PELAT 2

download PELAT 2

of 6

description

PELAT

Transcript of PELAT 2

PERENCANAAN PELAT ATAP BETON BERTULANG

Sebuah panel pelat atap diasumsikan terjepit penuh oleh Balok B2 sebagai berikut:

Gambar1. Panel Pelat Atap Beton Bertulang

Data-data perencanaan sebagai berikut:ly=5000 mmBalok B2=25 x 40

lx=4000 mmKolom=50 x 50

fc=35 MPa

fy=240 MPa

PERENCANAAN TEBAL PELAT ATAPTebal pelat minimum pelat dengan balok yang menghubungkan tumpuan pada semua sisinya harus memenuhi ketentuan pada SNI 03-2847-2002 yaitu Pasal 11.5.2.6.3 sebagai berikut:NOKONDISI mTEBAL MINIMUM PELAT (h min)

1m 0,2Pelat tanpa penebalan minimum 120 mmPelat dengan penebalan minimum 100 m

20,2 < m 2

3m > 2

Perhitungan m dilakukan berdasarkan penampang pada hubungan balok dan pelat yang membentuk Balok-T seperti terlihat pada gambar di bawah, maka lokasi titik berat penampang dapat ditentukan:

Sesuai SNI 03-2847-2002 Pasal 15.2.4, lebar efektif (be) diperhitungkan sebagai berikut:a. Asumsi awal tebal pelat lantai = 120 mmb. Lebar efektif balok untuk arah memanjang bangunan (B-25x40)

c. Lebar efektif balok untuk arah memendek bangunan (B-25x40)

Persamaan statis momen terhadap tepi atas untuk Balok 25x40:

Persamaan statis momen terhadap tepi atas untuk Balok 25x40:

Perhitungan Inersia Balok & Inersia Pelat pada arah memanjang bangunan:Inersia Balok 25x40:

Inersia pelat:

Perhitungan Inersia Balok & Inersia Pelat pada arah memendek bangunan:Inersia Balok 25x40:

Inersia pelat:

Nilai untuk arah memanjang bangunan

Nilai untuk arah memendek bangunan

Nilai m adalah sebagai berikut:

Ternyata didapatkan harga m = > 2,0 sehingga tebal minimum pelat menggunakan persamaan:

tetapi tidak perlu lebih dari yang disyaratkan dalam SNI T-15-1991-03 Pasal 3.2.5.3.3 yaitu:

Kesimpulan: Asumsi awal tebal pelat = 120 mm. Berdasarkan hasil perhitungan tebal pelat minimum dan tebal pelat maximum didapatkan batas tebal pelat minimum mm dan batas tebal maximum mm. Tebal pelat lantai terpilih = 120 mm.