PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

14
ISBN 978-623-7482-47-5 Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 162 PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN (SIMAJU) UNTUK GURU DI SMKN BALI MANDARA BULELENG Agus Aan Jiwa Permana 1 , Komang Setemen 2 , Ni Wayan Marti 3 , Ketut Agus Seputra 4 Kadek Suranata 5 ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN Dalam pengembangan dan perbaikan pendidikan vokasi di tanah air yang saat ini menjadi fokus kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) (Roosyana, 2019). Dana yang dikeluarkan pemerintah untuk mensupport hal ini sangatlah tinggi, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menganggarkan Rp. 1,78 Triliun untuk pelaksanaan program pendidikan vokasi industri pada tahun 2019 sebagai langkah strategis untuk membangun SDM yang kompeten untuk menghadapi perkembangan industri 4.0 (Pryanka, 2019). Atas dasar tersebut, maka seluruh sekolah vokasi memiliki tugas yang berat untuk memastikan lulusannya diterima di dunia industri. Namun di Kabupaten Buleleng, secara nyata hanya SMKN Bali Mandara yang menjadi pelopor untuk mempersiapkan dan memastikan lulusannya bekerja. Hal ini terungkap melalui wawancara dengan staff guru, dan kepala sekolah. Bahkan SMKN Bali Mandara sudah mempublikasikan kalimat tersebut pada sebuah berita online yang mengatakan bahwa Perbedaan SMKN dengan 1234 Jurusan Teknik Informatika FTK Undiksha; 5 Jurusan Bimbingan Konseling FIP Undiksha Email:[email protected] SMK Negeri Bali Mandara is one of the vocational schools that has strict targets for its graduates. Through outreach to SMK, only 6 students attended and were interested in continuing their studies. This is certainly not unusual, like other. Then the authors conducted in-depth interviews with staff teachers, who said that the school targets students to work after graduating. On another occasion, the author directly contacted the Principal of the Bali Mandara Vocational School and said the same thing, namely that at least 70% of students are targeted to work after graduation.There are problems faced by partners, namely in finding new prospective students. Currently, the paper-based selection process, interviews and specialization processes are carried out without any tests, so students tend to choose because of trends, not their abilities. So that the team was asked to conduct training and mentoring for teacher staff to use an online-based test through Simaju ganesha.com. Keywords: Specialization Test, Training, Assistance, Inventory Personal Survey, Career SMK Negeri Bali Mandara adalah salah satu sekolah vokasi yang memiliki target ketat terhadap lulusannya. Melalui sosialisasi ke SMK, hanya 6 orang siswa yang hadir dan tertarik untuk melanjutkan kuliah. Hal ini tentu tidak biasa, seperti sekolah lainnya. Kemudian penulis melakukan wawancara mendalam dengan staf guru, yang mengatakan bahwa sekolah menargetkan siswa dapat bekerja setelah lulus nanti. Pada kesempatan lain, penulis menghubungi langsung Bapak Kepala Sekolah SMKN Bali Mandara dan mengatakan hal yang sama yaitu minimal 70% siswanya ditargetkan bekerja setelah lulus. Terdapat permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu dalam mencari calon siswa baru. Saat ini proses seleksi berbasis paper based, wawancara dan proses peminatan dilakukan tanpa ada tes, sehingga siswa cenderung untuk memilih jurusan karena tren, bukan kemampuannya. Sehingga tim diminta untuk melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap staf guru untuk menggunakan tes peminatan jurusan melalui Simaju ganesha.com berbasis online. Kata kunci: Tes Peminatan, Pelatihan, Pendampingan, Inventory Personal Survey, Karir

Transcript of PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

Page 1: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 162

PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN (SIMAJU)

UNTUK GURU DI SMKN BALI MANDARA BULELENG

Agus Aan Jiwa Permana1, Komang Setemen2, Ni Wayan Marti3,

Ketut Agus Seputra4 Kadek Suranata5

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Dalam pengembangan dan perbaikan

pendidikan vokasi di tanah air yang saat ini

menjadi fokus kebijakan pemerintah untuk

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM) (Roosyana, 2019). Dana yang

dikeluarkan pemerintah untuk mensupport hal

ini sangatlah tinggi, melalui Kementerian

Perindustrian (Kemenperin) menganggarkan

Rp. 1,78 Triliun untuk pelaksanaan program

pendidikan vokasi industri pada tahun 2019

sebagai langkah strategis untuk membangun

SDM yang kompeten untuk menghadapi

perkembangan industri 4.0 (Pryanka, 2019).

