 100 Sangat paham
50,1 - 75,0 Paham
25,1 - 50,0 Belum Paham
0-25,0 Tidak Paham
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pemahaman tentang kerekteristik peserta didik mayoritas guru belum
paham baik tentang karekteristik peserta didik, latar belakang peserta
didik maupun kesulitan peserta didik. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pemahaman guru terhadap kompetensi pedagogik.
2. Pemahaman dalam perancangan kegiatan pembelajaran mayoritas guru
sudah paham baik dalam menyusun rancangan pembelajaran,
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH),
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM)
maupun kerincian skenario pembelajaran. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pemahaman guru terhadap kompetensi pedagogik.
3. Pemahaman dalam pelakasanaan dan penerapan kegiatan pembelajaran
mayoritas guru sudah paham baik dalam menerapkan kegiatan bermain
yang mendidik dan juga menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pemahaman guru terhadap kompetensi pedagogik.
49
4. Pemahaman dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran mayoritas guru
belum paham baik dalam menganalisis evaluasi pembelajaran dan
memanfaatkan hasil evaluasi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pemahaman terhadap kompetensi pedagogik.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka dapat
diajukan saran-saran untuk meningkatkan pemahaman guru PAUD
terhadap kompetensi pedagogik di Kecamatam Balik Bukit Lampung
Barat yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah memfasilitasi guru untuk mengikuti kegiatan-
kegiatan seminar yang diselenggarakan oleh pemetintah atau lembaga
lain mengenai kompetensi guru agar dapat meningkatkan pemahaman
dalam melakukan pembelajaran.
2. Bagi Guru
Hendaknya guru mencari informasi mengenai kompetensi guru
khususnya kompetensi pedagogik baik mencari di internet ataupun
sosialisasi-sosialisasi yang ada.
3. Bagi Dinas Pendidikan
Bagi dinas pendidikan diarankan untuk menyelenggarakan
peningkatan kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogik
pendidikan anak usia dini.
50
4. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti diharapkan dapat menyempurnakan kekurangan yang ada
pada penelitian ini da penelitian selanjutnya yang relevan, sehingga
dapat menjadi referensi yang baik penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- - - - - - - - - - - - - - -. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT BumiAksara
Arikunto dan Abdul. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Sinar GrafikaOffset.
Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, Sutrisno. 2005. Metodologi Penelitian. Jogjakarta: Andi Ofset.
- - - - - - - - - - -. 2006. Metodologi Penelitian. Jogjakarta: Andi Ofset.
Haenilah. E. Y. 2017. Kompetensi Pedagogik. Lampung: Pusaka Media.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Refika.
Hamzah B. Uno. 2008. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi, dan ReformasiPendidikan di Jakarta. Jakarta: Bumi Aksara.
Hayati. 2015. Hubungan Antara Penguasaan Konten Pedagogis denganPengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini di PAUD Sekecamtan WayHalim Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015.Tersedia dihttp://jurnal.fkip.unla.ac.id/index.php/PAUD/article/view/9387
Ibrahim. 2006. Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar. Jakarta: BumiAksara.
Kunandar. 2011. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mudlofir, Ali. 2012. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) danBahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Rajawali Pers.
Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan sertifikasi Guru. Bandung: PT RemajaRosda karya.
Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana.
52
Nugraha. 2015. Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi BerprestasiTerhadap Kinerja Pengasuh PAUD di Kabupaten Ciamis. Tersedia dihttp://ejournal.upi.edu/index.php/agapedia/article/download/9356/5733
Nuraini, Rianto. 2017. Efektivitas Diklat Berjenjang Tingkat Dasar TerhadapPeningkatan Kompetensi Pedagogik Pendidik Paud (Studi Deskriptif PadaPendidik Paud Di Kota Cimahi. Tersedia di http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/p2m/article/view/388
Peraturan Pemerintah Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor137Standar Nasional Pendidikan AnakUsia Dini
Sadulloh, Uyoh, dkk. 2011. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung. Alfabeta
Sangadji, M Etta dan Ahophia. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta. CVAndi.
Sudijono, A. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.
Sugiarto. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sujiono. 2007. Metode Pengembangan Kognitif. Universitas Terbuka. Jakarta
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: Bintang Pustaka Abadi.
Undang-undang Republik Indonesia, No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Yufiarti. 2009. Profesionalitas Guru PAUD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yuliani dan Bambang. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.Jakarta: Indeks.