Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

download Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

of 6

Transcript of Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

  • 7/25/2019 Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

    1/6

    Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari:1. Pelayanan Antenatal

    Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu

    selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal

    yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuaistandar meliputi anamnesis, pemeriksaan isik (umum dan kebidanan), pemeriksaan

    laboratorium rutin dan khusus, serta inter!ensi umum dan khusus (sesuai risiko yang

    ditemukan dalam pemeriksaan). "alam penerapannya terdiri atas:a. #imbang berat badan dan ukur tinggi badan.

    b. $kur tekanan darah.%. &ilai Status 'i i (ukur lingkar lengan atas).d. $kur tinggi undus uteri.e. #entukan presentasi janin dan denyut jantung janin (" ).

    . Skrining status imunisasi #etanus dan berikan imunisasi #etanus #oksoid (##) biladiperlukan.

    g. Pemberian #ablet at besi minimal *+ tablet selama kehamilan.h. #est laboratorium (rutin dan khusus).i. #atalaksana kasus

    j. #emu i%ara (konseling), termasuk Peren%anaan Persalinan dan Pen%egahan

    Komplikasi (P-K) serta K pas%a persalinan.

    Pemeriksaan laboratorium rutin men%akup pemeriksaan golongan darah,

    hemoglobin, protein urine dan gula darah puasa. Pemeriksaan khusus dilakukan di

    daerah pre!alensi tinggi dan atau kelompok ber/risiko, pemeriksaan yang dilakukan

    adalah hepatitis , 0I , si ilis, malaria, tuberkulosis, ke%a%ingan dan thalasemia.

    "engan demikian maka se%ara operasional, pelayanan antenatal disebut lengkap apabila

    dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. "itetapkan pula

    bah a rekuensi pelayanan antenatal adalah minimal - kali selama kehamilan, dengan

    ketentuan aktu pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai berikut :

    a. 2inimal 1 kali pada tri ulan pertama. b. 2inimal 1 kali pada tri ulan kedua.%. 2inimal 3 kali pada tri ulan ketiga.

    Standar aktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin

    perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini aktor risiko, pen%egahan dan

    penanganan komplikasi. #enaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan

    antenatal kepada Ibu hamil adalah dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan

    pera at.

  • 7/25/2019 Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

    2/6

    3. Pertolongan PersalinanPertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang

    aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Pada kenyataan di

    lapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga kesehatan dan

    dilakukan di luar asilitas pelayanan kesehatan. 4leh karena itu se%ara bertahap seluruh

    persalinan akan ditolong oleh tenaga kesehatan kompeten dan diarahkan ke asilitas

    pelayanan kesehatan.

    Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal/hal sebagai berikut:

    a. Pen%egahan in eksi b. 2etode pertolongan persalinan yang sesuai standar.%. 2anajemen akti kala IIId. 2erujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.e. 2elaksanakan Inisiasi 2enyusu "ini (I2").

    . 2emberikan Injeksi it K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir.

    #enaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan pertolongan persalinan

    adalah : dokter spesialis kebidanan, dokter dan bidan.

    5. Pelayanan Kesehatan Ibu &i asPelayanan kesehatan ibu ni as adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu

    mulai 6 jam sampai -3 hari pas%a bersalin oleh tenaga kesehatan. $ntuk deteksi dinikomplikasi pada ibu ni as diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu ni as

    dengan melakukan kunjungan ni as minimal sebanyak 5 kali dengan ketentuan aktu:a. Kunjungan ni as pertama pada masa 6 jam sampai dengan 5 hari setelah persalinan.

    b. Kunjungan ni as ke dua dalam aktu 3 minggu setelah persalinan (7 8 1- hari).%. Kunjungan ni as ke tiga dalam aktu 6 minggu setelah persalinan (56 8 -3 hari).

    Pelayanan yang diberikan adalah :

    a. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu. b. Pemeriksaan tinggi undus uteri (in!olusi uterus).%. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per !aginam lainnya.d. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusi 6 bulan.e. Pemberian kapsul itamin A 3++.+++ I$ sebanyak dua kali , pertama segera setelah

    melahirkan, kedua diberikan setelah 3- jam pemberian kapsul itamin A pertama.. Pelayanan K pas%a salin

    #enaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan ibu ni as adalah

    dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan pera at.