Atas dasar tersebut, maka seluruh sekolah

vokasi memiliki tugas yang berat untuk

memastikan lulusannya diterima di dunia

industri.

Namun di Kabupaten Buleleng, secara

nyata hanya SMKN Bali Mandara yang

menjadi pelopor untuk mempersiapkan dan

memastikan lulusannya bekerja. Hal ini

terungkap melalui wawancara dengan staff

guru, dan kepala sekolah. Bahkan SMKN Bali

Mandara sudah mempublikasikan kalimat

tersebut pada sebuah berita online yang

mengatakan bahwa Perbedaan SMKN dengan

1234Jurusan Teknik Informatika FTK Undiksha; 5Jurusan Bimbingan Konseling FIP Undiksha

Email:[email protected]

SMK Negeri Bali Mandara is one of the vocational schools that has strict targets for its graduates.

Through outreach to SMK, only 6 students attended and were interested in continuing their studies. This is

certainly not unusual, like other. Then the authors conducted in-depth interviews with staff teachers, who said

that the school targets students to work after graduating. On another occasion, the author directly contacted the

Principal of the Bali Mandara Vocational School and said the same thing, namely that at least 70% of students

are targeted to work after graduation.There are problems faced by partners, namely in finding new prospective

students. Currently, the paper-based selection process, interviews and specialization processes are carried out

without any tests, so students tend to choose because of trends, not their abilities. So that the team was asked to

conduct training and mentoring for teacher staff to use an online-based test through Simaju ganesha.com.

Keywords: Specialization Test, Training, Assistance, Inventory Personal Survey, Career

SMK Negeri Bali Mandara adalah salah satu sekolah vokasi yang memiliki target ketat terhadap

lulusannya. Melalui sosialisasi ke SMK, hanya 6 orang siswa yang hadir dan tertarik untuk melanjutkan kuliah.

Hal ini tentu tidak biasa, seperti sekolah lainnya. Kemudian penulis melakukan wawancara mendalam dengan

staf guru, yang mengatakan bahwa sekolah menargetkan siswa dapat bekerja setelah lulus nanti. Pada

kesempatan lain, penulis menghubungi langsung Bapak Kepala Sekolah SMKN Bali Mandara dan mengatakan

hal yang sama yaitu minimal 70% siswanya ditargetkan bekerja setelah lulus. Terdapat permasalahan yang

dihadapi oleh mitra yaitu dalam mencari calon siswa baru. Saat ini proses seleksi berbasis paper based,

wawancara dan proses peminatan dilakukan tanpa ada tes, sehingga siswa cenderung untuk memilih jurusan

karena tren, bukan kemampuannya. Sehingga tim diminta untuk melakukan pelatihan dan pendampingan

terhadap staf guru untuk menggunakan tes peminatan jurusan melalui Simaju ganesha.com berbasis online.

Kata kunci: Tes Peminatan, Pelatihan, Pendampingan, Inventory Personal Survey, Karir

Page 2: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 163

SMA Bali Mandara walaupun berada dalam

lokasi yang sama adalah SMKN Bali Mandara

merupakan sekolah kejuruan dengan target

para siswa yang sudah dibekali dengan

keterampilan setelah tamat mampu

menciptakan kerja bukan pencari kerja

(Rhismawati, 2014). Pada tahun 2017, Jurusan

Teknik Informatika melakukan sosialisasi ke

SMA dan SMK Negeri Bali Mandara. Saat

bersamaan dari semua jumlah siswa yang

hadir, perwakilan siswa dari SMKN Bali

Mandara hanya berjumlah 6 Orang saja. Hal

ini sangat berbeda dengan tempat lain dan

dengan tahun sebelumnya saat sosialisasi

kesana, padahal saat itu tim bersama alumni

dari SMKN Bali mandara yang sudah menjadi

mahasiswa di prodi Manajemen Informatika.

Penulis mencoba menelusuri dan mencari

informasi terkait hal ini. Melalui informasi dari

salah satu guru mengatakan bahwa sekolah

lebih memprioritaskan siswa untuk bekerja

ketimbang melanjutkan ke Perguruan Tinggi,

namun di satu sisi bukan berarti menutup

peluang siswa untuk melanjutkan kuliah.

