PELAYANAN PASIEN
-
Upload
rini-mafulatun-nisa -
Category
Documents
-
view
56 -
download
6
description
Transcript of PELAYANAN PASIEN
PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ABDOER RAHEM
jl. Anggrek No.68 Telp (0338)673293-675116 Fax (0338)671028
SITUBONDO 68312
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO
Nomor : 445/03.3/431.604/Akred.4.1/2015
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO
Menimbang : a. Bahwa untuk menyelenggarakan kegiatan rumah sakit agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna berjalan sesuai standar, aman, dan
berkualitas, serta untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dan melindungi
keselamatan pasien, maka diperlukan suatu Kebijakan Pelayanan Pasien di RSUD dr.
Abdoer Rahem Situbondo;
b. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan dalam diktum a sebagaimana tersebut, perlu
ditetapkan Kebijakan Pelayanan Pasien di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo
dengan Surat Keputusan Direktur.
Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
c. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1419/Menkes/Per/X/2005
tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik
dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
g. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2011 tentang Keperawatan;
h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/Menkes/Per/III/2008
tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/IV/2011
tentang Rekam Medis;
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011
tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit;
k. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
l. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005
tentang Pedoman Audit Medis Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Surat Keputusan Direktur tentang Kebijakan Pelayanan Pasien di RSUD dr. Abdoer
Rahem Situbondo;
Kedua : Kebijakan Pelayanan Pasien di RSUD dr. Abdoer rahem Situbondo sebagaimana
disebutkan dalam diktum Pertama terlampir dalam lampiran Surat Keputusan Direktur
ini.
Ketiga : Surat Keputusan Direktur sebagaimana disebutkan dalam diktum Pertama dan
penjabarannya dalam diktum Kedua Surat Keputusan ini ditetapkan sebagai panduan
dalam penyelenggaraan kegiatan Pelayanan Pasien di RSUD dr. Abdoer Rahem
Situbondo;
Keempat : Biaya yang timbul akibat pelaksanaan Surat Keputusan Direktur ini dibebankan kepada
anggaran RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo;
Kelima : Surat Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila didalam
penetapan Surat Keputusan ini terdapat kekeliruan, akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : S I T U B O N D O
Pada tanggal : 02 Januari 2015
Direktur
RSUD dr. Abdoer Rahem
dr. TONY WAHYUDI,M.KesNIP. 19630210 199011 1 001
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSUD dr. Abdoer
Rahem Situbondo
Nomor : 445/03.3/431.604/2015
Perihal : Kebijakan Pelayanan Pasien di RSUD dr.
Abdoer Rahem Situbondo
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO
1. Semua pelayanan medis yang diberikan kepada pasien di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo wajib
mengacu pada Kebijakan Pelayanan Medis;
2. Semua pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo
wajib mengacu pada Kebijakan Pelayanan Keperawatan;
3. Semua PPA (Profesional Pemberi Asuhan) lainnya, yaitu analis, radiolog, praktisi farmasi, nutrisionis,
dan fisioterapis wajib mengacu pada kebijakan masing-masing unit atau instalasi dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.
4. Semua PPA wajib mendokumentasikan asuhannya pada Lembar Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT) untuk memudahkan koordinasi antar PPA di instalasi rawat inap, kecuali
ICU,ICCU,PICU, dan NICU/Unit Perinatologi.
5. Semua PPA wajib memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, serta
dilaksanakan dalam 24 jam, baik hari kerja maupun hari libur;
6. Pelayanan kasus gawat darurat dilakukan di Instalasi Gawat darurat sesuai dengan asuhan kasus gawat
darurat;
7. Pasien yang mengalami atau berisiko mengalami nyeri diberikan asuhan sesuai dengan panduan
manajemen nyeri;
8. Pada pasien yang memerlukan bantuan hidup dasar, harus bias dilakukan resusitsi di semua unit
pelayanan dan selanjutnya dikirim ke Unit Pelayanan Intensif (ICU/ICCU/PICU/NICU);
9. Pada pasien yang memerlukan bantuan hidup dasar stadium terminal dan/atau dengan penyakit kronis
yang irreversible diberikan pelayanan pendampingan spiritual sesuai dengan agama dan budaya pasien;
10. Pasien yang memerlukan pelayanan hemodialisa sesuai dengan indikasi medic dilakukan hemodialisa
di unit hemodialisa;
11. Pasien yang memerlukan pelayanan darah dapat dilayani di Unit Transfusi Darah yang berkedudukan
di rumah sakit;
12. Pasien dengan penyakit manular drawat di ruang isolasi;
13. Pasien yang berisiko mengalami immunocompromize akibat penggunaan immunosuppressant dirawat
di ruang isolasi;
14. Pasien dengan restraint ditempatkan di ruang observasi yang terletak di dekat ruang petugas/ nurse
station;
15. Pada pasien dengan risiko tinggi
(anak-anak, lansia, dan/atau cacat), pemenuhan activity daily living dibantu oleh keluarga dengan
didampingi petugas;
16. Pada pasien yang berisiko disiksa (KDRT/child abuse), dilakukan pendampingan oleh petugas PPT;
17. Pasien tuna wisma dan/atau pasien gangguan mental yang mengalami gangguan fisik dirawat di unit
tersendiri yang berada dibawah KSM Bedah;
18. Apabila terjadi peluberan pasien rawat inap, maka paien ditempatkan dan dirawat sesuai dengan
kebijakan yang berlaku.
Situbondo, 02 Januari 2015
Direktur
RSUD dr. Abdoer Rahem
dr. TONY WAHYUDI,M.Kes.NIP. 19630210 199011 1 001