    -. Pelayanan Kesehatan &eonatus

  • 7/25/2019 Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

    3/6

    Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang

    diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 5 kali,

    selama periode + sampai dengan 37 hari setelah lahir, baik di asilitas kesehatan

    maupun melalui kunjungan rumah.Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus meliputi:

    a. Kunjungan &eonatal ke/1 (K& 1) dilakukan pada kurun aktu 6 8 -7 am setelah

    lahir. b. Kunjungan &eonatal ke/3 (K& 3) dilakukan pada kurun aktu hari ke 5 sampai

    dengan hari ke 9 setelah lahir.%. Kunjungan &eonatal ke/5 (K& 5) dilakukan pada kurun aktu hari ke 7 sampai

    dengan hari ke 37 setelah lahir.

    Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonatus terhadap

    pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan masalah

    kesehatan pada neonatus. ;isiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 3- jam

    pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Sehingga jika

    bayi lahir di asilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tinggal di asilitas

    kesehatan selama 3- jam pertama. Pelayanan Kesehatan &eonatal dasar dilakukan

    se%ara komprehensi dengan melakukan pemeriksaan dan pera atan ayi baru aktor aktu dan transportasi merupakan hal

    yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi. 4leh karenanya "eteksi

    aktor risiko pada ibu baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat merupakan salahsatu upaya penting dalam men%egah kematian dan kesakitan ibu.

  • 7/25/2019 Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

    4/6

    >aktor risiko pada neonatus adalah sama dengan aktor risiko pada ibu hamil. Ibu

    hamil yang memiliki aktor risiko akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada

    neonatus."eteksi dini untuk Komplikasi pada &eonatus dengan melihat tanda/tanda atau

    gejala/gejala sebagai berikut :a. #idak mau minum atau menyusu atau memuntahkan semua

    b. ;i ayat Kejang%. ergerak hanya jika dirangsang rek ensi &apas ? 5+ @ menit dan 6+ @ menite. Suhu tubuh ? 5=,= B dan 59,= B

    . #arikan dinding dada ke dalam yang sangat kuatg. 2erintihh. Ada pustul Kuliti. &anah banyak di mata

    j. Pusar kemerahan meluas ke dinding perut.k. 2ata %ekung dan %ubitan kulit perut kembali sangat lambatl. #imbul kuning dan atau tinja ber arna pu%atm. erat badan menurut umur rendah dan atau ada masalah pemberian ASIn.

  • 7/25/2019 Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

    5/6

    dasar kemampuan keindraan, ber ikir, berbi%ara serta pertumbuhan mental intelektual

    yang intensi dan a al pertumbuhan moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting

    untuk mengoptimalkan ungsi/ ungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak.

    $paya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini

    menjadi sangat penting agar dapat dikoreksi sedini mungkin dan atau men%egah

    gangguan ke arah yang lebih berat. entuk pelaksanaan tumbuh kembang anak di

    lapangan dilakukan dengan menga%u pada pedoman Stimulasi, "eteksi dan Inter!ensi

    #umbuh Kembang Anak (S"I"#K) yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan di

    puskesmas dan jajarannya seperti dokter, bidan pera at, ahli gi i, penyuluh kesehatan

    masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya yang peduli dengan anak. Kematian bayi dan

    balita merupakan salah satu parameter derajat kesejahteraan suatu negara. Sebagian

    besar penyebab kematian bayi dan balita dapat di%egah dengan teknologi sederhana di

    tingkat pelayanan kesehatan dasar, salah satunya adalah dengan menerapkan

    2anajemen #erpadu alita Sakit (2# S), di tingkat pelayanan kesehatan dasar. ank

    "unia, 1**5 melaporkan bah a 2# S merupakan inter!ensi yang %ost e e%ti!e untuk

    mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan oleh In eksi Pernapasan Akut

    (ISPA), diare, %ampak, malaria, kurang gi i dan yang sering merupakan kombinasi dari

    keadaan tersebut.