Gambar 1. Foto Dokumentasi Saat Sosialisasi yang dihadiri Siswa

Page 3: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 164

Gambar 2. Foto Siswa Saat Mengikuti Paper Based Test di SMKN Bali Mandara

Gambar 3. Siswa Mengikuti Tes Wawancara di SMKN Bali Mandara

Page 4: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 165

Gambar 4. Kunjungan Rumah (Home Visit) SMKN Bali Mandara

Melalui komunikasi langsung dengan

Bapak Kepala Sekolah SMKN Bali Mandara

yaitu Bapak I Wayan Agustiana, S.Pd., M.Pd.,

yang mengatakan bahwa target lulusan disana

70% bekerja setelah lulus kuliah. Seleksi yang

dilakukan oleh sekolah adalah masih

menggunakan paper based test (Gambar 2),

wawancara (Gambar 3), home visit (Gambar

4), dan basecamp (Gambar 5). Berdasarkan

diskusi singkat sekolah vokasi mendapat

tantangan untuk menghasilkan lulusan yang

siap bekerja di dunia industri dan memerlukan

inovasi dalam mewujudkan hal tersebut.

Sekolah membutuhkan alat bantu dapat

digunakan untuk melakukan seleksi saat

menjaring siswa yang kompeten untuk

mengambil jurusan yang sesuai dengan

kemampuannya bukan karena pengaruh orang

lain, ataupun ikut temannya karena tren

tertentu. Hal inilah yang menjadi permasalah

besar bagi sekolah vokasi, terutama saat

mencari siswa baru hanya untuk melengkapi

kuota saja, bukan karena kompetensinya

sehingga saat lulus nanti akan berpotensi

menjadi pengangguran.

Paper based test dilakukan untuk mengukur

kemampuan siswa secara knowledge bukan

kesukaannya terhadap minat. Hal ini menarik

penulis untuk menawarkan Tes Inventory Personal

Survey (TIPS) untuk membantu memberikan

rekomendasi jurusan yang tepat kepada siswa

berdasarkan hasil tes kepribadian yang dapat

membuat siswa menjawab tes tanpa disadari bahwa

hasilnya adalah menentukan jurusan apa yang

cocok untuk siswa tersebut. Setelah mengikuti tes,

siswa yang lolos akan diwawancara seperti Gambar

2, untuk memastikan bahwa siswa tersebut memang

memiliki niat untuk serius bersekolah dan

mengenyam pendidikan di SMK. Berdasarkan

observasi, di beberapa sekolah bahkan tidak

melakukan tes apapun untuk menjaring calon siswa,

yang hanya menggunakan administrasi saja.

Bagaimana dengan siswa yang sudah mengikuti tes

, namun kemampuannya tidak sesuai dengan

jurusan yang diambil. Hal ini tentu harus ada

kebijakan khusus yang diberlakukan ssekolah

karena tidak mungkin siswa tersebut dipaksa untuk

mengambil jurusan yang dia tidak sukai.

Berdasarkan wawancara, kasus seperti ini

juga dialami oleh kedua mitra sehingga diperlukan

melakukan bimbingan khusus terhadap siswa yang

bersangkutan yang melibatkan pihak guru dan

Page 5: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 166

orang tua siswa. Sehingga pada saat menerima

pelajaran di sekolah siswa tidak stress belajar,

karena tidak mampu mengikuti proses belajar

dengan baik karena kemampuan yang dimiliki tidak

sesuai dengan jurusannya. Hal khusus yang

dilakukan oleh pihak SMKN Bali Mandara adalah

melakukan kunjungan rumah (Gambar 3) dan

karantina (Gambar 4) karena merupakan sekolah

khusus untuk membantu siswa dari keluarga kurang

mampu dari seluruh Bali.

Gambar 5. Karantina (Bootcamp) di SMKN Bali Mandara

Gambar 6. Lab Komputer di SMKN

Page 6: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 167

Gambar 7. Ruang Belajar di SMKN

Permasalahan selanjutnya yang

disampaikan oleh mitra bahwa siswa memilih

jurusan karena ikut teman, dorongan dari orang

tua seperti yang terjadi di SMKN lainnya.

Banyak siswa pindah jurusan seenaknya

karena mengikuti temannya atau yang lebih

parah lagi adalah menghindar dari test tertentu

yang dilakukan di masing-masing prodi

padahal sebagai pre test untuk menentukan

apakah calon siswa kompeten dengan jurusan

yang dipilihnya. Hal ini sangat berbahaya

sekali karena akan berpengaruh kepada karir

mereka nanti di dunia kerja. Karena untuk

dapat suskses harus dengan memilih karir yang

sejalan dengan minat, untuk yang masih muda

janganlah takut untuk belajar dan mencoba

(Hasril, 2017).

Sangat penting disampaikan lebih awal saat

memilih jurusan, siswa diberikan pemetaan

arah karir. Sehingga siswa tahu ke arah mana

karir mereka setelah lulus nanti. Mereka akan

bekerja dimana, menjadi apa saja, dan

pekerjaan apa saja yang dapat mereka lama

serta peluang kerja setelah lulus nanti. Padahal

salah memilih jurusan akan berakibat fatal,

siswa yang salah memilih jurusan akan

berdampak pada ketidakmasimalan dalam

pekerjaan atau profesi yang akan digeluti

(Awaliyah, 2019). Selain itu, peran guru dalam

pembelajaran sangatlah penting dengan

ditunjang oleh fasilitas pendidikan seperti

laboratorium komputer, ruang belajar, serta

ruang bimbingan konseling seperti pada

Gambar 6-8.

Dalam P2M ini, akan melibatkan beberapa

tim dalam proses pelatihan dan pendampingan

dalam menerima siswa baru difokuskan pada

tim TI dan tim wawancara karena berhubungan

dengan penggunaan software TIPS serta

melibatkan wali kelas serta guru BK untuk

membantu pendampingan siswa yang memiliki

hasil tes yang belum sesuai dengan minat yang

diambil. Berikut adalah profil dari SMK N Bali

Mandara.

Profil Sekolah SMK N Bali Mandara

Kepsek : I Wayan Agustiana, S.Pd., M.Pd.

NIP : 19810514 200312 1 005

Alamat Sekolah : Jl. Air Sanih, Desa

Kubutambahan, Kec. Kubutambahan,

Kab. Buleleng, Bali

Tim TI&BK : 10 Orang (diprioritaskan

dalam Pelatihan)

Fasilitas : Lab Komputer, Ruang

Belajar, Ruang Konseling

Page 7: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 168

ANALISIS SITUASI

Melalui proses observasi ke sekolah dan

wawancara yang mendalam oleh tim P2M

dengan mitra, diperoleh informasi bahwa

kedua mitra sedang menghadapi permasalahan

dalam hal proses peminatan dalam melakukan

seleksi untuk mencari siswa baru,

memaksimalkan peran guru sebagai pendidik

dan pendamping di sekolah maupun dari luar

sekolah untuk membantu mengarahkan siswa

memiliki keterampilan sesuai dengan yang

diharapkan saat lulus, kemudian penentuan

arah karir dari siswa sehingga tidak bingung

mau bekerja dimana dengan kemampuan apa

yang harus dimiliki.

Sehingga untuk membantu

permasalahan tersebut, akan dilaksanakan

program pengabdian tentang pelatihan aplikasi

peminatan untuk membantu dalam proses

penjurusan di SMK Bali Mandara. Mengingat

kondisi yang belum stabil karena COVID 19,

sasaran peserta pelatihan yang awalnya adalah

seluruh panitia yang terlibat dalam penerimaan

siswa baru, di prioritaskan pada tim TI dan

Guru BK yang berjumlah 10 Orang. Sehingga

proses pelatihan aplikasi dapat dilakukan

sementara dengan daring dan apabila sudah

normal baru dilaksanakan pendampingan

secara langsung.

Tingkat kemampuan peserta sudah

terbiasa menggunakan perangkat TI karena

merupakan tim TI dan kemampuan guru di

SMK Bali Mandara sesuai dengan observasi

sudah terbiasa menggunakan TI. Sehingga

proses pengabdian secara daring di tengah

pandemi seperti ini memungkinkan untuk

dilaksanakan dengan aman sesuai dengan

aturan yang berlaku. Keberadaan Lab

Komputer dan Konseling juga sangat

menujang untuk implementasi proses seleksi di

kemudian hari untuk memudahkan proses

peminatan di sekolah.

MANFAAT

Dalam pengabdian ini akan membawa

beberapa manfaat untuk beberapa pihak seperti

berikut ini.

Bagi Siswa SMK : Membantu Siswa

memilih Jurusan Sesuai Kompetensi

Siswa

Dalam proses pemilihan jurusan, sangat berat

untuk siswa baru karena belum mengetahui

tingkat kemampuannya. Kebanyakan Siswa

hanya memiliki minat saja terhadap jurusan

tertentu tanpa mengetahui peluang karir,

sehingga cenderung mengikuti teman,

keinginan orang tua bahkan iming-iming kerja

mudah yang sebenarnya bukan karena

keinginan siswa. Dalam hal ini, siswa tidak

memiliki bayangan mengapa melamar minat

tersebut dan mau bekerja dimana itu seharunya

sekolah dapat memanfaatkan tes sistem

rekomendasi pemilihan minat seperti TIPS di

awal saat penerimaan siswa baru dan

disampaikan hasilnya saat tes wawancara

untuk memastikan siswa apakah memang

sudah 100% untuk meyakinkan siswa terhadap

minat yang diinginankan berdasarkan

kompetensinya. Setiap anak memiliki

karakteristik yang berbeda-beda, pilihan

pendidikan untuk anak tergantung pada

kemampuan, keterampilan, dan peminatan

anak (CNN, 2019)