    Sebagai upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian balita, "epartemenKesehatan ;I bekerja sama dengan D04 telah mengembangkan paket pelatihan

    2anajemen #erpadu alita Sakit (2# S) yang mulai dikembangkan di Indonesia sejak

    tahun 1**6 dan implementasinya dimulai 1**9 dan saat ini telah men%akup 55 pro!insi.

    Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan sehat.Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi:

    a. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 7 kali setahun yang ter%atat dalam

    uku KIA K2S. Pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan anak

    balita setiap bulan yang ter%atat pada uku KIA K2S. ila berat badan tidak naik

    dalam 3 bulan berturut/turut atau berat badan anak balita di ba ah garis merah harus

    dirujuk ke sarana pelayanan kesehatan. b. Stimulasi "eteksi dan Inter!ensi "ini #umbuh Kembang (S"I"#K) minimal 3 kali

    dalam setahun. Pelayanan S"I"#K meliputi pemantauan perkembangan motorik

    kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian minimal 3 kali pertahun

    (setiap 6 bulan). Pelayanan S"I"#K diberikan di dalam gedung (sarana pelayanan

    kesehatan) maupun di luar gedung.%. Pemberian itamin A dosis tinggi (3++.+++ I$), 3 kali dalam setahun.d. Kepemilikan dan peman aatan buku KIA oleh setiap anak balita.

  • 7/25/2019 Pelayanan dan jenis indikator KIA terdiri dari.docx

    6/6

    e. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan 2# S.

    7. Pelayanan K erkualitasPelayanan K berkualitas adalah pelayanan K sesuai standar dengan menghormati

    hak indi!idu dalam meren%anakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi

    dalam menurunkan angka kematian Ibu dan menurunkan tingkat ertilitas (kesuburan)

    bagi pasangan yang telah %ukup memiliki anak (3 anak lebih baik) serta meningkatkan

    ertilitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.Pelayanan K bertujuan untuk menunda (meren%anakan) kehamilan. agi Pasangan

    $sia Subur yang ingin menjarangkan dan atau menghentikan kehamilan, dapat

    menggunakan metode kontrasepsi yang meliputi:a. K alamiah (sistem kalender, metode amenore laktasi, %oitus interuptus).

    b. 2etode K hormonal (pil, suntik, susuk).%. 2etode K non/hormonal (kondom, AK"; I$", !asektomi dan tubektomi).

    Sampai saat ini di Indonesia %akupan peserta K akti (Bontra%epti!e Pre!alen%e

    ;ate BP;) men%apai 61,-E (S"KI 3++9) dan angka ini merupakan pen%apaian yang

    %ukup tinggi diantara negara/negara ASFA&. &amun demikian metode yang dipakai

    lebih banyak menggunakan metode jangka pendek seperti pil dan suntik. 2enurut data

    S"KI 3++9 akseptor K yang menggunakan suntik sebesar 51,6E, pil 15,3 E, AK";

    -,7E, susuk 3,7E, tubektomi 5,1E, !asektomi +,3E dan kondom 1,5E. 0al ini terkait

    dengan tingginya angka putus pemakaian ("4) pada metode jangka pendek sehingga

    perlu pemantauan yang terus menerus. "isamping itu pengelola program K perlu

    mem okuskan sasaran pada kategori P$S dengan G- terlaluH (terlalu muda, tua, sering

    dan banyak).

    $ntuk mempertahankan dan meningkatkan %akupan peserta K perlu diupayakan

    pengelolaan program yang berhubungan dengan peningkatan aspek kualitas, teknis dan

    aspek manajerial pelayanan K . "ari aspek kualitas perlu diterapkan pelayanan yang

    sesuai standard dan !ariasi pilihan metode K , sedangkan dari segi teknis perlu

    dilakukan pelatihan klinis dan non/klinis se%ara berkesinambungan. Selanjutnya aspek

    manajerial, pengelola program K perlu melakukan re!italisasi dalam segi analisis

    situasi program K dan sistem pen%atatan dan pelaporan pelayanan K . #enaga

    kesehatan yang dapat memberikan pelayanan K kepada masyarakat adalah : dokter

    spesialis kebidanan, dokter, bidan dan pera at.