Bagi Guru : Memaksimalkan Peran Guru

sebagai konselor dan Fasilitas Belajar

Permasalahan yang terjadi di sekolah saat

siswa dengan kemampuan yang kurang pada

bidang minat yang diambil tidak terlalu tampak

saat semester awal. Dengan mengadakan

posisition test untuk peminatan akan ada

pedoman yang digunakan sebagai dasar untuk

memberikan pendampingan oleh guru dan

konselor (guru BK) untuk memberikan

perhatian lebih terhadap siswa dengan

kemampuan yang kurang pada minat tertentu.

Misalkan dengan mamanfaatkan fasilitas

belajar seperti lab yang terkoneksi internet

dapat menggunakan e-learning untuk

membantu proses pembelajaran di sekolah.

Kemudian memaksimalkan peran konselor

Page 8: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 169

untuk terus memotivasi perkembangan peserta

didik sampai lulus nanti.

Dengan menggunakan Software TIPS

untuk membantu memberikan gambaran

jurusan yang cocok untuk siswa dan akan

digunakan saat proses seleksi siswa baru oleh

panitia PPDB. Mengantisipasi permasalahan

yang muncul di lapangan yaitu panitia tidak

dapat menggunakan sistem dapat dibantu

dengan user manual TIPS sehingga prosedur

penggunaan software berjalan dengan baik.

Bagi Sekolah : Sebagai Perencanaan Karir

dengan Bantuan Pohon Karir

Walaupun sekolah vokasi sudah memiliki

program yang akan menghasilkan lulusan siap

kerja, namun permasalahan yang nyata

dihadapi sekolah lulusannya banyak yang

menganggur. Berdasarkan diskusi dan

observasi ke lapangan, siswa belum banyak

yang mengetahui bahwa arah karir mereka

setelah lulus akan kemana. Sehingga karir

sangat perlu direncanakan di awal untuk

memberikan gambaran kepada siswa mau

bekerja dimana, minatnya kemana, dan

harapannya setelah lulus mendapat pekerjaan

yang sesuai.

Berdasarkan pantauan ke sekolah, banyak

sekolah yang tidak membuatkan pohon karir

yang dapat dilihat oleh siswa atau tamu yang

berkunjung ke sekolah tersebut. Hal ini bukan

hiasan semata, namun saat penting sekali untuk

memberikan gambaran yang jelas tentang

kompetensi yang harus dikuasai siswa, minat

apa yang diambil, dan ke arah mana peluang

kerjanya nanti. Dengan adanya gambaran itu,

dapat memberikan pemahaman dan motivasi

kepada siswa bahwa siswa memiliki arah karir

yang pasti dan kompetensi apa yang harus

dimiliki. Pohon karir adalah media untuk

mempermudah siswa memahami prospek

karier setiap kelompok peminatan yang

berbentuk gambar pohon yang terdiri dari akar,

bantang, dan daun (Susanti, 2019).

KAJIAN PUSTAKA

Tes Inventory Personal Survey (TIPS)

Sebelum manusia mengenal alat

pengukuran yang saat ini dikenal dengan

inventori kepribadian, usaha mendapatkan

karakteristik kepribadian seseorang telah ada

dengan cara seperti melihat garis tangan, raut

muka, tanggal/hari kelahiran (Suranata, 2009).

Pengukuran kepribadian merupakan hal yang

dianggap penting dalam pengetahuan tentang

karier semenjak 75 tahun yang lalu (1918-an),

walaupun banyak memusatkan pada

kepribadian yang abnormal, hal ini juga telah

dilakukan pada kepribadian normal, khususnya

untuk membantu individu melakukan seleksi

dalam menentukan pilihan terhadap pekerjaan

serta jabatan (Suranata, 2009; Nauta, 2010).

Kemudian Holland(1985) menggolongkan

orang dengan kemiripan dalam enam tipe

kepribadian yaitu : realistic, investigative,

artistic, social, enterprising, dan conventional

(RIASEC). Kesesuaian seseorang dan

lingkungan dapat mengarahkan seseorang

supaya dapat memprediksi dan memahami

pengetahuan tentang tipe kepribadian dan

model lingkungan. Hal ini akan sangat

bermanfaat untuk pilihan pekerjaan, stabilitas

vocasional dan prestasi, pilihan pendidikan dan

prestasi, kompetensi individu, perilaku sosial,

dan untuk mempengaruhi kepekaan seseorang.

Tes Inventory personal survey (TIPS)

online yang telah dikembangkan dalam

penelitian ini diadaptasi dari inventori Self

Direct Search Inventory (SDS) yang yang

berasal dari teori kepribadian dan karir

(Holland, 1975). SDS adalah jenis inventori

yang dikembangkan Holland melalui adaptasi

dan penyempurnaan Vocational Preference

Inventory (VPI) yang dibuat tahun 1958. SDS

sudah mengalami revisi sebanyak tiga kali dan

terakhir tahun 2001, dan telah digunakan dan

diadaptasi lebih dari 20 bangsa di dunia

dengan versi lebih dari 15 bahasa, dan telah

terbukti melalui berbagai penelitian dalam

mengukur tipe kepribadian dan memberikan

prediksi tentang karier yang sesuai bagi siswa

Page 9: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 170

dan mahasiswa serta bagi mereka yang sudah

berada dalam dunia kerja (Nauta, 2010 dalam

Suranata, 2009).

Tes Inventory personal survey (TIPS)

yang dikembangkan ini terdiri dari enam

dimensi, yang dikenal dengan RIASEC, yaitu

dimensi: Realistik, Investigatif, Artistik,

Sosial, Enterprising, dan Konvensional.

Masing-masing dimensi tersebut akan

diperbandingkan kepada pengisi melalui empat

indikator yaitu : (1) minat dan keterlibatan

dalam suatu aktifitas, (2) persepsi diri terhadap

kemampuan melakukan suatu bidang/keahlian,

(3) minat dan ketertarikan terhadap bidang

pekerjaan atau jabatan tertentu, (4) penilaian

diri untuk dapat mengerjakan bidang-bidang

keahlian tertentu.

Website

Secara terminologi, website adalah

kumpulan dari halaman-halaman situs, yang

biasanya terangkum dalam sebuah domain atau

subdomain, yang tempatnya berada di dalam

World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah

halaman web adalah dokumen yang ditulis

dalam format HTML (Hyper Text Markup

Language), yang hampir selalu bisa diakses

melalui HTTP, yaitu protokol yang

menyampaikan informasi dari server website

untuk ditampilkan kepada para pemakai

melalui web browser. Semua publikasi dari

website-website tersebut dapat membentuk

sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa

diakses melalui sebuah URL yang biasa

disebut Homepage. URL ini mengatur

halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah

hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang

ada di halaman tersebut mengatur para

pembaca dan memberitahu mereka sususan

keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini

berjalan. Beberapa website membutuhkan

subskripsi (data masukan) agar para pengguna

bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi

website secara online. Contohnya, ada

beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail

gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar

kita bisa mengakses situs tersebut.

METODE

Dalam proses untuk mencapai hasil yang

diharapkan dari P2M ini, memerlukan suatu

metode. Berdasarkan analisis situasi dan

wawancara yang dilakukan, metode P2M yang

digunakan adalah seperti Gambar 8. Gambar 8

memiliki lima tahapan yang dilakukan dalam

melaksanakan P2M ini, yang dapat dijelaskan

seperti berikut.

1. Dalam P2M akan dilaksanakan beberapa

kegiatan yang merupakan solusi untuk

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi

mitra. Terdapat tujuh solusi yang

ditawarkan kepada mitra seperti yang sudah

dijelaskan sebelumnya.

2. Sosialsisasi dan Diseminasi : sebelum

melaksanakan P2M, perlu melakukan

sosialisasi terlebih dahulu ke mitra untuk

memastikan tujuan dilaksanakan kegiatan

P2M, program yang dibawakan dan waktu

pelaksanaan kegiatan apabila situasi sudah

normal dan bebas dari COVID 19.

Pelaksanaan Kegiatan : 2 Kali

3. Pelatihan : Proses pelatihan dilakukan

langsung ke sekolah-sekolah mitra meliputi

pelatihan tes peminatan berbasis TIPS,

pelatihan untuk bimbingan dan konseling,

dan pembuatan pohon karir.

Pelaksanaan Kegiatan : 2 Kali

4. Pendampingan : Proses pendampingan

dilakukan dengan datang langsung ke mitra,

menanyakan permasalahan yang dihadapi

berdasarkan pada pengalaman pelatihan

yang telah dilaksanakan seelumnya.

Pelaksanaan Kegiatan : 3 Kali

5. Focus Group Discussion (FGD) :

melakukan diskusi dan pembicaraan terkait

dengan permasalahan yang sedang dihadapi

mitra untuk mengantisipasi hal-hal yang

tidak diinginkan selama program

berlangsung secara daring. Selain itu juga

dilakukan evaluasi terhadap kemampuan

Page 10: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 171

yang dimiliki oleh mitra setelah proses

pelatihan dan pendampingan

Pelaksanaan Kegiatan : 1 Kali

Gambar 8. Metode P2M

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap ini, ketua pengadi melakukan

koordinasi dengan Bapak Kepala Sekolah

SMK N Bali Mandara untuk memohon ijin

melaksanakan kegiatan P2M. Koordinasi

dengan bapak pimpinan, selanjutnya pengabdi

diarahkan untuk menghubungi wakasek bagian

kurikulum, selanjutnya baru berhubungan

dengan staff guru yang ditugaskan untuk

membantu proses pelatihan ini. Setelah

berkoordinasi dengan staff guru, sambil

mempersiapkan sistem SIMAJU (Sistem

Peminatan Jurusan) , pengabdi juga

berkoordinasi terkait logo yang digunakan

pada sistem dengan menyertakan logo terbaru

dari SMK N Bali Mandara seperti Gambar 9.

Kegiatan selanjutnya adalah sosialisasi

kegiatan, dalam tahapan ini pengabdi

memberikan informasi terkait kegiatan yang

akan dilaksanakan, dalam waktu 3 hari, dan

penentuan tanggal kegiatan. Pada tahapan ini,

selanjutnya pengabdi mengirimkan surat resmi

kepada staff guru terkait permohonan ijin

beserta jadwal kegiatan yang akan

dilaksanakan. Setelah SIMAJU siap untuk

digunakan (Gambar 10), selanjutnya

dikoordinasikan dengan guru untuk

membimbing siswa mengisi kuisioner online.

Gambar 9. Koordinasi dengan staff guru terkait logo SMKN Bali Mandara di Website

Page 11: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 172

Gambar 10. Simaju Ganesha Online

tanggal dan hari yang disepakati dengan guru

yang mengikuti pelatihan. Pengabdi

mengirimkan surat resmi kepada sekolah. Pada

surat sudah berisi lampiran kegiatan.

Kemudian terkait dengan jadwal, setelah di

konfirmasi , jadwal untuk pelatihan kepada

guru diundur karena ada kegiatan di sekolah

yang selajutnya direncanakan Tanggal 4-6

Agustus dengan memberikan data nama guru

yang akan mengikuti pelatihan sepert Tabel 1.

Tabel 1. Peserta Kegiatan P2M

No Nama Jabatan

1 I Ketut Budiasa, S.Pd. Wakil Kepala Sekolah Bid. Kesiswaan/Guru BK

2 Ni Wayan Yustitia, S.Pd. Guru Agama Hindu/Guru BK

3 I Putu Astra, S.Pd.H. Guru Agama Hindu/Guru BK

4 Gede Sucipta, S.Pd. Guru Komputer dan Jaringan

5 Ni Made Ayu Gunung Rinjani, S.Pd.,

M.Pd Guru Simulasi dan Komunikasi Digital

6 Putu Yuliantari Dwi Candra, S.Kom Guru Produktif

7 I Nyoman Eka Wara, S.Sn Guru Seni Budaya

8 Ade Sintia Wulandari, S.Pd. Guru PKK

9 Ayu Komang Lestari, S.Pd. Guru Matematika

10 Gede Dedy Andika, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia

Page 12: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 173

Gambar 11. Statistik Kepribadian SMK N Bali Mandara

Siswa telah mengisi secara online kuisioner

yang ada pada sistem Simaju di alamat

http//Simaju ganesha.com. Terdapat beberapa

kendala seperti sistem down karena diakses

secara bersamaan. Namun berkat koordinasi

yang aktif dengan guru , dengan sistem

penjadwalan penggunaan sistem akhirnya

proses tes peminatan jurusan untuk kelas X

siswa baru SMKN Bali Mandara akhirnya

dapat berjalan lancar. Adapun hasil tes dari

Simaju Ganesha dalam bentuk grafik

kepribadian seperti Gambar 11 dengan urutan

pertama adalah Realistik. Proses pelaksanaan

pelatihan Admin Simaju pada Tanggal

04/08/2020 seperti Gambar 12, kemudian pada

Tanggal 05/08/2020 adalah pelatihan konseling

seperti Gambar 13.

SIMPULAN

Adapun kesimpulan dari kegiatan ini adalah

siswa sudah dapat mengakses serta

menggunakan Simaju dengan baik dengan

bantuan user manual. Kemudian Guru yang

terlibat dalam proses penerimaan siswa baru

khususnya tim IT sudah dapat menggunakan

sistem Simaju dan mengelola modul yang ada

di dalamnya dengan baik. Kemudian melalui

konseling, guru sebagai konselor sudah dapat

memberikan tentang kemampuan atau potensi

yang ada pada siswa berdasarkan hasil tes

Simaju . Sehingga proses konseling dapat

berjalan dengan baik disertai dengan bukti

bahwa siswa membutuhkan konseling atau

tidak. Pada saat pelatihan siswa dan guru

sangat antusias menggunakan sistem sehingga

tidak ditemukan rintangan yang berarti

walaupun totalitas pelaksanaannya berbasis

daring.

Page 13: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 174

Gambar 12. Pelatihan Tahap I Menjadi Admin Sistem Peminatan Jurusan (Simaju Ganesha)

Gambar 13. Pelatihan Tahap II Konseling dan Analisis Hasil Simaju Ganesha

DAFTAR RUJUKAN

Awaliyah, G. (2019). 87 Persen Mahasiswa

Mengaku Salah Pilih Jurusan, diakses: 1

Sept 2019 (4:06)

CNN Indonesia. (2019). Memilih Peminatan

yang Tepat untuk Calon Siswa

SMA/SMK,

https://www.cnnindonesia.com/gaya-

hidup/20190612162045-284-

402732/memilih-peminatan-yang-tepat-

untuk-calon-siswa-sma-smk (diakses: 5

September 2019, 11:16)

Hasril, G. (2017). Pentingnya Perencanaan

Karir Dalam Bekerja,

https://www.logique.co.id/blog/2017/12/2

1/pentingnya-perencanaan-karir-dalam-

bekerja/https://www.republika.co.id/berit

a/pendidikan/dunia-

kampus/19/02/07/pmjuhw368-87-persen-

mahasiswa-mengaku-salah-pilih-jurusan,

diakses : 1 September 2019 (4.14 wita)

Holland, J. L. (1975). Manual for the

Vocational Preference Inventory. Palo

Alto, CA: Consulting Psychologists Press.

Nauta, M.M. (2010). The Development,

Evolution, and Status of Holland’s Theory

of Vocational Personalities: Reflections

and Future Directions for Counseling

Psychology. Journal of Counseling

Psychology, 57 (11),pp. 11–22. DOI:

10.1037/a0018213.

Page 14: PELATIHAN APLIKASI SISTEM PEMINATAN JURUSAN …

ISBN 978-623-7482-47-5

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 175

Pryanka, A. (2019). Kemenperin Anggarkan Rp

1,78 Triliun untuk Vokasi Industri,

https://www.republika.co.id/berita/ekono

mi/korporasi/19/01/07/pkynzh383-

kemenperin-anggarkan-rp-178-triliun-

untuk-vokasi-industri, diakses: 1

September 2019 (2:01 Wita)

Rhismawati, N. L. (2014). SMKN Bali Mandara

Siapkan Tiga Jurusan,

https://bali.antaranews.com/berita/62879/

smkn-bali-mandara-siapkan-tiga-jurusan,

diakses : 1 September 2019 (2:23 Wita)

Roosyana, R. (2019). Industri mesti aktif

bekerja sama dengan pendidikan vokasi,

https://beritagar.id/artikel/berita/industri-

mesti-aktif-bekerja-sama-dengan-

pendidikan-vokasi, dipublis : Selasa, 23

Juli 2019 (20:03 WIB), diakses : 1

September 2019 (01: 52 Wita)

Susanti, A. (2019). Ayo buat sendiri pohon karir

dan pohon jabatan SMP/SMA/SMK,

Guru BK zaman now harus kreatif, ini dia

caranya,

https://wadahgurubk.com/post/do-it-your-

self-diy-membuat-sendiri-pohon-karir-

dan-pohon-jabatan/index.html, (diakses: 5

September 2019, 11:59)

Suranata, K. (2009). Hubungan Antara

Kesesuaian Tipe Kepribadian dan Model

Lingkungan dengan Kematangan Arah

Pilihan Karier (Studi pada Siswa Kelas

XII di SMK N 1 Padang), Tesis, Program

Studi Bimbingan dan Konseling, Program

Pascasarjana, Universitas Negeri Padang,

Padang. 2016.

http://vokasi.ub.ac.id/tentang-vokasi/ ,

Diakses (28 Oktober 2016)